Analisa Kelayakan Industri
Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 1
SASARAN Mengetahui apakah usaha baru itu akan dapat hidup (mempunyai daya hidup = viable) Dapat memperkirakan apakah usaha baru itu akan menghasilkan laba (mempunyai daya laba = profitable) Dapat menyajikan informasi dengan cara sistematik Dapat tahu bahwa usaha baru tersebut bermanfaat pula bagi masyarakat dan negara (mempunyai daya laksana = feasible) 2
Hakekat Studi Kelayakan
Studi Kelayakan merupakan studi terhadap kelayakan dari pendirian bisnis baru atau modifikasi produk lama atau diversifikasi ke lini-produk lainnya. Pra Investasi Sebelum investasi di mulai, harus yakin apakah investasi modal tersebut layak adanya, dan bukan investasi yang emosional. Jangan Emosional Jangan membuka suatu usaha hanya karena banyak orang lain membuka usaha tersebut. Jangan membuka suatu usaha hanya karena mendengar bahwa usaha tersebut banyak untungnya. Ada Pasar Agar investasi yang ditanam bukan investasi yang emosional, melainkan investasi yang rasional atau layak, maka harus dipastikan bahwa pasarnya telah ada (exist) atau yakin dapat diadakan (create market)
Ada Sumberdaya Harus yakin ada bahan yang dapat diumpankan, tenaga kerja, ada fasilitas umum yang dapat digunakan (infrastruktur). Kemudian harus yakin bahwa biaya investasi untuk bangunan, perlengkapan, bahan, buruh, dan lain-lain dapat disediakan dananya. Ada Laba Dan akhirnya tetapi yang terpenting ialah bahwa penghasilan keuangan dari usaha baru itu harus melebihi biaya sedemikian sehingga investasi tsb menarik. 3
TAHAP-TAHAP STUDI A. Mengenal dan menyaring gagasan B. Meneliti masalah pemasaran C. Meneliti masalah teknik atau teknologi D. Meneliti masalah keuangan E. Meneliti masalah keuntungan sosial F. Menyusun usulan investasi 4
Kreditor atau Investor Yang Menerima Proposal atau FS Akan Menilai Apakah informasi atau FS yang disampaikan penyaji dapat dipertanggung jawabkan ? MENYANGKUT JAWABAN PERTANYAAN Bagaimana informasi pemasaran dalam studi kelayakan atau proposal tersebut disusun dan diperoleh ? METHODOLOGY STUDY Personal words of mouth survey Letter of intent dari captive market Melalui survey pasar yang handal dan profesional DATA DAN ASUMSI Asumsi subjective pengusaha sendiri UNSUR-UNSUR YANG DIKAJI The product, the market, the competention, the strategy. the marketing people 5
PE N G E R TIA N IN OV AS I Pertama kali dikemukakan oleh Schumpeter pada tahun
1934
Inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi baru (Schumpeter)
Istilah baru dijelaskan A dair (1996) bukan berarti
original tetapi lebih ke newness (kebaruan)
6
“KEBARUAN” terkait dengan • D im ensi ruang
A rtinya, suatu produk atau jasa dipandang sebagai sesuatu yang baru di suatu tempat namun tidak ditempat lain. Tetapi dimensi ini telah dijembatani oleh kemajuan teknologi informasi yang sangat dahsyat sehingga tidak ada batasan ruang. D engan demikian ’kebaruan’ relatif lebih bersifat universal
7
“KEBARUAN” terkait dengan • D im ensi wak tu invention
A rtinya, kebaruan di jamannya. M isal, candi B orobudur yang merupakan bangunan kuno merupakan suatu karya bersifat inovatif di jamannya.
8
I no va s i da la m Pengembangan dan O implementasi rg a nisideabaru s i yang
mempunyai dampak pada teori, praktek, produk, ataupun perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain kerja
Penelitian inovasi dalam organisasi dapat dilakukan
dalam 3 level yaitu individu, kelompok, dan organisasi (A dair, 1996; de Jong & D en Hartog, 2003).
9
P erila k u I no va tif Perilaku inovatif adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan dan mengimplementasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat dalam berbagai level organisasi; yang terdiri dari dua dimensi yaitu kreativitas dan pengambilan resiko dan proses inovasinya bersifat inkremental
10
M a c a m -m a c a m I no va s i B erdasark an k ecepatan perubahan inovasi (S cot & B ruece, 1994) : a. I novasi radik al - B erskala besar - D ilakukan para ahli dibidangnya - B iasanya dikelola oleh departemen penelitian dan pengembangan Inovasi radikal ini sering kali dilakukan di bidang manufaktur dan lembaga jasa keuangan 11
M a c a m -m a c a m I no va s i b. I novasi ink remental - B erskala kecil - D ilakukan oleh semua pihak terkait Inovasi ini terlihat pada sektor kerja : 1. Knowledge-intensive service
M eliputi pengembangan ekonomi, administrasi, R&D service, teknik, komputer, dan manajemen. Sumber utama inovasi adalah kemampuan untuk memberikan hasil desain yang sesuai untuk pengguna layanan mereka. Inovasi terjadi setiap saat dan tidak terstruktur. 2. Supplier-dominated services Meliputi perdagangan retail, pelayanan pribadi (seperti potong rambut), hotel dan restoran
12
DEFINISI APA PERBEDAAN: WIRASWASTA & WIRAUSAHA ?
- Wiraswasta: Berusaha mandiri tapi tidak memiliki visi pengembangan usaha, tidak Kreatif dan tidak mempunyai daya inovatif
- Wirausaha: Disamping sbg owner, ia kreatif, inofatif dan mampu menghancurkan keseimbangan pasar (creative destruction), kemudian menciptakan keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungannya. (J.B. Say)
13
S eja ra h k ew ira us a ha a n Periode Awal Terdapat wirausahawan pasif (sebagai pemilik modal) dan
wirausahawan aktif (sebagai pedagang)
Periode Pertengahan Wirausahawan adl seorang aktor dan manajer projek industri
(seperti arsitek, kontraktor)
Abad ke 17 Wirausahawan = pengambil resiko “membeli pada harga tertentu
dan menjual pada harga tidak tentu, oleh karena itu mereka menghadapi resiko”
Abad 18 Ada
capital users *entrepreneur* dan capital venture
Abad 19 dan 20
Wirausaha adalah inovator
14
ENTREPRENEUR
SESEORANG YANG MEMPUNYAI KREATIVITAS SUATU BISNIS BARU DALAM MENGHADAPI RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN YANG BERTUJUAN UNTUK PENCAPAIAN LABA DAN PERTUMBUHAN USAHA BERDASARKAN IDENTIFIKASI PELUANG DAN MENDAYAGUNAKAN SUMBER-SUMBER SERTA MEMODALI PELUANG TERSEBUT 15
P era na n k ew ira us a ha a n da la m perk em ba ng a n eksekedar ono m i Peranan tidak hanya meningkatkan
pendapatan perkapita tapi juga memicu dan mundukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis.
Dalam hal ini pemerintah dapat berperan sebagai
inovator. Pemerintah akan bergerak sebagi pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan kebutuhan sosial.
16
USAHA KECIL
D E V E L O P M E N T
ONE MAN ENTERPRISE FAMILY ENTERPRISE SMALL SCALE ENTERPRISE
MEDIUM SCALE ENTERPRISE
BIG SCALE ENTERPRISE 17
P eng ertia n K ew ira us a ha a n ILMU
Kemauan pasar
Jiwa=entrepreneurship Bila terjadi dalam perusahaan disebut INTRAPRENEURSHIP
18
in v e n to r
F ok u pen s pada emu an
Motivasi tinggi
SES K SU E N r a nd P A T a t S K HA
Pe nd
id i
ka nt
in g
gi
Ti da k me mpri mon oritaskan eter
uatu s e s n a k u Lak U yang BAR 19
entrepreneur Bertujuan agar organisasi BERKEMBANG & BERTAHAN
IMPLEMENTASIKAN PENEMUAN KE PUBLIK
Lebih Menyukai BERORGANISASI
20
S ik a p W ira us a ha 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mencintai produknya Meyakini masa depannya (optimis) Mengetahui teknik penjualan Tekun dan tidak mudah kecewa Ramah dan mengutamakan pelayanan Mengerti apa yang diinginkan pelanggan Berani mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain Mampu menciptakan kader yang sama handalnya dengan dirinya 21
P ola P ik ir E ntrepreneur
22
P riba di E ntrepreneur 1. Peka : Menimbulkan kecerdasan menangkap PELUANG 2. Kreatif : Menimbulkan kecerdasan BERINOVASI 3. Berani : Melahirkan sikap BERTINDAK
23
H uk um E ntrepreneur 1. ASPEK PRESTASI
Tidak ada pegawai yang lebih kaya dari ownernya
2. ASPEK POSISI
Pegawai bisa lebih tua atau lebih pandai, namun owner lebih berkuasa
3. ASPEK PEKERJAAN
Pegawai memiliki kewajiban memanage, owner memiliki hak mengubah
4. ASPEK KEPEMILIKAN
Pegawai adalah “anak kos-kosan”, owner adalah “tuan rumah” 24
K E TR A M PILAN E N TR E PR E N E U R 1. Kreativitas 2. Interpersonal 3. Leadership 4. Management strategic 25
K es ulita n B es a r E ntrepreneur
1. S A A T M E M U L A I B IS N IS
M ental berani memulai
S trategi memilih usaha
P engadaan modal usaha
26
K es ulita n B es a r E ntrepreneur
2. S A A T P E R L U A S A N B IS N IS Vis i peng em bang an us aha Teknik pendeleg as ian 27
K es ulita n B es a r E ntrepreneur 3. S A A T M E R A W A T da n M E M PE R TA H AN K A N B IS N IS Leadership M otivation Team B uilding 28
i g e t a r t S a h a s U
i a l u M em
B A S IS K OM PE TE N S I A pa ya ng k ita bis a ?
M AR K ET OR IE N TE D A pa ya ng dibutuhk a n o leh 29
S t ra t e g i
M e m u la i
U s a ha
OR IE N TAS I B AH A N B AK U A pa ya ng bis a dila k uk a n da ri s ek ita r ?
B AS IS DE LE G AS I S ia pa ya ng bis a m em ba ntu di s ek ita r
k ita ?
30
K OM PE TIS I B IS N IS 1. Harga rendah 2. Produk berkualitas (manfaat, daya tahan, dan kemasan) 3. Pelayanan yang baik dan cepat 4. Pembayaran yang bertahap 5. Promosi yang gencar 6. Tempat yang mudah dijangkau dan nyaman 31
K E U N G G U LA N WIR A U S AH A 1. Berjiwa MANDIRI dan MERDEKA 2. Berjiwa SOSIAL 3. Gaji TANPA BATAS 4. Tidak dapat DIPECAT atau DIPENSIUN 5. Jumlah WIRAUSAHA tidak dibatasi oleh SIAPAPUN maka KESEMPATAN seorang entrepreneur terbentang LUAS
32
LATAR BELAKANG YANG MEMICU KEINGINAN BERWIRAUSAHA ALASAN YANG BERSIFAT REAKTIF = Unsur Negatif yg Dominan & Mendorong Keinginan Tsb. Ketidakseimbangan antara beban kerja dan imbalan yang diterima saat ini. Kebijakan promosi dan gaji saat ini tidak memuaskan Rasa terancam dan tidak pasti (takut sewaktu-waktu di PHK) Politik dan birokrasi yang berlarut-larut Adanya idea/prospek usaha yang baik, tetapi di luar bidang kegiatan utama perusahaan saat ini
33
LATAR BELAKANG YANG MEMICU KEINGINAN BERWIRAUSAHA ALASAN YANG BERSIFAT AKTIF = Unsur Positif yang Dominan Ingin menjadi majikan terhadap dirinya sendiri = To be Your Own Boss Ingin dikenal/menjadi terkenal Ingin berpartisipasi dalam seluruh aspek kegiatan manajemen Ingin mendapat penghasilan lebih besar Ingin memenangkan sesuatu Tertarik oleh tantangan yang terdapat dalam kegiatan berwirausaha
34
KEMAMPUAN MELIHAT PELUANG TUJUH SUMBER PELUANG (Drucker) The Unexpected = kejadian tak terduga Incongruities = ketidakselarasan Ketimpangan antara kenyataan dengan apa yang seharusnya/ diharapkan Kebutuhan (proses) Perubahan pasar/industri Perubahan demografi Perubahan persepsi Pengetahuan baru
35
KEMAMPUAN MELIHAT PELUANG SUMBER SUMBER PELUANG (Walton) Pandangan yang berbeda dalam cara dan kebiasaan kerja Timbulnya motivasi untuk melakukan perubahan Adanya ketidakefisienan Tekanan pasar/supplier Situasi persaingan
Beda nilai, kebiasaan, sikap, pendapat, dst yang menimbulkan keinginan untuk merubahnya. Pengaruh lembaga (manajemen, pemerintah, pasar tenaga kerja) Perubahan tingkat keterampilan dan pengetahuan pekerja Pengaruh eksternal (trend perkembangan pasar, dst) 36
CARA-CARA UNTUK MENDAPATKAN GAGASAN PRODUK PENDEKATAN KEBUTUHAN (NEED ORIENTED) Mempelajari industri-industri yang ada sekarang ini, misalnya dari brosur-brosur, daftar produk yang dibuat oleh produsen lengkap dengan lokasinya, sehingga dapatlah diketahui kebutuhan-kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh produk produk yang telah ada. Mempelajari kebutuhan masukan dan keluaran dari industri-industri yang ada sekarang ini (segi material, ongkos transportasi) Mempelajari pola pertambahan penduduk dan data demografis sehingga dapat diketahui kemungkinan kebutuhan yang harus dipenuhi di masa mendatang Mempelajari rencana pengembangan pemerintah 37
CARA-CARA UNTUK MENDAPATKAN GAGASAN PRODUK PENDEKATAN PRODUK (PRODUCT ORIENTED) Mempelajari keadaan sumber daya dan sumber bahan baku pada lokasi setempat, dalam hal ini mencakupi juga bahan baku yang belum digunakan Mempelajari kemungkinan melakukan substitusi impor dengan keuntungan-keuntungan : membuka lapangan kerja baru, menghemat devisa negara, memperkaya pasar dengan produkproduk baru, memperkuat industri dalam negeri dan harga relatif murah Mempelajari kemampuan tenaga kerja setempat (skill) yang berpengaruh dalam penentuan jenis produk yang akan diproduksi Mempelajari pengaruh penemuan teknologi baru 38
PENGEMBANGAN IDEA PRODUK/JASA
Idea yang telah diperoleh, selanjutnya diasyiki-dihayati dan dikembangkan terus hingga menjadi impian dan obsesi bagi calon wirausahawan tsb
39
Bagian Pertama
B agaimana Cara M emulai Usaha Membuka usaha dimulai dari tersedianya peluang usaha dan berumur panjang, bukan dari…………..? 40
Sumber Pengetahuan Dalam memulai usaha dan untuk memperdalam pengetahuan teknis, ada 6 Cara:
1. Pendidikan 2. Pengalaman Pekerjaan 3. Lingkungan Keluarga Usaha 4. Observasi Perjalanan 5. Hobi : Perasaan Alamiah 6. Membeli sistem yang sudah ada (Waralaba / Franchise System) 41
Perbandingan Jumlah Perusahaan
Negara Berkembang (Indonesia) Waah..!! banyak peluang usaha di Indonesia
Negara Maju (Amerika, Jepang)
• • • • • • • • • • Perusahaan • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •• • • • • • • • • • • • • • • • • ••• • • • • • • • • • • • •• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Industri Hulu
Industri Intermediate
Industri Hilir
Konsumen
42
Bagian Kedua 1. Pemasaran 2. Teknik Perencanaan 3. Manajemen dan Organisasi 4. Hukum dan Perpajakan 5. Proyeksi Keuangan
43
Define The Objective of The Study Conduct a Situational Analysis of Market Yes
Is Additional Study Necessary ?
Are Data Obtained During Informal Investigation Sufficient ? No
Yes
No Terminate
Plan The Formal Market Study Determine Source of Secondary Data and Collect Available Data
A
B 44
Cont’d
A
B
Is Secondary Information Sufficient ? No Determine Suitable Methods For Gathering Primary Data
Yes
Prepare Surveys Form and Field Test Design Sample and Collect Primary Data
Process and Analyze Both Secondary and Primary Data
C 45
Cont’d C Characterize The Present Market
Select Market Forecasting Technique Forecast Future Market Demand
Develop The Sales Plan and Prepare Report Is Market Analysis Favorable No Terminate
Yes
Perform Technical Analysis 46
PROSES MANAJEMEN PEMASARAN Analisa Pasar (Peluang)
Industri
Strategi Pemasaran
Perdagangan Program Pemasaran
Jika Riset diperlukan Pemasaran Pelaksanaan
47
PENELITIAN DAN ANALISA PASAR Suatu Kegiatan perancangan, pengumpulan, pengolahan dan penganalisaan DATA serta penyajian informasi dengan harapan menghasilkan temuantemuan yang relevan dengan usaha perusahaan untuk memasarkan produknya 1. Instansi manakah yang sering mengelola data? 2. Bagaimanakah cara mencari alamat suatu kelompok industri (tekstil, percetakan, dll)? 3. Apa kegunaan alamat industri-industri tersebut, anda sebagai pemula dalam usaha perdagangan produk industri?
48
Perancangan /
Pengumpulan
DATA
Pengolahan
Perumusan
Data
PRIMER
Data
Manajemen
INFORMASI
Analisa
DATA
Data / Pasar
SKUNDER
49
Alternatif Aliran Riset & Analisa Pasar Alternatif II Alternatif I (Biaya Sedang) (Biaya Murah) Produk Sudah ada dipasar
Produk Dikembangkan
+ 50%
Data Sekunder: Umum / Mendekati
Data Sekunder: Umum / Mendekati
Alternatif III (Biaya Tinggi) Produk Baru
+ 50% Data Primer
Data Sekunder
Data Primer
Data Sekunder
Analisa Pasar 50
DATA Jenis Data: - Data Kuantitatif - Data Kualitatif Klasifikasi Data atas pengolahan: - Data Primer - Data Sekunder Sumber Data: - Internal Data - Eksternal Data
Metoda Pengumpulan Data: - Sensus - Sampel - Case Study Teknik Pengumpulan Data: - Angket - Wawancara - Observasi / Pengamatan
51
Analisa Pasar 1. Analisa Produk 2. Analisa Permintaan - Permintaan Efektif - Permintaan Potensial 3. Analisa Penawaran / Persediaan 4. Analisa Kesempatan Pasar (Peluang) 52
Analisa Produk & Permintaan I. Analisa Produk 1. Identitas Produk 2. Analisa atas penggunaannya - Produk Konsumsi - Produk Industri 3. Daya Tahan dan Wujud 4. Nilai Manfaat Produk
II. Analisa Permintaan 1. Permintaan Efektif - Permintaan saat sekarang - Permintaan akan datang atas kontrak jual-beli 2. Permintaan Potensial
53
PELUANG PASAR (Faktor-faktor Permintaan): 1. Perkembangan Pendapatan *
2. Perkembangan Penduduk * 3. Pola Konsumsi Masyarakat 4. Kebijakan Produsen 5. Kebijakan Pemerintah 6. Impor Produk * 7. Ekspor Produk ???(Peluang Internasional) 54
Langkah-langkah Analisa Peluang Pasar ATAS JENIS BIDANG USAHA INDUSTRI Industri Hulu & Intermediate Pendekatan Ekspor & Impor
PERDAGANGAN Industri Hilir Metoda Rasio Rantai Pendekatan Ekspor & Impor
Rumus Ramalan Permintaan (tren)
Metoda Rasio Rantai
Mencari data historikal & proyeksi permintaan dan penawaran Menganalisa data proyeksi permintaan dan penawaran = peluang
PELUANG 55
Gambar - Peluang Pasar Permintaan (D)
Penawaran (S)
D>S, Ada Peluang D<S, Tdk ada Peluang D=S, Seimbang
2002
2003
2004
Historikal Data
2005 2006 Saat ini
2007
2008
2009
2010
2011
Proyeksi 56
Ramalan Permintaan Persamaan Linier: Y = a + bx Koefisien a dan b :
ΣY a =-------n
ΣXY b =---------Σ X2
Dimana: Y = nilai ramalan X = waktu tertentu a = rata-rata permintaan masa lalu b = koefisien perubahan setiap waktu n = jumlah data atas urutan waktu 57
Analisa Peluang Pasar
Permintaan - Penawaran = Seimbang
atau Permintaan - Penawaran = 0
58
STUDI KELAYAKAN PEMASARAN MELIPUTI Studi Pasar dan Permintaan (Market Study and Demand Analysis) Studi dan pengembangan strategi pemasaran untuk mendukung
tercapainya proyeksi atau target penjualan yang dihasilkan atau ditetapkan oleh studi pasar (marketing planning/strategy development)
Untuk perluasan usaha, evaluasi kinerja dan kegiatan pemasaran yang
telah dilakukan sebelumnya (past performance analysis)
DISYARATKAN PEMAHAMAN TENTANG Riset pemasaran, dan peramalan permintaan Sistem dan strategi pemasaran 59
STUDI KELAYAKAN PEMASARAN PERTANYAAN Berapa banyak yang dapat dijual oleh proyek yang direncanakan ?
SIMPLE QUESTION, COMPLICATED, COMPREHENSIVE & DETAILED ANSWER Berkaitan dengan produk (apa dan bagaimana) Berkaitan dengan pasar (siapa dan berapa) Berkaitan dengan persaingan (sampai berapa tajam) Berkaitan dengan strategi (arena, advantage, akses,activities) 60
KIAT PERTAMA URAIKAN SECARA JELAS TENTANG PRODUK (CLEARLY DEFINE THE PRODUCTS)
KARAKTERISTIK PRODUK Uraikan tentang jenis dan kegunaan produk Gambarkan tentang bentuk produk (Product features include packaging) Apakah produk bersifat “fashion” serta memiliki bentuk khusus yang
membedakannya dari produk lain (differensiasi)
Apakah produk baru atau lama dan adakah substitusi Bagaimana mutu, apakah penentu penjualan Pada tahap daur hidup apa produk tersebut saat ini (pertumbuhan,
dewasa, menurun)
61
KARAKTERISTIK PRODUK SUATU PRODUK AKAN DAPAT TERJUAL DENGAN SUKSES BILA DIPENUHI BEBERAPA KRITERIA ANTARA LAIN : Produk tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan yang
saat ini belum terpenuhi
Produk tersebut dimaksudkan untuk memenuhi pasar yang ada
(existing market), dimana permintaan melebihi penawaran
Produk tersebut sama dengan yang sudah ada, tetapi
diperkirakan akan sukses penjualannya karena memiliki “keunggulan kompetitif” sebagai berikut : - Desain yang lebih baik, penampilan atau bentuk, mutu, dsbnya - Harga lebih rendah, biaya lebih unggul karena bahan atau tenaga lebih murah atau teknologi lebih canggih, dsbnya. 62
KIAT KEDUA URAIKAN DENGAN JELAS PASAR BAGI PRODUK YANG BERSANGKUTAN (CLEARLY DEFINE THE MARKET) Siapa yang secara potensial akan membeli atau menggunakan
produk yang dihasilkan (perorangan, industri, dsbnya) Bagaimana mereka disegmentasikan dan kelompok-kelompok mana yang paling memiliki akses dengan rencana pemasaran yang akan disusun. Adakah pasar-pasar lain yang dapat menyerap produk yang akan dihasilkan Bagaimana pasar tersebut sat ini dipenuhi kebutuhannya akan produk tersebut, berapa produksi lokal dan berapa impor Berapa besar luas pasar saat ini (current market demand) dan bagaimana kira-kira pertumbuhannya selama ini Faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan luas pasar tersebut (demografi, pendapatan, dll) 63
KIAT KETIGA PROYEKSIKAN PELUANG PERMINTAAN DAN BESAR PANGSA PASAR ATAU PENJUALAN YANG INGIN DICAPAI SELAMA PERIODE PROYEK (PREDICT MARKET/SALES PENETRATION RATIO) Perhitungan permintaan efektif saat ini serta tingkat pertumbuhan
tahunannya (atas produk sejenis yang sudah digunakan saat ini, 5 tahun terakhir)
Permintaan efektif adalah tingkat konsumsi atas produk tersebut Perkirakan proyeksi pertumbuhan permintaan efektif dimasa datang (sesuai
dengan periode proyek yang diperhitungkan)
Dengan mempertimbangkan perkiraan penawaran (kemampuan seluruh industri
untuk menghasilkan produk sejenis), perkirakan peluang pasar atau permintaan serta proyeksinya dimasa datang
Perkirakan dantetapkan bagian dari peluang tersebut yang akan “diambil” oleh
proyek (market penetration ratio)
64
KIAT KEEMPAT IDENTIFIKASI PESAING DAN ANALISA PERSAINGAN (IDENTIFY YOUR COMPETITOR AND ANALYSE COMPETETION) Produk apa (atau substitusinya) yang sekarang digunakan pasar/konsumen Siapa saja yang saat ini memenuhi kebutuhan pasar akan produk yang
sejenis dengan yang akan diproduksi
Segmen pasar mana yang dilayani oleh mereka dan seberapa jauh
penguasaan atas pasar tersebut
Mengapa mereka menggunakan/membeli produk tersebut Pada tingkat harga berapa mereka membeli Dimana mereka berlokasi, dan lain-lain
BUATLAH SUATU MATRIX YANG MENGGAMBARKAN PERBANDINGAN PRODUK ANDA DENGAN PESAING 65
KIAT KELIMA SUSUN DAN JELASKAN STRATEGI PEMASARAN YANG RELEVAN (DEVELOP AND EXPLAIN YOUR MARKET DRIVEN STRATEGY)
Jelaskan pasar sasaran (arena) yang dipilih (dengan memperhatikan
kiat kedua)
Proyeksikan rencana jual selama periode proyek yang direncanakan
(dengan memperhatikan kiat kedua, ketiga dan keempat)
Jelaskan berbagai kebijakan dan strategi yang akan ditempuh dalam
upaya mencapai proyeksi penjualan yang ditetapkan serta sesuai pasar sasaran yang ditetapkan
Dibidang produk (tingkat agregasi, positioning, dsb) harga (penetrasi,
harga saingan, kredit, dsbnya) distribusi (intensitas, distribution points, delivery, dsb) cara mengenalkan dan mempromosikan produk
66
PRODUK DAN PELUANG PASAR POTENSI PASAR Melihat peluang dan potensi pasar merupakan tahap pengkajian yang paling awal dalam upaya pengembangan produk. APAKAH ARTI KESEMPATAN ATAU PELUANG PASAR BAGI SESEORANG ? Sesuatu yang cocok dengan dirinya : kemampuannya,
keterampilannya, dan seleranya Mempunyai pengaruh atau jalur kesuatu arah yang memungkinkannya memasuki peluang pasar Sasaran bisnis yang dilihatnya mempunyai suatu potensi untuk ditawarkan : proses untuk tumbuh dengan keuntungan yang menarik
67
ORIENTASI PRODUK DAN PASAR Sering terjadi pertentangan antara usaha pengembangan teknologi (dobrakan dalam teknologi baru) dan usaha kewirausahaan yang melihat kesempatan bisnis sebagai kesempatan investasi yang menguntungkan. Bagaimana orang melihat kesempatan untuk terjun kedalam bisnis produksi? Ada 2 alternatip : Orientasi Pasar : Mengkaji kebutuhan dalam pasar, lalu ditentukan
produk yang memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Dapat
ditempuh dengan cara :
- mempelajari industri-industri yang ada - memeriksa input-input dan output-output industri-industri yang ada - menganalisa perkembangan produk dan demografi - mempelajari rencana pembangunan, dan minta petunjuk pada biro-biro pembangunan - mempelajari pertumbuhan ekonomi - menganalisa perubahan sosial - mempelajari dampak dari peraturan-peraturan yang ada 68
ORIENTASI PRODUK DAN PASAR Orientasi Produk : Menemukan produknya dahulu, lalu dikaji bagaimana mengembangkan kebutuhan pasar terhadap produk itu - mempelajari bahan baku lokal yang ada dan sumberdaya lainnya - mempelajari barang-barang substitusi import - mempelajari keterampilan tenaga kerja lokal - mempelajari dampak teknologi baru - mempelajari daftar industri yanga da - mendatangi eksibisi perdagangan, pusat-pusat dagang - melihat publikasi tentang barang-barang baru
69
Contoh : Analisa Peluang Pasar Jika permintaan (Total Penjualan) Rp 50 juta pada suatu daerah Dan ada 4 Perusahaan / pesaing. Maka pendapatan rata-rata adalah: Rp 50 jt/ 4 = Rp 12,5 juta per-perusahaan. * Jika anda masuk, maka pendapatan rata-rata adalah: 50 juta / 5 = 10 juta per-perusahaan.
Inilah disebut konsep bagi-bagi kue 70
Contoh : Permen Coklat Merek “A”
Metoda Rasio Rantai Perkiraan permintaan Permen coklat merek “A” pada anak: -Jajan anak-anak perbulan Rp 150.000 dengan total anak-anak 1.200.000.
Jawab: - Total jajan Anak-anak Rp 150.000 x 1.200.000
= Rp 180.000.000.000
- Jajan permen 30% x Rp 180.000.000.000
= Rp 54.000.000.000
- Jajan permen coklat 20% x Rp 54.000.000.000
= Rp 10.800.000.000
- jajan permen coklat merek “A” 20% x Rp 10.800.000.000 = Rp
2.160.000.000
71
Contoh : Studi Kasus: KIOS HP Suatu komplek terdiri dari + 2500 KK. 1 KK mempunyai + 2 HP, pulsa yang harus dibeli setiap bulan, agar HP tidak mati: + Rp 50.000. Minimal total pembelian pulsa 1 komplek ini adalah Rp 250.000.000/bulan. inilah peluang usaha, jika anda membangun Kios HP. Anggap saja omset penjualan per-bulan Rp 50.000.000 saja. Maka Keuntungan yang akan peroleh adalah:
Pulsa
Porsi Penjualan
Omset Penjualan per-Bulan
Margin
Laba per-Bulan
100.000
10%
Rp 5.000.000
5%
Rp 250.000
50.000
20%
Rp 10.000.000
10%
Rp 1.000.000
5.000 25.000
70%
Rp 35.000.000
15%
Rp 5.250.000
Total
100%
Rp 50.000.000
Rp 6.500.000 72
Contoh : Analisa Peluang Pasar Contoh Metoda Rasio Rantai (MINI MARKET): Pendapatan penduduk didalam komplek rata-rata sebesar Rp 2.000.000 perbulan dengan jumlah penduduk 2810 KK Sedangkan diluar komplek rata-rata sebesar Rp 1.250.000 perbulan dengan jumlah penduduk 1400 KK. sehingga penduduk membelanjakan uangnya ke Mini Market adalah: lihat tabel berikut ini: KETERANGAN
NILAI
Pendapatan: -Komplek 2810 KK x Rp 2000.000 -Kavling 1400 X Rp 1.250.000
Rp 5.620.000.000 Rp 1.750.000.000
Belanja Untuk Konsumsi: -Komplek 40% x Rp 5.620.000.000 -Kavling 70% x Rp 1.750.000.000
Rp 2.248.000.000 Rp 1.225.000.000
Belanja ke Mini Market: -Komplek 20% x Rp 2.248.000.000 -Kavling 10% x Rp 1.225.000.000
Rp 449.600.000 Rp 122.500.000
Total Belanja Ke Mini Market
Bagaimana dengan usaha Hipermarket/ Pasar Swalayan? Historikal Data (min 5 tahun): - Jumlah Penduduk - Pendapatan Perkapital (Pd suatu Kota/Propinsi)
Rp 572.100.000/bulan 73
STRATEGI PEMASARAN Definisi STRATEGI PEMASARAN adalah seleksi dan penetapan pasar sasaran, target pasar (marketing targeting); penentuan posisi pasar / bersaing (Market positioning); dan pengembangan suatu Marketing Mix yang efektif untuk mencapai keberhasilan pemasaran
3 Komponen Dasar Strategi Pemasaran : Strategi Pasar Sasaran (Marketing Targeting) Strategi Posisi Pasar / bersaing (Marketing positioning) Strategi Bauran Pasar (Marketing Mix)
74
Strategi Pasar Sasaran 1. Konsentrasi Pasar / Kebutuhan
2. Spesialisasi Kebutuhan 3. Spesialis Pasar 4. Spesialis Selektif 5. Liputan penuh 75
Gambar : Pola liputan Pasar P1 P2 P3 K1 K2 K3 Konsentrasi Pasar / Kebutuhan
P1 P2 P3 K1 K2 K3 Spesialis Kebutuhan
P1 P2 P3
P1 P2 P3 K1 K2 K3 Spesialis Selektif
K1 K2 K3 Liputan Penuh
P1 P2 P3 K1 K2 K3 Spesialis Pasar Dimana : - K = Kebutuhan, - P = Pasar Studi Kasus : Agen tunggal sebuah Produk pd sebuah komplek, Misalkan : Cat ?, Beras ? 76
Strategi Bauran Pasar Metode ini lebih menekankan pada memadukan dan mengkombinasikan beberapa variabel pemasaran, dikenal: 4P (Product, Price, Place, Promotion) tapi ada yang mengatakan 7 P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Positioning), kesemua variabel tersebut untuk mencapai MARKET SHARE
Fungsi Linier, rumus turunannya:
Y = a + b1P1 + b2P2 + b3P3 +………+ b7P7 Dimana: Y = penjualan a = konstanta /rata-rata b1, b2, b3,……, b7 = Koefisien perubahan setiap bauran pasar P1, P2, P3, …, P7 = Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Positioning 77
Gambar Bauran Pasar Volume penjualan
b7P7 b..P.. b3P3 b2P 2 b1P1
0
Waktu 78
PROGRAM PEMASARAN Program pemasaran dapat dikatakan sebagai langkah terakhir dalam suatu rencana dan analisa pemasaran sebelum melaksanakan tindakan nyata dilapangan. Yaitu: Penentuan besarnya kapasitas penjualan / produksi atas tersedianya peluang pasar sesuai kemampuan perusahaan.
• • • • •
Program pemasaran disebut juga penyusunan rangkaian kegiatan dalam perencanaan pemasaran (Market Planning) yang meliputi: Penyusunan kapasitas penjualan / produksi Penyusunan program penjualan (Segmentasi & Bauran Pemasaran) Penyusunan struktur organisasi penjualan Penyusunan personalia Penyusunan anggaran penjualan 79
80
Are There One or More Viable Technological Alternatives That Could Produce The Product No Yes Terminate No
Are There “Side Effects” of Each Alternatives Consistent with National and Company Policies, Goals, and Restrictions ?Yes
Terminate
Is The Estimated Cost of Any Alternative Such That It Must Be Excluded No
Yes Terminate Each Such Alternative
Conduct Research and Make Tests to Ensure Technical Feasibility
Are Satisfactory Estimates Available for The Following? Fixed Investment Manufacturing Cost and Expenses Start Up Costs
A
81
Cont’d No
A
Performed Detailed Technical Analysis for Each Viable Technological Alternative Estimate Inventory Requirements
Yes Perform Financial Analysis
Determine a Production Schedule Detail The Production Process Select Equipment and Tooling Select Material Handling Methods and Equipment Estimated Production Labor Needs Estimate Production Space Requirements
Design The Production Organization Estimate Office and Service Requirements
B
82
Cont’d
B Make Preliminary Layout of Physical Facilities Determine Building Needs Select General Locations
Yes Select Building Site
Building to be Constructed ? No Develop Manufacturing Plan Contain Estimates •Fixed Investments •Manufacturing Cost and Expenses •Start-Up Cost Perform Financial Analysis 83
ASPEK TEKNIS Penelitian teknis akan menyangkut masalah teknologi, besarnya dana investasi dan lokasi. Masalah lokasi mungkin kurang atau tidak perlu apabila usaha baru itu hanya merupakan perluasan yang tidak terlalu besar dari bisnis yang sudah ada. Namun sebelum penelitian ini mulai, harus sudah paham dulu tentang : produk yang akan dihasilkan pengepakan yang direncanakan volume produksi yang akan dijual sistem pengangkutan untuk distribusi sumber bahan baku persediaan modal, buruh dan sarana lain. Sistem produksi Mengenai sistem produksi, dapat dipilih : padat karya (seluruhnya praktis kerja tangan) mekanisasi (sebagian kecil kerja mekanis lainnya kerja tangan) padat modal (hampir seluruhnya kerja mekanis) Memilih di antara ketiga sistem tentu dasarnya pada adanya keterbatasan atau pembatasan. 84
ASPEK TEKNIS Teknik produksi Teknik menghasilkan produk banyak ragamnya, Binatu dapat mengeringkan pakaian dengan matahari atau dengan pemanas listrik, udara panas, uap dsbnya. Produsen kopra dapat mengeringkan kopranya dengan matahari atau tungku api. Produsen kapur dapat membakar batu kapur dengan kayu bakar, dengan batu bara, atau dengan pembakar solar. Teknologi Sistem produksi dan teknik produksi yang bervariasi dapat digabungkan menjadi teknologi yang bervariasi. Lakukan penelitian guna memilih teknologi yang tepat guna (paling layak) untuk mencapai sasaran dalam batas-batas kebijakan perusahaan dan pemerintah Investasi tetap Jika jenis teknologi sudah ditetapkan, maka kini harus menghitung besarnya investasi, yaitu investasi tetap dan investasi untuk modal kerja. Investasi tetap dapat berupa kebutuhan : tanah, bangunan pabrik atau kantor, mesin, peralatan, kendaraan dsbnya. Modal kerja Investasi modal kerja atau modal operasi yang akan dipergunakan untuk kebutuhan : bahan baku, bahan keperluan operasi, gaji, upah dsbnya yang bersifat konsumtif. 85
ASPEK TEKNIS Tata Ruang Tata ruangan dan pelatakan mesin pabrik (atau sentra-sentra produktif) perlu digambarkan. Bagan arus proses Perlu digambarkan juga mengenai proses pengerjaannya (peta arus proses) mulai dari masuknya bahan baku sampai kepada keluarnya hasil jadi Biaya produksi Menghitung besarnya biaya produksi termasuk dalam tugas penelitian masalah teknis juga meskipun masih bersifat agak kasar. Lokasi bisnis Lokasi ini tentunya harus dipilih yang layak yaitu : mudah memasarkan atau mendistribusikan produk mudah memperoleh: perbekalan, tenaga kerja, keuangan mudah mendapatkan fasilitas komunikasi dan pengamanan Jadual pembangunan Bagan rencana pembangunan dapat disusun dalam bentuk “Bagan balok” (Barchart) atau “Jaringan Rencana Kerja” (Network) 86
Pemilihan Lokasi Faktor utama yang mempengaruhi lokasi dgn a n a im 1. Kestabilan Politik dan Keamanan Baga oko T 2. Ketetapan Hukum usaha nan? u 3. Sosial Dan Ekonomi Bang
Kesalahan pemilihan lokasi, makaresiko tertinggi jatuh pada jenis usaha? Mesin / peralatan dapat dipindahkan
Aset Tidak Dapat Dipindahkan
Resiko
Perindutrian
?……… %
? ……… %
?……..
Gedung Perhotelan
?………%
?………. %
?…….
Perkantoran
+ 25 %
+ 75 %
Tinggi
Pasar Swalayan
+ 25 %
+ 75 %
Tinggi
Pertanian
?….……%
?…….….%
?……..
Perkebunan
?……....%
?…….…..%
?……..
Perumahan
+ 10%
+ 90 %
Sangat tinggi
Jenis Usaha
87
Metode Pemilihan Lokasi 1. Rencana Penilaian Penilaian = Tingkat Prioritas % X Bobot Contoh: Pemilihan Lokasi Pasar Swalayan (Penilaian) No
Faktor-Faktor
Tingkat Prioritas (a)
Depok Bobot Nilai (b) (a x b) 600 600
Bekasi Bobot Nilai (d) (a x d) 700 700
1
Jumlah Penduduk
100%
2
Pendapatan Perkapital
100%
700
700
800
800
3
Tapak Lokal
70%
750
525
650
455
4
Cuaca
60%
600
360
700
420
5
Biaya tanah
60%
700
420
600
360
6
Suplai tenaga kerja
50%
800
400
700
350
7
Budaya
50%
700
350
600
300
3.355
3.385
Total
88
Metode Pemilihan Lokasi 2. Analisa Biaya Faktor-faktor yang dipilih pada analisa biaya hanya faktor-faktor yang membedakanbesarnya biaya antara lokasi yang satu dengan yang lain.
Contoh: Pemilihan Lokasi Pasar Swalayan (Analisa Biaya)
Faktor-faktor Biaya Operasional: - Transportasi - Tenaga Kerja - Biaya Listrik Total Biaya kontruksi(Rp/m2): - Tanah - Bangunan Total
Depok
Bekasi
100.000 80.000 50.000 230.000
90.000 87.500 60.000 237.500
2.000 3.000 5.000
2.500 3.500 6.000 89
MENETAPKAN LOKASI DAN SITE PLAN LOKASI
Pasar Peraturan dan perpajakan Perburuhan Utilitas Fasilitas wilayah setempat Hubungan masyarakat setempat
SITE PLAN
Adalah rencana tataletak bangunan. Yang perlu diperhatikan : eratnya hubungan antar bangunan kebutuhan ruang antar bangunan aliran bahan, orang dan informasi antar bangunan 90
MENETAPKAN TATA LETAK, KEBUTUHAN LUAS RUANGAN DAN BAGUNAN LUAS RUANGAN : Kebutuhan Ruangan Untuk Kegiatan Produksi Meliputi :
Ruang/tempat kerja (yang menentukan adalah mesinmesin, meja dan peralatan-peralatan, operator, tempat meletakan bahan-bahan yang sedang diproses)
Ruang/tempat melakukan pemeriksaan (ini meliputi ruang bagi pemeriksa, ruang untuk pemeriksaan, ruang untuk bahan-bahan yang akan, sedang dan sudah diperiksa)
Ruang/tempat menyimpan (storage) bahan-bahan
91
MENETAPKAN TATA LETAK, KEBUTUHAN LUAS RUANGAN DAN BAGUNAN LUAS RUANGAN : Kebutuhan Ruangan Untuk Kegiatan Non-Produksi Meliputi
Administrasi umum (sekretaris, tamu, pertemuan) Pemasaran dan penjualan Keuangan Personalia Teknik produksi (R & D) Penunjang produksi (PPC) Pelayanan pabrik (Kamar mandi/kecil, Ruang makan, Kamar utilitas/generator, Uap, Air, Pendingin, Gas, dll)
RANCANGAN TATA LETAK : Eratnya hubungan antar aktivitas/fasilitas Kebutuhan ruang tiap-tiap aktivitas/fasilitas Aliran bahan dan informasi 92
MENETAPKAN TATA LETAK, KEBUTUHAN LUAS RUANGAN DAN BAGUNAN KEBUTUHAN BANGUNAN
Bangunan (pertumbuhan, kedudukan pasar pesaing)
Kolom bangunan yang kokoh
Isolasi bangunan terhadap suara, panas, dll
Bangunan tahan getaran
Sistem aliran, listrik, gas, untuk melayani proses produksi
Kedudukan crane
93
Perencanaan Tata Letak (Layout) Dapat dikatakan perencanaan lantai atau pengaturan Fasilitas fisik (mesin, peralatan, meja, dan lain-lain) untuk mendapatkan hubungan optimal dan Bukan Desain Bangunan (Desain Arsitek)
5 Aspek Utama Dalam mendesain Layout: 1. Mengoptimalkan Aliran Barang / Manusia 2. Mengoptimalkan Administrasi 3. Minimalkan Biaya Bangunan 4. Minimalkan Biaya untuk Perluasan 5. Memaksimalkan Keamanan 94
Aplikasi LAYOUT Pada Pasar Swalayan Kranjang / troli
Rak Barang
orang
Rak Barang
Rak Barang
Jalan/lorong
Jalan/lorong
Jalan No. 1
Jalan No. 2
Rak Barang
Jalan/ lorong Jalan No. 3
Bandingkan Antara Pasar Swalayan: Matahari, Carrefour, Giant, dan Makro Tingkat Kenyamanan Jalan? 95
Tingkat Hubungan Aktivitas Kode Kedekatan A E I O U X
Mutlak Sangat Penting Penting Cukup Penting Tidak Penting Cukup Diinginkan
Angka
Alasan
1
Laporan digunakan
2
Penggunaan personal sama
3
Penggunaan tempat sama
4
Kontak personal
5
Kontak laporan
6
Aliran rantai kerja / usaha
7
Pelaksanaa kerja sama
8
Penggunaan peralatan bersama
9
Urutan tidak diperlukan 96
Bagan Hubungan Aktifitas 1. Penerimaan 2. Gudang 3. Pasar Swalayan 4. Kantor 5. Akses 6. Restoran 7. Permainan 8. Kamar Mandi 9. Locker Room 10.Perluasan
A 1,2,3 A 6 E 1,4
I 4,6 E 5
O
A 6
9
U
A 3 A 6 U A 3 O 4
A 3 A 3 U U -
E 4,5 U A 6 U I 3 U U -
U U A 6 U U U -
U U I 3 X U 4 U
U X 3 E 4 I 1,4
X 3 U I 3
U A 6
E 4,6
-
97
Formulir Hubungan Aktifitas Tingkat Kedekatan No
Aktifitas A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penerimaan Gudang Pasar swalayan Kantor Akses Restoran Permainan Kamar mandi Locker room Perluasan
2 1,3,10 2,5,6,7 3,6,7 3,5,7,8 3,5,6 6,9 8 2
E
I
4,10 4 4,9 1,2,3
3 1,8,10 10
O
5 4
3 3 1
3,4
10 9
U
X
5,6,7,9 5,6,7,9
8 8
6,7,8 1,2,8,9,10 1,2,4,9,10 1,2,4,9,10 4,5,7,10 1,2,5,6,7 5,6,7,8
9
1,2 4
98
Diagram Jumlah Hubungan Aktifitas Template A-1
E-4,10
A-1,3,10
1 Penerimaan
I-3 A-3,6,7
OE-
I A-3,5,7,8
O-4 IE-3 A-2,3
OE-
A-
E-1,2,3
I-1,8,10 A-3,5,6
4 Kantor
OE-
I-10 A-6,9
7 Permainan
OE-1
10 Perluasan
O-10 I-4
E-4,9
3 Pasar Swalayan
6 Restoran
9 Locker Room
I-
A-2,5,6,7
2 Gudang
5 Akses
IA-8
E-4
I-
8 Kamar Mandi
O-
11
OE-
I-3
O-
12
O-9
99
Diagram Hubungan Aktifitas A-2,3
E-1
10 Perluasan I-4 A-1
E-4,10 A-1,3,10
1 Penerimaan I-3 A-
E-4
A-3,5,6
2 Gudang
O- I E-,2,3 A-2,5,6,7 4 Kantor
O- I-1,8,10 E-3 A-6,9
9 Locker Room O-10 I-3
E-
7 Permainan
O- IE-4,9 A-3,6,7
3 Pasar Swalayan
I-10 A-8
I-
O-9
5 Akses
O- IE- A-3,5,7,8
8 Kamar Mandi O- I-
OE-
O-4 E-
6 Restoran O-
100
Contoh-Perhitungan Luas Area Perhitungan Luas Ruang Pasar Swalayan (Aktifitas Produktif) No 1
2
3
Devisi, Departemen Basah
Mild
Kering
Nama Peralatan
Ukuran
Ruang Aktifitas (Pelanggan/Pengunjung)
Rak Kulkas (Daging,ikan) Box
1,2x10=0,12 0,8x2(1,2+10)=17,92 0,8x10= 8 0,8x10=8 1,2x3=3,6
0,8x2(1,2+3)=6,72
Rak Lemari (Roti) Box Kulkas
1,2x10=12 0,6x10=6 1,2x3=3,6 0,8x10=8
Rax Box
Meja Barang Kasir
Ruang Aktifitas Sub Total (Karyawan)
Allowance %
m2
Jumlah Peralatan
Total
Total PerDepartemen
--0,8x10=8
29,92 24,00
20% 20%
35,90 28,80
3 3
107,70 57,60
---
10,32
20%
12,38
4
49,53
214,83
0,8x2(1,2+10)=17,92 0,8x10=8 0,8x2(1,2+3)=6,72 0,8x1=8
--0,8x10=8 -----
29,92 22,00 10,32 1,60
20% 20% 20% 20%
35,90 26,40 12,38 1,92
3 2 8 3
57,60 52,80 99,00 5,76
516,56
1,2x10=12 1,2x3=3,6
0,8x2(1,2+10)=17,92 0,8x2(1,2+3)=6,72
-----
24,00 10,32
20% 20%
35,90 12,38
10 2
359,00 49,53
132,46
0,6x2=1,2 0,6x1=0,6
0,8x2=1,6
0,8x1=0,8 0,8x1=0,8
3,60 1,40
50% 20%
5,40 1,68
10 10
54,00 16,80
70,80
. . . n
Kasir
TOTAL
2.489,66
101
Perencanaan Luas Area No.
Devisi, Departemen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penerimaan Gudang Pasar Swalayan Kantor Akses Restoran Permainan Kamar mandi Loker room Perluasan Total
Perkiraan Luas 306~ 300 398~ 400 2.489~ 2.500 408~ 400 400 200 200 80 60 --
Ukuran Modul (10 x 10) Jumlah Modul
Ukuran Template
3 4 25 4 4 2 2 4/5 3/5 --
10 x 30 10 x 40 10 x 250 10 x 40 10 x 40 10 x 20 10 x 20 10 x 8 10 x 6 --
4.540
102
Gambar Area Template 6. Restoran 7. Permainan
9. L.R.
8. K. M.
5. Akses
3. Pasar Swalayan 4. Kantor
2. Gudang
1. Penerimaan
Modul (kotak persegi) 103
7. Permainan
3. Pasar Swalayan
4. Kantor
9. L.R.
6. Restoran
5. Akses
2. Gudang
8. K. M.
1. Penerimaan
Gambar Diagram Awal Alokasi Area
104
Gambar Plot Plan
Akses
Pasar Swalayan
Kantor
K M.& LK
Restoran
Parkir Truk
Perluasan
Penerimaan
Gudang
Permaina n
Perluasan
Pos
Jalan Raya
105
MENELITI MASALAH TEKNIS Penelitian teknis akan menyangkut masalah teknologi, besarnya dana investasi dan lokasi. Masalah lokasi mungkin kurang atau tidak perlu apabila usaha baru itu hanya merupakan perluasan yang tidak terlalu besar dari bisnis yang sudah ada. Namun sebelum penelitian ini mulai, harus sudah paham dulu tentang : produk yang akan dihasilkan pengepakan yang direncanakan volume produksi yang akan dijual sistem pengangkutan untuk distribusi sumber bahan baku persediaan modal, buruh dan sarana lain. Sistem produksi Mengenai sistem produksi, dapat dipilih : padat karya (seluruhnya praktis kerja tangan) mekanisasi (sebagian kecil kerja mekanis lainnya kerja tangan) padat modal (hampir seluruhnya kerja mekanis) Memilih di antara ketiga sistem tentu dasarnya pada adanya keterbatasan atau pembatasan. 106
ALTERNATIP SISTEM PRODUKSI DAN ANALISIS TEKNIK ALTERNATIP SISTEM PRODUKSI : Apabila pengkajian awal memperlihatkan bahwa proyek pengembangan produk adalah layak (feasible), maka diperlukan pemilihan sementara atas alternatip-altrenatip teknis, berdasarkan itu menyusun perkiraan biaya. Beberapa alternatip teknik pilihan dalam sistem produksi, antara lain meliputi :
Tingkat teknologi produksi Bahan baku sebagai input Peralatan produksi Metode/teknik/proses produksi Organisasi industri Lokasi dan racangan fasilitas 107
ALTERNATIP SISTEM PRODUKSI DAN ANALISIS TEKNIK KESALAHAN ANALISIS TEKNIK : Kesalahan dalam analisis sebagai akibat kurangnya informasi teknis sering menimbulkan berbagai pesoalan keuangan yang serius yang pada akhirnya bisa membawa kearah rusaknya sistem produksi. Sumber-sumber kesalahan analisis teknik meliputi :
Persyaratan teknik sistem produksi tidak dipenuhi seperti : proses produksi keliru, modal tidak cukup Tidak mengembangkan alternatip-alternatip teknik Mengabaikan faktor-faktor sekunder, seperti : tingkat persediaan barang-barang, perawatan mesin, pengangkutan bahan-bahan, kesejahteraan karyawan, dll. Sebagai akibatnya, maka estimasi biaya menjadi salah pula.
108
ALTERNATIP SISTEM PRODUKSI DAN ANALISIS TEKNIK Informasi Untuk Mengembangkan Alternatip Teknik Meliputi :
Informasi tentang produk : rancangan dan spesifikasi, kualitas, pelayanan pasca jual
Informasi tentang pasar : sales forecast, pengiriman/delivery atau distribusi, lokasi para konsumen
Informasi tentang bahan-bahan, spesifikasi, persediaan (ada dan tidaknya), pengangkutan, lokasi sumber
Informasi lain : ada tidaknya sumber dana, ada tidaknya tenaga kerja, dsb-nya 109
ALTERNATIP SISTEM PRODUKSI DAN ANALISIS TEKNIK Dampak Dan Konsekwensi : Alternatip sistem produksi perlu dikembangkan untuk mengetaui alternatip apa saja yang ada untuk membuat produk yang sama. Dampak atau konsekwensi dari tiap alternatip tersebut meliputi :
Penyerapan tenaga kerja Keterampilan (skill) buruh yang dibutuhkan Penggunaan energi dan bahan bakar Dampak terhadap lingkungan Modal (modal asing, modal domestik) Import peralatan Teknologi lokal Keselamatan dan kesehatan kerja Dampak kedepan dan kebelakang dalam industri
110
ALTERNATIP SISTEM PRODUKSI DAN ANALISIS TEKNIK Dari berbagai alternatip tersebut akan dipilih alternatip yang paling sesuai. Apabila dari alternatip (atau beberapa alternatip) yang dipilih masih perlu kejelasan lebih lanjut, maka riset teknik perlu dilaksanakan, misalnya :
Penelitian laboratorium terhadap bahan-bahan
Penelitian terhadap proses & teknologi yang akan dipilih
Penelitian/testing terhadap performa produk dan produksi 111
MENETAPKAN KEBUTUHAN PERSEDIAAN DAN JADWAL PRODUKSI KEBUTUHAN PERSEDIAAN MELIPUTI :
Bahan baku Barang setengah jadi Barang jadi Bahan/barang penunjang Yang menjadi perhatian adalah perimbangan antara biaya persediaan dan kerugian yang ditanggung seandainya persediaan habis. Yang menjadi dasar perhitungan besarnya persediaan adalah :
Jadwal produksi Biaya persediaan Kebutuhan modal JADWAL PRODUKSI : Jadwal produksi harus bisa disusun, berdasarkan jadwal penjualan, secara tahunan atau bulanan. Disini masalah forecasting terhadap penjualan (sales) menjadi penting
112
MENETAPKAN PROSES PRODUKSI DAN MEMILIH MESIN Termasuk analisis yang rinci adalah penetapan proses produksi dan memilih mesin/perkakas, yaitu urutanurutan Operasi (O), Tranportasi (T), Delay (D), Pemeriksaan/Inspeksi (I), dan Penyimpanan/Pergudangan (S), yaitu sejak bahan baku masuk hingga menjadi produk akhir. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan proses produksi ini, antara lain meliputi perencanaan terhadap :
Metode/teknik produksi Mesin-mesin/peralatan produksi Alat-alat angkut (material handling) dalam proses produksi Tata letak Persediaan barang setengah jadi Karyawan/Buruh produksi 113
MENETAPKAN PROSES PRODUKSI DAN MEMILIH MESIN PEMILIHAN MESIN DAN PERALATAN : Setelah proses produksi ditetapkan, selanjutnya ditetapkan pemilihan msein-mesin dan peralatan untuk menyelenggarakan proses produksi Sumber informasi untuk memilih mesin dan peralatan adalah :
Pembuat mesin Publikasi tentang perdagangan Asosiasi perdagangan Pabrik produk yang sama
114
MENETAPKAN PROSES PRODUKSI DAN MEMILIH MESIN YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH MESIN DAN PERALATAN ADALAH :
Kapasitas output Kemampuan dalam kualitas Kebutuhan tenaga kerja/buruh Mudah/tidaknya dalam pemakaian Mudah/tidaknya dalam perawatan Apa bahan bakunya cocok Apa ada tambahan alat untuk angkutan bahan-bahan Bagaimana memasangnya Apa dan berapa besar tenaga penggeraknya Bagaimana teknologinya (cepat usang, teknologi yang elbih baik) Bisa dibuat lokal atau import Berapa lama umur ekonomisnya Berapa harganya 115
MENETAPKAN PROSES PRODUKSI DAN MEMILIH MESIN ALAT-ALAT ANGKUT Alat angkut bahan-bahan merupakan bagian penting dalam proses produksi, dan cara pengangkutan sangat menentukan kecepatan proses produksi yang berdampak pada biaya MACAM-MACAM ALAT ANGKUT MELIPUTI :
Manusia Konveyor (Roller, Chute, Bucket, Belt, Monorail, Pneumatic) Trucks Forklift Hoist & Crane 116
Proses Perencanaan Pembangunan Pra - FS
ana m i a g a B tdk n a a h a FS perus arkan dana u l menge bangunan? m dlm Pe Dokumen Undangan Tender (Invitation To Bid) Alternatif Desain Bangunan
Alternatif Teknologi
Area Evaluation FS
Alternatif Kontraktor Engineering Procurement Contract (EPC) Pelaksanaan Pembangunan/konstruksi
Monitoring
Komersial Produksi 117
SKEDUL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN / KONTRUKSI EPC
Masa Pembangunan/ Konstruksi
Sertifikat
Penerimaan sementara
Star-up performance test
Persiapan
Komersial Produksi Penerimaan 100%
Percobaan Masa Garansi (0 - 2 Tahun)
118
119
MANAJEMEN Definisi
1. Pencapaian Tujuan 2. Melalui Orang Lain Dalam Membangun Usaha, 2 Manajemen diperlukan: 1.Manajemen Proyek 2.Manajemen Operasional FUNGSI MANAJEMEN 1. Perencanaan (Planning) 2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Penyelenggaraan (Staffing) 4. Pengarahan (Direction) 5. Pengawasan (Controlling) 120
Diagram Fungsi Manajemen Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)
Staffing (Peyelenggaraan Staf)
Controlling (Pengawasan)
Direction (Pengarahan)
121
ORGANISASI ORGANISASI: 1. Suatu Sistem Kegiatan yang Terkoordinasi 2. Sekelompok Orang 3. Bekerja sama untuk mencapai Tujuan dan Sasaran DESAIN STRUKTUR ORGANISASI 1. Dari Atas ke Bawah ….? 2. Dari Bawah ke Atas ….? STRUKTUR ORGANISASI 1. Fungsional 2. Produk 3. Wilayah 4. Matrix
122
Perkembangan Struktur Organisasi Fungsional A
Tahap 1
C
B
Tahap 2
A
D
B
1
2
C
3
4
5 123
MEMILIH TENAGA KERJA DAN MERANCANG ORGANISASI PRODUKSI PERTANYAAN : Berapa banyak dan bagaimana persyaratan keterampilannya. Banyak dan kualitas tenaga kerja/buruh sangat menentukan kecepatan proses produksi. Sebaliknya kapasitas mesin dan unit-unit produksi menentukan pula berapa banyak tenaga kerja/buruh yang harus dipakai, serta bagaimana kualitasnya Rancangan organisasi produksi langkah pertama untuk menetapkan tenaga kerja supervisi, staf dan buruh langsung dan tidak langsung dalam kegiatan produksi.
124
MEMILIH TENAGA KERJA DAN MERANCANG ORGANISASI PRODUKSI ORGANISASI INI SANGAT DITENTUKAN OLEH FUNGSI-FUNGSI ATAU BAGIAN-BAGIAN DALAM KEGIATAN PRODUKSI SEPERTI :
Penerimaan Pengepakan dan pengiriman Perencanaan dan pengendalian produksi Perawatan Peralatan Pemeriksaan Analis Pelayan Supervisi 125
Organisasi Lini dan Staf A
B
1
2
C
3
1
2
D
3
1
2
3
Struktur Organisasi Lini
A
B
C
D
E
F
1
2
3
4
5
6
Struktur Organisasi Staf
126
Staffing (Penyelenggaraan Staf) Tugas; - Diskription jabatan - Rekruitmen - Training - Penempatan - Analisa kompensasi yang adil dan merata
Waktu Perekruitmen: - Pra - operational - Operasional
Metode Rekruitmen - Analisa Jabatan
ha Bagaimana dgn usa / Salon? Pangkas Rambut
- Time and Motion Studi…? 127
Sumber Tenaga Kerja Beberapa cara perekrutan dan sumbersumber tenaga kerja: -Memanfaatkan sumber intern (promosi, mutasi). -Menggunakan jasa karyawan atau pegawai lama. -Melalui lembaga-lembaga pendidikan. -Mengambil dari perusahaan lain (dikenal dengan ‘pembajakan karyawan’). -Mencari langsung ke tempat sumber tenaga kerja. -Melalui advertensi. -Memanfaatkan kantor penempatan tenaga kerja.
128
129
PERBEDAAN LEGALITAS USAHA BENTUK USAHA
PERPAJAKAN
Usaha Perorangan (UD, PD)
Pajak Perorangan
Apa Perbedaan? 1. PT Biasa 2. PT PMA 3. PT PMDN 4. PT Terbuka 5. PT Persero
Tidak Wajib AKTA PENDIRIAN
AKTA PENDIRIAN Disahkan oleh PENGADILAN NEGERI Setempat (Daerah)
Tidak Berbadan Hukum (CV, NV, Firma)
Berbadan Hukum - Perseroan Terbatas - Koperasi - Yayasan, dll
PERIZINAN USAHA
Pajak Badan & Incentif PT Tertentu AKTA PENDIRIAN disahkan oleh MENTERI KEHAKIMAN DAN HAM Di Jakarta
&
Bagaimana Proses Legalitas Pendirian PT
PR Bagi Audience 130
Proses Legalitas Pendirian PT: 1. Nama Perseroan 2. Akta Pendirian 3. Modal Perseroan Terbatas 4. Domisili Usaha 6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 7. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak(PKP) 8. Pengesahan dan Persetujuan 9. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 10. Pendaftaran dan Pengumuman 11. Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan (LKTP) 12. Sertifikat Kompetensi (Sertifikasi) Perizinan Lainnya: 1. Izin Usaha Pasar Modern (IUPM) 2. Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba (STPUM) 3. Angka Pengenal Impor (API) 4. Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang (IKTA) 5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 6. Izin Usaha Industri (IUI) dan Izin Perluasan. 7. Rekomendasi Fasilitas Pembebasan Bea Masuk 8. Dan Lain-lain
131
Pajak Definisi: Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian daripada kekayaan kepada negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum. Disamping itu ada pungutan lain oleh pemerintah dengan ada jasa balik secara langsung: - Retribusi - Sumbangan - Bea Masuk dan Bea Keluar Fungsi Pajak: 1. Sumber Utama Keuangan Negara (Budgetair) 2. Alat Pengatur (Regulerend)…………..!.!.! - Kebijakan Politik Ekonomi - Kebijakan Bidang sosial
132
Pajak Penghasilan (Income Tax) Pajak yang dibebankan pada perorangan atau badan Usaha (Wajib Pajak / Subjek pajak) yang dipungut secara periodik atas penghasilan wajib pajak (objek Pajak) dalam satu tahun. Subjek Pajak Penghasilan: a. Orang pribadi atau Usaha Perorangan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) - Rp 13.200.000/tahun untuk Wajib Pajak - Rp 1.200.000/thaun Wajib Pajak Kawin - Rp 1.200.000/tahun anal/anal angkat yg menjadi tanggungan, maks. 3 orang b. Badan Usaha: PT, CV, Koperasi, Yayasan
133
Tarif Pajak Tarif Pajak Umum A.Tarif Pajak Orang Pribadi atau Usaha Perorangan Jumlah Penghasilan Kena Pajak Dibawah Rp 25.000.000 Antara Rp 25.000.000 s/d Rp 50.000.000 Antara Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000 Antara Rp 100.000.000 s/d Rp 200.000.000 Diatas Rp 200.000.000
Tarif 5% 10% 15% 25% 35%
B.Tarif Pajak Badan Usaha Jumlah Penghasilan Kena Pajak Dibawah Rp 50.000.000 Antara Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000 Diatas Rp 100.000.000
Tarif 10% 15% 30% 134
Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Contoh: Penghasilan kena pajak usaha perorangan Rp 500.000.000 Perhitungan Pajaknya: 5% x Rp 25.000.000 10% x Rp (50.000.000 -25.000.000) 15% x Rp (100.000.000 -50.000.000) 25% x Rp (200.000.000 -100.000.000 35% x Rp (500.000.000-200.000.000) Pajak penghasilan yang terhutang
= Rp . 1.250.000 = Rp . 2.500.000 = Rp . 7.500.000 = Rp 25.000.000 = Rp 105.000.000 = Rp 141.250.000
Cara perhitungan pajak tarif umum badan usaha sama dengan cara perhitungan pajak perorangan. 135
Isentif Percepatan Penyusutan Tarif Penyusutan Untuk: PD, CV, PT Biasa
Harta Berwujud
1. Bukan Bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 2. Bangunan Permanen Non Permanen
Umur Manfaat (Tahun)
4 8 16 20
20 10
Metoda Kalkulasi Garis Lurus (Tarif)
25,00% 12,50% 6,50% 5,00%
5,00% 10,00%
Saldo Menurun (Tarif) 50,00% 25,00% 12,50% 10,00%
---
Tarif Penyusutan PT PMDN / PMA
Harta Berwujud
Umur Metode Kalkulasi Manfaat Garis Lurus Saldo (Tahun) (Tarif) Menurun (Tarif)
1.Bukan Bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
2 4 8 10
50,00% 25,00% 12,50% 10,00%
100,00% 50,00% 25,00% 20,00%
2. Bangunan Permanen Non Permanen
10 5
10,00% 20,00%
---
136
PERBANDINGAN Incentif pada faktor Penyusutan Laporan Laba Rugi (Jutaan Rupiah) ITEM
CV, PT Biasa
Penjualan Harga Pokok
PT PMDN / PMA
100
100
(75)
(75)
25
25
(5) (10) (5) (20)
(5) (10) (10) (25)
5
0
(0,5)
(0)
Laba / Rugi Bersih
4,5
0
1. CV, PT Biasa Pembelian aset (Gedung) 100 jt Penyusutan = 100 jt x 5% = 5 jt
2. PT PMA / PMDN Pembelian aset (Gedung) 100 jt Penyusutan = 100 jt x 10% = 10 jt
Laba Kotor Biaya Operasional: Biaya Admin. Biaya Penjualan Biaya Penyusutan Total Biaya Operasional Laba Sebelum Pajak Pajak PPh
137
138
Sales Plan
Develop General and Administrative Plan
Manufacturing Plan
Estimate Total Project Cost Estimate Financing Needs Prepare Pro forma Income Statement Evaluate Project Feasibility
No Terminate
Does Project Satisfy Investment Decision Criteria
Yes Analyze Projections of Operating Conditions
A
139
Cont’d A Is Sensitivity Analysis Necessary ?
Yes
Conduct Sensitivity Analysis No
Is Risk Analysis Necessary ? No
No Terminate
Ye s Conduct Risk Analysis
Is Project Feasible Ye s Prepare Investment Proposal 140
ASPEK KEUANGAN Penelitian masalah keuangan dalam rangka usaha baru bertujuan agar dapat mengambil kesimpulan apakah usaha yang baru itu dapat menghasilkan keuntungan. Laba Yang dimaksud dengan keuntungan adalah : laba (profit). Untuk menilai tinggi rendahnya keproduktifan investasi maka laba biasanya diperbandingkan dengan besarnya investasi total dan disebut Return On Investment (ROI) Karena itu penelitian masalah keuangan harus dibuat demikian rupa hingga berakhir dengan perhitungan Laba/Rugi. Daya Bayar Rencana penjualan dan rencana produksi seyogyanya dibuat untuk jangka panjang supaya yakin bahwa usaha tsb betul-betul mampu membayar kembali investasi yang ditanam. Tiga langkah sistematik tentang penelitian masalah keuangan : Mengetahui rencana investasi total Menyusun rencana pembiayaan Mengadakan perhitungan laba/rugi 141
ASPEK KEUANGAN Langkah 1 : Mengetahui rencana investasi total
Mengetahui rencana investasi total, bermaksud untuk mengetahui arah atau jurusan ke mana modal itu dikerahkan untuk mengejar sasaran yang menjadi rencana yaitu : rencana penjualan rencana produksi rencana administrasi/umum Beberapa biaya keseluruhan yang diperlukan untuk dapat “mulai menjalankan petualangan”, total pengeluarannya dapat dirinci menjadi : investasi modal tetap investasi modal kerja biaya pra-operasi
Modal tetap Segenap biaya yang dipergunakan untuk memiliki : tanah, gedung, prasarana, mesin, perlengkapan dll yang bersifat tetap. Biaya tsb sudah terhitung sampai dalam keadaan siap pakai, termasuk biaya pemasangan mesin dan perlengkapan. 142
ASPEK KEUANGAN Modal kerja Modal kerja dalam hal ini adalah modal kerja keseluruhan (Gross working capital), bukan yang sudah dikurangi dengan utang lancar (Net working cappital = Harta lancar - Utang lancar) Modal kerja diperlukan untuk :
sediaan bahan mentah produk setengah jadi (sedang dalam proses) sediaan produk jasi yang belum terjual biaya operasi mesin/alat piutang dagang yang belum melunasi biaya pemasaran, penjualan, distribusi sediaan suplai kantor uang muka pembayaran
sediaan tunai (untuk gaji, upah dll yang bersifat operasional)
Perputaran modal kerja Modal kerja juga disebut modal sirkulasi, karena uang (modal) akan disirkulasikan mulai dari membeli bahan, mengubahnya jadi produk, menjualnya sampai uang diperoleh kembali & untuk membeli bahan dstnya, berputar terus merupakan siklus yg tak pernah berhenti. Maka yang penting diketahui berapa lamakah gerakan
modal itu mengelilingi garis edar (siklus) tadi.
143
D. MENELITI MASALAH KEUANGAN Biaya pra-operasi * biaya membentuk badan hukum * penelitian pasar * pendidikan dan latihan * membeli hak paten
* penyelidikan pendahuluan * penelitian teknis * biaya penasehat * biaya perizinan
Langkah 2 : Menyusun Rencana Pembiayaan Pembiayaan untuk menjual produk disusun berkaitan erat dengan volume penjualan yang akan menghasilkan pemasukan uang dan laba. Banyak kebijakan yang harus digariskan mengenai upaya agar volume penjualan yang sudah ditetapkan dapat tercapai.
Biaya Operasi Penjualan
gaji tenaga penjualan komisi atau potongan harga penjualan pemasangan iklan pameran dan promosi lainnya gaji tenaga administrasi penjualan penyimpanan/pergudangan pengangkutan pegawai/barang kiriman resiko barang rusak/susut/hilang biaya perkantoran (ruangan, telepon, surat, faktur dsbnya)
144
ASPEK KEUANGAN Peningkatan penjualan dalam menyusun rencana biaya operasi penjualan harus diperhatikan gejala peningkatan penjualan dalam beberapa tahun mendatang. Tentang besar kecilnya biaya untuk tiap tahapan tergantung kepada kebijakan dan strategi yang telah kita gariskan. Biaya Produksi Pemakaian bahan langsung Upah buruh langsung Biaya umum pabrik Total Biaya Produksi
= = = =
Rp………… Rp………… Rp……….. (+) Rp……….
Biaya langsung Bahan langsung ialah bahan yang nantinya akan melekat atau dapat ditemukan kembali pada produk jadi Buruh langsung Tenaga kerja yang secara langsung menangani bahan, barang setengah jadi yang telah terbungkus dan siap masuk ke dalam gudang sediaan barang jadi.
145
ASPEK KEUANGAN Biaya Umum Pabrik Biaya yang tidak langsung terpengaruh oleh banyak atau sedikitnya kuantitas produksi, diantaranya :
penyusutan mesin penyusutan gedung pabrik biaya perawatan pabrik/mesin tenaga, listrik, air bahan-bahan operasi pabrik (pelumas, solar, dsbnya) buruh tidak langsung di pabrik (mandor, pengawas mutu, montir, pesuruh) asuransi lain-lain pengeluaran untuk pabrik
Peningkatan kapasitas Rencana investasi modal tetap tidak mutlak harus dilakukan sekaligus, melainkan dapat sejajar dengan tahapan kapasitas yang ditargetkan. Biaya umum dan administrasi Yang dimaksud dengan biaya umum dan administrasi ialah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya penjualan, distribusi dan produksi. 146
ASPEK KEUANGAN Biaya umum dan administrasi gaji manajemen biaya kantor (pusat) kesehatan, kesejahteraan karyawan penelitian dan pengembangan pendesainan produk perjalanan dinas pajak dan asuransi surat menyurat dsbnya Jadual pembangunan Setelah selesai menetapkan semua rencana investasi total serta semua biaya yang menjadi konsekuensinya, maka rencana pembangunan harus dikomunikasikan dalam bentuk jadual pembangunan. Jadual pembangunan itu tidak hanya memuat jadual pembangunan fisik saja. Besarnya kebutuhan keuangan juga harus disusun jadualnya yang biasanya kita sebut jadual arus uang tunai (cash flow) 147
ASPEK KEUANGAN Tata ruang Jadual pembangunan fisik seyogyanya dilampirkan tata ruang (lay out) dan tata letak mesin/alat yang akan dipasang. Perlu juga dibuat dan dilampirkan bagan arus proses (Flow Process Chart) dimana nampak jelas arus proses produksi mulai keluarnya bahan dari gudang persediaan bahan baku, mengalir melewati proses pengerjaan satu ke proses pengerjaan berturutan sampai kepada hasil akhir disimpan di dalam gudang sebagai persediaan barang jadi. Bagan proses ini sebaiknya juga dilampirkan daftar mesin dan perlengkapan yang digunakan dalam proses operasi.
Langkah 3 : Perkiraan Laba/Rugi Unsur laba merupakan salah satu sasaran yang utama, karena laba itu akan dipakai untuk melanggengkan usaha dan juga untuk memperkembangkan usaha agar tetap sehat sesuai dengan keadaan zaman yang senantiasa berubah. Daya laba Untuk mengetahui besarnya rentabilitas maka laba tsb dibandingkan dengan besarnya investasi total. Rentabilitas berarti berapa hasil (dalam %) yang diperoleh akibat investasi dan disebut ROI (Rasio laba atas Investasi)
148
DEFINISI PROYEKSI KEUANGAN
Merupakan suatu fasilitas analisa secara keseluruhan tentang rencanan suatu investasi atau berbagai strategi operasional perusahaan yang menggambarkan perkiraan hasil-hasil yang akan tercapai.
Proyeksi keuangan dapat dikatakan sebagai
Anggaran Komprehensif (Comprehensive Budget)
149
Sumber Dana Dana (Modal) Tanpa suatu dana atau kurangnya dana dalam pendirian, pengoperasian dan pengembangan usaha tidak akan ber jalan dengan baik
Sumber Dana 1. Dana Sendiri (Equity) 2. Dana Pinjaman (Investment loan) - Bank - Lembaga Non Bank - Kredit Sindikasi * - Sindikasi Kredit (ADB, World Bank) - Obligasi (Bond) * - Leasing * - Pinjaman Pemegang Saham (Shareholder loan) 3. Modal Ventura 4. Pola Syariah 150
Porsi Dana Investasi Disebut juga Perbandingan modal pinjaman dengan modal sendiri (Loan Equity Ratio), pada umumnya 70% : 30%. Hal ini tidak mutlak tergantung tingkat resiko yang akan dihadapi.
Penilaian Asset: - Bangunan
mudah
- Mekanikal Elektrikal
Sulit
- Mesin-mesin
Sulit
- Software (Program komputer)
Sangat Sulit
- Equipment
Sedang
- Furniture & Fixture
Sedang
- Modal Kerja (tergantung perputarannya)
Sedang 151
Analisa Pemilihan Sumber Dana Langkah-langkahnya adalah: 1. Metoda yang digunakan Bank - Metoda Efektif (saldo menurun) - Metoda rata-rata (Flats) 2. Besar suku bunga Kredit Jika metoda sama, suku bunga terkecil di ambil. Jika metoda dan suku bunga tidak sama, harus dianalisa.
Tabel Perbandingan Bunga Rumus: Bunga Efektif = 1,775 x Bunga Flats
No
Bunga Flats
Bunga Efektif
1 2 3 4 5 6
1% 2% 3% 10% 15% 24%
1,775% 3,550% 5,325% 17,750% 26,625% 42,600%
152
Diagram – Perbandingan Bunga Efektif & Flat
ooo….h..! Begitu
12 juta
Sisa Hutang 10 juta
Area Bunga Efektif
Area Bunga Flats
.Area Bunga Flats
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Area bunga Flats Area bunga Efektif 153
Analisa Pemilihan Sumber Dana Bagaimana kredit rumah / mobil anda?
Contoh: Pinjaman Rp 100.000.000, selama 12 bulan, dan bunga 2%/bulan. Ditanya cicilan perbulan dengan metoda flat dan Efektif?
1.
Metoda Flat:
Rp 100.000.000 + 100.000.000 x (2%x12) -------------------------------------------------------- = Rp 10.330.000 /bulan 12 2. Metoda Efektif: (Lihat tabel, i = 2%, n = 36, kolom A/P) Rp 100.000.000 x (A/p,2%,36) Rp 100.000.000 x 0,0946
= Rp 9.460.000 / bulan
Selisih bulan
Wah..! Saya salah pilih bank..!
= Rp 870.000 /
Selisih 12 bulan = Rp 870.000 x 12 = Rp
10.440.000
Tugas : Bandingkan kredit pada 1. Kredit Motor 2. BPR 3. Bank Pemerintah dan Swasta 154
ANALISA INVESTASI Metoda Analisa Investasi: 1. Non-Discount Value - Payback Period 2. Discount Value - Net Present Value (NPV) - Internal Rate Of Return (IRR) 3. Analisa Sensitifitas (Analisa Resiko)
155
Analisa Investasi dengan IRR Internal Rate of Return (IRR) Adalah besarnya suku bunga yang membuat present value (PV) dari investasi dan hasil bersih yang diharapkan selama proyek /usahan berjalan menjadi 0 (Nol) Patokan IRR adalah suku bunga bank yang berlaku pada saat sekarang. IRR yang baik apabila lebih besar dari suku bunga bank. Metode Internal Rate of Return (IRR) ini sangat fleksibel dan banyak digunakan sebagai alat penilai investasi.
Rumus Perhitungan IRR dengan manual: NPV1 IRR = i1 + (i2-i1) x -------------------- x 100% (NPV1-NPV2) Dimana: NPV1, harus diatas 0, (NPV1>0) NPV2, harus dibawah 0, (NPV2<0)
i2 IRR? i1 NPV1
NPV2
0 156
Perhitungan IRR dengan Program Komputer (M.Excel)
Tahun-1 Investasi Hasil Kotor
-100
Hasil Bersih
-100
Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 -10 40
45
50
45
30
45
50
45
IRR = 23,34% Range
157
ASPEK KEUANGAN Telaah Kepekaan (Sensitivity analysis) Untuk mengetahui kepekaan usaha dalam menghadapi bermacam perubahan. Bagaimana berubahanya daya laba bisnis itu kalau harga bahan baku naik, atau upah tenaga kerjanya naik, atau harga jual produk menurun. Bila terbukti bahwa dengan perubahan yang kecil saja telah dapat membahayakan bisnis baru berarti daya kepekaan bisnis itu rendah. Dari studi kepekaan dapat diambil kesimpulan tentang resiko yang mungkin dapat mengurangi rentabilitas.
Telaah Resiko Mengetahui adanya resiko yang menghadang bukan berarti harus lari. Sebaliknya bila tahu ada resiko, seyogyanya berdaya upaya bagaimana cara menghindari, setidak-tidaknya memperkecil resiko tsb sampai ke tingkat resiko yang sanggup di tanggung, bukankah bisnis selalu mengandung resiko ? Jika telah mengetahui dan sanggup menghadapi resiko tsb, berarti telah melakukan analisa resiko (risk analysis)
158
ANALISA SENSITIFITAS Merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisa fluktuasi Harga Jual, Volume Penjualan, Biaya Investasi, Biaya Operasional, dan Harga Pokok Penjualan / Bahan Baku dalam suatu rencana investasi. Analisa ini juga disebut Analisa Resiko. Parameter ukuran yang digunakan Internal Rate of Return (IRR) Langkah-langkah dalam melakukan analisa sensitifitas adalah: - Biaya investasi naik atau turun dilakukan” step by step” dengan interval 1%, 1,5%, 2% atau 5% sedangkan harga jual, Volume penjualan/produksi, harga pokok, dan biaya operasional tetap. - Harga Jual naik atau turun dilakukan ”step by step” dengan interval 1%, 1,5%, 2% atau 5% sedangkan Biaya Investasi, Volume penjualan / produksi, harga pokok, dan biaya operasional tetap. - Begitu terus untuk Volume penjualan /produksi, harga pokok, dan biaya operasional 159
Tabel Analisa Sensitivitas Biaya Investasi
IRR
Harga Jual
IRR
Harga Pokok
IRR
Biaya Operasional
IRR
90,00%
29,37%
90,00%
10,52%
90,00%
28,78%
90,00%
24,58%
92,50%
27,76%
92,50%
13,83%
92,50%
27,43%
92,50%
24,27%
95,00%
26,22%
95,00%
17,07%
95,00%
26,08%
95,00%
23,96%
97,50%
24,75%
97,50%
20,23%
97,50%
24,71%
97,50%
23,65%
100,00%
23,34%
100,00%
23,34%
100,00%
23,34%
100,00%
23,34%
102,50%
21,98%
102,50%
26,39%
102,50%
21,95%
102,50%
23,03%
105,00%
20,68%
105,00%
29,38%
105,00%
20,55%
105,00%
22,71%
107,50%
19,43%
107,50%
32,34%
107,50%
19,14%
107,50%
22,40%
110,00%
18,23%
110,00%
35,25%
110,00%
17,71%
110,00%
22,09%
Catatan: Suku Bunga Pinjaman 16% 160
MENELITI UNTUNG/RUGI MASYARAKAT Meneliti masalah keuangan pada hakekatnya merupakan studi tentang keuntungan komersial bagi bisnis baru yang akan ditangani, jadi bersifat melihat kepentingan intern perusahaan. Akan tetapi karena hidup di dalam masyarakat dan negara yang mempunyai kepentingan atas bisnis, maka agar bisnis itu serasi dan mendapat dukungan dari segenap pihak (lingkungan) maka untung/rugi masyarakat sekitar maupun masyarakat luas (pemerintah) seyogyanya ditelaah pula.
Inti upaya kurang lebih akan berkisar pada : memberikan manfaat sebanyak mungkin (maksimal) kepada masyarakat menimbulkan kerugian (pengorbanan) sekecil mungkin (minimal)
Apabila segaka faktor yang memberi manfaat baik kepada Pemerintah dan Masyarakat telah ditelaah dengan sebaik-baiknya, maka usaha tsb akan memperoleh dukungan moril dan atau materil dari segala pihak.
161
MENELITI UNTUNG/RUGI MASYARAKAT Unsur-Unsur yang akan berpengaruh terhadap besar kecilnya kontribusi terhadap kepentingan negara dan masyarakat dari :
Kontribusi terhadap perkembangan ekonomi/pendapatan nasional Mengerahkan sebanyak mungkin tenaga kerja/mengurangi pengangguran Menggunakan bahan baku yang memang melimpah Meningkatkan pendapatan devisa (produk yang dapat di ekspor) Menghemat pemakaian bahan bakar Mengurangi pemakaian dana devisa (pengurangan impor) Menebarkan pusat-pusat perekonomian masyarakat dengan produk yang relatip murah Memodernkan penghidupan masyarakat Mendayagunakan sistem pengangkutan yang ada Penggiatan tumbuhnya penyalur-penyalur perdagangan Pemerataan pendapatan Menghindarkan pencemaran (polusi) atas masyarakat sekitar Jangan merusak pemandangan Jangan menurunkan prestise masyarakat dan negara (bisnis yang dipandang kurang etis) Jangan sampai bersifat menghancurkan produk-produk lain, dsbnya
162
MENYUSUN USULAN PROYEK Langkah penting dalam rangkaian studi kelayakan ialah membuat ikhtisar atau rekapitulasi yang disebut “usulan proyek” (project proposal)
Contoh Usulan Proyek : I. PENGANTAR - Manfaat umum - Manfaat ekonomis - Manfaat lain-lain
: : :
II. UMUM - Nama perusahaan - Pemilik perusahaan - Bentuk perusahaan - Bidang usaha - Tempat kedudukan/lokasi usaha - Jumlah tenaga kerja yang diperlukan
: : : : : : 163
MENYUSUN USULAN PROYEK III. PERIZINAN - Izin usaha - Izin penggunaan tanah - Izin bangunan - Izin undang-undang gangguan - Izin lain-lain
: : : : :
IV. RENCANA PRODUKSI - Jenis produk - Kapasitas produksi - Rencana produksi nyata
: : :
V. PEMASARAN - Daerah pemasaran - Jumlah yang dapat dijual (dipasarkan) - Sitstem penjualan - Jenis produk saingan - Jumlah industri pesaing
: Lokal (D.N) Ekspor (LN) : : 164
MENYUSUN USULAN PROYEK VI. MODAL TETAP YANG DIPERLUKAN 1. Tanah dan bangunan Tanah………. Rp. Bangunan…. Rp. 2. Mesin dan peralatan Mesin 1…... Rp. Mesin 2…. Rp. Mesin dst. Rp. Jumlah Modal Tetap (1 + 2) Rp. VII. BIAYA PRA-OPERASI - Pembentukan organisai - Survai pasar - Survai ekonomi - …………………...
Rp. Rp. Rp. Rp. 165
MENYUSUN USULAN PROYEK VIII.MODAL KERJA YANG DIPERLUKAN 1. Tenaga kerja Rp. 2. Bahan baku dan penolong Rp. 3. Lain-lain Rp. Kebutuhan Modal Kerja (1+2+3) Rp. JUMLAH MODAL INVESTASI YANG DIBUTUHKAN (VI + VII + VIII) Harap dilampirkan :
Gambar tata ruang (lay-out) pabrik yang akan dibangun Bagan arus proses (Flow Process Chart) Bagan balok (Bar-Chart) dari rencana pembangunan fisik sampai bentuk siap melancarkan operasi komersial Daftar mesin/peralatan pokok sesuai dengan Bagan Arus Proses
166
MENYUSUN USULAN PROYEK IX.BIAYA PRODUKSI SELAMA SATU TAHUN 1. Bahan baku/penolong Rp. 2. Gaji/upah Rp. 3. Penyusutan Rp. 4. Bunga modal pinjaman jangka panjang Rp. 5. Biaya lain-lain Rp. JUMLAH SELURUH BIAYA (1 + 2 + 3 + 4 +5)
Rp.
Catatan : Biaya variabel diasumsikan terdiri dari 1 + 2, berubah sesuai besar atau kecilnya produksi. Biaya tetap diasumsikan terdiri dari 3 + 4 + 5, tak terpengaruh oleh besar kecilnya produksi X. RENCANA PENJUALAN Penjualan tahun I = Penjualan tahun II = Penjualan tahun III =
Rp. Rp. Rp. 167
MENYUSUN USULAN PROYEK XI.PENDAPATAN PERUSAHAAN 1. Hasil penjualan Biaya produksi 2. Pendapatan (laba) sebelum dikurangi bunga dan pajak Bunga 3. Pendapatan (laba) sebelum pajak Pajak 4. Laba bersih perusahaan
Rp. Rp. (-) Rp. Rp. (-) Rp. Rp.(-) Rp.
XII. RENTABILITAS = XI.4 VI + VII + VIII
x 100% =
%
168
HARAPAN KAMI SETELAH MENGIKUTI KULIAH INI Hore… saya bisa
Deret Ukur (1,2,4,8,…,n)
nilai
Sebelum Mempelajari
Deret Hitung (1,2,3,4,…,n) Setelah Mempelajari
waktu
Perkembangan Prestasi / Usaha Diharapkan
169
SELESAI UDAH DULU YA!
Ada yang mau tanya, engga..?
170
This is the end of the PRESENTATION
Analisa Kelayakan Industri
Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 171171