AKTIFITAS PUBLIC RELATIONS MASIMA CONTENTS + CHANNEL DALAM MEMPUBLIKASIKAN KEHADIRAN STASIUN RADIO PRAMBORS DI DELAPAN KOTA BESAR INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Olehj : Nama
: Caecilia Pingkan Kapojos
NIM
: 44205110055
Jurusan
: Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVRSITAS EMRCU BUANA JAKARTA 2008 i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Caecilia Pingkan Kapojos
NIM
: 44205110055
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul
: Aktifitas Public Relations Masima Contents + Channels dalam Mempublikasikan Kehadiran Stasiun Radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia
Jakarta, 27 Maret 2008 Disetujui dan Diterima Oleh :
(Siti Dewi Sri Ratna Sari, S.S, M.Si)
Mengetahui : Dekan Fikom UMB
Kabdi. Public Relations
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
(Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si) ii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Caecilia Pingkan Kapojos
NIM
: 44205110055
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul
: Aktifitas Public Relations Masima Contents + Channels dalam Mempublikasikan Kehadiran Stasiun Radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia
Jakarta, 27 Maret 2008
Mengetahui :
1. Ketua Sidang Irmulan Sati, SH, M.Si
(
)
(
)
(
)
2. Penguji Ahli Dra. Agustina Zubair, M.Si
3. Pembimbing Skripsi Siti Dewi Sri Ratna Sari, S.S, M.Si
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Caecilia Pingkan Kapojos
NIM
: 44205110055
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul
: Aktifitas Public Relations Masima Contents + Channels dalam Mempublikasikan Kehadiran Stasiun Radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia
Jakarta, 27 Maret 2008 Mengetahui : Pembimbing Skripsi
Siti Dewi Sri Ratna Sari, S.S, M.Si
iv
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS ABSTRAKSI Caecilia Pingkan Kapojos (44205110055) Aktifitas Public Relations Masima Contents + Channels dalam Mempublikasikan Kehadiran Stasiun Radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia viii + 116 Halaman + 1 Gambar + 1 Tabel + Daftar Pustaka : 38 buku + Lampiran 54 halaman + Curriculum Vitae Kehadiran radio swasta dengan segmen anak muda selalu hadir di kota Jakarta. Setiap radio tersebut berlomba menghadirkan program acara serta lagu-lagu terbaru untuk memikat pendengarnya para anak muda yang selalu senang dengan hal-hal baru. Namun diantara radio anak muda yang ada, radio Prambors mampu bertahan selama lebih dari tiga dasawarsa menemani anak muda di Jakarta. Tidak puas hanya menemani anak muda di ibukota, radio Prambors mulai mengembangkan siarannya sampai ke delapan kota termasuk Jakarta Publikasi mengenai keberadaan stasiun radio Prambors di delapan kota tersebt merupakan aktifitas public relations Masima Contents + Channels sebagai pemilik dari stasiun radio Prambors dibantu oleh konsultan public relatiosn R&R Strategic Communications. Bersama-sama menjalankan aktifitas public relations untuk mempublikasikan kehadiran stasioun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia. Oleh sebab itu penelitian ini mempunyai rumusan masalah yakni bagaimanakah aktifitas public relations Masima Contents + Channels dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah utuk mengetahui aktifitas public relations Masima Contents + Channels dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia. Kerangka pemikiran dari penelitian ini terdiri dari komunikasi yakni pengertian, karakteristik, fungsi, tujuan, efek/dampak, teori dasar Laswell. Kemudian teori mengenai PR, serta teori publikasi itu sendiri secara rinci. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus (case study). Adpaun pengumpulan data banyak bersumber dari proses tanya jawab dengan nara sumber yakni key informan dan cross checker, dengan menggunakan teknik in depth interview (wawancara mendalam). Penelitian ini difokuskan kepada upaya program kerja dan kegiatan riset dalam PR, yang dikenal melalui “Proses Empat Tahapan Utama”, yang terdiri dari mendefinisikan masalah, membuat rencana program, bertindak berkomunikasi, mengevaluasi program. Tehnik analisa data dengan triangulasi, yaitu mencocokan antara tiga jenis data yang menjadi data primer maupun sekunder. Hasil penelitian yang diperoleh adalah public relations Masima telah menerapkan proses kerja public relations yaitu mendefinisikan masalah, membuat rencana dan program, bertindak dan berkomunikasi serta mengevaluasi program. Dibantu oleh konsultan public relations, R&R strategic communications, tim public relations untuk mempublikasikan kehadiran Radio Prambors yang didelapan kota besar Indonesia. Kesimpulan penelitian, pesan kunci mengenai kehadiran radio prambors di delapan kota besar Indonesia dapat sampai kepada khalayak sasaran, yakni para calon pendengar dan calon pengiklan melalui publikasi di berbagai media massa. Dalam penelitian ini penulis juga tak lupa memberikan saran baik kepada akademis maupun kepada divisi PR Masima Contents + Channel.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat sang Maha Kuasa atas segala rencana-rencananya yang indah dalam hidupku. Atas ijin dari sang Maha Kuasa pulalah penulis dapat melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aktifitas Public Relations Masima Contents + Channels dalam Mempublikasikan Kehadiran Stasiun Radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia”. Dalam menyelesaikan skripsi ini motivsai terbesar yang didapatkan oleh penulis yaitu dari almarhum opa tercinta Laurens Piet Alfons Kapojos. Masih teringat seminggu menjelang wafatnya tanggal 6 Oktober 2005, beliau berpesan kepadaku yang saat itu pamit hendak berangkat kuliah dan tidak bisa menemani seharian di rumah sakit, agar tidak terlalu bangga bisa melanjutkan kuliah kembali tetapi banggalah kalau kuliahnya dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih juga penulis sampaikan atas perhatian, inspirasi dan dukungan yang begitu besar dari teman-teman serta pihak-pihak lain sehingga penulisan skripsi ini bisa berjalan lancar, diantaranya yaitu : 1. Dosen pembimbing Ibu Siti Dewi Sri Ratna Sari. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan sehingga skripsi bisa diselesaikan dengan baik. 2. Seluruh dosen-dosen PKSM, dan karyawan Tata Usaha FIKOM yang telah membantu dan memberikan bimbingan selama menjadi mahasiswi di Universitas Mercu Buana. ii
3. Sahabatku yaitu bapak Eka dan Ibu Kine, yang telah sekian lama memotivasiku untuk melanjutkan kuliah dan akhirnya bertemu merkea kembali yang kin telah menjadi dosen juga di PKSM Universitas Mercu Buana. 4. Papa, mama dan adik-adik ku, Toar dan Ade di Makassar. Bertahun-tahun tidak bersama mereka, semoga mereka bisa menikmati hasil kerja keras ku selama di Jakarta ini. 5. Keluarga ku tercinta di Jakarta, Oma, Tante, Om dan Sepupu-sepupuku atas cinta mereka yang begitu besar. 6. Dian Apriyadi, yang selalu mendukungku dan mau mengerti kepadatan waktu kuliah ku di sela-sela waktu kerja ku yang juga terisi di saat akhir pekan. 7. R&R strategic communications, Ibu rika Novriadi & Ibu Rosalie Ticman atas kesediaannya memberikan kesempatan untuk melakukan penulisan skripsi, Meidy Ahmad yang sudah berbaik hati membantu penulisan tentang Prambors, Mas Harry, Mba Ros, Yili, Vira, Fitri, Deasy, Putri, Lucky, Gobang, mas Dayat, Nandang, Bung Jessee, Dimple, Marif, Iwa, Bang ben, Pak Taufik, terima kasih atas doanya. 8. Untuk Roedan Pradana di Masima Contents + Channels, atas bantuan dan dukungan yang besar skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik. 9. Sahabat-sahabatku tercinta yang rela “ditinggalkan” oleh diriku selama mejadi mahasiswi di PKSM, ada Yanti, Sisca, Itha Wendy, Anto Dimari, Wulan Mas Branang, Hanny Mas Putut – Anita – Lisa – Chelly Sakti.
iii
10. Teman-teman arisanku di FeMale Tempodoloe, Rudi Dahlan, Ayu Lestari, Mila Sutedja, Dian Puspa, Yoerita, Daus, Puji, Risman, Anto, Berna, Mas Yanto. 11. Bapak Christian Iskandar, Bapak Djunaedi Hadiwidjaja, Bapak Siswanto Widjaja, Bapak Peter Isman terima kasih sudah memberikan inspirasi untuk terus maju dan bekerja secara professional. 12. Teman-teman angkatan 7 FIKOM, Mba Tytiek, Liza, Chilly, Tio, Nawa, Jo Bayu, Eti, windy, Hani, Eri, Vera, Erin, Tika 13. Semua pihak yang sudah membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan doanya sehingga skripsi ini bisa selesai dengan baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya khususnya mahasiswa-mahasiswi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
Jakarta, 27 Maret 2008 Penulis
Caecilia Pingkan Kapojos
iv
DAFTAR ISI ABSTRAKSI .................................................................................................. i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii DAFTAR TABEL............................................................................................ viii BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 6
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Komunikasi ............................................................ 7 2.2 Public Relations (PR) ............................................................... 10 2.3 Pengertian Publikasi, Jenis Publikasi dan Media Publikasi ................................................................................... 19 2.3.1 Jenis-jenis Publikasi ........................................................ 21 2.3.2 Media Publikasi Internal dan Eksternal........................... 23
BAB III METODOLOGI 3.1 Sifat Penelitian.......................................................................... 25 3.2 Metode Penelitian..................................................................... 26 3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 27 3.3.1 Data Primer...................................................................... 28 3.3.2 Data Sekunder ................................................................. 29 3.4 Key Informan ........................................................................... 29 3.5 Definisi Konsep ........................................................................ 30 3.6 Fokus Penelitian ...................................................................... 31 3.7 Teknik Analisa Data ................................................................. 33 v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................... 36 4.2 Hasil Penelitian......................................................................... 50 4.3 Analisa Data ............................................................................. 100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan............................................................................... 113 5.2 Saran ......................................................................................... 115 5.2.1 Saran Akdemis................................................................. 115 5.2.2 Saran Praktis.................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA HASIL WAWANCARA LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model Komunikasi.......................................................................... 8
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Empat Langkah Proses Kerja PR Masima contents + Channels dalam Mempublikasikan Kehadiran Stasiun Radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia ............................................................................ 82
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Aktivitas public relations (PR) sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi atau suatu perusahaan dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu. Di dalam suatu perusahaan, komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dan merupakan tanggung jawab seluruh bagian dari organisasi tersebut. Kegiatan komunikasi secara khusus menjadi fokus utama dari public relations (PR). Public relations adalah usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan atau organisasi dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah. Public relations juga sebagai manajemen komunikasi antara suatu organisasi dengan publiknya. 1 Fungsi utama public relations adalah menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi. Komunikasi sebagai fokus utama kegiatan public relations mempunyai beberapa peran, salah satunya adalah menyampaikan informasi dan untuk
1
Anthony Davis, Everything You Should Know About Public Relations, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005, hal. 3
-1-
mendidik khalayaknya. 2 Frank Jefkins mengemukakan bahwa public relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. 3 Dalam melakukan kegiatannya, public relations perlu membuat program-program yang terkoordinir dan terencana agar tujuan komunikasi yang telah ditetapkan dapat terwujud. Selain aktivitas, humas juga mempunyai peranan pokok atau tanggung jawab yaitu menciptakan kepercayaan, goodwill dan kejujuran dalam menyampaikan pesan atau informasi, serta publikasi yang positif kepada publik atau khalayak dengan menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dalam menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dengan menyalurkan opini publik dengan menyalurkan opini publik kepada organisasi. Publikasi merupakan tugas public relations dalam menciptakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan bagian terbesar dan terpenting atau ujung tombak daripada public relations. 4 Dengan melakukan publikasi, public relations bertindak sebagai mediator yaitu menyampaikan kepentingan serta membina dan meningkatkan hubungan antara organisasi dengan para anggota publiknya.
2
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 3 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Ke-empat, PT. Erlangga, Jakarta, 1996, hal. 8 4 Ton Kertapati, Bunga Rampai Azas-azas Penerangan dan Komunikasi (Jakarta : PT. Bima Aksara, 1998) hal. 2
-2-
Salah satu publikasi yang dapat dijalankan oleh public relations, terutama bagi pihak internal diantaranya dapat berupa majalah karyawan, newsletter, bahkan buku pedoman bagi karyawan, sedang bagi pihak eksternal yaitu dengan mengadakan konferensi pers, pengiriman siaran berita (news release) ke surat kabar serta pemberian sponsorship. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki divisi public relations di dalamnya, maka orang public relations officer (PRO) harus mampu menarik khalayak sasaran dan juga harus mampu menimbulkan sikap dan gambaran yang positif dari publiknya melalui kegiatan serta aktivitas yang dipublikasikan. Masima Contents + Channels (Masima) dikenal sebagai grup radio yang berhasil menciptakan radio-radio sukses dengan berbagai format di Jakarta, selalu mengadakan aktifitas public relations dalam mempublikasikan pengembangan usaha radio ke berbagai kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah jaringan radio Prambors. Selama tiga dasawarsa ini jaringan radio Prambors di bwah grup Masima Contents + Channels (Masima) telah mengembangkan jaringan stasiun radionya ke delapan kota besar Indonesia, yakni : 1. 10.2 FM Prambors Jakarta 2. 98.4 FM Prambors Bandung 3. 97.5 FM Prambors Medan 4. 89.3 FM Prambors Surabaya 5. 99.2 FM Prambors Solo -3-
6. 105.1 FM Prambors Makassar 7. 95.8 FM Prambors Jogjakarta 8. 102 FM Prambors Semarang Perkembangan teknologi dan komunikasi yang sedemikian pesat disertai oleh tantangan-tantangan telah mendorong radio Prambors untuk membuktikan sebagai ikon radio anak muda yang sudah demikian melekat selama lebih dari tiga puluh tahun ini untuk terus konsisten sebagai radio anak muda. Semangat untuk kreatif, gesit dan jujur, merupakan tekad Prambors sejak masih on air digelombang AM. Hal ini pula yang membuat Prambors selalu jadi yang terdepan. 5 Lewat para programmer kreatif di era pertengahan tahun 1970, lahir program-program acara yang masih diingat bahkan sampai di awal tahun 2008 ini. Di tahun 1970-an Prambors mempunyai program-program fenomenal seperti Warung Kopi
dan Lomba Cipta Lagu Remaja. Tahun 1980-an
Prambors memiliki program Sersan Prambors dan Catatan Si Boy yang kemudian dijadikan film layar lebar. Kemudian tahun 1990-an Prambors kembali membuat terobosan berupa acara off air seperti Tenda Mangkal dan Prambors Nite, yang pada saat segera menjadi siaran andalan. Sampai pada tahun 2000-an, Prambors makin gencar melakukan pendekatan ke pendengarpendengarnya melalui acara-acara menarik seperti Prambors BOM (Bikin
5
Company Profile 30thn Prambors, hal. 1
-4-
Orang Mikirin Gabuburit), Prambors Have Fun Go Prom, Prambors Nu Buzz dan Prambors Jomblo. 6 Lagu-lagu yang diputar adalah keluaran terbaru, bahkan seringkali sebelum radio lain memutarnya. Hasilnya dalam tiga dasawarsa terakhir ini, Prambors tetap menjadi bahan referensi dan trend setter buat kehidupan kawula muda, dan membuatnya semakin kuat sebagai ikon dalam komunitas kawula muda Jakarta. 7 Kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia tersebut dengan harapan tetap mendapatkan pendengar terbanyak diantara radio anak muda dari tiap kota itu. Untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia itu diperlukan suatu aktivitas public relations khususnya agar dapat menjangkau khalayak sasarannya. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana aktifitas public relations Masima dalam mempublikasikan anak perusahaannya, stasiun radio Prambors, yang sudah hadir di delapan kota besar Indonesia. Peneliti memfokuskan penelitian pada aktifitas public relations Masima ditahun 2006 karena dari survey yang dilakukan oleh lembaga survey media AC Nielsen tahun 2005, radio Prambors masih menjadi pemimpin di segmen radio anak muda Jakarta. 8
6
Ibid, hal. 13-14 Press Release Kumpul Kribo, 16 September 2006 8 Company Profile Prambors, 2006 7
-5-
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin merumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimanakah aktifitas yang dilaksanakan public relations Masima Contents + Channel dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia ?”
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini ditujukan sebagai berikut : “Untuk mengetahui aktifitas yang dilaksanakan public relations Masima contents + channels dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia”.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian terbagi dalam dua jenis : 1. Secara akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada ilmu komunikasi
dan
dapat
menyumbang
suatu
masukan
baru
bagi
pengembangan ilmiah mengenai aktifitas public relations sehingga berguna untuk memperluas wawasan dalam bidang ilmu komunikasi.
-6-
2. Secara praktis Manfaat penelitian secara praktis adalah memberikan masukan bagi perusahaan Masima contents + Channels terutama bagi divisi public relations yang melaksanakan berbagai aktifitas public relations agar apabila di lain waktu membuat program serupa ataupun berbeda bagi pendengar radio Prambors di delapan kota, dapat mengadakannya dengan secara menarik sehingga dapat menambah jumlah pendengarnya.
-7-
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dri kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Ada beberapa definisi komunikasi yang dibuat para pakar menurut bidang ilmunya. Komunikasi menurut Hovland, Janis dan Kelley yaitu suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Sedangkan menurut Gabner, komunikasi adalah “sebuah tindakan terhadap orang lain” 9 . Maksudnya adalah suatu kegiatan pemindahan informasi, gagasa, sikap dari seorang kepada orang lain. Sedangkan Everett Rogers memberikan definisi mengenai komunikasi yaitu : “Communications is the process by which and idea is transferred from a source to receiver with the intention of charging his or he behavior”. 10 Definisi komunikasi yang terkenal “who says whay in which channel to whom with what effect”, diberikan oleh Harold D. Lasswell, definisi ini
9
Dennis McQuail dan Sven Windahl, Model-model Komunikasi, Trans : Putu Laxman S. Pandit, Uni Primas, Jakarta, 1985, hal. 4 10 Soenarko Setyodramajo, Public relations, Pengertian Fungsi & Peranannya, Papyrus, Surabaya, 2003, hal. 80
-8-
juga dikenal dengan model komunikasi S – M – C – R – E. 11 rangkaian elemen kegiatan komunikasi tersebut digambarkan oleh Harold D. Laswell sebagai berikut : Gambar 1 : Model Komunikasi Harold D. Laswell
Siapa
Dengan saluran apa
Mengatakan apa
Kepada siapa
Dengan akibat apa
Model Laswell di atas menunjukkan bahwa pesan dianggap sebagai sebuah kegiatan komunikator (penyampai pesan) untuk mempersuasi komunikannya (penerima pesan). Meski model Lasswell mempunyai kelemahan yaitu dianggap sebagai komunikasi satu arah karena tidak ditemukan adanya umpan balik dari komunikan kepada komunikator, model ini dapat digunakan sebagai titik berangkat kegiatan atau peristiwa komunikasi. Model Laswell juga memberi penekanan kepada message atau pesan harus sampai kepada khalayak yang dituju, sehingga menimbulkan efek/akibat dari penerima pesan. Dalam bukunya, S. Djuarsa Sendjaja memberikan beberapa karakteristik dari komunikasi yaitu : 12 a. Komunikasi adalah satu proses b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan c. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat 11
Rosadi Ruslan, Kiat dan Strategi : Kampanye Public Relations, Management PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal. 22 12 S. Djuarsa Sendjaja, dkk, Pengantar Komunikasi, Univ. Terbuka, Jakarta, 2001
-9-
d. Komunikasi bersifat simbolis e. Komunikasi bersifat transaksional f. Komunikasi menembus ruang dan waktu Seperti yang telah diungkap sebelumnya, bahwa komunikasi berperan penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi juga berfungsi sebagai : 13 a. Informasi, yakni pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini serta komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas. b. Sosialisasi,
yakni
menyediakan
sumber
ilmu
pengetahuan
yang
memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif dalam masyarakat. c. Motivasi, yakni menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya serta mendorong kegiatan individu. d. Diskusi, yakni menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk persetujuan. Dalam buku Onong Uchjana Effendi disebutkan bahwa ada empat tujuan komunikasi yaitu : 1. Social change / social participation 2. Attitude change 3. Opinion change
13
A.W. Widjaja, Komunikasi & Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta, 1993
- 10 -
4. Behavior change Kegiatan komunikasi selain mempunyai tujuan dan fungsi, juga diharapkan mempunyai dampak atau hasil pada pihak penerima atau komunikasi sesuai dengan keinginan sumber informasi atau komunikator. Adapun efek yang dihasilkan dari kegiatan komunikasi yang dilakukan, sebagai berikut : 14 a. Kognitif, terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau persepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi. b. Afektif, terjadi bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayaknya. c. Konatif, terjadi apabila ada perubahan tingkah laku atau perilaku seseorang, seperti membeli, memukul, mengikuti. Efek ini dapat menggerakkan seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan atau perilaku atas suatu reaksi yang sedang dihadapinya. Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi. 15
14
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi & Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, hal. 4 15 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hal. 21
- 11 -
2.2 Public Relations (PR) Public relations (PR) berfungsi untuk menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan khalayak baik internal maupun eksternal, dimana PR itu sendiri merupakan bentuk dari fungsi manajemen. Menurut Scott M. Cutlip, Alan Center dan Glen M. Broom, definisi PR adalah : “Public relations is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest and plans and an executes a program of action to earn public understanding and acceptance”. 16
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa PR adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseoang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih penegrtian dan dukungan publik. Beberapa pengertian tentang PR dijabarkan lebih lanjut, antara lain pengertian menurut kamus IPR terbitan bulan November 1987 : “Praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.” 17
Atau dapat dikatakan PR merupakan suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan
16
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom, Effective Public relations, 6th Edition, New Jersey, Prencie Hall, hal. 3 17 Frank Jefkins, loc.it., hal. 18
- 12 -
semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur, sama sekali bukanlah kegiatan yang sifatnya mendadak. Selain itu, Jefkins juga memberikan penjabaran tentang definisi PR yang dinyatakan sebagai berikut : “Public relations consists of all fom of plan communication out word and in word, between an organization and its public for the purposes of achieving specific objective concerning mutual understanding”. Dapat diartikan bahwa humas adalah suatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. 18 Cutlip, Center and Broom menegaskan bahwa : “Public relations is management function that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an organizations and the publics on home its success or failure depends”. 19 Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa PR merupakan fungsi dari manajemen yang sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam membangun dan membina hubungan yang bermanfaat antara perusahaan dengan khalayaknya. Sedangkan Rhenald Kasali berpendapat bahwa public relations merupakan suatu fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik. 18 19
Ibid, hal. 9 Scott M. cutlip, Allen H. Center dan Glen H. Broom, op.cit, hal. 6
- 13 -
Dalam proses penerimaan publik ini, perusahaan perlu memperhatikan hubungan yang harmonis dengan masyarakatnya, seperti terbuka, jujur, fair, konsisten dan tidak mengasingkan diri”. 20 Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, PR juga memiliki tugas seperti : 21 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi atau pesan secara lisan, tertulis atau melalui gambar (visual) kepada publik, sehingga publik mempunyai pengertian yang benar tentang hal ikhwal atau lembaga, dan segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan. 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum masyarakat. 3. Mempelajari atau melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan perusahaan maupun segala macam pendapat (public acceptance and non acceptance). 4. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh public favour, public opinion dan perubahan sikap. Dalam melakukan tugasny seorang PR dibantu beberapa langkah yang ahrus dilakukan agar proses tersebut berjalan lancar. Cutlip, Center dan
20
Rhenald Kasali, op.cit, hal. 15 F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994, hal. 22 21
- 14 -
Broom menguraikan proses kerja PR dalam fourstep problem-solving process, sebagai berikut : 22 a. Defining the proble for opportunity Langkah pertama ini termasuk penyelidikan, pemeriksaan dan mengawasi pengetahuan, opini, tingkah laku dan perbuatan yang berhubungan dan mempengaruhi tindakan dan kebijakan dari organissai. Intinya, ini merupakan fungsi intelijen organisasi. Ini merupakan landasan dari langkah-langkah lain dalam proses penyelesaian masalah dengan menemukan “apa yang terjadi saat ini ?” b. Planning and Programming Informasi yang telah terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan mengenai publik program, tujuan, tindakan dan strategi, dan taktik dan tujuan komunikasi. Ini termasuk memfaktorkan penemuan dari langkah pertama ke dalam kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua dalam proses ini menjawab “berdasarkan apa yang telah kita pelajari dari situasi, apa yang seharusnya kita ubah atau lakukan, dan katakana?” c. Taking action and communicating Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program tindakan dan komunikasi yang telah dibuat untuk mencapai tujuan tertentu untuk setiap publik untuk menyelesaikan tujuan program. Pertanyaan pada langkah ini
22
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, Effective Public Relations, PT. Pustaka Utama Grafiti, 1994, hal. 340
- 15 -
adalah “siapa yang seharusnya melakukan dan mengatakannya, dan kapan, dimana dan bagaimana ?” d. Evaluating the program Langkah terakhir dari proses ini adalah menilai persiapan, implementasi dan hasil akhir dari progam yang dijalankan. Penyesuaian dilakukan selama program sedang dilakukan, berdasrkan dari feedback evaluasi mengenai bagaimana ini bekerja. Program dilanjutkan atau diberhentikan setelah mengetahui “bagaimana yang sedang kita lakukan, atau bagaimana yang sudah kita lakukan?”. Pada perkembangannya, public relations telah berkembang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan sebuah perusahaan (korporasi). Professional PR dilihat sebagai kalangan yang mampu mengubah situasi buruk pada keadaan yang lebih baik. Professional PR dianggap mampu menciptakan hubungan baik dengan kalangan jurnalis dan membantu pimpinan puncak perusahaan menjadi komunikator yang handal. 23 Perkembangan dunia bisnis yang dinamis telah menuntut fungsi PR internal yang lebih sederhana dilengkapi oleh konsultan dari luar. Selain itu kehadiran pressure groups seperti organisasi riset kepentingan publik atau dikenal dengan public interest research group dan organisasi pencinta lingkungan seperti green peace juga telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan aktivitas-aktivitas komunikasinya termasuk juga aktivitas komunikasi para CEO perusahaan. Survey dari Tuck School of 23
Paul A. Argenti, Corporate Communications, 3rd Edition, McGraw Hill-Irwin, New York, 2003, hal. 38
- 16 -
Business menyebutkan, CEO perusahaan-perusahaan besar yang terdaftar dalam fortune 500, menghabiskan antara 50 sampai dengan 80% waktu mereka bagi aktifitas komunikasi. 24 Peran PR dalam perusahaan atau organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi PR dan komunikasi organisasi. Peran PR juga merupakan salah satu kunci untuk pengembangan pencapaian professional dari praktisi public relations, artinya hanya dapat menjalan peran manajer realisasi PR yang professional. Peranan pokok PR yaitu membentuk opini publik yang positif dan menggalang pengertian antara lembaga yang diwakilinya dengan publik yang menjadi target sasarannya (target audience). Seorang public relations harus mampu menjadi komunikator dan sekaligus menjadi mediator, persuader, organisator
serta
konsultan
dalam
upaya
untuk
memperoleh
atau
mempertahankan citra bagi lembaga yang diwakilinya. Peranan public relations pada intinya adalah sebagai berikut : a. Sebagai komunikator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya. b. Membina relationship, yaitu berupa membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.
24
Ibid, hal. 4
- 17 -
d. Membentuk corporate image, artinya berupaya untuk menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Dilihat dari ruang lingkup tugasnya, aktivitas public relations antara lain meliputi : 1. Membina hubungan ke dalam (publik internal) Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri, dan mampu mengidentifikasi mengenai hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat sebelum kebijakan itu dijalankan oleh perusahaan atau organisasi. Publik internal dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa hubungan, diantaranya : a) Hubungan dengan pekerja atau karyawan (employee relations) pada umumnya, beserta keluarga karyawan khususnya. b) Hubungan dengan pihak jajaran pimpinan dalam manajemen perusahaan (management relations), baik di level korporat atau level sebagai pelaksana. c) Hubungan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham (stakeholder relations). 25
25
Rosady Ruslan, op.cit, hal. 251
- 18 -
2. Membina hubungan ke luar (publik eksternal) Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap perusahaan atau organisasi yang diwakilinya. 26 Public relations eksternal dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : a) Customer relations Salah satu tujuan customer relations adalah menjalin, memelihara dan memperbaiki hubungan yang harmonis dan saling pengertian, serta kerjasama yang baik antara perusahaan dan publiknya. Untuk memelihara dan memperbaiki hubungan yang baik perlu adanya keterampilan dari para karyawan dalam melayani customer atau konsumen agar nantinya tidak timbul berbagai masalah yang dapat menurunkan citra perusahaan. b) Press relations Tujuan pokoknya diadakannya hubungan pers adalah menciptakan “pengetahuan dan pemahaman”, jadi jelas bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan atau klien demi mendapatkan “suatu citra atau sosok yang lebih indah daripada aslinya di mata umum”. Tidak seorang pun yang berhak
26
Rosady Ruslan, op.cit, hal. 21
- 19 -
mendikte apa yang harus diterbitkan untuk disiarkan oleh media massa, setidak-tidaknya disuatu masyarakat yang demokratis. 27 c) Government relations Yang dimaksud dengan government relations (hubungan dengan pemerintah) adalah mengakrabkan diri dengan instansi pemerintah setempat, setidak-tidaknya dengan public relations instansi yang bersangkutan. Tujuan pembinaan itu adalah di satu pihak melancarkan hubungan kerja, bilamana suatu ketika diperlukan, memperlicin permohonan
kalau
sewaktu-waktu
diajukan,
mempermudah
pemecahan masalah jika suatu saat terjadi salah pengertian. 28 d) Community relations Wilbur J. (Bill) Peak, dalam karyanya “community relations” yang dimuat dalam dalam Lesly’s public relations handbook, mendefinisikan hubungan dengan komunitas sebagai berikut : “Hubungan dengan komunitas, sebagai fungsi hubungan masyarakat, merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana, aktif dan sinambung dengan komunitas dan di dalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkungan demi keuntungan kedua pihak, lembaga dan komunitas.”
e) Competitor relations Suatu sistem ekonomi yang sehat selalu memperkenankan timbulnya persaingan. Dengan adanya persaingan, timbul dorongan untuk memperbaiki kualitas produk, pelayanan, harga dan sebagainya. 27
Frank Jefkins, Public relations, Erlangga, Jakarta, 1999, hal. 99 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat : Suatu Studi Komunikologis, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992, hal. 118 28
- 20 -
Tugas public relations di sini adalah menyakinkan para manager, bahwa dalam batas-batas tertentu perusahaan atau organisasi atau instansi dapat memanfaatkan pesaing, yang disebut marketing control (mengukur efisiensi perusahaan dalam keadaan yang ditawarkan pesaing). 29
2.3 Pengertian Publikasi, Jenis Publikasi dan Media Publikasi Pengertian publikasi dapat dilihat dari beberapa definisi berikut : Philip Lesly dan Herbet M. Baus dalam bukunya “Preparations for communications,” seperti yang telah dikutip oleh Ton Kertapati menyatakan bahwa : “Publikasi merupakan tugas seorang public relations (PR) dalam menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan bagian terbesar dan terpenting atau ujung tombak dari pada PR”. 30
Menurut Richard D. Irwin : “Publikasi juga merupakan suatu pemberitaan tentang seseorang, produk atau jasa yang tampil dalam media cetak maupun media elektronik.” 31 Menurut Lawrence W. Nolte, APR dan Dennis L. Wilcox Ph.D, APR dalam bukunya “effective publicity” : 29
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1994, hal. 79 30 Ton Kertapati, Bunga Rampai Azas-azas Penerangan & Komunikasi, Jakarta : PT. Bina Aksara, 1988, hal. 2 31 Richard D. Irwin, Introduction to Advertising and Promotion an Integrated Marketing Communication Perspective (Inc, 1990)
- 21 -
“Publikasi merupakan bentuk komunikasi massa yang tidak dibayar dan tidak dapat dikendalikan dengan memberi informasi, serta dapat mempengaruhi sikap dan dapat pula mendorong pada suatu tindakan yang bermanfaat (positif) atau merugikan sesuai dengan apa yang dipublikasikan”.
Merujuk pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa publikasi adalah bentuk penyebaran informasi baik berita, laporan, pendapat atau opini mengenai suatu produk atau jasa yang disebarluaskan secara sistematis dalam press release melalui media massa yang biasanya menggunakan media cetak berupa majalah dan Koran agar masyarakat luas menjadi tahu tentang keadaan suatu perusahaan. Publikasi ini dilakukan oleh humas untuk kepentingan perusahaannya. Publikasi terdiri dari beberapa bentuk, umumnya yaitu berita-berita atau artikel yang dipublikasikan atau disiarkan secara rutin. Hal tersebut bisa dalam bentuk pengumuman, konferensi pers, pameran seni (art exhibits), kursus singkat dan masih banyak lagi. Tujuan dari publikasi itu sendiri adalah untuk menyampaikan idea tau gagasan dari suatu sumber kepada khalayak tertentu. Oleh karena itu, setiap upaya publikasi harus berfokus pad aide atau gagasan yang akan disampaikan. Dalam setiap hal publikasi haruslah jujur, akurat dan dapat dimengerti. Aturan ini berlaku untuk publikasi haruslah jujur, akurat dan dapat dimengerti. Aturan ini berlaku untuk publikasi baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk mencapai suatu publikasi yang efektif beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : - 22 -
1. Publikasi haruslah benar-benar jujur dan sesuai dengan fakta Publikasi hanya dapat memberikan informasi dan membujuk, dan harus didasarkan pada kebaikan. Apa saja yang dipublikasikan harus sesuatu yang dapat diterima oleh khalayak luas. 2. Publikasi harus dapat dipercaya (credible) dan khalayak luas harus dapat mempercayainya. 3. Publikasi harus tepat. Apa yang dipublikasikan haruslah sesuai dengan persepsi khalayak (publik). 32
2.3.1
Jenis-jenis Publikasi Jenis publikasi yang digunakan oleh public relations (PR) dalam suatu organisasi atau perusahaan melalui media komunikasi massa terdapat empat macam publikasi, yaitu : 1. Pure publicity Pemanfaatan ruang untuk publikasi dalam peliputan peristiwa biasa yang mempunyai berita. 2. Paid publicity Menyampaikan publikasi dalam bentuk berita atau sejenisnya dalam media massa dengan cara membayar atau menyewa waktu siaran atau ruangan dalam media elektronik atau cetak.
32
Lawrence W. Nolte and Dennis L. Wilcos, “Effectyive Publicity” How to Reach the Public by John w Eiley and Sons, Inc, 1984, hal. 12
- 23 -
3. Free ride publicity Kegiatan publikasi yang berkepentingan, tidak banyak usaha tetapi sudah dapat perhatian dari media massa. 4. Tie-in publicity Kegiatan publikasi yang mempergunakan suatu peristiwa penting yang menggambarkan masyarakat luas atau sesuatu yang berkembang popular dikalangan masyarakat. 33
Dari semua jenis publikasi di atas adalah, bahwa PR dalam menyampaikan informasinya bisa menggunakan salah satu dari jenis publikasi di atas. Dimana salah satu diantaranya ada publikasi yang dibayar, publikasi tersebut dilakukan oleh PR dalam memperoleh ruang dan waktu di media massa guna menyampaikan informasi suatu perusahaan. Dan pada akhirnya seorang PR memang harus melakukan publikasi tentang suatu perusahaan tersebut agar dapat diterima oleh khalayaknya yang membutuhkan media massa sebagai media penyampaian atau informasi. Maka dapat disimpulkan bahwa publikasi adalah bentuk penyebaran informasi baik berita, laporan, pendapat atau opini mengenai suatu kegiatan, produk atau jasa yang disebarluaskan secara sistematis melalui media massa berupa surat kabar, majalah, brosur, serta media elektronik berupa televise, radio, internet.
33
Imam Slamet, Diktat Azas-azas Publicity, Grafika Bandung, hal. 38
- 24 -
2.3.2
Media Publikasi Internal dan Eksternal Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikan. Sementara itu media sebagai alat untuk keperluan publikasi dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Media Publikasi Internal Sarana komunikasi yang sering digunakan oleh praktisi humas untuk menyampaikan publikasi ke internal untuk kalangan terbatas dan non komersial, diantaranya : a. House of journal merupakan media internal yang dipergunakan oleh humas untuk keperluan publikasi yang ditujukan pada kalangan terbatas seperti karyawan, relasi bisnis. Biasanya berbentuk : newsletter, magazine, tabloid, bulletin, company profil, annual report, prospectus. b. Printed material yaitu barang cetakan yang merupakan media yang dipergunakan oleh humas dalam menyampaikan pesan dari publikasi yang berbentuk : booklets, pamphlet, leaflet, kop surat, kartu nama, kalender. c. Media pertemuan seperti : seminar, rapat, forum komunikasi, dialog dengan opinion leader. d. Spoken and visual wordl, seperti : audio visual, video record, tape recorder, slide film.
- 25 -
2. Media Publikasi Eksternal Media publikasi eksternal yaitu media yang dipergunakan untuk publik eksternal yang berkepentingan terhadap perusahaan yang berada di luar perusahaan. Media yang lazim dipergunakan untuk publik eksternal yang berkepentingan terhadap perusahaan yang berada di luar perusahaan. Media yang lazim digunakan publikasi diantaranya : a. Media massa seperti : 1) Media cetak berupa surat kabar dan majalah 2) Media elektronik seperti televisi dan radio b. Printed materials yaitu barang cetakan yang merupakan media eksternal yang dipergunakan oleh humas dalam penyampaian publikasi kepada eksternal yang berbentuk : kalender, agenda, poster, spanduk. c. Literature, pembuatan literatur-literatur pada perusahaan dapat menciptakan
pengenalan
tersendiri
terhadap
identitas
perusahaan seperti pada : company profile, annual report, katalog. d. Media advertising, iklan pada media massa adalah salah satu bentuk yang lebih jelas dalam mengkomunikasikan serta mempublikasikan positioning perusahaan. e. Pemberian sponsor dan penghargaan kepada publik eksternal. Berupa menjadi sponsor pada acara-acara tertentu. - 26 -
BAB III METODOLOGI
3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan situasi atau kejadian, data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis atau membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Penelitian deskriptif pada dasarnya ditujukan untuk : 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang akan dilakukan orang jika menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan. 34 Sedangkan pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Strauss dan Corbin mendeskripsikan riset kualitatif sebagai berikut : “Jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistic atau cara kuantifikasi lainnya” 35
34
Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1984, hal. 22
- 27 -
Tujuan
dari
penelitian
kualitatif
adalah
untuk
mendapatkan
pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode studi kasus (case study), yaitu uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek. Menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti. Berbagai metode wawancara, riwayat hidup, pengamatan, penelaah dokumen, hasil survey dan data apapun untuk memberikan suatu kasus secara terperinci. 36 Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadpa suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka studi kasus hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitiannya, studi kasus lebih mendalam. 37 Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila
35
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal. 212 36 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal. 212 37 Suhartini. A. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, reka Cipta, Jakarta, 2002
- 28 -
penulis hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang diselidiki. 38 Selain itu, penelitian studi kasus lebih dikehendaki untuk melacak peristiwa-peristiwa kontemporer, bila peristiwa-peristiwa bersangkutan tak dapat dimanipulasi. Karena itu studi kasus mendasarkan diri pada teknikteknik yang sama dengan kelaziman yang ada pada strategi historis, tetapi dengan menambahkan dua sumber bukti yang biasanya tak termasuk dengan pilihan sejawaran, yaitu observasi dan wawancara sistematik. 39 Secara rinci studi kasus mengisyaratkan keunggulan-keunggulan sebagai berikut : a. Studi kasus dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antar-variabel serta proses-proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas. b. Studi kasus memberikan kesempatan untuk memperoleh wawasan mengenai konsep-konsep dasar perilaku manusia. c. Studi kasus dapat menyajikan data-data dan temuan yang sangat berguna sebagai dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar dan mendalam dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial. 40
38
Suhartini. A, ibid Ibid, hal. 12 40 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal. 23 39
- 29 -
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada dasarnya merupakan proses penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang menjelaskan suatu permasalahan yang hendak diteliti. Data pada karya ilmiah terbagi menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Penjelasannya sebagai berikut : 3.3.1
Data primer Data primer adalah data utama yang digunakan sebagai bahan acuan pada suatu penelitian. Data primer lebih banyak bersumber pada proses tanya jawab antara pengamat dan nara sumber atau wawancara. Wawancara merupakan percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu. Ini merupakan proses tanya jawab dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik. 41 Teknik pengumpulan data primer yang digunakan oleh penulis yaitu teknik in-depth interview (wawancara mendalam). Definisi wawancara mendalam adalah : “A depth interview is an open-ended interview in which and individual is encouraged to discuss an issue, problem or question in his or her ow teams.” 42 Berdasarkan definisi di atas, wawancara mendalam berusaha menggali informasi yang terperinci dari informan mengenai suatu hal. Setiap pertanyaan ditujukan untuk mendapatkan data yang utuh dan valid.
41
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi research Sosial, Bandung, Alumni, 1980, hal. 139 Glenn M. Broom & David M. Dozier, Using Research in Public Relations, New Jersey, Prentie Hall, Englewood Cliffs, 1990, hal. 145 42
- 30 -
Wawancara dilakukan peneliti terhadap key person public relations manager masima contents + channels, Bapak Roesdan Pradana, promotion manager masima contents + channel, Bapak Junas Miradiarsyah dan Konsultan PR masima contents + channels dari R&R strategic communications, Bapak Meidy Ahmad. Waktu wawancara biasanya dilaksanakan sesuai perjanjian terlebih dahulu pada pagi atau sore hari selama jam kerja berlangsung atau tergantung kepada ketersediaan waktu para narasumber sehingga proses wawancara dapat menghasilkan data yang tepat dan akurat. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap pelaksanaan wawancara adalah antara 30 menit – 1 jam.
3.3.2
Data Sekunder Untuk melengkapi data primer maka pencarian data juga dilakukan dengan studi kepustakaan, yaitu studi yang dilakukan untuk mencari dan menghimpun data-data penting yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Data diperoleh dari buku-buku, lituratur dan sumber lainnya yang memperkuat kerangka konsep. Penulis melakukan studi pustaka untuk mencari literature konsep yang sesuai dengan objek penelitian, seperti melalui buku teks, jurnal, Koran, situs internet dan lain-lain.
- 31 -
3.4 Key Informan Data yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan responden yang terpilih yaitu : 1. Public relations manager masima contents + channels, Bapak Roesdan Pradana. 2. Promotion manager masima contents + channels, Bapak Junas Miradiarsyah 3. Konsultan public relations R&R strategic communications, Bapak Meidy Ahmad. 4. Mahasiswa pendengar radio Prambors di Makassar, saudara Ade 5. Mahasiswa bukan pendengar radio Prambors di Bandung, Saudari Dessy. 6. Wakil dari media massa nasional yakni wartawan majalah Kawanku, Saudari Wendy Sundari. 7. Wakil dari media massa lokal yakni wartawan Bandung TV, saudara Andi Kuswandi. Narasumber kunci pertama hingga ketiga di atas adalah yang dapat memberikan gambaran secara nyata mengenai pross kerja public relations Masima dalam mempublikasikan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia serta aktifitas public relations yang mereka lakukan untuk mendapatkan hasil maksimal. Sedangkan narasumber keempat hingga ketujuh adalah para narasumber pembanding untuk mencocokkan data dan informasi yang didapat dari ketiga narasumber kunci di atas. - 32 -
3.5 Definisi Konsep Konsep aktifitas public relations dalam konteks penelitian ini didefinisikan yaitu membina hubungan ke luar (publik eksternal). Public relations eksternal dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa bagian, yaitu customer relations, press relations, government relations dan community relations. Konsep mempublikasikan dalam konteks penelitian ini didefinisikan sebagai tugas seorang public relations (PR) dalam menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan perusahaan kepada masyrakat luas.
3.6 Fokus Penelitian Fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi, dalam hal ini bidang inkuiri, sehingga peneliti tidak perlu kesana kemari untuk mencari subjek penelitian karena sudah dibatasi oleh fokusnya. Selain itu penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi criteria inklusi-ekslusi atau kriteria masukkeluar suatu informasi yang baru diperoleh dilapangan. Jadi dengan penetapan fokus yang jelas dan mantap, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data mana yang dikumpulkan dan mana yang tidak perlu dijamah ataupun mana yang akan dibuang. Dalam hubungannya dengan definisi konsep, penelitian juga memfokuskan pada aktivitas public relations. Fokus aktifitas public relations
- 33 -
yang dititikberatkan pada kegiatan komunikasi yang tepat sebagai bagian dari tugas PR dalam pengelolaan suatu program dalam organisasi. Pada aktifitas public relations radio Prambors yaitu bagaimana mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia. Dalam hal ini melihat sejauhmana public relations Masima Contents + Channels (Masima) mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan radio jaringannya yang berada dalam grupnya. Adapun upaya program kerja dan kegiatan riset dalam PR, yang dikenal melalui “proses empat tahapan utama”, sebagai landasa pedoman melaksanakan penelitian untuk merancang program kerja PR adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan masalah (atau peluang) Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan pemantauan pengetahuan, opini, sikap dan perilaku mereka yang peduli dan terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Langkah ini memberikan landasan bagi semua langkah proses pemecahan masalah lainnya dengan menentukan “apa yang sedang terjadi saat ini?” 2. Membuat rencana dan program Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang public program, tujuan, tindakan serta strategi, taktik dan tujuan komunikasi.
- 34 -
3. Bertindak dan berkomunikasi Langkah ketiga mencakup pelaksanaan program tindakan dan komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam
langkah
ini
adalah
“siapa
yang
harus
melakukan
dan
mengatakannya, serta kapan, dimana dan bagaimana ?” 4. Mengevaluasi program Langkah terakhir dari proses ini mencakup penilaian persiapan, pelaksanaan dan hasil progam. Saat program sedang dilaksanakan dibuat penyesuaian berdasarkan evaluasi umpan balik mengenai apakah program berjalan atau tidak ? Program diteruskan atau dihentikan setelah mempelajari “bagaimana kita sekarang, atau dulu ?”
3.7 Teknik Analisa Data Semua data yang diperoleh akan dianalisa secara kualitatif dan bukan berdasarkan
apa
yang
dipikirkan
oleh
penulis,
tetapi
berdasarkan
sebagaimana adanya terjadi dilapangan, yang dialami, dirasakan dan dipikirkan oleh partisipan atau sumber data. Untuk mendapatkan hasil seperti di atas maka penulis melakukan pendekatan riangulasi yaitu mencocokkan antara tiga jenis data yang menjadi data primer maupun sekunder. Teknik mengadakan pemeriksaan keabsahan data dengan jalan mengeceknya kepada subjek lainnya atau dengan laporan atau dokumen yang relevan atau
- 35 -
mengadakan triangulasi. Hal demikian harus diperhatikan sekali oleh peneliti pada saat menganalisis menunjang tidaknya data itu pada hipotesis kerja. 43 Dalam penelitian kualitatif, triangulasi merujuk pada pengumpulan informasi atau data sebanyak mungkin dari berbagai sumber seperti manusia, latar belakang dan kejadian melalui berbagai hal. Triangulasi ini menguntungkan penulis dalam dua hal yaitu : 1. Mengurangi resiko terbatasnya kesimpulan pada metode dan sumber data tertentu. 2. Meningkatkan validitas kesimpulan sehingga lebih merambah pada data yang lebih luas. 44 Teknik triangulasi lebih mengutamakan efektivitas hasil dan proses yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik. Proses triangulasi dilakukan terus menerus sepanjang proses pengumpulan data dan analisis data, sampai penulis yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan. Dalam melakukan pendekatan triangulasi, penulis memperoleh data melalui empat narasumber pembanding, yaitu : 1. Masyarakat pendengar radio Prambors di salah satu dari delapan kota besar Indonesia tempat radio Prambors berada, diwakili oleh Sdr. Ade dari Makassar.
43 44
Ibid, hal. 287 A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif, PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 2002, hal. 176
- 36 -
Hal ini untuk mengetahui pendapat dan opini apakah publikasi yang dilakukan public relations Masima tentang kehadiran radio Prambros di delapan kota besar Indonesia diketahui mereka dan apakah aktifitas public relations yang elah dilakukan public relations Masima menarik perhatian mereka untuk mendengarkan siaran radio Prambors. 2. Masyarakat bukan pendengar radio Prambors di salah satu dari delapan kota besar Indonesia tempat radio Prambors berada, diwakili oleh Sdri. Dessy dari Bandung Hal ini dikarenakan diperlukan pendapat dan opini dari masyarakat bukan pendengar radio Prambors, apakah mereka mengetahui publikasi dan aktifitas public relations yang dilakukan oleh public relations Masima tentang kehadiran radio Prambors di kota mereka meskipun mereka tidak mendengarkan siaran radio Prambors. 3. Media massa nasional, yakni majalah Kawanku diwakili oleh Sdri. Wendy Sundari Hal ini untuk mengetahui apakah publikasi yang dilakukan oleh public relations masima menarik perhatian dari media massa nasional untuk mengulas kehadiran stasiun radio Prambors yang telah hadir di delapan kota besar Indoensia.
- 37 -
4. Media massa lokal, yakni Bandung TV yang diwakili oleh Sdr. Andi Kuswandi Hal ini untuk mengetahui apakah publikasi yang dilakukan oleh public relations Masima menarik perhatian dari media massa lokal untuk mengulas kehadiran stasiun radio Prambors yang telah hadir di delapan kota besar Indonesia.
- 38 -
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1
Sejarah Masima Contents + Channels Masima Contents + Channels adalah perusahaan pengelola radio dari berbagai segmen baik dewasa, wanita, remaja, pria dan dangdut. Kelompok radio perusahaan ini diawali dengan pendirian radio Prambors pada tahun ‘70an saat para pendiri perusahaan masih berusia remaja antara 15 s/d 25 tahun. Saat itu mereka mendirikan radio Prambors sebagai hobby, yang kemudian berkembang menjadi radio bisnis dan dikelola secara professional sebagaimana layaknya perusahaan radio broadcasting di luar negeri. Seiring dengan bertambahnya pengalaman para pendiri Prambors dan suksesnya pengelolaan radio tersebut, maka muncul berbagai peluang usaha lain yang kemudian dikembangkan oleh grup ini. Diantaranya adalah melakukan pembentukan Badan Usaha bernama PT. Masima Cipta Karya yang merupakan perusahaan pengelola radio yang memfokuskan pada radio-radio di Jakarta namun yang membidik berbagai segmen. Pengembangan usaha PT. Masima Cipta Karya selain pengelolaan radio-radio juga membuat sebuah perusahaan yang - 39 -
bergerak di bidang production house radio yang diberi nama PT. Radionet Cipta Karya. PT. Radionet Cipta Karya ini kemudian melakukan pengembangan usaha ke bidang buying house untuk seluruh radio di Indonesia. Dengan demikian PT. Radionet Cipta Karya melakukan pelayanan jasa one stop shopping untuk belanja iklan radio di seluruh Indonesia, mulai dari pembuatan materi iklan, pemasangan iklan, maupun pelayanan-pelayanan jasa lain yang terkait dengan bidang jasa radio. Dalam bidang pengelolaan radio PT. Masima Cipta Karya telah berhasil mengembangkan beberapa radio unggulan dengan segmen dan format yang berbeda-beda diantaranya adalah : 1. Radio Prambors sebuah stasiun radio bagi anak muda berusia 15 – 25 tahun yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, dengan kelas social ekonomi AB. Hingga saat ini Prambors di usianya yang telah mencapai 34 tahun masih setia melayani pendengarpendengar mudanya. Prambors memberikan daya tarik bagi generasi muda Jakarta karena selalu menampilkan lagu-lagu berbahasa Inggris yang terbaru. Prambors telah memposisikan diri sebagai “hit maker radio” yaitu radio yang menciptakan supaya lagu-lagu menjadi hit di Jakarta. Jadi para pendengar Prambors menjadi bangga karena selalu menjadi trend setter bagi golongannya. - 40 -
2. Radio M97, adalah radio yang membidik segmen laki-laki dewasa usia sekitar 25 – 50 tahun, urbanis, terutama yang menyukai jenis musik khusus yakni classic rock yang terkenal jaya-jayanya pada tahun 1970 dan 1980-an. Radio ini melayani segmen pendengar yang sangat khusus, namun terkenal sangat loyal dan fanatif terhadap radionya. 3. Radio SPFM, radio kelas menengah – bawah buat masyarakat yang menyenangi lagu-lagu dangdut. Sebagai radio menengah bawah SPFM memiliki pendegar yang sangat banyak dan di setiap acaraacara off air-nya pasti mendatangkan pengunjung yang puluhan ribu jumlahnya. 4. Radio FeMale, radio FeMale sebenarnya ditujukan untuk wanita muda, ibu muda yang cosmopolitan. Menyenangi gaya hidup yang penuh kegiatan namun tetap menjaga dan memegang teguh nilainilai ketimuran dan mencintai kehidupan berkeluarga yang harmonis. Dalam kenyataannya pendengar FeMale ternyata tidak hanya wanita muda dan ibu muda, melainkan para pasangannya juga ikut mendengarkan radio tersebut. Sehingga pendengar FeMale kemudian juga adalah pria-pria muda cosmopolitan yang menyukai kehidupan keluarga yang harmonis. 5. Radio Delta FM, radio Delta dikembangkan sebagai sebuah radio yang membidik segmen pendengar dewasa, sudah berkehidupan mapan, memiliki kedudukan yang tinggi di perusahaan, di - 41 -
pemerintah maupun di masyarakat. Para pendengarnya sebagian besr adalah kelas A-B Jakarta yang menyukai gaya hidup tenang namun penuh makna. Radio-radio Delta memutarkan lagu-lagu golden memories, sweet song yang dikombinasikan juga dengan blocking acara musik Jazz dan insert-insert musik klasik.
4.1.2
Perkembangan Bisnis Masima Contents + Channels Grup Masima dikenal sebagai grup radio yang berhasil menciptakan radio-radio sukses dengan berbagai format di Jakarta. Di antara
radio-radio
tersebut
bahkan
sangat
potensial
untuk
dikembangkan lebih lanjut menjadi sub-grup tersendiri. Sesuai dengan karakter dan sifatnya perkembanganya bisnis suatu radio memiliki suatu daya kapasitas maksimum dalam usahanya. Sebagai grup, Masima semakin sulit untuk mendapatkan frekuensifrekuensi baru di Jakarta untuk dikelola. Oleh karena jumlah frekuensi sebagaimana diatur dalam UU telekomunikasi untuk suatu wilayah tertentu memiliki keterbatasan-keterbatasan, misalnya di Jakarta dan sekitarnya dengan jumlah radio station sekitar 50 radio maka jumlah tersebut tidak dapat ditingkatkan lagi. Berbeda dengan jumlah surat kabar dan tabloid yang tidak membutuhkan kanal-kanal frekuensi.
- 42 -
4.1.3
Radio Jaringan Oleh karena itu tidak ada jalan lain cara yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan perluasan wilayah bisnis. Untuk itulah sejak tahun 2000 Masima Grup sudah mempersiapkan langkah-langkah kongkrit pengembangan usaha radio ke berbagai kota besar lain di Indonesia. Sebagai entry point Masima Grup memilih diantara radioradionya yang sangat layak dikembangkan ke berbagai kota lain, diantaranya adalah radio Prambors, Radio FeMale dan radio delta. Untuk ituah secara berangsur-angsur Masima Contents + Channels mulai mengembangkan perluasan usahanya ke kota-kota besar lainnya. Radio Delta adalah yang pertama kali paling siap melakukan pengembangan usaha ke daerah-daerah. Pembentukan Badan Usaha dan upaya-upaya untuk memperoleh izin frekuensi baik melalui pengurusan izin baru maupun melalui penggunaan frekuensi yang lama. Untuk
memudahkan
pengelolaan
manajemen
usaha
pengembangan radio jaringan Delta, maka dibentuklah sebuah sub holding yang bernama PT. Jaringan Delta Indonesia pada tanggal 10 Januari
2001.
PT.
Jaringan
Delta
Indonesia
ini
kemudian
mengembangkan radio Delta di kota Bandung, Surabaya, Makassar, Medan dan Manado. - 43 -
PT. Jaringan Delta Indonesia menerapkan startegi pengelolaan radio dengan satu brand Delta dengan berbagai pertimbangan di antaranya adalah : 1. Brand Delta telah terbuti dikenal dan dapat diterima oleh masyarakat Jakarta. 2. Segmentasi dan format radio Delta berdasarkan survey dapat diterima kehadirannya oleh masyarakat-masyarakat kota-kota besar di Indonesia Dengan berjalannya jaringan Delta Indonesia, tidak lama kemudian PT. Bahana Sanada Dunia perusahaan pengelola radio FeMale Jakarta juga bermaksud melakukan pengembangan usaha ke berbagai kota di Indonesia sebagai sebuah radio jaringan. Untuk lebih efisien dan efektifnya pengembangan radio jaringan, maka kemudian dilakukanlah akuisisi pengelolaan dan pengembangan Radio Female oleh PT. Jaringan Delta Indonesia. Hal ini kemudian merubah Badan Hukum PT. Jaringan Delta Indonesia, menjadi PT. Jaringan Delta FeMale Indonesia pada tanggal 2 Juni 2003. Dengan demikian maka secara resmi pengelolaan jaringan radio Delta dan jaringan radio FeMale dilakukan melalui PT. Jaringan Delta FeMale Indonesia. Radio
FeMale
kemudian
berhasil
melakukan
pengembangan jaringan radio ke kota Bandung, Yogyakarta dan Semarang. Hingga saat ini jumlah radio FeMale telah menjadi 4 - 44 -
radio. Sedangkan Delta telah menjadi 6 radio karena telah dikembagkan, yakni di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makssar, Medan dan Manado. Total jumlah radio yang dikelola oleh PT. Jaringan Delta Female Indonesia adalah 10 stasiun radio. Tidak pengembangan
lama radio
setelah
itu
Prambors
Prambros ke
juga
berbagai
melakukan
kota
melalui
pengelolaan PT. Masima Cipta Karya. Dengan kata lain pengembangan radio jaringan Prambors tidak dilakukan dengan cara pembentukan sebuah sub-holding baru melainkan dilakukan oleh holding perusahaan PT. Masima Cipta Karya. Prambors telah berhasil dikembangkan di kota-kota Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Makassar dan Medan. Total jumlah radio Prambors di Indonesia saat ini ada 8 stasiun radio. PT. Masima Cipta Karya belum melakukan pengembangan menjadi radio jaringan untuk radio SPFM dan M97. Tentu hal ini sangat tergantung karena berbagai pertimbangan strategis di antaranya : 1. Kesiapan dari sisi pendanaan. 2. Kesiapan pendengar atau masyarakat di kota-kota yang akan dimasuki untuk menerima siaran radio dengan format dan segmen tersebut.
- 45 -
3. Potensi pengiklan untuk menggunakan anggaran periklannya pada radio tersebut. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Masima Grup dan JDFI adalah sebagai berikut : 1. PT. Masima Cipta Karya (Masima Corporation) 2. PT. Radionet Cipta Karya 3. PT. Radio Suara Moalisa (97,1 M97 FM) 4. PT. Radio Suara Pembangunan (90,75 SPFM Jakarta Dhangdut Station) 5. PT. Jaringan Delta Female Indonesia : a. Delta Radio : 1) PT. Radio Delta Insani (99,1 Delta FM Jakarta) 2) PT. Radio Bandung Cipta Perdana (94,4 Delta FM Bandung) 3) PT. Radio Medan Cipta Perdana (105,8 Delta FM Medan) 4) PT. Radio Makassar Cipta Perdana (99,2 Delta FM Makassar) 5) PT. Radio Memora 99,3 Delta FM Manado 6) PT. Radio Surabaya Cipta Perdana (96,8 Delta FM Surabaya) b. FeMale Radio : 1) PT. Bahana Sanada Dunia (00,5 FeMale Radio Jakarta) - 46 -
2) PT. Radio Swaratama Cicalengka (96,4 FeMale Radio Bandung) 3) PT. Radio Semarang Semesta Swara (96,1 FeMale Radio Semarang) 4) PT. Radio Swara Teknologi Nasional (103,7 FeMale Radio Yogya) c. Prambors Radio : 1) PT. Radio Prambors (102.2 FM Prambors Jakarta) 2) PT. Radio Suara Sembilan Delapan Lima (98,4 FM Prambors Bandung) 3) PT. Radio Swara Kencana Yuda (97.5 FM Prambors Medan) 4) PT. Radio Surabaya Pesona Femina 89.3 FM Prambors Surabaya 5) PT. Radio Tomasi Lintas Cipta Suara (99.2 FM Prambors Solo) 6) PT. Bayu Reksa (105.1 FM Prambors Makassar) 7) PT. Radio Kidung Indah Suara Serasi (95.8 FM Prambors Jogjakarta) 8) PT. Prambors Semarang (102 FM Prambors Semarang)
- 47 -
4.1.4
Stasiun Radio Prambors 4.1.4.1 Sejarah Stasiun Radio Prambors Siaran radio Prambors berasal dari hobi sekelompok anak muda yang tinggal di daerah yang sama. Selain mereka, sebenarnya banyak kelompok remaja lain di daerah tersebut yang pada saat itu juga membuat pemancar sendiri agar bisa on air dan memutar lagi sehingga muncul 3 – 4 radio sejenis. Jadi, boleh dikatakan, Prambors yang dikenal hari ini adalah satu dari sekian banyak Prambors di masa itu. Nama “Prambors” dipilih karena misinya saat itu, mereka ingin terkenal. Beberapa anggota kelompok Prambors yaitu Imran Amir, Mursid Rustam, Malik Sjafei dan Bambang Wahyudi, serta satu orang yang punya hobi elektronik, Tri Tunggal, merasa perlu memberi identitas untuk kelompok mereka dengan memiliki pemancar radio. Lokasi studio yang dipilih adalah kamar tidur Bambang Wahyudi yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Radio Prambors. Transmitter ala kadarnya dan segala macam alat pendukungnya diusung dan dirakit di kamar itu. Dan karena pada saat itu belum ada kaset maupun tape player portable, mereka menggunkan turn table untuk memutar lagu dari piringan hitam.
- 48 -
Dengan daya 15 watt, Prambors on air hingga daerah dukuh Atas. Setelah enam bulan siaran, masalah mulai timbul karena orang tua Bambang merasa agak terganggu sehingga mereka harus pindah tempat ke gudang dan sanggup bertahan hingga bilangan tahun. Pemerintah kemudian menetapkan peraturan untuk penertibkan radio-radio yang belakangan banyak muncul. Arturannya antar alain, radio harus berbentuk badan hukum, ada standar kondisi peralatan, dan standar ruangan studionya. Semua radio harus memiliki callsign sebagai bentuk legalitas siaran. Dengan melibatkan beberapa orang tua rekan sekelompok mereka, Prambors pun akhirnya berbadan hukum dalam bentuk yayasan. Tahun 1970, pemerintah kembali mengeluarkan aturan baru, bahwa setiap radio berbadan huum haruslah berbentuk Perseoran Terbatas (PT) atau Perkumpulan. Prambors pun mematuhi aturan tersebut, sehingga namanya menjadi PT. Radio Prambors Broadcasting Service. Akte tersebut kemudian diubah menjadi PT. Radio Prambors pada era 80-an. Pelan-pelan, ternyata Prambors sudah memiliki komunitas pendengar, yang mayoritas anak muda. Lagu-lagu dan materi siaran pun disesuaikan dengan segmentasinya, - 49 -
yaitu anak muda. Mulai tahun 1971 hingga 1978, Prambors pun makin mantap di jalur anak muda, yang kala itu seperti tak ada saingan. Produk Prambors makin beragam. Mulai dari kaset kompilasi, sampai acara off air Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) yang sukses. Di era 80-an, Prambors mulai bebenah karena di era ini mulai terasa adanya persaingan dengan stasiun radio lain. Salah satu usaha keras mereka untuk tetap menjaga komunitas pendengarnya adalah melalui games. Games yang dikembangkan cukup bervariasi, dengan hadiah yang kala itu cukup sensasional, misalnya mobil. Selain games, di era 90an mulai muncul pula acara-acara baru, seperti Catatan si Boy, Diary, juga acara off air seperti Tenda Mangkal, Prambors Nite. Komunitas pendengar Prambors makin besar, terutama didukung oleh pembenahan kualitas audionya dengan pindah ke jalur FM 102,3 di tahun 1987. Karena adanya penataan ulang seluruh frekuensi yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan, per 1 Agustus 2004 Prambors berubah frekuensi yang tadinya FM 102,3 menjadi FM 102,2. Begitu juga dengan bertambahnya waktu, Prambors kini ada di Semarang, Jogjakarta, Makassar, Solo, Bandung, Surabaya dan Medan. - 50 -
Radio Prambors selalu berusaha kreatif dan tampil dengan program-program unggulan seperti saat ini dengan Putuss, acara yang dipandu oleh Ari Dagienkz & Desta yang sangat digemari oleh kawula muda atuapun berbagai kalangan. Kemudian ada Toserba dipandu oleh Cici Panda yang menawarkan berbagai macam “barang dagangan berkualitas” kepada Kawula Muda. Safari Sore, suasana bisa menjadi sangat santai ketika setelah seharian beraktifias ditemani oleh Sesa Nasution & Imam Darto dan Catatan Malam yang dipandu oleh Yudha Perdana. Mulai September 2005, program-progam unggulan tersebut juga disiarkan stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia. Prambors juga menunjukkan keunggulannya melalui program-program lainnya baik on air maupun off air, seperti Saturday Blast yang pernah digelar di Score, Cilandak Town Square setiap bulannya. Kemudian, acara-acara seperti Prambors Piknik, POPA (The Power of Putih Abu-abu), Prambors Fair, Prambors Goes to Prom, Prambors Jammin Prizes Around the Clock, Balada Cinta Ramadhan dan masih banyak lagi. Kunci sukses Prambors adalah tetap mempertahankan soul-nya sebagai stasiun anak muda.
- 51 -
4.1.4.2 Visi dan Misi Stasiun Radio Prambors Visi Prambors adalah menjadi content provider pilihan yang mendominasi pasar kawula muda di Indonesia sedangkan misinya adalah memberdayakan kawula muda dalam menghadapi masa depan mereka dan memberikan solusi kepada mitra usaha melalui penyediaan program kawula muda yang berkualitas dan bertanggung jawab.
4.1.4.3 Demografis, Psikogis dan Logo Stasiun Radio Prambors Demografis stasiun radio Prambors adalah laki-laki dan perempuan, usia 15 – 25 tahun, SES A – B. Sedangkan psikografisnya adalah anak muda yang dinamis, aktif, berani dan mencoba sesuatu yang baru, open minded, hura-hura tapi tetap cinta keluarga. Kawula muda dengan gaya hidup yang kreatif, gesit dan jujur. Mereka memiliki pemikiran yang positif, seru, percaya diri, terkini, peduli,
berada
dalam
kelompok
(tidak
individualis),
membumi, menghargai nilai-nilai persahabatan. Mereka menghargai seni dan budaya, termasuk juga ikut serta dalam aktivitas komunitas. Pendapat mereka pada umumnya sangat didengar oleh kelompok mainnya.
- 52 -
Identitas stasiun radio Prambors tercermin dari logonya yang digambarkan dengan anak muda berambut kribo.
4.1.5
Manajemen Perusahaan 4.1.5.1 Struktur Organisasi Masima Contents + Channels Secara garis besar, Masima Group Holding Company membawahi divisi radio dan PR. Divisi radio terbagi menjadi tiga jaringan stasiun radio (Prambos, Delta, FeMale) dengan masing-masing dipimpin oleh seorang general manager dan bagian sales. Ketiga GM tiga jaringan radio tersebut masingmasing membawahi seorang program director dan seorang promotion manager. Dan seperti layaknya stasiun radio lain, program
director
membawahi
beberapa
producer
dan
announcer.
4.1.5.2 Struktur Divisi PR Divisi PR berada langsung di bawah Masima Group Holding Company. Divisi ini berdiri sendiri dan tidak membawahi divisi-divisi lainnya. Garis besar tugas dan tanggung jawab public relations Masima Contents + Channels adalah sebagai berikut :
- 53 -
1. Memastikan bahwa key message yang disampaikan Masima ke media sesuai dengan platform yang telah ditetapkan oleh Masima. 2. Memastikan bahwa publikasi atas event yang dilaksanakan oleh radio-radio Masima tetap sesuai dengan brand platform. 3. Membina relasi dan kerjasama dengan media cetak dan media televisi. 4. Membuat guidelines corporate social responsibility yang bisa diaplikasikan oleh seluruh unit radio yang berada di bawah Masima Contents + Channel.
4.2 Hasil Penelitian Di bagian ini, peneliti akan memaparkan dan membahas mengenai hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara serta pengumpulan data dari berbagai macam bahan iformasi yang membantu melengkapi penelitian ini. Wawancara ini dilakukan poeleh peneliti kepada tiga narasumber kunci yaitu public relations Manager Masima, Bapak Roesdan Pradana, promotion manager Masima, Bapak Junas Miradiarsyah dan konsultan public relations Masina Contents + Channels dari R&R strategic communicatins, yakni Bapak Meidy Ahmad serta beberapa nara sumber pembanding untuk mencocokkan data dan informasi yang didapat dari narasumber kunci seperti Saudara Ade, seorang mahasiswa pendengar radio Prambros di Makassar dan Saudari - 54 -
Dessy, seorang mahasiswa yang bukan pendengar radio Prambors di Bandung untuk mengetahui pendapat dan opini mengenai strategi komunikasi yang telah dilakukan Masima telah berjalan baik atau tidak sehingga publikasi mengenai kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia telah mereka ketahui serta wakil dari media massa nasional dan lokal, yakni wartawan majalah Kawanku yang diwakili oleh Saudari Wendy Saudari dan Saudara Andi Kuswandi, wartawan Bandung TV untuk mengetahui apakah publikasi yang dilakukan oleh public relations Masima menarik perhatian massa untuk mengulas kehadiran stasiun radio Prambors yang telah hadir di delapan kota besar Indonesia tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif,
yaitu
dengan
mendeskripsikan
dan
menginterprestasikan data yang diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber kunci dan para narasumber lainnya untuk mengetahui aktifitas public relations Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia. 4.2.1
Latar Belakang Kehadiran Stasiun Radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia Dengan keyakinan bahwa radio Prambors yang sudah menjadi ikon kaum muda sejak tahun 1970 dan hingga saat ini masih menjadi pemimpin di segmen radio anak muda di Jakarta berdasarkan survey media AC Nielsen, pihak manajemen Masima tergerak untuk mengembangkan jaringan radio Prambors di kota-kota besar Indonesia - 55 -
di luar Jakarta mengingat potensi pasar yang menyar segmen anak muda kelompok usia 15 – 24 tahun dari kelas A – B masih sangat besar. Diharapkan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia tersebut akan tetap mendapatkan pendengar terbanyak diantara radio anak muda dari tiap kota itu. Hal ini terungkap dari penuturan Bapak Roesdan Pradana, PR manager Masima di bawah ini: “Radio Prambors yangs udah menjadi ikon anak muda sejak media 70-an sudah dikenal secara nasional. Meski demikian radio Prambors waktu itu hanya exist di Jakarta. Mengingat besarnya potensi pasar yang menyar kesegmen anak muda 15 – 24 AB dan banyaknya komunitas-komunitas yang tersebar di daerah-daerah membuat pihak manajemen untuk mendirikan radio jaringan Prambors di daerah-daerah yang dianggap potensial”. 45 Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada dua orang narasumber pembanding yaitu Ade, seorang mahasiswa dari Makassar dan Dessy, seorang mahasiswi dari Bandung, terungkap bahwa mereka sudah pernah mendengar siaran radio Prambors atau mengetahui program-program siaran andalannya sebelum radio tersebut membuka jaringan baru di kota merek. Berikut adalah penuturan Ade dari Makassar :
45
Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 56 -
“Ya sudah pernah dengar radio Prambors waktu sedang liburan di Jakarta. Siaran anadalan yang saya senengin untuk didengar yaitu riot on air.” 46 Sedangkan di bawah ini adalah penuturan Dessy dari Bandung: “Pernah. Siaran andalannya apa ya….? Yang pagi siaran dengan Desta Club 80’s.” 47 Kaum muda Indonesia terutama di kota-kota besar rata-rata pernah mendengar siaran radio Prambors ketika mereka sedang berada di Jakarta. Setidaknya mereka pasti pernah mendengar nama radio Prambors meski belum pernah mendengar siarannya secara langsung karena nama ini pernah diusung oleh dua grup lawak yang sangat terkenal, yakni warkop Prambors dan Sersan Prambors. Hal inilah yang mendorong pihak manajemen Masima semakin yakin dengan keputusan mereka untuk melebarkan sayap ke kota-kota besar lain di Indonesia di luar Jakarta dan siap bertarung dengan stasiun-stasiun radio lokal dengan target pendengar yang hampir sama dengan Prambors. Mengingat kompetisi yang cukup ketat di segmen anak muda yang disasar Prambors, pihak manajemen Masima berusaha mempersiapkan dengan baik kehadiran radio Prambors di delapan
46
Hasil Wawancara dengan Saudara Ade, Pendengar Radio Prambros di Makassar pada tanggal 18 November 2007 47 Hasil Wawancara dengan Saudari Dessy, bukan pendengar radio Prambros di Bandung pada tanggal 18 November 2007
- 57 -
kota besar Indonesia agar segera dapat merebut pangsa pasar para kompetitor dengan merencanakan secara matang aktifitas public relations mereka. Mereka memperbantukan divisi-divisi lain di Masima
untuk
membantu
public
relations
Masima
dalam
mempublikasikan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia tersebut dan bahkan merekrut khusus sebuah perusahaan konsultan PR, yakni R&R strategic communications dan membantu aktifitas public relations Masima bagi program ini.
4.2.2
Aktifitas Public Relatons Masima Contents + Channels dalam Mempublikasikan Kehadiran Stasiun Radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia Keseriusan manajemen Masima Contents + Channels dan divisi public relations-nya dalam mempersiapkan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia terlihat dari perencanaan aktifitas public relations mereka yang matang hingga perlu
merekrut
perusahaan
konsultan
PR
R&R
strategic
communications untuk membantu mreka menyukseskan program ini. Langkah-langkah yang dilakukan oleh public relations Masima Contents + Channels dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia adalah sebagai berikut :
- 58 -
1. Identifikasi Masalah Dalam merencanakan aktifitas public relations ketika mempublikasikan kehjadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia, public relations Masima Contents + Channels terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan fakta-fakta dan data-data yang menjadi permasalahan ini. Langkah ini untuk mengetahui permasalahan apa yang muncul pada saat public relations Masima mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia tersebut. Public relations Masima mendapatkan data-data dan informasi dengan melihat peta siaran radio swasta yang memiliki target pendengar hampir sama dengan radio Prambors di masing-masing kota tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Bapak Roesdan Pradana, PR manager Masima di bawah ini : “Jakarta – head to head dengan Trax FM & Mustang: Bandung – Oz, 99ers & Ardan, Yogya – Geronimo, Swaragama, Semarang – Trax, RCT : Solo – Solo Radio: Medan – Kiss, Star FM : Makassar – Madam: Surabaya – DJ FM, Hard Rock, BES”. 48
Hal ini dibenarkan oleh Andi Kuswandi, wartawan Bandung TV sebagai salah satu media yang meliputi acara yang diadakan oleh public relations Masima bahwa kompetitor radio
48
Hasil Wawancara dengan Bapak Roedan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 59 -
Prambors di Bandung antara lain adalah Ardan FM dan 99ers FM, seperti penuturannya berikut : “Kompetitor Prambors di Bandung contohnya Ardan FM dan 99ers FM”. 49 Kemudian PR Masima juga menggali berbagai kelebihan radio Prambors dibanding stasiun radio lainnya di masing-masing kota agar dapat bersaing dengan stasiun-stasiun radio lain yang sudah lebih dulu ada di delapan kota tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima : “Prambors mempunyai ciri khas tersendiri dan telah menjadi trend setter kawula muda sejak tahun 70-an. Dengan pengalaman menjadi sahabat kawula muda tentu Prambors yakin dengana apa yang dimaui oleh para kawula muda baik itu di Jakarta maupun di daerah. Dan Prambors selalu menyajikan program terbaik baik itu off air maupun on air kepada para pendengarnya. Dan dalam programnya memadukan antara selera global kawula muda dengan lokal contents.” 50
Dengan melihat peta siaran radio swasta yang memiliki target pendengar hampir sama dengan radio Prambors di delapan kota tersebut serta menggali berbagai kelebihan radio Prambors dibanding stasiun radio lainnya di masing-masing kota agar dapat bersaing dengan stasiun-stasiun radio lain yang sudah lebih dulu ada, public relations Masima dapat menemukan masalah utama yakni bagaimana cara pesan kunci bahwa stasiun radio Prambors 49
Hasil Wawancara dengan Saudara Andi Kuswandi, Wartawan Bandung TV pada tanggal 18 November 2007 50 Hasil Wawancara dengan bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 60 -
telah berada di delapan kota besar Indonesia dapat sampai kepada para calon pendengar melalui publikasi di berbagai media massa, kemudian menarik minat calon pendengar di masing-masing kota agar bergabung menjadi “kawula muda Prambors” sedangkan Prambors dianggap sebagai radio yang identik dengan kota Jakarta sehingga harus menyesuaikan diri dengan setiap kota tempat Prambors berada. Demikian pemaran Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima berikut : “Masalah utama tentu saja bagaimana key message bahwa radio Prambors sudah berada di delapan kota bisa sampai kepada para calon pendengar, kemudian mengumpulkan para pendengar setia yang biasa kami sapa dengan sebutan kawula muda Prambors. Dimana Prambors sebagai radio yang identik dengan Jakarta harus menyesuaikan diri dengan kota atau daerah setempat”. 51
Dari permasalahan inilah public relations Masima membuat perencanaan aktifitas public relations untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia.
2. Membuat Rencana dan Progam Setelah permasalahan didefinisikan melalui penelitian dan analisa, public relations Masima kemudian membuat perencanaan aktifitas public relations untuk mengelola masalah tersebut. Hal ini adalah membuat rencana dan program, yaitu membuat keputusankeputusan strategis dasar atas apa yang akan dilakukan dengan 51
Ibid
- 61 -
urutan yang disusun dalam menanggapi atau mengantisipasi masalah tersebut. Menurut Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima,
aktifitas
public
relations
harus
dibuat
dalam
mempublikasikan kehadiran stasiun Prambors di delapan kota besar Indonesia karena fungsi PR adalah membentuk citra yang positif di mata para stakeholder dan aktifitas public relations akan sangat membantu dalam mendapatkan hasil yang efektif dan efisien, seperti penjelasannya beliau sebagai berikut : “Salah satu fungsi ke-PR-an adalah membentuk citra atau imej yang positif dimata para stakeholder termasuk di dalamnya para pendengar radio Prambors. Dengan adanya strategi ke-PR-an yang jelas akan membantu radio Prambors untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien. Dimana dengan program-program yang akan dan telah dilakukan dapat diukur tingkat keefektifannya. Dalam hal ini membangun awareness padat stekholders bahwa Prambors kini sudah bisa didengar di delapan kota”. 52
Menurut penuturan beliau di bawah in, perencanaan aktifitas
public
relations
Masima
dalam
mempublikasikan
kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia disusun bersama divisi promosi dan divisi sales karena divisi PR saat itu masih berada di bawah divisi corporate secretary, dengan memperbantukan sebuah perusahaan konsultan PR, yakni R&R strategi communications : “Ketika program ini berjalan divisi PR belum berdiri sendiri, masih di bawah divisi corporate secretary. 52
Hasil Wawancara dengan Bapak Roedan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 Novemer 2007
- 62 -
Program ini disusun bersama tim promosi dan sales Masima sebagai holding group Prambors. Tim konsultan PR yaitu R&R strategic communications, juga diperbantukan dalam progam ini.” 53
Bapak Junas Miradiarsyah, promotion manager Masima yang
turut
membantu
public
relations
Masima
dalam
mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia menambahkan bahwa perencanaan aktifitas public relations Masima disusun secara bersama antara tim internal yang terdiri dari direksi, PR, divisi promosi dan divisi sales serta tim eksternal, yaitu konsultan PR R&R strategic communications : “Tim internal yang terdiri dari direksi, promosi dan sales memberikan brief kepada PR agency untuk penyusunan strategy ke-PR-an event ini. Kemudian public relations agency dari R&R strategic communications mempresentasikan program yang disusunnya kepada tim. Termasuk tim konsultan marketing Masima yang merupakan holding grup jaringan radio Prambors.” 54
Manager masima, berikut ini : “Membantu dalam hal bekerjasama dengan media-media yang mempunyai target market serupa, sehingga bisa menjaring pendengar potensial.” 55 Sedangkan peran R&R strategic communications selaku konsultan PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun 53
Hasil Wawancara dengan Bapak Roedan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 Novemer 2007 54 Hasil wawancara dengan Bapak Meidy Ahmad, Konsultan PR Masima pada tanggal 7 November 2007 55 Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 63 -
radio Prambors di delapan kota besar Indonesia adalah menyusun formulasi kampanye PR yang tepat, mengawasi dan melaksanakan strategi yang sudah disetujui tersebut, seperti yang dipaparkan oleh Bapak Meidy Ahmad di bawah ini : “Peran R&R dalam proram ini adalah menyusun formulasi kampanye PR yang tepat untuk program ini, mengawasi dan melaksanakan strategi yang sudah disetujui tersebut dalam suatu tindakan nyata.” 56
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima, terungkap bahwa tujuan utama aktifitas public relations yang dilakukan oleh public relations Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia itu adalah meningkatkan kesadaran target pendengar bahwa radio Prambors kini sudah ada di delapan kota besar Indonesia, seperti yang diinformasikan beliau di bawah ini : “Meningkatkan awareness akan kehadiran radio Prambors yang kini sudah ada di delapan kota besar di Indonesia.” 57 Bapak Junas Miradiarsyah, Promotion manager Masima menambahkan bahwa untuk menyukseskan publikasi kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota Indonesia dan menjangkau khalayak sasaran, maka aktifitas public relations yang harus
56
Hasil Wawancara dengan Bapak Meidy Ahmad, Konsultan PR Masima pada tanggal 7 November 2007 57 Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 64 -
dilakukan oleh public relations Masima harus menjual keunikan dari setiap program on air dan off air yang memiliki Prambors. Sementara itu, Mapak Meidy Ahmad dari R&R strategic communications, konsultan PR Masima juga menambahkan untuk menyukseskan publikasi kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota Indonesia agar dapat menjangkau khalayak sasaran adalah dengan mengangkat isu kreatifitas kawula muda di delapan kota tersebut sehingga media tertarik untuk datang dan meliput acara yang diadakan oleh radio Prambors. Berikut adalah penjelasan beliau : “Tujuan utama dari kampanye ini adalah meningkatkan awareness bahwasanya radio Prambors, radionya kawula muda, kini sudah ada di delapan kota. Dengan mengangkat isu kreatifitas kawula muda di delapan kota sebagai payung utama dari kampanye ini diharapkan menjadi selling point utama dari kampanye ini. Sehingga media tertarik untuk datang, meliput dan menjadi bagian dari keriaan dan kreatifitas ini. Dengan banyaknya lokasi Prambors maka kota Bandung dijadikan sentra kegiatan dari kegiatan ini. Dimana pusat kegiatan ke-PR-an dipusatkan di kota ini. Sedangkan kota-kota lain hanya mengundang media cetak dan elektronik setempat.” 58
Bapak
Roesdan
Pradana,
PR
Manager
Masima,
menjelaskan bahwa khalayak (stakeholders) yang menjadi sasaran public relations Masima dalam melakukan aktifitas public relations untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indoensia ini adalah para pendengar potensial 58
Hasil Wawancaa dengan Bapak Meidy Ahmad, Konsultan PR Masima pada tanggal 7 November 2007
- 65 -
di masing-masing kota sesuai target demografis Prambors, yakni kaum muda berusia antara 15 – 24 tahun yang berasal dari kelas A – B. selain mereka, para pengiklan dan mitra bisnis juga menjadi khalayak sasaran publik kehadiran Prambors di delapan kota besar Indoensia. Sedangkan inti pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran tersbeut adlaah bahwa stasiun radio Prambors sebagai wadah kaum muda yang kreatif kini sudah hadir di delapan kota besar Indonesia, demikian penuturan beliau di bawah ini : “Pendengar potensial Prambors di kota-kota setempat, sesuai dengan target demografis yang sudah ditetapkan yaitu 15 – 24 AB. Sebagai tambahan, selain pendengar potensial, para partner bisnis juga menjadi sasaran publikasi kampanye ini. Mereka biasanya para pengiklan dan mitra bisnis yang mempunyai kepentingan terhadpa Prambors.” 59 “Prambors sebagai wadah kawula muda yang kreatif kini sudah hadir di delapan kota!”. 60
Bapak Meidy Ahmad, konsultan PR Masima juga membenarkan bahwa khalayak sasaran ditetapkan menjadi dua kategori, yakni kalangan bisnis dan anak muda yang menjadi segmen radio Prambors. Sedangkan pesan kuncinya adalah kekuatan kaum muda untuk terus berkreasi dan berkarya kini ditularkan di delapan kota tempat radio Prambors berada melalui
59
Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007 60 Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 66 -
gebrakan acara “The Power of 8”. Berikut adalah pemaparan beliau: “Secara general, sasaran ditetapkan untuk dua kategori yakni umum terutama kalangan bisnis dan anak muda. The power of 8 merupakan salah satu gebrakan Prambors di usianya ke 35 tahun untuk nunjukkin eksistensi Prambors di kawula muda yang menjadi segmen Prambors yaitu 15 – 25 AB. Kekuatan untuk terus berkreasi dan berkarya kini ditularkan di delapan kota tempat Prambors mangkal. Sehingga semakin besar potensi kreativitas yang bisa digalang bersama kawula muda sehingga menjadi gerakan kreativitas yang tidak henti.” 61
Menurut Bapak Roedan Pradana, PR manager Masima, yang harus dilakukan oleh public relations Masima dalam mengkomunikasikan pesan agar dapat sampai kepada khalayak sasaran adalah dengan menyusun strategi dan taktik yang tepat dengan kegiatan yang terintegrasi antara semua bagian yang terlibat serta dilakukan secara kontinyu dan konsisten, seperti penjelasan beliau di bawah ini : “Tentu saja menyusun strategi dan tactical yang tepat. Semua dilakukan secara terintegrasi antara bagian promosi, program dan PR yang dilakukan secara kontinyu dan konsisten. Semua dikemas dalam gaya “Prambors” yang khas anak muda termasuk penyusunan tag line, key messages akan program activation”. 62
Taktik dari aktifitas public relations yang dilakukan oleh PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio
61
Hasil Wawancara dengan Bapak Meidy Ahmad, Konsultan PR Masima pada tanggal 7 November 2007 62 Hasil Wawancaa dengan Baoak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 67 -
Prambors di delapan kota tersebut agar dapat menjangkau khalayak saran adalah dengan menetapkan Bandung sebagai pusat perhatian untuk mengundang media nasional dan media lokal, sedangkan untuk kota-kota lain cukup mengundang media lokal saja. Demikian penjelasan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima sebagai berikut : “Tactical-nya untuk bandung sebagai pusat perhatian, mengundang media nasional diutamakan media anak muda dan mengundang perwakilan serta media lokal Bandung untuk mendukung publikasi. Di kota lain, cukup mengundang media lokal. Dengan key messages yang tentu saja sama, “Prambors, wadah kreativitas kawula muda kini hadir di delapan kota.” 63
Media yang diajak bekerjasama untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran adalah media lokal di delapan kota besar Indonesia tersebut seperti contohnya Pikiran Rakyat dan Gala Media di bandung atau Jawa Pos dan Surabaya Pos di Surabaya. Pihak yang menyiapkan data media yang akan diajak bekerjasama tersebut adalah divisi Promosi dan PR. Namun keputusan akhir dalam menentukan media mana saja yang akan terlibat kerjasama berada di tangan manajemen perusahaan, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima berikut ini : “Umum di tiap daerah kami menargetkan media lokal utama seperti di Bandung dengan Pikiran Rakyat dan Gala Media, Jawa Timur dengan Jawa Pos dan Surabaya Pos. 63
Ibid
- 68 -
Selain itu tentu saja media-media yang mempunyai segmen pembaca yang sama dengan kami 15 – 25 AB. Data disiapkan bersama public relations somosi dengan PR. Yang menentukan tentu saja tim manajemen atas rekomendasi public relations dan promosi.” 64
Selain media massa, public relations Masima juga menggunakan beberapa media PR lainnya yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran seperti situs web dan short message service yang dikirimkan ke telepon genggam anggota Prambors Circle. Berikut penjelasan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima : “Selain radio, Prambors juga mempunyai web site. Pra komunitas dan mitra bisnis juga di-update melalui enewsletter, e-bulletin dan news alert. Bahkan di beberapa kota besar kami mengkomunikasikan para pendengar setia melalui elektronik melalui program Prambors Cirle dimana para pelanggan akan menerima pesan singkat SMS mengenai progam terbaru Prambors, potongan harga yang diberikan para mitra bisnis dan update terkini trend anak muda.” 65
Bapak Meidy Ahmad dari R&R strategi communications, konsultan PR yang direktur Masima Contents + Channels menambahkan di bawah ini bahwa media massa yang digunakan adalah media cetak, web dan TV baik lokal maupun nasional dengan Jak-TV sebagai media partner: “Media yang digunakan adalah media cetak, baik lokal maupun nasional, media web lokal dan nasional serta 64
Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007 65 Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 69 -
media TV lokal dan nasional. Pendekatan yang dilakukan sebatas pendekatan liputan kepada media target sesuai dalam staging yang sudah ditentukan. Kecuali untuk JakTV yang sudah bersedia menjadi salah satu media partner yang pendekatannya dilakukan tim sales dan program Prambors.” 66
Setelah mengetahui dan merenanakan program yang akan dilakukan, tindakan selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan dari program telah direncanakan dari program tersebut. Untuk itu public relations Masima berbagi tugas dan tanggung jawab pelaksanaan aktifitas public relations yang perencanaannya telah disusun bersama kepada divisi PR, Promosi, sales dan konsultan PR yang direkrut khusus untuk program kampanye ini, yakni P&R strategic communication.
3. Bertindak dan Beromunikasi Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rencana dan program yang telah dibuat. Dalam hal ini public relations Masima menerapkan perencanaan aktifitas public relations yang telah disusun kepada pelaksanaan kegiatan off air yang bertema “the power of 8” dengan nama acara “Kumpul Kribo” yang dilaksanakan di enam kota. Dalam mengimplementasikan perencanaan aktifitas public relations agar pesan kunci dapat sampai kepada khalayak sasaran, 66
Hasil Wawancara dengan Bapak Meidy Ahmad, Konsultan PR Masima pada tanggal 7 November 2007
- 70 -
ternyata divisi PR Masima tidak bekerja sendiri. Cukup banyak pihak
lain
yang
terlibat
dan
turut
mengimplementasikan
perencanaan aktifitas public relations yang telah disusun, seperti divisi promosi dan divisi sales. Selain itu, Masima juga menunjuk sebuah konsultan PR untuk membantu merumuskan strategi program
acara
sekaligus
melaksanakan
acaranya.
Adapun
pembagian kerja masing-masing pihak yang terlibat dalam pengimplementasian perencanaan aktifitas public relations yang telah disusun bersama adalah seperti yang dituturkan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima berikut ini : “Ketika program ini berjalan divisi PR belum berdiri sendiri, masih di bwah divisi corporate secretary. Program ini disusun bersama tim promosi dan sales Masima sebagai holding group Prambors. Tim konsultan PR yaitu R&R strategic communications, juga diperbantukan dalam program ini. Pembagian tugas berdasarkan fungsi masingmasing diisi yang disinergkan oleh tim internal bersama dengan tim konsultan. Tim promosi menentukan strategi promosi yang tepat untuk program ini, termasuk mencari partner atau sponsor. Dan bertanggug jawab atas eksekusi program di tiap-tiap daerah. Public relations menentukan strategi ke-PR-an untuk memaksimalkan publisitas atau gaung lewat media cetak maupun elektronik. Tim sales menentukan strategi penjualan untuk memaksimalkan pendapatan iklan baik itu on air maupun off air.” 67
Bapak Junas Miradiarsyah, Promotion Manager Masima menambhakan beberapa pihak lain yang diajak bekerjasama dalam
67
Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 71 -
acara “kumpul kribo” seperti media partner dan mitra bisnis antara lain adalah sebagai berikut : “Tim internal yang terdiri dari direksi, corporate secretary, bagian program, promosi dan sales : tim eksternal yaitu konsultan PR dan makerting, media partner seperti Jak TV dan tv-tv lokal serta mitra bisnis seperti McD.” 68
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Bapak Roesdan Pradana, PR manager Masima, tindakan serta komunikasi yang dilakukan public relations Masima adalah mengadakan kegiatan off air di enam kota diliput oleh media. Kegiatan tersebut dibagi ke dalam tahapan yakni pra event, event dan post event. Berikut adalah penjelasan beliau : “Secara umum, Prambors mengadakan serangkaian activity off-air di enam kota yang diliput oleh media. Temanya adalah “the power of 8” dengan nama acara “kumpul kribo”. Focus PR activity dipusatkan di Bandung sebagai center of enterest. Kota lain di luar Bandung ditawarkan ke media lokal setempat. Payung utama atau key messages yang disampaikan adalah “Prambors, wadah kreativitas kawula muda kini hadir di delapan kota!” Kegiatan dibagi tiga stages yakni pra-event, event dan post-event. Pra event : mengadakan serangkaian media gathering dengan media, yang difungsikan sebagai teaser atau pemanasan agar media tertarik untuk meliput. Target media dibedakan menjadi dua, yakni media bisnis dan general seperti Bisnis Indonesia, Cakram, Mix, BnB dan sebagainya serta media remaja seperti Gadis, Hai, Pertama, Kawanku, Aneka Yess, Trax dan lain-lain. Event : membawa media nasional yang berputas di Jakarta seperti Hai – perwakilan dari Bandung, Gadis – 68
Hasil Wawancara dengan Bapak Junas Miradiarsyah, Promotion Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 72 -
perwakilan dari Bandung, aneka Yess!, Pertama, Kawanku, GoGirls, Seventeen untuk meliput ke Bandung dan mengundang media lokal Bandung untuk memperkuat liputan. Untuk kota-kota lain di luar Bandung, Prambors juga mengundang media lokal setempat untuk meliput. Post event : menawarkan profil baik radio Prambors maupun key person yang ada di Prambors kepada media. Dengan tujuan sebagai amplifikasi dari event tersebut. Media lokal yang diundang adalah cetak dan tv lokal jika ada, sedangkan media cetak yang diundang adalah yang terbesar di daerah masing-masing. Media elektronik yang diajak kerjasama adalah tv-tv lokal di tiap daerah. Di Bandung sebagai pusat kegiatan Prambors bekerjasama dengan Jak-tv, yang kemudian ditayangkan dalam program khusus anak muda berdurasi kurang lebih 30 menit yang dibagi dalam beberapa penayangan dan re-run. Untuk profil, yang muncul di majalah BnB, program ini tidak dilaksanakan secara penuh mengingat keterbatasanwaktu para direksi.” 69
Berdasarkan data yang didapat peneliti dari “lembar fakta acara kumpul kribo”, setelah melalui berbagai tahapan pengerjaan acara kumpul kribo” kemudian dilaksanakan di enam kota secara serentak (kecuali Jakarta dan Makassar) pada tanggal 16 – 17 September 2006 dengan pusat acara di kota Bandung. Berikut adalah waktu dan tempat pelaksanaan acara ditiap kota dengan para pengisi acaranya”. 70 1. Bandung : Bumi Sangkuriang jam 15.00 – 23.00 Pengisi acaranya adalah The Upstairs, Goodnight Eletric, Puri Saturday, Marcell, Superman is Dead, Club Eighties, Saint 69
Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007 70 Lembar Fakta Kumpul Kribo
- 73 -
Loco, Mocca, Homogenic, The Sigit, komunitas otomotif modifikasi serta komunitas seni FSRD ITB antara lain komik, performing art dan film. 2. Semarang : SMA 3 Semarang (diadakan bersamaan dengan Pentas Seni SMA 3) jam 11.00 – 23.00 Pengisi acaranya adalah Wrong Way, Rain Will Fall, Wiwiek n Friend, Foxy Roxy, PTB, Shaggy Dog, Ecoutex, Mobil Derek, Overload Performance, Dancer, Cheer Leader, Komunitas Break Dancer, Anime. 3. Yogyakarta : Monumen Peringatan 1 Maret 1 jam 16.00 – 23.30. Pengisi acaanya adalah My Pet Sally, Hielda, Laquena, Erwe, Stigmata, Sadie, Bagaikan, Collaboration Music. 4. Solo : Rooftop Pusat Glosir solo jam 19.00 – 23.00 Pengisi acaranya adalah DJ Ri-V, Princess Secy Dancer, Arjuna, Groovy Band, Primitive Percussion, Brother Hood dan collaboration performance oleh Sahabat Kribo. 5. Medan : Lapangan Parkir Gedung Mandiri jalan Imam Bonjol jam 14.00 – 22.00 Pengisi acaranya adalah Coconut Head, Beautiful Monday, Hairdresser on Fire, RPBLK, Cherry Cola, The Cangis, Korine Conception, Decision of Saturday, U2C Sexy Dancer,
- 74 -
komunitas graffiti (soulborad), magiz show, car modification display. 6. Surabaya : CCCL (Lembaga Budaya Perancis) jam 17.00 – 23.00 Pengisi
acaranya
adalah
Vox,
Radif,
Excalibur,
DJ
performance (automated tunes machines), SMADA band, Excalibur, taste band, parody show oleh SMA 6 Surabaya, cheer leader, cabaret wadyabala Prambors Surabaya, DJ Show oleh Samola DJ School, Distro Rotten Apple, Radja Temporary Tatto dan Tarot. Bapak Meidy Ahmad selaku wakil dari konsultan PR yang membantu Masima merumuskan strategi bagi program acara dan melaksanakan acaranya membenarkan bahwa kegiatan tersebut terbagi menjadi tiga tahapan seperti penutuaran beliau berikut ini : “Secara garis besar kegiatan ini dibagi dalam tiga tahapan. Pre-event yang juga sebagai teaser bagir ekan media. Event sebagai big event atau big bang. Dan preevent sebagai amplification dari program yang sudah berjalan. Dengan target medianya media umum yang general dan bisnis, serta anak muda.” 71
Dua orang wartawan media massa yang diundang untuk meliput acara “kumpul kribo” di Bandung juga membenarkan bahwa public relations Masima mengundang media nasional dan
71
Hasil Wawancara dengan Bapak Meidy Ahmad, Konsultan PR Masima pada tanggal 7 November 2007
- 75 -
media lokal seperti yang dijelaskan oleh Wendy Sundari dari Majalah Kawanku berikut ini : “Media-media lain ada juga yang diundang. Waktu itu media dari Jakarta yang hadir seperti Kompas, Hai, Aneka Yess!, beberapa free magazine, dan lain-lain”. 72 Sedangkan
Andi
Kuswandi
dari
Bandung
TV
menambahkan bahwa public relations Masima juga mengundang media elektronik lokal seperti penuturannya di bawah ini : “Media dari Jakarta dan media cetak dan tv Bandung”. 73 Berdasarkan wawancara peneliti dengan dua orang mahasiswa yang mewakili target pendengar radio Prambors, mereka mengetahui acara “kumpul kribo” yang diadakan radio Prambors terutama dari media massa. Ade, seorang mahasiswa yang berdomisili di Makassar, mengetahui acara tersebut dari radio Prambors itu sendiri media cetak nasional, majalah Hai dan harian Kompas karena acara ini tidak diadakan di kotanya, seperti penuturannya berikut : “Ya, dari radio Prambors, majalah Hai dan Kompas”. 74 Sedangkan Dessy, seorang mahasiswi di kota Bandung, pusat acara “kumpul kribo”, bahkan mengaku sempat menghadiri
72
Hasil Wawancara dengan Saudari Wendy Sundari, Wartawan majalah Kawanku pada tanggal 16 November 2007 73 Hasil Wawancara degan Saudara Andi Kuswandi, Wartawan Bandung TV pada tanggal 18 November 2007 74 Hasil Wawancara dengan Saudari Dessy, Bukan Pendengar Radio Prambors di Bandung pada tanggal 18 November 2007
- 76 -
acara tersebut selain membaca beritanya di harian lokal Bandung, Pikiran Rakyat, harian nasional Kompas dan melihat acaranya di TV lokal yakni Bandung TV : “Liat keramaian acaranya waktu di Gazibu, dekat gedung sate”. “Waktu itu pernah mampir bentar diacara itu, baca juga beritanya di Pikiran Rakyat, Kompas dan nonton di Bandung TV.” 75 Dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia, public relations Masima berpendapat mereka memiliki nilai jual lebih dengan mengadakan acara “kumpul kribo” untuk menarik perhatian khalayak sasaran karena acaranya berbeda dari acara-acara yang pernah dibuat oleh stasiun radio lainnya, yakni berisi berbagai kegiatan khas anak muda seperti penjelasan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima sebagai berikut : “Selling point dari kampanye ini adalah, Prambors sebagai salah satu ikon kawula muda memberikan wadah kepada kawula muda untuk unjuk kreativitas. Tidak hanya di satu kota tetapi sudah delapan kota ! Activity anak muda yang ditampilkan anatra lain graffiti, modifikasi mobil atau motor, film pendek, copy writer, music, sulap dan kegiatan seru khas anak muda lainnya. Aktifitas tiap kota tidak jauh berbeda dengana pa yang dilakukan di Bandung, hanya pengisi acara atau talent dan komunitas berasal dari kota tersebut.” 76 75
Hasil Wawancara dengan Saudari Dessy, Bukan Pendengar Radio Prambors di Bandung pada tanggal 18 November 2007 76 Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 77 -
Nilai jual yang lebih dari acara yang dilaksanakan oleh radio Prambors juga dibenarkan oleh kaum muda yang menjadi khalayak sasaran aktifitas public relations Masima dan para wartawan yang diundang untuk meliput acara “kumpul kribo” terebut. Menurut mereka, acara yang dibuat oleh public relations Masima dalam memperkenalkan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia berbeda dari yang pernah dilakukan oleh radio-radio lainnya. Berikut adalah pengakuan dari Ade, mahasiswa di Makassar : “Klo gak salah musik dan stand-stand seperti pin, tato, kalo gak salah ya si…, yang menghadirkan band-band yang ternama atau indie yang sedang naik daun, seperti Upstaris, SID dan lain-lain”. “Ya, dari band-band yang dihadirkan berbeda. Kumpul Kribo menghadirkan band-band indie yang sedang hit di kalangan anak-anak gaul”. 77
Dessy,
mahasiswa
di
Bandung
juga
memberikan
pernyataan yang tidak jauh berbeda sebagai berikut : “Banyak band-band dari Jakarta yang didatengin…” “Yup…berbeda…., bahkan stasiun radio lain belum pernah ngadain acara serame ini”. 78 Bahkan Wendy Sundari, wartawan dari Majalah Kawanku juga membenarkan hal tersebut seperti penjelasannya di bawah ini :
77
Hasil Wawancara dengan Saudara Ade, Pendengar Radio Prambors di Makassar pada tanggal 18 November 2007 78 Hasil Wawancara dengan Saudari Dessy, Bukan Pendengar Radio Prambors di Bandung pada tanggal 18 November 2007
- 78 -
“Band-band dari Jakarta dan mini bazaar”. “Ya berbeda. Prambors kreatif dan inovatif”. “Pernah siyh diundang stasiun radio lain, tetapi acaranya berbeda dan crowd massanya lebih banyak sewaktu acara Prambors.” 79 Andi Kuswandi, Wartawan Bandung TV juga mengakui nilai jual lebih acara tersebut : “Stand tattoo, bazaar anak muda kreatif, band yang sedang ngetop, dan lain-lain”. “Ya berbeda”. 80 Kendala atau hambatan dalam menerapkan perencanaan aktifitas
public
relations
Masima
untuk
mempublikasikan
kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota Indonesia agar dapat menjangkau khalayak sasaran tetap ada menurut Bapak Roesdan Pradana, PR manager Masima. Namun hal tersebut sudah diantisipasi public relations Masima dengan memberikan pesan kunci yang jelas dan press kit yang lengkap untuk wartawan, seperti yang dituturkan beliau di bawah ini : “Hambatan tetap ada, namun setidaknya sudah diantisipasi dengan memberikan key messages yang jelas. Yang semuanya ada dalam press kit yang kita bagaikan kepad amedia seperti press release, fact sheet dan memberikan contact person yang jelas jika rekan media ingin bertanya conctact person yang jelas jika rekan media ingin bertanya lebih lanjut. Salah satu hambatan atau pertanyaan yang 79
Hasil Wawancara dengan Saudari Wendy Sundari, Wartawan Majalah Kawanku pad atanggal 16 November 2007 80 Hasil Wawancara dengan Saudara Andi Kuswandi, wartawan Bandung TV pada tanggal …..
- 79 -
sering diajukan adalah apa maksud diadakan acara “kumpul kribo” dan menjual cerita ini ke media agar mereka tertarik untuk meliputi”. 81
Bapak Meidy Ahmad dari R&R strategic communications, konsultan PR yang direkrut Msaima Contents + Channels untuk acara
“Kumpul
Kribo”
menambahkan
bahwa
beberapa
penyesuaian memang dibutuhkan untuk mengantisipasi kondisi dilapangan seperti mendistribusikan press dan photo release kepada media-media yang tidak bisa hadir meliput seperti penjelasan beliau sebagai : “Beberapa penyesuaian tentu saja dibutuhkan untuk mengantisipasi kondisi dilapangan. Termasuk mendistribusikan press dan photo release kepada mediamedia yang tidak bisa hadir meliput”. 82
Dengan hambatan yang tidak terlalu besar, public relations Masima berhasil menyelenggarakan acara “kumpul kribo” dengan baik dan menerapkan perencanaan aktifitas public relations mereka untuk mempublikasikan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia.
4. Mengevaluasi Program Langkah terakhir dalam proses kerja public relations Masima adalah mengevaluasi program, hal ini mencakup 81
Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007 82 Hasil Wawancara dengan Bapak Meidy Ahmad, Konsultan Pre Masima pada tanggal 7 November 2007
- 80 -
bagaimana hasil dari acara “kumpul kribo” tersebut, apakah sudah menapai tujuan yang ditetapkan sebelum memulai kampanye. Hasil di sini juga sangat terkait dengan bagaimana public relations Masima mengevaluasi acara “kumpul kribo” yang merupakan aktifitas
public
relations
mereka
dalam
mempublikasikan
kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia. Setelah
program
komunikasi
dari
Masima
selesai
dilaksanakan, mereka melihat bahwa aktifitas public relations yang mereka lakukan dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia berjalan degan baik dan membuahkan hasil yang memuaskan serta berhasil menjangkau khalayak sasaran. Berikut penjelasan dari Bapak Roesdan, PR Manager Masima : “Jika dilihat dari jumlah coverage dan kualitas liputan yang dimuat dibeberapa media nasional seperti Kompas, Bisnis Indonesia, Republika, Hai, Gadis, Aneka Yess dan sebagainya, mka target penyebaran berita sudah tercapai. Hal ini bisa dibuktkan dengan naiknya jumlah pendengar Prambors pasca acara kumpul kribo, tapi mohon maaf data ini sifatnya sangat confidential jadi tidak bisa kami berikan”. “Jika dilihat dari ragam liputan yang mencakup Koran nasional dan media remaja maka target audience sudah tercapai”. 83
Bapak Junas Miradiarsyah, promotion manager Masima menambahkan bahwa aktifitas public relations yang dilakukan 83
Hasil Wawancara dengan Bapak Junas Miradiarsyah, Promotion Manager Masima pada tanggal 2 November 2007
- 81 -
public relations Masima sangat membantu dalam kesuksesan publikasi kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota ini : “….salah satu parameternya adalah liputan yang cukup banyak di berbagai media baik nasional maupun lokal. Dimana dalam liputan tersebut juga menyebutkan kehadiran Prambors yang kini sudah ada di delapan kota dan Prambors sebagai wadah kawula muda kreatif dan liputan ini keluar di media umum serta media anak muda yang kerap dijadikan referensi.” 84
Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima telah memaparkan di atas bahwa tercapainya tujuan program dapat terlihat dari peningkatan jumlah pendengar radio Prambors. Hal ini ternyata terbukti dengan pernyataan salah seorang target pendengar radio Prambors di Makassar yang mengetahui kehadiran stasiun radio ini dari teman-temannya dan dari publikasi di media massa. Berikut adalah penurutan, ada seorang mahasiswa : “Dari teman-teman nongkrong dan dari baca majalah Hai”. 85 Ia juga mengakui bahwa acara “Kumpul Kribo” yang diadakan radio Prambors di kotanya menjadikannya beralih menjadi pendengar radio Prambors, selain berbagai kelebihan yang dimiliki
radio
Prambors
dibandingkan
radio
lain
sejenis.
Sebelumnya, ia mendengarkan siaran radio kompetitor Prambors, Madama FM. Berikut adalah sebagian penjelasannya : 84
Hasil wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007 85 Hasil Wawancara dengan Saudara Ade, Pendengar Radio Prambors di Makassar pada tanggal 18 November 2007
- 82 -
“Lebih tepat dengan sasarannya, anak-anak muda, dari musik sampai informasi seperti tempat nongkrong, eventevent yang ada. Bisa dengar informasi tempat gaul di Jakarta, karena siaran paginya relay dari Prambors Jakarta.” 86
Hasil publikasi di berbagai media massa juga menjadi parameter
kesuksesan
aktifita
public
relations
yang
perencanaannya disusun dan dilaksanakan oleh public relations Masima dibantu oleh beberapa divisi lain di Masima dan konsultan PR. Hal ini bahkan diakui oleh wartwan yang turut hadir untuk meliput acara “Kumpul Kribo” tersebut, yakni Andi Kuswandi dari Bandung TV : “Acara serupa pernah diadakan oleh radio lain, tetapi coverage beritanya untuk dimuat di media massa tidak sebanyak Prambors”. 87 Metode yang dipakai untuk mengevaluasi aktifitas public relations yang telah dijalankan public relations Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiu radio Prambors di delapan kota besar
Indonesia
adalah
dengan
menggunakan
pendekatan
kuantitatif terhadap liputan yang masuk sehingga dapat dikatahui apakah publikasi sudah menjangkau khalayak sasaran. Sedangkan jangka waktu yang mereka butuhkan untuk mengevaluasi aktifitas public relations tersebut adlaah satu sampai tiga bulan untuk 86
Ibid. Hasil Wawancara dengan Saudara Andi Kuswandi, Wartawan Bandung TV pada tanggal 18 November 2007 87
- 83 -
memonitor seluruh liputan, seperti yang dikemukakan oleh Bapak Roesdan, PR manager Masima : “Time internal bekerjsama dengan konsultan PR menggunakan pendekatan kuantitatif terhadpa liputan yang masuk. Seperti berapa banyak jumlah liputan yang hadir, berapa yang berita yang bernilai positif, negative, dan netral, berapa ekuivalen nilai berita dengan nilai iklan dalam ukuran yang sama. Rekapitulasi nilai pemberitaan ini setidaknya membutuhkan satu bulanw aktu monitoring atau tiga bulan waktu monitoring”. 88
Bapak Meidys Ahmad dari R&R strategic communications, konsltan PR untuk acara “kumpul kribo” menambahkan bahwa pihaknya membantu mengevaluasi program tersebut dengan memberikan laporan harian dan bulanan kepada pihak Masima Contents + Channels, seperti pemaparan beliau berikut ini : “Tim konsultan PR secara berkala memberikan laporan harian dan bulanan. Laporan harian berupa daily summary dan laporan bulanan berupa laporan bulanan. Kedua laporan ini, terutama yang dalam bentuk monitoring liputan, menjadi bahan pertimbangan evaluasi kinerja.” 89
Berdasarkan hasil evaluasi, public relations Masima merasa bahwa keseluruhan program telah berjalan dengan baik dengan adanya dukungan dari tim yang solid dan strategi yang terfokus, seperti yang dijelaskan oleh Bapak Roesdan, PR Manager Masima: “Secara keseluruhan semua berjalan baik, karena kami yakin sebuah progam bisa berhasil jika didukung oleh tim yang solid dan strategi yang terfokus. Komitmen anggota 88
Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Msima pada tanggal 2 November 2007 89 Hasil Wawancara dengan Bapak Meidy Ahmad, Konsultan PR Msima pada tanggal 7 November 2007
- 84 -
tim juga sangat diperlukan agar implementasi di lapangan bisa berjalan lancar”. 90
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa narasumber, pesan kunci yang ingin disampaikan public relations Masima, yakni bahwa stasiun radio Prambors sudah hadir di delapan kota besar Indonesia tampaknya dapat sampai kepada khalayak sasaran. Hal ini terlihat dari penjelasan salah seorang target pendengar dan para wartawan yang hadir untuk meliput acara “kumpul kribo”. Berikut adalah penuturan Ade, mahasiswa pendengar siaran radio Prambors di kota Makassar : “….pesan kuncinya seperti siyh mau kasih tau di kota ini uda ada radio yang uda sangat kondang itu loh..!” 91 Wendy Sundari, wartawan majalah Kawanku membenarkan bahwa pesan kunci tersebut sudah sampai kepada khalayak sasaran dengan pernyataannya berikut ini : “Ya sudah. Narasumber gw untuk di daerah kebanyakan adalah komunitas Prambors di Bandung, Makassar, Medan dan lain-lain”. 92 Andi Kuswandi, wartawan Bandung TV bahkan sangat mengingat pesan kunci tersebut dan menyatakan bahwa pesan itu
90
Hasil Wawancara dengan Bapak Roesdan Pradana, PR Manager Masima pada tanggal 2 November 2007 91 Hasil Wawancara dengan Saudara Ade, Pendengar Radio Prambors di Makasar pada tanggal 18 November 2007 92 Hasil Wawancara dengan Saudari Wendy Sundari, Wartawan Majalah Kawanku pada tanggal 16 November 2007
- 85 -
sudah sampai kepada khalayak sasaran terbukti dari banyaknya iklan di radio Prambors karena menurutnya iklan dapat menjadi barometer jumlah konsumen suatu media. Di bawah ini adalah penjelasannya : “Ingin menyampaikan bahwa Prambors adalah radio anak muda yang memperhatikan juga kreatifitas dari para kawula muda, sekaligus untuk menjaring pendengar yang banyak dan para pemasang iklan”. “Kunci pesannya sudah dapat sampai kepada para khalayak sasarannya. Dapat dilihat dari banyaknya iklan yang diputar oleh Prambors. Para pemasang iklan biasanya memasang iklan di suatu media berdasarkan banyak tidaknya konsumen di media tersebut.” 93
Meskipun
aktifitas
public
relations
Masima
dalam
mempublikasikan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia sudah berhasil menjangkau khalayak sasaran, sebaiknya Masima Contents + Channels mewaspadai kompetisi yang ketat di segmen pendengar kaum muda. Berikut adalah beberapa petikan wawancara peneliti dengan para narasumber yang menyarankan program-program
komunikasi
kepada
Masima
Contents
+
Channels agar radio Prambors tetap menjadi pilihan utama target pendengarnya. Ade, mahasiswa penedngar siaran radio Prambors di kota Makassar menyarankan agar radio Prambors dapat mengadakan acara “kumpul kribo” lanjutan atau acara-acara lainnya : 93
Hasil Wawancara dengan Saudara Ade, Pendengar Radio Prambors di Makassar pada tanggal 18 November 2007
- 86 -
“Kuis-kuis seperti Nokia Prambors Suzuki Navigator Race, acara serupa misalnya kumpul kribo 2 atau riot on air live.” 94 Wendy Sundari, wartawan majalah Kawanku menyarankan agar radio Prambors dapat menyelesaikan acara yang berbeda dengan stasiun-stasiun radio kompetitornya : “Buat acara yang berbeda dengan radio anak muda lain.” 95 Sementara Andi Kuswandi, wartawan dari Bandung TV menyarankan agar Masima Contents + Channels tidak hanya membuat program untuk menjangkau para pendengar Prambors saja, tetapi juga komunitas-komunitas yang lain seperti pertanyaan di bawah ini : “Program-program
yang
bisa
menjangkau
banyak
khalayak, bukan hanya pendengarnya saja, tetapi komunitaskomunitas yang lain”. 96
94
Hasil Wawancara dengan Saudara Ade, Pendengar radio Prambors di Makasar pada tanggal 18 November 2007 95 Hasil wawancara dengan Saudari Wendy Sudari, Wartawan Majalah Kawanku pada tanggal 16 November 2007 96 Hasil Wawancara dengan Saudara Andi Kuswandi, Wartawan Bandung TV pada tanggal 18 November 2007
- 87 -
TABEL 1 Empat Langkah Proses Kerja Public relations Masima contents + Channels dalam Mempublikasikan Kehadiran Stasiun radio Prambors di Delapan Kota Besar Indonesia
No 1
Langkahlangkah Mendefinisikan
masalah
Proses kerja public relations Masima 1. Dalam
Hasil dari proses kerja public relations Masima 1. Berdasarkan data-data
mengidentifikasi
yang
(analisis
permasalahan
public relations Masima
situasi)
mempublikasikan
radio-radio competitor di
kehadiran
radio
delapan kota tempat radio
Prambors di delapan
Prambors berada adalah
kota besar Indonesia,
sebagai berikut :
public
a. Jakarta – Trax FM &
ketika
relations
Masima mencari dan mengumpulkan faktafakta dan data-data dengan melihat peta siaran radio swasta yang memiliki target pendengar sama
hampir
degan
radio
Prambors di masing- 88 -
telah
didapatkan
Mustang b. Bandung – Oz, 99ers & Ardan c. Yogya – Geronimo, Swaragama d. Semarang
–
Trax,
RCT e. Solo – Solo Radio f. Medan = Kiss, Star
masing kota
FM g. Makassar – Madama h. Surabaya – DJ FM, Hard Rock, EBS
2. Setelah itu, mereka 2. Kelebihan radi Prambors juga
menggali
yang bisa ditemukan oleh
berbagai
kelebihan
public relations Masima
radio
Prambors
antara lain adalah radio
stasiun-
Prambors selalu berusaha
dibanding
stasiun radio lainnya
menyajikan
di
terbaik, off air maupun
masing-masing
kota
agar
bersaing
dapat dengan
on
air
program
kepada
pendengarnya
para dengan
radio-radio
yang
memadukan selera global
sudah
dulu
kawula
muda
dengan
berada di delapan kota
muatan
lokal
dalam
itu.
program-programnya
lebih
tersebut. 3. Kemudian relations
public 3. Masalah Masima
utama
yang
diidentifikasi oleh public
mengidentifikasi
relations Masima adalah
masalah utama yang
bagaimana
mereka hadapi dalam
kunci
- 89 -
cara
bahwa
pesan stasiun
program ini
radio
Prambors
telah
berada di delapan kota besar
Indonesia
dapat
sampai kepada para calon pendengar publikasi
melalui di
berbagai
media massa, kemudian mengumpulkan
para
pendengar
yang
biasa
setia
disebut
dengan
kawula muda Prambors karena Prambors sebagai radio
yang
dengan
Jakarta
identik harus
menyesuaikan
diri
dengan kota atau daerah setempat 2
Membuat rencana
1. Setelah dan
Penjabaran
mengidentifikasi
komunikasi
program
permasalahan
(strategi)
mempublikasikan kehadiran
ketika public
strategi yang
relations
- 90 -
Masima
adalah sebagai berikut :
radio 1. Tujuan
Prambors di delapan
disusun
perencanaan
utama aktifitas
kota besar Indonesia,
public
public
dilakukan
relations
Masima
kemudian
relations
yang
oleh
Masima
PR adalah
merumuskan
meningkatkan kesadaran
perencanaan aktifitas
akan
public relations yang
Prambors yang sudah ada
akan
di delapan kota besar di
dilakukan
dibantu oleh beberapa
kehadiran
radio
Indonesia.
divisi lain di Masima 2. Khalayak yang menjadi seperti divisi promosi
sasaran
dan divisi sales, serta
komunikasi dari aktifitas
dibawahi
langsung
public relations Masima
oleh direksi Masima,
adalah para pendengar
yang
potensial
Prambors
petunjuk dan tujuan
delapan
kota
kampanye
mereka
tersebut, sesuai dengan
kepada konsultan PR
target demografis yang
(R&R
sudah ditetapkan yaitu
memberikan
strategic
program
di
besar
communications)
kelompok usia 15 – 24
untuk
tahun dengan SES B.
diterjemahkan
ke dalam strategi dan
Selain para
pendekatan
potensial, para partner
bagi
taktikal
program - 91 -
ini.
bisnis
juga
pendengar
menjadi
Kemudian
tim
sasaran
publikasi
konsultan
PR
kampanye ini yakni para
mempresentasikan
pengiklan
perencanaan aktifitas
bisnis yang mempunyai
public relations yang
kepentingan
akan
radio Prambors
dilakukan
dan
mitra
terhadap
Masima kepada tim 3. Pesan kunci yang ingin internal Masima. 2. Perencanaan aktifitas
disampaikan
kepada
khalayak sasaran tersebut
public relations yang
adalah
disusun
mencakup
sebagai wadah kawula
tujuan
muda yang kreatif kini
khalayak
sudah hadir di delapan
penentuan program,
sasarannya dan pesan
“Prambors
kota!”
kunci apa yang ingin 4. Strategi utamanya secara disampaikan
kepada
umum
adalah
khalayak
sasaran
mengadakan acara off air
tersebut,
kemudian
secara serentak di enam
juga strategi utama,
kota
taktik
Yogyakarta,
untuk khalayak
dan
media
dengan
(Bandung, Solo,
menjangkau
Semarang, Surabaya dan
sasaran
Medan) yang diliput oleh
tersebut.
media - 92 -
massa
dengan
tema “The power of 8” dan nama acaa “kumpul kribo” yang terinspirasi dair logo radio Prambors. Kegiatan massa
untuk
dibagi
media menjadi
tiga tahapan, yakni : praevent, event dan postevent. 5. Taktik public relations Masima adalah dengan menetapkan
kota
Bandung sebagai pusat perhatian
untuk
mengundang
media
massa
nasional,
diutamakan media massa anak
muda
serta
mengundang perwakilan dan media massa lokal Bandung mendukung
untuk publikasi.
Untuk lima kota lain, - 93 -
mereka
hanya
mengundang
media
massa lokal saja dengan pesan kunci disamakan untu semua kota. 6. Media massa yang diajak bekerjasama
di
daerah
tiap untuk
mempublikasikan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia adalah sebagai berikut : A. Media cetak lokal dan nasional,
masing-
masing terbagi lagi menjadi bisnis/umum
media dan
media remaja yang mempunyai
segmen
pembaca yang sama
- 94 -
dengan
target
pendengar
radio
Prambors (15 – 25 AB) : a. Media
cetak
nasional
untuk
bisnis/umum seperti
Bisnis
Indonesia, Cakram,
Mix,
BnB. b. Media cetak lokal untuk seperti
umum di
Bandung dengan Pikiran
Rakyat
dan Gala Media, Jawa
Timur
dengan Jawa Pos dan
Surabaya
pos. c. Media nasional remaja Hai, - 95 -
cetak untuk seperti Kawanku,
Gadis,
Aneka
Yess,
Pertama,
GoGrils, Seventeen
dan
Trax. B. Media televisi lokal (contohnya Bandung TV
untuk
Bandung)
kota dan
Nasional dengan JakTV
menjadi
salah
satu media partner. C. Selain media massa, Masima
juga
menggunakan
situs
web Prambors untuk mengkomunikasikan pada para pendengar setia melalui program Prambors dengan
Cirle pengiriman
pesan singkat (short message - 96 -
service)
tentang
program
terbaru
Prambors,
potongan harga yang diberikan para mitra bisnis
dan
update
terkini
trend
anak
muda. 3
Bertindak dan 1. Setelah merumuskan
1. Ketiga tahapan acara
berkomunikasi
perencanaan aktifitas
“kumpul kribo” yang
(implementasi)
public relations untuk
diadakan oleh radio
mempublikasikan
Prambors
kehadiran
sebagai berikut :
radio
Prambors di delapan
adalah
a. Pra
event
kota besar Indonesia,
mengadakan
public
serangkaian
relations
Masima
media
menerapkannya dalam
ke
pelaksanaan
:
gathering
yang difungsikan sebagai
teaser
event “kumpul kribo”
atau
untuk media massa
agar media massa
yang terbagi atas tiga
tertarik
untuk
tahapan acara
meliput.
Target
pemanasan
media dibedakan - 97 -
menjadi
dua
menjadi
:
cetak
bisnis dan umum (Bisnis Indonesia, Cakram,
Mix,
BnB,
dan
sebagainya) serta media
cetak
remaja
(Gadis,
Hai,
Pertama,
Kawanku, Aneka Yess, Trax, dan lain-lain) b. Event : membawa media
cetak
nasional
yang
berpusat
di
Jakarta
(Hai
perwakilan
– dari
Bandung, Gadis – perwakilan Bandung, Yess, - 98 -
dari Aneka
Pertama,
Kawanku, GoGirl, Seventeen) untuk meliput
ke
Bandung
dan
mengundang media
lokal
Bandung dan
(cetak televisi)
untuk memperkuat liputan.
Di
Bandung sebagai pusat
kegiatan,
Masima bekerjasama dengan
Jak-TV
untuk
meliput
acara yang lalu ditayangkan dalam khusus muda - 99 -
program anak berdurasi
kurang lebih 30 menit,
terbagi
dalam
beberapa
penayangan re-run.
dan Untuk
lima kota lain di luar
Bandung,
Masima
hanya
mengundang media
massa
lokal (cetak dan televisi) setempat untuk meliput. c. Post
event
:
menawarkan profil
stasiun
radio
Prambors
dan key person yang
ada
di
Prambors kepada media massa yang bertujuan sebagai amplifikasi - 100 -
dari
event Namun
tersebut. karena
program ini tidak dilaksanakan secara maksimal akibat keterbatasan waktu
para
direksi,
untuk
profil
hanya
muncul
di
majalah BnB. 2. Demi
suksesnya
2. Pembagian
tugas
acara, divisi public
masing-masing divisi
relations
adalah
Masima
dibantu oleh beberapa
berikut :
divisi lain seerti divisi
a. Divisi
promosi
dan
divisi
sebagai
public
relations
sales, serta konsultan
menentukan
PR. Pembagian tugas
strategi ke PR-an
berdasarkan
untuk
fungsi
masing-masing divisi
memaksimalkan
disinergikan
publisitas
antara
- 101 -
atau
tim
internal
terdiri
dari
yang
gaung
lewat
divisi
media baik cetak
public relations, divisi
maupun
promosi
elektronik.
sales
dan
divisi dengan
konsultan
PR
Masima,
R&R
b. Divisi
promosi
menentukan strategi
promosi
strategic
yang tepat untuk
communications
program
ini,
termasuk mencari partner
atau
sponsor
dan
bertanggung jawab
atas
eksekusi program di
tiap-tiap
daerah. c. Divisi
sales
menentukan strategi penjualan untuk memaksimalkan pendapatan iklan - 102 -
baik itu on air maupun off air. d. Konsultan R&R
PR
strategic
communications menyusun formulasi kampanye
PR
yang tepat untuk program
ini,
mengawasi
dan
melaksanakan strategi
yang
sudah
disetujui
tersebut
dalam
suatu
tindakan
nyata. 3.
Setelah
melalui
3. Acara
“kumpul
berbagai
tahapan
kribo”
tersebut
pengerjaan, “kumpul
acara kribo”
diadakan kota
di
enam
tempat
radio
kemudian
Prambors
dilaksanakan di enam
berikut
- 103 -
berada ini
beserta
kota secara serentak
para
(kecuali Jakarta dan
acaranya:
Makassar)
pada
a. Bandung : Bumi
17
Sangkuriang, jam
tanggal
16
–
September
2006
15.00
pengisi
–
23.00.
dengan pusat acara di
Pengisi
acara
:
kota Bandung.
The
upstairs,
Goodnight Electric,
Pure
Saturday, Marcell, Superman
is
Dead,
Club
Eighties,
Saint
Loco,
Mocca,
Homogenic, The Sigit,
komunitas
otomotif modifikasi
serta
komunitas,
seni
FSRD ITB antara lain
komik,
performaning art - 104 -
dan film. b. Semarang : SMA 3
Semarang
(bersamaan dengan
Pentas
Seni SMA 3) jam 11.00
–
Pengisi
23.00. acara
:
Wrong Way, rain Will Fall, Wiwiek n Friend, Foxy Roxy,
PTB,
Shaggy
Dog,
Ecoutez,
Mobil
Derek, Overload Performance, dancer,
cheer
leader, komunitas break
dancer,
anime. c. Yogyakarta
:
Monumen Peringatan - 105 -
1
Marat, jam 16.00 – 23.30. Pengisi acara : My pet Sally,
Hielda,
Laquenca, Erwe, Stigmata,
Sadie,
Bagaikan, Collaboration Music. d. Solo
:
rooftop
pusat Glosir Solo, jam
19.00
23.00.
–
Pengisi
acara : DJ Ri-V, Princess
Sexy
dancer,
Arjuna,
Groovy
Band,
Primitibe Persucssion, Brother Hood dan collaboration performance oleh sahabat kribo. - 106 -
e. Medan
:
Lapangan Parkir Gedung Mandiri Jalan
Imam
Bonjol, jam 14.00 – 2200. Pengisi acara : coconut head,
beautiful
Monday, hairdresser fire,
on
RPBLK,
cherry cola, the cangis,
korine
concepotion, decision
of
Saturday, sexy
U2C dancer,
komunitas graffiti (soulborad) magiz show, modification display. - 107 -
car
f. Surabaya : CCCL (Lembaga Budaya Perancis), 17.00
-
pengisi
jam 23.00.
acara
vox,
:
radif,
Excalibur,
DJ
performance (automated tunes machines), SMADA
band,
Excalibur,
Taste
Band,
parody
show oleh SMA 6 Surabaya, Leader,
cheer cabaret
wadyabala Prambors Surabaya,
DJ
show oleh Samola DJ School, Distro Rotten - 108 -
Apple,
radja Temporary tattoo dan tarot. 4
Megevaluasi
1. Untuk
mengevaluasi 1. Berdasarkan
hasil
program
hasil akhir progam,
evaluasi program yang
(penilaian)
public
dilihat
relations
dari
jumlah
Masima bekerjasama
coverage
dengan konsultam PR
liputan
menggunakan
dibeberapa
pendekatan kuantitatif
nasional seperti Kompas,
terhadap liputan yang
Bisnis
masuk
republika
sebagai
kualitas
yang
dimuat media
Indonesia,
remaja
berikut:
dan
dan
media
seperti
Hai,
a. Berapa
banyak
Gadis, Aneka Yess dan
jumlah
liputan
sebagainya, maka target
yang hadir. b. Berapa
penyebran berita
yang
bernilai
positif,
negative
dan netral.
berita
dianggap sudah tercapai. Hal
ini
terbukti
kenaikan
dari
jumlah
pendengar
radio
Prambors
pasca
acara
nilai berita dengan
“kumpul
kribo”
(data
nilai iklan dalam
sangat rahasia sehingga
ukuran yang sama.
tidak bisa dipaparkan di
c. Berapa ekuivalen
- 109 -
2. Jangka waktu untuk
sini)
mengevaluasi strategi 2. Wartawan sebagai nara komunikasi
PR
sumber
pembanding
tersebut
atau
menambahkan
rekapitulasi
nilai
kesuksesan
pemberitaan
acara
membutuhkan hingga
satu
tiga
bulan
waktu monitoring.
R&R
strategic
publikasi
“kumpul
kribo”
tersebut dapat dilihat dari banyaknya diputar
3. Tugas konsultan PR
bahwa
iklan oleh
Prambors, iklan
yang radio
mengingat
dapat
menjadi
communication dalam
barometer
tahap evaluasi adalah
konsumen suatu media.
secara
Hal
berkala
memberikan
jumlah
ini
disebabkan
dua
karena pemasang iklan
laporan kepada public
biasnaya memasang iklan
relations
Masima
di
(terutama
dalam
bentuk
monitoring
liputan)
untuk
menjadi
bahan
pertimbangan evaluasi kinerja, yakni : - 110 -
suatu
berdasarkan tidaknya
media banyak
konsumen
media tersebut.
di
•
Laporan
harian
berupa
daily
summary. •
Laporan
bulanan
berupa
laporan
bulanan
4.3 Analisa Data Proses menganalisa hasil penelitian yang dilakukan adalah untuk mencari hubungan antara teori atau konsep yang ada degan hasil penelitian yang diperoleh. Dengan adanya analisa data ini, penulis akan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara tak berstruktur dan data-dat alain sehingga dapat memberikan gambaran mengenai aktifitas public relatyions Masima Contents + Channels dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Makassar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa peran divisi public relations Masima Contents + Channels dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia dibantu oleh beberapa divisi lain di Masima, antara lain divisi promosi dan divisi sales,yang dibawahi langsung oleh dieksi Masima public relations Masima juga memperbantukan konsultan PR yakni R&R strategic communications yang direkrut khusus untuk tugas di atas. Pada saat itu, divisi PR Masima - 111 -
Contents + Channels tidak dapat bekerja sendiri karena masih berada di bawah corporate secretary. Meskipun ruang lingkup kerja divisi PR di Masima tidak terlalu luas namun masih mencakup seluruh peran PR yang terdapat dalam buku Rosady Ruslan. Tugas PR Masima untuk memastikan bahwa key message yang disampaikan Masima ke media sesuai dengan platform yang telah ditetapkan oleh Masima, sejalan dengan teori bahwa PR harus berperan sebagai komunikator perusahaan yang diwakili dengan publiknya. Media cetak dan media televisi selaras dengan teori bahwa PR diharapkan dapat membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan mereka. Sedangkan tugas PR Masima untuk membuat guidelines corporate social responsibility yang bisa diaplikasikan oleh seluruh unit radio yang berada di bawah Masima Contents + Channels dan memastikan bahwa publikasi atas event yang dilaksanakan oleh radio-radio Masika tetap sesuai dengan brand platform, juga sesuai dengan teori bahwa PR berperan mendukung fungsi manajemen perusahaan serta berupaya untuk menciptakan citra bagi perusahaannya. Dalam melaksanakan tugas untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambros di delapan kota besar Indoensia, public relations Masima memerlukan perenanaan aktifitas public relations yang baik agar dapat menjangkau khalayak sasarannya. Untuk itu, mereka menerapkan empat (4) langkah pross kerja PR berdasarkan teori Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom atau disebut “Fourstep proble-solving process”.
- 112 -
Langkah pertama yaitu mendefinisikan masalah (analisis situas) merupakan langkah awal yang dilakukan public relations Masima dalam proses kerja tersebut. Kangkah pertama ini termasuk penyelidikan, pemeriksaan dan mengawasi pengetahuan, opini, tingkah laku, dan perbuatan yang berhubungan dan mempengaruhi tindakan serta kebijakan organisasi. Mendefinisikan masalah (analisis situasi) adalah mencari informasi apa yang terjadi saat ini. Menurut hasil penelitian dalam menganalisis situasi yang terjadi, public relations Masima mencari dan mengumpulkan fakta-fakta dan data-data dengan melihat peta siaran radio swasta yang memiliki target pendengar hampir sama dengan radio Prambros dimasing-masing kota tersebut. Kemudian mereka juga menggali berbagai kelebihan radio Prambros dibanding stasiun radio lainnya di masing-masing kota agar dapat bersaing dengan stasiun-stasiun radio lain yang sudah lebih dulu ada di delapan kota tersebut, antara lain dengan selalu menyajikan progam terbaik, off air maupun on air kepada para pendengarnya, serta memadukan selera global kaum muda dengan muatan lokal dalam progam-progamnya tersebut. Setelah itu baru public relations Masima mengidentifikasi masalah utama program ini yakni bagaimana caa pesan kunci bahwa stasiun radio Prambors telah berada di delapan kota besar Indonesia dapat sampai kepada para calon pendengar melalui publikasi di berbagai media massa, kemudian para pendengar setia yang biasa disebut dengan kawula muda Prambors. Hal ini disebabkan karena Prambors sebagai radio yang identik dengan Jakarta harus menyesuaikan diri dengan kota atau daerah setempat. - 113 -
Langkah public relations Masima dalam menganalisis situasi sudah sesuai dengan teori proses kerja PR dari Cutlip, Center dan Broom. Dan hasil dari analisis situasi di atas, public relations Masima merasa yakin bahwa radio Prambors dapat bersaing dengan stasiun-stasiun radio lain yang sudah lebih dulu ada di delapan kota besar Indonesia. Dari hasil penelitian juga terungkap bahwa para calon pendengar di delapan kota besar tersebut umumnya sudah pernah mendengar siaran radio Prambors di kota Jakarta sebelum stasiun radio tersebut hadir di kota mereka. Langkah kedua yaitu membuat rencana dan program (strategi) dengan membuat keputusan mengenai tujuan program, publik, tindakan, strategi dan taktik. Perencanaan aktifitas public relations untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia dirumuskan oleh public relations Masima yang dibantu oleh public relations Masima yang dibantu oleh dibawahi langsung oleh Direksi Masima. Mereka kemudian memberikan petunjuk dan tujuan kampanye Masima kepada konsultan PR yang direktur khusus yaitu R&R strategic communitions, untuk diterjemahkan ke dalam strategi dan pendekatan taktikal bagi program ini. Kemudian tim konsultan PR mempresentyasikan perencanaan aktifitas public relations yang telah mereka susun kepada tim internal Masima. Tujuan utama perencanaan aktifitas public relations yang dilakukan oleh public relations Masima adalah meningkatkan kesadaran akan kehadiran radio Prambors yang kini sudah ada di delapan kota besar di Indonesia. Tujuan ini sesuai degan teori dari Cutlip, Center dan Broom yang menyatakan - 114 -
bahwa tujuan dari perencanaan aktitifitas public relations yaitu memberikan informasi kepada khalayak internal maupun eksternal untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan utamanya tersebut, public relations Masima dalam membuat perencanaan menekankan bahwa pesan kunci harus sampai kepada khalayak yang dituju. Oleh karena itu, pesan kunci tersebut setidaknya memuat “7 C-s PR communications” dari teori Cutlip, Center & Broom. Dalam menyusun rencana dan program (strategi), khalayak yang menjadi sasaran program komunikasi public relations Masima adalah para pendengar potensial Prambors di delapan kota besar tersebut, sesuai dengan target demografis yangs udah ditetapkan yaitu kelompok usia 15 – 24 tahun dengan SES AB. Selain para pendengar potensial, para partner bisnis juga menjadi sasaran publikasi kampanye ini yakni para pengiklan dan mitra bisnis yang mempunyai kepentingan terhadap radio Prambors. Adapun pesan kunci yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran di atas adalah “Prambors sebagai wadah kawula muda yang kreatif kini sudah hadir di delapan kota!” Pesan kunci public relations Masima tersebut cukup sesuai dengan salah satu C dari teori “7 C-s PR communication” Cutlip, Center dan Broom yakni content (isi) yang menyebutkan bahwa isi pesan harus memuat informasi yang bermanfaat bagi khalayak. Di sini khalayak sasara radio Prambors yang menginginkan sebuah stasiun radio yang mempunyai nilai lebih dibanding radio-radio sejenis yang sudah ada, - 115 -
diharapkan akan menyebutkan gembiran kehadiran radio Prambors di kota mereka. Perencanaan aktifitas yang dilakukan oleh public relations masima disesuaikan dengan kesanggupan khalayak (capability of the auidience) yang merupakan salah satu C yang lain dari teori “7 C-s PR communications” Cutlip, Center dan Broom, yakni dalam memilih media harus dilakukan dengan selektif dan disesuaikan kepada keadaan dan kondisi (situasi) khalayak dan bahwa pemilihan media harus dapat menjangkau semua khalayak yang dituju yang disesuaikan dengan kehidupan, kemampuan, kebiasaan dan pengetahuan khalayak tersebut. Karena itulah public relations Masima merenanakan membuat sebuah acara yang bertema “the power of 8” dengan nama acaa “kumpul kribo”, yang terinspirasi oleh logo radio Prambors yang sudah sangat dikenal kaum muda Indonesia. Acara ini diharapkan akan dapat menjangkau khalayak yang dituju di atas (kaum muda di delapan kota tempat radio Prambors berada serta para partner bisnis) karena isi acara yang sangat sesuai dengan kehidupan, kemampuan, kebiasaan dan pengetahuan mereka. Selain itu, acara yang sengaja dirancang berbeda dengan cara-acara off air yang pernah diadakan stasiun radio lain, diharapkan akan dapat menarik minat media massa untuk datang meliput dan mempublikasinnya di media mereka. Dan hal ini juga selaras dengan teori tentang publikasi dari Philip Lesly dan Herbert M. Baus bahwa publikasi merupakan tugas seorang PR dalam menceritakan atau menyampaikan
- 116 -
infromasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas. Perencanaan komunikasi dari aktifitas public relations Masima juga memikirkan kesesuaian saluran (channels), yang merupakan salah satu C lagi dari “7 C-s PR communications” Cutlip, Center dan Broom yang menyarankan untuk mempergunakan saluran komunikasi yang selektif yang diperlukan untuk mencapai khalayak sasaran. Media massa yang dipilih oleh public relations Masima adalah media cetak lokal di delapan kota tempat Prambors berada dan media cetak nasional, baik yang dibaca kalangan bisnis maupun media cetak yang mempunyai segmen pembaca sama dengan target pendengar Prambors, yakni kelompok usia 15 – 25 tahun dari kelas A – B. kemudian media televisi lokal dan nasional dengan Jak-TV menjadi salah satu media partner. Sebagai tambahannya adlaah situs web Prambors untuk mengkomunikasikan pada para pendengar setia melalui program Prambros Cirle dengan pengiriman pesan singkat (short message service) tentang program terbaru Prambors, potongan harga yang diberikan para mitra bisnis dan update terkini trend anak muda. Pemilihan media dengan memperhatikan keadaan dan kondisi khalayak ini sesuai dengan context (konteks), salah satu C dari teori “7 C-s communications” Cutlip, Center dan Broom, karena public relations Masima memilih media-media yang dapat mendukung maksud dan tujuan dari pesan kunci yang ingin disampaikan agar dapat diterima dengan baik dan benar oleh khalayak sasaran.
- 117 -
Strategi utama dari aktifitas public relations Masima secara umum adalah dengan mengadakan acara off air “kumpul kribo” di atas secara serentak di enam kota (Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya dan Medan) pada tanggal 16 – 17 September 2006 yang diliput oleh media massa. Taktik mereka adalah dengan menetapkan kota Bandung sebagai pusat perhatian untuk mengundang media massa nasional, diutamakan media massa anak muda serta mengundang perwakilan dan media massa lokal Bandung untuk
mendukung
publikasi.
Untuk
kota-kota
lain,
mereka
hanya
mengundang media massa lokal saja. Kegiatan untuk medioa massa dibagi menjadi tiga tahapan, yakni pra-event, event dan post-event. Sedangkan pesan kunci disamakan untuk semua kota. Strategi dan taktik dari aktifitas public relations Masima ini sesuai dengan definisi strategi komunikasi dari Anwar Arifin yang mengatakan bahwa strategi komunikasi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi
(communication
planning)
dan
komunikasi
manajemen
(communication management) untuk mencapai tujuan, dimana pendekatannya dilakukan tergantung pada situasi dan kondisi. Untuk mencapai tujuan program secara maksimal, public relations Masima memusatkan kegiatan pada kota Bandung dengan melihat kondisi bahwa lokasi kota ini adalah yang terdekatan dengan ibu kota Jakarta sehingga memudahkan pengundangan media massa nasional. Selain itu kota Bandung dianggap sebagai trendsetter kedua setelah Jakarta di mata kaum muda Indonesia. Acara tidak diadakan di kota Makassar mengingat lokasinya yang sangat jauh dari Jakarta. - 118 -
Langkah ketiga proses kerja PR dari teori Cutlip, Center & Broom adalah bertindak dan berkomunikasi (penerapan). Setelah merumuskan perencanaan aktifitas public relations untuk mempublikasikan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia, publc relations Masima menerapkannya ke dalam pelaksanaan event “kumpul kribo” untuk media massa yang terbagi atas tiga tahapan acara : 1. Pra event : sebelum acara “kumpul kribo” dilaksanakan, public relations Masima
mengadakan
serangkaian
acara
media
gathering
yang
difungsikan sebagai teaser atau pemanasan agar media massa tertarik untuk meliput dengan dua target media yang berbeda, yakni media cetak bisnis dan umum serta media cetak remaja. 2. Event : pada pelaksanaan acara “kumpul kribo” yang dilaksanakan secara serentak di enam kota tempat stasiun radio Prambors berada (Bandung, Semrang, Solo, Yogyakarta, Surabaya dan Medan), public relations Masima membawa media cetak nasional yang berpusat di Jakarta untuk meliput ke Bandung dan mengundang media lokal Bandung baik media cetak dan televisi untuk memperkuat liputan. Di Bandung sebagai pusat kegiatan, public relations Masima bekerjasama dengan Jak-TV untuk meliput acara yang kemudian ditayangkan dalam program khusus anak muda berdurasi kurang lebih 30 menit, terbagi dalam beberapa penayangan dan re-run. Untuk kota-kota lain di luar Bandung (Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya dan Medan), public relations Masima hanya
- 119 -
mengundang media massa lokal (cetak dan televisi) setempat untuk meliput. 3. Post event : setelah acara “kumpul kribo” selesai dilaksanakan, public relations Masima kembali menawarkan profil stasiun radio Prambors dan key person yang ada di radio Prambors kepada media massa. Tujuannya adalah sebagai amplifikasi dari event yang sudah dilaksanakan tersebut. Namun akibat keterbatasan waktu para direksi, program ini tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Pelaksanaan kegiatan untuk media massa yang dibagi menjadi tiga tahapana cara di atas dimaksudkan agar pesan kunci yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran radio Prambors dapat dipublikasikan oleh media massa berulang kali dengan berita yang bervariasi. Di sini termuat teori “7 C-s PR communications” Cutlip, Center dan Broom yang menekankan kesinambungan
dan
konsistensi
(continuity
and
consistency)
untuk
mempermudah penyampaian pesan kunci kepada khalayak sasaran. Pesan kunci juga disampaikan secara konsisten karena disamakan ke semua kota tempat stasiun radio Prambors berada. Selain itu, isi pesan kunci yang sederhana yakni “Prambors sebagai wadah kawula muda yang kreatif kini sudah hadir di delapan kota!”, juga memiliki kejelasan (clarity, yang merupakan salah satu unsur C lagi dari teori “7 C-2 PR communications” Cutlip, Center dan Broom) sehingga mudah dimengerti oleh khalayak sasaran. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa baik khalayak sasaran maupun para wartawan dari media massa yang meliput - 120 -
mengatakan bahwa mereka memahami maksud dari diadakannya acara “kumpul kribo” tersebut dan mengakui bahwa pesan kunci yang ingin disampaikan oleh public relations Masima sudah sampai pada khalayak sasaran. Kesuksesan pelaksanaan cara “kumpul kribo” juga tidak terlepas dari sinergi antara divisi public relations Masima dengan divisi-divisi lain di Masima yang membantu kesuksesan acara seperti divisi promosi dan divisi sales dengan tambahan bantuan dari konsultan PR R&R strategic communications beserta pembagian tugas yang didasarkan pada fungsi masing-masing tim. Hal ini sesuai dengan teori dari Rosady Ruslan yang menyarankan pembentukan team work yang solid dan professional agar progam-program atau kegiatan sosialisasi PR dapat berhasil. Langkah keempat yaitu mengevaluasi program, adalah langkah terakhir yang dilakukan dalam proses kerja PR dari teori Cutlip, Center dan Broom. Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa public relations Masima tidak bekerja sendiri dalam mengevaluasi hasil akhir program. Mereka bekerjasama dengan konsultan PR R&R strategic communicatiosn dengan menggunakan pendekatan kuantitatif terhadap liputan yang masuk dengan beberapa pedoman berikut ini : 1. Berapa banyak jumlah liputan yang hadir. 2. Berapa berita yang bernilai positif, negatif dan netral 3. Berapa ekuivalen nilai berita dengan nilai iklan dalam ukuran yang sama
- 121 -
Jangka waktu untuk mengevaluasi hasil dari aktifitas public relations Masima tersebut atau rekapitulasi nilai pemberitaan membutuhkan satu hingga tiga bulan waktu monitoring liputan berita. Tugas konsultan PR R&R strategic communications dalam tahap evaluasi ini adalah secara berkala memberikan dua laporan kepada public relations Masima (terutama dalam bentuk monitoring liputan) untuk menjadi bahan pertimbangan evaluasi kinerja, yakni laporan harian berupa daily summary dan laporan bulanan. Menurut hasil penelitian yang didasarkan pada wawancara dengan PR Manager Masima Contets + Channels, Bapak Roesdan Pradana, target penyebaran berita dianggap sudah tercapai berdasarkan hasil eveluasi program yag dilihat dari jumlah coverage dan kualita liputan yang dimuat di beberapa media nasional seperti Kompas, Bisnis Indonesia, Republika dan Media remaja seperti Hai, Gadis, Aneka Yess dan sebagainya. Hasil evaluasi tersebut dibuktikan dari kenaikan jumlah pendengar radio Prambors pasca pelaksanaan acara “kumpul kribo” di enam kota tempat stasiun radio Prambors berada. Namun karena data dari AC Nielsen tersebut menjadi rahasia perusahaan, data itu tidak bisa dipaparkan di sini. Jenis publikasi yang digunakan oleh public relations Masima lebih banyak mengarah kepada pure publicity, yakni pemanfaatan ruang untuk publikasi dalam peliputan peristiwa biasa yang mempunyai berita. Sedangkan media publikasi yang digunakan masuk dalam kategori media publikasi eksternal yakni media cetak dan elektronik (televisi dan internet). - 122 -
Berdasarkan hasil wawancara dengan para narasumber pembanding, yakni dua orang mahasiswa di kota Bandung dan Makassar sebagai khalayak sasaran serta dua orang wartawan dari media cetak nasional dan media TV lokal yang diundang untuk meliput acara “kumpul kribo” di Bandung, aktifitas public relations yang dilakukan oleh public relations Masima berjalan dengan baik dan sukses. Hal ini dibuktikan dengan tingkat pengetahuan mereka tentang acara “kumpul kribo”baik melalui kehadiran mereka di acara tersebtu maupun
melalui media massa yang memuat
publikasi tentang acaranya. Selain itu, umumnya mereka dapat memahami maksud diadakannya acara “kumpul kribo” dalam rangka menyampaikan pesan kunci bahwa radio prambors sebagai wadah kawula muda yang kreatif telah hadir di delapan kota besar Indonesia dan mengakui bahwa pesan kunci tersebut sudah sampai pada khalayak sasaran yang dituju. Terdapat juga pengakuan bahwa acara tersebut secara tdiak langsung juga telah membuat mereka mendengarkan siaran radio Prambors di kota mereka. Hal di atas sesuai dengan teori Laswell bahwa penyampaian pesan akan menimbulkan akibat atau efek atau tindakan dari si penerima pesan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa pesan unci yang ingin disampaikan oleh Public Relations Masima dapat sampai kepada khalayak sasaran program dengan baik.
- 123 -
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan penelitian yang dilakukan di perusahaan Masima Contets + Channels mengenai aktifitas public relations yang dilakukan public relations Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia, maka dapat peneliti simpulkan bahwa : Public relations Masima telah menerapkan proses kerja public relations dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia, yaitu : 1. Mendefiniskan masalah (analisis situasi) 2. Membuat rencana dan program (strategi) 3. Bertindak dan berkomunikasi (penerapan) 4. Mengevaluasi program (penilaian) Sebelum membuat perencanaan program, public relations Masima menganalisa situasi untuk mendefinisikan masalah dengan melihat peta kompetisi radio swasta di delapan kota besar Indonesia serta menggali kelebihan radio Prambors dibanding radio-radio lain dengan target pendengar yang sama. Dalam implementasi perencanaan aktifitas public relations yang sudah mereka susun, public relations Masima berupaya semaksimal mungkin agar pesan kunci bahwa stasiun radio Prambors telah berada di delapan kota - 124 -
besar Indoensia dapat sampai kepada khalayak sasaran melalui publikasi di berbagai media massa. Strategi utama aktifitas public relations yang mereka lakukan adalah dengan mengadakan acara off air pada tanggal 16 – 17 September 2006 yang bertema “the power of 8” dan nama acara “kumpul kribo” serta key message (pesan kunci) “Prambors sebagai wadah kawula muda yang kreatif kini sudah hadir di delapan kota!” untuk menarik minat media massa, baik cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik (televisi), lokal maupun nasional, untuk meliput. Dengan menampilkan grupgrup musik yang menjadi pujaan kaum muda serta berbagai kegiatan kreatif untuk mereka seperti graffiti, modifikasi mobil atau motor, film pendek, copy writer, musik, sulap, tattoo dan sebagainya, acara yang diadakan secara seretak di enam kota (Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya dan Medan) dengan pusat acara di kota Bandung tersebut telah berhasil menarik minat hampir semua media massa yang diundang untuk meliputnya. Kegiatan public relations Masima untuk media massa dibagi menjadi tiga tahapan yakni pra event, event dan post event. Di kegiatan pra event, public relations Masima mengadakan serangkaian acara media gathering yang difungsikan sebagai pemanasan agar media massa tertarik untuk meliput. Pada tahap event, public relations Masima membawa media massa nasional yang berpusat di Jakarta untuk meliput ke Bandung dan mengundang media massa lokal Bandung untuk memperkuat liputan. Untuk kota-kota lain di luar Bandung, public relations Masima juga mengundang media massa lokal setempat untuk meliput. Untuk post event, public relations - 125 -
Masima menawarkan profil radio Prambors dan key person yang ada di radio Prambors kepada media massa dengan tujuan sebagai amplifikasi dari acara “kumpul kribo” tersebut. Dengan aktifitas public relations di atas, dari hasil eveluasi terlihat bahwa pesan kunci mengenai kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia dapat sampai kepada khalayak sasaran, yakni para calon pendengar siaran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia tersebut dan para calon pengiklan, melalui publikasi di berbagai media massa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktifitas public relations yang dilakukan oleh public relations Masima telah berhasil.
5.2 Saran Setelah melakuan penelitian dan mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan oleh public relations Masima contents + Channels dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia, peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau pertimbangan sebagai berikut : 5.2.1 Saran Akademis Peneliti mengharapkan untuk penelitian selanjutnya, peneliti lain dapat mencari dan menerapkan teori-teori komunikasi yang baru bagi bidang studi Ilmu Komunikasi khususnya public relations dalam menjalankan aktifitas public relations, sehingga hasilnya akan terlihat lebih baik dan saling melengkapi. - 126 -
5.2.2 Saran Praktis Sebagai saran praktis bagi divisi Public Relations Masima contents+ Channels, peneliti memberikan sumbangan saran antara lain sebagai berikut : 1. Meskipun tugas mempublikasikan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar
Indonesia telah berhasil
dengan baik
dilaksanakan, ada baiknya divisi PR Masima terus memonitor kompetisi radio dengan target pendengar
yang sama dengan
Prambors karena akan selalu bermunculan radio-radio pesaing yang mungkin akan mengancam eksistensi radio Prambors di delapan kota besar tersebut. 2. Divisi PR Masima diharapkan dapat membuat acara-acara off air yang selalu
baru dan berbeda berdasarkan
survey dari para
pendnegar radio Prambors dan dari para pendengar radio kompetitor, sehingga para pendengar radio Prambors tidak bosan untuk hadir
di acara-acara tersebut dan selalu mengikuti
perkembangan radio radio-radio
Prambors. Dengan demikian diharapkan
kompetitor Prambors tidk dapat membaca
arah
strategi Masima dan tidak mengekor untuk membuat acara-acara yang serupa.
- 127 -
DAFTAR PUSTAKA
A. Chaedar Alwasilah. Pokoknya Kualitatif, PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 2002 A.W. Widjaja. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bumi Aksara. Jakarta, 1993 Anthony Davis, Everthing You Should Know About Public Relations. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005 Cutlip M. Scott, Center H. Allen, dan Broom M. Glen, Effective Public Relations, Edisi Kedelapan Dennis McQuail dan Sven Windahl. Model-model Komunikasi, Trans Putu Laxman S. Pandit, Uni Primas, Jakarta, 1985 F. Rachmadi. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994 Frank Jefkins. Public Relations, Edisi Keempat, PT. Erlangga, Jakarta, 1996 Frank Jefkins. Public Relations, Erlangga, Jakarta, 1999 Glenn M. Broom & David M. Dozier, Using Research in Public Relations, New Jersey, Prentice Hall, Engelwood Cliffs, 1990 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. 2006 Imam Slamet. Diktat Azas-azas Publicity. Grafika, Bandung Irwin D. Richard, Introduction to Advertising and Promotion and Integrated Marketing Communication Perspective, 1990 Jalaludin Rachkmat. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1984 Kartini Kartono. Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung, Alumni, 1980
- 128 -
Kertapati Ton, Bunga Rampai Azas-azas Peneranga & Komunikasi, Jakarta : PT. Bina Aksara, 1988 Lawrence W. Nolte and Dennis L. Wilcox. “Effective Publicity” How to Reach the Public By John Ewiley and Sons, Inc, 1984 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Nolte W. Lawrence and Wilcox L. Dennis, “Effective Publicity” How to Reach the Public by John Eqileewiley and Sons, 1984 Onong Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, Bandung, 1981 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Onong Uchjana Effendi. Hubungan Masyarakat : Suatu Studi Komunikologis, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992 Onong Uchjana Effendi. Ilmu Komunikasi dan Praktek. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994 Paul A. Argenti. Corporate Communications, 3rd Edition, McGraw Hill-Irwin, New York, 2003 Renald Kasali, Management Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Idnoensia, Jakarta Penerbit Grafiti, 1994 Renald Kasali. Manajemen Public Relations, Cetakan Kedua, Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafiti, 1999 Richard D. Riwin. Introduction to Advertising and Promotion and Integrated Marketing Communication Perspective Inc, 1990 Robert K. Yin, Study Kasus (Desain dan Metode). Ahli bahasa M. Djanzi. M. PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta, 1995 Rosadi Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1999 Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003 Ruslan Rosadi. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), Jakarta, PT. Raja Gafindo Persada, 1999 - 129 -
Ruslan Rosadi. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002 S. Djuarsa Sendjaja, dkk. Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2001 Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom. Effective Public Relations, 6th Edition – New Jersey, Prentice Hall, 1994 Slamet Imam, Diktat Azaz-azaz Publicity, Grafika Bandung Soenarto Setyodramojo. Public Relations, Pengertian Fungsi dan Peranannya. Papyrus, Surabaya, 2003 Suhartini A. Prosesdur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Reka Cipta, Jakarta, 2002 Ton Kertapati. Bunga Rampai Azas-azas Penerangan dan Komunikasi. Jakarta, PT. Bumi Aksara, 1998
Tambahan : Company Profile Prambors 2006
- 130 -
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER UTAMA Nama
: Roesdan Pradana
Jabatan
: PR Manager Masima Contents + Channels
1. Apa yang menjadi latar belakang kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia? Radio Prambors yang sudah menjadi ikon anak muda sejak medio 70-an sudah dikenal secara nasional. Meski demikian radio Prambors waktu itu hanya exist di Jakarta. Mengingat besarnya potensi pasar yang menyasar ke segmen anak muda 15-24 AB dan banyaknya komunitas-komunitas muda yang tersebar di daerah-daerah membuat pihak manajamen untuk mendirikan radio jaringan Prambors di daerah-daerah yang dianggap potensial.
2. Bagaimana peta siaran radio swasta yang memiliki target pendengar hampir sama dengan radio Prambors di masing-masing kota tersebut? (Mohon dibahas per kota) Jakarta-head to head dengan Trax FM & Mustang; Bandung-Oz, 99ers dan Ardan; Yogya-Geronimo, swaragama; Semarang-Trax, RCT; Solo Solo radio; medan-kiss, star FM; makassar –Madama,Surabaya-DJ FM, Hard rock, EBS.
- 131 -
3. Mengapa masima contents + Channels yakin stasiun radio Prambors dapat bersaing dengan stasiun radio lain yang sudah lebih dulu ada di delapan kota tersebut? Apa saja kelebihan radio prambors dibanding stasiun – stasiun radio lainnya? Prambors mempunyai cirri khas tersendiri dan telah menjadi trend setter kawula muda sejak tahun 70an. Dengan pengalaman menjadi sahabat kawula muda tentu prambors yakin dengan apa yang dimaui oleh para kawula muda baik itu di Jakarta maupun di daerah. Dan Prambors selalu menyajikan program terbaik baik itu off air maupun on air kepada para pendengarnya. Dan dalam programnya memadukan antara selera global kawula muda dengan lokal kontent.
4. Apa saja masalah yang dihadapi Masima dalam memperkenalkan kehadiran stasiun radio prambors di delapan kota tersebut? Masalah utama tentu saja bagaimana agar key message bahwa radio Prambors sudah berada didelapan kota bisa sampai
kepada para calon pendengar,
kemudian mengumpulkan para pendengar setia yang biasa kami sapa dengan sebutan kawula muda Prambors. Dimana Prambors sebagai radio yang identik dengan Jakarta harus menyesuaikan diri dengan kota atau daerah setempat.
- 132 -
5. Menurut Bapak, mengapa Public Relations Masima harus membuat aktifitas dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di kota tersebut? Salah satu fungsi ke PR-an adalah membentuk citra atau imej yang positif dimata para stakeholder termasuk di dalamnya
para pendengar radio
prambors. Dengan adanya strategi ke PR-an yang jelas akan membantu radio Prambors untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien. Dimana dengan program-program yang akan dan telah dilakukan dapat diukur tingkat keefektifannya. Dalam hal ini membangun awareness para stakeholder bahwa Prambors kini sudah bisa didengar di delapan kota.
6. Apa tujuan utama aktifitas yang dilakukan oleh PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota itu? Meningkatkan awareness akan kehadiran radio Prambors yang kini sudah ada di delapan kota besar di Indonesia.
7. Siapa khalayak (stakeholders) yang dituju PR masima dalam melakukan aktifitas untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota ini? Pendengar potensial Prambors di kota-kota setempat, sesuai dengan target demografis yang sudah ditetapkan yaitu 15 – 24 AB. Sebagai tambahan, selain pendengar potensial, para partner bisnis juga menjadi sasaran publikasi
- 133 -
kampanye ini. Mereka biasanya para pengiklan dan mitra bisnis yang mempunyai kepentingan terhadap Prambors.
8. Apa pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran di atas? Prambors sebagai wadah kawula muda yang kreatif kini sudah hadir di delapan kota.
9. Menurut Bapak, apa yang harus dilakukan oleh tim PR Masima dalam mengkomunikasikan pesan agar dapat sampai kepada khalayak sasaran tersebut? Tentus aja menyusun strategi dan tactical yang tepat. Semua dilakukan secara terintegrasi antara bagian promosi, program dan PR yang dilakukan secara kontinyu dan konsisten. Semua dikemas dalam gaya “prambors” yang khas anak muda termasuk penyusunan tag line, key messages, dan program activation.
10. Bagaimana peran PR Masima dalam menyusun perencanan program komunikasi yang efektif agar dapat menjangkau khalayak sasaran di atas? Membantu dalam hal bekerjasama dengan media-media yang mempunyai target market serupa, sehingga bisa menjaring pendengar potensial.
- 134 -
11. Media apa saja yang diajak bekerjasama untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran ? siapa yang menyiapkan data media yang akan diajak bekerja sama tersebut? Siapa yang menentukan media masa saja yang akan terlihat kerja sama? Umumnya di tiap daerah kami menargetkan media lokal utama seperti di Bandung dengan pikiran rakyat dan gala media. Jawa timur dengan Jawa Pos dan Surabaya pos. selain itu tentu saja media-media yang mempunyai segmen pembaca yang sama dengan kami 15-24 AB. Data disiapkan bersama tim promosi dengan PR. Yang menentukan tentu saja tim manajemen atas rekomendasi tim PR dan promosi.
12. Selain media massa, adakah media PR lain yang digunakan PR Masima untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran ? jika ada, mohon disebutkan contohnya! Selain radio, Prambors juga mempunyai web site. Para komunitas dan mitra bisnis juga di update melalui e-newsletter, e-bulletin dan news alert. Bahkan di beberapa kota besar
kami mengkomunikasikan para pendengar setia
melalui elektronik melalui program prambors cirle dimana para pelanggan akan menerima pesan singkat SMS mengenai program terbaru Prambors, potongan harga yang diberikan para mitra bisnis dan update terkini trend anak muda.
- 135 -
13. Apa katifitas yang dilakukan oleh PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio prambors di delapan kota tersebut agar dapat menjangkau khalayak sasaran? Secara umum, Prambors mengadakan serangkaian activity off-air di enam kota yang diliput oleh media. Temanya adalah “The power of 8” dengan nama acara “kumpul kribo”. Fokus PR acitivity dipusatkan di Bandung sebagia center of interest. Kota lain di luar Bandung ditawarkan ke media local setempat. Payung utama atau key messages yang disampaikan adalah “Prambors, wadah kreativitas kawula muda kini hadir didepan kota!” Kegiatan dibagi tiga stages yakni pra-event, event dan post-event. Pra event: mengadakan serangkaian media gathering dengan media, yang difungsikan sebagia teaser atau pemanasan agar media tertarik untuk meliput. Target media dibedakan menjadi dua, yakni media bisnis dan general seperti bisnis Indonesia , cakram, mix, BnB, dan sebagianya serta media remaja seperti gadis, hai, pertama, kawanku, aneka yess, trax dan lain-lain. Event: membawa
media nasional yang berpusat di Jakarta seperti Hai
perwakilan dari Bandung, Gadis-perwakilan dari Bandung. Aneka yess!. Pertama kawanku, GoGrils, seventeen untuk meliput ke Bandung dan mengundang media local Bandung untuk memperkuat liputan. Untuk kota – kota lain di luar Bandung. Prambors juga mengundang media lokal setempat untuk meliput.
- 136 -
Post event: menawarkan profil baik radio prambors maupun key person yang ada di prambors kepada media. Dengan tujuan sebagai amplifikasi dari event tersebut. Media lokal yang diundang adalah cetak dan tv local jika ada, sedangkan media cetak yang diundang adalah yang terbesar di daerah masing-masing. Media elektronik yang diajak kerjasama adalah TV-tv lokal di tiap daerah. Di Bandung sebagia pusat kegiatan Prambors bekerjasama dengan Jak-TV, yang kemudian ditayangkan dalam program khusus anak muda berdurasi kurang lebih 30 menit yang di bagi dalam beberapa penayangan dan re-run. Untuk profil, yang mungul di majalah BnB, program ini tidak dilaksanakan secara penuh mengingat keterbatasan waktu para direksi.
14. Apa saja taktik dari aktifitas yang dilakukan oleh PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota tersebut agar dapat menjangkau khalayak sasaran? Tactical-nya untuk Bandung sebagai pusat perhatian, mengundang media nasional diutamakan media anak muda dan mengundang perwakilan serta media lokal Bandung untuk mendukung publikasi. Di kota lain. Cukup mengundang media local. Dengan key messages yang tentu saja sama, “prambors, wadah kreativitas kawula muda kini hadir di delapan kota!”.
- 137 -
15. Adakah sesuatu yang baru dari aktivitas PR Masima yang Bapak susun dalam mempublikasikan stasiun radio Prambors di delapan kota ini agar menarik perhatian khalayak sasaran? Selling point dari kampanye ini adalah, Prambors sebagai salah satu ikon kawula muda
memberikan wadah kepada kawula muda
untuk unjuk
kreativitas. Tidak hanya di satu kota tetapi sudah delapan kota! Activity anak muda yang ditampilkan antara lain graffiti, modifikasi mobil atau motor, film pendek, copy writer, musik sulap, dan kegiatan seru khas anak muda lainnya. Aktifitas tiap kota tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan di Bandung, hanya pengisi acara atau talent dan komunitas berasal dari kota tersebut.
16. Dalam mengimplementasikan aktivitas PR Masima kepada khalayak sasaran, apakah Bapak terlibat langsung? Siapa saja pihak lain yang turut mengimplementasikan strategi PR yang telah Bapak susun? Bagaimana pembagian
kerja
masing-masing
pihak
yang
terlibat
dalam
pengimplementasian aktifitas yang telah Bapak susun? Ketika program ini berjalan divisi PR belumberdiri sendiri, masih di bawah divisi corporate sekretary. Program ini disusun bersama tim promosi dan sales masima sebagia holding group Prambors. Tim konsultan PR yaitu R& R strategic Communications, juga diperbantukan dalam program ini. Pembagian tugas berdasarkan fungsi masing-masing divisi yang disinergikan oleh tim internal bersama dengan tim konsultan. Tim promosi menentukan strategi promosi yang tepat untuk program ini, termasuk mencari partner atau sponsor. - 138 -
Dan bertanggungjawab atas eksekusi program di tiap-tiap daerah. Tim PR menentukan strategi ke PR an untuk memaksimalkan publisitas atau gaung lewat media baik cetak maupun elektronik. Tim sales menentukan strategi penjualan untuk memaksimalkan pendapatan iklan baik itu on air maupun off air.
17. Apakah Bapak menemukan kendala atau hambatan dalam menerapkan aktifitas PR masima
untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio
prambors di delapan kota tersebut agar dapat menjangkau khalayak sasaran? Hambatan tetap ada, namun setidaknya sudah diantisipasi dengan memberikan key messages yang jelas. Yang semuanya ada dalam press kit yang kita bagikan kepada media seperti press release, fact sheet, dan memberikan contact person yang jelas jika rekan media ingin bertanya lebih lanjut. Salah satu hambatan ataupertanyaany ang sering diajukan adalah apa maksud diadakan acara “kumpulan kribo” dan menjual cerita ini ke media agar mereka tertarik untuk meliput.
- 139 -
18. Apakah setelah program komunikasi PR Masima selesai dilaksanakan Bapak melihat aktifitas yang dilakukan oleh PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun prambors di delapan kota berjalan denganbaik dan membuahkan hasilyang memuaskan? Jika dilihat dari jumlah coverage dan kualitas liputan yang dimuat dibeberapa media nasional seperti kompas, bisnis Indonesia, Republika, Hai, Gadis, aneka Yess dan sebagianya, maka target penyebaran berita sudah tercapai. Hal ini bisa dibuktikan dengan naiknya jumalh pendengar Prambors
pasca acara
kumpul kribo, tapi mohon maaf data ini sifatnya sangat confidential jadi tidak bisa kami berikan.
19. Apakah aktifitas yang dilakukan oleh PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio prambors di delapan kota ini dapat menjangkau khalayak sasaran? Jika dilihat dari ragam liputan yang mencakup koran nasional dan media remaja maka target audience sudah tercapai.
- 140 -
20. Apa metode yang dipakai untuk mengevaluasi
aktifitas yang telah
dijalankan PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio prambors di delapan kota sehingga dapt diketahui apakah publikasi dapat menjangkau khalyak sasaran ? bagaimana cara melakukan
evaluasi
tersebut? Berapa lama jangkau waktu untuk mengevaluasi aktifitas PR tersebut? Tim internal bekerjsama dengan konsultan PR menggunakan pendekatan kuantitiatif terhadap liputan yang masuk. Seperti berapa banyak jumlah liputan yang hadir, berapa yang berita yang bernilai positif, negative, dan netral, berapa ekuivalen nilai berita dengan nilai iklan dalam ukuran yang sama. Rekapitulasi nilai pemberitaan ini setidaknya membutuhkan satu bulan waktu monitoring atau tiga bulan waktu monitoring.
21. Berdasarkan hasil evaluasi, apa saja perbaikan program yang Bapak rasa perlu bila di kemudian hari harus menyusun dan mengimplementasikan aktifitas PR yang sama? Secara keseluruhan semua berjalan baik, karena kami yakin sebuah program bisa berhasil jika didukung oleh tim yang solid dan strategi yang terfokus. Komitmen anggota tim juga sangat diperlukan agar implementasi di lapangan bisa berjalan lancar.
- 141 -
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER UTAMA Nama
: Junas Miradiarsyah
Jabatan
: Promotion Manager Masima Contents + Channels
1. Siapakah yang menyusun aktifitas yang dilakukan oleh tim PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran statsiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesaia? Tim internal terdiri dari direksi, promosi dan sales, memberikan brief kepada PR agency untuk penyusunan starategi ke PR-an event ini. Kemudian tim PR agency dari R&R strategic communications mempresentasikan program yang disusunnya kepada tim. Termasuk dim komsultan marketing masima yang merupakan hoding group jaringan radio Prambors.
2. Apa saja peran bagian promosi dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia? Menentukan strategi promosi yang tepat untuk program ini, termasuk mencari partner atau sponsor serta bertanggungjawab atas esekusi program di tiap-tiap daerah.
- 142 -
3. Menurut Bapk, aktifitas apa yang harus dilakukan oleh tim PR Masima dalam menyukseskan publikasi kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota Indonesia untuk menjangkau khalayak sasaran? Menjual keuninkan dari setiap program on air dan off air yang dimiliki prambors, salah satunya denganmengadakan acara “kumpul kribo”.
4. Apa saja program komunikasi yang direncanakan tim PR Masima untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio prambors
di delapan kota
Indonesia agar dapat menjangkau khalayak sasaran? Saya rasa bapak roesdan sebagai PR
akan dapat menjelaskan program
program komunikasi yang dilakukan Masima dengan lebih detil
5. Bagaiman menjabarkan aktifitas yang telah disusun tim PR Masima kepada program-program komunikasi yang efektif agar dapat menjangkau khalayak sasaran? Fokus kami dari bagian promosi
adalah terutama mencari partner atau
sponsor yang dapat diajak bekerjsama untuk acara “kumpul kribo” di tiap daerah. Maka kami harus memikirkan berbagai acara menarik bagi kawula muda yang akan dapat membuat pihak sponsor melihat manfaatnya menjadi sponsor acara kami.
- 143 -
6. Siapa saja pihak yang terlibat dan dengan siapa saja tim PR masima bekerjasama dalam mengimplementasikan program-program komunikasi yang telah disusun tim PR Masima untuk mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota agar dapat mengjangkau khalayak sasaran? Tim internal terdiri dari direksi, corporate secretary, bagian program, promosi dan sales tim eksternal yakni konsultan PR dan marketing, media partner kami adalah Jak TV dan tv-tv lokal; mitra bisnis kami contohnya McD.
7. Siapa saja pihak yang diajak bekerjasama dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia? Apa saja bentuk kerjsama dengan mereka ? (mohon dijelaskan secara detil). Saya rasa sudah dijawab tadi. Untuk lebih detilnya silahkan melihat fact sheet acara “kumpul kribo”.
8. Apakah
bapak
menentukan
mengimplimentasikan strategi mempublikasikan
kendala
atau
hambatan
komunikasi tim PR
dalam
Masima untuk
kehadiran stasiun radio Prambors di delapn kota
tersebut agar dapat menjangkau
khalayak sasaran ? bila ada, mohon
disebutkan contohnya dan bagaimana cara mengatasinya.! Mencari partner atau sponsor yang tepat bagi acara kami ditiap daerah.
- 144 -
9. Menurut Bapak, apakah aktifitas yang dilakukan tim PR masima sangat membantu dalam kesuksesan publikasi kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota ini? Ya, salah satu parameternya adalah liputan yang cukup banyak di berbagai media baik nasional maupun lokal. Dimana dalam liputan tersebut juga menyebutkan kehadiran Prambors yang kini sudah ada dielapan kota dan Prambros sebagia wadah kawula muda kratif. Liputan ini keluar di media umum dan media anak muda yang kerap dijadikan referensi.
10. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim PR Masima, apa saja perbaikan program yang Bapak rasa perlu bila di kemudian hari harus mengimplementasikan aktifitas PR yang sama? Saya rasa divisi PR lebih mengetahui jawabannya.
- 145 -
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER UTAMA Nama
: Meidy Ahmad
Jabatan
: Konsultasn PR masima dari R&R strategic communications
1. Siapakah yang menyusun aktifitas yang dilakukan oleh tim PR Masima dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota besar Indonesia? Tim internal masima memberikan guidance dan objective kampanye mereka kepada tim konsultan, yaitu kami dari R&R untuk kemudian diterjemahkan dalm bentuk presentasi yang berisi strategi dan tactical approach untuk program ini.
2. Apa saja peran dan tugas konsultan PR dalam mempublikasikan kehadiran stasiun Peran R&R dalam program ini adalah menyusun formulasi kampanye PR yang tepat untuk program ini, mengawasi dan melaksanakan strategi yang sudah disetujui tersebut dalam suatu tindakan nyata.
- 146 -
3. Apakah bapak mengetahui siapa khalayak sasaran dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio prambors di delapan kota Indonesia dan apa key message yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran tersebut? Secara general , sasarn ditetapkan untuk dua kategori yakni umum terutama kalangan bisnis
dan anak muda. The power of 8 merupakan salah satu
gebrakan prambors di usianya ke 35 tahun untuk nunjukkin eksistensi prambors di kawula muda yang menjadi segment prambors yaitu 15-25 AB. Kekuatan untuk terus berkreasi dan berkarya kini ditularkan di delapan kota tempat prambos mangkal. Sehingga semakin besar potensi kreativitas yang bisa digalang bersama kawula muda sehingga menjadi gerakan kreativitas yang tiada henti.
4. Menurut Bapak, aktifitas ap yang harus dilakukan oleh PR Masima dalam menyukseskan publikasi kehadiran stasiun radio Prambors di delapan kota Indonesia untuk menjangkau khalayak sasaran ? Tujuan utama dari kampanye ini adalah meningkatkan awareness bahwasanya radio Prambors, radionya kawula muda, kini sudah ada di delapan kota. Dengan menangkat
isu kreatifitas
kawula muda didelapan kota sebagai
payung utama dari kampanye ini diharapkan menjadi selling point utama dari kampanye ini. Sehingga media tertarik untuk dating, meliput dan menjadi bagian dari kerian dan kreatifitas ini. Dengan banyaknya lokasi Prambors maka kota Bandung dijadikan sentra kegiatan darikegiatan ini. Dimana pusat
- 147 -
kegiatna ke PR-an dipusatkan di kota ini. Sedangkan kota-kota lain hanya mengundang media cetak dan elektronik setempat.
5. Apa saja program komunikasi yang direncanakan PR Masima untuk mempublikasikan kehadiran stasiun
radio Prambors
di delapan kota
Indonesia agar dapat menjangkau khalayak sasaran? Secara garis besar kegiatan ini dibagi dalam tiga tahapan. Pre-event yang juga sebagai teaser bagi rekan media. Event sebagai big event atau big bang. Dan pre-event sebagai amplification dari program yang sudah berjalan. Dengan target medianya media umum yang general dan bisnis, serta anak muda.
6. Bagaimana menjabarkan aktifitas yang telah disusun PR Masima kepada program-program komunikasi yang efektif agar dapat menjangkau khalayak sasaran? Karena program ini ingin menujukkan bahwa prambors kini masih eksis dan konsisten
menjadi “teman” anak muda atau dengan kata lain menyasar
segmen anak muda. Bahkan kini sudah ada didelapan kota besar di Indonesia. Maka target media serta pendekatannya kami bagi dua yakni bisnis dan anak muda. Hal ini untuk menerjemahkan kemauan klien dalam suatu program yang komprehensif dan efektif.
- 148 -
7. Media apa yang digunakan dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio Prambros
di delapan kota Indonesia
agar dapat menjangkau
khalayak sasaan? Bagiaman abentuk dan proses kerja sama dengan mediamedia tersebut?(mohon dijelaskan secara detil) media yang digunakan adalah media cetak,
baik lokal maupun nasional.
Media web lokal dan nasional serta media TV local dan nasional. Pendekatan yang dilakukan sebatas pendekatan liputan kepada media target sesuai dalam staging salahs atu media partner yang pendekatannya dilakukan tim sales dan program Prambors.
11. Apa metode
evaluasi aktifitas PR masima ini, serta
bagaimana cara
pelaksanannya? berapa lama jangka waktu untuk melihat aktifitas PR masima ini berhasil atau tidak dalam mempublikasikan kehadiran stasiun radio prambors didelapan kota kepada khalayak sasaran? Radio Prambors lebih berhak menjawab pertanyaan ini. Tim konsultan PR secara berkala memberikan laporan
harian dan bulanan. Laporan harian
berupa daily summary dan laporan bulanan berupa laporan bulanan. Kedua laporan ini (terutama
dalam bentuk monitoring liputan) menjadi bahan
pertimbangan evaluasi kinerja.
- 149 -
12. Berdasarkan hasil evaluasi PR masima, apa saja perbaikan program yang bapak rasa perlu bila di kemudian hari harus mengimplementasikan aktifitas PR yang sama? Radio Prambors lebih berhak menjawab pertanyaan ini.
- 150 -
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER UTAMA Nama
: Andi
Jabatan
: Wartawan Bandung TV
1. Apakah anda diundang untuk meliput acara “Kumpul kribo” yang diadakan radio prambors untuk mempublikasikan kehadirannya di kota anda? Jika ya, bagiamana bentuk kerja sama media anda dengan Masima contents+channels? Ya diundang. Tidak ada kerjasama dalam acara ini
2. Apakah anda mengetahui media-media lain yang juga diundang untuk meliput acara tersebut? Mohon disebutkan! Media dari Jakarta dan media cetak dan tv Bandung
3. Apakah sebelum diundang meliput acara “kumpul kribo” tersebut, anda sudah mengetahui tentang radio Prambors sebelumnya? Ya sudah
4. Apakah anda mengetahui sispa saja competitor radio prambors di kota anda? Kompetitor
Prambros di Bandung contohnya Ardan FM dan 99ers FM.
Informasi tempat gaul di Jakarta, karena siaran paginya relay dari Prambors Jakarta. - 151 -
5. Apakah anda mengethaui tentang acara “kumpul kribo” yang diadakan radio Prambors untuk mempublikasikan kehadirannya di kota anda? Jika anda mengetahuinya, dari mana anda mendapatkan informasi mengenai acara tersebut ?(mohon sebutkan nama medianya!) Ya, dari radio Prambors, majalah Hai dan kompas.
6. Apakah anda mengetahui apa saja kegiatan yang digelar radio Prambors dalam acara “kumpul kribo” tersebut untuk menari minat sasaran pendengarnya di kota anda untuk hadir? Kalau anda mengetahuinya, apakah anda dapat menyebutkan contoh-contoh kegiatannya? Kalo gak salah musik dan stand-stand seperti pin, tato, kalo gak salah ya si… yang menghadirkan band-band yang ternama atau indie yang sedang naik daun, seperti upstairs, SID dan lain-lain.
7. Apakah anda mengetahui pesan kunci yang ingin disampaikan radio Prambors untuk mempublikasikan kehadirannya di kota anda? Jika anda mengetahuinya, mohon sebutkan pesan kunci tersebut! Terus berkreasi atua berkarya bagi nusa dan bangsa…maksud lho!! hehe…nggak ding, pesan kuncinya sepertinya siyh mau kasih tau di kota ini udah ada radio yang uda sangat kondang itu lho…!
- 152 -
8. Menurut anda, apakah program acara “kumpul kribo” tersebut dalam mempublikasikan kehadiran radio Prambors dikota anda berbeda dengan apa yang pernah dilakukan oleh stasiun-stasiun radio lain dengan target pendengar yang sama? Ya, dari band-band yang dihadirkan berbeda. Kumpul kribo menghadirkan band-band indie yang sedang hit dikalangan anak-anak gaul.
9. Apakah program acara “kumpul kribo” tersbeut telah membuat anda tertarik
untuk mendengarkan program-program siaran radio Prambors
dikota anda? Ya.
10. Apakah setelah radio Prambors, ada stasiun radio
lain dengan target
pendengar yang sama berusaha melakukan program acara serupa ? Jika ya, apakah anda dapat menyebutkan stasiun radio mana saja? Sampai saat ini belum.
11. Apakah program acara stasiun-stasiun radio lain tersebut juga membuat anda tertarikuntuk mendengarkan program-program siaran mereka? Mengapa? Yaaaah, nggak juga…, paling denger radio lain karena iklannya ga banyak, lagunya yang dibanyakkin, tapi lagu barunya tidak sebanyak prambors.
- 153 -
12. Menurut anda, program-program komunikasi atau acara apa lagi yang dapat dilakukan PR masima agar radio Prambors dapat meningkatkan pendengarnya dikota ada? Kuis-kuis seperti Nokia Prambors Suzuki Navigantion race, acara serupa misalnya kumpul kribo 2 atau riot on Air-Live.
- 154 -
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER PEMBANDING Nama
: Wendy Sundari
Jabatan
: Wartawan Majalah Kawanku
1. Apakah anda diundang untuk meliput acara “kumpul Kribo”
yang
diadakan radio Prambors untuk mempublikasikan kehadirannya di delapan kota besar Indonesia? Jika ya, bagaimana bentuk kerja sama media anda dengan Masima contents+ Channels? Iya diundang. Bentuk kerjasamanya di acara ini tidak ada.
2. Apakah anda mengetahui media-media lain yang juga diundang untuk meliput acara tersebut? Mohon disebutkan! Media-media lain ada juga yang diundang. Waktu itu media dari Jakarta yang hadir seperit kompas, Hai, Aneka Yess! Beberapa free magazine, dan lainlain.
3. Apakah anda dapat mengingat apa saja kegiatan yang digelar radio prambors dalam acara “kumpul kribo” di atas untuk menarik minat sasaran pendengarnya di delapan kota tersebut? Band-band dari Jakarta dan mini bazaar.
- 155 -
4. Apakah anda mengetahui pesan kunci yang ingin disampaikan radio prambors untuk mempublikasikan kehadirannya di delapan kota tersebut? Jika anda mengetahuinya, mohon sebutkan pesan kunci tersebut! Lupa detailnya euuy…hehehehehe….. lihat di klipingan tulisan gw aja. Pesan kuncinya, biar pendengar radio anak muda Bandun beralih jadi pendengar Prambors lah! Hehehehe….
5. Menurut anda, apakah pesankunci radio Prambors tersebut sudah sampai kepada khalayak sasarannya? Jika sudah, dapat anda menyebutkan alasannya? Jika belum, menurut anda, kendala apa yang menghambat penyampaian pesan tersebut? Ya sudah. Narasumber gw untuk di daerah kebanyakan adalah komunitas Prambros di Bandung. Makasar, Medan dan lain-lain.
6. Menurut anda, apakah program acara “kumpul kribo” tersebut dalam mempublikasikan kehadiran radio Prambors di delapan kota besar Indonesia berbeda dengan apa yang pernah dilakukan oleh stasiun stasiun radio lain dengan target pendengar yang sama? Ya berbeda. Prambros kreatif dan inovatif. 7. Menurut anda, apakah program acara “kumpul kribo” tersebut telah membaut target pendengar radio Prambors di delapan kota Indonesia tertarik untuk mendengarkan program-program siarannya? Ya. - 156 -
8. Apakah setelah radio Prambors, anda pernah diundang stasiun radio lain dengan garget pendnegar yang sama berusaha melakukan program acara serupa? Jika ya, apakah anda dapat menyebutkan stasiun radio mana saja? Pernah siyh diundang stasiun radio lain, tetapi acaranya berbeda dan crowd massanya lebih banyak sewaktu acara prambors.
9. Menurut anda, apakah program acara stasiun-stasiun radio lain tersebut juga membuat khalayak sasaran mereka tertarik untuk mendengarkan program-program siaran mereka? Mengapa? Ya dong tentunya….. kalo radio itu pendengarnya banyak, para pemasang iklan juga akan tertarik memasang produk mereka di situ.
10. Menurut anda, program-program
komunikasi apa lagi yang dapat
dilakukan PR masima agar radio Prambors dapat meningkatkan pendengarnya di delapan kota besar Indonesia diluar Jakarta tersebut? Buat acara yang berbeda dengan radio anak muda lain.
- 157 -
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER PEMBANDING Nama
: Ade
Jabatan
: Mahasiswa, pendengar radio Prambors dari Makassar
1. Dari mana anda mengetahui kehadiran stasiun radio Prambors dikota anda? Dari temen-temen nongkrong dan dari baca majalah Hai.
2. Apakah sebelum mengetahui kehadiran stasiun radio Prambors di kota anda, anda sudah pernah mendengar radio Prambors atau mengetahui program-program siaran andalanya? Ya sudah pernah dengar radio Prambors waktu sedang liburan di Jakarta. Siaran andalan yang saya senengin untuk didengar yaitu Riot on Air.
3. Apa stasiun radio favorit anda sebelum radio Prambors hadir dikota anda? Madama FM
4. Apa kelebihan program-program siaran radio Prambros sehingga anda beralih menjadi pendengar radio Prambors? Lebih tepat dengan sasaranya, anak-anak muda, dari musik sampai informasi seperti tempat nongkrong, event-event yang ada. Bisa dengar.
- 158 -
5. Menurut anda, bagiamana peta kompetisi
radio siaran swasta dengan
target pendengar yang smaa dengan radio prambors sebelum dan sesudah kehadiran radio Prambors di kota anda? Sama-sama bersaing, Prambors punya kans untuk menyaring pendengar lebih banyak karena radio ini berasal dari group radio jaringan yang mendapat support dari para pemasang iklan.
6. Apakah anda dapat mengingat apa saja kegiatan yang digelar Prambors
radio
dalam acara “kumpul Kribo” di atas untuk menarik minat
sasaran pendengarnya dikota anda? Sstand tattoo, bazaar anak muda kreatif, band yang sedang ngetop, dan lainlain.
7. Apakah anda mengetahui pesan kunci yang ingin disampaikan radio prambors untukmempublikasikan kehadirannya di kota anda? Jika anda mengetahuinya, mohon sebutkan pesan kunci tersebut! Ingin menyampaikan bahwa Prambors memperhatikan juga kreatifitas
adalah radio anak muda yang
dari para kawula muda, sekaligus untuk
menjaring pendengar yang banyak dan para pemasang iklan.
- 159 -
8. Menurut anda, apakah pesan kunci radio Prambors tersebut sudah sampai kepada khalayak sasarannya? Jika sudah, dapat anda menyebutkan alasanyna? Jika belum, menurut anda, kendala apa yang menghambat penyampaian pesan tersebut? Kunci pesarnya sudah dapat sampai kepada para khalayak sasarannya. Dapat dilihat dari banyaknya iklan yang diputar oleh Prambors. Para pemasang iklan biasanya memasang iklan disuatu media berdasarkan banyak tidaknya konsumen di media tersebut.
9. Menurut anda, apakah program acara “kumpul kribo” tersebut dalam mempublikasikan kehadiran radio rambors di kota anda berbeda dengan apa yang pernah dilakukan oleh stasiun-stasiun radio lain dengan target pendengar yang sama? Ya berbeda.
10. Menurut anda, apakah program acara “kumpul kribo” tersebut telah membuat target pendengar radio Prambors di kta anda tertarik untuk menengarkan program-program siarannya? Ya tertarik
- 160 -
11. Apakah setelah radio Prambors, anda pernah diundang stasiun radio lain dengan target pendengar yang sama berusaha melakukan program acara serupa? Jika ya, apakah anda dapat menyebutkan stasiun radio mana saja? Acara serupa pernah diadakan oleh radio
lain, tetapi coverage beritanya
untuk dimuat di mediamassa tidak sebanyak Prambors.
12. Menurut anda, paakah program acara stasiun-stasiun radio lain tersebut juga membaut khalayak sasaran mereka tertarik untuk mendengarkan program-program siaran mereka? Mengapa? Ya tertarik. Biasanya khalayak yang dituju adalah fans club radio itu sendiri.
13. Menurut anda, program-program komunikasi apa lagi yang dapat dilakukan PR Masima agar radio
Prambors
dapat meningkatkan
pendengarnya di kota anda? Program-program yang bias menjangkau banyak khalayak, bukan hanya pendengarnya saja, tetapi komunitas-komunitas yang lain.
- 161 -
TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER PEMBANDING Nama
: Dessy
Jabatan
: Mahasiswa, bukan pendengar radio Prambors dari Bandung
1. Dari mana anda mengetahui kehadiran stasiun radio Prambors dikota anda? Liat keramaian acaranya waktu di Gazibu, dekat gedung sate 2. Apakah sebelum mengetahui
kehadiran stasin radio Prambors di kota
anda, anda sudah pernah mendengar radio Prambors atau mengetahui program-program siaran andalannya? Pernah siaran andalannya apa ya….? Yang pagi siaran dengan Desta Club 80’s.
3. Apa stasin radio favorit anda sebelum radio Prambors hadir dikota anda? MGT FM, KLCBS, Radio Rase
4. Apa yang membuat anda enggan beralih menjadi pendengar radio Prambors? Penyiarnya terlalu “Jakarta” padahal mereka itu anak-anak “lokal” kaleee…
- 162 -
5. Apakah anda mengetahui tentang acara “kumpul kribo” yang diadakan radio Prambosr untuk mempublikasikan kehadirannya di kota anda? Jika anda mengetahuinya, darimana anda mendapatkan informasi mengenai acara tersebut? (Mohon sebutkan nama medianya). Waktu itu pernah mampir bentar di acara itu, baca juga beritanya dipikiran rakyat, kompas dan nonton di Bandung TV.
6. Apakah anda mengetahui apa saja kegiatan yang digelar radio Prambors dalam acara “kumpul kribo” tersebut untuk menarik minat sasaran pendengarnya
di kota anda untuk hadir? Kalau anda mengetahuinya,
apakah anda dapat menyebutkan contoh-contoh kegiatannya? Banyak band-band dari Jakarta yang didatengin…
7. Apakah anda mengetahui pesan kunci yang ingin disampaikan radio Prambors untuk mempublikasikan kehadirannya di kota anda? Jika anda mengetahuinya, mohon sebutkan pesan kunci tersebut! Mau promo ke anak-anak Bandung…
- 163 -
8. Menurut anda, apakah program acara “kumpul kribo” tersebut dalam mempublikasikan kehadiran radio Prambors di kota anda berbeda dengan apa yang pernah dilakukan oleh stasiun-stasiun radio lain dengan target pendengar yang sama? Yup…berbeda.., bahkan stasiun radio lain belum pernah ngadain acara serame ini.
9. Apakah program acara “kumpul kribo” tersebut telah membuat anda tertarik untuk mendengarkan program-program siaran radio Prambors di kota anda? Ya, sesekali aja…, kalau pas mau tau
lagu baru and apa aja yang lagi
heappening di Jakarta.
10. Apakah setelah radio Prambors, ada stasiun radio lain dengan target pendengar yang sama berusaha melakukan program acara serupa? Jika ya, apakah anda dapat menyebutkan stasiun radio mana saja? Belum ada.
11. Apakah program acara stasiun-stasiun radio lain tersebut juga membuat anda teratrik utnuk mendengarkan program-program Mengapa? Seneng dengar lagu-lagu jazz di KLCBS.
- 164 -
siaran mereka?
12. Menurut anda, program-program komunikasi atau acara apa lagi yang dapat dilakukan PR Masima agar radio Prambors dapat meningkatkan pendengarnya dikota anda? Sering-sering datang ke Bandung aja, kaya”kumpul kribo” kemarin.
- 165 -
Curriculum Vitae Caecilia Pingkan Kapojos Taman Alfa Indah Blok D5 No. 16 Joglo Jakarta 11640 e-mail :
[email protected]
Pendidikan
Universitas Mercu Buana – Fakultas Ilmu Komunikasi, Program Studi Public Relations, S1 (2005 – 2008) Jakarta Akademi Sekretaris dan Management, Don Bosco, D3 Sekretaris (1993 – 1996) Jakarta
Pengalaman Kerja
Media Relations – R&R Strategic Communications (Januari 2007 – sekarang) Sekretaris dan Investor Relations – PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (Mei 2005 – Januari 2007) Sekretaris Dept. Property Management PT. Procon Indah, (April 2004 – April 2005)
Service
Frelance – 99.5 FeMale Radio, Jakarta (2002 – 2004) Sales Consultant – VOLVO, Indomobil (2000 – 2002) Jr. Sales Executive – PT. Astra International (Jan – Agts 2000) Sales & Marketing Staff – NISSAN, Indomobil (1999) Sekretaris Sales Operation Div. Head NISSAN, Indomobil (1996 – 1998) Aktivitas
Master of Ceremony (2003 – sekarang) Pengajar anak-anak Jalanan di Pasar Cipete (2003 – 2004) MC “Halal Bil Halal COCA COLA (Dec’ 2003) MC “Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah” (July 2003) MC “Bazaar-Pentas Musik, artis Katon Bagaskara” (April 2003) Griup Tari Jawa oleh retno Maruti – Taman Ismail Marzuki (2001 – 2002)
Hobyy
Travelling, Musik, Olah Raga, Membaca, Memasak
- 166 -
–