Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian pertama yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Arus Kas pada Taman Kanak-kanak Sion Palembang” merupakan penelitian yang bertujuan untuk membantu Taman Kanak-Kanak Sion mengatasi kinerja sistem arus kas yang kerap kali terhambat dan seringkali terjadi kesalahan. Aplikasi yang dibuat dapat menjadikan proses transaksi arus kas lebih cepat dan akurat, serta menyajikan informasi laporan arus kas dengan efektif dan efisien yang terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2005 dan Microsoft SQL Server 2005 (Hermanto dan Estinna, 2010) Penelitian kedua berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Arus Kas pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung” dapat disimpulkan bahwa analisis sistem yang berjalan pada sistem informasi akuntansi laporan keuangan arus kas masih bersifat semi komputerisasi, hal tersebut akan mengakibatkan sering terjadinya kesalahan dalam proses perhitungan setiap transaksi dan akan banyak memakan waktu yang lama datanya dan pencatatan. Aplikasi yang dibuat dapat
membuat jurnal umum, buku besar
umum, dan menghasilkan laporan-laporan pendukungnya yaitu, laporan keuangan arus kas. Dalam membuat rancangan aplikasi menggunakan Database Microsoft SQL Server 2000 dan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0, yang dilengkapi dengan
7
laporan pendukung dengan menggunakan Crystal Report (Santy, 2011). Perbedaan penelitian ini dari pada penelitian yang dilakukan peneliti pertama adalah pada penelitian ini sistem yang dibuat dapat menghasilkan laporan arus kas namun hanya arus kas dari aktivitas operasi karena sudah menjawab kebutuhan dari tempat studi kasus penelitian ini yaitu Toko Istana Boneka. Sistem yang dibangun dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Visual Studio 2008 dan pembuatan database menggunakan SQL Server 2008. Sedangkan perbedaan penelitian ini dari pada penelitian yang dilakukan peneliti kedua adalah pada penelitian ini laporan keuangan yang dihasilkan bukan hanya laporan arus kas namun laporan laba rugi dan laporan neraca. Sistem yang dibangun pada penelitian ini tidak membuat jurnal umum seperti yang dilakukan oleh peneliti kedua namun dapat mengimport jurnal umum dalam format excel karena memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem lama dari Toko Istana Boneka.
2.2 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukan, mengolah, dan menyimpan data, dan cara-cara
yang
mengendalikan,
diorganisasi
untuk
menyimpan,
dan melaporkan informasi
mengelola,
sedemikian rupa
sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Krismiaji, 2005).
8
2.3 Laporan Arus Kas 2.3.1 Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan selama periode akuntansi tertentu (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, PSAK No.2) Laporan arus kas
juga menjelaskan perubahan kas atau
setara kas (cash equivalent) dalam periode tertentu yang dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kemampuannya dalam menghasilkan kas dan menggunakan kas (Skousen dkk, 2005). Perubahan dalam kas atau setara kas mencakup arus kas masuk dan arus kas keluar atas kas atau setara kas, dimana setara kas adalah investasi jangka pendek yang amat liquid yang bisa segera ditukarkan dengan kas. Selain itu laporan arus kas menerangkan perubahan dalam kas dan kas ekuivalen seperti (cheque, giro dan lain-lain) dengan menyajikan daftar aktivitas yang meningkatkan kas dan juga daftar yang menurunkan kas (Rahardjo, 2001).
2.3.2 Kegunaan Laporan Arus Kas Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009) PSAK No.2 paragraf tiga dan empat menyatakan kegunaan dari informasi arus kas. Dari pernyataan tersebut dapat diidentifikasi lima kegunaan dari laporan arus kas antara lain: a. Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengevaluasi perubahan 9
dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas
dan
solvabilitas),
dan
kemampuan
untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. b. Laporan arus kas ini berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dengan perusahaan. c. Informasi arus kas sering digunakan sebagai indikator dari jumlah waktu, dan kepastian kas masa depan.
2.3.3 Klasifikasi Arus Kas Pengklasifikasian
arus
kas
penting
dilakukan
untuk
mengevaluasi perubahan arus kas bersih yang terjadi dan memprediksikan arus kas masa depan. Dimana laporan arus kas dilaporkan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (Munawir, 2001). a. Aktivitas Operasi Seluruh transaksi penerimaan kas yang berkaitan dengan pendapatan penjualan dan kas keluar yang berkaitan dengan biaya operasi, termasuk pembayaran kepada pemasok barang atau jasa, pembayaran upah, bunga dan pajak. b. Aktivitas Investasi Aktivitas investasi meliputi perolehan aktiva jangka panjang termasuk pembelian surat berharga yang tidak setara dengan kas
10
dan pinjaman uang serta kebalikannya yaitu penjualan aktiva jangka panjang dan pelunasan pinjaman. c. Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan meliputi aktivitas peminjaman uang yang meliputi utang hipotik, utang obligasi dan bentuk utang jangka panjang lainnya dan emisi saham baru, pembayaran kembali pinjaman
jangka
panjang,
pembayaran
deviden
kepada
pemegang saham, dan penggunaan kas untuk penarikan kembali saham perusahaan.
Contoh laporan arus kas menggunakan metode langsung dapat dilihat pada Gambar 2.1
11
PT ABC LAPORAN ARUS KAS (METODE LANGSUNG) PER 31 DESEMBER 2007 Dalam Rupiah Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan 30.150 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27.600) Kas yang dihasilkan operasi 2.550 Pembayaran bunga (270) Pembayaran pajak penghasilan (900) Arus kas sebelum pos luar biasa 1.380 Hasil dari asuransi karena gempa bumi 180 Arus kas bersih dari aktivitas operasi 1.560 Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan anak perusahaan X dengan kas (catt A) (550) Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (catt B) (350) Hasil dari penjualan peralatan 20 Penerimaan bunga 200 Penerimaan deviden 200 Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (480) Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham 250 Hasil dari pinjaman jangka panjang 250 Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (90) Pembayaran devidaen (1.200) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790) Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas bersih dan setara kas 290 Kas dan setara kas pada awal periode (catt C) 120 Kas dan setara kas pada akhir periode 410
Gambar 2.1 Laporan Arus Kas menggunakan Metode Langsung (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta)
12
2.4 Metode Penyajian Laporan Arus Kas Dalam penyajian arus kas kita mengenal dua bentuk laporan arus kas, yaitu laporan arus kas metode langsung (Direct Method) dan laporan arus kas tidak langsung (Indirect Method). - Metode Langsung Penyajian laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap dan baik, dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Metode langsung melaporkan sumber-sumber dari kas operasi dan penilaian kas operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari para pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas operasi meliputi kas yang dibayarkan kepada para pemasok untuk barang-barang dan jasa serta kas yang dibayarkan kepaa karyawan dalam bentuk gaji dan upah. Selisih antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan arus kas bersih aktifitas operasi (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009). Metode ini mengkonversi setiap pos pada laporan laba rugi secara langsung. Metode langsung melaporkan semua penerimaan dan
pembayaran
operasi.
Pembayaran-pembayaran
kas
dikurangkan dari penerimaan-penerimaan kas (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009). Keunggulan metode langsung bahwa metode ini melaporkan sumber-sumber kas dan pemakaian kas dalam laporan arus kas. Menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus 13
kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Kelemahannya adalah data yang diperlukan mungkin tidak tersedia dengan cepat (Skousen dkk, 2005). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009) PSAK No.2 paragraf 18 pelaporan arus kas dari aktifitas operasi: “Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung” - Metode Tidak Langsung Metode tidak langsung melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian disesuaikan dengan pendapatan dan beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. Dengan kata lain, laba bersih akrual disesuaikan untuk menentukan jumlah bersih arus kas dari aktifitas operasi. Metode tidak langsung disebut juga metode rekonsiliasi. Metode tidak langsung diawali dengan laba bersih dan selanjutnya menyesuaikan
nilai
akrual
ini
untuk
setiap
hal
yang
mempengaruhi arus kas (Skousen dkk, 2005). Terdapat perbedaan utama antara metode langsung dan metode tidak langsung yaitu pada laporan kegiatan operasinya. Pada metode langsung, arus kas operasi disusun berdasarkan kelompok-kelompok utama penerimaan kas operasi (dari pelanggan), dan pembayaran kas operasi (pemasok dan karyawan). Sedangkan pada kegiatan
14
pendanaan dan investasi, antara metode langsung dan tidak langsung relativ sama (Darsono dan Ashari, 2005). Pada Tabel 1.1 di bawah ini merupakan perbedaan antara penyajian laporan arus kas menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung. Tabel 1.1 Perbedaan metode langsung dan metode tidak langsung (Darsono dan Ashari, 2005)
NO
1.
Metode Langsung
Metode Tidak Langsung
Menyajikan laporan penerimaan Menyajikan laporan yang dan
pengeluaran
kas
dengan lebih panjang karena
ringkas
bedasarkan pada item-item yang terperinci
2.
Langsung memperlihatkan
Dimulai
dengan
laba
penerimaan dan pembayaran kas
bersih dari operasi dan
operasi
disesuaikan dengan pospos non kas
3.
Langsung mengurangkan
Memusatkan
pengeluaran kas operasi dengan
perbedaan
penerimaan kas operasi
bersih operasi
15
pada antara
pada
laba
aktivitas