ABSTRAK
KUALITAS PELAYANAN RESEP DI PUSKESMAS TELUK DALAM BANJARMASIN H.M.Ridho1 ; Yugo Susanto.2 ; M.Erriyadi Fazri3 Penelitian ini dilatar belakangi oleh peningkatan kualitas kesehatan melalui peningakatan mutu pelayanan resep. Mutu pelayanan resep dalam hal ini berdasarkan pada perspektif pasien. Agar tercapainya pelayanan obat yang berkualitas sesuai dengan harapan pasien. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan resep di Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin, Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang mendapat resep dan menerima pelayanan resep di Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan Resep 42,10% cukup, 36,84% sedang, 36,84%,15,78% kurang dan 5,2% buruk. Variabel yang berpengaruh terhadap rendahnya pelayanan terdapat pada dimensi ketanggapan (responsiveness)
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Pelayanan Resep,Kepuasan
ABSTRAK
ANALYSIS OF QUALITY OF RECIPES IN PUSKESMAS TELUK DALAM BANJARMASIN H.M.Ridho1; Yugo Susanto2 ; M.Erriyadi Fazri 3 The background of this research by improving the quality of healthcare trough improved service quality recipes. Quality of service prescribedin in this regard in based on the patient’s perspective. In order to achieve the service quality drugs to the expectations of the patient. This research uses descriptive study determine the quality of care recipes in Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin, the population in this study were all patients who received a prescription and receive service recipes in Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin. This research is descriptive. Techniques of data collection using questioners. The results showed that the quality of care recipe 42,10 % adequate, 36,84% , 15,78% less and 5,2% is bad. Variables that affect the services contained on the lowdimensional responsiveness.
Keyword: Quality of service, Prescription service, satisfaction
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Reformasi layanan kesehatan telah lama dibicarakan, baik di negara maju maupun di negara berkembang, membuat sistem layanan kesehatan yang semakin responsif terhadap kebutuhan pasien dan masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan reorientasi tujuan dari organisasi layanan kesehatan. dan resposisi hubungan pasien-dokter atau profesi layanan kesehatan agar semakin terfokus pada kepentingan pasien. Kesehatan mempunyai peranan besar dalam meningkatkan derajat hidup masyarakat, maka semua Negara berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Pelayanan kesehatan berarti setiap upaya yang diselenggrakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta memberikan kesehatan perseorangan, kelompok, ataupun masyarakat. Sistem kesehatan merupakan salah satu topik yang sangat diperlukan dalam bidang pendidikan dan pengajarakan kesehatan masyarakat. Standar layanan kesehatan merupakan bagian dari layanan kesehatan itu sendiri dengan memainkan peranan yang penting dalam mengatasi masalah mutu layanan kesehatan. Secara luas pengertian standar layanan kesehatan ialah suatu pernyataan mutu yang diharapkan menyangkut masukan, proses, dan keluaran sistem layanan kesehatan (Pohan, 2012). Keadaan geografis, luas wilayah, sarana penghubung dan kepadatan penduduk dalam wilayah kerja puskesmas menyebabkan tidak semua penduduk dapat dengan
mudah mendapatkan akses layanan Puskesmas. agar jangkauan pelayanan Puskesmas lebih merata dan meluas, perlu di tunjang dengan Puskesmas Pembantu. Dalam pembangunan kesehatan, penyelenggaraan upaya kesehatan bangsa Indonesia bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan diwilayah Kabupaten/Kota adalah Dinkes Kabupaten/Kota sedangkan Puskesmas bertanggung jawab terhadap sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan Dinkes Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) menunjukan adanya perubahan yang di sesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan, Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, dan merata dapat di terima dan di jangkau masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang di pikul oleh pemerintah dan masyarakat luas, guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (SDM, sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi klinik (penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat, dan pencatatan/penyimpanan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana dan sarana dan Metode tata laksana yang sesuai dengan upaya mencapai tujuan yang di tetapkan Kualitas pelayanan saat ini dapat diukur dengan dimensi kualitas pelayanan yang di jadikan pedoman untuk menilai hasil kerja dalam bentuk perilaku konsumen. Semakin tinggi kepuasan yang dirasakan konsumen maka akan menimbulkan kecenderungan
perilaku konsumen yang akan menguntungkan perusahaan, sebaliknya semakin rendah kepuasan yang dirasakan konsumen maka akan menimbulkan kecenderungan perilaku konsumen yang akan merugikan perusahaan. Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga, gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh diabaikan jika suatu lembaga ingin hidup dan berkembang, persaingan yang semakin ketat akhir-akhir ini menuntut sebuah lembaga penyedia jasa atau layanan untuk selalu memanjakan konsumen/pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Dimensi kualitas pelayanan terdiri dari , reliability, responsivenees, assurance dan emphaty. Dimensi kualitas pelayanan ini berpengaruh pada harapan dan kenyataan yang diterima. Jika pelanggan memperoleh pelayanan melebihi harapannya maka pelanggan akan mengatakan pelayanan tersebut berkualitas dan kemudian berkembang menjadi kepuasan terhadap penyedia jasa tersebut, sebaliknya apabila pelanggan merasa pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan maka pelanggan akan mengatakan pelayanan tersebut tidak berkualitas sehingga nantinya akan menpengaruhi kepuasan pelanggan. Memberikan kualitas pelayanan di pertimbangkan sebagai sebuah strategi penting supaya sukses dan bertahan dalam lingkungan persaingan saat ini. Kualitas pelayanan adalah tingkatan dimana dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen (Trarintya, 2011).