Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
Analisis Pengaruh Experiential Marketing terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus di Duta Catering, Batu) Panji Deoranto2, Virghea Masita Widyaningtyas1, Siti Asmaul Mustaniroh2 1
2
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian–FTP–Universitas Brawijaya Staff Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian–FTP–Universitas Brawijaya Jl. Veteran – Malang 65145 *email:
[email protected] *telp: 085327158787
ABSTRAK Katering merupakan salah satu penyedia makanan dan jasa untuk sebuah acara atau pesta. Katering merupakan salah satu bisnis kuliner yang banyak dikembangkan karena semakin tinggi tingkat persaingannya di pasaran. Hal tersebut turut menopang perekonomian di kota Batu, hingga akhir tahun 2013 tercatat tinggi, dibuktikan bahwa industri makanan mengalami peningkatan dari periode I hingga periode II 2013 yaitu dari 5,85 menjadi 10,76%. Salah satu bisnis katering di Batu yaitu Duta Katering. Terdapat permasalahan yang terkait dengan experience yaitu belum adanya informasi terkait Duta Katering melalui website serta keinginan konsumen yang beragam yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh experience marketing (sense, feel, act, think, dan relate) terhadap keputusan pembelian di Duta Catering, Batu. Penelitian ini menggunakan metode analisis Generalized Structured Component Analysis (GSCA) dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa feel berpengaruh signifikan namun sense, act, think, dan relate tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Model penelitian ini Y=0,145X 1 + 0,583X2 - 0,080X3 – 0,045X4 + 0,157X5. Nilai FIT, AFIT, total variasi semua variabel yang dapat dijelaskan oleh model adalah 46,3%. Kata Kunci : Duta Catering; Experiential Marketing; GSCA; Keputusan Pembelian
ABSTRACT Catering commonly becomes an event or a party’s meals and services provider. Lately, catering is one of the most developed culinary business since its competition level is highly increased in the market. In the late of 2013, the economy development of Batu was recorded high, this data is also supported by another data which shows that Batu’s food industries during the 1st until the 2nd period were increased from 5.85% up to 10.76%. One of the catering business in Batu namely Duta Catering. There are two problems related to the experience factor: lack of information about Duta Catering in its website and customer’s varied desires that are able to affect customer’s buying decision. The aim of this research is to analyze the influence of experience marketing (sense, feel, act, think, and relate) toward buying decision in Duta Catering. This research uses Generalized Structured Component Analysis (GSCA) as the analysis method with 30 respondents. The researcher applies purposive sampling. The result of this research shows that feel is the only factor which has significant influence towards buying decision. The model of the result is described in Y=0,145X1 + 0,583X2 - 0,080X3 – 0,045X4 + 0,157X5. Moreover, the value of FIT, AFIT and the total variables explained by the model is 46,3%. Keywords: Duta Catering, Experiential Marketing, GSCA, Purchasing Decision
PENDAHULUAN Perkembangan industri kuliner, menjadi salah satu bisnis yang berkembang pesat di Indonesia belakangan ini. Bila ditinjau dari keadaan ekonomi yang masih berkembang. Perkembangan bisnis kuliner ini cukup besar salah satunya karena aktifitas masyarakat yang semakin meningkat sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk memasak makanan atau minuman sendiri. Hal tersebut dapat dibuktikan, bahwa industri makanan mengalami peningkatan dari periode I 2013 hingga periode II 2013 yaitu dari 5,85% menjadi 10,76% (BPS, 2013).
ISBN: 978-602-7998-92-6
P-22
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 Persaingan bisnis antar industri kuliner dibidang katering semakin meningkat. Duta Catering belum memiliki situs web sehingga konsumen tidak dapat mengakses informasi menu beserta tampilan menu yang disediakan oleh Duta Catering. Selain itu, adanya permintaan pelanggan yang menginginkan menu yang tidak terdapat di daftar menu, hal ini menyebabkan pelaku bisnis katering harus mancari tampilan dan rasa makanan yang sesuai dengan khas suatu daerah yang diinginkan, berdasarkan permasalahan diatas maka pelaku bisnis katering perlu melakukan sebuah strategi yang mengolah pengalaman pelanggan melalui Experiential Marketing (sense, feel, think, act, dan relate) yang menyentuh emosional pelanggan secara positif melalui memorable experience untuk mengetahui adanya pengaruh keputusan pembelian pelanggan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan strategi Experiential Marketing dengan metode GSCA (Generalized Structured Component Analysis). Maka perlu adanya penjelasan yang mempengaruhi faktor internal dalam penelitian yang terdiri dari perasaan, pengalaman dan emosi yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Sehingga perlu adanya analisis hipotesis yang dilakukan menggunakan GSCA (Generalized Structured Component Analysis). Jika model struktural yang dirancang oleh peneliti tidak didasari landasan teori yang kuat, maka model hasil analisis GSCA lebih diutamakan untuk tujuan prediksi (Nur, 2014). METODE Penelitian ini dilaksanakan di Duta Catering beralamat di Jl. Raya Areng-areng no. 26 Dadaprejo, Junrejo, kota Batu, Malang. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Terknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dan pengolahan data dilakukan mulai bulan April 2015 sampai dengan Juli 2015. Metode yang digunakan adalah GSCA. Penentuan sampel dengan metode Purposive Sampling. Jumlah responden yang diambil sebanyak 30 responden. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Mulai
Survey Lapang
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
Pendefinisian Variabel
Penentuan Sampel
Penyusunan Kuesioner
Pengumpulan Data
Tidak Valid, Reliabel, dan Linear
Ya
Analisis Data dengan GSCA
Interpretasi Data
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Pada tahap pengolahan data dengan GSCA, data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden yang telah memesan di Duta Catering pada acara pernikahan. Hasil observasi peneliti, dan hasil dokumentasi. Data-data tersebut dikumpulkan dan dijadikan informasi bagi
ISBN: 978-602-7998-92-6
P-23
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 peneliti. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan bantuan software GSCA. GSCA digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel yang ada di experiential mrketing dengan keputusan pembelian pelanggan di Duta Catering. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisa GSCA dapat dilihat pada Gambar 2.
Merancang Model Struktural (hubungan antar variabel laten)
Merancang Model Pengukuran (refleksif atau formatif)
Mengkonstruksi Diagram Jalur
Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan
Estimasi : Koef. Jalur, Loading dan Weight
Evaluasi Goodness of Fit
Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping)
Gambar 2. Langkah-langkah Metode GSCA HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilik Duta Catering yaitu bapak H. Suhardjito, memilih nama Duta dengan maksud agar usaha katering ini dapat dikenal di wilayah Batu hingga Jawa Timur dan bahkan sampai seluruh Indonesia. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan ekonomi, Duta Catering menjadi usaha yang besar dikarenakan banyaknya pemesan baik wilayah Batu, Malang dan sekitarnya hingga luar kota, sehingga perlu adanya naungan badan hukum CV, yaitu CV. Dharma Utama. Berbagai macam acara yang dapat dilayani oleh Duta Catering seperti pesta pernikahan, wisuda, acara kantor, tasyakuran dan lain-lain. Menu masakan yang ditawarkan Duta Catering terdiri dari masakan oriental, continental, tradisional, kue dan gubuk. Sejauh yang dilakukan, pemasaran Duta Catering hingga saat ini, 95% berada di Kota Batu, Malang dan sekitarnya dan 5% berada di luar kota. Duta Catering sendiri memberi batasan untuk pemesanan, dalam sehari maksimal hanya menerima 10 acara besar dikarenakan keterbatasan akan tenaga SDM, kapasitas dapur dan transportasi. SDM dari duta Catering sendiri untuk karyawan tetap sebanyak 82 orang dan karyawan tidak tetap sebanyak 256 orang. Pada pengujian validitas, seluruh indikator dinyatakan valid yang memiliki nilai signifikan pada 0.01 (**). Pada pengujian reliabilitas, memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.6, maka seluruh indikator dinyatakan reliabel. Pada uji linieritas diperoleh nilai signifikansi (linearity) < 0.05, sehingga hubungan antar variabel linear. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Duta Catering yang telah memesan lebih dari satu kali. Jumlah responden sebanyak 30 responden. 86% responden berjenis kelamin perempuan, karena lebih dominan memesan katering. Range usia terbanyak 51-60 tahun 47% karena usia tersebut layak untuk melakukan pemesanan katering pada acara pernikahan. Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 53% karena sebagian besar penduduk kota Malang dan sekitarnya berprofesi sebagai PNS. Pendapatan per bulan terbanyak pada Rp 3.600.000,- sampai Rp 5.000.000,- sebanyak 43% karena sebagian besar PNS memiliki pendapatan sebesar > Rp 3.500.000,-
ISBN: 978-602-7998-92-6
P-24
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 Menurut Ghozali (2013), Nilai FIT selalu berkisar antara 0 sampai 1. Nilai FIT semakin besar dan mendekati angka 1 maka model semakin baik. Nilai FIT, sebesar 0.463 dan nilai AFIT dari model regresi sebesar 0.423, artinya bahwa 46.3% total variasi semua variabel yang dapat dijelaskan oleh model. Total variasi 46.3%, sisanya sebesar 53.7% dapat dijelaskan oleh variabel lain. Variabel lain pada keputusan pembelian untuk usaha makanan, dipengaruhi oleh beberapa hal yang terdiri dari faktor sosial (group) dan faktor personal (lifestyle, economic situation, usia, dan pekerjaan) (Samuel, 2007). Tabel 1. Koefisien Jalur Model Struktural Path Coefficients Estimate Sense -> Keputusan Pembelian 0.145 Feel -> Keputusan Pembelian 0.583 Act -> Keputusan Pembelian -0.080 Think -> Keputusan Pembelian -0.045 Relate -> Keputusan Pembelian 0.157
SE 0.387 0.251 0.155 0.359 0.147
CR 0.38 2.33* 0.52 0.12 1.07
Keterangan tidak signifikan signifikan tidak signifikan tidak signifikan tidak signifikan
Sumber : Data Primer, Diolah 2015
Model matematis yang terbentuk dari diagram jalur adalah : Y = 0.145X1 + 0.583X2 – 0.080X3 – 0.045X4 + 0.157X5 Hipotesis 1 : Sense Berpengaruh Positif pada Keputusan Pembelian Nilai koefisien jalur sense terhadap keputusan pembelian adalah 0.145 dan memiliki nilai CR sebesar 0.38 kurang dari 1,96 yang artinya nilai tersebut tidak signifikan pada 0.05 yang berarti sense tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dengan demikian hipotesis 1 dari penelitian ini ditolak. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada responden, bahwa responden merasa puas dengan kebersihan, kerapian, penyajain menu dan kemudahan informasi, namun Duta Catering masih memiliki kendala dalam memudahkan konsumen untuk melihat dan mencari informasi mengenai sehingga para responden merasa perlu adanya website. Web dapat dibuat khusus oleh Duta Catering yang berisi informasi lengkap mengenai Duta Catering seperti alamat lengkap, peta letak lokasi Duta Catering, profil perusahaan, daftar menu, tampilan menu, serta fasilitas yang diberikan. Hasil penelitian diatas telah diperkuat dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012), yang menyatakan bahwa hipotesis sense tidak berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian, karena perusahaan kurang berhasil memotivasi pelanggan melalui aspek berwujud, melalui warna, desain interior, layout, warna material dan perabotan. Hipotesis 2 : Feel Berpengaruh Positif pada Keputusan Pembelian Nilai koefisien jalur fell terhadap keputusan pembelian adalah 0.583 dan memiliki nilai CR sebesar 2.33 lebih besar dari 1,96 yang artinya adalah nilai tersebut signifikan pada 0.05 yang berarti feel berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, sehingga feel dapat mendukung keputusan pembelian terhadap Duta Catering, dengan demikian hasil hipotesis 2 dari penelitian ini diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa feel memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada responden, menunjukkan bahwa responden merasa puas dengan adanya indikator feel yaitu mengenai fasilitas yang disediakan sangat menarik dan variatif seperti adanya tambahan ice candling, dekorasi sesuai dengan tema, tatanan yang rapi dan responden juga merasakan hidangan yang nikmat, khususnya masakan tradisional. Masakan non tradisional lebih ditingkatkan lagi agar mampu menyaingi kenikmatan masakan tradisional. Namun, beberapa responden merasa tatanan alur makanan yang disajikan masih terlihat penuh untuk alurnya, Hasil penelitian diatas telah sesuai dan diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Saraswati (2013), feel (perasaan) secara regresi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel loyalitas pelanggan. Menurut Natasha (2013), feel merupakan salah satu strategi implementasi untuk memberikan pengaruh merek kepada konsumen, indikator lain yang merupakan unsur dari
ISBN: 978-602-7998-92-6
P-25
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 feel yaitu keramahan dan keterbukaan. Namun pada penelitian Duta Catering ini keramahan tidak masuk dalam feel. Hipotesis 3 : Act Berpengaruh Positif pada Keputusan Pembelian Nilai koefisien jalur act terhadap keputusan pembelian adalah -0.080 dan memiliki nilai CR sebesar 0.52 kurang dari 1,96 yang artinya adalah nilai tersebut tidak signifikan pada 0.05 yang berarti act tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dengan demikian hipotesis 3 dari penelitian ini ditolak. Nilai negatif (-) pada estimate yaitu -0.080 menunjukkan bila act semakin meningkat maka keputusan pembelian dapat menurun atau dapat dikatakan berbanding terbalik. Menurut Kartika (2013), koefisien jalur emotion terhadap risk perception sebesar -0.032, hal ini dijelaskan bahwa keduanya memiliki hubungan negatif (berlawanan arah), artinya semakin tinggi tingkat emosi seorang investor dalam melakukan investasi maka persepsi investor terhadap risiko adalah rendah. Berdasarkan hasil wawancara perlu adanya koordinasi oleh tim manajemen Duta Catering agar lebih ditingkatkan. Responden juga menginginkan adanya koordinasi oleh tim manajeman Duta Catering untuk mengecek ulang menu yang telah dipesan dan waktu pemesanan, sebab beberapa responden merasa adanya sedikit kesalahan akan menu dan waktu pemesanan. Serta keinginan responden akan menu baru yaitu makanan khas beberapa daerah tertentu. Hal tersebut masih belum tersedia di daftar menu Duta Catering. Hal tersebut dibuktikan dengan Menurut Wardani (2011), indikator act yang perlu untuk diteliti yaitu memberikan pelayanan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan, memperlihatkan kepada pelanggan alternatif produk lain dengan menyediakan berbagai macam alternatif produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Menurut Jian Sheu (2008), Dua faktor yang dianggap penting dalam act yang patut untuk diperhatikan, pertama kualitas layanan yang terdiri dari kecepatan penanganan serta sikap tim manajemen, dan penyediaan kritik saran, kedua, layanan yang berhubungan dengan keamanan. Hasil penelitian diatas juga telah diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Oeyono (2013), yang menyatakan bahwa faktor act experience yang diterapkan oleh Tator Café Surabaya Town Square tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dikarenakan tidak pernah melakukan promosi, perlu adanya peningkatan makanan dan minuman dengan cirri khas unik, peningkatan pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang ada, untuk mendapatkan konsumen yang baru dan bertahan. Hipotesis 4 : Think Berpengaruh Positif pada Keputusan Pembelian Nilai koefisien jalur think terhadap keputusan pembelian adalah -0.045 dan memiliki nilai CR sebesar 0.12 kurang dari 1,96 yang artinya adalah nilai tersebut tidak signifikan pada 0.05 yang berarti think tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis 4 pada penelitian ini ditolak. Nilai negatif (-) pada estimate yaitu -0.045 menunjukkan bila think semakin meningkat maka keputusan pembelian dapat menurun atau dapat dikatakan berbanding terbalik. Menurut Kartika (2013), experience tidak berpengaruh signifikan pada risk perception, dengan nilai -0,048 dikarenakan melakukan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu saja, namun juga pendidikan tinggi. Investor tidak semuanya berpatokan pada experience namun pada kemampuan menganalisis saham yang dimiliki karakteristik responden. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada responden, bahwa responden merasa harga dan inovasi yang dilakukan Duta Catering telah sesuai dan cukup baik. Hanya saja beberapa responden menginginkan adanya inovasi produk yang lebih ditingkatkan lagi seperti adanya hiasan yang menarik pada hidangan makanan, makanan yang dibentuk-bentuk semenarik mungkin, atau makanan tradisional yang telah umum dan dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat lebih dikreasikan agar menjadi makanan yang terlihat mewah. Menurut Wardani (2011), pada aspek think, perlu adanya penerapan pemilik usaha dengan memberikan kesempatan konsumen untuk mengeluarkan ide yang dapat dijadikan masukan. Sehingga Duta Catering mampu menerima masukan yang nantinya dapat meningkatkan inovasi serta kreasi masakan Duta Catering. Hasil penelitian diatas telah diperkuat dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Natasha (2013), yang menyatakan bahwa think tidak berpengaruh signifikan dikarenakan adanya kendala, yaitu perlengkapan yang kurang lengkap sehingga menghambat pola pikir konsumen untuk menikmati objek.
ISBN: 978-602-7998-92-6
P-26
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 Hipotesis 5 : Relate Berpengaruh Positif pada Keputusan Pembelian Nilai koefisien jalur relate terhadap keputusan pembelian adalah 0.157 dan memiliki nilai CR sebesar 1.07 kurang dari 1,96 yang artinya nilai tersebut tidak signifikan pada 0.05 yang berarti relate tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dengan demikian hipotesis 5 dari penelitian ini ditolak. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada responden, bahwa responden menilai telah mendapatkan tanggapan yang baik dari pihak Duta Catering dan telah merekomendasikan Duta Catering kepada pihak lain. Namun, beberapa responden menginginkan adanya pemberitahuan ulang terkait dana yang sudah diterima pihak Duta Catering walaupun jumlahnya tidak seberapa besar, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Menurut Andreani (2007), relate dalam prakteknya selalu berhubungan dengan keempat aspek sebelumnya pada experiential marketing. Pada umumnya relate menunjukkan adanya hubungan dengan orang lain, melakukan komunikasi dengan konsumen untuk menjaga hubungan. Maka dari itu perlu dilakukan tim manajemen yang terbagi-bagi atas kepentingannya masing-masing, agar mampu menangani secara terstruktur dan tidak ada yang terlewatkan. Rekomendasi yang telah dilakukan responden terhadap calon konsumen lain juga merupakan salah satu promosi yang dilakukan melalui word of mouth. Sehingga dalam hal ini, pelanggan juga berperan penting dalam perkembangan Duta Catering. Menurut Oeyono (2013), perlu adanya pembuatan database konsumen, dengan adanya database yang dimiliki kemudian dapat dikembangkan untuk melakukan strategi-strategi lain seperti mempererat hubungan antara pemilik usaha dengan konsumen-konsumennya. Hal tersebut dapat dilakukan seperti membentuk komunitas atau dapat juga memberlakukan sistem membership untuk pemesanan tertentu. Menurut Sutisna (2003), dalam komunitas inilah individu dapat mengekspresikan nilai, mengikuti aturan yang berlaku, memahami anggota kelompok dan saling berinteraksi satu sama lain. Hasil penelitian diatas telah diperkuat dan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012), variabel kelima yaitu relate hasilnya tidak signifikan, dikarenakan konsumen belum diajak terlibat secara langsung dalam strategi pemasarannya seperti club atau membership. Sehingga perlu adanya hubungan yang lebih dekat antara pelanggan dengan pihak Duta Catering. KESIMPULAN Pengaruh Experiential Marketing terhadap keputusan pembelian di Duta Catering terlihat pada model Y = 0.145X1 + 0.583X2 – 0.080X3 – 0.045X4 + 0.157X5 dengan nilai FIT dan AFIT sebesar 46.3%. 1. Sense tidak berpengaruh pada keputusan pembelian pelanggan Duta Catering, masih adanya keinginan responden akan kemudahan informasi melalui website dan di Duta Catering masih belum tersedia. 2. Feel berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pelanggan. Pihak Duta Catering mampu menyentuh perasaan emosional konsumen dengan memberikan pengalaman positif. 3. Act tidak berpengaruh pada keputusan pembelian pelanggan, adanya keinginan konsumen yang beragam pada menu yang dipesan, adanya keinginan pelanggan untuk disediakan menu makanan khas suatu daerah yang belum tercantum di buku menu Duta Catering. 4. Think tidak berpengaruh pada keputusan pembelian pelanggan, masih perlu adanya inovasi baru dan masukan ide-ide dari konsumen untuk memberikan rasa puas pada konsumen sehingga memutuskan untuk melakukan pembelian. 5. Relate tidak berpengaruh pada keputusan pembelian pelanggan, perlu adanya pelayanan yang lebih diperhatikan dengan membagi tim manajemen sesuai dengan kebutuhan yang nantinya langsung berkaitan dengan konsumen. DAFTAR PUSTAKA Anderani, F. 2007. Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Marketing). Jurnal Manajeman Pemasaran Vol. 2 No.1. BPS. 2013. Berita Resmi Statistik : Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Triwulan I Tahun 2013. No. 31/05/ Th. XVI. Jakarta.
ISBN: 978-602-7998-92-6
P-27
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Edisi Ketujuh. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Jian Sheu, J dan Hua Su, Y, Tsung Chu, K. 2009. Segmenting Online Game Customers – The Perspective of Experiential Marketing. Journal Expert Systems With Application (Elsevier) 36 Page 8487-8495. Kartika, N dan Iramani. 2013. Pengaruh Overconfidence, Experience, Emotion Terhadap Risk Perception Dan Risk Atitude Pada Investor Pasar Modal Di Surabaya. Journal of Business and Banking 3 (2) 177-188. Natasha, A dan Debrina, D.K. 2013. Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Konsumen di Modern Café Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 2 179-190. Nur, IM. 2014. Mammography Screening pada Kanker Payudara dengan GSCA. Statistika. 2(1): 26 Oeyono, J.T dan Dharmayanti, D. 2013. Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Sebagai Intervening Variabel di Tator Café Surabaya Town Square. Jurnal Manajemen Pemasaran 1 (2) 1-9. Samuel, H dan Kosasih, A.V. 2007. Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran 2 (2) 7380. Saraswati, R, Arifin, Z, dan Yulianto, E. 2013. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas (Studi Pada Pelanggan Taman Indie Resto Malang). Jurnal Administrasi Bisnis 6 (1). Sari, M.K. 2012. Pengaruh Penerapan Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Kartu Pra Bayar Simpati Telkomsel. Economica, Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 1 (1) 121-136. Sutisna. 2013. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Cetakan Ketiga. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.
ISBN: 978-602-7998-92-6
P-28