1
JURNAL MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR DI KELAS Xa SMA NEGERI I WONOSARI KABUPATEN BOALEMO
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berfikir siswa, yang dilaksanakan di SMA Negeri I wonosari. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode ceramah dan diskusi dimana dalam hal ini penulis menggambarkan meneliti kegiatan atau aktivitas pembelajaran PKn dan mengkaji setiap aspek dan kasus yang terjadi atau timbul dari setiap peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dari hasil penelitian tindakan ini ditemukan bahwa kemampuan siswa dengan mengacu pada lembaran hasil siswa pada diskusi yang mana hasil pencapaian 70% pada siklus I, setelah diadakan perbaikan dari pada siklus I maka hasil yang diperoleh pada siklus II meningkat menjadi 80%, ini berarti penelitian penulis telah tercapai. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan strategi Pembelajaran Peningkatan kemampuan berfikir ( SPPKB ) dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman belajar siswa, Khususnya pada mata Pelajaran PKn di SMA Negeri I Wonosari. Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Peningkatan kemampuan berfikir ABSTRACT This study aims to determine the students' increased ability to think, which is implemented in SMA I wonosari. The method used in the study is a lecture and discussion where in this case the author describes the activities of researching or learning activity Civics and examine every aspect and case incurred or arising from any real events that occurred during the learning of the results of this action research was found that the ability of students with reference to the sheet results in a discussion where students achieving 70% result in the first cycle, after allowing for repair of the first cycle, the results obtained in the second cycle increased to 80%, this means that the research the author has been reached. The conclusion of this study is to use learning strategies Improved ability to think (SPPKB) can increase creativity and understanding of student learning, especially in the eyes of Civics Lesson in SMA Negeri I Wonosari. Keywords: Learning Strategies, Increasing the ability to think 1.PENDAHULUAN Peran guru dalam kegiatan pembelajaran sangat kompleks. Guru dituntut tampil secara profesional dalam kegiatan rutinnya sebagai pendidik dan pengajar dengan berpegang teguh pada kurikulum yang berlaku. Seorang guru profesional, bukan hanya mampu menyajikan materi pembelajaran kepada siswa tetapi lebih
2
dari pada itu, dituntut memahami seluruh aspek-aspek pembelajaran mulai dari perencanaan sampai pada evaluasi belajar. Peran guru sebagai tenaga pendidik secara tegas diuraikan dalam Pasal 40 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional bahwa “Guru sebagai tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, guru harus memiliki komitmen profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan disamping sebagai teladan bagi masyarakat” Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai pendidik sangat penting diwujudkan dalam kegiatan rutin setiap hari mulai dari perencanaan kegiatan sampai pada evaluasi untuk menguji hasil belajar siswa secara kompleks. Pada kegiatan perencanaan guru diharapkan dapat menyusun perangkat pembelajaran yang memuat program, kompetensi, serta strategi dan model yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Sedangkan pada proses pembelajaran guru diharapkan dapat mengimplementasikan kegiatan dengan memperhatikan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan latar belakang siswa. Selanjutnya pada kegiatan evaluasi guru diharapkan dapan menilai hasil belajar siswa terhadap materi yang telah diajarkan berdasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir siswa merupakan strategi pembelajaran dengan memperhatikan kesesuaian materi dari latar belakang siswa yang mencakup penggunaan metode yang tepat, penggunaan media yang tepat dan alokasi waktu. Melalui strategi ini diharapkan siswa akan dapat meningkatkan pemahaman terhadap mata pelajaran PKn dan pada akhirnya ketuntasan hasil belajar PKn akan meningkat. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan formulasi judul sebagai berikut: Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran PKn Melalui Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir di Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari. 2. KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Hakikat Pemahaman Mata Pelajaran PKn. Pada penjelasan UU No, 2 Tahun 1989 Pasal 39 Ayat 2 dijelaskan bahwa “pendidikan Kewarganegaraan mengarahkan pada moral yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan akan diatas melalui musyawarah dan mufakat serta perilau yang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman mata pelajaran PKn diarahkan pada perilaku masyarakat yang memiliki moral dan karakter dalam berhubungan sosial dan berinteraksi yang tetap berpegang teguh pada kepetingan bersama serta saling menghargai antara sesama sebagai satu masyarakat yang berkeadilan sosial.
3
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir Strategi pembelajaran kemampuan berpikir pada dasarnya merupakan strategi yang akan digunaka guru dalam pembelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Strategi pembelajaran ini mencakup beberapa aspek yaitu a) Aspek Metode Pembelajaran b) Aspek Media Pembelajaran dan c) Alokasi Waktu Pembelajaran. Guna kejelasan aspek-aspek tersebut di atas maka peneliti akan menjelaskan sebagai berikut: a. Metode Pembelajaran b. Media Pembelajaran c. Alokasi Waktu. Langkah-Langkah Umum Strategi Peningkatan Kemampuan Berpikir Adapun langkah-langkah umum pelaksanaan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir pada mata pelajaran PKn dapat dilakukan sebagai berikut: a. Guru menyiapkan materi pembelajaran dengan memfokuskan pada metode, media dan alokasi waktu b. Guru membagi siswa secara kelompok dan membagikan materi pelajaran untuk didiskusikan siswa. c. Siswa berdiskusi kelompok kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompok untuk ditanggapi kelompok lain. d. Siswa secara kelompok menyusun resume tentang materi yang telah didiskusikan. e. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentnag hal-hal yang belum dipahami dalam materi pembelajaran f. Guru melakukan feed back atas pertanyaan siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran. g. Guru memberikan evaluasi untuk mengukur pemhaman siswa terhadap materi pembelajaran Berdasarkan kajian teori sesuai para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir dapat digunakan dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang mata pelajaran PKn . Dalam penerapan strategi tersebut guru harus memperhatikan aspek-aspek pendukung penggunaan strategi pembelajaran mulai dari penetapan metode pembelajaran yang akan diterapkan, media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran serta penetapan menglokasikan waktu secara tepat sesuai dengan keluasan materi pembelajaran. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan ini adalah ”jika digunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir dalam pembelajaran, maka pemahaman terhadap mata pelajaran PKn di Kelas X SMA Negeri 1 Wonosari, akan meningkat.
4
Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu tercapainya seluruh kegiatan guru seseuai dengan skenario pembelajaran dengan kriteria ”Baik” dan terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Pkn melalui strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir di Kelas X SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo dari dari 15 orang (50%) menjadi minimal, 24 orang (80%) dengan indikator a. Kemampuan bertanya b. Kemampuan menjawab pertanyaan c. Kemampuan mengerjakan soal evaluasi 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dihadapi yaitu rendahnya pemahaman siswa pada Mata Pelajaran PKn di Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo maka dilakukan tindakan pemecahan masalah melalui strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir siswa sesuai dengan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang diawali dengan kegiatan observasi awal yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan yaitu dalam bentuk pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai praktikan dan diamati oleh guru pendamping sebagai mitra dalam penelitian ini. Kegiatan penelitian akan dideskripsikan sebagai berikut: Observasi Awal Kegiatan observasi awal dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 6 Mei 2013. Jenis kegiatan yang dilaksanakan adalah mengamati kegiatan guru PKn di Kelas Xa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran PKn sebagai penyebab rendahnya kemampuan berpikir siswa. Hasil temuan pada kegiatan observasi awal menunjukkan bahwa terdapat permasalahan yang dihadapi di dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a. Strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran belum optimal. b. Sebagian besar siswa tidak memahami mata pelajaran PKn terutama pada aspek kognitif. c. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang sesuai dengan karakteristik kemampuan siswa. d. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang sesuai dengan karakteristik materi ajar e. Pemahaman siswa terhadap materi Pkn sangat rendah Pengamatan kegiatan pembelajaran pada observasi awal menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan kemampuan berpikir siswa. Lembar pengamatan kegiatan guru berisi langkahlangkah kegiatan pembelajaran sesuai skenario dalam rencana pembelajaran yaitu;
5
membuka pembelajaran, menyampaikan tujuan, menyampaikan apersepsi, membimbing siswa dalam bertanya , mengarahkan siswa menjawab pertanyaan, membimbing kelompok berdiskusi, membimbing prestasi hasil kerja siswa, membimbing siswa menyimpulkan materi, memberikan evaluasi dan menutup pembelajaran Lembar pengamatan kemampuan berpikir siswa, berisi aspek-aspek kemampuan sesuai indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian yaitu kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan gurua dan kemampuan siswa dalam berdiskusi. Hasil kegiatan observasi awal, baik pengamatan guru maupun pengamatan siswa disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 1 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Mata Pelajaran PKn Observasi Awal No
Aspek Pengamatan
Kriteria Baik
Cukup
Kurang
1
Membuka pembelajaran
√
2
Menyampaikan tujuan
√
3
Menyampaikan apersepsi
4
Membimbing siswa dalam bertanya
√
5
Mengarahkan siswa menjawab pertanyaan,
√
6
Membimbing kelompok berdiskusi
7
Membimbing presentasi hasil diskusi siswa
√
8
Membimbing siswa menyimpulkan materi,
√
9
Memberikan evaluasi
√
10
Melakukan refleksi
√
Persentasi
√
√
40%
20%
40%
Pada tabel di atas tampak bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru PKn di Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo, belum sesuai dengan harapan. Keadaan ini terlihat pada hasil yang dicapai guru pada kriteria ”Baik” hanya 40% dan kriteria ”Cukup” yaitu 20% dan kriteria ”Kurang”
6
yaitu 40%. Dengan demikian kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran pada observasi awal masih perlu disempurnakan. Keadaaan di atas berdampak pula pada kemampuan berpikir siswa yang dievaluasi melalui kritera kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan dan kemampuan dalam kegiatan diskusi. Hasil pengamatan kemampuan siswa Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo dapat dilihat pada tabel akumulasi sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Pengamatan Kemampuan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran PKn di Kelas Xa SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo Observasi Awal Kriteria Jumlah No
Aspek Pengamatan
Baik
Cukup
Kurang
f
%
f
%
F
%
%
1
Kemampuan Bertanya
15
50
2
7
13
43
100
2
Kemampuan Menjawab
16
53
2
7
12
40
100
3
Kemampuan Berdiskusi
14
47
2
7
14
47
100
Ket:
f
= Frekuensi
% = Persentasi Pada tabel di atas tampak bahwa pemahaman siswa pada pembelajaran PKn sangat rendah. Pada Kriteria ”Baik” kemampuan bertanya siswa hanya 50%, kemampuan menjawab pertanyaan hanya 53% dan kemampuan berdiskusi hanya 47%. Pada Kriteria ”Cukup” kemampuan bertanya siswa hanya 7%, kemampuan menjawab pertanyaan hanya 7% dan kemampuan berdiskusi hanya 7%. Pada Kriteria ”Kurang” kemampuan bertanya siswa hanya 43%, kemampuan menjawab pertanyaan hanya 40% dan kemampuan berdiskusi hanya 47%. Dengan demikian perolehan pemahaman siswa siswa pada Kriteria ”Baik” rata-rata 15 orang atau 50%, pada Kriteria ”Kurang” rata-rata 2 orang atau 7 % sedangkan pada kriteria ”Kurang” masih sangat optimal yaitu rata-rata 13 orang atau 43%. Hasil observasi sebagaimana data-data yang disajikan di atas dilakukan refleksi bersama Guru PKn di Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo dengan melakukan kegiatan pembelajaran dalam bentuk strategi peningkatan kemampuan berpikir yang akan dilaksanakan dalam bentuk siklus pembelajaran.
7
1) Hasil Refleksi Kegiatan Guru Pada aspek kegiatan guru dalam pembelajaran telah terjadi peningkatan dengan rata-rata kriteria ”Baik” yaitu 70%. Aspek kegiatan yang telah dilakukan guru pada Kriteria ”Baik” yaitu kegiatan membuka pembelajaran, menyampaikan tujuan, menyampaikan apersepsi, membimbing siswa dalam bertanya dan mengarahkan siswa menjawab pertanyaan, menyimpulkan materi dan melakukan refleksi. Sedangkan aspek yang masih kurang yaitu kegiatan guru membimbing kelompok dalam berdiskusi serta membimbing presentasi hasil diskusi siswa. 2) Hasil Refleksi Pemahaman Siswa Pada Siklus I ini tampak bahwa pemahaman siswa Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo pada pembelajaran PKn menunjukan peningkatan yaitu rata-rata pada kriteria ”Baik” sebanyak 21 orang atau 70%. Namun hasil peningkatan tersebut belum sesuai dengan indikator yang ditetapkan pada kegiatan penelitian ini yaitu minimal terjadi peningkatan kemampuan berpikir siswa yaitu 24 orang atau 80%. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi yaitu rendahnya pemahaman siswa pada Mata Pelajaran PKn di Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo maka dilakukan tindakan pemecahan masalah melalui strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir siswa sesuai dengan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang diawali dengan kegiatan observasi awal yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan yaitu dalam bentuk pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai praktikan dan diamati oleh guru pendamping sebagai mitra dalam penelitian ini. Meningkatkan pemahaman siswa merupakan kewajiban guru dalam upaya mengembangkan kognitif siswa. Pada mata pelajaran PKn peningkatan pemhaman siswa dapat dilaksanakan melalaui penerapan strategi pembelajaran yang optimal yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan strategi pembelajaran melalui peningkatan kemampuan berpikir di Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari pada mata pelajaran PKn telah berhasil dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Penerapan strategi peningkatan kemampuan berpikir pada hakikatnya merupakan kemampuan otak manusia yang terarah dalam mengupayakan sesuatu yang bermanfaat pada dirinya kemampuan Kemampuan berpikir merupakan milik outentik manusia yang secara spontan mengalami perkembangan secara spontan dari waktu ke waktu melalui belajar melalui penerapan trategi pembelajaran yang optimal oleh guru (Sumaatmadja, 2005:39) Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir akan terjadi pada kemampuan seseorang untuk belajar dengan baik dalam upaya menyerap informasi dalam perkembangannya. Belajar merupakan suatu kegiatan untuk merubah tingkah laku. Pada diri manusia ada suatu instrumen penting untuk mengembangkan diri yaitu akal pikiran, hanya saja
8
perkembagan akal pikiran tersebut dapat dikembangkan melalui kegiatan belajar (Satori (2009:3.26) Strategi pembelajaran kemampuan berpikir pada dasarnya merupakan strategi yang akan digunaka guru dalam pembelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Strategi pembelajaran ini mencakup beberapa aspek yaitu a) Aspek Metode Pembelajaran b) Aspek Media Pembelajaran dan c) Alokasi Waktu Pembelajaran. Pada aspek metode pembelajaran peneliti telah menggunakan metode yang bervariasi yaitu metode penugasan, diskusi kelompok dan tanya jawab. Sedangkan media pembelajaran yang telah digunakan yaitu media LCD yang dapat memotivas siswa dalam belajar, karena melalui media ini siswa akan mengamati secara kontektual materi yang diajrakan melalui penanyang dokumenter. Pada aspek alokasi waktu tidak ditemui masalah yang cukup signifikan karena alokasi waktu untuk pembelajaran PKn relatif cukup yaitu pada masingmasing-masing pertemuan terdapat 2x45 menit sehingga waktu tersebut sangat cocok dalam penerapan strategi peningkatan kemampuan berpikir siswa dalam meningkatkan pemahaman pad mata pelajaran PKn. Pada kegiatan pembelajaran Siklus I, pemahaman siswa Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo pada pembelajaran PKn menunjukan peningkatan yaitu rata-rata pada kriteria ”Baik” sebanyak 21 orang atau 70%. Namun hasil peningkatan tersebut belum sesuai dengan indikator yang ditetapkan pada kegiatan penelitian ini yaitu minimal terjadi peningkatan kemampuan berpikri siswa yaitu 24 orang atau 80% sehingga penelitian masih dilanjutkan pada Siklus II. Pada Siklus ini terjadi peningkatan pemahaman siswa Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo pada pembelajaran PKn yang sangat tinggi yaitu pada kriteria ”Baik” rata-rata 24 orang atau 80% yaitu minimal terjadi peningkatkan kemampuan berpikir siswa 24 orang atau 80%. Dengan demikian hasil yang diperoleh telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan sehingga penelitian ini dianggap berhasil dan berhenti pada Siklus II. Guna kejelasan proses peningkatan kemampuan berpikir siswa sejak Observasi Awal sampai pada Siklus II disajikan pada grafik di bawah ini: Gambar 1.
Grafik Peningkatan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo Observasi Awal sampai Siklus II
9
80 80%
70 70%
60 50 40 30
33%
20 10 0 Observasi Siklus I Siklus II Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pemahaman siswa Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari pada mata pelajaran PKn untuk kegiatan Observasi Awal hanya 50%. Setelah dilaksanakan penelitian dengan pemecahan masalah melalui strategi peningkatan kemampua berpikir terjadi peningkatan pemahaman siswa pada Siklus I meningkat menjadi 70% dan pada Siklus II meningkat dengan signifikan yaitu 80%. Dengan demikian penelitian ini telah berhasil dan hipotesis tindakan ”jika digunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir dalam pembelajaran, maka pemahaman terhadap mata pelajaran PKn di Kelas X SMA Negeri 1 Wonosari, akan meningkat, dapat diterima. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan tentang rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn di Kelas Xa SMA Negeri 1 Wonosari dapat ditingkatkan melaui penerapan strategi peningkatan kemampuan berpikir. Strategi peningkatan kemampuan berpikir yang digunakan guru telah terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan. Hasil penelitian pada Siklus I telah terbukti pemahaman siswa Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo pada pembelajaran PKn menunjukkan peningkatan yaitu rata-rata pada kriteria ”Baik” sebanyak 21 orang atau 70%. Namun hasil peningkatan tersebut belum sesuai dengan indikator yang ditetapkan pada kegiatan penelitian ini yaitu minimal terjadi peningkatan kemampuan berpikri siswa yaitu 24 orang atau 80% sehingga penelitian masih dilanjutkan pada Siklus II. Hasil penelitian pada Siklus II menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman siswa Xa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Boalemo pada pembelajaran PKn yang sangat tinggi yaitu pada kriteria ”Baik” rata-rata 24 orang atau 80% yaitu minimla terjadi peningkatkan pemahaman siswa 24 orang atau 80%.
10
SARAN Berdasarkan hasil kesimpulan di atas disarankan kepada guru Mata Pelajaran PKn khususnya pada jenjang sekolah menengah dapat menggunakan strategi kemampuan berpikir untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn. Disarankan pula bahwa dalam pembelajaran ini guru dapat mengarahkan bimbingan yang optimal kepada siswa terutama dalam memotivasi siswa dalam mengajukan pertanyaan serta mengarahkan jawaban ata pertanyaan yang diajukan di samping itu guru seyogianya dapat membimbing masing-masng kelompok diskusi agar seluruh anggota kelompok terlibat aktif dalam diskusi pemabahan materi pelajaran PKn. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yokyakarta: Aditiya Media Anonim. 2010. Petunjuk dan Teknik Penulisam Karya Ilmiah. Gorontalo : UNG Chourmain, Imam. 2008. Acuan Normatif Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi. Jakarta:Al-Haramain Publishing House Hernawan, Asep Herry. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Universitas Terbuka Mukhtar dan Martinis Yamin. 2007. Sepuluh Kiat Sukses Mengajar di Kelas. Jakarta:PT.Nimas Multima Rahadi, Aristo 2005. Media Pembelajaran Jakarta:Depdiknas Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Bandung:Raja Grafindo Persada Satori, Djaman dkk. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka Suparlan. 2005. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dari Konsepnsi sampai dengan Implementasi. Yogyakarta: Hikayat Publishing Suprayekti. 2005. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta:Depdiknas Sukidin, Basrowi dan Suranto. 2007. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Insan Cendekia Sukidin, Basrowi dan Suranto. 2007. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Insan Cendekia Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PKn Jakarta:Bumi Aksara Trianto. 2009. Mendasain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Wahyudin, Din dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta:Universitas Terbuka Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional. Http. Strategi pembelajaran (Diakses, 01 Maret 2013)