EDISI 81/2016 Dari Redaksi
Sumber Foto Ade Irma/Ilmu Komunikasi/2016
Salam hangat… Morpin kembali hadir menyapa pembaca setia untuk terus menyuguhkan berita-berita menarik dan informatif. Pada edisi ke-81 ini, kami akan menyajikan informasi tentang adanya banding UKT di FISIP, rencana kebijakan rektorat bagi mahasiswa yang lolos Pimnas akan bebas skripsi, dan laporan tengah tahun kepengurusan Ormawa FISIP. Seluruh berita dari rubrik laporan utama hingga informasi kami rangkum dalam Morpin edisi 81. Segala apresiasi, kritik serta saran akan sangat kami hargai. Kami harap Morpin dapat terus menambah informasi dan dapat menjalankan fungsi-fungsi pers dengan baik. Terima Kasih. Salam. Red.
Pendataan mahasiswa dalam proses pengajuan banding UKT oleh BEM FISIP Undip di Posko Banding UKT Gedung D FISIP Undip (29/8).
Laporan Utama MAKIN NYAMAN DENGAN MAJALAHOPINI.COM DI TANGAN Download Aplikasi Majalahopini.com di Smartphonemu!
Banding UKT, Tepat Sasaran atau Kebablasan?
U
DOWNLOAD HERE
http://bit.ly/1IdklG3
ang Kuliah Tunggal (UKT) adalah sebuah sistem pembayaran dimana biaya kuliah mahasiswa selama satu masa studi dibagi rata per semester. Sistem ini sudah digunakan oleh Undip sejak tahun 2013. Pelaksanaan sistem UKT ini juga diikuti dengan kebijakan banding UKT. Banding UKT adalah kebijakan yang diberikan oleh Undip bagi mahasiswa yang merasa golongan UKT yang diterima kurang sesuai. Sistem ini bisa dilakukan dengan pengajuan syarat tertentu dan nantinya pihak universitas bisa memutuskan apakah banding yang dilakukan bisa menurunkan golongan UKT yang diterima mahasiswa. Proses banding Proses banding UKT pada tahap awal dilakukan saat verifikasi berkas pendaftaran. Mahasiswa baru yang
diterima melalui proses SNMPTN dan SBMPTN bisa melengkapi berkas seperti data penghasilan orangtua, data keluarga dan beberapa data lain yang kemudian dibawa saat proses verifikasi pendaftaran. Sementara untuk mahasiswa yang diterima melalui jalur UM bisa melakukan proses banding UKT saat universitas melakukan sosialisasi dan mengumumkan jadwal proses tersebut. Namun dalam pelaksanaan, banding UKT yang dibuka setelah verifikasi pendaftaran ini tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa dari jalur UM saja, tapi juga bisa dilakukan oleh mahasiswa angkatan lama yang merasa keberatan dan bisa melengkapi persyaratan. Pihak fakultas dalam pelaksanaan banding UKT ini hanya sebagai perantara dari universitas. Fakultas sebagai perantara mengumumkan banding UKT
HALAMAN 2 melalui BEM yang selanjutnya proses tersebut akan dilakukan oleh pihak BEM. Setelah proses banding UKT selesai dilakukan, fakultas melakukan seleksi dan mengajukan pada universitas. Pengumuman mahasiswa yang berhasil melakukan banding UKT kemudian akan dilakukan oleh universitas. Dalam meloloskan mahasiswa yang melakukan banding UKT tentu saja ada kriteria atau pertimbangan tertentu. “Ya kita didasari pada pendapatan orang tua, intinya itu pendapatan orang tua. Nah kadang-kadang kita itu kan tidak tahu, maksudnya kalau bekerja di bidang swasta itu pendapatannya kadang-kadang bisa dibuat. Tapi ya gimana lagi kalau yang pegawai negeri kan tidak bisa, itu ada daftar gaji,” ujar Dr. Ngatno, MM selaku Wakil Dekan dua bidang Sumberdaya FISIP Undip. Terkait banding UKT pihak BEM FISIP sebagai penyerap aspirasi mahasiswa bekerjasama dengan Senat Mahasiswa FISIP serta Himpunan Mahasiswa menjembatani mahasiswa yang mengajukan banding UKT melalui Posko Banding UKT. Di Posko Banding UKT tersebut pihak BEM FISIP bidang Kesejahteraan Mahasiswa mendata mahasiswa yang mengajukan banding dan menerima pengaduan atau konsultasi dari mahasiswa perihal banding UKT. Dari segi mahasiswa Pernyataan menarik juga muncul dari Ketua Bidang Kesejahteraan Mahasiswa BEM FISIP Undip, Mustofa Zahir. “Mungkin sejauh ini ada sekitar 300 mahasiswa dari angkatan 2013, 2014, dan 2015 yang mengajukan banding, misalkan teman-teman yang mengajukan banding ini meminta diturunkan satu juta saja, berarti akan ada tiga ratus juta dana untuk UKT itu berkurang,” terangnya saat diwawancarai OPINI (16/9). Mustofa berpendapat bahwa ketika semua mahasiswa yang mengajukan banding itu dipenuhi atau diterima artinya dana untuk fakultas juga akan berkurang. Pemasukan untuk HMJ, HMPS, UPK, kemudian untuk keperluan lain juga akan bergeser semua. Pada intinya semakin banyak yang mengajukan banding, artinya semakin berkurang pemasukan untuk fakultas dan universitas. Apabila dilihat dari kacamata birokrasi hampir semua mahasiswa dari jalur SNMPTN, SBMPTN dan PSSB
BULETIN MORPIN, EDISI 81 D3 mengajukan banding, karena pada saat verifikasi mahasiswa sudah mengirimkan berkas-berkas untuk keperluan penentuan golongan UKT. “Bisa dikatakan semua mahasiswa mengajukan banding UKT di awal, tapi kalau hal itu tidak dinilai sebagai banding UKT, proses banding UKT berarti yang ini, yang sedang kita perjuangkan, baik dari BEM, Senat, ataupun Himpunan yang menyerap aspirasi mahasiswa,” tambah Mustofa. Mustofa juga mengatakan bahwa mahasiswa dari jalur SNMPTN, SBMPTN dan PSSB D3 lebih diprioritaskan dalam penerimaan banding UKT dibandingkan dengan mahasiswa dari jalur UM. Hal ini dilakukan menurutnya karena mahasiswa yang diterima melalui jalur UM dinilai sudah mandiri secara finansial dan biasanya lebih sulit untuk lolos banding UKT. Prioritas pengajuan banding Hal yang berbeda justru diungkapkan oleh Dr Ngatno, MM yang mengatakan bahwa banding UKT ini sebenarnya diprioritaskan oleh mahasiswa dari jalur UM karena pada saat verifikasi mereka langsung mendapat golongan UKT tertinggi. “Jadi yang UM itu kan yang waktu pengumuman langsung mendapat UKT golongan tertinggi yaitu golongan tujuh. Tapi diberi kesempatan untuk mengajukan banding UKT. Hanya saja kalau sudah proses semua gitu, kita itu juga menerima banding setelah jalan,” jelas beliau ketika diwawancarai OPINI di ruangannya (13/10). Dalam hal ini mahasiswa yang berhak untuk mengajukan banding UKT bukan hanya mahasiswa baru saja tetapi mahasiswa lama juga berhak untuk mengajukan banding. Termasuk juga mahasiswa yang diterima melalui jalur Ujian Mandiri baik dari jenjang S1 maupun D3. Harapan adanya banding Dr. Ngatno, MM berharap di kemudian hari mahasiswa yang melakukan proses banding UKT bisa lebih jujur dalam melakukan pengumpulan berkas. Beliau berharap tidak ada kebohongan yang dilakukan dalam pengumpulan syarat. Hal ini disampaikan karena beliau juga mengakui bahwa tidak ada pengecekan data satu persatu secara mendetail pada mahasiswa yang mengajukan banding, sehingga kejujuran sangat diperlukan agar lebih adil dalam pemberian banding UKT. “Ya artinya kan mahasiswa ini diberi kesempatan untuk ban-
ding UKT, ya semoga saja benar-benar digunakan dengan bijak, jangan sampai malah disalahgunakan,” tutup Dr. Ngatno, MM. Sementara Mustofa berharap saat proses banding UKT ini tidak hanya mahasiswa yang ingin menurunkan golongan UKT saja tapi juga ada mahasiswa yang ingin meningkatkan golongan UKT yang diterimanya. Serta setiap mahasiswa lebih sadar pada diri masing-masing apakah benar-benar membutuhkan banding UKT atau tidak. “Saya sangat berharap ada mahasiswa FISIP yang ketika dia merasa golongannya rendah kemudian dia mengajukan banding untuk dinaikkan golongannya, dengan harapan secara tidak langsung meraka telah membantu mahasiswa lain dalam hal subsidi silang UKT ini,” tandas Mustofa. Banding UKT tentu saja merupakan kebijakan dari pihak universitas yang perlu diapresiasi. Universitas sebagai pihak penyelenggara pendidikan ingin setiap mahasiswa mendapat keadilan dalam melakukan kegiatan belajar termasuk dalam hal pembayaran UKT. Namun dalam pelaksanannya tidak semua mahasiswa sadar mengenai pentingnya hal ini. Ada mahasiswa yang melakukan kebohongan dalam mengumpulkan persyaratan agar mendapat UKT dengan golongan rendah. Selain itu, dalam pelaksanaannya mahasiswa lain yang tidak membutuhkan cenderung apatis dan tidak peduli dengan keadaan mahasiswa lain yang sangat membutuhkan banding UKT. Hal semacam itu sebisa mungkin diminimalisir sehingga pelaksanaan banding UKT bisa berjalan lancar dan tepat sasaran. (Ayu N & Husna F)
BULETIN MORPIN, EDISI 81
HALAMAN 3
Pojok Opini
Apa Kata Mereka Tentang Banding UKT? Shelma Janu Mahartiwi, Administrasi Publik 2014 “Pendapat tentang adanya kesempatan banding UKT menurut saya bagus, karena tidak semua mahasiswa FISIP itu memiliki tingkat ekonomi yang tinggi, sehingga apabila yang dapet golongan UKT tinggi akan tetapi memiliki tingkat ekonomi rendah itu akan sangat memberatkan. Oleh karena itu, perlu adanya banding UKT untuk meringankan beban dari orang tua mahasiswa agar mahasiswa tersebut tetap bisa mengikuti perkuliahan dengan lancar.” Inge Gracella, Hubungan Masyarakat 2015 “Sangat bagus karena dengan adanya kesempatan untuk banding UKT, mahasiswa yang kurang mampu masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan UKT yang sesuai,
terutama untuk yang dapet golongan tujuh yang bisa dibilang cukup mahal, khususnya untuk jenjang diploma tiga. Semoga dengan adanya banding UKT, mahasiswa yang kurang mampu bisa melanjutkan proses perkuliahan dengan tidak terbebani biaya kuliah.” Annissa Dewi P, Ilmu Pemerintahan 2014 “Sebenarnya adanya kesempatan banding UKT itu mempermudah mahasiswa, apalagi ya namanya kondisi ekonomi itu dinamis. Harapannya ya itu bisa membantu mahasiswa biar nggak terkendala masalah administrasi untuk pendidikan. Sayangnya persyaratan entah secara administratif atau alur birokrasinya masih sulit, ibaratnya punya niatan baik tapi nggak disertai dengan upaya yang optimal, secara administrasi masih ribet, apalagi pelayanan birokrasinya. Di sisi lain
indikator penilaian yang lolos banding UKT kadang kurang jelas, jadi yang beneran butuh malah nggak dapet dengan alasan dalam perhitungan harta dan lain sebagainya, kurang transparan aja sih indikatornya itu apa saja.” Atika Indah Nur Atsarina, Administrasi Publik 2014 “Kesempatan itu bagus sih, ibaratnya ya Undip kasih pengertian atau keringanan ke mahasiswanya gitu. Apalagi buat mahasiswa yang orangtuanya, maaf sudah meninggal atau pensiun atau mungkin ada masalah lain terkait perekonomian keluarga, jadi bisa terbantu dengan adanya banding UKT ini. Semoga banding UKT ini dibuka secara rutin setiap semesternya karena kondisi keluarga mahasiswa kan bisa berubah.
Laporan Khusus
Sumber Foto : Dok./Undip/Pimnas 2016
Lolos Pimnas Bebas Skripsi?
Kontingen Undip bertolak ke Bogor selama empat hari untuk ikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-29 di Institut Pertanian Bogor (8/8).
P
imnas atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional adalah acara tahunan yang sudah berlangsung sebanyak 29 kali. Dalam ajang ini, perwakilan mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia beradu keterampilan dan bisa dibilang merupa-
kan ajang paling bergengsi bagi para mahasiswa. Tahun ini, Universitas Diponegoro mengirimkan sebanyak 22 tim untuk ikut serta dalam Pimnas ke-29. Prestasi yang diraih oleh tim Undip juga cukup memuaskan dengan memperoleh
tiga medali emas, empat medali perak dan empat medali perunggu. Kegiatan tersebut merupakan puncak pertemuan nasional perwujudan kreativitas dan penalaran ilmiah mahasiswa yang terjadwal secara akademik oleh perguruan tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan budaya kompetisi akademik dan unjuk prestasi di kalangan mahasiswa berdasarkan kesepakatan pimpinan perguruan tinggi. Tentunya yang disetujui oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Apa kata mahasiswa? Belum lama setelah tim Pimnas Undip menorehkan prestasi, muncul kabar yang sedikit mengagetkan mahasiswa. Beredar kabar bahwa mahasiswa yang lolos ke ajang Pimnas berhak untuk tidak membuat skripsi atau tugas akhir sebagai syarat kelulusan. Hal tersebut tentu menimbulkan keraguan di kalangan mahasiswa dikarenakan belum adanya klarifikasi resmi dari pihak universitas. Seperti
HALAMAN 4 yang diungkapkan oleh Danny Widodo selaku ketua tim Pimnas dari Ilmu Pemerintahan FISIP bahwa Profesor Yos selaku rektor Undip pernah mengungkapkan terkait hal tersebut. “Di setiap acara, kontingen Pimnas Undip ketika ada pertemuan atau semacam acara bersama pimpinan rektorat itu Profesor Yos selalu mengungkapkan hal itu, tapi perkembangannya sampai saat ini belum ada kejelasan pasti,” ujar Danny pada OPINI (20/9). Selain itu, kabar tersebut juga menimbulkan pro dan kontra di kalangan mahasiswa. Terdapat pemikiran bahwa mengingat perjuangan membuat skripsi bukanlah hal yang mudah sehingga jika kebijakan ini diberlakukan maka akan menjadi hal yang menguntungkan mahasiswa. Di sisi lain, mahasiswa juga akan berlombalomba membuat PKM dengan tujuan lolos Pimnas, namun terdapat juga tujuan untuk menghindari skripsi atau tugas akhir. Begitu pula dengan pendapat dari Wahyu Kurniawan anggota tim Pimnas dari Ilmu Pemerintahan bahwa kebijakan tersebut merupakan suatu motivasi bagi mahasiwa untuk berprestasi di tingkat nasional. “ya kalau saya pribadi memiliki pemikiran yang tidak terlalu peduli terhadap isu
BULETIN MORPIN, EDISI 81 tersebut mengingat Pimnas tahun lalu juga sempat dikabarkan bebas UKT tetapi pada kenyataannya mahasiswa tetap membayar UKT,” tambah Wahyu saat diwawancarai OPINI (22/9). Apa kata pihak rektorat? Muhammad Zainuri yang saat ini menjabat sebagai wakil rektor satu Undip mengakui bahwa Profesor Yos memang membuat pernyataan tersebut tetapi dicermati lagi bahwa kalimat itu adalah kebijakan dan itu harus sesuai dengan kondisi mahasiswa yang bersangkutan. “Iya, itu adalah benar bahwa pak rektor sudah memerintahkan ke kami untuk membuat kajian tentang peluang dikonsepsikannya laporan pimnas menjadi bebas skripsi. Kriteria yang akan diambil untuk kebijakan itu adalah mereka yang menyusun karya ilmiah, tentu yang memiliki kriteria untuk dibebaskan skripsi atau tidak,” tutur Zainuri saat diwawancarai di ruangannya (5/10). Sementara itu Zainuri juga mengungkapkan bahwa pihak rektorat akan membentuk tim khusus yang akan mengkaji metode dan kesesuaian dengan model penelitian. Di dalam skema Pimnas bagi mahasiswa semester lima akan dicek kreditnya terlebih dahulu, sedangkan anggota yang masih
semester tiga tentu belum cukup kreditnya. Jadi kriteria yang memenuhi adalah menyusun karya ilmiah dan memenuhi syarat sks untuk skripsi, serta dosen pembimbingnya bersedia untuk membuat pernyataaan terkait laporan karya ilmiahnya. Kebijakan tersebut akan dikeluarkan tidak melalui SK (Surat Keputusan) melainkan dengan lampiran peraturan akademis. Kemudian penghargaan lain yang diberikan di tahun 2016 adalah sebagian besar dari sistem manajemen, di antaranya adalah terkait keringanan SPI serta kemungkinan untuk pembebasan UKT di semester berikutnya. “Jadi ke depan saya tantang para mahasiswa, sekarang ayo mahasiswa rame-rame lolos ke Pimnas! Tahun depan itu pelaksanaan Pimnas bertempat di Makasar tepatnya di Universitas Muslim Indonesia, artinya mahasiswa tahu betul bahwa kami mempersiapkan satu regenerasi, satu kompetensi, dan satu daya saing ini untuk melatih mahasiswa mampu berprestasi,” tutup Zainuri. (Indira A & Hizarani L)
Wawancara
Sumber Foto : Dok./FISIP/Senat Mahasiswa
Menilik Kinerja Tengah Tahun Ormawa FISIP
Ketua FKMM (Forum Keruhanian Mahasiswa Muslim) dalam pemaparan LPJ tengah tahun Ormawa FISIP di gedung teater (23/8).
S
enat Mahasiswa FISIP Undip gelar agenda LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) Tengah Tahun sebagai progress report atas kinerja organisasi mahasiswa FISIP
selama setengah tahun kepengurusan. Dalam agenda tersebut terdapat banyak hal yang dilaporkan. Berikut wawancara OPINI dengan Jadug Tr i m u l y o s e l a k u k e t u a S e n a t
Mahasiswa FISIP Undip (20/9). Apa itu LPJ Tengah Tahun Ormawa FISIP? Setiap organisasi kemahasiswaan itu mulai menjalankan tugas atau program kerjanya di awal periode, yaitu sekitar awal tahun. Pada saat setengah periode yaitu tengah tahun semua organisasi mahasiswa memaparkan kinerja mereka selama setengah periode dalam bentuk Laporan Pertanggung Jawaban Tengah Tahun Organisasi Mahasiswa FISIP kepada pihak senat sebagai lembaga legislatif tertinggi di kampus. Kami pihak senat pun juga memaparkan LPJ atau kinerja setengah tahun kami kepada mahasiswa. Dalam pelaksanaannya semua ormawa harus ikut serta dan sangat diwajibkan untuk hadir. Apakah tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini? Kegiatan ini pasti butuh pengontrolan atau mungkin butuh
BULETIN MORPIN, EDISI 81 pendampingan. Semua ormawa butuh seperti itu, maka dari itu kami dalam rangka untuk mengontrol, mendampingi atau menyerap aspirasi dari kegiatan mereka, sekiranya ada kekurangan di kami maupun pihak dekanat atau juga antara ormawa seperti apa, jadi kami nanti bisa mengatasi itu semua. Misalnya ada program kerja yang tidak sesuai kita tegur lalu kita kasih peringatan. Jika ada program kerja yang terhambat karena suatu hal, ya kita cari masalahnya dan kita selesaikan. Apakah ada kerjasama dengan dekanat? Kalau dekanat pasti iya, karena dalam setiap kegiatan organisasi kemahasiswaan harus dikoordinasikan dengan pihak dekanat. Misalnya ada beberapa hal yang dirasa dekanat malah membebani mahasiswa seperti LPJ atau proposal, nah itu kan bisa ada antisipasi dari kami pihak senat nantinya ke dekanat. Bagaimana hasil LPJ Tengah Tahun Ormawa FISIP? Yang utama tentu evaluasi, jadi
HALAMAN 5 dari evaluasi tengah tahun ini kekurangan mereka apa, lalu yang diharapkan mereka apa. Tentu yang berikutnya kami memiliki dasar penilaian. Nanti di akhir proses ada peringkat ormawa terbaik lalu program kerja terbaik. Saat di akhir tahun ada unsur penilaiannya, dari awal tahun di salah satu LPJ tengah tahun ini kita bikin perhitungan mana ormawa yang terbaik. Misalnya terbaik dalam hal administrasi, lalu kegiatannya sesuai dengan proker awal atau tidak, atau juga pemanfaatan kegiatan ini seperti apa dan ketepatan waktu pelaksanaannya. Bagaimana dengan serapan dana? Kalau dikatakan baik, ya baik. Kami juga sampai membuat komisi anggaran yang tujuannya untuk penyerapan dana. Cuma ada beberapa ormawa yang ada kendala dengan programnya sehingga harus ditunda program kerjanya. Nah ini kan harus ada bantuan dari senat. Pihak dekanat awalnya tidak mau tahu, kalau misalnya proker pada bulan ini ya harus dilaksanakan bulan ini juga. Kami dari
pihak senat mengusahakan, misalnya di bulan ini tidak bisa dilaksanakan, di semester lain pun bisa. Tapi sebelumnya harus ada koordinasi terlebih dulu. Alhamdulillah sampai sekarang penyerapan dana sejauh ini maksimal. Jika ada ormawa yang tidak melaksanakan prokernya dan tidak menyerap dana di setengah tahun kepengurusan ini, maka sanksinya adalah pembekuan dana. Agar pelaksanaan di sisa kepengurusan tahun ini lebih baik, pihak senat mengambil langkah dengan cara adanya pendampingan. Kita membuat monitoring evaluasi setiap tiga bulan sekali, dan membuat data berapa dana yang belum terserap di setiap ormawa, lalu kita pantau terus ormawa itu. Apa harapan untuk ormawa FISIP? Harapannya ya kerja dengan baik dalam setiap pelaksanaan prokernya, agar di LPJ juga baik. Termasuk juga serapan dana dan ketepatan waktu pelaksanaan proker agar bisa baik secara keseluruhan. (Thera M)
Nyemarang
Sumber Foto :Anggita Primartiwi/Opini/Redaksi
Jelajah Kuliner, Kue Leker dengan Varian Rasa
Keju mozzarella, salah satu varian rasa tervaforit yang ada di kedai leker 88.
S
iapa yang tidak mengenal kue leker atau kue pisang? Makanan khas kota Surabaya ini ternyata sudah ada di berbagai kota. Dengan varian rasa yang beragam, kue leker menjadi jajanan favorit masyarakat dari berbagai kalangan usia. Di Semarang, terdapat salah satu
kedai kue leker yang wajib dicicipi oleh para pecinta kuliner yaitu Kue Leker 88. Kue Leker 88 milik Aryo Rumanto ini telah berdiri sekitar dua tahun lamanya. Berawal dari kesukaannya terhadap kue leker, Aryo tergerak untuk memulai bisnis kuliner ini. Angka 88 digunakan Aryo sebagai nama kue lekernya karena
dianggap sebagai angka keberuntungan. Beralamat di Jalan Jagalan Grajen Nomor 51, Semarang, Kue Leker 88 tidak hanya menyajikan kue leker pada umumnya. Sekitar 90 variasi rasa dengan toping yang berbeda-beda dapat Anda temukan di kedai kuliner ini. Ciri khas lain dari Kue Leker 88 adalah dapat bertahan hingga 20 hari dengan keadaan crispy. Kue leker crispy ini tersedia dalam 5 variasi rasa mulai dari coklat keju, coklat blueberry, coklat kacang, coklat dan coklat strawberry. Selain itu, Aryo juga menawarkan kue leker dengan sambal matang di kedainya. Kue leker sambal matang ini disebut dengan Leker Telur. Isinya juga bervariasi, mulai dari barbeque, keju, mayones, jagung, tuna, kornet, jamur dan mozzarella. Pengunjung yang mendatangi kedai leker ini bervariasi mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Kue leker terfavorit menurut pengunjung pun berbeda-beda. Biasanya orang tua lebih menyukai kue leker original dengan toping coklat atau pisang. Sedangkan anak muda lebih menyukai leker telur, tuna, jamur, bakso, sosis, mozzarella, mayones, dan jagung.
HALAMAN 6
BULETIN MORPIN, EDISI 81
“Memang banyak ya mbak sekarang ini kue leker yang bervariasi. Saya cocok sama Kue Leker 88 ya karena rasanya dan harganya yang terjangkau. Saya paling suka dengan leker telur yang topingnya mozzarella
karena ketika masuk di mulut, mozzarellanya meleleh di lidah,” ujar Indah Khairani salah satu pengunjung Kue Leker 88 (30/3). Harga kue leker di kedai ini berkisar antara Rp1.500 hingga Rp21.500. Bagi Anda yang ingin
berkunjung, Kue Leker 88 buka setiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 08.30 – 18.00 WIB. (Anggita P) *Tulisan ini pernah dimuat di www.koranbogor.com
BELUM ADA HASIL DARI UNIVERSITAS
INFOGRAFIS
JALAN PANJANG
BANDING UANG KULIAH TUNGGAL
Tim Penentuan UKT FISIP
Menyeleksi data dan pengaduan mahasiswa
TOTAL 26 MAHASISWA LOLOS SELEKSI
POSKO BANDING FISIP
(BEM bekerjasama dengan Senat Mahasiswa dan HMJ/HMPS) Pendataan dan pengaduan dari Mahasiswa
TOTAL 60 MAHASISWA MENGAJUKAN BANDING
BULETIN MORPIN, EDISI 81
HALAMAN 7
Informasi
Seni, Sastra, dan Sejarah dalam Satu Karya
R
kasus yang berhubungan dengan penyelematan ribuan nyawa manusia di bumi. Inferno adalah novel karya Dan Brown, seorang penulis novel Amerika yang terkenal lewat novelnya Angel and Demons, dan The Davinci Code. Bagi yang sudah membaca dua karya sebelumnya mungkin sudah hafal dengan gaya khas dari novelis yang satu ini. Dan Brown selalu saja bisa meramu fiksi, sejarah, action dan triller menjadi sebuah karya yang luar biasa. Inferno bukan hanya sebuah novel, Inferno memberikan banyak pelajaran dan mampu menarik pembacanya masuk ke dalam dan ikut berpetualang bersama Robert Langdon. Namun banyaknya rincian sejarah terkesan menutupi alur cerita dari kisah yang digambarkan. Tapi dengan plot yang cepat dan rapat, isu-isu besar, sejarah yang mungkin belum kita ketahui, pemecahan masalah yang di luar dugaan, dan pemikiran panjang membuat novel ini menjadi satu dari karya fiksi yang menarik untuk dibaca. (Hizarani L)
Sumber Foto : https://newsornoise.files.wordpress.com
obert Langdon terbangun di sebuah rumah sakit di Florence dengan kepala penuh luka jahit dan amnesia yang cukup parah. Ia harus kehilangan memori jangka pendeknya yang membuat ia tidak tahu alasan mengapa ia ada di Florence. Di tengah kebingungan, Robert Langdon juga harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi target pembunuhan sebuah organisasi berseragam pemerintahan. Dengan dibantu seorang dokter bernama Sienna, ia bisa meloloskan diri dan mengetahui dirinya adalah pembawa kunci dari sebuah kasus. Benda yang merupakan kunci kasus perjalanananya kali ini berbentuk stempel kuno yang memberikan sebuah petunjuk, dimana seluruh rangkaian kejadian ini berhubungan dengan salah satu mahakarya terhebat yang pernah diciptakan. Mahakarya tersebut adalah rangkaian puisi karya Dante Alighieri berjudul Inferno (neraka). Langdon yang masih kehilangan memorinya mencoba untuk memecahkan kepingankepingan puzzle untuk memecahkan
Judul Buku : Inferno Penulis : Dan Brown Penerjemah : Inggrid Djiwani Dumpeno & Berliani M Nugrahani Penerbit : Bentang Pustaka Tebal Buku : 644 Halaman
Informasi
Optimisme dalam Sebuah Perjuangan
Sumber Foto : http://.photobucket.com/AndriCahyadi
S
Judul Film : Genre Sutradara Durasi Pemain
: Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1 : Komedi : Anggy Umbara : 110 Menit : Vino G. Bastian, Abimana Arsatya, Tora Sudiro, Indro Warkop
iapa yang tak kenal dengan lawakan khas dari komedian Dono Kasino Indro yang tergabung dalam grup lawak Warkop DKI. Sejak tahun 70-an sampai 90-an filmfilm mereka tak pernah absen dari layar lebar Indonesia. Meski sudah tidak diproduksi lagi, nyatanya masih banyak penggemar yang merindukan aksi lawakan tiga komedian legendaris Indonesia itu. Kini gelak tawa penikmat komedi dalam negeri bangkit kembali Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss part 1 menjadi salah satu film bergenre komedi yang menghiasi layar kaca Indonesia tahun ini. Warkop DKI Reborn hadir sebagai pengobat rindu para penikmat film komedi Indonesia khususnya lawakan tiga komedian legendaris Indonesia. Melalui film garapan sutradara Anggy Umbara ini kita diajak untuk bernostalgia kembali dengan guyonan-guyonan warkop DKI. Film ini dibintangi oleh Abimana Arsatyta sebagai Dono, Vino G. Bastian sebagai Kasino, Tora Sudiro sebagai Indro Muda, dan penampilan khusus
dari Indro Warkop DKI. Cerita yang disajikan juga tidak jauh dari cerita film Warkop terdahulu mengingat ini adalah film remake. Meski hanya film remake, film ini tetap terasa berbeda karena menyajikan cerita yang merupakan gabungan dari beberapa film. Selain itu, tata rias dan totalitas pemain juga menjadi daya tarik utama. Selama menonton mungkin kita akan dibuat pangling oleh para pemainnya. Wajah Abimana Aryasatya yang benar-benar mirip dengan Dono dan gaya bicara khas Kasino yang sukses dimainkan Vino, mampu membuat penonton lupa bahwa mereka bukanlah Dono dan Kasino yang asli. Namun dikarenakan film ini merupakan remake mungkin terdapat kekurangan. Seperti halnya kekhasan suasana atau latar film jaman dulu yang sedikit hilang. Tapi tentunya film yang dirilis bulan September lalu ini tetap mampu mengundang tawa bagi penontonnya dan sukses membawa penonton untuk bernostalgia. (Hizarani L)
Pemimpin Umum: Naomi Putri Bahari Simeon Pemimpin Redaksi: Indriastuti Septiyani Redaktur Pelaksana: Julian Fikri Lestari Editor: Ingrid Dyah N Layout & Grafis: Khan Muhammad H, GitaNindya Elsitra Reporter: Anggita Primartiwi, Ayu Nafalia, Hizarani Lailan Saadah Sihombing, Husna Fadhila Husodo, Indira Ayudhia Maharani, Thera Destiarasih Mattauch