ANALISA KELAYAKAN INVESTASI USAHA INDUSTRI SANDAL BANTAR KARET Asep Suparman, S.E, M.Si Tenaga Ahli Pemasaran PLPBK PNPM Disampaikan Pada Rapat Koordinasi BAPPEDA Kab. Sukabumi
Sejak tahun 1970 industri sandal Bantar Karet terkenal akan sentra pembuatan sandal, dan banyak orang menyebut kampung tersebut sebagai kampung sentra industri sandal. Keberadaan industri sandal ini masih bertahan hingga sekarang. Sentra industri sandal Bantar Karet berada di wilayah RW 06 Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan, apabila dilihat dari letak wilayah posisi RW 06 sangat setrtegis karena diapit oleh jalan nasional disebelah utara dengan akses dari RW 05 dan jalan desa disebelah timur dengan akses dari Desa Cisande hal ini memudahkan siapapun untuk dapat mengakses kewilayah ini. Total pengrajin sandal saat ini berjumlah 30 pengrajin dengan klasifikasi pengrajin kecil, menengah hingga besar namun persoalan yang muncul adalah meningkatnya pesanan sehingga para pengrajin belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan konsumen, hal ini terkendala karena terbatasnya modal untuk sebagian pengrajin. Perlunya peningkatan permodalan untuk meningkatkan managemen, sehingga muncul inovasi yang dapat diterima oleh pasar. Dengan demikian kuantitas produksi akan semakin optimal dan proses pemasaran semakin banyak permintaan karena produksi meningkat dengan harga yang kompetitif. Dengan penambahan modal usaha bagi kelompok pengrajin sandal, hal ini akan perdampak terciptanya jaringan pemasaran yang luas, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya. Analisis SWOT digunakan untuk menelaah aspek kekuatan (Strenght), kelemahan (Waekness), kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threath) sehingga kita dapat mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities) suatu program pengelolaan dan secara bersamaan dapat pula meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Strategi S-O 1. Produk Sandal Bantar Karet memiliki inovasi yang selalu up to date, merupakan kekuatan untuk menangkappeluang dalam memenuhi permintaan pasar yang selalu meningkat setiap bulannya (S,1 : O,1). 2. Resiko kerugian sangat kecil, mengingat Sandal adalah bukan produk yang mudah rusak merupakan kekuatan untuk menangkap peluang dalam memberikan keuntungan yang lebih besar (S,1 : O,2). 3. Pesanan dapat dilakukan setiap waktu merupakan kekuatan untuk menangkap peluang karena stock barang yang tersedia di beberapa pengrajin (S,3 : O, 3,) 4. Harga produk dapat terjangkau oleh semua kalangan merupakan kekuatan untuk menangkap peluang himbauan dalam menggunakan produk-produk dalam negeri (S,4 : O, 4,)
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Industri Sandal Bantar Karet
1
Strategi W-O 1. Produk Sandal Bantar Karet belum memiliki Merk tersendiri untuk menangkap peluang memenuhi permintaan pasar yg tiap bulannya selalu meningkat (W,1 : O1). 2. Produk Sandal belum memiliki inovasi tersendiri untuk menangkap peluang dalam memberikan keuntungan yang cukup besar dan stock barang yang tersedia di beberapa pengrajin (W,2 : O,2,3). 3. Produk Sandal belum memiliki karakteristik yang jelas untuk menangkap peluang untuk menggunakan produk dalam negeri (W,3 : O,4).
Strategi S-T 1. Produk Sandal Bantar Karet memiliki inovasi yang selalu up to date, bukan produk yang mudah rusak dan Harga produk dapat terjangkau oleh semua kalangan merupakan kekuatan untuk memperkecil ancaman Banyak produk tiruan yang dapat merusak pasar (S,1,2,3 : T,1). 2. Resiko kerugian sangat kecil, mengingat Sandal adalah bukan produk yang mudah rusak merupakan kekuatan untuk memperkecil ancaman banyaknya produk yang beredar dari China (S,2 : T,2).
Strategi S-T 1. Meningkatkan produk Sandal Bantar Karet sehingga memiliki memiliki Merk tersendiri, dan memiliki inovasi tersendiri untuk memperkecil ancaman banyaknya produk tiruan yang dapat merusak pasar (W,1 :T,1,2). 2. Meningkatkan karakteristik yang jelas untuk memperkecil ancaman banyaknya produk yang beredar dari China (W,3 : T,2).
Bentuk penjualan usaha ini berbentuk produk sandal lokal dengan jenis usahanya adalah produksi dan usaha dagang, berlokasi di Desa Cijalingan RW 06, segmentasi pasar dari produk ini adalah disemua kalangan dengan target pasar nasional dan internasional adapun strategi yang dibangun dalam penjualan selama ini adalah penjualan perseorangan, kelompok dan melalui media online. Kegiatan usaha industri Sandal secara integreated akan dikelola oleh suatu tim kerja yang tergabung dalam organisasi Pelaksana Kegiatan Usaha yang berbentuk kelompok usaha dengan nama Kelompok KARYA MANDIRI, adapun model struktur organisasai pelaksana adalah sebagai berikut : Penyusunan anggaran biaya didasari pada asumsi-asumsi sebagai berikut : a. Asumsi dasar yang digunakan dalam pengembangan industri sandal adalah 1 pasang Rp. 20.000,b. Siklus produksi adalah per bulan dengan jumlah produksi 3.000 pasang. c. Harga kebutuhan bahan baku untuk 1 kali produksi Rp. 26.220.000,d. Besar dana pihak investor adalah 100 % dari dana yang dibutuhkan, e. Umur teknis dari investasi rata-rata 5 tahun. f. Biaya retribusi 3% dari hasil penjualan, yang dibebankan pada saat penjulanan. Berdasarakan asumsi tersebut, total biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan kegiatan usaha ini sebesar Rp. 685.115.000,- dengan rincian untuk biaya pendampingan 25.000.000,- biaya peralatan dan perlengkapan Rp. 460.115.000,- dan biaya modal usaha Rp. 200.000.000,Soeharjo dan Patong (1973) mendefinisikan total pengeluaran sebagai jasa dari kerjasama faktor-faktor produksi, manusia, uang dan pengelolaan. Sedangkan secara harfiah total pengeluaran dapat didefinisikan sebagai sisa dari pengurangan nilai biaya tidak langsung yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Untuk mengukur keberhasilan usaha industri Sandal bisa dilakukan dengan melakukan analisis total pengeluaran usaha industri Sandal. Dengan melakukan analisis total pengeluaran usaha dapat diketahui gambaran keadaan
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Industri Sandal Bantar Karet
2
usaha industri Sandal sekarang hingga dapat melakukan evaluasi dengan perencanaan kegiatan usaha industri Sandal pada masa yang akan datang. Total pengeluaran selain diukur dengan nilai mutlak dapat pula diukur nilai efisiensinya. Salah satu alat untuk mengukur efisiensi total pengeluaran tersebut yaitu biaya tidak langsung untuk setiap biaya yang dikeluarkan atau imbangan biaya tidak langsung dengan biaya atau revenue and cost ratio (analisis R/C rasio). Semakin tinggi nilai R/C rasio menunjukkan semakin besar biaya tidak langsung yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Sehingga dengan perolehan nilai R/C rasio yang semakin tinggi maka tingkat pengeluaran pun semakin baik. Soekartawi (2001) menyatakan bahwa ukuran yang sangat berguna untuk menilai penampilan usaha kecil adalah penghasilan bersih usaha. Penghasilan bersih usaha industri Sandal diperoleh dari total pengeluaran bersih usaha dikurangi bunga uang pinjaman. Selanjutnya dikatakan bahwa total pengeluaran bersih adalah selisih antara total penerimaan kotor dan pengeluaran kotor. Penerimaan kotor didefinisikan sebagai hasil produk agribisnis dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan pengeluaran total didefinisikan sebagai masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan di dalam konsumsi. Total pengeluaran yang diperoleh pada dasarnya merupakan jumlah antara biaya tidak langsung dengan seluruh biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun yang diperhitungkan. Proyeksi arus kas (cash flow) mencakup arus kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out). Proyeksi arus kas dalam kegiatan ini disusun untuk jangka waktu lima tahun. Proyeksi kas masuk pertahun relatif tetap yaitu sebesar Rp. 720.000.000,-. Sedangkan kas keluar pada tahun nol cukup besar mencapai Rp. 237.650.000,-. Pengeluaran sebesar itu terutama dipergunakan untuk keperluan invetasi peralatan produksi, biaya pendampingan dan modal usaha. Secara keseluruhan laba kumulatif bernilai positif (untung) pada tahun ke pertama. Depresiasi adalah pembebanan biaya berkaitan dengan penurunan nilai aktiva karena keausan, penurunan kondisi aktiva atau karena uang. Walaupun ada kaitannya dengan pengoperasian aktiva/aset, namun pada umumnya berkaitan dengan waktu. Depresiasi berupa pembebanan biaya yang terjadi karena menurunnya nilai aset seiring pertambahan waktu. Beberapa metode yang digunakan untuk menghitung besarnya depresiasi: Metode Straight Line, Metode Sum of The Years Digit, Metode Double Declining Balance. Perhitungan nilai penyusutan pada kegiatan ini menggunakan metode Straight Line, dimana Pada metode ini, depresiasi tiap periode (tahun) dianggap sama. Besar penyusutan perbulan pada kegiatan ini sebesar Rp. 2.530.000,-. Nilai tersebut merupakan akumulasi penyusutan mesin/peralatan produksi.
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Industri Sandal Bantar Karet
3
Proyeksi arus kas (cashflow) produksi industri sandal terlihat lebih secara rinci pada tabel 3. Tabel 1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Produksi Industri Sandal No. A.
B.
C. D. E.
URAIAN KAS MASUK 1. Hasil Penjualan 2. Piutang Jumlah KAS KELUAR 1. Investasi 2. Biaya Tetap 3. Biaya Variabel Jumlah ARUS KAS NETTO ARUS KAS KOMULATIF ANALISIS KELAYAKAN
TAHUN 0
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
TAHUN 5
0 0 0
720.000 52.000 772.000
720.000 52.000 772.000
720.000 52.000 772.000
720.000 52.000 772.000
720.000 52.000 772.000
132.825 314.640 447.465 324.535 86.885
132.825 314.640 447.465 324.535 411.420
132.825 314.640 447.465 324.535 735.955
132.825 314.640 447.465 324.535 1.060.490
132.825 314.640 447.465 324.535 1.385.025
237.650
237.650 -237.650 -237.650
NPV, DF 20% BEP (Ribuan) B/C IRR Payback Period (tahun)
87.282 224.202 1,1 25,3 4,4
Rincian analisis kelayakan secara detail tersaji pada tabel-tabel di bawah ini. Tabel 2. Analisa Usaha Industri Sandal No.
BAHAN
I. Biaya Investasi 1. a. Mesin Pon 2. b. Mesin Jahit High Speed 3. c. Pisau Abjad 4. d. Mesin Gerinda 5. e. Kayu Pola Kaki Total Biaya investasi II. Biaya Operasioanal per Tahun Biaya Tetap Per tahun 1. Perawatan : 10% dari investasi 2. Penyusutan 20% dari Investasi 3. Bunga Modal : 18 % dari Invesatasi Pungutan Izin Usaha : 2 % dari 4. Invesatasi Jumlah Biaya Pertahun Biaya Variabel per bulan ( 12 bulan) 1. Pembelian Sponge Eva 2. PembelianTali Webing 3. Pembelian Tali Idung 4. Pembelian Lem 5. Pembelian Latek 6. Pembelian Pencuci Karet
JUMLAH
1 1 1 1 1
SATUAN
unit unit set 1 pasang
HARGA (RIBUAN) 5.000 3.500 2.000 2.000 150
NILAI (RIBUAN)
TOTAL
5.000 3.500 2.000 2.000 150 12.650
1.265 2.530 2.277 253 132.825 50 250 100 8 4 4
lembar roll roll blak galon galon
120 20,0 10 300 200 200
6.000 5.000 1.000 2.400 800 800
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Industri Sandal Bantar Karet
4
No.
BAHAN
7. 8.
Pembelian Karet Pembelian Platik Mika Jumlah Biaya Variabel per bulan Biaya Variabel Per tahun Biaya Operasional Per tahun Total Biaya (I +II) III. Penerimaan 1. Penjualan sandal per bulan 2. Penjualan sandal per tahun Penjulan Per tahun IV. Analisa Biaya Manfaat 1. Keuntungan Kotor Per-Tahun Retribusi penjualan 3% dari 2. Keuntungan 3. Pendapatan Bersih sebelum pajak 4. Tingkat Keuntungan 5. Rasio Penerimaan- Pengeluaran 6. Rasio Laba-Pengeluaran
JUMLAH 300 4
SATUAN lembar roll
HARGA (RIBUAN)
NILAI (RIBUAN)
25 680
TOTAL
7.500 2.720 26.220 314.640 447.465 460.115
3.000 36.000
pasang pasang
20 20
60.000 720.000 720.000 259.885 7.797 252.088 4,57% 1,56 0,56
Dari tabel diatas terlihat bahwa total pendapatan pengrajin industri sandal per bulan mencapai Rp. 60.000.000,- dan jika pertahun mencapai Rp. 720.000.000,-Dengan total biaya per tahun mencapai Rp. 460.115.000,- keuntungan yang didapat penrajin industri sandal mencapai Rp. 259.885.000,-/tahun. Hasil analisis usaha mencatat rasio penerimaan terhadap biaya sebesar 1,56 artinya setiap satu rupiah yang dikeluarkan pengrajin untuk usaha industri sandal akan menghasilkan penerimaan sebesar 1,56 rupiah. Sedangkan rasio laba terhadap biaya sebesar 0,56 mengindikasikan setiap tambahan satu rupiah yang dikeluarkan pengrajin industri sandal akan menghasilkan keuntungan sebesar 0,56 rupiah. Dengan demikian dapat disimpulkan usaha industri sandal bantar karet tersebut menguntungkan. Tabel 3. Kebutuhan Modal Usaha Industri Sandal dan Pendampingan No. 1 2 3 4
5
6
BAHAN Modal usaha Total biaya investasi Biaya Operasional ditanggung pengrajin (Listik & operasional) Konsultan Ahli (1 org X 5 bln) Total biaya pendampingan Pendapatan pengrajin per tahun (3.000 ps X 12 bln) Total Pendapatan Sistem Pengembalian modal per tahun - Cicilan Pokok (Investasi : 5 tahun) - Bunga 6% per tahun Total cicilan Pendapatan pengrajin per tahun
JUMLAH 10
SATUAN pengrajin
HARGA (RIBUAN) 20.000
NILAI (RIBUAN)
TOTAL
200.000 200.000
12 5
bulan bulan
5.500 5.000
66.000 25.000 200.000
36000
pasang
20
720.000 720.000
40.000 12.000 52.000 602.000
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Industri Sandal Bantar Karet
5
Analisis NPV dan IRR Salah satu indikator untuk menilai kelayakan finansial yang paling akurat adalah besarnya nilai NPV (Net Present Value) dan IRR (Internal Rate of Return). Kedua indikator tersebut lebih akurat dipakai untuk penilaian kelayakan karena memperhitungkan nilai uang menurut waktu (time value of money). Menurut Kadarsan (1995) Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value =NPV) adalah jumlah nilai arus tunai pada waktu sekarang setelah dikurangi dengan modal investasi yang dianggap sebagai ongkos investasi selama waktu tertentu. Jika nilai NPV lebih besar atau sama dengan nol maka kegiatan project tersebut boleh dilaksanakan, sebaliknya jika nilai NPV lebih kecil dari nol maka project tersebut seharusnya tidak dilakukan karena akan merugi. Nilai NPV produksi industri sandal pada tahun kelima dengan discount factor 20% sebesar Rp. 87.282.000,-. Karena nilai NPV tersebut jauh lebih besar dari nol maka kegiatan ini layak dilaksanakan. Menurut Gittinger (1986), tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return) adalah tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan karena proyek membutuhkan dana lagi untuk biayabiaya operasi dan invetasi sampai pada tingkat pulang modal. Husnan (2000), menyatakan jika nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga relevan (bunga komersial di bank) maka suatu kegiatan tersebut dinilai layak untuk dilanjutkan. Pada saat ini dengan suku bunga deposito di bank berkisar 6-10%. Nilai IRR produksi industri sandal dari hasil perhitungan sebesar 25,3%. Karena nilai IRR lebih besar dibandingkan suku bunga di bank (rdeposito= 6-10%) maka kegiatan investasi produksi industri sandal layak dikembangkan.
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Industri Sandal Bantar Karet
6
Hasil analisis dari keseluruhan berupa produktivitas atau keuntungan yang diperoleh dari semua sumber yang dipakai dalam kegiatan menunjukan hasil yang positif, ini berarti upaya-upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan strategi penjualan dan kemasan yang menarik, membantu pengrajin sandal memperoleh tambahan permodalan dan menjadikan produk sandal Bantar Karet menjadi produk unggulan lokal di Kabupaten Sukabumi sudah sesuai dan menguntungkan secara finansial. Keuntungan lain yang dapat diperoleh adalah keuntungan-keuntungan yang tak terhitung seperti : Keuntungan Ekonomi yaitu dipemperolehnya pengalaman empirik bersama masyarakat untuk menyusun strategi penjualan dan pengemasan yang menarik secara partisipatif, serta bertambahnya program penumbuhan calon wirausaha muda di Kabupaten Sukabumi, hal tersebut merupakan investasi sosial yang dapat meningkatkan kredibilitas pemerintah daerah, selain itu pula dapat terbangunnya perilaku produktif bagi warga masyarakat setempat untuk terus mengembangkan produk-produk unggulannya. Keuntungan-keuntungan yang terukur seperti : Keuntungan-keuntungan ekonomi dari lokasi/kawasan prioritas (kampung industri sandal Bantar Karet) dapat dihitung dengan cara menghubungkan kenaikan atau perbaikan potensial dari nilai-nilai kemiskinan setelah investasi pengembangan industri sandal selesai dilaksanakan. Sebagai contoh :
Peningkatan pesanan bagi pengrajin sandal yang semula 2.000 pasang menjadi 3.000 pasang setiap bulannya; Peningkatan jumlah karyawan bagi pengrajin seiring bertambahnya pesanan semula 3 orang karyawan menjadi 20 orang karyawan; Peningkatan pendapatan pengrajin sandal semula Rp. 40.000.000,- menjadi Rp. 60.000.00,- per bulan; Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat di Kabupaten Sukabumi;
Hal tersebut diatas memungkinkan untuk ditetapkannya parameter yang dapat digunakan untuk menghitung keuntungan-keuntungan ekonomi dll.
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI Industri Sandal Bantar Karet
7