PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN BALANCED SCORECARD
Rudy Lizwaril Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama E-mail:
[email protected]
. ABSTRAK
Jurnal llrniah Akuntansi dan Humanika JlNAH Volume4 Nomor 2 Singaraja, Junl 2015 ISSN 2089-3310
Koperasi di Indonesia pada saat ini belum memiliki kinerja yang memuaskan. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan atau unit tisaha hanya berdasarkan aspek finansial. Demikian pula halnya dengan koperasi, koperasi dinyatakan berkinerja baik jika memperoleh laba yang tinggi dan memiliki aset yang besar. Oleh karena koperasi memiliki tujuan yang tidak semata-mata bisnis, diperlukan stiatu metode trntuk mengukur kinerja koperasi dari berbagai aspek. SaIah satu metode yang dianggap tepat untuk mengukur kinerja koperasi adalah balanced scorecard. Hasil pengukuran kinerja Koperasi INTI dengan menggunakan metode balanced scorecard dari tahun 2008 s.d. 2009 berturut-turut 98,85; 85,27; 95,77; 76,90; 87,97; 89,96, namun demikian belum pernah mencapai skor 100. Pencapaian masing-masing perspektif selalu berubah, ha1 ini disebabkan Koperasi INTI belum dapat mempertahankan kinerja yang telah dicapai. Agar dapat mencapai skor yang optimal peneliti menyarankan agar koperasi perlu mempertahankan pencapaian skor yung telah ada dengan tetap berusaha mencapai target-target lainnya, beberapa unsur yang hams diperhatikan untuk masing-masing perspektif adalah: (a) Untuk p e r s p e w keuangan: Perputaran persediaan, melakukan perbaikan manajemen pembelian, sehingga dapat mengurangi hari terjual persediaan, (b) Untuk perspektif bisnis internal: Penyelesaian Laporan Keuangan Perlu disempurnakan sistem informasi akuntansi melalui penyediaan perangkat lunak sistem pelaporan keuangan, sehingga laporan keuangan dapat diselesikan lebih cepat, (c) Untuk perspektif belajar dun berkembang: Kaderisasi dan sumbang saran. Perlu dilakukan promosi pelatihan anggota sehingga lebih banyak lagi anggota yang ikut serta. Untuk sistem sumbang saran perlu dilengkapi dengan saran dun cara-cara melaksanakan saran tersebut, sehingga sistem sumbang saran ini menjadi lebih efektiJ:
pelanggan, perspektif bisnis internal dan
PENDAHULUAN Koperasi di Indonesia meskipun
perspektif perturnbuhan dan pembelajaran.
sudah lama berdiri, masih belum memiliki kinerja yang memuaskan.
Berdasarkan latar belakang di atas
Secara umum,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
perrnasalahan yang dihadapi koperasi adalah
tentang pengukuran kinerja koperasi dengan
kekurangan likuiditas, legalitas dan belum
balanced
scorecard.
meratanya pemanfaatan teknologi untuk
maslaah
dalam
peningkatan
Bagaimanakah pengukuran kinerja koperasi
pelayanan
efektivitas (Choirul
dan
efisiensi
Djamhari,
Deputi
Adapun
penelitian
rumusan ini
yakni
dengan metode balanced scorecard?
Bidang Pembiayaan Kementrian Koperasi dan UKM, www.bisnis.com, 2 1-05-2014). Sama halnya dengan jenis usaha
i
KAJIAN PUSTAKA
1.1. Kinerja
lainnya, pengukuran kinerja koperasi masih
Pengertian kinerja dalam Kamus
bersifat tradisional. Pengukuran kinerja ini
Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan
lebih menitikberatkan pada aspek keuangan,
oleh Balai Pustaka adalah :
sehingga suatu koperasi dinilai baik jika
1. sesuatu yang dicapai
labanya tinggi dan likuiditasnya baik.
2. prestasi yang diperlihatkan
Padahal sebuah koperasi punya tugas yang
3. kemampuan
lebih utama disamping memperoleh laba
(1995503).
yang
tinggi
yaitu
Siege1
meningkatkan
kerja dan
(tt
Shim
peralatan) memberikan
batasan yang lebih rinci tentang kinerja yaitu
kesejahteraan anggotanya. Untuk mengetahui kinerja koperasi
: "Pernyataan yang menyajikan ukuran hasil
secara keseluruhan perlu digunakan suatu
yang sebenarnya dari beberapa kegiatan
metode
pribadi atau kesatuan pada periode waktu
yang dapat mengukur
kinerja
koperasi bukan dari aspek keuangannya saja
yang
melainkan juga aspek-aspek non keuangan.
dibandingkan dengan anggaran atau ukuran
Metode yang dianggap dapat memenuhi
standar yang diperoleh dengan beberapa
keinginan
asumsi keadaan selama periode yang sama".
untuk
menilai
kinerja
organisasiJperusahaan secara keseluruhan adalah balanced scorecard. Dengan metode ini diharapkan pengukuran kinerja tidak hanya pada asepk keuangan saja melainkan juga
asepk
lainnya
yaitu
perspektif
sarna.
(1994:340).
Hasil
ini
sebaiknya
Pengertian kinerja menurut Cooper
menentukan pencapaian kinerja perusahaan
dan Ijiri adalah : "General term applied to
secara empiris. Dengan demikian informasi
part or all the conduct or activities of an
tentang
organization a period of time ". (1984 :
mencerminkan
378).
dilaksanakan oleh perusahaan dalam kurun
Dari ketiga ungkapan di atas dapatlah ditarik
waktu tertentu. Berkaitan dengan masalah
suatu pengertian dari kinerja yaitu :
ini, maka untuk menentukan keberhasilan
kinerja
yang hasil
diberikan
dapat
kegiatan
yang
1. Gambaran prestasi yang telah dicapai.
suatu perusahaan, Standards of Desirability
2. Selalu dibandingkan dengan ukuran
at& apa yang diharapkan perusahaan dalam melakukan sesuatu hams dinyatakan secara
standar. 3. Sifatnya relatif tergantung pada tinggi rendahnya standar yang digunakan.
jelas. Dengan demikian, baik perusahaan ataupun
penilai
dalam
menentukan
perusahaan
benar-benar
Di lingkungan usaha, secara umum masih
keberhasilan
ada anggapan bahwa laba merupakan salah
mengetahui apa yang diinginkan oleh
satu tolok ukur dalam mengukur kinerja
perusahaan.
perusahaan.
Sehingga perusahaan
yang
labanya kecil dianggap berkinerja rendah,
1.2. Balanced Scorecard
paqlahal ada aspek lain yang hams dinilai.
Pengertian Balanced Scorecard menurut
Dengan demikian laba bukan satu-satunya
Paul R. Niven (2002: 12):
tolak ukur dalam menilai perusahaan.
We can describe the Balanced Scorecard as a carefully selected set of measures derived from an organization's strategy. The measures selected for the Scorecard represent a tool for leaders to use in communicating to employees and external stakeholders the outcomes and performance drivers by which the organization will achieve its mission and strategic objectives. Pengertian lainnya menurut Mulyadi
Pada dasarnya kinerja dapat juga diartikan sebagai hasil yang telah dicapai dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam pembahasan ini kinerja dimaksudkan sebagai hasil yang telah dicapai
atas
berbagai
kegiatan
yang
dilakukan dalam mendayagunakan sumbersumber yang tersedia.
Namun demikian perlu dipahami, bahwa perusahaan mempunyai berbagai ragam kegiatan, sehingga untuk mengukur kinerjanya perlu ditentukan aspek yang menjadi tolok ukur pengukuran kinecia tersebut. Tolok ukur penting untuk
Balanced
Scorecard
contemporary
management
merupakan
tool
yang
digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan (2001:1). Sedangkan Anthony, Banker, Kaplan, dan Young (1997)
mendefinisikan Balanced Scorecard
"a
hukum
koperasi
dengan
melandaskan
measurement and mangement system that
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
views a busniess tinit's performance form
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
four
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
perspectives: financial,
customers,
internal business process and learning and
Tujuan
dibentuknya
koperasi
berdasarkan W No. 25 tahun 1992 adalah:
growth". Dari uraian di atas, dapat ditarik
memajukan
kesejahteran
anggota
pada
suatu pengetian Balanced Scorecard yaitu
khususnya dan masyarakat pada umumnya
sebuah konsep pendekatan baru dalarn'
serta ikut membangun tatanan perekonomian
mengukur kinerja perusahaan, dimana tidak
nasional
hanya perspektif keuangan saja yang diukur,
masyarakat yang maju, adil dan makmur
tetapi juga perspektif non-keuangan , seperti
berlandaskan Pancasila dan UUD 45.
: pelanggan, proses bisnis internal dan
proses pembelajaran dan pertumbuhan.
dalam
rangka
mewujudkan
Mengingat tujuan koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan dan tugas
Pada dasarnya tujuan yang hendak
koperasi yang lebih kompleks dibandingkan
adalah
unit usaha lain, adalah menjadi tidak adil
menciptakan perubahan-perubahan dalam
jika kinerja koperasi hanya dinilai dari sisi
pertambahan
bersifat
keuangan saja, sehingga lebih tepat menilai
material dan immaterial, yang diwujudkan
kinerja koperasi dari berbagai aspek. Salah
dalam visi organisasi. Dengan konsep
satu metode yang dianggap tepat untuk
Balanced
Scorecard,
menilai kinerja koperasi adalah Balanced
organisasi
tersebut
dicapai
sebuah
organisasi
kekayaan
yang
pencapaian diturunkan
visi secara
Scorecard.
menyeluruh (komprehensif) ke dalam empat
METODE PENELITIAN
perspektif : 1. Perspektif keuangan (fmansial).
Teknik Analisis data
2. Perspektif pelanggan. 3. Perspektif proses bisnis internal.
4. Perspektif
pembelajaran
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif
.
dan
pertumbuhan.
yaitu jenis penelitian yang menggambarkan apa
yang
berbsarkan 1.3. Koperasi
dilakukan
perusahaan
fakta-faktatkejadian-kejadian
pada perusahaan tersebut untuk kemudian
Koperasi menurut UU No. 25 Tahun
diolah menjadi
data
dan
selanjutnya
1992 adalah adalah : badan usaha yang
dianalisis
beranggotakan orang seorang atau badan
menghasilkan suatu kesimpulan. Sebelum
1640
sehingga
pada
akhirnya
melakukan pengukuran kinerja penulis
b. Seluruh lapisan masyarakat adalah
melakukan langkah-langkah implementasi
pelanggan
Balanced Scorecard sebagai berikut :
perspektif pelanggan.
1. Menentukan Jenis Usaha
diturunkan
dalam
c. Berkembang dan terdepan dalam
Jenis usaha Koperasi INTI adalah
keselamatan
dan
keandalan
perdagangan
diturunkan
dalam
perspektif
umum
dan
simpan
proses bisnis intemal.
pinjam.
d. Pelopor
2. Menentukan Visi Perusahaan
dalam
pembangunan
Visi perusahaan atau tujuan yang
benvawasan
hendak dicapai sebuah perusahaan di
diturunkan
masa depan merupakan ha1 yang
pertumbuhan dan pembelajaran.
sangat
penting
seluruh
dan
memberikan
anggota
lingkungan dalam
perspektif
5. Mengidentifikasikan Faktor Kritis
organisasi
Pada tahap ini kita identifikasikan
perusahaan suatu fokus yang terarah.
faktor-faktor kritis apa yang terdapat
Visi Koperasi INTI zdalah Menjadi
dalam perusahaan dalam mencapai
penyedia solusi infokom terkemuka di
visi yang diinginkan. Faktor-faktor
Indonesia.
kritis tersebut bisa berbeda satu sarna lain berdasarkan jenis industri.
i
'3. Membangun Perspektif
Berdasarkan
metode
Balanced
6. Membangun
Scorecard perspektif yang dibangun
Faktor Kritis
terdiri dari empat perspektif yaitu :
Selanjutnya
perspektif
keuangan,
perspektif
Ukuran-ukuran dalam
tahap
ini
ditentukan ukuran-ukuran kuantitatif
pelanggan, perspektif bisnis intemal,
dari faktor kritis tersebut, sehingga
dan
mudah
perspektif
pertumbuhan
dan
pembelajaran. 4. Menurunkan Visi Perusahaan ke
Setiap Perspektif Visi perusahaan diturunkan ke setiap perspektif sebagai berikut : a. Keuangan yang sehat diturunkan ke dalam perspektif keuangan.
untuk
dimengerti
dan
dilaksanakan pada level operasional. 7. Mendirikan Balanced Scorecards
yang Komprehensif Setelah tahap-tahap diatas dilalui, maka
tahap
berikutnya
adalah
mendirikan suatu struktur Balanced
Scorecards yang komprehensif, yang menggambarkan
seluruh
hasil
penurunan visi perusahaan ke setiap perspektif yang diinginkan.
8. Memformulasikan Target
Rencana
Kerja
dan
Anggaran
Target atau pun hasil yang diharapkan
Koperasi Tahun 2008 sampai dengan
merupakan suatu komitmen dari hasil
2013.
konsensus
anggota
organisasi.
9. Mengukur Kinerja
Dimana target tersebut merupakan
Pada tahap ini dilakukan pengukuran
hasil minimal yang hams diperoleh
kinerja berdasarkan struktur Balanced
guna tercapainya visi perusahaan.
Scorecards.
Dengan adanya target perusahaaq dapat mengukur tingkat keberhasilan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari usaha atau pun kegiatan yang
Hasil Penelitian
selama ini dilakukan perusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan yang
Dalam ha1 ini target berdasarkan
dilakukan untuk tahun 2008, diperoleh hasil
Keputusan Rapat Anggota Tentang
sebagai berikut:
Tabel 5.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2008 No. I.
II.
Ill.
Perspektif KEUPNGAN
PELANGGAN
PROSES BlSNlS
Sasaran
Bobot
Pencapaian
lndlkator
20
a. Total Penjualan
20
b. Net Profit Terhadap Penjualan
Target
- Rp 25.041454.310,Kl
Jurnlah Rp
Bobot
32.249.478.000,00 22,Kl
- 2,01%thd. Penjualan
-2,16%thd. Penjualan
2L47
20 c. PerputaranPersediaan (maks hari terjual)
30
40
15,m
10 a. Perolehan Kontrak
10%
20%
lL@J
5 5
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 5%Komplain JmlhTransaksi)
5%
5%
5,M)
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 1%Denda)
1%
1%
5,m
5
a. Penyelesaian Laporan Keuangan Eulanan, tQ bulan berikutnya
15
20
3,75
Sumber : Penelitian 2014 Pencapaian kinerja pada tahun 2008
a. Untuk perspektif keuangan koperasi
secara keseluruhan memperoleh skor 76,85
berhasil melampaui target penjualan
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
dan Net Profit Margin. Narnun untuk
demikian secara keseluruhan koperasi belum
unsur perputaran persediaan masih di
dapat mencapai target yang diharapkan.
bawah target yaitu mencapai 40 hari
Hasil pengukuran kinerja untuk masing-
dari 30 hari yang ditargetkan.
masing perspektif adalah sebagai berikut:
43 orang dari target 50 orang. Hal ini
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi berhasil
melampaui
target
disebabkan
ada
anggota
yang
perturnbuhan kontrak yang ditetapkan
mengundurkan din secara mendadak
yaitu 20%. Hal ini sangat mendukung
padahal peserta dibatasi hanya 50
kesinambungan usaha koperasi, karena
orang. Demikian pula halnya dengan
kontrak-kontrak yang akan dijadikan
sumbang
penjualan sudah diperoleh.
karyawan
c. Untuk
perspektif
proses
bisnis,
koperasi masih belurn dapat memenuhi
.
saran,
masing-masing
diwajibkan
memberikan
satu
dilombakan, namun
untuk
saran
dan
masih terdapat
target penyelesaian laporan keuangan.
karyawan yang belum memberikan
Hal ini disebabkan kompetensi sumber
saran dengan alasan sakit atau cuti
daya manusia yang masih kurang.
pada saat saran dikumpulkan.
Biasanya
koperasi
mempekerjakan
Dari
hasil
penilaian
kinerja
di
atas,
lulusan SMK untuk melakukan proses
beberapa unsur yang hams diperhatikan
pelaporan keuangan. Narnun demikian
adalah:
untuk pegawai yang keluar (resign) dapat
ditekan
membuktikan
1%.
hingga bahwa
Ini
kenyamanan
bekerja cukup baik. d. Untuk
perspektif
berkembang, melampaui karyawan
sebagai
persediaan
2) Untuk
perspektif
bisnis
internal:
Penyelesaian Laporan Keuangan belajar
koperasi target
1) Untuk perspektif keuangan: Perputaran
dan
berhasil
produktivitas akibat
3) Untuk
perspektif
belajar
dan
berkembang: Kaderisasi dan surnbang saran. Berdasarkan
hasil
perhitungan
yang
terlampauinya target penjualan. Untuk
dilkukan untuk tahun 2009, diperoleh hasil
pelatihan kepada anggota baru tercapai
sebagai berikut:
Tabel 5.2. Pengukuran Kinerja Tahun 2009
Sumber :Penelitian 2014 Pencapaian kinerja pada tahun 2009
pertumbuhan
kontrak
secara keseluruhan memperoleh skor 65,74
ditetapkan
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
komplain
demikian secara keseluruhan koperasi belum
keterlambatan.
dapat mencapai target yang diharapkan dan
mendukung kesinambungan usaha
memperoleh skor lebih rendah dari tahun
koperasi,
sebelumnya. Hasil pengukuran kinerja untuk
yang akan dijadikan penjualan sudah
masing-masing perspektif adalah sebagai
diperoleh.
berikut: a.
Untuk
menekan
20%,
pelanggan Hal
karena
dan
denda
ini
sangat
kontrak-kontrak
perspektif
bisnis,
belum
dapat
koperasi
berhasil melampaui target penjualan.
memenuhi
Namun untuk unsur Net Profit
laporan
Margin dan perputaran persediaan
disebabkan kompetensi sumber daya
di
bawah
target
yaitu
manusia
masih
proses
Untuk perspektif keuangan koperasi
masih
b.
c.
yaitu
yang
target
penyelesaian
keuangan. yalig
masih
Hal
ini
kurang.
mencapai 40 hari dari 30 hari yang
Biasanya koperasi mempekerjakan
ditargetkan.
lulusan
Untuk perspektif pelanggan koperasi
proses pelaporan keuangan. Namun
berhasil
demikian untuk pegawai yang keluar
melampaui
target
SMK untuk
melakukan
d.
(resign) dapat ditekan hingga 1%. Ini
karyawan yang belum memberikan
membuktikan bahwa kenyamanan
saran dengan alasan sakit atau cuti
bekerja cukup baik.
pada saat saran dikumpulkan.
Untuk
belajar
perspektif
dan
Dari
hasil
penilaian
kinerja
di
atas,
berkembang, koperasi belum berhasil
beberapa unsur yang hams diperhatikan
melampaui
adalah:
target
karyawan
sebagai
produktivitas akibat
1)
tidak
Untuk
perspektif keuangan: Net
tercapainya target penjualan. Untuk
Profit Margin dan
pelatihan
persediaan
kepada
anggota
bam
tercapai 47 orang dari target 50 orang. Hal
ini
disebabkan
2)
ada
Perputaran
Untuk perspektif bisnis internal: Penyelesaian Laporan Keuangan
3) Untuk
anggota yang mengundurkan diri
perspektif
belajar
dan
secara mendadak padahal peserta
berkembang:
Produktivitas
dibatasi hanya 50 orang. Demikian
Karyawan, Kaderisasi dan sumbang
pula halnya dengan sumbang saran,
saran.
masing-masing karyawan diwajibkan untuk memberikan satu saran dan \
dilombakan, namun masih terdapat
Tabel 5.3. Pengukuran Kinerja Tahun 2010
No.
Perspektif
Sasaran
Bobot lndikator
I.
II.
Ill.
IV.
KEUANGAN
PELANGGAN
20 a. Total Penjualan 20
b. Net Profit TerhadapPenjualan
20
c. Perputaran Persediaan(maks hari terjual)
10 a. Perdehan Kontrak
Pencapaian Target
Jumlah
- Rp 37.619.~2.090,00
bbot
40.075.769.633,00
21,31
- 2,08%M. Penjualan
22,00
30
35
17,14
10%.
6%
6,00
5%
5,m
Rp
- 1,89%M.Penjuslan
5
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 5%Kmplain JmlhTransabi)
5%
5
c. Peningbtan Kualitas Pelayanan (Max 1%Denda)
1%
1%
5,m
5
a. PenyelesaianLaporan Keuangan Bulanan, tgl hlan krikutnya
15
18
4,17
5
b. Motiwi (Mab 2 %Resign)
2%
1%
5,50
BEWRR DAN
5
a. ProduMivltas Kalyawan
Rp679,25 jVOrangmn.
4,M)
BERKEMMG
2
- Profesionalisrne(Pelatihanf Kalyawan)
1
1
2
-Kadertsasi (JurnlahAnggotaYg Oiterikan Pelatihan)
50
52
59
57
PROSES BlSNlS
1 -Sumbang Saran (Jumlah Saranflaryawan)
Jumlah
100
Surnber : Penelitian 20 14
'
- Rp.737,63 jV0rangKnn.
-
2,m .
~
208 0,97
74,46
Pencapaian kinerja pada tahun 2010
d. Untuk
perspektif
belajar
dan
secara keseluruhan memperoleh skor 74,46
berkembang, koperasi belum berhasil
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
melarnpaui
demikian secara keseluruhan koperasi belum
karyawan
dapat mencapai target yang diharapkan,
melampaui target. Hal ini disebabkan
namun demikian memperoleh skor lebih
adanya penambahan 8 orang pegawai
Hasil
baru sehingga angka pembagi menjadi
pengukuran kinerja untuk masing-masing.
lebih besar. Untuk pelatihan kepada
perspektif adalah sebagai berikut:
anggota tercapai 52 orang dari target 50
tinggi
dari
tahun
sebelumnya.
a. Untuk perspektif keuangan koperasi
target
produktivitas
meskipun
orang. Hal
ini
penjualan
disebabkan
semua
berhasil melampaui target penjualan.
anggota dan cadangan peserta hadir
Namun untuk unsur Net Profit Margin
semua. Demikian pula halnya dengan
dan perputaran persediaan masih di
sumbang
bawah target yaitu mencapai 35 hari
karyawan
dari 30 hari yang ditargetkan namun
memberikan
demikian
dilombakan, masih terdapat karyawan
ada
perbaikan
5
hari
dibandingkan tahun lalu.
berhasil
melampaui
masing-masing
diwajibkan satu
untuk
saran
dan
yang belum memberikan saran dengan
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi belum
saran,
alasan sakit atau cuti pada saat saran
target
dikumpulkan namun demikian terdapat
pertumbuhan kontrak yang ditetapkan
perbaikan.
yaitu hanya 6%, namun demikian
Dari
berhasil menekan komplain pelanggan
beberapa unsur yang hams diperhatikan
dan denda keterlambatan.
adalah:
c. Untuk perspektif proses bisnis, koperasi masih belum dapat memenuhi target penyelesaian laporan keuangan. Hal ini disebabkan kompetensi sumber daya manusia yang masih kurang. Koperasi
hasil
1) Untuk
penilaian
kinerja
perspektif
di
atas,
pelanggan:
Pertumbuhan perolehan kontrak. 2) Untuk
perspektif
bisnis
internal:
Penyelesaian Laporan Keuangan
3) Untuk
perspektif
belajar
dan
mempekerjakan lulusan SMK untuk
berkembang: Produktivitas Karyawan,
melakukan proses pelaporan keuangan.
Kaderisasi dan sumbang saran.
Namun demikian untuk pegawai yang keluar (resign) dapat ditekan hingga 1%.
Ini
membuktikan
bahwa
kenyamanan bekerja cukup baik. 1646
Tabel 5.4. Pengukuran Kinerja Tahun 2011
Sumber : Penelitian 2014 Pencapaian kinerja pada tahun 201 1
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi
secara keseluruhan memperoleh skor 77,58
belum
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
pertumbuhan kontrak yang ditetapkan
demikian secara keseluruhan koperasi belum
yaitu hanya 4%, namun demikian
,'
berhasil
melampaui
target
dapat mencapai target yang diharapkan.
berhasil menekan komplain pelanggan
Hasil pengukuran kinerja untuk masing-
dan denda keterlambatan.
masing perspektif adalah sebagai berikut: a. Untuk perspektif keuangan koperasi tidak
berhasil
perspektif
proses
bisnis,
koperasi masih belum dapat memenuhi
target
target penyelesaian laporan keuangan.
penjualan. Hal ini disebabkan adanya
Hal ini disebabkan kompetensi sumber
kebijkan pengurus untuk mengganti
daya manusia yang masih kurang.
kebijakan PSAK
melampaui
c. Untuk
akuntansi menjadi
berdasarkan PSAK-ETAB.
Koperasi
SMK
mempekerjakan
untuk
lulusan
melakukan
proses
lagi
pelaporan keuangan. Namun demikian
mengkonsolidasikan laporan keuangan
untuk pegawai yang keluar (resign)
anak perusahaannya. Untuk unsur Net
dapat
Profit Margin berhasil melampaui
membuktikan
target dan perputaran persediaan masih
bekerja cukup baik.
Akibatnya
koperasi
tidak
di bawah target yaitu mencapai 36 hari dari 30 hari yang ditargetkan.
d. Untuk
ditekan
hingga bahwa
perspektif
1%.
Ini
kenyamanan belajar
dan
berkembang, koperasi belum berhasil
melampaui
target
karyawan
produktivitas
meskipun
penjualan
melampaui target. Hal ini disebabkan
Dari
hasil
penilaian
kinerja
di
atas,
beberapa unsur yang hams diperhatikan adalah:
adanya perubahan kebijakan akuntansi
1) Untuk perspektif keuangan: Realisasi
sehingga angka penjualan menjadi
Penjualan dan perputaran penjualan.
lebih kecil. Untuk pelatihan kepada
2) Untuk
.
3) Untuk
anggota dan cadangan peserta hadir
sernua. Demikian pula halnya dengan sumbang
saran,
karyawan memberikan
satu
4) Untuk
dan
perspektif
internal:
belajar
berkembang:
untuk
saran
perspektif bisnis
Penyelesaian Laporan Keuangan
masing-masing
diwajibkan
pelanggan:
Pertumbuhan perolehan kontrak.
anggota tercapai 51 orang dari target 50 orang. Hal ini disebabkan semua
perspektif
dan
Produktivitas
Karyawan. Berdasarkan
hasil
perhitungan
yang
dilkukan untuk tahun 20 12, diperoleh hasil
dilombakan.
sebagai berikut : Tabel 5.5. Pengukuran Kinerja Tahun 2012 No.
Perspektif
Sasaran
Bobot
Pencapaian
lndikator I.
II.
Ill.
KEWWGAN
PELANGGAN
PROSES BlSNlS
N. BEWAR DAN BERKEMBANG
20
a. Total Penjualan
20
b. Net Profit Terhadap Penjualan
20
Target
- Rp 14.777.562.272,34 Rp
Bobot
13.781.927.673,77 18,65
-5,31%tM. Penjualan
-2,74%tM. Penjualan
10.31
c. Perputaran Persediaan (maks hari terjual)
30
30
20,M
10
a. Perolehan Kantrak
10%
8%
8,m
5
b. Peninghatan Kualitas Pelayanan (Max 5% Kmplain Jmlh Transaksi)
5%
5%
5,m
5
c. Peninglatan Kualitas Pelayanan (Max 1%Denda)
1%
1%
5,m
5
a. Penyelesaian lapwan Keuangan Bulanan, tgl bulan terikutnya
15
15
5,@
5
b. Motivasi (Maks 2 %Resign)
2%
1%
5 3
5
a. PrcduktivitasKaryamn
2
- Profesionalisme(PelatihanlKatyawan)
- Rp.476,70jVOranglrtm. - Rp,574,25jt/Oranglr/Th. 5,50
- Kaderisasi (JumlahPnggotaYg Diberikan Pelatihan) 1 - SumbangSaran (JumlahSaranfiaryawan)
2
Jumlah
Jurnlah
1
1
2,00
50
50
2,M)
31
31
100
100
69,31
Sumber : ~enelitian20 14 Pencapaian kinerja pada tahun 2012
lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hasil
secara keseluruhan memperoleh skor 69,3 1
pengukuran kinerja untuk masing-masing
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
perspektif adalah sebagai berikut:
demikian secara keseluruhan koperasi belum dapat mencapai target yang diharapkan dan
a. Untuk perspektif keuangan koperasi tidak
berhasil melampaui
target
penjualan. Untuk unsur Net Profit
bahwa kenyamanan bekerja cukup
Margin belum berhasil melampaui
baik.
target dan perputaran persediaan berhasil
mencapai
target
yaitu
perspektif
berkembang,
belajar
koperasi
mencapai 30 hari dari 30 hari yang
melampaui
target
ditargetkan.
karyawan
karena
dan
berhasil
produktivitas penjualan
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi
melampaui target. Untuk pelatihan
belum berhasil melampaui target
kepada anggota tercapai 50 orang
pertumbuhan
kontrak
yang
>
dari target 50 orang. Demikian pula
ditetapkan yaitu hanya 4% akibat
halnya
tidak tercapainya target penjualan,
masing-masing
namun demikian berhasil menekan
memberikan
komplain
dilombakan.
pelanggan
dan
denda
keterlambatan.
c. Untuk koperasi
4
d. Untuk
perspektif
Dari proses
dapat memenuhi
bisnis, target
hasil
dengan
surnbang
saran,
karyawan
telah
satu
penilaian
saran
kinerja
di
dan atas,
beberapa unsur yang hams diperhatikan adalah:
Untuk
perspektif
keuangan:
penyelesaian laporan keuangan. Hal
Realisasi Penjualan dan Net Profit. Untuk
ini disebabkan adanya peningkatan
perspektif
kompetensi sumber daya manusia
perolehan
melalui
perhitungan yang dilakukan untuk tahun
kursus
dan
pelatihan.
Pegawai yang keluar (resign) dapat ditekan hingga 1%. Ini membuktikan
pelanggan: kontrak.
Pertumbuhan
Berdasarkan
20 13, diperoleh hasil sebagai berikut:
hasil
Tabel 5.6. Pengukuran Kinerja Tahun 2013
No.
Perspektif
Sasaran
Bobot
Pencapaian Target
lndikator I.
II.
Ill.
KEUANGAN
20
a Total Penjualan
Jumlah
Up 18.693.704.728,OO
Bobot
28.536.557.280.00
Rp
20
b. Net Profit Terhadap Penjualan
3,45%
- 2.61% thd. Penjualan
15,10
20
c. Perputaran Persediaan(maks hari tejual).
30
40
15.00
10
a. PeltumbuhanPerolehan Kontrak
10%
12%
1lOO
5
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan (M& 5% Komplainhnlh Transaksi)
5%
5%
5,OO
5
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan (Max 1%Denda)
1%
1%
5,OO
PROSES BlSNlS
5
a. PenyelesaianLaporan Keuangan Bulanan, tgl bulan berikutnya
15
18
4,17
INTERNAL
5
b. Motivasi (Maks 2 %Resign)
2%
4%
2,50
5
a. ProduktivitasKalyawan
Rp.667,63jt/0rangnnn
. Rp.1.019,16 jt/Oranmn.
550
2
. Profesionalisme(Pelatihanf Karyawan)
PELANGGAN
N. BEWAR DAN BERKEMBANG
- Kaderisasi(JumlahAnggota Yg Diberikan Pelatihan) 1 - Sumbang Saran (JumlahSaranparyawan)
2
Iumlah
1
1
50
45
1,80
28
25
0.89
2,OO
100
89,96
Sumber : Penelitian 20 14 Pencapaian kinerja pada tahun 20 13
',,
22,OO
yaitu
hanya
12%
dan
berhasil
secara keseluruhan memperoleh skor 89,3 1
menekan komplain pelanggan dan
dari nilai 100 yang hams dicapai. Dengan
denda keterlambatan.
demikian secara keseluruhan koperasi belum
c. Untuk
perspektif
proses
bisnis,
dapat mencapai target yang diharapkan dan
koperasi belum
lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hasil
target penyelesaian laporan keuangan.
pengukuran kinerja untuk masing-masing
Pegawai yang keluar (resign) dapat
perspektif adalah sebagai berikut:
ditekan hingga 1%. Ini membuktikan
a. Untuk perspektif keuangan koperasi berhasil melampaui target penjualan. Untuk unsur Net Profit Margin belum berhasil
melampaui
target
dan
dapat memenuhi
bahwa kenyarnanan bekerja cukup baik. d. Untuk
perspektif
berkembang,
belajar
koperasi
dan
berhasil
perputaran persediaan belum berhasil
melampaui
target
mencapai target yaitu mencapai 40
karyawan
karena
hari dari 30 hari yang ditargetkan.
melampaui target. Untuk pelatihan
b. Untuk perspektif pelanggan koperasi
kepada anggota tercapai 45 orang dari
berhasil
melampaui
target
perturnbuhan kontrak yang ditetapkan
produktivitas penjualan
target 50 orang. Untuk sumbang
saran, hanya 25 dari 28 orang yang
2) Untuk perspektif bisnis internal :
memberikan saran. Dari
hasil
penilaian
Penyelesaian Laporan Keuangan dan kinerja
di
atas,
beberapa unsur yang hams diperhatikan
Motivasi. 3) Untuk
perspektif
berkembang
adalah: 1) Untuk perspektif keuangan: Net Profit
:
belajar
dan
Kaderisasi
dan
Sumbang Saran
Margin dan Perputaran Persediaan.
Pembahasan Tabel 5.7.' Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kinerja Dengan Balanced Scorecard
Perspektif Keuangan Pelanggan Proses Bisnis Internal Belajar & Berkembang Jumlah
.,
TARGET
60 20 10 10 100
2008 2009 2010 2011 2012 2013 58,47 46,17 60,45 44,99 48,97 52,lO 21,00 21,oO 16,00 14,OO 18,M 21,OO 9,25 9,45 9,67 9,91 10,50 6/67 10,14 8,64 9,65 8,OO 10,50 10,19 98,85 85,27 95,77 76,90 87,97 89,96
Sumber : Penelitian 2014 Dari Tabel 5.7. di atas bahwa
4) Untuk
perspektif
belajar
dan
pencapaian skor tertinggi terjadi pada tahun
berkembang 2008, 2012 dan 2013
2008 dan tidak terjadi lagi pada periode-
yang mencapai target.
periode berikutnya. Dari data di atas juga terlihat bahwa koperasi belum pernah
KESIMPULAN DAN SARAN
mencapai skor 100.
Kesimpulan
1) Untuk perspektif keuangan hanya pada tahun 2010 yang melampui target.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
1) Hasil pengukuran kinerja Koperasi
2) Untuk perspektif pelanggan hanya
INTI dengan menggunakan metode
pada tahun 2008,2009 dan 2013 yang
balanced scorecard dari tahun 2008
mencapai dan melampaui target.
sarnpai dengan 2009 berturut-turut
3) Untuk perspektif bisnis internal hanya tahun 2012 yang mencapai target.
98,85; 85,27; 95,77; 76,90; 87,97; 89,96, namun
demikian belum
pernah mencapai skor 100.
2)
Pencapaian
c) Untuk perspektif bisnis internal:
masing-masing
perspektif selalu berubah, ha1 ini
Penyelesaian Laporan Keuangan
disebabkan Koperasi INTI belum
Perlu
dapat mempertahankan kinerja yang
informasi
telah dicapai.
penyediaan sistem
disempurnakan akuntansi
sistem melalui
perangkat
pelaporan
lunak
keuangan,
sehingga laporan keuangan dapat
Saran-saran 1) Agar dapat mencapai skor yang
optimal
koperasi
perlu
>
diselesikan lebih cepat. d) Untuk perspektif belajar dan
mempertahankan pencapaian skor
berkembang:
yang telah ada dengan tetap berusaha
sumbang saran.
mencapai target-target lainnya.
Perlu
Kaderisasi
dilakukan
dan
promosi
hams
pelatihan anggota sehingga lebih
diperhatikan untuk masing-masing
banyak lagi anggota yang ikut
perspektif adalah:
serta. Untuk sistem sumbang
a) Untuk perspektif keuangan:
saran perlu dilengkapi dengan
2) Beberapa
unsur
yang
persediaan,
saran dan cara-cara melaksankan
melakukan perbaikan manajemen
saran tersebut, sehingga sistem
pembelian,
sehingga
dapat
sumbang saran ini menjadi lebih
mengurangi
hari
terjual
Perputaran
efektif.
persediaan. b) Untuk perspektif keuangan: Perlu dipersiapkan produkljasa baru
dan
bisnis
baru
agar
kesinambungan usaha terjamin. Anthony, Robert N., John Derden , Norton
DAFI'AR PUSTAKA
M. Bedford, No "Management :Control System" diterjemahkan Ir. Agus Maulana, MSM Erlangga,
Atkinson, Anthony A, Rajiv D. Banker,
Jakarta 1993
Robert S. Kaplan, S. Mark Young, "Management
Accounting",
Prentice Hall, Englewood Cliffs,
Brandon, Charlesh & Ralph E. Drtina, "Management Accounting Strategic
&
Control",
Mc
Graw-Hill
bC Y
Company Inc, Toronto, 1997
Translating Strategy Into Action The Balanced Scorecard". Harvard
Cooper W, W & Yuji Ijri (Edg) "KohlerS
Business School Press, Boston
Dictionary for Accountants", 6Ih
Massachusetts, 1996
Edition, Printice Hall of Private Limited, Englewood Cliffs, 1984
Mulyadi, "Strategic Management System dengan
Cunningham, William H, "Introduction to Business"
2"d Edition,
Weternpublishing
South-
?
Scorecard - Bagian Pertarna dari
, "Strategic Management System dengan
, Baraon's Educational
Pendekatan
Balanced
Scorecard - Bagian Kedua dari Dua
Series Inc., New York, 1987
Tulisan", Majalah Usahawan No. 03
Glueck, William F : Tauch Laurence R, Strategic Management and Business Policy ,Third Edition, New York
TH XXVIII Maret 1999 Mulyadi,
Johny Setiawan,
&
"Sistem
Pelipatgandaa Kinerja Perusahaan
The Grow - Hill Book Company
-
1988.
Sistem
Perencanaan
&
Pengendalian Manajemen, Salemba
Hansen, Mowen & R. Don Maryanne M, "Management
Accounting",
International Thomson Publishing,
Empat, Jakarta, 200 1 Olve, Nils-G., Jan Ray & Magnus Wetter, "Performances Drivers :A Pactical
Ohio, 1997
Guide to Using The Balanced
Hax, Arnold C. Majluf Nicolas S, Strategic Management Perspective,
Balanced
No. 02 TH XXVIII Februari 1999
Friedman, Jack P., "Dictionary of Business
i
Pendekatan
Dua Tulisan", Majalah Usahawan
Co.,Cincinnati,
Ohio, 1989
Terms"
-
and Prentice
Scorecard, John Wiley & Sons,
Integrative
-
Hill
Company 1984. Kaplan, Robert S. & David P. Norton,
West Sussex, 1999 Robbins, Stephen P, Organization Theory Structure Designs and Aplication,
"
Third Edition, Prentice - Hall - Inc.
The
Strategy Focused Organization". Harvard Business School Press, Boston - Massachusetts, 2001
1990.
Siegel,
Geri
&
Helena
Ramanaukus
Marconi, "Behavioral Accounting",
South-Weternpublishing
John Wiley & Sons. Inc., Toronto,
Co.,Cincinnati, Ohio, 1989
1998
Siegel, Joel G. & Jae K. Shim, "Kamus Istilah Moh.
Akuntansi", Kurdi,
Tim
BSC
Proyek
Alihbahasa
Scorecard
PT Elex Media
Kompetisi,
Komputindo, Jakarta, 1994
ABC,
-
Mencapai
Proyek
Telekomunikasi
Sondang P. Siogian, Manajemen Strategik,
"Balanced Sukses
ABC
PT
Indonesia, Tbk,
Bandung, 2000
Edisi Pertama, Jakarta Bumi ~ k s a r i Wheelen, Thomas L. & J. David Hunger "Strategic Management Business Sony Yuwono, Edi Sukarno, Muhammad Ichsan,
"Petunjuk
Praktis
Penyusunan Balanced Scorecard -
t
New Jersey, 2000 W .J.S. Poenvadarminta, "Kamus Besar
Menuju Organisasi Yang Berfokus
Bahasa Indonesia", Balai Pustaka,
pada Strategi", Gramedia, Jakarta,
Jakarta, 1995
2002 \
Policy" 71h Edition, Prentice Hall,
Stem, Carl W. & George Stalk JR (Ed), "Perspectives on Strategy - From The Boston Consulting Group',
UU No.25 Tahun 1992 www.bisnis.com Desember 20 14
diunduh
tanggl
21