ANALISIS KEBUTUHAN INTEGRASI SIMRSUD UNGARAN DENGAN SISTEM E-KLAIM INA-CBG V5.1 DI RSUD UNGARAN TAHUN 2017
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma ( Amd, RMIK ) dari Program Studi DIII RMIK
Oleh : AYU NOVITASARI D22.2014.1451
PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG TAHUN 2017
i
HALAMAN HAK CIPTA
©2017 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah ada pada Peneliti
ii
iii
iv
v
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini secara khusus ku persembahkan kepada: -
-
-
-
-
-
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga semua doa-doa dapat terkabul serta KTI ini selesai dengan tepat waktu, Bapak, Ibu dan seluruh keluarga yang telah mencurahkan segala usaha dan doa serta dukungan kepadaku, Ibu Maryani Setryowati M,Kes selaku pembimbing dan memberi dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, Bapak Arif Kurniadi M,Kom selaku kepala program studi, dosen wali, dan reviewer proposal yang memotivasi saya dengan selalu menanyakan kemajuan KTI dan kapan sidang, Ibu Enny Rachmani, M.Kom selaku penguji 1 sidang KTI yang bikin degdegan Pimpinan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ungaran yang telah menyetujui untuk adanya penelitian di wilayah Kabupaten Semarang, Pimpinan RSUD Ungaran yang telah menyetujui untuk adanya penelitian di RSUD Ungaran dan pihak-pihak rekam medis yang terkait dengan penelitian yang diambil, Teman-teman seperjuangan ku angkatan 2014 yang setiap kali ketemu selalu menanyakan kemajuan KTI di depan TU F.Kes Yang suka bikin semangat suka jadi penghibur yang penyabar sunkyu bo Kalian bertiga ban, ning, yah semakin tua jangan semakin kekanak-kanakan yaaa, yang ngakunya temen….bisa jadi habis sidang kita sahabatan yokkk sukses terus buat kalian kedepannya Sahabat SD shel, tans yang semangatin buat ngejar kelulusan tapi ujungujungnya planning piknik Kalian berlima temen SMA min, gep, tong, kris, bet, kalian yang nggak kalah menghibur & nemenin nglembur KTI, suka ngajak makan dan ngajak boros bicara kalo lagi kumpul Teman-teman organisasi yang lulus tahun ini ataupun yang tahun depan semoga kalian sukses semua, tingkatkan loyalitas di organisasi kalian mendatang, kakak tingkat kesmas ini bukti aku akhirnya lulus bareng kalian Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak yang memberi dukungan dan masukkan.
Kalian semua istimewa... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ayu Novitasari
Tempat, Tanggal Lahir
: Semarang, 8 November 1995
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl.Pramuka Rt 01 Rw 02 Pudakpayung, Banyumanik
Telp
: 089681032100
Riwayat Pendidikan 1. 2. 3. 4.
:
SD N 01, 03, 06 Ungaran SMP N 24 Semarang SMA N 12 Semarang Universitas Dian Nuswantoro
: 2002-2008 : 2008-2011 : 2011-2014 : 2014-Sekarang
viii
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Analisis Kebutuhan Integrasi SIMRSUD Ungaran dengan Sistem E-Klaim INA-CBG V5.1 di RSUD Ungaran Tahun 2017”. Tujuan disusunnya karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini : 1.
Prof., Dr., Ir Edi Noersasongko M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
2.
Dr.Guruh Fajar Shidik S.Kom., M.Cs selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
3.
Arif Kurniadi, M.Kom selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
4.
Maryani Setyowati, M.Kes selaku pembimbing karya tulis ilmiah.
5.
Enny Rachmani SKM, M.Kom selaku anggota penguji karya tulis ilmiah.
6.
dr. Setya Pinardi, M.Kes, selaku Direktur RSUD Ungaran.
7.
Siti Rahayuningsih. SKM, selaku Kepala Instalasi Rekam Medis di RSUD Ungaran.
ix
8.
Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, saya menyadari masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang baik yang bersifat membangun.
Semarang, 2 Agustus 2017
Ayu Novitasari
x
Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2017 ABSTRAK Ayu Novitasari Analisis Kebutuhan Integrasi SIMRSUD Ungaran dengan Sistem E-Klaim INACBG V5.1 di RSUD Ungaran Tahun 2017 xviii + 61 halaman + 3 tabel + 6 gambar + 8 lampiran Pemanfaatan IPTEK di rumah sakit sangat diperlukan untuk menunjang pelayanan kesehatan. Berdasarkan survei awal bulan Januari 2017 di RSUD Ungaran sudah menggunakan aplikasi SIMRS, khususnya pada bagian rekam medis dan aplikasi ini dinamakan SIMRSUD Ungaran. Sedangkan sistem klaim menggunakan E-klaim INA-CBG v5.1. Kedua sistem tersebut tidak saling terintegrasi satu sama lain. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode obesrvasi dan wawancara. Dengan objek adalah SIMRSUD Ungaran dan E-Klaim INA-CBG v5.1 dan subjek adalah kepala RM, petugas koding RI, petugas TI rumah sakit, verifikator internal, verifikator eksternal, dan petugas klaim. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa petugas membutuhkan adanya integrasi antara SIMRSUD dengan E-klaim untuk memenuhi keluhan dari pasien akibat pelayanan proses klaim pasien BPJS terlalu lama dan petugas grouping yang harus melakukan entry ulang karena terdapat beberapa masalah yaitu perbedaan kode ICD pada kedua sistem, tidak ada menu output untuk E-klaim pada SIMRSUD, dan tidak ada menu txt uncrypted pada E-klaim untuk keperluan klaim rumah sakit. Sebab itu, disarankan petugas IT segera mengupdate International Clasification Disease (ICD) dan menambahkan menu output pada SIMRSUD, dan diadakan evaluasi E-klaim INA-CBG bersama KemenKes Republik Indonesia, supaya sistem bridging dapat diaplikasikan untuk mempermudah pekerjaan. Kata Kunci
: SIMRSUD Ungaran, E-Klaim INA-CBG v5.1, BPJS, Bridging.
Kepustakaan
: 19 ( 1985 – 2015 )
xi
Diploma Degree (D-3) of Medical Records and Health Information Faculty of Health, Dian Nuswantoro University Semarang 2017 ABSTRACT AYU NOVITASARI NEED ANALYSIS FOR INTEGRATION OF SIMRSUD UNGARAN WITH E-CLAIM SYSTEM INA-CBG V5.1 IN REGIONAL PUBLIC HOSPITAL UNGARAN YEAR 2017 xviii + 61 pages + 3 tables + 6 figures + 8 attachments Utilization of science and technology in hospitals was needed to support health services. Based on preliminary survey at January 2017, Regional Public Hospital Ungaran already used Hospital Management Information System application, especially on the medical records and this application was called SIMRSUD Ungaran. While the claim system used E-claim INA-CBG v5.1. Both systems were not integrated. This study was a descriptive study, data collection method with observation and interview. Object study was SIMRSUD Ungaran and E-Claim INA-CBG v5.1. Subjects study were Head of Medical Record, Inpatient coding officer, hospital IT officer, internal verifier, external verifier, and claim clerk. The result showed that the officer needed integration between SIMRSUD and E-claim to fulfill the complaint from patient due to service process of BPJS patient claim was too long. Grouping officers should re-entry because there were some problems such as different ICD codes on both system, no menu Output for Eclaims on SIMRSUD, and no uncrypted txt menu on E-claims for hospital claims. Suggestion, IT officers should updated International Clasification Disease (ICD), added output menu on SIMRSUD, and evaluated E-claim INA-CBG with Health Ministry of Indonesia, so that bridging system could be applied to simplify the works. Keywords: SIMRSUD Ungaran, E-Claim INA-CBG v5.1, BPJS, Bridging. Literature: 19 (1985 - 2015)
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................... i Halaman Hak Cipta............................................................................................ ii Halaman Persetujuan Laporan Tugas Akhir...................................................... iii Halaman Pengesahan Penguji.......................................................................... iv Halaman Keaslian Penelitian ............................................................................. v Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir ................................. vi Halaman Persembahan ................................................................................... vii Halaman Riwayat Hidup .................................................................................. viii Kata Pengantar ................................................................................................. ix Abstrak ............................................................................................................. xi Daftar Isi .......................................................................................................... xiii Daftar Tabel ..................................................................................................... xv Daftar Gambar .................................................................................................xvi Daftar Lampiran ............................................................................................. xvii Daftar Singkatan ............................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6 E. Lingkup Penelitian .................................................................................. 6 F. Keaslian Penelitian ................................................................................. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 12 A. Rumah Sakit ........................................................................................ 12 B. Rekam Medis ....................................................................................... 13 C. Sistem Informasi .................................................................................. 15 D. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .......................................... 18 E. Sistem Casemix INA-CBGs .................................................................. 21
xiii
F. E-Klaim INA-CBGs V5.1....................................................................... 23 G. Sistem Bridging .................................................................................... 24 H. Mutu Pelayanan Kesehatan ................................................................. 28 I.
Kerangka Teori..................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30 A. Kerangka Konsep................................................................................. 30 B. Jenis Penelitian .................................................................................... 31 C. Identifikasi Variabel .............................................................................. 31 D. Definisi Operasional ............................................................................. 31 E. Obsjek dan Subjek Penelitian ............................................................... 33 F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 34 G. Jenis Data ............................................................................................ 34 H. Pengolahan Data ................................................................................. 35 I.
Analisa Data ......................................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 36 A. Gambaran Rumah Sakit ....................................................................... 36 B. Gambaran Instalasi Rekam Medis........................................................ 38 C. Hasil Penelitian .................................................................................... 39 1. Sarana ........................................................................................... 39 2. Infrasrtuktur .................................................................................... 39 3. Pelaku Sisem ................................................................................. 39 4. SIMRSUD Ungaran ........................................................................ 41 5. E-Klaim INA-CBG V5.1................................................................... 44 6. Prosesdur Tetap Klaim ................................................................... 45 7. Hasil Wawancara Mendalam dengan petugas ................................ 46 BAB V PEMBAHASAN .................................................................................... 51 BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 55 A. Kesimpulan .......................................................................................... 55 B. Saran ................................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 58
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian............................................................................. 7 Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 31 Tabel 4.1 Karakteristik pelaku berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan ......................................................................................... 47
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 .1 Kerangka Teori ........................................................................... 29 Gambar 3.1 Kerangka Konsep......................................................................... 30 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis .................................. 38 Gambar 4.2 Alur Penggunaan SIMRSUD Ungaran pasien Rawat inap dari pendaftaran rawat jalan ............................................................... 41 Gambar 4.3 Alur Penggunaan SIMRSUD Ungaran pasien Rawat inap dari pendaftaran gawat darurat ........................................................... 42 Gambar 4.4 Alur penggunaan E-Klaim INA-CBG V5.1 .................................... 45
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ijin Penelitian Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 3. Pedoman Wawancara Lampiran 4. Pedoman Observasi Lampiran 5. Hasil Wawancara Lampiran 6. Hasil Observasi Lampiran 7. Kebijakan Penggunaan SIMRSUD Ungaran Lampiran 8. Standar Operasional Prosedur Klaim
xvii
DAFTAR SINGKATAN 1. RSUD
: Rumah Sakit Umum Daerah
2. RM
: Rekam Medis
3. SIM
: Sistem Informasi Manajemen
4. SIMRSUD
: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
5. SIMRSUD Ungaran
: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran
6. JKN
: Jaminan Kesehatan Nasional
7. SJSN
: Sistem Jaminan Sosial Nasional
8. BPJS
: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
9. INA-DRG
: Indonesian
10. INA-CBG’s
: Indonesian Case Base Group’s
11. E-Klaim INA-CBG v5.1
: Elektronik Klaim Indonesian Case Base Group versi 5.1
12. NCC
: National Casemix Center
13. TPPRJ
: Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
14. TPPRI
: Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap
15. TPPGD
: Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat
16. RI
: Rawat Inap
17. DRM
: Dokumen Rekam Medis
18. TI
: Teknik Informasi
19. SIMAK BMN
: Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
20. ICD
: International Clasification Disease
21. UNU Grouper
: United Nations University Grouper
22. LAN
: Local Area Network
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pekerjaan manusia saat ini lebih dimudahkan dengan media elektronik. Apalagi didalam organisasi rumah sakit, petugas wajib memberikan pelayanan yang cepat serta maksimal, maka pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi sangat diperlukan untuk menunjang pelayanan kesehatan. (1) Salah satu pelayanan rumah sakit yang terkait teknologi informasi yaitu website rumah sakit sebagai media informasi yang didalamnya menawarkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Sehingga rumah sakit saat ini di kenal sebagai organisasi “sosio-ekonomis” yaitu ciri-ciri bisnis yang diperhitungkan dengan biaya dan laba, serta semakin dibutuhkan manajemen yang professional.(2) Tidak hanya itu tetapi dalam rumah sakit terdapat juga rekam medis dapat memberikan timbal balik kepada pasien dengan cara pelayanan pendaftaran yang memuaskan sampai penyimpanan dokumen
rekam
medis
pasien
sebagai
data
riwayat
penyakit
pasien
sebelumnya. Maka dari itu agar pelayanan rumah sakit menambah pelanggan yang akan berobat maka harus cepat juga pelayanaannya sehingga rumah sakit membutuhkan sistem informasi manajemen (SIM) yang akan mengintegrasikan data pasien ke seluruh komputer yang terdapat di rumah sakit.(3)
1
2
Rumah sakit pemerintah ataupun swasta di Indonesia saat ini telah memanfaatkan SIM secara elektronik di rumah sakitnya masing-masing dan dinamakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2013 guna memproses dan mengintegrasikan semua alur pelayanan yang terbentuk jaringan agar memperoleh informasi yang cepat, tepat dan akurat.(4) SIMRS juga sangat mendukung koordinasi diantara bagian di sebuah rumah sakit untuk peningkatan kinerja dan pelayanan terhadap pasien rumah sakit secara elektronik. Dengan adanya aplikasi ini petugas tidak perlu khawatir dalam pencatatan karena SIMRS sudah saling terintegrasi satu sama lain dan telah menjadi satu sistem. Pelayanan tidak hanya terdapat satu sistem tetapi juga terdapat satu sistem untuk di rumah sakit khususnya yang terkait dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Program Jaminan Kesehatan adalah Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan kini dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).(5) Adapun sistem pembayaran fasilitas kesehatan khususnya bagi peserta BPJS dilakukan secara prospektif dengan sistem Casemix INA-CBGs yang juga diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2014. Sistem Casemix INA-CBGs merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan grouping berdasarkan resume medis pasien, untuk mengoperasikan sistem Casemix INACBGs dari pihak rumah sakit mempunyai kode regristrasi yang ditetapkan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan lalu aktivasi software INA-CBGs.(6)
3
Berdasarkan survei awal di RSUD Ungaran pada bulan Januari 2017, rumah sakit sudah menggunakan aplikasi SIMRS di setiap unit, khususnya pada bagian rekam medis dan aplikasi SIMRS ini dinamakan aplikasi SIMRSUD Ungaran.
Peran penting
aplikasi SIMRSUD
Ungaran ini
sebagai alat
mempermudah pengelolaan data pasien. Cara pemakaian aplikasi SIMRSUD Ungaran juga dilengkapi fitur keamanan menggunakan password ketika hendak menggunakannya. Aplikasi SIMRSUD Ungaran ini telah diterapkan di dalam komputer dari berbagai unit pelayanan rekam medis diantaranya adalah unit TPPRJ, TPPRI, TPPGD, Koding/Indeksing, dan pelaporan. Sedangkan untuk proses klaim asuransi kesehatan khususnya bagi peserta BPJS kesehatan terdapat sistem sendiri yaitu E-klaim INA-CBG V5.1 untuk melakukan grouping kode penyakit beserta tindakannya yang telah di koding oleh koder. Peneliti membatasi penelitiannya pada pemakaian sistem pada pasien rawat inap peserta BPJS saja, bagi pasien BPJS rawat inap yang akan pulang harus menitipkan uang untuk membayar pelayanan karena biaya tidak langsung di cetak tetapi diagnosa harus di koding dulu dan dilakukan grouping setelah itu diverifikasi total biaya pelayanan kesehatannya dan pasien atau keluarga pasien akan dihubungi oleh pihak rumah sakit untuk kekurangan yang harus dibayar maupun mengembalikan kelebihan pembayaran yang dititikan. Adapun masalah yang timbul dari kedua sistem diatas antara lain: petugas harus menginput data dua kali yaitu pada aplikasi SIMRSUD Ungaran dan E-klaim INA-CBG V5.1, banyak berkas rekam medis yang menumpuk sebelum di grouping, petugas harus mengecek ulang apabila ada data yang
4
tidak sesuai karena aplikasi SIMRSUD Ungaran belum bisa menghasilkan ouput untuk E-klaim INA-CBG v5.1. Masalah diatas disebabkan karena kedua sistem tersebut belum memenuhi sistem bridging. Dampaknya jika ada data yang berbeda maka petugas harus mengkonfirmasi ulang dengan petugas yang sebelumnya, petugas grouping harus menunggu berkas yang telah di kode untuk memasukkan ke E-Klaim INA-CBG V5.1, adanya perbedaan kode pada aplikasi SIMRSUD Ungaran dengan E-klaim INA-CBG V5.1 sehingga saat penginputan pada indeks didalam aplikasi SIMRSUD Ungaran ada yang kurang tepat. Untuk itu peneliti ingin menganalisis bagaimana kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan E-klaim INA-CBG V5.1 di RSUD Ungaran Tahun 2017.
B. Rumusan Masalah Adapun beberapa masalah yaitu harus menginput data dua kali oleh petugs koding pada aplikasi SIMRSUD Ungaran dan oleh petugas grouping pada E-klaim INA-CBG V5.1, banyak berkas rekam medis yang menumpuk sebelum di grouping, mengecek ulang data pasien karena aplikasi SIMRSUD Ungaran belum menggunakan sistem bridging sehingga tidak ada ouput untuk Eklaim INA-CBG V5.1, jika ada data yang berbeda maka petugas harus mengkonfirmasi ulang dengan petugas yang sebelumnya, petugas grouping harus menunggu berkas yang telah di kode untuk memasukkan ke E-Klaim INACBG V5.1, dan adanya perbedaan kode pada kedua aplikasi tersebut sehingga saat penginputan didalam aplikasi SIMRSUD Ungaran ada yang kurang tepat. Maka dari itu dapat memunculkan suatu pertanyaan “Bagaimana gambaran
5
kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan E-klaim INA-CBG V5.1 di RSUD Ungaran tahun 2017.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menggambarkan kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan E-klaim INA-CBG V5.1 untuk mendukung klaim. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi sarana prasarana untuk integrasi aplikasi SIMRSUD Ungaran dan E-klaim INA-CBG V5.1. b. Mengidentifikasi infrastruktur berupa jaringan komunikasi data. c. Mengidentifikasi kepala rekam medis, pengguna aplikasi SIMRSUD Ungaran (kepala rekam medis dan petugas koding RI), pengguna E-klaim INA-CBG v5.1 (petugas verifikator internal, petugas verifikator eksternal, petugas klaim), dan petugas TI rumah sakit. d. Mengidentifikasi pemakaian SIMRSUD Ungaran dan data output untuk klaim. e. Mengidentifikasi pemakaian E-klaim INA-CBG V5.1. f.
Mengidentifikasi prosedur tetap klaim.
6
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Peneliti menerima ilmu pembelajaran yang baru dan pengalaman maupun keahlian yang ada dilapangan tentang SIMRSUD Ungaran dan Eklaim INA-CBG V5.1. 2. Bagi Akademik Sebagai bahan referensi penelitian yang hampir sama dan mengolah pengetahuan terkait dengan SIMRS dan E-klaim INA-CBG V5.1. 3. Bagi Rumah Sakit Sebagai masukan dalam implementasi perkembangan sistem yang akan digunakan masa mendatang.
E. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Lingkup ilmu penelitian yaitu ilmu terkait Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 2. Lingkup Materi Lingkup Materi penelitian yang dikaitkan yaitu Sistem Informasi Kesehatan khususnya SIMRS dan E-klaim INA CBG V5.1. 3. Lingkup Lokasi Lokasi penelitian ini dilaksanakan dibagian RM1 dan RM2 di RSUD Ungaran. 4. Lingkup Metode Metode yang diterapkan yaitu metode observasi dan metode wawancara.
7
5. Lingkup Obyek dan Subyek Obyek penelitian ini yaitu aplikasi SIMRSUD Ungaran dan e-klaim INA CBG V5.1 dan subyek penelitian ini yaitu kepala rekam medis, petugas Koding RI, petugas verifikator internal, petugas verifikator eksternal (BPJS), petugas klaim, dan petugas TI rumah sakit. 6. Lingkup Waktu Penelitian dimulai pada bulan April 2017.
F. Keaslian Penelitian
No
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Judul Metode
Nama
Hasil
Peneliti 1
Apit Riana
Evaluasi Kinerja Deskriptif
Staf lebih baik bekerja
Sistem Informasi dan
tidak dengan komputer,
Manajemen
sering
DItinjau
Kualitatif dari “content
mengalami
kerusakan
komputer
Aspek Persepsi analysis”
ketika
mengedit,
Pengguna
ketidaksesuaian
Dalam
dengan
Mendukung
informasi,
Proses
ketidaksesuaian
Manajemen RS
output
kebutuhan
di
penyimpanan data, butuh
PKU
pengembangan program,
8
No
Nama
Judul
Metode
Hasil
Peneliti
2
Muhammadiyah
kurang
efisiensi
Yogyakarta
dan sumber daya, perlu
Tahun 2006
evaluasi lebih lanjut.
Della Dwi Sistem Informasi Studi
Sub
Primasari
terpisah,
Rekam
Medis Kepustakaa
waktu
Sistem
masih
sistem
yang
Rawat Inap RSU n,
dipakai
sangat
Panti
menghabiskan
waktu,
Waluyo wawancara
Surakarta Tahun dan
tenaga,
pikiran,
2009
observasi
yang cukup banyak dan
serta
masih
metode
penetrasi
sistem
siklus hidup
komputer
terhadap
sistem
informasi
harus
dana
diadakan
manajemen yang sedang berjalan 3
Febriana
Analisis
Observasi
Terdapat 4 orang yang
Herlinawat
Pengetahuan
dengan
pernah
i
dan
Sikap pendekatan
mengikuti
pelatihan
koding
dan
Petugas Rekam Cross
yang
orang
tidak
Medis
pernah,
Tentang Secional
Penentuan Kode
3
5
orang
pendidikan rekam medis
9
No
Nama
Judul
Metode
Hasil
Peneliti Penyakit
dan
INA-CBGs
yang
di
2orang
bukan
pendidikan rekam medis,
RSUD
terjadi ketidakspesifikan
DR.Soewondo
kode karena kode yang
Kendal
muncul hanya 3 digit
Tahun
2015 4
Emy Budi Analisis
dan Studi kepustakaa
Manajemen
poliklinik
Susilowati
Perancangan
,
Sistem Informasi n, observasi informasi
Bambang
Pasien
Eka
Nirmala
Purnama
Sukoharjo
juga
Tahun 2011
sistem program aplikasi
RSU dan
membutuhkan
keuangan
maupun
Suri wawancara
kondisi
suatu
informasi poliklinik,
dan
membutuhkan
data berbasis computer 5
Winny
Evaluasi Sistem Explanatory
Semua fungsi sistem ada
Lestari
Informasi
Research
kekurangan,
Hardiyanti
Manajemen
dengan
double
no.RM
pada
Rumah Sakit di wawancara
sistem
TPPRJ,
sistem
Rumah
Sakit mendalam
Kasir tidak bisa merekap
Rajawali
Citra menggunak
data dari bagian farmasi
Bantul
an
seperti
metode dan rekam medis untuk
10
No
Nama
Judul
Metode
Hasil
Peneliti Yogyakarta tahun 2014
kualitatif
hasil data yang relevan sesuai kebutuhan bagian keuangan, RSU
SIMRS
Rajawali
di Citra
belum saling terintegrasi, diperlukan evaluasi dan perbaikan SIMRS untuk menghasilkan
laporan
yang bermanfaat guna mengambil keputusan
Perbedaan yang muncul antara penelitian ini dengan penelitian diatas terletak pada : 1. Penulis melakukan penelitian di RSUD Ungaran dengan meneliti analisis kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan sistem E-Klaim INA-CBG v5.1 di RSUD Ungaran Tahun 2017, sedangkan peneliti diatas melakukan penelitian di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan meneliti evaluasi kinerja sistem informasi manajemen ditinjau dari aspek persepsi pengguna dalam mendukung proses manajemen di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2006.
11
2. Penulis melakukan penelitian di RSUD Ungaran dengan meneliti analisis kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan sistem E-Klaim INA-CBG v5.1 di RSUD Ungaran Tahun 2017, sedangkan peneliti diatas melakukan penelitian di RSU Panti Waluyo Surkarta dengan meneliti sistem informasi rekam medis rawat inap tahun 2009. 3. Penulis melakukan penelitian di RSUD Ungaran dengan meneliti analisis kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan sistem E-Klaim INA-CBG v5.1 di RSUD Ungaran Tahun 2017, sedangkan peneliti diatas melakukan penelitian di RSUD DR.Soewondo Kendal dengan meneliti analisis pengetahuan dan sikap petugas rekam medis tentang penentuan kode penyakit dan ina-cbgs pada tahun 2015. 4. Penulis melakukan penelitian di RSUD Ungaran dengan meneliti analisis kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan sistem E-Klaim INA-CBG v5.1 di RSUD Ungaran Tahun 2017, sedangkan peneliti diatas melakukan penelitian di RSU Nirmala Suri Sukoharjo dengan meneliti sistem informasi pasien rsu nirmala suri sukoharjo tahun 2011. 5. Penulis melakukan penelitian di RSUD Ungaran dengan meneliti analisis kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan sistem E-Klaim INA-CBG v5.1 di RSUD Ungaran Tahun 2017, sedangkan peneliti diatas melakukan penelitian di Rumah Sakit Rajawali Citra Bantul Yogyakarta dengan meneliti Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit tahun 2014.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit ialah lembaga pelayanan masyarakat terutama dalam bidang
kesehatan
yang
dipengaruhi
dengan
berkembangnya
ilmu
pengetahuan tentang kesehatan, adanya teknologi yang lebih maju dan kehidupan sosial maupun ekonomi di masyarakat yang mempengaruhi peningkatan pelayanan yang bermutu, serta dapat dijangkau masyarakat.(7) 2. Pelayanan Rumah Sakit Beberapa pelayanan minimal yang harus tersedia didalam rumah sakit
untuk
memenuhi
kebutuhan
pelayanan
kesehatan
paripurna
diantaranya yaitu : ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang gawat darurat, ruang operasi, ruang tenaga medis, ruang radiologi, ruang laboratorium, ruang farmasi, ruang diklat, kantor dan administrasi, ruang aula rumah sakit, ruang menyusui, ruang mekanik, dapur, londry, kamar jenazah, taman, tempat pengolahan limbah dan peralatan parkir.(7)
12
13
B. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Berdasarkan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, bahwa rekam medis yaitu satu beras berisi tulisan dan arsip atas identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang sudah diberikan kepada pasien.(8) Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
269/MenKes/Per/III/2008, bahwa rekam Medis yaitu berkas berisi tulisan dan arsip atas pasien terkait identitas, pemeriksaan medis, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap yang dikelola pemerintah maupun swasta.(9) Sedangkan berdasarkan Huffman EK, rekam medis yaitu rekaman tulisan tentang siapa, apa, mengapa, pada saat pelayanan yang diberikan kepada pasien dalam masa perawatan, berisi wawasan mengenai pasien dan pelayanan yang diterimanya beserta informasi yang lengkap guna mengenali pasien, membetulkan diagnosis dan tindakan dan juga merekam hasilnya.(10) 2. Kegunaan Rekam Medis Menurut Hatta (1985) terdapat beberapa aspek yaitu: a. Aspek Administrasi Rekam medis berisi tindakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab tenaga medis dan paramedis untuk mencapai tujuan dalam pelayanan kesehatan.
14
b. Aspek Medis Rekam medis berisi tulisan tentang kesehatan sebagai aturan untuk rencana pengobatan atau perawatan yang harus diberikan seorang pasien. c. Aspek Hukum Isi rekam medis berupa kasus adanya jaminan berupa ketentuan hukum dengan adil, terkait upaya penegakkan hukum dan pengadaan barang bukti untuk penegakkan keadilan secara seimbang. d. Aspek keuangan Rekam medis berisi data dan penjelasan yang berperan dalam perhitungan anggaran hasil pengobatan atau tindakan dan perawatan. e. Aspek penelitian Rekam medis berisi data dan informasi yang digunakan dalam penelitian maupun peningkatan wawasan dalam bidang kesehatan. f.
Aspek pendidikan Rekam medis berisi data atau penjelasan tentang urutan kegiatan pelayanan medis kepada pasien.
Penjelasan yang
tertulis
bisa
dimanfaatkan untuk kepustakaan atau bahan ajar dalam aspek profesi kesehatan. g. Aspek dokumentasi Berkas rekam medis berisi informasi yang perlu disimpan dan untuk bukti pertanggung jawaban dan keterangan pelayanan kesehatan.(11)
15
C. Sistem Infromasi Sistem informasi merupakan gabungan dua suku kata dari sistem dan informasi. Sistem yaitu kesatuan yang terdiri dari faktor-faktor yang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi, serta dipersiapkan untuk mecapai tujuan yang ingin di capai. Adapun karakteristik dari sistem yaitu : 1. Komponen (Component) 2. Batas (Boundary) 3. Lingkungan hidup (Environtment) 4. Penghubung antar muka (Interface) 5. Masukan (Input) 6. Pengolahan (Process) 7. Keluaran (Output) 8. Tujuan (Goal) (3) Untuk menjalankan sebuah sistem membutuhkan pelaku (user) agar tujuan dapat tercapai, yang dikelompokkan menjadi 7 bagian antara lain : 1. Pemeriksa sistem 2. Penganalisia sistem 3. Pendesain sistem 4. Programmer 5. Personel pengoperasian 6. Pemakai 7. Manajemen(1)
16
Sedangkan informasi yaitu suatu data yang dapat diolah dan dianalisa dengan benar dan secara efektif sehingga menjadi satu bentuk yang mengandung
arti
dan
manfaat
bagi
personal
dan
manajemen
untuk
mempertimbangkan langkah dalam pengambilan keputusan saat ini ataupun masa mendatang. Informasi berkualitas dapat dipengaruhi dari sebagian hal antara lain : 1. Relevan (Relevancy) Informasi yang saling berkaitan, bersangkut-paut dan berguna secara langsung. 2. Akurat (Accuracy) Informasi yang di terima harus diteliti dengan cermat dan tidak boleh salah, apabila terjadi kesalahan akan dapat merubah informasi data yang asli. 3. Tepat waktu (Timeliness) Informasi yang baik adalah informasi yang tidak terlambat, sehingga ketika digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tidak berakibat buruk atau fatal. 4. Ekonomis (Economy) Informasi yang di hasilkan dapat mempengaruhi suatu penyelenggaraan kegiatan terhadap kegiatan perekonomian. 5. Efisien (Eficiency) Informasi yang di peroleh tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya tetapi tetap berdaya guna serta tepat guna.
17
6. Dapat dipercaya (Reliability) Informasi yang di hasilkan memang benar-benar ada sehingga tidak dianggap sia-sia. Sistem informasi merupakan transformasi data yang menjadi informasi dalam rangka untuk keputusan manajemen, sehingga sistem informasi juga dapat diartikan sebagai suatu cara penggunaannya yang telah ditentukan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan dan mencakup lebih jauh daripada penyajian tetapi juga tujuan yang akan dicapai.(3) Elemen-elemen sistem yang dibutuhkan antara lain : 1. Perangkat keras (Hardware) Alat perantara seperti komputer maupun printer. Komputer untuk mengolah dan menyimpan, sedangkan printer untuk mencetak keluaran data yang diolah. 2. Perangkat lunak (Software) Terdiri dari sistem pengoperasian, sistem manajemen data, dan program yang spesifik untuk disetiap aplikasi yang memungkinkan untuk menganalisis dan mengambil keputusan. 3. Manusia (Human) Bertugas sebagai pengguna komputer, analisis sistem, programmer, personil masukan data, dan manajerial sistem informasi. 4. Prosedur (Procedure) Berbentuk instruksi pengoperasian secara tertulis maupun lisan yang dapat berbentuk fisik seperti buku panduan yang di tempel pada tembok atau meja.
18
5. Basis data (Data base) Program data yang dapat menyimpan suatu data di dalam komputer 6. Jaringan Komputer Sekumpulan perangkat komputer yang menghubungkan informasi serta data melalui kabel atau non kabel sehingga penggunanya dapat bertukar informasi serta data.
D. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yaitu suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang dapat mengerjakan dan menghubungkan semua aturan pelayanan rumah sakit yang terbentuk pada jaringan agar dapat memperoleh informasi yang cepat, tepat dan akurat. Penyelenggaraan SIMRS dapat mengunakan petunjuk sumber terbuka (Open Source) yang disediakan Kementrian Kesehatan maupun memakai operasi sistem informasi manajemen yang di buat dari rumah sakit itu sendiri.(4) SIMRS harus memenuhi syarat agar dapat menggabungkan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah adalah bagian dari suatu Sistem Informasi Kesehatan.
Penggabungan
program
ini
dilaksanakan
dengan
keahlian
komunikasi data interoperabilitas. SIMRS harus mempunyai keahlian komunikasi data interoperabilitas menggunakan:
19
1. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) 2. Pelaporan pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 3. Indonesian Case Base Group’s (INA-CBG’s) 4. Aplikasi berbeda yang telah dikembangkan oleh Pemerintah, dan 5. Sistem informasi manajemen terkait sarana pelayanan kesehatan yang lain SIMRS yang akan dipakai oleh suatu rumah sakit wajib memenuhi 3 (tiga) unsur, mencakup keamanan dalam bentuk fisik atau materi, jejaring, maupun sistem operasi. Pelaksanaan SIMRS dilakukan oleh unit kerja sistemis atau fungsional pada institusi rumah sakit dengan petugas yang berkompeten dan sudah mengikuti pelatihan khusus terhadap sistem yang akan digunakan.(4) Tujuan Aplikasi SIMRS antara lain: 1. Mewujudkan tujuan dan harapan rumah sakit 2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi rumah sakit 3. Mensosialisasikan
dan
meningkatkan
kemampuan
petugas
untuk
mengoperasikan teknologi informasi rumah sakit 4. Meningkatkan kinerja petugas rumah sakit 5. Meningkatkan nilai jual rumah sakit di mata masyarakat 6. Manajemen pengolahan data menjadi informasi dengan cepat dan tepat bagi pengguna dan manajemen rumah sakit maupun Pemerintah 7. Meningkatkan mutu dan kecepatan proses pelayanan rumah sakit
20
8. Memujudkan loyalitas dan kebanggaan petugas terhadap rumah sakit 9. Memperkecil kesalahan-kesalahan dari petugas 10. Mengurangi redudansi data 11. Mengurangi ketidakkonsistenan data 12. Pemetaan dalam bentuk desain sistem informasi menyesuaikan dengan kebutuhan informasi pada saat ini maupun masa mendatang(12) Dalam pengembangan SIMRS ada sebagian hal yang perlu diamati yaitu : 1. Perencanaan Ada kejelasan pada misi rumah sakit, informasi yang dibutuhkan, keadaan rumah sakit saat ini, menentukan sistem yang akan dikembangkan, dan kejelasan kebutuhan sistem. 2. Manfaat Menentukan rincian manfaat yang akan diperoleh oleh petugas maupun manajemen rumah sakit. 3. Biaya Kebutuhan biaya yang ditentukan secara rinci agar ekonomis tetapi manfaat dapat dicapai. 4. Operasional Kebutuhan operasional yang jelas dan adanya pelatihan untuk petugas secara optimal. 5. Pemeriksaan Pemeriksaan sistem saat ini untuk menentukan kekurangan yang ada.
21
6. Peningkatan Kendala atau hambatan yang ada pada sistem saat ini dari sudut manakah yang perlu ditingkatkan. 7. Keterbatasan Mengetahui dengan jelas adanya keterbatasan yang membuat sistem perlu adanya perbaikan.(3)
E. Sistem Casemix Ina-Cbg’s Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 Program Jaminan Kesehatan adalah Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan kini dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).(5) Pembiayaan kesehatan adalah bagian terpenting dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Yang didalamnya ada dua prosedur pembayaran rumah sakit yang digunakan ialah prosedur pembayaran setelah pelayanan diberikan (retrospektif) seperti Fee For Services (FFS) dan prosedur pembayaran yang besaran biayanya sudah diketahui sebelum pasien menerima pelayanan (prospektif) seperti global budget, Perdiem, Kapitasi dan case based payment.(13) Prosedur pembayaran prospektif saat ini diketahui dengan sistem casemix (case based payment) yang diterapkan sebagai metode pembayaran pada program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Sistem casemix ialah sistem penggolongan diagnosa dan tindakan yang mengarah pada ciri klinis yang sama, pemakaian sumber daya dan anggaran perawatan yang sama,
22
penggolongan memakai perangkat lunak grouper. Sistem casemix ini menjadi aturan sistem pembayaran kesehatan di kawasan negara maju kemudian menyebar di negara-negara sedang berkembang.(6) Pada penggunaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan sistem pembayaran ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut dengan INA-CBG’s sesuai Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013. Tarif telah berlaku pada 1 Januari 2014, disesuaikan tarif INA-CBG’s Jamkesmas dan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 atas Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan.(6) Sejak pelaksanaan sistem casemix di Indonesia sudah dilakukan 3 kali pergantian besaran tarif, yaitu biaya INA-DRG pada tahun 2008, biaya INACBG’s pada tahun 2013 dan biaya INA-CBG’s pada tahun 2014. Biaya INACBG’s memiliki 1.077 golongan biaya antara lain 789 kode grup atau kelompok rawat inap dan 288 kode grup atau kelompok rawat jalan, dengan sistem koding memakai ICD-10 untuk diagnosa serta ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan. Penggolongan kode diagnosa dan tindakan dilaksanakan dengan menggunakan UNU Grouper. UNU-Grouper merupakan Grouper casemix yang dikembangkan oleh United Nations University (UNU).(6) Tarif INA-CBG’s atas data pembiayaan dan data koding rumah sakit. Data pembiayaan diperoleh di rumah sakit yang terpilih representasi dari kelas rumah sakit, tipe rumah sakit ataupun kepunyaan rumah sakit (Swasta dan
23
Pemerintah), seperti dana yang dikeluarkan, bukan termasuk obat sebagai sumber pembiayaannya dari program pemerintah (TB, HIV, dan lainnya). Data koding didapat dari koding rumah sakit PPK Jamkesmas. Penyusunan biaya JKN menggunakan data costing 137 dari rumah sakit Pemerintah maupun rumah sakit Swasta dan 6 juta data koding.(6)
F. E-Klaim INA-CBGs v5.1 Tim tarif Kementerian Kesehatan memiliki 2 sub sistem, antara lain Tim Tarif Kapitasi dan sub sistem Teknis INA-CBG atau National Casemix Center (NCC). Bertugas dalam melakukan pengembangang dan evaluasi pola pembayaran prospektif di rumah sakit. Aplikasi INACBGs V5.1 terdapat beberapa pengembangan dari aplikasi yang sebelumnya, diantaranya yaitu : 1. Interface 2. Fitur 3. Grouper 4. Penambahan variabel 5. Tarif INA-CBGs 6. Modul protokol integrasi dengan SIMRS serta BPJS 7. Rancang bangun pengumpulan data dari rumah sakit ke BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan RI (14) Bagi rumah sakit yang belum memiliki SIMRS, aplikasi INA-CBGs versi 5 akan otomatis terhubung dengan pusat data Kementerian Kesehatan. Bagi
24
rumah sakit yang memiliki SIMRS pada sistem INA-CBGs buka Setup Integrasi Data Center Kemenkes dengan web service endpoint ke inacbg.kemenkes. Keunggulan INA-CBGs v5.1 memiliki keunggulan dari yang sebelumnya yaitu terdapat menu migrasi, dimana menu tersebut dapat memindahkan data individual pasien dari aplikasi 4.1 ke aplikasi INA-CBGs versi 5.(14) Pengelompokan penyakit juga telah disempurnakan sehingga terdapat kemungkinan hasil grouping pada versi sebelumnya akan menghasilkan kode group yang berbeda saat di grouping di versi 5.1. apalagi adanya fitur Batch Grouping untuk melakukan grouping masal yang sangat beguna untuk melakukan grouping ulang dengan jumlah yang banyak. Penambahan metode baru dalam layanan bridging dengan simrs, diantaranya pengiriman data klaim online nomor SEP dan layanan penghapusan data peserta. (15)
G. Sistem Bridging (Bridging System) Bridging System adalah pemakaian aplikasi berbasis web service yang digunakan untuk menyambungkan sistem pada pelayanan kesehatan saling integrasi dalam rangka memajukan pelayanan kesehatan Rumah Sakit, Puskesmas, maupun pelayanan kesehatan lain penerima Pelayanan JKN. Setelah peluncuran bridging system atau pengintegrasian sistem Teknik Informasi (TI) antara sistem BPJS Kesehatan dengan sistem informasi manajemen rumah sakit, lembaga akan ada peluncuran finger print untuk
25
mempermudah proses pendaftaran. Keuntungannya yaitu dapat menambah administrasi, menyesuaikan petugas dan sarana-prasarana, mempercepat pencatatan data layanan kesehatan dan proses penyampaian klaim ke BPJS, dan akurasi data dapat terjamin, serta mempercepat kegiatan verifikasi dan pembiayaan
klaim.
Namun
juga,
mempercepat
pengolahan
data
dan
transparansi pembiayaan karena pencatatan data diselenggarakan pada sistem yang sama.(16) Menanggapi keluhan terkait keterlambatan proses verifikasi, double input, dan proses klaim yang rumit, baru-baru ini BPJS meluncurkan sebuah sarana
berupa
Web
Service.
Sebelumnya
BPJS
pernah
meluncurkan
mekanisme bridging SEP BPJS yang mampu mengintegrasikan proses verifikasi SEP dengan proses registrasi di SIMRS. Tetapi fitur yang ada belum maksimal karena hanya memfasilitasi proses registrasi. Oleh karena itu sejak akhir 2015 BPJS meluncurkan Web Service INASIS (nama lain dari INA-CBGs) yang didesain untuk bisa mengintegrasikan SIMRS-SEP BPJS-INA CBG’s dan diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya e-Claim. Manfaat bridging SIMRS – INASIS, yaitu : 1. Bagi Pasien a. Verifikasi kepesertaan BPJS yang mudah dan cepat karena sudah satu kesatuan dengan proses registrasi pendaftaran kunjungan pasien di SIMRS b. Tidak perlu antri dua kali di loket SEP dan loket poli/IGD
26
2. Bagi Faskes a. Mempercepat proses pelayanan karena cukup dengan loket yang sama antara loket verifikasi SEP dan loket kunjungan di SIMRS b. Menghemat petugas sebagai sumber daya manusia dan menghemat perangkat yang digunakan c. Mengurangi
penggunaan
kertas
karena
sebenarnya
BPJS
menggabungan lembar verifikasi SEP dengan bukti registrasi di SIMRS. Maka dari itu butuh koordinasi dengan BPJS terkait desain dan kecukupan informasinya d. Mempermudah dalam proses klaim karena tidak perlu lagi double input untuk memasukkan data pelayanan ke aplikasi INA-CBG’s, cukup ambil data pelayanan dari SIMRS untuk diolah lebih lanjut dan dilakukan Grouper di apliasi INA-CBG’s. 3. Bagi Teknik Informasi Rumah Sakit Meringankan kerja petugas teknik informasi rumah sakit karena tidak perlu lagi maintenance aplikasi yang beragam, hanya aplikasi SIMRS. 4. Bagi BPJS a. Proses bridging bisa memperingan teknik informasi BPJS karena tidak perlu lagi melakukan maintenance aplikasi SEP b. Data yang sinkron pada database SEP, SIMRS, dan INA-CBG’s c. Menjadi pondasi untuk berlakunya e-klaim dimana BPJS yang bisa melihat pertumbuhan pelayanan di masing-masing fasilitas kesehatan
27
secara real time dan ke depan proses klaim dari fasilitas kesehatan tidak perlu lagi kerepotan dengan berbagai berkas.(16) Menjembatani kesenjangan dengan memanfaatkan intelijen bisnis sebagai alat pendukung keselamatan pasien dan keuangan. Praktek kedokteran di Amerika Serikat yang dibentuk oleh aplikasi yang semakin bertenaga dan teknologi
informasi
dimana-mana,
rumah
sakit
telah
bergegas
untuk
melaksanakan catatan kesehatan elektronik, dokter terkomputerisasi, order entry, pharmacy, dan drug bar coding untuk memodernisasi klinis dan penelitian database. Peneliti mengusulkan evaluasi ulang yang mendasar investasi teknik informasi strategis di bidang kesehatan dengan tujuan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya dan memperbaiki hasil melalui aplikasi kesehatan yang ditergetkan. Dengan tiga studi kasus yang dapat menggambarkan penggunaan analisis kesehatan untuk memanfaatkan pra-sumber data yang ada untuk mendukung perbaikan di keselamatan pasien dan kualitas perawatan, untuk meningkatkan ketepatan penagihan, dan dukungan yang muncul di masalah kesehatan. Bahwa investasi aktif di Indonesia, analisis kesehatan akan terbukti penting untuk mewujudkan sepenuhnya janji investasi dalam sistem klinis elektronik.(17)
28
H. Mutu Pelayanan Kesehatan Mutu pelayanan ialah keseluruhan karakteristik dari jasa pelayanan yang menunjukkan kemampuannya dalam rangka untuk memuaskan kebutuhan seorang konsumen. (18) Menurut Azrul Azwar, mutu pelayanan kesehatan ialah sesuatu yang mengarah taraf ideal pelayanan kesehatan dimana di satu pihak menunjukkan kepuasan tiap pasien sama dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, dan di pihak yang berbeda menerapkan metode penyelenggaraan sesuai dalam kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.(19) Dengan adanya mutu pelayanan seperti diatas pelyanan kesehatan harus dimaksimalkan secara keseluruhan. Salah satu contohnya seperti mutu pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan BPJS yaitu apabila setelah dijalankannya sistem bridging mampu memproses dalam satu waktu dan tidak saling merugikan atau mengintervensi. Sehingga kerahasiaan data pada BPJS Kesehatan dan rumah sakit tetap aman dan terjaga.(16)
29
I. Kerangka Teori
Rekam Medis
SEP dan BPJS-
Klaim BPJS dengan sistem E-Klaim INACBG V5.1 :
INA CBG sebagai
1. Kebijakan
pondasi
2. Pengguna (User)
berlakunya sistem
2. Data
Integrasi SIMRSSIMRS : 1. Kebijakan 2. Pengguna (User) 3. Data pasien
e-klaim
pasien
peserta JKN
Mutu pelayanan yang muncul : 1. Mampu memproses dalam satu waktu tanpa saling mengintervensi 2. Kerahasiaan data pada BPJS Kesehatan dan rumah sakit tetap aman dan terjaga
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep SIMRSUD Ungaran : 1. Kebijakan 2. Pengguna (User) 3. Data pasien rumah sakit
Kebutuhan Sistem : 1. Sarana dan Prasarana penunjang kedua sistem 2. Infrastruktur jaringan
E-Klaim INA-CBG V5.1 : 1. Kebijakan 2. Pengguna (User) 3. Data pasien peserta JKN
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
30
Bridging System
31
B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode obesrvasi dan wawancara. Jenis penelitian dilakukan dengan mengamati objek secara langsung saat subjek melakukan kegiatan. Metode pengambilan data menggunakan metode observasi dan pendekatan, serta metode wawancara secara terbuka dengan subjek yang terkait.
C. Identifikasi Variabel 1. Pelaku Sistem 2. Aplikasi SIMRSUD Ungaran 3. E-klaim INA-CBG V5.1 4. Kebutuhan Sistem
D. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No
Variabel
Definisi Operasional
1
Pelaku Sistem
Semua sumber daya manusia yang terkait dalam pendesain, perancang atau programmer, pemeriksa atau
penganalisa
sistem,
pengguna,
serta
manajemen di RSUD Ungaran 2
Aplikasi
Aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit
SIMRSUD
yang diterapkan di RSUD Ungaran dengan cara
32
No
Variabel
Definisi Operasional
Ungaran
pengamatan secara langsung
a. Kebijakan
Tolok ukur yang ditetapkan oleh rumah sakit untuk pedoman kerja para petugas SIMRSUD Ungaran dengan metode observasi dan wawancara
b. Pengguna
Petugas di RSUD Ungaran yang berperan untuk
(User)
mengerjakan sesuatu dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya
c. Data
Identitas pribadi pasien untuk dapat dikenali, seperti :
pasien
no.rm, nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir
rumah sakit
Identitas sosial pasien untuk tanda pengenal selain identitas pribadi, seperti : alamat, tanggal masuk dan keluar, prosedur masuk RS Identitas klinis pasien tanda yang melekat ketika pasien dirawat, sperti : kode penyakit, diagnosa, kasus lama atau baru, tindakan, keadaan keluar pasien, kamar, kode dokter dan nama dokter
3
E-klaim CBG V5.1
INA- Aplikasi yang mengatur tarif pelayanan fasilitas kesehatan
lanjutan
dengan
pola
pembayaran
Indonesian Case Base Groups, yang saat ini nama aplikasinya adalah E-Klaim INA-CBG V5.1, yang diterapkan di RSUD Ungaran a. Data
Nama pasien, no.rm, tanggal lahir atau umur, jenis
33
No
Variabel
Definisi Operasional
pasien
kelamin, jenis rawat, tanggal masuk dan tanggal
peserta
keluar, lama hari perawatan, nama dokter, cara bayar,
JKN
diagnosa penyakit, diagnosa tindakan, biaya yang dimunculkan hasil grouping
4
Kebutuhan
Suatu aktivitas dan layanan yang disediakan maupun
Sistem
karakteristik dan batasan yang dimiliki oleh sebuah sistem yang dilakukan di RSUD Ungaran dengan metode observasi dan wawancara
a. Kebutuhan fungsional
Deskripsi
aktivitas
dan
layanan
yang
harus
disediakan sebuah sistem (input, output, process, stored data)
b. Kebutuhan
Deskripsi dari fitur, karakteristik dan batasan lain yang
non
menentukan kepuasan sistem (Performance, ease of
fungsional
learning and use, budgets, deadlines, documentation, security, internal auditing controls)
E. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek penelitian adalah Sistem Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) pada petugas koding di RM 1 RSUD Ungaran serta sistem E-klaim INA-CBG V5.1 di ruang RM 2 RSUD Ungaran
34
2. Subjek penelitian adalah kepala rekam medis, petugas koding/indeksing RI, petugas verifikator internal, petugas verifikator eksternal (BPJS), petugas klaim, dan satu petugas TI rumah sakit
F. Instrumen Penelitian Pedoman wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berisi hal-hal penting yang ingin diketahui oleh peneliti, khususnya kepada kepala rekam medis, petugas koding RI sebagai pengguna dan dan petugas TI rumah sakit sebagai pengontrol aplikasi SIMRSUD Ungaran, serta petugas verifikator internal (grouper), petugas verifikator eksternal (BPJS) dan petugas klaim.
G. Jenis Data Penelitian yang dilakukan harus mendapatkan data yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan
kerahasiaannya,
maka
digunakan metode
observasi dan wawancara terkait pada aplikasi SIMRSUD Ungaran dan sistem E-klaim INA-CBG V5.1. Pengumpulan data dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Data Primer Data didapat dari hasil wawancara terhadap kepala rekam medis, petugas TI rumah sakit, petugas koding RI sebagai pengguna SIMRSUD Ungaran, verifikator internal, verifikator eksternal (BPJS), dan petugas klaim khususnya tentang kebutuhan agar saling integrasi antara aplikasi SIMRSUD Ungaran dengan sistem E-klaim INA-CBG V5.1 dan juga melakukan observasi langsung terhadap gambaran sistem yang ada di Rumah Sakit.
35
2. Data Sekunder Data didapat dengan mengambil dari protap dan kebijakan-kebijakan yang ada, dokumen-dokumen maupun hasil cetakan dari komputer petugas.
H. Pengolahan Data Ada tiga jenis pengolahan data yaitu : 1. Editing, yaitu melakukan koreksi atas data yang telah dikumpulkan agar menjadi data yang benar dan akurat 2. Klasifikasi, yaitu mengelompokkan data yang telah terkumpul sehingga menggambarkan informasi tentang aplikasi SIMRSUD Ungaran dan Sistem E-klaim INA-CBG V5.1, setelah mengetahui masalah atau kendalanya. 3. Tabulasi, yaitu memasukkan dan menyusun hasil penelitian ke dalam bentuk table untuk memudah pengamatan atau evaluasi.
I. Analisa Data Analisa data merupakan metode yang digunakan dalam mengolah data atau hasil penelitian terhadap obyek agar dapat mengetahui masalah atau kendala dari sistem yang diamati maka dilakukan perbandingan antara teori dengan keadaan sebenarnya untuk pencarian solusi atau gagasa-gagasan agar sistem dapat berjalan dengan baik.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran adalah rumah sakit umum yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Semarang yang mempunyai tugas melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara bedaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatn kesehatan pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. Berawal dari poliklinik di Bandarjo Ungaran yang kemudian berkembang menjadi Rumah Sakit Bandarjo dengan kapasitas 40 tempat tidur dan termasuk ruang bersalin. Pada tahun 1979 dibwah pimpinan Ny. IndriyaniTjiptohusodo. Status Rumah Sakit berubah menjadi Rumah Sakit Tipe D dengan SK menkes No.51/Menkes/SK/II/1979. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
:
1152/Menkes/SK/XII/1993 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran, bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran ditetapkan sebagai rumah sakit kelas C pada tanggal 29 Maret 2010 Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran telah lulus akreditasi penuh tingkat lanjut.
36
37
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran diatur dengan peraturan daerah Kabupaten Semarang Nomor 25 Tahun 2008 pada tanggal 22 September organisasi dan tata kerja badan perencanaan pembangunan daerah, inspektorat lembaga teknis daerah dan kantor pelayanan perijinan terpadu Kabupaten Semarang. Hingga sekarang Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran menjadi BLUD di pimpin oleh Dr. Setya Pinardi,M.Kes.
2. Visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran a. VISI Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan rumah sakit. b. MISI 1) Mewujudkan pelayanan prima. 2) Mewujudkan pelayanan Rumah Sakit yang komprehensif dan terjangkau serta berdaya saing. 3) Mewujudkan
budaya
kerja
yang
berlandaskan
pengabdian,
keikhlasan, disiplin serta profesionalisme. 4) Mewujudkan
pelayanan
yang
bermutu
dengan
meningkatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan atau kedokteran.
38
B. Gambaran Instalasi Rekam Medis 1. Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis K.A. Instalasi
Koordinator
Koordinator TPPRI+TPPGD
TPPRJ
Pelaksana
Pelaksana
Koordinator Assembling
Pelaksana
Koordinator Koding dan Indeksing
Koordinator Analisa dan Pelaporan
Koordinator Filing
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis 2. Visi dan Misi Instalasi Rekam Medis Visi Rekam medis RSUD Ungaran sebagai pusat informasi medis yang dapat digunakan sebagai alat untuk manajemen rumah sakit, bukti proses pelayanan medis, bukti hukum pengembangan rumah sakit dan penelitian. Misi Terselenggaranya pelayanan rekam medis dalam proses pelayanan di RSUD Ungaran yang melihat pasien sebagai pasien seutuhnya, sehingga informasi medis dapat berkesinambungan dari pendaftaran rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat.
39
C. Hasil Penelitian 1. Sarana prasarana Dari hasil observasi dan wawancara masing-masing petugas terdapat perangkat keras berupa PC client, server, printer, scanner dan software berupa Server Windows Server 2008 dan SQL Server 2008 dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam pekerjaannya. Akan tetapi untuk kompter yang sudah lama atau kapasitas memori penyimpanan melemah akan berhenti beroperasi secara tiba-tiba tetapi tidak lama kemudian akan kembali seperti semula. Selain media elektronik sarana prasarana yang perlu ada yaitu meja, kursi, kertas, alat tulis, tinta, dan lain-lain. 2. Infrastruktur Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap petugas TI rumah sakit dalam menunjang kegiatan pengoprasian kedua sistem aplikasi diatas RSUD Ungaran menggunakan jaringan komunikasi data berupa (Local Area Network) dan jaringan internet. Dengan itu setiap harinya pengontrolan khusus dilakukan oleh petugas TI dengan melalui komputer server. 3. Pelaku Sistem Pelaku SIMRSUD Ungaran untuk pasien Rawat inap di RSUD Ungaran yaitu: a. Koding Rawat Inap Tugas petugas koding sekaligus sebagai kepala rekam medis yaitu mengkode diagnosa pada DRM dan mengentry serta memasukannya ke indeks di dalam SIMRSUD Ungaran.
40
b. Petugas Informasi Teknologi Rumah Sakit Tugas petugas TI rumah sakit yaitu mengontrol seluruh sistem dan memenuhi kebutuhan sistem untuk mempermudah pengguna dalam mengolah data, dan saat ini sedang melakukan perbaharuan pada SIMRSUD Ungaran dan berkolaborasi dengan rekanan atau pihak ke 3. Pelaku E-Klaim INA-CBG V5.1 untuk di RSUD Ungaran yaitu : a. Verifikator Internal (Petugas Grouping Rumah Sakit) Tugas petugas verifikator internal yaitu petugas menerima DRM pasien BPJS yang telah di koding oleh koder selanjutnya akan melakukan grouping diagnosa penyakit dan tindakan yang dilakukan kepada pasien, memasukkan tarif rumah sakit dan akan menyerahkan hasil grouping kepada verifikator eksternal b. Verifikator Eksternal (Petugas BPJS Kesehatan) Tugas verifikator eksternal yaitu menyeleksi hasil grouping dengan memeriksa kesesuaian pada dokumen pasien, apabila layak maka hasil seleksi akan diserahkan kepada petugas klaim dan jika sudah di proses klaim petugas akan menerima balasan berupa file txt dari petugs klaim. Jika hasil grouping tidak layak maka petugas akan mengembalikan kepada petugas verifikator internal c. Petugas Klaim di RSUD Ungaran Tugas petugas klaim yaitu mencetak hasil klaim yang sudah layak dengan mengirimkan file txt kepada petugas verifikator eksternal,
41
memproses tagihan klaim pasien BPJS yang naik kelas, dan memproses klaim yang akan dilaporkan ke pihak BPJS Kesehatan. 4. Aplikasi SIMRSUD Ungaran SIMRSUD Ungaran adalah sistem informasi yang diaplikasikan khusus di dalam RSUD Ungaran untuk membantu proses pelayanan pasien agar lebih cepat dan mendukung kegiatan manajemen. Aplikasi ini dilengkapi keamanan dengan password dan setiap bagian memiliki password yang berbeda sebelum mengoperasikannya. Alur penggunaan SIMRSUD Ungaran pasien rawat inap dari pasien rawat jalan adalah sebagai berikut : Pasien Datang – Rawat Jalan Ya Input Master Data Pasien
Pasien Baru ? Tidak Input Data Kunjungan, Tujuan Poliklinik , Verifikasi Fasilitas Pembayaran (BPJS, Asuransi Perusahaan, Umum)
Poliklinik/Instalasi Penunjang Medis Input Tindakan Medis atau Non Medis yang diberikan kepada Pasien
Pasien Perlu dirujuk ke Poliklinik/Inst. lain ?
Tidak
1
Ya
Poliklinik/Inst. Rujukan Input Tindakan Medis atau Non Medis yang diberikan kepada Pasien
42
Input Data tindakan yg dilakukan di instalasi penunjang maupun instalasi yg lain
1
Pasien Perlu Rawat Inap ?
Ya
Pendaftaran Rawat Inap
Tidak Kasir Rawat Jalan
Kamar Perawatan Inap Input Tindakan Medis atau Non Medis yang diberikan kepada Pasien
Instalasi Penunjang medis - Laboratorium -Rehab Medis -Radiologi
Farmasi Kasir Rawat Inap Pasien mendapatkan resep obat ?
Tidak
Ya
Entry resep pasien di Apotek
Pasien Pulang
Kamar Operasi Poliklinik
Kasir Apotek
Pasien Pulang
Entry Dokumen Rekam Medis oleh petugas koding
Selesai
Gambar 4.2 Alur Penggunaan SIMRSUD Ungaran Pasien Rawat Inap dari Rawat Jalan
43
Alur penggunaan SIMRSUD Ungaran pasien rawat inap dari IGD adalah sebagai berikut : Pasien Datang - IGD
Ya
Pasien Baru ? Tidak
Input Master Data Pasien
Poliklinik/Inst. Rujukan Input Tindakan Medis atau Non Medis yang diberikan kepada Pasien
Input Data Pendaftaran Pasien, Verifikasi Fasilitas Pembayaran (BPJS, Asuransi Perusahaan, Umum)
Input Tindakan Medis atau Non Medis yang diberikan kepada Pasien di IGD
Ya
Pasien Perlu dirujuk ke Poliklinik/Inst. lain ?
Tidak Tidak Pasien Perlu Rawat Inap ?
Kasir Input Data tindakan yg dilakukan di instalasi penunjang maupun instalasi yg lain
Ya
Pendaftaran Rawat Inap oleh petugas pendaftaran RI
Kamar Perawatan Inap Input Tindakan Medis atau Non Medis yang diberikan kepada Pasien
Kasir Rawat Inap
Instalasi Penunjang medis - Laboratorium - Rehab Medis
- Radiologi Farmasi Kamar Operasi
Poliklinik Pasien Pulang
Entry Dokumen Rekam Medis oleh petugas koding
Selesai
Gambar 4.3 Alur penggunaan SIMRSUD Ungaran pasien rawat inap dari IGD
44
Berdasarkan hasil observasi pada alur penggunaan SIMRSUD Ungaran diatas menunjukkan bahwa belum terdapat integrasi dengan EKlaim INA-CBG V5.1, di RSUD Ungaran terdapat kebijakan terhadap penggunaan
SIMRSUD
Ungaran
tetapi
untuk
petunjuk
teknis
penggunaannya tidak di lampirkan atau di bukukan jadi petugas hanya mendapat tutorial dari petugas TI rumah sakit. Hasil wawancara dengan petugas TI rumah sakit sebagai pengontrol sistem saat ini SIMRSUD Ungaran sedang dalam masa update sistem agar keluhan petugas koding terkait versi kode ICD pada SIMRS sama dengan yang ada di E-klaim. Karena belum memenuhi terintegrasi maka SIMRSUD Ungaran belum bisa menghasilkan output untuk mendukung keperluan klaim pada sistem E-klaim INA-CBG V5.1. Untuk menunjang kesiapan bridging SIMRS membutuhkan data dasar pasien, dokter penanggung jawab pasien, diagnosa awal, nomor SEP pasien, diagnosa akhir, total tagihan biaya perawatan pasien di RS. 5. E-Klaim INA-CBG V5.1 E-klaim INA-CBG V5.1 adalah sistem yang digunakan untuk memproses klaim pasien peserta BPJS agar diketahui tarif yang harus dibayarkan. Sistem ini cara kerjanya juga dilengkapi dengan fitur keamanan berupa password dan hanya petugas terkait dengan klaim yang dapat menggunakannya. Diketahui dari observasi di RSUD Ungaran tidak terdapat kebijakan dan standar prosedur tetap yang dibukukan atau ditempel pada meja petugas yang mengatur tentang E-Klaim INA-CBG V5.1.
45
Alur penggunaan E-klaim INA-CBG V5.1 adalah sebagai berikut : DRM di kode diagnosa dan tindakannya oleh koder
Ya Apakah Pasien BPJS ?
Tidak
Verifikator internal menerima DRM, melakukan entry data dasar pasien, diagnosa dan total tagihan RS di aplikasi klaim Ina cbg/ EKlaim
Hasil grouping di export klaim pasien (1 bulan) oleh petugas klaim
Verifikator BPJS melakukan verifikasi setelah menerima formulir persetujuan klaim
Entry dokumen rekam medis
Selesai
Gambar 4.4 Alur Penggunaan E-Klaim INA-CBG V5.1 Berdasarkan hasil observasi pada alur penggunaan E-klaim INACBG V5.1 diatas petugas sudah melakukan sesuai dengan alurnya, DRM pasien BPJS yang telah di kode diserahkan kepada petugas verifikator internal untuk dilakukan grouping, petugas grouping harus mengentry data dasar pasien dan setelah itu hasil grouping dicetak dan diserahkan ke petugas klaim jika layak akan mendapatkan formulir persetujuan klaim (FPK), setelah mendapatkan FPK maka akan dilakukan verifikator eksternal. 6. Prosedur Tetap Klaim Proses klaim dimulai dari : a. Purifikasi data Purifikasi berfungsi untuk mengvalidasi output data INA-CBGs yang ditagihkan Rumah Sakit terhadap data penerbitan Surat Elegibilitas
46
Peserta (SEP). Purifikasi data yang terdiri dari no.SEP, nomor kartu peserta, dan tanggal SEP. b. Melakukan proses verifikasi administrasi Verifikator mencocokan lembar kerja tagihan dengan bukti pendukung dan hasil entry rumah sakit untuk menentukan apakah klaim tersebut layak, tidak layak atau pending. c. Proses verifikasi lanjutan Verifikasi lanjutan untuk melihat status klaim layak secara administrasi, tidak layak secara administrasi dan pending dan berurutan untuk menghindari potensi double klaim. Jika telah disetujui maka verifikator mencetak formulir persetujuan klaim (FPK) untuk mencetak hasil FPK : 1) Kuitansi asli rangkap 3 (tiga), bermaterai secukupnya 2) Rekapitulasi pelayanan 3) Klaim diajukan kepada kantor cabang/ kantor operasional BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan kelengkapan administrasi sebagai berikut : 1) Kuitansi asli rangkap 3 (tiga), bermaterai secukupnya 2) Formulir persetujuan klaim (FPK) rangkap 3 (tiga) 3) Rekap tagihan pelayanan. 7. Hasil wawancara mendalam dengan petugas Jumlah informan adalah 3 orang petugas terkait dengan pengguna E-klaim INA-CBG V5.1 di RSUD Ungaran yang terdiri dari petugas verifikator Internal, verifikator eksternal dan petugas klaim.
47
a.
Karakteristik pelaku berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga petugas didapatkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dari petugas yang ditampilkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.1 Karakteristik pelaku berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan No
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Perempuan
D3 Rekam
Verifikator
Medis
Internal
S1
Verifikator
Apoteker
Eksternal
D3 Statistik
Petugas
(Th) 1
2
3
SP1
SP2
SP3
35
31
45
Perempuan
Perempuan
Klaim Keterangan : SP adalah Subjek Penelitian Dari ketiga petugas tersebut umurnya yaitu 31 tahun, 35 tahun, dan
tahun. Berdasarkan hasil observasi petugas rekam medis dilihat
dari jenis kelaminnya sebagian besar adalah perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikannya masing-masing berbeda yaitu tamatan D3 Rekam Medis, S1 Apoteker, dan D3 Statistik. Sedangkan berdasarkan pekerjaannya yang terkait dengan penggunaan E-klaim INA-CBG V5.1
48
diantaranya adalah verifikator internal, verifikator eksternal dan petugas klaim. b.
E-klaim INA-CBG V5.1 Sistem yang digunakan untuk melakukan klaim pembayaran bagi pasien BPJS. Berikut adalah hasil wawancara terkait alur sistem, kelebihan sistem, kendala sistem, keuntungan sistem, dan data apasaja yang dapat diperoleh dari penggunaan E-klaim INA-CBG V5.1 yang ditampilkan dalam tabel dibawah ini : Kotak 1 Tugas ku menerima dokumen yang sudah di kode, lalu dicek apakah ada kode yang belum tepat sekaligus mengentry ke dalam E-klaim terus di grouping, setelah itu PDFnya dicetak untuk pengecekan kelayakan oleh BPJS. SP1 Mengecek DRM sekaligus hasil grouping dari verif internal, melakukan purifikasi data untuk mengecek kelayakan klaim dengan tarif yang tercantum. SP2 Menerima hasil seleksi oleh verif eksternal dari E-klaim mengolah data untuk keperluan klaim rumah sakit dan untuk BPJS kesehatan setelah itu mencetak formulir persetujuan klaim. SP3 Alur penggunaan dari masing-masing petugas diatas berbeda tetapi saling terkait untuk kebutuhan klaim pasien BPJS dan rumah sakit. Dengan adanya e-klaim ini kecepatan hasil kerja yang dialami petugas dapat dilihat pada kotak 2
49
Kotak 2 Ya sebenarnya sudah mempercepat karena sudah lebih baik dari sistem yang sebelumnya sehingga tidak menjadi penghambat atau kendala bagi petugas SP1, SP2 e-klaim yang setelah di perbaharui terdapat kendala pengolahan data karena menu txt uncrypted yang dihilangkan menjadi kurang praktis untuk keperluan klaim rumah sakit juga dengan SIMRSUD SP3 Kedua petugas merasa bahwa E-klaim INA-CBG V5.1 sudah lebih baik dari versi yang sebelumnya dan lebih mempercepat pekerjaannya,
sedangkan
satu
petugas
klaim
merasa
karena
dihilangya menu txt uncrypted pada e-klaim menyebabkan proses pengolahan klaim tidak praktis. Selain kendala yang dialami petugas eklaim juga memberikan keuntungan bagi petugas yang dapat dilihat pada kotak 3 Kotak 3 Keuntungan penggunaan e-klaim petugas bisa menghitung iur biaya untuk pasien yang naik kelas dan data yang ditampilkan lebih spesifik, antara lain data jumlah pasien perkelas, lama LOS, DPJP, diagnosa terbanyak, total biaya klaim SP1, SP2, SP3 Dari
ketiga
informan
diatas
sama-sama
mendapatkan
keuntungan dari pemakaian e-klaim akan tetapi secara pencatatan elektronik sebenarnya dua petugas menginginkan adanya intergrasi
50
dengan SIMRSUD Ungaran agar lebih praktis dan tidak mengulang mengentry data seperti yang terlihat pada kotak 4 Kotak 4 Menurut saya pribadi sebaiknya dilakukan sistem bridging SIMRSUD dengan e-klaim agar saya tidak perlu mengentry ulang data pasien BPJS dari biling yang dicetak SIMRSUD, kalau sudah bridging kan proses grouping bisa lebih cepat SP1 Ya perlu, agar lebih efisiensi dan memperhitungkan efektifitas waktu kerja SP2 Ya sangat perlu, kalau e-klaim sudah bridging kan jadi untuk laporan di rumah sakit saya tidak perlu mengetik ulang di SIMRSUD, semua data tidak ada yang kurang dan waktu kerja saya bisa mengerjakan lebih banyak pasien lebih efektif SP3
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, sistem informasi manajemen terdapat beberapa elemen-elemen sistem antara lain perangkat keras sebagai alat perantara seperti komputer, printer, scan atau mesin fotocopy switch hub, modem, radio wireless, kabel LAN, UPS dan lain-lain, sedangkan perangkat lunak yang digunakan terdiri dari sistem pengoperasian, sistem manajemen data, dan program yang spesifik untuk disetiap aplikasi seperti Windows Server 2008 dan SQL Server 2008. Jaringan komunikasi data yang digunakan yaitu Local Area Network dan jaringan internet untuk menunjang pengiriman data. Dengan
sarana
prasarana
dan
infrastruktur
yang
ada
untuk
menjalankannya membutuhkan sumber daya manusia yang terlatih atau mumpuni untuk menjalankan SIMRSUD Ungaran dan sistem E-Klaim INA-CBG V5.1. Petugas SIMRSUD Ungaran dibatasi pada kepala rekam medis, petugas koding rawat inap dan petugas TI rumah sakit sebagai pemeriksa sistem apabila ada kendala. Petugas SIMRSUD Ungaran telah mengikuti pelatihan dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tutorial penggunaan SIMRSUD yang diberikan oleh petugas TI rumah sakit, pelaku yang terlibat tidak hanya pihak TI rumah sakit yang berperan dalam manajemen sistem tersebut tetapi juga terdapat pihak luar sebagai pemeriksa sistem, penganalisis sistem, pendesain sistem, dan programmer. Sedangkan untuk keperluan terkait dengan klaim yaitu petugas verifikator internal, verifikator eksternal,
51
52
dan petugas klaim. Aplikasi yang digunakan untuk klaim adalah sistem yang buat oleh NCC (National Casemix Center) yaitu sistem E-Klaim INA-CBG V5.1 menggunakan sistem secara otodidak dan dengan petunjuk teknis berupa file pdf yang diterimanya. SIMRSUD Ungaran adalah sistem manajemen rumah sakit yang diaplikasikan mulai dari penerimaan pasien sampai dengan pelayanan pasien berakhir untuk mempercepat pelayanan pencatatan pasien. SIMRSUD Ungaran sudah terintergrasi dengan aplikasi software untuk perekaman pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien, aplikasi inventory farmasi, catatan rekam medis, transaksi pasien, aplikasi software sistem informasi akuntansi, website resmi RSUD Ungaran, aplikasi surveilans komite PPI, dan aplikasi indikator mutu dan pelaporan insiden ke komite rumah sakit, tetapi SIMRSUD Ungaran belum terintegrasi dengan E-Klaim INA-CBG V5.1 karena adanya perbedaan kode versi ICD yang digunakan dan SIMRSUD juga belum bisa menghasilkan output untuk keperluan e-klaim. Saat ini SIMRSUD Ungaran sedang dilakukan masa update kode ICD dan menambahkan menu untuk menutup kekurangan yang ada pada SIMRSUD Ungaran dalam rangka menunjang pelaksanaan integrasi dengan E-Klaim INA-CBG V5.1 Sistem E-Klaim INA-CBG V5.1 saat ini rumah sakit telah menggunakan sistem e-klaim versi yang terbaru dimana dapat melakukan bridging dengan SIMRSUD Ungaran apabila SIMRS memenuhi syarat untuk integrasi. Sistem ini digunakan setelah pelayanan pasien selesai atau setelah pasien pulang, pasien yang dimaksudkan yaitu pasien peserta BPJS yang akan di klaimkan biaya pelayanannya kepada BPJS Kesehatan. Sistem ini hanya di operasikan oleh
53
petugas yang bersangkutan dengan klaim. Karena SIMRSUD dengan E-Klaim INACBG V5.1 belum terintegrasi maka petugas verifikator internal menerima tumpukan DRM untuk di lakukan proses grouping, setelah itu hasil grouping akan di cetak dan diserahkan ke verifikator eksternal untuk diseleksi melalui proses purifikasi data, proses verifikasi administrasi, dan proses verifikasi lanjutan, selanjutnya akan diserahkan kepada petugas klaim untuk mendapatkan formulir persetujuan klaim. Dari hasil wawancara mendalam dengan petugas pengguna E-Klaim INACBG V5.1 seperti yang dijabarkan pada BAB IV, dapat disimpulkan masih terdapat kekurangan yang menghambat proses intergrasi karena SIMRSUD Ungaran hanya dapat mencetak biling saja untuk mengetahui besar tarif rumah sakit yang diselipkan di dalam DRM yang diserahkan petugas verifikator internal, data yang di cetak tidak dapat langsung tersimpan pada E-Klaim INA-CBG V5.1 sehingga petugas harus mengentry ulang data yang dituliskan dokter dan tariff rumah sakit saat melakukan grouping. Dan untuk petugas klaim juga harus membuat laporan dua kali yaitu laporan klaim rumah sakit dan laporan untuk BPJS Kesehatan akibat kedua sistem belum bridging. Untuk itu agar mendukung adanya integrasi antara kedua sistem maka kedua sistem harus memenuhi menu data yang harus ada sehingga dapat di integrasikan didalam SIMRSUD Ungaran maupun E-klaim INA-CBG V5.1 yaitu data dasar pasien (nama, no.rm, jenis kelamin,tanggal lahir), dokter pananggung jawab pasien, diagnosa awal, nomer SEP pasien, diagnosa akhir dan tagihan biaya perawatan pasien di rumah sakit. Jadi kenapa SIMRSUD Ungaran tidak dapat terintegrasi yaitu karena kendala pada perbedaan penulisan diagnosa dan kode
54
diagnosa dimana SIMRSUD Ungaran masih menggunakan ICD versi yang sebelumnya sedangkan E-Klaim INA-CBG V5.1 sudah menggunakan ICD versi tahun 2010.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB V mengenai analisis kebutuhan integrasi SIMRSUD Ungaran dengan sistem E-Klaim INACBG V5.1 di RSUD Ungaran dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sarana prasarana di RSUD Ungaran dari hardware ataupun software yang digunakan sudah sesuai memadai karena setiap petugas menggunakan satu komputer dan tidak bergantian, hanya saja peralatan pendukung seperti printer dan mesin scan atau mesin fotocopy terkadang masih ada yang bermasalah. 2. Infrastruktur penunjang jaringan komunikasi data di RSUD Ungaran sudah sesuai baik, dan telah menggunakan local area network dan jaringan internet untuk menyampaian data informasi. Dan selama ini tidak ada masalah dengan jaringan komunikasi datanya. 3. Pelaku sistem yang terkait dengan SIMRSUD Ungaran dan E-Klaim INACBG V5.1 adalah petugas yang sudah terlatih dan mumpuni maka dari itu petugas TI rumah sakit harus sigap untuk mengatasi kendala yang ada alami pengguna, petugas terkait klaim menginginkan adanya
55
56
integrasi pencatatan dari kedua sistem agar tidak menduakalikan pekerjaannya. 4. SIMRSUD Ungaran sudah terintegrasi dengan sistem manapun kecuali dengan E-Klaim INA-CBG v5.1, dikarenakan tidak terdapat menu bar untuk menghasilkan output yang secara langsung terhubung untuk menunjang pencatatan pasien dari saat pendaftaran dan perbedaan versi kode ICD harus segera diseleseikan agar penggunaanya akan maksimal sehingga dapat diselenggarakan sistem bridging antara SIMRSUD Ungaran dengan sistem E-Klaim INA-CBG v5.1. 5. Karena E-Klaim INA-CBG V5.1 belum mendapatkan hasil output dari SIMRSUD mengakibatkan petugas verifikator internal harus melakukan input data kembali sampai terkadang DRM menumpuk banyak di bawah meja petugas, dan petugas klaim merasa kesulitan dalam mengolah data pasien untuk menunjang klaim rumah sakit karena menu txt uncrypted yang pada versi INA-CBG yang sebelumnya ada sekarang pada versi 5.1 dihilangkan. 6. Prosedur klaim yang dijalankan sudah sesuai dengan standar prosedur yang ada.
57
B. Saran Berdasarkan
kesimpulan
yang
didapat
dari
penelitian
dan
wawancara yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan : 1. Komputer atau printer yang sering berhenti beroperasi atau ngehang sebaiknya lebih diperhatikan atau mungkin perlu dilakukan service agar tidak menghambat pelayanan yang dilakukan. 2. Untuk SIMRSUD Ungaran sebaiknya segera melakukan perbaikan sistem pada sistem agar sub menu yang belum ada segera ditambahkan dan melakukan update ICD versi 2010 agar dapat integrasikan dengan Eklaim INA-CBG V5.1. 3. Untuk E-klaim INA-CBG V5.1 sebaiknya saat diadakan perkumpulan dengan beberapa rumah sakit, petugas BPJS, dan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sebaiknya dapat disampaikan kekurangan pada sistem tersebut atau mengevaluasi sistem setelah perbaharuan ini demi kelancaran proses klaim rumah sakit maupun klaim kepada BPJS. 4. Setelah semua saran diatas dilakukan, untuk mengurangi keluhankeluhan dari petugas sebaiknya petugas TI rumah sakit dan rekanan pihak ketiga melakukan perencanaan untuk menuju proses sistem bridging agar petugas tidak melakukan tugasnya secara berulang dan lebih mengefektifkan dan mengefisien waktu kerja.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sabarguna, Boy S. dan Nusyirwan, Syafril. Pengendalian Internal Rumah Sakit. CV.Sagung Seto. Jakarta. 2008. 2. Jacobalis, Samsi. Globalisasi Jasa Kesehatan dan dampaknya bagi Indonesia, Makalah. 1994. 3. Sabarguna, Boy S. Sistem Informasi Rumah Sakit. KONSORSIUM. Jakarta. 2005. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. (http : //rumahsakitpro.com/2014/05/pmk-82-tahun-2013-tentang-simrs diakses pada 10 Maret 2017, pukul 15:40) 5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Sistem Jaminan Nasional Sosial.
(http://eodb.ekon.go.id/download/peraturan/undangundang/UU
24
2011.pdf. diakses pada 10 Maret 2017, pukul 15:38) 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis
Sistem
Indonesian
Case
Base
Groups
(INA-CBGs).
(www.jkn.kemkes.go.id/.../PMK%20No.%2027%20ttg%20Juknis%20Sistem%20I NACBGs diakses pada 10Maret 2017, pukul 15:45) 7. Siswati, Sri. Etika dan Hukum Kesehatan dalam Persektif Undang-Undang Kesehatan. Jakarta. 2013
58
59
8. Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. (http://pormiki.or.id/definisi -rekam-medis/. Diakses pada 10 Maret 2017, pukul 15:45) 9. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. (http://pormiki.or.id/definisi rekam-medis/. Diakses pada 10 Maret 2017, pukul 15:45) 10. Huffman, Edna K. Health Information Management. Physician Record Company. D Berwen Liions, 1994. (http://pormiki.or.id/definisi -rekam-medis/. Diakses pada 10 Maret 2017, pukul 15:45) 11. Hatta, Gemala,R. “Catatan Medik Dalam Kedudukannya Sebagai Penunjang Sistem Kesehatan Nasional”. Jakarta. 1985. 12. One
Stop
Hospital
Solutions.
Tujuan
Aplikasi
SIMRS.
(http://smartplusconsulting.com/layanan/sim-rs/. Diakses 12 Maret 2017, pukul 11:34) 13. Adisasmito, Wiku. Sistem Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2014. 14. Petunjuk
Teknis
Aplikasi
INA-CBGs
v5
–
National
Casemix
Center
(https://inacbg.kemkes.go.id/modules/pub/doc_download.php/Petunjuk%20Tekn is%20Aplikasi%20INA-CBG%20versi%205.pdf?doc_id=44
Diakses
21
April
2017, pukul 16:44) 15. Aplikasi
E-Klaim
(INACBG)
Versi
5.1~info
INACBG
(http://www.inacbg.net/2016/12/download-aplikasi-e-klaim-inacbg-versi.html Diakses 21 April 2017, pukul 17:35) 16. Rahmitasari, Rini. Bridging system perpendek antrean pelayanan, edisi X. 2014
60
(www.bpjskesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/851d3c47c9f3f203fc274864457aca0c.pdf. Diakses 13 Maret 2017, pukul16:48) 17. Ferranti, Jeffery M, dkk. “ Bridging the gap leveraging business intelligence tools in support of patient safety and financial effectiveness” . 2010. (jamia, diakses pada 6 Juni 2017, pukul 11.35) 18. Syaputra, Agus Diman. “Hubungan Mutu Pelayanan Bpjs Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi Rawat Inap Kelas II Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu”. Sekayu. 2015. (Jurnal penelitian, Agus Diman Syaputra. Sekayu. Diakses pada 13 Maret 2017, pukul 18:45) 19. Azrul, Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara. 1996.
PEDOMAN WAWANCARA Kepala Rekam Medis Nama
: ……………………………
Umur
: …………………………… ( th )
Jenis Kelamin : …………………………… ( L/P ) Pendidikan
: ……………………………
Jabatan
: ……………………………
Asal Kerja
: ……………………………
PERTANYAAN 1. Pelaku sistem a. Siapa saja yang dapat mengakses aplikasi SIMRSUD Ungaran? b. Siapa saja yang dapat mengakses sistem E-Klaim INA-CBG V5.1? c. Apakah anda sudah melakukan pekerjaannya sesuai dengan alur prosedur yang telah ditetapkan? 2. Aplikasi SIMRS a. Apakah di rumah sakit terdapat kebijakan terkait penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
b. Apakah di rumah sakit terdapat prosedur tetap terkait penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
c. Bagaimana alur dari aplikasi SIMRSUD Ungaran yang sedang dijalankan? d. Apa saja keuntungan dari aplikasi SIMRSUD Ungaran?
e. Data apa saja yang dapat diperoleh dari penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran? 3. E-Klaim INA-CBG V5.1 a. Apakah rumah sakit sudah mempunyai kebijakan terkait penggunaan sistem E-Klaim INA-CBG V5.1? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
b. Apakah rumah sakit sudah mempunyai prosedur tetap yang terkait penggunaan sistem E-Klaim INA-CBG V5.1? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
c. Bagaimana alur dari sistem E-Klaim INA-CBG V5.1 yang sedang dijalankan? d. Apa saja keuntungan dari sistem E-Klaim INA-CBG V5.1? e. Data apa saja yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem E-Klaim INACBG V5.1? 4. Kebutuhan sistem a. Apakah aplikasi SIMRSUD Ungaran perlu dilakukan perbaharuan sistem? -
Ya, alasan : . . .
-
Tidak, alasan : . . .
b. Menurut anda apakah perlu adanya sistem bridging atau penyatuan sistem untuk mempercepat pekerjaan? -
Ya, alasan : . . .
-
Tidak, alasan : . . .
c. Apa saja harapan anda sebagai kepala rekam medis terkait kedua sistem yang ada di rumah sakit?
PEDOMAN WAWANCARA Petugas TI Rumah Sakit Nama
: ……………………………
Umur
: …………………………… ( th )
Jenis Kelamin : …………………………… ( L/P ) Pendidikan
: ……………………………
Jabatan
: ……………………………
Asal Kerja
: ……………………………
PERTANYAAN 1. Pelaku sistem a. Siapa saja yang dapat memperbaiki aplikasi SIMRSUD Ungaran selain teknisi internal rumah sakit? b. Apakah ada teknisi eksternal untuk memperbaiki aplikasi SIMRSUD Ungaran? 2. Aplikasi SIMRS a. Apakah terdapat kendala saat pembuatan aplikasi SIMRSUD Ungaran? -
Ya, alasan : . . .
-
Tidak, alasan : . . .
b. Apakah aplikasi SIMRSUD Ungaran sudah pernah mengalami perbaharuan? -
Sudah, .....kali
-
Belum, alasan : . . .
3. Kebutuhan sistem a. Sarana prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat aplikasi SIMRSUD Ungaran? b. Infrastruktur apa saja yang dipakai untuk mendukung jalannya aplikasi SIMRSUD Ungaran?
c. Menurut anda apakah perlu adanya sistem bridging atau penyatuan sistem terkait kendala pada SIMRSUD Ungaran dengan sistem klaim yang dihadapi di RSUD Ungaran? -
Ya, alasan : . . .
-
Tidak, alasan : . . .
PEDOMAN WAWANCARA Petugas Koding/Indeksing Rawat Inap Nama
: ……………………………
Umur
: …………………………… ( th )
Jenis Kelamin : …………………………… ( L/P ) Pendidikan
: ……………………………
Jabatan
: ……………………………
Asal Kerja
: ……………………………
PERTANYAAN 1. Pelaku sistem a. Siapa saja yang dapat mengakses aplikasi SIMRSUD Ungaran? b. Apakah anda sudah melakukan pekerjaannya sesuai dengan alur prosedur yang telah ditetapkan? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
2. Aplikasi SIMRS a. Bagaimanna alur penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran dalam proses koding/indeksing? b. Apakah aplikasi SIMRSUD Ungaran dapat mempercepat pekerjaan anda? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
c. Apakah terdapat kendala dalam penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
d. Apa saja keuntungan dari aplikasi SIMRSUD Ungaran?
e. Data apa saja yang dapat diperoleh dari penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran? 3. Kebutuhan sistem a. Apa harapan anda terkait penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran yang akan datang? b. Menurut anda apakah perlu adanya sistem bridging atau penyatuan sistem untuk mempercepat pekerjaan? -
Ya, alasan : . . .
-
Tidak, alasan : . . .
PEDOMAN WAWANCARA Petugas Verifikator Internal/ verifikator eksternal / klaim Nama
: ……………………………
Umur
: …………………………… ( th )
Jenis Kelamin : …………………………… ( L/P ) Pendidikan
: ……………………………
Jabatan
: ……………………………
Asal Kerja
: ……………………………
PERTANYAAN 1. Pelaku sistem a. Siapa saja yang dapat mengakses sistem E-Klaim INA-CBG’s v5.1? b. Apakah anda sudah melakukan pekerjaannya sesuai dengan alur prosedur yang telah ditetapkan? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
2. E-Klaim INA-CBG’s v5.1 a. Bagaimanna alur penggunaan sistem E-Klaim INA-CBG’s v5.1 dalam proses klaim BPJS pasien rawat jalan maupun rawat inap? b. Apakah sistem E-Klaim INA-CBG’s v5.1 dapat mempercepat pekerjaan anda?
-
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
c. Apakah terdapat kendala dalam penggunaan sistem E-Klaim INA-CBG’s v5.1? -
Ya
-
Tidak, alasan : . . .
d. Apa saja keuntungan dari sistem E-Klaim INA-CBG’s v5.1? e. Data apa saja yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem E-Klaim INACBG’s v5.1? 3. Kebutuhan sistem a. Menurut anda, apakah sistem E-Klaim INA-CBG’s v5.1 setelah perbaharuan ini sudah baik? b. Menurut anda apakah perlu adanya sistem bridging atau penyatuan sistem untuk mempercepat pekerjaan? -
Ya, alasan : . . .
-
Tidak, alasan : . . .
PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal
:
Unit yang di Observasi
: Keterangan
No.
1
2
3
4
Cheklist Pedoman Observasi
Kebijakan
dengan
SIMRSUD Ungaran Prosedur tetap terkait dengan SIMRSUD Ungaran Kebijakan terkait dengan EKlaim INA-CBG V5.1 Prosedur tetap terkait dengan E-Klaim INA-CBG V5.1 Sarana
5
terkait
infrastruktur
prasarana
dan
pendukung
SIMRSUD Ungaranhhj Sarana 6
infrastruktur
prasarana pendukung
dan E-
Klaim INA-CBG V5.1 7 8 9
Pengguna SIMRSUD Ungaran Pengguna E-Klaim INA-CBG V5.1 Petugas IT di rumah sakit
Ada
Tidak Ada
Keterangan
HASIL WAWANCARA KEPALA REKAM MEDIS No Pertanyaan Kepala RM 1 Karakteristik Petugas Nama Ny.A Umur (Th) 52 Jenis Kelamin Perempuan Pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat Jabatan Kepala Rekam Medis Asal Kerja RSUD Ungaran 2 Pelaku Sistem a Siapa saja yang dapat Petugas rekam medis, dokter dan perawat, mengakses aplikasi SIMRSUD petugas farmasi, kasir dan tenaga Ungaran? kesehatan lainnya b Siapa saja yang dapat Petugas entry klaim, verifikator BPJS, mengakses sistem E-Klaim INA- petugas asuransi CBG V5.1? c Apakah anda sudah melakukan Ya, sudah sesuai dengan SOP pekerjaannya sesuai dengan alur prosedur yang telah ditetapkan? 3 Aplikasi SIMRS a Apakah di rumah sakit terdapat Ya, terdapat kebijakan yang mengatur kebijakan terkait penggunaan penggunaan SIRS dan berlaku sejak aplikasi SIMRSUD Ungaran? tahun 2015 b Apakah di rumah sakit terdapat Tidak, karena SIMRSUD Ungaran prosedur tetap terkait penggunaan terdapat pelatihan sebelum penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran? sehingga dapat disimpulkan juga secara otodidak c Bagaimana alur dari aplikasi Aplikasi SIMRSUD Ungaran telah SIMRSUD Ungaran yang sedang digunakan mulai dari petugas dijalankan? pendaftaran sampai dengan pelaporan, dan juga di operasikan oleh dokter atau perawat untuk mengisi tanggal masuk dan keluar pasien d Apa saja keuntungan dari aplikasi Mempercepat pekerjaan dan menghemat SIMRSUD Ungaran? waktu e Data apa saja yang dapat Identitas pasien, jumlah kunjungan diperoleh dari penggunaan aplikasi pasien rawat jalan, jumlah kunjungan SIMRSUD Ungaran? pasien rawat inap, jumlah kunjungan pasien gawat darurat, pelaporan 10 besar penyakit, Penggolongan jenis penyakit, dll
No Pertanyaan 4 E-Klaim INA-CBG V5.1 a Apakah rumah sakit sudah mempunyai kebijakan terkait penggunaan sistem E-Klaim INA-CBG V5.1?
b
Apakah rumah sakit sudah mempunyai prosedur tetap yang terkait penggunaan sistem EKlaim INA-CBG V5.1?
c
Bagaimana alur dari sistem EKlaim INA-CBG V5.1 yang sedang dijalankan?
d
Apa saja keuntungan dari sistem E-Klaim INA-CBG V5.1? Data apa saja yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem E-Klaim INA-CBG V5.1? Kebutuhan Sistem Apakah aplikasi SIMRSUD Ungaran perlu dilakukan perbaharuan sistem? Menurut anda apakah perlu adanya sistem bridging atau penyatuan sistem untuk mempercepat pekerjaan? Apa saja harapan anda sebagai kepala rekam medis terkait kedua sistem yang ada di rumah sakit?
e
4 a
b
c
Kepala RM Tidak, karena kebijakan penggunaan E EKlaim INA-CBG V5.1 diatur dalam Permenkes Nomor 64 Tahun 2016 tentang standar tariff pelayanan kesehatan dalam program jaminan kesehatan di RSUD Ungaran tidak menyimpan Tidak, karena yang ada hanya prosedur tetap klaim jika prosedur tetap E-Klaim INACBG V5.1 petugas menggunakan secara otodidak dengan panduan petunjuk teknis berupa file PDF Alurnya untuk e-klaim mulai dari petugas grouping setelah PDF dicetak diserahkan ke verifikator BPJS, jika layak maka akan di seleksi menggunakan aplikasi purifikasi data Dapat melihat kira-kira perhitungan iur biaya per penyakit Data jumlah pasien perkelas, total klaim yang harus dibayarkan, LOS pasien
Ya, karena terdapat menubar yang tidak dapat berfungsi sehingga petugas harus membuatnya secara manual Ya, agar petugas tidak melakukan entry dua kali terkait data pasien
Dengan adanya sistem yang maksimal maka akan mempermudah pekerjaan perekam medis dan petugas dapat menghemat waktu ataupun tenaga
HASIL WAWANCARA Petugas IT Rumah Sakit No Pertanyaan 1 Karakteristik Petugas Nama Umur (Th) Jenis Kelamin Pendidikan Jabatan Asal Kerja 2 Pelaku Sistem a Siapa saja yang dapat memperbaiki aplikasi SIMRSUD Ungaran selain teknisi internal rumah sakit? b Apakah ada teknisi eksternal untuk memperbaiki aplikasi SIMRSUD Ungaran? 3 Aplikasi SIMRSUD Ungaran a Apakah terdapat kendala saat
Kepala RM Tn.B 32 Laki-laki S1 Teknik Informatika Petugas TI rumah sakit RSUD Ungaran Tim SIMRSUD Ungaran, dan rekanan vendor penyedia SIMRS
Ada, rekanan atau pihak ke-3 dari luar
Ya, kendalanya yaitu pada anggaran dan
pembuatan aplikasi SIMRSUD sumber daya manusia Ungaran? b
Apakah aplikasi SIMRSUD Ungaran sudah pernah mengalami perbaharuan?
Sudah, pembaharuan dengan sistem yang baru belum pernah hanya saja saat ini sedang dilakukan update SIMRS yang ada
4 a
Kebutuhan Sistem Sarana prasarana apa saja yang PC client, server, printer, scanner dan dibutuhkan syarat
untuk
aplikasi
memenuhi software berupa Server Windows Server SIMRSUD 2008 dan SQL Server 2008
Ungaran? b
Infrastruktur
apa
dipakai
untuk
jalannya
aplikasi
saja
yang LAN, jaringan internet local area network
mendukung dan jaringan internet SIMRSUD
Ungaran? c
Menurut
anda
apakah
perlu Ya,
untuk
efisiensi
pekerjaan
karena
No adanya
Pertanyaan sistem bridging
Kepala RM atau banyak pasien yang menunggu proses
penyatuan sistem terkait kendala klaim pada dengan
SIMRSUD sistem
makanya
untuk
mempersingkat
Ungaran waktu harus dilakukan bridging klaim
yang
dihadapi di RSUD Ungaran?
HASIL WAWANCARA Petugas Koding/Indeksing Rawat Inap No 1
2 a
b
3 a
b
c
d
e
4 a
b
Pertanyaan Karakteristik Petugas Nama Umur (Th) Jenis Kelamin Pendidikan Jabatan Asal Kerja Pelaku Sistem Siapa saja yang dapat mengakses aplikasi SIMRSUD Ungaran?
Petugas Koding RI Ny.C 52 Perempuan S1 Kesehatan Masyarakat Koder Rawat Inap RSUD Ungaran
Petugas rekam medis, dokter dan perawat, petugas farmasi, kasir dan tenaga kesehatan lainnya Apakah anda sudah melakukan Ya, sudah sesuai dengan SOP yang pekerjaannya sesuai dengan alur berlaku prosedur yang telah ditetapkan? Aplikasi SIMRS Bagaimanna alur penggunaan DRM yang sudah di selesai di kode akan aplikasi SIMRSUD Ungaran dalam dientry kedalam SIMRSUD Ungaran proses koding/indeksing? sebagai pengganti proses indeksing Apakah aplikasi SIMRSUD Ya, lebih praktis dan cepat karena Ungaran dapat mempercepat sekaligus dapat mengindeks ke komputer pekerjaan anda? Apakah terdapat kendala dalam ada, yaitu SIMRSUD Ungaran masih penggunaan aplikasi SIMRSUD masih menggunakan kode ICD versi Ungaran? lama, dan perlu di perbaharui Apa saja keuntungan dari aplikasi Mempercepat pekerjaan SIMRSUD Ungaran? Data apa saja yang dapat diperoleh dari penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran? Kebutuhan Sistem Apa harapan anda terkait penggunaan aplikasi SIMRSUD Ungaran yang akan datang?
Identitas pasien, 10 besar penyakit terbanyak, Penggolongan jenis penyakit
SIMRSUD Ungaran segera di perbaiki agar penggunaanya lebih maksimal, dan juga untuk mendukung persiapan sistem bridging Menurut anda apakah perlu Ya, agar pengentryan data tidak dua kali adanya sistem bridging atau dan memperkecil kesalahan atau penyatuan sistem untuk perbedaan data yang di tampilkan. mempercepat pekerjaan?
HASIL WAWANCARA Petugas verifikator internal, verifikator eksternal, dan petugas klaim No 1
2 a
b
3 a
Petugas Verif Internal Karakteristik Petugas Nama Ny.D Umur (Th) 35 Jenis Kelamin Perempuan Pendidikan D3 Rekam Medis Jabatan Verifikator Internal Asal Kerja RSUD Ungaran Pelaku Sistem Siapa saja Petuagas entry yang dapat dan klaim mengakses sistem EKlaim INACBG V5.1? Apakah anda Ya, sudah susuai sudah dengan prosedur melakukan klaim BPJS pekerjaan sesuai dengan alur prosedur yang telah ditetapkan? E- Klaim INA-CBG V5.1 Bagaimana Petugas alur menerima DRM penggunaan yang telah sistem Edikode, Klaim INAmemasukkan CBG V5.1 data pasien dalam proses kedalam E- Klaim klaim BPJS INA-CBG V5.1 rawat inap? untuk dilakukan proses grouping Pertanyaan
Petugas Verif Eksternal
Petugas Klaim
Ny.E 31 Perempuan S1 Apoteker Verifikator Eksternal RSUD Ungaran
Ny.F 45 Perempuan D3 Statistik Petugas Klaim
Petuagas entry dan klaim
Petuagas entry dan klaim
Ya, sudah susuai dengan prosedur klaim BPJS
Ya, sudah susuai dengan prosedur klaim BPJS
Petugas menerima DRM yang telah di grouping, mengoreksi data pasien dengan EKlaim INA-CBG V5.1 dan juga dengan aplikasi purifikasi data untuk menentukan kelayakan diagnosa yang akan diklaim
Petugas menerima hasil seleksi melalui email untuk diproses klaim yang telah layak menggunakan E- Klaim INA-CBG V5.1, setelah itu petugas mengirim surat balasan berupa file txt kepada verif eksternal
RSUD Ungaran
No
Pertanyaan
Petugas Verif Internal Ya, karena pemakaian EKlaim INA-CBG V5.1 lebih mudah dari sitem yang sebelumnya
b
Apakah sistem E- Klaim INACBG V5.1 dapat mempercepat pekerjaan anda?
c
Apakah terdapat kendala dalam penggunaan sistem EKlaim INACBG V5.1?
Ya ada, petugas harus mengentry ulang data pasien sebelum di grouping
d
Apa saja keuntungan dari sistem EKlaim INACBG V5.1?
e
Jika ada pasien yang naik kelas sudah otomatis sudah bisa menghitung iur biayanya dan data laporan yang dilaporkan lebih spesifik Data jumlah pasien per kelas, lama LOS, data dokter penanggung jawab, total klaim
Data apa saja yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem EKlaim INACBG V5.1? Kebutuhan Sistem Menurut anda Sudah, karena apakah sistem fitur didalamnya E- Klaim INAtidak terlalu CBG V5.1 berbeda dari
4 a
Petugas Verif Eksternal Ya, karena EKlaim INA-CBG V5.1 lebih baik dari sistem yang sebelumnya
Petugas Klaim
Tidak, karena untuk keperluan klaim RS petugas kesulitan untuk melihat data misalnya data klinis pasien karena terdapat menu yang dihilangkan dari sistem E-klaim yang sebelumnya dan petugas harus mengirim txt kepada verif eksternal Tidak ada, karena Ya ada, pada Epetugas hanya Klaim INA-CBG mengoreksi V5.1 setelah ketepatan kode perbaharuan menu dan jumlah txt uncrypted untuk klaimnya dengan keperluan klaim RS E- Klaim INAdihilangkan CBG V5.1 dan sehingga petugas aplikasi purifikasi kesulitan dalam data mengolah data Ada menu untuk Ada menu pasien naik kelas perhitungan iur (perhitungan iur biaya secara biaya), data yang otomatis untuk ditampilkan lebih pasien yang naik banyak dan kelas spesifik disbanding sistem yang sebelumnya Jumlah pasien Data pasien naik per kelas, lama kelas, total biaya LOS, diagnosa klaim terbanyak, data pasien naik kelas, jumlah total pasien Sudah, karena lebih baik dari sistem dengan nomor seri yang
Sudah, tetapi sebaiknya menu txt uncrypted diadakan atau ditampilkan
No
Pertanyaan setelah perbaharuan ini sudah baik?
b
Menurut anda, apakah perlu adanya sistem bridging atau penyatuan sistem untuk mempercepat pekerjaan?
Petugas Verif Internal versi sebelumnya hanya saja terdapat penambahan menu untuk menunjang proses verifikasi Ya, untuk mempercepat proses entry data dan proses klaim
Petugas Verif Eksternal sebelumnya
Ya, agar lebih efisiensi dan memperhitungkan efektivitas waktu
Petugas Klaim kembali untuk mempermudah proses pengajuan klaim berupa txt
Ya, sangat perlu agar tidak selalu mengulangi kegiatan entry data
HASIL OBSERVASI Hari/Tanggal
: Rabu, 26 April 2017
Unit yang di Observasi
: Instalasi Rekam Medis
No .
Hasil Variabel Penelitian
Ada
Tidak Ada
1
Kebijakan terkait dengan SIMRSUD Ungaran
√
-
2
Prosedur tetap terkait dengan SIMRSUD Ungaran
-
√
3
Kebijakan terkait dengan E-Klaim INACBG V5.1
-
√
4
Prosedur tetap terkait dengan E-Klaim INACBG V5.1
-
√
5
Sarana prasarana dan infrastruktur pendukung SIMRSUD Ungaran
√
-
6
Sarana prasarana dan infrastruktur pendukung E-Klaim INA-CBG V5.1
√
-
7
Pengguna SIMRSUD Ungaran
√
-
Keterangan Sudah terdapat kebijakan terkait SIRS di RSUD Ungaran yang telah ditetapkan pada tahun 2015 Pengguna menggunakan SIMRSUD Ungaran secara otodidak dan dari penyuluhan yang direncanakan oleh petugas TI rumah sakit E-Klaim INA-CBG V5.1 diatur dalam Permenkes Nomor 64 Tahun 2016 tentang standar tariff pelayanan kesehatan dalam program jaminan kesehatan di RSUD Ungaran tidak menyimpan dalam bentuk cetakan Yang ada hanya prosedur tetap klaim jika prosedur tetap E-klaim INA-CBG petugas menggunakan secara otodidak dengan panduan petunjuk teknis berupa file PDF Sarana prasarana sudah memenuhi masing-masing petugas tetapi terkadang komputer atau printernya ngehang, dan untuk infrastruktur sebagai jaringan komunikasi data pada SIMRSUD Ungaran stabil Sarana prasarana sudah memenuhi masing-masing petugas tetapi terkadang printernya tidak mau mencetak, dan untuk infrastruktur sebagai jaringan komunikasi data pada E-Klaim INA-CBG V5.1 tetap stabil selama server tidak terdapat kendala Dari bagian RM penggunanya kepala RM, : petugas pendaftaran, koding RJ/RI, filing, dan pelaporan, serta untuk petugas medis yaitu perawat
No . 8 9
Hasil Variabel Penelitian Pengguna E-Klaim INA-CBG V5.1 Petugas IT di rumah sakit
Ada
Tidak Ada
√
-
√
-
Keterangan Verifikator internal, verifikator eksternal, petugas klaim Ada satu petugas IT rumah sakit