Jurnal Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011
Dwi Budiadi
PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO Oleh Dwi Budiadi
Ab str a c k Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota Kediri ditinjau dari rasio likuiditas, leverage, dan profitabilitas. Pada rasio likuiditas yaitu kemampuan KUD “Prasojo Kota” Kediri dalam keadaan yang tidak likuid, artinya kurang mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dengan nilai yang masih dibawah standart normal. Pengelolaan kas KUD Prasojo Kota Kediri berjalan efektif, terbukti cash ratio selam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 mengalami peningkatan, meskipun berada dibawah nilai standar. Sedangkan pada rasio laverage kondisi KUD Prasojo Kota Kediri dalam keadaan kurang baik, karena kurang mampu menyelesaikan kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang dengan keseluruhan aktiva dan modal. Hal ini dapat dilihat dari kedua ratio solvabilitas yang berada dibawah nilai standart. Ratio profitabilitas KUD “Prasojo Kota” Kediri dalam keadaan cukup produktif dan efektif. Karena kemampuan koperasi dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya menghasilkan keuntungan. Kata Kunci : Analisis Rasio, Kinerja Keuangan
1. PENDAHULUAN Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Untuk mencapai tujuan itu, koperasi sangat memerlukan informasi atas laporan keuangan untuk dapat membuat estimasi-estimasi terhadap rencana kerja koperasi yang akan datang. Hal ini dilakukan untuk dapat bersaing dalam merebut pangsa pasar yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan keuntungan koperasi. Salah satu informasi yang paling mudah diterima dari dalam koperasi dan berkaitan erat dengan usaha perolehan laba adalah berasal dari bidang keuangan yaitu bidang akuntansi. Informasi dari laporan keuangan dapat diungkapkan dengan melakukan analisa terhadap laporan keuangan sebagai ujung tombak pertama dalam langkah-langkah budgeting dan pengestimasian serta mempersiapkan landasan bagi perencanaan operasional koperasi untuk masa / periode selanjutnya. Salah satu analisa yang biasa digunakan oleh pihak manajemen adalah analisa rasio. Dengan analisa ini dapat
mengetahui perkembangan koperasi dalam periode yang bersangkutan maupun periodeperiode sebelumnya dengan membandingkan pos-pos yang ada dalam neraca maupun rugi/laba. Dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia yang terimbas krisis financial global yang terjadi saat ini, koperasi mengalami atau menghadapi cobaan yang sangat berat. Tidak hanya untuk menanggulangi krisis ekonomi, tetapi juga menanggulangi krisis kepercayaan. Dan untuk meningkatkan hasil usaha dari Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota disusun dalam laporan keuangan tahunan (RAT) yang dipertanggung jawabkan kepada semua anggota koperasi tiap tahunnya yang pada umumnya neraca dan laporan rugi laba. 2.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut diatas rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota Kediri ditinjau dari rasio likuiditas, leverage, dan profitabilitas?”.
Politeknik Cahaya Surya Kediri
29
Jurnal Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011
3.
TINJAUAN PUSTAKA
Laporan keuangan merupakan suatu alat pertanggungjawaban hasil kerja yang telah dilaksanakan pada suatu periode tertentu yang berguna dalam penyusunan rencana di masa yang akan datang. Menurut Baridwan (2004: 17) “Laporan keuangan merupakan suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan”. Laporan keuangan menurut Munawir (2004: 2) ”Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut”. Sedangkan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004: 2) : Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah bagian dari akuntansi yang menggambarkan tentang keadaan keuangan dalam periode waktu tertentu serta merupakan laporan utama yang memuat tentang posisi keuangan yang terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan dengan tujuan dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut. Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca, dan Perhitungan Rugi–Laba serta Laporan Perubahan Modal, dimana Neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) Rugi–Laba memperlihatkan hasil–hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan–alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien sangat diperlukan agar perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja usahanya ditengah persaingan yang tajam. Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi
Dwi Budiadi
dan kinerja perusahaan, dapat dilakukan analisis terhadap laporan keuangan yang dimilikinya. Seperti yang diungkapkan oleh Riyanto (2001: 327), “mengadakan interprestasi atau analisa terhadap laporan finansial suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari perusahaan yang bersangkutan”. Menurut Munawir (2000: 31), “Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan–kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas dan Provitability, Stabilitas Usaha”. 1) Likuditas Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likuid”, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya kalau perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “illikuid”. 2) Solvabilitas Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik keuangan jangka pendek maupun keuangan jangka panjang. 3) Rentabilitas atau profitability Rentabilitas atau profitability adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kamampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui
Politeknik Cahaya Surya Kediri
30
Jurnal Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011
dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. 4) Stabilitas usaha Stabilitas usaha adalah menunjukkan kemampuan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang–hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang– hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan utuk membayar deviden serta teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan. Faktor–faktor tersebut diatas (likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, serta stabilitas usaha) akan dapat diketahui dengan cara menganalisa dan menginterprestasikan metode atau teknik analisa yang tepat/sesuai dengan tujuan analisa. Dengan kata lain laporan keuangan suatu perusahaan perlu dianalisa karena dengan analisa tersebut akan diperoleh semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil–hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Metode analisis digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos–pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan–perubahan dari masing–masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat–alat pembanding lainnya. Metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan menurut Munawir (2000: 36) ada dua yaitu “analisa horizontal dan analisa vertikal”. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisa dinamis. Analisa vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertikal ini disebut juga sebagai metode analisa yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk
Dwi Budiadi
periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya. Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa ini akan dapat menggambarkan tentang baik atau buruk keadaan posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan. Macam rasio keuangan ada banyak karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan analisa atau pihak – pihak yang berkepentingan terhadap data keuangan atau laporan keuangan dari suatu perusahaan tertentu. Menurut Warsono (2003: 25) ada enam kelemahan penting yang dapat ditemukan dari analisa rasio keuangan, yaitu : 1) Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan perusahaan berada jika perusahaan beroperasi dalam beberapa bidang usaha. 2) Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan saja dan hanya memberikan panduan umum, karena bukan merupakan hasil penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan dalm industri maupun sampel yang cocok dari beberapa industri. 3) Perbedaaan praktek akuntansi pada tiaptiap perusahaan dapat menghasilkan perbedaan rasio yang dihitung. 4) Rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. 5) Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginkan. Rata-rata industri hanya dapat memberikan panduan atas posisi keuangan perusahaan rata-rata industri. 6) Banyak perusahaan mengalami situasi musiman dalam kegiatan operasinya. Jadi pos neraca dan rasionya akan berubah sepanjang tahun saat laporn disiapkan. Menurut Sawir (2001: 1),”Kinerja keuangan merupakan suatu kondisi keuangan perusahaan yang dinilai dengan bantuan alat-alat analisis tertentu.” Mangkunegara (2000: 67) mengatakan bahwa penilaian kinerja adalah “Hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Sehingga dapat dikatakan bahwa penilaian kinerja adalah penentuan efektivitas operasional perusahaan secara periodic yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai dan untuk membuat program
Politeknik Cahaya Surya Kediri
31
Jurnal Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011
perbaikan apabila diperlukan. Tujuan pokok penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001: 416), adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan memenuhi standart perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standart perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. 4.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada KUD “Prasojo Kota” yang berlokasi di Jl. Kapten Tendean 198 Kediri. Data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data yang diperoleh tersebut adalah Laporan Neraca dan Laporan L/R tahun 2006-2008. Setelah semua data terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Analisa data digunakan dalam memecahkan masalah penelitian. Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode horizontal yaitu mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan pada suatu periode dan dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui perkembangannya. Koperasi unit desa (KUD) “Prasojo Kota” berdiri sejak tahun 1981 dan berbadan hukum No. 4895/BH/II/81 Tertanggal 12 Mei 1981 dan pada tanggal 20 Agustus 1992 diperbaharui dengan Akta Pendirian Nomor : 4895 A/BH/II/81. Dan pada tahun 1992 KUD “Prasojo-Kota” Kediri berkedudukan di desa Ngronggo Kecamatan Kota Kediri. Tujuan utamanya seperti yang tertuang pada anggaran dasar adalah mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan daerah kerja pada umumnya. Untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan serta kemajuan KUD perlu adanya peran serta aktif anggota dan wadah yang menampung segala aspirasi mereka. Di sisi lain para pengurus tidak saja dituntut untuk mengelola dengan baik tetapi juga mempertanggung jawabkan segala yang telah dikerjakan selama menjabat kepengurusan dan melaporkan hasil-hasil yang telah dicapai. Untuk itu sejak tahun 1981 berdirinya KUD”Prasojo-Kota” Kediri telah diupayakan rutinitas adanya Rapat Anggota Tahunan. Sesuatu yang seharusnya selalu diadakan oleh badan usaha yang berbentuk koperasi. Setelah diperoleh data-data yang relevan untuk mengadakan suatu analisa yaitu analisa rasio, dimana dalam hal ini diambil dari pos-pos yang ada di neraca maupun diperhitungan rugi
Dwi Budiadi
atau laba KUD ”Prasojo Kota” Kediri, maka perlulah kiranya untuk dianalisa lebih lanjut agar dapat informasi yang sesuai dengan kebutuhan penganalisa. Untuk mempermudah perhitungan serta mengoreksi ulang apabila terdapat kesalahan sehubung dengan analisa data itu sendiri, maka disini diklasifikasikan pos-pos yang dibutuhkan oleh masing-masing jenis rasio, yaitu : a. Ratio Likuiditas Ratio likuiditas adalah ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan KUD Prasojo Kota Kediri dalam membiayai operasional dan memenuhi kewajiban finansial pada saat ditagih. Tabel 1 KUD Prasojo Kota Kediri Rasio Likuiditas No 1. 2.
Rasio Current Ratio Cash Ratio
2006 119,06 % 2,61 %
2007 123,47 % 5,44 %
2008 117,37 % 5,80 %
Standar 200 40
Sumber : data primer, diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hutang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 1,19 untuk tahun 2006, untuk tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,23. Sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp. 1,17. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan harta lancar dalam keadaan kurang terjamin karena dapat dilihat dari tabel diatas bahwa current ratio dari tahun ke tahun berada dibawah nilai standart 200 ( Bambang, 2001: 26 ). Sedangkan untuk cash ratio menunjukkan bahwa pada tahun 2006 untuk hutang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh kas sebesar Rp. 0,0261 dan untuk tahun 2007 sebesar Rp. 0,0544 sedangkan tahun 2008 sebesar Rp. 0,0580. Dari tahun ke tahunnya kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi walaupun kas yang tersedia dalam koperasi mengalami peningkatan. b.
Ratio Laverage atau Solvabilitas Ratio Laverage adalah kemampuan perusahaan untuk menjamin seluruh kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang dengan seluruh aktiva dan modal. Rasio Laverage atau solvabilitas adalah rasio yang mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Tabel
Politeknik Cahaya Surya Kediri
32
Jurnal Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011
berikut menunjukkan nilai dari Laverage atau rasio solvabilitas.
Dwi Budiadi
rasio
Hasil analisis profitabilitas atau rentabilitas KUD Prasojo Kota Kediri dari tahun 2006 sampai dengan 2008 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3 KUD Prasojo Kota Kediri Rasio Profitabilitas
Tabel 2 KUD Prasojo Kota Kediri Rasio Laverage No 1. 2.
Rasio Total Debt to equity Ratio Total Debt to Capital Asset
2006 59,6 % 37,37 %
2007 61,02 % 37,89 %
2008 88,8 % 47,05 %
Standar 100 50
No 1. 2.
Sumber : data primer, diolah Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa total hutang terhadap modal sendiri atau total debt to equity Ratio dapat diartikan Rp. 1,00 jumlah hutang dijamin oleh Rp. 0,596 modal sendiri untuk tahun 2006 dan Rp. 0,6102 untuk tahun 2007 serta Rp. 0,888 untuk tahun 2008. Hal ini menunjukkan tingkat dari kemampuan setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang dari tahun 2006 sampai dengan 2008 pada koperasi memang ada peningkatan. Namun ratio hutang dengan modal sendiri dari tahun 2006 sampai dengan 2008 berada dibawah nilai ratio standar 100 ( Bambang, 2001: 28 ) sehingga dalam posisi aman karena memiliki kemampuan untuk menjamin seluruh kewajiban dengan modal sendiri Sedangkan perhitungan rasio jumlah hutang terhadap jumlah aktiva atau Total Debt to Capital Asset sebesar Rp. 0,3737 dari setiap aktiva Rp.1,00 aktiva digunakan untuk menjamin hutang pada tahun 2006 dan Rp. Rp. 0,3789 untuk tahun 2007 serta pada tahun 2008 sebesar Rp. 0,4705. Maka besar aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang semakin meningkat. Namun belum diketemukan standart rasio yang tepat mendekati standart yang cukup memadai untuk rasio laverage. Namun kami berpendapat bahwa jumlah modal kerja sendiri sebanyak 2 kali lipat jumlah hutang yang cukup memadai kestabilan perusahaan. c. Ratio Profitabilitas atau Rentabilitas Ratio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Dengan analisis ini maka dapat digunakan untuk melihat kemampuan pengurus dalam mendapatkan keuntungan dengan kekayaan yang dimiliki.
Rasio Return on total asset (ROA) Return on equity (ROE)
2006 0,81 % 1,28 %
2007 1,04 % 1,68 %
2008 0,89 % 1,69 %
Sumber : data primer, diolah Dari tabel di atas Return on total Asset (ROA) atau hasil pengembalian atas total aktiva sebesar 0,81% pada tahun 2006 untuk tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 1,04% dan pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,89%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang saham dan kreditor) koperasi dalam keadaan produktif dalam memberikan pengembalian kepada kedua penanam modal Sedangkan Return On Equity (ROE) atau hasil pengembalian atas ekuitas sebesar 1,28% pada tahun 2006 serta sebesar 1,68% pada tahun 2007, dan 1,69% pada tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2006 sampai 2008 mengalami peningkatan berarti kemampuan untuk meningkatkan keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri berada pada tingkat yang efektif. Sehingga KUD Prasojo Kota Kediri mampu menghasilkan keuntungan yang relevan. 5.
KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengadakan penelitian pada KUD Prasojo Kota Kediri, dan dilakukan analisia data dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangannya cukup sehat dengan bukti-bukti sebagai berikut : 1. Pada rasio likuiditas yaitu kemampuan KUD “Prasojo Kota” Kediri dalam keadaan yang tidak likuid, artinya kurang mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dengan nilai yang masih dibawah standart normal. Pengelolaan kas KUD Prasojo Kota Kediri berjalan efektif, terbukti cash ratio selam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 mengalami
Politeknik Cahaya Surya Kediri
33
Jurnal Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011
2.
3.
peningkatan, meskipun berada dibawah nilai standar. Sedangkan pada rasio laverage kondisi KUD Prasojo Kota Kediri dalam keadaan kurang baik, karena kurang mampu menyelesaikan kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang dengan keseluruhan aktiva dan modal. Hal ini dapat dilihat dari kedua ratio solvabilitas yang berada dibawah nilai standart. Ratio profitabilitas KUD “Prasojo Kota” Kediri dalam keadaan cukup produktif dan efektif. Karena kemampuan koperasi dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya menghasilkan keuntungan.
Adapun saran – saran bagi KUD Prasojo Kota Kediri sebagai berikut : 1. Perlu ditingkatkannya kemampuan manajemen dalam mengelola koperasi yang kurang bagus dan tidak efisien agar dalam pengelolaan selanjutnya mengalami peningkatan. Dengan cara melakukan analisa rasio keuangan dari tahun ke tahun sehingga dapat diketahui seberapa jauh tingkat kinerja koperasi tersebut dan keberhasilan pihak manajemen dalam mengelola koperasi. 2. KUD Prasojo Kota Kediri sebaiknya terus dapat meningkatkan likuiditas koperasi dengan menjaga kondisi kas dan piutang agar tetap mampu memenuhi kewajiban. 3. Koperasi harus dapat memperhatikan lagi dalam pengolahan keuangan dengan harus selalu mengecek atau memperhatikan keuangan Koperasi Unit Desa ”Prasojo Kota” seiring dengan fluktuasi ( kenaikan dan penurunan ) jumlah keuangan koperasi, sehingga kinerja keuangan koperasi dapat terus meningkat dan dapat terus bertahan pada tahun berikutnya. 4. Dan untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menambah objek agar dapat diperbandingkan kinerja keuangannya dan periode yang digunakan atau dalam periode 5 tahun terakhir. Sehingga akan mendapatkan hasil perbandingan yang lebih terperinci.
Dwi Budiadi
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta Fraser, Lyn dan Ormiston Ailen. 2004. Laporan Keuangan. Jakarta. PT. Indeks. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan ,Salemba. Jakarta Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Mahduh M. Hanafi. 2005. Analisis Laporan Keuangan. AMP YKPN. Yogyakarta Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Munawir, S. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta. M. Hanafi, Mamduh dkk. 2005. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta. PT.BPFE Yogyakarta. Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Warsono. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang.
Politeknik Cahaya Surya Kediri
34