76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah
:
SMA Negeri 1 Ceper
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
:
XII/ 2
Kompetensi Dasar
:
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel baik melalui lisan maupun tulisan
Materi Kompetensi
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
1. Memahami,
Kompetensi
Srtuktur dan 1. Guru
menerapkan, kaidah
teks
.
memberikan
contoh teks opini.
menganalisis editorial/opini 2. Guru dan
dan
melakukan
Penilaian Instrumen
Menyebutka Penugasan n
Lisan
struktur
i
Instrumen
Waktu
Sebutkan
1X 45’ Buku siswa yang
kelas
pada
Kurikulum
tanya
editorial/opi
teks opini!
opini. membentuk
Menyebutka n kaidah teks
XII
2013 (Kemendikb
ni.
Belajar
struktur terdapat
pengetahuan
Sumber
Contoh
teks
jawab mengenai teks
3. Siswa
Teknik
Bentuk
Alokas
siswa
mengevaluasi
faktual,
Pencapaian
n
Dasar
Penilaian
Indikator
ud.
Sebutkan kaidah
yang
2015.
Bahasa
88
Materi Kompetensi
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
Pencapaian Kompetensi
n
Dasar
Penilaian
Indikator Teknik
Penilaian Instrumen
konseptual,
kelompok yang terdiri
editorial/opi Penugasan
prosedural,
dari 2-3 orang.
ni.
dan
dibimbing
4. Siswa dengan
berdasarkan
mengamati teks opini
teks
rasa
kemudian mengenali
editorial/opi
struktur yang terdapat
ni.
tahunya tentang
ilmu
pengetahuan,
dalam teks opini. 5. Siswa bersama guru
teknologi,
mengenali
seni, budaya,
kebahasaan
dan
terdapat
humaniora
opini.
dengan wawasan
kaidah
pada
yang
Lisan
Contoh
i
Instrumen
Waktu
Sumber Belajar
terdapat dalam
Indonesia
teks opini!
Ekspresi Diri
Mengidentifi
metakognitif
ingin
guru
Bentuk
Alokas
kasi struktur
Identifikasilah
Akademik.
struktur
Jakarta:
opini penugasan
Uraian
dan
teks yang
Kemendikb
berjudul
ud RI)
“Menjaga
internet
Sembari Menjual Nirwana”!
teks
6. Siswa mendiskusikan struktur
teks
opini
89
Materi Kompetensi
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
kemanusiaan,
yang
berjudul
kebangsaan,
“Menjual
Sembari
kenegaraan,
Menjaga Nirwana”
dan peradaban
7. Siswa untuk
penyebab
mengidentifikasi
fenomena dan
kalimat-kalimat atau
kejadian, serta
paragraf
menerapkan
termasuk ke dalam
pengetahuan
bagian struktur teks
prosedural
opini.
kajian
bidang yang
8. Setiap
Teknik
Bentuk
Penilaian Instrumen
Alokas Contoh
i
Instrumen
Waktu
Sumber Belajar
berdiskusi
terkait
pada
Pencapaian Kompetensi
n
Dasar
Penilaian
Indikator
yang
kelompok
mempresentasikan
spesifik sesuai
hasil
diskusinya
dengan bakat
tentang struktur teks
90
Materi Kompetensi Dasar dan minatnya untuk
Penilaian
Indikator
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
Pencapaian Kompetensi
n
Teknik
Bentuk
Penilaian Instrumen
Alokas Contoh
i
Instrumen
Waktu
Sumber Belajar
opini. 9. Kelompok
lain
memecahkan
menanggapi
masalah.
mengacungkan tangan
dengan
terlebih
dahulu. 10.
Peserta
didik
dengan bantuan dari guru
membuat
simpulan hasil diskusi kelas tentang struktur teks opini. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )
91
Materi Kompetensi Dasar
Penilaian
Indikator
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
Pencapaian Kompetensi
n
Teknik
Bentuk
Penilaian Instrumen
Alokas Contoh
i
Instrumen
Waktu
Sumber Belajar
Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )
92
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Ceper
Mata pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
: XII/ 2
Alokasi waktu
: 1 x 45 menit (1x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
94
B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannnya
sesuai
dengan
kaidah
dan
konteks
untuk
mempersatukan bangsa. 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, responsif dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan cerita sejarah tentang tokohtokoh nasional dan internasional. 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel baik melalui lisan maupun tulisan Indikator: 3.1.1
Menyebutkan struktur teks editorial/opini.
3.1.2
Menyebutkan kaidah teks editorial/opini.
3.1.3
Mengidentifikasi struktur teks editorial/opini.
4.1 Menginterpretasi makna teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan novel baik secara lisan maupun tulisan.
C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyebutkan struktur teks editorial/opini. 2. Siswa dapat menyebutkan kaidah teks editorial/opini. 3. Siswa dapat mengidentifikasi struktur teks editorial/opini.
D. Materi Pembelajaran 1. Struktur teks editorial/opini. 2. Kaidah teks editorial/opini.
E. Model Pembelajaran Ceramah, active learning dan diskusi
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
:
Power Point,
2. Alat
:
Laptop, LCD Proyektor
95
3. Sumber pembelajaran :
Buku siswa kelas XII Kurikulum 2013 (Kemendikbud.
2015.
Ekspresi
dan
Diri
Bahasa Akademik.
Indonesia Jakarta:
Kemendikbud RI), internet
G. langkah-langkah pembelajaran Fase
Kegiatan pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam.
5 menit
2. Guru mengkondisikan kelas. 3. Guru melakukan apersepsi. 4. Guru melakukan presensi 5. Guru menyampaikan cakupan materi dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan inti
1. Guru memberikan contoh teks 35 menit opini
berupa Rubrik Surat
Pembaca. 2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai teks opini yang berupa Rubrik Surat Pembaca. 3. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 2-3 orang. 4. Siswa dibimbing dengan guru mengamati
teks
opini
kemudian mengenali struktur yang terdapat dalam teks opini. 5. Siswa bersama guru mengenali kaidah
kebahasaan
terdapat pada teks opini.
yang
96
6. Siswa mendiskusikan struktur teks
opini
“Menjual
yang
berjudul
Sembari
Menjaga
Nirwana” 7. Siswa
berdiskusi
mengidentifikasi
untuk kalimat-
kalimat atau paragraf yang termasuk ke dalam bagian struktur teks opini. 8. Setiap
kelompok
mempresentasikan diskusinya
hasil
tentang
struktur
teks opini. 9. Kelompok
lain
menanggapi
dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu. 10.
Peserta
didik
dengan
bantuan dari guru membuat simpulan hasil diskusi kelas tentang struktur teks opini. Penutup
1. Guru memberikan kesempatan 5 menit bertanya kepada siswa. 2. Guru memberikan simpulan terhadap hasil pembelajaran yang telah berlangsung. 3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa. 4. Guru menutup pelajaran dan mengucap salam.
97
H. Penilaian 1. Sikap spiritual dan sosial a. Teknik penilaian
: Observasi
b. Bentuk instrumen
: Lembar observasi
c. Kisi-kisi: LEMBAR OBSERVASI NO Sikap/Nilai
Indikator
Butir Pertanyaan
1.
1.1 Mensyukuri anugerah 1.1.1 Tuhan keberadaan
menggunakan Lampiran 1
akan bahasa
Indonesia
bahasa yang baik dan benar
Indonesia
dan dalam
menggunakannnya
memahami
struktur
teks
opini
sesuai dengan kaidah sebagai implementasi dan
konteks
untuk menghargai
atas
mempersatukan
anugerah Tuhan yang
bangsa.
maha Esa 1.1.2
Menggunakan
bahasa dengan
Indonesia baik
benar
dan untuk
mempersatukan berbagai dalam teks
kelompok mempelajari
opini
implementasi
sebagai rasa
syukur atas anugerah Tuhan Esa
yang
Maha
98
2.
1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia
Bersemangat Lampiran 1
menggunakan bahasa
dan Indonesia yang baik
menggunakannya sebagai dan
benar
untuk
sarana komunikasi dalam menerima informasi memahami,
lisan
menerapkan, menganalisis
dan dalam informasi teks
lisan
dan
mempelajari opini
implementasi
dan tulis melalui teks menghargai cerita sejarah, berita,
tulisan
sebagai rasa atas
anugerah Tuhan yang
iklan, editorial/opini, dan Maha Esa novel
1.2.2
Memahami
penggunaan
bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
untuk
menerima informasi lisan dalam teks
dan
tulisan
mempelajari opini
implementasi
sebagai rasa
syukur atas anugerah Tuhan
yang
Maha
Esa
3.
1.3 Mensyukuri anugerah
1.3.1
Tuhan akan keberadaan
menggunakan bahasa
bahasa
Indonesia
Bersemangat Lampiran 1
dan Indonesia yang baik
menggunakannya sebagai dan
benar
dalam
sarana komunikasi dalam menyajikan informasi mengolah, menalar,
lisan dan tulisan teks
99
dan
menyajikan cerita
informasi lisan dan tulis melalui
teks
teks
opini
sebagai implementasi
cerita rasa menghargaiatas
sejarah, berita, iklan,
anugerah
Tuhan
editorial/opini, dan novel
Yang Maha Esa 1.3.2
Serius
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
dalam
menyajikan informasi lisan dan tulisan teks opini
sebagai
implementasi
rasa
syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2. Keterampilan sosial a. Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman c. Kisi-kisi No
Sikap/Nilai
Indikator
Butir Pertanyaan
1.
2.1
Menunjukkan
jujur, responsif dan
perilaku 2.1.1 Peserta didik membuat Lampiran 2 laporan hasil kerja kelompok
santun dalam menggunakan memahami dan memaknai teks bahasa Indonesia
opini
berdasarkan
data
atau
untuk menyampaikan cerita informasi apa adanya; sejarah tentang
2.1.2 Peserta didik mengerjakan
100
tokoh-tokoh
nasional
dan tugas dengan kalimat/ pilihan
internasional
kata sendiri (opini).
3. Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No
Indikator
Butir instrumen
1.
Disajikan teks opini peserta didik dapat Lampiran 3 mencari struktur bahasa teks opini
2.
Disajikan teks opini peserta didik dapat Lampiran 3 mencari kaidah kebahasaan teks opini.
4. Keterampilan a. Teknik Penilaian
: Praktik
b. Bentuk Instrumen
: Uraian
c. Kisi-kisi No
Indikator
Butir instrumen
1.
Disajikan teks opini yang judulnya Menjual Lampiran 4 Sembari Menjaga Nirwana, peserta didik dapat menentukan struktur bahasa teks tersebut
2.
Peserta didik dapat mengidentifikasi kaidah Lampiran 4 teks opini.
101
Mengetahui,
Surakarta, 16 Mei 2017
Kepala Sekolah,
Mahasiswa,
Eny
Amalina Kusuma Wardani
NIP 19660114 1987003 2 005
NIM. A310130068
102
Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL LEMBAR OBSERVASI Petunjuk Berilah skor (1,2,3,4) pada kolom butir indikator sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Religius/PBI No .
2. 3. 4.
Diri
Nama Siswa 1
1.
Percaya
Jujur
2
3
4 1
2
3 4
1 2 3 4
skor
Nilai
Kon v
103
Religius/PBI No .
Percaya
Jujur
Diri
Nama Siswa 1
2
3
4 1
2
3 4
skor
1 2 3 4
5.
Pedoman penilaian: Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek Nilai =
skor yang diperoleh
x 100
skor maksimal Konversi Nilai = (nilai/100) x 4 Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai sikap (K, C, B, SB)
Nilai
Kon v
104
Lampiran 2 LEMBAR PENILAIAN SIKAP SOSIAL (SIKAP JUJUR) LEMBAR PENILAIAN ANTARTEMAN Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik
: ………………….
Kelas
: ………………….
Tanggal Penilaian Diri
: ………………….. Skor
No
Aspek Pengamatan 1
1
Teman saya menyusun teks opini berdasarkan ide sendiri
2
Teman saya mengungkapkan pendapat, saran, perasaan apa adanya
3
Teman saya bersikap jujur tidak menyontek pada saat
2
3
4
105
mengerjakan ulangan Jumlah Skor
LEMBAR PENILAIAN TES TERTULIS TES URAIAN A. Bacalah Teks Opini Berjudul “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” berikut! Menjual Sembari Menjaga Nirwana Indonesia adalah surga sekaligus kisah nyata, bukan isapan jempol belaka atau romantisme dari masa lalu. Ada begitu banyak tempat indah yang tersembunyi dan masih perawan. Sayangnya, tempattempat itu belum digarap serius sebagai tujuan wisata. Jangankan membuat program wisata yang kreatif, membangun prasarananya saja kerap tidak dilakukan pemerintah. Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan keindahan sejumlah tempat terancam oleh eksploitasi alam yang salah dan serakah. Padahal, dengan pariwisata, daerah bisa mendapatkan penghasilan sekaligus memelihara alam selingkungannya. Di kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, ironi itu terpampang nyata. Kepulauan itu memiliki pantai-pantai molek, laut yang bening dan tenang, serta ikan berwarna-warni yang menyelinap di antara terumbu karang indah. Menjelang senja, matahari menjadi bola merah yang ditelan laut jingga. Namun, di sana juga berlangsung perusakan alam yang kerap didukung para politikus. Mereka datang hanya pada saat kampanye untuk memancing suara, bahkan mempersilakan para nelayan mengebom terumbu karang. Keinginan pemerintah pusat menjadikannya sebagai taman nasional ditentang justru oleh pemerintah daerah. Di Mentawai, Sumatera Barat, lain lagi yang terjadi. Kepulauan ini memiliki ombak terbaik untuk berselancar. Di dunia ini hanya ada tiga tempat
106
yang memiliki barrel—ombak berbentuk terowongan yang dapat ditemui sepanjang waktu: Hawaii, Haiti, dan Mentawai. Namun, pemerintah daerah seolah-olah tidak berdaya di sana. Resor tumbuh menjamur, tetapi kontribusi mereka kepada ekonomi daerah kepada pemerintah daerah yang tidak serius membangun prasarana wisata di sana. Dengan ribuan “surga yang tersembunyi” itu seharusnya bisa menaikkan jumlah wisatawan asing yang datang ke negeri ini. Tahun lalu, menurut catatan Badan Pusat Statistik, hanya ada 8 juta wisatawan asing yang datang berkunjung ke Indonesia. Jangankan dibandingkan dengan Prancis yang mampu mendatangkan 83 juta turis tahun lalu, jumlah wisatawan asing ke Indonesia masih jauh dari Malaysia, yang menurut United Nations World Tourism Organization kedatangan 25 juta pelancong pada 2012. Ini menempatkan Malaysia pada peringkat ke-10 negara dengan jumlah wisatawan asing terbanyak. Problem utama dari tidak berkembangnya pariwisata di Indonesia adalah ceteknya kesadaran akan potensi yang kita miliki. Pemerintah pusat ataupun daerah masih lebih senang mendapatkan uang dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam. Mereka lebih suka membabat hutan untuk mengambil kayunya, menggali buminya untuk mengeduk mineral di dalamnya, atau menggantikan pepohonan hutan dengan kelapa sawit. Pariwisata dianggap tidak terlalu menguntungkan—terutama untuk pejabat yang korup. Tidak ada resor atau pengelola wisata yang bisa membayar setoran ke pejabat korup sebesar yang disetor pejabat hutan atau pemilik tambang. Kesadaran menjaga alam dan mengembangkan potensi wisata justru datang dari operator wisata. Di Togean, seorang pemilik resor harus membayar nelayan secara berkala agar mereka tidak memburu ikan dengan bom. Ia berupaya menyadarkan masyarakat tentang arti penting keindahan alam di halaman rumah mereka. Di Hulu Bahau, Kalimantan Utara, seorang ketua adat besar berhasil menyadarkan masyarakat untuk menjaga hutan.
107
Bersama lembaga seperti WWF, masyarakat di sana mengembangkan wisata sungai dan rimba. Selain membangun infrastruktu seperti akses ke tempat itu dan sarana semisal transportasi dan penginapan, pemerintah harus lebih serius memikirkan program-program untuk membungkus potensi ini agar lebih menarik. Singapura, misalnya, pulau kecil yang penuh beton itu mampu membuat banyak atraksi wisata meski sebagian menarik 15 juta wisatawan asing. Hampir dua kali lipat dari yang ke Indonesia. Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Bali, atau kalau mau dikatakan agak berpandangan luas sediki bergesernya pun paling-paling hanya ke Yogyakarta dan Danau Toba. Padahal jalan sendiri. Berapa banyak peminat wisata yang tahu, misalnya, bahwa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, di pertemuan antara Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan arus surut tidal bore yang dirindukan para selancar sungai, dan diakui sebagai yang terbaik di dunia.
Sumber: Buku siswa kelas XII Kurikulum 2013 (Kemendikbud. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kemendikbud RI)
Setelah memahami teks di atas, kerjakan soal berikut! 1. Identifikasikan struktur teks opini Identifikasikanlah kalimat-kalimat dalam paragraf yang termasuk bagian struktur teks opini, dengan melengkapi tabel berikut! Struktur
Kalimat/paragraph
Pernyataan
..............................................................................................................
pendapat
..............................................................................................................
108
........................................................................................................ .............................................................................................................. .......................................................................................................... Argumentasi
.............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. ................................................... .............................................................................................................. .................
Pernyataan
………………………………………………………………………
ulang
………………………………………………….................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................
Rubrik Penilaian No
Rubrik
Skor
soal A1
B1
Menyebutkan semua struktur isi dengan sangat lengkap
4
Menyebutkan struktur isi dengan kurang lengkap
3
Menyebutkan struktur isi dengan tidak lengkap
2
Tidak menyebutkan strktur isi
1
Menuliskan kaidah bahasa dengan sangat lengkap
4
Menuliskan kaidah bahasa dengan kurang lengkap
3
Menuliskan kaidah bahasa dengan tidak lengkap
2
Tidak menuliskan kaidah teks
1
109
Pedoman Penilaian: Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek Nilai =
skor yang diperoleh skor maksimal
Konversi Nilai = (nilai/100) x4
x 100
110
Lampiran 4 TES URAIAN 1. Bacalah teks opini di bawah ini. Tentang Baik dan Benar Oleh: Agus Sri Danardana
Tak dapat dimungkiri bahwa dalam berbahasa (Indonesia), ukuran baik dan benar masih sering menjadi perbalahan. Sekalipun mudah didefinisikan, ukuran baik dan benar itu acap kali bias dalam implementasinya. Mungkin karena secara terminologis kata baik dan benar itu sudah menyaran pada hal yang sempurna, tanpa cacat sehingga orang pun tidak segan-segan memaknai slogan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu sama dengan bahasa Indonesia baku. Sebagai akibatnya, tidak jarang orang (Indonesia) merasa tidak memiliki kemampuan untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahkan, banyak pula orang yang kemudian berantipati pada slogan itu karena merasa telah dibelenggunya. Menganggap bahasa Indonesia yang baik dan benar sama dengan bahasa Indonesia baku adalah sebuah kekeliruan. Bahasa Indonesia baku sesungguhnya hanyalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang secara kebijakan (policy) ditetapkan sebagai acuan penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang lebih sering berada dalam situasi tidak resmi sehingga tuntutan untuk selalu berbahasa Indonesia ragam baku itu memang tidak ada. Secara sederhana, bahasa yang baik dan benar dapat dijelaskan sebagai berikut. Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi pemakaiannya, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah (aturan) bahasa. Karena ditentukan oleh banyak hal (seperti tempat, topik, dan tujuan pembicaraan serta kawan/lawan bicara), yang dapat memunculkan banyak ragam bahasa, ukuran bahasa yang baik (sesuai dengan situasi pemakaian bahasa) sering dipahami secara salah oleh banyak orang. Pada umumnya, orang cenderung menyederhanakan cakupan pengertian situasi pemakaian bahasa itu, misalnya, hanya terbatas pada tempat saja. Hal itu diperparah lagi oleh rendahnya
111
penguasaan kaidah bahasa (Indonesia) mereka. Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat (Indonesia) gemar melanggar aturan, tak terkecuali aturan bahasa yang meliputi tata bunyi/lafal, tatatulis/ejaan, tatakata, tatakalimat, dan tatamakna itu. Rupanya, di sinilah letak persoalannya. Banyak orang yang menganggap bahwa bahasa Indonesia hanya memiliki satu warna/ ragam. Mereka tidak (mau) menyadari bahwa bahasa Indonesia memiliki banyak ragam, identik dengan keanekaragaman masyarakat penggunanya. Pada umumnya, karena tidak memiliki kesadaran itu, mereka hanya menguasai satu ragam bahasa sehingga di mana pun dan kapan pun selalu menggunakan ragam bahasa yang dikuasainya itu. Ibarat berpakaian, di mana pun dan kapan pun mereka selalu memakai pakaian yang sama. Atas dasar itu, sesungguhnya orang tidak perlu berbahasa baku saat tawarmenawar di pasar atau sedang mengobrol dengan tetangga saat ronda. Dalam situasi tidak resmi seperti itu, bentuk-bentuk tidak baku, seperti duit alih-alih uang; awak/aku/ane/gue alih-alih saya; dan biarin alih-alih biarkan, justru layak digunakan. Bayangkan, betapa lucu dan aneh jika dalam tawar- menawar terjadi dialog seperti berikut ini. “Bang, berapakah harga satu kilo daging ini?” “Satu kilo daging ini saya jual Rp100.000,00, Bu.” “Apakah tidak boleh ditawar, Bang?” “Boleh, boleh. Berapa Ibu menawar?” “Rp90.000,00 saja ya, Bang.” Pun sebaliknya, sangatlah tidak pantas jika ada orang menggunakan bentukbentuk tidak baku itu dalam sebuah seminar, dengan teman akrabnya sekalipun. Dalam batas-batas tertentu, pelanggaran atas penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mungkin masih dapat dimaklumi. Penghilangan imbuhan (awalan) pada judul tulisan di surat kabar, misalnya, masih dapat dimaklumi karena surat kabar memiliki keterbatasan ruang. Konon, setiap jengkal ruang (karakter) di surat kabar bernilai bisnis. Oleh karena itu, permakluman yang sama seharusnya tidak
diberikan
kepada
penyiar
yang
membacakan
tulisan
itu
untuk
pendengar/pemirsanya. Mengapa? Karena penyiar tidak terikat oleh ruang. Kalaupun
112
penyiar terikat oleh waktu, sesungguhnya ia tetap memiliki kebebasan untuk menyiasatinya: dengan mempercepat tempo, misalnya. Bagaimana dengan bahasa iklan dan sastra? Tidak berbeda dengan ragam bahasa yang lain, ukuran baik dan benar tetap dapat berbahasa dalam iklan dan sastra (kalau
memang
ada)
harus
dipandang
sebagai
kreativitas
berbahasa
pembuat/pengarang selama tidak bertentangan dengan kaidah bahasa yang berlaku. Semua orang mungkin sepakat bahwa iklan yang berbunyi: Terus terang, … terang terus, misalnya, adalah contoh kreativitas berbahasa yang berestetika tinggi. Akan tetapi, bagaimana dengan iklan yang berbunyi: …melindungi dari kuman? Sebagai contoh yang baikkah bunyi iklan itu? Tentu tidak. Mengapa? Karena bunyi iklan yang terakhir itu, di samping tidak mengajari orang berlogika dengan baik, juga dapat mengecoh dan membodohi konsumen. Betapa tidak, seandainya tangan konsumen tiba-tiba gatal-gatal atau bahkan melepuh setelah menggunakan produk yang diiklankan itu, perusahaan pembuat produk itu pun akan dapat lepas tanggung jawab atas tuntutan konsumen karena bunyi iklannya memang tidak menjanjikan dapat melindungi apapun, apalagi tangan konsumen. Keanehan berbahasa, karena sudah berlangsung lama dan berterima, sering tidak dianggap sebagai kesalahan. Dalam suratmenyurat atau dalam pidato-pidato, misalnya, kalimat yang berbunyi Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih seolah-olah sudah menjadi baku dan dianggap benar. Padahal, jika ditanya siapa yang memberi perhatian dan siapa yang memberi ucapan, pasti tidak ditemukan jawaban yang benar karena –nya dan di- mengacu kepada orang ketiga: bukan orang pertama dan kedua yang sedang berdialog, baik dalam surat maupun pidato. Begitulah, berbahasa dengan baik dan benar ternyata tidak hanya dapat memperlancar komunikasi, tetapi juga dapat meluruskan cara berpikir (berlogika) dan sekaligus mengajarkan cara bertanggung jawab.
Sumber: Buku siswa kelas XII Kurikulum 2013 (Kemendikbud. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kemendikbud RI)
113
Setelah kalian membaca teks “Tentang Baik dan Benar”, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini! (1) Apakah yang membuat teks diatas disebut teks opini? (2) Sebutkan struktur yang terdapat dalam teks opini di atas! (3) Sebutkan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks opini di atas!
Rubrik penilaian No Soal 1
Rubrik Menjawab semua pertanyaan isi teks dengan tepat
Skor 4
Menjawab semua pertanyaan isi teks tetapi jawaban kurang 3 tepat Menjawab sebagian pertanyaan isi teks tetapi jawaban kurang 2 tepat Menjawabsatupertanyaantetapijawabantidaktepat 2
1
Menuliskan kalimat yang menarik dan mengandung makna 4 tersirat Menuliskan kalimat yang kurang menarik dan mengandung 3 makna tersirat
3
Menuliskan kalimat yang tidak menarik
2
Tidak membuat kalimat menarik
1
Menjawab semua pertanyaan isi teks dengan tepat
4
Menjawab semua pertanyaan isi teks tetapi jawaban kurang 3 tepat Menjawab sebagian pertanyaan isi teks tetapi jawaban kurang 2 tepat
4
Menjawab satu pertanyaan tetapi jawaban tidak tepat
1
Menjawab semua pertanyaan isi teks dengan tepat
4
Menjawab semua pertanyaan isi teks tetapi jawaban kurang 3 tepat
114
Menjawab sebagian pertanyaan isi teks tetapi jawaban kurang 2 tepat
5
Menjawab satu pertanyaan tetapi jawaban tidak tepat
1
Menjawab semua pertanyaan isi teks dengan tepat
4
Menjawab semua pertanyaan isi teks tetapi jawaban kurang 3 tepat Menjawab sebagian pertanyaan isi teks tetapi jawaban kurang 2 tepat Menjawab satu pertanyaan tetapi jawaban tidak tepat
Petunjuk Penskoran
Perolehan Skor Nilai =
-------------------Skor Maksimal
X Skor ideal = NA
1