1
ANALISIS TIPE STRATEGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KAWASAN SARBAGITA, BALI Strategic Types of Small and Middle Industries in Sarbagita Region, Bali
I Putu Sugi Darmawan Program Pascasarjana Unibraw Malang
Armanu Thoyib Fakultas Ekonomi Unibraw Malang
Surachman Fakultas Ekonomi Unibraw Malang
ABSTRACT Small and middle industries has grown and developed quickly from time to time. This development of small and middle industries has its effects on the growing competition. This change is fundamentally important for the companies to re-evaluate their strategy and performance in order to adjust to the existing condition, in the effort to build its competitive advantage, which is a key factor for their success, and to keep up with the advances and changes in the present-day competition.
formed. Then ANOVA analysis was applied to investigate the difference of business success of each strategic types. The result of this research shows that: four group types are formed during the analysis, that is: (a) analyzer, which includes 51 respondents, with the following characteristics: continuous products, market trend analyzer, and competitor analyzer; (b) prospector, which includes 21 respondents, with the following characteristics: be the first to new product, market leader, and flexibility; (c) defender, which includes 21 respondents, with the following characteristics: efficiency, focused market, and focused products; and (d) reactor, which includes 6 respondents, with the following characteristics: products adapted to environmental pressure, lack on competitive strategy, and market adapted to competitors. The differential test shows that the analyzers achieve the highest average success, as measured by the average sales growth, that is 6.98% for the last five years, which is higher than the sales for the other three types: prospector 3,68%; defender 3,05%; and reactor 1%.
The aim of this research is to analyze the strategy categorization of small and middle industries and to investigate the characteristics of each types and the difference of business succes among the strategy types group which has been formed.
Keywords : strategic types, business success, small and middle industries.
This research was conducted among the small and middle industries at the Sarbagita Area, Bali Province, using purposive and proportional sampling methods, with the sample of 99 respondents. The data were collected using questionnaires, observation and interview.
Latar Belakang
The analytical tool used in this research to answer the research hypotheses was cluster analysis to group the small and middle industries into the strategic types which were
semakin meningkat. Kompetisi yang semakin
PENDAHULUAN
Industri kecil dan menengah
telah
tumbuh dan berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu. Perkembangan industri kecil yang pesat berdampak pada kompetisi yang ketat
cenderung
menyebabkan
tingkat
keuntungan (rate of return) yang diperoleh
2
usaha kecil dan menengah mengarah pada
dapat mengikuti kemajuan serta perubahan
keseimbangan. Bahkan pada kondisi tertentu,
persaingan
industri kecil yang tidak mampu berkompetisi
Sebaiknya setiap perusahaan melakukan
akan tergusur dari persaingan usaha, alias
pembenahan diri agar mampu memanfaatkan
mengalami kebangkrutan (Murwani, 2003).
kondisi
Krisis
ekonomi
yang
melanda
Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 lalu, yang diawali dengan krisis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan krisis moneter telah mengakibatkan
perekonomian
Indonesia
ini
sangat
berpengaruh
negatif
terjadi
yang
mengantisipasi
dewasa
ini.
berkembang,
serta
peluang-peluang
bisnis
secara tepat dan cepat (Gieskes, 2000 dalam Herawati, 2003). Upaya ini tidak hanya berlaku bagi perusahaan besar, tetapi juga penting bagi usaha kecil dan menengah.
mengalami suatu resesi ekonomi yang besar. Krisis
yang
Untuk wilayah Bali, industri kecil dan menengah banyak terkonsentrasi di wilayah
terhadap hampir semua lapisan / golongan
Bali
masyarakat dan hampir semua kegiatan-
Sarbagita, yang terdiri dari Kota Denpasar
kegiatan ekonomi di dalam negeri, tidak
sebagai intinya dan tiga kabupaten sebagai
terkecuali kegiatan-kegiatan yang dilakukan
daerah
dalam skala kecil dan menengah (Tambunan,
Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten
2002 dalam Herawati, 2003). Krisis ini
Tabanan. Kawasan Sarbagita ini, ke depan
diperparah lagi dengan kurang kondusifnya
akan
stabilitas keamanan nasional dengan adanya
Pemukiman dan Prasarana Wilayah menjadi
beberapa
melanda
salah satu kota metropolitan di Indonesia.
bangsa Indonesia, terutama bom Bali yang
Untuk itu, strategi yang disiapkan oleh
memakan banyak korban. Akibat bom Bali ini
Pemerintah Daerah Bali untuk kawasan ini
meruntuhkan industri pariwisata yang bisa
adalah
memangkas pertumbuhan Indonesia 1 poin
diletakkan
penuh,
termasuk
menitikberatkan pada pengembangan industri
lainnya
dan pertanian, termasuk d dalamnya ibidang
ledakan
padahal
kerusakan
di
bom
itu
bidang
yang
belum ekonomi
(Bussiness Week, 28 Oktober 2002) Berkenaan
dengan perubahan yang
terjadi, secara fundamental penting bagi
Selatan,
utamanya
penyangga,
dipersiapkan
prioritas pada
yaitu
di
:
oleh
Kawasan
Kabupaten
Departemen
pembangunan bidang
ekonomi
tetap yang
usaha kecil dan menengah sebagai ujung tombak pelaku ekonomi daerah. Bertolak
dari
beberapa
fenomena
perusahaan untuk mengevaluasi lagi strategi
tersebut, kesuksesan perusahaan kecil dan
dan kinerjanya disesuaikan dengan kondisi
menengah dilihat dari perspektif Tipologi
yang ada, sehingga mampu membangun
Strategi Miles dan Snow, sangat penting
keunggulan kompetitifnya yang merupakan
dilakukan suatu kajian atau studi. Kami
faktor kunci keberhasilan usahanya, untuk
mengangkat masalah tersebut ke dalam
3
suatu kegiatan penelitian, yang dalam hal ini
KERANGKA KONSEPTUAL
kami beri judul “ANALISIS TIPE STRATEGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KAWASAN SARBAGITA, BALI”
TIPE STRATEGI PROSPEKTOR (X1) 1. Produk baru yang pertama (X1.1) 2. Pemimpin pasar (X1.2) 3. Fleksibilitas (X1.3)
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, kami membuat beberapa rumusan masalah pada
penelitian
ini.
Adapun
pengelompokkan
tipe
strategi industri kecil dan menengah di Kawasan
Sarbagita,
KESUKSESAN USAHA (Y) 1.
rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana
DEFENDER (X2) 1. Produk yang terfokus (X2.1) 2. Pasar yang terfokus (X2.2) 3. Efisiensi (X2.3)
Bali
2. ANALYZER (X3) 1. Produk yang berkesinambungan(X3.1) 2. Penganalis tren pasar (X3.2) 3. Penganalis pesaing (X3.3)
3.
dan
karakteristik masing-masing kelompok? 2. Apakah ada perbedaan kesuksesan antar kelompok tipe strategi terhadap
REAKTOR (X4) 1. Produk sesuai dengan tekanan lingkungan (X4.1) 2. Pasar sesuai dengan pesaing (X4.2) 3. Kurang baik dalam strategi persaingan (X4.3)
industri kecil dan menengah di Kawasan
Berdasarkan Tipologi Strategi Miles & Snow, terdapat empat tipe strategi, yaitu :
Sarbagita, Bali?
strategi Prospektor, Defender, Analyzer dan Reaktor.Tipe strategi Prospektor terdiri dari
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di
tiga sub variabel, yaitu : produk baru yang
atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
pertama, pemimpin pasar, dan fleksibilitas.
penelitian ini adalah :
Defender dibentuk oleh sub variabel : produk
1. Menganalisis
pengelompokkan
tipe
yang terfokus, pasar
strategi industri kecil dan menengah di
efisiensi.
Kawasan
merupakan perpaduan dari tipe strategi
Sarbagita,
Bali
dan
karakteristik masing-masing kelompok. 2. Menganalisis
perbedaan kesuksesan
Tipe
yang terfokus, dan
strategi
Analyzer
yang
Prospektor dan Defender dibentuk oleh sub variabel : produk
yang berkesinambungan,
penganalis
pasar,
tren
dan
penganalis
antar kelompok tipe strategi terhadap
pesaing. Sedangkan tipe strategi Reaktor
industri kecil dan menengah di Kawasan
yang dipandang sebagai strategi yang tidak
Sarbagita, Bali.
konsisten karena selalu bereaksi mengikuti tekanan lingkungan, memiliki sub variabel, yaitu:
produk
sesuai
dengan
tekanan
Ketahanan usaha (Y1.1) Pertumbuhan tenaga kerja (Y1.2) Pertumbuhan penjualan (Y1.3)
4
lingkungan, pasar sesuai dengan pesaing
Penelitian ini menjelaskan pengelompokkan
dan kurang baik dalam strategi persaingan.
industri kecil dan menengah ke dalam empat
Industri akan
kecil dan menengah ini,
dikelompokkan
strategi
tersebut
masing-masing
berdasarkan
dan
dilihat
tipe
Snow, yaitu: Prospektor, Defender, Analyzer
perbedaan
dan Reaktor. Masing-masing tipe strategi
strategi
tersebut akan dicari perbedaannya terhadapa
terhadap kesuksesan usaha, yang diukur
kesuksesan usaha yang dicapai. Penelitian
berdasarkan ketahanan usaha
ini
pertumbuhan
kelompok
tipe strategi menurut Tipologi Miles dan
tenaga
tipe
kerja
(survival),
(employment)
dilakukan
pada
industri
kecil
dan
menengah di Kawasan Sarbagita, Bali.
serta pertumbuhan penjualan (sales). Definisi Variabel A. Tipe strategi (X) yang dimaksud di sini
Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan kerangka
masalah,
latar
tujuan,
konseptual
belakang,
manfaat
penelitian,
dan
adalah tipologi Miles dan Snow yang mengklasifikasikan
organisasi
maka
berdasarkan tingkat sejauh mana mereka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
mengubah produk atau pasarnya ke
adalah sebagai berikut :
dalam salah satu dari keempat strategi,
1.
yaitu :
Diduga terdapat empat kelompok tipe strategi, yaitu : Prospektor, Defender, Analyzer dan Reaktor pada industri kecil dan menengah di Kawasan Sarbagita, Bali.
2.
1. Prospektor (X1) adalah tipe strategi yang
mengeksploitasi
dan
menemukan produk dan peluang pasar baru.
Diduga ada perbedaan kesuksesan antar kelompok tipe strategi industri kecil
dan
menengah
di
Kawasan
Sarbagita, Bali dimana kelompok tipe strategi
prospektor
memiliki
tingkat
2. Defender (X2) adalah tipe strategi yang meneliti pada stabilitas pasar, dan menawarkan serta mencoba untuk melindungi lini produk yang terbatas untuk segmen yang sempit
kesuksesan tertinggi.
dari pasar yang potensial. 3. Analyzer (X3) adalah tipe strategi
METODE PENELITIAN
yang ini
menggunakan
pendekatan kuantitiatif. Jenis penelitian yang digunakan
adalah
meminimalkan
resiko dan memaksimalkan peluang
Pendekatan Penelitian Penelitian
mencoba
survey,
sedangkan
penelitian ini adalah explanatory research.
untuk memperoleh laba. 4. Reaktor (X4) adalah tipe strategi yang
bereaksi
pada
perubahan
lingkungan dan membuat strategik
5
menyesuaikan
hanya
kapan
tekanan datang.
pertanyaan dalam kuesioner diukur dengan
B. Kesuksesan usaha (Y) adalah industri kecil
dan
menengah
ketahanan
Penentuan skor pada masing-masing item
(survival)
yang
memiliki
melewati
moneter
yang
terjadi
memiliki
pertumbuhan
di
krisis
Indonesia,
tenaga
kerja
(employment) sejak 5 tahun terakhir dan memiliki pertumbuhan penjualan (sales) yang meningkat selama 5 tahun terakhir.
menggunakan skala Likert lima poin. Data yang diperoleh dari skala Likert tersebut kemudian
diadakan
uji
validitas
dan
reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 11.0
for
Windows,
dimana
instrument
tersebut dinyatakan valid apabila memiliki r > 0,30 dan dinyatakan reliabel apabila memiliki Alpha Cronbach α ≥ 0,6.
Metode Analisis Data Metode Pengambilan Sampel
Alat analisis yang digunakan untuk
Dalam penelitian ini, penentuan sampel menggunakan artinya
teknik
purposive
sampling
ditentukan
mempertimbangkan
dengan
tujuan
penelitian
berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan terlebih dahulu. Agar sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat mewakili populasi maka dapat ditentukan jumlah sampel yang dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 1999) sebagai berikut:
menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis cluster dengan
Hierarchical
mengelompokkan
untuk
Clustering
industri
kecil
dan
menengah ke dalam tipe-tipe strategi yang terbentuk dan analisis ANOVA untuk mencari perbedaan dari masing-masing tipe strategi tersebut.
Analisis
Cluster
dan
Analisis
ANOVA dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 11.0 for Windows.
N n= 1 + Ne 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumus tersebut, dengan populasi (N) sebesar 7.379 industri kecil dan
Karakteristik Responden Analisa data ini bertujuan untuk
menengah dengan e ditetapkan sebesar
menggambarkan
10%, maka jumlah sample dalam penelitian
mempergunakan responden sebanyak 99
ini sebesar 98,66 atau 99 responden.
industri kecil dan menengah pada Kawasan Sarbagita,
Metode pengumpulan data dalam ini
kuesioner,
observasi
mengenai
yang
karakterisitik
status, tingkat pendidikan serta posisi dalam
metode
usaha; dan karakterisitik usaha yang terdiri
wawancara.
dari lokasi usaha, usia usaha dan jenis
menggunakan dan
penelitian
individu yang terdiri dari : jenis kelamin, usia,
Metode Pengumpulan Data penelitian
Bali
hasil
6
usaha. Untuk informasi selengkapnya tentang
Lampiran 1.
karakterisitik responden ini dapat dilihat pada
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Prospektor (X1)
Sub Variabel Produk baru yang pertama (X1.1)
Pemimpin Pasar (X1.2)
Fleksibilitas (X1.3)
Defender (X2)
Produk yang terfokus (X2.1)
Pasar yang terfokus (X2.3)
Efisiensi (X3.3)
Analyzer (X3)
Produk yang berkesinambungan (X3.1) Penganalis pasar (X3.2)
Penganalis pesaing (X3.3)
Reaktor (X4)
Produk sesuai dengan lingkungan (X4.1) Pasar sesuai dengan pesaing (X4.2) Kurang Baik dalam Strategi Persaingan (X4.3)
Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
r 0,873 0,888 0,908 0,895 0,811 0,803 0,786 0,780 0,876 0,822 0,811 0,765 0,803 0,815 0,802 0,827 0,831 0,826 0,780 0,798 0,896 0,809 0,850 0,850 0,820 0,822 0,896 0,889 0,866 0,805 0,736 0,718 0,830 0,779 0,808 0,768 0,795 0,804 0,885 0,837 0,817 0,927 0,848 0,780 0,862 0,922 0,813 0,794
Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Untuk
menguji
kuesioner
sebagai
dalam penelitian dikatakan valid apabila
instrumen penelitian, maka digunakan uji
mampu mengukur apa yang ingin diukur dan
validitas dan realibilitas. Suatu instrumen
dapat mengungkapkan data dari variabel-
7
variabel yang diteliti secara tetap. Uji ini
untuk semua variable yang akan dianalisis
dilakukan dengan menggunakan korelasi
pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
product moment, dengan kriteria pengujian yang digunakan adalah suatu instrumen dikatakan valid jika nilai r ≥ 0,30 dengan derajat signifikansi sebesar 5% (Saifuddin Azwar, 2000).
terdapat pada Tabel 1, menunjukkan bahwa nilai korelasi (r) seluruh item variabel lebih besar dari 0,3 sehingga seluruh item dalam instrument penelitian ini dinyatakan valid dan
Sedangkan hasil dari uji reliabilitas digunakan
Berdasarkan hasil uji validitas yang
untuk
mengetahui
apakah
dapat
berbeda. Uji reliabilitas ini menggunakan formula koefisien alpha cronbach, dengan kriteria pengujian adalah suatu instrument dikatakan
reliable
jika
mempunyai
nilai
untuk
analisis
Hasil
uji
reliabiltas
dengan
menggunakan program SPSS versi 11.0 for Windows
dengan
rekapitulasi
hasil
dianalisis pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
0,60. uji
validitas
dengan
menggunakan program SPSS versi 11.0 for Windows yang rekapitulasi hasil uji validitas Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Prospektor (X1) Defender (X2)
Analyzer (X3)
Reaktor (X4)
Sub Variabel Produk baru yang pertama (X1.1) Pemimpin Pasar (X1.2) Fleksibilitas (X1.3) Produk yang terfokus (X2.1)
Alpha 0,9122 0,8415 0,8365 0,8238
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Pasar yang terfokus (X2.2)
0,8229
Reliabel
Efisiensi (X2.3)
0,8719
Reliabel
Produk berkesinambungan (X3.1)
0,8307
Reliabel
Penganalis pasar (X3.2)
0,7897
Reliabel
Penganalis pesaing (X3.3)
0,8067
Reliabel
Produk sesuai dengan lingkungan (X4.1)
0,8484
Reliabel
Pasar sesuai dengan pesaing (X4.2)
0,8636
Reliabel
Kurang Baik dalam Strategi Persaingan (X4.3)
0,8707
Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
uji
reliabilitas untuk semua variable yang akan
koefisien alpha cronbach lebih besar dari Hasil
data
selanjutnya.
instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang
digunakan
8
Berdasarkan hasil uji reliabilitas
metode Ward (Ward’s Method) yang akan
yang terdapat pada Tabel 2, menunjukkan
membentuk cluster berdasarkan total kuadrat
bahwa nilai alpha cronbach seluruh variabel
deviasi tiap pengamatan dari rata-rata cluster
lebih
yang menjadi anggotanya. Dalam hal ini nilai
besar
variabel
dari
dalam
0,6, sehingga seluruh
instrument
penelitian
ini
dinyatakan reliable dan dapat digunakan
sum of square merupakan fungsi obyektif pada saat melakukan penggabungan.
untuk analisis data selanjutnya.
Pada penelitian ini ada dua kali analisis cluster, yaitu yang pertama analisis
Analisis Cluster
cluster berdasarkan obyek yang tujuannya
Tujuan dari analisis cluster adalah untuk mengelompokkan obyek-obyek dalam hal ini industri kecil dan menengah di Kawasan
Sarbagita,
Bali
berdasarkan
kesamaan karakteristik di antara obyekobyek
itu
sendiri
obyek
tersebut
akan
diklasifikasikan ke dalam satu kelompok (cluster) atau lebih sehingga obyek yang berada dalam satu cluster akan mempunyai
untuk mengelompokkan obyek dalam hal ini industri kecil dan menegah dan yang kedua adalah analisis cluster berdasarkan variabel yang
bertujuan
karakteristik
untuk
mengetahui
masing-masing
kelompok
berdasarkan variable-variabel penelitian yang digunakan. Analisis cluster pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 11.0 for Windows.
kemiripan karakteristiknya satu dengan yang lain.
Analisis
digunakan
cluster
untuk
pada
mereduksi
prinsipnya data,
lebih sedikit (menjadi beberapa cluster). Karena jumlah sample (data) dibawah 100 responden, yaitu sebanyak 99 responden maka pengelompokkan ini menggunakan Hierarchical
Clustering
Untuk
yaitu
proses meringkas sejumlah variable menjadi
metode
1. Analisis Cluster Berdasarkan Variabel
dengan
prosedur agglomeratif yang digunakan, yaitu
mengetahui
karakteristik
masing-masing kelompok maka sangat perlu
dilakukan
analisis
cluster
berdasarkan variabel penelitian yang kita pakai. Adapun hasil dari proses analisis cluster ini disajikan pada Lampiran 2 dan dapat dibuat rekapitulasi hasil analisis cluster seperti pada Tabel 3.
9
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Analisis Cluster berdasarkan Sub Variabel CLUSTER Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3
SUB VARIABEL
TIPE STRATEGI
Produk baru yang pertama (X1.1), Pemimpin pasar (X1.2), Fleksibilitas (X1.3) Produk yang terfokus (X2.1), Pasar yang terfokus (X2.2), Efisiensi (X2.3) Produk yang berkesinambungan(X3.1), Penganalis tren pasar (X3.2), Penganalis pesaing (X3.3)
Prospektor
Defender
Analyzer
Cluster 4
Produk sesuai dengan tekanan lingkungan (X4.1), Pasar sesuai dengan pesaing (X4.2), Kurang baik dalam strategi persaingan (X4.3) Sumber: Data yang diolah dari Lampiran 2
mereka miliki. Adapun hasil dari proses
2. Analisis Cluster Berdasarkan Obyek Analisis cluster berdasarkan obyek ini
bertujuan
untuk
Reaktor
analisis cluster ini disajikan pada Lampiran
mengelompokkan
3. Dari hasil analisis cluster berdasarkan
responden dalam hal ini industri kecil dan
obyek dapat kita buat rekapitulasi hasilnya,
menengah menjadi beberapa kelompok
seperti pada Tabel 4.
berdasarkan kemiripan karakteristik yang Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Analisis Cluster berdasarkan Obyek CLUSTER Cluster 1
RESPONDEN
JUMLAH
1, 10, 11, 26, 29,33, 40, 41, 46, 48, 58, 65, 71, 74, 80, 83, 90, 91, 96, 98
21
2, 8, 12, 14, 20, 25, 35, 36, 42, 47, 49, 55, 60, 63, 70, 76, 85, 86, 92, 97, 99
21
51
(Analyzer)
3, 5, 6, 7, 9, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 37, 38, 43, 45, 50, 51, 52, 53, 54, 56, 57, 59, 61, 62, 64, 66, 67, 68, 69, 72, 73, 75, 77, 78, 81, 82, 84, 87, 88, 93, 95
Cluster 4
4, 39, 44, 79, 89, 94
6
(Prospektor) Cluster 2 (Defender) Cluster 3
(Reaktor) TOTAL
99
Sumber: Data yang diolah dari Lampiran 3
Analisis ANOVA (Analysis of Variance) Setelah responden dimasukkan ke dalam
clusternya
masing-masing,
maka
selanjutnya dilakukan uji perbedaan dengan
menggunakan analisis ANOVA (Analysis of Variance). Prosedur yang digunakan dalam analisis ANOVA ini adalah prosedur One Way ANOVA atau sering disebut dengan
10
perancangan sebuah faktor, yang merupakan
(Uji Beda)
salah satu alat analisis statistik ANOVA yang
pengukuran rata-rata pertumbuhan penjualan
bersifat satu arah (satu jalur). Alat uji ini untuk
(Sales).
menguji apakah dua populasi atau lebih yang independent,
memiliki
rata-rata
yang
dianggap sama atau tidak sama. Teknik ANOVA
akan
observasi
menguji
masing-masing
variabilitas
dari
kelompok
dan
variabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan mengenai mean populasi.
ini
adalah
untuk
Berdasarkan
perhitungan
pada
Lampiran 4 (Tabel ANOVA), didapat nilai F hitung sebesar 12,050 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada tingkat signifikansi 0,05 (95%) dengan Numerator (jumlah variable-1) = 3, dan Denumerator (jumlah
bilangan
cacah/kasus
–
jumlah
variable = 96) adalah 2,70. Jadi F hitung
Tujuan dari analisis ANOVA dalam penelitian
hanya dengan menggunakan
mengetahui
apakah ada perbedaan kesuksesan usaha antara kelompok tipe strategi industri kecil dan menengah di Kawasan Sarbagita, Bali. Untuk menguji berlaku tidaknya salah satu asumsi dasar dari ANOVA adalah bahwa
12,050 > F tabel α 0,05 (df. 3-96) = 2,70. Dengan demikian H0 : ditolak, H1 : diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata pertumbuhan
penjualan
(sales)
pada
keempat tipe strategi (prospector, defender, analyzer
dan
reactor)
memang
secara
signifikan berbeda.
variannya haruslah sama. Uji ini dapat dilihat Dari pengujian ANOVA (F test) telah
dari hasil test homogenitas dari varians dengan menggunakan uji Levene Statistic yang nilai probabilitasnya harus di atas 0,05. Hasil analisis ANOVA dengan menggunakan program SPSS versi 11.0 for Windows, dari tiga pengukuran kesuksesan usaha hanya satu yang memenuhi asumsi dasar analisis ANOVA,
yaitu
menggunakan
pengukuran pertumbuhan
dengan penjualan
(Sales) yang memiliki probabilitas sebesar
diketahui bahwa secara umum keempat tipe strategi memiliki perbedaan (tidak sama) dalam kesuksesan usaha dalam hal ini pertumbuhan
usaha (survival) memiliki probabilitas sebesar 0,000 dan rata-rata pertumbuhan tenaga kerja
(employment)
memiliki
probabilitas
sebesar 0,001. Jadi pengukuran kesuksesan yang bisa dilanjutkan pada analisis ANOVA
(sales).
Untuk
mengetahui lebih lanjut perbedaan itu, perlu dilakukan
Post
menggunakan
Hoc
salah
satu
Tests fungsi
dengan Tukey.
Ketentuan dari uji ini adalah :
•
0,128. Sedangkan, pengukuran kesuksesan dengan menggunakan rata-rata ketahanan
penjualan
Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
•
Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak
Dari hasil Post Hoc Test pada lampiran , dapat direkapitulasi yang dapat dilihat pada Tabel 5.
11
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Post Hoc Test Pertumbuhan Penjualan (Sales) NO
PERBEDAAN ANTAR KELOMPOK
SIGNIFIKANSI
KEPUTUSAN
1.
Prospektor – Defender
0,860
Tidak ada perbedaan
2.
Prospektor – Analyzer
0,003
Ada perbedaan
3.
Prospektor – Reaktor
0,256
Tidak ada perbedaan
4.
Defender – Analyzer
0,000
Ada perbedaan
5.
Defender – Reaktor
0,549
Tidak ada perbedaan
6.
Analyzer - Reaktor
0,000
Ada perbedaan
Sumber: Data yang diolah dari Lampiran 4
Berdasarkan
Tabel
Deskriptif
dengan
karakteristik
produk
yang
(Lampiran 4) , terlihat bahwa industri kecil
berkesinambungan, penganalis tren pasar
dan menengah yang memiliki tipe strategi
dan penganalis pesaing; dan d) tipe strategi
Analyzer
besar
reaktor, dengan karakteristik produk sesuai
dibandingkan tiga tipe strategi lainnya, yaitu
dengan tekanan lingkungan, kurang baik
sebesar 0,0698. Kemudian diikuti oleh tipe
dalam strategi persaingan dan pasar sesuai
strategi Prospektor dengan mean sebesar
dengan pesaing. Hal ini mengindikasikan
0,0386,
sebesar
bahwa hipotesis 1 dalam penelitian, yaitu
0,0305 dan yang memiliki mean paling kecil
diduga ada empat kelompok tipe strategi,
adalah tipe strategi Reaktor sebesar 0,0100.
yaitu : Prospektor, Defender, Analyzer dan
Hal ini mengindikasikan bahwa tipe strategi
Reaktor pada industri kecil dan menengah di
Analyzer memiliki kesuksesan usaha paling
Kawasan Sarbagita, Bali dapat diterima.
memiliki
tipe
mean
strategi
paling
Defender
tinggi untuk pertumbuhan penjualan (sales) dibandingkan tipe strategi yang lainnya.
2. Hipotesis Kedua Berdasarkan hasil pembahasan di atas, melalui analisis ANOVA didapatkan
Pembuktian Hipotesis
bahwa setiap kelompok tipe strategi yang
1. Hipotesis Pertama
terbentuk memiliki perbedaan kesuksesan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat kita lihat bahwa dari hasil analisis cluster terdapat empat kelompok industri kecil dan menengah di Kawasan Sarbagita, Bali, yaitu : a)
tipe
strategi
prospektor,
dengan
karakteristik produk baru yang pertama, pemimpin pasar, dan fleksibilitas; b) tipe strategi
defender
dengan
karakteristik
efisiensi, pasar yang terfokus, dan produk yang terfokus; c) tipe strategi analyzer,
dimana tipe strategi analyzer memiliki ratarata kesuksesan usaha paling tinggi yang diukur melalui pertumbuhan penjualan (sales) dibandingkan tiga kelompok lainnya, yaitu : tipe strategi prospektor, defender dan reaktor. Hal ini mengindikasikan bahwa hipotesis 2 dalam penelitian ini ditolak karena pada hipitesis 2 diduga ada perbedaan kesuksesan antar kelompok tipe strategi industri kecil dan menengah
di
Kawasan
Sarbagita,
Bali
12
dimana kelompok tipe strategi prospektor
Serikat yang lebih cenderung inovatif dalam
memiliki tingkat kesuksesan tertinggi.
meciptakan ide-ide produk baru dimana konsumennya bisa dengan cepat menerima keberadaan produk baru tersebut.. Selain itu,
Implikasi Penelitian Hasil
analisis
penelitian
ini
pengusaha
di
Bali
juga
lebih
banyak
kecil
dan
menerima pesanan sesuai dengan apa yang
Sarbagita,
Bali
diinginkan konsumen atau pasar sehingga
terdapat empat kelompok tipe strategi yang
produk-produk yang dihasilkan pun bisa
didasarkan pada Tipologi Miles dan Snow,
mengikuti
yaitu : tipe strategi prospektor, defender,
meningkatkan penjualan dari industri kecil
analyzer dan reaktor. Dari keempat kelompok
dan menengah itu sendiri.
menunjukkan menengah
di
bahwa
industri
Kawasan
tren
pasar
sehingga
dapat
tersebut, ternyata kelompok tipe strategi analyzer yang memiliki kesuksesan usaha
Keterbatasan Penelitian
yang paling tinggi yang diukur dengan menggunakan
rata-rata
pertumbuhan
penjualan selama lima tahun terakhir. Hasil penelitian ini, memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh McCann, Leon-Guerrero
dan
Haley
(2001),
Beberapa keterbatasan yang dialami peneliti
1.
temuan
ini,
selain
Data pendukung dari instansi terkait tidak lengkap dan tidak semuanya
yang
merupakan
data
terbaru
sehingga
tidak semua objek penelitian dapat
Tipe strategi prospektor memiliki kesuksesan lebih tinggi dibandingkan tipe strategi lainnya, yaitu : defender, analyzer dan reaktor pada usaha keluarga di Amerika Serikat. hasil
penelitian
keterbatasan waktu dan biaya adalah ;
secara empiris menemukan bahwa :
Perbedaan
dalam
terdeteksi. 2.
perijinan
pengambilan
masing-masing
ini
data
daerah
pada yang
mengakibatkan data yang diambil pun
dikarenakan oleh adanya perbedaan budaya kerja antara pengusaha industri kecil dan
Adanya perbedaan birokrasi masalah
tidak bisa maksimal. 3.
Situasi responden pada saat pengisian
menengah di Indonesia, khususnya di Bali
kuesioner yang tidak dapat diduga,
dengan pengusaha yang ada di Amerika
dimana pada saat pengisian kuesioner
Serikat, dimana pengusaha-pengusaha di
tersebut
Bali lebih cenderung untuk menyempurnakan
pada kondisi senang atau tidak yang
produk-produk
mungkin
yang
sudah
ada
atau
secara
psikologis
dapat
berada
mempengaruhi
mencontoh dari pengusaha lain daripada
responden
membuat produk yang benar-benar baru.
kuesioner. Hal ini karena pada saat
Lain halnya dengan pengusaha di Amerika
penelitian
dalam ini
dilakukan
menjawab banyak
13
responden
yang
sedang
sibuk
beraktivitas. 4.
dan menengah di Kawasan Sarbagita,
Keterbatasan
peneliti
dalam
mengontrol setiap responden, dimana beberapa
responden
keinginannya penjelasan
untuk secara
menyangkut
a. Tipe strategi analyzer sebanyak 51 responden,
mendapatkan
produk
lebih
penganalis tren pasar dan penganalis
detail
beberapa
item
dengan
karakteristik
yang berkesinambungan,
pesaing; b. Tipe strategi prospektor sebanyak 21
karena situasi dan kondisi, peneliti
responden,
tidak
produk baru yang pertama, pemimpin
dapat
secara
maksimal
memberikan penjelasan sebagaimana yang diharapkan. Responden
dengan
karakteristik
pasar, dan fleksibilitas; c. Tipe strategi defender sebabyak 21
tidak
mengembalikan
responden,
dengan
karakteristik
kuesioner atau kuesioner dianggap
produk yang terfokus, pasar yang
gugur karena jawaban tidak lengkap
terfokus, dan efisiensi;
sehingga
peneliti
responden 6.
Bali, yaitu :
menunjukkan
pertanyaan dalam kuesioner. Namun
5.
1. Terdapat empat kelompok industri kecil
harus
pengganti
mencari untuk
d. Tipe strategi reactor sebanyak 6 responden,
dengan
karakteristik
memperoleh sampel yang diharapkan.
produk
Variabel yang dipakai dalam penelitian
lingkungan, pasar sesuai dengan
ini hanya tipe strategi dari sudut
pesaing, dan kurang baik dalam
pandang Tipologi Miles dan Snow dan
strategi persaingan.
pengukuran
kesuksesan
sesuai
dengan
tekanan
usaha
2. Tipe strategi Analyzer memiliki rata-rata
dengan indikator ketahanan usaha
kesuksesan usaha paling tinggi yang
(survival), pertumbuhan tenaga kerja
diukur melalui rata-rata pertumbuhan
(employment)
penjualan (sales) sebesar 6,98% selama
dan
pertumbuhan
penjualan (sales) .
5 (lima) tahun terakhir dibandingkan tiga kelompok lainnya, yaitu : tipe strategi
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
prospektor
dengan
rata-rata
pertumbuhan penjualan (sales) sebesar 3,86 %, defender sebesar 3,05% dan reaktor sebesar 1%.
14
Entrepreneurship Journal, 2 (2) : 44 – 58
Saran Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang ada, maka dapat dikemukakan saransaran sebagai berikut : 1. Bagi pelaku usaha industri kecil dan menengah, diharapkan
hasil bisa
penelitian
menjadi
ini
acuan
di
dalam memilih tipe strategi yang tepat serta sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga tetap dapat bertahan dalam keadaan apa pun. 2.
Bagi
instansi-instansi
yang
terkait
dengan industri kecil dan menengah,
Herawati, Vita, 2003, Analisis Perencanaan Strategi dan Perencanaan Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada UKM di Tanggulangin Sidoarjo Jatim), Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang. Jabdoun, Naceur; Khalifah, Azaddin; Yusuf, Attahir, 2003, “Environment Uncertainty, Strategic Orientation, and Quality Management : A Contingency Model”, Quality Management Journal, 10 (04) :17 – 31 Kotey,
hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk pembinaan industri
kecil dan
menengah khususnya mengenai tipe trategi usaha. 3. Bagi peneliti lain, hasil peneltian ini dapat
dijadikan
referensi
guna
pengembangan penelitian di bidang industri kecil dan menengah.
DAFTAR PUSTAKA Alhusin,
Syahri, 2003. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS.10 for Windows, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Bernice; Meredith, GG, 1997, “Relationship Among Owner/Manager Personal Value, Business Strategies, and Entreprise”, Journal of Amsll Business Management, P.37-61
McCann, JosephE. III; Leon-Guerrero, Anna Y; Haley, Jonathan D. Jr, “Strategic Goals and Practices of Innovative Family Business”, Journal of Small Business Management, 39 (1) : 50 Murwani, F. Danardana, 2003, Kontribusi Niat Berwirausaha, Pengalaman Manajerial, dan Jenis Kelamin Wirausahawan terhadap Kinerja Keuangan Industri kecil di Kota Malang, Manajemen Usahawan Indonesia, No.07/Th.XXXII: 34 – 44. Santoso, Singgih, 2002, SPSS Statistik Multivariate, Elex Media Komputindo, Jakarta
Azwar, Saifuddin, 2000, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sekaran, Uma, 1992, Research Methods For Business : A Skill-Bulding Approach, John Wiley & Sons, New York.
Gosh, B.C.; Tan Wee Liang; Tan Teck Meng; Chan, Ben, 2001, “The Key Success Factors, Distinctive Capabilities, and Strategic Thrust of Top SMEs in Singapore”, Journal of Business Research, 51 : 209 - 221
Singarimbun, Masri, Efendi, S., 1995, Metode Penelitian Survey, Cetakan kedua, LP3ES, Jakarta.
Gray,
Judy H., 1999, ‘Small Business Strategy in Australia”, Academy of
Umar,
Husein, 1999, Riset Strategi Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
15
Lampiran 1. Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden Pengusaha Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria Wanita Total Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Jumlah 74 25 99
Prosentase 74,7% 25,3% 100,00%
Tabel 2. Karakteristik Responden Pengusaha Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Usia Usia 21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun 41-45 tahun 46-50 tahun > 50 tahun Total Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Jumlah 1 9 28 21 24 10 6 99
Prosentase 1,0% 9,1% 28,3% 21,2% 24,2% 10,1% 6,1% 100,00%
Tabel 3. Karakteristik Responden Pengusaha Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Menikah Belum Menikah Total
Jumlah 96 3 99
Prosentase 97,0% 3,0% 100,00%
Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Tabel 4. Karakteristik Responden Pengusaha Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan SD/Sederajat SLTP/Sederajat SMU/Sederajat Diploma S1 S1/S2 Lainnya Total Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Jumlah 8 23 48 7 11 1 1 99
Prosentase 8,1% 23,2% 48,5% 7,1% 11,1% 1,0% 1,0% 100,00%
Tabel 5. Karakteristik Responden Pengusaha Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Posisi dalam Usaha Posisi Pemilik Manajer Lain-lain Total Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Tabel 6.
Jumlah 87 9 3 99
Prosentase 87,9% 9,1% 3,0% 100,00%
Karakteristik Responden Industri Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Kota/Kabupaten
Kota/Kabupaten Denpasar Badung Gianyar Tabanan Total Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Jumlah 5 25 63 6 99
Prosentase 5,1% 25,3% 63,6% 6,1 100,00%
16
Tabel 7. Karakteristik Responden Industri Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Usia Usaha Usia Usaha 5 – 10 tahun 11 – 15 tahun 16 – 20 tahun > 20 tahun Total Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Jumlah 61 19 10 9 99
Prosentase 61,6% 19,2% 10,1% 9,1% 100,00%
Tabel 8. Karakteristik Responden Industri Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Jenis Usaha Jenis Usaha Industri Pertanian Industri Non Pertanian Total Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Jumlah 7 92 99
Prosentase 7,1% 92,9% 100,00%
Tabel 9. Karakteristik Responden Pengusaha Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali ditinjau berdasarkan Tenaga Kerja Tenaga Kerja <5 orang 6 – 10 orang 11 – 15 orang 16 – 20 orang > 20 orang Total Sumber: Data primer yang diolah, 2004.
Jumlah 1 50 17 9 22 99
Prosentase 1,0% 50,5% 17,2% 9,1% 22,2% 100,00%
17
Lampiran 2. Output Analisis Cluster Berdasarkan Variabel
Proximities Case Processing Summarya Cases Missing N Percent 0 .0%
Valid N 99
Percent 100.0%
N
Total Percent 99 100.0%
a. Squared Euclidean Distance used
Cluster Cluster Membership Case X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.3
4 Clusters 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4
3 Clusters 1 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2
2 Clusters 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2
Dendrogram * * * H I E R A R C H I C A L
C L U S T E R
A N A L Y S I S * * *
Dendrogram using Ward Method Rescaled Distance Cluster Combine C A S E Label Num X4.2 X4.3 X4.1 X2.1 X2.3 X2.2 X3.1 X3.2 X3.3 X1.1 X1.3 X1.2
11 12 10 4 6 5 7 8 9 1 3 2
0 5 10 15 20 25 +---------+---------+---------+---------+---------+ òø òôòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòø ò÷ ùòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòø òø ó ó òôòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò÷ ó ò÷ ó òø ó òôòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòø ó ò÷ ùò÷ òûòø ó ò÷ ùòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò÷ òòò÷
18
Lampiran 3. Output Analisis Cluster Berdasarkan Obyek
Proximities Case Processing Summarya
Valid N
Percent 100.0%
99
Cases Missing N Percent 0 .0%
Total N 99
Percent 100.0%
a. Squared Euclidean Distance used
Dendrogram * * * * * * H I E R A R C H I C A L
Cluster C L U S T E R
A N A L Y S I S * * * * * *
Cluster Membership Dendrogram using Ward Method Rescaled Distance Cluster Combine C A S E Label Num
0 5 10 15 20 25 +---------+---------+---------+---------+---------+
Case 12 Case 97
12 97
òø òú
Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case
14 99 49 47 42 92 20 70 35 85 60 76 86 36 2 8 63 25 55
14 99 49 47 42 92 20 70 35 85 60 76 86 36 2 8 63 25 55
òú òú òú òú òú òú òú òú òôòòòø òú ó òú ó òú ó òú ùòòòòòòòòòòòòòòòø òú ó ó ò÷ ó ó òø ó ó òôòòò÷ ùòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòø òú ó ó ò÷ ó ó
Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case Case
79 89 39 4 94 44 26 96 11 46 71 1 91 41 10 65 33 58 83 13 98 48 80 90 40 29 74 57 82 32 59 84 34 15 50 9 64 23 53 21
79 89 39 4 94 44 26 96 11 46 71 1 91 41 10 65 33 58 83 13 98 48 80 90 40 29 74 57 82 32 59 84 34 15 50 9 64 23 53 21
òø ó ó òú ó ó òôòòòòòòòòòòòòòòòòòòò÷ ó òú ó òú ó ò÷ ó òø ó òú ó òú ó òú ó òôòø ó òú ó ó òú ó ó òú ó ó òú ùòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòú ò÷ ó ó òø ó ó òôòú ó ò÷ ó ó òø ó ó òú ó ó òú ó ó òôò÷ ó òú ó òú ó òú ó ò÷ ó òø ó òú ó òôòø ó òú ó ó òú ó ó ò÷ ó ó òø ùòø ó ó òú ó ó òú ó ó ó òú ó ó ó òôò÷ ó ó òú ó ó òú ó ó
Case 51 Case 22
51 22
Case Case Case Case Case
52 31 56 81 16
52 31 56 81 16
Case Case Case Case Case Case
61 6 27 72 43 93
61 6 27 72 43 93
Case 3 Case 18
3 18
Case Case Case Case Case
68 28 73 45 95
68 28 73 45 95
Case 5 Case 66 Case 24
5 66 24
Case Case Case Case
54 19 69 17
Case Case Case Case Case Case Case Case
òú òú
ó ó
òú ò÷ òø òôòø òú ó òú ó
ó ó ó ó ó ó
òú òú òú òú òú
ò÷ ó ó òø ó ó òú òú òú òú òú
ó ó ó ó ó ó ùò÷ ó
54 19 69 17
òú òú òú òú
ó
67 38 88 78
67 38 88 78
òôò÷ òú òú òú
30 75 7 62
30 75 7 62
Case 37 Case 87 Case 77
37 87 77
òú ó òú ó òú ó
òú òú òú òú òú òú ò÷
ó ó ó
ó ó
ó ó ó ó ó ó ùòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò÷ ó
Case 1:Case 1 2:Case 2 3:Case 3 4:Case 4 5:Case 5 6:Case 6 7:Case 7 8:Case 8 9:Case 9 10:Case 10 11:Case 11 12:Case 12 13:Case 13 14:Case 14 15:Case 15 16:Case 16 17:Case 17 18:Case 18 19:Case 19 20:Case 20 21:Case 21 22:Case 22 23:Case 23 24:Case 24 25:Case 25 26:Case 26 27:Case 27 28:Case 28 29:Case 29 30:Case 30 31:Case 31 32:Case 32 33:Case 33 34:Case 34 35:Case 35 36:Case 36 37:Case 37 38:Case 38 39:Case 39 40:Case 40 41:Case 41 42:Case 42 43:Case 43 44:Case 44 45:Case 45 46:Case 46 47:Case 47 48:Case 48 49:Case 49 50:Case 50 51:Case 51 52:Case 52 53:Case 53 54:Case 54 55:Case 55 56:Case 56 57:Case 57 58:Case 58 59:Case 59 60:Case 60 61:Case 61 62:Case 62 63:Case 63 64:Case 64 65:Case 65 66:Case 66 67:Case 67 68:Case 68 69:Case 69 70:Case 70 71:Case 71 72:Case 72 73:Case 73 74:Case 74 75:Case 75 76:Case 76 77:Case 77 78:Case 78 79:Case 79 80:Case 80 81:Case 81 82:Case 82 83:Case 83 84:Case 84 85:Case 85 86:Case 86 87:Case 87 88:Case 88 89:Case 89 90:Case 90 91:Case 91 92:Case 92 93:Case 93 94:Case 94 95:Case 95 96:Case 96 97:Case 97 98:Case 98 99:Case 99
4 Clusters
3 Clusters 1 2 3 4 3 3 3 2 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 4 1 1 2 3 4 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 2 3 3 4 1 3 3 1 3 2 2 3 3 4 1 1 2 3 4 3 1 2 1 2
2 Clusters 1 2 3 2 3 3 3 2 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 1 1 2 3 2 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 1 3 2 2 3 3 2 1 1 2 3 2 3 1 2 1 2
1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2
19
Lampiran 4. Output Analisis ANOVA Tabel 1. Test of Homogeneity of Variances Tingkat Ketahanan Usaha (Survival) Test of Homogeneity of Variances Survival Levene Statistic 8.029
df1
df2 3
Sig. .000
95
Tabel 2. Test of Homogeneity of Variances Pertumbuhan Tenaga Kerja (Employment) Test of Homogeneity of Variances Pertumbuhan Tenaga Kerja Levene Statistic 6.184
df1
df2 3
Sig. .001
95
Tabel 3. Test of Homogeneity of Variances Pertumbuhan Penjualan (Sales) Test of Homogeneity of Variances Pertumbuhan Penjualan Levene Statistic 1.941
df1
df2 3
Sig. .128
95
Tabel 4. ANOVA Pertumbuhan Penjualan (Sales) ANOVA Pertumbuhan Penjualan
Between Groups
Within Groups Total
(Combined) Linear Term
Unweighted Weighted Deviation
Sum of Squares .040 .001 .007 .034 .106 .146
df 3 1 1 2 95 98
Mean Square .013 .001 .007 .017 .001
F 12.050 .969 5.947 15.102
Sig. .000 .327 .017 .000
20
Tabel 5. Post Hoc Test Pertumbuhan Penjualan (Sales)
Multiple Comparisons Dependent Variable: Pertumbuhan Penjualan
Tukey HSD
(I) Tipe Strategi Prospektor
Defender
Analyzer
Reaktor
LSD
Prospektor
Defender
Analyzer
Reaktor
(J) Tipe Strategi Defender Analyzer Reaktor Prospektor Analyzer Reaktor Prospektor Defender Reaktor Prospektor Defender Analyzer Defender Analyzer Reaktor Prospektor Analyzer Reaktor Prospektor Defender Reaktor Prospektor Defender Analyzer
Mean Difference (I-J) .0081 -.0312* .0286 -.0081 -.0393* .0205 .0312* .0393* .0598* -.0286 -.0205 -.0598* .0081 -.0312* .0286 -.0081 -.0393* .0205 .0312* .0393* .0598* -.0286 -.0205 -.0598*
Std. Error .01029 .00865 .01544 .01029 .00865 .01544 .00865 .00865 .01439 .01544 .01544 .01439 .01029 .00865 .01544 .01029 .00865 .01544 .00865 .00865 .01439 .01544 .01544 .01439
Sig. .860 .003 .256 .860 .000 .549 .003 .000 .000 .256 .549 .000 .433 .000 .067 .433 .000 .188 .000 .000 .000 .067 .188 .000
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound -.0188 .0350 -.0538 -.0086 -.0118 .0689 -.0350 .0188 -.0619 -.0167 -.0199 .0608 .0086 .0538 .0167 .0619 .0222 .0974 -.0689 .0118 -.0608 .0199 -.0974 -.0222 -.0123 .0285 -.0484 -.0141 -.0021 .0592 -.0285 .0123 -.0565 -.0222 -.0102 .0511 .0141 .0484 .0222 .0565 .0312 .0884 -.0592 .0021 -.0511 .0102 -.0884 -.0312
*. The mean difference is significant at the .05 level.
Tabel 6. Deskripsi Statistik Pertumbuhan Penjualan (Sales) Descriptives Pertumbuhan Penjualan
N Prospektor Defender Analyzer Reaktor Total Model
21 21 51 6 99 Fixed Effects Random Effects
Mean .0386 .0305 .0698 .0100 .0512
Std. Deviation .03119 .02889 .03575 .03347 .03858 .03335
Std. Error .00681 .00630 .00501 .01366 .00388 .00335 .01483
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound .0244 .0528 .0173 .0436 .0597 .0799 -.0251 .0451 .0435 .0589 .0446 .0579 .0040 .0984
Minimum .00 -.02 -.02 -.05 -.05
Maximum .10 .10 .10 .05 .10
BetweenComponent Variance
.00058