ARTIKEL
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH DI KELAS IV SD N 23 LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN
Oleh EORA ELYONA 1010013411040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Strategi Information Seacrh di Kelas IV SD N 23 Lubuk Alung Padang Pariaman Eora Elyona1, Yusrizal1, Yulfia Nora1 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta e-mail :
[email protected] ABSTRAK The study was motivated by the low ability students in social studies learning, this leads to lower ability students and student learning outcomes in learning caused by teachers who tend to use conventional methods, the teacher only deliver material and students are given training in general objective of this study was to describe the increase in capability students respond to and understand the material in social studies learning strategy Information Search in fourth grade 23 Lubuk Alung Pariaman. This research is a Class Action Research (Classroom Action Research). This study was conducted in two cycles, each cycle two meetings. The subjects were teachers and students of fourth grade 23 Lubuk Alung Pariaman amounted to 19 people. The research instrument used was a learning process observation sheets and sheets aspects of teacher observations and test results of the students' ability to learn. Based on the results of research, learning activities with this class action research gained the ability to respond to the results of research I cycled 68.42% 85.96% second cycle. The ability to understand the material I cycled 68.42% 84.21% second cycle. I cycled teacher Activity 76.67% 93.36% second cycle. It can be concluded that the ability to understand the material and the ability to respond can be improved through information search strategies.
Keywords: ability to respond to, the ability to understand, information search strategies
PENDAHULUAN Belajar menambah pengetahuan
merupakan
informasi, serta
proses
mengumpulkan
proses
perubahan
tingkah laku. Proses perubahan tingkah
siswa dituntut untuk aktif secara mental dan
dalam
kemampuan
siswa.
secara
keseluruhan
berdasarkan pengalaman individu itu sendiri dalam kegiatan pembelajaran.
laku merupakan gambaran terjadinya perubahan
emosional
Menurut (2006:51),
pendapat
bahwa
“dalam
Dimyati kegiatan
Untuk memperoleh perubahan tingkah
pembelajaran maupun kegiatan belajar,
laku tersebut perlu ada usaha yang
siswa
dilakukan
individu
memproses
perubahan
belajarnya”.
untukmemperoleh
oleh suatu
tingkah laku yang baru, dalam hal ini
dituntut dan
untuk
selalu
mengolah
Maka
dalam
aktif
perolehan proses
pembelajaran seorang guru harus dapat
menciptakan suasana belajar siswa aktif
termasuk
dalam menggali informasi,mengumpulkan
Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam mata
pengetahuan
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
serta
mengemukakan
gagasannya.
mata
pelajaran
Ilmu
mengkaji
berbagai
Selama proses pembelajaran, guru
peristiwa
di
harus dapat memilih dan menetapkan
sehingga
dituntut
strategi pembelajaran apa yang paling
untuk berfikir kritis dalam memecahkan
tepat dan sesuai untuk tujuan tersebut,
masalah tersebut dengan cara mencari
guru harus mampu memperhatikan dan
informasi dari berbagai sumber.
memilih strategi pembelajaran yang dapat
masalah-masalah/
lingkungan
sehari-hari,
kemampuan
Berdasarkan
observasi
siswa
yang
meningkatkan kemampuan siswa dalam
peneliti lakukan sebanyak tiga kali,
pembelajaran.
terlihat permasalahan yang terlihat selama
Strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan
kemampuan
peneliti
melakukan
observasi
yaitu
siswa
kemampuan siswa dalam pembelajaran
dalam pembelajaran salah satunya yaitu
masih sangat rendah, siswa masih belum
strategi
mampu
information
informasi).
seacrh
Menurut
(mencari Silberman
(2013:164) strategi information search
terlihat
dengan
baik,
pembelajaran
dalam sehingga
tersebut
belum
efektif. Selanjutnya peneliti memperoleh
mengenai
data mengenai hasil belajar siswa dari
diajukan
guru kelas IV, peneliti melihat bahwa
kepada mereka. Strategi ini diawali
hasil belajar siswa kelas IV masih sangat
dengan
rendah, banyak siswa yang memperoleh
siswa
mencari
informasi
pertanyaan-pertanyaan
guru
yang
pembelajaran
respon
menuntut
merupakan:
“strategi
memberi
yang
menyediakan
beberapa
pertanyaan-pertanyaan dengan mencari
nilai di bawah KKM.
informasi atau jawabannya melalui bahan-
Berdasarkan
permasalahan
bahan atau sumber berupa buku teks,
tersebut, peneliti melalui penelitian ingin
dokumen
mencoba
dan
internet,
setelah
itu
melakukan
kegiatan
pertanyaan dibagikan kepada siswa, siswa
pembelajaran dengan menerapkan strategi
diminta
information search. Strategi information
mencari
jawaban
secara
individual atau kelompok kecil dan guru
search
memberi komentar dan mengembangkan
mengembangkan
jawaban yang diberikan siswa tersebut”.
kemampuan
siswa
informasi,
menjawab
Strategi information search dapat digunakan pada setia mata pelajaran,
ini
mengeluarkan
diharapkan
dapat
kemampuan
siswa,
dalam
mencari
pertanyaan,
ide/gagasannya
dan
kemampuan siswa dalam berdiskusi atau
fakta, lebih bersifat konkret atau kejadian-
bekerja
diharapkan
kejadian yang ada di sekitar lingkungan,
meningkatkan
(2) kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada
kemampuan siswa dalam memahami
konsep generalisasi yang dapat di peroleh
materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan
dari fakta atau kejadian-kejadian yang
Sosial (IPS) sehingga hasil belajar siswa
konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas 1
juga dapat mengalami peningkatan.
dan 2, (3) Kelas 4,5 dan 6 disebut sebagai
KAJIAN TEORETIS
kelas tinggi siswa dihadapkan pada
kelompok,
strategi
ini
dan
dapat
1. Tinjauan Umum Pembelajaran
Tentang
konsep-konsep
atau
prinsip-prinsip
penerapannya”.
Belajar merupakan sebuah proses
Proses
pembelajaran
perlu
pengembangan pengetahuan, ketrampilan
disesuaikan dengan tingkat perkembangan
dan
siswa, proses pembelajaran di kelas
sikap
yang
terjadi
manakala
seseorang melakukan interaksi secara
rendah
intensif dengan sumber-sumber belajar.
pembelajarannya akan berbeda dengn
Menurut Gagne dan Berline dalam M.
proses pembelajaran pada kelas tinggi
Darsono (2000:14) menyatakan bahwa
(4,5,6)
belajar merupakan proses dimana suatu
2. Tinjauan Umum Tentang IPS
organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Mengajar seorang
guru
mengupayakan
(1,2,3)
IPS
karakteristik
merupakan
integrasi
berbagai cabang Ilmu Sosial seperti
menyangkut
peranan
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
dalam
konteks
politik,
terciptanya
jalinan
hukum
dirumuskan
atas
dan dasar
budaya.
IPS
realitas
dan
komunikasi harmonis antara pengajar itu
fenomena sosial. Menurut Sardjiyo,dkk
sendiri dengan si belajar. Menurut Salma
(2009 : 1.26) mengemukakan “IPS adalah
(2007:4-5) “Pembelajaran adalah upaya
bidang studi yang mempelajari, menelaah,
menciptakan kondisi dengan sengaja agar
menganalisis gejala dan masalah sosial di
tujuan pembelajaran dapat dipermudah
masyarakat
(facilitated) pencapaiannya”.
berbagai aspek kehidupan atau satu
Menurut Anitah,dkk (2008:2.30) karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar secara umum
dengan
meninjau
dari
perpaduan”. Pada
dasarnya
tujuan
dari
adalah sebagai
pendidikan IPS adalah untuk mendidik
berikut: “(1) Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah
dan memberi bekal kemampuan dasar
Dasar berorientasi pada pembelajaran
kepada siswa untuk mengembangkan diri
sesuai bakat, minat, kemampuan dan
kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan.
lingkungannya, serta bekal melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
Pembelajaran di Sekolah Dasar menuntut
Menurut Depdiknas (2006:575)
siswa
untuk
memiliki
kemampuan dalam mengamati, menanya,
tujuan IPS adalah: 1) Mengenal konsep-
mengumpulkan
informasi/eksperimen,
konsep yang berkaitan dengan kehidupan
mengolah
informasi
masyarakat danlingkungan, 2) Memiliki
mengkomunikasikan apa yang mereka
kemampuan dasar untuk berpikir logis
pelajari. Dalam pembelajaran siswa harus
dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
mampu
mencontohkan masalah dan keterampilan
mengenai apa yang mereka amati, setelah
kehidupan
Memiliki
itu mereka harus mampu mengumpulkan
keterampilan dan kesadaran terhadap
infomasi dari berbagai sumber yang
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4)
mereka baca, lalu mengolah informasi
Memiliki
yang
sosial,
3)
kemampuan
berkomunikasi,
mengamati
mereka
dan
dan
bertanya
temukan,
dan
bekerja sama dan berkompetensi dalam
mengkomunikasikan informasi tersebut
masyarakat yang majemuk di tingkat
kepada orang lain.
lokal dan global.
Setelah
Depdiknas
(2006
:
575)
strategi
disesuaikan
information
dengan
search,
maka
menyatakan bahwa “Ruang lingkup IPS
kemampuan yang akan diamati dalam
meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
penelitian
(1)Manusia, tempat dan lingkungan, (2)
merespon dan kemampuan memahami
Waktu, keberlanjutan dan perubahan, (3)
materi dalam pembelajaran IPS.
Sistem sosial dan budaya, (4) Perilaku
4. Tinjauan Umum Tentang Strategi Information Search
ekonomi dan kesejahteraan”.
Setiap melakukan kegiatan dalam pasti
adalah
kemampuan
Strategi pembelajaran merupakan
3. Kemampuan Siswa
pembelajaran
ini
suatu
guru dalam proses pembelajaran. Strategi
kemampuan, kemampuan merupakan hal
information search yaitu suatu cara yang
penting
digunakan oleh guru dengan maksud
dalam
diperlukan
hal yang perlu di perhatikan oleh seorang
proses
pembelajaran.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
meminta
susunan W.J.S. Poerwadarminta yang
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik
diolah
Bahasa
oleh pendidik maupun dari siswa sendiri. Kemudian mencari informasi jawabannya
kembali
oleh
Pusat
Departemen
Pendidikan
Nasional
(2007:742)
kemampuan
diartikan
siswa
untuk
menjawab
lewat
membaca
untuk
menemukan
informasi, (2) melatih ketanggapan siswa
informasi yang akurat (Burahman, 2009).
dalam melihat kasus atau realita yang ada,
Menurut
(2005:50)
(3) melatih kekompakan dan kepedulian
“strategi
sosial siswa, (4) meningkatkan kreatifitas
Zaini,dkk
mengemukakan
bahwa
information search ini disamakan dengan
siswa,
ujian
berkompetisi.
open-book.
Tim-tim
di
kelas
mencari informasi mengenai pertanyaan-
(5)
melatih
Sedangkan
siswa
untuk
kelemahan
strategi
pertanyaan yang diajukan kepada mereka.
information search dalam (http://layanan-
Strategi ini sangat membantu menjadikan
guru.blogspot.com) sebagai berikut : 1)
materi yang biasa-biasa menjadi lebih
siswa
menarik”.
berdasarkan informasi yang diterima, 2)
Langkah-langkah strategi
information
pelaksanaan
search
Silberman (2013:164)
menurut
sebagai berikut:
sulit
menemukan
membutuhkan
waktu
penerapannya,
jika
diajukan
jawaban
lama
dalam
pertanyaan
terlalu
sulit
yang
sekaligus
(1) buatlah sekumpulan pertanyaan yang
kurangnnya informasi yang diperoleh
dapat dijawab dengan mencari informasi
siswa, 3) tidak dapat digunakan untuk
yang bisa ditemukan dalam buku sumber
semua
yang telah anda bagikan kepada siswa.
efektifitasnya, 4) siswa sulit menemukan
Materi sumbernya bisa mencakup : buku
jawaban
pegangan, dokumen, buku teks, panduan
diterima, 5) membutuhkan waktu lama
referensi, informasi yang diakses melalui
dalam penerapannya, jika pertanyaan
komputer,
yang diajukan terlalu sulit sekaligus
(2)
bagikan
pertanyaan
tentang
perintahlah
siswa
informasi
dalam
pertanyaan-
topiknya, untuk
tim-tim
jenjang
pendidikan
berdasarkan
informasi
untuk
yang
(3)
kurangnnya informasi yang diperoleh
mencari
siswa, 6) tidak dapat digunakan untuk
kecil,
(4)
semua
jenjang
bahaslah jawabannya di depan kelas,
efektifitasnya.
perluaslah jawabannya guna memperluas
5. Hasil Belajar
cakupan pembelajaran”.
pendidikan
untuk
Hasil belajar merupakan dasar
Adapun kelebihan dan kelemahan
untuk menentukan tingkat keberhasilan
dari strategi information search dalam
siswa dalam memahami materi pelajaran.
(http://layanan-guru.blogspot.com).
Hasil belajar merupakan tolak ukur yang
Kelebihan strategi information search
digunakan untuk menentukan tingkat
sebagai
keberhasilan siswa dalam memahami
berikut
kemampuan
:
siswa
(1)
meningkatkan
dalam
mencari
konsep dalam belajar.
Menurut
Nana
(2002:28)
dikemukakan
Suhardjono (2008:74),
belajar
“prosedur penelitian tindakan kelas secara
merupakan kemampuan yang dimiliki
garis besar empat tahapan yang lazim
setelah seseorang memiliki pengalaman
dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan,
belajar. Selanjutnya menurut pendapat
pengamatan dan refleksi”.
menyatakan
bahwa
hasil
Hamalik (1990:2) hasil belajar adalah
Pengumpulan
data
dalam
“tingkah laku yang timbul, misalnya dari
penelitian
yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya
observasi dan tes. Lembar observasi
pertanyaan baru, perubahan dalam tahap
pelaksanaan pembelajaran dari aspek
kebiasaan
guru,
keterampilan,
kesanggupan
ini
menggunakan
lembar
observasi
teknik
kemampuan
menghargai, perkembangan sikap sosial,
merespon siswa dan lembaran tes untuk
emosional dan pertumbuhan jasmani”.
melihat kemampuan siswa memahami
Dengan kata lain seorang siswa
materi pembelajaran.
dapat dikatakan telah mencapai hasil
Lembar aktivitas guru digunakan
belajar jika pada dirinya telah terjadi
untuk mengamati kegiatan guru sewaktu
perubahan
kegiatan
pembelajaran dari mulai kegiatan awal
belajar. Proses belajar yang efektif akan
sampai kegiatan penutup selama proses
menjadikan hasil belajar lebih berarti dan
pembelajaran
bermakna.
lembar observasi kemampuan merespon
METODOLOGI PENELITIAN
siswa
Jenis
tertentu
melalui
penelitian
ini
adalah
untuk
berlangsung
mengamati
sedangkan
kemampuan
merespon siswa selama pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
berlangsung,
Classroom Action Research. Penelitian ini
merespon berisi indikator yang diamati
akan dilaksanakan di SD N 23 Lubuk
yaitu mencari informasi dibuku yang telah
Alung
disediakan guru, menjawab pertanyaan
Padang
Pariaman.
Subjek
diberikan
lembar
guru
kemampuan
penelitian tindakan kelas ini adalah
yang
dan
seluruh siswa kelas IV SD N 23 Lubuk
tanggapan atas jawaban siswa.
memberi
Alung Padang Pariaman yang terdaftar
Data yang diperoleh dianalisis
pada semester II tahun ajaran 2014/2015
dengan menggunakan model analisis data
berjumlah 19 orang dengan jumlah siswa
kualitatif dan data kuatitatif. Hasil dari
laki-laki adalah 10 orang dan jumlah
penelitian ini juga berbentuk angka dan
siswa perempuan adalah 9 orang.
bilangan, jadi dalam pengolahan datanya
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu
pada
prosedur
yang
digunakan analisis data kuantitatif.
Kriteria
1. Aktivitas Guru dan Siswa Untuk mengamati aktivitas guru
Ketuntasan
Minimal
(KKM) di SD N 23 Lubuk Alung Padang Pariaman untuk mata pelajaran IPS adalah
maka data dianalisis dengan rumus : Penentuan skor = jumlah skor yang diperoleh x 100 % Jumlah skor maksimal
65, maka siswa yang hasil belajarnya mencapai 65 ke atas maka siswa tersebut dikatakan tuntas
Analisis data tentang persentase dengan menggunakan statistik deskriptif dengan rumus yang dikemukakan Sudjana (2011:131) yaitu :
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Hasil Penelitian Siklus I
P = F x 100 %
1) Data Hasil Aktivitas Guru pada Siklus I
N Keterangan : P = persentase aktivitas F = skor yang diperoleh N = jumlah
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Hasil analisis dalam meningkatkan kemampuan merespon siswa dan aktivitas
Tabel 4.1 Persentase Aktivitas Guru Siklus I
guru dalam pembelajaran IPS dikatakan
Pertemuan
Jumlah Skor
berhasil apabila mencapai keberhasilan I
80% dengan kriteria baik. 2. Hasil Belajar Kemampuan
siswa
dilihat dari hasil belajar siswa yang datanya dapat diperoleh melalui tes yang
Dalam
setiap menilai
akhir hasil
22
II
24
Rata-rata
23
73,33% 80,00% 76,67%
memahami
materi dalam pembelajaran IPS dapat
diberikan
Persentase
pembelajaran. belajar
siswa
menggunakan rumus menurut Trianti
Hasil pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran IPS dengan strategi information search pada siklus I diperoleh rata-rata persentase yaitu 76,67% dengan kriteria cukup dengan jumlah skor 23. 2) Data Hasil Kemampuan Merespon dalam Pembelajaran
(2007:86) sebagai berikut : Hasil Jumlah Skor yang diperoleh
merespon x 100
N= Jumlah Skor Maksimal
observasi siswa
kemampuan
dalam
proses
pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Rata-Rata Persentase Kemampuan Merespon Siswa Siklus I
Hasil
kemampuan
siswa
memahami materi pada siklus I, diperoleh rata-rata persentase nilai 68,03 dimana
Tuntas
Belum Tuntas
Pert Jml
%
Jml
RataRata Nilai
%
rata-rata persentase siswa yang tuntas yaitu 68,42% dengan jumlah 13 orang dan yang belum tuntas 34,26% dengan jumlah
I
7
36,84%
12
63,16%
63,16
II Rata Rata Pers enta se
8
42,11%
11
57,89%
73,68
8
39,48%
12
60,53%
68,42
6
orang
memahami
maka
kemampuan
dalam
siswa
pembelajaran
IPS
masih rendah dari kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Siklus II
Rata-rata persentase kemampuan
1) Data Hasil Aktivitas Guru pada Siklus I
siswa merespon pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 68,42 dimana rata-rata persentase
siswa
yang
tuntas
yaitu
39,48% dengan jumlah 8 orang dan yang belum tuntas 60,53% dengan jumlah 12
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel I dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Persentase Aktivitas Guru Siklus II
orang. 3) Data Hasil Kemampuan Memahami Materi dalam Pembelajaran IPS Hasil
observasi
kemampuan
memahami siswa pada siklus I dapat
Pertemuan
Jumlah
Persentase
Skor I
27
90,00%
II
29
96,67%
28
93,36%
Rata-rata
dilihat tabel 4.3 di bawah ini : Hasil pengamatan aktivitas guru
Tabel 4.3 Rata-Rata Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I Tuntas No
Belum Tuntas
Pert Jml
1
I
2
II
Rata-Rata Persentase
%
12
63,16%
14
73,68%
13
68,42%
Jml
7 5 6
%
dalam pembelajaran IPS dengan strategi information Rata Rata Nilai
36,84%
66,0 5
26,32%
70,0 0
34,26%
68,0 3
search
pada
siklus
II
diperoleh jumlah skor 28 dengan rata-rata persentase 93,36% kriteria sangat baik. 2) Data Hasil Kemampuan Merespon dalam Pembelajaran Hasil merespon
observasi siswa
kemampuan
dalam
proses
pembelajaran pada siklus II dapat dilihat
Tabel 4.6 Rata-Rata Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II
pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Rata-Rata Persentase Kemampuan Merespon Siswa Siklus II Tuntas
Tuntas No
Rata%
Jml
%
1
I
2
II
Rata Nilai
Rata-Rata Persentase I
II
Jml
%
Jml
%
15
78,95 %
4
21,05 %
17
89,47 %
2
10,53 %
13
16
84,2 1%
3
Belum Tuntas
Pert Jml
Belum Tuntas
Pert
10
52,63 %
14
73,68%
9
47,37%
80,70
26,32%
91,23
Hasil
5
kemampuan
RataRata Nilai 71,32 71,84
15,79 %
siswa
memahami materi pada siklus I, diperoleh
Rata 12
-
63,16 %
7
36,85%
85,96
Rata
rata-rata persentase nilai 71,58 dimana rata-rata persentase siswa yang tuntas
Rata-rata persentase kemampuan siswa merespon pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 85,96 dimana rata-rata persentase
siswa
yang
tuntas
yaitu
63,16% dengan jumlah siswa 12 orang dan yang belum tuntas 36,85% dengan jumlah siswa 7 orang. orang.
memahami
observasi siswa
kemampuan
dalam
proses
pembelajaran pada siklus II dapat dilihat melalui
rata-rata
dan
persentase
ketuntasan belajar seperti tabel 4.6 bawah ini :
orang dan yang belum tuntas 15,79% dengan jumlah siswa 3 orang. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Tujuan penelitian ini
3) Data Hasil Kemampuan Memahami Materi dalam Pembelajaran IPS Hasil
yaitu 84,21% dengan jumlah siswa 16
di
adalah
peningkatan
untuk
mendeskripsikan
kemampuan
siswa
memahami materi dan merespon dalam pembelajaran
IPS
dengan
strategi
information search di kelas IV SD N 23 Lubuk Alung Padang Pariaman. hasil pengamatan siklus I dan diskusi dengan observer/guru kelas IV SD N 23 Lubuk Alung Padang Pariaman, pelaksanaan pembelajaran dengan strategi information search merupakan strategi pertama kali yang digunakan dalam pembelajaran di kelas IV SD N 23 Lubuk
Alung
Padang
Pariaman,
sehingga
serta pujian bagi
memiliki beberapa kendala yang harus
memberi
diperhatikan karena hal ini berdampak
pendapatnya.
pada kemampuan merespon siswa dan
siswa
tanggapan/
Untuk
yang mau mengeluarkan
melihat
peningkatan
kemampuan memahami materi dalam
kemampuan merespon dan kemampuan
pembelajaran.
memahami materi pada pembelajaran,
Dimana mampu
siswa
mencari
masih
informasi
di
belum buku
pelajarannya, masih banyak siswa yang tidak
mampu
mengenai
menemukan
pertanyaan
informasi
dapat dijelaskan seperti berikut ini : 1) Kemampuan merespon pembelajaran IPS
dalam
Berdasarkan persentase rata-rata
yang diberikan
kemampuan
merespon
mengalami
guru, pada saat menjawab pertanyaan di
peningkatan
setiap
pertemuan
depan kelas, masih ada siswa yang tidak
pembelajaran
berani dan malu-malu untuk maju ke
kecendrungan peningkatan kemampuan
depan kelas, dan masih ada siswa yang
merespon selama siklus I dan siklus II
belum mampu memberi tanggapan atas
dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini :
jawaban temannya. Hal ini dikarenakan
Tabel 4.7 Peningkatan Kemampuan Merespon Pada Siklus I sampai Siklus II.
peneliti kurang menguasai siswa, kurang
IPS.
Untuk
melihat
memberi bimbingan dan motivasi kepada Siklus
Persentase Ketuntasan
Target
kepada siswa sehingga mengakibatkan
I
68,42%
80%
kemampuan siswa dalam pembelajaran
II
85,96%
80%
siswa, serta kurang memberi penguatan
masih rendah. Untuk mengatasi hal ini, pada
Untuk lebih jelasnya
peningkatan
siklus II peneliti berupaya memberikan
kemampuan merespon dapat dilihat pada
dorongan dan memotivasi siswa untuk
grafik 4.1 berikut ini:
giat dan serius dalam belajar, dengan cara membimbing siswa dan memotivasi siswa
Grafik 4.1 Peningkatan Kemampuan Merespon
saat mencari informasi, memberi nilai tambahan
kepada
siswa
yang
mau
membahas jawabannya di depan kelas agar siswa tersebut termotivasi untuk ke depan
kelas
membahas
jawabannya,
mencatat nama siswa dan memberi nilai
100,00 68,42 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00
85,96
Siklus I Siklus II
Siklus I Siklus II
Pada
siklus
I
diperoleh
persentase rata-rata nilai 68,42% dan
Pada siklus I persentase rata-rata
siklus II meningkat menjadi 85,96%,
nilai 68,03 dan siklus II meningkat
sesuai yang peneliti targetkan bahwa
menjadi
kemampuan siswa merespon
ditetapkan adalah 70.
yang
diharapkan adalah mencapai ≥80%. 2) Kemampuan memahami dalam pembelajaran IPS
materi
hasil belajar, kemampuan memahami materi mengalami peningkatan setiap dalam
pembelajaran
IPS
dengan strategi information search. Untuk melihat peningkatan selama siklus I dan
KKM
yang
3) Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Matematika guru
dalam
melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hasil
observasi
aktivitas
guru
observer
terhadap
dalam
kegiatan
pembelajaran pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini: Tabel 4.9
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.8 di
Peningkatan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II
bawah ini : Tabel 4.8 Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Siklus
dimana
Aktivitas
Berdasarkan persentase ketuntasan
pertemuan
71,58
KKM
I
Persentase Rata-Rata Nilai 68,03
II
71,58
70
Siklus
Kriteria
1
Persentase Aktivitas 76,67%
II
93,36%
Sangat Baik
Cukup
70
Untuk lebih jelasnya peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran
Untuk lebih jelasnya peningkatan
dapat dilihat pada grafik 4.3 di bawah ini Grafik 4.3
kemampuan siswa memahami materi
Peningkatan Aktivitas Guru
dapat dilihat pada grafik 4.2 berikut ini: Grafik 4.2 Peningkatan Kemampuan Memahami Materi pada Pembelajaran IPS
70,00
93,36
50
71,58
72,00
100 76,67
0 Siklus I Siklus II
68,03
68,00 66,00 Siklus I Siklus II
Siklus I Siklus II
Pada siklus I persentase skor yang
2.
Bagi
guru,
sebagai
masukkan
diperoleh 76,67% masuk kriteia cukup
pengetahuan dan pemahaman praktis
dan siklus II persentase skor yang
dalam
diperoleh 93,36% masuk kriteria sangat
dengan
baik, sesuai yang peneliti targetkan bahwa
information search.
aktivitas guru yang diharapkan adalah
3.
Bagi
pelaksanaan
menggunakan
peneliti,
mencapai 80% dengan kriteria baik.
pengetahuan
KESIMPULAN DAN SARAN
penggunaan
Kesimpulan
search.
Berdasarkan analisis hasil yang diperoleh,
maka
dapat
disimpulkan
peningkatan
kemampuan
merespon siswa kelas IV SD N 23 Lubuk
Alung
Padang
Pariaman
dengan strategi information search dari siklus I 68,42% dan siklus II meningkat menjadi 85,96%. 2. Terjadi
peningkatan
kemampuan
memahami materi siswa kelas IV SD N 23 Lubuk Alung Padang Pariaman dengan strategi information search dari siklus I 68,03 dan meningkat pada siklus II menjadi 71,58%. Saran Berkenaan dengan hasil penelitian ini, peneliti
mengemukakan beberapa
saran yang sekiranya dapat memberikan masukan sebagai berikut: 1.
Bagi siswa, diharapkan termotivasi untuk belajar dengan serius supaya kemampuan
dalam
pembelajaran
dapat menjadi lebih baik.
untuk peneliti
strategi
strategi
menambah tentang information
DAFTAR PUSTAKA Badan
Standar Nasional Pendidikan (BNSP). (2006). KTSP. Jakarta: Depdiknas.
bahwa: 1. Terjadi
pembelajaran
Dimyati,
dkk. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Sardjiyo, dkk. 2009. Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Sudjana, Nana. 2011. Penilaian dan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Suhardjono. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Silberman, Melvin. 2013. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendikia. Zaini,
Hisyam, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.