ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS KPRI “MAKMUR” KRIAN Diah Ika Murtizanah dan Kirwani Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK Penelitian ini meneliti tentang analisis pengaruh rasio likuiditas dan rasio aktivitas terhadap profitabilitas KPRI “Makmur” Krian tahun 2008-2012. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kondisi rasio likuiditas, rasio aktivitas dan profitabilitas koperasi serta dapat menganalisis bagaimana dan seberapa besar pengaruh variabel rasio likuiditas dan rasio aktivitas terhadap profitabilitas di KPRI “Makmur” Krian sehingga nantinya dapat digunakan dalam penentuan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda Hasil Estimasi data dengan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel rasio likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel profitabilitas koperasi, variabel rasio aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas koperasi, dan secara bersama-sama rasio likuiditas dan rasio aktivitas berpengaruh terhadap profitabilitas koperasi. ABSTRACT This research examines the influence of the ratio analysis of liquidity ratio and activity ratio on profitability KPRI "Makmur" Krian on 2008-2012. The purpose of this study is expected to determine the condition of the liquidity ratio, profitability ratio and cooperative activities as well as to analyze how and how much influence the variable liquidity ratio and activity ratio on the profitability in KPRI "Makmur" Krian so it can later be used in the determination of policies to improve the welfare of members of the cooperative. While the method of analysis used in this research is a method of multiple linear regression. The estimation of data by using multiple regression analysis show that variable of the liquidity ratio has positive influence and significant impact on the variable of profitability of the cooperative, and the variable of activity ratio also has positive influence and significant impact on the profitability of the cooperative. In conclusion, liquidity ratio and activitiy ratio are influencing the profitability of cooperative. Keyword: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas dan Profitabilitas Koperasi
Koperasi memerlukan pengukuran kinerja
keuangan
koperasi
keuangannya.
untuk
menyatakan
Harahap bahwa
(2010:1) menganalisis
mengukur keberhasilan koperasi dalam
laporan keuangan berarti menggali lebih
meningkatkan kesejahteraan anggota-
banyak
nya. Pengukuran kinerja keuangan dapat
dalam suatu laporan keuangan koperasi.
dilakukan dengan menganalisis laporan
Teknik analisis laporan keuangan yang
1
informasi
yang
terkandung
digunakan
kinerja
akan mampu menutup kewajiban jangka
keuangan koperasi pada penelitian ini
pendeknya ketika jatuh tempo. Koperasi
adalah analisis rasio.
yang
Sugiono
untuk
dan
mengukur
Untung
(2008:56)
mampu
memenuhi
kewajiban
keuangannya tepat waktu berarti dapat
menyatakan bahwa analisa rasio me-
dikatakan
rupakan suatu angka yang menunjukkan
dalam keadaan likuid. Rasio yang
hubungan antara unsur-unsur dalam
digunakan untuk mengukur likuiditas
laporan keuangan. Santoso (2009:491)
koperasi adalah rasio lancar (current
juga menyatakan bahwa analisis rasio
ratio). Dimana rasio lancar menurut
dapat
memberi
Hendar (2010:199) merupakan rasio
gambaran kepada penganalisis tentang
yang mengukur kemampuan perusahaan
baik buruknya keadaan atau posisi
koperasi
keuangan suatu perusahaan, terutama
lancarnya dengan harta lancarnya.
menjelaskan
atau
bahwa
dalam
koperasi
tersebut
membayar
hutang
apabila angka tersebut dibandingkan
Selain itu, kinerja keuangan koperasi
dengan angka rasio pembanding yang
juga dapat dilihat dari rasio aktivitasnya.
digunakan sebagai standar. Ini sama
Santoso (2009:501) menyatakan bahwa
halnya untuk koperasi, apabila angka
rasio aktivitas ini dapat digunakan untuk
rasio tersebut dibandingkan dengan
mengukur sampai sejauh mana efisiensi
standar oleh DepKop dan UKM maka
perusahaan dalam penggunaan aktiva-
dapat diketahui kondisi dari koperasi
nya. Hal
tersebut. Analisis rasio tersebut dapat
perusahaan
digunakan untuk mengetahui kinerja
digunakan
keuangan
tersebut,
efisiensi sumber daya koperasi. Dari
likuiditas,
hasil pengukuran dengan rasio aktivitas
aktivitas, dan profitabilitas dari koperasi
ini akan terlihat apakah koperasi lebih
tersebut.
efisien dalam mengelola aktiva yang
khususnya
dari
koperasi
mengenai
Melalui rasio likuiditas kita dapat
ini juga
berlaku dalam
koperasi. untuk
Rasio
mengukur
ini
tingkat
dimiliki. Rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan koperasi untuk
mengukur
membayar hutang jangka pendeknya.
penelitian ini adalah asset turn over
Hendar (2010:199) menyatakan bahwa
(perputaran aktiva) . Dimana asset turn
rasio likuiditas merupakan rasio yang
over
menunjukkan apakah suatu koperasi
merupakan rasio yang digunakan untuk
2
rasio
menurut
aktivitas
Kasmir
dalam
(2010:190)
mengukur penggunaan semua aktiva dan
koperasi
jumlah penjualan yang diperoleh dari
untuk menghasilkan laba. Return on
setiap rupiah aktiva. Rasio ini digunakan
Asset
untuk mengukur efektivitas penggunaan
membandingkan laba yang diperoleh
seluruh aktiva
dalam menghasilkan
koperasi dalam hal ini adalah Sisa Hasil
penjualan, semakin besar rasio ini
Usaha (SHU) dengan total aktiva yang
berarti
dimiliki koperasi.
semakin efektif pengelolaan
seluruh
aktiva
yang
dimiliki
oleh
dengan
(ROA)
seluruh
modalnya
dihitung
dengan
Rasio-rasio tersebut dalam koperasi
koperasi.
sangat diperlukan untuk mengetahui
Disamping itu, rasio profitabilitas
kinerja keuangan koperasi, termasuk di
juga penting untuk dianalisis. Hendar
Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(2010:201) menyatakan bahwa rasio
(KPRI)
profitabilitas merupakan rasio yang
profitabilitas KPRI “Makmur” Krian
menunjukkan seberapa efisien koperasi
tahun 2008-2012 rata-ratanya adalah
dalam memberikan manfaat atas modal
7,49
yang
dengan standar yang ditentukan oleh
diinvestasikan
anggotanya.
“Makmur”
persen.
Apabila
dibandingkan
Depkop
mengukur efisiensi modal dalam suatu
profitabilitas koperasi yang efisien yaitu
perusahaan koperasi dengan memban-
lebih dari 10 persen, maka selama lima
dingkan antara laba dengan modal yang
tahun terakhir tingkat profitabilitas pada
digunakan. Oleh karena itu keuntungan
KPRI “Makmur” Krian belum efisien.
yang besar tidak menjamin atau bukan
Profitabilitas
merupakan ukuran bahwa koperasi itu
menunjukkan
profitabel. Sehingga bagi manajemen
koperasi
atau
profitabilitas
masih belum efisien. Oleh karena itu
tinggi lebih penting daripada keuntung-
diperlukan analisis untuk rasio yang
an yang besar. Profitabilitas dihitung
lainnya yaitu rasio likuiditas dan rasio
menggunakan Return on Asset (ROA)
aktivitas untuk mengetahui pengaruhnya
karena sumber modal koperasi tidak
terhadap profitabilitas yang dimiliki oleh
hanya
KPRI “Makmur” Krian.
berasal
lain,
dari
modal
sendiri
UKM
Tingkat
Profitabilitas sering digunakan untuk
pihak-pihak
&
Krian.
yang
dalam
bahwa
yaitu
belum
tingkat
efisien
kemampuan
menghasilkan
laba
melainkan juga berasal dari modal
Berdasarkan latar belakang masalah
pinjaman. ROA merupakan kemampuan
di atas maka masalah yang akan di
3
bahas dan dicari jawabannya dalam
menyediakan fasilitas fisik koperasi”.
penelitian ini adalah (1) apakah rasio
Modal jangka panjang ini digunakan
likuiditas
terhadap
untuk membiayai fasilitas fisik koperasi,
profitabilitas KPRI “Makmur” Krian,
seperti untuk pembelian tanah, gedung,
(2) Apakah rasio aktivitas berpengaruh
mesin,
terhadap profitabilitas KPRI “Makmur”
menurut Firdaus dan Susanto (2002 : 70)
Krian, (3) Apakah rasio likuiditas dan
modal kerja atau yang disebut modal
rasio aktivitas berpengaruhh terhadap
jangka
profitabilitas KPI “Makmur” Krian.
membiayai
berpengaruh
dan
kendaraan.
pendek
Sedangkan
diperlukan
kegiatan
untuk
operasional
koperasi. Modal jangka pendek ini biasanya digunakan untuk pembayaran
Arti Modal Bagi Koperasi Pada umumnya modal koperasi
gaji, pembelian bahan baku, pembayaran
berasal dari iuran atau simpanan para
pajak
anggota.
sebagainya.
Dalam rangka
mendirikan
dan
permi
asuransi,
Menurut
dan
Hendrojogi
koperasi, bukan hanya jumlah anggota
(2010:190), disamping modal tetap dan
minimal yang harus dipenuhi melainkan
modal kerja masih diperlukan sejumlah
modal yang dimiliki juga penting dalam
dana untuk membiayai pengeluaran
pendirian
koperasi.
modal
selama dalam proses pendiriannya yang
koperasi
harus
saat
disebut sebagai dana pengorganisasian
pengorganisasian
Besar ditentukan
atau
pembentukan
(organizational
koperasi tersebut.
pendirian,
Hendrojogi (2010:190) menyatakan
suatu
koperasi
sudah
usaha,
seperti
izin
pembuatan
anggaran dasar dan rencana kerja, dan
bahwa jumlah modal yang diperlukan oleh
izin
funds)
sebagainya.
harus
Dilihat
dari
kegunaan-kegunaan
ditentukan dari proses pengorganisasian
modal tersebut, dapat diketahui bahwa
atau pada waktu pendiriannya dengan
modal sangat penting bagi koperasi
rincian berapa untuk modal tetap, berapa
untuk menjalankan usahanya. Jadi dapat
untuk modal kerja dan juga dana
dikatakan bahwa modal koperasi adalah
pengorganisasian.
sejumlah dana yang digunakan untuk
Firdaus dan Susanto (2002 : 70),
menjalankan usaha-usaha koperasi.
“Modal tetap atau yang disebut juga modal jangka panjang diperlukan untuk
4
koperasi
Sumber Modal Koperasi UU No 25 Tahun 1992 Tentang
dapat
dilakukan
dengan
berbagai metode, salah satu metode
Perkoperasian mengatakan bahwa modal
yang
koperasi terdiri dari modal sendiri dan
keuangan (financial ratio).
Rasio
modal pinjaman. Modal sendiri dapat
keuangan
untuk
berasal dari simpanan pokok, simpanan
memperlihatkan hubungan antara item-
wajib,
dana
Sedangkan
cadangan modal
bank
adalah
analisa
didesain
rasio
dan
hibah.
item pada laporan keuangan (neraca dan
pinjaman
dapat
laporan laba rugi).
berasal dari koperasi lain dan/atau anggotanya;
dikenal
dan
Sugiono dan Untung (2008:56)
lembaga
memberikan pengertian bahwa “analisa
keuangan lainnya; penerbitan obligasi
rasio
dan surat hutang lainnya; serta sumber
menunjukkan hubungan antara unsur-
lain yang sah. Selain modal tersebut,
unsur
koperasi
melakukan
Hubungan tersebut dinyatakan dalam
pemupukan modal yang berasal dari
bentuk matematis yang sederhana”.Ada
modal penyertaan.
beberapa pendapat ahli keuangan me-
dapat
pula
adalah
suatu
dalam
angka
laporan
yang
keuangan.
ngenai kategori rasio-rasio tersebut yang didasarkan pada tujuan penganalisa
Analisis Rasio Keuangan Dalam kehidupan sehari-hari sering
dalam mengevaluasi suatu perusahaan
dilakukan penilaian terhadap sesuatu
atau
dengan menggunakan berbagai metode
keuangannya.
dan standarisasi. Begitu juga untuk
perbedaan, hampir seluruhnya sama
melakukan penilaian laporan keuangan
dalam menggolongkan rasio keuangan.
suatu perusahaan, temasuk koperasi.
Perbedaan tersebut tidak terlalu menjadi
Analisis laporan keuangan koperasi
masalah karena masing-masing ahli
penting untuk mengetahui kekuatan dan
keuangan
kelemahan
ini
penempatan kelompok rasionya, namun
diperlukan untuk mengelola kinerja
esensi dari penilaian rasio keuangan
yang dicapai manajemen koperasi di
tidak menjadi masalah.
koperasi.
Informasi
masa yang lalu, dan juga untuk bahan
koperasi
berdasarkan
laporan
Meskipun
terdapat
hanya
Menurut
berbeda
Hendar
dalam
(2010:199),
pertimbangan dalam menyusun rencana
“Secara umum rasio-rasio keuangan
koperasi ke depan. Penilaian keuangan
dikelompokkan menjadi rasio likuiditas,
5
rasio hutang (solvabilitas), rasio operasi
kewajiban lancarnya. Sebaliknya, jika
(operation ratio) dan rasio kemampu-
koperasi tidak dapat segera memenuhi
labaan (profitabilitas)”.
kewajiban
Rasio keuangan ini hanya akan menyederhanakan
informasi
dengan
saat
yang
keadaan illikuid. Rasio likuiditas yang digunakan
lainnya.
untuk mengetahui kemampuan mem-
Penyederhanaan ini dapat membantu
bayar utang jangka pendek dalam
kita
untuk
hubungan
pos
pada
ditagih, berarti koperasi tersebut dalam
menggambarkan hubungan antara pos tertentu
keuangannya
menilai antar
secara
cepat
penelitian
dan
dapat
(current ratio).
pos
membandingkannya dengan rasio lain sehingga
kita
dapat
ini
Menurut
adalah
rasio
Hendar
lancar
(2010:199)
memperoleh
,“Rasio lancar mengukur kemampuan
informasi dan memberikan penilaian
perusahaan koperasi dalam membayar
apakah
hutang
koperasi
tersebut
dapat
lancarnya
dengan
harta
mengelola keuangan dengan efisien dan
lancarnya”.Current Ratio dapat dihitung
baik atau tidak.
dengan membandingkan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Aktiva
Rasio Likuiditas Koperasi Menurut
lancar
menggambarkan
alat
Hendar
(2010:199),
bayar dan diasumsikan semua aktiva
likuiditas
menunjukkan
lancar benar-benar bisa digunakan untuk
apakah suatu koperasi akan mampu
membayar. Sedangkan hutang lancar
menutup kewajiban jangka pendeknya
menggambarkan kewajiban yang harus
ketika jatuh tempo”. rasio likuiditas
dibayar dan diasumsikan kewajiban
merupakan rasio yang digunakan untuk
yang benar-benar harus dibayar.
“Rasio-rasio
melihat kemampuan koperasi dalam
Rasio ini menunjukkan kemampuan
melunasi hutang jangka pendeknya pada
aktiva
saat jatuh tempo. Koperasi yang mampu
kewajiban lancar koperasi. Semakin
memenuhi kewajiban keuangannya tepat
besar rasio yang dimiliki maka semakin
waktu berarti dapat dikatakan bahwa
likuid koperasi. Namun demikian rasio
koperasi tersebut berada dalam keadaan
ini memiliki kelemahan, karena tidak
likuid, dan koperasi tersebut memiliki
semua komponen aktiva lancar memiliki
aktiva lancar yang lebih besar dari pada
tingkat likuiditas yang sama.
6
koperasi
dalam
menutupi
Menurut
Sugiono
Untung
layak antara penjualan dan berbagai
(2008:62), rumus untuk menghitung
unsur aktiva, yaitu persediaan piutang,
current ratio adalah:
aktiva tetap, dan aktiva lain.
=
dan
Total Aktiva Lancar Total Kewajiban Lancar
Untuk mengukur rasio aktivitas dalam penelitian ini digunakan rasio
Perhitungan current ratio dalam
Asset Turn Over (Perputaran Aktiva).
penelitian ini akan dipersenkan. Standar
Kasmir (2010:190), “Rasio perputaran
Normal Current Ratio untuk analisis
aktiva (Asset turn over) merupakan rasio
koperasi sebesar 175%-200% (Depkop
yang
& UKM : 2002)
digunakan
untuk
mengukur
penggunaan semua aktiva perusahaan dan jumlah penjualan yang diperoleh
Rasio Aktivitas Koperasi Rasio
ini
digunakan
dari tiap rupiah aktiva”. untuk
Menurut
mengukur tingkat efisiensi (efektivitas)
Sugiono
dan
Untung
(2008:69), rumus untuk menghitung
sumber daya koperasi. Rasio aktivitas
asset turn over adalah sebagai berikut :
juga digunakan untuk menilai kemam=
puan koperasi dalam melaksanakan
Penjualan Bersih Total Aktiva
aktivitas sehari-hari. Dari hasil pe-
Standar normal assets turn over
ngukuran dengan rasio aktivitas akan
dalam koperasi adalah > 3,5 kali
terlihat apakah koperasi lebih efisien
(DepKop & UKM : 2002).
dan efektif dalam mengelola aset yang
Asset tun over (perputaran aktiva)
dimiliki. Jika aktiva yang dimiliki
ini merupakan rasio yang digunakan
koperasi terlalu banyak, maka biaya
untuk mengukur efektivitas penggunaan
modalnya akan menjadi terlalu tinggi
seluruh aktiva
dan akibatnya laba akan menurun. Disisi
penjualan, dan semakin besar rasio ini
lain jika aktiva terlalu rendah maka
berarti
penjualan yang menguntungkan akan
seluruh
hilang.
koperasi.
dalam menghasilkan
semakin efektif pengelolaan aktiva
yang
dimiliki
oleh
Rasio aktivitas berisikan perbandingan antara tingkat penjualan dan
Penelitian Terdahulu
investasi dalam berbagai harta. Rasiorasio
aktivitas
menganggap
Hanum (2008) dalam tesis yang
bahwa
berjudul Pengaruh Kebijakan Modal
sebaiknya terdapat keseimbangan yang
Kerja Terhadap Return on Investment
7
pada Industri Rokok yang Terdaftar di
capital turnover tidak signifikan. Hal ini
Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini
menunjukkan bahwa perubahan tingkat
menujukkan adanya pengaruh kebijakan
profitabilitas perusahaan publik tekstil di
modal
Indonesia selama periode penelitian
kerja
terhadap
tingkat
profitabiltas.
tidak dipengaruhi oleh tingkat likuiditas
Kamaliah dkk (2009) dalam jurnal
dan efisiensi modal kerja perusahaan
yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio
tersebut.
Aktivitas, Leverage Keuangan, Ukuran, dan
Umur
Perusahaan
terhadap
Metode Penelitian
Profitabilitas Perusahaan Wholesale and
Pada penelitian ini jenis penelitian
Retail Trade yang Terdaftar di Bursa
yang digunakan adalah jenis penelitian
Efek Indonesia mengatakan bahwa rasio
deskriptif dengan pendekatan kuatitatif.
aktivitas, leverage keuangan, ukuran,
Rancangan penelitian ini dirancang
dan umur perusahaan secara simultan
untuk
berpengaruh
profitabilitas
likuiditas yang diukur dengan current
perusahaan wholesale and retail yang
ratio (X1) dan rasio aktivitas yang
terdaftar di BEI. Secara parsial inventory
diukur dengan asset turn over (X2)
turnover,
leverage
sebagai
ukuran
perusahaan
terhadap
keuangan,
dan
berpengaruh
menganalisis
varibel
profitabilitas
pengaruh
bebas
koperasi
rasio
terhadap
yang
diukur
terhadap profitabilitas. Sedangkan assets
dengan return on asset (Y). Populasi
turnover dan umur perusahaan tidak
dari
berpengaruh
profitabilitas
“Makmur” Krian. Sedangkan sampel
perusahaan wholesale and retail trade
dalam penelitian ini adalah laporan
yang terdaftar di BEI.
keuangan KPRI “Makmur” Krian tahun
terhadap
Setiyono (2000) dalam tesis yang
modal
adalah
KPRI
Metode pengumpulan data yang digunakan
meliputi:
(1)
profitabilitas perusahaan tekstil yang go
wawancara
dilakukan
dengan
public di BEJ Secara parsial hanya
mengajukan
variabel
mempunyai
kepada pihak KPRI “Makmur” Krian
pengaruh signifikan secara statistik.
tentang berbagai hal yang berhubungan
Variabel current ratio dan working
dengan
leverage
kerja
ini
2008-2012.
berjudul Pengaruh Likuiditas, leverage, manajemen
penelitian
yang
terhadap
8
beberapa
penelitian;
Metode cara
pertanyaan
(2)
Metode
dokumentasi digunakan untuk menge-
terdiri dari uji t dan uji f ; dan
tahui berbagai data yang berkaitan
regresi linier berganda.F.
(3)
dengan permasalahan penelitian baik berupa dokumen
catatan, lain;
laporan, dan
(3)
maupun
Hasil Penelitian
Studi
Rasio likuiditas merupakan rasio
kepustakaan dengan cara mengumpul-
yang
kan informasi yang berhubungan dengan
kemampuan koperasi dalam melunasi
masalah-masalah yang diteliti dengan
hutang jangka pendeknya saat jatuh
mempelajari buku-buku dan literatur.
tempo.
Pada penelitian ini teknik analisis
digunakan
untuk
Perhitungan
melihat
rasio
likuiditas
diukur dengan menggunakan current
data yang digunakan adalah analisis
ratio.
Current
deskriptif dan analisis regresi berganda.
kemampuan
Ratio
aktiva
menunjukkan lancar
dalam
Analisis deskriptif bertujuan untuk
menutupi kewajiban lancar koperasi.
melihat sejauh mana variabel yang
Rasio likuiditas KPRI “Makmur” tahun
diteliti telah sesuai dengan tolok ukur
2008-2012 yang diukur dengan current
yang ada. Analisis regresi digunakan
ratio
untuk menghitung besarnya pengaruh
tahunnya. Selama lima tahun terakhir
rasio likuiditas dan rasio aktivitas
rata-rata rasio likuiditas yang dimiliki
terhadap profitabilitas koperasi pada
KPRI “Makmur” krian sebesar 201,76
Koperasi Pegawai Republik Indonesia
persen.
(KPRI) “Makmur” Krian. Pengujian ini
standar dari DinKop & UKM maka rasio
menggunakan program statistik Eviews
likuiditas koperasi berada pada kriteria
versi 7.0. Hal ini dimaksudkan untuk
cukup
mempermudah dan mempercepat proses
perkembangan
analisis penelitian yang menggunakan
“Makmur” Krian
pendekatan kuantitatif.
terdapat pada Tabel 1.
Langkah-langkah
analisis
mengalami fluktuatif
Jika
setiap
dibandingkan
efisien.
Secara current
dengan
terperinci
ratio
KPRI
tahun 2008-2012
regresi
Rasio aktivitas merupakan rasio
berganda yang dilakukan yaitu (1) Uji
yang digunakan untuk menilai kemam-
Asumsi Klasik yang terdiri dari uji
puan koperasi dalam melaksanakan
normalitas, uji multikolinieritas, uji
aktivitas
heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan
efisiensinya dalam menggunakan aset
uji linieritas ; (2) Uji Hipotesis yang
yang dimiliki. Rasio aktivitas diukur
9
sehari-hari
serta
tingkat
dengan menggunakan assets turn over.
“Makmur” Krian Tahun 2008-
Tabel 2 Perkembangan Rasio Aktivitas (Asset Turn Over) KPRI “Makmur” Krian Tahun 20082012 Tahun Asset Turn Over (X2) 2008 0,16 x 2009 0,27 x 2010 0,28 x 2011 0,24 x 2012 0,24 x Rata-rata 0,24 x Sumber : LPJ KPRI “Makmur” Krian
2012
(data diolah)
Asset Turn Over menujukkan kemampuan koperasi dalam mengelola seluruh aktiva untuk menghasilkan penjualan semakin besar rasio ini berarti semakin efektif pengelolaan aktiva yang dimiliki koperasi. Tabel 1 Perkembangan Rasio Likuiditas (Current
Ratio)
KPRI
Profitabilitas koperasi digunakan
Tahun Current Ratio (X1) 2008 167 % 2009 168,6 % 2010 195,4 % 2011 212,4 % 2012 265,4 % Rata-rata 201,76 % Sumber : LPJ KPRI “Makmur” Krian
untuk mengukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba dengan modal yang dimilikinya. Profitabilitas koperasi diukur menggunakan Return On Assets (ROA) dengan membandingkan laba yang dimiliki koperasi dalam hal ini
(data diolah)
adalah Sisa Hasil Usaha (SHU) dengan
Rasio aktivitas KPRI “Makmur”
total aktiva yang dimiliki koperasi.
Krian yang diukur menggunakan assets
Selama lima tahun terakhir rata-rata
turn over mengalami fluktuatif di setiap
profitabilitas
tahunnya. Selama lima tahun terakhir
“Makmur” krian sebesar 7,49 persen.
rata-rata rasio aktivitas yang dimiliki
Jika dibandingkan dengan standar dari
KPRI “Makmur” krian sebesar 0,24 kali.
DinKop & UKM maka profitabilitas
Jika dibandingkan dengan standar dari
koperasi berada pada kriteria cukup
DinKop & UKM maka rasio aktivitas
efisien. Secara terperinci perkembangan
koperasi berada pada kriteria tidak
Return On Asset KPRI
efisien. Secara terperinci perkembangan
Krian tahun 2008-2012 adalah sebagai
asset turn over KPRI “Makmur” Krian
berikut :
tahun
2008-2012 adalah
sebagai
berikut :
10
yang
dimiliki
KPRI
“Makmur”
Tabel 3 Perkembangan Profitabilitas (Return
On
Asset)
sebesar 0.912399. Dengan demikian,
KPRI
karena nilai probabilitasnya sebesar
“Makmur” Krian Tahun 2008-
0,912399
>
α
(5%),
maka
2012
disimpulkan data berdistribusi secara normal.
Tahun Return On Asset (Y) 2008 6,35 % 2009 7,76 % 2010 7,86 % 2011 7,59 % 2012 7,87 % Rata-rata 7,49 % Sumber : LPJ KPRI “Makmur” Krian
2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk korelasi
mengetahui antar
apakah
variabel
ada bebas
(independen). Untuk pengujian ini dapat dilihat pada nilai R-square
(data diolah)
pada setiap variabel independent nya.
Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini cara yang digunakan adalah matrik korelasi
Uji asumsi klasik perlu dilakukan perlu
(correlation matrix) agar diketahui
memperhatikan adanya penyimpangan-
korelasi antar variabel bebas dalam
penyimpangan
satu persamaan.
karena
dalam model
atas
regresi
asumsi
klasik,
karena pada hakekatnya jika asumsi
Dari hasil analisis data koefisien
klasik tidak dipenuhi maka variabel-
korelasi diantara variabel current
variabel yang menjelaskan akan menjadi
ratio (X1) dan assets turn over
tidak efisien.
(LnX2) sebesar
1. Uji Normalitas
0.25613 lebih kecil dari 0.85 maka dapat
Uji Normalitas bertujuan untuk
0.25613. Karena
dikatakan
“Lolos
menguji apakah dalam model regresi
Multikolinearitas”.
variabel pengganggu atau residual
3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian
memiliki distribusi normal atau tidak.
Uji
heteroskedastisitas
Pengujian normalitas menggunakan
bertujuan menguji apakah dalam
teknik
model regresi terjadi ketidaksamaan
analisis
Jarque-Bera
dan
untuk perhitungannya menggunakan
varience
program
uji
pengamatan ke pengamatan yang
test
lain. Model regresi yang baik adalah
Probablilitasnya
tidak terjadi heteroskedastisitas dan
normalitas didapatkan
Eviews
7.
dengan nilai
Hasil J-B
11
dari
residual
satu
untuk mengetahui adanya hetero-
5. Uji Linearitas
skedastisitas dengan menggunakan
Uji
uji White.
mengetahui
Berdasarkan hasil perhitungan uji
linearitas
heteroskedastisitas
berguna
untuk
kebenaran
bentuk
empiris yang digunakan dan menguji
dengan
variabel
yang
relevan
untuk
menggunakan uji white menghasil-
dimasukkan dalam model empiris.
kan kesimpulan tidak ada masalah
Uji linearitas dalam penelitian ini
heteroskedastisitas
digunakan
dikatakan
data
atau
dapat
bersifat
homo-
Hasil
dengan nilai probabilitas observasi R
Ramsey
(Ramsey
RESET test.
skedastisitas. Hal ini dibuktikan 2
uji
uji
menunjukkan
sebesar 0.1425 lebih besar dari
Ramsey nilai
reset
signifikansi
sebesar 0.6843 > 0.05 yang berarti
0.05.
data lolos uji linearitas.
4. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi atau hubungan
yang
antara
Untuk menjawab permasalahan dan
serangkaian
pengujian hipotesis yang ada pada
pengamatan yang tersusun dalam
penelitian ini perlu dilakukan analisis
rangkaian waktu (data time series)
statistik
maupun tersusun dalam rangkaian
diperoleh. Hasil pengujian hipotesis
ruang
menggunakan teknik analisis regresi
anggota-anggota
atau
terjadi
Uji Hipotesis
dari
disebut
data
cross
sectional. Salah satu pengujian yang
autokorelasi
adalah
yang
telah
Berdasarkan hasil analisis regresi
uji
pengujian hipotesis yang meliputi uji t,
statistik Uji durbin-Watson.
uji F dan koefisien determinasi disajikan
Nilai Durbin-watson Test sebesar 2.451492.
data
dijelaskan pada tabel 4
umum digunakan untuk mengetahui adanya
terhadap
di bawah ini:
Karena nilai statistik
1. Uji t (Secara parsial)
hitung d ada diantara dU dan 4-dU
Uji t merupakan pengujian untuk
yang bernilai 1,54 dan 2,46 sehingga
menunjukkan
dapat
individu variabel bebas yang ada di
disimpulkan
tidak
adanya
masalah autokorelasi.
dalam
model
pengaruh
terhadap
secara
variabel
terikat. Hal ini dimaksudkan untuk
12
mengetahui seberapa jauh pengaruh
bahwa variabel bebas secara parsial
satu variabel bebas menjelaskan
berpengaruh
variasi variabel terikat. Apabila nilai
variabel terikat. Hasil uji t untuk
t hitung lebih besar dari t tabel dan
masing-masing variabel bebas dapat
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
dilihat pada tabel 4.
signifikan
terhadap
(sig < 0,05), maka dapat disimpulkan Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 05/13/13 Time: 11:22 Sample: 2008 2012 Included observations: 5 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C X1 LNX2
10.27869 0.004606 2.560171
0.292539 0.000786 0.142389
35.13608 5.859477 17.98012
0.0008 0.0279 0.0031
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.995480 0.990960 0.061318 0.007520 9.154415 220.2429 0.004520
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
a. Current Ratio (X1)
7.486000 0.644926 -2.461766 -2.696103 -3.090704 2.451492
b. Asset Turn Over (Ln X2)
Pada tabel 4 dapat diketahui
Berdasarkan tabel 4 hasil uji
bahwa hasil uji t untuk variabel
t untuk variabel rasio aktivitas
rasio
diukur
yang diukur dengan assets turn
dengan current ratio diperoleh
over diperoleh nilai signifikansi
nilai signifikansi sebesar 0.0279
0.0031 pada α = 5%. Karena nilai
pada α = 5%. Oleh karena nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05
signifikansi lebih kecil dari 0.05
(0.0031 > 0.05), maka hipotesis
(sig < 0.05), maka hipotesis yang
yang menyatakan “diduga rasio
menyatakan
aktivitas berpengaruh terhadap
likuiditas
yang
“diduga
rasio
likuiditas berpengaruh terhadap
profitabilitas koperasi” diterima.
profitabilitas koperasi” diterima.
13
2. Uji F (bersama-sama)
Dimana :
Uji F (Fisher) digunakan untuk
Y
: Profitabilitas Koperasi (Return
menguji signifikansi model regresi. yaitu
untuk
mengetahui
on Assets)
apakah
X1
terdapat pengaruh semua variabel
: Current Ratio
LNX2
bebas rasio likuiditas dan rasio aktivitas
secara
Turn Over
bersama-sama
terhadap
profitabilitas
“Makmur”
Krian.
Berdasarkan
KPRI
Apabila
:Bentuk Logaritma dari Asset
persamaan
tersebut,
maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
nilai
1. Nilai konstanta sebesar 10,27869
signifikansi lebih kecil dari 0.05 (ρ <
dapat
0.05) maka model regresi signifikan
current ratio dan assets turn over
secara
dianggap
statistik.
dilakukan
Analisis
dengan
regresi
menggunakan
diartikan
konstan
mengalami
Eviews 7.
apabila
variabel
atau
perubahan,
tidak maka
profitabilitas koperasi (return on
Dari tabel 4 dapat diketahui
asset)
mengalami
bahwa hasil uji F diperoleh nilai prob
sebesar 10,27869
(F-statistic) sebesar 0.004520 pada α
yang lain tetap.
peningkatan dengan asumsi
= 5%. Oleh karena nilai signifikansi
2. Nilai koefisien regresi pada variabel
lebih kecil dari 0.05 (sig < 0.05),
current ratio 0,004606 artinya jika
maka
berhasil
variabel current ratio bertambah 1%,
membuktikan bahwa rasio likuiditas
sedangkan variabel assets turn over
dan rasio aktivitas secara bersama-
tetap maka profitabilitas koperasi (Y)
sama berpengaruh terhadap profit-
akan mengalami kenaikan sebesar
abilitas koperasi di KPRI “Makmur”
0,004606. Tanda (+) menunjukkan
Krian tahun 2008-2012.
adanya hubungan yang berbanding
penelitian
ini
searah antara current ratio Regresi Linier Berganda
dan
profitabilitas koperasi, yaitu jika
Berdasarkan hasil pengolahan data
current
ratio
tinggi
maka
dengan Eviews 7. diperoleh persamaan
profitabilitas koperasi juga tinggi,
regresi berganda sebagai berikut:
begitu sebaliknya.
Y = 10.27869 + 0.004606 X1 +
3. Nilai koefisien regresi pada variabel
2.560171 LNX2
assets turn over 2,560171 artinya
14
jika
variabel
assets
over
Semakin besar rasio likuiditas koperasi
bertambah 1% sedangkan variabel
menunjukan bahwa koperasi mampu
current
maka
memenuhi kewajiban keuangannya tepat
akan
waktu berarti koperasi tersebut dalam
ratio
turn
tetap
profitabilitas
koperasi
(Y)
mengalami
kenaikan
sebesar
keadaan
likuid.
Koperasi
2,560171. Tanda (+) menunjukkan
memenuhi
adanya
antara
dengan tepat waktu apabila koperasi
assets turn over dan profitabilitas
tersebut mempunyai alat pembayaran
koperasi, yaitu jika assets turn over
atau aktiva lancar yang lebih besar dari
tinggi maka profitabilitas koperasi
hutang lancarnya, sehingga pada kondisi
juga tinggi, begitu pula sebaliknya.
tertentu
hubungan
searah
kewajiban
dapat
aktiva
menghasilkan
keuangannya
lancar
mampu
keuntungan
(profit-
abilitas) bagi koperasi. Semakin baik
Pembahasan
rasio
likuiditas
ini
maka
keadaan
Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap
koperasi semakin likuid. Ini berarti
Profitabilitas KPRI “Makmur” Krian
koperasi semakin mampu merespon
Berdasarkan
penelitian
kebutuhan
likuiditas
tujuan utamanya untuk mendapatkan
terhadap
laba yang optimal dapat tercapai. Tentu
profitabilitas koperasi dan jika variabel
hal tersebut akan berdampak pada
rasio likuiditas mengalami peningkatan
profitabilitas koperasi yang semakin
maka
meningkat.
dikatakan
hasil
bahwa
berpengaruh
rasio
positif
profitabilitas
koperasi
akan
mengalami peningkatan.
sehari-harinya,
sehingga
Hal ini bertolak belakang dengan
Pernyataan tersebut sejalan dengan
teori yang dikemukakan oleh
Van
penelitian tesis yang dilakukan oleh
Horne (2005:217) “Dalam penentuan
Hanum (2008) yang menyatakan bahwa
kebijakan modal kerja yang efisien,
semakin tinggi tingkat likuiditas maka
entitas
profitabilitas juga semakin meningkat.
adanya pertukaran (trade off) antara
Kreditur akan mengetahui seberapa
faktor likuiditas dan profitabilitas” Jika
besar tingkat keamanan uang yang di
koperasi
investasikan pada
penggunaan modal kerja dalam jumlah
dengan
melihat
koperasi tersebut rasio
likuiditasnya.
yang
15
dihadapkan
memutuskan
besar,
pada
masalah
menetapkan
kemungkinan
tingkat
likuiditas
akan
terjaga
namun
abilitas
koperasi
yang
ditunjukkan
kesempatan untuk memperoleh laba
dengan variabel return on asset. Jika
yang besar akan menurun pada akhirnya
variabel
berdampak pada profitabilitasnya.
peningkatan maka variabel return on
Namun
hasil
ratio
mengalami
regresi
asset juga akan mengalami peningkatan.
menyatakan hal sebaliknya. Pada tingkat
Begitu sebaliknya, jika variabel current
likuiditas
ratio
tinggi,
analisis
current
profitabilitas
yang
mengalami
penurunan
maka
dimiliki KPRI “Makmur” Krian semakin
variabel return on asset juga akan
meningkat.
mengalami penurunan.
Ini
dikarenakan
jumlah
aktiva yang dimiliki koperasi besar bukan berasal dari jumlah kas yang
Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap
tinggi namun berasal dari piutang usaha
Profitabilitas KPRI “Makmur” Krian
yang dimiliki koperasi. Piutang usaha
Rasio aktivitas dalam penelitian ini
yang dimiliki oleh KPRI “Makmur”
berpengaruh
Krian lebih besar jika dibandingkan
profitabilitas koperasi. Jika variabel
dengan kas yang dimiliki koperasi.
rasio aktivitas mengalami peningkatan
Piutang
maka
ini
mampu
mendatangkan
keuntungan bagi koperasi. Jumlah kas
karena
menghasilkan
sudah
diputar
keuntungan
profitabilitas
terhadap
koperasi
akan
mengalami peningkatan
yang dimiliki koperasi tidak terlalu besar
positif
Hasil penelitian ini sesuai dengan
untuk
teori yang dikemukan Wild (2005:72)
walaupun
yang
mengatakan
bahwa
masih dalam bentuk piutang. Jadi
merupakan
meskipun tingkat likuiditas koperasi
menilai profitabilitas perusahaan dan
tinggi
merupakan
bukan
berarti
kas
koperasi
kriteria
penjualan
penting
indikator
untuk
utama
atas
menganggur, namun hal tersebut dapat
aktivitas perusahaan. Dari pernyataan
pula berarti unsur aktiva lain koperasi
tersebut dapat diketahui bahwa laba
yang berjumlah besar misalnya piutang
yang diperoleh oleh suatu perusahaan
usaha dari koperasi tersebut.
termasuk
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada
dipengaruhi
koperasi oleh
salah besar
satunya kecilnya
penelitian ini rasio likuiditas yang
penjualan yang dimiliki oleh koperasi
ditunjukan dengan variabel current ratio
tersebut.
berpengaruh positif terhadap profit-
menguntungkan dari koperasi tersebut
16
Jika
penjualan
yang
semakin
besar
maka
kemungkinan
akan
mendapatkan laba juga semakin besar. Ini
menandakan
mengelola
koperasi
aktivanya
dengan
berdampak
pada
penurunan
keuntungan yang dimiliki koperasi.
dapat
Hal tersebut sesuai dengan hasil
baik
penelitian ini bahwa rasio aktivitas
sehingga aktiva tidak menganggur dan
berpengaruh
positif
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
profitabilitas
koperasi.
laba atau dalam koperasi disebut dengan
aktivitas yang ditunjukkan oleh variabel
Sisa Hasil Usaha (SHU).
asset turn over berada kriteria kurang
Hal ini senada dengan teori Kamaliah (2009:14)
menyatakan
bahwa
terhadap Jika
rasio
efisien maka profitabilitas koperasi yang
rasio
ditunjukkan dengan variabel return on
aktivitas digunakan untuk mengukur
asset berada pada posisi yang belum
seberapa besar efektifitas perusahaan
memuaskan yaitu berada pada kriteria
dan struktur permodalan perusahaan
cukup efisien jika dibandingkan dengan
dalam menggunakan semua sumber
standar yang ditentukan oleh DepKop
daya yang dimiliki sehingga perusahaan
dan UKM.
harus dapat mengelola sumber daya tersebut agar dapat menghasilkan tingkat
Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio
laba yang direncanakan.
Aktivitas Terhadap rofitabilitas KPRI
Rasio aktivitas KPRI “Makmur”
“Makmur” Krian
Krian pada tahun 2008-2012 kurang efisien.
Ini
menandakan
Berdasarkan hasil penelitian yang
bahwa
dilakukan menunjukkan bahwa rasio
perputaran aktiva koperasi kurang baik
likuiditas dan rasio aktivitas memiliki
ini berdampak pada laba yang diperoleh
pengaruh
koperasi.
profitabilitas koperasi
Koperasi
telah
berusaha
yang
signifikan
terhadap
memutar semua kekayaan yang dimiliki
Rasio likuiditas yang dimiliki KPRI
agar bisa mendatangkan keuntungan
“Makmur” Krian pada tahun 2008-2012
namun perputaran aktiva tersebut tidak
berada pada kriteria cukup efisien.
berjalan lancar. Piutang usaha yang
Likuiditas yang di miliki koperasi
dimiliki koperasi tergolong besar dan
tergolong tinggi pada kondisi tertentu
kemungkinan terburuk yang bisa terjadi
hal tersebut dapat membawa keuntungan
adalah kredit macet. Jika hal ini terjadi
juga kerugian bagi koperasi tersebut. Dengan likuiditas tinggi berarti koperasi
17
dapat
memenuhi
semua
kebutuhan
hal ini tidak segera diatasi maka
sehari-harinya sehingga dapat menda-
aktivitas koperasi akan terhambat dan
tangkan
berdampak
keuntungan
bagi
koperasi
namun jika terlalu banyak aktiva yang
pada
keuntungan
yang
dimiliki koperasi.
menganggur dapat berakibat buruk bagi
Dapat disimpulkan bahwa secara
koperasi. Dengan banyaknya aktiva
bersama-sama rasio likuiditas dan rasio
yang menganggur berarti membuang
aktivitas dapat berpengaruh terhadap
kesempatan koperasi untuk mendapat-
profitabilitas koperasi. Tingkat likuiditas
kan keuntungan. Jika uang tersebut
dan kemampuan mengelola sumber daya
dapat
yang
diputar
untuk
melakukan
baik
dapat
berdampak
pada
penjualan ataupun aktivitas lain yang
membaiknya laba yang dimiliki koperasi
dapat menghasilkan keuntungan tentu
sehingga.
hal
tersebut
lebih
baik
untuk
perkembangan koperasi.
Simpulan dan Saran
Jika koperasi dapat mengelola semua
Simpulan
dana yang dimiliki dengan baik tentu
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
akan berdampak baik untuk koperasi.
pembahasan dapat diambil kesimpulan
Koperasi dapat meningkatkan keuntung-
sebagai berikut :
an
1. Rasio likuiditas berpengaruh positif
yang
diperoleh
berdampak pada
sehingga
profitabilitas
ini yang
terhadap
profitabilitas
dimiliki. KPRI “Makmur” Krian lima
artinya
tahun terakhir, kemampuan mengelola
mengalami
sumber dayanya belum efisisen. Hal ini
profitabilitas koperasi juga akan
dapat dilihat dari rasio aktivitas koperasi
mengalami peningkatan. Sehingga
yang masih berada pada kriteria kurang
saat koperasi berada dalam keadaan
efisien. Meskipun dana koperasi telah
likuid
diputar dan dikelola namun jumlah
memenuhi
piutang usaha yang dimiliki KPRI
keuangannya dan kebutuhan sehari-
“Makmur” Krian masih tergolong tinggi
harinya sehingga berdampak pada
sehingga rasio aktivitas koperasi yang
peningkatan
ditunjukkan dengan asset turn over
diperoleh.
(perputaran aktiva) masih rendah. Jika
18
jika
koperasi,
rasio
likuiditas
peningkatan
berarti
koperasi
semua
maka
dapat
kewajiban
keuntungan
yang
2. Rasio aktivitas berpengaruh positif
koperasi
dapat
meningkatkan
terhadap profitabilitas koperasi. Jika
aktivitasnya
rasio
penjualannya atau kegiatan lain yang
aktivitas
peningkatan koperasi
mengalami
maka
juga
profitabilitas
akan
dapat
mengalami
misalnya
mendatangkan
aktivitas
keuntungan
sehingga Sisa Hasil Usaha yang
peningkatan. Hal ini berarti, jika
diperoleh dapat meningkat.
koperasi mampu mengelola sumber
2. Koperasi bekerja sama dengan pihak
dana yang dimiliki dengan aktivitas
bank untuk melakukan pemotongan
yang bisa mendatangkan keuntungan
gaji sehingga pembayaran kredit
tentu
anggota tetap berjalan dengan lancar
dapat
meningkatkan
keuntungan yang diperoleh koperasi.
dan tidak terjadi kredit macet.
3. Rasio likuiditas dan rasio aktivitas
3. Diharapkan
kepada
peneliti
lain
secara bersama-sama berpengaruh
untuk meniliti rasio likuiditas, rasio
terhadap profitabilitas koperasi. Jadi
aktivitas, dan profitbilitas koperasi
dapat diidentifikasi bahwa dengan
menggunakan alat ukur yang lainnya.
likuiditas yang tinggi maka koperasi bisa memenuhi kebutuhan sehari-
DAFTAR RUJUKAN
harinya dan dapat meningkatkan keuntungannya dengan mengelola
Firdaus, Muhammad, dan Susanto, Agus Edi. 2002. Perkoperasian sejarah, teori dan Praktik. Jakarta: Ghalia Indonesia .
dana yang dimiliki untuk kegiatan yang
dapat
mendatangkan
keuntungan.
Hanum, Encik Latifah. 2008. Pengaruh Kebijakan Modal Kerja terhadap Return on Invesment pada Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. [Tesis]. Medan:USU. (http://repository.usu.ac.id).
Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Rasio
aktivitas
koperasi
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : Grasindo.
masih
berada pada kriteria kurang efisien.
Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi :Pokok-pokok Pikiran Mengenai Manajemen dan Kewirausahaan Koperasi. Jakarta: Erlangga.
Ini menunjukkan bahwa koperasi kurang
efisien
dalam mengelola
modal
yang
ada.
Diharapkan
19
Hendrojogi. 2010. Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik. Edisi Revisi 2004. Jakarta: Rajawali Pers.
Mahasiswa dan Praktisi Perbankan. Jakarta: Grasindo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. 2007. Surabaya : Media Center.
Kamaliah.dkk. 2009. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Leverage Keuangan, Ukuran, dan Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas Perusahaan Wholesale dan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, Volume 17, Nomor 3(http//ejournal.unri.ac.id, diakses 23 April 2013).
Van Horne, James C dan Wachowicz, John M. 2005. Fundamentals of Financial Management Prinsipprinsip Manajemen Keuangan. Buku satu. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Wild, John J dkk. 2005. Financial Statement Analysis Analisis Laporan Keuangan. Buku Satu. Edisi 8. Jakarta : Salemba Empat.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuagan . Jakarta: Rajawali Pers. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 129/Kep/M/KUKM/2002 Tentang Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi. Laporan Pertangungjawaban Pengurus KPRI “Makmur” Krian tahun 2008-2012 Santoso, Iman. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediete Accounting). Buku Dua. Bandung: Fefika. Setiyono, Rachmat. 2000. Pengaruh Likuiditas, Laverage, Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Tekstil yang Go Public di BEJ. [Tesis]. Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.(http://eprints.undip.ac. id). Sugiono, Arief dan Untung, Edi. 2008. Panduan Prakatis Dasar Analisa Laporan Keuangan : Pengetahuan Dasar bagi
20