ANALISA KELAYAKAN USABA, KELEMBAGAAN PEMASARAN DAN SISTEM KONTRAK TRADISIONAL INDUSTRI KECIL GULA KELAPA KABUPATEN BANYUMAS
OLEH : MUHAMAD MUSTOPA ROMDHON
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRACT MUHAMAD MUSTOPA ROMDHON. The Feasibility Study, Marketing Institution and Traditional Contract System in Small-Scale Coconut Sugar Industry in Banyumas District, Central Java Province. Under the direction of HERMANTO SIREGAR, AFFENDI ANWAR and ERNAN RUSTIADI. Along with the crisis hits, in the single year turnaround (1997-1998) the large size agro processing industry was collapse and it takes wide spread unemployment in Indonesia. While, the small-size agro-processing is having potentials in create employment, alleviate poverty, reduce urbanization, and strength economics' structure. In which less developed transportation and communication network so as competitive market economy. The agent's far rural area is facing many barriers. As the price doesn't function be the sufficient resource allocation coordinators. It could be missing market that cause great bias and efficiency loss. Therefore, the premise of the standardized competitive market economy doesn't work well. As the result, the coconut sugar agent creates alternative exchange institution of the principle - agent type of relationship thatedominated rural economy, even taking lower profit share. The objectives of the study are to elaborate the potential and rules of the small scale coconut sugar industry as base sector which is link growth and spatial location on regonal economic. To identifl the rules of tappers characteristics and transactions cost which was lead to adverse selections and moral hazards. The research undertook from mid March 2002 to late April 2002. Data were collected through the relevance's government institutions and interviews of 30 household in four selected villages at Cilongok subdistrict. The models were being used to elaborate the objectives were The Location Quotient (LQ), Policy Analysis Matrix (PAM), Logistic Function (LOGIT), and Index of Market Integration (IMC) Analyses The study, significantly shows the small-scale coconut sugar industry has comparative and competitive advantages to future developed, that is indicated by LQ more than unity. It is based on land size and production of the local of the coconut estate consideration. Spatially distributed among Lumbir, Wangon, Punvojati, Kebasen, Patikraja, Ajibarang, Cilongok, Pekuncen, and Karanglewas. Which were the fast growth relative to aggregate's growth at Banyumas district. As, the financial and economic feasibilty show it has positive values both private and social revenues (more than 1). The effects of divergences are the result of market failures only, not distorting policy that leads to the monopoly. Where is index of market integration (IMC) = 1,3 show that the local's and the reference's completely not integrated in short terms. Income, land ownership, and transaction cost determined the probability of tappers to choose the traditional marketing institutions and a traditional contract appears not as a choice but a necessity. Besides, the contract offers both guaranteed market and (sometimes) purchased price to tappers who have never had assurance of either. Some evidences show that the traditional contract system in coconut sugar industry suppose to be sustaining in monopoly.
SUR4T PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : ANALISA KELAYAKAN USAHA, KELEMBAGAAN PEMASARAN DAN SISTEM KONTRAK TRADISIONAL INDUSTRI KECIL GULA KELAPA KABUPATEN BANYUMAS
adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dipublikasikan.
dan
belum
pernah
Semua sumber data dan inforrnasi yang digunakan telah
dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, 02 Juli 2002
Muhamad Mustopa Romdhon Nrp.P15500003
ANALISA KELAYAKAN USAHA, KELEMBAGAAN PEMASARAN DAN SISTEM KONTRAK TRADISIONAL INDUSTRI KECIL GULA KELAPA KABUPATEN BANYUMAS
OLEH : MUHAMAD MUSTOPA ROMDHON
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Prorgam Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul
:
Analisa Kelayakan Usaha, Kelembagaan Pemasaran dan Sistem Kontrak Tradisional Industri Kecil Gula Kelapa Kabupaten Banyumas
Nama Mahasiswa
:
Muhamad Mustopa Romdhon
Nomor Pokok
:
P15500003
Program Studi
:
Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing
Dr.Ir. Hennanto siregar, M.Ec. Ketua
Prof Dr.Ir. H. Affendi Anwar, M. Sc A%gota
~ r . ~ d m k t i a dM.Agr i, L/A;;ggok
Mengetahui,
2. Ketua Program Studi Ilmu Pere Pembangunan Wilayah dan Per
Tanggal Lulus : 02 Juli 2002
rogram Pascasarjana
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 15 september 1975 dari ayah Makmun dan ibu Djuainah.
Penulis merupakan putra keempat dari tujuh
bersaudara. Tahun 1993, penulis lulus dari SMA Negeri 6 Palembang dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk Universitas Sriwijaya melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Penulis memilih Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya ,dan lulus tahun 1998. Penulis bekerja sebagai staf edukatif di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultzis Pertanian Universitas Bengkulu sejak tahun 1999. Kesempatan untuk melanjutkan ke program master pada Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (PWD) di Institut Pertanian Bogor diperoleh pada tahun 2000. Beasiswa pendidikan pasca sarjana di peroleh dari Local Project Implementation Unit, Development for Undergraduate Education (LPIU- DUE) Project ,IBRD Loan, Universitas Bengkulu.
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat inayah dan karunia-Nya, tesis yang berjudul "Analisa Kelayakan Usaha, Kelembagaan Pemasaran dan Sistem Kontrak Tradisional Industri Kecil Gula Kelapa Kabupaten Banyumas " dapat diselesaikan tepat waktu. Tesis ini terdiri atas 1) pendahuluan tentang argumentasi, tujuan dan manfaat penelitian., 2) tinjauan pustaka mencakup konsep - konsep teoritis yang terkait erat dengan permasalahan yang dikaji,3) metodologi penelitian, menyangkut metode analisis data, waktu dan lokasi penelitian, serta batasan operasional 4) dan 5) hasil serta pembahasan komprehensif tentang fenomena-fenomena di lapangan
serta 6 ) kesimpulan clan saran tentang hasil kajian. Penulis mengucapkan terima kasih, kepada Bapak Dr.Ir. Hermanto Siregar, M.Ec, selaku ketua komisi pembimbing, Prof.Dr.Ir.H.Affendi Anwar, M.Sc, dan Dr.Ir.Ernan Rustiadi, M.Agr selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan dalam proses penyusunan tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan do's kedua orang tua serta saudara-saudara tercinta di Palembang. Teman
- teman sepejuangan
Agus
dan keluarga, Syafril, Ocen, Aris, Pawana dan Joko, serta civitas akademika Universitas Bengkulu. Juga ucapan terima kasih kepada dr. Fajariyah di Malang, atas doa dan spirit yang diberikan ". Semoga tesis ini dapat membantu memahami dan memperkaya wawasan tentang sistein kontrak dalaln industri gula kelapa. Bogor, Juli 2002 Penulis
DAFTAR IS1 Halaman
I. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
I1.
PRAKATA ..................................................................
vii
DAFTAR TABEL .........................................................
x
DAFTAR GAMBAR ......................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................
xii
PENDAHULUAN........................................................
1
Latar Belakang ............................................................. Perurnusan Masalah ....................................................... Tuj uan .Penelitian.......................................................... Kegunaan Penelitian ......................................................
1 4 7 8
TINJAUAN PUSTAKA .................................................
9
2.1. Pembangunan Wilayah .................................................. 2.1. 1. Pembangunan Ekonomi Wilayah ....................................... 2.1.2. Definisi, Karakteristik Industri Kecil dan Peran Industri Gula Kelapa ...................................................................... 2.1.3. Teori Basis Ekonomi ...................................................... 2.2. Kelayakan Usaha Pengembangan Komoditas dalam Kaitannya dengan Pembangunan Wilayah ........................................... 2.2.1. Kelayakan Finansial ...................................................... 2.2.2. Kelayakan Ekonomi ...................................................... 2.2.3. Kelayakan Pemasaran .................................................... 2.2.4. Kaitan Pengembangan Usaha dengan Pembangunan Wilayah ...... 2.3. Industri Kecil dan Kelembagaan Tradisonal ............................ 2.3.1. Opsi Kelembagaan ....................................................... 2.3.2. Kelembagaan Hubungan Principle - Agent dalam Contract l.urt?zitlgHortikultura Informal di Perdesaan Jawa ................... 2.4. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ......................... 2.4.1. Kerangka Pemikiran ...................................................... 2.4.2. Hipotesis .................................................................... 111.
METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 3.1. Metode Analisis ........................................................... 3.1.1. Model Basis Ekonomi : LQ (I.ocufion Quotient)..................... 3.1.2. Kinerja Finansial dan Ekonomi lndustri Pengolahan Gula Kelapa ................................................................ 3.1.3.AnalisisMarjinTataniaga............................................... 3.1.4. l'olicy Anuly.vis Mufrix (PAM) .......................................... 3.1.5. Analisis Penentuan Opsi Kelembagaan Tataniaga ....................
63 63 63 69 70 71 71
3.2. Pengumpulan Data ....................................................... 3.2.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................... 3.2.2. Metode Penarikan Contoh ............................................... 3.2.3. Jenis dan Surnber Data ................................................... 3.3. Batasan Operasional ....................................................... GAMBARAN UMUM INDUSTRI KECIL GULA KELAPA .....
IV.
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 4.2. Penduduk, Tenaga Kerja, dan Perkembangan Ekonomi ............ 4.3. Industri Kecil Gula Kelapa ............................................. 4.3.1. Kondisi dan Potensi Gula Kelapa ....................................... 4.3.2. Karakteristik Penderes Gula Kelapa ................................... 4.3.3. Keadaan Industri Kecil Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas ... 4.4.
V.
VI .
Keberadaan dan Peran Industri Kecil Terhadap Perekonomian Wilayah ............................................................................
KELAYAKAN USAHA DAN KAJIAN KELEMBAGAAN INDUSTRI GULA KELAPA ........................................... 5.1. Kelayakan Usaha Industri Kecil Gula Kelapa ........................ 5.2. Kelembagaan Tataniaga.................................................. 5.2.1. Tataniaga Gula Kelapa ................................................... 5.2.2. Rantai Pemasaran dan Marjin Tataniaga Gula Kelapa .............. 5.2.3. Opsi Kelembagaan Tataniaga Gula Kelapa Penderes ............... 5.2.4. Keterpaduan Pasar ........................................................ 5.3. Kelembagaan Tradisional Pengusahaan Gula Kelapa ................ 5.3.1. Tinjauan Historis C.'ontruct firming di Perdesaan Jawa ............ 5.3.2. Contruct f:urming Tradisional dalam Pengusahaan Gula Kelapa ..................................................................... 5.3.3. Conlrucf firming Gula Kelapa dalam Globalisasi Pasar ........... 5.4. Pembahasan Menyeluruh Hasil Analisa .............................. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................... 6.1. Kesimpulan ............................................................... 6.2. Saran ....................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................ LAMPIRAN ...............................................................
DAFTAR TABEL Nomor
Teks
Halaman
Unsur-Unsur Perbedaan dalam Analisis Finansial dan Ekonomi.. . ... Formulasi Model Policy Analysis Matrix (PAM) ... ... ... ... ... ... ... ... Distribusi Responden Penderes Gula Kelapa ... ... ... ... ... ... ... ... .... Perincian Jenis Analisis, Notasi, Variabel, Parameter serta Sumber Data ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 5 . Mayoritas Penggunaan Lahan di Kecamataan Cilongok, 1999... ... ... 6. Penduduk, Jenis Kelamin dan Lokasi, 1999... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 7. Karakteristik Responden Penderes Gula Kelapa di Kecamatan Cilongok... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. 8. Perhitungan LI Berdasarkan Luas Areal Kebun Kelapa Rakyat tahun 2002.. . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 9. Industri Kecil Penggguna Bahan Baku Gula Kelapa, Tahun 1998 -1999 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 10. Perhitungan LQ Berdasarkan Luas Areal Kebun Kelapa Rakyat tahun 2002 ... ... ... ... ... . .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... 11. Perhitungan SI Berdasarkan Luas Areal Kebun Kelapa Rakyat tahun 2002 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... 12. Perhitungan SS Berdasarkan Produksi Kebun Kelapa Rakyat Tahun 1992 - 2000.. . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ....... ... ... 13. Nilai Entropy Produksi Industri Gula Kelapa Kabupaten Banyumas Tahun 1999 Sampai dengan Tahun 2000.. . ... ... ... ... ... .. 14. Komparasi Kriteria Kelayakan Usaha Komoditas Gula Kelapa dan Jagung Selama 5 Tahun di Kecamatan Cilongok ... ... ... ... ... ... ... ... 15. Matriks Analisis Kebijakan Industri Kecil Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas 2002... ... ... . . . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 16. Struktur Marjin Tataniaga dan Harga Bersih yang Diterima Penderes / kg (% Harga Konsumen) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 17. Nilai Eigenvulue dari Komponen Utama.. . ... ... ... ... ... ... .. . .. . ... ... . 18. Koefisien Faktor Loudlng.. . ... ... . .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . .. . .. 19. Dugaan Koefisien Fungsi Logistik Opsi Kelembagaan Tataniaga Gula Kelapa ... ... ... ... ... ... .. . ... . .. ... ... ... ... ... ... .. . ... . . . ... ... ... ... 20. Koefisien Determinasi Model dan Koefisien Determinasi Parsial Persamaan Regresi Harga Gula Kelapa di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. 2002.. . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2 1. Dugaan Koefisien Persamaan Regresi dan Uji Autokorelasi Harga Gula Kelapa di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, 2022.. .
1. 2. 3. 4.
DAFTAR GAMBAR Nomor
Teks
Halaman
1. Kerangka Berfikir 3 - Dimensi Tentang Keberlanjutan ................... Spektrum Kontinuum dari Kemungkinan Bentuk Organisasi Ekonomi Mulai dari Sistem Pasar Sampai Kepada Organisasi Berhirarkhi Secara Integrasi Vertikal ...................................................... Unsur-Unsur yang Mungkin Mempengaruhi Posisi Rebut Tawar dalam Kontrak Agribisnis..................................................... Sistem Hirarkhi Organisasi Produksi KemFarm di Kediri, Jawa Timur.. .................................................................... Kerangka Fikir Penelitian Kelembagaan Informal Tataniaga Gula Kelapa di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyurnas, 2002 .......... Perkembangan Ekspor Komoditas Gula Merah 1990 2000.. ............................................................................ Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Rakyat Kabupaten Banyumas 2002.. ............................................................... Perkembangan Produksi Perkebunan Kelapa Rakyat Kabupaten Banyumas 2002.. ............................................................... Rantai Tataniaga Gula Kelapa di Kabupaten Banyurnas, 2002.. ........ Frekuensi Penderes dan Jangka Waktu Berusaha.......................... Hubungan Hirarkhi Antara Penderes, Tengkulak Desa, Tengkulak Kecamatan Kabupaten dalam Sistem Kontrak Informal Pengusahaan Gula Kelapa.. ...................................................................
11
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Teks
Halaman
Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1992............................................................. Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999............................................................. Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. ............................................................ Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999............................................................. Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. ........................................................... Tabel Perhitungan Location Quotient (LQ) Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999........................................................................... Tabel Perhitungan Localization Index (LI) Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999..... Tabel Perhitungan Specialization Index (SI) Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanarnan Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999........................................................................... Tabel Perhitungan Location Quotient (LQ) Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. ......................................................................... Tabel Perhitungan Localization Index (LI) Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. ... Tabel Perhitungan Specialization Index (SI) Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. ......................................................................... Tabel Perhitungan Location Quotrent (LQ) Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000. .......................................................................... Tabel Perhitungan Localizatron Index (LI) Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999.... Tabel Perhitungan Specialization Index (SI) Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999... . Tabel Perhitungan Location Quotient (LQ) Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. .. Tabel Perhitungan Localization Index (LI) Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. .. Tabel Perhitungan Specialaatron Index (SI) Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999... .
Tabel Perhitungan Entropy Sebaran Komoditas Antar Kecamatan Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999................................................ Tabel Perhitungan Entropy Sebaran Komoditas Antar Kecamatan Berdasarkan Produksi (ton) Tanarnan Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999................................................ Tabel Perhitungan Entropy Sebaran Komoditas Antar Kecamatan Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. .............................................. Tabel Perhitungan Entropy Sebaran Komoditas Antar Kecamatan Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Bany umas 2000. ............................................... Tabel Perhitungan Entropy Sebaran Komoditas di Setiap Kecamatan Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999..................................... Tabel Perhitungan Entropy Sebaran Komoditas di Setiap Kecamatan Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1999..................................... Tabel Perhitungan Entropy Sebaran Komoditas di Setiap Kecamatan Berdasarkan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. ................................... Tabel Perhitungan Entropy Sebaran Komoditas di Setiap Kecamatan Berdasarkan Produksi (ton) Tanarnan Perkebunan Kakyat, Kabupaten Banyumas 2000.. ................................... Tabel Perhitungan Slzlfr Share Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyurnas 1992 - 2000.. Tabel Perhitungan Sjzlft Slzare Berdasarkan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Rakyat, Kabupaten Banyumas 1992 - 2000 .................................................................................
Tabel Perhitungan Finansial Industri Gula Kelapa Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas 2002 ................................... Tabel Perhitungan Ekonomi Industri Gula Kelapa Kecamatan Ci longok Kabupaten Banyumas 2002 ................................... Tabel Perhitungan Finansial Industri Gula Kelapa per Desa Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas 2002.. ................... 'I'abel Perhitungan Finansial Industri Gula Kelapa per Desa Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas 2002.. ................... Tabel Perhitungan Ekonomi Industri Gula Kelapa per Desa Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas 2002.. ................... Tabel Perhitungan Ekonomi Industri Gula Kelapa per Desa Kecarnatan Cilongok Kabupaten Banyumas 2002.. ................... Matrik Tabel Perhitungan Kebijakan Industri Gula Kelapa di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas 2002.. ................... Daftar Harga Gula Kelapa di Pasar Lokal Kabupaten Banyumas dan Pasar Referensi Jakarta 1998 - 2000.. .............................. , .
36 . Perhitungan Indeks Keterpaduan Pasar Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas 2002 ............................................................. 37. Data Opsi Kelembagaan Tataniaga Gula Kelapa ,Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. 2002 ................................... 38 . Tabel Perhitungan Pendugaan Fungsi Logistik Opsi Kelembagaan Tataniaga Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas 2002 ................ 39 . Faktor : Loading, Nilai Eigenvalues dan Communalities .............. 40 . Faktor Skor : Rotation; Vurinzm Normalized ;Extraction; Principle Components .....................................................
197 200 203 204 205