APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TAMAN MINI INDONESIA INDAH DENGAN MENGGUNAKAN ARCVIEW Suryadi, H.S *), Tri Agustini **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Depok, Indonesia Email :
[email protected] *) Dosen Sistem Informasi Universitas Gunadarma **) Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Gunadarma
Abstraksi Taman Mini Indonesia Indah memiliki berbagai macam informasi (data non spasial) yang berhubungan dengan lokasi geografis (data spasial) wilayahnya. Namun informasi tersebut masih belum dapat dimaksimalkan untuk kebutuhan pengunjung dan pihak pengelola.Oleh karena itu, diperlukan suatu aplikasi yang secara terintegrasi mampu mengolah data spasial maupun data non spasial dengan efektif dan efisien. Aplikasi yang mampu mengatasi masalah ini yaitu aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Pada tugas akhir ini dibuat aplikasi SIG TMII. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak ArcView GIS versi 3.3. Data spasial direpresentasikan dalam bentuk grafis dengan metode on screen digitizing. Data non spasial direpresentasikan dalam tabel. Proses pembuatan antarmuka pada aplikasi ini menggunakan pemrograman skrip Avenue.Aplikasi SIG TMII ini menyajikan informasi spasial maupun non spasial tentang TMII. Aplikasi ini juga memungkinkan memungkinkan pihak pengelola untuk dapat memperbaharui tabel informasi. Tampilan antar muka pada aplikasi ini merupakan modifikasi dari tampilan antar muka perangkat ArcView. Kata Kunci : GIS, TMII, ArcView.
I. PENDAHULUAN Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) merupakan suatu kawasan wisata budaya di DKI Jakarta yang menggambarkan “Indonesia yang besar dalam bentuknya yang kecil”. TMII kini telah memiliki 22 bangunan pokok dan pendukung, 26 anjungan daerah dan 6 anjungan terpadu (provinsi baru), 15 museum, 12 taman, enam rumah ibadah
dan aliran kepercayaan, 10 sarana rekreasi beserta sarana penunjangnya. Dengan begitu TMII memiliki berbagai macam informasi (data non spasial) yang berhubungan dengan lokasi geografis (data spasial) wilayahnya, misalnya informasi anjungan, meseum, sarana rekreasi dll. Banyak informasi yang dapat diberikan oleh pihak pengelola untuk para pengunjung/wisatawan. Namun informasi tersebut masih belum dapat
diberikan secara maksimal karena untuk saat ini tersedia dalam bentuk brosur dan buku yang bisa dilihat di perpustakaan dan tempat wisata masing-masing. Informasi juga dapat diakses di web taman mini.com hanya saja tidak ada akses internet untuk pengunjung yang hadir. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Taman Mini Indonesia Indah dengan menggunakan ArcView” yaitu suatu aplikasi yang secara terintegrasi mampu mengolah data spasial maupun data non spasial yang ada di Taman Mini dengan efektif dan efisien.
mempersiapakan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Data output : menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti tabel, grafik, peta, dan lainlain. Data management : mengorganisasikan baik diatas spasial ataupun atribut kedalam sebuh basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate, dan edit. Data manipulations & Analysis : menentukan informasi-infornmasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
II. LANDASAN TEORI 1. Pengertian SIG Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem berbasis komputer yang berisi sekumpulan elemen informasi geografi yang saling berkaitan yang dirancang untuk bekerja dengan koordinat-koordinat geografi untuk menganalisis, menyimpan, dan menampilkan data spasial maupun data non spasial. Definisi Sistem Informasi Geografis tersebut sesuai dengan definisi SIG dari Chrisman dan Aronoff (1997)
2. Subsitem SIG Sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem yaitu : Data Input : bertugas untuk mengumpulkan dan
Gambar 1 Subsistem-subsistem SIG 3. Komponen SIG Sistem informasi geografis terdiri dari beberapa komponen berikut : Perangkat keras : Komponen hardware yang utama dari SIG adalah CPU, digitizer, dan plotter Pernagkat Lunak Data dan informasi geografis : SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimportnya dari perangkatperangkat lunak SIG. Manajemen : SIG akan berhasil jika diatur dengan baik dan
dikerjakan oleh orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan. 4. Cara kerja SIG SIG dapat merepresentasikan real world (dunia nyata) di atas monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibelitas dari pada lembaran peta kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata; objek-objek yang direpresentasikan di atas peta disebut unsur peta atau map features (contohnya adalah sungai, taman, kebun, jalan, dan lain-lain).
Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel relational. Setelah itu, SIG menghubungkan unsur-unsur di atas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsurunsur peta dan sebaliknya unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atributatributnya. Karena itu unsur-unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya.
Gambar 3 Contoh Relasi Unsur-Unsur Peta Dengan Tabelnya
Gambar 2 Contoh Peta Dan UnsurUnsurnya Peta menggunakan titik, garis, dan poligon dalam merepresentasikan objekobjek dunia nyata. Peta menggunakan simbol-simbol grafis dan warna untuk membantu dalam mengidentifikasi unsur-unsur berikut deskripsinya. Skala peta menunjukan ukuran dan bentuk representasi unsur-unsurnya. Makin meningkat skala peta, makin besar ukuran unsur-unsurnya. SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data.
Gambar 4 Layer, Table Dan Basis Data SIG SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan
contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG. 5. Model data SIG Data dalam SIG dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu data spasial dan data non spasial. Data spasial terdiri dari : Model data raster Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. b. Model data vector Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon beserta atributatributnya.
Melakukan lainnya.
fungsi
SIG
khusus
Arsitektur ArcView dibagi menjadi beberapa komponen yaitu : Project Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView.
a.
Gambar 5 Project Window
Theme Theme merupakan suatu bangunan dasar sistem ArcView. Themes merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu tematik tertentu. Sumber data yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage atau arcinfo, dan citra raster.
View Table View mengorganisasikan theme. Sebuah view merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa layer atau theme informasi spasial. Dari view ini dapat dilakukan input data dengan digitasi atau pengolahan (editing) data spasial.
6. ArcView ArcView merupakan salah satu perangkat lunak dekstop Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI. Kemampuan perangkat GIS ArcView diantaranya : Pertukaran data. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis. Menampilkan informasi spasial maupun atribut. Menjawab query spasial maupun atribut. Melakukan fungsi-fungsi dasar GIS. Membuat peta tematik. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa script.
Gambar 6 Contoh View
Chart Sebuah table merupakan representasi data ArcView dalam bentuk sebuah tabel. Sebuah tabel akan berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu.
Layout Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, table dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak.
Script Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang digunakan untuk mengotomasikan kerja ArcView.
Gambar 7 Contoh Tampilan Script di dalam ArcView
III. ANALISIS dan PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Taman Mini Indonesia Indah
TMII merupakan suatu kawasan wisata budaya di DKI Jakarta yang menggambarkan “Indonesia yang besar dalam bentuknya yang kecil”. TMII kini telah memiliki 22 bangunan pokok dan pendukung, 26 anjungan daerah dan 6 anjungan terpadu (provinsi baru), 15 museum, 12 taman, enam rumah ibadah dan aliran kepercayaan, 10 sarana rekreasi beserta sarana penunjangnya, seperti akomodasi, transportasi, rumah makan dll. 2. Perancangan Aplikasi a. Rancangan data Model data dalam SIG terdiri dari 2 macam, yaitu data spasial dan data non spasial. Data spasial yang terdapat dalam aplikasi ini adalah : Data spasial Akses Masuk Data spasial Jalur Aeromovel Data spasial Jalur Sky Lift Data spasial Jalur Kereta Api Data spasial Anjungan Daerah Data spasial Bangunan dan Monumen Data spasial Layanan Umum Data spasial Museum Data spasial Sarana Rekreasi Data spasial Sasono Data spasial Stasiun Data spasial Taman Data spasial Tempat Ibadah Data spasial Batas Wilayah Data non spasial yang terdapat dalam aplikasi ini adalah Tabel Jumlah Pengunjung. b. Rancangan antarmuka
ArcView mengorganisasikan lingkungan pengembangan dan tampilan antar muka di dalam window utama. Dengan menggunakan Avenue, tampilan antar muka ArcView dapat dimodifikasi.
Gambar 11 Struktur Menu Tabel Gambar 8 Struktur Navigasi Tampilan Aplikasi
Grafik
Proyek
Gambar 12 Struktur Menu Grafik c. Rancangan dialog Gambar 9 Struktur Menu Proyek
Peta
Gambar 10 Struktur Menu Peta
Tabel
Dialog adalah sebuah object window yang berdiri sendiri dan memiliki berbagai tombol controlDialog dapat dirancang melalui dialog designer yang terdiri dari berbagai control yang masuk sebagai control panel (tool, labelbutton, button, checkbox, iconbox, textline, dll) Rancangan dialog yang dibuat untuk aplikasi ini diantaranya : Profil TMII Anjungan daerah Museum Taman Sarana rekreasi Tempat ibadah
IV. Implementasi Sistem Terdapat dua tahap dalam proses implementasi dari rancangan yang dibuat, yaitu dijitasi peta dan modifikasi tampilan antar muka ArcView. 1.
Proses Digitasi data
a.
Pembuatan Data spasial ( Peta ) Tipe poligon
Data Spasial yang direpresentasikan dalam bentuk poligon yaitu Peta Anjungan Daerah, Peta Bangunan dan Monumen, Peta Layanan Umum, Peta Museum, Peta Sarana Rekreasi, Peta Sasono, Peta Stasiun, Peta Taman,Peta Tempat Ibadah, dan Peta Batas Wilayah
akan membuat satu tabel atribut untuk setiap data spasial (theme) yang ada. Lapisan data spasial yang akan diisi tabel atributnya, dipilih dari “Table of Contents”. Kemudian menu “Theme | Start Editing” dipilih. Tabel Atribut ditampilkan dengan memilih menu “Theme | Table”. Pada awalnya, setiap tabel atribut yang terbentuk hanya memiliki dua kolom atribut, yaitu “SHAPE” dan “ID”. Untuk menambahkan kolom atribut, maka menu “Edit | Add Field” dipilih. Untuk menghapus kolom atribut, klik judul kolom yang ingin dihapus kemudian pilih menu “Edit | Delete Field”. Sedangkan untuk mengisi barisbaris record pada tabel, tombol “Edit” dipilih. Dan kursor ditempatkan di posisi kolom dan baris yang akan diisi. Pada Tabel Akses Masuk, kolom yang ditambahkan adalah kolom JALUR, PINTU dan ARAH, sedangkan kolom ID dihapus
Gambar 13 Theme anjungan.shp yang telah di digitasi b.
Pembuatan Data Spasial ( Peta ) Tipe garis Data spasial yang direpresentasikan dalam bentuk garis yaitu Peta Jalur Aeromovel, Peta Jalur Sky Lift, dan Peta Jalur Kereta Api. c.
Pengisian Tabel Atribut Pembuatan Tabel baru
Gambar 14 Tampilan Tabel Atribut Akses Masuk 2.
Pembuatan Antar Muka
a.
Pembuatan Banner
dan
Setelah seluruh data spasial dibuat, proses selanjutnya adalah pengisian tabel atribut. ArcView secara otomatis
Banner ditampilkan pertama kali ketika aplikasi dibuka. Skrip Avenue yang digunakan untuk membuat banner tersimpan dalam skrip scr_awal. Skrip ini merupakan skrip yang dieksekusi pertama kali ketika aplikasi dibuka.
Av.SetName("Aplikasi Sistem Informasi Geografis TMII") System.Beep NamaFile = "D:\skripsi_tmii\IMAGES\bwt project\welcome.bmp".AsFile Name MsgBox.Banner (NamaFile,3,"Selamat Datang")
Sub menu Tutup pada menu Arsip berfungsi untuk menutup aplikasi ini. Prosedur ini dijalankan oleh skrip scr_prjTutupProj. Pertama, skrip ini akan memanggil skrip scr_prjCekEdit untuk memeriksa apakah terjadi perubahan pada data spasial atau tabel, dan meminta konfirmasi pengguna untuk menyimpan perubahan.
Gambar 15 Tampilan Banner b.
Menu Peta
Dalam menu ini terdiri dari satu submenu yaitu submenu Peta TMII yang berfungsi untuk menampilkan peta TMII yang sudah didigitasi sebelumnya. Dalam peta ini pengguna dapat memilih sendiri peta apa yang ingin ditampilkan dengan cara mencentang kotak di samping peta.
Pembuatan Menu Pada Window Proyek
Tampilan antar muka pada Proyek merupakan modifikasi dari tampilan antar muka Project. Menu-menu yang dibuat, diimplementasikan pada baris menu di window Project. Proyek mempunyai 4 menu utama, yaitu Arsip, Peta, Informasi, dan Help.
Gambar 17 Tampilan Peta TMII
Menu Informasi
Sub menu Informasi berfungsi untuk memberikan informasi profil TMII.
Gambar 16 Tampilan window Proyek
Menu Arsip
Gambar 18 Tampilan Submenu Informasi
Masing-masing menu utama mempunyai sub menu.
Gambar 19 Tampilan Kotak Dialog Pencarian Informasi Anjungan
Gambar 21 Tampilan Menu Peta
Gambar 22 Tampilan PETA diaktifkan Gambar 20 Tampilan Informasi Anjungan d.
Menu Help
Sub menu Petunjuk pada Help berfungsi untuk memberikan petunjuk pemakaian aplikasi kepada user. Skrip yang digunakan adalah scr_dial petunjuk. c.
Pembuatan Menu Pada Window Peta
Tampilan antar muka pada Peta merupakan modifikasi dari tampilan antar muka view. Menu-menu yang dibuat, diimplementasikan pada baris menu di window view. Peta mempunyai tiga menu utama, yaitu Arsip, Informasi, dan Label.
Pembuatan Menu Pada Window Tabel
Tampilan antar muka pada Tabel merupakan modifikasi dari tampilan antar muka Table. Menu-menu yang dibuat, diimplementasikan pada baris menu di window Table. Tabel mempunyai 3 menu utama, yaitu Arsip, Tabel, dan Data. Masingmasing menu utama mempunyai sub menu.
dengan cara memilih menu “Project | Customize”.
Gambar 23 Tampilan menu Tabel e.
Pembuatan Menu Pada Window Grafik
Tampilan antar muka pada Grafik merupakan modifikasi dari tampilan antar muka Chart. Menu-menu yang dibuat, diimplementasikan pada baris menu di window Chart. Pada Grafik hanya terdapat satu menu utama, yaitu Arsip. Arsip terdiri dari 5 sub menu, yaitu Tutup, Tutup Semua, Simpan, Cetak, dan Keluar. Kelimanya menggunakan skrip yang sama dengan Menu Arsip pada window Tabel.
Gambar 25 Tampilan Kotak Dialog Customize Menu-menu pada Proyek diintegrasikan dengan window Project. Oleh karena itu tipe yang dipilih adalah Project dengan kategori Menus. Untuk membuat menu baru, tombol “New Menu” dipilih. Untuk membuat sub menu, tombol “New Item” dipilih. Nama menu diisikan pada properti Label. Nama skrip yang akan dijalankan saat menu dipilih, diisi pada properti Click. Properti Help diisi dengan kalimat yang akan muncul di baris status window jika kursor menunjuk menu tersebut. 4.
Gambar 24 Menu grafik 3.
Integrasi Skrip dengan Window
Seluruh skrip yang digunakan untuk membuat menu-menu bagi tiap dokumen, dintegrasikan ke dalam window-window milik dokumen yang bersangkutan melalui kotak dialog customize. Kotak dialog ini dibuka
Penanaman (embedding) Skrip
Seluruh skrip yang telah dibuat dan telah dikompilasi, ditanamkan ke dalam project. Langkah pertama yang dilakukan dalam proses penanaman skrip ini adalah membuka skrip yang akan ditanam dengan script editor. Kemudian memilih menu “Script | Embed Script” yang terdapat pada script editor. Skrip yang telah ditanamkan (embedded script) dapat dihapus dari
scipt editor tanpa menghilangkan fungsi yang ada, karena skrip tersebut telah terintegrasi ke dalam Project.
V. PENUTUP 1. Kesimpulan Aplikasi SIG Taman Mini Indonesia Indah ini menyajikan informasi yang berkaitan dengan data spasial dan data non spasial Taman Mini Indonesia Indah. Banyak sekali informasi yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengunjung dan juga pengelola. Oleh karena itu, diperlukan suatu aplikasi yang secara terintegrasi mampu mengolah data spasial maupun data non spasial dengan efektif dan efisien. Proses pembuatan data spasial pada aplikasi ini, yaitu dengan metode on screen digitizing yang membutuhkan peta dijital. Sedangkan data atributnya dimasukkan ke dalam suatu tabel. Tampilan pada aplikasi ini merupakan modifikasi tampilan perangkat ArcView. Proses modifikasi tampilan dilakukan dengan menggunakan skrip Avenue. 2. Saran Aplikasi ini pun dapat dikembangkan untuk melakukan fungsi SIG khusus, dengan cara memanfaatkan extension khusus milik ArcView, seperti Network Analyst dan Tracking Analyst. Sebaiknya untuk membedakan antara pengunjung dan pihak pengelola diberikan hak akses yang berbeda agar keamanan data lebih terjaga.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Eko Budiyanto, Avenue untuk Pengembangan Sistem Informasi Geografis, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006. [2] Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis : Konsep-Konsep Dasar, Informatika, Bandung, 2002. [3] Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView, Informatika, Bandung, 2002. [4] http ://www.tamanmini.com , diunduh pada tanggal 28 Mei 2009 [5] http://ilmukomputer.org/2008/ 11/25/ pengantar-gis/ , diunduh pada tanggal 25 Juni 2009 [6] http://www.simpustronik.net/2009 /08/05/berkenalan-dengan-arcview-3-3/ , diunduh pada tanggal 5 Agustus 2009