Disusun Oleh :
ALEX SATRYA MAULANA (3109 .106.046)
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2011
I.1 Latar Belakang 1. 2.
Semakin besar dan rumitnya perkembangan proyek konstruksi dilingkungan Pemprov. Jawa Timur baik dari segi biaya dan waktu. Adanya permasalahan keterlambatan waktu awal pelaksanaan pada Proyek Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur yang disebabkan oleh peralihan status milik tanah dari pihak swasta ke milik pemerintah.
I.2 Perumusan Masalah 1. 2. 3.
Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada proyek Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ? Berapa perkiraan biaya dan waktu akhir proyek bila kondisi pelaksanaan proyek seperti saat peninjauan ? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan atau keterlambatan proyek?
I.3 Tujuan Masalah 1. 2. 3.
Untuk mengetahui kinerja biaya dan waktu proyek. Untuk mengetahui perkiraan biaya dan waktu akhir proyek bila kondisi pelaksanaan proyek seperti saat peninjauan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan / keterlambatan proyek.
I.4 Batasan Masalah 1. 2. 3. 4.
Peninjauan dilakukan setiap minggu selama 2 bulan pada bulan July 2011 s/d September 2011. Obyek yang ditinjau hanya perkerjaan struktur gedung. Metode analisa yang digunakan adalah metode Earned Value Analysis. Data proyek dari kontraktor berupa RAB kontrak, Time schedule, Biaya Aktual serta Laporan kemajuan fisik pekerjaan.
II.1 Kinerja Proyek Menurut Cleland (1995) , Standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Sedangkan menurut Barrie (1995), pelaporan mengenai kinerja suatu proyek harus memenuhi 5 komponen yaitu prakiraan, Hal yang sebenarnya terjadi, ramalan,
varians, dan pemikiran.
II.2 Pengendalian Proyek Dimana, pengendalian proyek dibagi 3 macam yaitu: 1. Pengendalian Biaya Proyek adapun biaya proyek dibagi menjadi 2 macam biaya yaitu: - Biaya langsung : B. Material, Upah tenaga kerja, Sub kontraktor, B. Alat. - Biaya tak langsung : B. Overhead kantor dan lapangan/proyek. 2. Pengendalian Waktu/Jadwal Proyek 3. Pengendalian Kinerja Proyek
II.3 Konsep Earned Value Konsep Earned Value (nilai hasil) adalah konsep perhitungan untuk mengetahui hubungan antara apa sesungguhnya telah tercapai secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan. Ditinjau dari progress fisik pekerjaan berarti konsep ini untuk mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah terselesaikan pada waktu tertentu serta dinilai berdasarkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tertentu. Tiga Elemen ukuran kinerja Konsep EVA : 1.Planned Value (PV) 2. Earned Value (EV) 3. Actual Cost (AC)
1.
1. Analisa Varians a. Schedule Variance (SV)
SV = EV – PV
b. Cost Variance (CV)
CV = EV – AC
2. Analisa Indeks Performansi
a. Schedule Performance index (SPI)
SPI = EV / PV
b. Cost Performance Index (CPI)
CPI = EV / AC
3. Prakiraan Waktu dan Biaya Akhir Proyek a. Estimate to Complete (ETC) Menurut Soeharto (1995) ETC < 50 % ETC > 50 %
(BAC– EV) (BAC– EV)/CPI
b. Estimate at Completion (EAC)
EAC = AC + ETC
c. Time Estimate (TE)
TE = ATE + (OD-(ATE x SPI))/ SPI
4. Analisa Prakiraan Rencana Terhadap Penyelesaian proyek The to Complete Performance Index (TCPI) TCPI = (BAC-EV) / (EAC-AC)
II.3.1 Data Proyek a. Time Schedule Rencana Proyek b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kontrak c. Laporan Mingguan (Progress Fisik dilapangan) d. Biaya Aktual Proyek (Actual Cost) II.3.2 Langkah-Langkah Penelitian a. Menentukan Latar Belakang b. Merumuskan Masalah c. Mencari Indikator PV,EV, dan AC d. Menghitung analisa kinerja CV,SV, CPI, dan SPI e. Menghitung Forecasting ETC,EAC,TE serta menganalisa TCPI f. Menarik Kesimpulan dan Saran
Gambaran Umum Proyek : Kontraktor : PT. Sekawan Sejati Utama Konsultan Supervisi : CV. Nitya Konsultan Alamat Proyek : Jl. A.Yani 242-244, Surabaya Nilai Proyek : Rp. 5.882.631.641,87 (Exld.PPn) Tanggal SPK : 29 April 2011 Tanggal STT-1 : 25 September 2011 Waktu Pelaksanaan : 150 hari kalender Dimana Kondisi pelaporan sebelum dilakukan peninjauan(minggu-12) sebagai berikut : Pelaporan dari Kontraktor ( Minggu Ke-12 ) Progress Rencana
Progress Realisasi
Actual Cost
41%
61.688%
Lampiran
Hasil perhitungan konsep earned Value pada minggu ke-14 sampai minggu ke-20 : p
p
(
gg
/
gg
)
Peninjauan Minggu Ke-
Parameter Earned Value Analysis
13 Nilai
14 Ket
SV
Rp
1,329,827,709
CV
Rp
151,616,988
Progress Renc. 46,362 % dan Progress Real. 68,968 %
Nilai
15 Ket
Rp
956,810,037
Rp
58,672,075
Progress Renc. 53,453 % dan Progress Real. 69,718 %
Nilai
16 Ket
Rp
674,796,676
Rp
44,239,911
Progress Renc. 60,800 % dan Progress Real. 72,271 %
Nilai
Ket
Rp
455,139,210
Rp
31,165,889
Progress Renc. 68,183 % dan Progress Real. 75,920 %
SPI
1.488
Project a head schedule
1.304
Project a head schedule
1.189
Project a head schedule
1.113
Project a head schedule
CPI
1.039
Below planed cost
1.015
Below planed cost
1.011
Below planed cost
1.007
Below planed cost
ETC
Rp
1,757,278,521
Rp
1,755,894,309
Rp
1,614,220,921
Rp
1,406,652,628
EAC
Rp
5,662,794,924
Rp
5,798,475,362
Rp
5,821,417,724
Rp
5,841,580,681
TE
101
TCPI
1.039
116 Project a head schedule
127 Project a head schedule
1.015
135
1.011
Project a head schedule
1.007
Ket
Nilai
Project a head schedule
Peninjauan Minggu Ke-
Parameter Earned Value Analysis
17 Nilai
SV
Rp
143,830,344
CV
Rp
(72,415,091)
18 Ket Progress Renc. 75,009 % dan Progress Real. 77,454 %
Nilai Rp
175,361,249
Rp
157,767,769
19 Ket Progress Renc. 81,507 % dan Progress Real. 84,488 %
Nilai Rp
(145,477,481)
Rp
154,307,769
20 Progress Renc. 86,961 % dan Progress Real. 84,488 %
Rp
(436,550,094)
Rp
163,940,371
Ket Progress Renc. 92,215 % dan Progress Real. 84,794 %
SPI
1.033
Project a head schedule
1.037
Project a head schedule
0.972
Project behind schedule
0.920
Project behind schedule
CPI
0.984
Over budget
1.033
Below planed cost
1.032
Below planed cost
1.034
Below planed cost
ETC
Rp
1,347,377,360
Rp
883,547,652
Rp
884,182,908
Rp
865,113,750
EAC
Rp
5,976,125,963
Rp
5,695,897,705
Rp
5,699,992,961
Rp
5,689,292,053
TE
146
TCPI
0.984
145 Project behind schedule
1.033
155 Project a head schedule
1.032
(sumber : Hasil Perhitungan )
164 Project a head schedule
1.034
Project a head schedule
Untuk grafik interaksi antara (PV,EV, dan AC), (SV dan CV) serta (SPI dan CPI) dari minggu ke-13 s/d minggu ke-20 dapat dilihat sebagai berikut
Berdasarkan Grafik-grafik interaksi diatas apabila dilihat dari segi biaya dan waktu kinerja proyek dari minggu ke-13 s/d minggu ke-16 berjalan lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biaya yang dikeluarkan untuk produksi masih dibawah dibawah yang dianggarkan. Hal ini disebabkan nilai EV lebih besar dari nilai PV serta indeks kinerja SPI dan CPI lebih besar dari 1. Namun pada minggu ke-17 kondisi proyek mengalami over buget atau indeks kinerja CPI lebih kecil dari 1, hal itu disebabkan karena nilai AC lebih besar dari nilai EV dan PV, yang didapat dari pembelian material besi dalam jumlah yang besar. Sedangkan pada minggu ke-18 s/d minggu ke-20 kondisi kinerja proyek mengalami penuruan yang berkelanjutan sehingga menyebabkan keterlambatan waktu pelaksanaan atau over time. Hal itu dapat diketahui dari nilai SPI pada minggu-minggu ini lebih kecil dari 1. Sehingga untuk mengatasi hal ini pihak kontraktor harus melakukan suatu tundakan pengedalian yang lebih efektif lagi.
KESIMPULAN 1. Pada akhir peninjauan, nilai kinerja schedule proyek atau SPI sebesar 0,920 berarti proyek ini telah mengalami keterlambatan 7,42% dari target rencana 92,22% dan realisasi pekerjaan 84,79%. Sedangkan dilihat dari segi kinerja biaya proyek, nilai CPI sebesar 1,034 artinya biaya proyek yang telah dikeluarkan masih berada dibawah biaya yang dianggarkan. 2. Apabila kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan (minggu ke20), maka dapat diperkirakan biaya penyelesaian proyek sebesar Rp. 5.689.292.052,54, dan nilai tersebut masih dibawah biaya yang dianggarkan (BAC) sebesar Rp. 5.882.631.641,87. Sedangkan untuk waktu penyelesaian akhir pekerjaan diramalkan selama 164 hari, yang berarti waktu sedikit lebih lama dari jadwal yang direncanakan selama150 hari. 3.1.Faktor-faktor yang mendukung kemajuan proyek: - Cuaca di lapangan sangat mendukung kinerja - Penambahan jam lembur pekerja - Penggunaan alat berat yang maksimal
KESIMPULAN 3.2. Faktor-faktor yang mengakibatkan keterlambatan proyek : - Terbatasnya jam pengecoran yang tidak dapat dilakukan siang hari, akibat padatnya rutinitas jalan akses. - Tidak maksimalnya kinerja pekerja karena bertepatan dengan bulan puasa ramadhan - Adanya ketidaktepatan dalam pemilihan mandor pekerja. - Waktu pelaksanaan proyek berhenti selama 6 hari karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. SARAN 1. Untuk mendapatkan hasil analisa kinerja yang lebih akurat, maka diperlukan waktu peninjauan yang lebih lengkap yaitu peninjauan dari awal proyek sampai proyek selesai. 2. Perlu dilakukan studi lanjut tentang metode yang digunakan untuk melakukan tindakan pengendalian proyek.