PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING UNTUK MEINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI AP3 SMK NEGERI 28 JAKARTA Dra. Tri Budi Lestari.,M.M ( Guru smkn 28 jakarta) ABSTRAKSI “Penggunaan strategi pembelajaran cooperatif learning untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas XI AP3 SMK Negeri 28 Jakarta ” Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Pkn peserta didik kelas XI AP3 SMKN 28 Jakarata melalui penerapan model pembelajaran cooperatif learning. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua silkus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi atau evaluasi dan refleksi yang dilakukan disetiap silkus. Secara psikologis peserta didik di kelas XI AP3 adalah anak yang telah masuk masa pubertas atau dari masa anak-anak ke masa dewasa oleh karena itu mereka harus bisa menganalisis dan memandang terhadap sesuatu itu menyeluruh dengan penghayatan secara totalitas. Atas dasar itulah masalahnya, sehingga kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk mereka adalah model pembelajaran dengan pendekatan cooperatif learning, dan suasana pembelajarannya pun diciptakan yang menyenangkan. Sehubungan dengan model pembelajaran dengan pendekatan cooperatif learning merupakan strategi pembelajaran yang lebih banyak peserta didik dalam menggali materi harus mandiri karena teman sebaya merupakan nara sumber untuk peserta didik lainnya, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana efektifitas konsep pembelajaran dengan pendekatan cooperatif learning itu dapat memotivasi belajar peserta didik untuk kreatif yang berdampak kepada hasil belajar yang optimal. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur yang di mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan/tindakan pengamatan, observasi atau evaluasi dan diakhiri dengan refleksi guna menentukan dilanjutkan atau sudah cukup tindakan penelitian itu. Dilihat dari hasil analisa data, bahwa dari silkus satu ke siklus berikutnya yaitu sikus dua menunjukan hasil yang terus menerus meningkat.
Kata Kunci : Cooperatif learning, meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegraan
73
dasar yang
1. PENDAHULUAN
berkenan dengan hubungan
Proses belajar mengajar merupakan suatu
antar warganegara dengan Negara. Dengan
proses
demikian
yang
mengandung
serangkaian
diharapkan
pendidikan
perbuatan guru dan peserta didik atas dasar
kewarganegaraan
hubungan timbal balik yang langsung
kebosanan oleh karena itu kepada setiap
dalam situasi educative untuk mencapai
guru
tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan
pendidikan kewarganegaraan ini dengan
timbal balik antara guru dan peserta didik
model pembelajaran yang menyenangkan
itu
bagi
dan dapat memotivasi peserta didik untuk
berlangsungnya proses belajar mengajar .
mengetahui lebih jauh tentang keidupan
Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
merupakan
syarat
utama
diharapkan
tidak
menimbulkan
dapat
mengajarkan
mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hanya hubungan antara guru dan peserta
didik,
tetapi
berupa
interaksi
edukatif.
Menurut
Tabrani
Rusyan
dalam
mendifinisikan proses belajar mengajar berpendapat
bahwa
proses
belajar
mengajar, adalah suatu proses melihat dan Pendidikan Kewarganegaraan mengarah
mengalami, mengamati dan memahami
pada pembentukan moral yang diharapkan
melalui pembinaan, pemberian penjelasan,
diwujudkan dalam perilaku sehari-hari,
pemberian bantuan dan dorongan dari
melalui pendidikan kewarganegaran para
pendidik.
peserta
didik
diharapkan
mampu
mengembangkan potensinya baik sebagai
Dari pengertian di atas dapat dikatakan
pribadi, anggota masyarakat, bangsa dan
bahwa proses belajar mengajar merupakan
Negara.
suatu kegiatan yang tidak terpisahkan antara guru sebagai pengajar dengan peserta
Disamping kewarganegaraan dibekali
itu
melalui peserta
pengetahuan
dan
pendidikan didik
juga
kemampuan
74
didik sebagai pelajar dalam mencapai tujuan edukatif.
Berdasarkan observasi awal di lapangan
belajar, bekerja dan bertanggung jawab
tingkat pemahaman terhadap materi yang
secara sungguh-sungguh untuk mencapai
disajikan oleh guru terhadap peserta didik
tujuan yang telah ditetapkan.
SMK Negeri 28 Jakarta kelas XI AP3 pada tahun pelajaran tahun 2012 mengalami 2. Rumusan Masalah penurunan. Hal ini menurut pengamatan
Berdasarkan latar belakang masalahnya,
penulis disebabkan oleh pendekatan dan
maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
strategi yang kurang tepat diterapkan sehingga motivasi belajar rendah, dengan
a. Apakah
penerapan
hasil belajar peserta didik berada di bawah
pembelajaran
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni
dapat
70.
terhadap
strategi
cooperative
learning
meningkatkan
pemahaman
pelajaran
pendidikan
kewarganegaraan Penulis
menduga
penerapan
strategi
pembelajaran perlu dirubah menjadi strategi
. b. Bagaimanakah
yang menarik bagi peserta didik yakni
pembelajaran
cooperative learning.
dapat
learning
(pembelajaran
strategi
cooperative
learning
meningkatkan
pemahaman
pelajaran
pendidikan
terhadap Kooperatif
penerapan
kewarganegaraan.
kooperatif) berbeda dengan metode diskusi yang biasanya dilaksanakan di kelas, karena 3. Tujuan Penelitian pembelajaran
kooperatif
menekankan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka
pembelajaran dalam kelompok kecil di
tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
mana peserta didik belajar dan bekerjasama
1. Untuk
untuk
mencpai
Pembelajaran tanggung
tujuan
yang
koopertif
jawab
optimal.
meletakkan
individu
sekligus
kelompok, sehingga diri peserta didik
mengkaji
pengaruh cooperative meningkatkan
seberapa
besar
penggunaan
strategi
learning
dapat
pemahaman
terhadap
pelajaran Pendidikan kewarganegaraan.
tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku saling
ketergantungan
secara
positif.
2. Untuk mengetahui prosedur yang tepat
Kondisi ini dapat mendorong siswa untuk
dalam penerapan strategi cooperative
75
learning
dalam
pemahaman
meningkatkan mendiskripsikan
terhadap
hasil
pengamatan
selama
pelajaran tindakan berlansung. Sedangkan untuk nilai
Pendidikan kewarganegaraan
kuantitative menunjuk pada buku laporan pendidikan yang
4. Metode Penelitian Rancangan
menunjukan
pada
laporan pendidikan yang ditetapkan prosedur
penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dalam satuan pendidikan
sebagai
berikut:
penelitian ini adalah model pembelajaran
a. Nilai 90 – 100 sangat baik
spiral atau siklus, menurut Stephen Kemmis
b. Nilai, 79 – 89 baik
dan MC, Taggaret. Dengan ditemukan
c. Nilai, 70 – 78 cukup
adanya kekurangan, maka perencanaan dan
d. Nilai, 59 – 69 kurang
pelaksanaan perbaikan masih dapat pada
e. Nilai 40 – 58 sangat kurang
siklus
berikutnya
buku
sampai target
yang
diinginkan tercapai. Penelitian Siklus I : Rancangan model Kemmis memiliki empat tahapan pada setiap siklusnya, yaitu
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI
1) membuat rencana tindakkan.
AP3 semester genap tahun 2012 di
2) melaksanakan tindakkan. 3) mengadakan
SMK Negeri 28 Kec. Cilandak, Jakarta
pengamatan
atau
observasi.
Selatan.
Pada
Penelitian ini dilihat dari aspek kedekatan menggunakan
metodelogi
Data yang terkumpul di analisis dengan menggunakan nilai kuantitatif dan kualitatif. kualitatif
(pertama)
pendidikan kewarganegaraan
dengan
materi
standar
pembelajaran
dilakukan
atau
kompetensi hubungan internasional dan organisasi
Perencanaan
nilai
1
internasional
yang
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.
penelitian tindakan kelas (PTK)
Untuk
siklus
dirancang untuk meneliti proses belajar
4) mengadakan refleksi dan evaluasi.
metodologi
A. Tahap Perencanaan
dengan 76
kegiatan
pembelajaran
telah dirumuskan dalam RPP.
Untuk materi ini menggunakan strategi
kelompok yang beranggotakan 5 orang,
metode
masing-masing kelompok di beri nama
cooperative
learning
(pembelajaran
kooperatif).
kelompok
Pembelajaran kooperatif mengupayakan
kelompok
dua,
kelompok
tiga,
peserta
kelompok
empat,
kelompok
lima,
didik
mampu
mengajarkan
kepada peserta lain. Mengajar teman
yaitu
kelompok
satu,
kelompok enam.
sebaya memberikan kesempatan pada
Peserta didik di bagi dalam 6
peserta didik untuk mempelajari sesuatu
kelompok, tiap kelompok kecil terdiri
dengan
dari 5 orang jumlah peserta didik di
baik
dalam
waktu
yang
bersamaan, ia menjadi nara sumber bagi
kelas XI AP3 berjumlah 30 orang
teman yang lainnya. Pengorganisasian pembelajaran
dicirikan
siswa
yang
Langkah- langkah pembelajaran
bekerja dalam situasi pembelajaran
A. Kegiatan awal
kooperatif didorong untuk bekerjasama
a. Apersepsi
pada suatu tugas bersama, dan mereka harus
mengkoordinasikan
usahanya
untuk menyelesaikan tugasnya. Mereka akan berbagi penghargaan bila mereka berhasil sebagai kelompok.
1) Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu 2) Menyampaikan pokok materi pembahasaan hari ini 3) Menginformasikan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran
1. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
siklus
I
(pertama)
pada
4) Pembagian
kelompok
pertemuan pertama dilaksanakan pada
tugas
hari
2012,
kelompok sebagai berikut :
sebanyak 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
5) Guru menyampaikan tugas-
dimulai dari pukul 8.00 s/d pukul 9.30.
tugas yang harus dikerjakan
Kegiatan ini diawali dengan pengarahan
masing-masing anggota
kamis,
6
september
guru dan menjelaskan bahwa hari ini standar
kompetensi
yang
dibahas
hubungan internasional dan organisasi internasional.
Guru
membagi
6 77
masing-
dan
masing
6) kelompok yang berbeda, tugas tersebut adala;
a) kelompok 1 ; Pengertian
4) Setiap
kelompok
menyusun
dan pentingnya hubungan
laporan diskusi secara tertulis
internasional
untuk dipresentasikan.
b) kelompok
2
;
sarana
hubungan internasional
b. Konsolidasi pembelajaran 1) Perwakilan kelompok mempre
c) kelompok 3 ; tahap-tahap
sentasikan hasil diskusinya, dan
perjanjian internasional
kelompok lain memperhatikan
d) kelompok
4
;
fungsi
perwakilan diplomatik
2) Guru
e) kelompok 5 ; peranan organisasi internasional
bangsa-
bangsa
pengajar
klarifikasi
terjadi
3) Guru
kolaborator
terus
mengawasi antusias dan aktifitas
2. Kegiatan inti
selama
proses
pembelajaran berlangsung.
a. Eksplorasi
kelompok
jika
kesalahan konsep.
siswa
1) Secara
memfasilitasi
dengan memberikan pelurusan dan
f) kelompok 6 ; peranan perserikatan
dan memberi tanggapan.
3. Kegiatan akhir bersamaan mencari
setiap informasi
dari buku Pkn dan sumber lain relevan sesuai tugas masingmasing.
terjadi
tiap
kesalahan
kelompok
bila
konsep
dan
melakukan pelurusan konsep b. Mengambil
kesimpulan
secara
bersama-sama
2) . Setiap kelompok mengolah informasi
a. Klarifikasi
dengan
mendiskusikan
c. Evaluasi lisan dengan tanya jawab
cara
d. Guru kolaborator terus mengawasi
dengan
antusias dan aktivitas siswa selama
kelompoknya.
proses pembelajaran berlangsung.
3) Setiap kelompok menganalisis informasi dan menghubungkan
Peserta didik di bagi dalam
dengan kelompoknya.
kelompok, tiap kelompok kecil terdiri dari 5 orang jumlah
peserta didik di
kelas XI AP3 berjumlah 30 orang 78
6
hasil proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siklus I diperoleh
C. Hasil Pengamatan Berdasarkan
hasil
pengamatan
guru
informasi dengan data sebagai berikut :
kolaborator, bahwa belum maksimalnya
Hasil evaluasi siklus I dapat di lihat pada tabel 1 Tabel 1 Prestasi Hasil Belajar Pendidikan kewarganegaraan Siklus I No
Katagori
Jumlah
Presentasi
1
Sangat baik
0
0%
2
Baik
14
46.66%
3
Cukup
7
23.33%
4
Kurang
6
20%
5
sangat kurang
3
10%
Jumlah
30 siswa
Ketuntasan
21 orang siswa yang sudah tuntas
Keterangan Baru mencapai target minimal yaitu 70% lanjut ke silkus dua
9 orang siswa yang belum tuntas
99.99%
Dari hasil nilai tersebut ternyata masih ada 9
kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yang
peserta didik yang belum memenuhi kriteria
telah ditentukan yaitu 70
nilai standar kompetensi untuk pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu 70.
Dengan nilai sangat baik tidak ada peserta didik yang mendapatkannya nilai diperingkat
Berdasarkan hasil nilai tersebut ketuntasan
tersebut, nilai baik diperoleh pada 14 peserta
belajar peserta didik dalam mata pelajaran
didik yang pencapaian nilainya yaitu 80,
Pendidikan Kewarganegaraan telah mencapai
sedang pencapaian nilai cukup yaitu 75 diperoleh 7 peserta didik, nilai kurang yaitu 79
59 dicapai oleh 6 peserta didik, dan nilai sangat kurang yaitu 50 dicapai oleh 3 peserta didik
80
kepada guru, bertanya kepada teman,
D. Refleksi Berdasarkan
hasil
pengamatan
guru
menjawab
pertanyaan,
menaggapi,
kolaborator, bahwa belum maksimalnya
mengerjakan tugas hasilnya rata-rata
hasil proses pembelajaran pendidikan
70%
kewarganegaraan pada siklus I diperoleh
Jadi
disimpulkan Pkn
bahwa
informasi dengan data sebagai berikut :
pembelajaran
1. Kedisiplinan sebagian peserta didik
kompetensi hubungan internasional, perlu
mengikuti proses pembelajaran masih
dilanjutkan
kurang,
memperhatikan
keaktifannya
bermain-main.
cenderung
Sehingga
kedisiplinan peserta didik
nilai
ke
dengan
materi
siklus beberapa
standar
II
dengan
hal
sebagai
berikut ;
rata-rata
1. Materi yang sudah dibagikan tetap
76%.
digunakan
2. Keaktifan
peserta
didik
dalam
2. Memberi motivasi kepada peserta
mengikuti proses pembelajaran yang
didik yang nilainya kurang dari 60
cenderung main-main sehingga nilai rata-rata 74% 3. Ketepatan
waktu,
Penelitian Siklus II peserta
didik
A. Tahap Perencanaan
berusaha menyelesaikan pekerjaan,
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri
hasilnya rata-rata 78%. Ini artinya
28 Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Pada
kemampuan siswa untuk mengikuti
siklus 2 ini dirancang pembelajaran
pelajaran Pkn masih rendah.
dengan materi budaya politik, untuk 2 kali
4. Interaksi peserta didik dengan guru dan
sesamanya,
seperti
pertemuan.
bertanya
81
Peserta didik di bagi dalam 6 kelompok,
B. Tahap Pelaksanaan Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada
tiap kelompok kecil terdiri dari 5 orang
hari
karena jumlah peserta didik di kelas XI AP3
kamis, 20 Oktober 2012 di kelas XI AP3,
berjumlah 30 orang.
dengan 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit) mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul
Guru menyampaikan tugas-tugas yang
09.30.
harus dikerjakan masing-masing anggota Kegiatan
mengabsen
ini
kehadiran
diawali
dengan
peserta
kelompok
didik.
a) kelompok 1 ; Pengertian dan pentingnya
Langkah- langkah pembelajaran
hubungan internasional
1. Kegiatan awal
b) kelompok
a. Apersepsi
2
;
sarana
hubungan
internasional
1) Tanya jawab tentang pelajaran
c) kelompok 3 ; tahap-tahap perjanjian
yang lalu
internasional
2) Menyampaikan pokok materi
d) kelompok
pembahasaan hari ini
e) kelompok
dasar yang ingin dicapai dalam
;
fungsi
perwakilan
5
;
peranan
organisasi
internasional
pembelajaran
f) kelompok kelompok
4
diplomatik
3) Menginformasikan kompetensi
tugas
tugas tersebut
adalah;
Ternyata peserta didik hadir semua.
4) Pembagian
yang berbeda,
dan
6
bangsa-bangsa
masing-masing
kelompok sebagai berikut :
82
;
peranan
perserikatan
2. Kegiatan inti
c. Guru
a. Eksplorasi
pengajar
memfasilitasi
dengan memberikan pelurusan dan
1) Secara
bersamaan
setiap
klarifikasi jika terjadi kesalahan
kelompok mencari informasi
konsep
dari buku Pkn dan sumber lain
d. Guru kolaborator terus mengawasi
relevan sesuai tugas masing-
antusias dan aktifitas siswa selama
masing.
proses pembelajaran berlangsung
2) Setiap
kelompok
informasi
mengolah
dengan
mendiskusikan
cara
3. Kegiatan akhir
dengan
a. Klarifikasi tiap kelompok bila
kelompoknya.
terjadi
kesalahan
3) Setiap kelompok menganalisis
melakukan
informasi dan menghubungkan
b. Mengambil
dengan kelompoknya. 4) Setiap kelompok
menyusun
c. Evaluasi
kesimpulan
secara
hasil
proses
belajar
d. Guru kolaborator terus mengawasi
2. Konsolidasi pembelajaran
antusias dan aktivitas siswa selama kelompok
mempresentasikan
proses Pembelajaran berlangsung.
hasil
C.
diskusinya, dan kelompok lain dan
pelurusan konsep
mengajar.
untuk dipresentasikan.
b. memperhatikan
dan
bersama-sama
laporan diskusi secara tertulis
a. Perwakilan
konsep
memberi
tanggapan
Hasil Pengamatan Berdasarkan
hasil
pengamatan
guru
kolaborator,
hasil proses pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan pada siklus
83
2 diperoleh informasi dengan data sebagai
berikut :
Hasil evaluasi siklus 2 dapat di lihat pada tabel 2 Tabel 2 Prestasi Hasil Belajar Pendidikan kewarganegaraan Siklus 2 No
Katagori
Jumlah
Presentasi
1
Sangat baik
3
10%
2
Baik
22
73.33%
3
Cukup
5
16.66%
4
Kurang
0
0%
5
sangat kurang
0
0%
Jumlah
30 siswa
99,99%
Ketuntasan
Keterangan Sudah mencapai target KKM yang ditentukan
30 orang siswa yang semua sudah tuntas
30 siswa
Berdasarkan hasil nilai tersebut ketuntasan D. Refleksi belajar peserta didik dalam mata pelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan guru
Pendidikan Kewarganegaraan telah mencapai
kolaborator,
kriteria ketuntasan minimal
Pendidikan kewarganegaraan pada siklus 2
( KKM ) yang
telah ditentukan yaitu 70
hasil proses
pembelajaran
diperoleh informasi dengan data
sebagai
berikut : Dengan nilai sangat baik dicapai oleh 3
1. Kedisiplinan sebagian peserta didik
peserta didik nilai yang dicapai yaitu 90, nilai
mengikuti
baik diperoleh pada 22 peserta didik yang
meningkat, keaktifannya. Sehingga nilai
pencapaian
kedisiplinan peserta didik
nilainya
yaitu
82,
sedang
pencapaian nilai cukup yaitu 75 diperoleh 5 peserta didik 84
98%.
proses
pembelajaran
rata-rata
2. Keaktifan
peserta
didik
dalam
Begitu pula dari hasil pengamatan guru
mengikuti proses pembelajaran lebih
kolaborator menunjukan respon dan
antusias sehingga nilai rata-rata 98%
kreatifitas
peserta
didik
selama
mengikuti belajar sangat baik. Hal ini 3. Ketepatan waktu, peserta didik berusaha menyelesaikan pekerjaan, hasilnya rata-
karena guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
rata 97%. Ini artinya kemampuan siswa untuk mengikuti pelajaran Pkn sudah meningkat.
5. Jadi
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
materi
pendidikan
kewarganegaraan
dengan
standar
4. Interaksi peserta didik dengan guru dan kompetensi
hubungan
internasional
sesamanya, seperti bertanya kepada berhasil dengan baik dan memuaskan. guru, bertanya kepada teman, menjawab Dari pengalaman peneliti, menunjukkan pertanyaan, menaggapi, mengerjakan bahwa hasil pembelajaran pada siklus 2 tugas hasilnya rata-rata 99% telah mencapai sesuai dengan KKM yang telah ditetukan. Kemudian
disimpulkan
pembelajaran
bahwa Pendidikan Pemberian materi kesetiap kelompok
kewarganegaraan
dengan
model pada siklus I membantu peserta didik
pembelajaran
pendekatan cooperatif untuk lebih cepat memahami. Peserta
learning
mempercepat
pemahaman didik lebih aktif dan kreatif secara
peserta didik. maksimal. Peserta didik termotivasi
84
dalam mengerjakan tugas-tugas yang
kecenderungannya main-main nilai
diberikan guru.
rata-rata 98%. 3. Ketepatan
waktu
peserta
didik
Suasana kelas lebih dinamis dan lebih
menyelesaikan pekerjaan hasilnya
efektif
proses
rata-rata 96%. Ini artinya masih
pembelajaran jika dibandingkan dengan
kurang termotivasinya peserta didik.
di
pergunakan
sebelumnya.
4. Interaksi peserta didik dan guru dan sesamanya, seperti bertanya kepada
Berdasarkan hasil pengamatan telah
guru,
tercapai hasil maksimal dalam proses
menanggapi,
pembelajaran
hasilnya rata-rata 98%.
pendidikan
kewarganegaraan
pada
siklus
menjawab
pertanyaan,
mengerjakan
tugas
2
diperoleh informasi dengan data sebagai
Jadi
berikut :
pembelajaran PKn
1. Kedisiplinan sebagian peserta didik
kompetensi hubungan internasional dan
mengikuti masih
proses kurang.
disimpulkan
bahwa
materi
dengan standar
pembelajaran
organisasi internasional dapat dicapai
Keaktifannya
dengan hasil yang sangat memuaskan,
cenderung bermain main, sehingga
karena
kriteria
ketuntasan
minimal
nilai kedisiplinan peserta didik rata-
(KKM ) telah dicapai dengan baik.
rata 97%. E. Pembahasan 2. Keaktifan
peserta
didik
dalam Berdasarkan hasil yang diperoleh
mengikuti proses pembelajaran yang dari siklus 1 ke silus 2 menunjukan adanya perubahan peningkatan hasil belajar dengan 85
penerapan model pembelajaran cooperative
2. Tercapainya tujuan untuk menerapkan
learning sebagai upaya meningkatkan hasil
model pembelajaran cooperatif learning
belajar
peserta didik kelas XI AP3 SMK Negeri
pendidikan
kewarganegaraan
peserta didik kelas XI AP3 SMKNegeri 28,
28, Cilandak. Jakarta selatan
cilandak. Jakarta Selatan. Hal
ini
menurut
pengamatan
Hasil belajar tersebut dapat dilihat
kolaborator perubahan dan peningkatan
dari siklus I rata-rata 75% dan pada siklus 2
hasil belajar disebabkan oleh beberapa
rata-rata 99%, berarti terjadi peningkatan
faktor, yaitu :
24%.
a. Guru mampu menciptakan suasana
Perubahan dan peningkatan hasil belajar diatas disimpulkan bahwa: 1. Telah
menjawab
rumusan
apakah
penerapan
yang
peserta
didiknya,
kegiatan masalah
dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu
belajar
menyenangkan
belajar
serta
bagi
menyajikan
mengajar
model
cooperatif learning mendorong peserta didik untuk aktif meresponnya.
model
pembelajaran cooperatif learning dapat
b. Proses pembelajaran dilaksanakan oleh
meningkatkan hasil belajar pendidikan
peneliti
kewarganegaraan standar
dilaksanakan konsisten sesuai dengan
kompetensi
hubungan internasional kelas XI AP3
memenuhi
prosedur
dan
RPP.
SMK Negeri 28, cilandak. Jakarta c. Aktifitas peserta didik dalam mengikuti selatan pembelajaran rata-rata mencapai 98%.
86
d. Antusias serta kemauan belajar tampak KESIMPULAN DAN SARAN optimal.
Sehingga
pengamat A. Kesimpulan
memberikan nilai rata-rata 98%.
Berdasarkan hasil penelitain tindakan kelas yang telah dilaksanakan disimpulkan bahwa
e. Kedisiplinan
dan
ketepatan
waktu
dalam menyelesaikan tugas dari guru rata-rata 97%.
: 1. Untuk
meningkatkan
hasil
belajar
pendidikan kewarganegaraan guru dapat menggunakan
beberapa
metode
f. Interaksi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Khusus untuk kelas XI pembelajaran sangat dinamis, seperti model pembelajaran dengan pendekatan menjawab
pertanyaan,
mengajukan cooperatif
pertanyaan,
mengerjakan
learning.
Artinya
materi
tugas, pelajaran yang disajikan hendaknya
sehingga oleh pengawas memperoleh berorientasi kepada materi pelajaran nilai rata-rata 97%. didiskusikan oleh peserta didik . Maka tidaklah berlebihan bila disimpulkan 2. Dalam proses pembelajaran agar peserta bahwa
keberhasilan
penelitian
dalam didik dapat berinteraksi dan kooperatif
penerapan model pembelajaran cooperatif antar peserta didik, maka dibentuknya learning sebagai upaya meningkatkan hasil kelompok-kelompok kecil sangat cocok belajar pendidikan kewarganegaraan pada dengan perkembangan peserta didik peserta didik kelas XI AP3 SMK Negeri kelas XI Sekolah menengah kejuruan. 28,
Cilandak.
Jakarta
Selatan
sangat
memusakan.
87
3. Meningkatkan motivasi belajar, harga
1. Suasana belajar yang menyenangkan
diri sikap dan perilaku yang positif,
perlu
sehingga
mendorong atau memotivasi peserta
dengan
pembelajaran
kooperatif peserta didik akan tahu
diterapkan,
karena
dapat
didik untuk kreatif dalam belajar.
kedudukannya dan belajar untuk saling menghargai.
2. Metode belajar yang kooperatif dengan membentuk kelompok-kelompok agar dilanjutkan.
B. Saran Bersadarkan
kesimpulan
yang
sesuai 3. Guru agar siap dan mau mengadakan
dengan tujuan penelitian, di kemukakan penelitian tindakan kelas,
sehingga
saran-saran, antara lain : mengetahui kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran dengan metode Model pembelajaran dengan pendekatan yang dipergunakan agar hasil belajar cooperatif
learning
sangat
cocok dapat meningkat.
dipergunakan untuk peserta didik kelas XI.
DAFTAR PUSTAKA Purwanto, M Ngalim. 1987. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya. Retno Listyarti, Setiadi. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. ....... Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen). 2008. Jakarta : Erlangga
88