ANALISIS UMUR PIUTANG PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO STUDI KASUS : PADA KANTOR CABANG PEMBANTU DEPOK DUA PT. BANK SYARIAH MANDIRI
LARAS PRADITA NOVITRI 43210966 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN/ AKUNTANSI KOMPUTER
Latar Belakang Piutang dagang harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian, apabila tidak tertagih. Tetapi sebaliknya dapat memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan kebijakan penjualan kreditnya. Agar pembiayaan yang diberikan tepat sasaran dan berjalan efektif, maka diperlukan metode analisis umur piutang.
Materi Kerja Praktek 1. Bagaimana menentukan taksiran kerugian piutang dalam transaksi pembiayaan kredit PT Bank Syariah Mandiri Depok Dua ? 2. Bagaimana perlakuan perusahaan terhadap nasabah yang menunggak ? 3. Apakah terdapat aplikasi yang digunakan perusahaan dalam proses pembiayaan Warung Mikro dan sejauh mana efektifitas penggunaaan aplikasi tersebut ?
Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek 1. Untuk mengetahui besar penentuan taksiran kerugian piutang yang dilakukan perusahaan dalam penjualannya. 2. Untuk mengetahui perlakuan perusahaan terhadap nasabah yang menunggak. 3. Untuk membahas sejauh mana aplikasi yang digunakan membantu efektivitas proses pembiayaan warung mikro.
Objek Kerja Praktek Tempat Kerja Praktek adalah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Depok Dua tepatnya di Jl. Tole Iskandar Raya No.29E Sukmajaya Depok, Jawa Barat. Alasan dipilihnya objek penelitian tersebut adalah sebagai berikut: • Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank syariah dengan asset terbesar di Indonesia. http://www.infobanknews.com/2012/05/10-bank- denganaset-terbesar/ • Bank Syariah Mandiri (BSM) khususnya KCP Depok Dua memiliki lokasi secara geografis yang mudah ditemukan.
Perhitungan Analisis Umur Piutang Pada Kantor Cabang Pembantu Depok Dua PT Bank Syariah Mandiri Cadangan Kerugian Piutang Warung Mikro PT Bank Syariah Mandiri KCP Depok Dua Periode 31 Desember 2012
analisis Umur Piutang PT Bank Syariah Mandiri KCP Depok Dua Periode 31 Desember 2012 Kelompok Umur Lancar (0 hari)
Dalam Perhatiaan Khusus
Jumlah (Rupiah) 2.040.253.404 397.967.681
(30 s/d 90 hari) Kurang Lancar (90 s/d 180
Macet ( > 360 hari)
Total
Lancar (0 hari) Dalam Perhatian
122.435.357
hari) Diragukan (180 s/d 360 hari)
Kelompok Umur/ hari
Khusus
101.080.166
2.800.617.376
Sumber : PT Bank Syariah Mandiri KCP Depok Dua
(Rupiah)
Persentase
Taksiran
kerugian
Kerugian Piutang
Piutang
(Rupiah)
2.040.253.404
1%
20.402.534,04
397.967.681
5%
19.898.384,05
15%
18.365.303,55
(30 s/d 90 hari) Kurang Lancar (90 s/d 180
138.880.766
Saldo Piutang
122.435.357
hari) Diragukan(180 s/d 360 hari)
138.880.766
50%
69.440.383
Macet (> 360 hari)
101.080.166
100%
101.080.166
Total Sumber : Hasil olahan Penulis
2.800.617.376
229.186.770,6
Tindakan Manajemen Perusahaan Dalam Mengantisipasi Piutang Yang Terlambat •
•
•
Lancar ( 0 Hari ) Aktivitas penagihan nasabah yang belum jatuh tempo dilakukan mulai dari H-7. Aktivitas penagihan dilakukan dengan cara kontak via sms/telp ( Manual/layanan otomatis), dan jika diperlukan dapat berkunjung ke tempat nasabah. Terlambat 30 – 90 hari (Kolektibilitas 2) Aktivitas penagihan dilakukan dengan cara kunjungan secara rutin (minimal satu minggu 1x) ke tempat nasabah, apabila belum dapat dilakukan pembayaran oleh nasabah, maka pihak Bank memberikan surat peringatan ke-1. Terlambat 90 - 180 hari (Kolektibilitas 3) Manajemen perusahaan mulai meningkatkan volume penagihan atas piutang yang belum terbayar oleh nasabah dengan kunjungan secara rutin (minimal satu minggu 2x) ke tempat nasabah, apabila belum dapat dilakukan pembayaran oleh nasabah, maka pihak Bank memberikan surat peringatan ke-2.
Lanjutan •
•
Terlambat 180 - 360 hari (Kolektibilitas 4) Melakukan penagihan secara lebih intensif dan memberikan surat peringatan ke-3 apabilan belum dapat dilakukan pembayaran atas piutang yang tertunggak. Terlambat > 360 hari (Kolektibilitas 5) Manajemen perusahaan dalam melakukan penagihan atas piutang yang masih menunggak, mulai meminta jaminan dari nasabah berupa barang atau surat berharga milik nasabah yang menunggak, memberikan solusi untuk dilakukan penjualan jaminan secara sukarela, dan tindakan lainnya atas persetujuan kedua belah pihak sesuai dengan kontrak kerja sama yang berlaku. Dengan tindakan-tindakan tersebut, manajemen perusahaan mengharapkan agar jumlah nasabah yang menunggak kewajibannya menjadi berkurang. Selain itu diharapkan pula pengendalian atas resiko tidak tertagihnya piutang perusahaan menjadi lebih baik, sehingga dapat mengantisipasi terjadi resiko kerugian yang lebih besar.
Aplikasi yang Digunakan dalam Proses Pembiayaan Warung Mikro Untuk menunjang perusahaan dalam melaksanakan proses pembiayaan mikro, maka diperlukan aplikasi – aplikasi yang memudahkan user untuk melakukan proses – proses pembiayaan mikro dimulai dari proses pengajuan aplikasi permohonan nasabah kepada Bank sampai dengan proses pencairan pembiayaan ke rekening tabungan nasabah. Aplikasi yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri dalam mengelola pembiayaan mikro adalah sistem berbasis AS 400. Hal – Hal yang perlu dipertimbangakan terkait penggunaannya dalam menunjang proses pembiayaan Mikro diantaranya :
Biaya
Technical Support
Kompleksitas
User Friendly
Tampilan Aplikasi
Gambar 4.1 Tampilan Menu Login pada AS 400
Gambar 4.2 Tampilan Layar Depan (Home) pada AS 400
Lanjutan
Gambar 4.3 Tampilan Menu pada AS 400
Gambar 4.4 Tampilan Menu Nasabah pada AS 400
Lanjutan
Gambar 4.5 Tampilan Data Portofolio Nasabah pada AS 400
Gambar 4.6 Tampilan Contoh Data Pembiayaan Nasabah pada AS 400
Kesimpulan •
PT Bank Syariah Mandiri KCP Depok Dua dalam perhitungan kerugian piutang tak tertagih menggunakan metode analisis umur piutang dengan jumlah kerugian piutang. Adapun kelebihan dari Analisis Umur Piutang adalah jumlah piutang yang dilaporkan lebih mendekati kenyataan karena dalam analisis umur piutang dilakukan penaksiran untuk masing-masing nasabah sehingga lebih terperinci, jelas dan akurat.
•
Adapun tindakan perusahaan dalam mengantisipasi piutang (nasabah) yang menunggak adalah dengan cara meningkatkan volume penagihan atas piutang yang menunggak jika waktu tunggak berkisar antara 60 s/d 180 hari. Sedangkan jika waktu tunggak melebihi 360 hari maka perusahaan mulai meminta jaminan dari nasabah berupa barang/surat beharga milik nasabah yang menunggak, penyitaan atas barang-barang pihak ketiga, dan tindakan lainnya atas persetujuan kedua belah pihak sesuai dengan kontrak kerja sama yang berlaku.
Lanjutan •
Aplikasi yang digunakan bank untuk membantu keefektifan dalam proses pembiayaan warung mikro yakni AS 400 sudah cukup memenuhi kebutuhan warung mikro untuk menganalisis umur piutang nasabah, ditinjau dari aspek Price , Technical Support, Kompleksitas, dan User Friendly.