ANALISIS TIPE STRATEGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DALAM MEMBANGUN SUSTAINABLE COMPARATIVE ADVANTAGE DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh : FAJAR HENDRO UTOMO Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAKSI : Usaha kecil dan menengah telah tumbuh dan berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu. Perkembangan usaha kecil dan menengah yang pesat berdampak pada kompetisi yang semakin meningkat. Berkenaan dengan perubahan yang terjadi, secara fundamental penting bagi pengusaha untuk mengevaluasi lagi strategi dan kinerjanya disesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga mampu membangun keunggulan kompetitifnya yang merupakan faktor kunci keberhasilan usahanya, untuk dapat mengikuti kemajuan serta perubahan persaingan yang terjadi dewasa ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelompokkan tipe strategi usaha kecil dan menengah dan untuk mengetahui karakteristik masing-masing kelompok serta perbedaan kesuksesan usaha antar kelompok tipe strategi yang terbentuk. Penelitian ini dilaksanakan pada usaha kecil dan menengah dalam membangun sustainable competitive advantage dengan menggunakan metode purposive sampling dan proportional sampling dengan jumlah sampel sebesar 99 responden. Sedangkan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik kuesioner, observasi dan interview. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis cluster untuk mengelompokkan industri kecil dan menengah ke dalam tipe-tipe strategi yang terbentuk dan analisis ANOVA untuk mencari perbedaan kesuksesan usaha dari masing-masing tipe strategi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbentuk empat kelompok tipe strategi usaha kecil dan menengah, yaitu : a) analyzer sebanyak 51 responden, dengan karakteristik : produk yang berkesinambungan, penganalis tren pasar dan penganalis pesaing; b) prospektor sebanyak 21 responden, dengan karakteristik : produk baru yang pertama, pemimpin pasar, dan fleksibilitas; c) defender sebanyak 21 responden, dengan karakteristik : efisiensi, pasar yang terfokus, dan produk yang terfokus; dan d) reaktor sebanyak 6 responden, dengan karakteristik : produk sesuai dengan tekanan lingkungan, kurang baik dalam strategi persaingan, dan pasar sesuai dengan pesaing. Sedangkan dari uji beda didapatkan bahwa tipe strategi analyzer memiliki rata-rata kesuksesan usaha paling tinggi yang diukur melalui rata-rata pertumbuhan penjualan (sales) sebesar 6,98% selama 5 tahun terakhir dibandingkan tiga kelompok lainnya, yaitu : tipe strategi prospektor sebesar 3,86 %; defender sebesar 3,05% dan reaktor sebesar 1%. Kata kunci : tipe strategi, kesuksesan usaha kecil dan menengah.
PENDAHULUAN Krisis ekonomi
laporan Badan Penyehatan Perbankan
yang
Nasional
melanda
Indonesia
sejak
(BPPN)
tahun
2000
dari
97,6%
pengutang
adalah
pertengahan tahun 1997 lalu, yang
menyebutkan
diawali dengan krisis nilai tukar
nasabah
rupiah terhadap dolar AS dan krisis
tergolong
moneter
mengakibatkan
menengah. Hal itu diketahui dari
perekonomian Indonesia mengalami
besarnya nilai jumlah pinjaman yaitu
suatu resesi ekonomi yang besar,
rata-rata di bawah Rp 5 miliar.
Usaha kecil dan menengah justru
Sementara
memiliki
pengutang dari pengusaha besar.
telah
kinerja
lebih
baik
bahwa
bank
pengusaha
itu
kecil
sisanya
dan
adalah
dibandingkan usaha besar. Hal itu
Untuk wilayah Tulungagung,
dapat diketahui dari kemampuannya
industri kecil dan menengah banyak
untuk
terkonsentrasi di wilayah Timur, dan
melunasi
kewajiban
pembayaran utang-utangnya.
Hasil
selatan
utamanya
di
Kecamatan
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
116
Ngunut, Kecamatan Sumbergempol,
diartikan
sebagai
Kecamatan
keputusan
dan
Bandung,
Gondang,
sebagai
Kecamatan
intinya
daerah
menghasilkan
sekumpulan
tindakan
yang
formulasi
dan
penyangga, Untuk itu, strategi yang
implementasi rencana yang dirancang
disiapkan oleh Pemerintah Daerah
untuk
Tulungagung
perusahan. Glueck & Jauch (1991:6)
untuk
kawasan
ini
mencapai
sasaran-sasaran
adalah prioritas pembangunan tetap
menyebutkan
diletakkan pada bidang ekonomi yang
strategi adalah arus keputusan dan
menitikberatkan pada pengembangan
tindakan
industri dan pertanian,
termasuk di
perkembangan suatu strategi atau
dalamnya bidang usaha kecil dan
strategi-strategi yang efektif untuk
menengah
membantu
sebagai
ujung
tombak
pelaku ekonomi daerah. Tujuan dalam
yang
penelitian
yang
manajemen
mengarah
mencapai
pada
sasaran
perusahaan.
ingin ini
bahwa
dicapai
adalah:
a).
Pengertian manajemen strategi yang lebih rinci dinyatakan oleh
Menganalisis pengelompokkan tipe
Mulyadi
strategi industri kecil dan menengah
strategi adalah suatu proses yang
di Tulungagung dan karakteristik
digunakan oleh manajer dan karyawan
masing-masing
untuk
kelompok.
b).
(2001:40);
“Manajemen
merumuskan
dan
Menganalisis perbedaan kesuksesan
mengimplementasikan strategi dalam
antar kelompok tipe strategi terhadap
penyediaan costumer value terbaik
industri
untuk mewujudkan visi organisasi.
kecil
dan
menengah
Tulungagung.
Dari definisi tersebut terdapat empat
Kajian Pustaka.
(4) frasa penting berikut ini:
Husein Umar (1996:86) menyatakan
1.Manajemen
bahwa manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dalam hal
strategi
merupakan
suatu proses 2.Proses
digunakan
untuk
pembuatan (formulating) penerapan
merumuskan
(implementing),
mengimplementasikan strategi.
(evaluating) strategis
dan
evaluasi
keputusan-keputusan antar
memungkinkan
fungsi sebuah
yang
organisasi
mencapai tujuannya di masa datang. Menurut
Pearce
and
Robinson
(1997:20), manajemen strategi bisa
3.Strategi
dan
digunakan
menyediakan
costumer
untuk value
terbaik guna mewujudkan visi organisasi. 4.Manajer
dan
karyawan
adalah
pelaku manajemen strategi.
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
117
Proses Manajemen Strategi. Strategi
dan tidak merujuk pada tindakan
pada hakikatnya merupakan rencana
spesifik atau rinci. Namun demikian,
tindakan
dalam
yang
bersifat
umum,
manajemen
strategi
tidak
berjangka panjang (berorientasi ke
berarti bahwa “tindakan rinci dan
masa depan), dan cakupannya luas.
spesifik” yang biasanya dirumuskan
Oleh karena itu, strategi biasanya
dalam suatu program kerja tidak harus
dirumuskan
disusun.
dalam
kalimat
yang
kandungan maknanya sangat umum Gambar Model Manajemen Strategi Pearce & Robinson
Sumber : Pearce & Robinson, 1997:18. Strategi tidak saja dibutuhkan oleh
piramida, dimana setiap tugas dari
suatu
menitik
tingkatan piramida tersebut secara
beratkan pada profit oriented saja,
bersama melakukan formulasi strategi
namun juga bagi organisasi non-profit
yang telah ditetapkan, sehingga proses
oriented
sakit,
pelaksanaannya bersifat bertingkat.
universitas, gereja, pemerintah daerah,
Thompson & Stricland (1998:44)
perpustakaan
membedakan
organisasi
yang
seperti
dan
rumah
lembaga
sosial
Manajemen
merupakan
suatu
aktifitas
yang
dilakukan, sehingga dapat dibedakan
dijalankan
oleh
seluruh
level
menjadi 2 macam hirarki strategi,
perusahaan.
yaitu corporate strategy dan business
dalam
Ditinjau dari tugas dan fungsinya,
berdasarkan
macam
bisnis
strategi
lainnya.
manajemen
strategi
hirarki
yang
strategy.
manajemen strategi membentuk suatu Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
118
Gambar. Piramida Strategi
Sumber: Thompson & Stricland, 1998:45 Hirarki manajemen strategi, seperti
c. Functional Strategy: Merupakan
yang ditunjukkan pada gambar diatas
strategi yang berkaitan dengan
dapat diperjelas dalam uraian berikut
intrepretasi peran dari fungsi atau
ini:
departemen dalam menerapkan
a. Corporate Strategy: Merupakan
strategi
strategi
perusahaan
yang
dikhususkan pada beragam bisnis atau sekumpulan bisnis.
disebut
sebagai
atau
strategi
corporate. d. Operating Strategy: Merupakan strategi
b. Business Strategy: Atau lazim
bisnis
yang
bersifat
lebih
terbatas, yaitu pada tingkatan unit
strategi
operasional dan untuk menangani
kompetitif karena selain sebagai
tugas operasional harian dari
wujud strategi perusahaan dengan
strategi, sehingga lebih bersifat
lini
berkelanjutan.
bisnis
tunggal,
juga
berhubungan dengan produk atau jasa di pasar. Tabel . Tipologi Strategik Miles dan Snow STRATEGI Defender Analyzer
Prospektor
TUJUAN
LINGKUNGAN
Stabilitas dan efisiensi Stabilitas dan efisiensi
Stabil
Fleksibilitas
Dinamis
Perubahan
KARAKTERISTIK STRUKTURAL Kontrol ketat, pembagian kerja yang ekstansif; formalisasi tinggi; terpusat Kontrol cukup terpusat; kontrol ketat atas aktivitas yang ada; kontrol agak lepas untuk usaha baru Struktur lepas; pembagian kerja rendah; formalisasi rendah; desentralisasi.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Menteri
Kewirausahaan memang sangat identik
286/M/SK/10/1989 dan Bank Indonesia,
dengan
Departemen
mendefinisikan usaha kecil berdasarkan
Perindustrian memalui Surat Keputusan
nilai asetnya. Menurut kedua instansi ini,
usaha
kecil.
Perindustrian
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
No.
119
yang dimaksud dengan usaha kecil adalah
1. Memiliki kekayaan paling banyak Rp
usaha yang asetnya (tidak termasuk tanah
200.000.000,- (tidak termasuk tanah
dan bangunannya), bernilai kurang dari
dan bangunan tempat usaha) atau
Rp 600 juta. Departemen Perdagangan membatasi usaha kecil berdasarkan modal kerjanya.
Menurut
Departemen
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,3. Milik warga negara Indonesia.
Perdagangan, usaha kecil adalah usaha
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak
(dagang) yang modal kerjanya bernilai
perusahaan atau cabang perusahaan
kurang dari Rp 25 juta. Sedangkan Kamar
yang dimiliki, dikuasi atau berafiliasi
Dagang dan Industri (Kadin) terlebih
baik
dahulu membedakan usaha kecil menjadi
langsung dengan usaha menengah atau
dua kelompok. Kelompok pertama adalah
usaha besar.
langsung
mauapaun
tidak
yang bergerak dalam bidang perdagangan,
5. berbentuk usaha orang perorangan,
pertanian dan industri. Kelompok kedua
badan usaha tidak berbadan hukum
adalah bergerak dalam bidang konstruksi.
atau badan usaha yang berbadan
Menurut Kadin yang dimaksud dengan
hukum termasuk koperasi.
usaha kecil untuk kelompok pertama
Usaha kecil dapat dikelompokkan
adalah yang memiliki modal kerja kurang
dalam dua kategori, yaitu mereka yang
dari
untuk
langsung berhubungan dengan konsumen
kelompok kedua yang dimaksud dengan
akhir (barang atau jasa konsumsi atau
usaha kecil adalah yang memiliki modal
final) dan mereka yang berhubungan
kerja kurang dari Rp 250 juta dan
dengan perusahaan lain sebagai pemasok,
memiliki nilai usaha kurang dari Rp 1
sub kontrak dan lain-lain (Dirjen ILMK,
milyar. Berdasarkan pada kelima batasan
1997).
tersebut dapat diketahui betapa sangat
tersebut juga, Departemen Koperasi dan
beragamnya pengertian usaha kecil yang
Usaha Kecil dan Menengah membuat
kini berlaku di Indonesia. Padahal di luar
empat kelompok bidang usaha yang ada
kelima pengertian tersebut, kini juga
pada usaha kecil dan menengah (UKM),
terdapat
yaitu : perdagangan, industri pertanian,
Rp
600
juta.
pengertian
Adapaun
usaha
kecil
sebagaimana dirumusakan oleh UndangUndang No.9/1995. Menurut Undang-
Berdasarkan
UU
No.9/1995
industri non pertanian dan aneka jasa. Definisi
usaha
kecil
menurut
Undang ini, yang dimaksud dengan usah
Suryana (2001) umumnya mencantumkan
kecil adalah :
karakteristik perusahaan yang tergolong
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
120
usaha kecil : 1) biasanya bersifat bebas,
kecil menengah yang sudah memiliki ijin
tidak terikat dengan identitas bisnis lain,
usaha dari Departemen Perdagangan dan
misalnya
anak
Perindustrian, sedangkan usaha Informal
perusahaan, atau divisi dari perusahaan
adalah usaha kecil dan menengah yang
yang lebih besar, 2) biasanya sepenuhnya
belum
dikendalikan
Departemen
sebagai
oleh
cabang,
pemiliknya
yang
biasanya adalah owner-manager yang
memiliki
ijin
usaha
dari
Perdagangan
dan
Perindustrian.
memberikan konstribusi kepada hampir
Sampel Teknik penentuan sampel
semua hal, tidak hanya terbatas pada
yang
modal kerja, 3) otoritas pengambilan
Sampling dan Proporsional Sampling
keputusan dipegang penuh oleh pemilik
dimana penelitian ini tidak dilakukan pada
usaha.
seluruh populasi, tapi terfokus pada target.
METODE PENELITIAN
Purposive
Penelitian industri
kecil
ini
dilakukan menengah
penetuan
adalah
Sampling sampel
Purposive
artinya
bahwa
mempertimbangkan
di
kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat
Tulungagung yang terdiri dari empat
terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan
wilayah,
Ngunut,
penelitian
dalam
Sumbergempol, Bandung, Gondang, yang
dilakukan
pada
merupakan suatu kawasan yang memiliki
menengah yang bersifat formal atau
cukup banyak jumlah dan jenis usaha.
berbadan
yaitu:
dan
pada
digunakan
Kecamatan
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Dalam
penelitian
ini
hukum
Tulungagung
hal
ini
industri
kecil
yang
dengan
penelitian dan
berada jenis
di
usaha
perdagangan, industri pertanian, industri
subyeknya adalah seluruh pengusaha kecil
non pertanian dan aneka usaha.
dan menengah yang ada di kawasan
Hasil Analisis Statistik
Tulungagung.
dan
Uji Validitas. Hasil uji validitas dengan
Departemen
menggunakan program SPSS versi 11.0
menengah
ini,
Industri menurut
kecil
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
for
Windows
Berdasarkan
(UKM), dibagi menjadi dua bidang usaha,
validitas yang terdapat pada TabeL,
yaitu bidang industri pertanian dan bidang
menunjukkan bahwa nilai korelasi (r)
industri non pertanian. Masing-masing
seluruh item variabel lebih besar dari 0,3
bidang usaha ini, dibagi menjadi dua lagi,
sehingga seluruh item dalam instrument
yaitu: usaha formal dan informal. Usaha
penelitian ini dinyatakan valid dan dapat
formal ini maksudnya adalah industri
digunakan untuk analisis data selanjutnya.
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
121
hasil
uji
Uji Reliabilitas. Hasil uji reliabiltas
bersifat satu arah (satu jalur). Alat uji ini
dengan menggunakan program SPSS versi
untuk menguji apakah dua populasi atau
11.0 for Windows.Sedangkan rekapitulasi
lebih yang independent, memiliki rata-rata
hasil uji reliabilitas untuk semua variable
yang dianggap sama atau tidak sama.
yang akan dianalisis pada penelitian ini
Teknik
Berdasarkan
reliabilitas,
variabilitas dari observasi masing-masing
menunjukkan bahwa nilai alpha cronbach
kelompok dan variabilitas antar mean
seluruh variabel lebih besar dari 0,6,
kelompok. Melalui kedua variabilitas
sehingga
seluruh
tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan
instrument
penelitian
hasil
reliable dan dapat
uji
variabel ini
dalam
dinyatakan
digunakan untuk
ANOVA
Tujuan dalam
(Analysis
akan
menguji
mengenai mean populasi.
analisis data selanjutnya. Analisis
ANOVA
penelitian
mengetahui
of
dari
analisis ini
ANOVA
adalah
apakah
ada
untuk
perbedaan
kesuksesan usaha antara kelompok tipe
Variance) Setelah responden dimasukkan ke
strategi industri kecil dan menengah di
dalam clusternya masing-masing, maka
Tulungagung cluster pada industri kecil
selanjutnya
dan
dilakukan
uji
perbedaan
menengah
tersebut
ada
empat
dengan menggunakan analisis ANOVA
kelompok, yaitu : tipe strategi prospektor,
(Analysis of Variance). Prosedur yang
defender,
analyzer
digunakan dalam analisis ANOVA ini
Sedangkan
kesuksesan
adalah prosedur One Way ANOVA atau
dengan menggunakan tingkat ketahanan
sering
perancangan
usaha (survival), pertumbuhan tenaga
sebuah faktor, yang merupakan salah satu
kerja (employment) dan pertumbuhan
alat analisis statistik ANOVA
penjualan (sales).
disebut
dengan
yang
dan usaha
reaktor. diukur
Tabel Tes Homogenitas Varians Kesuksesan Usaha NO 1. 2. 3.
KESUKSESAN USAHA Ketahanan Usaha Pertumbuhan Tenaga Kerja Pertumbuhan Penjualan
LEVENE STATISTIC 8,029 6,184
SIGNIFIKANSI
KEPUTUSAN
0,000 0,001
Ditolak Ditolak
1,941
0,128
Diterima
Rekapitulasi Hasil Post Hoc Test Pertumbuhan Penjualan (Sales) NO 1. 2. 3. 4.
PERBEDAAN ANTAR KELOMPOK Prospektor – Defender Prospektor – Analyzer Prospektor – Reaktor Defender – Analyzer
SIGNIFIKANSI 0,860 0,003 0,256 0,000
KEPUTUSAN Tidak ada perbedaan Ada perbedaan Tidak ada perbedaan Ada perbedaan
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
122
5. 6.
Defender – Reaktor Analyzer - Reaktor
0,549 0,000
Tidak ada perbedaan Ada perbeda
Gambar Diagram Means Plot Pertumbuhan Penjualan (Sales)
Berdasarkan
output
deskripsi
Dari
hasil
analisis
cluster
statistik pada Lampiran dan Gambar di
didapatkan bahwa ada empat kelompok
atas, terlihat bahwa industri kecil dan
tipe strategi, yaitu Cluster 1 yang terdiri
menengah
yang
masuk
dari indikator produk baru yang pertama
kelompok
tipe
strategi
memiliki
mean
ke
dalam
Analyzer
paling
besar
dibandingkan tiga kelompok tipe strategi lainnya, yaitu sebesar 0,0698. Kemudian diikuti oleh kelompok tipe strategi Prospektor dengan mean sebesar 0,0386, kelompok tipe strategi Defender sebesar 0,0305 dan yang memiliki mean paling kecil adalah kelompok tipe strategi Reaktor
sebesar
0,0100.
Hal
ini
(X1.1),
pemimpin
pasar
(X1.2),
fleksibilitas (X1.3). Kalau dihubungkan dengan tipologi strategi Miles dan Snow, cluster dengan karakteristik seperti itu dinamakan tipe strategi Prospektor. Responden yang termasuk dalam tipe strategi ini sebanyak 21 responden dimana indicator yang paling sering sering
dilakukan
produk
baru
adalah
yang
membuat
pertama
mengindikasikan bahwa tipe strategi Analyzer memiliki kesuksesan usaha
dan
(X1.1).
Cluster 2 yang terdiri dari indikator
paling tinggi dibandingkan tipe strategi
produk yang terfokus (X2.1), pasar yang
yang lainnya, yang diukur berdasarkan
terfokus
pertumbuhan penjualan (sales).
kemudian
Pembahasan Hasil Penelitian
(X2.2),
dan
efisiensi
dinamakan
tipe
(X2.3) strategi
Defender dengan jumlah responden yang termasuk
di
dalamnya
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
sebesar 123
21
responden dengan indicator yang paling
dengan menggunakan tingkat ketahanan
sering dipertimbangkan adalah efisiensi
usaha (survival), pertumbuhan tenaga
(X2.3). Cluster 3 yang terdiri dari
kerja (employeement) dan pertumbuhan
indikator
penjualan (sales). Dari analisis One-Way
produk
berkesinambungan
yang
(X3.1),
penganalis
tren pasar (X3.2) dan penganalis pesaing
ANOVA
didapatkan
bahwa
ketahanan
usaha
(survival)
tingkat dan
pertumbuhan tenaga kerja (employeement)
(X3.3) dinamakan tipe strategi Analyzer
untuk test homogenitas varians, memiliki
dengan jumlah responden yang termasuk
tingkat probabililitas < 0,05 yaitu masing-
di dalamnya sebesar 51 responden
masing sebesar 0,000 dan 0,001 yang
dengan
indikator
paling
sering
berarti
responden
adalah
kesuksesan ini tidak memiliki varians
yang
yang sama sehingga tidak memenuhi
Cluster
asumsi dasar dari uji beda dengan
terakhir yaitu Cluster 4 yang terdiri dari
menggunakan analisis ANOVA dimana
indikator
dengan
semua kelompok harus memiliki varians
lingkungan tekanan (X41), pasar sesuai
yang sama. Untuk itu, ketahanan usaha
dengan pesaing (X4.2), dan kurang baik
(survival) dan pertumbuhan tenaga kerja
dipertimbangkan membuat
produk
berkesinambungan
dalam
produk
strategi
dinamakan
tipe
(X3.1). sesuai
persaingan strategi
(X4.3) Reaktor.
Responden yang termasuk dalam tipe strategi
ini
sebanyak
6
responden
dengan indikator yang paling sering dipertimbangkan
responden
adalah
membuat produk sesuai dengan tekanan
bahwa
kedua
pengukuran
(employeement) tidak bisa dipakai untuk menguji
perbedaan
masing-masing
kelompok. Sedangkan, untuk pertumbuhan penjualan (Sales) dari analisis One-Way ANOVA untuk uji homogenitas memiliki nilai probabilitas > 0,05 yaitu sebesar 0,128 yang berarti bahwa pengukuran
lingkungan (X4.1) dan kurang baik dalam
kesuksesan
strategi persaingan (X4.3).
pertumbuhan penjualan semua kelompok
Untuk
digunakan
dengan
menggunakan
membedakan
memiliki varians yang sama sehingga
kesuksesan usaha di antara keempat
sehingga bisa digunakan untuk menguji
kelompok tipe strategi digunakan analisis
perbedaan
ANOVA dengan menggunakan metode
Masing-masing kelompok tipe strategi
One-Way. Pengukuran kesuksesan usaha
(prospektor,
masing-masing
defender,
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
kelompok.
analyzer 124
dan
reactor) untuk pertumbuhan penjualan
strategi Analyzer dibandingkan ketiga
(sales), secara signifikan berbeda yang
kelompok lainnya.
bisa dilihat dari nilai F hitung yang
Berdasarkan
sebesar 12,050 > F tabel α 0,05 (df. 3-96)
means
= 2,70.
pertumbuhan
plot
dan
gambar
diagram
tabel
deskriptif
penjualan
dapat
dilihat
Untuk melihat perbedaan means
bahwa bahwa industri kecil dan menengah
masing-masing kelompok tipe strategi
yang memiliki tipe strategi Analyzer
kita lakukan Post Hoc Test, dimana jika
memiliki mean paling besar dibandingkan
nilai probabilitas kedua kelompok itu >
tiga tipe strategi lainnya, yaitu sebesar
0,05 maka rata-rata means dinyatakan
0,0698.
secara signifikan tidak berbeda (sama),
strategi Prospektor dengan mean sebesar
sebaliknya jika nilai probabilitas kedua
0,0386, tipe strategi Defender sebesar
kelompok itu < 0,05 maka rata-rata means
0,0305 dan yang memiliki mean paling
dinyatakan secara signifikan berbeda
kecil adalah tipe strategi Reaktor sebesar
(tidak sama). Berdasarkan hasil Post Hoc
0,0100. Hal ini mengindikasikan bahwa
Test
tipe
didapatkan
hubungan
antara
kelompok tipe strategi prospektor – defender,
–
prospektor
reaktor
dan
Kemudian
strategi
diikuti
oleh
Analyzer
tipe
memiliki
kesuksesan usaha paling tinggi untuk pertumbuhan
penjualan
(sales)
defender – reaktor secara signifikan tidak
dibandingkan tipe strategi yang lainnya.
ada perbedaan karena memiliki tingkat
KESIMPULAN
probabilitas > 0,05 yaitu masing-masing sebesar
0,860;
Sedangkan
0,256
untuk
dan
0,549.
yang dilakukan, maka dapat ditarik
hubungan
antara
kesimpulan sebagai berikut :
kelompok tipe strategi prospektor – analyzer,
defender
–
analyzer
dan
analyzer - reaktor secara signifikan ada perbedaan
karena
Berdasarkan dari hasil analisis
memiliki
tingkat
1. Terdapat empat kelompok industri kecil dan menengah di Tulungagung, yaitu: a. Tipe strategi analyzer sebanyak 51
probabilitas < 0,05 yaitu masing-masing
responden,
sebesar 0,003; 0,000 dan 0,000. Jadi dapat
produk
kita tarik kesimpulan kelompok tipe
penganalis tren pasar dan penganalis
strategi yang memiliki perbedaan rata-rata
pesaing;
means paling nyata adalah kelompok tipe
dengan
yang
karakteristik
berkesinambungan,
b. Tipe strategi prospektor sebanyak 21 responden,
dengan
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
karakteristik 125
produk baru yang pertama, pemimpin
khususnya di Tulungagung penelitian
pasar, dan fleksibilitas;
ini diharapkan bisa menjadi acuan di
c. Tipe strategi defender sebanyak 21 responden,
dengan
dalam memilih tipe strategi yang
karakteristik
sesuai dengan situasi dan kondisi saat
efisiensi, pasar yang terfokus, dan
ini, dimana mereka dapat memilih
produk yang terfokus;
tipe
d. Tipe strategi reaktor sebanyak 6 responden, produk
dengan
sesuai
lingkungan,
karakteristik
dengan
kurang
tekanan
baik
dalam
strategi persaingan, dan pasar sesuai dengan pesaing.
strategi
analyzer
karena
memberikan konstirbusi yang paling tinggi pada kesuksesan usaha yang diukur melalui rata-rata prosentase pertumbuhan. 2. Bagi instansi-instansi yang terkait dengan industri kecil dan menengah,
2. Setiap kelompok tipe strategi yang terbentuk
memiliki
kesuksesan
dimana
analyzer
memiliki
perbedaan tipe
hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk pembinaan industri kecil
strategi
dan menengah khususnya mengenai
rata-rata
tipe strategi usaha. Begitu pula dalam
kesuksesan usaha paling tinggi yang
hal
diukur melalui rata-rata prosentase
penelitian hendaknya instansi-intansi
pertumbuhan
(sales)
terkait lebih adaptif sehingga hasil
yaitu:
yang didapat dalam suatu penelitian
selama
5
penjualan tahun
terakhir,
sebesar 6,98%; dibandingkan tiga kelompok lainnya, yaitu: tipe strategi prospektor
dengan
rata-rata
perijinan
untuk
melakukan
juga menjadi lebih akurat. 3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat
dijadikan
referensi
guna
prosentase pertumbuhan penjualan
pengembangan penelitian di bidang
(sales), yaitu : sebesar 3,86 %;
industri
defender sebesar 3,05% dan reaktor
selanjutnya
sebesar 1%.
strategi usaha, dengan menekankan
dan
terutama
menengah di
bidang
pada lokasi penelitian yang lebih
SARAN Dari kesimpulan
kecil
hasil yang
penelitian ada,
maka
dan
sempit dengan mengambil salah satu
dapat
daerah dari empat daerah Kecamatan
dikemukakan saran-saran sebagai berikut
yang dipakai dalam penelitian ini,
1. Bagi pelaku usaha industri kecil dan
sehingga
bisa
penelitian
tentang
menengah
di
Indonesia,
pada
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
menghasilkan tipe 126
strategi
industri kecil dan menengah yang lebih spesifik untuk masing-masing daerah tersebut. DAFTAR PUSTAKA Alhusin, Syahri. 2003. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS.10 for Windows, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Metode Penelitian Sosial, Eresco, Bandung. Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Certo, Samuel C and J.Paul Peter. 1991. The Strategic Management Process, Mc Graw Hill, INC, New York. Chiara, Alessandra De and Antonio Minguzzi. 2002. “Success Factors in SMEs’ Internationalization Processes: An Italian Investigation”, Journal of Small Business Management, 40 (2) : 144-153 Coulter, Mary. 2002. Strategic Management in Action, Second Edition, Prentice Hall, New Jersey David, Fred R. 1998. Manajemen Strategis Konsep, Edisi Tujuh, terjemahan, Dr. Hamdy Hady, PT. Prehallindo, Jakarta. Drucker, Peter F. 1985. Inovasi dan Kewiraswastaan, terjemahan, Rusjdi Naif, Erlangga, Jakarta. Glueck, F. William and Lawrence R. Jauch. 1991. Strategic Management and Business Policy, Edisi Kedua, terjemahan, Murad dan Henri Sitanggang, Erlangga, Jakarta Gosh, B.C.; Tan Wee Liang; Tan Teck Meng; Chan, Ben. 2001. The Key Success Factors, Distinctive Capabilities, and Strategic Thrust of Top SMEs in Singapore, Journal of Business Research, 51 : 209 - 221
Gray, Judy H., 1999, Small Business Strategy in Australia, Academy of Entrepreneurship Journal, 2 (2) : 44 – 58 Gray, Judy H. 1999. A Predictive Model of Small Business Success, Academy of Entrepreneurship Journal, 5 (2) : 25 – 36 Greenley, E. Gordon. 1989. Strategic Management, Prentice Hall International (UK), London Hamel, Gary, C.K. Prahalad, Howard Thomas, Don O’Neal. 1998. Strategic Flexibility : Managing in a Turbulent Environment, John Wiley & Sons, New Hisrich, Robert D. and Michael P. Peters. 1998. Entrepreneurship, Fourth Edition, Mc Graw Hill, Boston Hitt, Micahel A., R. Duane Ireland, Robert E. Hoskisson. 2001. Manajemen Strategis : Daya Saing dan Globalisasi;Konsep, Buku 1, Edisi keempat, terjemahan, Risa Rimendi, Salemba Empat, Jakarta. Hult, G.T.M., Snow, C.C., and Kandemir, D. 2003. “The Role of Entrepreneurship in building Cultural Competitiveness in Different Organizational Types”, Journal of Management, 29 (3) : 401 – 426. Jabdoun, Naceur; Khalifah, Azaddin; Yusuf, Attahir. 2003. “Environment Uncertainty, Strategic Orientation, and Quality Management : A Contingency Model”, Quality Management Journal, 10 (04) :17 – 31 Kotey, Bernice; Meredith, GG. 1997. Relationship Among Owner/Manager Personal Value, Business Strategies, and Entreprise, Journal of Amsll Business Management, P.37-61 Luck, David J. dan Ronald S. Rubbin. 1987. Marketing Research, Seventh Edition, Prentice Hall Inc., New Jersey.
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
127
Maholtra, N.K. 1996. Marketing Research : Analysis Applied Orientation, Second Edition, Prentice Hall International Inc., New Jersey. McCann, Joseph E. III; Leon-Guerrero, Anna Y; Haley, Jonathan D. Jr. 2001. Strategic Goals and Practices of Innovative Family Business, Journal of Small Business Management, 39 (1) : 50 Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan : Teori dan Praktek, terjemahan, Andre Asparsayogi, PPM, Jakarta Mintzberg, Henry, and James Brian Quinn. 1991. The Strategy Process: Concepts, Contexts, Cases, Second Edition, Prentice Hall International (UK), London. Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta Murwani, F. Danardana. 2003. Kontribusi Niat Berwirausaha, Pengalaman Manajerial, dan Jenis Kelamin Wirausahawan terhadap Kinerja Keuangan Industri kecil di Kota Malang, Manajemen Usahawan Indonesia, No.07/Th.XXXII: 34 – 44. Pearce, John A.,II, and Richard B. Robinson, Jr. 1997. Manajemen Strategik : Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, terjemahan, Ir. Agus Maulana MSM, Binarupa Aksara, Jakarta Riyanti, Benecdicta Prihatin Dwi. 2003. Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, PT. Grasindo, Jakarta. Robbin, Stephen P. 1990. Teori Organisasi : Struktur, Desain dan Aplikasi, Edisi Ketiga, Alih Bahasa oleh Jusuf Udaya, 1994, Penerbit Arcan, Jakarta.
Santoso, Singgih. 2002. SPSS Statistik Multivariate, Elex Media Komputindo, Jakarta Sekaran, Uma. 1992. Research Methods For Business : A Skill-Bulding Approach, John Wiley & Sons, New York. Singarimbun, Masri, Efendi, S. 1995. Metode Penelitian Survey, Cetakan kedua, LP3ES, Jakarta. Stoner, AF. James,and R.E. Freeman. 1989. Manajemen, Prenhallindo, Jakarta Suryana. 2001. Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta. Tambunan, Tulus T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, Beberapa Isu Penting, Salemba Empat, Jakarta. Thompson, A. Arthur, and Strickland, A.J. 1998. Strategic Management: Case and Consept, Tenth Edition, Irwin Mc, Graw Hill, New York. Thompson, Arthur A. Jr, and A.J. Strickland III. 2001. Crafting and Executing Strategy Text and Readings, Twelfth Edition, Mc Graw-Hill Irwin, New York,. Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Vargas, Daniel Maranto. 2001. Strategy, Distinctive Competences and Business Performance : A Filed Research in Industrial San Luis Potosi, Mexico, Serie de Documentos de Investigacion Wheelen, Thomas L., and J. David Hunger. 2002. Strategic Management and Business Policy, Eight Edition, Pearson Education, New Jersey.
Fajar Hendro Utomo :Analisis Tipe Strategi Industri Kecil Dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage Di Kab. Tulungagung, April 2014
128