ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PERSEDIAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada SPBU di Daerah Tangerang Periode Tahun 2012 - 2015)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Eka Setifani Afrianah NIM: 1112081000002
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1.
Nama
: Eka Setifani Afrianah
2.
Tempat Tanggal Lahir
: Pekalongan, 16 April 1994
3.
Alamat
: Jl. P&K II No. 64 RT 003 RW 005 Parung Serab, Ciledug Tangerang
II.
4.
Telepon
: 0857 7213 7432
5.
E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1. SDN 1 Wnonorejo
Tahun 2001-2006
2. SMP 2 Kadungora Garut
Tahun 2006-2009
3. SMA 12 Tangerang
Tahun 2009-2012
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016
III.
LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: H. Achmad Riyadi
2. Tempat Tanggal Lahir
: Cilacap, 18 Maret 1959
3. Alamat
: Jl. P&K II No. 64 RT 003 RW 005 Parung Serab, Ciledug Tangerang
4. Pekerjaan
: Wiraswasta
5. Ibu
: Ibu Rumah Tangga
6. Tempat Tanggal Lahir
: Pekalongan, 13 Maret 1977
7. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
vi
ABSTRACT This research has a purpose is to analyze the influence of sales growth, Cash Turnover, Inventory Turnover, Size firm and Total Asset Turnover on Profitability, both simultaneously and partial in SPBU company on Tangerang. This method analyze data uses multiple regression analysis with eviews 7 and level of significance 5%. Data used in this study uses secondary data obtained from the company SPBU in Tangerang and the sample in this study is a company SPBU in Tangerang from 2012 until 2015. The result of this study indicate that there are significant variables simultaneously on Sales Growth, Cash Turnover, Inventory Turnover, Size firm and Total asset turnover of Return On Asset. The result of this study also showed variable Inventory turnover and sales growth has a significant partial to Return On Asset. Result of determination coefficient of 90.45%, this means the ability of the independent variables explain the dependent variable at 90.45%, while the remaining 9.55% are influenced by other variables and not inclued in this regression analysis. Keywords: Inventory Turnover, Ratio Cash turnover, Return On asset, Sales growt , Size Firm.
vii
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan penjualan, perputaran kas, perputaran persediaan, ukuran perusahaan dan perputaran aktiva terhadap profitabilitas baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan SPBU di Tangerang. Metode analisis data yang digunakan adalah metode linier regresi berganda dengan eviews 7 dan tingkat signifikasi 5%. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Perusahaan SPBU di daerah Tangerang dan sampel yang digunakan adalah perusahaan SPBU di Tangerang dari tahun 2012-2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel Pertumbuhan penjualan, Perputaran kas, Perputaran Persediaan, Ukuran Perusahaan dan Perputaran aktiva terhadap Return On Asset. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel Perputaran persediaan dan Pertubuhan penjualan berpengaruh signifikan secara parsial secara parsial terhadap Return On Asset. Hasil koefisien determinasi sebesar 90.45% hal ini berarti kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 90.45% sedangkan 9.55% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam regresi ini. Kata Kunci: Perputaran aktiva, Perputaran persediaan, Perputaran Kas , Pertumbuhan penjualan, Return On Asset,Ukuran Persahaan.
viii
KATA PENGANTAR Assalamu’alikum Wr. Wb Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pertumbuhan penjualan, Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, Ukuran Perusahaan dan Perputaran aktiva terhadap Profitabilitas”. Shalawat serta salam selalu dipanjatkan pada Nabi Muhammad SAW Sang Suri Tauladan sepanjang zaman. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1.
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan rohani dan jasmani sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan atas ijinnya.
2.
Kedua orang tuaku, Ayahanda tercinta H. Achmad Riyadi dan Ibunda tersayang Hj. Kusniati yang telah memberikan dukungan doa serta selalu memotivasi untuk terus maju sehingga skrispi ini dapat terselesaikan.
3.
Kepada keluargaku tercinta yang senantiasa memberikan doanya dan mendukung dalam proses pembuatan skirpsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
4.
Bapak Dr. M. Arief Mufraini , Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Ibu Dr. Pudji Astuti, selaku pembimbing I yang senantiasa memberikan Motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
6.
Bapak Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA. Selaku pembimbing II, yang senantiasa memberikan Motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
ix
7.
Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, khususnya dosen-dosen manajemen, terima kasih atas ilmu dan bimbingannya yang telah diberikan kepada penulis.
8.
Para staff akademik jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah banyak membantu penulis.
9.
Untuk temanku Rizki Eka Putri dan Larasati Septariani yang sudah menemani mencari referensi buku dan yang telah memberikan semangat kepada penulis hingga menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
10. Semua keluarga SF (Second Family: Dwi Aryani, Putri Handayani, Zahra Afifah, Ibnu Kamal Aldin, M. Reza, M. Ehan, Maksum dan Rangga Permana) yang sudah memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Kepada teman-teman KKN Jariyah (Dwi, Santi, Ana, Leni, Nurul, Irsyad, Dedi, Faris, Awal, Bli, Iki, Acus, Arfan, Azis dan Ical) yang telah memberikan kenangan dan kesan-kesan selama melakukan kegiatan pengabdian di Desa Citaringgul selama satu bulan. 12. Semua
teman-teman
konsentrasi
Manajemen
Keuangan
untuk
kebersamaannya selama kuliah. 13. Dan kepada semua teman-teman dan pihak-pihak lain yang telah membantu, mendukung dan mendoakan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skirpsi ini masih terdapat kekurangan, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dari penulis. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang dapat membangun demi perbaikan skirpsi ini. Semoga skirpsi ini bermanfaat bagi kita semua amiin. Jakarta,17 Mei 2016
Eka Setifani Afrianah x
xi
DAFTAR ISI COVER ................................................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................ v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi ABSTRACT ...................................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang MAsalah ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 8 C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAN A. Profitabilitas......................................................................................... 10 1. Pengertian Profitabilitas ................................................................... 12 2. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas ..................................................... 15 B. Definisi Pertumbuhan Penjualan ........................................................... 15 C. Perputaran Kas ..................................................................................... 20 D. Perputaran Persediaan .......................................................................... 24 E. Ukuran Persediaan ................................................................................ 27 F. Perputaran aktiva .................................................................................. 29 1. Faktor yang mempengaruhi perputaran aktiva................................... 31 G. Hubungan Antar Variabel..................................................................... 33 H. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 36 xii
I. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 44 J. HIpotesis ............................................................................................... 45 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 47 B. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel................................................ 47 C. Metode Pengumpulan Data................................................................... 49 D. Metode Analisis Data ........................................................................... 49 1. Pengujian Asumsi Klasik .................................................................. 49 2. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 52 3. Koefisien Determinasi ...................................................................... 55 4. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 56 E. Operasional Variabel ........................................................................... 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 61 1. Sejarah PT. Tegar Jaya Abadi ........................................................... 61 2. Objek Penelitian ............................................................................... 62 B. Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 70 1. Penemuan dan Pembahasan .............................................................. 76 2. Interpretasi ....................................................................................... 76 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 77 1. Hasil Uji F ........................................................................................ 77 2. Hasil Uji t ......................................................................................... 77 B. Saran .................................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 79 LAMPIRAN ...................................................................................................... 87
xiii
DAFTAR TABEL tabel 2.1 ............................................................................................................. 40 tabel 3.1 ............................................................................................................. 49 tabel 3.2 ............................................................................................................. 53 tabel 4.1 ............................................................................................................. 58 tabel 4.2 ............................................................................................................. 59 tabel 4.3 ............................................................................................................. 60 tabel 4.4 ............................................................................................................. 61 tabel 4.5 ............................................................................................................. 63 tabel 4.6 ............................................................................................................. 64 tabel 4.7 ............................................................................................................. 65 tabel 4.8 ............................................................................................................. 67 tabel 4.9 ............................................................................................................. 68 tabel4.10 ............................................................................................................ 69 tabel 4.11 ........................................................................................................... 70 tabel 4.12 ........................................................................................................... 72 tabel 4.13 ........................................................................................................... 73 tabel 4.14 ........................................................................................................... 74
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 .......................................................................................................... 2 Gambar 2.1 ........................................................................................................ 44 Gambar 4.1 ........................................................................................................ 58 Gambar 4.2 ........................................................................................................ 60 Gambar 4.3 ........................................................................................................ 61 Gambar 4.4 ........................................................................................................ 62 Gambar 4.5 ........................................................................................................ 64 Gambar 4.6 ........................................................................................................ 65 Gambar 4.7 ........................................................................................................ 66
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 ........................................................................................................ 87 Lampiran 2 ........................................................................................................ 88
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam yang merupakan modal penting dalam pembangunan nasional dan peningkatan kemakmuran masyarakat. Salah satu sumber daya alam yang ada di Indonesia adalah minyak bumi dan gas bumi, yang sebagian besar pengelolaannya diberikan kepada Pertamina. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (National Oil Company). Maksud didirikannya Pertamina adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik didalam maupun luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait, juga untuk menunjang kegiatan usaha dibidang minyak dan gas bumi tersebut. Pertamina kemudian melaksanakan pendistribusian dan pemasaran atas keseluruhan produknya terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dalam kegiatan pendistribusian produk Pertamina, khususnya BBM, Pertamina dituntut untuk melaksanakan pendistribusian ke seluruh pelosok tanah air dalam jumlah yang cukup, waktu yang cepat, mutu yang baik dan harga yang layak (sesuai ketentuan berlaku). Penulis dalam penelitian ini memilih untuk meneliti perusahaan yang bergerak dibidang SPBU dikarenakan BBM merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam menggunakan transportasi mereka. Apabila BBM didalam
1
SPBU mengalami kekosongan akan mengganggu aktivitas masyarakat dalam roda ekonomi yang sangat bergantung dengan transportasi mereka untuk pergi dan melakukan kegiatan sehari – hari yang nantinya dari kekosongan tersebut akan memberhentikan perputaran ekonomi masyarakat. Dengan meningkatnya volume kendaraan di Indonesia perlu untuk perusahaan SPBU dalam melakukan pengawasan dalam kegiatan operasionalnya. Berikut volume peningkatan transportasi kendaraan di Indonesia sampai tahun 2013 yang mengalami peningkatan: Gambar 1.1. Perkembangan Jumlah Kendaraan 90000000 80000000 70000000 60000000 50000000
Mobil Penumpang
40000000
Bus
30000000
Truk
20000000
Sepeda Motor
10000000
Tahun 2012
Tahun 2010
Tahun 2008
Tahun 2006
Tahun 2004
Tahun 2002
Tahun 2000
Tahun 1998
Tahun 1996
Tahun 1994
Tahun 1992
Tahun 1990
0
Sumber : Kantor Kepolisian Republik Indonesia Seperti yang sudah diperlihatkan dari data diatas bahwa jumlah kendaraan di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini yang mendorong peneliti untuk meneliti mengenai kebutuhan pokok dalam berkendara yaitu BBM. Karena BBM sangat diperlukan bagi pengendara
2
maka dari itu peneliti meneliti faktor yang dapat mempengaruhinya dalam perusahaan yang bergerak di bidang SPBU. Dalam penelitian ini peneliti memilih pengaruh faktor – faktor yang dapat mempengaruhi laba dari perusahaan SPBU karena untuk dapat menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasionalnya pihak perusahaan harus melakukan pengaturan yang dapat meminimalkan
biaya
untuk
memaksimalkan
labanya.
Agar
dapat
memaksimalkan laba yang didapat oleh perusahaan, manajer keuangan perlu mengetahui
faktor-faktor
yang
memiliki
pengaruh
besar
terhadap
profitabilitas perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Dengan mengetahui pengaruh dari masing-masing fakor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat menentukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalisir dampak negatif yang timbul. Pengukuran tingkat efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan perusahaan yang berasal dari berbagai faktor. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari beberapa faktor yang diambil untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan yang dilihat dari rasio profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 2011: 35). Profitabilitas mempunyai arti penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu dasar untuk penilaian
3
kondisi suatu perusahaan. Tingkat profitabilitas menggambarkan kinerja perusahaan yang dilihat dari kemampuan perusahaan menghasilkan profit. Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan return on asset (ROA) karena dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari penggunaan keseluruhan
aset
yang dimiliki oleh perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Penjualan memiliki pengaruh penting bagi sebuah perusahaan karena penjualan
yang dilakukan
harus didukung
dengan harta atau aktiva dan bila penjualan ditingkatkan maka aktiva pun harus ditambah. Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran mengenai kondisi kestabilan keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat memperoleh lebih banyak pinjaman dibanding dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan, karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas yang telah ditanamkan didalam modal kerja menjadi kas kembali. Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu kas itu dibutuhkan (Indriyo, 2002: 61). Perputaran Kas merupakan salah satu metode dalam perputaran modal kerja. Kas memiliki kedudukan yang sangat
4
penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas yang lebih atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Jadi
rasio
perputaran kas ini bermanfaat untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan membayar tagihan dan membiayai penjualan. Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Hal ini mudah dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan. Pengendalian persediaan yang efektif diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis dan kualitas barang yang sesuai dan mengatur investasi dalam persediaan. Menurut Harahap (2011: 308), perputaran persediaan adalah menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Perputaran persediaan merupakan salah satu rasio aktivitas, dimana rasio ini menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal. Perputaran persediaan diperoleh dari penjualan dibagai dengan rata – rata persediaan (Sartono, 2010: 395). Perusahaan yang relatif besar cenderung akan menggunakan dana eksternal yang besar pula karena dana yang dibutuhkan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Ukuran perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai
aktivitas
operasional
perusahaan.
Ukuran
perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan (Sartono, 2010: 249). Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah untuk mendapatkan dana
5
eksternal berupa hutang dalam jumlah yang besar sehingga akan membantu kegiatan operasional perusahaan dan menyebabkan produktivitas perusahaan meningkat sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat pula. Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan aset dalam menghasilkan pendapatan dari penjualan. Semakin efisiennya suatu perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk memperoleh pendapatan, maka akan menunjukkan semakin baiknya profit yang akan diterima, dan sebaliknya, ketidakefisienan perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki hanya akan menambah beban perusahaan berupa investasi yang tidak mendatangkan keuntungan (Leliani dan Andreani Caroline, 2013). Hubungan antara variabel tersebut juga telah diuji oleh peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda – beda. Para peneliti terdahulu tersebut antara lain: Cintya Dewi Farhana, dkk (2016) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas Ni Made Vironika Sari (2014) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover dan Asset Turnover pada Profitabilitas. Hasil penelitin menunjukkan bahwa DER berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan firm size, inventory turnover dan asset turnover tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
6
Ketut Yuli Astini, dkk (2014) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh tingkat Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran piutang terhadap Profitabilitas Ekonomis (2008-2012). Hasil penelitian ini menunjukkan Perputaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan Perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Yazdanfar (2013), melakukan penelitian yang berjudul Profitability Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian yang mengambil judul :“ ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PERSEDIAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi kasus pada SPBU di daerah Tangerang periode 2012 - 2015).
7
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan – permasalahan dalam dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh secara parsial antara Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap Profitabilitas ? 2. Bagaimana pengaruh secara simultan antara Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap Profitabilitas ? 3. Berapa besar pengaruh Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap Profitabilitas ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap Profitabilitas ? 2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap Profitabilitas ? 3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap Profitabilitas ?
8
Manfaat dari penelitian yaitu: 1. Bagi perusahaan Bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan
kondisi perusahaannya
terutama
dalam segi
profitabilitasnya dari waktu ke waktu, sehingga dapat mengetahui kondisi dari perusahaanya. Selain itu dari segi variabel yang peneliti ambil dapat dijadikan sebagai salah satu mampu dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perusahaan dalam melakukan pengawasan sekaligus dapat di implementasikan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. 2. Bagi Institusi Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan dapat berguna untuk ilmu pengetahuan khususnya dibidang manajemen keuangan dan sebagai perbandingan dengan penelitian selanjutnya. 3. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui seberapa pentingnya profitabilitas bagi keberlangsungan suatu perusahaan. Untuk itu perlu memperhatikan faktor yang dapat meningkatkan profitabilitas sekaligus melakukan pengawasan dalam melakukannya. Selain itu juga sebagai media pembelajaran penulis guna memperoleh pengetahuan yang lebih luas, khususnya dalam bidang manajemen keuangan. Serta penelitian ini digunakan sebagai tambahan pengatahuan serta peneliti mampu menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan yang diharapkan menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Profitabilitas mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas mencakup seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai penggunaan
aset
dan
pasiva dalam
sutu
periode.
Profitabilitas
mempunyai arti penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu dasar untuk
penilaian
menggambarkan
kondisi kinerja
suatu
perusahaan.
perusahaan
yang
Tingkat
dilihat
dari
profitabilitas kemampuan
perusahaan menghasilkan profit. Kemampuan perusahaan memperoleh profit ini menunjukkan apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik atau tidak dimasa yang akan datang. Profitabilitas dapat digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk melihat keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk dividen. Investor menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar perubahan nilai atas saham yang dimiliki. Kreditor menggunakan profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar pokok dan
bunga pinjaman
bagi
kreditor.
Dalam penelitian ini,
pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan membandingkan jumlah laba setelah pajak dengan total aset.
10
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator
kemampuan
perusahaan
memenuhi
kewajiban
bagi
para
penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Dari sini permasalahannya menyangkut efektifitas manajemen dalam menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih seperti yang tercatat dalam neraca. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas.
11
1. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas menurut Harahap (2008: 219) adalah kemampuan perusahaan
mendapatkan
laba
melalui
semua
sumber
yang
ada,
penjualan,kas, aset, modal. Semakin besar risiko yang dihadapi maka semakin besar keuntungan yang diharapkan. Risiko yang timbul akan sejalan dengan kemampuan laba yang diharapkan. Menurut Agus Sartono (2010: 122), rasio profitabilitas adalah : “Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.” Perusahaan yang berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola modal yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Menurut Irham Fahmi (2012: 82): “Return on asset sering juga disebut sebagai return on investment, karena ROA ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.” Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan (Kasmir, 2012: 196).
12
Menurut Sartono (2010: 122-125) dalam bukunya terdapat beberapa macam rasio profitabilitas yaitu:
a. Gross profit margin =
Rasio ini mengukur laba bersih dari penjualan dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan.
b. Net profit margin =
Rasio ini untuk mengukur profitabilitas dengan cara membagi laba setelah pajak dengan penjualan.
c. Return on investment =
Return on investment atau return on asset menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
d. Return on equity =
Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. e. Profit margin = Rentabilitas ekonomis =
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari asset perusahaan, sebelum pengaruh pajak dan hutang. f. Earning power ratio =
x
Earning power merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan
13
pula tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva. Dalam hal ini peneliti menggunakan ROA rasio dari profitabilitas untuk mengukur efisiensi perusahaan. Dimana ROA (Return On Asset) atau yang sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Return on asset adalah perbandingan antara laba sesudah pajak dengan total aktiva, atau dapat dikatakan perbandingan antara laba bersih dengan total aset. Semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Begitu juga sebaliknya bila ROA kecil maka tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan akan kecil dan posisi perusahaan akan kurang baik. Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa return on asset merupakan
rasio
yang
dapat
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam memperoleh keuntungan yang dilihat dari segi aset perusahaan tersebut. Dengan demikian profitabilitas (ROA) suatu perusahaan dapat mencerminkan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Apabila ROA suatu perusahaan tinggi, berarti efisiensi suatu perusahaan tersebut juga tinggi. Rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Efektifitas manajemen ini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,
14
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa terlihat
periode
operasi.
Tujuannya
adalah
agar
perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik
penurunan atau kenaikkan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Jadi profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas sendiri, dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap profitabilitas (ROA) suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas sebuah perusahaan, pada umumnya dilakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Rasio perofitabilitas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjulan asset, dan modal saham tertentu. 2. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas mempunyai tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.
15
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2014: 197-198), yaitu: 1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu; 2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang; 3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu; 4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 5. Untuk
mengukur
produktivitas
seluruh
dana
perusahaan
yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri; 6. Untuk
mengukur
produktivitas
dari
seluruh
dana
perusahaan
yang digunakan baik modal sendiri dsb.
16
B. Definisi Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan penjualan menggambarkan perubahan peningkatan ataupun penurunan penjualan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari masing- masing laporan laba-rugi perusahaan. Perusahaan yang baik dapat juga ditinjau dari aspek penjualannya dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan. Hal ini akan berimbas pada meningkatnya keuntungan perusahaan sehingga pendanaan internal perusahaan juga meningkat. Penjualan merupakan komponen utama bagi penghasilan perusahaan. Perusahaan akan selalu berupaya meningkatkan penjualan produknya untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi atau stabil. Pertumbuhan penjualan yang stabil
nantinya
akan
dapat
berpengaruh
positif. Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang. Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Pertumbuhan penjualan adalah indikator penting dari penerimaan pasar atas produk jasa suatu perusahaan, produk atau jasa suatu perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan (Pritarini 2011) dalam Chusnul Chotimah dan Jono Susilo Wibowo (2014).
17
Menurut Rudianto (2009: 56) menyatakan bahwa: “pertumbuhan penjualan merupakan volume penjualan pada tahun-tahun mendatang, berdasarkan data pertumbuhan volume penjualan historis”. Menurut I Made Sudana (2011: 57) menyatakan bahwa: “pendekatan persentase penjualan adalah suatu metode perencanaan keuangan, yang mana semua
akun
dalam
laporan
keuangan
perusahaan
berubah
tergantung pada prediksi tingkat penjualan perusahaan”. Pertumbuhan penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun sekarang dalam
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014). Sambharakreshna
(2010) mengungkapkan, bahwa
pertumbuhan penjualan mencerminkan
keberhasilan perusahaan dalam investasi yang dilakukan pada periode yang lalu, sehingga dapat memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan penjualan
merupakan tingkat perubahan penjualan dari
tahun ke tahun yang dapat dilihat dari laporan laba rugi masing-masing perusahaan sebagai prediksi perusahaan dimasa yang akan datang sebagai dampak dari permintaan dan daya saing perusahaan. Dengan mengetahui penjualan dari tahun sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan
sumber daya
yang ada. Perusahaan harus
menggunakan dan mengelola sumber daya yang
dimiliki
untuk
18
menghasilkan pendapatan melalui penjualan. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan. Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran mengenai kondisi kestabilan keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat memperoleh dibanding
dengan
perusahaan
lebih banyak
pinjaman
yang penjualannya tidak stabil. Hal ini
dikarenakan para investor akan lebih menyukai saham dari perusahaan yang mempunyai kondisi keuangan yang baik dan ditandai dengan laju pertumbuhan yang stabil. Suatu perusahaan yang berada dalam industri yang mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi, harus menyediakan modal yang cukup untuk perusahaan. Perusahaan yang tumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan utang untuk membiayai kegiatan usahanya daripada perusahaan yang tumbuh secara lambat. Dengan sales growth yang tinggi maka badan usaha tersebut menunjukkan kemampuan dalam menembus pasar baru atau melakukan diversifikasi produk dan saluran distribusi serta menetapkan harga jual. Oleh karena itu sales growth harus selalu dipertahankan dan sales growth yang tinggi
memberi
meningkatkan
indikator
pertumbuhan
badan
usaha
perusahaannya
yang dan
bersangkutan
dapat
diharapkan
dapat
meningkatkan laba yang dihasilkan.
19
Pertumbuhan penjualan (growth) memiliki peranan yang penting dalam manajemen modal kerja. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan. Untuk mengukur pertumbuhan penjualan digunakan rumus:
Keterangan: St = Penjualan pada tahun t St-1 = Penjualan pada periode sebelumnya Perusahaan
yang
mempunyai
rasio
pertumbuhan
yang
positif
mengidentifikasikan bahwa perusahaan tersebut dapat mempertahankan posisi ekonominya dan kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan penjualan juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memsarkan hasil produksinya. C. Perputaran Kas “Perputaran
kas
(cash
turnover) adalah rasio yang menggambarkan
berapa kali perusahaan telah memutar kas selama periode pelaporan, yang dihitung dari omset tunai berdasarkan pendapatan perusahaan dibagi saldo kas rata-rata selama periode tersebut”. (Kasmir, 2008: 176). Menurut Riyanto (2012: 95) menyatakan semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin efisien tingkat penggunaan kasnya. Sebaliknya semakin rendah tingkat perputaranya semakin tidak efisien, karena semakin banyaknya uang yang berhenti atau tidak dipergunakan.
20
Sedangkan menurut Indriyo (2002: 61), tingkat perputaran kas
merupakan
ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan, karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas yang telah
ditanamkan
didalam modal kerja menjadi kas kembali. Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu kas itu dibutuhkan.
Dari beberapa pendapat di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat perputaran kas menunjukkan kecepatan kembalinya modal kerja yang tertanam pada kas atau setara kas menjadi kas kembali melalui penjualan atau pendapatan. Dimana rata-rata kas dapat dihitung dari saldo kas awal ditambah saldo kas akhir dibagi dua. Makin tinggi perputaran kas, berarti makin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Tingkat perputaran kas dapat dihitung dengan membagi pendapatan usaha dengan kas rata-rata (Ketut Yuli Astini: 2014). Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar kemungkinan akan
semakin
rendah perputarannya.
Hal
ini
akan
mencerminkan adanya over investment dalam kas, begitu pula sebaliknya. Jumlah kas yang relatif kecil kemungkinan besar akan menyebabkan diperolehnya tingkat perputaran kas yang tinggi.
21
Menurut
Menuh
(dalam
Nina
dan
Ketut
Purnawati,
2013)
perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kaskas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Menurut Kasmir (dalam Dewi, 2013) rasio perputaran kas (cash turnover) berfungsi untuk
mengukur
tingkat
kecukupan modal kerja
perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. Apabila rasio perputaran kas tinggi, ini berarti ketidakmampuan perusahaan dalam membayar tagihannya. Sebaliknya apabila rasio perputaran kas rendah, dapat diartikan kas yang tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan dalam waktu singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang lebih sedikit. Perputaran kas merupakan salah satu dari rasio modal kerja. Metode perputaran modal kerja ini berbeda dengan metode keterikatan dana, karena metode ini menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri (Sartono, 2010: 393). Rasio ini menunjukkan efektivitas manajemen dalam mengelola aset yang digunakan oleh perusahaan. Dengan menghitung tingkat perputaran kas akan dapat diketahui sampai sejauh mana tingkat efisiensi yang dapat dicapai perusahaan dalam mengelola kas untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Yang dimaksud dengan perputaran kas adalah berapa kali kas berputar
22
dalam suatu periode tertentu melalui penjualan barang atau jasa (Deni Irman, 2014). Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar kemungkinan akan
semakin
rendah perputarannya.
Hal
ini
akan
mencerminkan adanya over investment dalam kas, begitu pula sebaliknya. Jumlah kas yang relatif kecil kemungkinan besar akan menyebabkan diperolehnya tingkat perputaran kas yang tinggi. Perputaran kas dapat dihitung dengan membandingkan penjualan bersih
dengan
jumlah rata-rata kas
(Kasmir, 2014). Rata-rata kas dalam perhitungan ini adalah kas akhir yang diperoleh ditambah dengan kas awal dibagi dua. Menurut Sartono (2010: 393) perputaran kas dapat dihitung berdasarkan rumus:
Perputaran Kas =
23
D. Perputaran Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa. Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya – biaya yang ditimbulkannya. Maka periode perputaran persediaan ini perlu diperhatikan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghabiskan persediaan dalam proses produksinya. Hal ini dikarenakan semakin lama periode perputaran persediaan, maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjaga agar persediaan di gudang tetap baik. Oleh karena itu diperlukan penghematan ongkos penyimpanan dan pemeliharaan
agar
keuntungan yang diperoleh semakin besar sehingga semakin kecil biaya yang harus ditanggung perusahaan, semakin besar laba yang akan didapat dan perputaran persediaan semakin tinggi (Deni Irman, 2014). Persediaan adalah barang atau bahan-bahan yang akan dijual kembali, baik dengan pengolahan maupun tanpa pengolahan dari perusahaan serta merupakan aset yang mengalami perputaran secara terus menerus (Rahma, 2011). Perputaran persediaan yang semakin meningkat menunjukkan
tingkat
perputaran dana yang tertanam pada persediaan juga tinggi. Perputaran persediaan yang lambat menunjukkan lamanya persediaan tersimpan di perusahaan,
24
sehingga hal ini dapat memperbesar biaya persediaan, dan akan mempengaruhi laba perusahaan (Fitri, 2013 ). Hal ini dikarenakan apabila jumlah persediaan
terlalu tinggi, dana yang tertanam dalam persediaan juga akan tinggi, sehingga akan menimbulkan kerugian. Ratio inventory turnover (rasio perputaran persediaan) ini melihat sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang dimiliki oleh perusahaan (Irham Fahmi, 2012: 77). Menurut Kasmir (2014:180)
perputaran persediaan
merupakan Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yamg ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan persediaan dapat dilihat dari perhitungan tingkat perputaran persediaannya, karena semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan menunjukkan semakin pendek waktu terikatnya modal dalam persediaan sehingga untuk memenuhi volume penjualan tertentu dalam naiknya perputaran persediaan maka dibutuhkan jumlah modal kerja yang lebih kecil (Deni Irman, 2014). Perputaran Persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual atau diadakan kembali selama satu periode tertentu. Tingkat perputaran persediaan menjadi tolok ukur perusahaan dalam pengelolaan persediaannya. Perputaran persediaan yang cepat menandakan efektifitas manajemen persediaan yang baik. Menurut Sawir (2005: 15), Perputaran persediaan mengukur
efisiensi
pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini
merupakan indikasi yang cukup populer untuk efisiensi operasional, yang
25
memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Jadi meningkat atau turunnya jumlah perputaran persediaan ditentukan dari pembagian harga pokok penjualan dengan persediaan. Semakin cepat dan semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen terhadap persediaan tersebut (Nursyami, 2011). Perputaran persediaan merupakan merupakan salah satu dari rasio aktivitas. Rasio ini menentukan seberapa besar efisiensi investasi pada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal (Sartono, 2010: 118). Perusahaan yang perputaran persediaannya makin tinggi itu berarti makin efisien, tetapi perputaran persediaan yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk itu perlu ditentukan keseimbangan (Sartono, 2010: 120). Berikut rumus perputaran persediaan yaitu:
Perputaran persediaan :
26
E. Ukuran Perusahaan Firm size merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan profitabilitas. Semakin besar firm size akan mengakibatkan biaya yang lebih besar, sehingga dapat mengurangi profitabilitas. Perusahaan besar cenderung memiliki skala dan keleluasaan ekonomis yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan (Prihayaryanto, 2009) dalam (Ni Made Vironika Sari, 2014). Ukuran
perusahaan
mempengaruhi
kemampuan
perusahaan
memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai aktivitas perusahaan.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar
untuk
operasional
kecilnya
suatu
perusahaan (Sartono, 2010: 249). Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah untuk mendapatkan dana eksternal berupa hutang dalam jumlah yang besar sehingga akan membantu kegiatan operasional perusahaan dan menyebabkan produktivitas perusahaan meningkat sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat pula. Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan sumber dana atau modal yang semakin besar, begitu juga sebaliknya.
Perusahaan
kecil
cenderung
menggunakan dana internalnya terlebih dahulu, kemudian berhutang dalam jumlah yang lebih kecil. Perusahaan kecil memiliki tingkat risiko yang tinggi apabila terjadi financial distress dibandingkan dengan perusahaan besar. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan ukuran yang lebih besar tidak mempunyai kendala berarti untuk mendapatkan dana eksternal dalam bentuk hutang.
27
Menurut Becker-Blease, Kaen, Etebari & Baumann (2010), ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, antara lain : a. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas. b. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan
yang
dikaitkan
dengan
biaya
transaksi
organisasi,
didalamnya terdapat teori critical resources. c. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari total asset. Hal ini dikarenakan besarnya total asset masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga didapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total asset perlu di Ln kan. Penggunaan total aktiva sebagai alat ukuran perusahaan didasarkan pada penelitian.
28
Variabel ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan rumus :
Ukuran Perusahaan (Size) = LnTotalAktiva
F. Perputaran Aktiva Total assets turn over
(Perputaran Aktiva) merupakan rasio yang
menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan. Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki agar menghasilkan volume penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012). Semakin tinggi rasio tersebut, maka semakin efisien pula
penggunaan
keseluruhan aset perusahaan dalam
menghasilkan penjualan. Total assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan total
aktiva
suatu
perusahaan
dimana
rasio
ini
mampu
untuk
menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu periode tertentu. Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat
29
efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19). Rasio ini merupakan ukuran sampai seberapa jauh aktiva telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau menunjukan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa semakin efisiensi penggunaan aktiva sehingga hasil usaha akan meningkat (Sawir 2012:56). Menurut Hanafi dan Halim (2009:81) Total Asset Turnover adalah: “Rasio untuk menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasaran, dan pengeluaran modalnya (investasi)”. Total Asset Turnover menurut Sutrisno (2012:221) “Merupakan ukuran efektifitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan”. Semakin besar perputaran aktiva semakin efektif perusahaan mengelola aktivanya. Dan rasio ini juga menunjukan bagaimana sumberdaya telah dimanfaatkan secara optimal. Selanjutnya menurut Gitman (2006:62) Total Asset Turnover adalah “Indicate the efficiency with which the firm uses it assets to generated sales” Artinya bahwa mengidentifikasikan efisiensi yang digunakan oleh perusahaan atas
penggunaan
asetnya
dalam
menghasilkan
penjualan.
Sementara Van Horne dan Wachowicz (2005:221) dalam bukunya Prinsip– Prinsip Manajemen Keuangan menyatakan bahwa rasio ini menjelaskan
30
hubungan dari penjualan bersih dengan aktiva total. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Total Asset Turnover adalah perbandingan antara penjualan bersih atau net sales dengan total aktiva yaitu akumulasi dari aktiva tetap dan aktiva lancar. Aktiva tetap terdiri dari tanah, bangunan, mesin dan lain – lain yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun sedangkan aktiva lancar terdiri dari kas, piutang dan lain lain yang memiliki umur ekonomis kurang dari satu tahun Menurut Sartono (2010: 120), Total assets turn over di hitung sebagai berikut:
Penjualan bersih (net sales) merupakan hasil penjualan bersih selama satu tahun. Total aktiva merupakan penjumlahan dari total aktiva lancar dan aktiva tetap. 1. Faktor yang mempengaruhi Total Asset Turnover Total Asset Turnover yang biasanya digunakan untuk mengukur seberapa efektifnya pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan. TATO yang rendah dapat diartikan bahwa penjualan bersih perusahaan lebih kecil dari pada operating asset perusahaan. Jika perputaran aktiva perusahaan tinggi maka akan semakin efektif dalam mengelola aktivanya.
31
Menurut Irawati (2006: 52), Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Total Asset Turnover yaitu: 1. Sales (penjualan) 2. Total aktiva yang terdiri dari : 1. Current Asset (harta lancar) 1. Cash (kas) 2. Marketable securities (surat berharga) 3. Account payable (piutang) 4. Inventories (persediaan) 2. Fixed Asset 1. Land & Building (tanah dan bangunan) 2. Machine (mesin)
32
G. Hubungan Antar Variabel 1. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Return On Asset (ROA) Pertumbuhan penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun sekarang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan dalam bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014). Sambharakreshna (2010) mengungkapkan,
bahwa
pertumbuhan
penjualan
mencerminkan
keberhasilan perusahaan dalam investasi yang dilakukan pada periode yang lalu, sehingga dapat memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan (2016), bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. 2. Pengaruh Perputaran Kas terhadap Return On Asset (ROA) Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Perputaran kas merupakan salah satu dari rasio modal kerja. Metode perputaran modal kerja ini berbeda dengan keterikatan dana, karena metode ini menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri (Sartono, 2010: 393). Menurut Kasmir (dalam Dewi, 2013) Perputaran kas (Cash Turnover) berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal perusahaan yang 33
dibutuhkan untuk membayar tagihan dan penjualan. Artinya perputaran kas ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan dan biaya – biaya yang berkaitan dengan penjualan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Ketut Yuli Astini dkk, 2014) menghasilkan bahwa perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas perusahaan. 3. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return On Asset (ROA) Perputaran Persediaan merupakan salah satu dari rasio aktivitas. Rasio ini digunakan untuk menentukan seberapa besar efisiensi investasi pada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal (Sartono, 2010: 118). Perusahaan yang perputaran persediaannya makin tinggi itu berarti makin efisien, tetapi perputaran persediaan yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk itu perlu ditentukan keseimbangan (Sartono, 2010: 120). Perputaran persediaan sendiri menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual atau diadakan kembali selama periode tertentu. Tingkat perputaran persediaan menjadi tolak ukur perusahaan dalam pengelolaan persediaan. Yang nantinya dengan pengelolaan persediaan yang dilakukan perusahaan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Wang Zuquan dan Asif Iqbal (2014), bahwa perputaran persediaan, penjualan, Cash Conversion Cycle mempunyai pengaruh psitif terhadap Proffitability.
34
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset (ROA) Ukuran perusahaan bisa dilihat dari total asset perusahaan. Menurut (Astuti dan zuhrotun,2007) dalam (Dewi Sartika, 2012) perusahaan dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Perusahaan yang sudah mapan biasanya kondisi keuangannya juga sudah stabil. Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah untuk mendapatkan dana eksternal berupa hutang dalam jumlah besar sehingga akan membantu kegiatan
operasional
perusahaan
dan
menyebabkan
produktivitas
perusahaan meningkat sehingga keuntungan perusahaan akan meningkat pula. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Virinika Sari (2014), bahwa Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 5. Pengaruh Perputaran Aktiva terhadap Return On Asset (ROA) Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki agar menghasilkan volume penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012). Semakin tinggi rasio tersebut, maka semakin efisien pula penggunaan keseluruhan aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Total assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini mampu untuk
menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva
dalam satu periode tertentu. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Vironika Sari (2014) bahwa Perputaran aktiva tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.
35
H. Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu : 1. Cintya Dewi Farhana, dkk (2016) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas. 2. Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan (2016) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan sedangkan Cash Conversion Cycle dan Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Return On Asset. 3. Kadek Agustia Dewi, dkk (2016), melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang dan Perputaran Kas berpengaruh terhadap Profitabilitas. 4. Davood Asefi Nejad (2015) melakukan penelitian yang berjudul Effect of Working Capital Management on the Profitability of Companies in Tehran Stock Exchange. The result is a significant relationship between cash
36
conversion cycle and its components, including inventory turnover and account payable turnover period and profitability of the firm. 5. Ni Made Vironika Sari (2014) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover dan Asset Turnover pada Profitabilitas. Hasil penelitin menunjukkan bahwa DER berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan firm size, inventory turnover dan asset turnover tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 6. Theresia Trisnia Susanti (2014) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Perputaran persediaan, Perputaran piutang dan Pertumbuhan penjualan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI (2009-2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan Perputaran persediaan dan Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap ROA. 7. Prof.Dr.Abdul Hafoor Awan (2014) melakukan penelitian tentang Impact of Working Capital Management on Profitability of cement Sector Pakistan. The result is ROE negatively correlated with CR and Inventory turnover. ROE positively correlated with WCT, QR, and Size. 8. Wang Zuquan and Asif Iqbal (2014) mekukan penelitian tentang Working Capital Management and its impact on Firm’s Performance. This result Sales, CCC, ITD, APP and Debts showed positive relationship to the dependent variable Profitability, component of WCM, ACP showed negative relationship to profitability.
37
9. Daniel Mogaka Makori dan Amrose Jagongo (2013) melakukan penelitian yang berjudul Working Capital Management and Firm Profitability: Emprical Evidence from Manufacturing Construction Firms Listed on Nairobi Securities Exchange, Kenya.The study finds a positive relationship between profitability and number of days of inventory. Moreover the financial leverage, sales growth, current ratio and size firm also significant effect on the firm’s profitability. 10. Leliani dan Andreani Caroline Barus (2013) melakukan penelitian yang berjudul Analisis faktor –faktor yang mempengaruh Profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (2008-2011). Hasil penelitian menunjukkan TATO, DR dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan CR, DER dan Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 11. Yazdanfar (2013), melakukan penelitian yang berjudul Profitability Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability. 12. Sarbapriya Ray (2012), melakukan penelitian yang berjudul Evaluating the Impact
of Working Capital Management
Components on
Corp
Profitability: Evidence from Indian Manufacturing Firms. The result a strong negative relationship between working capital management and insignificant negative relationship between firm size with corporate profitability.
38
13. Serrasqueiro (2009), melakukan penelitian yang berjudul Growth and Profitability in Portuguese Companies: A Dynamic Panel Data Approach. Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
Pertumbuhan
penjualan
berpengaruh terhadap Profitability. 14. Agiomirgianakis,
Voulgaris
&
Papadogonas
(2006),
melakukan
penelitian yang berjudul Effect of Firm Size on Profitability: Evidence from Nigerian Manufacturing Sector. Hasil penelitian ini menunjukkan Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability.
39
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No Judul Penelitian dan Nama Variabel Hasil Penelitian Peneliti 1. Pengaruh Perputarab Perputaran The Result is significant positive Persediaan dan Persediaan, relationship among Average Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Collection Periode, CR and Size terhadap Profitabilitas penjualan firm with profitability and (Cintya Dewi Farhana, dkk dan insignificant a negative 2016) Profitabilitas relationship with Inventory Turnover and Average payment . periode with Profitability. 2. Pengaruh Manajemen CCC, Hasil penelitian ini menunjukkan Modal Kerja, Pertumbuhan Ukuran bahwa Pertumbuhan penjualan Penjualan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan sedangkan Perusahaan Terhadap dan Cash Conversion Cycle dan Profitabilitas Pada Profitabilitas. Ukuran perusahaan tidak Perusahaan Properti dan berpengaruh terhadap Return On Real Estate Yang Terdaftar Asset. di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014 (Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan 2016) 3. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Hasil penelitian ini menunjukkan Perputaran Piutang dan Persediaan, bahwa Perputaran Persediaan, Perputaran Persediaan Perputaran Perputaran Piutang dan terhadap Profitabilitas Piutang, Perputaran Kas berpengaruh (Kadek Agustia Dewi, dkk Perputaran terhadap Profitabilitas. 2016) Kas dan Profitabilitas. 4. Effect of Working Capital Cash The result is a significant Management on the Conversion relationship between cash Profitability of Companies Cycle, conversion cycle and its components, including inventory in Tehran Stock Exchange Inventory (Davood Asefi Nejad, turnover, turnover and account payable account 2015) turnover period and profitability payable of the firm. turnover period and profitability 5. Pengaruh Debt to Equity Debt to Hasil penelitin menunjukkan Ratio, Firm size, Inventory Equity Ratio, bahwa DER berpengaruh turnover dan Asset Firm size, terhadap profitabilitas sedangkan Turnover pada Profitabilitas Inventory firm size, inventory turnover dan (Ni Made Vironika Sari, turnover, asset turnover tidak berpengaruh 40
2014)
4.
7.
8.
Pengaruh Perputaran persediaan, Perputaran piutang dan Pertumbuhan penjualan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI 20092012 (Theresia Trisnia Susanti, 2014) Impact of Working Capital Management on Profitability of cement Sector Pakistan (Prof.Dr.Abdul Hafoor Awan, 2014)
Working Capital Management and its impact on Firm’s Performance (Wang Zuquan and Asif Iqbal, 2014) 9. Working Capital Management and Firm Profitability: Emprical Evidence from Manufacturing Construction Firms Listed on Nairobi Securities Exchange, Kenya (Daniel Mogaka Makori dan Amrose Jagongo 2013) 10. Analisis faktor –faktor yang mempengaruh Profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2008-2011 (Leliani dan Andreani Caroline Barus,2013) 11. Profitability Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. (Yazdanfar, 2013)
asset turnover and profitability. Perputaran piutang, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan penjualan dan ROA.
terhadap profitabilitas.
Current Ratio, Inventory Turnover, Quick Ratio, Size, WCT and ROE Sales, CCC, ITD, APP, Debts, WCM and Profitability.
ROE is negatively correlated with CR and Inventory turnover. ROE positively correlated with WCT, QR, and Size.
TATO, DER, Ukuran Perusahaan, CR, DER, Pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. Pertumbuhan penjualan dan Profitabilitas
Hasil penelitian menunjukkan TATO, DR dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan CR, DER dan Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan Perputaran persediaan dan Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap ROA.
This result Sales, CCC, ITD, APP and Debts showed positive relationship to the dependent variable Profitability, component of WCM, ACP showed negative relationship to profitability. Days of The study finds a positive inventory, relationship between profitability Financial and number of days of inventory. leverage, Moreover the financial leverage, sales sales growth, current ratio and growth, CR, size firm also significant effect Size, on the firm’s profitability. Profitabiity. .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability.
41
12. Evaluating the Impact of Working Capital Management Components on Corp Profitability: Evidence from Indian Manufacturing Firms (Sarbapriya Ray, 2012)
Working Capital Management , Size, and Profitability.
The result a strong negative relationship between working capital management and insignificant negative relationship between firm size with corporate profitability. .
13. Growth and Profitability in Portuguese Companies: A Dynamic Panel Data Approach (Serrasqueiro, 2009) 14. Effect of Firm Size on Profitability: Evidence from Nigerian Manufacturing Sector (Agiomirgianakis, Voulgaris & Papadogonas, 2006)
Pertumbuhan penjualan dan Profitabilitas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap Profitability.
Pertumbuhan penjualan dan Profitabilitas
Hasil penelitian ini menunjukkan Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability. .
42
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang di uji oleh peneliti saat ini. Dari segi variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian, objek penelitian dan periode penelitian yang digunakan juga berbeda. Sehingga hasil yang di peroleh antara uang peneliti lakukan dengan peneliti terdahulu memiliki perbedaan dari hasil variabel yang digunakan. Selain memiliki perbedaan dengan peneliti terdahulu, persamaan antara penelitian terdahulu dengan peneliti saat ini yaitu dalam hal penggunaan variabel dependennya yaitu untuk mengukur profitabilitas menggunakan Return On Asset (ROA).
43
I.
Kerangka Pemikiran Berdasarkan masalah yang ada, maka dibuat suatu kerangka berfikir dari pengaruh pengendalian persediaan, perputaran kas, perputaran persediaan, ukuran perusahaan dan peramalan penjualan terhadap profitabilitas pada gambar berikut: Pertumbuha n Penjualan X1
Perputaran Kas X2
Perputaran Persediaan X3
Ukuran Perusahaan X4
Perputaran Aktiva X5
Profitabilitas (ROA) Y
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
Kesimpulan dan Saran
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
44
J.
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dan dari hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan konsep-konsep dasar dan kerangka pemikiran diatas yang beraitan dengan adanya pengaruh atau tidak dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis yang digunakan adalah: 1. Uji Hipotesis untuk Signifikasi Parsial t Menurut Ghozali (2011), Uji parsial t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Tahap dalam pengujiannya adalah: a. H0 : b1≥0,
Variabel
Inventory
Turnover
(ITR)
tidak
berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA) Ha: b 1<0,
Variabel Inventory Turnover berpengaruh positif
terhadap Return On Asset (ROA) b. H0 : b2≥0,
Variabel
Ratio
Cash
Turnover
(RCT)
tidak
berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA) Ha: b 2<0,
Variabel Rati Cash Turnover berpengaruh positif
terhadap Return On Asset (ROA) c. H0 : b3≥0,
Variabel Sales Growth (SG) tidak berpengaruh
positif terhadap Return On Asset (ROA) Ha: b 3<0,
Variabel
Sales
Growth
(SG)
berpengaruh
positifterhadap Return On Asset (ROA)
45
d. H0 : b 4≥0, berpengaruh Ha: b 4<0,
Variabel
Ukuran
Perusahaan
(Size)
tidak
negatif terhadap Return On Asset (ROA) Variabel Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh
negatif terhadap Return On Asset (ROA) e. H0 : b5≥0,
Variabel Total Asset Turnover (TATO) tidak
berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA) Ha: b 5<0,
Variabel
Total
Asset
Turnover
(TATO)
berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA) 2. Uji Hipotesis untuk Signifikasi Simultan F Uji signifikasi F menguji apakah variabel independen mempengaruhi secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau menguji apakah model dapat digunakan atau tidak (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini hipotesis untuk uji signifikasi F yaitu: H0 : b1, b 2, b3, b 4, b 5 = 0, Variabel independen yang terdiri dari Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Sales Growth, Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva, tidak berpengaruh terhadap Return On Asset. Ha : b1, b2, b3, b 4, b 5 ≠ 0, Variabel independen yang terdiri dari Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Sales Growth, Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva berpengaruh
terhadap
Return
On
Asset.
46
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil laporan keuangan dari perusahaan SPBU dari tahun 2012-2015. Pemilihan lokasi penelitian ini karena dianggap sebagai rujukan yang tepat dalam memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan serta dokumen penunjang lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Pada penelitian ini membahas variabel – variabel independen (variabel bebas) yaitu Economic Order Quantity (EOQ), Inventory Turnover (ITR), Ratio Cash Turnover (RCT), Ukuran perusahaan (SIZE) dan Peramalan Penjualan (TL). Sedangkan variabel dependen (variabel terikat) yakni efisiensi perusahaan yang diukur dengan rasio profitabilitas Return on Asset (ROA). B. Teknik penentuan Populasi dan Sampel Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 72). Populasi bukan hanya orang tetapi obyek dan benda benda alam lainnya yang meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek dan obyek yang diteliti tersebut. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan SPBU di daerah Tangerang selama periode 2012-2015. Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang digunakan
47
yaitu metode purposive sampling, yakni metode pengambilan atas dasar penentuan karakteristik dan kriteria tertentu yang sudah ditentukan (Sugiyono, 2009: 122). Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Tabel 3.1. No 1
Sampel Perusahaan Persyaratan Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang bergerak di bidang Bahan Bakar Minyak (SPBU) pada periode 2012-2015.
2
Perusahaan yang membuat laporan keuangan secara lengkap tahun 2012-2015.
3
Perusahaan yang selalu menjalankan operasinya selama periode penelitian Laporan keuangan serta data yang dibuat oleh pihak perusahaan mempunyai informasi yang dibutuhkan peneliti Perusahaan yang mampu menghasilkan profitabilitas selama periode penelitian.
4 5
C. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam menentukan taknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang bisa digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lainnya yang
49
umumnya berupa bukti catatan ataupun laporan historis yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan selama periode 2012-2015. Dimana data tersebut berasal dari pihak perusahaan yang diambil peneliti sebagai sampel. Dimana data sekunder ini didapat oleh peneliti melalui pihak perusahaan. D. Metode Analisis Data Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik, uji hipotesis dan koefisien determinasi. 1. Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model dalam penelitian ini. Pengujian ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa
dalam
model
regresi
tidak
terdapat
mutikolinearitas,
heterokedastisitas, autokorelasi, serta untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal (Ghozali, 2011).
50
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam regresi variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam uji normalitas data peneliti menggunakan diagaram distribusi normal. Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak Ho berdasarkan P- value adalah sebagai berikut: Jika P-Value
0,05 H0 diterima
Jika P- value > 0,05 H0 ditolak b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011: 105) Untuk mendeteksi ad atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilakukan dengan cara menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen, jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,95), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2011)
51
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamantan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan
ke
pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut
homokedastisitas dan jika beda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heterokedastisitas (Ghozali, 2011). Uji Heterokedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Pada Uji Glejser untuk menguji Heterokedastisitas langkanya yaitu dengan menggunakan nilai absolut residual diregresi dengan variabel independen X, untuk mendapatkan nilai absolut residualnya (Widarjono, 2009: 139). d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi dikenalkan oleh Maurince G. Kendali dan William R. Buckland. Uji ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana nilai variabel dependen tidak berkorelasi dengan nilai variabel dependen itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk menguji autokorelasi menggunakan uji Durbin – watson (DW). Uji ini menghasilkan DW hitung (d) dari nilai DW tabel (dl dan dv).
52
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Widarjono (2009) adalah: Tabel 3.2. Uji Statistik Durbin Watson d Nilai statistik d Hasil 0 < d < du Menolak Hipotesis nol; ada autokorelasi positif dl ≤ d ≤ du du ≤ d ≤ 4-du 4 – du ≤ d ≤ 4 - du 4 – dl ≤ d ≤ 4
2.
Daerah keragu – raguan; tidak ada keputusan Menerima Hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/negatif Daerah keragu – raguan; tidak ada keputusan Menolak Hipotesis nol; ada autokorelasi negatif
Pengujian Hipotesis Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis – hipotesis yang diajukan, perlu digunakan analisis regresi melalui uji t maupun uji f. Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel – variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabel – variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan.
53
1.
Uji statistik t Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2011: 98). Oleh karena itu uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Langkah – langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Merumuskan hipotesis Hipotesis diterima : berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (ROA) secara parsial.
2. Menentukan tingkat signifikasi dengan α sebesar 5%. 3. Membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung
t tabel
maka Ha diterima. 2.
Uji statistik F Uji F digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh Economic
Inventory turnover (ITR), Ratio Cash Turnover (RCT), Sales Growth (SG)Ukuran perusahaan (SIZE), dan PerputaranAKtiva (TATO) terhadap Return on Asset (ROA) secara simultan.
54
Untuk menguji apakah koefisien regresi secara bersama – sama atau menyeluruh berpengaruh terhadap variabel dependen terdapat prosedur untuk menguji F yaitu sebegai berikut (Widarjono, 2009: 69): a. Menyusun Hipotesis Hipotesa yang akan diuji adalah kemampuan variabel bebas menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas, apabila variabel bebas tidak dapat mempengaruhi variabel bebas dapat dianggap nilai koefisien regresinya sama dengan nol sehingga berapapun nilai variabel bebas tidak akan berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Dalam menyusun hipotesa selalu ada hipotesa nol dalam hipotesa alternatif. Untuk hipotesa nol selalu mengandung unsur kesamaan, maka dapa dirumuskan hipotesa nol adalah koefisien regresi sama dengan nol. Untuk hipotesa alternatifnya adalah koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesanya kemudian dirumuskan sebagai berikut: H0 : β1 = β2 = 0 Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0 b.
Menentukan daerah keputusan Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel
perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya pada dua taraf
55
nyata dipakai yaitu 1% dan 5% untuk derajat pembilang digunakan nilai k- 1, yaitu jumlah variabel berkurang 1. Dan untuk derajat penyebut digunakan n-1, yaitu jumlah sample dikurangi dengan jumlah variabel. c. Menentukan nilai F- hitung Nilai F- hitung ditentukan dengan rumus: F=(
/( )/(
) )
Keterangan: R2 = Koefisien Determinasi K = Jumlah variabel independen N = Jumlah Sampel d. Menentukan keputusan Menghitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau menerima Ha. e.
Menentukan hipotesa Jika F- hitung > F-tabel maka H0 ditolak, dan jika F- hitung < F- tabel maka H0 diterima.
3.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (
) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 atau ( 0 < x < 1) (Ghozali, 2011: 97).
56
Nilai (
) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 4.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediksi dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2010: 277). Rumus regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +e Dimana: Y = Variabel dependen ( Profitabilitas) X1= Variabel independen (Economic Order Quantity) X2= Variabel independen (Inventory Turnover) X3= Variabel independen (Ratio Cash Turnover) X4= Variabel independen (Ukuran perusahaan) X5=Variabel independen (Peramalan Penjualan) a = Konstanta b = perubahan nilai Y apabila x berubah 1 unit e = error
57
E. Operasional Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu: 1.
Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur menggunakan ROA. Return on Asset menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang
dipergunakan (Agus Sartono, 2010: 123). 2.
Variabel independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: a. Sales Growth (X1) Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Pertumbuhan penjualan menggambarkan perubahan peningkatan ataupun penurunan penjualan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari masing- masing laporan laba-rugi perusahaan. Pertumbuhan penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun sekarang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
dinyatakan
dalam bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014). Untuk mengukur pertumbuhan penjualan digunakan rumus:
58
b. Ratio Cash Turnover (X2) Merupakan salah satu rasio untuk mengukur modal kerja dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri seperti kas, piutang dan persediaan (Agus Sartono, 2010: 393) Perputaran Kas =
c. Inventory turnover (X3) Merupakan
salah
satu
dari
rasio
aktivitas
yang
menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal. Perputaran persediaan dimaksudkan agar lebih tepat lagi apabila persediaan mengalami perubahan yang cukup besar (Agus Sartono, 2010: 120). Perputaran Persediaan =
(Brigham Houston, 2010:
136). d. Ukuran perusahaan (X4) Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Yunita (2008), dimana perusahaan diproksi dengan nilai logaritma dengan tital asset. Karna aset biasanya sangat besar nilainya dan untuk menghindari bias skala maka biasan aset perlu dikompres.
59
Secara umum proksi size dipakai Logaritma (log) atau Logaritme Natural aset(Ahmad Rodhoni dan Herni Ali, 2012: 180) Firm size = log natural Total Asset e. Perputaran Aktiva (X5) Total assets turn over (Perputaran Aktiva) merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki agar menghasilkan volume penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012). Semakin tinggi rasio tersebut, maka semakin efisien pula penggunaan keseluruhan aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Menurut Sartono (2010: 120), Total assets turn over di hitung sebagai berikut:
60
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Bahan Bakar Minyak (BBM) periode 2012-2015. Tidak semua perusahaan menjadi sampel penelitian. Perusahaan yang telah memenuhi kriteria dan dapat digunakan sebagai sampel berjumlah 6 perusahaan yang berada di daerah Tangerang selama periode 2012 – 2015. Dengan menggunakan metode penggabungan data (panel) yang dilihat berdasarkan quartal selama periode penelitian maka data penelitian yang diperoleh sebanyak 96 observasi. 1. Sejarah PT. Tegar Jaya Abadi PT. TEGAR JAYA ABADI merupakan suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Komanditer (PT) dan berbadan hukum. Berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 24 Agustus 2006 dengan nama PT. TEGAR JAYA ABADI dan berkedudukan di Puri Beta I Aloha Blok C6/15 Larangan Utara, Ciledug – Kota Tangerang 15157. Secara umum perusahaan ini bergerak dalam bidang Contractor SPBU dan General Supplier. Keberadaan PT. Karya Teknik Jaya Abadi didukung oleh tenagatenaga profesional yang merupakan ahli pada bidang masing-masing dan telah
memiliki
pengalaman.
61
Sesuai
dengan
Visinya,
yaitu
selalu memberikan pelayanan terbaik bagi Client atau pelanggan, kami akan memberikan kemampuan yang terbaik dalam setiap pekerjaan dengan profesional. 1.
Visi dan Misi Visi PT. TEGAR JAYA ABADI Menjadi perusahaan yang menciptakan inovasi dan kualitas guna menjaga kopetensi dan daya saing, sehingga menjadi perusahaan yang memberikan pelayanan terbaik bagi Clien atau pelanggan. Misi PT. TEGAR JAYA ABADI Bergerak di bidang Contractor SPBU dan General Supplier, yang memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para Clien, serta menjadi perusahaan lokal yang memiliki kemampuan Nasional maupun Internasional.
2. Struktur Organisasi Dengan adanya struktur organisasi, diharapkaan tercapainya suatu kondisi yang baik diantara unit-unit maupun bagian-bagian dalam organisasi. Oleh karena itu, struktur organisai yang digunakan harus disesuaikan
dengan
kondisi
dan
kebutuhan
institusi
agar
pendayagunaan sumber daya yang seoptimal mungkin. Demikan juga dengan PT. TEGAR JAYA ABADI dari tahun ke tahun pengelolaan terus diusahakan untuk meningkatkan dan menyesuaikan struktur organisasi, agar sesuai dengan tuntutan kegiatan-kegiatan yang semakin banyak dan kompleks. 57
Dengan adanya struktur organisasi, setiap dan tugas dan tanggung jawab dapat dikerjakan dan diselesaikan oleh masing-masing individu yang dalam organisasi tersebut, sehingga tujuan yang telah ditetepkan tercapai. Adapun PT. TEGAR JAYA ABADI mempunyai struktur organisai sebagai berikut: 2. Cabang perusahaan yang menjadi objek penelitian Tabel 4.1. Cabang perusahaan yang menjadi Objek Penelitian No Kode Nama Cabang 1 34-15123 Cabang Keragilan 2 34-15813 Cabang Legok 3 34-15207 Cabang Pondok Kacang 4 34-15608 Cabang Balaraja 5 34-15315 Cabang Bhayangkata 6 34-15713 Cabang Solear
Gambar 4.1. Nilai ROA dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 0.5 0.45 0.4 0.35 0.3
Series 1
0.25
Column1
0.2
Column2
0.15 0.1 0.05 0 Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
(Sumber : Data diolah) 58
Tabel 4.2. Nilai – nilai ROA masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 No Cabang Perusahaan Rata – rata ROA 1 Pondok Kacang 0.27714 2 Keragilan 0.34828 3 Solear 0.3577 4 Legok 0.27879 5 Balaraja 0.46106 6 Bhayangkara 0.31151 (Sumber: Data diolah) Berdasarkan data rata – rata ROA dari masing – masing cabang perusahaan sejak tahun 2012-2015 pada tabel 4.2 di perusahaan SPBU yang memiliki ROA tertinggi yaitu cabang perusahaan Balaraja sebesar 0.46106 atau 46,10% dan ROA terendah dimiliki cabang Pondok Kacang sebesar 0.27714 atau 27,71%. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan semakin bagus, karena menunjukkan keuntungan atau profit yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dari semua aktifitasnya dari modal yang dikeluarkan. Sedangkan rendahnya ROA suatu perusahaan menunjukkan keuntungan
atau
profit
yang
diterima
suatu
perusahaan
atas
dikeluarkannya modal untuk aktifitas perusahaannya menunjukkann keuntungan yang sedikit.
59
Gambar 4.2. Nilai SG dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 1.20000 1.0000 .80000 Series 1 .60000
Column1 Column2
.40000 .20000 Cabang1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
(Sumber : Data diolah)
Tabel 4.3. Nilai SG dari masing – masing perusahaan 2012-2015 No Cabang perusahaan Rata – rata Sales Growth 1 Pondok Kacang 1.06 2 Keragilan 0.91 3 Solear 0.99 4 Legok 0.59 5 Balaraja 0.74 6 Bhayangkara 0.48 (Sumber: Data diolah) Berdasarkan Tabel 4.3 nilai Pertumbuhan penjualan terbesar dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok Kacang
dengan nilai Sales Growth
sebesar 1.06 sedangkan nilai Sales growth terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Bhayangkara sebesar 0.48. 60
Semakin tinggi nilai Sales growth suatu perusahaan semakin bagus karena itu berarti menunjukkan kemampuan dalam menembus pasar baru atau melakukan diversifikasi produk dan saluran distribusi serta menetapkan harga jual. Gambar 4.3. Nilai RCT dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 0.07 0.06 0.05 0.04
Series 1
0.03
Column1 Column2
0.02 0.01 0 Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
(Sumber : Data diolah) Tabel 4.4.
No
Nilai RCT dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 Cabang perusahaan Rata – rata RCT
1
Pondok Kacang
0.04
2
Keragilan
0.06
3
Solear
0.03
4
Legok
0.06
5
Balaraja
0.06
6 Bhayangkara (Sumber: Data diolah)
0.03
61
Berdasarkan Tabel 4.4 Rasio perputaran kas tertinggi dimiliki oleh cabang perusahaan Keragilan, Legok dan Balaraja dengan nilai sebesar 0.06 sedangkan nilai terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Solear dan Bhayangkara dengan nilai sebesar 0.3. Semakin tinggi rasio perputaran kas suatu perusahaan berarti menunjukkan semakin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan kembali
untuk
membiayai
kegiatan
operasional
sehingga
tidak
mengganggu kondisi keuangan perusahaan.
Gambar 4.4. Nilai ITR dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 100,000.00 90,000.00 80,000.00 70,000.00 60,000.00
Series 1
50,000.00
Column2
40,000.00
Column1
30,000.00 20,000.00 10,000.00 0.00 Cabang 1Cabang 2Cabang 3Cabang 4Cabang 5Cabang 6
(Sumber : Data diolah)
62
Tabel 4.5. Nilai ITR dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 No Cabang perusahaan Rata – rata ITR 1 Pondok Kacang 23.288,6 2 Keragilan 50.139,5 3 Solear 67.845,9 4 Legok 87.201,2 5 Balaraja 24.983,9 6 Bhayangkara 24.794,8 (Sumber: Data diolah) Berdasarkan Tabel 4.5 nilai perputaran persediaan tertinggi dimiliki oleh cabang perusahaan Legok sebesar 87.201,2 sedangkan nilai terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok kacang sebesar 23.288,6. Perputaran persediaan merupakan salah satu dari rasio aktivitas. Perusahaan yang nilai perputaran persediaannya semakin tinggi itu berarti semakin efisien, tetapi perputaran yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk itu perlu ditentukan keseimbangan (Sartono, 2010: 120).
63
Gambar 4.5. Nilai SIZE dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 970 960 950 940 Series 1 930
Column1
920
Column2
910 900 890 Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
(Sumber : Data diolah)
Tabel 4.6. Nilai SIZE dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 No Cabang perusahaan Rata – rata SIZE 1 Pondok Kacang 916.53 2 Keragilan 961.09 3 Solear 918.75 4 Legok 925.07 5 Balaraja 922.12 6 Bhayangkara 927.55 (Sumber: Data diolah) Berdasarkan Tabel 4.6 nilai dari Ukuran Perusahaan nilai paling tinggi terdapat pada cabang perusahaan Keragilan sebesar 961.09 sedangkan nilai terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok kacang sebesar 916.53. semakin tinggi ukuran suatu perusahaan menunjukkan bahwa tingkat pengawasan dari kegiatan usahanya semakin tinggi. 64
Gambar 4.6. Nilai TATO dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 1.8 1.6 1.4 1.2 Series 1
1
Column1
0.8
Column2
0.6 0.4 0.2 0 Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
(Sumber : Data diolah)
Tabel 4.7. Nilai TATO dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 No Cabang perusahaan Rata – rata TATO 1 Pondok Kacang 0.107 2 Keragilan 1.554 3 Solear 0.139 4 Legok 0.117 5 Balaraja 0.144 6 Bhayangkara 0.096 (Sumber: Data diolah) Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai dari perhitungan perputaran aktiva paling tinggi nilainya dimiliki oleh cabang perusahaan Keragilan sebesar 1.554 sedangkan perputaran aktiva terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Bhayangkara sebesar 0.096. Semakin besar rasio 65
ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. B. Analisis dan Pembahasan 1. Penemuan dan Pembahasan a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji data terdistribusi normal atau tidak, ada dua cara untuk mendeteksinya yaitu dengan cara grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisi grafik untuk menguji normalitas data. Analisis grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah grafik histogram yaitu sebagai berikut: Gambar 4.7. Grafik Histogram 16
Series: Standardized Residuals Sample 2012Q1 2015Q4 Observations 96
14 12 10 8 6 4 2
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
5.74e-16 -0.000313 0.023785 -0.016067 0.007731 0.370935 3.103475
Jarque-Bera Probability
2.244308 0.325578
0 -0.01
0.00
0.01
0.02
(Sumber: Data diolah)
66
Berdasarkan hasil dari grafik Histogram diatas menunjukkan bahwa Probability sebesar 0.325578 atau 32.56% yang artinya > dari signifikasi 0.05 atau 5%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011: 105). Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai masing – masing variabel independen. Berikut tabel hasil uji multikolinearitas:
ITR ITR 1.000000 RCT -0.518719 SG 0.040422 SIZE -0.135499 TATO -0.078106 (Sumber: Data diolah)
Tabel 4.8. Hasil Uji Multikolinearitas RPK SG SIZE -0.518719 0.040422 -0.135499 1.000000 -0.095281 0.064193 -0.095281 1.000000 0.121032 0.064193 0.121032 1.000000 0.188870 0.474130 0.089494
TATO -0.078106 0.188870 0.474130 0.089494 1.000000
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari koefisien korelasi antar sesama variabel independen yang terdiri dari Inventory Turnover Ratio (ITR), Rasio Cash Turnover (RCT), Sales Growth (pertumbuhan penjualan), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Total Asset 67
Turnover (Perputaran aktiva)cyang mempunyai nilai koefisien korelasi dibawah 0,95. Hal ini menunjukkan bahwa dari variabel independen yang digunakan tidak terdapat multikolinearitas. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan e pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Tabel 4.9. Uji Heterokedastisitas Dependent Variable: ABSRES Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 21/06/16 Time: 23:21 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96 Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
ITR RCT SG SIZE TATO C (Sumber: Data diolah)
-0.312303 -4.86E-05 -21.02688 0.075224 -0.328949 5.543782
0.780236 8.18E-05 50.88791 0.185496 0.187481 4.397115
-0.400268 -0.594069 -0.413200 0.405532 -1.754572 1.260777
0.6899 0.5540 0.6804 0.6860 0.0827 0.2106
68
Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan bahwa probabilitas dari masing – masing variabel
5% atau α. Sedangkan t hitung > t
tabel. Maka dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hasil terbebas dari heterokedastisitas atau data termasuk homokedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011). Tabel 4.10. Uji Autokorelasi R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.904548 0.899246 0.022218 0.044921 231.8072 7.372679 0.000034
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.023197 0.025022 -4.725149 -4.591589 -4.671162 1.897407
(Sumber: Data diolah) Berdasarkan hasil analisis regresi diatas pada tabel 4.10 maka diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 1.897407; sedangkan besarnya DW – tabel: dl (batas luar)= 1.5600; du (batas dalam)= 1.7785; 4 – du = 2.2215; dan du = 1.7785.
69
Maka dari itu perhitungan disimpulkan bahwa DW test terletak antara 1.7785 dan 2.2215 atau du
Coefficient
ITR RCT SG SIZE TATO C
0.021402 0.000724 0.132562 -0.000157 -5.38E-08 -0.279780
Std. Error
t-Statistic
Prob.
0.000801 2.610311 2.610311 0.0106 0.0106 0.000810 0.893450 0.3740 0.043229 3.066469 0.0029 0.000673 -0.233080 0.8162 2.95E-07 -0.182692 0.8555 0.125010 -2.238063 0.0277
(Sumber: Data diolah)
70
Pada variabel Inventory Turnover dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2.610311 dengan nilai Probability sebesar 0.0106. Karena nilai sifnifikasi lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh signifikan antara variabel Inventory Turnover dengan variabel ROA. Variabel Rasio Perputaran Kas dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 0.893450 dengan nilai signifikasi sebesar 0.3740. Karena nilai signifikasi lebih besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh signifkan antara variabel Rasio Perputaran Kas dengan variabel ROA. Variabel Sales Growth dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung 3.066469 dengan nilai signifikasi sebesar 0.0029. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh signifikan antara variabel Sales Growth dengan variabel ROA Variabel Ukuran Perusahaan dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan uji secara parsial dapat diperoleh nilai t hitung -0.233080 dengan nilai signifikasi sebesar 0.862. Karena nilai signifikasi lebih besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Ukuran Perusahaan dengan variabel ROA. Variabel Perputaran Aktiva dapat dilihat bahwa dari hasil uji perhitungan secara parsial dapat diperoleh nilai t hitung -0.182692 71
dengan nilai signifikasi sebesar 0.8555. Karena nilai signifikasi lebih besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Perputaran aktiva dengan variabel ROA. f.
Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependennya (Ghozali, 2011). Hasil perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12. Uji F R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.904548 0.899246 0.022218 0.044921 231.8072 7.372679 0.000034
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.023197 0.025022 -4.725149 -4.591589 -4.671162 1.897407
(Sumber: Data diolah) pengambilan keputusan: hipotesis ditolak jika F hitung < F tabel pada α = 5% hipotesis diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Fhitung (7.372679) > Ftabel(2.31) dengan nilai Prob(F-statistic) lebih kecil dari 0.05 atau 0.000034<0.05. Maka Ha diterima berarti secara simultan (bersama – sama ) Inventort Turnver, Rasio perputaran kas, Pertmbuhan
72
penjualan, Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. g. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai R2
yang mendekati satu berarti variabel – variabel
independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011) dalam (Yunita: 84). Hasil perhitungan koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13. Koefisien Determinasi R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.904548 0.899246 0.022218 0.044921 231.8072 7.372679 0.000034
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.023197 0.025022 -4.725149 -4.591589 -4.671162 1.897407
(Sumber: Data diolah) Berdasarkan output eviews tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinai=si (R2) pada cabang di PT. Tegar Jaya Abadi periode 2012-2015 sebesar 90.45%. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu Inventory turnover, Rasio perputaran kas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran perusahaan dan Perputaran Aktiva terhadap variabel dependen yaitu Return on 73
Asset (ROA) yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah 90.45% sedangkan sisanya sebesar 9.55% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. h.
Persamaan Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil output eviews secara parsial pengaruh lima
variabel independen yaitu EOQ,ITR,RCT,SIZE dan TL terhadap variabel dependen yaitu ROA diperlihatkan pada tabel 4.14: Tabel 4.14. Hasil Regresi Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 06/21/16 Time: 11:37 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96 Variable
Coefficient
ITR RCT SG SIZE TATo C
0.021754 0.000665 0.163699 -4.48E-05 -0.003919 0.335740
Std. Error
t-Statistic
0.000895 4.296587 0.000869 0.765415 0.048550 3.371746 0.000710 -0.063082 0.004080 -0.960349 0.114716 -2.926709
Prob.
0.0000 0.4460 0.0011 0.9498 0.3395 0.0043
(Sumber: Data diolah) Dari hasil regresi di atas didapatkan hasil bahwa dari lima variabel independen yang diuji hanya duavariabel yang berpengaruh
74
terhadap variabel dependen. Dimana hubungan masing-masing variabel yang berpengaruh yaitu: a. Constanta sebesar 0.335740 menyatakan bahwa jika nilai ITR, RCT, SG, SIZE dan TATO diasumsikan konstan atau tetap, maka perusahaan akan mendapatkan kenaikan tingkat profitabilitas sebesar 0.335740 b. Koefisien regresi Inventory turnover adalah 0.021754 menyatakan bahwa
setiap
kenaikan
1%
Inventory
Turnover
akan
meningkatkan Return On Asset sebesar 0.021754 c. Koefisien regresi Sales Growth adalah 0.163699 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% Sales growth akan meningkatkan Return On Asset sebesar 0.163699
75
2. Interpretasi Berdasarkan hasil diatas dan atas penelitian terdahulu maka variabel – variabel yang mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan sekaligus menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan pada masing – masing cabang perusahaan yaitu: a.
Variabel Inventory turnover dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk menunjukkan tingkat perputaran dana yang tertanam pada persediaan. Perputaran persediaan yang lambat menunjukkan lamanya persediaan tersimpan di perusahaan sehingga hal ini dapat memperbesar biaya persediaan dan akan empengaruhi laba perusahaan (Fitri, 2013). Hal ini dsesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kadek Agustia Dewi, dkk. 2016) yang menyatakan bahwa perputaran persediaan mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
b. Variabel
Sales
growth
dapat
dijadikan
sebagai
tolak
untuk
menggambarkan perubahan peningkatan ataupun penurunan penjualan dari tahun ke tahun. Dengan mengetahui
penjualan
dari tahun
sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Cintya
Dewi Farhana,
dkk (2016)
yang
menyatakan bahwa
Pertumbuhan penjualan dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas. 76
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk menganalisa seberapa pengaruh antara variabel independen Inventory Turnover (ITR), Rasio Cash Turnover (RCT), Sales Growth (SG), Ukuran Perusahaan (SIZE), dan Perputaran Aktiva (TATO) terhadap Profitabilitas (ROA). Berdasarkan analisa hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab – bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil Uji F Hasil uji F bertujuan untuk menguji variabel independen terhadap variabel dependen
secara
simultan.
Dari
hasil
analisa
dan
pembahasan
menunjukkan bahwa dengan nilai Fhitung > Ftabel dengan nilai Prob (Fstatistic) < 0,05. Maka variabel Inventory turnover, Ratio Cash Tunrnover, Inventory Turnover, Ukuran perusahaan dan peramalan penjualan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. 2. Hasil uji t Hasil uji t atau uji parsial menunjukkan bahwa dari variabel independen yang
digunakan
hasil
menunjukkan
bahwa
variabel
Inventory
Turnover(ITR) dan Sales Growth (SG) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset. Sedangkan variabel variabel Ratio Cash
77
Turnover (RCT), ukuran perusahaan dan Perputaran Aktiva tidak berpengaruh terhadap Return on Asset. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Jumlah sampel yang digunakan masih sedikit apabila dibandingkan dengan populasi sektor SPBU yang terdapat di Indonesia. Sehingga memungkinkan terjadinya ketidakakuratan pada hasil penelitian. Oleh karena itu, disarankan dalam penelitian selanjutnya diharapkan agar jumlah sampel yang digunakan dapat ditambah menjadi lebih banyak. hal ini dikarenakan supaya penelitian selanjutnya dapat menghasilkan hasil yang akurat. 2. Dalam penelitian ini periode yang digunakan dalam penelitian hanya pada periode 2012-2015 atau seama 4 tahun. Oleh karena itu dalam penelitian selanjutnya disarankan supaya peneliti menambah periode yang digunakan agar mendapatkan hasil yang akurat. 3. Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel Economic Order Quantity, Inventory Turnover, Rasio Cash Turnover, Ukuran Perusahaan dan Peramlan penjualan. Disarankan untuk penelitian selanjutnya peneliti dapat menggunakan variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini untuk memperluas penelitian.
78
DAFTAR PUSTAKA Abdul Ghafoor Awan et al, “Impact of Working Capital Management on Profitability of Cement Sector in Pakistan”, Jurnal: 2014. Agiomirgianakis, G. M., Voulgaris, F., & Papadogonas, T, “Financial Factors Affecting Profitability and Employment Growth: The Case of GreekManufacturing. International Journal ofFinancial Services Management, 1(2/3), 235-245”, Jurnal: 2006. Agus Widarjono, Ekonometrika.2009. Assauri, sofjan, “Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004”, FE-UI, Jakarta, 2004. Becker-Blease, J. R., Kaen, F. R., Etebari, A., & Baumann, H. Employees, “Firm Size and Profitability in U.S Manufacturing Industries. Investment Management and Financial Innovation, 7(2), 7-23”, Jurnal: 2010. Brigham Houston, “Dasar – dasar Manajemen Keuangan”, Salemba Empat, 2010 Carvalho, L., & Costa, T. “Small and Medium Enterprises (SMEs) and Competitiveness: An Empirical Study. Journal of Management Studies, 2(2), 88-95”, Jurnal: 2014. Chusnul Chotimah dan Joni Susilowibowo, “Pengaruh Struktur Modal, Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitbilitas”, Jurnal : 2014. Cintya Dewi Farhana, dkk “Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas”, Jurnal: 2016. Daniel Mogaka Makori dan Amrose Jagongo “Working Capital Management and Firm Profitability: Emprical Evidence from Manufacturing Construction Firms Listed on Nairobi Securities Exchange, Kenya”, Jurnal: 2013. Davood Asefi Nejad, “Effect of Working Capital Management on the Profitability of Listed Companies in Tehran Stock Exchange”, Jurnal: 2015. Fitri, Meria, “Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Pendidikan Ekonomi. 3(1): 2013. Ghozali, Imam, “Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS” Cetakan ke-4, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011. 83
Gitman, L. J. “Principles of Managerial Finance” (10th ed.). Boston: Pearson Education, Inc. Jurnal: 2006. Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan, “Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014”, Jurnal: 2016. Hanafi, Mahmud M dan Abdu Halim, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi. Keempat, Yogyakarta, 2009. Harjanto, Eddy, “Manajemen Operasi”, Edisi ke-3, Grasindo, Jakarta,2008. Heizer dan Render,”Manajemen Jakarta, 2009.
Operasi”, Edisi Sembilan, Salemba Empat,
Herni Ali dan Dr. Ahmad Rodoni, “Manajemen Keuangan”, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, 2010. Indriyo, “Manajemen Keuangan”, BPFE. Yogyakarta, 2002. Irham Fahmi, “Pengantar Manajemen Keuangan”, Alfabeta. Bandung, 2013. Irman Deni Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi Uniersitas Maritim Raja Ali Haji, “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”, Jurnal Indonesia,2014. James C, Van Home dan John M. Wachowicz, “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan”, Pustaka. Bandung, 2005. Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan lainnya”, PT. Rajagrapindo, 2014. Kesuma, Ali. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2009. 11(1): 38-45. Ketut Yuli Astini, dkk, “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran Piutang terhadap Rentabilitas Ekonomi pada LPD”, Singaraja, Indonesia, 2014. Leliani
dan Andreani Caroline Barus. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI”, Jurnal: 2013.
84
Mowen, Hansen, “Akuntansi Manajerial”. Edisi Kedua. Buku Kedua. Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2009. NurSiyami, “Pengaruh Perutaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Tingkat Profitabilitas pada PT. Astra Indonesia TBK”, Jurnal : 2011. Ni Made Vironika Sari, “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm Size, Inventory Turnover dan Asset Turnover pada profitabilitas”, Jurnal : 2014. Nina dan Ketut Purnawati, “Pengaruh Peputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”, Jurnal, 2013. Rahma, Aulia, “Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN Yang Terdaftar di BEI periode 2004-2008)”, Jurnal: 2011. Richard Kofi Akoto et al, “Working Capital Management and Profitability: Evidence from Ghanaian listed manufacturing firms”, Jurnal 2013. Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar Yogyakarta, 2010.
Pembelajaran
Perusahaan
“,
BPFE.
Rudianto (2009). Penganggaran. Jakarta : Erlangga. Sambharakreshna, Y. “Pengaruh Size, Growth dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik, 6(2), 197-216”, Jurnal: 2010. Sari, Desfita; Mariso, Muchtar; dan Sjahruddin, “ Pengaruh Assets turnover dan Profit Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Farmasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010”, 2012. Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.” Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE,2012. Sawir, Agnes. “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. Serrasqueiro, Z. “(Growth and Profitability in Portuguese Companies: A Dynamic Panel Data Approach. Amfiteatru Economics Journal, 11(26), 565-573”, Jurnal: 2009. Sudana, I Made “Manajemen Keuangan Perusahaan Teori Dan Praktik” Jakarta : Erlangga 2011.
85
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”, Alfabeta, Bandung, 2009. Sumaira Tufail et al, “Impact of Working Capital Management on Profitability of Textile Sector on Pakistan”, Jurnal: 2013. Susan Irawati, “Manajemen Keuangan”, Pustaka. Bandung: 2006. Sutrisno, “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (8 th ed)”, Yogyakarta, 2012. Syamsuddin, Lukman, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2009. Theresia Trisna Susanti, “Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Penjualan terhadap ROA pada Perusahaan Dagang di BEI”, Jurnal: 2014. Wang Zhuquan and Asif Iqbal, “ Working Capital Management and its Impact on Firm’s Performane”, Jurnal: 2014. Yazdanfar, D. “Profitability Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. International Journal of Managerial Finance, 9(2), 150160”, 2013.
86
LAMPIRAN
Lampiran 1 (Daftar Perusahaan Objek Penelitian) .
Perusahaan Objek Penelitian
No
Kode
Nama Cabang
1
34-15123
Cabang Keragilan
2
34-15813
Cabang Legok
3
34-15207
Cabang Pondok Kacang
4
34-15608
Cabang Balaraja
5
34-15315
Cabang Bhayangkata
6
34-15713
Cabang Solear
87
Lampiran 2 (Data Mentah ROA) Keragilan
Bulan
Tahun 2012
2013
2014
2015
Jan
6%
9%
5%
10%
Feb
8%
9%
6%
9%
Mar
4%
8%
4%
7%
Apr
15%
8%
5%
10%
Mei
13%
9%
4%
9%
Jun
19%
7%
-50%
7%
Jul
6%
9%
2%
7%
Aug
5%
10%
5%
9%
Sept
2%
9%
6%
7%
Okt
13%
8%
6%
7%
Nov
11%
2%
5%
10%
Des
11%
6%
9%
10%
88
Solear
Bulan
Tahun 2012
2013
2014
2015
Jan
8%
9%
15%
7%
Feb
5%
11%
9%
9%
Mar
12%
9%
5%
3%
Apr
4%
7%
13%
12%
Mei
5%
3%
6%
8%
Jun
9%
10%
17%
10%
Jul
11%
4%
15%
9%
Aug
12%
8%
10%
6%
Sept
11%
8%
23%
12%
Okt
13%
10%
6%
12%
Nov
9%
6%
3%
10%
Des
7%
4%
3%
8%
89
Pondok Kacang
Balaraja
Bulan
Tahun 2012
2013
2014
2015
Jan
3%
8%
2%
4%
Feb
3%
21%
2%
7%
Mar
10%
11%
4%
4%
Apr
13%
7%
1%
1%
Mei
13%
11%
2%
4%
Jun
2%
8%
5%
7%
Jul
10%
7%
9%
2%
Aug
14%
6%
5%
4%
Sept
14%
7%
6%
3%
Okt
9%
3%
3%
3%
Nov
13%
3%
1%
21%
Des
11%
22%
2%
2%
2013
2014
2015
Bulan
Tahun 2012
Jan
4%
7%
13%
15%
Feb
10%
8%
14%
15%
Mar
10%
4%
11%
9%
Apr
-2%
8%
9%
14%
Mei
14%
13%
5%
7%
Jun
9%
6%
15%
11%
Jul
3%
10%
17%
6%
Aug
4%
8%
19%
12%
Sept
3%
13%
19%
14%
Okt
3%
15%
8%
8%
Nov
5%
9%
10%
100%
Des
7%
6%
10%
9%
90
Bhayangkara
Legok
Bulan
Tahun 2012
2013
2014
2015
Jan
2%
5%
21%
5%
Feb
6%
6%
11%
8%
Mar
12%
12%
7%
4%
Apr
4%
3%
23%
15%
Mei
11%
2%
5%
5%
Jun
2%
9%
6%
7%
Jul
4%
9%
1%
5%
Aug
9%
2%
3%
2%
Sept
3%
5%
19%
7%
Okt
4%
13%
6%
4%
Nov
-25%
16%
5%
-16%
Des
2%
18%
2%
3%
2013
2014
2015
Bulan
Tahun 2012
Jan
5%
10%
15%
7%
Feb
8%
8%
8%
10%
Mar
6%
9%
6%
6%
Apr
6%
6%
11%
8%
Mei
5%
9%
4%
2%
Jun
7%
6%
9%
12%
Jul
11%
8%
2%
3%
Aug
6%
12%
5%
4%
Sept
8%
9%
1%
11%
Okt
6%
4%
4%
7%
Nov
6%
5%
5%
17%
Des
8%
6%
5%
3%
91
Ratio Cash Turnover BHY 2012
2013
2014
2015
0.000259511
0.000209537
0.000123676
0.000176811
0.000176552
0.002085675
0.000544905
4.677E-05
0.000385341
0.000185175
0.000359573
0.000169759
0.00020566
0.000285519
0.011261514
7.41454E-05
0.000166663
5.01512E-05
0.000260364
0.000261735
0.000497833
0.000126281
8.46458E-05
0.000522003
0.002231043
0.000155168
9.28564E-05
0.000372159
0.000250236
0.002780655
0.00014096
9.49887E-05
0.000200501
8.34597E-05
0.000293751
5.22657E-05
0.000192638
0.004297303
0.000300193
0.000178319
0.001887361
0.000296222
0.000112473
0.000198383
5.05077E-05
0.00035802
0.000267396
0.000176387
0.006503846
0.010913165
0.013842307
0.002323725
92
Pdk Kacang 2012
2013
2014
2015
0.000225682
0.000302299
0.00209285
0.000147886
0.000473959
0.000287266
9.56837E-05
0.000311268
0.000337198
6.52539E-05
0.000262046
0.000227542
0.000394967
0.000322553
0.00040256
0.000212022
0.000353575
0.003570272
0.000142995
0.000164247
0.000258043
0.000390903
0.000100381
3.61242E-05
0.004823774
0.000298946
0.000263103
0.000118706
8.94843E-05
0.000318162
0.000365627
0.00018164
0.004521114
0.003118777
0.00013382
0.000186201
0.000402651
0.000212918
0.000206186
0.001009962
0.000477948
0.000227746
0.000130152
0.000398108
0.005384503
0.001059018
0.000382218
8.62232E-05
0.017742897
0.010174114
0.004577622
0.003079928
93
KRG 2012
2013
2014
2015
0.000139823
0.000362977
0.006403678
0.000486909
0.000188465
0.000344408
6.72282E-06
0.000395732
0.000146045
0.003132447
0.000690815
0.000272598
0.000302026
0.000301086
0.000196717
0.000461827
0.000208464
0.000383974
1.3666E-05
0.000386371
6.04138E-05
0.000258204
0.015169567
0.000251762
0.000158651
0.000371843
0.000116993
0.000252817
0.000144588
0.0002789
0.000184076
0.002868995
0.001967627
0.000280944
0.000247537
0.000242416
0.004201595
0.000269565
0.003320211
0.000275403
0.000246762
0.000279063
0.000221697
0.003293403
0.001776406
0.000313417
0.004705469
0.000339744
0.009540867
0.006576827
0.031277148
0.009527978
94
LGK 2012
2013
2014
2015
6.20834E-05
5.42255E-05
5.51489E-05
5.69879E-05
0.000204344
0.000322313
0.00043193
0.002349951
7.0068E-05
0.000377529
0.000302831
0.000235345
0.004068065
0.000263145
7.45559E-05
5.91339E-05
0.000116522
0.000413854
0.000157226
0.000147487
0.000280949
0.000206726
0.000127786
8.94043E-05
9.67594E-05
8.01695E-05
0.000292859
0.002984959
7.50005E-05
0.000147422
0.000187829
0.001258343
0.000529978
0.000114977
0.000114853
0.001905905
0.00039161
0.000350864
0.033980828
0.001596839
0.000314688
0.000360085
7.14113E-05
6.48901E-05
0.003219598
0.000512874
0.00015983
0.012942968
0.006265426
0.00271587
0.03774592
0.00033
95
SLR 2012
2013
2014
2015
0.000185246
5.79008E-05
6.78623E-05
0.000325466
0.000302068
0.000774032
0.000346696
5.76042E-05
0.000513696
0.000302471
0.000246096
0.000266004
0.00014408
0.000290405
0.000484256
7.40017E-05
0.00012581
0.000268827
0.000333587
0.000301037
0.000320122
0.000498618
0.000218118
0.000612966
0.000399237
0.000376039
0.007482218
0.000360131
7.64506E-05
0.000420633
0.000388406
0.000425821
3.77548E-05
0.000358667
0.00548376
9.13665E-05
7.08101E-05
0.000463563
0.000362831
0.000525497
0.000370426
0.000355993
0.000204975
0.000151744
0.000230899
0.002499158
0.000880075
0.000351578
0.0027766
0.006666306
0.016498881
0.003543215
96
BLRJ 2012
2013
2014
2015
0.000493037
0.000327854
0.008428196
0.000283802
0.000295046
4.78605E-05
0.006971188
0.000119361
0.000238223
0.002841374
0.006035018
0.002895209
0.000714138
0.000288898
8.37646E-05
0.00010449
0.000129514
6.19882E-05
0.000264968
0.00028334
0.00026486
0.000227542
0.000134727
0.00057927
0.000450737
0.0039016
0.00696777
0.000222471
0.004019422
0.000586222
0.001027476
0.000408536
0.000512447
7.09412E-05
0.000275518
0.000842575
0.000365498
0.000711562
0.000387545
0.00029458
0.000492189
0.000175077
0.000509297
0.000287047
0.000130234
0.00049499
0.00056607
0.000318932
0.008105345
0.009735909
0.031651538
0.006639613
97
Inventory Turnover Pdk Kacang
2012
2013
2014
2015
484.745
510.603
724.685
476.406
499.683
578.3
725.963
413.497
472.885
507.073
480.815
500.586
363.99
443.518
471.71
438.601
584.839
459.253
487.957
393.206
484.943
455.722
485.922
368.069
484.119
435.965
519.996
343.711
464.471
423.526
589.116
351.358
492.16
484.143
601.777
424.007
621.208
517.527
589.572
405.367
590.301
407.056
574.665
342.911
590.301
286.672
549.963
377.174
6133.645
5509.358
6802.141
4834.893
98
KRG
2012
2013
2014
2015
646.315
505.392
438.214
641.783
569.23
478.074
438.206
572.048
541.35
526.21
409.036
539.813
527.917
886.44
456.576
520.202
525.134
475.094
457.872
585.157
422.788
480.363
199.869
555.319
445.003
505.237
658.196
556.09
437.916
425.162
692.808
573.69
594.22
518.073
677.668
595.39
452.975
494.585
724.57
624.032
543.852
548.079
636.533
594.97
501.257
679.768
601.115
611.925
6207.957
6522.477
6390.663
6970.419
99
SLR
2012
2013
2014
2015
553.257
586.941
547.651
552.817
423.549
507.572
492.618
425.19
539.377
559.92
558.582
435.983
396.39
489.564
511.619
339.13
451.552
494.325
556.469
425.093
414.909
510.011
535.059
463.735
504.814
468.338
586.956
523.05
508.027
488.023
539.325
681.243
350.123
535.71
625.585
509.5
344.858
532.144
597.884
466.649
386.701
594.451
575.66
568.185
304.808
496.975
499.79
510.577
5178.365
6263.974
6627.198
5901.152
100
LGK
577.812
2013
2014
2015
509.559
484.569
505.441
587.733
496.039
534.86
459.66
503.372
486.619
523.955
572.78
557.324
609.905
527.526
554.213
494.106
555.577
441.317
629.786
493.041
495.351
435.965
556.206
508.118
486.464
566.369
572.601
469.186
536.459
601.55
582.722
488.977
536.527
532.225
781.746
537.908
533.033
548.973
489.445
606.775
379.5
526.821
594.95
432.008
6202.845
593.257
559.81
474.228
11827.878
6317.387
6859.36
6152.776
101
BLRJ
2012
2013
2014
2015
655.7
555.821
696.799
504.122
472.562
347.187
740.036
493.729
529.343
360.07
577.111
520.401
475.636
339.132
546.867
483.23
611.556
425.419
659.684
498.779
529.124
460.509
620.85
480.334
548.116
497.256
528.532
506.388
610.089
663.538
442.593
322.178
475.56
500.697
679.768
517.933
554.718
434.776
631.139
482.419
488.328
511.135
603.581
502.098
532.578
575.668
609.729
502.098
6483.31
5671.208
7336.689
5813.709
102
BHY
2012
2013
2014
2015
461.973
482.677
482.677
469.6
513.015
422.565
422.565
507.17
524.007
586.375
586.375
513.337
492.663
446.197
446.197
454.437
440.538
400.694
400.694
437.09
432.005
388.533
388.533
435.654
420.761
352.655
352.655
423.689
519.295
376.443
376.443
512.74
492.664
375.354
375.354
574.057
568.682
406.897
406.897
639.499
590.86
904.115
904.115
543.232
659.773
233.192
233.192
460.108
6116.236
5375.697
5375.697
5970.613
103
Sales Growth BHY 2012
2013
2014
2015
0.00
-19.90
3.816388
-1.56165
-2.885638
-5.925944
38.15573
-14.5464
6.7310015
15.190205
16.20307
3.722527
-5.266535
-14.40547
-13.6766
-4.02987
-9.563143
4.8487232
-12.7692
1.99981
4.4041754
-5.775541
6.095733
-5.44396
-3.829552
-6.119914
-5.08014
-3.6863
5.7332031
7.9650754
9.200097
9.485423
-16.91576
-4.629926
10.64117
0.475482
15.310173
14.256701
-4.34707
8.799114
1.6024888
1.4008826
-8.51745
-36.3863
22.05
13.624361
-9.35577
43.4854
BLRJ 2012
2013
2014
2015
0.00
-1.021182
12.19035
20.46762
-9.807636
-8.101024
29.08165
0.649954
2.4863091
5.6190781
-11.9899
9.842556
3.9826478
3.3151524
4.45364
-7.5146
-2.970658
3.5009717
-0.90258
3.207657
-15.85648
5.919374
-2.02815
-0.88434
7.2207859
17.382394
4.125323
7.19721
13.676512
-8.48837
-16.3841
-0.99275
-3.126972
10.248107
33.38077
0.845914
11.014693
11.599844
4.560962
-13.7883
-13.37317
-30.05981
-5.19204
-22.0986
-5.055796
11.44022
-29.6131
45.78743
104
Solear 2012
2013
2014
2015
0.00
51.483431
19.901
8.281669
-8.466483
-7.657735
-8.62532
-8.00525
-9.042452
-1.343562
-7.17895
5.467708
-3.319467
-2.592634
15.94081
3.240938
4.6648281
-0.548788
0.215192
3.612758
-5.295902
7.600724
-10.4147
6.084981
9.7306651
-19.61841
22.90797
17.61468
-8.623851
34.19842
-20.9787
-7.70693
-15.85872
10.216945
15.86765
13.99337
4.188388
3.7617013
-8.27502
12.08141
8.6842054
-12.17422
-4.388
-42.4221
-8.339308
-2.252613
-18.3591
60.82675
2013
2014
2015
0.00
4.2610321
23.18624
-0.69329
-15.4083
20.395351
18.84577
-7.66469
-0.078556
16.203071
18.69127
-1.30663
7.4958504
-13.67656
-9.37349
-2.53247
42.969292
-28.13261
14.69977
-0.53838
-8.323216
-5.435086
-24.8711
7.600241
-20.60945
29.259627
-18.311
-19.6756
2.9951986
20.820267
26.8798
34.21226
1.5158481
-4.347067
5.98293
10.25002
6.9399497
-17.12014
-0.69499
3.83819
-8.458043
10.366521
-10.117
-26.3202
-11.55844
-22.43089
-2.18149
11.99272
Legok 2012
105
KRG 2012
2013
0.00
2014
2015
29.30925
29.81279
-5.15306
16.457234
0.6680681
-9.16148
-5.92506
3.2863508
9.755019
-7.52301
13.71419
-2.194573
-7.42716
-8.20112
-2.55868
-11.54262
3.2004742
9.042855
5.974148
-7.428205
-0.887907
-1.58812
-4.56643
-2.002181
7.206566
-3.51312
-5.39376
5.7283398
-0.995233
21.41581
10.09844
3.9700344
0.7329676
1.596628
-3.39769
-13.69689
-13.82447
0.280675
2.439956
0.2247924
-10.04441
-4.94267
-2.78503
5.8803031
37.249704
0.131473
7.245559
2013
2014
2015
Pondok kacang 2012 0.00
10.14875
95.92508
-29.8211
-12.45902
20.395351
15.24947
-5.92594
15.517491
-29.01791
-34.2414
-0.04988
21.084224
3.7574254
24.08874
-2.3686
0.8813832
-3.999611
-11.8603
3.958339
1.8299482
1.9617515
-8.01
-3.98123
-5.14511
-5.435086
23.19317
-6.11991
-4.058222
-3.64822
7.387786
7.965075
3.7255654
9.4808958
-19.7303
5.32869
4.26
-12.36717
0.380684
-0.49655
-7.304783
5.9199401
-5.4182
-50.6946
7.6686391
-33.28881
27.028
84.46544
106
Ukuran Perusahaan KRG
2012
2013
2014
2015
Jan
20.1368517
19.6424358
20.5511179
19.8261074
Feb
20.085059
19.6758026
20.3625575
19.8248582
Mar
20.2518583
19.8225665
20.5415183
20.2895495
Apr
20.1358869
19.7870773
20.0366399
19.8652662
Mei
20.2592726
19.6442686
20.5432636
20.0833249
Juni
19.7985684
19.8882437
18.8009104
20.225293
Juli
20.1096542
19.6641435
20.5562242
20.1466727
Agust
20.151677
20.0145962
20.4251424
20.2110786
Sept
19.8250298
19.8343048
20.257258
20.2599697
Okt
19.5829906
19.6816224
20.1359864
20.1253921
Nov
19.9241161
19.7735782
20.2446011
20.0937469
Des
20.2774624
19.7470157
19.8283356
20.1397223
107
SLR
2012
2013
2014
2015
Jan
19.8692919
18.8300814
19.3192113
19.2008395
Feb
19.3031585
18.5654218
19.439126
18.8553496
Mar
18.9323353
19.3411366
19.485993
19.2937968
Apr
19.7223747
19.2701701
19.4315908
18.9951848
Mei
17.7001283
19.1718083
19.4167481
19.4661014
Juni
19.1424896
18.9996772
18.3377663
19.0544885
Juli
19.262136
18.72725
19.2827038
19.4915549
Agust
18.660918
19.1275407
19.3320552
19.3048542
Sept
18.9230317
19.3716256
18.0762698
19.2542562
Okt
18.4152102
19.2758408
19.2736954
19.5947847
Nov
18.9589044
19.1434895
19.648191
20.1021075
Des
19.325029
19.3928952
18.0545808
19.605881
108
Pdk 2012
2013
2014
2015
Jan
19.0024509
19.2748329
19.3337242
19.4587551
Feb
18.1429038
18.3939791
19.0516508
18.94927
Mar
18.9910492
18.5299438
19.0415082
19.1346763
Apr
19.264069
19.0553143
19.2978948
19.1278894
Mei
19.3270174
18.9785714
19.565745
19.3945696
Juni
19.0702697
18.9066075
18.8134567
18.8290062
Juli
18.8080989
19.0649102
19.4447671
19.4857455
Agust
18.4381903
18.8887677
19.2029468
19.2709555
Sept
19.0353442
19.0223242
18.3259419
19.1887429
Okt
18.9470744
19.318782
19.4152181
19.8110731
Nov
18.9289796
19.1761254
19.550007
19.2899058
Des
18.8134014
19.1077736
19.2271714
19.8344779
Kacng
109
BHY
2012
2013
2014
2015
Jan
20.0144377
19.1785348
19.3062256
19.7362506
Feb
19.4362813
19.117748
19.0349651
18.8640177
Mar
19.2232683
19.8085725
19.6302668
19.6207895
Apr
20.1002806
19.3923106
18.2044076
18.6685471
Mei
19.7343742
18.8093644
19.3323381
19.4616924
Juni
19.3070372
19.7765822
18.7990999
19.1220355
Juli
19.1471206
19.5457265
20.3011217
19.1497242
Agust
19.2438552
19.3743429
19.9812749
20.139443
Sept
19.5374381
18.8236673
18.4005634
18.7483071
Okt
19.2024166
18.9425401
19.408459
19.5447217
Nov
18.0323774
19.7271634
19.0025043
19.8357954
Des
19.2427402
19.7821397
19.2660969
19.4948843
110
BLRJ
2012
2013
2014
2015
Jan
18.8269679
19.1812389
19.3438638
19.7723411
Feb
19.4996716
18.9025464
19.2610871
19.1471206
Mar
19.530623
19.1600054
19.2417445
19.8907902
Apr
18.3332291
19.3891843
19.1347789
19.2447624
Mei
18.3985724
18.9564844
19.7285849
19.8666618
Juni
19.4648857
19.6047522
16.4345612
19.4612862
Juli
18.7271013
19.4739809
19.6857058
20.0527353
Agust
19.3901911
18.9463029
19.4001491
19.851163
Sept
19.371276
19.1080169
18.6366212
19.3889723
Okt
19.6467464
19.3260013
19.6814207
17.4631675
Nov
19.323504
19.2920638
19.4487337
20.420422
Des
17.8023719
18.9737186
19.095088
19.8434544
111
LGK
2012
2013
2014
2015
Jan
19.8267788
16.6902087
19.2902513
19.1209806
Feb
19.723287
19.3770847
19.1879293
18.6866232
Mar
18.7460974
19.4104643
19.7801835
19.6924067
Apr
19.1896587
19.6067717
19.0671295
19.142919
Mei
19.2055672
18.8684628
20.2482039
19.7531585
Juni
19.364439
19.3408538
18.9244626
18.8472201
Juli
19.4115717
18.4951058
20.2355105
19.1296637
Agust
19.4725784
18.8805635
20.1139499
19.8634765
Sept
18.7601337
18.9897285
20.4216592
19.064993
Okt
19.343389
18.8168061
19.2440727
19.519212
Nov
19.3470386
19.1712365
19.3546209
19.4217071
Des
18.9150763
18.9870608
19.1139023
19.9040276
112
Total Asset Turnover (TATO) BHY
Solear
Bulan
2012
2013
2014
2015
Jan
0.001
0.002
0.001776225
0.00132697
Feb
0.00
0.002
0.003218651
0.00271267
Mar
0.00
0.001
0.002062316
0.00132011
Apr
0.001
0.001
0.00740844
0.00328321
Mei
0.001
0.002
0.002091908
0.00151509
Juni
0.002
0.001
0.003782883
0.00201205
Juli
0.002
0.001
0.000799577
0.00188496
Agust
0.002
0.001
0.001202239
0.00076706
Sept
0.001
0.002
0.006462521
0.00309779
Okt
0.002
0.002
0.002256196
0.00151984
Nov
0.005
0.001
0.003097554
0.00072267
Des
0.002
0.001
0.00215716
0.00145815
Bulan
2012
2013
2014
2015
Jan
0.001
0.004
0.00272767 0.00236499
Feb
0.002
0.004
0.002210749 0.00307352
Mar
0.003
0.002
0.001958086 0.00209093
Apr
0.001
0.002
0.002397147
Mei
0.009
0.002
0.002438228 0.00188267
Juni
0.002
0.003
0.006425502 0.00301432
Juli
0.002
0.003
0.003069771
Agust
0.003
0.003
0.002308963 0.00254734
Sept
0.002
0.002
0.009392037 0.00305451
Okt
0.004
0.003
0.00260143 0.00243549
Nov
0.002
0.003
0.001710343 0.00084433
Des
0.001
0.002
0.006872065 0.00223039
113
0.0029099
0.00229
Balaraja
Legok
Bulan
Column1 2012
Column2 2013
Column3 2014
Column4 2015
Jan
0.00410015
0.002414197
0.003336171
0.00190599
Feb
0.0018872
0.002925523
0.003647709
0.00358479
Mar
0.001875175
0.002388542
0.003273056
0.00187182
Apr
0.006048476
0.001962302
0.003804797
0.00330295
Mei
0.005868797
0.003130613
0.002082127
0.00183032
Juni
0.001700105
0.001734066
0.005497748
0.00272096
Juli
0.003812154
0.00231986
0.002217109
0.00161452
Agust
0.002232878
0.00359837
0.00246656
0.00195547
Sept
0.00220436
0.00337478
0.007059613
0.00313066
Okt
0.001857923
0.003028584
0.002596569
0.00186854
Nov
0.00222363
0.002191317
0.0031067
0.00074954
Des
0.009663853
0.003357398
0.002428487
0.00194576
Bulan
Column1 2012
Column2 2013
Column3 2014
Column4 2015
Jan
0.001
0.003
Feb
0.001
0.002
0.00292195
0.00393223
Mar
0.003
0.003
0.001918133
0.00141945
Apr
0.002
0.002
0.003546577
0.00239674
Mei
0.003
0.003
0.001248642
0.00129495
Juni
0.003
0.002
0.003524834
0.00344754
Juli
0.002
0.005
0.000776107
0.00208782
Agust
0.002
0.004
0.001112006
0.00134522
Sept
0.004
0.003
0.000866376
0.00329572
Okt
0.002
0.003
0.002793168
0.00217291
Nov
0.002
0.003
0.002247834
0.00176497
Des
0.003
0.002
0.002797229
0.00122028
114
0.002
0.00275824
Keragilan
Bulan
2012
2013
2014
2015
Jan
0.001
0.002
0.001350962
0.00248723
Feb
0.001
0.002
0.001481849
0.00234279
Mar
0.001
0.002
0.001059295
0.00167392
Apr
1.268
0.002
0.001538832
0.00249311
Mei
0.001
0.002
0.001144966
0.00212442
Juni
0.001
0.002
0.006434789
0.00175908
Juli
0.001
0.002
0.001073197
0.00180032
Agust
0.001
0.002
0.001485535
0.00185849
Sept
0.002
0.002
0.001785145
0.00170968
Okt
0.002
0.002
0.002020962
0.00200369
Nov
0.001
0.002
0.001723348
0.00201051
Des
0.001
0.002
0.002616529
0.00205929
2013
2014
2015
2012
Pdk kacang Jan
0.002029384
0.00210325
0.002082879
0.0012597
Feb
0.004196355
0.006110132
0.003182775
0.00197244
Mar
0.002
0.003785739
0.002114284
0.00163782
Apr
0.002
0.00232276
0.002030245
0.00160992
Mei
0.002
0.002407722
0.001287062
0.00128187
Juni
0.002
0.002638136
0.002672148
0.00216682
Juli
0.003
0.002129498
0.001750945
0.00105482
Agust
0.004
0.002447003
0.002394686
0.0014117
Sept
0.002
0.002344067
0.004620388
0.00161434
Okt
0.003
0.001824437
0.001560493
0.0008621
Nov
0.003
0.001865605
0.001289827
0.0007158
Des
0.003
0.00133261
0.00226275
0.00076595
115
LAMPIRAN 3 (Hasil Pengujian Regresi Berganda dengan eviews)
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
ROA -2.793965 -2.620229 -0.692615 -5.289282 0.745357 -0.688017 4.441951
ITR 9.325878 9.198560 10.16406 8.457214 0.382270 0.202060 2.094468
RCT 6.101847 6.183002 8.674466 3.780103 0.960489 0.042543 5.425161
SG -7.931402 -8.166228 -4.188464 -11.91000 1.285332 0.493428 4.238856
SIZE 2.972985 2.976177 3.023164 2.898280 0.029430 -0.256510 2.267098
TATO 10.47594 10.81154 11.93054 4.318288 1.295749 -1.937233 8.269041
Jarque-Bera 15.89078 3.933202 23.55457 10.03460 3.201341 171.0971 Probability 0.000354 0.139932 0.000008 0.006622 0.201761 0.000000 Sum Sum Dev.
-268.2207 895.2843 585.7773 -761.4146 285.4066 1005.691 Sq. 52.77793 13.88239 87.64113 156.9475 0.082282 159.5016
Observations 96
96
96
116
96
96
96
Panel Least Square Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 2/06/16 Time: 23:26 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
ITR RCT SG SIZE TATO C
0.021754 0.000665 0.163699 -4.48E-05 -0.003919 0.335740
0.000895 0.000869 0.048550 0.000710 0.004080 0.114716
4.296587 0.765415 3.371746 -0.063082 -0.960349 -2.926709
0.0000 0.4460 0.0011 0.9498 0.3395 0.0043
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.904548 0.899246 0.022218 0.044921 231.8072 7.372679
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.000034
117
0.023197 0.025022 -4.725149 -4.591589 -4.671162 1.897407
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test
Statistic
Cross-section F Cross-section Chi-square
d.f.
Prob.
5.348057 26.258499
(5,85) 5
0.0003 0.0001
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 21/06/16 Time: 23:52 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
ITR RCT SG SIZE TATO C
0.604653 0.012976 0.132980 -8.679341 0.142446 16.85395
0.306838 0.073602 0.056764 3.753194 0.061927 9.260675
1.970592 0.176304 2.342656 -2.312521 2.300207 1.819948
0.0518 0.8605 0.0214 0.0230 0.0237 0.0721
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.210583 0.166726 0.680391 41.66382 -96.15178 4.801625 0.000616
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
118
-2.793965 0.745357 2.128162 2.288434 2.192946 1.745870
Uji Haustman Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Cross-section random
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
26.740283
5
1.0000
Random
Var(Diff.)
Prob.
0.604653 0.012976 0.132980 -8.679341 0.142446
0.049014 0.000094 0.000310 7.944278 0.001325
0.0567 0.0000 0.0002 0.0132 0.8948
Cross-section random effects test comparisons: Variable ITR RCT SG SIZE TATO
Fixed 0.182849 -0.029260 0.067930 -15.665377 0.137632
119