ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
B A B
II
TINJAUAN PUSTAKA
1. TINJAUAN TENTANG PENGAWET. 1.1.
Definisi (2,
4, 6)
rengawet adalah suatu sat y a n g d a p a t
atau lain
menghambat fermentasi.
pengasaman a t a u
peruraian
yar.i disebabkan
mikroorganisme.
Definisi
reniawet
oleh
kimia
ini
pengawet-pengawet alam
tidak (natural
ou?a mempunyai efek anti b a k t e r i ,
makanan. garam
Senyawa
dapur.
asam
a s ko r b a t . asam ninyak ^irih. P e n g g o l o r ig a n
1.3.1.
tersebut
asam
sitrat,
preservatives).
Yang
anti
anti
fungi
untuk
atau
mengawetkan
antara
lain
adalah
asetat,
asam
laktat,
asam
untuk
mengikutsertakan
fermentasri tetapi .juga d i p e r g u n a k a n
1. £.
mencegah
tartrat,
g u la . asam
rainpah-rempah.
acap kayu d a n a l k o h o l , C6)
Berdasarkan Macam Zatnya.
- Pengawet anorganik asam nitrit,
:
a^am nitrat.
sulfur dioksida,
sulfit,
net a bisulfit. - r^nirawet organik
:
formaidehid. asam benzoat. r-hidroks:
asam
b e n z o a t . asam sorbat,
formiat,
ester
asam propionat.
6
SKRIPSI
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.2.2.
7
Cara Kerja Pengawet Pengawet Asan da n
Benzoat, para
Fe no l, da n
V3.
Cara asanborat,
hid ro k si
eenyawa
K erjanya
Denaturasi
benzoat
fenol
K erja
Alkohol
pada
lis is
kuarterner
K erja
Sediaan
M erkuri
Denaturasi
Penggunaan
Pengawet
C l,
- Kenrungkinan a d a n y a © f e k t o k s i k oleh pengawet
atau
lis is
denaturasi
Z,
pada
nembran
Enzin
6)
yang
ditimbulkan
residu yang ada setelah
m a u p u n o l e h has*il p e r u r a i a n p e n g a w e t - Mempunyai
dan
memb r a n.
S en ya wa
K erugian
protein
balk
pengolahan
tersebut.
b a t a s daya pengawetan.
- K a d a n g k a d a n g m e m b e r 1 r a s a k u r a n g enak. - Dapat menurunkan nilal
gizi.
- B i s a m e n i m b u l k a n k an k er . Dapat
menimbulkan
alergi
pada
orang
orang
t er te n tu . 1.4.
Keuntungan
Penggunaan
Bahan
- Mendapatkan makanan,
- Praktis
karena
Cl,
2,
m i n u m a n d engan nilai
tidak cepat mengalami - Persediaan makanan
Pengawet
65
gizi
yang
kerusakan.
dapat tanpa
diperbesar. proses
pemanasan
atau
pendinginan.
SKRIPSI
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.5. Syarat-Syarat Penggunaan Bahan Pengawet Cl, 2, 4, 6> Bahan
pengawet
pemakaiannya. ad*lah
kimia
Persyaratan
setagai
berikut
- Tidak berwarna. - Tidak
toksik.
- Efektif
- Mudah
berasa
pengawet
atau
dalam
yang
i de a l
dan tidak berbau.
tidak menye b a b k a n kecil
konsentrasi
larut
bahan
persyaratan
:
tidak
Jalain j u m l a h
iuas p a d a
mempunyai
i ri ta si .
dengan daya hambatan
yang
yang dikehendaki. tercampurkan
dengan
komponen
makanan. - .ftabil
serta
relatif
tidak
dipengaruhi
pH
dan
temperatur. * Tidak menghambat - Tidak
ditujukan
kekurangan
1. 6. Tin jauan Manisan 1 .6 .1 .
M etil
- Humus
SKRIPSI
dalam
Teritang Yang
aktivitas untuk
enzim pencernaan. menutupi
kesalahan
atau
proses pengawetan.
Pengawet
Yang
Diduga
Ada
Pada
D ite liti.
p -H id ro k s i
Bangun
Benzoat
(N ip a g irO
C9, 1 0 , 113
:
Fwnusr Mol-kul
: C QH Q0 3
P-rat M-.-lekul
:
IZ>2. 1
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
'-'rrvj.z ak-r.
krirtal
tidak
k r i s - a l , t* k borhau, •'-r.5-i.~i t ^ r b a k a r
berwarna
atau
kurang berasa atau
pada
mulut
dan
lidah
serbuk
menghasilkan diikuti
oleh
r'res* e s i I" k h 1 , Suhu
L*?bvir
Kelarutan P'lnas.
:
125
-
12 0°C
: 1 dalam
1 dalam
40 0 - 5 0 0
3 - 3.5
:i=ilam 40 c h l o r o f o r m . trorylenglikol. 1 jernih
karbon
tetraklorida,
dan
pada
larutan alkali
Larutan
nipagin
maksimum M-?til
pada
rasi.
1 dalam
sukar
ai r
aseton,
1
dalam
3
1
memberikan larut
larut d a l a m met i l
dalam alkohol
memberikan
gelombang
benzoat
257
nm
sangat
jamur,
bakteri
bahan
pengawet
sebagai
dengan
eter, gliserol,
etanol
pertumbuhan
.Ian m i n u m a n
20
hidroksida.
panjang
Digunakan
10
60
bebas
1 dalam
1 dalam 3
pendinginan,
dalam
p - h i.d r o k s i
Ti^nsrhambat
alkohol,
dalam
larutan
air.
kadar
serapan
(A* = 1 0 7 5 a
efektif dan
)
dalam beberapa
pada
yang diizinkan adalah
makanan 25 0
100 0 mg-’k g b a ha n .
Fropil
p-Hidroksi
Benzoat (Nipasol!) C9. 10,11!) COttjH,
SKRIPSI
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10 - Berat
Moiekul
- Merupakan berasa
: 180.2
kristal
tetapi
putih
atau
menimbulkan
sebuk kristal
rasa
sedikit
putih,
terbakar
tak pada
lidah. - Suhu
lebur
: 95
- Kelarutan
- 98°C
: 1 d a l a m 2 5 0 0 air,
d a l a m 3 aseton, 1 dalam
1 dalam
4kloroform,
140gliserol,
1
dalam
larut d a l a m a l ka l i h i d r o k s i d a - Larutan
Propil
alkali
p-hidroksi
memberikan
panjang
kadar yang
6
benzoat
dalam
1000
larutan
maksimum
( A* = 1 3 2 4 b)
adalah
eter,
propilenglikol,
cahaya
bahan pengawet
diisinkan
1 dalam 3
1
(10)
serapan
gelombang 296 nm
- t'igunakan s e b a g a i
1 dalam 3,5alkohol,
pada
(16).
pada makanan mg/kg
berat
dengan bahan
makanan. 1.6.3.
Asam Sorbat
10,
11D
- Rumus Bangun
:
C H 3- C H = C H - C H = C H - C 0 0 H
- Rumus Moiekul
:
C
- Berat Moiekul
:
112,1
- Merupakan
serbuk
kekuningan, - Suhu
lebur
- Kelarutan mudah
SKRIPSI
C9,
dan : 1 32
<5
H
6
0
2
hablur
berbau
warna
atau
agak
khas.
- 135°C
: 1 d a l a m 7 0 0 air,
larut
putih
dalam metanol
1
dalam
atau
etanol
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
16
kloroform,
d a n eter.
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11 - Larutan asam
sorbat
dalam
serapan maksimum pada 2 2 11
b
- Asam
larutan
memberikan
panjang gelombang 254 nm
(
a |=
J. sorbat
rertumbuhan
sangat
oamur.
efektif
bakteri
atau m i n u m a n
yang bersifat
kerja
sorbat
asam
efektif
pada
bahan
Pada
sebagai
pengawet
pada
4,
pengawet
sorbat
Asam
makanan
pH <
dengan
-
kadar pemakaian
menghambat
makanan
menurun.
bahan
ragi.
asam dengan
sebagai
sedangkan
dalam
dan
efektifitasnya
dengan
alkali
makanan
yang diisinkan
daya sangat
pH
>
5
digunakan dan
adalah
minuman 400
1000 m e / k g b a h a n makanan.
1.6.4.
Kalium Sorbat C4,
- Rumus Bangun
: C H 3~ CH
- Rumus Molekul
: C
- Berat Molekul
:
- Merupakan berbau - Suhu
serbuk
o
H
7
0
2
lebur
- CH = CH - COOK
K
150.2 kristal warna putih kecoklatan,
dan
: 270°C :1 d a l a m
1 air,
dalam propilen
glikol,
kloroform.
atau
- Kalium
= CH
khas memusingkan.
- Kelarutan
SKRIPSI
9, 10, 11)
eter
1 d al a m 70 sulit
larut
alkohol, dalam
larut aseton,
lemakdan minyak.
sorbat dilaporkan
dapat
menyebabkan
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
r a cu n .
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kalium
sorbat
mempunyai
seperti
asam sorbat
aktivitas
tetapi
lebih
dan
mudah
penggunaan larut
dalam
air. Kalium
sorbat
makanan
dan
adalah 500
digunakan
minuman
-
1000
Asam Benzoat C4,
bahan
7, 9, 10,
11,
:
Rumus Moiekul
: C_,
Berat
: 1 22 , 1
dan Suhu
kadar
mg/kg
bahan yang
pengawet diizinkan
makanan.
12,
135
,.1°°°*
Merupakan kristal
02
putih
berbentuk sisik atau
lebur
: 121 - 1 2 3 ° C
(9,
11,
: 1 d a l a m 3 5 0 air ,
1 dalam 3 eter
dan
sangat mudah
12)
1 d a l a m 20 a ir panas, larut
dalam
d an minyak.
Kelarutannya akan meningkat dengan
asam sitrat
a ta u a s a m asetat.
Larutan
asam benzoat
maksimum pada Asam
Jarum,
tidak berbau.
Kelarutannya
benzoat
pertumbuhan minuman
SKRIPSI
dengan
Rumus Bangun
Moiekul
sebagai
dalam metanol
panjang
gelombang 227 n m
sangat jamur
efektif
dan
yang bersifat
memberikan
bakteri
asam.
pada
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
adanya
serapan
( A* = 8 9 5 a
dalam
( pH < 4
aseton
menghambat makanan
).
)
Daya
atau kerja
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13 asam benzoat lebih kuat makanan kali
sebagai
bahan
pengawet meningkat
daripada makanan
yang
sangat
d e n g a n p H 7,
10 k a l i
sedang
pada
asam efektifitasnya meningkat
lebih kuat d a r i p a d a d a l a m m a k a n a n ya n g
100
bersifat
basa. - Asam benzoat makanan
digunakan
dan
minuman
diizinkan adalah
1.6.6.
300
sebagai
bahan
dengan
kadar
pengawet
pada
pemakaian
yang
- 1000 m g / k g b a h a n m a k a n a n .
Natrium Benzoat C 4, 9, 10,
11,
12)
Rumus Bangun *
- Rumus Moiekul
: C
- Herat
: 1 44 . 1
Moiekul
- Merupakan kristal
H
7
dalam
Na
dan
tidak
berbau
atau
r a s a n y a asin. 1 dalam 90
alkohol,
1
10 g l i s e r o l .
digunakan
sebagai bahan pengawet
karena
kelarutannya
Aktivitasnya sebagai
konsentrasi
bentuk
kurang mengeritasi
pH
=
dibanding
lebih
sering
air
lebih
didalam
pengawet
asamnya.
tidak efektif diataa
SKRIPSI
2
: 1 d a l a m 2 air,
- Natrium benzoat
b e s ar .
0
lempeng putih,
sedikit memusingkan, - Kelarutannya
5
tergantung
pada
Aktivitaspengawetannya 5.
Na-benzoat
bersifat
a s a m benzoat.
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14 - Pigunakan minuman
sebagai
bahan
pengawet
yang diisinkan adalah
pada
makanan
600 - 1000 m g / K g
dan bahan
makanan.
2. TINJAUAN TENTANG MANISAN C 1 43 Manisan
adalah
buah-buahan
dengan cara merendam buah air,
g a r a m,
air kapur
dimasukkan dalam
nampaknya
s i r ih ,
larutan
Batas pemakaian sering
dalam
eegar
larutan yang
R/
- 2 kg salak
dilampau
- 6
tanpa
terdiri
dari
kemudian
gula dengan penambahan pengawet.
yang diizinkan
formula M a ni sa n
diawetkan
selama sehari semalam
dalam
Departemen perdagangan
perdagangan umumnya digunakan Jumlah yang Contoh
yang
Salak
Kesehatan sebab
ini
dalam
lebih besar.
(14)
isi
liter air
- 2 sendok
teh air k a p u r
- 2 sendok
teh g a r a m
sirih
- Pengawet - 1 kg gula Cara
Pembuatan
- Salak diirisi - Buat
3
liter
Rendam
: kecil-kecil. air.
irisan
garam, salak
air kapur didalam
sirih.
larutan
diatas
sehari
semalam. - Buat
SKRIPSI
larutan dari
sisa air dan
g ul a,
dididihkan
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
dan
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15 dinginkan. Masukan
irisan
pengawet,
manisan
masukkan
pada
salak
gelas
kedalamnya,
tambahkan
(stoples)
3. TINJAUAN TENTANG EKSTRAKSI 3.1.
Teori Dasar C 1, 5, 6 !) Prinsip
umum
dari
distribusi/partisi yang
terdiri
ditambah dengan
dari
dua
dan
cairan
tersebut
adalah
koofesien
cairan
dapat
rerbandingan 1
C
larut
yang
adalah
2
maka
dapat
yang
pada
pemilihan
cairan
koefisien
berara
kal i
dilakukan. Eila V
SKRIPSI
suhu
konsentrasi
cairan
tersebut
tertentu, zat
dalam
=
K.
kedua
dimama
didalam pelarut sama.
Harga
K
dengan
pertama
dengan
p a s a n g a n p e l a r u t / p a s a n g a n solven,
suhu.
K ini d a p a t
digunakan
sebagai
pedoman
pengekstraksi. hasil
partisi
Hasil
ekstraksi
ini
dilakukan
disamping
tergantung
oleh volume
dan waktu/lama
digambarkan
dilarutkan
air
ini
.juga d i p e n g a r u h i
ini d a p a t
yang
- Volume
kedua
campur
untuk
ekstraksi
Zat
dalam
saling
ini s p e s i f i k
it u h a r g a
Ke^empurnaan pada
suhu
: zat/solut,
karena
hukuk
distribusi/partisi. Harga K didapat
pelarut
Oleh
adalah
tidak
dituliskan C1/C2
zat
setiap
yang
tetap pada
merr.bar.dingkan k e l a r u t a n kedua
ekstraksi
yang menyatakan bila kedalam suatu sistem
za t y a n g
Bila C
proses
sebagai
cairan, ekstraksi
berikut
:
(gram)
<ml)
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16 •: - V o l u m e
pelarut
campur W = Z at
tersisa
ekstraksi dalam
dalam
tidak
saling
sat
Konsentrasi
sa t d a l a m p e l a r u t
Partisi
fasa air
dapat
Wi
fasa
air
untuk
: Wl/V
(gram/ml)
organik
: Wo-Wl/S
dituliskan
sebagai
berikut K. V .
atau
Wi = Wo.
t Wo - W i)/S
W2
(gram/ml).
/ V K
setelah
1
(gram).
Konsentrasi
Koefisien
yang
(m l >.
yang
kali
organik
dua
K.V.+
k al i
S
ekstraksi
/ V
K.V. K atau
Wz =
Wi
W l - W2 ) /£
K.V.
+ S
K.V. Wz
Dimana W adalah berat setelah
:i k a li
sisa
ekstraksi Wn
=
zat d a l a m
dapat
=
Berat
kali
ekstraksi.
Agar
diperoleh
diperbesar.
bila dilakukan
rumus n
sehinggga
:
Wo
sisa
harga Wn
dengan
K.V + S
l a p i s a n air,
dinyatakah K.V.
K.V.
d i m a n a Wn
= Wo
kata
beberapa
za t
yang
+ S
dalam
kecil
lain ek s t r a k s i kali
dengan
fasa
maka
air
n
akan
setelah
dan lebih
jumlah
S
n
harus
sempurna
cairan
yang
besar.
SKRIPSI
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17 Demikian yang
lebih
besar
ouga kalau kita
l a ma m a k a
sehingga
Apabila solut
fasa
dengan
dan
% ekstraksi
[■ = K = k o e f i s i e n = Volume
( E%
dari
maka
dapat
berikut
:
10 0 D = ------------------D + ( Vw/Vo )
distribusi
air
demikian
tergantung pada rasio volume
koefisien
lebih
) sebagai
fasa
E%
solven
organik
Vw = Volume
pelarut
kedua
fasa
distribusinya.
Ekstraksi Terhadap Sampel Manisan C15, 16, 17) pengawet
dikerjakan
dengan
ditambahkan
dapat
pengawet
dalam
kemudian
hanyalah
sitrat
manisan
ini
diuapkan
eter
eter
dengan cara sebagai
(17).
Selanjutnya
dipisahkan
eternya
hingga
dari yang
ekstraksi
pelarut
pH 4 u n t u k m m e m p e r t i n g g i
fasa eternya.
pengawetnya
Dipilinnya
dari
menggunakan
yang mengandung pengawet
SKRIPSI
pelarut atau
waktu
distribusi
organik
Pengambilan
untuk
pada
fasa pelarut
dan harga
3.2.
air
dan
dalam
akan meningkat.
perhatian
10 0
E
Vo
solut
ekstraksi
kita membatasi
dituliskan harga
dimana
kontak antara
kemampuan
A antara
lakukan ekstraksi
dan
kelarutan fasa
fasa
eter airnya
tertinggal
saja. sebagai
pelarut
organik
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
pada
proses
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18 ekstraksi pengawet selain
ini. yang
karena paling
itu e t e r
•?4.6°C.
eter baik
sangat
sehingga
mempunyai terutama
mudah
dalam
menguap
mudah dihilangkan
daya
melarutkan
suasana
a s am ,
titik
didih
dengan
3 e t e l a h e k s t r a k s i .(9)
4. TINJAUAN TENTANG KROMATOGRAFI LAPISAN TIPIS C18, 19,20) Kromatografi berdasarkan
adalah
atas
t e hn i k p e m i s a h a n c a m p u r a n zat
perbedaan
masing-masing komponennya pelarut
yang bergerak.
Jika
kecepatan
pada
fasa
dilapisi
adsorben
maka
lapisan
ti pi s.
partisi,
tergantung
pada
tipis
adsorben
Kromatografi
analisis kualitatif.
suatu
za t b a i k Analisis
pada a.
disebut
ion,
lain
tetapi
partisi. dapat
suatu
maupun campuran.
tidak
Pada
ini n o d a
dilakukan
langsung dari
atas
pada prinsip
filtrasi,
pada
umumnya
(19), digunakan
identifikasi
kemurnian
pengotoran
kromatografi
maupun
untuk
campuran
s u a t u zat, zat
dan
zat
deteksi analisis
(19).
kuantitatif dengan kromatografi dapat
suatu
pemisahan
berdasarkan
dan
tipis
identifikasi
Penentuan
SKRIPSI
antara
tunggal
prinsipnmya
cara
dapat
adsorbsi
pemalsuan atau
bawah
lapisan tipis yang
terjadinya
yang dipakai
lapisan
atas komponennya,
in i
pertukaran
berdasarkan mekanisme
adanya
tehnik
Mekanisme
adsorbs!.
di
dari
(19).
yang digunakan berupa
lapisan
migrasi
diam
fasa d i a m
kromatografi
yang
lapisan
dengan dua cara yaitu noda kromatogram.
kromatogram yang terjadi
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
tipis :
(20).
dikerok
dari
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19 lap I r a n
tipis
organik.
Dari
penentuan
kemudian hasil
diekstraksi
ekstraksi
kuantitatif
yang didapat
dengan metode
kclc-rimetri. s p e k t r o f o t o m e t r i b.
Penentuan '?ara noda
langsung
ini d a p a t
dari
dan
dengan
m.embandinffkan s i f a t
luas
optik
cara noda
noda dengan
digunakan untuk analisis sat
dipisahkan
terlebih Metode
dahulu
tipis.
diserap
'iiemisi o l e h m o i e k u l
sebagai 1.
berikut
konsentrasi
sampel
transmisi
perbandingan
luas
pembanding
atau
alat d en s it om et e r.
metode
optik
kuantitatif, tehnik
yang suatu
kromatografi
pada pengukuran cahaya yang
senyawa
dalam noda kromatogram.
dapat
dilakukan
sinar
tampak
dengan
yang
cara
melewati
dengan noda pembanding pada kromatogram.
ini har.ya u n t u k tit is d i b u a t
(20).
:
Membandingkan noda
dan
dengan
didasarkan
seperti
19, 20, 21, 23)
satu
kualitatif
lapisan
Pengukuran
salah
dilakukan
sebagainya.
5. TINJAUAN TENTANG DENSITOMETRI Cl5, Der.sitometri m e r u p a k a n
ini,
pelarut
y an g sesuai,
noda kromatogram
dilakukan dengan
contoh
dengan
noda-noda berwarna
dari
lempeng kaca
atau diwarnai
yang
tembus
Cara
lapisan
cahaya
dan
h a r u s b e n a r - b e n a r homogen.
SKRIPSI
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
•0 1
2.
Memband ir .g ka n s e r a p a n
sinar
tampak yang dipantulkan dengan
Keterangan 1.
Sumber Cahaya
2.
Monokromator
3.
Cermin
4.
Lapisan tipis
5.
Detektor
lembayung
dalam
gambar
noda
ultra
atau
bahan
sinar
atau
sampel
noda pemban d i n g kromatogram. Keterangan 1.
Sumber
gambar
:
Cahaya
Monokromator Cermin Lapisan
tipis
F^tektor Untuk mendapatkan yang
dipakai
pengikat
3.
adalah
absorpsi
sampel
paling
silikagel
dan t a n p a bahan
Membandingkan oleh noda
hasi 1 ya n g
tanpa
maka CaSO*
lapisan sebagai
yang berfluoresensi.
fluoresensi
dan noda
b a ik ,
sinar
pembanding
yang
fUntuk
ditampilkan bahan
yang
b e r f l u o r e s e n s i ).
SKRIPSI
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
•0 0
Keterangan gambar
3
5.1.
Sumber Cahaya
2.
Monokromator
3.
Lapisan tipis
4.
Cermin
5.
Filter
6.
Petektor
Analisis Kualitatif Dengan Densitometer Analisis
dasar
1.
dengan noda
21,
kualitatif dengan Densitometer
harga
jarak
noda
kromatogram
kromatogram baku.
kromatogram sama berarti,
z at
pada
atas
dibandingkan
harga
sampel
23)
dilakukan
contoh
Apabila
:
jarak
sama
noda
dengan
sat
p ad a pembanding. Analisis
kualitatif
dengan
dilakukan dengan didasarkan maksimum,
yaitu panjang
maksimum.
Jika
suatu
atas
gelombang
dasar pada
sama
dengan
dapat
panjang
jura
gelombang
saat h a r g a serapa n n y a
zat y a n g d i a n a l i s i s
gelombang maksimum yang tersebut
Densitometer
memilliki
panjang
gelombang
zat
5.2.
Analisis Kuantitatif Dengan De-nsitometer 017,21,22.)
didasarkan
Densitometer
atas p e n g u k u r a n
Perhitungan kadar
SKRIPSI
untuk
kerapatan
suatu
zat
yang
dengan
zat
baku.
maka
Penggunaan
kemungkinan adalah sama
panjang
tujuan optik noda
kuantitatif kromatogram.
dianalisis
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
baku.
dilakukan
ACHIJAT KOESNANDAR
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
no
denser. -rare m e m b a n d i n g k a n kurva
zat baku.
kurva dengan suatu
faktcr
Dengan
kurva
catatan bahwa
konsentrasi yang
l u as
contoh
dengan
luas
hubungan
antara
luas
telah dilinierkan dengan
telah
diatur
oleh
sistem
perkalian di
dalam
Densitometer.
SKRIPSI
ANALISIS PENGAWET PADA SEDIAAN MANISAN ...
ACHIJAT KOESNANDAR