Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
Silviana Pebruary
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN PENDAPATAN BUNGA TERHADAP RATING SUKUK KORPORASI PERIODE 2010-2013 Silviana Pebruary Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara Email :
[email protected] Kata kunci: Peringkat Sukuk korporasi, Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Laverage, Pendapatan Bunga
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang faktor yang mempengaruhi peringkat sukuk korporasi di Indonesia. Penelitian ini mengkaji peran rasio keuangan yang meliputi: rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio laverage, dan pendapatan bunga dari perusahaan. Metode penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan kreteria: 1) perusahaan memiliki laporan tahunan 2010-2013, 2) perusahaan pada waktu untuk menerbitkan laporan tahunan, 3) Peringkat Sukuk perusahaan, diterbitkan dari PT.PEFINDO 2010-2013. Penelitian ini menggunakan regresi logistik ordinal (PLUM) untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan rasio laverage 5% signifikan dan rasio liqudity berpengaruh signifikan terhadap Peringkat sukuk. Dan signifikan 10%, rasio profitabilitas dan pendapatan bunga berpengaruh signifikan terhadap Peringkat sukuk. Secara serempak variabel berpengaruh signifikan terhadap prediksi Peringkat sukuk.
Keywords: Sukuk rating corporation, Profitability ratio, Liquidity ratio, Laverage ratio, Interest income .
Abstract This research aims at providing empirical evidance on factor that affect sukuk rating corporation prediction in Indonesian. This study examines the role of finance ratio: profitability ratio, liquidity ratio, laverage ratio, and interest income from firm. Metod to sampling this research purposive sampling, creteria: 1) firm have annual report 2010-2013, 2) firm on time to publish annual report, 3) Sukuk rating of firm, published from PT.PEFINDO 20102013. This research used ordinal logistic regression (PLUM) to test the hypothesis. The finding research in significant 5% laverage ratio and liqudity ratio have significant effect to sukuk rating. And significant 10%, profitability ratio and interest income have significant effect to sukuk rating. If test at all variables have significant effect to sukuk rating prediction.
Silviana Pebruary
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
(Pemeringkat
Pendahuluan Perkembangan industri pasar modal
pelaku
adalah
pasar
semakin
modal
maraknya
Fitch
Metode pemeringkatan suatu sukuk setiap lembaga pemeringkat berbeda-beda,
yang
yang lebih sering digunakan dengan menilai
mengeluarkan efek-efek syariah selain
rasio keuangan dari perusahaan yang
saham-saham dalam Jakarta Islamic Index
menerbitkan sukuk. PEFINDO Salah satu
(JII). Salah satu produk syariah yang mulai
lembaga pemeringkat yang di percaya untuk
digemari oleh para investor adalah Obligasi
memeringkat dengan melakukan penilaian
Syariah atau Sukuk. Obligasi syariah,
risiko keuangan perusahaan berdasarkan
obligasi syariah atau sukuk merupakan suatu
analisis menyeluruh dan terperinci pada
surat berharga jangka panjang berdasarkan
empat bidang utama, yang mencakup
prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten
kebijakan keuangan manajemen perusahaan
kepada pemegang Obligasi Syariah yang
(financial
mewajibkan
membayar
keuangan termasuk struktur modal (capital
pendapatan kepada pemegang Obligasi
structure), perlindungan arus kas (cash flow
Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta
protection)
membayar kembali dana obligasi pada saat
(financial flexibility).
Emiten
syariah
Indonesia),
Indonesia, dan ICRA.
syariah ditandai oleh berbagai indikator diantaranya
Efek
untuk
jatuh tempo (DSN-MUI) Investor
sukuk
policy),
dan
dan
tiga
fleksibilitas
indikator
keuangan
Sejumlah studi tentang rating sukuk memerlukan
telah dilakukan diantaranya Ikhsan,dkk
informasi yang dapat dijadikan acuan dalam
(2012), dalam penelitian Peringkat Obligasi
mengkomunikasikan
dan
keputusan
Faktor
yang
Mempengaruhinya
investasinya, sehingga informasi keuangan
dependen variabelnya adalah peringkat
suatu entitas bisnis yang berkualitas sangat
obligasi dan menggolongkan 2 kategori
diperlukan
pertanggungjawaban
invesment grade dan non invesment grade.
atas pengelolaan dana yang ditanamkan.
Sedangkan variabel independennya adalah
Peringkat sukuk dinilai sangat penting bagi
pertumbuhan perusahaan (book to market
investor karena informasi tersebut sebagi
ratio), umur obligasi (nilai 1 jika obligasi
pertimbangan untuk memutuskan apakah
mempunyai umur antara 1 – 5 tahun dan 0
sukuk tersebut layak untuk dijadikan
jika mempunyai umur diatas 5 tahun),
investasi
tingkat
reputasi KAP (nilai 1 jika` diaudit oleh KAP
terdapat tiga
The Big Four dan 0 jika diaudit oleh selain
lembaga pemeringkat yaitu, PT. PEFINDO
KAP The Big Four). Hasil penelitian
sebagai
serta
mengetahui
resikonya. Di Indonesia
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
diperoleh
bahwa
seluruh
variable
Silviana Pebruary
signifikan terhadap rating. Secara parsial,
independen mempunyai nilai Wald yang
variabel
lebih besar dari tingkat signifikasi 5%,
terhadap rating obligasi adalah laverage,
artinya
variable
profitabilitas, umur obligasi. Sedangkan
pertumbuhan perusahaan, umur obligasi dan
variabel subordinasi tidak berpengaruh
reputasi
signifikan terhadap rating obligasi.
tidak
satupun
KAP
dari
berpengaruh
terhadap
peringkat obligasi.
berpengaruh
signifikan
Penelitian Estiyanti dan Gerianta
Penelitian Nurmayanti dan Eka (2012),
yang
tentang
Bond
Rating
(2010), tentang Pengaruh Faktor Keuangan
dan
dan Non Keuangan pada Peringkat Obligasi
Pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan.
di BEI. Variabel dependennya Rating, nilai
Variabel dependen Peringkat obligasi , dan
0 untuk default grade, nilai 1 untuk
variabel independen: Time Interest Earning
speculative grade dan nilai 2 untuk
Ratio, Cash Flow to Debt Ratio, Operating
investment
Profit Margin, Debt to Total Asset Ratio ,
independennya adalah Laba Operasi (LO),
Return On Assets, Current Ratio, Total
Laba Ditahan (LD), Aliran Kas Operasi
Assets. Hasil penelitian tersbut menyatakan
(AKO), Likuiditas (LIK), Total assets (AT),
bahwa variabel time interest earned ratio dan
Leverage (LEV), Umur obligasi / maturity
total asset turnover memiliki pengaruh
(MAT), Jaminan / Secure (SECU). Hasil
terhadap bond rating. Sedangkan current
penelitian menyimpulkan bahwa variabel
ratio, quick ratio, return on asset, casf flow
laba ditahan berpengaruh positif pada
to debt ratio, debt to total asset ratio, dan
peringkat obligasi di Bursa Efek Indonesia.
operating profit margin tidak berpengaruh
Sedangkan Laba operasi, aliran kas operasi,
terhadap bond rating.
likuiditas, total assets, leverage, umur
Yohanes (2012), penelitian tentang Pengaruh Rasio Keuangan dan Karakteristik Obligasi
Terhadap
Korporasi
di
Rating
Obligasi
Indonesia.
dependennya
Rating
Sedangkan
independen
Variabel
(D-AAA
(0-17)).
grade.
Sedangkan
variabel
obligasi (maturity) dan jaminan (secure) tidak berpengaruh pada peringkat obligasi di Bursa Efek Indonesia. Magreta penelitian
dan
tentang
Poppy
Faktor-Faktor
(2009), yang
variabelnya
Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi
laverage (DER), profitabilitas (ROE), umur
Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non
obligasi,
penelitian
Akuntansi. Dependen variabelnya Rating
tersebut menyatakan bahwa secara simultan
(High invesment = 1, Low investment = 0),
variabel independen serentak berpengaruh
sedangkan variabel independennya adalah
subordinasi.
Hasil
Silviana Pebruary
Size,
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
Likuiditas
(Current
ratio),
Laverage of Long term liabilities/ Total
Profitabilitas (Return On Invesment/ROI),
assets, Laverage of Net Worth/ Total Assets,
Laverage (Debt to Equity Ratio/DER),
Solvability
Produktifitas,
Operations/Total
Secure,
penelitian
menyatakan
likuiditas,
laverage,
auditor
tidak
Maturity.
Hasil
variabel
size,
maturity,
reputasi
berpengaruh
dalam
of
Productivity
Cash
Flow
from
Liabilities,
of
Sales/Fixed
dan Assets.
Sedangkan hasil analisis faktor: rasio terbaik untuk
memprediksi
peringkat
obligasi
memprediksi peringkat obligasi. Sedangkan
adalah rasio Liquidity of Current Assets/
variabel profitabilitas, produktifitas, secure,
Current
berpengaruh terhadap prediksi peringkat
tambahan temuan rasio Productivity of
obligasi.
Sales/Fixed Assets yang mempunyai factor
Penelitian
Purwaningsih
(2008),
tentang Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik
Liabilities/Current
Ratio
dan
loading tertinggi. Berdasarkan
informasi
dari
untuk memprediksi Peringkat Obligasi:
summary book PEFINDO (2013), terdapat
Studi pada Perusahaan Manufaktur yang
beberapa
Terdaftar
Perusahaan tersebut adalah PT Mobile-8
di
BEJ.
Dimana
dependen
perusahaan
Telecom
(nominal:
variabel
perusahaan telekomunikasi yang gagal di
independennya adalah : Laverage of Long
tahun 2008 akibat leverage keuangan yang
term liabilities/ Total assets, Laverage of
sangat agresif dan memiliki hutang yang
Net Worth/ Total Assets,
Liquidity of
cukup besar dalam mata uang USD. Pada
Current Assets/ Current Liabilities/Current
tahun 2009, PT. Arpeni Pratama Ocean Line
Ratio,
Liquidity of Current Assets-
(APOL), perusahaan pelayaran mengalami
Inventories/ Current Liabilities/Quick Ratio,
kegagalan, karena tarif rendah dan pekerjaan
Solvability of of Net Worth/Fixed Assets,
kapal rendah, dan PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Solvability
from
Kimia Tbk, perusahaan pulp dan kertas
Operations/Total Liabilities, Profitability of
mengalami hal yang sama, karena sengketa
Operating Income/Sales,
Productivity of
hukum dengan salah satu krediturnya.
Cost of Good Sold/Net Sales, Productivity
Terjadi hal seruapa pada PT Berlian Laju
of Sales/Fixed Assets. Hasil penelitian ini,
Tanker Tbk (BLTA), perusahaan pelayaran
dengan analisis backward: rasio yang
lain yang gagal pada tahun 2012, karena
signifikan mempunyai kemampuan untuk
leverage keuangan yang agresif dan posisi
memprediksi peringkat obligasi yaitu rasio
likuiditas yang lemah.
of
Sedangkan
Cash
Flow
(FREN),
gagal.
varibelnya adalah Rating (peringkat D-AAA 0-7)).
Tbk.
yang
merupakan
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
Terdapat fenomena peringkat sukuk dapat dilihat pada kasus salah satu emiten (Berlian Laju Tanker) dimana pada tahun 2012 perusahaan ini telah gagal memenuhi pembayaran bunga dan cicilan imbalan Ijarah yang jatuh tempo pada 28 Februari 2012. Karena kasus gagal bayarnya tersebut Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menurunkan peringkat Sukuk Ijarah II/2009 yang dikeluarkan PT Berlian Laju Tanker Tbk
(BLTA)
menjadi
“idD”
dari
sebelumnya “idCCC”. Resiko gagal bayar dari suatu
Silviana Pebruary
Tinjauan Pustaka Sukuk Obligasi
Syariah
di
dunia
internasional dikenal dengan sukuk. Sukuk berasal dari bahasa Arab “sak” (tunggal) dan “sukuk” (jamak) yang memiliki arti mirip dengan
sertifikat
atau
note
(Sutedi,
2011:110). Fatwa DSN-MUI No.32/DSNMUI/IX/2002 tentang Obligasi syariah, Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten
perusahaan akan mempengaruhi rating
untuk
sukuk dan akan mempengaruhi kepercayaan
pemegang Obligasi Syariah berupa bagi
para investor terhadap sukuk tersebut.
hasil/margin/fee serta membayar kembali
Selain dari resiko gagal bayar, contoh yang
dana obligasi pada saat jatuh tempo.
sudah dipaparkan di latar belakang yaitu
Menurut Sudarsono (2008:238), sukuk
adanya kejanggalan yang terjadi pada rating
bukan merupakan surat utang berbunga
sukuk, yaitu perubahan nilai NPM dalam
tetap, tetapi merupakan surat penyertaan
kurun waktu tiga tahun, tidak merubah
dana, berdasarkan prinsip bagi hasil.
rating sukuk (rating tetap). Dari hal tersebut memungkinkan ada pengaruh lain selain rasio keuangan, sehingga peneliti memiliki beberapa pertanyaan yang mendasar dari masalah tersebut: bagaimana meningkatkan rating sukuk ? bagaimana pengaruh rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage dan pendapatan bunga terhadap sukuk korporasi?
membayar
pendapatan
kepada
Sukuk dapat diartikan dengan Efek Syariah yang berupa sertifikat atau bukti kepemilikan
yang
bernilai
sama
dan
mewakili bagian penyertaan yang tidak atas kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau
aktivitas
investasi
tertentu,
atau
kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu (Lahsasna dan Lee, 2012). Menurut Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institution (AAOIFI), mendefisikan “Sukuk
Silviana Pebruary
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
is investment sukuk as certificates of equal
assets and income), beda jenis utang, beda
value representing undivided shares in
pula tingkatan klaimnya.
ownership of tangible assets, usufructs and services, asset of particular projects or special investment activity “ Dari definisi tersebut dapat dilihat ada perbedaan dengan obligasi konvensional.
Rating Sukuk Suatu sukuk sebelum ditawarkan kepada masyarakat pemodal, sukuk diminta untuk diperingkat (rating) oleh lembaga pemeringkat
(rating
agency).
Agen
Perbedaan dan persamaan antara
pemeringkat akan memberikan penilaian
Sukuk dan Obligasi konvensional. Sukuk
atas obligasi emiten. Potensi risiko suatu
dan obligasi konvensional dalam harga
obligasi dinilai dari banyak aspek. Beda
penawarannya sama sebesar 100%. Jatuh
pemeringkat, beda pula metodologi dalam
tempo sukuk sampai 5 tahun, sedangkan
pengukuran tingkat risikonya. Menurut
obligasi konvensional tidak ada ketentuan.
Yohanes (2012), obligasi umumnya ada dua
Pokok saat jatuh tempo sukuk dan obligasi
jenis obligasi berdasarkan tingkat risikonya,
konvensional sama sebesar 100%. Dari segi
yaitu investment-grade bond (obligasi yang
pendapatannya sukuk menggunakan sistem
ratingnya masuk ke dalam empat kategori
bagi hasil yang return 15,5-16% indikatif,
rating teratas) dan noninvestment-grade,
sedangkan
konvensional
bond/high-yield, bond/junk bond (obligasi
menggunakan bunga yang returnnya 15,5-
yang ratingnya tidak masuk ke dalam empat
16% tetap. Rating dari sukuk dan obligasi
kategori rating teratas) membayarkannya ke
konvensional
pemegang saham.
obligasi
sma-sama
termasuk
invesment grade AA+ (Sudarsono, 2009). Sukuk tidak
jauh
mempunyai beda
karakteristik
dengan
obligasi
kovensional. Berdasarkan klaim atas aset dan pendapatan menurut Keown et al. (2008:236), dalam kasus ketidakmampuan membayar hutang, klaim hutang secara umum (termasuk obligasi) dilunasi terlebih dahulu sebelum saham biasa dan saham preferen. Hal tersebut dinamakan dengan klaim atas aset dan penghasilan (claims on
Peringkat sukuk harus diperhatikan oleh investor apabila investor akan membeli sukuk
karena
menunjukkan
peringkat resiko
sukuk
sukuk.
dapat Terkait
peringkat sukuk sama halnya dengan peringkat obligasi. Menurut Foster (1986), resiko obligasi terkait dengan kemampuan perusahaan yang mengeluarkan obligasi untuk membayar pokok pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo. Misalnya, membeli obligasi yang memilki peringkat BBB ke atas relatif lebih aman dibandingkan dengan
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
obligasi
berperingkat
Alasannya,
obligasi
B
ke
yang
Silviana Pebruary
bawah.
mendorong
PEFINDO
dalam
memiliki
metodologi
pemeringkatan,
hal
kriteria,
peringkat B ke bawah memiliki yeild yang
maupun proses pemeringkatan.
tinggi, peringkat rendah, dan resiko default
Rasio Keuangan dan Pendapatan Bunga
besar (Purwaningsih ,2008).
Perusahaan
Menurut
Keown,
(2004),
Dalam proses pemeringkatan sukuk
Peringkat obligasi secara umum dipengaruhi
hal- hal yang harus dianalisis selain dari
oleh (1) proporsi modal terhadap utang
penilaian sukuknya yaitu dengan melihat
perusahaan,
perusahaan penerbit sukuknya. Salah satu
(2)
tingkat
dkk,
profitabilitas
perusahaan, (3) tingkat kepastian dalam
penilainnya
menghasilkan
keuangan masing - masing perusahaan
pendapatan,
(4)
besar
dengan
melihat
kinerja
kecilnya perusahaan, (5) sedikit penggunaan
penerbit
utang subordinat (Hadiasman, Ibrahim,
keuangan perusahaan dapat diukur dari
2008).
laporan keuangan yang dikeluarkan secara
(emiten).
Pengukuran
kinerja
Rating sukuk di Indonesia dilakukan
periodik. Laporan keuangan berupa neraca,
oleh PT Peemerintah Efek Indonesia
rugi-laba, arus kas dan perubahan modal
(PEFINDO) yang didirikan pada tahun
yang secara bersama-sama memberikan
1993. Perusahaan pemeringkat di Indonesia
suatu gambaran tentang posisi keuangan
sampai saat ini selain Pefindo ada 2 lagi
perusahaan. Informasi yang terkandung
yaitu Fitch Indonesia dan ICRA. PEFINDO
dalam laporan keuangan digunakan investor
merupakan perusahaan yang sudah lama di
untuk memperoleh perkiraan tentang laba
percaya oleh BI untuk merating sukuk
dan deviden di masa mendatang dan resiko
maupun obligasi konvensinal. Selain itu,
atas penilaian tersebut (Brigham dan
jumlah perusahaan yang menggunakan jasa
Houston, 2006).
pemeringkat obligasi PEFINDO jauh lebih banyak
dibandingkan
lembaga
akan menerbitkan suatu efek harus melewati
pemeringkat lainnya. Simbol peringkat yang
screening dari DES (Daftar Efek Syariah).
digunakan PEFINDO sama dengan yang
Daftar Efek Syariah (DES) merupakan Efek
digunakan oleh Standart & Poor’s Rating
yang menggunakan prinsip Syariah di Pasar
Service (S&P’s), yaitu peringkat tertinggi
Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK
dengan simbol AAA, yang menggambarkan
atau Pihak yang disetujui Bapepam-LK.
resiko obligasi yang terendah. Kesamaan
Menurut ketetapan
tersebut
perusahaan yang akan menerbitkan sukuk
karena
dengan
Di pasar modal perusahaan yang
PEFINDO
memang
berafiliasi dengan S&P’s, sehingga S&P’s
Bapepamlk, semua
Silviana Pebruary
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
harus memenuhi kriteria sebagai berikut
b. memenuhi rasio-rasio keuangan
(OJK, 2015):
sebagai berikut:
1. Surat berharga syariah yang diterbitkan
1) total utang yang berbasis bunga
oleh Negara Republik Indonesia;
dibandingkan dengan total asset
2. Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau
tidak lebih dari 45% (empat puluh
Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa
kegiatan
usaha
serta
lima per seratus);
cara
pengelolaan
usahanya
dilakukan
berdasarkan
prinsip
syariah
2) total
pendapatan
bunga
dan
pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan
dengan
total
sebagaimana tertuang dalam anggaran
pendapatan usaha (revenue) dan
dasar;
pendapatan lain-lain tidak lebih
3. Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan
oleh
Emiten
sebelum
dari 10% (sepuluh per seratus); 8. Efek Syariah yang memenuhi Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal yang
ditetapkannya Peraturan ini;
diterbitkan oleh lembaga internasional
4. Saham Reksa Dana Syariah;
dimana Pemerintah Indonesia menjadi
5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi
salah satu anggotanya; dan
Kolektif Reksa Dana Syariah
9. Efek Syariah lainnya.
6. Efek Beragun Aset Syariah;
Pendapatan bunga merupakan hasil
7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan
Efek
Terlebih
Dahulu
yang diperoleh perusahaan yang berbasis bunga atau non halal. Pendapatan bunga
(HMETD) syariah dan Waran syariah,
perusahaan
diambil
yang diterbitkan oleh Emiten atau
pendapatan
total
Perusahaan
tidak
pendapatan bunga perusahaan tinggi berarti
menyatakan bahwa kegiatan usaha serta
ada tambahan pendapatan dari perusahaan
cara pengelolaan usahanya dilakukan
tersebut
berdasarkan prinsip syariah, sepanjang
tersebut dapat berpengaruh positif atau
Emiten
negatif
Publik
atau
yang
Perusahaan
Publik
namun
terhadap
dari
perbandingan
perusahaan.
tambahan
kinerja
Jika
pendapatan
perusahaan
tersebut:
tergantung pada manajemen pengelolaan
a. tidak melakukan kegiatan usaha
perusahaan tersebut. Secara tidak langsung
sebagaimana
dimaksud
dalam
akan
mempengaruhi
peringkat lain
sukuk.
angka 1 huruf b Peraturan Nomor
Kriteria-kriteria
tersebut
IX.A.13;
memungkinkan mempengaruhi peringkat sukuk. Karena setiap perusahaan yang akan
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
Silviana Pebruary
menerbitkan sukuk harus memenuhi syarat
dibenarkan perusahaan yang bergerak dalam
tersebut.
industri yang memproduksi alkohol, jasa
Bagi para investor yang akan
keuangan ribawi, judi, perusahaan senjata
melakukan jual beli di pasar modal terutama
gelap, pornografi, dan sebagainya. Kedua,
para investor sukuk akan melihat rating
perusahaan
sukuk yang akan dibelinya terlebih dahulu.
pembiayaan atau sumber danya dari utang
Pada
maka
tidak lebih dari 30% dari rasio modalnya,
informasi tentang sukuk tersebut haruslah
ketiga, pendapatan bunga yang diperoleh
jelas. Menurut Pontjowinoto, ada beberapa
tidak lebih dari 15%, keempat, perusahaan
prinsip dasar transaksi menurut syariah
yang memiliki aktiva kas atau piutang yang
dalam
jumlah piutang dagangnya atau total piutang
saat
penawaran
melakukan
pertama,
investasi
keuangan,
sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
yang
mendapatkan
dana
tidak lebih dari 50%.
Transaksi dilakukan hendaknya atas
Para pemegang saham preferen dan
harta yang memberikan nilai manfaat
obligasi akan lebih menitik beratkan pada
dan menghindari setiap transaksi yang
aliran kas dalam jangka panjang, sedangkan
dzalim.
untuk para pemegang saham dan calon
Setiap transaksi harus transparan, tidak
investor akan melihat dari segi profitabilitas
menimbulkan kerugian atau unsur
dan resiko. Dalam penentuan membeli
penipuan di salah satu pihak, baik
sukuk
sengaja maupun tidak disengaja.
dengan melihat peringkatnya. Dimana untuk
Risiko yang mungkin timbul harus
merating sukuk yang diterbitkan oleh suatu
dikelola secara hati-hati sehingga tidak
perusahaan melihat dari kinerja atau potensi
menimbulkan resiko yang lebih besar
dari perusahaan tersebut. Jika perusahaan
atau melebihi kemampuan menanggung
tersebut tergolong kinerja dan potensinya
resiko (maysir).
bagus maka sukuk yang diterbitkan akan
Transaksi dalam syariah Islam yang
mendapatkan peringkat bagus pula. Untuk
mengharapkan hasil, setiap pelaku
mengukur kinerja perusahaan dapat dilihat
harus bersedia menanggung resiko.
dari rasio keuangannya. Karena rating sukuk
(Sutedi, 2011)
suatu perusahaan mencerminkan kualitas
Kriteria yang dikemukakan oleh fatwa
maupun
obligasi
konvensional
dari perusahaan tersebut. Lembaga rating
Dewan Syariah Nasional (DSN) untuk
yang
mengeluarkan
peringkat
rating
melaksanakan investasi syariah sebagai
terhadap perusahaan yang mengeluarkan
berikut: pertama, perusahaan yang bergerak
obligasi, biasanya mendasarkan penilaian
dalam bidang industri yang halal, tidak
rating tersebut berdasarkan analisa dari
Silviana Pebruary
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
rasio-rasio keuangan yang dimilikinya.
Hanafi (2004:41), rasio laverage tinggi
Menurut Sartono (2001), rasio keuangan
berarti perusahaan menggunakan utang
dikelompokkan menjadi 4:
yang tinggi, penggunaan utang yang tinggi
1. Rasio Liquiditas, yang menunjukkan
akan meningkatkan profitabilitas, dilain
kemampuan
perusahaan
untuk
pihak
utang
yang
tinggi
meningkatkan
berjangka pendek tepat pada waktunya.
menghasilkan keuntungan pada tingkat
mana
efisiensi
perusahaan
dalam
Jika
akan
memenuhi kewajiban finansial yang
2. Rasio akitivitas, menunjukkan sejauh
resiko.
juga
perusahaan
penjualan, aset, dan modal saham yang baik, maka rasio profitabilitas tinggi. Hal ini
menggunakan asset untuk memperoleh
menunjukkan
efisiensi
dan
efektivitas
penjualan.
pengelolaan aset yang semakin baik. Maka
3. Financial leverage ratio, menunjukkan
pengaruhnya akan baik untuk rating sukuk
kapasitas perusahaan untuk memenuhi
dari perusahaan tersebut. Menurut Hanafi
kewajiban baik jangka pendek maupun
(2004:37), Rasio likuiditas (current ratio)
panjang.
mengukur
bahwa
perusahaan
mampu
4. Rasio profitabilitas, dapat mengukur
memenuhi utang jangka pendeknya (jatuh
seberapa besar kemampuan perusahaan
tempo kurang dari satu tahun) dengan
memperoleh
menggunakan
laba
baik
dalam
aktiva
rasio
Sehingga
hubungannya dengan penjualan, asset
semakin
maupun laba bagi modal sendiri.
likuiditas jangka pendek yang rendah.
Dari rasio-rasio keuangan di atas
rendah
lancar.
menunjukkan
Sebaliknya
jika
dapat dilihat bahwa masing-masing rasio
menunjukkan
kelebihan
berkontribusi terhadap kinerja perusahaan.
(likuiditasnya tinggi dan resiko rendah).
Masing-masing rasio akan mempengaruhi
Resiko rendah berarti akan mempengaruhi
rating sukuk. Rasio laverage (debt equity
rating sukuknya semakin tinggi.
ratio),
mengukur
memenuhi
perusahaan
kewajiban
jangka
dalam panjang,
semakin tinggi rasio (Sartono, 2001:121). Maka semakin besar resiko yang akan dihadapi
investor,
sehingga
investor
mengharapkan tingkat keuntungan yang tinggi. Serta akan mempengaruhi rating sukuknya semakin tinggi resikonya semakin rendah pula rating sukuknya. Menurut
Untuk
rasionya aktiva
mempermudah
tinggi lancar
kegiatan
penelitian dan untuk memperjelas akar pemikiran dalam penelitian ini, berikut ini gambar kerangka pemikiran yang skematis:
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
2.
Gambar. 1 Kerangka Pemikiran
Silviana Pebruary
Perusahaan
mempublikasikan
laporan keuangan secara lengkap dan tepat waktu.
Laverage
3. Profitabilitas
Perusahaan yang
RATING Likuiditas
mempunyai
peringkatnya
sukuk
dikeluarkan
oleh PT. PEFINDO pada tahun 2010-2013.
Pendapatan Bunga
Variabel
Penelitian
dan
Definisi
Operasional
Keterangan: Secara bersama-sama Secara individu
Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan definisi operasional sebagai berikut :
Metode Penelitian
1. Variabel dependen
Jenis dan Sumber Data
Variabel dependen penelitian ini adalah
Penelitian ini merupakan penelitian
Rating
Sukuk.
Rating
merupakan
dipergunakan adalah berupa data sekunder.
korporasi
Data sekunder yang digunakan adalah data
PT.PEFINDO
tahun
data
kualitatif. Sehingga dalam penelitian ini
fundamental perusahaan yang mngeluarkan
dikonversi dalam bentuk kuantitatif.
sukuk ditahun tersebut. Populasi dalam
Menggunakan skala ordinal, data yang
penelitian ini adalah perusahaan yang
diukur menggunakan skala ordinal
mengeluarkan sukuk dan diperingkat oleh
selain mempunyai ciri nominal, juga
PEFINDO. Sampel yang diteliti hanya
mempunyai ciri berbentuk peringkat
perusahaan korporasi. Pemilihan sampel
atau jenjang (Ghozali, 2006).
yang
meliputi
yang
dari
ini
kualitatif dan kuantitatif, data yang yang
2010-2013
peringkat
sukuk
diberikan berbentuk
sukuk oleh simbol
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai
Variabel independen atau variabel
berikut: 1.
2. Variabel independen
Perusahaan mempunyai laporan
bebas dari penelitian ini adalah sebagai
keuangan tahun 2010-2013.
berikut: 1) Rasio
Laverage
(DER)
adalah
menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik
Silviana Pebruary
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
jangka pendek maupun panjang.
kualitatif yang kategorinya lebih dari dua
Untuk rasio laverage menggunakan
kelas yang berperingkat, atau sering disebut
Debt to Equity Ratio (DER).
dengan PLUM (Polytomous Universal
2) Rasio Profitabilitas (ROA) yaitu mengukur
seberapa
kemampuan
Model) (Ghozali, 2006).
besar perusahaan
1. Model Estimasi
dalam
Metode ordinal logistic regression
penjualan,
memungkinkan satu kategori untuk
asset maupun laba bagi modal
mengasumsikan nilai tertentu, kategori
sendiri. Ratio yang digunakan dalam
ini disebut juga dengan base-line.
penelitian ini adalah Return on Asset
Koefisein ordinal logistic regression
(ROA).
dalam model logit base-line dapat
memperoleh
laba
hubungannya
dengan
3) Rasio
Likuiditas
baik
(CR)
menunjukkan perusahaan
yaitu
kemampuan untuk
memenuhi
ditulis dalam bentuk umum: (Ghozali, 2006) 𝑝1
𝐿𝑜𝑔𝑖𝑡(𝑝1) = 𝐿𝑜𝑔 1−𝑝1 = 𝛼1 +
kewajiban finansial yang berjangka
𝛽 ′ 𝑋................................. persamaan (1)
pendek tepat pada waktunya. Dalam
𝐿𝑜𝑔𝑖𝑡(𝑝1 + 𝑝2) = 𝐿𝑜𝑔 1−𝑝1−𝑝2 =
penelitian ini rasio yang digunakan adalah Current Ratio (CR). 4) Pendapatan bunga perusahaan (PB)
𝑝1+𝑝2
𝛼1 + 𝛽 ′ 𝑋 ...................... persamaan (2) 𝐿𝑜𝑔𝑖𝑡(𝑝1 + 𝑝2 + ⋯ + 𝑝𝑘) = 𝑝1+𝑝2+⋯+𝑝𝑘
yaitu dilihat dari nilai perbandingan
𝐿𝑜𝑔 1−𝑝1−𝑝2−⋯−𝑝𝑘 = 𝛼1 +
pendapatan
𝛽 ′ 𝑋................................. persamaan (3)
bunga
dengan
pendapatan total. Satuuan yang
Keterangan:
digunakan adalah persen (%).
α1
= konstanta
β’X = koefisien respektif pada prediktor X
Teknis Analisis Data Teknik analisis data menggunakan
X
= Debt equity ratio (DER),
model empiris regresi binary logit, yang
Return on asset (ROA), Current
ditaksir
ratio (CR), pendapatan bunga
dengan
metode
maximum
(PB).
likelihood (ML) menggunakan program SPSS.20. Tahapan analisis kuantitatifnya
P
= probabilitas rating
adalah estimasi model regresi persamaan
Widarjono
ordinal logistic regression. Model Ordinal
seberapa baik model ordinal logistic
logistic regression adalah model respon
regression (Goodness of Fit) tersebut
(2010),
dalam
melihat
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
Silviana Pebruary
dapat menggunakan beberapa cara,
yaitu dapat mengganti link fuction :
yaitu: 1) melihat ukuran pseudo R2,
logit, cauchit,
mengukur proporsi variasi data yang
complemantary log log,dll.
dijelaskan oleh model, 2) melihat nilai
Ghozali (2006), link function yang baik
person X2, semakin besar nilai person
dapat dilihat dari uji paralel lines yaitu
X2 mengindikasikan model kurang baik
jika nilai p > 0,05 maka model cocok.
negative log log, Menurut
karena terdapat perbedaan besar antara observasi yang diamati dengan prediksi
2. Uji Signifikan
kejadian, dan sebaliknya semakin kecil
Uji Parsial
nilai person X2 mengindikasikan model
Uji singnifikan parsial dilakukan untuk
baik karena perbedaan besar antara
menunjukkan seberapa jauh pengaruh
observasi yang diamati dengan yang
satu variabel penjelas atau independen
diprediksi adalah kecil, 3) melihat nilai
secara individual dalam menerangkan
deviance X2, dihitung dari perbedaan -
probablitas variasi rating sukuk. Untuk
2LL antara model dengan saturated
menguji pengaruh variabel independen
model
memasukkan
terhadap dependen secara individu
interaksi antara variabel independen,
dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
jika perbedaan keduanya kecil model
Ho : variabel independen (DER, CR,
adalah
yaitu
baik
dengan
dan
sebaliknya
jika
ROA, PB) secara individu tidak
perbedaan keduanya besar maka model
berpengaruh
kurang baik.
memprediksi rating sukuk
Untuk melihat model yang tepat dalam ordinal
logistic
regression
dapat
terhadap
Ha : variabel independen (DER, CR, ROA,
PB)
secara
individu
melihat nilai dari Cox and Snell,
berpengaruh
terhadap
Nagelkerke, McFadden. Nilai tersebut
memprediksi rating sukuk
menunjukan seberapa besar variabel
Widarjono (2010), melakukan uji Wald
independen dapat menjelaskan variabel
dengan melihat nilai probabilitas Chi
dependen. Selain itu dalam ordinal
Squares (X2). Jika nilai probabilitas Chi
logistic regression dilakukan uji pararel
Squares (X2) lebih kecil dari tingkat
lines untuk menilai apakah asumsi
signifikansi (α =5%) maka signifikan
bahwa
memiliki
dan menolak H0, dan sebaliknya jika
parameter yang sama atau tidak.
nilai probabilitas Chi Squares (X2)
Dengan menyesuaikan link function
lebih besar dari tingkat signifikansi (α
untuk menhasilkan model yang terbaik,
=5%, 10%) maka tidak signifikan dan
semua
kategori
Silviana Pebruary
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
menerima
H0.
Selain
itu
dapat
dilakukan
pengujian:
independen semua nol dan model yang
jika
nilai
diamati
signifikan dari masing-masing variabel
berikut:
independen (DER, CR, ROA, PB) lebih
Ho : variabel
(final).
Seperti
hipotesis
independen
tidak
kecil dari tingkat signifikansi (α=5%,
memberikan akurasi yang lebih
10%)
baik untuk memprediksi rating
maka menolak Ho sehingga
variabel independen (DER, CR, ROA, PB)
secara
individu
sukuk
berpengaruh
Ha : variabel independen memberikan
terhadap memprediksi rating sukuk.
akurasi yang lebih baik untuk
Sebaliknya apabila lebih besar dari
memprediksi rating sukuk
tingkat signifikansi maka menerima Ho,
Pengujian
sehingga variabel independen (DER,
(α=5%,
CR, ROA, PB) secara individu tidak
pengujian: jika uji final lebih kecil dari
berpengaruh
tingkat signifikansi maka menolak Ho
terhadap
memprediksi
rating sukuk.
untuk mengetahui apakah variabelvariabel independen secara keseluruhan mempengaruhi
rating sukuk (memberikan akurasi yang lebih baik). Dalam model ordinal logistic
regression
signifikasi
dengan
variabel
kriteria
independen
memberikan akurasi yang lebih baik
Uji signifikan determinan dilakukan
bersama-sama
tingkat
10%)
sehingga
Uji Koefisien Determinan
atau
pada
digunakan
uji
untuk
memprediksi
rating
sukuk.
Sebaliknya apabila lebih besar dari tingkat signifikansi maka menerima Ho, sehingga variabel independen tidak memberikan akurasi yang lebih baik untuk
memprediksi
rating
sukuk
(Widarjono, 2010).
likelihood, berdasarkan pada perbedaan -2LL
antara
model
yang
hanya
mempunyai intersep dan model yang diestimasi. Atau diuji melalui uji Chi Squares (X2) dalam model fitting informasi yang sudah tersedia pada software analisis. Informasi terdiri dari dua yaitu model hanya dengan intersep saja (intercept only) atau dengan kata lain
koefisien
regresi
variabel
Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini sampel yang diambil setelah melalui tahap purposive dengan kriteria yang sudah di tentukan sebelumnya di dapat rating sukuk dari 18 sukuk dari 8 perusahaan yang menjadi sampel berupa data kualitatif yaitu: AAA, AA+, AA, AA-, A+, A, A-, CCC, D, sehingga di kuantitatifkan dengan melihat peringkat
sebagai
berikut
:
AAA=9,
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
AA+=8, AA=7, AA- = 6, A+ = 5, A = 4, A-
Silviana Pebruary
Untuk Pseudo R-Square (tabel.3) pada
=3, CCC=2, D=1.
bagian Cox and Snell yang menunjukkan
Hasil Analisis
nilai 0,465. Ini artinya bahwa kontribusi
Setelah memalui pencarian dari link function
yang
ada
penulis
memilih
menggunakan negative log-log, dengan nilai paralel lines sebesar 0,876 lebih dari 0,05
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 46,5%. Sedangkan
sisanya
Tabel. 1. Test of Parallel Linesa -2 Log Chi-
Model
df
Sig.
Tabel. 3 Pseudo R-Square Cox and Snell
,465
Nagelkerke
,485
McFadden
,196
Sumber: Data sekunder (2015)
Likelihood Square Null Hypothesis
Berdasarkan Parameter Estimates,
211,418 191,747b 19,671c
General
53,5%
dipengaruhi oleh varian lain di luar model.
maka model cocok, seperti tertera di tabel berikut:
yaitu
28 ,876
variabel
DER dan CR menunjukkan
pengaruh signifikan pada taraf signifikansi
Sumber: Data sekunder (2015)
Sehingga dalam menganalisis hasil
5%, dimana nilai p-value variabel DER
ini menggunakan link fuction
sebesar 0,00 < 0,05 (signifikan negative).
negative log-log, Model fitting Information
Sedangkan likuiditas (CR) sebesar 0,003 <
menjelaskan tentang model yaitu bagaimana
0,05 (signifikan positif). Variabel ROA dan
pengaruh
variabel
PB menunjukkan pengaruh signifikan pada
independen dan tanpa independen (intercept
taraf signifikansi 10%, dengan nilai p-value
only).
variabel
penelitian
Model
yang
diberikan
Tabel. 2 Model Fitting Information -2 Log Chi-
df Sig.
Final
211,418 55,125
0,086
<
0,1
0,075 < 0,1 (signifikan positif). Dilihat dari koefisien determinan dengan p value (0,00) <
266,543
sebesar
(signifikan positif) dan variabel PB sebesar
Likelihood Square Intercept Only
ROA
4 ,000
Sumber: Data sekunder (2015)
0,05
maka
variabel
independen
memberikan akurasi yang lebih baik untuk memprediksi rating sukuk.
Berdasarkan tabel tersebut maka Ho ditolak karena p value (0,00) < 0,05. Dengan hasil
ini
maka
variabel
independen
memberikan akurasi yang lebih baik untuk memprediksi rating sukuk.
Pembahasan Pengaruh
variabel
terhadap rating sebagai berikut:
independen
Silviana Pebruary
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
1. Pengaruh DER terhadap rating
memenuhi kewajiban finansial jangka
Dari hasil analisis variabel DER
pendek, sehingga resiko rendah dan
mempunyai pengaruh signifikan negatif
rating sukuk akan meningkat.
terhadap rating. Dimana penurunan satu
4. Pengaruh PB terhadap rating
satuan DER akan menaikkan odd ratio
Dari hasil analisis variabel PB
sebesar exp -0,013 dari rating D, dan
mempunyai pengaruh signifikan negatif
sebaliknya. Hal ini sesuai dengan
terhadap rating sukuk. Perhitungan nilai
hipotesis bahwa semakin tinggi rasio
probabilitas rating pada lampiran 3, jika
hutang maka resiko semakin tinggi,
terjadi penurunan PB satu satuan akan
sehingga rating sukuk akan semakin
menaikkan odd ratio sebesar exp -
rendah.
1,038E-005 untuk rating D. Maka
Rasio
DER,
untuk
melihat
sesuai
dengan
hipotesis
bahwa
kapasitas perusahaan dalam memenuhi
pendapatan bunga perusahaan sebagai
kewajiban baik jangka pendek maupun
pertimbangan
panjang dan mengukur sampai berapa
memberikan peringkat sukuk. Dalam
jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan
penyaringan perusahaan yang dapat
hutang.
masuk
2. Pengaruh ROA terhadap rating
Pefindo
menurut
Dewan
dalam
Syariah
Nasional (DSN) pendapatan bunga
Dari hasil analisis variabel ROA
yang diperoleh tidak lebih dari 15%.
berpengaruh signifikan positif terhadap rating. Dimana satu satuan ROA akan menaikkan odd ratio (exp 0,02) dari rating D. Jika semakin tinggi rasio maka semakin tinggi keuntungan bersih yang diperoleh, sehingga akan meningkatkan rating sukuk.
Dari hasil penelitian ini mempunyai hubungan negatif karena derajat ke patuhan dari emiten yang memiliki pendapat bunga rata-rata dari sampel emiten memiliki pendapatan bunga kurang dari 15%. Oleh karena itu peringkat
sukuk korporasi
cenderung memiliki peringkat yang tinggi.
3. Pengaruh CR terhadap rating Dari hasil analisis variabel CR berpengaruh signifikan positif terhadap rating. Dimana kenaikan satu satuan CR akan menaikkan odd ratio sebesar exp
Semakin
kecil
pendapatan
bunga
perusahaan maka semakin tinggi rating sukuk. Dari
pengaruh
masing-masing
dari rating D. Jika semakin
variabel dapat dilihat bahwa dari variable-
tinggi rasio maka semakin besar
variabel tersebut rasio ROA memiliki
kemampuan
pengaruh paling besar dengan nilai estimasi
0,008
perusahaan
untuk
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
Silviana Pebruary
sebesar 0,02 dan hubungannya positif, untuk
semakin rendah rating sukuk. Sedangkan
rasio DER memiliki pengaruh negatif
variabel lainnya mempunyai pengaruh kecil
sebesar
0,013. CR memiliki pengaruh
yaitu current ratio dan pendapatan bunga.
positif dengan nilai estimasi sebesar 0,008.
Untuk current ratio jika semakin tinggi rasio
Sedangkan PB memiliki pengaruh positif
maka rating akan semakin tinggi Sedangkan
sebesar -1,038E-005.
jika pendapatan bunga semakin rendah
Hasil
tersebut
berarti
untuk
meningkatkan peringkat sukuk juga harus meingkatkan kinerja keuangan perusahaan, semakin baik kinerja keuangan perusahaan semakin baik pula rating sukuk. Dimana kinerja perusahaan dilihat dari rasio hutang perusahaan (debt equity ratio), semakin besar rasio semakin besar ketergantungan modal terhadap hutang, hal ini kurang baik
maka rating akan semakin tinggi. Sehingga untuk meningkatkan peringkat sukuk juga harus
meingkatkan
kinerja
keuangan
perusahaan, semakin baik kinerja keuangan perusahaan semakin baik pula rating sukuk. Dan
bagi
perusahaan
yang
akan
menerbitkan sukuk atau masuk dalam Daftar efek syariah, harus memiliki pendapatan bunga dibawah 15%.
jika suatu perusahaan tergantung dengan
Implikasi dan saran dalam penelitian
hutang. Menurut DSN dana pembiayaan
ini bagi emiten, untuk meningkatkan rating
atau sumber dana hutang tidak lebih dari
sukuk, perusahaan harus meningkatkan
30% dari rasio modalnya. Selain itu dilhat
pengelolaan
dari rasio return on asset dan, semakin tinggi
meminimalkan modal yang berasal dari
return on asset dan current ratio maka rating
hutang.
sukuk akan semakin tinggi. Bagi perusahaan
berinvestasi pada sukuk yang diterbitkan
yang akan menerbitkan sukuk atau masuk
oleh emiten yang memiliki hutang sedikit
dalam Daftar efek syariah, harus memiliki
dan emiten yang mampu mengahasilkan
pendapatan bunga dibawah 15%
keutungan yang besar.
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Dari
pembahasan
diatas
dapat
disimpulkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap rating adalah return on asset, semakin tinggi return on asset maka rating sukuk akan semakin tinggi. Kemudian variabel
debt equty ratio,
semakin tinggi debt equty ratio maka
modal
Bagi
dengan
investor,
baik
dan
sebaiknya
Amalia, Luciana Spica dan Vieka Devi, (2007). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ, Artikel Penelitian Publikasi: Proceeding Seminar Nasional Manajemen SMART, Universitas Kristen Maranatha Bansung, 3
Silviana Pebruary
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
November 2007, ISBN 978-97916976-0-6.
Capital Market Directory (ICMD) 2012, Vol.1-2. Jakarta.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F, (2006), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Salemba Empat.
IDX. (2014). Institute for Economic and Financial Research: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2014”, Vol.1-2. Jakarta.
Estiyanti, Ni Made dan Gerianta Wirawan Yasa, (2010), Pengaruh Faktor Keuangan dan Non Keuangan pada Peringkat Obligasi di BEI, Artikel publikasi: http://sna.akuntansi.unikal.ac.id/maka lah/034-AKPM-53.pdf, diakses pada tanggal 21 juni 2015
IDX.
(2013). Perusahaan Tercatat, http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/profilp erusahaantercatat.aspx, diakses pada tanggal 24 juli 2015
IDX.
(2014). Perusahaan Tercatat http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/profilp erusahaantercatat.aspx, diakses pada tanggal 24 november 2015
Fabozzi, Frank. (2007). Bond Market, Analysis, and Strategies. New Jersey: Prentice-Hall Fachrurrizie, Nurakhiroh dan Prabowo Yudo Jayanto. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Rating Sukuk dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening, Accounting Analysis Journal, AAJ Vol. 3 No. 1 Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS, Edisi 1, Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang. Hanafi, Mamduh, (2004), Manajemen Keuangan, Edisi 1, BPFE: Yogyakarta Hadiasman, Ibrahim, (2008), Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan dan DER terhadap Yeild to Maturity Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006, Tesis: Universitas Diponegoro. Ikhsan, Adhisyahfitri Evalina, M Nur Yahya dan Saidaturrahmi, (2012), Peringkat Obligasi dan Faktor yang Mempengaruhinya, Pekbis Jurnal, Vol.4, No.2, Juli 2012: 115-123. IDX. (2012) Institute for Economic and Financial Research: Indonesian
Keown et al, (2008), Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan (edisi 10, jilid 1), Indeks: Jakarta. Kumar, Kuldeep, & Haynes, John D, (2003), Forecasting Credit Ratings Using an ANN and Statistical Techniques, International Journal of Business Studies, Vol.11 No.1, 91-108. Lahsasna, Ahcene & Lee Sze Lin, (2012), Issues In Islamic Capital Market: Islamic Bond/ Sukuk, 3rd International Conference On Business And Economic Research (3rd ICBER 2012) Proceedeing. ISBN: 978-9675705-05-2. Magreta dan Poppy Nurmayanti, (2009), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11, No. 3, Desember 2009, Hlm 143-154. Manurung, Adler H., Desmon Silitonga , dan Wilson R. L. Tobing, (2007), Hubungan Rasio-Rasio Keuangan dengan Rating Obligasi, Artikel penelitian, publikasi: http://www.finansialbisnis.com/Data2
Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Pendapatan Bunga Terhadap Rating Sukuk Korporasi Periode 2010-2013
/Riset/rating%20paper%20%20Desmon.pdf, diakses pada 20 juni 2015 Nurmayanti, Poppy dan Eka Setiawati, (2012), Bond Rating dan Pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan, Pekbis Jurnal, Vol.4, No.2, Juli 2012: 95106. Nafik, Muhammad HR, (2009) , Bursa Efek dan Investasi Syariah, PT Serambi Ilmu Semesta: Jakarta. OJK. (2015), Pengantar Daftar Efek Syariah http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah /data-dan-statistik/daftar-efeksyariah/default.aspx diakses pada tanggal 20 desember 2015 Pefindo, (2013), Perfoma Perusahaan Tercatat, http://www.pefindo.com/index.php/fil eman/file/228, diakses pada tanggal 13 juli 2015 ----------, (2013), Product and Services, Rating Release, Rating Announcement, http://pefindo.com/index.php/pagema n/page/ratings.php diakses pada tanggal 13 juli 2015 Prasetya, Devi, (2008), Analisis Perbedaan Kinerja Perusahaan Sebelum dan Setalah Penerbitan Obligasi Syariah Ijarah di Indonesia Periode Penelitian 2003-2007, Tesis: Universitas Indonesia Purwaningsih, Anna, (2008), Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik untuk memprediksi Peringkat Obligasi: Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ, Jurnal: Kinerja, Volume 12, No.1, Th.2008: Hal. 85-99. PLN, (2013), http://pln.co.id/2011/03/profilperusahaan/, diakses pada tanggal 24 november 2015 Rahardjo, Sapto, 2003, Panduan Investasi Obligasi, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Silviana Pebruary
Riyanto, Bambang, (1978), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada: Yogyakarta. Sartono, Agus, (2001), Manajemen Keuangan:Teori dan Aplikasi, Edisi 4, BPFE: Yogyakarta. Sudarsono, Heri, (2008), Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi, Edisi:3, Ekonisia, FE UII Yogyakarta. Sutedi, Adrian, (2011), Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah, Sinar Grafika: Jakarta. Sunariyah, (2006), Pengantar Pengetahuan Pasar Modal: Edisi Kelima, UPP STIM YKPN: Yogyakarta. Widarjono, Agus, (2010), Analisis Statistika Multivariat Terapan, UPP STIM YKPN: Yogyakarta. Yohanes, Andrey, (2012), Pengaruh Rasio Keuangan dan Karakteristik Obligasi Terhadap Rating Obligasi Korporasi di Indonesia”, Artikel penelitian publikasi : http://batik.imtelkom.ac.id/pustaka/files/ 16237/jurnal/pengaruh-rasio-keuangandan-karakteristik-obligasi-terhadaprating-obligasi-korporasi-diindonesia.pdf, diakses pada tanggal 20 Juni 2015
Fatwa DSN-MUI No.32/DSNMUI/IX/2002, tentang Obligasi Syariah