ISSN 2302-5298
Lingkup Artikel Yang Dimuat Dalam Jurnal Ini Adalah Kajian Empiris dan Konseptual Kontemporer Pada Bidang Ekonomi, Bisnis & Akuntansi
Analisis Kinerja Keuangan Koperasi “Koperlin” Tahun 2010-2012 Ruben Turukay
Abstract
This study aimed to measure the financial performance of cooperatives “Koperlin”. Performance measurement is needed to determine the achievement of performance management in financial manage the cooperative . Some ratios are a major concern to researchers, among others, the ratio of liquidity, profitability, solvency and activity. Based on calculations it can be seen that the current ratio was considered quite good, although there are fluctuations in this ratio, but the rate of increase a good asset makes the cooperative is able to pay its debts; quick Improvement Cooperative Koperlin shows that liquidity is increasing, because the Cooperative Traffic Koperlin improved pay off current debt; of Total Debt to Equity Ratio in the three years mangalami decline. This is due to the decrease in debt and Koperlin Cooperative Cooperative fluctuation in capital. The decrease in this ratio indicates the condition of the Cooperative Koperlin so well, which increases the ability of the Cooperative Koperlin pay off the debt with the use of their own capital; Receivable Turn Over Ratio shows that the collection of accounts receivable occurred despite fluctuations but continued to increase from 2010, the collection of accounts receivable increasing eficien shows Cooperative Koperlin, the collection of accounts receivable due to increased levels of automated income levels will increase, and the increased revenue showed that this cooperative healthy; ratios Return on Equity shows that the cooperative 's Key Words : ability to make a profit is not efficient because it happened ROE levels did Liquidity, Profitability, not increase from 2010 and tend to fluctuate below the level of ROE in Solvency and Activity 2010
Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura Ambon e-mail :
[email protected]
benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 1 ▪ November 2013
43
PENDAHULUAN Peranan Koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya; Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi Koperlin sendiri berdiri pada tanggal 18 Agustus 2002 dengan di sahkan oleh badan hukum pada tanggal 11 November 2002 dengan nomor 518/106/KOP/BH/XI/2002 yang beralamat Jln Diponegoro No 2. Koperasi karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara yang bernama koperasi Koperlin adalah koperasi yang beranggotakan para karyawan PT PLN. Koperasi Koperlin ini memiliki kegiatan atau bidang usaha yang hampir sama dengan koperasi pada umumnya yaitu usaha pertokoan dan unit simpan pinjam serta usaha jasa lainnya. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah berusaha untuk mendapatkan laba yang lebih baik begitu pula dengan sebuah koperasi, walaupun usaha koperasi bukan semata-mata hanya
44
berorientasi pada laba, namun didalam menjalankan aktivitas usahanya koperasi harus memperhatikan bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar posisinya tetap menguntungkan sehingga kelangsungan usahanya dapat terjaga. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada Koperasi Koperlin, dijumpai bahwa kinerja keuangan pada koperasi tersebut secara keseluruhan belum efektif dan efisien,dikarenakan tingkat fluktuasi dari pada aktiva dan laba usaha yang terjadi. Secara umum kinerja Koperasi Koperlin meliputi pelayanan kepada nasabah, manajemen keuangan, pengendalian atau sistem kontrol yang sifatnya terus-menerus. Sedangkan secara khusus kinerja keuangan memfokuskan kepada bagaimana mengelola keuangan organisasi dengan sebaik-baiknya demi mendatangan keuntungan yang sebesarbesarnya. Dalam hal ini, maka pengelolaan keuangan tersebut harus seimbang antara pendapatan dan belanja. Dalam penelitian ini, penelitin ingin mengukur kinerja keuangan koperasi Koperlin. KERANGKA TEORITIS Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode untuk mengetahui hubungan dari pospos tertentu dalam neraca atau labarugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2002:37). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perlambangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah
Analisis Kinerja Keuangan Koperasi “Koperlin”Tahun 2010-2012
lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan. Dari definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan analisa rasio keuangan adalah teknik atau alat untuk mengukur prestasi perusahaan dalam hal menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi serta derajat keuntungan perusahaan dengan menghubungkan antar pos-pos dalam neraca atau laporan rugi-laba atau kombinasi dari keduanya. Pengertian Koperasi Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko/co dan operasi/operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja samademikesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Pengertian koperasi di Indonesia adalah pasal 3 UUD 1945 dan undangundang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Dalam pasal 33 UUD 1945 antara lain dikemukakan perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Sedangkan menurut undang-undang No.25 tahun 1992 adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Dalam PSAK No.27, paragraf 17, menyatakan bahwa: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Sedangkan menurut Undangundang No. 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi, menyatakan bahwa: “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan”. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang memiliki badan hukum dan beranggotakan orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan sebagai manusia memiliki persamaan derajat dengan tidak memandang haluan agama dan politik dan secara sukarela dengan tidak ada paksaan masuk menjadi anggota untuk sekedar memnuhi kebutuhan bersama dan memajukan ekonomi secara bersama. METODOLOGI Identifikasi dan Pengukuran Variabel Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,2002:96).
benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 1 ▪ November 2013
45
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi : Rasio Likuiditas Rasio pengukuran likuiditas, yaitu analisis rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Terdiri atas rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas.
a. Current Ratio/Rasio Lancar
Rasio lancar (current ratio), yaitu rasio yang menunjukkan hubungan (dalam perbandingan) antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek. Angka rasio ini terutama menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek (kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya). Rumus rasio lancar:
b. Quick Ratio
Angka rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya tanpa memperhitungkan persediaan. Tidak disertakannya persediaan dalam aktiva lancar, karena persediaan memerlukan waktu yang lama untuk direalisasi menjadi uang tunai. Rumus rasio cepat:
Rasio Solvabilitas Rasio pengukuran solvabilitas, yaitu analisis rasio untuk mengukur kemampuan perusahan untuk membayar semua hutangnya (baik jangka pendek maupun jangka 46
panjang) apabila dibubarkan (dilikuidasi).
perusahaan
a. Total Debt to Equity Ratio
Rasio hutang atas modal (total debt to equity ratio), yaitu rasio yang menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Rumusnya yaitu:
Rasio Aktivitas Aktivitas adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu (Setiawan, 2005: 19). Rasio aktivitas berisikan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi dalam berbagai harta. Untuk mengukur rasio aktivitas dapat digunakan rasio sebagai berikut: a. Receivable Turnover (Piutang Dagang) Piutang yang dimiliki oleh koperasi dalam hal ini jenis usaha simpan pinjam mempunyai hubungan yang erat dengan volume kredit yang diberikan. Posisi hutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut, yaitu dengan membagi total kredit yang diberikan dengan piutang rata- rata (Setiawan, 2005: 19). rumus Receivable Turnover adalah
Analisis Kinerja Keuangan Koperasi “Koperlin”Tahun 2010-2012
b. Rasio
Rentabilitas atau Profitabilitas (Profitability Ratio) Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah kaaryawan, jumlah cabang dan sebagainya.
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh, dikumpulkan dan diolah terlebih dahulu oleh pihak lain. Data tersebut terdiri dari data-data laporan keuangan (Neraca dan laporan rugi laba) Koperasi KoPerlin periode 2010-2012
berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan. Analisa rasio keuangan digunakan untuk menilai kondisi keuangan koperasi yang mencakup kekuatan dan kelemahannya dalam bidang keuangan atau finansial. Ini akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya dimasa mendatang. Rasio Likuiditas Current Ratio/Rasio Lancar Hasil perhitungan rasio ini disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 1 Current Ratio Koperasi Koperlin Tahun 2010-2012 Tahun 2010 2011 2012
Dalam penelitian ini penulisan menggunakan metode analisis data secara deskriptif kuantitatif,yaitu mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas dari objek yang di teliti kemudian ditarik kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menilai kondisi keuangan koperasi biasanya digunakan analisa rasio keuangan. Analisa rasio keuangan adalah suatu alat analisa keuangan yang menggunakan perhitungan rasio
Hutang Lancar 25.750.200 15.350.000 16.367.000
Current Ratio 3,35 % 7,17 % 7,07 %
Sumber : hasil perhitungan
Metode Analisa Data
Analisa Rasio Keuangan Koperasi Koperlin
Aktiva Lancar 86.283.400 110.179.600 115.730.450
Rasio lancar dari tahun 2010-2012 dinilai cukup baik, walaupun terjadi fluktuasi, namun tingkat kenaikan aktiva yang baik, membuat koperasi mampu membayarkan hutang jangka pendeknya, dan di satu sisi tingkat keamanan bagi para kreditur untuk mengambil kredit pada koprasi dapat terjamin dengan adanya tingkat aktiva yang baik dan tingkat pembayaran hutang yang mampu di bayar oleh koperasi koperlin.
Quick Ratio Hasil perhitungan rasio ini disajikan pada tabel dibawah ini.
benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 1 ▪ November 2013
47
Tabel 2 Quick Ratio Koperasi Koperlin Tahun 2010-2012 Thn 2010 2011 2012
Aktiva Lancar - Pers 83.016.200 104.553.800 110.822.050
Hutang Quick Lancar Ratio 25.750.200 3,22% 15.350.000 6,81% 16.367.000 6,77%
Sumber : hasiil perhitungan Peningkatan rasio ini menunjukan bahwa likuiditas Koperasi Koperlin semakin meningkat, karena kemapuan Koperasi Koperlin melunasi hutang lancarnya bertambah baik. Rasio Solvabilitas Total Debt to Equity Ratio Hasil perhitungan rasio ini disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 3 Total Debt to Equity Ratio Koperasi Koperlin Tahun 2010-2012 Tahun Total Hutang 2010 38.100.000
Total Modal 72.762.250
DER 0,52%
2011
24.595.000
93.900.000
0,26%
2012
34.022.800
109.235.650
0,31%
Sumber : hasiil perhitungan Total Debt to Equity Ratio dalam tiga tahun mangalami penurunan. Penurunan rasio ini menunjukan kondisi Koperasi Koperlin begitu baik, dimana kemampuan Koperasi Koperlin meningkat dalam melunasi hutangnya dengan penggunaan modal sendiri. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Receivable Turn Over Hasil perhitungan rasio ini disajikan pada tabel dibawah ini.
48
Tabel 5 Receivable Turn Over Koperasi Koperlin Tahun 2010-2012
Tahun 2010 2011 2012
Total Receivable Piutang Pendapatan Turn Over 355.526.800 16.543.500 21.60 Kali 376.300.350 32.300.450 16.14 Kali 442.037.750 15.545.450 28.43. Kali
Sumber : hasiil perhitungan Kebiasaan membayar piutang pada tahun 2010 cepat yaitu 22,68 kali dan pada tahun 2011 menurun yaitu 16,14 kali, namun pada tahun 2012 proses pengumpulan piutang makin cepat yaitu 12,96 kali. Dalam hal ini proses pengumpulan piutang yang makin meningkat menunjukan efesienya Koperasi Koperlin, dikarenakan dengan tingkat pengumpulan piutang yang meningkat otomatis tingkat pendapatan pun akan meningkat, dan dengan pendapatan yang meningkat menunjukan bahwa koperasi ini sehat. Rasio rentabilitas Return On Equity Hasil perhitungan rasio ini disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 6 Return On Equity Koperasi Koperlin Tahun 2010-2012 Tahun 2010 2011 2012
Laba Bersih Modal ROE 123.125.594 72.726.250 1,69% 108.523.738 93.900.100 1,15% 128.598.541 109.235.650 1,17%
Sumber : hasiil perhitungan Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas peningkatan modal tidak sejalan dengan tingkat ROE yang mengalami fluktuasi dengan cenderung menurun dari pada tahun 2010, kenyataannya 2011 dan 2012 mengalami fluktuasi
Analisis Kinerja Keuangan Koperasi “Koperlin”Tahun 2010-2012
tetapi tingkat ROE tidak lebih besar dari pada 2010, ini menandakan tingkat kemampuan perusahan untuk mendapatkan laba tidak efisien, karena fluktuasi ROE yang terjadi, dan tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari pada tingkat ROE pada tahun 2010. SIMPULAN Kesimpulan Current Ratio/Rasio Lancar, menunjukan bahwa Rasio ini dinilai cukup baik, walaupun terjadi fluktuasi rasio ini, namun tingkat kenaikan aktiva yang baik membuat koperasi ini mampu membayar hutangnya. Quick Ratio, menunjukan bahwa Peningkatan rasio ini menunjukan bahwa likuiditas Koperasi Koperlin semakin meningkat, karena kemapuan Koperasi Koperlin melunasi hutang lancarnya bertambah baik. Total Debt to Equity Ratio, menunjukan bahwa Total Debt to Equity Ratio dalam tiga tahun mangalami penurunan. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan hutang Koperasi Koperlin dan berfluktuasinya pada modal Koperasi. Penurunan rasio ini menunjukan kondisi Koperasi Koperlin begitu baik, dimana kemampuan Koperasi Koperlin meningkat dalam melunasi hutangnya dengan penggunaan modal sendiri
Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Hasil dari Rasio ini yang di hitung menggunakan Receivable Turn Over menunjukan bahwa pengumpulan piutang yang terjadi walaupun fluktuasi namun terus meningkat dari tahun 2010, pengumpulan piutang yang makin meningkat menunjukan efesienya Koperasi Koperlin, dikarenakan dengan tingkat pengumpulan piutang yang meningkat otomatis tingkat pendapatan pun akan meningkat, dan dengan pendapatan yang meningkat menunjukan bahwa koperasi ini sehat. Rasio Rentabilitas, Hasil dari Rasio ini yang di hitung menggunakan Return On Equity menunjukan bahwa kemampuan koperasi dalam mendapatkan laba tidaklah efisien karena yang terjadi tingkat ROE tidak meningkat dari tahun 2010 dan cenderung berfluktuasi di bawah tingkat ROE pada tahun 2010. Saran Koperasi koperlin memiliki tujuan yang penting untuk mensejahterakan anggotanya. Agar tujuan ini bisa tercapai maka kinerja yang sunguh-sunguh dari manajemen koperasi sangat dibutuhkan. DAFTAR RUJUKAN Bambang Riyanto, (1996) Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Yayasan dan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta. Gitisudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE
benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 1 ▪ November 2013
49
Indriyo Gitosudarmo & H. Basri, Manajemen Keuangan, Fak. Ekonomi UGM, Yogyakarta 1989. J. Fred Weston & Eugene F. Brigham, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan Jilid I, Penerbit Erlangga, Ciracas, Jakarta, 1990. Johar Arifin, (2004) Analisa Laporan Keuangan Berbasis Komputer, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2002 Martono dan Agus Harjito. (2004) Manajemen Keuangan cetakan keempat Penerbit Ekonisia Kampus Fekon VII, Yogyakarta' Mulyadi, (l997) Akuntansi Manajemen, Konsep Manfaat dari Kekayaan. Cetakan ke II STIE YKPN, Yogyakarta. Munawir, S. 2000. Analisis Lapora Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Ridwan Sudjaja dan Inge Berlin, (2003) Manajemen Keuangan Satu. Penerbit PT' Intan Sejati, Klaten, 2003. Soediyono, 1991. Analisis Loporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Soekidjo Notoadmojo, (1997) Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sofyan Harahap, (2004) Analisa Kritis Laporan Keuangan Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
50
Veithzal Rivai, (2004) Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Analisis Kinerja Keuangan Koperasi “Koperlin”Tahun 2010-2012