ANALISIS PROSES PENJUALAN KREDIT DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERATING PADA PT. BUANA INDAH KREASI FEBE YULIA SUSANTO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) 53696969,
[email protected]
ISWANDI, S.E.,AK.,MM.,CA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) 53696969,
ABSTRAK Penjualan kredit perusahaan harus didukung oleh perputaran piutang yang baik, sehingga dapat menjaga kestabilan arus kas masuk operasional dalam perusahaan guna pendanaan perusahaan untuk kebutuhan – kebutuhan perusahaan. PT. Buana Indah Kreasi dalam menjalankan usahanya sangat memperhatikan efektifitas antara penjualan kredit, perputaran piutang sampai dengan arus kas masuk operasional yang terjadi setiap tahunnya. Dari hasil Penelitian dapat dilihat bahwa arus kas PT. Buana Indah Kreasi mengalami peningkatan dan penurunan mulai tahun berjalan 2009 sampai 2012. Perbandingan antara tahun 2009 dan 2010 arus kas masuk turun dalam presentase (9,55%) tahun 2010 dengan 2011 naik sebesar (46,27%) dan tahun 2011 dengan 2012 turun sebesar (6,88%). Hal ini sangat terpengaruh dari sistem penjualan kredit yang diterapkan perusahaan. Oleh sebab itu kebijakan yang baik untuk penjualan kredit dan penetapan perputaran piutang yang baik adalah modal utama dalam menjalankan keberlangsungan proses penjualan di Perusahaan, tanpa kebijakan yang baik perusahaan tidak dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
Kata Kunci : Penjualan kredit, Perputaran Piutang, dan Arus Kas Masuk Operating
ABSTRACT The credit sales should be supported by good receivables turnover, so that could maintain stability of operating cash flows in the company for financing the company's needs. PT. Buana Indah Kreasi in the operations are very concerned about the effectiveness of the credit sales, receivables turnover and operating cash inflows that occur each year. From the results of research can be seen that Cash flows of PT. Buana Indah Kreasi began to increase and decrease from the current year 2009 to 2012. The comparison between 2009 and 2010 cash inflows fall in percentage (9.55%) in 2010 to 2011 increased (46.27%) and in 2011 to 2012 decreased by (6.88%). It is highly influenced from credit sales system applied by the company. Therefore, the good policy for credit sales and accounts receivable turnover are the major capital for sustainability of the sales process in the company, without good policy in the company, the process can not run efficiently and effectively.
Keywords: Credit Sales, Accounts Receivable Turnover and Operating Cash Flow
PENDAHULUAN Dalam era globalisasi saat ini, perekonomian di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan, baik dalam sektor pemerintahan maupun masyarakat. Dalam sektor masyarakat secara umum jenis perekonomian di Indonesia dibagi menjadi dua bagian yakni jasa dan perdagangan. Keduanya saling berkaitan satu sama lain, sehingga memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan perekonomian di Indonesia. Perekonomian jenis jasa, produsen mendapatkan pendapatan dengan cara memberikan pelayanan kepada pelanggan sesuai jenis jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Sedangkan untuk jenis perekonomian perdagangan ada beberapa tahap yang harus dilakukan produsen agar mendapatkan pendapatan yang maksimal yakni produk yang akan dijual harus melewati proses produksi mulai dari bahan mentah, bahan setengah jadi sampai pada barang jadi atau sering disebut juga perusahaan manufaktur. Kegiatan yang dilakukan perusahaan manufaktur terdiri dari proses pembelian bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi sampai dengan menghasilkan barang jadi dan kemudian dijual kepada pelanggan. Total biaya dan total pendapatan sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Maka manajemen perusahaan harus memperhatikan dengan baik biaya yang dibutuhkan dengan cara menganggarkan biaya operasional maupun non operasional agar tidak melebihi dana yang sudah ditetapkan. Berbanding terbalik dengan kebijakan penjualan, baik penjualan tunai maupun penjualan kredit harus menghasilkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan yang maksimal dapat dimiliki perusahaan dengan cara menentukan standar persentase laba yang diinginkan dan penetapan masa umur piutang yang tepat. Sehingga dengan total biaya yang sudah dianggarkan dan standar laba yang diinginkan, perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga efektifitas arus kas masuk perusahaan berguna untuk membiayai kebutuhan baik operasional maupun non operasional perusahaan. Pada perusahaan manufaktur, manajemen keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah fungsi manajemen perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan sistem penjualannya secara kredit maka kemudian akan timbul piutang yang memiliki masa umur piutang. Hal ini akan berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan terutama berdampak pada arus kas, yakni arus kas masuk. Adapun suatu masalah yang sering terjadi yaitu saat konsumen lalai dalam melakukan pembayaran setelah jatuh tempo. Hal ini akan berdampak bagi perusahaan, yaitu keterlambatan dalam pelunasan piutang dan arus kas perusahaan pun akan menurun sehingga berpengaruh pada efektivitas kegiatan operasional perusahaan. PT. Buana Indah Kreasi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur packaging, dimana dalam melakukan kegiatan penjualannya, sebagian besar menggunakan penjualan kredit. Penjualan tunai dilakukan apabila pelanggan baru pertama kali melakukan pembelian ke PT Buana Indah Kreasi dan biasanya dalam jumlah kuantiti yang tidak begitu banyak, berkisar antara 200 pcs sampai dengan 1000 pcs yang harga jualnya menggunakan harga jual tunai. Namun untuk pemesanan reguler dimana pelanggan sudah lama bekerja sama dengan PT. Buana Indah Kreasi penjualan dilakukan dengan kredit, pemesanan berkisar 200 – 10.000 pcs, untuk pemesanan khusus bisa mencapai satu juta pcs kardus per-pemesanan ( partial shipment ). Beberapa perusahaan yang menjadi pelanggan tetap dari PT. Buana Indah Kreasi antara lain yaitu PT. Astra Otoparts Adiwira Plastik, PT. Indokarlo Perkasa, PT. Lemindo Abadi Jaya, PT. Toyoplas Manufacturing Indonesia, PT. Akebono Brake Astra Indonesia, PT. Dharma Polimetal dan PT. Mesin Izuzu Indonesia. Kebijakan – kebijakan penjualan yang dilakukan PT. Buana Indah Kreasi bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
PT. Buana Indah Kreasi sebagian besar transaksi penjualannya menggunakan penjualan kredit dikarenakan para pelanggan kebanyakan merupakan relasi dan rekan kerja pemilik yang sudah kenal lama dengan pemilik sehingga yang diutamakan adalah kepercayaan antar pemilik perusahaan dan pelanggan, selain itu juga karakteristik produk yang bergerak dalam bidang pengepakan kardus ( packaging carton box ) yang memungkinkan lama ( tidak langsung habis dalam satu hari kerja ) digunakan oleh pelanggan. Prosedur penagihan untuk penjualan kredit yaitu tagihan disesuaikan dengan tanggal surat jalan dimana barang dagangnya sudah diterima oleh pelanggan dan disetujui. yang sudah diberi masa jatuh tempo berbeda – beda antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lain. Namun pada aktualnya pada saat jatuh tempo, banyak pelanggan yang tidak sesuai melakukan pembayaran sehingga mempengaruhi uang masuk ( cash in flow ) ke dalam perusahaan. Oleh sebab itu, dalam sebuah perusahaan perlu adanya sistem pengendalian piutang yang baik agar dapat mengelola keuangannya dan terus beroperasi untuk memenuhi permintaan pasar serta menjaga loyalitas dan kepercayaan pelanggan. Dari Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anastasia V Puspitasari (2013) mengenai Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Perputaran Piutang, Rasio Hutang, dan Operating Cycle terhadap Likuiditas (Stusi kasus pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI periode 2007 – 2010), profitabilitas, ukuran perusahaan, perputaran piutang, rasio hutang dan operating cycle berpengaruh positif terhadap likuiditas. Berdasarkan pemaparan tersebut diatas, penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai berapa besar pengaruhnya penjualan kredit terhadap arus kas hubunganya dengan umur piutang yang ditetapkan perusahaan. Oleh sebab itu penulis mengambil judul untuk penelitian yaitu : “Analisis Proses Penjualan Kredit dan Perputaran Piutang terhadap Arus Kas Masuk Operating Perusahaan Pada PT. Buana Indah Kreasi ”.
METODE PENELITIAN Jenis riset yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah analisis kualitatif, yaitu penelitian untuk mencari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan (kondisi), sebab, akibat, serta rekomendasi berupa solusi yang dapat dilakukan. Serta riset ini dilakukan secara mendalam namun hanya melibatkan satu objek saja (studi kasus). Penelitian ini memerlukan data yang akurat dan relevan maka metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis, antara lain: Studi literatur (literature research) Penelitian ini dilakukan dengan memperoleh data-data yang berhubungan dengan topik bahasan dari buku-buku, jurnal, makalah serta sumber-sumber dari internet sebagai bahan referensi dalam pembahasan dan sebagai salah satu kriteria yang dapat digunakan untuk menganalisis prosedur penjualan kredit dan perputaran piutang terhadap arus kas masuk operasional pada PT.Buana Indah Kreasi . Studi lapangan (field research) Penelitian ini dilakukan dengan meninjau langsung ke perusahaan yang telah menjadi objek penelitian untuk memperoleh data dengan cara: Dokumentasi Memperoleh dokumen-dokumen yang berkaitan dengan prosedur penjualan kredit, perputaran piutang dan arus kas masuk PT. Buana Indah Kreasi. Data yang diperoleh berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, laporan tahunan perusahaan, dan data-data lainnya yang mendukung penelitian ini agar dapat digunakan untuk melakukan analisa prosedur penjualan kredit dan perputaran piutang terhadap arus kas masuk pada PT. Buana Indah Kreasi. Observasi
Mengadakan pengamatan secara langsung terhadap prosedur penjualan kredit dan perputaran piutang PT. Buana Indah Kreasi. Hasil dari pengamatan ini akan dibandingkan dengan kriteria agar dapat menentukan kondisi yang terjadi, sebab, akibat sehingga dapat memberikan hasil analisa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan serta memberikan rekomendasi bagi perusaha Wawancara Mengadakan tanya jawab dengan manajemen PT.Buana Indah Kreasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini sehingga memperoleh informasi yang berguna dan mendukung proses penelitian ini dan dapat membantu dalam menganalisa prosedur penjualan kredit dan perputaran piutang terhadap arus kas masuk oprasional PT.Buana Indah N.Kreasi. Jenis Data :Data Primer, Data diperoleh langsung dari Perusahaan, yang nantinya akan dianalisis untuk Penelitian. Data Sekunder,Yang dijadikan pedoman selama kegiatan Penelitian ini dilakukan.
HASIL DAN BAHASAN PT. Buana Indah Kreasi merupakan salah satu perusahaan yang menjalankan usahanya dengan melakukan penjualan tunai dan kredit. Kebijakan – kebijakan penjualan yang di tetapkan oleh PT. Buana Indah Kreasi bertujuan untuk memaksimalkan penerimaan pendapatan perusahaan. Pendapatan yang diterima digunakan untuk kegiatan baik operasional maupun non operasional perusahaan. Oleh sebab itu PT. Buana Indah Kreasi akan melakukan semaksimal mungkin penjualanya agar mendapatkan target penjualan yang diinginkan. Selain pelanggan – pelanggan yang sudah lama bekerja sama dengan PT. Buana Indah Kreasi, adapula pelanggan – pelanggan yang baru bekerja sama dengan PT. Buana Indah Kreasi. Dalam hal ini perusahaan belum memberikan kebijakan penjualan kredit melainkan diberikan kebijakan penjualan tunai, dikarenakan perusahaan harus mempelajari dengan baik bagaimana karakteristik pelanggan tersebut. Kebijakan – kebijakan penjualan tunai di PT. Buana Indah Kreasi, sbb : • • • • •
Pelanggan yang baru akan diberlakukan metode penjualan tunai. Kesepakatan antara pelanggan dengan bagian pembelian perusahaan, yaitu pelanggan harus memberikan uang muka 30% kepada perusahaan sebagai tanda jadi pemesanan barang. Kemudian barang yang dipesan diproses oleh perusahaan sampai menjadi barang jadi dan siap untuk dikirim ke pelanggan. Pada saat pengiriman, pelanggan sudah menyiapkan sisa pembayaran yang akan diserahkan ke perusahaan, yakni 70% dari total tagihan yang diterima pelanggan. Perusahaan mencatat penerimaan tersebut langsung pada voucher penerimaan kas yang nantinya akan digunakan pula untuk operasional perusahaan dalam kas kecil.
Hal ini sangat membantu bagian keuangan karena bagian keuangan tidak perlu mengisi kembali kas kecil dikarenakan sudah ada penerimaan dari pelanggan yang melakukan pembelian tunai. Kebijakan – kebijakan penjualan yang ditetapkan oleh PT. Buana Indah Kreasi bertujuan untuk meningkatkan hasil penjualan tahun demi tahun. Baik penjualan tunai maupun penjualan kredit sangat berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan penjualan merupakan cara utama perusahaan mendapatkan pendapatan. Tidak dipungkiri dalam industri bisnis saat ini penjualan kredit sudah dilaksanakan oleh banyak perusahaan, termasuk PT. Buana Indah Kreasi. Selain dapat menguntungkan perusahaan dalam hal persentase laba yang lebih tinggi, penjualan kredit pun dapat meringankan biaya yang dikeluarkan pelanggan dalam hal jangka umur hutang pelanggan ke perusahaan. Pelanggan bisa mendapatkan kelonggaran waktu pembayaran yang sudah disepakati antara perusahaan dengan pelanggan. Pastinya kesepakatan tersebut harus saling memberikan keuntungan satu sama lain. Kebijakan – kebijakan penjualan kredit yang ditetapkan oleh PT. Buana Indah Kreasi antara lain sbb :
• • •
•
•
Pelanggan sekurang – kurangnya telah menjadi pelanggan tetap, yakni minimal tiga bulan melakukan kegiatan pembelian kepada PT. Buana Indah Kreasi. Pelanggan melakukan pembelian dengan minimal kuantiti 200 pcs untuk setiap satuan nya. Pada masa awal pemberian kredit PT. Buana Indah Kreasi memberikan masa umur piutang selama 30 hari. Apabila sudah berjalan dan tidak timbul masalah dalam pembayaran maka akan diberikan tambahan masa umur piutang. Dari masa umur piutang yang diberikan ( mis : 30 hari ) biasanya perusahaan memberikan waktu proses pembayaran kepada pelanggan yakni mulai dari 14 hari sampai dengan 30 hari ( 1 bulan ) Pelanggan diberi kepercayaan untuk melakukan pembayaran baik menggunakan cek, giro atau transfer. Namun kebanyakan dari pelanggan melakukan transfer melalui bank.
PT. Buana Indah Kreasi dalam pemberian masa umur piutang kepada pelanggan sangat beragam. Mulai dari 30 hari sampai dengan 60 hari bahkan lebih dari 60 hari, pemberian masa umur piutang tentunya tidak sembarangan, perusahaan harus mempelajari dengan baik bagaimana karakteristik pelanggan. Beberapa karakteristik yang diinginkan perusahaan dari pelanggan yaitu sbb : • • • •
Pelanggan dapat dipercaya dalam hal pembayaran piutang. Pelanggan dapat meyakinkan perusahaan atas keberlangsungan pemesanan barang ke perusahaan. Pelanggan serius dalam menjalankan bisnis dengan perusahaan dan tetap mengedepankan solusi menang – menang apabila menghadapi satu permasalahan kedepannya. Pelanggan dapat mendukung perusahaan dalam hal peningkatan penjualan perusahaan ke pelanggan.
PT. Buana Indah Kreasi dapat dikatakan cukup beruntung karena dapat bekerja sama dengan perusahaan – perusahaan yang memiliki karakteristik yang baik seperti PT. Astra Group. Banyak keuntungan yang diperoleh dari pelanggan tersebut, mulai dari sistem pembayaran yang baik, pemesanan barang yang berkesinambungan serta terjalinya bisnis yang baik untuk kemajuan PT. Buana Indah Kreasi kedepanya. Namun pada kenyataanya pemberian masa umur piutang yang diberikan PT. Buana Indah Kreasi kepada pelanggan, tidak selalu sesuai dengan kesepakatan awal antara perusahaan dan pelanggan. Ada beberapa pelanggan yang lalai dalam pemenuhan kewajibanya untuk membayar hutang. Faktor – Faktor secara keseluruhan penyebab terjadinya keterlambatan pelanggan melakukan pembayaran ke perusahaan yaitu : • • •
Dana yang belum tersedia untuk melakukan pembayaran ke perusahaan. Kesalahan dokumen pada saat penagihan sehingga diharuskan untuk revisi tagihan yang berakibat mundurnya lagi masa jatuh tempo. Kesalahan – kesalahan tekhnis pihak ke tiga seperti bank bahkan kejadian bencana alam yang dialami pelanggan.
Hal – hal tersebut diatas pasti akan dialami oleh banyak perusahaan dan perusahaan sudah pasti memperhitungkan resiko mundurnya pelanggan dalam pembayaran hutangnya. Selain faktor dari pihak pelanggan ( eksternal ), keterlambatan pembayaran disebabkan oleh faktor internal perusahaan, faktor inipun yang menjadi permasalahan utama di dalam perusahaan. • •
Pengiriman tagihan ke pelanggan, tagihan tidak dikirim secepatnya. Proses pengiriman tagihan ke pelanggan di PT. Buana Indah Kreasi memiliki dua alternatif yakni dengan jasa pengiriman langsung ( messenger ) atau dilakukan pada saat pengiriman berlangsung atau pada pengiriman berikutnya ke pelanggan.
•
Proses pengiriman tagihan melalui messenger biasanya dilakukan karena menyesuaikan tanggal yang sudah ditentukan pelanggan, kemudian karena tempat penyerahan tagihan berbeda dengan gudang pelanggan.
Selain itu juga untuk efisiensi waktu dan ketepatan jatuh tempo tagihan yang akan diterima pelanggan. Namun kenyataannya pada saat pengiriman melalui messenger ini mengalami keterlambatan, dikarenakan pengiriman tagihan disesuaikan dengan jadwal messenger melakukan kiriman tagihan. Sering terjadi kiriman dilakukan H + 7 hari kerja setelah tagihan sudah siap untuk dikirim, hal ini sudah membuang waktu masa jatuh tempo karena masa umur piutang dihitung tepat pada saat pengiriman dilakukan. Hal ini pun yang menjadi kendala mengapa perputaran piutang di PT. Buana Indah Kreasi mengalami penurunan.Lain halnya apabila proses pengiriman tagihan dilakukan pada saat kiriman berlangsung, banyak kejadian pengiriman tagihan dengan metode ini lebih efektif dan efisien dikarenakan pelanggan selain langsung menerima barang yang di pesan namun juga sekaligus menerima tagihan dari perusahaan. Penghitungan tanggal jatuh tempo pun oleh bagian akunting langsung dicatat pada tanggal tersebut.Jauhnya lokasi perusahaan pelanggan dan ketentuan tukar faktur yang berlaku.Kendala lain yang kerap muncul sehingga pembayaran piutang mundur dan mempengaruhi perputaran piutang yaitu, ada beberapa pelanggan yang memiliki tempat yang jauh pada saat pengiriman barang, ditambah pula ketentuan administrasi yang memiliki ketentuan khusus seperti harus dibuatnya laporan penerimaan barang ( good receipt ) oleh pelanggan. Hal ini akan membuat waktu yang tidak efisien bagi PT. Buana Indah Kreasi untuk melakukan tagihan.Kiriman yang memiliki jarak yang jauh sudah pasti sampai di tempat pelanggan akan lama, dan biasanya untuk pengiriman ke pelanggan ini dilakukan pada putaran ke dua pengiriman, sudah pasti sampai ditempat pelanggan sore atau bahkan malam. Sehingga pembuatan laporan penerimaan barang pun tidak dihari yang sama. Selain itu jadwal penukaran tagihan untuk pelanggan dalam hal ini, PT. Dharma Polimetal hanya satu kali dalam seminggu. Hal ini sangat merugikan pihak PT. Buana Indah Kreasi. Dapat kita hitung berapa hari PT. Buana Indah Kreasi mengalami kemunduran pada saat penerimaan pembayaran piutang, apabila dibandingkan dengan ketentuan PT. Buana Indah Kreasi yaitu tanggal jatuh tempo dihitung pada saat pengiriman barang. Misalkan PT. Buana Indah Kreasi mengirimkan barang dagang pada tanggal 2 Januari pada hari senin. Laporan penerimaan barang baru selesai dibuat satu hari beriktunya yaitu tanggal 3 Januari. Sedangkan tanggal penukaran tagihan hanya pada hari kamis yaitu tanggal 4 Januari. Apabila penukaran dilakukan pada tanggal 4 Januari tersebut, jatuh tempo PT. Dharma Polimetal yaitu 90 hari, maka jatuh tempo ada pada tanggal 4 Mei. Padahal apabila dibandingkan dengan ketentuan jatuh tempo PT. Buana Indah Kreasi yaitu 2 Mei maka sudah mundur dua hari kerja. Pembayaran 4 Mei apabila PT. Dharma Polimetal langsung melakukan pembayaran, namun pada aktualnya baru dilaksanakan pembayaran 30 hari kerja sebagai proses pembayaranya. Ditambah lagi 30 hari kerja dan 2 hari keterlambatan total 32 hari kerja. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap arus kas perusahaan, perusahaan harus menutupi kemunduran penerimaan pembayaran biasanya dengan mengajukan pinjaman ke Bank. Pinjaman ke Bank dilakukan karena kebutuhan operasional perusahaan untuk pembayaran hutang ke supplier, biasanya tempo yang diberikan supplier ke PT. Buana Indah Kreasi adalah 45 hari kerja, sudah barang tentu sangat merugikan perusahaan jika dibandingkan dengan jadwal pembayaran PT. Dharma Polimetal ke PT. Buana Indah Kreasi. Penjelasan mengenai pelanggan yang lalai melakukan pembayaran piutang sampai 30 hari kerja itu baru satu pelanggan, namun kenyataanya ada hampir kurang lebih lima pelanggan yakni PT. Dharma Polimetal, PT. Toyoplas Manufacturing Ind. dan PT. Nitto Alam Indonesia, PT. Lemindo Abadi Jaya dan PT. Kepsonik Indonesia. Sudah sangat jelas mundurnya pembayaran piutang sangat berpengaruh terhadap kas masuk ke perusahaan, yang tadinya perusahaan sudah mentargetkan uang masuk pada tanggal tertentu namun karena keterlambatan pembayaran, uang masuk mundur beberapa hari mengakibatkan menurunnya arus kas masuk ke dalam perusahaan.
Apabila hal ini terjadi perusahaan harus memiliki alternatif dalam pemenuhan kebutuhan dana baik operasional maupun non operasional perusahaan, misalnya dengan melakukan pinjaman kepihak lain, kepada bank contohnya. Kemunduran pembayaran piutang pelanggan keperusahaan sangat berpengaruh besar, apalagi jika pelanggan tidak dengan segera melakukan pelunasan hutang tersebut. H + 1 pelanggan tidak melakukan pembayaran sudah berdampak besar terhadap perusahaan, apalagi pelanggan sampai berhari - hari atau bahkan lebih dalam sebulan tidak melakukan pelunasan maka perusahaan harus mulai memikirkan tindakan apa yang harus dilakukan agar pelanggan melakukan pembayaran dengan segera. Pada tahun 2009 total penjualan Rp. 8.474.779.413 yang terdiri dari penjualan kredit sebesar Rp. 8.418.444.104 dan penjualan tunai sebesar Rp. 56.335.309. Pada tahun ini penjualan tunai yang diperoleh oleh PT. Buana Indah Kreasi cukup besar dikarenakan banyak pelanggan baru yang mulai bekerja sama. Pada tahun 2010 total penjualan kredit turun 18,9% dan total penjualan tunai menurun sebesar 50% dibandingkan tahun 2009 dikarenakan berkurangnya permintaan pesanan pelanggan, penurunan permintaan juga disebabkan harga beli bahan baku yang meningkat mengakibatkan harga jual yang ditetapkan pun meningkat. Pada tahun 2011 penjualan kredit dan penjualan tunai PT. Buana Indah Kreasi meningkat kembali dikarenakan banyaknya pelanggan yang sudah melakukan permintaan barang secara normal. Terlihat jelas meningkat pada total penjualan bulan Juli 2011 sebesar Rp. 1.187.949.649,Pada tahun 2012 penjualan kredit dan penjualan tunai juga mengalami peningkatan kembali dibandingkan tahun 2011. Tahun 2009 arus kas masuk dari yang terjadi yaitu sebesar Rp. 7.016.664.684 dan tahun 2009 sebesar Rp. 6.347.526.391.- Apabila dibandingkan tahun 2009 dengan 2010, arus kas masuk tahun 2010 mengalami penurunan dikarenakan berkurangnya total penjualan kredit dan masih adanya saldo akhir yang belum tertagih atau belum masuk masa jatuh tempo ditambah lagi total penjualan tunai yang berkurang. Pada tahun 2011, arus kas masuk dari penjualan kredit mengalami peningkatan hal ini disebabkan oleh meningkatnya total penjualan dan perputaran piutang yang baik. Hal ini sangat mendukung arus kas masuk yang terjadi dalam perusahaan PT. Buana Indah Kreasi. Pada Tahun 2012, arus kas masuk dari penjualan kredit mengalami penurunan dikarenakan sisa piutang pada tahun tersebut meningkat, hal ini diakibatkan banyak total piutang yang belum tertagih karena berbagai alasan pelanggan yang belum bisa melunasi piutangnya. Analisis untuk tahun 2010 Tahun 2010 Arus Kas Masuk yang masuk ke perusahaan sebesar Rp. 6.347.526.391 dan total penjualan kredit sebesar Rp. 6.821.273.238. Hal ini menunjukan beberapa penjelasan sbb : Bahwa total saldo piutang yang tersisa sebesar Rp. 1.957.966.372. Saldo piutang yang tersisa ini merupakan piutang yang masih belum jatuh tempo dan piutang yang sudah jatuh tempo yang belum tertagih oleh perusahaan. Dana yang masuk sebesar Rp. 6.347.526.391 sangat berpengaruh untuk perusahaan karena untuk mendanai biaya – biaya operasional dan non operasional. Dana dari arus kas masuk digunakan untuk biaya produksi selama tahun 2010, biaya penjualan tahun 2010, biaya umum dan administrasi tahun 2010 serta biaya untuk pembayaran ke supplier – supplier bahan baku perusahaan.
Arus kas masuk per tahun 2010 sebesar Rp. 6.347.526.391 termasuk dari hasil penjualan tunai sebesar Rp.26.104.796. Arus kas masuk ini biasanya ada yang langsung digunakan untuk pendanaan petty cash perusahaan ataupun disetorkan kembali ke bank perusahaan. Analisis untuk tahun 2011 Tahun 2011 Arus kas masuk sebesar Rp. 9.284.753.331 dan total penjualan kredit sebesar Rp. 9.212.002.657, hal ini menunjukan beberapa penjelasan sbb : Selisih sebesar Rp. 1.927.561.708 sisa saldo piutang akhir tahun 2011 menunjukan piutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang belum tertagih pada tahun 2010. Arus kas masuk tahun 2011 sebesar Rp. 9.284.753.331 mengalami peningkatan dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 6.347.526.391. Selisih Rp. 2.937.226.940 merupakan hasil positif dari arus kas yang masuk ke perusahaan. Selain untuk pendanaan biaya perusahaan, peningkatan arus kas masuk pada tahun 2011 ini digunakan perusahaan untuk penambahan peralatan produksi seperti mesin – mesin produksi. Terlihat pula pada tabel perbandingan penjualan kredit dan arus kas masuk, yang menyebabkan arus kas masuk bertambah pada tahun 2011 dikarenakan penjualan kredit pada tahun 2011 meningkat sebesar Rp. 2.390.729.419. Dengan demikian dapat disimpulkan peningkatan penjualan kredit di PT. Buana Indah Kreasi diikuti dengan sesuainya pembayaran piutang pelanggan, sangat berpengaruh terhadap arus kas masuk perusahaan. Hal itu dapat terlihat dari data PT. Buana Indah Kreasi tahun 2011. Analisis untuk tahun 2012 Tahun 2012 Arus kas yang masuk sebesar Rp. 8.645.371.216 dan total penjualan kredit sebesar Rp. 9.598.494.282. Hal ini menunjukan beberapa penjelasan sbb : Arus kas masuk tahun 2012 sebesar Rp. 8.645.371.216 Arus kas masuk tahun ini menurun dibandingkan tahun 2011. Penjualan Kredit tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp. 386.491.715 dari total penjualan kredit tahun 2011. Total penjualan kredit naik namun arus kas masuk menurun, hal ini terjadi dikarenakan banyaknya piutang yang tidak terselesaikan tepat pada waktunya, sehingga saldo piutang akhir tahun menumpuk. Selisih sebesar Rp. 639.382.115 dari arus kas masuk tahun 2011 dengan 2012 sangat berpengaruh terhadap aktifitas pendanaan di perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan harus menyiasati pendanaan operasional dan non operasional perusahaan dengan pinjaman ke Bank. Melihat data mengenai Penjualan Kredit dan Arus kas masuk PT. Buana Indah Kreasi selama tahun 2010 sampai dengan 2012, data menunjukan bahwa total penjualan kredit sangat berpengaruh terhadap arus kas masuk perusahaan. Faktor utama yang menyebabkan adalah kesesuaian atau ketidaksesuaian pelanggan dalam menyelesaikan hutangnya pada perusahaan. Analisis tahun 2010 Tahun 2010 memiliki perputaran piutang sebesar 3,9 kali. Hal ini menyatakan bahwa, penagihan piutang kira – kira 3,9 kali dalam satu tahun. Periode rata – rata yang diperlukan dalam pengumpulan piutang yakni 365 hari dibagi dengan perputaran piutangnya yaitu 3,9 kali 93 hari ( 3 bulan 3 hari ). Ratio 399% menunjukan bahwa setiap Rp. 3.99 penjualan maka sebesar Rp, 1 belum dapat ditagih sampai akhir tahun tersebut. Rata- rata penjualan kredit pada tahun 2010 adalah Rp. 18.688,419,83 yaitu penjualan kredit selama satu tahun Rp. 6.821.273.238 : 365 hari ( jumlah hari – hari dalam setahun ). Analisis tahun 2011
Tahun 2011 memiliki perputaran piutang sebanyak 4,7 kali. Penagihan piutang kira-kira 4,7 kali dalam satu tahun. Periode rata – rata yang diperlukan dalam pengumpulan piutang yakni 365 hari dibagi dengan perputaran piutang nya yakni 77 hari ( 2 Bulan 17 Hari ). Ratio 474% menunjukan bahwa setiap Rp. 4,74 penjualan maka sebesar Rp. 1 belum dapat ditagih sampai akhir tahun tersebut. Rata – rata penjualan kredit pada tahun 2011 adalah Rp. 25.238.363,44 yaitu penjualan kredit selama satu tahun. Apabila dilihat dari perputaran piutangnya, tahun 2011 mengalami perputaran yang lebih baik dibandingkan tahun 2010 dilihat dari perputaran 2011 mencapai 4,7 kali sedangkan tahun 2009 hanya 3,9 kali. Hal ini berdampak baik bagi perusahaan karena piutang yang tertagih lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2010 sehingga penerimaan kas juga bertambah, penerimaan kas ini dapat bermanfaat untuk kelanjutan kegiatan perusahaan, baik secara operasional maupun non operasional. Analisi tahun 2012 Tahun 2012 memiliki perputaran piutang sebesar 3,9 kali. Penagihan piutang kira – kira 3,9 kali dalam satu tahun. Periode rata – rata yang diperlukan dalam pengumpulan piutang yakni 365 hari dibagi dengan perputaran piutangnya yaitu 3,9 kali 93 hari ( 3 Bulan 3 hari ). Ratio 399% menunjukan bahwa setiap Rp. 3.99 penjualan maka sebesar Rp, 1 belum dapat ditagih sampai akhir tahun tersebut. Rata- rata penjualan kredit pada tahun 2012 adalah Rp. 26.297.244 selama satu tahun. Pada tahun ini perputaran piutang sama seperti tahun 2010 yakni 3,9 kali, hanya saja ada perbedaan pada jumlah penjualan kreditnya dan rata-rata piutang selama tahun tersebut. Dibandingkan tahun 2011, perputaran piutang menurun 0,8 kali, hal ini akan berdampak pada penerimaaan kas perusahaan dan cash in flow perusahaan. Perusahaan harus mengevaluasi mengapa terjadi peningkatan penjualan kredit dan rata-rata piutang dalam jumlah yang lebih besar. Analisis Perputaran Piutang tahun 2010, 2011 dan 2012 Perputaran Piutang 2010 dan 2011 Perputaran piutang tahun 2010 yaitu 3,9 kali dan perputaran piutang tahun 2011 yaitu 4,7 kali terjadi peningkatan pada tahun 2011 sebesar 0,8 kali hal ini dikarenakan adanya peningkatan penjualan kredit pada tahun 2011. Pada tahun 2010 total penjualan kredit adalah Rp. 6.821.273.238 kemudian pada tahun 2011 total penjualan kredit adalah Rp. 9.212.002.657 sehingga terjadi peningkatan sebesar Rp. 2.390.729.419 atau dalam prosentase sebesar 35, 05%. Sedangkan untuk rata – rata piutang dagang terjadi peningkatan juga mulai dari tahun 2010 sebesar Rp. 1.708.040.550 menjadi Rp. 1.942.764.040 pada tahun 2011 sehingga secara jumlah meningkat sebesar Rp. 234.723.490 atau sebesar 13,74 % dalam prosentase. Hal ini seimbang apabila dibandingkan dengan penjualan kredit dan rata – rata piutangnya yang juga ikut meningkat, sudah pasti apabila penjualan kredit meningkat akan diikuti piutang dagang yang juga meningkat. Peningkatan penjualan kredit dapat dilihat juga dari bertambahanya pelanggan yang melakukan transaksi pembelian secara kredit pada PT. Buana Indah Kreasi seperti contohnya : • • • •
Belian Sakti Internusa Bintang Mas Baterrindo PT. Daido Indonesia Manufacturing PT. Menara Terus Makmur.
Pelanggan – pelanggan tersebut baru bergabung dengan PT. Buana Indah Kreasi sejak tahun 2010 Dan mulai menjadi pelanggan yang melakukan pembelian kredit pada PT. Buana Indah Kreasi. Peningkatan perputaran piutang pada tahun 2011 sangat berdampak positif terhadap cash in flow di PT. Buana Indah Kreasi khususnya pada penerimaan kas dari kegiatan operasi perusahaan.
Perputaran piutang yang meningkat sebesar 0,8 kali memiliki arti bahwa perusahaan memiliki peningkatan sebesar 0,8 kali untuk dapat melakukan penagihan piutang kepada pelanggan yakni peningkatan sebesar 0,8 kali bahwa piutang pada tahun 2011 dapat tertagih Perputaran piutang tahun 2011 dan 2012 Pada tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan yang prosentase angkanya sama yaitu 0,8% hanya saja dalam tahun 2012 tidak sebaik kondisi pada tahun 2011. Pada tahun 2012 mengalami penurunan perputaran piutang dikarenakan rata – rata piutang dagang tahun 2011 sangat mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar Rp. 492.651.452 dari rata – rata piutang dagang tahun 2011 sebesar Rp. 1.942.764.040. Sementara tahun 2012 sebesar rata-rata perputaran piutang Rp. 2.435.415.492, sehingga dalam prosentase meningkat sebesar 25,36%. Mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan prosentase perputaran tahun 2010 dan 2011 yaitu 13,74 %. Dapat dilihat pula dari total penjualan kredit pada tahun 2011 sebesar Rp. 9.212.002.657 dan tahun 2012 sebesar Rp. 9.598.494.282 terjadi peningkatan sebesar Rp. 386.491.625 yang memiliki nilai prosentase sebesar 4,20% sangat berbeda jauh peningkatannya dibandingkan pada tahun 2011. Selisih penjualan kredit tahun 2011 dan 2012 sebesar 30,85%. Sudah sangat jelas terlihat mengapa terjadi penurunan perputaran piutang pada tahun 2012, piutang dagang yang meningkat pada akhir tahun 2011 ditambah peningkatan pula pada tahun 2012 mengakibatkan rata – rata piutang bertambah. Hal ini merupakan akibat dari tidak tertagihnya piutang – piutang datang pada tahun 2011 dan 2012 sehingga saldo piutang dagang akhir 2012 masih tinggi. Penjelasan tersebut diatas sangat jelas pengaruhnya terhadap cash in flow perusahaan, penerimaan perusahaan tidak maksimal dan sudah pasti kegiatan operasional perusahaan akan terganggu. Hal ini terjadi karena para pelanggan tidak melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo yang sudah disepakati. Terutama untuk pelanggan – pelanggan lama yang sudah memiliki masa umur piutang yang cukup lama berkisar 60 sampai 90 hari, belum lagi permintaan dispensasi untuk waktu proses pembayaran yang kadang sampai maksimal 30 hari kerja. Dari total pemberian masa umur piutang saja yang sampai mencapai 120 hari kerja sudah sangat mengganggu kelancaran cash in flow perusahaan, namun terkadang top manajemen tidak memiliki keputusan yang tegas terhadap pelanggan – pelanggan yang tidak tepat dalam pelaksanaan tanggung jawab pembayaranya. Paling tidak ada tindakan tegas seperti tidak terus menerus melakukan penyediaan barang ke pelanggan. Jika hanya melakukan permintaan pembayaran melalui surat keluar ke pelanggan atau dengan melakukan penagihan melalui telepon, pelanggan yang sudah menyalah gunakan kepercayaan perusahaan akan merasa tidak mempunyai rasa takut untuk segera membayar, namun jika ada tindakan tegas seperti menghentikan suplai barang atau melakukan kunjungan guna membicarakan pembayaran maka pelanggan tersebut tidak akan ada itikad baik untuk melakukan pembayaran kepada perusahaa. Pada tahap inilah bagian keuangan akan mengalami masalah untuk mengatur keuangan perusahaan, di satu sisi akan di tekan oleh pihak manajemen perusahaan disisi lain harus selalu siap untuk menagih piutang pelanggan yang sudah jatuh tempo terlalu lama. Apabila bagian keuangan sudah tidak menemukan cara bagaimana caranya untuk meminta pelanggan melakukan pembayaran maka perusahaan harus menggunakan jasa penagih hutang ke pelanggan.
Penggunaan jasa penagih hutang ke pelanggan tentunya akan membuat cost bertambah, oleh sebab itu perusahaan akan sangat mempertimbangkan secara seksama apabila akan menggunakan jasa penagih hutang ini. Mengamati penjelasan mengenai pengaruhnya perputaran piutang terhadap arus kas masuk disebabkan oleh kebijakan – kebijakan perusahaan mengenai penjualan kredit yang kurang tepat Penjualan kredit dan perputaran piutang di PT. Buana Indah Kreasi sangat besar pengaruhnya terhadap arus kas, yakni arus kas masuk. Hal ini dapat dilihat dari data – data yang saling berhubungan satu sama lain seperti penjualan kredit, penjualan tunai dan piutang dagang. Tahun 2010 penjualan kredit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 hal ini menyebabkan arus kas masuk berkurang, hal ini dapat jelas terlihat juga pada perputaran piutang PT. Buana Indah Kreasi yang baru dapat terealisasi selama 93 hari, padahal Top Of Payment PT. Buana Indah Kreasi selama 30 hari. Tahun 2011 penjualan kredit mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 dikarenakan bertambahnya jumlah pelanggan di PT. Buana Indah Kreasi, serta perputaran piutang yang lebih baik yaitu 77 hari, meskipun masih jauh dari penetapan awal di PT. Buana Indah Kreasi. Tahun 2012 penjualan kredit mengalami peningkatan namun untuk perputaran piutangnya mengalami penurunan, mengakibatkan masih banyak piutang yang belum terealisasi pembayarannya. Hal ini sangat berdampak terhadap arus kas masuk yang terjadi di PT. Buana Indah Kreasi khususnya dalam pelunasan piutang pelanggan. Seperti yang sudah dijelaskan pada penjelasan – penjelasan sebelumnya, penjualan kredit sangat berperan penting dalam proses kegiatan perusahaan di PT. Buana Indah Kreasi. Semakin meningkat total penjualan kredit diikuti dengan baiknya perputaran piutang pada periode tertentu, sangat membantu proses pendanaan perusahaan. Sebaliknya apabila total penjualan kredit menurun dan diikuti perputaran piutang yang begitu lamban, sangat berpengaruh buruk terhadap pendanaan perusahaan. Perusahaan harus berpikir lebih keras untuk mengantisipasi kebutuhan pendanaan. Antisipasi perusahaan dapat berupa penyetoran modal lagi dari pemilik atau pinjaman uang ke bank, yang sudah pasti kalau melakukan pinjaman ke bank, perusahaan harus siap menambah biaya, yaitu biaya bunga bank yang tiap bulannya memerlukan biaya yang cukup besar disesuaikan dengan pinjaman perusahaan ke bank.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data oleh penulis, penulis menyimpulkan bahwa penjualan kredit dan perputaran piutang di PT. Buana Indah Kreasi sangat berpengaruh terhadap arus kas PT. Buana Indah Kreasi pada tahun 2009 sampai dengan 2012. Adapun penjelasan kesimpulan mengenai penjualan kredit dan perputaran piutang berpengaruh terhadap arus kas perusahaan yaitu : Penjualan kredit berpengaruh terhadap arus kas masuk di PT. Buana Indah Kreasi disebabkan oleh kebijakan penjualan kredit di PT. Buana Indah Kreasi yang sangat menguntungkan pelanggan, tanpa menilai resiko yang akan dialami perusahaan selama tahun berjalan 2009 sampai dengan 2012. Kebijakan – kebijakan penjualan kredit yang ditetapkan oleh PT. Buana Indah Kreasi antara lain sbb : Pelanggan sekurang – kurangnya telah menjadi pelanggan tetap, yakni minimal tiga bulan melakukan kegiatan pembelian kepada PT. Buana Indah Kreasi. Pelanggan melakukan pembelian dengan minimal kuantiti 200 pcs untuk setiap satuan nya.
Pada masa awal pemberian kredit PT. Buana Indah Kreasi memberikan masa umur piutang selama 30 hari. Apabila sudah berjalan dan tidak timbul masalah dalam pembayaran maka akan diberikan tambahan masa umur piutang. Dari masa umur piutang yang diberikan ( mis : 30 hari ) biasanya perusahaan memberikan waktu proses pembayaran kepada pelanggan yakni mulai dari 14 hari sampai dengan 30 hari ( 1 bulan ) Pelanggan diberi kepercayaan untuk melakukan pembayaran baik menggunakan cek, giro atau transfer. Namun kebanyakan dari pelanggan melakukan transfer melalui bank. Mulai dari proses pemberian syarat kredit, pemberian umur piutang, sampai dengan proses pembayaran yang masih lemah, hal ini disebabkan karena proses penagihan yang berjalan dengan tidak baik. Perusahaan terlambat melakukan penagihan ke customer, sehingga arus kas masuk menjadi terganggu dan menyebabkan kegiatan operasional dan non operasional perusahaan menjadi terganggu, karena dengan tidak adanya arus kas yang masuk, secara otomatis perusahaan tidak mempunyai modal untuk membeli bahan baku. Terlihat perbandingan 2009 dan 2010 arus kas menurun karena banyaknya pembiayaan operasional. Tahun 2010 dengan 2011 mengalami peningkatan Tahun 2011 dengan 2012 sangat meningkat. Perputaran piutang berpengaruh terhadap arus kas masuk PT. Buana Indah Kreasi disebabkan oleh perusahaan memberikan masa umur piutang ke pelanggan tidak memperhatikan kondisi perusahaan yang membutuhkan perputaran dana yang cepat, tidak tegasnya perusahaan dalam mengatasi pelanggan yang tidak sesuai dalam kesepakatan pembayaran piutang yang jatuh tempo. Faktor internal (Perusahaan terlambat memberikan surat tagihan ke customer) dan eksternal seperti (Dana yang belum tersedia untuk melakukan pembayaran ke perusahaan, Kesalahan dokumen pada saat penagihan sehingga diharuskan untuk revisi tagihan yang berakibat mundurnya lagi masa jatuh tempo, Kesalahan – kesalahan tekhnis pihak ke tiga seperti bank bahkan kejadian bencana alam yang dialami pelanggan.) perusahaan yang masih lemah dalam penanganan piutang pelanggan. Hal ini mengakibatkan tingkat piutang yang meningkat namun tidak diikuti perputaran piutang yang baik guna kelancaran arus kas yang masuk kedalam perusahaan. Melihat kendala tersebut maka PT. Buana Indah Kreasi memiliki hasil untuk perputaran piutang nya yaitu tahun 2010 sebesar 3,9 kali, tahun 2011 sebesar 4,7 kali dan tahun 2012 sebesar 3,9 kali hanya saja pada tahun 2012 meskipun perputaran menurun namun arus kas tidak terganggu karena penjualan tunainya meningkat. Penjualan kredit dan perputaran piutang berpengaruh terhadap arus kas masuk disebabkan oleh kebijakan penjualan kredit yang kurang baik serta prosedur penanganan untuk pelanggan yang terlambat pada saat melakukan pembayaran piutangnya, hal ini sangat berpengaruh terhadap arus kas yang masuk ke perusahaan dan juga merugikan perusahaan karena perusahaan harus melakukan tindakan lain untuk menyelamatkan perusahaan ketika membutuhkan dana operasional maupun non operasional, yaitu dengan melakukan penambahan modal atau melakukan pinjaman ke pihak ketiga. Oleh sebab itu hubungan antara penjualan kredit dan perputaran piutang terhadap arus kas sangat besar disebabkan semakin tinggi penjualan kredit dan perputaran piutang yang baik, sangat mendukung arus kas perusahaan. Namun juga apabila penjualan kredit tinggi namun berbanding terbalik dengan perputaran piutangnya, perusahaan tetap bisa menjaga kestabilan keuangan nya apabila didukung dengan penjualan tunai yang baik pula. SARAN Adapun penjelasan mengenai sistematis dan prosedur yang seharusnya diperbaiki pada PT. Buana Indah Kreasi yaitu : Agar penjualan kredit dapat berpengaruh positif untuk arus kas masuk PT. Buana Indah Kreasi yaitu kebijakan penjualan kredit yang diberikan perusahaan ke pelanggan harus lebih baik dan bijak, seperti perusahaan harus membuat kebijakan, sekalipun customer tersebut telah menjadi pelanggan tetap, jika terjadi keterlambatan pembayaran, maka perusahaan berhak melakukan penagihan dan memberikan surat peringatan. Agar perpuataran piutang dapat berpengaruh positif terhadap arus kas masuk PT. Buana Indah Kreasi yaitu pemberian masa umur piutang harus lebih bijaksana menyesuaikan kondisi perusahaan.
Perusahaan harus mengenal karateristik pelanggan, dan memastikan kalau perusahaan pelanggan dalam keadaan yang baik. Agar penjualan kredit dan perputaran piutang berpengaruh positif terhadap arus kas masuk PT. Buana Indah Kreasi yaitu dengan meningkatnya penjualan kredit maka harus diimbangi dengan perputaran piutang yang baik mengakibatkan arus kas yang masuk juga maksimal, hal itu dapat terjadi apabila antara internal perusahaan dan pelanggan dapat bekerja sama dengan baik, sehingga terjalin hubungan mutualisme yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Antara kedua belah pihak harus memiliki komunikasi yang baik dalam berbisnis. Agar penjualan kredit dan perputaran piutang berpengaruh positif terhadap arus kas masuk PT. Buana Indah Kreasi yaitu dengan memperbaiki internal control dari perusahaan, membuat kartu piutang, membuat aging. Dan perusahaan harus memiliki SOP yang tegas, untuk mengatur setiap kegiatan operasional dan non operasional dari perusahaan.
REFERENSI Baridwan,Zaki,2004,Intermediete Accounting, Edisi 8,Yogyakarta,BPFE-Yogyakarta D.E.,Kimmel,P. D.,& Weygant, J. J. ( 2012). Intermediate accounting (IFRS Edition) United States: John Willey & Sons Inc Fahmi Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta Kieso,D.E.,Kimmel,P. D.,& Weygant, J. J. ( 2011). Financial Acsumming (IFRS Edition) United States: John Willey & Sons Inc Kieso,D.E.,Kimmel,P. D., Weygant, J. J., Warfield T.D. 2010. Intermediete Accounting. Thirteenth edition. John Wiley & Sons ( Asia ) Pte Ltd. Keown, A.J, 2008. Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan. Jakarta : Indeks. Keown, A.J, 2010. Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan, Edisi Kesepuluh, Jilid 2 PT. Indeks Jakarta Martani Dwi et al. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Munawir,2007, Analisa Laporan Keuangan,Edisi Empat,Yogyakarta,Liberty. Sulistyo Kalanjati, Amir Abadi jusuf. Chaerul D. Djakman. 2012. Principles of Accounting. 2nd Edition. Volume 1. Salemba Empat. Jakarta Sofyan Syafri Harahap.2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Persada
RIWAYAT PENULIS Febe Yulia Susanto lahir di Jakarta, 2 Juli 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara Jurusan Akuntansi dan Keuangan dengan peminatan auditing pada tahun 2014.