ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KARAWANG Uus Md Fadli , SE., MM., Puji Isyanto, SE., MM., Tia Andriyati, SE ABSTRAK Kinerja keuanga adalah hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka – angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode sekarang harus dibandingkan dengan : (1) kinerja keuangan periode masa lalu,(2) anggaran neraca dan rugi laba,dan (3) rata – rata kinerja keuangan sejenis. Hasil Perbandingan itu menunjukan penyimpangan yang menguntungkan atau merugikan,kemudian penyimpangan itu dicari penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi karyawan Kantor Kementerian Agama Karawang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan dan analisis laporan keuangan dengan kesimpulan sebagai berikut : 1. Perbandingan kinerja laporan laba / rugi dan pembagian sisa hasil usaha pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami kenaikan pada pendapatan unit simpan pinjam (USP) sebesar 19,70% dari tahun 2010 dan pada jumlah beban yang dikeluarkan mengalami kenaikan sebesar 29,54% dari tahun 2010 artinya sebaiknya endapatan yang diterima harus lebih besar dibandingkan dengan beban yang dikeluarkannya. 2. Perbandingan kinerja laporan laba / rugi dan pembagian sisa hasil usaha pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami kenaikan pada pendapatan unit jasa/barang niaga (UJN) sebesar 1,02% dari tahun 2010 dan pada jumlah beban yang dikeluarkan mengalami penurunan sebesar 22,57% dari tahun 2010 artinya pada tahun 2011 unit jasa niaga tidak terlalu banyak transaksi yang mengakibatkan pendapatan yang diterima hanya naik sebesar 1,02% dari tahun 2010. 3. Perbandingan kinerja laporan Perubahan modal pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami kenaikan sebesar 20,79% dari tahun 2010, permodalan koperasi yang berasal dari kenaikan simpanan pokok anggota koperasi dan simpanan wajib anggota. 4. Perbandingan kinerja laporan Neraca pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami kenaikan sebesar 86% dari tahun 2010 artinya pada tahun 2010 asset perusahaan baik itu harta lancar atau harta tetap mengalami kenaikan 86% dan kenaikan juga terjadi ada hutang koperasi dan permodalan koperasi. 5. Perbandingan ratio pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami penurunan pada tingkat likuiditas koperasi sebesar 41,71% dari tahun 2010, pada tingkat solvabilitas mengalami penurunan sebesar 0,19% dari tahun 2010,dan pada tingkat operating ratio mengalami kenaikan sebesar 5,40% dari tahun 2010 artinya pada tahun 2011 kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi menurun sebesar 41,71% dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban jangka panjang atau kewajiban jangka penden menurun sebesar 0,19% dan pada tingkat operating ratio perusahaan menurun sebesar 5,04% dari tahun 2010 A. Pendahuluan Saat ini sudah banyak sekali lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga pembiayaan bagi masyarakat yang membutuhkan modal untuk berwirausaha, misalkan saja leasing, Bank, Finance, dan lembaga keuangan lainnya. Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
842
Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan hukum. Pembangunan koperasi di Indonesia merupakan bagian dari usaha pembangunan nasional secara keseluruhan. Koperasi harus dibangun untuk menciptakan usaha dan pelayanan dalam menciptakan azas kekeluargaan. Usaha koperasi adalah usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi, karena didalam demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menegaskan bahwa: Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar azas kekeluargaan. Koperasi disini dalam kaitannya dengan demokrasi ekonomi adalah sebagai organisasi atau Lembaga modern yang mempunyai tujuan, sistem pengolahan, tertib organisasi dan mempunyai azas serta sendi-sendi dasar. Berbagai jenis usaha yang dijalankan berupa penjualan atau jasa niaga dan simpan pinjam bagi anggota. Jenis penjualan yang dilaksanakan koperasi yaitu berupa penjualan barang konsumsi, usaha niaga, barang titipan pihak ke3 dan administrasi haji dan lainnya. Sedangkan usaha yang dijalankan pada unit simpan pinjam yaitu berupa jasa pinjaman jangka pendek, jasa pinjaman jangka panjang, jasa pinjaman jangka panjang mandiri. Dan jenis usaha lain yang dilaksanakan seperti adanya tabungan hari raya, arisan haji, dan lain sebagainya. Jumlah peningkatan anggota pada tahun 2009 sebanyak 808 orang dan pada tahun 2010 sebanyak 843 orang, dan perkembangan jumlah asset pada tahun 2009 Rp.4.050.361.407,09 dan pada tahun 2010 Rp.5.890.319.331,47 dan jumlah perkembangan sisa hasil usaha pada tahun 2009 Rp.173.373.532,14 dan pada tahun 2010 Rp.249.386.327,88 Penilaian kinerja keuangan perlu diterapkan dalam perusahaan karena untuk menilai kinerja keuangan yang ingin dicapai pada satu periode tertentu, serta sebagai evaluasi dalam peningkatan Kinerja Koperasi Karyawan Kantor Kementerian Agama Karawang. Melalui laporan keuangan ini kita bisa mengetahui bagaimana kinerja suatu perusahaan atau bisa melalui data historis,perbandingan antara satu periode ke periode yang lain. Dengan ini kita bisa menilai apakah kinerja keuangan perusahaan meningkat atau malah mengalami penurunan. Berdasarkan latar belakang di atas mengenai Analisis Kinerja Keuangan Koperasi yang bertujuan untuk mengukur nilai Keuangan Koperasi melalui data historis laporan keuangan atau yang lainnya,maka dengan ini saya menetapkan judul. “Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Karyawan Kantor Kementerian Agama Karawang” B. Kajian Pustaka 1. Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian Manajemen Keuangan menurut Agus Sartono (2001 : 6). Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Sedangkan menurut pendapat Darsono (2010 : 1). Manajemen keuangan adalah kegiatan memperoleh sumber dana dengan biaya yang semurah – murahnya dan menggunakan dana seefektif dan seefisien mungkin untuk menciptakan laba dan nilai tambah ekonomi (economic value added). Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
843
Sedangkan menurut Suad Husnan (1996 : 4)”Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan” Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen keuangan adalah kegiatan dalam mengelola keuangan agar dalam kegiatan operasional perusahaan berjalan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diharapkan. 2.
Pengertian Kinerja Keuangan Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai “performing measurement“ (pengukuran kinerja) adalah kualifikasi dan efisiensi perusahaan atau segmen atau keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Dengan demikian pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan. pada periode waktu tertentu (Hanafi, 2003 : 69 ).Dalam bukunya Halim (2003 : 17) yang berjudul “Analisis Investasi ” menyebutkan bahwa ide dasar dari pendekatan fundamental ini adalah bahwa harga sahamdipengaruhi oleh kinerja perusahaan.Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila terdapat berita buruk mengenai kinerja perusahaan maka akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Kinerja Keuangan menurut pendapat Darsono (2010 : 47) Kinerja keuanga adalah hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka – angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode sekarang harus dibandingkan dengan : (1) kinerja keuangan periode masa lalu,(2) anggaran neraca dan rugi laba,dan (3) rata – rata kinerja keuangan sejenis. Hasil Perbandingan itu menunjukan penyimpangan yang menguntungkan atau merugikan,kemudian penyimpangan itu dicari penyebabnya. 3.
Pengertian Analisis Laporan Keuangan dan Tujuannya Pengertiaan analisis laporan keuangan menurut pendapat Darsono (2010 : 47) Analisis Laporan Keuangan adalah kegiatan membandingkan kinerja perusahaan dalam bentuk angka – angka keuangan dalam perusahaan sejenis atau dengan angka – angka keuangan periode sebelumnya. Hasil bisa baik,wajar, atau buruk.
Laporan keuangan merupakan alat yang paling penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih,dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan – kemajuan perusahaan,faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah : a. Analisis Likuiditas menurut pendapat Munawir (2002 : 31) adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi,atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. b. Analisis Solvabilitas menurut pendapat Munawir (2002 : 32) adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan,baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
844
c. Analisis rentabilitas menurut pendapat Munawir (2002 : 33) adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. 4. Pengertian Koperasi Menurut Undang-Undang Dasar 1945 khusus nya pasal 33 ayat (1) bahwa: Perekonomian indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. selanjutnya penjelasan pasal 33 antara lain menyatakan bahwa kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang – orang dan bangun perusahaan yang sesuai dengan istilah itu yaitu koperasi. Menurut Pendapat Ninik Widiyanti (2004 : 1) koperasi adalah : Koperasi adalah sebagai badan usaha dengan tujuan lugas untuk memajukan kepentingan ekonomi dari anggota-anggotanya. Sedangkan Menurut pendapat Kasmir (2008 :270) koperasi adalah : Koperasi adalah merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari kelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang. Pada proses penilaian kinerja keuangan untuk badan usaha Koperasi adalah dinilai melalui Laporan Keuangan Perusahaan selama beberapa periode waktu berjalan,yaitu dengan penyusunan Laporan Laba Rugi, Laporan Neraca, dan Laporan Perubahan Modal , Laporan Arus Kas. Tidak hanya cukup dengan Laporan Keuangan saja tapi juga dianalisis melalui Analisis Rasio Keuangan. dan peraturan pemerintah tentang Undang-Undang Kinerja Keuangan Koperasi. Setelah itu bisa diketahui apakah kinerja keuangan perusahaan itu baik, cukup baik, atau justru kurang baik (jelek).
Gambar 2.1 Alur pikir teoritis Sumber : Peneliti 2012 Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
845
Teori Acuan
C.
Metode Penelitian 1. DesainPenelitian 1. Berdasarkantujuan nya penelitian ini termasuk kedalam desain penelitianterapan, desainpenelitianiniditujukanuntukmengetahui kinerja keuangan pada Koperasi Karyawan Kantor Kementerian Agama Karawang. 2. Berdasarkan metode penelitiannya, desain penelitian ini menggunakan penelitian naturalistik,dimana teknik pengambilan data dilakukan secara induktif. Penelitian terjun langsung pada obyek yang diteliti untuk memahami dan menjelaskan kejadian untuk memahami makna. 3. Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya,Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan variabel atau beberapa variabel tanpa membandingkan atau menghubungkan satu variabel dengan yang lainnya. Yaitu menganalisis kinerja keuangan pada Koperasi Karyawan Kantor Kementerian Agama Karawang. 2. Variabel Penelitian Untuk keperluan operasionalisasi penelitian, berikut penulis variabel, sub variabel, beserta indicator yang dapat ditabulasikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel
Kinerja Keuangan
Subvariabel
Laporan Keuangan
Analisis Likuiditas
Rasio
Indikator 1. 2. 3. 4.
Laba/Rugi Laporan Perubahan Modal Neraca Arus Kas
1. 2. 3. 4.
Cash Liquity Current Ratio Quick Ratio Cash ratio
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
846
Variabel
Subvariabel Analisis Efisiensi
Analisis Leverage
Indikator
Rasio 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Total Asset Turn Over Fixed Asset Turn Over Account Receiveble Turn Over Average Collection Periode Average Payment Periode Inventory Turn Over
1. 2. 3. 4. 5.
Debt Ratio Debt Equity Ratio Long Term Debt Equity Ratio Time Interest Earned Ratio Fixed Payment Coverage Ratio
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Common Size Income Statement Gross Profit Margin Operating Profit Margin Net Profit Margin Return On Asset Return On Equity
Rasio
Analisis Rasio Profitabilitas
Sumber : Arief Sugiyono (2008 : 130) 3.
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel yaitu adalah analisis kinerja keuangan koperasi ,adapun metode yang akan digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Laporan keuangan Analisis Laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak,baik bagi pihak yang ada didalam (internal) perusahaan maupun pihak yang berada diluar (eksternal) perusahaan (Arief Sugiyono, 2008 : 3). 2. Analisis Rasio Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan baik pada saat sekarang atau pada saat yang akan datang. Rasio likuiditas : Menurut Arief Sugiyono (2008 : 61) rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
847
Rasio Aktivitas Menurut Arief Sugiyono (2008 :66) Rasio Aktivitas adalah rasio yang menggambarkan tingkat pendaya gunaan dari harta atau sarana modal yang dimiliki perusahaan atau dengan kata lain bertujuan mengukur efektifitas perusahaan dalam mengoperasikan dana.
Rasio Leverage Menurut pendapat Arief Sugiyono (2008 :63) Rasio Leverage adalah rasio yang bertujuan untuk menganalisa pembelanjaan yang dilakukan berupa komposisi hutang dan modal serta kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan beban tetap lainnya.
Rasio profitabilitas Menurut pendapat Arief Sugiyono (2008 : 70) Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengukur efektifitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui kegiatan perusahaan atau dengan kata lain mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban dan modal. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dari setiap penjualan yang dilakukan.
Pembagian Sisa Hasil Usaha Secara kuantitatif,sisa hasil usaha koperasi yang akan diterima oleh setiap anggota (Z) adalah jumlah pembelian anggota yang bersangkutan (X),dibagi dengan pembelian Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
848
seluruh anggota dalaam tahun itu (Y) dikali dengan besarnya sisa hasil usaha yang diperoleh selama tahun itu.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Laporan Keuangan Laporan keuangan Koperasi Karyawan Kantor Kementerian Agama Karawang Terdiri dari Laporan laba atau rugi atau bisa juga disebut dengan laporan pembagian sisa hasil usaha koperasi, laporan perubahan modal, dan laporan neraca tahun berjalan. Laporan Laba atau Rugi (Income Statement) Laporan Perhitungan Laba Rugi dan Pembagian Sisa Hasil Usaha KPRI Kementerian Agama Karawang Tahun 2011 1. Pendapatan Jasa Pada USP Rp.734.752.727,71 2. Pendapatan Jasa Pada UJN Rp. 54.598.596,00 Total Pendapatan Jasa Rp.789.351.323,71 3. Biaya Operasional USP Rp.535.021.711,00 4. Biaya Operasional UJN Rp. 4.245.052,00 Jumlah biaya operasional Rp.539.266.752,00 SHU sebelum pajak Rp.250.084.571,71 Berdasarkan uraian laporan diatas maka besarnya pendapatan jasa pada USP (Unit Simpan Pinjam) sebesar Rp.734.752.727,71 dan besarnya Pendapatan jasa pada UJN (Unit Jasa Niaga) sebesar Rp.54.598.596,00. Total pendapatan jasa baik itu UJN atau USP Rp.789.351.323,71 dengan jumlah biaya operasional yang dikeluarkan pada Unit USP Rp.535.021.711,00 dan pada unit UJN Rp.4.245.052,00 dengan jumlah biaya operasional Rp.539.266.752,00 dan SHU sebelum pajak sebesar Rp.250.084.571,71. Pada tahun 2011 ini mengalami kenaikan sebesar 0,2 % ini belum menunjukan kenaikan yang signifikan dalam melakukan usahanya karna rencana SHU sebelum pajak sebesar Rp.608.941.202,00 tetapi yang tercapai hanya sekitar Rp.250.084.571,71. Laporan Perubahan Modal (Owner Equity) Laporan Perubahan Modal Unit Simpan Pinjam (USP) KPRI Kementerian Agama Karawang Tahun 2011 1. Modal disetor Rp. 52.000.000,00 2. Dana organisasi koperasi Rp.3.640.042.028,77 3. Seragam anggota Rp. 208.573.199,09 4. Modal USP Rp. 88.841.389,52 5. Dana penunjang USP Rp. 60.168.142,08 6. SHU Tahun berjalan Rp.199.731.027,71 Rp.4.249.355.787,17 Berdasarkan uraian laporan perubahan modal unit simpan pinjam (USP) diatas besarnya modal pada tahun 2011 Rp.4.249.355.787,17 yang berasal dari modal disetor, dana organisasi koperasi, seragam anggota, modal usp, dana penunjang usp, dan SHU tahun berjalan. Perbandingan Kinerja Keuangan KPRI Kemenag Karawang Uraian Laba/SHU sebelum pajak
Periode Analisis 31/12/2010
31/12/2011
249.386.327,88
250.084.571,71
3,35
3,29
Mutasi 698.243,83
Keterangan Meningkat
Rasio Likuiditas Current Ratio
0,06
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
Menurun 849
Uraian
Periode Analisis 31/12/2010
31/12/2011
Mutasi
Keterangan
Quick Ratio
3,35
3,29
0,06
Menurun
Cash Ratio
0,73
0,92
0,19
Meningkat
Cash Flow Liquity
0,49
0,35
0,14
Menurun
11,28
10,65
0,63
Menurun
0,11
0,11
5,35
5,07
0,28
Menurun
Debt Ratio
0,40
0,38
0,02
Menurun
Financial Leverage
1,34
1,52
0,18
Meningkat
1348,03
9,93
1338,1
Menurun
Gross Profit Margin
37%
31%
6%
Menurun
Net Profit Margin
16%
27%
11%
Meningkat
Cash Flow Margin
8%
6%
2%
Menurun
Return On Asset
4%
3%
1%
Menurun
Likuiditas
143%
101,29%
41,71%
Menurun
Solvabilitas
104%
103,81%
0,19%
Menurun
62,60%
68%
5,40%
Meningkat
Rasio Aktivitas Persediaan Turn Over Asset Turn Over Average Collection Periode
Stabil
Rasio Leverage
Time Interest Earned Rasio Profitabilitas
Analisa Neraca Keuangan
Operating Ratio
Menurut perbandingan kinerja keuangan dapat dilihat pada tingkat kenaikan sisa hasil usaha pada periode 31 Desember 2010 sebesar Rp.249.386.327,88 dan pada periode 31 Desember 2011 sebesar Rp.250.084.571,71. Dan ini artinya mengalami kenaikan sebesar Rp.698.243,83. Untuk Perbandingan Rasio pada tahun 2010 dan tahun 2011 mengalami kenaikan dan penurunan baik itu pada Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage dan Rasio Likuiditas. Tingkat perbandingan kinerja Rasio Likuiditas pada Current Ratio pada tahun 2010 sebesar 3,35 sedangkan pada tahun 2011 sebesar 3,29 dan mengalami penurunan sebesar 0,06 dari tahun 2010. Dan perbandingan quick ratio pada tahun 2010 sebesar 3,35 sedangkan pada tahun 2011 sebesar 3,29 dan mengalami penurunan kinerja antara total aktiva lancar dan persediaan dengan total kewajiban hutang lancar koperasi sebesar 0,06. Perbandingan Cash Ratio pada tahun 2010 sebesar 0,73 sedangkan pada tahun 2011 sebesar 0,92 artinya mengalami kenaikan antara kas dan jumlah hutang lancar koperasi sebesar 0,19. Dan perbandingan kinerja Cash Flow Liquity ratio pada tahun 2010 sebesar 0,49 dan pada tahun 2011 sebesar 0,35 dan mengalami penurunan sebesar 0,14 dari tahun 2010. Untuk perbandingan kinerja Rasio Aktivitas pada rasio persediaan inventory turn over pada tahun 2010 sebesar 11,28 pada tahun 2011 sebesar 10,65 mengalami penurunan sebesar 0,63. Perbandingan kinerja Asset turn over pada tahun 2010 sebesar 0,11 dan pada tahun 2011 sebesar 0,11 tidak terjadi kenaikan dan penurunan (stabil). Perbandingan
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
850
E.
kinerja average collection period pada tahun 2010 sebesar 5,35 dan pada tahun 2011 sebesar 5,07 mengalami penurunan sebesar 0,28 dari tahun 2010. Untuk perbandingan kinerja Rasio Leverage pada Debt Ratio pada tahun 2010 sebesar 0,40 dan pada tahun 2011 sebesar 0,38 mengalami penurunan dari tahun 2010 sebesar 0,02. Perbandingan kinerja Rasio Financial Leverage pada tahun 2010 sebesar 1,34 dan pada tahun 2011 sebesar 1,52 dan mengalami kenaikan sebesar 0,18 dari tahun 2010. Dan perbandingan Time Interest Earned pada tahun 2010 sebesar 1348,03 dan pada tahun 2011 sebesar 9,93 mengalami penurunan sebesar 1338,1 dari tahun 2010.Untuk perbandingan kinerja rasio profitabilitas pada gross profit margin pada tahun 2010 sebesar 37% dan pada tahun 2011 sebesar 31% mengalami penurunan 6% dari tahun 2010. Perbandingan kinerja net profit margin pada tahun 2010 sebesar 16% dan pada tahun 2011 sebesar 27% mengalami kenaikan sebesar 11% dari tahun 2010. Perbandingan kinerja cash flow margin pada tahun 2010 sebesar 8% dan pada tahun 2011 sebesar 6% mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun 2010. Dan perbandingan Kinerja Return On Asset pada tahun 2010 sebesar 4% dan pada tahun 2011 sebesar 3% mengalami penurunan sebesar 1% dari tahun 2010. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perbandingan kinerja laporan laba/rugi dan pembagian sisa hasil usaha pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami kenaikan pada unit simpan pinjam (USP) sebesar 19,70% dari tahun 2010 dan pada jumlah beban yang dikeluarkan mengalami kenaikan sebesar 29,54% dari tahun 2010 artinya sebaiknya pendapatan yang diterima harus lebih besar dibandingkan dengan beban yang dikeluarkannya. 2. Perbandingan kinerja laporan laba/rugi dan pembagian sisa hasil usaha pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami kenaikan pada pendapatan unit jasa/barang niaga (UJN) sebesar 1,02% dari tahun 2010 dan pada jumlah beban yang dikeluarkan mengalami penurunan sebesar 22,57% dari tahun 2010 artinya pada tahun 2011 unit jasa niaga tidak terlalu banyak transaksi yang mengakibatkan pendapatan yang diterima hanya naik sebesar 1,02% dari tahun 2010. 3. Perbandingan kinerja laporan Perubahan modal pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami kenaikan sebesar 20,79% dari tahun 2010, permodalan koperasi yang berasal dari kenaikan simpanan pokok anggota koperasi dan simpanan wajib anggota. 4. Perbandingan kinerja laporan Neraca pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami kenaikan sebesar 86% dari tahun 2010 artinya pada tahun 2010 asset perusahaan baik itu harta lancar atau harta tetap mengalami kenaikan 86% dan kenaikan juga terjadi ada hutang koperasi dan permodalan koperasi. 5. Perbandingan ratio pada koperasi karyawan kantor kementerian agama karawang mengalami penurunan pada tingkat likuiditas koperasi sebesar 41,71% dari tahun 2010, pada tingkat solvabilitas mengalami penurunan sebesar 0,19% dari tahun 2010,dan pada tingkat operating ratio mengalami kenaikan sebesar 5,40% dari tahun 2010 artinya pada tahun 2011 kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi menurun sebesar 41,71% dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban jangka panjang atau kewajiban jangka penden menurun sebesar 0,19% dan pada tingkat operating ratio perusahaan menurun sebesar 5,04% dari tahun 2010. 6. Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
851
2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas yang telah penulis kemukakan,maka terdapat beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi koperasi. 1. Tingkat pendapatan jasa pada unit simpan pinjam (USP) dengan tingkat kenaikan sebesar 19,70% dan biaya yang dikeluarkan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 29,54% dari tahun 2010 (Cukup Baik), sebaiknya untuk pengeluaran biaya yang dikeluarkan harus lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan yang diterima pada tahun tersebut. 2. Tingkat pendapatan jasa pada unit jasa niaga (UJN) dengan tingkat kenaikan sebesar 1,02% dan biaya yang dikeluarkan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 22,57% dari tahun 2010 (Cukup Baik),karna biaya yang dikelurkan mengalami penurunan sehingga jumlah pendapatan yang diterima pun mengalami kenaikan hanya sekitar 1%,untuk memperoleh pendapatan yang sebesar – besarnya maka koperasipun harus mengeluarkan biaya yang besar juga untuk memperoleh pendapatan tersebut. 3. Tingkat perbandingan kinerja laporan perubahan modal koperasi Karyawan Kantor Kementerian Agama Karawang mengalami kenaikan sebesar 20,79% dari tahun 2010,untuk pencapaian modal yang lebih besar lagi ditahun 2012 sebaiknya koperasi meningkatkan jumlah anggota koperasi dan target pencapaian laba yang lebih baik pada tahun 2012. 4. Tingkat perbandingan kinerja laporan Neraca koperasi Karyawan Kantor Kementerian Agama Karawang mengalami kenaikan sebesar 86% dari tahun 2010,untuk peningkatan jumlah aktiva dan passiva koperasi pada tahun 2012 sebaiknya koperasi melakukan penambahan jumlah aktiva perusahaan seperti komputer dan mesin fotocopy serta penanaman modal yang lebih besar lagi pada tahun 2012 untuk mencapai laba atau sisa hasil usaha yang diharapkan. 5. Dari tingkat perbandingan kinerja analisis likuiditas koperasi mengalami penurunan sebesar 41,71% dari tahun 2010 ini memberikan arti bahwa kemampuan perusahaan / koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi,atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih mengalami penurunan dari tahun 2010 ini memberikan arti kinerja tidak baik . Sedangkan dari tingkat analisis solvabilitasnya mengalami penurunan sebesar 0,9% dari tahun 2010 ini memberikan arti bahwa kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi,baik kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka panjang.memberikan arti Cukup Baik dari tahun 2010. Pada tingkat Operating Ratio Koperasi mengalami kenaikan sebesar 5,40% dari tahun 2010 ini memberikan arti bahwa tingkat operating ratio koperasi baik sehingga mengalami kenaikan di tahun 2011 dan untuk menjjadi koperasi yang lebih baik lagi maka koperasi harus melakukan usaha yang sebaik – baiknya sehingga tercapainya laba yang diharapkan.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
852
F.
DAFTAR PUSTAKA Badriwan,Zaki,2008.Intermediate Accounting.Edisi Revisi.Rajawali Pers,Jakarta. Darsono,2010. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Consultant Accounting. Jakarta. Hasanuh,Nanu,2011. Akuntansi Dasar Teori dan Praktik. Mitra Wacana Media,Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia,1994.Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Jusup,Al Haryono, 2005.Dasar-dasar Akuntansi.Edisi Revisi. STIE Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.Yogyakarta. Kasmir,2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Edisi Jakarta.
Revisi.Rajawali Pers.
Munawir,2002.Analisa Laporan Keuangan.Edisi Keempat. Rajawali Pers. Jakarta. Nasution,2010.Tesis Skripsi Disertasi Makalah.Edisi Kedua.Bumi Aksara.Jakarta. Sartono,Agus,2001.Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.Edisi Keempat.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada,Yogyakarta. Soemarso,2005.Akuntansi empat,Jakarta.
Suatu
Pengantar.Edisi
Sugiyono,Arief,2008.Panduan Praktis Pertama.Penerbit Grasindo,Jakarta.
Dasar
Revisi
Analisa
5.Penerbit
Laporan
Salemba
Keuangan.Edisi
Undang – Undang No.25 Tahun 1992 Tentang Anggaran Dasar Koperasi. Widiyanti,Ninik,2004.Manajemen Koperasi.Edisi Pertama. Rineka Cipta. Jakarta.
Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012
853