Akuntansi Manajerial Agribisnis [AMA]
Instruktur: Djoni Tanopruwito
Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK JOINT PRODUCT LAY OUT PRODUKSI
SP - SO
Input
PROSES PRODUK
SP - MO
Input
MP - SO
Input
MP - MO
Input Input
PROSES
PROSES
PROSES
PROSES
PROSES
PROSES
Copy right R DT’04
1
PERHITUNGAN HARGA POKOK JOINT PRODUCT JOINT PRODUCTION: Untuk menghitung harga pokok dari produk bersama, harus diperhatikan hal-hal sbb: 1. Apakah ada produk yang bersifat “BY-PRODUCT” ? By-product adalah product yang keberadaannya tergantung kepada proses produksi produk lain yang disebut “MAIN-PRODUCT” 2. Jika ada “BY-PRODUCT” bagaimana pengaruh nya terhadap business secara keseluruhan? Jika nilai jual By-prosuct tersebut tidak significant. Maka penjualan by-product akan dikurangkan terhadap biaya produksi lainnya.
Input: 8 TON PADI Rp. 12. Jt B Konversi 3,4 Total
4,1 ton beras
PROSES
15,4 jt
3,9 ton dedak
Dedak merupakan “By-Product” dan dapat dijual dengan harga RP. 185 per kg.
Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK JOINT PRODUCT Biaya Produksi: Bahan baku
8.000 kg
Konversi Total Biaya Hasil penjualan “BY-PRODUCT) Haraga pokok “Main-product”
12.000.000 3.400.000 15.400.000 ( 721.500) 14.678.500
Harga pokok beras per kg = Rp. 3.580,12
Copy right R DT’04
2
PERHITUNGAN HARGA POKOK JOINT PRODUCT Jika by-produk memiliki nilai yang significant, maka penjualan by-product tersebut dapat di perlakukan sebagai mana layaknya “Main-product”
Ada berapa Metode perhitungan harga pokok Joint product ?
A. Metode rata-rata biasa
- Jika seluruh joint product memiliki karakteristik yang relatif sama (seragam)
B. Metode ratarata tertimbang
- Jika diantara joint product produk secara ekonomis terdapat perbedaan yang significant
C. Metode Harga Pasar
- Jika product yang dihasilkan berorientasi pasar (consumer oriented)
D. Metode Harga pasar hipotetis
- Jika pada saat split off (titik pisah) tidak tersedia data harga jual produk
Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK JOINT PRODUCT Input:
Output:
Bahan Rp. 12.500.000
400 kg Prod.A dgn harga jual Rp. 45.000/ kg
Upah Rp. 4.600.000 BOP
500 kg prod.B dgn harga jual Rp. 30.000/kg
Rp. 7.900.000
100 kg prod.C dgn harga jual Rp. 22.000/kg
Total Rp. 25.000.000
A. METODE RATA RATA (simple Average) PRODUK
QUANTITY
%
ALOKASI J.COST
H.POKOK PER KG
A
400
40 %
10.000.000
25.000
B
500
50 %
12.500.000
25.000
C
100
10 %
2.500.000
25.000
1.000
100 %
25.000.000 Harga pokok per kg atas A,B dan Ct menjadi sama rata !
Copy right R DT’04
3
PERHITUNGAN HARGA POKOK JOINT PRODUCT B. METODE RATA-RATA TERTIMBANG (Weighted average)
Pembobotan (weighted) Produk A Produk B Produk C 3 2 1 4 5 1 7 4 3 14 11 5
Faktor pembeda Model /design Proses Bahan campuran
PRODUK
QUANTITY
BOBOT
QXB
%
ALOKASI J.COST
H.POKOK PER KG
A
400
14
5600
48,3%
12.075.000
30.187,5
B
500
11
5500
47,4%
11.850.000
23.700
C
100
5
500
4,3%
1.075.000
10.750
11600
100 %
25.000.000
Harga pokok per kg atas A,B dan Ct BER BEDA-BEDA
Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK JOINT PRODUCT C. METODE HARGA PASAR (Market value method)
PRODUK
QUANTITY
H.Jual
H.PASAR
A
400
45000
18.000.000
51,14%
12.785.000
31.962,5
B
500
30000
15.000.000
42,61%
10.652.500
21.305.
C
100
22000
2.200.000
6,25 %
1.562.500
35.200.000
%
ALOKASI J.COST
100 %
H.POKOK PER KG
15.625
25.000.000 Harga pokok per kg atas A,B dan Ct BER BEDA-BEDA PROPORSIONAL DENGAN HARGA PASARNYA.
D. HARGA PASAR HIPOTETIS Taksiran harga pasar pada titik pisah (Split off point) HP Hipotetis = HP sesungguhnya - Biaya-biaya setelah titik pisah HP Hipotetis selanjutnya digunakan sebagai dasar alokasi “Joint Cost”
Copy right R DT’04
4
LATIHAN 4 Seorang pedagang buah-buahan membeli 200 pohon mangga siap panen dengan harga Rp. 300.000 per pohon, untuk memetiknya diperlukan biaya Rp. 40.000 per pohon. Setelah dipetik mangga tsb di “SORTIR” dengan biaya Rp. 9.000 per kwintal (gross). Saat dipetik setiap pohon menghasilkan rata-rata 240 kg mangga berbagai ukuran. Hasil sortir diperoleh Kwalitas “A” 30 % ; kwalitas “B” 40 % dan “C” 25 %. Dan sisa pilihan (kwalitas “D”) sebanyak 5 %. Karena jelek maka kwalitas “D” dijual ditempat dengan harga Rp. 600 per kg sebagai By-product Pedagang tsb mencoba untuk menerapkan konsep Joint Cost dengan rata-rata tertimbang dimana A : B : C = 7 : 5 : 2 Diminta: a. Tentukan harga pokok per kg untuk kwalitas A, B dan C b. Tentukan harga jual per peti ‘franco Jakarta’ jika diketahui: Untuk pengiriman ke Jakarta mangga dimasukkan kedalam peti (isi @ 40 KG per peti) Biaya pengepakan Rp.4.000 per peti dan Ongkos angkut ke Jakarta Rp. 225 per kg Laba kotor yang diinginkan pedagang adalah 35 % dri seluruh biaya (termasuk pengepakan dan ongkos pengiriman ke Jakarta. c. Hitunglah Laba kotor yang diperoleh dari projek ini jika seluruh barang terjual habis.
JAWAB LATIHAN 4
Perhitungan output: Mangga dihasilkan : Hasil sortir: Kwalitas A Kwalitas B Kwalitas C By product Biaya Bersama: Pembelian mangga Ongkos petik Ongkos sortir Total Biaya Hasil penjualan By produk Total Biaya Bersama
Kwal. A B C
Kg
Kg 30 % 40 % 25 % 5%
Bobot
Kg Kg Kg Kg
KXB
%
J. Cost
Per kg
5
Kwal. A B C
Hp/ peti
Kwal. A B C
Peti
Angkut
Jmlh peti
Total
Laba/peti
Laba 35%
H Jual
Total Laba
JAWAB LATIHAN 4
Perhitungan output: 200 X 240 KG Mangga dihasilkan : Hasil sortir: Kwalitas A 30 % Kwalitas B 40 % Kwalitas C 25 % By product 5% Biaya Bersama: Pembelian mangga 200 X Rp. 300.000 Ongkos petik 200 X Rp. 40.000 Ongkos sortir 48.000 / 100 X Rp. 9.000 Total Biaya Hasil penjualan By produk Total Biaya Bersama
Kwal. A B C
Kg 14,400 19,200 12,000
Bobot 7 5 2
KXB 100,800 96,000 24,000 220,800
% 45.65% 43.48% 10.87% 100.00%
48,000 Kg 14,400 19,200 12,000 2,400
Kg Kg Kg Kg
60,000,000 8,000,000 4,320,000 72,320,000 1,440,000 70,880,000
J. Cost 32,356,720 30,818,624 7,704,656 70,880,000
Per kg 2,247 1,605 642
6
Harga jual per peti franko Jakarta
Kwal. A B C
Hp/ peti 89,880 64,200 25,680
Peti 4,000 4,000 4,000
Angkut 9,000 9,000 9,000
Total 102,880 77,200 38,680
Laba 35% 36,008 27,020 13,538
Laba yang diperoleh
Kwal. A B C
Jmlh peti Laba/peti 360 36,008 480 27,020 300 13,538
Total Laba 12,962,880 12,969,600 4,061,400 29,993,880
7