perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA ( STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011 )
Oleh :
FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN K 2507017
Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA ( STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011 )
Oleh:
FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN K 2507017
Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas SebelasMaret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini dinyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan menurut sepengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Desember 2011 Penulis
FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN K2507017
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada hari
: Rabu
Tanggal
: 4 Januari 2012
Tim Penguji Skripsi Tanda Tangan Nama Terang
Ketua
: Drs. C. Sudibyo, M.T.
.............................
Sekretaris
: Drs. Subagsono,M.T.
Penguji I
: Ngatou Rohman, S.Pd.,M.Pd.
Penguji II
: Suharno, S.T., M.T.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
ABSTRACT FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN, ANALYSIS OF THE FRONT SUSPENSION SYSTEM TROUBLES AT THE CHEVROLET LOVA COMMERCIAL VEHICLES (CASE STUDY IN A TAXI FLEET OF KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011) Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University, 2011. This research purpose is for collecting data and getting infomations about 1) A kind of the front suspension system troubles atthe Chevrolet Lova commercial vehicle in Kosti Solo. 2) The ability of the rider in caring for and operating the vehicle. 3) How to repair the front suspension systemtroubles that occurs at the Chevrolet Lova commercial vehicle in Kosti Solo. The qualitative research is used as aforms of this research by using a case study design in Kosti Solo Workshop. Thedata collection technique which is used are1) The observation method in Kosti Soloworkshop, 2) Interviewing the leader of personnal department, the leader of a workshop and a taxi driver or owner, 3) Documentatation methods or collecting therepairment which is made by the workshop documents and sparepartspurchase at the selling department. This research results can be elaborated as follows: 1) The front suspension system Chevrolet Lovatrouble that often occurs in Kosti Solo is scraped uneven tire and wheel bearingtrouble. 2) The taxi fleet riders of Kosti Solo entrust maintenance and repairment entirely to Kosti Solo Workshop. 3) Chevrolet Lova Commercial Vehicles in Kosti Solo is operated by the owner, main reserves and itinerant reserves. 4) Kosti Solo Workshop is still doingspooringby using threads because the spooring tool that belongs in troubled condition.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
ABSTRAK
FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN, ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA (STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011), Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mendata dan memperoleh informasi tentang1)Jenis-jenis kerusakan pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo. 2)Kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan. 3) Cara memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan desain penelitian studi kasus yang dilakukan di Bengkel Kosti Solo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) metode observasi di bengkel Kosti Solo, 2) wawancara kepada kepala personalia,kepala bengkel dan sopir atau pemilik taksi, 3) metode dokumenter atau pengumpulan dokumen perbaikan yang dilakukan oleh bengkel dan dokumen pembelian sukucadang di bagian usaha. Hasil penelitan dapat dipaparkan sebagai berikut :1) Kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova yang sering terjadi di Kosti Solo adalah pemakanan ban yang tidak merata dan kerusakan bearing roda. 2) Pengendara armada taksi Kosti Solo mempercayakan perawatan dan perbaikan sepenuhnya kepada Bengkel Kosti Solo. 3) Kendaraan Niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo dioperasikan oleh pemilik,cadangan tetap dan cadangan keliling. 4) Bengkel Kosti Solo melakukan spooring masih menggunakan benang dikarenakan alat spooring yang dimiliki dalam keadaan rusak.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
MOTTO
Semua yang aku punya tak lain berkat-NYA, ku peroleh setelah ku percaya (Penulis)
Dan mereka yang ditentukan-Nyadarisemula, merekaitujuga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, merekaitujuga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, merekaitujuga dimuliakan-Nya. ( ROMA 8 : 30 )
Jangan mengeluh kalau sedang diproses, ENJOY saja ! Kesetiaan adalah kunci keberhasilan. (Bapak C.Sudibyo)
Jangan tergesa-gesa,semua indah pada waktu-NYA. (Bapak Subagsono)
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
PERSEMBAHAN
Teriring rasa syukur kepadaTuhan Yesus Kristus, dengan segala kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada: Pribadi pemberi arti, Ibu dan Bapak yang tercinta, Adikku tersayang, Ganda Permata Ardi, Adinda pembawa hati, Dewi Saraswati, Kaum saleh Gereja di Salatiga Tim Pelayanan mahasiswa pengurus dan panitia PMK FKIP UNS, Teman-teman Kos Samadyo (Anggit,Ayub,Praska,Iting,Minyak) + Jumadi, Teman-teman PTM anggkatan 2007, Almamaterku,
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaTuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena hikmat dan pimpinan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Analisis Kerusakan Sistem Suspensi Depan pada Kendaraan Niaga Chevrolet Lova (Studi Kasus di Armada Taksi Koperasi Sopir Transportasi Solo 2011) Persoalan, rintangan, dan hambatan memang selalu ada dalam melakukan perjuangan hidup. Namun, tiada kata lelah untuk mencapai suatu keberhasilan dan tiada kata menyerah untuk mendapatkan kesuksesan.Tahap demi tahap dilakukan dengan ucapan syukur kepada Tuhan untuk dapat menyelesaikan skripsi dan mendapatkan gelar sarjana.Karya skripsi ini menjadi syarat akhir dari rangkaian yang panjang selama menempuh studi di Program pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak baik yang berupa doa,tenaga maupun pikiran. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Sutrisno,S.T., M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Yuyun Estriyanto, S.T., M.T Ketua Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Drs. C. Sudibyo, M.T Pembimbing I yang telah membantu pikiran serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
5. Bapak Drs. Subagsono, M.T Pembimbing II yang telah membantu pikiran serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. 6. Bapak Supriyono Manajer Kosti Solo yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan penelitian di Bengkel Kosti Solo. 7. Bapak Hudan N. Kepala Personalia Kosti Solo yang telah membantu mendapatkan keperluan informasi dalam penelitian. 8. Bapak Joko Santoso Kepala Bengkel Kosti Solo yang telah memberikan informasi dan bimbingan untuk mendapatkan data penelitian di bengkel. 9. Bapak Hartoko Kepala bengkel Chevrolet Solo yang memberi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. 10. Seluruh mekanik dan pegawai Gudang Kosti Solo yang membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. 11. Semua pihak yang turut membantu dalam segala hal tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih untuk semuanya Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang tidak lepas dari kesalahan namun terus dipulihkan hari ke sehari. Walaupun penulis telah berusaha secara optimal namun penulis menyadari banyak kekurangan dari berbagai aspek, yang pastinya tidak disengaja. Oleh karena itu saran dankritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat umumnya.Tuhan memberkati
Surakarta, Desember 2011 Penulis
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iii
SURAT PERNYATAAN..................................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................
vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xix
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah..............................................................................
5
C. Tujuan Penelitian..................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
6
BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka........... .......................................................................
7
1)
Tinjauan tentang Chasis..................................................................
7
a. Bodi dan Frame (Rangka Kendaraan)......................................
7
b. Engine (Mesin)..........................................................................
8
c. Power rain (Pemindah Tenaga)................................................
8
d. Wheels (Roda-roda)...................................................................
8
e. Steering System (Sistem Kemudi)..............................................
9
f. Suspension System (Sistem Suspensi).........................................
9
g. Brake System (Sistem Rem).........................................................
9
2)
Sistem Suspensi..............................................................................
10
a. Pegas..........................................................................................
10
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
1) Pegas Koil...........................................................................
10
2) Pegas Daun........................................................................... 11 3) Pegas Batang Torsi................................................................ 12 4) Pegas Karet............................................................................ 12 5) Pegas Udara............................................................................ 13 b. Shock Absorber (Peredam Kejut)................................................... 13 c. Ball Joint....................................................................................... 14 d. Stabilizer Bar (Stabilisator)........................................................... 15 e. Strut Bar (Lengan Penahan).......................................................... 15 f. Lateral Control Rod....................................................................... 16 g. Bumper.......................................................................................... 16 3)
Tipe dan Karakteristik Sistem Suspensi........................................ .
17
a. Suspensi Model Rigid.................................................................. 17 1) Aksel Canggah...................................................................... 17 2) Aksel Kepalan Tinju............................................................. 17 3) Aksel Pipa.............................................................................. 18 4) Aksel De-Dion........................................................................ 19 b. Suspensi Model Bebas / Independen 1) Suspensi Mac Pherson........................................................... 20 2) Suspensi Double Wish Bone.................................................. 22 3) Suspensi Bebas dengan Aksel Lengan Torsi......................... 24 4) Suspensi Bebas dengan Lengan Memajang.......................... 25 4)
Tinjauan Tentang Chasis Chevrolet Lova.......................................... 25 a. Mesin (Engine)............................................................................. 25 b. Sistem Kemudi (Steering System)................................................. 25 c. Sistem Rem (Brake System).......................................................... 26 d. Roda-roda (Wheels)....................................................................... 27 e. Sistem Suspensi (Suspension System)........................................... 27
5)
Komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova.......................... 28
6)
Gangguan dan Kerusakan Sistem Suspensi Depan............................ 30
B. Hasil Penelitian yang Relevan................................................................. 31
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
C. Kerangka Berpikir ................................................................................
31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
34
1. Tempat Penelitian...........................................................................
34
2. Waktu Penelitian ............................................................................
34
B. Bentuk dan Strategi Penelitian .............................................................
34
1. Bentuk Penelitian............................................................................. 34 2. Strategi Penelitian............................................................................
35
3. Fokus dan Obyek penelitian.............................................................. 36 C. SumberData ........................................................................................ ..
36
1. Data Primer....................................................................................... 36 2. Data Sekunder.................................................................................. 37 D. Teknik Sampling ..................................................................................
37
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................
38
1. Metode Observasi...........................................................................
38
2. Metode Wawancara ........................................................................
38
3. Metode Studi Kepustakaan/Studi Dokumentasi ............................
39
F. Validitas Data........................................................................................
39
1. Ketekunan / Keajegan Pengamatan.................................................
39
2. Triangulasi........................................................................................ 39 G. Teknik Analisis Data.............................................................................
40
1. Pengumpulan Data........................................................................... 40 2. Reduksi Data...................................................................................
40
3. Penyajian Data.................................................................................
41
4. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi................................................. 41 H. Prosedur Penelitian...............................................................................
42
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 1. Gambaran Umum Perusahaan.........................................................
44 44
a. Sejarah Koperasi Sopir Transportasi Solo.................................... 44 1) Sejarah Berdirinya Kosti Solo................................................. 44
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
2) Sejarah Lambang Kosti Solo................................................... 44 b. Denah Koperasi Sopir Transportasi Solo.................................... 46 c. Struktur Organisasi Koperasi Sopir Transportasi Solo...............
46
d. Permodalan Koperasi................................................................... 53 e. Pembagian Sisa Hasil Usaha....................................................... 54 f. Kepegawaian Kosti Solo.............................................................. 54 g. Pembukuan Kosti Solo.................................................................. 55 h. Jenis Usaha Koperasi Sopir Transportasi Solo............................... 55 2. Gambaran Khusus Bengkel................................................................ 56 a. Layanan Bengkel........................................................................... 56 b. Peralatan dan Fasilitas yang Dimiliki Bengkel............................. 58 c. Proses Pelayanan Perbaikan.......................................................... 59 B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ......................................................
60
1. Data Observasi................................................................................
60
2. Data Wawancara..............................................................................
68
3. Data Dokumentasi ........................................................................... 70 C. Temuan Studi yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori .....................
73
1. Hasil Analisis DataObservasi.........................................................
73
2. HasilAnalisis Data Wawancara ......................................................
74
3. Hasil Analisis Data Metode Studi Dokumenter .............................
75
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ..............................................................................................
76
B. Implikasi ...............................................................................................
77
C. Saran.....................................................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN.
commit toxv user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Pegas Koil (Coil Spring).........................................................
11
Gambar 2.Pegas Daun ( Leaf Spring )...............................................
11
Gambar 3.Pegas Batang Torsi ( Torsion Bar Spring ).............................
12
Gambar 4.Ball joint.....................................................................................
14
Gambar 5.Stabilizer Bar.............................................................................
15
Gambar 6.Strut Bar (Lengan Penahan)......................................................
16
Gambar 7.Aksel Canggah...........................................................................
17
Gambar 8.Aksel Kepalan Tinju..................................................................
18
Gambar 9.Aksel Pipa Berpegas Koil..........................................................
18
Gambar 10.Aksel Pipa Berpegas Daun.......................................................
19
Gambar 11.Aksel Pipa Berpegas Daun.......................................................
19
Gambar 12.Suspensi Mac. PhersonDengan Lengan Melintang Dan BatangPenahan.................................................................
20
Gambar 13.Suspensi Mac. Pherson Dengan Lengan Melintang Dan Memanjang.......................................................................... Gambar 14.Suspensi Mac. PhersonDenganLengan
.........................
21 21
Gambar 15.Suspensi Double Wish Bone Dengan Pegas Koil....................
22
Gambar 16.SuspensiDouble Wish Bone Dengan Pegas Koil....................
23
Gambar 17.Tipe Under Slung Parallel Leaf Spring.................................
23
Gambar 18.Tipe Over Slung Parallel Leaf Spring...................................
24
Gambar 19. Suspensi Bebas Dengan Aksel Lengan Torsi.........................
24
Gambar 20. Suspensi Bebas Dengan Lengan Memanjang.......................
25
Gambar 21. Komponen-komponen Sistem Rem Chevrolet Lova ...........
26
Gambar 22. Komponen-komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova...........................................................................
29
Gambar 23.Bagan Kerangka Pemikiran......................................................
33
Gambar 24.Analisis Data Model Interaktif.................................................
41
Gambar 25.Logo Kosti Solo Berseri .............................................................
44
Gambar 26.Logo Kosti Solo ..........................................................................
45
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Gambar 27.Denah Lokasi Kosti Solo............................................................
46
Gambar 28.Struktur Organisasi Kosti Solo 2011........................................
47
Gambar 29. Pemesanan Taksi Kosti Solo Via Line Telephone...................
51
Gambar 30.Bengkel Mesin/Engine Kosti Solo .............................................
57
Gambar 31.Bengkel Bodi Kosti Solo ............................................................
57
Gambar 32.Bagan Alur Pelayanan Perbaikan............................................
59
Gambar 33. Kerusakan Pada Taksi No 044................................................
60
Gambar 34. Pemakanan Ban Yang Tidak Merata ....................................
61
Gambar 35. Keluhan Taksi No 036 ...............................................................
62
Gambar 36. Bush Control ArmYang Rusak ..................................................
62
Gambar 37. Karet Bantalan Suspensi Depan Bagian Atas . (Front Strut Mount). ..................................................................
63
Gambar 38.Kerusakan Pada Laker/Bearing Roda Depan. .......................
64
Gambar 39. Baut Pengikat Control Arm.........................................................
65
Gambar 40. Pemeriksaan Kelurusan Roda Dengan Benang ......................
66
Gambar 41. Stering Knuckle yang Telah Dilepas Dari Bodi Kendaran ...................................................................
67
Gambar 42.Baut Camber Dan Tie Rod ........................................................
68
Gambar 43. Rubber Mounting/Front Strut MountToyota Soluna ..........
72
Gambar 44. Bekas Ban Karena Pemakanan Tidak Merata .....................
72
xvii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Spesifikasi Roda
roda (Wheels) Chevrolet Lova.......................
Tabel 2.Spesifikasi Sistem Suspensi Chevrolet Lova.................................
27 28
Tabel3.Kerusakan Yang Berhubungan Dengan Sistem Suspensi Depan Bulan Juli-September 2011 .................
71
Tabel4.Pengeluaran Komponen Sistem Suspensi Depan hevrolet Lova Bulan Juli-September 2011...................................
xviii
commit to user
71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Pedoman Pengumpulan Data Penelitian....................................... 81 Lampiran 2.Pedoman Pengisian Data Observasi...........................................
83
Lampiran 3.Lembar Observasi.......................................................................... 84 Lampiran 4. Pokok-Pokok Hasil Wawancara.................................................
85
Lampiran 5. Hasil Dokumentasi Bengkel Dan Bagian Usaha Kosti Solo 2011..........................................................................
89
Lampiran6.Daftar Nama Pemilik Taksi Sopir Cadangan Tetap Dan Cadangan KelilingKosti Solo 2011......................................
90
Lampiran 7.Daftar Peralatan Yang Dimiliki Bengkel Kosti Solo.................... 92 Lampiran 8.Daftar Rekanan Yang Bekerja Sama Dengan Kosti Solo........................................................................ 94 Lampiran 9.Foto-Foto Dokumentasi............................................................. Lampiran 10.Surat Perijinan Penelitian Skripsi
xix
commit to user
97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada waktu sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat lepas dari penggunaan sarana transportasi. Jalur - jalur transportasi baik darat, air, maupun udara mampu membantu manusia untuk lebih cepat dalam bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Di kota - kota besar, pertumbuhan penduduk yang terjadi setiap tahun, secara otomatis membuat permintaan akan kebutuhan alat transportasi meningkat, baik transportasi perkotaan umum maupun pribadi. Di tengah kondisi seperti itu, fasilitas angkutan umum juga memprihatinkan sehingga tidak ada pilihan lain bagi para pengguna jalan selain menggunakan kendaraan pribadi. Hampir semua kota-kota besar di Indonesia, pola angkutan umum yang digunakan masih mengacu pada sistem angkutan umum di kota kecil. Kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan masih menggunakan jasa angkutan kota (angkot). Kapasitas angkut yang terbatas dan jumlah yang cukup banyak membuat jalanan semakin padat. Belum ada jaringan angkutan umum terpadu yang bisa diandalkan. Sebagaimana dikutip dari http://www.requestartikel.com/permasalahanlalu-lintas-transportasi-di-kota-besar-2011071223.html.Di negara-negara maju, angkutan umum justru dirancang seefisien mungkin. Kapasitas angkut yang besar, kenyamanan, dan ketepatan waktu menjadi ke unggulan angkutan umum di negara yang maju. Sistem angkutan umum tidak dirancang dengan jumlah banyak, tetapi dirancang dengan mengutamakan kapasitas angkut. Fasilitas angkutan umum yang berantakan juga berbanding lurus dengan rencana penambahan ruas jalan. Arus urbanisasi yang terus mengalir setiap tahun, membuat tanah kosong di kota besar semakin langka dan membuat pembangunan jalan baru semakin sulit. Para pendatang baru itu juga membawa kebiasaan berkendara di daerah ke kota, membuat keadaan di jalan raya semakin ramai dengan perilaku disiplin yang rendah. Jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan jalan, kebiasaan mengendara yang buruk, dan tidak adanya angkutan umum yang memadai secara otomatis menyebabkan kemacetan terjadi di berbagai tempat. Kemacetan ini membuat jarak tempuh semakin panjang dan lama. Pengguna jalanpun semakin tidak nyaman dengan keadaan ini. Melihat uraian yang ada di atas, taksi masih direkomendasikan untuk menjadi solusi dalam permasalahan tersebut. Dalam perkembangannnya, taksi merupakan salah satu sarana transportasi darat yang sering digunakan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
berpergian, terutama untuk tujuan-tujuan dalam kota, atau dari dan ke bandara, pelabuhan, serta terminal bus. Orang rela membayar mahal untuk taksi demi kenyamanan, keamanan, dan karena lebih mempunyai privasi dibanding angkutan umum lainnya.
enumpang taksi sering kesal karena ulah
oknum sopir yang tidak mau menggunakan argo meter, menuntut uang lebih (semacam tip), berpura-pura tidak punya uang kembalian, atau penumpang sengaja dibawa berputar-putar, dan dalam sejumlah kasus sopir taksi bahkan menjadi pelaku perampokan terhadap penumpangnya
utip dari
http://lipsus.kompas.com/edukasi/read/2008/05/06/14453292/Agar.Nyaman.dan. Aman.Naik.Taksi. Di kota Solo, berita yang kurang baik ini ternyata tidak berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk menggunakan taksi. Hal ini dikarenakan kota Solo menjadi salah satu kota budaya dan pariwisata. Bisnis transportasi darat di kota Solo khususnya taksi dinilai masih berpeluang di tengah mati surinya bisnis angkutan darat lainnya, khususnya bus kota dan angkutan kota (Angkuta).
Saat
ini, ada enam Taksi yang beroperasi di Solo, yakni Gelora Taksi, Kosti Taksi, Solo Central Taksi (SCT), Mahkota Ratu Taksi, Bengawan Taksi dan Sakura Taksi
dengan
total
ada
sekitar
500
unit
taksi
.
Dikutip
dari
http://www.solopos.com/2011/ekonomi-bisnis/angkuta-mati-suri-taksi-justruberpeluang-105695. Dari keenam perusahaan taksi yang beroperasi di kota Bengawan ini,Kosti Solo berbeda dengan perusahaan taksi yang lain. Hal ini dikarenakan badan usaha Kosti Solo berbentuk koperasi yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Selain itu, Kosti Solo juga memiliki tujuan untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan pemerintah Kota Solo dalam upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam hal transportasi (Company Profile 2009:1). Dari segi prestasi yang terkait dengan kinerjanya,Kosti bersama Koperasi Pegawai Telkom dan Primer Koperasi Angkatan Darat D 01 didaulat mewakili Solo untuk bersaing di tingkat nasional sebagai koperasi berprestasi. Tiga koperasi tersebut bersaing dengan koperasi wakil dari sembilan daerah di Tanah Air. Kosti menjadi salah satu kandidat koperasi berprestasi lantaran berdasarkan pemeriksaan kesehatan koperasi tahun 2009/2010 lalu masuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
kategori koperasi sehat. Selain itu,
kemandirian Kosti dan upayanya untuk
mengentaskan anggota dari masalah perekonomian juga menjadi alasan mengapa Kosti Solo dipilih . Seperti yang dikutip dari http:// www.solopos.com / 2011 /ekonomi
bisnis / kosti
solo
kandidat
koperasi -berprestasi-tingkat-
nasional-105577. Setelah mengetahui peluang, harapan dan prestasi yang ada, sudah sewajarnya Kosti Solo mempertahankan bahkan meningkatkan kualitasnya. Peningkatan kualitas ini salah satunya dapat diwujudkan dengan pemberian pelayanan yang baik melalui armada taksi yang dimiliki. Pelayanan optimal yang mengedepankan kenyamanan dan keamanan akan menjadi faktor yang penting untuk menarik konsumen. Saat ini Kosti Solo total memiliki 175 unit kendaraan dengan tiga merk yaitu Hyunday Exel, Chevrolet Lova, dan Toyota Avanza. Kendaraan Chevrolet Lova dipilih oleh Kosti Solo untuk mengganti armada taksi yang lama. Peremajaan dilakukan dengan harapan dapat menarik konsumen dan menambah kenyamanan dalam berkendara. Kendaraan niaga yang bisa dibilang baru ini dituntut untuk menunjukkan kinerjanya secara maksimal. Kendaraan Chevrolet Lova harus mampu menyatukan kenyamanan, kecepatan dan keamanan. Ketika kendaraan dihadapkan dengan tuntutan seperti ini, permasalahan yang dialami pada komponen-komponen chasis dan pemindah daya terutama sistem suspensi akan timbul. Keluhan kerusakan sistem suspensi menurut informasi dari Kepala Bengkel adalah kesulitan dalam melakukan spooring. Pihak Kosti pernah mengajukan klaim ke Chevrolet, namun hal ini juga belum bisa memberikan hasil yang baik. Menurut Kepala Bengkel gangguan sistem suspensi ini mengurangi kenyamanan dan pengendalian kendaraan.Hal ini dikarenakan gangguan pada sistem suspensi depan ini berdampak pada ban dan sistem kemudi. Gejala yang langsung dapat dilihat adalah adanya keausan ban depan yang tidak merata dalam kurun waktu 3-4 bulan. Keterangan ini langsung diperoleh dari sopir taksi kendaraan Chevrolet Lova pada pertengahan bulan Agustus 2011. Dari tanggapan konsumen sendiri ada beberapa konsumen yang mengeluhkan suspensi dari Chevrolet Lova terlalu keras sehingga kenyamanan berkurang. Namun tetap setiap hari armada taksi harus dalam keadaan siap sedia untuk melayani konsumen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
kemanapun tujuannya. Oleh karena itu, ditengah persaingan dengan armada lain dan dengan kondisi yang tidak maksimal ini, pihak Kosti Solo harus selalu aktif melakukan perawatan armadanya secara teratur dan terdokumentasi dengan baik. Tentunya dengan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul pada komponen-komponen ini akan memudahkan dalam memperbaiki sekaligus mempercepat penanganan kasus bila terjadi permasalahan. Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
ANALISIS KERUSAKAN SISTEM
SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA (STUDI
KASUS
DI
ARMADA
TAKSI
KOPERASI
SOPIR
TRANSPORTASI SOLO 2011)
1. Identifikasi Masalah Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Tingkat pemakaian yang tinggi,menimbulkan keausan komponen. b. Kerusakan pada mesin kendaraan. c. Kerusakan komponen sistem pemindah daya dan pengendali kendaraan d. Kerusakan komponen sistem suspensi depan. e. Kerusakan komponen sistem suspensi belakang. f. Kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan. g. Cara bengkel Kosti solo dalam memperbaiki kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova. 2. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diharapkan dapat mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas dapat dibuat batasan masalah sebagai berikut : a. Kerusakan komponen sistem suspensi depan Chevrolet Lova. b. Kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
c. Upaya Bengkel Kosti solo dalam memperbaiki kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo ?
2.
Bagaimana kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan ?
3.
Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Bengkel Kosti dalam memperbaiki kerusakan sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Memperoleh informasi tentang jenis-jenis kerusakan pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo. 2. Memperoleh informasi tentang kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan . 3. Memperoleh tahapan dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo.
D. Manfaat Penelitian Di samping memiliki tujuan, penelilian ini juga bermanfaat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis : a. Bagi pengendara maupun pemilik kendaraan Chevrolet Lova, diharapkan dapat mengetahui kondisi sistem suspensi depan armada taksinya. b. Bagi Kosti Solo, diharapkan dapat memperoleh penjelasan tentang macam-macam kerusakan suspensi depan armada taksinya .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
c. Bagi bengkel Kosti Solo, diharapkan mampu memberikan perbaikan dan perawatan komponen-komponen sistem suspensi depan dengan lebih baik pada waktu yang akan datang . d. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengembang kemampuan dalam meneliti dan memperoleh penerapan ilmu .
2. Manfaat Teoritis : a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk mendukung dasar teori penelitian yang sejenis dan relevan. b. Dapat digunakan oleh pembaca untuk pengembangan pengetahuan dalam memperbaiki kerusakan komponen sistem suspensi depan. c. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Progam Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
BAB II LANDASAN TEORI A.
1.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan tentang Chasis
Gunadi (2008:4) menjelaskan bahwa
agian mobil terbagi dalam dua
kelompok besar, yaitu bodi dan chassis". Pada penjelasan selanjutnya, bodi adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa, pada umumnya terbuat dari bahan plat logam (steel plate) yang tebalnya antara 0,6 mm
0,9 mm sebagai
tempat penumpang ataupun barang. Chassis adalah bagian dari kendaraan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
berfungsi sebagai penopang bodi dan terdiri dari frame (rangka), engine (mesin), power train (pemindah tenaga), wheels (roda-roda), steering system (sistem kemudi), suspension system (sistem suspensi), brake system (sistem rem) dan kelengkapan lainnya. Penjelasan singkat dari komponen-komponen chassis adalah sebagai berikut : a. Bodi dan Frame (Rangka Kendaraan) Ada beberapa penjelasan tentang Bodi dan Frame antara lain ; Gunadi (2008:5) Rangka merupakan tempat menempelnya semua komponen kendaraan termasuk bodi. Rangka harus kuat, ringan, kukuh dan tahan terhadap getaran, atau goncangan yang diterima dari kondisi jalan. Agar kuat maka konstruksi rangka ada yang kotak, bentuk U atau pipa, yang pada umumnya terdiri dari dua batang yang memanjang dan dihubungkan dengan bagian yang melintang. Pada awal perkembangan teknologi bodi dan rangka kendaraan, bodi dan rangka dibuat secara terpisah (composite body) namun akhir-akhir ini bodi dan rangka dibuat menyatu (monocoque body, atau disebut juga integral body) khususnya pada kendaraan sedan .
b. Engine (Mesin) 7 Menurut Kamus Bahasa Indonesia,mesin didefinisikan sebagai perkakas untuk menggerakkan, mengolah, atau membuat sesuatu yang menggunakan rodaroda dan digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam. c. Power Train (Pemindah Tenaga) Astra Motor (1995:4-1) menuliskan dengan istilah pemindah daya (drive train). Pemindah daya adalah sejumlah mekanisme yang memindahkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk menggerakkan roda-roda kendaraan. Pemindah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
daya umumnya yang digunakan ada dua jenis, mesin depan penggerak belakang (front engine rear drive ) dan jenis mesin depan penggerak depan ( front engine front drive). Sistem pemindah daya terdiri dari komponen-komponen antara lain kopling, transmisi, poros propeler, dan deferensial. d. Wheels (Roda-roda) Penjelasan tentang roda sebagaimana dikutip dari Astra Motor (1995) adalah sebagai berikut ; Mobil berjalan di atas ban yang terisi udara bertekanan. Ban adalah bagian mobil yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan . Ban-ban ini berputar di atas permukaan jalan dan tenaga mesin dipindahkan melalui ban. Ban juga berfungsi sebagai peredam untuk memperlembut kejutan dari permukaan jalan dan menambah kenyamanan berkendara. Ban tidak dapat dipasang langsung pada mobil, tetapi dipasang pada pelek. Ban dan peleg adalah komponen penting untuk pergerakan kendaraan. Karena pelek merupakan bagian penting yang menyangkut keselamatan mengemudi, maka harus cukup kuat untuk menahan beban pengendaraan dari berbagai macam
tenaga yang tertumpu
pada ban.
Selanjutnya,
untuk
mengendalikan kendaraan, maka roda-roda depan harus diatur dengan benar agar sistem kemudi dan sistem suspensi dapat berfungsi dengan baik. Cara mengurangi atau memperkecil stres dan keausan dari tiap komponen adalah dengan mengatur letak geometris mekanisme suspensi dan kemudi. Istilah front wheel alignment (geometri roda depan ) terdiri dari penyetelan sudut geometris dan ukuran rodaroda depan. Diperlengkapi dengan penjelasan Sutamadji (2005:62),
Geometri
roda depan terdiri dari : Camber, Caster, Steering Axis Inclination (Kingpin Inclination), Toe-in dan Toe-out, dan perbedaan sudut belok . e. Steering System (Sistem Kemudi) Seperti yang dikutip dari Astra Motor (1995:5-26) fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Diperjelas dengan penjelasan lain seperti berikut ini ;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Sistem kemudi adalah suatu bagian dari sistem kendaraan, dimana kemudi berfungsi sebagai alat untuk menentukan arah daripada kendaraan. Sistem kemudi kendaraan dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem kemudi manual dan sistem kemudi hidrolik. Sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama yaitu Steering Column (Kolom Kemudi), Steering Gear (Gigi Kemudi), Steering Lingkage (Sambungan Kemudi). Dadang Hidayat dan Sabar Santana (2004:29) f. Suspension System (Sistem Suspensi) Astra Motor (1995: 5-2) menjelaskan bahwa
istem suspensi terletak
diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendara serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. g. Brake System (Sistem Rem) Sistem rem adalah sistem yang sangat penting dalam sebuah kendaraan. Ada beberapa penjelasan tentang sistem rem,salah satunya adalah seperti berikut ; Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar . Bambang Sujatmiko (2005:10)
2. Sistem Suspensi Astra Motor (1995: 5-3) membagi sistem suspensi menjadi beberapa komponen-komponen utama, antara lain: a. Pegas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
Pada sistem suspensi mobil, pegas yang digunakan terbuat dari logam dan bukan logam. Pegas yang terbuat dari logam antara lain pegas daun (leaf spring), pegas koil (coil spring), dan pegas batang torsi (torsion bar).Sedangkan pegas bukan logam seperti pegas pegas karet dan pegas udara. Penjelasan tentang jenisjenis pegas adalah sebagai berikut : 1) Pegas Koil Pegas koil dibuat dari batang baja yaitu pegas baja khusus yang dibentuk menjadi koil. Bila beban bekerja pada sebuah pegas koil maka seluruh batang terpuntir. Dengan cara inilah energi disimpan dan kejutan diredam. Pada Gambar 1 dibawah ini adalah contoh gambar pegas koil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
Gambar 1. Pegas Koil (Coil Spring) (Sumber Astra Motor, 1995: 5-4) 2) Pegas Daun Pegas daun dibuat dari sejumlah tembaran baja pegas yang disebut daun dan diikat menjadi satu, mulai dari yang terpendek hingga yang terpanjang. Pada bagian tengahnya diikat dengan baut atau paku keling dan pada beberapa tempat diberikan pengikat baja (metal clips).
Gambar 2. Pegas Daun ( Leaf Spring ) (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 15) 3) Pegas Batang Torsi Pegas Batang Torsi biasanya hanya disebut batang torsi yang terdiri dari sebatang baja pegas yang menggunakan elastisitas puntir untuk menahan puntiran. Salah satu ujung dipasangkan pada bodi dan ujung lainnya dipasangkan pada komponen yang menerima beban puntir. Dengan menggunakan pegas batang torsi, energi yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain. Selain itu, pegas batang torsi juga tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Gambar 3. Pegas Batang Torsi ( Torsion Bar Spring ) (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 17)
4) Pegas Karet Pegas karet menyerap kejutan yang ditimbulkan melalui gesekan dalam karet. Keuntungan pegas karet antara lain dapat dibuat dalam bentuk tertentu, tidak berisik selama digunakan, dan tidak memerlukan pelumasan.
5) Pegas Udara Udara mempunyai sifat dan elastisitas yang sama seperti pegas pada waktu dikompresikan. Pegas udara ini memerlukan kompresor dan alat pengontrol tekanan udara .
b. Shock Absorber ( Peredam Kejut )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Shock absorber berfungsi untuk meredam gerakan naik-turun pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan. Dalam klasifikasinya seperti dikutip dari Astra Motor ( 1995:5-5 ), Shock absorber dibagi menjadi tiga yaitu menurut cara kerja, konstruksi dan medium kerjanya. 1) Menurut cara kerjanya, shock absorber dibagi menjadi dua tipe yaitu : a)
Tipe singgle-action Efek peredaman hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi, sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi.
b) Tipe Multiple-action Pada saat ekspansi maupun kompresi, shock absorber selalu melakukan peredaman.
2) Menurut konstruksinya, shock absorber dibagi menjadi dua tipe yaitu : a) Tipe twin-tube Di dalam shock absorber terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi silinder luar dan silinder dalam 2) Tipe mono-tube Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.
3) Menurut medium kerjanya, shock absorber dibagi menjadi dua tipe yaitu: a) Tipe hidraulis Shock absorber yang menggunakan minyak sebagai medium kerjanya. b) Tipe berisi gas Shock absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasa digunakan adalah gas nitrogen, yang dijaga pada temperatur rendah 10-15 kg/cm2 atau temperatur tinggi 20-30 kg/cm 2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
c.
Ball Joint Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga
sebagai sumbu putaran roda saat kendaraan membelok. Gambar ball joint adalah seperti Gambar 4 di bawah ini :
Gambar 4. Ball joint (Sumber Astra Motor, 1995: 5-7)
d. Stabilizer Bar (Stabilisator) Stabilisator berfungsi untuk mengurangi efek rolling bodi kendaraan dan memperbaiki
sifat jalan
belok kendaraan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Gambar 5. Stabilizer Bar (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 19)
e. Strut Bar (Lengan Penahan) Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm (lengan bawah) agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Gambar 6. Strut Bar (Lengan Penahan) (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 9)
f. Lateral Control Rod Lateral Control Rod dipasang di antara aksel dan bodi kendaraan. Tujuannya agar aksel tetap pada posisinya apabila ada beban dari samping.
g. Bumper Saat kendaraan melewati jalan berlubang atau tonjolan besar,maka pegas akan mengerut dan mengembang secara berlebihan.Keadaan yang seperti ini lama-kelamaan akan merusak komponen sistem suspensi. Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi saat pegas mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum.
3. Tipe dan Karakteristik Sistem Suspensi Astra Motor (1995: 5-12) membagi konstruksi suspensi menjadi dua tipe seperti berikut ini : a. Suspensi Model Rigid.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan roda kanan dihubungkan oleh aksel tunggal. Diperlengkapi oleh I ketut Sumita (2000:3), suspensi model rigid dibagi menjadi empat model aksel yaitu : 1)
Aksel Canggah
Ujung aksel berbentuk seperti canggah atau garpu yang dihubungkan sumbu king pin dengan spindel.
Gambar 7. Aksel Canggah (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 3)
2)
Aksel Kepalan Tinju
Ujung aksel berbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan sumbu king pin dengan spindel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
Gambar 8. Aksel Kepalan Tinju (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 3)
3)
Aksel Pipa a) Aksel Pipa Berpegas Koil Lengan
lengan berfungsi untuk mengantar gerakan roda
(pegas koil tidak dapat menerima beban horisontal) arah memanjang dan melintang.
Gambar 9. Aksel Pipa Berpegas Koil (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 4)
b) Aksel Pipa Berpegas Daun Tidak dibutuhkan lengan
lengan, karena pegas daun dapat
meneruskan beban / gaya memanjang dan melintang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Gambar 10. Aksel Pipa Berpegas Daun (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 4)
4) Aksel De-Dion Kedua roda dipegang batang / aksel khusus, differensial diikat pada bodi, perlu empat penghubung (joint) pada aksel roda, tidak ada perubahan geometri roda saat pemegasan, massa tak berpegas ringan.
Gambar 11. Aksel Pipa Berpegas Daun (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 5)
b.
Suspensi Model Bebas / Independen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Pada suspensi model bebas, masing
masing pada roda kiri dan kanan
bergerak bebas (independen) tanpa saling mempengaruhi. Suspensi model bebas dibagi menjadi empat tipe yaitu : 1) Suspensi Mac. Pherson a) Dengan lengan melintang dan batang penahan. Adapun lengan melintang berfungsi untuk menghantar gerakan roda (arah melintang) saat pemegasan. Dan batang penahan berfungsi untuk menahan gaya memanjang (rem, penggerak dsb)
Gambar 12. Suspensi Mac. Pherson Dengan Lengan Melintang Dan Batang Penahan (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 8)
b) Dengan lengan melintang dan memanjang Lengan memanjang berfungsi untuk menghantar gerakan roda atau mengatasi gaya melintang dan memanjang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Gambar 13. Suspensi Mac. Pherson Dengan Lengan Melintang Dan Memanjang (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 8)
c) Dengan lengan berbentuk hu
memanjang atau melintang).
Gambar 14. Suspensi Mac. Pherson Dengan Lengan (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 8)
d) Melintang) Seperti pada Gambar 6, s Bone
Wish
ntang yang dikembangkan dari suspensi
Mac. Pherson oleh Honda.
2) Suspensi Double Wish Bone (Lengan Melintang Dobel)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Pada suspensi Wishbone, lengan atas dibuat lebih pendek daripada lengan bawah, supaya saat pemegasan jarak roda tidak berubah (keausan ban berkurang) dan tumpuan roda saat pemegasan (belok) baik. a)
Dengan Pegas Koil
Gambar 15. Suspensi Double Wish Bone Dengan Pegas Koil (Sumber Astra Motor, 1995: 5-16)
b) Dengan Batang Torsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Gambar 16. Suspensi Double Wish Bone Dengan Pegas Koil (Sumber Astra Motor, 1995: 5-17)
c) Dengan Pegas Daun pararalel i.
Under Slung Parallel Leaf Spring
Gambar 17. Tipe Under Slung Parallel Leaf Spring (Sumber Astra Motor, 1995: 5-18)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
ii.
Over Slung Parallel Leaf Spring
Gambar 18. Tipe Over Slung Parallel Leaf Spring (Sumber Astra Motor, 1995: 5-18)
3) Suspensi Bebas Dengan Aksel Lengan Torsi
Gambar 19. Suspensi Bebas Dengan Aksel Lengan Torsi (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 11)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
4) Suspensi Bebas Dengan Lengan Memanjang
Gambar 20. Suspensi Bebas Dengan Lengan Memanjang (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 12)
4. Tinjauan Tentang Chasis Chevrolet Lova General Motor (2006) menjelaskan tentang komponen-komponen chasis dan spesifikasi dari Chevrolet Lova sebagai berikut : a. Mesin (Engine) Chevrolet Lova memiliki mesin berkapasitas efisien 1.4 L DOHC dengan multi katup. Double overhead camshaft memiliki 4 katup per silinder ini mampu meraih daya 69 kw atau 94 PS pada 6200 RPM dengan maksimun torsi 130 Nm pada 3400 RPM. Pemakaian bahan bakar mesin ini sekitar 1 liter tiap 14,1 km untuk varian manual transmisi dan 1 liter tiap 13,7 km untuk varian transmisi otomatis.
b. Sistem Kemudi (Steering System) Sistem power steering terdiri dari tiga komponen: pompa power steering, tabung minyak power steering dan power steering rack and pinion. Pompa power steering adalah tipe pompa vane yang menyediakan tekanan hidrolis untuk sistem dan digerakkan oleh mesin. Saluran pada tabung power steering dihubungkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
dengan power steering gear. Katup tekanan balik berada di dalam saluran untuk mengontrol tekanan pompa. Power steering rack and pinion gear mempunyai rotary control valve yang mana tekanan hidraulik secara langsung datang dari power steering pump ke satu sisi atau sisi yang lain pada rack piston. Integral rack piston ditambahkan ke rack. Rack piston merubah tekanan hidraulis ke tenaga linier yang mana menggeser rack ke kiri atau kekanan. Tenaga kemudian disalurkan melalui inner dan outer tie rod ke steering knuckle, yang mana akan memutar roda.
c. Sistem Rem (Brake System) Sistem rem depan Chevrolet Lova menggunakan tipe ventilated disc dan pada rem belakang menggunakan tipe drum with Automatic Adjuster Booster-9".
Gambar 21. Komponen-komponen Sistem Rem Chevrolet Lova (Sumber,General Motor,2006)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
d. Roda
roda (Wheels)
Berikut ini adalah tabel spesifikasi dari roda-roda Chevrolet Lova yang diambil dari Pedoman Pelatihan Servis Steering dan Suspension. General Motor,(2006). Tabel 1. Spesifikasi Roda
roda (Wheels) Chevrolet Lova
e. Sistem Suspensi (Suspension System) Seperti pada Tabel 2, Chevrolet Lova menggunakan tipe McPherson Srut pada suspensi depan. Untuk suspensi belakang, tipe Torsion Beam Axle terdiri dari sebuah axle menggunakan trailing arm dan sebuah twisting cross beam, 2 pegas coil, 2 shock absorber, 2 upper spring insulators, dan 2 spring compression bumber. Poros pendukung dirakit di bodi bawah dan busing karet diletakkan pada bagian depan pada masing control arm. Braket menjadi satu bagian dengan rel bodi samping. Struktur poros menjaga hubungan antara roda ke bodi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Tabel 2. Spesifikasi Sistem Suspensi Chevrolet Lova
5. Komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova Dalam Pedoman Pelatihan Servis Steering dan Suspension,suspensi depan untuk kendaraan Chevrolet Lova adalah kombinasi desain knuckle/strut dan pegas. Control arm berporos pada bodi. Poros lower control arm menggunakan bushing karet. Upper end pada strut dilapisi menggunakan karet mounting dan berisi bearing untuk mengijinkan roda berputar. Lower end pada steering knuckle berporos di baut ball joint pada control arm. Ball joint mengikat ke steering knuckle menggunakan mur, dan ke lower arm menggunakan paku keling. Pada Gambar 21 ditunjukkan komponen-komponen penyusun dari sistem suspensi depan Chevrolet Lova.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
Gambar 21. Komponen-komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova (Sumber,General Motor,2006)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
6. Gangguan dan Kerusakan Sistem Suspensi Depan Iwan Darmawan (2008: 118-119) gejala-gejala gangguan yang terjadi pada sistem suspensi dan komponen yang mengalami kerusakan adalah seperti berikut : a.
Suspensi susah bergerak saat berada di posisi atas atau bawah 1) Kerusakan peredam kejut sehingga pegas terlalu besar terkompresi. 2) Bumper karet sistem peredam kejut hilang. 3) Kendaraan dibebani beban melebihi kapasitas.
b.
Goyangan kendaraan berlebihan saat kendaraan berbelok. 1) Batang penstabil (stabilizer bar) longgar. 2) Pegas lunak. 3) Sudut caster roda salah. 4) Kerusakan peredam kejut.
c.
Pegas sistem suspensi patah. 1) Beban pada kendaraan berlebihan. 2) Pegas daun longgar. 3) Peredam kejut rusak. 4) Pegas dipasang terlalu ketat sehingga daerah ayunan terlalu sempit.
d.
Tinggi suspensi tidak benar. 1) Pegas patah. 2) Pegas lunak. 3) Kerusakan peredam kejut.
e.
Suara berisik dan getaran pada kendaraan. 1) Bagian sistem-pengarah ada yang longgar, aus, atau kurang pelumasan. 2) Bagian sistem suspensi atau pegas ada yang longgar, aus, atau kurang pelumasan. 3) Power steering rusak. 4) Peredam kejut sudah kering atau bush dudukan peredam kejut dipasang terlalu kencang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
f.
Sistem suspensi mobil keras. 1) Tekanan ban terlalu keras. 2) Peredam kejut rusak. 3) Tabung strut peredam kejut bengkok. 4) Gesekan yang berlebihan pada pegas atau peredam kejut .
B. Hasil Penelitian yang Relevan
TERJADI PADA KOMPONEN CHASIS DAN PEMINDAH DAYA MOBIL DI PT AS
Hasil
kesimpulannya adalah: chasis dan pemindah daya mobil yang terdiri dari berbagai komponen tersebut ternyata memiliki tingkat kerusakan yang berbeda. Tingkat kerusakan yang tertinggi terdapat di sistem roda dan FWA. Hal ini dibuktikan dengan persentase yang tinggi dibandingkan dengan komponen yang lain yaitu 27.27 %. Dan lebih spesifik kerusakannya pada permukaan ban aus tidak rata dengan persentase 40.00 %. Sedangkan pemecahan masalah dari kasus ini dengan cara melakukan spooring.
C. Kerangka Berfikir Ketika membicarakan
performa suatu kendaraan, yang terpikir adalah
daya kuda, torsi dan kecepatannya. Tapi semua daya yang dihasilkan oleh mesin piston tidak ada gunanya jika pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraan. Keamanan, kenyamanan dan
kestabilan sangat diperlukan dalam
proses
pengendalian kendaraan, tidak terkecuali bagi armada taksi. Kendaraan niaga yang selalu dituntut untuk tampil optima ini harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Salah satu komponen yang berperan penting dalam kestabilan dalam pengendalian kendaraan adalah sistem suspensi depan . Tugas sistem suspensi secara umum adalah untuk memaksimalkan gesekan antara ban dan permukaan jalan, untuk memberikan stabilitas kemudi dengan penanganan yang baik dan untuk menjamin kenyamanan serta keamanan penumpang. Sistem ini tersusun dari berbagai macam komponen-komponen antara lain pegas, peredam kejut, lengan penahan dan stabilisator. Komponen-komponen sistem suspensi depan pada kendaraan niaga memiliki frekuensi pemakaian yang lebih tinggi dibanding kendaraan pribadi. Komponen-komponen mudah menjadi aus karena banyak terjadi gesekan dan panas. Keauasan yang terjadi akan mengurangi kestabilan dan kenyamanan kendaraan. Kondisi yang tidak baik ini jika tidak segera diketahui dan diperbaiki akan sangat merugikan. Konsumen tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan pihak pemilik kendaraan tidak mendapat kepercayaan di mata konsumen dan harus mengeluarkan biaya perbaikan. Berhubungan dengan perbaikan yang dilakukan, faktor yang berpengaruh adalah cara perbaikan dan penggantian komponen yang mengalami kerusakan. Cara perbaikan berhubungan dengan kemampuan teknisi dalam melakukan prosedur servis. Sedangkan penggantian berhubungan dengan kualitas komponen yang digunakan. Apabila teknisi yang bertugas untuk memperbaiki kurang memahami prosedur perbaikan dan komponen yang digunakan tidak memiliki kualitas yang baik, sudah dapat dipastikan kendaraan akan mengalami kerusakan dan penambahan biaya servis. Kendaraan Niaga Chevrolet Lova digunakan oleh Kosti Solo dengan harapan mampu meremajakan armadanya. Namun dalam perkembangannya ternyata mengalami banyak keluhan dan kerusakan pada sistem suspensinya. Bengkel Kosti Solo harus mengetahui faktor penyebab kerusakan untuk kemudian melakukan perbaikan dengan tepat sesuai prosedur. Bengkel Kosti juga perlu memperhatikan kualitas komponen baru atau spare part disediakan untuk mengganti komponen yang rusak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk menganalisis kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo, serta melihat cara bengkel Kosti Solo dalam memperbaiki kerusakan tersebut. Untuk keperluan penelitian, perlu digambarkan skema / kerangka pemikiran sebagai berikut :
KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA DI KOSTI SOLO
SISTEM SUSPENSI DEPAN
KERUSAKAN KOMPONEN SISTEM SUSPENSI DEPAN
ANALISIS
PERBAIKAN
PENGGANTIAN
PENYEBAB
KESIMPULAN
Gambar 23. Bagan Kerangka Pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bengkel Koperasi Sopir Transportasi Solo (KOSTI Solo) yang beralamat di JL. Sumpah Pemuda 145, Mojosongo, Surakarta Kode pos 57127. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain karena Kosti Solo memiliki jumlah kendaraan niaga Chevrolet Lova sebanyak 40 unit yang frekuensi pemakaiannya cukup tinggi. Selain itu, di Kosti Solo juga memiliki bengkel dan mekanik sendiri yang setiap hari selalu melakukan perbaikan dan perawatan.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2011. Berikut alokasi waktu kegiatan penelitian yang penulis lakukan : Pengajuan judul
: 5 April 2011
Pembuatan proposal : 1 Juli 2011
26 Agustus 2011
Seminar proposal
: 26 Agustus 2011
Revisi proposal
: 26 Agustus 2011
Perijinan
: 11 September 2011 12 September 2011
Pengumpulan data
: 13 September 2011
Penulisan laporan
: 1 Oktober 2011- selesai
10 September 2011
15 Oktober 2011
B. Bentuk Dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penelitian ini digolongkan dalam bentuk penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian untuk mengumpulkan data atau informasi mengenai keadaan sesuatu gejala dan untuk memperoleh kesimpulan.
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Data yang telah terkumpul dipisah-pisahkan menurut kategori masing-masing dan diwujudkan dengan kata-kata atau kalimat (Suharsimi Arikunto, 1993: 195). Diperkuat oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 60) yang mengemukakan bahwa
enelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama,
menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain . Dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore) kerusakan-kerusakan komponen sistem suspensi depan berdasarkan fakta yang ditemukan serta mengungkap dan menjelaskan
(to describe and explain)
bagaimana prosedur perawatan dan perbaikan berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya yang akan di deskripsikan dalam bentuk kata-kata. Nana Syaodih Sukmadinata (
enelitian kualitatif yang
menggunakan metode penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendekripsikan atau menggambarkan fenomenafenomena yang ada, baik fenonema yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.
Dengan menggunakan metode ini, peneliti akan mengungkapkan
pemecahan masalah dengan memberi gambaran kerusakan yang terjadi, tingkat perawatan pemilik dan proses perbaikan sistem suspensi depan Chevrolet Lova yang dilakukan oleh bengkel KOSTI Solo.
2. Strategi Penelitian Strategi dalam penelitian ini menggunakan strategi multi metode. Ada beberapa penjelasan tentang strategi ini,antara lain : Umumnya penelitian kualitatif menggunakan strategi multi metode. Data yang diperoleh dengan suatu metode umpamanya wawancara,diperlengkapi, diperkuat, dan disempurnakan dengan penggunaan metode lain seperti observasi dan studi dokumenter. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 109) Untuk itu peneliti akan melakukan pengamatan, wawancara dan mendokumentasi kegiatan perawatan yang dilakukan oleh pemilik kendaraan maupun kegiatan perbaikan yang dilakukan oleh bengkel KOSTI Solo. Kegiatan ini dilakukan agar peneliti mampu menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi menurut apa yang sebenarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
3. Fokus dan Objek Penelitian Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 99)
mengemukakan
bahwa
enelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-
Fenomena
yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah meneliti kerusakan-kerusakan yang terjadi pada komponen sistem suspensi depan. Adapun objek penelitian ini adalah sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova tahun 2009, yang berada di KOSTI Solo.
C.
Sumber Data
Lofland dan Lofland ( 1984 : 47) sebagaimana dikutip dari Lexy J. Moleong (2007 : 157)
umber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-
kata,dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainlain. 1. Data Primer Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi secara langsung di bengkel KOSTI Solo dalam kegiatan fisik, pembongkaran, perbaikan,dan pemasangan sistem suspensi depan. Lexy J. Moleong (2007 : 158) menuliskan ada penelitian kualitatif, kegiatan melihat, mendengar dan bertanya dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan. Kegiatan observasi dan wawancarapun dilaksanakan dalam batasanbatasan indikator tentang kerusakan sistem suspensi depan. Indikator-indikator tersebut adalah : a. Frekuensi kerusakan suspensi depan Banyaknya kerusakan sistem suspensi depan pada kendaraan niaga Chevrolet Lova yang terjadi pada saat observasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
b. Komponen yang mengalami kerusakan Komponen sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova yang mengalami kerusakan dan yang paling sering mengalami kerusakan. c. Prosedur perbaikan Prosedur dalam melaksanakan perbaikan dan mengatasi masalah yang timbul pada saat perbaikan kerusakan sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova. 2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari dokumen dan catatan-catatan antara lain : kepemilikan kendaraan, jarak tempuh kendaraan, gangguan sistem suspensi depan, prosedur dalam mengatasi komponen yang mengalami gangguan. buku-buku referensi yang berkaitan dengan objek penelitian, foto-foto dokumentasi, profil bengkel serta sruktur organisasi KOSTI Solo.
D.
Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah armada taksi KOSTI Solo yang memiliki merk Chevrolet Lova. Dalam penelitian ini peneliti meneliti kerusakan yang terjadi di beberapa kendaraan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu sampel diambil tidak ditekankan pada jumlah, melainkan ditekankan pada kekayaan informasi yang dimiliki anggota sampel sebagai sumber data. Cara pengambilan sampel didasarkan pada karakteristik-karakteristik tertentu yang dimiliki sampel sesuai dengan
tujuan
penelitian.
Nana
Syaodih
Sukmadinata
(2006
:
101)
-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam. Dengan perkataan lain sampel tersebut dipilih karena memang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang fenomena ya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah kendaraan Chevrolet Lova yang mengalami kerusakan dan melakukan perbaikan komponen sistem suspensi depan di bengkel Kosti Solo
E.
Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Observasi
Observasi atau metode pengamatan digunakan untuk memberikan data berupa gambaran menyeluruh dan apa adanya. H.Afifudin dan Beni Ahmad Saebani (2009:138)
etode observasi dapat dibagi menjadi : observasi
partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi tak berstruktur. Dalam penjelasan selanjutnya, sikap peneliti dalam observasi partisipatif berbedabeda yaitu menjadi : partisipan aktif, partisipan pasif, partisipasi moderat dan partisipasi naturalistik atau partisipasi lengkap. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif dengan peneliti sebagai partisipan
pasif.
memerhatikan,
Peneliti
hanya
mewawancarai
datang
tetapi
ke
tidak
lokasi
penelitian,
melibatkan
diri.
melihat, Peneliti
mengobservasi proses penyampaian keluhan sampai cara Bengkel Kosti memperbaiki kerusakan. 2. Metode Wawancara
antara dua pihak dengan maksud dan tujuan tertentu, dua pihak tersebut adalah wawancara dan pewawancara. Wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh kedalaman informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah
Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : dalam penelitian kualitatif , malah boleh dikatakan sebagai teknik pengumpulan data utama. Dalam penelitian kualitatif tidak disusun dan digunakan pedoman Dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara terbuka dan tidak tersruktur. Terbuka agar subyek penelitian tahu bahwa mereka sedang diwawancarai. Tidak terstruktur karena responden terdiri dari orang orang yang terpilih saja karena dipandang memiliki kekayaan dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
informasi. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai Kepala Personalia,Kepala Bengkel dan pemilik/sopir kendaraan. 3. Metode Studi Kepustakaan / Studi Dokumentasi Metode dokumenter ini adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 101) menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, -dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan foto dan catatan-catatan yang didokumentasi oleh pihak Kosti sebagai bukti dan bahan untuk mengolah data .
F.
Validitas Data
Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maka peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data menurut Lexy J. Moleong (2007 : 326-332) antara lain dapat dilakukan melalui : 1. Ketekunan / Keajegan Pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang diamati. Dengan ketekunan pengamatan ini maka peneliti dapat mengadakan pengamatan dengan teliti, rinci, dan berkesinambungan tehadap faktor-aktor yang menonjol sehingga diperoleh kedalaman data. 2. Triangulasi Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi ini antara lain dapat dilakukan melalui : a) Triangulasi Sumber Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan membandingkan informasi yang diperoleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
dari sumber yang berbeda, antara lain dari mekanik, sopir ataupun dokumendokumen. b) Triangulasi Metode Triangulasi metode yaitu pencocokan informasi yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda, misalnya antara wawancara, observasi maupun dokumentasi . Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode .
G.
Teknik Analisis Data
Terdapat beberapa definisi tentang analisa data kualitatif, diantaranya adalah sebagai berikut: dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan (Lexy J. Moleong, 2007: 248) Dalam penelitian ini dilakukan empat kegiatan yang berhubungan dengan data, yaitu : 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulan data di lapangan baik melalui wawancara, observasi, maupun studi dokumenter. Data-data tersebut diperoleh dari sumber dan informan yang telah dipilih. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan kerusakan sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet lova studi kasus di armada taksi Kosti Solo.
2. Reduksi Data H.B Sutopo (2002 : 114) menyatakan bahwa reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari fieldnote. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa reduksi data merupakan proses merangkum, pemilihan hal-hal pokok, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul. Proses ini berlangsung terus selama pelaksanaan penelitian. Data yang direduksi diharapkan dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
memberikan gambaran yang lebih baik dan memudahkan peneliti untuk mengambil data lain yang dibutuhkan. 3. Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari kata-kata yang diperoleh. Proses ini adalah suatu rangkaian yang disusun secara sistematis dan logis dari bentuk informasi yang komplek menjadi sederhana yang memungkinkan untuk dapat diambil kesimpulan.
4. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi Mengambil kesimpulan merupakan langkah analisis setelah pengolahan data. Dalam pengambilan suatu kesimpulan yang mungkin masih diragukan, perlu dilakukan verifikasi kesimpulan. Kesimpulan diverifikasi dengan mencari datadata lain yang dapat mendukung kesimpulan tersebut serta dengan mengecek ulang data-data yang diperoleh. Keempat langkah dalam proses analisa data kualitatif tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana satu langkah merupakan hal yang harus dilakukan untuk menuju langkah selanjutnya dan terjadi hubungan antar satu langkah dengan langkah lain. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam bagan berikut ini: 1 Pengumpulan Data
2 Reduksi Data
3 Penyajian Data 4 Verifikasi / Penarikan Kesimpulan
Gambar 24 . Analisis Data Model Interaktif (Sumber HB. Sutopo, 2002: 96)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
H.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Untuk lebih jelasnya, masing-masing akan diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Kegaiatan-kegiatan pada tahap persiapan ini meliputi : a. Mengajukan judul penelitian b. Menyusun proposal penelitian c. Melakukan seminar proposal penelitian
2. Tahap Pengumpulan Data Kegaiatan-kegiatan pada tahap pengumpulan data ini meliputi : a. Mengurus perijinan penelitian b. Mempersiapkan instrumen-instrumen pengumpul data c. Mengumpulkan data di lapangan dengan melakukan observasi, dan wawancara dan studi dokumenter. d. Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul. e. Memilah data sesuai kebutuhan.
3. Tahap Analisis Data Kegaiatan-kegiatan pada tahap analisis data ini meliputi : a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai jenis penelitian. b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian dicross checkkan dengan temuan di lapangan. c. Setelah didapat data sesuai intensitas kebutuhan penelitian maka dilakukan proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan orang yang lebih ahli. d. Membuat simpulan akhir dan masukan / saran sebagai hasil temuan penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian Kegiatan-kegiatan pada tahap penyusunan laporan penelitian ini meliputi : a. Penyusunan laporan awal b. Me-review laporan sementara dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. c. Perbaikan laporan sesuai dengan rekomendasi hasil konsultasi. d. Penyusunan laporan akhir dan penggandaan laporan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1.
Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Koperasi Sopir Transportasi Solo 1) Sejarah Berdirinya Kosti Solo Koperasi Sopir Transportasi Solo yang lebih dikenal dengan nama Kosti Solo secara resmi berdiri tanggal 29 Juni 1994 dengan beranggotakan 100 orang berdasarkan akta No.12261/BH/VI/X/1994 dari Departemen Koperasi. Kosti solo pada saat itu berkedudukan dan berkantor di jalan Ir. Sutami 5B Jebres Surakarta. Sejak tanggal 29 Juni 2001 sampai saat ini, kantor Kosti Solo berpindah tempat di Jalan Sumpah Pemuda 145, Mojosongo, Surakarta. Kepindahan kantor tersebut bertepatan dengan momentum Hari Jadi Kosti Solo yang ke-7. Kantor baru tersebut diresmikan pada tanggal 11 Juli 2001 dengan dihadiri oleh penasehat Utama Kosti Solo yaitu Bapak Ir. Sarwono Kusumaatmaja (mantan Menteri Lingkungan Hidup pada zaman Orde Baru) . 2) Sejarah Lambang Kosti Solo Sebagai perusahaan, Kosti Solo memiliki identitas diri berupa Lambang Kemudi dan Koperasi seperti pada Gambar25.Lambang ini menjadi Logo Kosti Solo Berseri pada masa tahun 1994 sampai dengan 1999.
Gambar 24. Logo Kosti Solo Berseri (Sumber Company Profile , 2009)
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Makna dan maksudnya adalah lambang kemudi sebagai simbol monumental profesi lama sebagai pengemudi pekerja.Lambang Koperasi bermakna sebagai simbol kebersamaan dalam wahana koperasi.Ketika kedua lambang itu digabungkan, maka akan mempunyai makna sebagai simbol monumental profesi baru sebagai pengemudi pemilik Koperasi Sopir Taksi Solo (Kosti Solo)baik sebagai pemilik organisasi maupun usaha Kosti Solo. Selain itu, bermakna pula sebagai simbol kesepakatan keluarga besar Kosti Solo untuk bersama-sama mengemudikan roda organisasi kearah tujuan mencapai kesejahteraan yang adil dan merata. Seiring dengan situasi dan kondisi kemajuan Kosti Solo, serta perubahan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dengan Nomor : 07/BH/PAD/KDK.11-031/VIII/1999 tertanggal 2 Agustus 1999, maka dilakukannya perubahan Nama Kosti Solo Berseri( Koperasi Sopir Taksi Solo Berseri ) menjadi Kosti Solo( Koperasi Sopir Transportasi Solo ) diikuti perubahan Logo Kosti Solo seperti pada Gambar 26 dibawah ini.
Gambar 26. Logo Kosti Solo (Sumber Company Profile , 2009) Makna Logo Kosti Solo
K
diartikan sebagai Kosti Solo. Anak panah diartikan sebagai kesiapan Kosti Solo dalam menembus perkembangan zaman dan melayani pengguna jasa dengan cepat, aman dan nyaman.Garis-garis Horizontal bermacam ukuran dan warna yang diartikan sebagai bentuk kerjasama yang harmonis antara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
anggota yang memiliki berbagai macam latar belakang pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
b.Denah Koperasi Sopir Transportasi Solo Kantor Kosti Solo atau yang sering disebut dengan istilah pool, terletak di depan pom bensin Mojosongo. Secara keseluruhan, luas total dari Kantor Kosti Solo adalah 6000 meter persegi.
Gambar 27. Denah Lokasi Kosti Solo
c. Struktur Organisasi Koperasi Sopir Transportasi Solo Struktur organisasi merupakan syarat penting untuk mengelola perusahaan demi tercapainyakeberhasilan kerja.Struktur organisasi Kosti Solo pada tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 28 .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
Gambar 28. Struktur Organisasi Kosti Solo 2011 (Sumber Kosti Solo,2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
1) RAT ( Rapat Anggota Tahunan ) Rapat Anggota Tahunan merupakan posisi tertinggi dalam struktur organisasi koperasi. RAT memiliki kedaulatan yang kuat, karena merupakan keputusan bersama para anggotanya. RAT sesuai dengan namanya memang diselenggarakan setiap tahun pada periode tertentu. 2) Pengurus Sebagai rincian lebih lanjut, susunan para pengurus Koperasi Sopir Transportasi Solo pada tahun 2011 adalah sebagai berikut : Ketua
: Bpk. Bhayu
Wakil Ketua
: Bpk. Totok Sularto (Bagian Organisasi)
Sekretaris
: Bpk. T.B Marsudi
Wakil Sekretaris
: Bpk. Sulistyo
Bendahara
: Bpk. Supriyono
3) Manajer Pengelola Manajer Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus dan memiliki tugas untuk mengatur dan mengendalikan staf - stafnya dalam menjalankan roda usaha di lembaga tersebut. Selain itu manajer juga berkoordinasi ke atas dengan pengurus dan ke bawah dengan para staffnya dan mengambil keputusan yang bersifat manajerial. Manajer Pengelola memberikan pertanggungjawaban kepada pengarus mengenai hasil kerja dan rencana kerja dalam setahun berlalu dan yang akan datang. Tugas lainnya yaitu memeberikan laporan setoran dan perawatan setiap nomor lambung dalam satu bulan kepada pemilik atau anggota pada setiap awal bulan. Untuk kelancaran operasional harian maka Manajer Pengelola dibantu beberapa
Seksi
/
Divisi
bagian,
yang
masing-masing
bagian
akan
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada Manajer Pengelola. Pada tahun 2011 ini, Menajer Pengelola Kosti Solo dijabat oleh Bpk. Supriyono.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
4) Personalia dan Umum a)
Pesonalia bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi dan file
personalia, presensi dan absensi, lembur dan gaji kayawan beserta pelaporannya. b) Sekretariatbertanggung jawab untuk menindak lanjuti surat-surat masuk maupun
surat keluar
sesuai
disposisi
pengurus
dan
manajemen serta
mendistribusikan kepada masing-masing unit yang terkait atau mengirimkan ke pihak luar. c)
Koordiator
Satpam
bertugas
untuk
mengatur
kelancaran
tugas
pengamanan kantor Kosti Solo secara keseluruhan,aset lembaga,sarana dan prasarana yang di dalamnya termasuk armada dan barang milik anggota karyawan. d) Umum dan Rumah Tangga bertanggung jawab untuk mengelola persediaan kantor yang memadahi untuk keperluan opersional lembaga serta mendistribusikan ke seksi-seksi yang memerlukan. e)
JPK3 dan JJAMSOSTEK yaitu mengurusi jaminan atau asuransi yang
digunakan oleh Kosti Solo.
5) Bengkel a)
Koordinator Bengkel bertugas untuk : (1) Mengatur pekerjaan perawatan maupun perbaikan armada Kosti Solo secara efisien dan mengorganisir tenaga mekanik yang ada. (2) Mengatur jadwal perawatan agar tidak menumpuk di bengkel. (3) Membuat laporan kerja dan usulan penambahan maupun penggantian alat kerja.
b) Mekanikbertugas untuk : (1) Mengerjakan perawatan maupun perbaikan sesuai dengan Surat Perintah Kerja. (2) Melaporkan suku cadang yang harus diganti serta memasang secara tepat. (3) Menjaga peralatan kerja yang digunakan dan kebersihan tempat kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
(4) Melaksanakan perbaikan darurat diluar bengkel bagi armada Kosti Solo 6) Pengendalian Operasi a)
Koordinator Dal.Ops Dal. Ops adalah kependekan dari Pengendalian Operasi. Adapun tugas dari
Koordinator Dal.Ops adalah : (1)Mengatur pekerjaanseksi Pengendalian operasi agar tercapai efisiensi pengelolaan armada sesuai dengan peraturan khusus Kosti Solo. (2)Merencanakan dan melaksanakan pengurusan perijinan armada secara keseluruhan berikut penganggaran dananya. (3)Melakukan pengawasan kedisiplinan anggota, kelengkapan armada sebelum operasi dan menyelesaikan kejadian kecelakaan yang menimpa armada secara efisien. b) Koordiator Rakom Rakom adalah kependekan dari Radio Komunikasi. Radio Komunikasi ini dimiliki oleh Taksi Kosti Solo yang terdapat di kantor. Fasilitas alatnya adalah berupa Antena Pemancar Radio Kominikasi ( berbentuk seperti antena stasiun Radio pada umumnya ) dan radio komunikasi bagi para awak armada taksi ( yang tersedia pada masing-masing mobil taksi Kosti Solo ). Radio Komunikasi ini mempunyai peranan yang besar bagi pelaksana operasi para awak armada Taksi Kosti Solo dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Rakom merupakan sejenis radio lapangan / seperti interkom / HT, yang berfungsi melakukan panggilan / informasi bahwa ada penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi Taksi Kosti Solo. Para calon konsumen penumpang ( selain yang berada di lapangan / jalan ) biasanya memesan dengan melakukan panggilan dengan pesawat telepon ke kantor Kosti, dengan menunjukan lokasi atau alamat mereka. Kemudian operator Taksi Kosti Solo melakukan kontak kepada salah satu anggota awak taksi Kosti yang berada di lokasi terdekat. Jadi prosesnya adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Operator Kantor
Calon Penumpang
Pusat Taksi Kosti
Armada Taksi Kosti
Gambar 29. Pemesanan Taksi Kosti Solo Via Line Telephone (Sumber Wahid Ditta Avianto,2009)
Keterangan Gambar
:
(1) Calon penumpang memesan taksi Kosti Solo via pesawat telepon. (2) Operator kantor taksi Kosti Solo kemudian memberikan infomasi kepada salah satu anggota armada taksi Kosti Solo yang ada di lokasi terdekat dengan calon penumpang. (3) Salah satu armada taksi Kosti yang menerima informasi tersebut langsung merespon, dan langsung menuju ke tempat yang dimaksud.
7) EDP ( Electronic Data Processing) EDP membantu dalam bidang penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan yang menunjang opersai Kosti Solo. Bagian EDP bertugas juga dalam menjaga dan merawat sistem yang telah ada agar mampu berfungsi secara maksimal dalam penyediaan informasi untuk manajeman,pengurus dan anggota.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
8) Akuntansi dan Keuangan a)
Koordinator Akuntansi Bertanggungjawab untuk mengatur tata kerja semua kegiatan pada seksi
akuntansi agat terjamin kelancaran pelaksanaan tugas masing-masing karyawan. Koordinator akuntansi juga memiliki tugas untuk menyempurnakan sistem dan prosedur akuntansi,meneliti bukti-bukti kas,Bank maupun buku memorial serta mengolah,menganalisa dan mengevaluasi dana keuangan yang benar, lengkap, dengan penjelasan dan saran untuk keperluan pengambilan keputusan. b) Koordinator Keuangan. Bertugas untuk mengatur tata kerja karyawan bagian keuangan, kasir kantor pusat, kasir pool, pembelian, administrasi perawatan armada, simpan pinjam dan gudang agar terjamin kelancaran kerja dan hasil yang maksimal.
9) Usaha a)
Pembelian. Bertugas untuk mengadakan kontrol dan pengaturan persediaan suku cadang yang memadahi guna mencapai kecepatan pelayanan armada yang optimal serta melaksanakan koordinasi penyimpanan suku cadang secara rapi, teratur dan aman,
b) Gudang. Melaporkan jenis-jenis suku cadang yang harus diorder untuk persediaan, memberi tanda pada barang yang sering digunakan, jarang diminta dan persediaan yang tidak pernah dipakai untuk dikembalikan kepada supplier.
Struktur organisasi di atas dibentuk agar setiap karyawan mengetahui batasan jabatannya ataupun tugas masing-masing karyawan. Juga pembagian tugas dan tanggung jawab ini harus dilaksanakan dengan prosedur yang ditetapkan supaya pelaksanaan tugas perusahaan terselenggara dengan sistematik dan terarah agar tujuan perusahaan bisa tercapai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Sebagai pertanggungjawaban para pengurus kepada anggota maka diadakan Rapat Anggota Tahunan ( RAT ) yang merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi. Adapun pelaksaan RAT Koperasi Sopir Transportasi Solo dilaksanakan satu kali dalam waktu satu tahun.
d.
Permodalan Kosti Solo Koperasi pada umumnya dipahami sebagai perkumpulan orang-orang yang
sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan suatu perusahaan yang dikelola secara demokratis. Sedangkan tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewuudkan masyarakat yang maju,adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Dari uraian di atas jelas bahwa pada badan koperasi, para anggotanya adalh sebagian besar tidak memiliki modal besar. Jadi untuk mendapatkan suatu modal yang besar, otomatis harus menghimpun anggota yang cukup banyak banyak pula. Pada koperasi masalah pemodalan dihimpun atau dikumpulkan dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usaha, termasuk dana cadangan dan hibah serta sumber lain yang sah, seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Demikian juga dalam Koperasi Sopir Transportasi ( Kosti ) Solo untuk perolehan modal berasal dari anggota dan donasi. Sedangkan simpanan-simpanan yang dimaksud di atas dan diperlukan untuk terselenggaranya roda usaha koperasi, yaitu sebagai berikut : 1) Simpanan Sukarela Simpanan sukarela merupakan simpanan berupa nominal uang yang diperoleh dan didapatkan koperasi melalui para anggotanya secara sukarela. Maksudnya para anggota koperasi dalam memberikan uang simpanan, jumlahnya tidak ditentukan oleh koperasi atau sukarela sesuai dengan keikhlasan dan kemampuan masing-masing anggota.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
2) Simpanan Pokok Berbeda dengan simpanan sukarela, untuk simpanan pokok para anggota koperasi harus memberikan jumlah nominal berupa uang dalam jumlah yang sudah ditetntukan besarnya oleh koperasi. Simpanan pokok harus diserahkan kepada koperasi oleh tiap-tiap anggotanya pada awal keanggotaan mereka. 3) Simpanan wajib Simpanan wajib merupakan jumlah nominal berupa uang yang wajib diberikan oleh anggota koperasi pada waktu dan kesempatan tertentu. 4) Simpanan Wajib Khusus Anggota Simpanan wajib khusus anggota merupakan simpanan selain simpanan pokok dan simpanan wajib yang dilakukan oleh anggota. Modal donasi terdiri dari pinjaman-pinjaman dari bank baik dalam fasilitas kredit invesyasi pengadaan kendaraan taksi ataupun kegiatan operasional koperasi lainnya.
e.
Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) Pada Koperasi Sopir Transportasi ( Kosti ) Solo pembagian sisa hasil
usaha akan diberikan sebanding dengan masa kerja yang dilakukan oleh masingmasing anggotanya. f.
Kepegawaian Kosti Solo Pembinaan serta penyuluhan anggota secara rutin masih menjadi bagian
program kerja pengurus Kosti Solo karena pentingnya peningkatan pengetahuan anggota menyangkut kondisi lembaganya serta penyampaian aspirasinya akan selalu terpenuhi dengan tata cara melalui Upacar Bendera, Apel Siaga, Pertemuan Kelompok Anggota, Rapat Koordinasi Pimpinan Kelompok dengan pengurus dan manajer. Termasuk peningkatan pemahaman atau mempertebal keimanan melalui kegiatan-kegiatan kerohanian baik bagi para anggota yang Muslim maupun Nasrani selalu dilaksanakan sesuai jadwal yang dibuat oleh pengurus. Untuk meningkatkan motivasi tugas, pengabdian dan kewajiban serta menambah percaya diri maka Kosti Solo memberikan penghargaan kepada Penasehat,Anggota dan Karyawan yang dinali berprestasi. Demikian juga untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
menumbuhkan bakat Anggota dalam bidang seni dan olah raga telah dilaksanakan pembuatan fasilitas untuk latihan, yaitu ruangan radio dan ruang olah raga tenis meja yang biayanya ditanggung sepenuhnya oleh Kosti Solo.
g.
Pembukuan Kosti Solo Salah satu bidang yang harus dipertanggung-jawabkan adalah pengelolaan
keuangan lembaga, yaitu laporan keuangan yang berupa Neraca, Laporan Hasil Usaha, Ekuitas dan Laporan Keuangan harus dilakukan oleh pihak yang berwenang dan mengacu pada Standart Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) dan dalam hal ini Kosti Solo mempercayakan kepada Kantor Akuntan Publik ( KAP ).
h.
Jenis Usaha Koperasi Sopir Transportasi Solo Ruang lingkup kegiatan Koperasi Sopir Transportasi Solo dan bidang-
bidang usaha yang dijalankan adalah sebagai berikut 1) Jasa Transportasi Armada taksi yang digunakan per-Oktober 2011 berjumlah 175 unit. Dengan rincian sebagai berikut, 40 unit Chevrolet Lova, 30 unit Toyota Avanza, dan 105 unit Hyundai Excel.Adapun jumlah driver / pengemudi pada tahun 2011 ini adalah 375 orang 2) Perbengkelan Jenis usaha yang dikerjakan meliputi perbaikan dan perawatan berkala sesuai dengan permintaan pemilik / driver. Jenis perbaikan yang dilakukan adalah perbaikan mesin,understeel dan perbaikan body.Jumlah teknisi yang bekerja di bengkel Kosti sampai bulan Oktober 2011 ini adalah 20orang (1 kepala bengkel,13 mekanik mesin,4 mekanik bodi,1 oilman,dan 1 administrator ) 3) Perdagangan Pengadaan suku cadang yang diperlukan oleh armada taksi apabila mereka memerlukan pergantian komponen dan perawatan. Bagian Kasie Usaha ini juga memiliki rekanan-rekanan tetap yang selalu menyuplai kebutuhan-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
kebutuhan armada Taksi. Jumlah pegawai yang bekerja di Kasie Usaha adalah 6 orang (1 kepala Gudang, 2 penjaga toko ,2 administrator) 4) Pelayanan Simpan Pinjam Untuk Anggota Koperasi 5) Penangulangan Bersama Atas Resiko Kecelakaan ( berupa santunan kecelakaan bagi armada, pengemudi, maupun pihak ketiga ), Santunan Pengemudi, dan Santunan Keluarga
2. Gambaran Khusus Bengkel
a. Layanan Bengkel Bengkel Kosti memiliki 2 jenis bengkel yaitu bengkel mesin dan bengkel bodi. Di bengkel mesin, para mekanik bertugas untuk memberikan perawatan dan perbaikan pada kendaraan. Layanan yang diberikan dapat berupa : 1) Engine Tune Up. Berupa pengecekan kondisi busi untuk kemudian dibersihkan atau diganti. Pengecekan dengan menggunakanscantool untuk mengetahui kerusakan atau keadaan yang tidak sesuai pada sensor kendaraan. Dan pemberian karburator cleaner untuk membersihkan saluran intake dan injeksi 2) Penggantian dan pemasangan suku cadang. 3) Pengecekan understeel dan test drive. Berupa pengecekan komponen-komponen yang berpengaruh pada sistem kemudi, sistem rem, dan sistem suspensi.Komponen-komponen yang dicek antara lain shock absorber, balljoint, kanvas rem, dan bearing.Prosedur dalam melakukan pengecekan adalah melihat kondisi komponenkomponen kendaraan dengan kemudian memeriksa putaran dan keolengan roda.Test drive dilakukan setelah kendaraan telah selesai melakukan perbaikan. Dalan uji jalan ini, sopir taksi didampingi oleh mekanik membawa kendaraan untuk diuji coba di jalan raya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
4) Penggantian oli berkala. Melayani penggantian oli mesin dan oli transmisi dengan pencatatan yang dilakukan oleh oilman, sehingga armada taksi tahu kapan harus mengganti oli untuk periode berikutnya secara teratur.
Gambar 30. Bengkel Mesin/engine Kosti Solo
Di bengkel bodi, para teknisi memberikan layanan perbaikan berupa pengecatan, servis jok interior,dan perbaikan body yang rusak.
Gambar 31. Bengkel Bodi Kosti Solo Untuk melengkapi keperluan suku cadang dan penanganan yang spesialis, Bengkel Kosti Solo juga memiliki rekanan. Rekanan supplier diperlukan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
dapat menyuplai kebutuhan penting,seperti oli mesin, oli transmisi, accu dan sukucadang yang lain. Rekanan bengkel spesialis diperlukan karena tidak semua perbaikan dapat dikerjakan di bengkel Kosti. Perbaikan yang dilakukan diluar bengkel Kosti antara lain servis AC, suntik Shock breaker dan perbaikan altenator. Daftar rekanan yang bekerjasama dengan bengkel Kosti Solo ada pada lampiran.
b. Peralatan dan Fasilitas yang Dimiliki Bengkel 1) Peralatan yang ada di bengkel Peralatan yang dimiliki oleh bengkel Kosti sudah cukup lengkap. Pengaturan letak kunci juga sudah tertib. Kunci-kunci penting diletakkan di dalam almari alat dan untuk memakai harus menghubungi petugas administrasi bengkel. Berikut ini beberapa contoh alat yang ada di bengkel Kosti Solodan untuk lengkapnya ada pada lampiran. a) 2 alat Scan toolskhusus untuk Hyundai Exel dan Chevrolet Lova b) Kunci kombinasi c) Kunci Shock d) SST Laker roda depan E1 dan E2 e) Tracker Laker Transmisi f) Tracker Shockbreaker g) Dongkrak dan jack stand Bengkel Kosti Solo sebenarnya juga memiliki alat spooring dan balancing sendiri. Namun alat tersebut tidak dapat digunakan karena rusak dan keadaan tanah yang tidak datar. Untuk melakukan spooring, bengkel
Kosti
Solo
menggunakan
alat
manual,
yaitu
dengan
menggunakan benang. 2) Peralatan pada mekanik Setiap mekanik Kosti yang melakukan perbaikan memiliki tool box sediri. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsentrasi dan ketertiban kerja.Alat-alat yang dimiliki oleh mekanik Kosti antara lain1 set kunci
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
kombinasi,1 set kunci pas,1 set kunci ring,1 set kunci shock, tang dan obeng.Untuk daftar lengkapnya ada pada lampiran. c. Proses Pelayanan Perbaikan Prosedur yang ditempuh dalam melakukan servis adalah 1) Armada taksi yang akan melakukan servis meminta memo perbaikan di bagian Dal.Ops. Hal ini dilakukan untuk menghentikan jam operasionaltaksi tersebut, sehingga pada hari itu tanggung jawab setoran berdasarkan jam operasional dapat dikurangi untuk melakukan perbaikan di bengkel. 2) Kendaraan dan memo perbaikan dibawa ke petugas administrasi / koordinator bengkeluntuk kemudian dibuatkan surat perintah kerja kepada mekanik. 3) Apabila dalam proses perbaikan, kendaraan memerlukan penggantian spare part, mekanik akan menghubungi sopir untuk kemudian meminta komponen yang dibutuhkan pada Bagian Usaha. Biaya pembelian spare part ini akan langsung ditambahkan pada beban kredit kendaraan yang diangsur tiap bulan. 4) Setelah kendaraan selesai melakukan servis, mekanik melakukan test drive. Bila tidak ditemukan masalah, maka mekanik mengembalikan kendaraan kepada sopir dan memberikan laporan ke administrasi bengkel. 5) Administrasi bengkel mencatat perbaikan yang dilakukan dan memberikan laporan kepada Dal.Ops. 6) Bagian Dal.Ops mencatat lama waktu perbaikan dan kemudian memberikan perintah untuk kembali beroperasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Gambar 32. Bagan Alur Pelayanan Perbaikan B. Deskripsi Permasalahan Penelitian 1. Data Observasi a. Jenis Kerusakan 1) Kendaraan tidak stabil / bergetar. Kerusakan ini dialami oleh armada taksi dengan nomor pintu 044 pada tanggal 13 September 2011.Taksi nomor 044 memasuki bengkel pada pukul 08.30 WIB dan dikemudikan oleh anggota KSB 378 atas nama Bambang Priyono . Pengemudi mengeluhkan keadaan kendaraan yang tidak stabil atau bergetar.
Gambar 33. Kerusakan Pada Taksi No 044.
2) Pemakanan ban tidak merata. Kondisi pemakanan ban yang tidak merata ini dialami oleh armada taksi dengan nomor pintu 062 pada tanggal 13 Sepetember 2011 dan nomor pintu 036 pada tanggal 14 September 2011 . Taksi nomor 062 dikemudikan oleh anggota KSB 320 atas nama Didik Riyanto. Taksi tersebut memasuki bengkel pada pukul 08.45 WIB dengan meminta perbaikan rubber mounting. Namun dari pihak mekanik memutuskan untuk melakukan pengecekan lebih mendalam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Taksi nomor 036 yang dikemudikan oleh anggota KSB 229 atas nama Sukarman juga mengalami hal yang sama. Taksi tersebut memasuki bengkel pada pukul 10.00 WIB dengan meminta perbaikan berupa spooring.
Gambar 34. Pemakanan Ban Yang Tidak Merata.
3) Roda depan berbunyi. Kondisi roda depan berbunyi ini dialami oleh armada taksi dengan nomor pintu 047 pada tanggal 19 Sepetember 2011.Taksi nomor 047 ini dikemudikan oleh anggota ALB 336 atas nama Walidi. Taksi ini memasuki bengkel pada pukul 09.30 WIB dengan keluhan roda depan berbunyi dan lampu depan kanan mati. Setelah dilakukan pengecekan yang berbunyi adalah roda depan sebelah kiri.
4) Kemudi membuang ke satu sisi. Keluhan kemudi membuang ke satu sisi disampaikan oleh sopir taksi dengan nomor pintu 036 dan 048 pada tanggal 20 Sepetember 2011.Pada pukul 09.15 WIB taksi nomor 036 masuk bengkel untuk melakukan perbaikan Taksi yang pada tanggal 14 September 2011 meminta spooring roda depan, kini mengeluhkan kemudi yang membuang ke arah kiri. Hal yang serupa juga dikeluhkan oleh taksi nomor 048yang dikemudikan oleh anggota KSB 339 atas nama Sutopo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Gambar 35. Keluhan Taksi No 036. b. Faktor Penyebab Kerusakan 1) Penyebab kendaraan tidak stabil / bergetar. Setelah dilakukan pengecekan oleh mekanik Kosti Solo, Taksi dengan nomor pintu 044 mengalami kerusakan Bush Control Armsebelah kanan. Kerusakan berupa patahan pada karet penahan seperti pada Gambar 36 di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Gambar 36. Bush Control Arm Yang Rusak. 2) Penyebab pemakanan ban tidak merata. Permasalah ini sudah menjadi kebiasaan dari kendaraan Chevrolet Lova di Kosti Solo. Penyebab yang mengakibatkan pemakanan ban tidak merata menurut mekanik Kosti Solo adalah model karet bantalan suspensi bagian atas (Front Strut Mount). Model ini dianggap tidak memberikan kestabilan pada sistem suspensikarena tidak menempel kuat pada bodi kendaraan.Hal ini juga mengakibatkan kesulitan dalam kegiatan spooring.
Gambar 37.Karet Bantalan Suspensi Depan Bagian Atas (Front Strut Mount). 3) Penyebab roda depan berbunyi. Ketika roda depan mengeluarkan suara yang buruk,mekanik Kosti Solo melakukan pengecekan pada laker / bearing. Setelah dilakukan pembongkaran, ternyata laker roda depan bagian kiri armada taksi nomor pintu 047 mengalami kerusakan. Kerusakan berupa cacat yang dapat dilihat pada Gambar 38 di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Gambar 38. Kerusakan Pada Laker/Bearing Roda Depan.
4) Penyebab kemudi membuang ke satu sisi. Hal yang menyebabkan kemudi membuang ke satu sisi,menurut koordinator bengkel adalah pemakanan ban yang tidak rata yang disebabkan oleh suspensi yang tidak stabil. Pada kasus armada taksi nomor 036 dan 044 faktor yang menjadi penyebab kemudi membuang ke salah satu sisi adalah permukaan ban yang tidak rata dan kelurusan roda depan yang terganggu.Hal ini disampaikan oleh Koordinator Bengkel yang sering menangani hal yang serupa.
c. Cara Perbaikan 1) Kendaraan tidak stabil / bergetar. Kerusakan pada Bush Control Armsebelah kanan ini dapat diperbaiki dengan cara mengganti komponen yang rusak dengan komponen yang baru. Prosedur yang dilakukan oleh mekanik Kosti Solo dalam mengganti Bush Control Armarmada taksi nomor 044 adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
a)
Mengendurkan baut roda depan.
b) Mendongkrak mobil dan memasang jack stand. c)
Melepas baut roda dan roda depan.
d) Melepas baut yang mengikat control arm joint ball dengan steering knuckle. e)
Mengendurkan dan melepas baut pengikat control armseperti yang terlihat pada Gambar 39.
Gambar 39. Baut Pengikat Control Arm.
f) Melepas Bush Control Arm dan mengganti dengan yang baru. g) Melakukan prosedur pemasangan kembali. h) Melakukan test drive dan di kembalikan kepada sopir.
2) Pemakanan ban tidak merata. Prosedur yang dilakukan olek mekanik kosti Solo dalam memperbaiki pemakanan ban yang tidak merata adalah dengan melakukan spooring. Cara mekanik Kosti Solo dalam melakukan spooring pada armada taksi nomor 036 adalah sebagai berikut : a)
Memposisikan mobil di tempat yang datar.
b)
Mengecek sudut camber dan kelurusan roda kendaraan dengan menggunakan benang yang ditarik lurus dari roda depan ke roda belakangseperti pada Gambar 40.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Gambar 40. Pemeriksaan Kelurusan Roda Dengan Benang.
c)
Melakukan perubahan pada kelurusan roda dengan merubah panjang tie rod sampai menemukan toe in yang baik yang sesuai dengan spesifikasi.
d)
Menyetel sudut chamber dengan mengendurkan baut camber sampai menemukan sudut yang tepat.
e)
Melakukan test drive dan di kembalikan kepada sopir.
3) Roda depan berbunyi. Tahapan yang dilakukan oleh mekanik Kosti Solo dalam mengganti laker / bearing depan sebelah kiri yang dimilikitaksi nomor 047 adalah sebagai berikut : a)
Mengendurkan baut roda depan.
b)
Mendongkrak mobil dan memasang jack stand.
c)
Melepas baut roda dan roda depan.
d)
Melepas caliper rem cakram.
e)
Melepas baut yang mengikat control arm joint ball dengan steering knuckle.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
f)
Melepas baut yang mengikat tie rod end dengan steering knuckle.
g)
Melepas
baut
as
roda
depan
yang
mengikat
steering
knuckledengan drive shaft h)
Melepas baut camber yang mengikat steering knuckle dengan batang suspensi.
i)
Melepas retaining ring yang mengunci laker / bearing pada lobang Steering knuckledengan tang jepit.
Gambar 41. Stering Knuckle Yang Telah Dilepas Dari Bodi Kendaran. j)
Mengeluarkan
laker/bearing
dari
steering
knuckle
dan
mengganti dengan yang baru. k)
Melakukan prosedur pemasangan kembali dengan penambahan vaseline.
4) Kemudi membuang ke kiri. Prosedur yang dilakukan oleh mekanik Kosti Solo dalam memperbaiki kemudi yang membuang ke kiri sama dengan prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki pemakanan ban yang tidak merata. Mekanik Kosti Solo melakukan penyetelan pada sudut camber dan panjang tie rod .Namun apabila prosedur ini tidak berhasil, maka mekanik akan menukar posisi dari ban depan. Hal ini dilakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
kepada armada taksi nomor 036 dan 048 karena kondisi kemudi mereka tetap membuang ke kiri setelah dilakukan spooring.
Gambar 42. Baut Camber dan Tie Rod.
2. Data Wawancara Data tentang jenis kerusakan dan penyebab kerusakan sistem suspensi depan ini merupakan data yang di peroleh dari intisari tanya jawab dengan sopir dan kepala bengkel. Berdasarkan wawancara dengan 10 orang sopir taksi Chevrolet Lova yang melakukan perbaikan di bengkel diperoleh hasil sebagai berikut : a. JenisKerusakan 1) Ban cepat habis. Dari hasil wawancara, kerusakan ini dialami oleh semua responden. Rata-rata dalam kurun waktu 1 tahun sudah menghabiskan kurang lebih 4 ban. 2) Laker roda cepat aus. Dari hasil wawancara, kerusakan ini dialami oleh 7 orang responden. Laker / bearing baik roda depan maupun belakang yang rusak mengeluarkan suara yang abnormal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
b. Faktor Penyebab Kerusakan 1) Ban cepat habis. Ban cepat habis karena pemakanan ban yang tidak merata. Menurut pendapat dari kepala bengkel, pemakanan ban yang tidak merata disebabkan oleh model karet bantalan suspensi bagian atas (Front Strut Mount) yang tidak menempel kuat pada bodi . 2) Laker roda cepat aus. Laker / bearing yang cepat aus disebabkan oleh perubahan yang sering dilakukan pada sudut camber dan kelurusan roda depan. Selain itu,
Kepala
bengkel
juga
menjelaskan
bahwa
faktor
yang
menyebabkan kerusakan laker / bearing adalah kurangnya pemberian vaseline dan kualitas barang yang kurang baik.
c. Cara Perbaikan 1) Ban cepat habis. Prosedur yang dilakukan oleh mekanik Kosti Solo adalah sebagai berikut : a)
Memposisikan mobil di tempat yang datar.
b)
Mengecek sudut camber dan kelurusan roda kendaraan dengan menggunakan benang yang ditarik lurus dari roda depan ke roda belakangseperti pada Gambar 34.
c)
Melakukan perubahan pada kelurusan roda dengan merubah panjang
tie rod sampai menemukan toe in yang baik yang
sesuai dengan spesifikasi. d)
Menyetel sudut chamber dengan mengendurkan baut chamber sampai menemukan sudut yang tepat.
e)
Melihat dampak yang terjadi 1 minggu kemudian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
2) Laker roda cepat aus. Laker / bearing yang rusak harus diganti. Namun untuk mencegah keausan yang terlalu cepat, mekanik Kosti Solo memberi vaselin dan melakukan prosedur pemasangan seperti berikut : a)
Mengendurkan baut roda depan.
b)
Mendongkrak mobil dan memasang jack stand .
c)
Melepas baut roda dan roda depan.
d)
Melepas caliper rem cakram.
e)
Melepas baut yang mengikat control arm joint ball dengan steering knuckle.
f)
Melepas baut yang mengikat tie rod end dengan steering knuckle.
g)
Melepas baut as roda depan yang mengikat steering knuckle dengan drive shaft
h)
Melepas baut camber yang mengikat steering knuckle dengan batang suspensi.
i)
Melepas retaining ring yang mengunci laker / bearing pada lobang Steering knuckle dengan tang jepit.
j)
Mengeluarkan
laker/bearing
dari
steering
knuckle
dan
mengganti dengan yang baru. k)
Melakukan prosedur pemasangan kembali dengan penambahan vaseline.
3. Data Dokumentasi a.
Dokumentasi Bengkel Dari hasil pengumpulan dokumen periode Juli
September 2011 yang ada
di administrasi bengkel Kosti Solo,diperoleh data mengenai kerusakan yang berhubungan dengan sistem suspensi depan Chevrolet Lova seperti pada Tabel 3 berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
Tabel 3. Kerusakan Yang Berhubungan Dengan Sistem Suspensi Depan Bulan Juli-September 2011. NO KERUSAKAN
b.
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER JUMLAH
1 UNDERSTEEL
8
11
6
25
2 LAKER RODA
6
8
4
18
3 SPOORING
7
3
3
13
4 BAN PECAH
1
1
5 BAN MAKAN SEBELAH 6 KARET BANTALAN SUSPENSI JUMLAH
1
1
21
24
2
2
15
60
Dokumentasi Kasie Usaha Dari hasil pencatatan Bagian Usaha Kosti Solo untuk pengeluaran spare
part sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova periode bulan Juli-September 2011 , diperoleh data seperti pada Tabel 4 berikut : Tabel 4. Pengeluaran Komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova Bulan Juli-September 2011. NAMA JULI AGUSTUS SEPTEMBER JUMLAH NO KOMPONEN 1 3 3 7 1 LAKER/BEARING 2 3 4
BOSH CONTROL ARM BALL JOINT Rubber Mounting/Front Strut Mount
2
1
3
5
1
1
Front Strut MountSOLUNA (1)
2
Untuk perbaikan Rubber Mounting/Front Strut Mount,bagian Usaha Kosti Solo menyediakan Rubber Mounting/Front Strut MountToyota Soluna. Dari dokumen yang dicatat oleh bagian administrasi gudang, pada tanggal 23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
September
2011,
armada
taksi
nomor
053
telah
memasang
Rubber
Mounting/Front Strut MountToyota Soluna.
Gambar 43. Rubber Mounting/Front Strut MountToyota Soluna.
c.
Dokumentasi Foto Hasil dokumentasi berupa foto juga menunjukkan bahwa sering terjadi
pemakanan ban yang tidak merata pada Chevrolet Lova. Hal ini dapat dilihat dari tumpukan-tumpukan ban yang ada di gudang Kosti Solo seperti yang ada pada Gambar 44.
Gambar 44. Bekas Ban Karena Pemakanan Tidak Merata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori Kerusakan dapat terjadi akibat frekuensi pemakaian kendaraan yang tinggi. Banyak terdapat gesekan dan panas yang terjadi di antara komponenkomponen kendaraan yang berhubungan. Pada kasus armada taksi di Kosti Solo dapat ditemukan kondisi kendaraan yang harus terus beroperasi. Kendaraan harus terus beroperasi karena pemilik kendaraan memiliki beban kredit yang harus dilunasi. Hal ini yang mengakibatkan keausan dalam komponen yang berpotensi untuk menimbulkan suatu kerusakan. Kerusakan berupa suara berisik dan getaran pada kendaraan akan sering terjadi. Seperti menurut Iwan Darmawan (2008:118 119) kerusakan dikarenakan bagian sistem suspensi atau pegas ada yang longgar,aus,atau kurang pelumasan. Namun di satu sisi ketika terjadi kerusakan, biaya perbaikan dan penggantian komponen di tekan seminimal mungkin. Ini dilakukan agar biaya setoran tidak membengkak karena ditambah biaya perawatan dan perbaikan. Melihat permasalahan di Kosti Solo, pengemudi dan mekanik berperan penting dalam pengoperasionalan armada Taksi. Informasi yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dapat di analisis sebagai berikut :
1. Hasil Analisis Data Observasi Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi depan Chevrolet Lova berdampak kepada sistem kemudi dan roda. Pada sistem kemudi,banyak sopir yang mengeluh kemudi mereka membuang ke satu sisi. Dampak pada roda adalah pemakanan yang tidak merata pada ban. Untuk memperbaiki permasalah yang timbul, mekanik Kosti Solo melakukan spooring manual. Pengukuran kelurusan roda dengan menggunakan benang. Spooring dengan menggunakan benang tidak memiliki spesifikasi yang tepat,karena ukuran tidak tersedia. Ketidaktepatan dalam kegiatan spooring berdampak pada komponen lain seperti keausan laker/bearing. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa perbaikan-perbaikan di Kosti Solo tidak berdasarkan prosedur dan spesifikasi dari Chevrolet Lova.Sebagai contoh dalam buku Pedoman Pelatihan Servis halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Camber dan caster depan tidak dapat disetel. Jounce bemper 3 kali sebelum melakukan pengukuran camber atau caster secara teratur untuk mencegah pembacaan yang salah Solo melakukan perubahan sudut camber dengan mengganti baut chamber yang dapat diatur sudutnya. Dem
Sebelum kamu
melakukan pemeriksaan aligment, tempatkan beban sekitar 68Kg (sama dengan beban 2 orang) pada masing-masing kursi depan oleh bengkel Kosti Solo dan baru diketahui setelah penulis menanyakan kepada koordinator bengkel. Semua hal ini dilakukan oleh mekanik Kosti Solo karena pihak Chevrolet tidak memberikan informasi dan tanggapan yang jelas untuk permasalahan sedang yang terjadi.
2. Hasil Analisis Data Wawancara Dari hasil wawancara kepada 10 orang sopir taksi Kosti Solo diketahui bahwa kebanyakan pemilik kecewa menggunakan Chevrolet Lova. Hal ini dikarenakan terlalu seringnya kerusakan timbul dari kendaraan tersebut. Berikut ini adalah keluhan pemilik taksi yang dijaring dengan wawancara: a.
Taksi Nomor 035 dan 038 Mengeluhkan understeeldepan tidak baik, spare part mahal, nomor 036
menghabiskan 13 ban dalam kurun waktu 2 tahun dan nomor 038 menghabiskan 10 ban dalam waktu 23 bulan. b.
Taksi Nomor 061, 062,047, dan 052 Mengeluhkan laker/bearing yang mudah aus, boros ban depan, nomor 047
sudah menghabiskan 10 ban lebih dan mengganti laker roda dalam kurun waktu 1 bulan. c.
Taksi Nomor 063,064,066 dan 070 Mengeluhkan kesulitan dalam melakukan spooring sehingga pemakanaan
ban tidak merata . Dari hasil wawancara dengan para sopir dapat diketahui bahwa semua permasalahan dan kerusakaan yang terjadi berulang-ulang. Dan wawancara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
dengan Koordinator Bengkel menujukkan bahwa perbaikan-perbaikan yang pernah dilakukan belum berdampak baik Setiap taksi memiliki cacatan kerusakan dan perbaikan yang sama, namun menunjukkan hasil yang berbedabeda. Untuk permasalahan pemakanan ban yang tidak merata,bengkel Kosti solo pernah mencoba berbagai cara untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Bengkel Kosti pernah menggunakan alat spooring untuk mengatur kelurusan roda,namun ternyata suspensi tidak stabil sehingga tidak bisa di spooring. Setelah melakukan beberapa perbaikan untuk menstabilkan suspensi, Bengkel Kosti Solo mengajukan komplain ke Chevrolet dengan disertai data hasil spooring tersebut. Namun pihak Chevrolet hanya memberikan penggantian ban dan tidak memberikan solusi untuk memperbaiki kerusakan.
3. Hasil Analisis Data Metode Studi Dokumenter Dari pengumpulan dokumen yang berada di bengkel dan Kasie Usahadapat ditemukan informasi sebagai berikut : a.
Pihak Kosti Solo pernah mendapatkan ban baru dari pihak Chevrolet untuk mengganti ban yang rusak. Pada waktu itu,1 unit mobil mendapat ganti 3 sampai 4 ban.
b.
Bengkel Kosti Solo memiliki alat spooring namun kondisinya rusak.
c.
Untuk mendapatkan kestabilan Rubber Mounting/Front Strut Mount, mekanik Kosti Solo pernah mengganti dengan Rubber Mounting/Front Strut Mountmilik Ford Laser danToyota Soluna.
d.
Suku cadang yang digunakan untuk mengganti suku cadang yang rusak adalah sukucadang asli dari Chevrolet.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Simpulan Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil penelitian serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova yang sering terjadi di Kosti Solo adalah pemakanan ban yang tidak merata dan kerusakan bearing roda. 2. Faktor penyebab pemakanan ban tidak merata dan kerusakan bearing roda depan adalah ketidaktepatan dalam pengaturan sudut kelurusan roda depan dan ketidakstabilan Rubber Mounting/Front Strut Mount pada sistem suspensi depan Chevrolet Lova. 3. Pengendara armada taksi Kosti Solo tidak dapat melakukan perawatan kendaraan secara maksimal karena dituntut oleh jam kerja dan tanggung jawab biaya setoran. 4. Kosti Solo menggunakan sistem 2-1 dalam mengoperasikan kendaraan niaga Chevrolet Lova. Sistem 2-1 adalah sistem yang mewajibkan 2 hari kendaraan dioperasikan oleh pemilik (bravo) dan 1 hari dioperasikan oleh sopir cadangan tetap. Dengan sistem ini, kendaraan minimal dioperasikan oleh 2 orang dan pemilik kendaraan (bravo) tidak dapat melakukan
pemantauan kondisi
kendaraan dengan sepenuhnya. 5. Perbaikan di Bengkel Kosti Solo belum dapat sepenuhnya menyelesaikan permasalahan kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova dikarenakan kekurangan informasi dan penggunaan peralatan spooring yang tidak memiliki ketepatan ukuran.
commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut: 1. Armada Taksi Kosti Solo beroperasi minimal 15 jam tiap hari, mengalami proses keausan komponen lebih cepat dibanding kendaraan pribadi. 2. Pengendara armada Taksi Kosti Solo yang kurang memiliki kepedulian dalam perawatan kendaraan, akan mengalami kerugian karena harus mengeluarkan biaya secara mendadak untuk perbaikan. 3. Pemilik kendaraan maupun sopir cadangan yang memiliki kerjasama dan bertanggung jawab akan mengoperasikan kendaraan dengan baik. 4. Peralatan untuk spooring yang tidak memiliki ketepatan ukuran akan membuat spesifikasi kendaraan menyimpang dari spesifikasi pabrik. Penyimpangan ini cenderung mengakibatkan kerusakan ,dan apabila penyimpangan ini ternyata adalah solusi yang benar, hal itupun tidak dapat diterapkan karena tidak ada ukuran yang dapat dijadikan acuan untuk perbaikan selanjutnya . 5. Pengulangan kesalahan dalam pengaturan sudut kelurusan roda depan berdampak pada cepat ausnya bearing roda. 6. Ketidakjelasan informasi tentang spesifikasi kendaraan dan prosedur perbaikan yang dikeluarkan oleh pabrik dapat menimbulkan kekecewaan pemilik kendaraan dan tindakan manipulasi oleh mekanik.
C. Saran 1. Bagi Pemilik Taksi a)
Pemilik taksi (bravo) hendaknya terus mengawasi dan meminta informasi keadaan kendaraan saat kendaraan dioperasikan oleh sopir cadangan tetap maupun cadangan keliling.
b) Pemilik maupun sopir taksi hendaknya mengetahui gejala-gejala kerusakan sehingga dapat segera dilakukan perbaikan maupun penggantian komponen untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
c)
Pemilik maupun sopir taksi hendaknya memiliki informasi yang jelas tentang kerusakan yang sedang dialami, sehingga tidak hanya mengikuti perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada taksi-taksi yang lain.
2. Bagi Bengkel Kosti Solo a)
Bengkel Kosti Solo hendaknya memiliki prosedur perbaikan yang berdasarkan pedoman dari pabrik, sehingga perbaikan dapat dilakukan secara benar oleh para mekanik.
b) Bengkel Kosti Solo hendaknya memiliki pembagian tugas yang jelas agar beban tugas merata ke semua mekanik. c)
Mekanik yang memperbaiki kerusakan hendaknya memiliki diagnosa yang berdasarkan buku pedoman servis dalam menentukan kerusakan yang terjadi,sehingga pengecekan dan perbaikan dapat tepat sasaran.
d) Peralatan spooring yang digunakan hendaknya memiliki ukuran ketepatan sehingga tidak menyimpang dari spesifikasi.
3. Bagi Pengurus Kosti Solo a) Pengurus Kosti Solo hendaknya memperhatikan kebutuhan peralatan perbaikan yang diperlukan oleh bengkel. Pengadaan alat spooring sangat penting untuk mengurangi intensitas kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova. b) Pengurus Kosti Solo hendaknya memberikan pengembangan pelatihan untuk mekanik agak kemampuan mereka berkembang sesuai dengan perkembangan dunia otomotif.
commit to user