Edition 5 December 2014 Complimentary
I nsp iring a B rig hter Future
A Proud Day as Titian
sends off a further 77 High School Graduates by Asfiyani
Remembering the 2004 Asian Tsunami Words from Titian’s Founder, Lily Kasoem
December this year sees the 10th anniversary of the Asian tsunami which took the lives of 230,000 people across 14 countries, with the majority being in Aceh, Indonesia. This natural disaster was the catalyst for my founding of Titian Foundation. In Aceh, I worked with Soroptimist International of Jakarta in the rebuilding of Lamreh village. It was in Aceh that I discovered my enjoyment of working in the field, of helping people recover from devastating circumstances. I saw the potential that exists within people and how to unlock it by giving well-targeted help and support. It took another natural disaster, the 2006 Yogyakarta earthquake, for me to start Titian Foundation. Our first project was the rebuilding of two schools that had collapsed. Ten years on from the Asian tsunami a lot has been achieved with many more exciting challenges and achievements ahead of us. This edition of Titian World is our first in both English and Indonesian. We wanted everyone involved with Titian to be able to understand Titian’s work and read our stories.
Bulan Desember tahun ini merupakan peringatan 10 tahun tsunami Asia yang menelan korban sebanyak 230.000 jiwa di 14 negara, dengan mayoritas berada di Aceh. Bencana ini menjadi katalisator saya mendirikan Titian Foundation. Di Aceh, saya bekerjasama dengan Soroptimist Internasional Jakarta dalam membangun kembali desa Lamreh. Saat di Aceh itu lah saya menemukan kenikmatan bekerja di lapangan sekaligus membantu orang untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan pola pemberian bantuan yang tepat sasaran disertai dukungan moral, potensi yang sudah ada di masyarakat bisa dihidupkan kembali, bahkan dikembangkan. Gempa Yogya 2006 memicu saya untuk segera memulai Titian Foundation. Program awal kami adalah membangun kembali sekolah TK-SD-SMP di Bayat yang luluh lantak karena gempa. Banyak yang telah dicapai sejak bencana tsunami Asia 10 tahun yang lalu dan banyak juga tantangan di masa depan. Menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mengubah tantangan menjadi peluang, dan akhirnya menggulirkan keberhasilan. Titian World #5 menjadi edisi perdana yang terbit dalam dwi bahasa: Inggris dan Indonesia. Kami ingin semua orang yang terlibat dengan Titian dapat memahami pekerjaan Titian dan membaca kisah Titian.
Titian Foundation’s 4th Generation Graduates.
June 8, 2014 was another proud day for Titian Foundation, with 77 of its Scholarship students completing their High School/Vocational School studies. This brings to 332 the total number of successful High School graduates since the programme started. The students come from underprivileged families from various regions of Klaten, Central Java. They are the 4th Generation or Batch of Titian Foundation scholarship beneficiaries who receive three years mentorship aimed at increasing their self-esteem, self-efficacy and aspirations. Initially afraid to dream, they now show tremendous ambition for the future. They are an excellent example of how, given modest support, Indonesia’s youngsters are able to achieve so much. Two-thirds of these graduates have already been accepted in public and private universities of which 70% have received university scholarships. Engineering, Accounting, and Art are the most popular majors selected by the students. Almost 20% of them have successfully obtained jobs in industry, with some undergoing job training.
Gen 4 latest results by Asfiyani 66% of the most recent high school graduates (Generation 4, “Gen 4”) won places in University. The diagram below illustrates the percentage of Gen 4 students that have been admitted by Universities, are working or receiving job training. This is a is very encouraging trend, as more students aspire to get higher education after graduating from High School / Vocational School. This proves the efficacy of Titian’s mentorship programme that aims to increase self-esteem, self-confidence and aspirations. The rate of students extending their education to university is much higher than the national average of 17%.
Hasil Terakhir Generasi ke 4 66% dari siswa yang lulus tahun ini (Generasi 4, “Gen 4”) belajar di Universitas. Diagram di bawah menggambarkan persentase siswa Gen 4 yang telah diterima di Universitas, bekerja dan pelatihan kerja. Angka ini menunjukkan tren yang positif, dimana semakin banyak siswa yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi setelah tamat dari SMA / SMK. Hal ini menunjukkan efektifitas program pendampingan Titian yang ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan diri, and aspirasi siswa. Tingkat siswa yang melanjutkan pendidikan mereka ke univeristas bahkan lebih tinggi dari tingkat rata-rata nasional sebesar 17%.
Titian Foundation Mengantar 77 Siswa SMA dan SMK di Klaten Menuju Masa Depan Yang Lebih Baik Tanggal 8 Juni 2014, Titian Foundation kembali berhasil mengantarkan 77 siswa terbaiknya menyelesaikan pendidikan jenjang SMA/SMK dengan hasil yang memuaskan. Siswa-siswi yang berasal dari keluarga kurang mampu ini tinggal di berbagai wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ke-77 siswasiswi ini merupakan penerima beasiswa Titian Foundation generasi ke-4. Selama 3 tahun, mereka tidak hanya mendapatkan bantuan biaya tetapi juga pendampingan (mentoring and coaching), agar mereka mampu meningkatkan self esteem, self efficacy, and aspirasi. Di awal program, tidak sedikit dari mereka yang untuk bermimpi pun tidak berani. Tapi kini, setelah mengikuti proses pendampingan, cara pandang mereka terhadap hidup telah berubah. Tidak hanya keberanian untuk bermimpi, tapi mereka juga berani merancang masa depan. Mereka telah membuktikan, bahwa dengan sedikit dorongan, dukungan, bimbingan dan kesempatan, anak muda Indonesia bisa meraih prestasi yang luar biasa. Tercatat 64% lulusan berhasil diterima di beberapa universitas negeri maupun swasta. 70% dari mereka yang diterima kuliah mendapatkan beasiswa Bidik Misi. Jurusan teknik, akuntansi, dan seni cukup popular dipilih para siswa. Selebihnya sebesar 19% dari mereka berhasil diterima bekerja di perusahaan industri, 3% sedang menjalani training kerja dan sisanya 14% masih dalam proses mencari kerja.
Generation 4 Graduation Chart
Total Scholarship Beneficiaries
Total No. of Student (Jumlah Siswa)
77
Accepted in University (Diterima di Universitas)
51
Working (Bekerja)
18
Still applying for job (Melamar Pekerjaan)
6
Job Training (Pelatihan Kerja)
2
After Graduation Update
(Jumlah Penerima Beasiswa) Generation 1
76
Generation 2
91
Generation 3
88
Generation 4
77
www.titianfoundation.org | 1
NEWS BLITZ Recruitment of Generation 7 Scholarship Students by Aji Satria Putra Titian Foundation’s Scholarship team began the process of selecting of Generation 7 (Gen 7) in 2013. The search for beneficiaries starts when they are at Junior High School based on their teachers’ recommendations. Titian’s selection criteria are that students come from underprivileged families and achieve a good grade at school. The Titian Team worked with 25 Junior High Schools in Klaten and Gunungkidul to find sufficient students who fit the criteria. The selection process is divided into three phases: socialization and two interviews. Socialization is conducted during the months of December and January when the Scholarship Team introduce the scholarship programme and the obligations of each scholarship recipient. In the socialization phase, 341 students from Klaten and 41 students from Gunungkidul went through selection interviews designed to identify the students’ potential and suitability for a Titian Scholarship. The first interview was done between January and March, selecting 149 students from Klaten and 27 students from Gunungkidul who proceed to the next stage of the selection process which resulted in 64 students from Klaten and 13 students from Gunungkidul becoming our Gen 7 beneficiaries. The recruitment process was finalised with the signing of an MoU with the parents on July 12. During this event, parents were also given socialization about other Titian programmes such as CLC and microfinance. Titian’s founder, Ibu Lily Kasoem was present during the MoU signing ceremony, and recommended that parents not limit their children in achieving their goals and a better future. Their achievements would not only benefit the children but also their families too.
Rekrutmen Penerima Beasiswa Gen 7 Pada tahun 2013/2014, tim Beasiswa Titian Foundation memulai seleksi calon penerima beasiswa gen 7. Seleksi untuk anak-anak gen 7 dimulai ketika mereka masih duduk di kelas IX SMP dengan rekomendasi dari guru BK masing-masing sekolah. Syarat seorang anak untuk direkomendasikan mendapatkan beasiswa Titian adalah dari keluarga tidak mampu dan memiliki prestasi yang baik di sekolah. Dalam prosesnya, tim beasiswa mendatangi 25 SMP di daerah Klaten dan Gunung Kidul untuk menjaring siswasiswa yang sesuai dengan kriteria dari Beasiswa. Proses seleksi sendiri terbagi dalam 3 tahap yaitu sosialisasi, wawancara pertama dan wawancara kedua. Sosialisasi diadakan selama bulan Desember dan Januari dimana tim beasiswa mengenalkan program beasiswa Titian Foundation beserta kewajiban-kewajiban yang harus diikuti selama menjadi penerima beasiswa. Dalam sosialisasi, terdaftar 382 anak dengan rincian 341 anak dari Klaten dan 41 anak dari Gunung Kidul yang kemudian diseleksi melalui wawancara yang bertujuan untuk mengenal potensi dan kecocokan anak dalam kriteria beasiswa Titian. Wawancara pertama dilakukan selama bulan Januari sampai
A summary of activities at each of TITIAN’S CLCs by Anjas Budi Satriya
CLC - SMP 1 BAYAT • Students of SMP 1 (Junior High School) Bayat are scheduled to produce a wall magazine once every month. • Terbitnya mading 1x dalam sebulan, dimana proses pembuatannya dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 1 Bayat.
CLC - SMKN 1 ROTA BAYAT • A schedule is set up for a periodical school magazine. • Tersusunnya jadwal produksi berkala media sekolah.
MICRO-FINANCE
CLC - GEMAWANG
Progress since its inception one year ago has been encouraging. This is evident from the increasing number of people becoming members of the Cooperative, from a mere 20 members at the beginning to 40 members today. The guaranteed capital which is provided by Bank Panin Syariah increased from Rp. 20 million to Rp. 25 million allowing loan disbursements by BMT BIF, coupled with members’ mandatory deposits, to increase to Rp. 47 million.
• CLC staff make monthly visits to CLC Gemawang as part of their mentoring activities. • A system to monitor the utilization of facilities at CLC Gemawang by the community was set up. • An MoU was agreed on utilizing the gallery at CLC Gemawang for exhibiting SMEs products and crafts.
Kemajuan sejak satu tahun yang lalu dapat dikatakan sebagai menggembirakan. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah anggota koperasi dari hanya 20 anggota pada saat awal pendirian sampai menjadi 40 anggota saat ini. Modal jaminan yang diberikan oleh Bank Panin Syariah bertambah dari jumlah awal Rp. 20 juta ditambahkan lagi Rp. 25 juta sehingga total pinjaman yang dapat disalurkan oleh BMT BIF dan juga iuran wajib anggota naik menjadi Rp. 47 juta.
• Mengadakan 12 kali kunjungan ke CLC Gemawang sebagai bagian dari pendampingan rutin tiap bulan. • Kesepakatan pembuatan alat monitoring untuk melihat pemanfaatan fasilitas yang ada di CLC Gemawang oleh masyarakat sekitar. • Tertanda-tanganinya BAP kesepakatan pemanfaatan Galeri sebagai tempat pemasaran bersama produk-produk kerajinan yang berbasis kearifan lokal.
bulan Maret dan berhasil menyeleksi 176 anak dengan rincian 149 dari Klaten dan 27 dari Gunung Kidul. Proses seleksi selanjutnya adalah wawancara kedua yang bertujuan untuk membandingkan motivasi anak pada wawancara pertama serta melihat apakah anak konsisten dengan pernyataan yang dia katakan. Dalam proses wawancara kedua ini, tim beasiswa berhasil mendapatkan 91 anak dengan rincian 76 dari Klaten dan 15 dari Gunung Kidul sebagai anak-anak yang lolos dalam seleksi gen 7. Setelah mengetahui bahwa mereka lolos dalam seleksi beasiswa gen 7, mereka harus melengkapi persyaratan yang wajib: seperti SKHUN, bukti diterima di sekolah, rapor kelas IX semester 2 dan formulir pendaftaran. Hasil akhir ketika daftar ulang, 64 anak dari Klaten dan 13 anak dari Gunung Kidul resmi menjadi penerima beasiswa Titian generasi 7. Proses rekrutmen gen 7 diakhiri dengan penandatanganan surat perjanjian kerjasama atau MoU dengan orang tua pada tanggal 12 Juli 2014. Dalam acara ini, orang tua juga diberi sosialisasi tentang program lain di Titian seperti CLC dan microfinance. Ibu Lily Kasoem yang hadir saat acara penandatanganan MoU juga memberikan wawasan baru bagi orang tua agar tidak membatasi kebebasan anak-anak dalam upayanya meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik. Keberhasilan anak tidak hanya berimbas baik bagi anak tapi juga bagi keluarga dan masyarakat.
CLC - TITIAN BAYAT • Several workshops have been held at CLC Bayat: - How to create educative props out of waste material. - How to create flour from sweet potato and banana. - Techniques for Managing a Waste Bank. • There are also additional resources for the library as the CLC now subscribes to Kompas daily and Trubus magazine. • CLC Bayat has implemented an automation system for its library using SLiMS. This software is to manage inventory and book lending. • Telah diadakan sejumlah pelatihan di CLC bayat, diantaranya: - Membuat Alat Peraga Edukatif (APE) dari limbah. - Pengolahan bahan pangan lokal berupa ubi dan pisang menjadi tepung. - Teknik pengelolaan Bank Sampah, cara memilah sampah untuk Bank Sampah. • Menambahkan sumber daya untuk perpustakaan dengan berlangganan harian Kompas dan majalah Trubus. • CLC Bayat telah menerapkan sistem otomasi untuk perpustakaan dengan mengunakan perangkat lunak SLiMS. Perangkat lunak ini dapat mengelola inventaris dan sirkulasi peminjaman buku.
CLC - CIGALONTANG • Training sessions on Sustainable Agricultural and Harvesting Management were completed in June. • Routine communication has been established between CLC Cigalontang and village chief of Jayapura regarding the activities update and CLC management. • Mengadakan 2x Pelatihan Pertanian Lestari dan 2x Pelatihan Pengelolaan Hasil Panen pada bulan Juni 2014. • Terlaksananya komunikasi rutin antara pengelola CLC Cigalontang dengan Pemerintah Desa Jayapura tentang update kegiatan dan pengelolaan CLC.
STUDENT COMPANY (SC) Company Profile, Final Report, Booth Concept, and Presentation were finalized in preparation for the 2014 SC Fair in August 2014 at Citywalk, Jakarta. Seven students in SC ROSE participated in this competition. This year they presented lerak soap (an organic soap used to wash batik cloth).
CLC SMP 1 Bayat.
2 | www.titianfoundation.org
CLC SMKN 1 ROTA Bayat
CLC Gemawang
Profil Perusahaan, Laporan Akhir, Konsep Stan Pameran dan Presentasi telah tersusun dalam persiapan mengikuti SC Fair 2014 pada bulan Agustus 2014 bertempat di Citywalk, Jakarta. Tujuh siswa SC ROSE turut berpartisipasi dalam perlombaan ini. Pada kompetisi tahun ini mereka menampilkan sabun lerak.
NEWS BLITZ Information Communication Technology (ICT) for Education Programme: Latest Developments by Khusnul Aflah
Perkembangan Terkini Program ICT for Education
One-on-One Training in process.
Uploading hardware donations to the appointed schools.
The ICT for Education programme offers help in two ways. It provides grants of ICT infrastructure and ICT Teacher Competency Development. 12 Elementary Schools in Yogyakarta Special Region and Klaten have received grants for ICT infrastructure. The grant covers the provision and cost of all elements of ICT infrastructure; internet subscriptions, computers, laptops, LCD projectors and screen, handycams, digital cameras, tripods, webcams, active speakers, headsets, external hard disks, Flashdisks, DVDs and CDs. Mrs. Puji Lestari, Principal of Bumijo Elementary School in Yogyakarta which is one of the recipients of the grant says, “We are very excited to receiving these ICT devices. It will certainly motivate
us to continue learning. Thanks to Titian Foundation, ROTA and Qatar Petroleum for their support”. Currently, the ICT4E program is focusing on implementating ICT Teachers Competency Development. From December 2013 to August this year the programme held training in subjects such as; 21st Century Educational Leadership, OpenSuse & LibreOffice, Maintenance & ICT Troubleshooting, School Information Systems (SISFOKOL), Educational Software Usage and Intel Teach-Essential Course or 21st Century ICTbased Learning Development. The table below gives a summary of the number of teachers participating in the ICT Teachers Competency Development training.
No.
ICT Teachers Competency Development Training (Pengembangan Kompetensi Guru di Bidang TIK)
Participants
1
21st Century Educational Leadership (Kepemimpinan Pendidikan Abad 21)
24 Teachers (Guru)
2
OpenSuse & LibreOffice (Penggunaan OpenSuse & LibreOffice)
130 Teachers (Guru)
3
Maintenance & ICT Troubleshooting (Pemeliharaan dan Pemecahan Masalah ICT)
12 Teachers (Guru)
4
School Information Systems (Penggunaan Sistem Informasi Sekolah)
12 Teachers (Guru)
5
Educational Software Usage (Penggunaan Perangkat Lunak Pendidikan)
130 Teachers (Guru)
6
Intel Tech - Essential Course (21st Century ICT - Based Learning Development) - (Pengembangan Pembelajaran Abad 21 Berbasis ICT)
On Going (Sedang berlangsung)
“Program ICT for Education paling tidak memiliki dua ruang lingkup yakni Hibah Infrastruktur ICT dan Pengembangan Kompetensi Guru di Bidang ICT” Sebanyak 12 sekolah tingkat dasar di DIY dan Klaten sudah mendapatkan hibah infrastruktur ICT. Pemberian ini dilakukan secara bertahap, yakni tahap 1 selesai Januari 2014 dan tahap 2 selesai Mei 2014. Infrastruktur ini terdiri dari biaya langganan internet dan penyediaan komputer, laptop, UPS, LCD proyektor beserta layar, handycam, kamera digital, tripod, webcam, speaker aktif, headset, hard disk eksternal, flashdisk, keping DVD dan CD. Seluruh sekolah penerima manfaat program mengaku terkesan dengan bantuan yang diberikan oleh program ICT for Education. Ibu Puji Lestari, Kepala SDN Bumijo Yogyakarta misalnya. “Kami sangat gembira dengan pemberian semua perangkat ICT ini. Tentu ini akan semakin memotivasi kami untuk terus belajar. Terima kasih Titian Foundation, ROTA dan Qatar Petroleum atas kepedulian ini”. Saat ini, program ICT4E sedang fokus pada pelaksanaan ruang lingkup program yang lain, yakni Pengembangan Kompetensi Guru di Bidang ICT. Dalam rentang Desember 2013 sampai Agustus 2014, program telah melakukan berbagai pelatihan, yakni: Pelatihan Kepemimpinan Pendidikan Abad 21, Pelatihan Penggunaan OpenSuse & LibreOffice, Pelatihan Perawatan & Pemecahan Masalah ICT, Pelatihan Sistem Informasi Sekolah (SISFOKOL), Pelatihan Penggunaan Software Pendidikan dan Pelatihan Intel Teach-Essential Course atau Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Abad 21 Berbasis ICT. Tabel di samping ini merangkum semua kegiatan pengembangan kompetensi guru di bidang TIK yang sudah dilakukan oleh program ICT for Education sampai bulan Agustus 2014.
Science Show, a simple laboratory spreading the virus of science by Risky Hening D.A “Let’s create a simple laboratory” was the theme of the Science Club activities this year at the Science Show (22 - 24 July 2014). Activities were held at the CLC Titian Bayat office, targeting visitors from elementary and high schools. Visitors were grouped and accompanied by a guide for a tour of the four booths prepared by The Science Club showcasing a variety of experiments and props they had made. These included; a simple flood detection tool, electric bell, simple electric circuit, and mosquito repellent tool. In addition, there was also training in making compost for Titian Foundation scholarship beneficiaries (High School/Vocational School for Generation 6 and 7). A total of 118 participants were taught the process of making compost from organic kitchen waste and had the opportunity to see firsthand stages of the decomposition of garbage. The Science Club (often referred as SC) is a community of Titian Foundation scholarship beneficiaries who share a common interest in the world of scientific knowledge. It currently has 19 members. Routine activities of SC include doing different experiments each week. Children are encouraged to analyze the phenomena that occur in any experiments, including observation of factors that influence the process and the end result. These SC activities are conducted independently and selftaught. Members are encouraged to exchange ideas and share knowledge to reach the most desirable results and conclusions. SC membership is open to both High School students and Vocational Students from various disciplines. Although only equipped with limited facilities and infrastructure, these children are eager to learn and experiment to satisfy their curiosity. The idea “Let’s create a simple laboratory” aims to spread a ‘virus of curiosity’ for the world of science to children at the level of elementary to High School around the neighborhood of CLC Titian Bayat. This curiosity can be encouraged by creating a simple laboratory where visitors can have first-hand experience as a scientist. Participants can do hands-on experiments provided by the committee and also receive scientific explanations of the phenomena that occur. While the presentation may be simple, each activity is packed with scientific knowledge. This Science Show and compost training is packaged in a way that is both educative and fun so participants do not realize that they are studying science (often considered difficult and boring). These activities are designed to generate interest among young people to get to know science as well understanding the role of science in our everyday lives.
Science Show, Laboratorium Sederhana yang Menularkan Virus Sains “Ayo Buat Laboratorium Sederhana” adalah tema yang diangkat oleh Science Club dalam kegiatan Science Show dan Pelatihan Pembuatan Kompos tahun ini. Kegiatan berlangsung selama 3 hari (22-24 Juli 2014) dilaksanakan di kantor CLC Titian Bayat dimana pengunjung yang menjadi sasaran kegiatan adalah anak usia SD hingga SMA/SMK. Para pengunjung dibuat berkelompok dan didampingi seorang pemandu yang mengantarkan mereka dalam tur mengunjungi setiap stan. Terdapat 4 stan yang dipersiapkan oleh Science Club untuk menampilkan beragam percobaan dan alat peraga yang telah mereka buat, yakni alat deteksi banjir sederhana, bel listrik, rangkaian listrik sederhana, dan alat pengusir nyamuk. Selain itu, diadakan pula pelatihan pembuatan kompos untuk anak beasiswa Titian Foundation (tingkat SMA/SMK generasi 6 dan 7). Peserta pelatihan memperoleh pengetahuan tentang proses pembuatan kompos dari sampah dapur yang bersifat organik dan berkesempatan untuk melihat langsung tahapan dekomposisi sampahnya. Pelatihan ini bertujuan untuk berbagi informasi tentang cara mengolah sampah dapur yang baik dan bermanfaat. Acara berlangsung selama 3 jam per hari selama 3 hari berturutturut. Periode pameran yang terhitung singkat ini cukup membangkitkan rasa penasaran dan menarik minat pengunjung, terbukti jumlah pengunjung yang datang mencapai 118 orang. Mereka cukup terkesan dengan acara ini dan berharap terdapat acara serupa di lain waktu dengan materi yang lebih menarik lagi. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Science Club ini baru pertama kali dilaksanakan, dan merupakan cita-cita mereka dalam satu tahun ini. Science Club atau biasa dikenal dengan sebutan SC merupakan komunitas anak-anak beasiswa Titian Foundation yang memiliki minat dalam dunia sains/ilmu pengetahuan dan saat ini beranggotakan
19 anak. Kegiatan rutin SC diisi dengan melakukan percobaan yang berbeda setiap minggunya. Dari kegiatan tersebut, anak didorong untuk menganalisis suatu fenomena yang terjadi dalam setiap eksperimen yang dilakukan, meliputi faktor yang mempengaruhi, proses yang terjadi dan hasil akhirnya. Selama ini kegiatan SC dilakukan secara mandiri dan otodidak. Para anggota berdiskusi untuk bertukar pikiran dan saling berbagi ilmu hingga menemukan kesimpulan hasil yang paling sesuai. Anggota SC tidak terbatas pada anak-anak SMA saja melainkan juga anak SMK dengan berbagai jurusan. Walaupun terdapat keterbatasan sarana dan prasarana, namun anak-anak tetap bersemangat untuk belajar dan bereksperimen untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Kegiatan yang bertajuk “Ayo Buat Laboratorium Sederhana..!” ini bertujuan untuk menularkan virus keingintahuan mereka akan dunia sains kepada anak-anak tingkat SD hingga SMA di sekitar lingkungan CLC Titian Bayat. Rasa ingin tahu tersebut diwujudkan dengan membuat laboratorium sederhana dimana para pengunjung berkesempatan secara langsung menjadi seorang ilmuwan cilik. Peserta tur dapat mencoba eksperimen yang telah disediakan oleh panitia dan juga mendapat penjelasan ilmiah tentang fenomena yang terjadi di dalamnya. Meskipun disajikan secara sederhana, namun kegiatan ini kaya akan ilmu pengetahuan dan sangat bermanfaat. Kegiatan Science Show dan Pelatihan Pembuatan Kompos ini bersifat edukatif dan dikemas secara menyenangkan sehingga para peserta tidak menyadari bahwa mereka sedang belajar sains yang selama ini mereka anggap sulit dan membosankan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membangkitkan minat anak muda untuk lebih mengenal sains dan selalu tertantang mencoba serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. www.titianfoundation.org | 3
NEWS BLITZ Championing Community Sustainability by SC ROSE SMKN 1 ROTA Bayat ROSE Student Company (“SC ROSE”), set up by Titian Generation 5 scholarship students, has championed the concept of achieving sustainability with the support of the local community. Mentored by Titian and funded by Barclays Capital. SC ROSE has integrated all the existing and potential resources within the sub-district of Bayat in their activities. Batik makers and students of batik can access Titian’s resources to improve their knowledge. SMKN 1 ROTA Bayat school serves as a source of knowledge about batik; Titian’s CLC (Community Learning Center) provides training facilities for level 4 to 6 students of the Ibtida’iyah Muhammadiyah Madrasah. Batik lessons cover all processing stages, from preparation to the finished cloth as well as application to other media. The programme, which is scheduled to last for six months, started on July 17 and was followed by 60 students from SC ROSE.
Kegiatan Bakti Sosial SC ROSE Meski baru pada taraf belajar, semangat menjaga keberlanjutan usaha dengan memperoleh dukungan dari masyarakat sekitar, mulai dikembangkan oleh ROSE Student Company. SC ROSE adalah Student Company generasi ke-5 yang didampingi oleh TITIAN dengan dukungan dana kegiatan dari BARCLAYS Capital. Kegiatan yang dilakukan SC ROSE berusaha mengintegrasikan semua potensi yang ada di lingkungan Kecamatan Bayat, yang
A Unique Storytelling Workshop For kindergarten and early childhood educators On 29 April 2014, at CLC Titian Bayat, there was a special Storytelling Workshop for kindergarten teachers and early childhood educators from Bayat and Wedi Sub-districts. The aim was to add to the knowledge, experience and creativity of teachers and educators so that they are able to create educative and creative stories that are age-appropriate so that children are able to capture the wisdom in the story. Existing storytelling is often dull and uninteresting. 102 people from 108 invited agencies attended the workshop given by Mrs. Veronica Nan Hermanis M.I. (Practioner, UNICEF-Central Java & Association of Early Childhood Educator - Klaten Regency). The workshop covered topics like; how meaningful stories will educate children by shaping their character, keys to fun learning, childrens’ learning style, and the types of games which can be incorporated into stories. The result was that teachers and educators felt energized, raising their optimism and being able to make teaching and learning activities that are interesting and creative. Teachers and educators expressed a desire to have similar events with other themes so that their insights are broadened. It was suggested that future workshops be longer, allowing for the optimal coverage of the range of materials presented in the workshop.
‘Appreciative Living’ Workshop The ability to develop oneself and contribute is an essential requirement for living a life that is meaningful. A workshop on Appreciative Inquiry (AI) was intended to establish an attitude of appreciation and passion to actualize and develop oneself. Through the process of sharing experiences and ideas, participants were able to determine the best way to achieve their dreams, both individually and as members of the ‘Titian family’. Ibu Kirti Peniwati, Ph.D led the workshop. Ibu Kirti graduated from Joseph M. Katz Graduate School of Business of the University of Pittsburgh in the United States and has 25 years’ experience teaching industrial management at the PPM Institute of Management in Jakarta. She is now an independent Decision Making and Appreciative Inquiry Facilitator. This workshop turned into an emotional discovery for the students, especially for those who feel below-par academically or financially compared to their counterparts. It gave them something to work on, by overcoming their weakness, evaluating where their strengths are and maximized these strengths to their fullest potential. 33 alumni students attended the workshop, with recently graduated Gen 4 students making up most of the audience. 4 | www.titianfoundation.org
terdiri dari: Membatik sebagai tema kegiatan, SMKN 1 ROTA Bayat sebagai sumber pengetahuan, sarana CLC yang dimiliki oleh Yayasan TITIAN sebagai tempat kegiatan, serta siswa-siswi kelas 4 s/d 6 Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah Paseban sebagai penerima manfaat. Peserta terdiri dari 60 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok: kelas 4 & 5, dan kelas 6. Mereka didampingi oleh 5 orang pemateri dari SC ROSE SMKN 1 ROTA Bayat. Kegiatan yang dilakukan adalah belajar membatik pada berbagai media (kain, kayu, bambu, maupun media lainnya), mulai dari proses persiapan sampai finishing. Pembelajaran dibagi dalam 2 fase, yakni Dasar & Lanjut. Kegiatan direncanakan berlangsung selama 6 bulan terhitung sejak pertemuan pertama pada 17 Juli 2014. Masing-masing kelompok melakukan pertemuan 1x/minggu.
Workshop Mendongeng Untuk guru TK, pendidik PAUD, SPS dan TK se Kecamatan Bayat dan Wedi LATAR BELAKANG KEGIATAN: Belum adanya kegiatan workshop mendongeng bagi guru dan pendidik untuk menambah kapasitas pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga guru dan pendidik belum mempunyai keterampilan mendongeng yang terarah sesuai dengan karakter dan usia anak didik. Hal ini terlihat dari kebiasaan yang terjadi di dalam kelas, dimana cerita yang disuguhkan terkesan monoton, bahasa penyampaian yang kurang kreatif serta alat peraga yang kurang variatif sehingga tidak mampu menggugah minat dan perhatian anak. TUJUAN: Menambah pengetahuan, pengalaman dan kreatifitas guru serta pendidik agar mampu membuat dongeng kreatif yang mendidik dan sesuai dengan usia anak tanpa terkesan mendikte serta menggurui tapi anak mampu menangkap hikmah dari cerita tersebut. PELAKSANAAN: Selasa, 29 April 2014, bertempat di CLC Titian Bayat, dengan peserta 102 orang dari 108 lembaga yang diundang. Trainer: Veronica Nan Hermanis M.I (praktisi UNICEF Jawa Tengah dan Himpaudi Kab.Klaten) MATERI WORKSHOP: - Membuat cerita yang bermakna dan mendidik dengan tujuan untuk pembentukan karakter dasar anak. - Ketrampilan dasar mengajar.
- Modal pendidik - Bekal utama pendidik dalam menggelar aktivitas pembelajaran - Tahap pembelajaran anak - Kunci pembelajaran menyenangkan - Gaya belajar anak, pendekatan BCCT - Jenis permainan - Aspek dan pola perkembangan bermain - Mengelola kegiatan sebelum dan sesudah bermain HASIL: - Pengajar dan pendidik merasakan semangat yang meningkat setelah workshop ini sehingga muncul optimisme akan mampu membuat kegiatan belajar mengajar yang menarik dan kreatif. - Pengajar dan pendidik menginginkan diadakannya kegiatan serupa dengan tema materi yang berbeda untuk menambah wawasan pengetahuan mereka. - Sebagian peserta workshop berminat untuk terus aktif di CLC Bayat. Mereka melanjutkan menimba ilmu dengan mendaftar sebagai peserta kelas menjahit, keyboard, komputer dan memasak. KENDALA/HAMBATAN: Hambatan yang muncul pada kegiatan ini adalah durasi waktu yang dirasakan oleh peserta masih kurang lama. Untuk ke depan diupayakan durasi lebih lama agar materi yang disampaikan dapat lebih maksimal.
Lokakarya Menghargai “Hidup” Berkembang dan berkontribusi merupakan kebutuhan hakiki untuk dapat menjalani kehidupan yang bermakna. Pengembangan diri yang diarahkan pada kelemahan tidak memanfaatkan kekuatan dan potensi seseorang sehingga cenderung tidak menumbuhkan semangat yang diperlukan untuk dapat berkontribusi secara efektif. Workshop Appreciative Inquiry (AI) ditujukan untuk membangun sikap apresiatif dan semangat untuk berperan dan mengembangkan diri. Melalui proses berbagi pengalaman dan gagasan, peserta diharapkan dapat menentukan arah dan upaya yang diperlukan untuk membangun masa depan yang diinginkan, baik secara individu maupun bersama sebagai anggota keluarga Titian. Ibu Kirti Peniwati, Ph.D memimpin lokakarya ini. Ibu Kirti adalah lulusan Joseph M. Katz Graduate School of Business dari University of Pittsburgh dan telah 25 tahun berkecimpung dalam mengajar manajemen industri di PPM Institute of Management. Kegiatan beliau sekarang adalah sebagai fasilitator independen dalam topik Pengambilan Keputusan dan Pertanyaan berbasis Penghargaan. Lokakarya ini ternyata menjadi penemuan emosional bagi siswa, terutama yang merasa lebih rendah secara akademis maupun finansial jika dibandingkan dengan rekan sesama penerima beasiswa lainnya. Hal ini membuat mereka memiliki sesuatu untuk memperbaiki diri. Siswasiswa ini disarankan untuk mengatasi kelemahan mereka, mengevaluasi dimana kekuatan mereka dan memaksimalkan potensinya. 33 siswa alumni penerima beasiswa mengikuti lokakarya ini, dengan peserta paling banyak berasal dari Gen 4.
NEWS BLITZ Reach Out To Asia (ROTA) Volunteer Visit by Yunita Kurniawati
Each year ROTA sends volunteers recruited from various agencies in Qatar to do social activities related to education in the developing countries in which the organization provides support. In April 2014, Titian hosted two ROTA volunteer groups doing social work in Bayat, Klaten, Central Java. The following month, in cooperation with the VCU-Qatar, ROTA sent volunteers to undertake social work in SMKN 1 ROTA Bayat. This is the fourth time VCU volunteers have worked at the school which was established through a joint cooperation between ROTA as sponsor, Titian Foundation as executor and the Government of Klaten of Central Java as its patron. Two groups of volunteers came from university and five secondary girls schools in Qatar. Qatar University sent 20 student volunteers who were then directed by Titian Foundation to work on improving the education capacity at SD MI Paseban that has 120 students from levels 1 to 6. Aside from giving computer training, teaching Arabic and doing eco-friendly activities and sports, the volunteers also donated approximately USD 4,000 in the form of a basketball set for the children; three sets of desktop computers and two laptops; the installation of fans in every classroom and books for the school library. The Qatar University volunteer group also took the opportunity to perform cultural activities at CLC Titian Bayat during the visit. The other volunteer group consisted of 20 female high school students from various schools in Qatar, accompanied by a some of their teachers. This group was assigned to work at SDN 1 Banyuripan. These volunteers managed to raise no less than USD 30,000 in the form of an Information Technology and Communication laboratory and provision of Titian scholarships to 12 children in Bayat who wish to continue their education to high school but have no financial means to do so.
Kunjungan Volunteer ROTA Setiap tahun ROTA mengirimkan sukarelawan yang direkrut dari berbagai instansi di Qatar untuk melakukan kegiatan sosial di negara-negara berkembang dimana organisasi tersebut memberikan dukungannya khususnya di bidang pendidikan, termasuk salah satunya Indonesia. Pada bulan April 2014 lalu, Titian mendapatkan kehormatan menerima 2 grup sukarelawan ROTA yang melakukan kerja sosial di daerah dampingan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Sebulan kemudian, Mei 2014, kembali ROTA yang bekerjasama dengan VCU-Qatar mengirimkan sukarelawannya untuk kerjas sosial di SMKN 1 ROTA Bayat. Ini adalah kali ke-4 relawan VCU melakukan kerja sosial di sekolah yang berdiri atas kerjasama ROTA sebagai pemberi dana penuh, Titian Foundation sebagai pelaksana dan Pemerintah Kabupaten Klaten dan Jawa tengah sebagai pelindung kegiatan.
Planting of Rain Trees from Panin Bank
Penanaman Pohon Trembesi dari Panin Bank
by Anton Wibowo
Rain Tree Planting in Bayat
As part of their Panin Peduli “Reforest Indonesia”, a national tree-planting programme to bring about a better living environment while reducing greenhouse gas emissions in Indonesia, Panin Bank initiated a programme of donating rain tree seedlings and seeds. The Rain Tree was chosen because it is already popular providing shade on road sides and around large houses. Its water absorption is high and its wood can be utilized as a building material while its seeds can be made into snacks or even medicine when boiled. Titian Foundation brought to Panin Bank’s attention the
communities surrounding the Titian office. About 200 rain trees were donated to Titian to distribute to communities and groups in need. SMKN 1 ROTA Bayat was one of the locations chosen for planting because the school covers a vast area and lacked greenery. The planting of 80 trees will make the school area cooler. The rest of the trees were given to the village of Bayat, Klaten regency, to be grown on barren land, mountain slopes and other areas that require reforestation. This Panin Bank initiative contributes to reforestation and environmental sustainability around Bayat.
Indoartamiks Exhibition
Program pemberian bibit pohon trembesi ini digagas dan didukung oleh Panin Bank melalui program Panin Peduli “Reforest Indonesia”, sebuah program nasional penanaman pohon untuk mewujudkan kondisi lingkungan hidup yang lebih baik sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia. Pohon trembesi sengaja menjadi pilihan karena trembesi banyak ditanam sebagai pohon peneduh di pinggir jalan maupun pekarangan rumah yang luas. Trembesi mampu menyerap air secara maksimal, kayunya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan sementara bijinya dapat dimakan sebagai makanan ringan dan air rebusan bijinya dapat diminum sebagai obat. Bekerjasama dengan Titian Foundation, Panin Peduli “Reforest Indonesia” membagikan 200 pohon trembesi untuk Masyarakat Bayat yang menjadi binaan Titian. SMKN 1 ROTA Bayat yang memiliki lahan luas menerima 80 pohon dan ditanam di lingkungan sekolah agar kedepannya SMKN 1 ROTA Bayat menjadi lebih rindang dan lebih sejuk. Sisanya diberikan kepada masyarakat Desa Paseban, Bayat, Klaten untuk ditanam di lahan yang masih tandus, di lereng-lereng gunung dan di tempat-tempat lain yang masih memerlukan penghijauan. Dengan adanya penanaman pohon trembesi ini diharapkan wilayah sekitar Bayat akan lebih hijau dan terjaga kelestariannya.
Pameran Indoartamiks
by Anton Wibowo
Indoartamiks is an extracurricular programme where students from SMKN 1 ROTA vocational school collaborate with graffiti artists to inspire free-thinking, enhancing skills and promoting creativity in developing new products that are marketable to the local and global market. Teaching is done by way of experiments to encourage the creativity and unlock the artistic soul of the students. Students are given critical thinking so that they dare to try new things, sharpening the skills of students to produce authentic works of art.
Dua grup relawan yang direkrut oleh ROTA untuk kerja sosial di Bayat, Klaten berasal dari sebuah universitas dan 5 sekolah menengah perempuan di Qatar. Qatar University mengirimkan 20 relawan mahasiswa yang kemudian diarahkan oleh Titian Foundation bekerja meningkatkan kapasitas pendidikan di SD MI Paseban yang memiliki kurang lebih 120 siswa dari grade 1 hingga 6. Selain kegiatan berupa pelatihan komputer, belajar bahasa arab dan kegiatan ramah lingkungan dan olah raga, para relawan mendonasikan sejumlah uang sebesar kurang lebih USD 4,000 yang diwujudkan dalam bentuk 1 set perangkat olahraga basket untuk anak-anak; 3 set komputer desktop dan 2 laptop; instalasi kipas angin di tiap ruang kelas serta buku-buku untuk koleksi perpustakaan sekolah. Kelompok relawan Qatar University selama kunjungan juga berkesempatan melakukan kegiatan kebudayaan di CLC Titian Bayat. Sementara grup lainnya sejumlah 20 relawan adalah siswi sekolah menengah perempuan berikut beberapa guru yang berasal dari 5 sekolah menengah yaitu Amna Bint Wahab Independent Secondary School, Al Sailiyah Independent Secondary School, Al Bayan Independent Secondary School, Umm Ayman Independent Secondary School dan Al Eiman Independent Secondary School yang kemudian bekerja di SD N 1 Banyuripan. Relawan ini berhasil mengumpulkan tidak kurang dari USD 30,000 yang diwujudkan dalam bentuk pengadaan ruang laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi serta pengadaan beasiswa Titian untuk 12 anak di Bayat yang ingin melanjutkan sekolah menengah namun tidak punya biaya.
An Indoartamiks exhibition was held between the 21st and 28th June 2014 at the CLC Titian Bayat entitled “Dreams Come True”. This exhibition marked the completion of this programme and displayed students’ artworks. A Pop Up Wooden Structure served as the exhibition venue displaying student artwork made of wood. There was also a workshop by Ismu Ismoyo for the community and youth within vicinity of the Titian office. Inside the Indoartamics Pop-Up Venue
Indoartamiks adalah sebuah program ekstrakulikuler eksperimental dimana siswa kejuruan dari SMKN 1 ROTA Bayat berkolaborasi dengan seniman graffiti untuk menginspirasi berpikiran bebas, meningkatkan kapasitas ketrampilan dan mempromosikan kreativitas untuk membuat produk baru yang tujuannya akan dipasarkan/dipromosikan di pasar lokal maupun global. Proses pengajarannya dilakukan melalui percobaan bebas untuk memunculkan kreatifitas dan jiwa seni tiap siswa. Proses ini diikuti oleh cara berpikir kritis, berani mencoba hal yang baru, mengasah ketrampilan siswa yang diwujudkan ke dalam karya-karya untuk dipamerkan sebagai hasil otentik/ murni dari siswa. Pameran Indoartamiks diadakan pada tanggal 21 - 28 Juni 2014 di CLC Titian Bayat dengan tema “Dream Come True”. Mengambil teknik Pop-Up Venue (bangunan non-permanen yang didirikan untuk keperluan khusus), ruang pameran sengaja dibuat dalam bentuk rumah kayu, dimana di dalamnya terpajang seluruh hasil karya siswa peserta Indoartamiks. Pameran dimeriahkan dengan workshop oleh Ismu Ismoyo, seniman seni rupa kontemporer yang tinggal di Yogyakarta, untuk komunitas seni dan remaja di sekitar CLC Titian Bayat. Pameran ini sekaligus menandai berakhirnya program Indoartamiks yang sudah berjalan selama 2 tahun. www.titianfoundation.org | 5
NEWS BLITZ Bayat Eco-Tourism
Desa Wisata Bayat
Need a break? You are welcome to stay with us in Bayat! With our guesthouse ready to use, you can have a taste of the village’s serene everyday living at a fair price. Guests are also able to explore the village with a local tour guide ready to show interesting spots. Bayat has been a long-time production center for batik and earthenware products. Besides agriculture, the main income of Bayat people derives from the production of batik and earthenware for various markets and purposes. Guests will be taken to the centre of home industries, which keep with them stories of hundreds years of tradition and heritage. It is not merely about shopping or visiting craft makers, but revealing the history of Bayat people. Various cultural trips are available: Batik Village Tour, Ceramic Village Tour and Nature Wonder Tours. Be it on a bike, car or foot, exploring Bayat is a mind opening experience. Please contact Titian Office for further information.
Perlu rehat sejenak? Kami persilahkan untuk tinggal bersama kami di Bayat! Bersamaan dengan guesthouse kami yang sudah jadi, anda dapat merasakan suasana kehidupan desa yang tenang dengan harga yang terjangkau. Pemandu wisata kami, yang merupakan penduduk asli Bayat, akan mengajak anda berkeliling desa Bayat. Selama ratusan tahun Bayat sudah menjadi pusat industri kecil keramik dan batik. Disamping pertanian, kedua industri ini telah menjadi sumber pendapatan utama masyarakat Bayat. Berkunjung ke rumah-rumah industri batik ataupun keramik akan membuka wawasan kita, bahwa mereka tidak hanya sekedar bekerja menyambung hidup. Tapi di balik selembar kain batik ataupun sebilah keramik, tersimpan kesetiaan terhadap leluhur dan sejarah panjang peradaban desa Bayat. Dengan luasnya area yang akan dikunjungi serta tema yang variatif, paket wisata yang kami tawarkan terbagi dalam beberapa tema: Wisata Batik Bayat, Wisata Keramik Bayat dan Wisata Alam Bayat. Informasi selengkapnya bisa di peroleh di Kantor Titian.
Workshop “Headmaster Empowerment” and Seminar “Aku Bangga Menjadi Guru”, celebrating the TQI programme’s 4th Year by Yuliardi Swasono
For Titian Foundation, the schools’ teachers, principals and supervisors are of the utmost importance in determining the sustainability and quality of our education. They are the spearhead, crucial in the learning process conducted by educators in class. For that reason, since 2010 Titian Foundation has run the Teacher Quality Improvement (TQI) programme with the support from Reach Out To Asia of the Qatar Foundation. The programme has been actively contributing to improving the competency of educators and education personnel in the DI Yogyakarta province and Klaten sub-district. The “Headmaster Empowerment” Workshop for supervisors and principals and “I am proud to be a Teacher” Seminar was held to celebrate four years of Titian Foundation participation through the TQI programme. The event was to appreciate all parties who have been partnering and supporting the implementation of the
6 | www.titianfoundation.org
TQI Programme. These parties include the Indonesian Ministry of Education and Culture, the Office of Education, Youth and Sports of DIY province, all sub-district Offices of Education, Youth and Sports in Klaten and DIY province, and also the donors who have been assisting in implementing this programme since its inception, i.e. Vodafone and Reach Out To Asia. With the help and support of these parties, during the last four years of TQI programme execution (2010 to 2014), Titian has managed to organize 48 batches of teacher training which accounts for 1,470 teachers and supervisors from 356 schools (Elementary and Junior High School) . The event is also the official launch of a new book “An Inspirational Principal” written by Prof. Djamaludin Ancok, Ph.D. and Dr. Neila Ramdhani, M.Si, M.Ed and also a book titled “I am proud to be a Teacher” which is a compilation of stories by TQI programme alumni teachers.
Lokakarya “Pemberdayaan Kepala Sekolah” dan dan Seminar “Aku Bangga Menjadi Guru” dalam rangka 4 tahun program TQI Bagi Titian Foundation, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah merupakan sosok yang paling penting dalam menentukan keberlangsungan dan kualitas pendidikan. Mereka adalah ujung tombak yang sangat menentukan proses pembelajaran yang dilakukan oleh para pendidik di kelas. Dan untuk alasan itu, maka sejak tahun 2010 Titian Foundation menjalankan program Teacher Quality Improvement (TQI) yang didukung oleh Reach Out To Asia, yang merupakan bagian dari Qatar Foundation. Program ini secara aktif memberikan kontribusi dalam mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di DI Yogyakarta dan Kabupaten Klaten. Lokakarya “Pemberdayaan Kepala Sekolah” untuk Pengawas dan Kepala Sekolah dan Seminar Guru “Aku Bangga Menjadi Guru” diselenggarakan dalam rangka merayakan empat tahun program TQI Titian Foundation. Acara ini diadakan untuk mengapresiasi pihak-pihak yang telah menjadi partner dan pendukung program TQI, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kotamadya Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul dan Klaten, Vodafone dan Reach Out To Asia. Berkat bantuan dan dukungan pihak-pihak tersebut, selama 4 tahun terakhir pelaksanaan program TQI (2010 s/d 2014), Titian telah berhasil menyelenggarakan pelatihan guru sebanyak 48 angkatan dengan total peserta 1.470 guru dan pengawas dari 356 sekolah (SD dan SMP). Acara ini sekaligus merupakan peluncuran secara resmi buku “Pemimpin Sekolah yang Inspirasional” yang ditulis oleh Prof. Djamaludin Ancok, Ph.D dan Dr. Neila Ramdhani, M.Si, M.Ed dan juga buku “Aku Bangga Menjadi Guru” yang merupakan karya bersama (bunga rampai) para pendidik yang menjadi alumni program TQI.
NEWS BLITZ From Central Java to Australia, a Titian University student’s special trip by Ade Rizky Novitasari
I am a first generation student of Titian Foundation in my final year of studying accounting at the University of Diponegoro, Semarang. In early October I was selected by a global, non-profit women’s organization, Soroptimist International of Jakarta, to receive a scholarship and a trip to Tasmania, Australia to attend “Leadership Development Scholarship and Study Exchange Tour” as part of a joint project “Educate to Lead” between SI Jakarta and SI Hobart. In Tasmania I was accompanied by members from SI Jakarta; Ibu Any as president of SI Jakarta, Ibu Chris as coordinator and Ibu Isla. We stayed in a bungalow belonging SIH member, Ibu Allison, (I love the moment when I helped her to cook). Most of my activities were organized by SI Hobart president, Ibu Julie. This included attending the 65th anniversary of SI Hobart where I gave a short speech. Some of SI Hobart projects that particularly interest me are Fundraising for The Hobart Women’s Shelter, Kiva micro-lending revolving loans, 16 Days of Activism: “Walk the Talk” raising awareness of violence against girls and women, and participating in the production of a play by Eve Ensler for fund-raising. From these projects I understand what the Soroptimists do. Their aim is to respond to women’s issues, fight for human rights and empower women. All is done on a voluntary basis and with great sincerity. The experiences that I had during my trip to Australia were so different to life in my home village. Most of my friends of a similar age are already married, some of them with children. For me getting married is not yet an option. As women, we do not have to depend on men (either our father, husband or partner), we can be independent if we really want to. I was very grateful for the opportunity given to me by joining this event. It has not only given me a life-changing experience, but also raised my sights when making future plans. After returning to Indonesia, I feel more confident than before and I am aware that the valuable lessons that I got from my trip must be spread among young people as agent of change, by telling of my experience to my friends. And I want to learn more about the Soroptimists, and hope one day to be involved in social projects with SIJ. I wish one day I will go overseas again maybe for studying, travelling or working. Learning good things from other countries, then coming back to contribute to changing lives in Indonesia for the better. On this journey I truly felt what Henry Miller said in his quote, “One’s destination is never a place, but a new way of seeing things”.
Dari Jawa Tengah ke Australia, sebuah perjalanan istimewa mahasiswi Titian Saya adalah lulusan generasi pertama Titian Foundation yang saat ini sedang kuliah Akuntasi di tahun terakhir di Universitas Diponegoro, Semarang. Pada awal Oktober saya terpilih untuk program pertukaran pelajar ke Tasmania di Australia dari sebuah organisasi non-profit global untuk perempuan, Soroptimist International of Jakarta, untuk menghadiri acara “Beasiswa Pengembangan Kepemimpinan dan Tur Pertukaran Pelajar” sebagai bagian dari program bersama “Dididik menjadi Pemimpin” antara SI Jakarta dan SI Hobart. Di Tasmania Saya didampingi oleh anggota dari SI Jakarta; Ibu Any, yaitu Presiden dari SI Jakarta, Ibu Chris sebagai Koordinator dan Ibu Isla. Sebagian besar kegiatan saya diatur oleh Presiden SI Hobart yaitu Ibu Julie. Diantaranya menghadiri ulang tahun ke-65 SI Hobart dimana saya memberikan pidato singkat. Saya juga turut serta dalam pertemuan bulanan mereka dan perayaan ulang tahun ke-65 Klub SI Launceston dan bertemu dengan beberapa anggota dari SI George Town yang juga diundang. Ada beberapa proyek SI Hobart yang sangat menarik minat saya seperti, Penggalangan dana untuk Penampungan Perempuan Hobart, Program Pinjaman Bergulir Mikro Kiva, Aktivitas 16 Hari: “Walk the Talk” untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan terhadap perempuan dan bahkan berpartisipasi dalam produksi drama oleh Eve Ensler.
Dari program-program tersebut saya mengerti apa yang Soroptimists lakukan. Tujuan mereka adalah untuk memberikan perhatian pada isu-isu perempuan, memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan. Semua dilakukan atas dasar sukarela dan dengan penuh ketulusan. Pengalaman yang saya peroleh selama perjalanan ke Australia begitu berbeda dengan kehidupan di kampung halaman saya. Sebagian besar teman-teman seusia saya banyak telah menikah, bahkan beberapa dari mereka sudah mempunyai anak. Bagi saya menikah atau belum adalah pilihan. Sebagai perempuan, kita tidak harus bergantung pada laki-laki (baik ayah kita, suami atau pasangan), kita bisa mandiri jika kita benar-benar ingin. Pelajaran yang saya dapatkan dari orang-orang hebat yang saya temui di Jakarta dan Australia, telah memotivasi saya untuk memilih untuk mewujudkan impian saya serta melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bergabung ke acara ini dan semoga suatu hari nanti bisa terlibat dalam program sosial dari SIJ. Saya berharap suatu hari nanti saya dapat pergi ke luar negeri lagi untuk belajar, bepergian atau bekerja. Mempelajari hal-hal yang baik dari negara-negara lain, kemudian kembali untuk mengubah kehidupan di Indonesia menjadi lebih baik. Di perjalanan ini saya benar-benar merasakan apa yang dikatakan Henry Miller dalam kutipannya, “Tujuan seseorang bukanlah suatu tempat, tetapi cara baru memahami berbagai hal”.
Susilo Prasetyo of Scholarship Gen 2 wins second place in accounting competition It is a full tension competition where teams of three answer questions by way of auction. This three day accounting competition was held on 7th to 9th October 2014 by Perbanas (The Association of Private National Banks Institute) in cooperation with the Accounting Student Assembly (Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi HMPSA) and supported by CPA Australia. This is an annual competition. This year the theme was “ The Readiness of Young Generation to Face Economic Globalization”. Susilo Prasetyo of Scholarship Gen 2 won second place in the accounting competition. Aside from Trisakti University which Susi represented, other contenders included prominent universities, such as the University of Indonesia, University of Gadjah Mada, Padjajaran University and Ukrida.
Susilo Prasetyo, penerima Beasiswa Gen 2, meraih gelar Juara Dua dalam Kompetisi Akuntasi Kompetisi Akuntansi Tahunan ini diselenggarakan pada tanggal 07-09 Oktober 2014 oleh Institut Perbanas (Perhimpunan Bank Swasta Nasional) yang bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (HMPSA) dan didukung oleh CPA Australia. Tahun ini tema yang diusung adalah “Kesiapan Generasi Muda Menghadapi Globalisasi Ekonomi”. Merupakan kompetisi yang penuh ketegangan dimana tim yang terdiri dari tiga mahasiswa harus menjawab pertanyaan dengan cara dilelang. Selain Universitas Trisakti dimana Susi mewakili, kompetisi ini juga diikuti oleh universitas terkemuka lainnya, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran dan Ukrida. www.titianfoundation.org | 7
Guest House “Ndalem Cashmorean” Painting Project by Anton Wibowo
FAC T SHEET Implementing Partner of
B o a rd Me mb e r s
Donors
BOARD OF PATRONS: Roosniati Salihin, Chairman Nick Cashmore, Member Bob Yanuar, Member
SOROPTIMIST INTL. OF JAKARTA
Prof. Djamaludin Ancok, Phd., Member Titian’s Guest House, nicknamed “Ndalem Cashmorean” or Cashmore House is a temporary accommodation/lodging for guests visiting Bayat to enjoy the diversity of culture, natural beauty and crafts. Following the suggestion of Titian’s Treasurer Nick Cashmore to embellish the Guest House, graduates from textile major of SMKN 1 ROTA Bayat were called upon to manage the project of painting the wall of the house. Fitri Nuraini, Hesti Kristiati, Ayu Wulandari and Arum Melati undertook the project, from the drafting of the concept to the process of painting itself. The theme adopted for this wall painting project was “The joy of God’s creation” depicting the rain that nourishes the plants that then blossom into flowers creating joy. The process of making this painting required 20 days from concept to completion. Students needed to use all their skills and attention as the project required precision, accuracy and neatness in transferring their designs onto the wall. This artwork is a form of appreciation and creativity from the students after completing their studies. The unique artwork can be enjoyed by all those passing as the guest house is located at side of the road.
Choo Yoon Lai
Mark Grudzinski, Member and many individual donors that cannot be mentioned by names
BOARD OF OFFICERS: Lily Kasoem, Chief Executive Officer
In Partnership with
Riyanto Priadi, Secretary Nick Cashmore, Treasurer BOARD OF SUPERVISORS: Dr. Neila Ramdhani Any Aryani, SH., LL.M BOARD OF PROFESSIONAL VOLUNTEERS: Elly Julia Basri, PPM Ratna Amatsarie Tunarno, Naturatama Prof. Kawasaki, Save Putaran Miring Society
Bank Accounts: Scholarship Program: Permata Bank - GKBI Jakarta Branch IDR account: 4100 403 930 USD account: 4002 535 020 Benecifiary: Titian Foundation Swift Code: BBBAIDJA
Other Program: PANIN BANK - Menteng Prada Jakarta Branch IDR account: 1235 000 675 USD account: 1236 000 665 Benecifiary: Titian Foundation Swift Code: PINBIDJA
Further information on our programmes, volunteering and donations, kindy contact: TITIAN Foundation Jl. Cikini Raya 20, Jakarta 10330, Indonesia, P: +62 21 3911 634 Contact Person: Lily Kasoem:
[email protected] Riyanto Priadi:
[email protected] www.titianfoundation.org Titian Foundation @titianfdn
Pengecatan Ndalem Cashmorean Ndalem Cashmorean dirancang sebagai tempat penginapan untuk tamu yang berkunjung ke Bayat. Gaung keindahan alam desa Bayat beserta keragaman budaya dan industri batik dan keramiknya semakin santer terdengar. Tidak sedikit yang tertarik berkunjung ke Bayat, mulai dari orang Indonesia yang tinggal di luar Bayat, orang asing yang tinggal di Indonesia dan bahkan orang asing yang tinggal di luar negeri. Selama ini tempat penginapan sederhana sangat susah ditemui di Bayat. Atas inisiatif Pak Nick Cashmore selaku Bendahara Yayasan, Titian menyewa satu rumah sederhana yang kemudian disulap menjadi Penginapan. Dan diberi nama Ndalem Cashmorean. Untuk memperindah, penerima beasiswa Titian yang bersekolah di SMKN 1 ROTA Bayat jurusan tekstil yaitu: Fitri Nuraini, Hesti Kristiati, Ayu Wulandari dan Arum Melati berinisiatif melakukan pengecatan dinding luar dengan motif batik. Keempat srikandi Bayat ini melakukan semua pekerjaan sendiri, mulai dari konsep hingga proses pengecatan. Mereka menyuguhkan tema ”Keceriaan Ciptaan Tuhan”, menceritakan tentang hujan -sebagai ciptaan Tuhan- yang bisa menimbulkan keceriaan. Dengan adanya hujan, tanaman dapat tumbuh dengan subur, bunga-bunga bermekaran, pada akhirnya menciptakan keindahan dan membuat bahagia orang yang melihatnya. Proses pembuatan gambar ini membutuhkan waktu 20 hari, mulai dari penggodokan konsep, pembuatan pola, menggambar dinding, pengecatan, dan finishing. Jadwal kegiatan yang jatuh di bulan puasa ditambah dengan tuntutan ketelitian, kecermatan dan kerapian, membuat energi dan emosi para siswa habis terkuras. Namun ketika pekerjaan usai dan mereka melihat hasilnya, hanya kepuasan, kebanggaan dan keceriaan yang tersisa. Karya ini merupakan wujud apresiasi dan pengungkapan kreatifitas siswa setelah menimba ilmu di SMK, dengan harapan karya ini dapat dinikmati oleh khalayak umum karena lokasinya berada di pinggir jalan.
YOU CAN CHANGE LIVES TOO SUPPORT TITIAN
If you would like to donate, sponsor or volunteer please contact: Lily Kasoem at
[email protected] Donors/Sponsors Titian Foundation’s programmes are run entirely with the help of donors and sponsors. We are always pleased to receive new donations or sponsors to help us expand Titian’s reach. This will allow us to help more of Indonesia’s disadvantaged young people or set-up additional Community Learning Centres so that local communities can protect the traditional skills and talents that form such a vital part of local culture and the country’s heritage. For corporations you can do your Corporate Social Responsibility through Titian. We would be pleased to make a presentation on Titian’s programmes to your Board. For individuals, you can become a Friend of Titian by making a donation of Rp 10 million or more. We will send you regular updates on the progress of our programmes through our Titian World newsletter. Volunteers Our programmes also rely on a number of highly-motivated volunteers. We need further volunteers to work with our students and communities to improve their English skills, entrepreneurial competence and other crucial skills. For those willing to spend some time in Bayat (just outside Yogyakarta) we can provide simple accommodation. It’s a rewarding experience, with visitors always receiving a warm welcome. Those who have volunteered in this way come away with a deeper understanding of authentic Javanese culture, having built lasting bonds with youngsters and adults alike.
Editors: Mark Grudzinski, Ratna Amatsarie Tunarno, Nita Saputra • Creative Concept & Design: Nanok Tunarno • Developed by Naturatama for Titian Foundation • ©Titian Foundation 2014 8 | www.titianfoundation.org