APLIKASI LAPORAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN
Naskah Publikasi
diajukan oleh Vincentius Hari Indrayanto
08.01.2382
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
APPLICATION REPORT OF SUB outpatient REGIONAL GENERAL HOSPITAL Muntilan APLIKASI LAPORAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN Vincentius Hari Indrayanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT General Hospital as Hospital Muntilan region growing, has a system of care to patients. In his ministry many have coverage such as hospitalization, patient registration, and prescription drug services to out patient services. In the case of this problem in the medical record system in sub -section felling outpatient section. not yet use a computerized system, the process of reporting in input up manually. In this manual process is still very risky to human error, such as input data are lacking and the number of patients who are so much will certainly take time. Making an application system based outpatient offline by using Visual Basic programming language, with the use of MS acces data base that has been available on every system oprasi windows, and very easy to understand. Overall seluurh activities include data input process until the required report so it will take time, and so is efficient The study found the problem a lot of things have been very helpful in the process of reporting Keywords: Outpatient, Medical Records, Inpatient, Patient, Hospital, Outpatient,
1. Pendahuluan Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat pada saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah satu sarana penunjang dalam sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih untuk output sebuah sistem, tentunya bila sistem di dalamnya telah berjalan dengan baik. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Seperti yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan kusus nya di sub bagian rawat jalan di mana sistem pengelolalan yang masih manual dan belum menggunakan sistem komputerisasi, sehingga hanya dapat menyebabkan pelayanan terhadap pasien menjadi tidak efisien. 2. Landasan Teori 2.1 Sistem Informasi 1
Menurut Kusrini (2007), informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Sedangkan menurut Sutanta (2003), informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam 2.2 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran (Kusrini, 2007). 2.2.1 Komponen Input Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. 2.2.2 Komponen Model Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 2.2.3 Komponen Output
1
Kusrini, Andri, 2007, Tuntunan praktis Membangun Sistem Informasi Akuntasi dengan Visual
Basic dan Microsoft SQL Server, Yogyakarta, Andi Offset, hal 39
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 2.2.4 Komponen Teknologi Teknologi yang didunakan untukmenerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengases data. 2.2.5 Komponen Software Dimana berfungsi sebagai tempat menolah, menghitung dan memanipulasi data. 2.3 Kualitas Informasi Yang Baik : Tidak semua informasi pada umum nya dapat digunakan membantu untuk membuat laporan. Apa saja fitur utama dari informasi yang dapat dikatakan berkualitas 2 baik antara lain sepeti, Kusrini (2007). 2.3.1 Relevan Informasi yang diperoleh dan digunakan harus dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. tidak peduli seberapa menarik itu. 2.3.2 Akurat Sejauh mungkin, informasi harus bebas dari kesalahan 2.3.3 Memenuhi Kebutuhan Pengguna Pengguna informasi yang memiliki kebutuhan yang berbeda 2.3.4 Mudah Digunakan dan Dipahami Informasi harus disajikan secara jelas (ringkasan misalnya penggunaan, grafik) 2.3.5 Reliable Informasi harus berasal dari sumber otoritatif. 2.4 Pasien Pasien adalah orang yang karena kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan (Prabowo, 1999). Sedangkan Aditama (2002) berpendapat bahwa pasien adalah mereka yang di obati dirumah sakit. 2.5 Rawat Jalan Sedangkan melihat dari surat Keputusan Menteri Kesehatan KepMenkes RI no.560/MENKES/SK/IV/2003 tentang tarif perjan rumah sakit bahwa rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di rumah sakit. 2.6 Rumah Sakit Melihat dari surat Keputusan Menteri Kesehatan KepMenkes RI no 159b/MENKES/PER/II/1988 tentang sebuah rumah sakit, bahwa rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. 2
Kusrini, Andri, 2007, Tuntunan praktis Membangun Sistem Informasi Akuntasi dengan Visual
Basic dan Microsoft SQL Server, Yogyakarta, Andi Offset, hal 15
Rumah sakit adalah salah satu sub sistem pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap (Muninjaya, 2004). 2.7 Database Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasiinformasi dalam berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau dieksplorasi secara cepat dan mudah untuk menghasilkan informasi (Sutedjo, 2002). 2.8 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman yang berbasis GUI (Graphic User Interface). Didalamnya berisi perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Tugas-tugas tersebut dapat dijalankan apabila ada respon dari pemakai. Respon tersebut berupa kejadian/event tertentu, misalnya memilih tombol, memilih menu dan sebagainya (Andi Sunyoto, 2007). 3. Tinjauan Umum. 3.1 Lokasi RSUD Muntilan Lokasi RSUD Muntilan berada di Jl. Kartini No. 25, Muntilan,Jawa tengah dan memiliki nomer Telp (0293) 587004 Fax. 0293 587017 dan berada di jalur utama transportasi antara jogja dan magelang, sehingga sangat memudahkan dan dapat terjangkau oleh siapapun, dan mudah di akses. 3.1.1 Visi dan Misi RSUD Muntilan Adapun visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan memiliki visi dan misi yaitu : Visi : Dengan pelayanan profesional, manusiawi tercapai derajat kesehatan optimal Misi : 1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara optimal, yang bermutu dan terjangkau. 2) Menyelenggarakan pengelolaan rumah sakit secara profesional 3) Memberikan kepuasan pada penderita, karyawan dan semua mitra kerja 4) Memberikan keamanan, kenyamanan pada penderita 3.1.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan RSUD Muntilan 3.1.3 Sumber Daya Manusia Di RSUD Muntilan Sumber Daya Manusia yang di miliki oleh RSUD Muntilan antara lain : 3.1.4 Struktur Organisasi RSUD Muntilan Didalam Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Pada Rekam medis di sub bagian rawat jalan di bagian felling memiliki struktur organisasi, seperti :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.2 Metode Pengembangan Sistem Informasi Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Sistem Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan. Secara umum tahapan dari SDLC adalah sebagai berikut: tahap perencanaan, tahap analisis, tahap perancangan. 3.2.1
Tahap Perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahap memualai dari dasar dari awal hingga akhir program akan di buat seperti apa dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. 3.2.2
Tahap Analisis System informasi yang akan dibuat diperlukan analisis permasalahan secara mendalam. 3.2.2.1 Kelayakan Teknis Kelayakan teknis yaitu dengan menganalisa ketersedian perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan proses yang diperlukan. 3.2.2.2 Kelayakan Legal Dimana dibutuhlkan legalitas dari instansi dalam membuat aplikasi sehingga tidak ada permasalan di kemudian hari. 3.2.2.3 Kelayakan Operasional Untuk mengoperasikan program sistem informasi pendaftaran menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 di RSUD Muntilan khususnya di bagian Rekam Medis bagian felling, rawat jalan ada 6 orang dimana masing-masing pegawai diruangan tersebut bisa menangani sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan.
3.2.2.4 Kelayakan Jadwal Pembuatan jadwal merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mengukur sejauh mana efektifitas pelaksanaan dalam setiap tahapan-tahapan yang dikerjakan .
3.2.3
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem
No
Tahapan Pekerjaan
1 2 3 4 5 6
Tahap Perencanaan Tahap Analisis Tahap Perancangan Tahap Uji Coba Tahap Penerapan Tahap Penggunaan
Jadwal Pelaksanaan Bulan Mei Bulan juni 1 2 3 4 1 2 3
4
Tahap Perancangan Tahapan perancangan memiliki beberapa langkah, seperti berikut
3.2.3.1 Flowchart Flowchart sistem pada aplikasi ini ditunjukkan pada gambar 3.2. Dari flowchart sistem secara keseluruhan,dan dapat dilihat dari gambar di bawah ini.
Gambar 3.2 Flowcart
3.2.3.2 Diagram Kortex Sistem Diagram konteks merupakan penggambaran proses utama dari sistem yang dibuat. Di dalam diagram konteks digambarkan bahwa Komputerisasi inputan data memiliki 2 entitas yaitu admin dan pengguna sistem. Yang dimaksud pengguna sistem adalah pegawai Rawat Jalan bagian felling. Diagram konteks pada sistem ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.3 Diagram Kortex Sistem 3.2.3.3 Diagram Flow Data Level 0 Diagram konteks pada gambar 3.3 dapat dipecah menjadi DAD level 0. Pada DAD level 0 aliran datanya yaitu Admin menginputkan data informasi mengenai Pasien, Poliklinik, Penyakit, Pengguna dan Diagnosa. Data informasi mengenai Pasien, Poliklinik, Penyakit, Pengguna dan Diagnosa ditampilkan sebagai informasi ke pengguna sistem. Admin juga menginputkan data Pasien, Poliklinik, Penyakit, Pengguna dan Diagnosa yang digunakan dalam proses hasil laporan. Proses hasil laporan tersebut akan menghasilkan data-data hasil diagnosa yang selanjutnya ditampilkan ke pemakai sistem. DAD level 0 ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 3.4 Diagram Flow Data Level 0
3.2.3.4 Diagram Flow Data Level 1 DFD level 0 di atas dapat dipecah lagi menjadi DfD level 1 yang ditunjukkan pada gambar 3.5 di bawah. Pada DAD level 1 setiap proses yang terjadi digambarkan secara detail. Mulai dari menginputkan data ke dalam proses input data hingga penyimpanannya dan selanjutnya ditampilkan sebagai informasi. Demikian juga dengan inputan data. Pada proses laporan, data diambil dari basis data yang kemudian ditampilkan ke pemakai sistem. Pemakai memberikan input data dan akan mendapatkan informasi hasil laporan.
Gambar 3.5 Diagram Flow Data Level 1
3.2.3.5 Normalisasi Data Normalisasi data adalah suatu proses/ prosedur/ cara yang menjamin sebuah data menjadi valid, dan efisien. Di dalam sistem basis data, ND juga berfungsi untuk meniadakan kerangkapan data (redundancy). Banyak tahapan dalam ND, namun di sini hanya diperkenalkan 3 tahapan yang disebut dengan 1NF (first normal form), 2NF (second normal form), dan 3NF (third normal form). 1) 1NF/ First Normal Form (Bentuk Normal Pertama) Pada tahap ini, setiap atribut diperiksa apakah sudah bersifat ‘atomik’, atau apakah atribut tersebut dalam penggunaannya tidak perlu dibagi-bagi lagi. 2) 2NF/ Second Normal Form (Normalisasi Bentuk Kedua) Normalisasi bentuk kedua mensyaratkan bahwa 1NF sudah terpenuhi dan setiap atribut yang bukan merupakan kunci harus tergantung sepenuhnya dengan kuncinya. 3) 3NF/ Third Normal Form (Normalisasi Bentuk Ketiga) Normalisasi bentuk ketiga mensyaratkan bahwa 2NF sudah terpenuhi dan setiap atribut yang bukan merupakan kunci tidak boleh tergantung dengan atribut yang bukan kunci lainnya. Atau “menghilangkan ketergantungan transitif”. Normal 1
Gambar 3.6 normalisasi 1 Normal 2
Gambar 3.7 normalisasi 2
Normal 3
Gambar 3.8 normalisasi 3 3.2.3.6 Relasi Antar Tabel
Gambar 3.9 Relasi Antar Tabel 4. Pembahasan. 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem (system implementation) merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode 3 program jika tidak menggunakan paket perangkat lunak aplikasi . Adapun tujuan dalam tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditemukan. 4.2
Tahapan Uji Coba
4.2.1 Uji Coba Program Uji coba program atau testing adalah sebuah proses terhadap program atau aplikasi untuk menemunkan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan 3
Jogiyanto HM,MBA,Akt,Ph.D,Analisis dan Desain Pendekatan Terstrukrur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.532
menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi softwere yang telah di tentukan sebelum aplikasi tersebut digunakan. Metode testing ada dua, antara lain : 4.2.1.1 Black Box Testing Pengujian yang dilakukan untuk antar muka perangkat lunak 4.2.1.2 White Box Testing Pengujian yang dilakukan lebih dekat lagi untuk menguji prosedur yang ada 4.2.2 Uji Coba Sistem Tujuan utama dari uji coba sistem ini adalah unutk memastikan elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk memberi kelemahan-kelemahan atau kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
Tabel 4.1 Uji Coba Sistem Gambar
Fungsi Mendeteksi pengguna
Output Tampilan menu utama
Status Benar
Keterangan Pada form login
Input data baru
Text field kosong
Benar
Pada semua forrm
Mengedit data
Text field Aktif Data hilang dari tabel
Benar
Pada semua form Pada semua form
Menyimpan data
Inputan text field tersimpan dalam tabel
Benar
Pada semua form
Menutup tabel
Text field kosong Text field kosong Tampilan form data pasien, penyakit, poli dan diagnosa
Benar
Pada semua form Pada semua form Pada menu utama
Masuk menu Form Masuk menu Form
Pencarian data Pasien Tampilakan laporanlaporan yang akan di cetak
Benar
Masuk menu Form Masuk menu Form
Tampilkan ubah password Keluar dari menu utama dan kembali ke menu login
Benar
Masuk menu Form
Keluar dari aplikasi
Benar
Menghapus data dari tabel
Merefresh tabel Masuk menu Form
Benar
Benar Benar
Benar
Benar
Pada menu utama Pada menu utama Pada menu utama Pada menu utama Pada menu utama
4.3 Pembahasan Sistem Ketika program dijalankan untuk pertama kali, aplikasi sitem adminitrasi ini akan menampilkan form login terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar user yang berkepentingan dengan sistem ini yakni petugas penginputan data dapat memakai aplikasi ini sesuai dengan kapabilitasnya. Artinya yang dapat menggunakan aplikasi ini hanyalah petugas dari bagian felling di rawat jalan ini saja. 4.3.1
Menu Login
Petugas atau admin memasukan Username dan Password pada form login. Apabila petugas atau admin memasukan username dan password yang salah maka secara otomatis sistem akan menampilkan pesan bahwa Login gagal. Seperti terdapat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Menu Login
4.3.2 Form Menu Utama Form menu utama akan muncul, apabila petugas atau operator berhasil memasukan username dan password dengan benar pada form login. Menu utama akan aktif secara keseluruhan. Dimana memuat menu master, cari, laporan, config dan keluar. Tampilan dari form menu utama adalah sebagai berikut. 4.3.3 Form Pasien Rancangan Form Pasien yaitu di mana untuk menginput kan data pasien dari kode pasien, Nama, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, dan alamat. Dimana setelah penginputan data berhasil dapat di simpan dan muncul dalam menu laporan yang di mana masi bias untuk di edit kembali jika terjadi kesalahan yang memang memerlukan perbaikan ulang.
Gambar 4.2 Form Pasien
4.3.4 Form Diagnosa Form diagnosa menampilkan form yang memerlukan untuk di inputkan beberapa data antara lain tanggal, poli, kode pasien, penyakit, kunjungan, kasus, dan cara bayar yang di mana dalam menginputkan dalam bentuk multi klik yaitu melalui combo box pilihan sudah, sedangkan nomer rekam medis akan muncul secara otomatis.
Gambar 4.3. form Diagnosa
4.3.5 Form Penyakit Form Penyakit, form di mana untuk menginputkan nama penyakit sedangkan untuk kode telah secara otomatis muncul dan berurutan.
Gambar 4.4 Form Penyakit
4.3.6
Form Poli Form Poli, form di mana untuk menginputkan nama poli sedangkan untuk kode telah secara otomatis akan muncul dan berurutan.
Gambar 4.5 Form Poli 4.3.7
Form Cari Pasien Form Cari Pasien, yaitu sebuah form untuk di gunakan dalam pencarian data– data pasien dalam urutan berdasarkan jenis nama dan jenis kelamin. Sehingga ketika memudahkan dalam pencarian terhadap pasien.
Gambar 4.6 Cari Pasien 4.3.8
Laporan 10 Besar Penyakit / Diagnosa Rawat Inap Laporan 10 Besar Penyakit / Diagnosa Rawat Inap berfungsi sebagai bukti laporan dimana semua data-data diagnosa yang telah di inputkan dan berlangsung dapat di simpan menjadi .pdf, .odt, .xls. Selain sebagai bukti laporan, laporan ini dapat di filter kembali atau di saring di setiap bulan,3 bulan dan per tahun sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 4.7 Laporan 10 Besar Penyakit / Diagnosa Rawat Inap 4.3.11 Laporan Diagnosa Berdasarkan Cakupan Wilayah Hasil output pada Laporan Diagnosa Berdasarkan Cakupan Wilayah yang muncul aka menunjukan hasil diagnosa berdasarkan cakupan wilayah, dimana daerah pasien berada atau tinggal. Sehingga Laporan Diagnosa Berdasarkan Cakupan Wilayah mampu menunjukan daerah-daerah yang sangat rawan terhadap penyakit atau terhadap kasus penyakit yang memiliki jumlah sangat besar.
Gambar 4.8 Laporan Diagnosa Berdasarkan Cakupan Wilayah 4.3.12 Laporan Daftar Jumlah Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin Hasil output pada Laporan Daftar Jumlah Pasien Berdasarkan Kelamin yang muncul akan menunjukan hasil jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin, dimana jumlah masing-masing gender akan terlihat. Sehingga Laporan Daftar Jumlah Pasien Berdasarkan Kelamin mampu menunjukan jumlah yang sangat relevan terhadap pasien berdasarkan golongan jenis kelamin nya.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Karena program ini masih dalam pengembangan, maka masih ditemukan kekurangan dan kelebihan dalam proses kerja program pembuatan sistem rawat jalan ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a) Kelebihan program 1) Dapat merangkum banyak data dalam satu laporan. 2) Kalkulasi penghitungan pasien, kunjungan pasien, cara pembayaran, dan diagnosa penyakit yang semula masih manual menjadi sistematis. 3) Proses pencarian data pasien dengan kata kunci nama pasien dan jenis kelamin yang memudahkan bagi admin dan operator. 4) Laporan program menjadi bukti autentik bagi laporan yang akan di laporkan. 5) Arsip-arsip tentang pasien yang telah terjadi telah tersimpan pada database, sehingga menjauhkan dari kehilangan dan kerusakan data. b) Kekurangan program 1) Program masih belum sempurna dalam proses output data. 2) Untuk pencarian masih belum bisa mencetak secara langsung. 3) Masih terdapat bug pada sistem. 5.2 Saran Apabila sistem ingin dikembangkan disarankan : a) Diharapkan aplikasi Sistem Rawat Jalan ini bisa dikembangkan menjadi aplikasi multiuser dengan sistem Online, sehingga fungsi dan kegunaanya dapat di nikmati secara luas oleh banyak orang. b) Setiap hari selalu menginput data agar tidak terjadi penumpukan
Daftar Pustaka Andi Sunyoto, 2007, Pemrograman Database Dengan Visual Basic Dan Microsoft Sql, Andi Offset,Yogyakarta Astaqauliyah, 2008. Pengertian Dan Fungsi Rumah Sakit. Http://Astaqauliyah.Com/2008/01/01/Pengertian-Dan-Fungsi-Rumah-Sakit/. Diakses 12 Kali, November 2008. Budiharto, Widodo, 2002, Aplikasi Database Dengan Sql Server 2000 Dan Visual Basic 6, Penerbit Pt. Elex Media Komputindo Gramedia,Jakarta. Ema Utami Dan Sukrisno, 2005, Konsep Dasar Pengolahan Database Dengan Sql, Andi Offset,Yogyakarta Jogiyanto, H. M. 1990. Analisis & Disain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Kurniadi A, 1999. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6. Pt Elex Media Jakarta: Kepmenkes Ri No. 269/Menkes/Per/Iii/2008. Rawat Jalan. Jakarta: Depkes Ri. Kepmenkes Ri No. 159b/Menkes/Per/Ii/1988. Rumah Sakit. Jakarta: Depkes Ri. Kurniawan, Bagus, 2002, Sistem Informasi Manajemen Dengan Visual Basic 6, Yogyakarta: Andi. Offset. Kusrini, S.Kom, 2006, Strategi Perancangan Dan Pengelolaan Basis Data, Andi Offset,Yogyakarta. Kusrini, Andri, 2007, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntasi Dengan Visual Basic Dan Microsoft Sql Server, Andi Offset,Yogyakarta Server, Ms. Access, Dan Ms. Visual Basic, Andi Offset,Yogyakarta. Mcleod, Raymond, 1996, Sistem Informasi Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia Jilid Ii, Jakarta: Pt Ikrar Mandiriabadi. Oetomo, B. S. D. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Pardosi, Mico, 2005, Buku Panduan Microsoft Visual Basic 6.0, Dua Selaras, Surabaya. Rudyanto Arief, M, 2005, Pemrograman Basis Data Menggunaklan Transact Sql Dengan Microsoft Sql Server 2000, Andi Offset,Yogyakarta. Sutanta E, 2003. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Graha Ilmu. Yogyakarta: Yung K, 2004. Membangun Database Dengan Visual Basic 6.0 Dan Perintah Sql. Pt Elex Media Komputindo. Jakarta: .