ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penyakit
malaria
masih
mendominasi
masalah
kesehatan
di
masyarakat dunia, menurut laporan WHO tahun 2009 ada 109 negara endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high burden countries, diperkirakan ada 3,3 milyar atau separo penduduk dunia berada di daerah rawan malaria. Setiap tahun ada 250 kasus yang terjadi dengan jumlah kematian hampir satu juta. Kejadian yang terbesar berada di sub Sahara Afrika, kemudian juga terjadi di Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan sebagian Eropa. Malaria dapat menyebabkan kerugian ekonomi rata-rata 1,3% per tahun di daerah-daerah endemis malaria, akibatnya mengancam kehidupan masyarakat keluarga miskin, orang-orang pinggiran, orang-orang yang tidak mampu membayar biaya pengobatan dan masyarakat yang berada di daerah-daerah yang kurang memiliki sarana pelayanan kesehatan. Menurut WHO (2010), penyakit malaria menjadi salah satu penyebab ketidakhadiran siswa di sekolah dan tenaga kerja di tempat-tempat kerja (Susana, 2011). Penyakit malaria adalah penyakit yang timbul kembali (reemerging disease), menempati urutan ke-10 penyebab kesakitan. Malaria juga menduduki urutan ke-5 dari
enam
penyakit
infeksi
yang
menjadi
penyebab kematian di dunia. Malaria adalah penyebab kematian utama penyakit
TESIS
tropik,
setiap
tahun
ada 40%
1 SPATIO TEMPORAL MODELING ......
penduduk di dunia berisiko
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2 menderita penyakit malaria atau sekitar 300-500 juta kasus. Diperkirakan setiap tahun ada 1-3 juta penduduk dunia meninggal karena penyakit malaria (Rubianti et al., 2009). Penyakit malaria ini disebabkan oleh suatu protozoa obligat intraselular dari genus plasmodium. Pada manusia, malaria dapat disebabkan plasmodium malariae,
plasmodium vivax,
plasmodium facifarum dan
plasmodium ovale. Penularan malaria dilakukan oleh nyamuk betina anopheles. 400 spesies nyamuk anopheles telah ditemukan 67 spesies yang dapat menularkan malaria dan 24 di antaranya ditemukan di Indonesia, spesies-spesies yang umum adalah anopheles sundaicus, anopheles balabacensis,
anopheles
minimus,
anopheles barbirostris,
anopheles
punctulatus, anopheles farauti dan anopheles karwari (Sucipto, 2011). Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masih mempunyai permasalahan dengan penyakit malaria, kasus kematian karena malaria berat di Indonesia masih cukup tinggi yaitu antara 20,9-50% (Rubianti et al., 2009). Pada tahun 1996 ditemukan kasus malaria di JawaBali sebanyak 2.341.401 orang, slide positive rate (SPR) 9.215, annual paracitic index (API) 0,08‰, CFR pada rumah sakit 10-50% (Widoyono, 2011). Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 Kabupaten endemis dari 495 Kabupaten yang ada, dengan perkiraan sekitar 45% penduduk berdomisili di daerah yang berisiko tertular malaria. Jumlah kasus pada tahun 2006 sebanyak 2 juta orang dan pada tahun 2007 menurun menjadi 1.8 juta orang (Ernawati et al., 2011).
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3 Pada tahun 2009, jumlah kasus klinis yang dilaporkan sebanyak 1.143.024 orang dengan jumlah kasus positif dari hasil pemeriksaan laboratorium adalah 199.577 orang (Susana, 2011). Jumlah kasus malaria dari data-data tersebut memang berangsur-angsur menurun namun penyakit malaria ini secara umum masih merupakan permasalahan di Indonesia, angka-angka tersebut memang menunjukkan penurunan namun diperkirakan jumlah kasus yang terjadi sebenarnya di masyarakat masih lebih besar hal ini disebabkan karena tidak semua kasus dilaporkan akibat hambatan transportasi dan komunikasi dari desa endemis terpencil. Di Kalimantan Selatan pada tahun 2006, ada 5 kabupaten yang menjadi kawasan endemis malaria yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tabalong, Tanah Bumbu dan Kotabaru (Mardiana, 2010), pada tahun 20072012 angka API di Propinsi Kalimantan Selatan berturut-turut adalah 0,6‰, 0,8‰, 0,98‰, 1,51‰, 2,8‰ dan 2.6‰ (Dinkes Prop. Kalsel, 2013). Kondisi API pada tahun 2011 semua kabupaten/kota di Propinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 1.1. berikut ini :
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
Gambar 1.1. Peta Stratifikasi Malaria Kalsel Berdasarkan API Tahun 2011
Sumber : Dinkes Prop. Kalsel, 2013
Pada tahun 2012, jumlah penemuan kasus malaria tanpa pemeriksaan laboratorium adalah 181 orang dengan jumlah kematian sebanyak 14 orang. Penemuan kasus malaria dengan pemeriksaan mikroskop 17.036 orang, dengan RDT (Rapid diagnostic test) 12.176 orang. Kabupaten Tanah Bumbu dari tahun 2007-2012 selalu ditemukan kasus malaria dan cenderung mempunyai angka kejadian malaria yang terbanyak dari kota/kabupaten lain di Propinsi Kalimantan Selatan, Pada tahun 2012, penemuan kasus malaria di Kabupaten Tanah Bumbu berjumlah 6.044 kasus dari total 29.212 kasus di Kalimantan Selatan.
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5 Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang berbasis lingkungan (Achmadi, 2012), faktor lingkungan dan perilaku masyarakat sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit malaria, seperti penelitian yang dilakukan di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar menunjukkan perilaku memasang kasa dan pemakaian kelambu dan obat anti nyamuk berhubungan dengan kejadian malaria (Erdinal et al., 2006), begitu juga dengan penelitian di Kota Bima Nusa Tenggara Barat, faktor lingkungan dapat memberikan keuntungan bagi perkembangbiakan vektor nyamuk (Rubianti et al., 2009). Manusia bisa sehat atau tidak sangat tergantung pada interaksi antara manusia dan aktivitasnya dengan lingkungan fisik, kimia, serta biologi. Infeksi malaria dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di masyarakat merupakan interaksi dinamis antara faktor host (manusia dan nyamuk), agent (parasit) dan environment. Faktor risiko individual yang diduga berperan untuk terjadinya infeksi malaria adalah usia, jenis kelamin, genetik, kehamilan, status gizi, aktivitas keluar rumah pada malam hari (perilaku individu) dan faktor risiko kontekstual adalah lingkungan perumahan, keadaan musim atau iklim (meliputi suhu udara, kelembaban, curah hujan dan lain-lain) sosial ekonomi dan faktor-faktor lainya (Ernawati et al., 2011). Selama ini masyarakat hanya berpikir bahwa dalam pelayanan kesehatan hanya berupa kegiatan kuratif saja yaitu kegiatan pelayanan kesehatan bagi orang atau masyarakat yang sakit saja, penerapan paradigma pembangunan kesehatan baru, yaitu paradigma sehat adalah upaya untuk
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6 lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat proaktif. Tujuan jangka panjang paradigma sehat
adalah mendorong masyarakat secara mandiri
menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif, dengan demikian memberikan prioritas kepada upaya mempertahankan orang atau masyarakat yang sehat untuk tetap sehat. Salah satu kegiatan yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan prediksi kejadian atau kasus penyakit sehingga dinas kesehatan di seluruh Indonesia dapat lebih siap dalam upaya pencegahan penyakit (Darmawansyah, 2013). Meskipun telah ada laporan penurunan kasus malaria akibat penerapan langkah-langkah pengendalian terpadu oleh institusi-institusi kesehatan, masalah malaria masih menjadi ancaman besar bagi beberapa negara termasuk Indonesia khususnya di Propinsi Kalimantan Selatan, dan membutuhkan
rencana
dan
persiapan
sumber
daya
strategis
yang
dikembangkan dengan baik untuk pencegahan dan pengendalian, dan akhirnya diharapkan dapat dieliminasi. Peramalan malaria memungkinkan alokasi sumber daya dapat lebih terprediksi dengan baik dan benar. Belum ada pemodelan malaria di Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan sebelumnya, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang suatu pemodelan untuk memprediksi kejadian malaria. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu model peramalan kasus malaria yang penting dalam penanggulangan masalah malaria agar bisa lebih terarah dan tepat sasaran.
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7 Dengan
adanya
pemodelan
ini
diharapkan
semangat
untuk
menjalankan paradigma sehat dapat dilaksanakan karena dengan adanya pemodelan ini pihak yang terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai data prediksi kejadian penyakit malaria pada tahun yang akan datang sehingga upaya peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat yang masih sehat dapat lebih optimal dilakukan.
1.2. Kajian Masalah dan Identifikasi Masalah Kabupaten Tanah Bumbu merupakan salah satu kabupaten dari 13 (tiga belas) kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 5.066,96 km2 atau 13,50% dari luas Propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten ini memiliki 10 (sepuluh) kecamatan yaitu Kecamatan Kusan Hilir, Sungai Loban, Satui, Kusan Hulu, Batulicin, Karang Bintang, Simpang Empat, Mantewe, Kuranji dan Angsana. Menurut data dari Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan, angka API Kabupaten Tanah Bumbu dari Tahun 2007 sampai dengan 2012 cenderung selalu meningkat yaitu 0,57 tahun 2007, 0,77 tahun 2008, 2,6 tahun 2009, 3,94 tahun 2010, 11,4 tahun 2011 dan 12,2 tahun 2012. Program pemberantasan penyakit malaria telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, namun angka kejadian penyakit malaria masih belum dapat ditekan secara efektif. Meningkatnya jumlah kasus serta wilayah yang terjangkit, kemungkinan disebabkan oleh kurangnya informasi
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8 terhadap waktu, tempat, dan angka kejadian penyakit malaria di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu. Di samping itu, kejadian penyakit malaria menurut tempat dan waktu belum dapat diprediksi dengan baik. Informasi kejadian malaria saat ini masih belum terintegrasi dan masih bersifat parsial, sehingga seringkali menyulitkan untuk melakukan antisipasi kejadian penyakit ini. Indeks dan peta kerawanan wilayah serta model prediksi yang dapat dihandalkan belum tersedia. Peta sebaran geografis penyakit malaria sangat berguna untuk membantu mengimplementasikan rencana intervensi. Informasi sebaran wilayah rawan menurut tempat dan waktu diperlukan dalam menentukan wilayah prioritas pelaksanaan program antisipasi dan penanggulangan. Oleh karena itu, dibutuhkan peta sebaran yang diharapkan mampu untuk menentukan
wilayah
prioritas
pelaksanaan
program
antisipasi
dan
penanggulangan kejadian malaria di Kabupaten Tanah Bumbu.
1.3. Rumusan Masalah Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masih mempunyai permasalahan dengan penyakit malaria, kasus kematian karena malaria berat di Indonesia masih cukup tinggi yaitu antara 20,9-50%. Di Kalimantan Selatan pada tahun 2006, ada 5 kabupaten yang menjadi kawasan endemis malaria yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tabalong, Tanah Bumbu dan Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai angka penemuan kejadian malaria yang paling besar pada tahun 2012.
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9 Dari identifikasi masalah di atas dapat dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimanakah pola penyebaran dan pemodelan kasus malaria serta manajemen pengendaliannya di Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan?.
1.4.Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan umum Membuat
spasio temporal modeling untuk prediksi kasus
malaria dan manajemen pengendaliannya di Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan.
1.4.2. Tujuan khusus a.
Mengidentifikasi pola sebaran penyakit malaria dan dependensi antar
kecamatan
di
Kabupaten
Tanah
Bumbu
dengan
menggunakan Indeks Moran’s I. b.
Membuat model terbaik dengan spasio temporal modeling untuk prediksi kasus malaria di daerah endemis malaria di Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan.
c.
Menyusun manajemen pengendalian kasus malaria di Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan.
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Bagi masyarakat Tersedianya informasi tentang malaria baik saat ini maupun akan datang dengan adanya pemodelan sementara yang bisa digunakan untuk memprediksi kasus penyakit malaria oleh pihak institusi kesehatan yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu sehingga diharapkan tindakan pencegahan penularan penyakit malaria lebih optimal.
1.5.2. Bagi instansi terkait (Dinas Kesehatan Propinsi dan Kota/Kab.) Sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran bagi program pemberantasan penyakit
malaria terutama
untuk
menentukan
kebijakan dalam perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program dan juga kewaspadaan dini penyakit malaria dengan adanya contoh pemodelan di Kabupaten Tanah Bumbu.
1.5.3. Bagi peneliti Menambah langsung
pengetahuan,
wawasan, dan pengalaman
dalam pelaksaan penelitian, serta merupakan pengetahuan
yang di peroleh dalam melaksanakan penelitian dilapangan.
TESIS
SPATIO TEMPORAL MODELING ......
Muhammad Pahruddin