EDISI 82/2016 Dari Redaksi
MAKIN NYAMAN DENGAN MAJALAHOPINI.COM DI TANGAN Download Aplikasi Majalahopini.com di Smartphonemu!
Sumber Foto :Pandu Nugroho/Hubungan Masyarakat/2016
Salam hangat… Morpin kembali hadir menyapa pembaca setia untuk terus menyuguhkan berita-berita menarik dan informatif. Pada edisi ke-82 ini, kami akan menyajikan informasi tentang adanya tumpukan sampah di lingkungan FISIP, pro kontra kaderisasi Fakultas Teknik dan cerita mahasiswa ilmu komunikasi yang baru pernah mengadakan LKMMPD. Seluruh berita dari rubrik laporan utama hingga informasi kami rangkum dalam Morpin edisi 82. Segala apresiasi, kritik serta saran akan sangat kami hargai. Kami harap Morpin dapat terus menambah informasi dan dapat menjalankan fungsi-fungsi pers dengan baik. Terima Kasih. Salam. Red.
Tampak tumpukan sampah yang ada di belakang gedung C FISIP Undip (21/9)
Laporan Utama
Tumpukan Sampah Timbulkan Keresahan
S
DOWNLOAD HERE
http://bit.ly/1IdklG3
ampah adalah permasalahan yang sering kita temukan di banyak tempat. Permasalahan yang terkadang kita anggap kecil ini nyatanya berdampak besar. Tak terkecuali permasalahan sampah di kampus FISIP. Asal tumpukan sampah Permasalahan sampah di belakang gedung C kini memasuki babak baru setelah terdengar beberapa mahasiswa yang mengeluhkan pemandangan yang tidak enak dilihat di sekitar kampus. Diakui Kasmui, salah satu petugas kebersihan kampus FISIP bahwa sampah di belakang gedung C berasal dari ruang teater atau ruang auditorium seusai mengadakan acara. “Biasanya kalau buang sampahnya itu ditaruh plastik dulu ya buangnya di situ, seperti yang biasa dari lantai tiga dan lantai dua itu,” ujarnya saat diwawancarai OPINI (21/9). Kasmui pun menuturkan jika kumpulan sampah
tidak hanya dari gedung teater dan auditorium, melainkan dari semua ruangan dan kantor di FISIP. Kurangnya koordinasi Pembuangan sampah saat jam aktif kuliah memang mengganggu proses belajar mengajar terutama di gedung C kampus FISIP. Bagaimana tidak, kegiatan pembuangan sampah dilakukan sekitar pukul 2 siang dimana jam perkuliahan masih berlangsung. Permasalahan sampah belum mendapat perhatian, ditambah dengan kurangnya koordinasi petugas kebersihan di tiap tempat atau di tiap gedung. Seperti halnya petugas gedung A lantai 2 yang membuang sampah di belakang gedung C mengakibatkan sampah semakin menumpuk. Belum lagi adanya petugas kebersihan nakal yang membuang sampah tanpa berkoordinasi dengan petugas kebersihan lainnya, termasuk dari gedung D dan kantin .
HALAMAN 2 Tanggapan wakil dekan Ketika ditemui di ruangannya, Wakil Dekan Dua bagian Sumber Daya Sarana Prasarana, Dr. Ngatno MM mengaku sering memantau lingkungan kampus dan menemukan adanya sampah menumpuk di bagian belakang gedung C. Tidak hanya itu, di bagian parkiran karyawan juga terdapat tumpukan sampah. Beliau menghimbau, setiap ada kegiatan mahasiswa baik seminar maupun acara, dimohon kesadaran akan sisa sampah dari kegiatan tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa ia sudah memperingatkan para petugas kebersihan yang bertugas membersihkan sampah di area gedung C dan sekitarnya. Belum maksimalnya TPA Undip Sistem tempat pembuangan akhir (TPA) Undip yang belum terkontrol dengan baik juga mempengaruhi jadwal pengangkutan sampah kampus FISIP ke TPA Undip. Hal ini senada dengan
BULETIN MORPIN, EDISI 82 pernyataan Dr. Ngatno MM tentang sistem pengelolaan sampah di Undip. “Sementara ini kan kita hanya buang yang dari itu aja dulu gitu loh, di sana itu dibatasi juga, di TPA Undip itu dulu dibatasi artinya jam kerjanya hanya 12 jam melebihi itu sudah tutup gitu,” tutur beliau kepada OPINI (11/10). Tetapi saat ini TPA Undip sudah lebih baik mengingat pengelolaan sampah sudah dipilah-pilah serta jam operasional menjadi 24 jam. Hanya saja tenaga kerja yang mengelola sampah di TPA Undip masih dikatakan belum mencukupi. Solusi yang tersedia Untuk saat ini solusi yang ditawarkan pihak dekanat masih belum bisa memaksimalkan pengelolaan sampah. Seperti penggunaan mobil sampah yang belum efektif dikarenakan mobil pengangkut sampah tidak bisa masuk ke dalam area gedung, terutama gedung C yang letaknya di belakang. “Ya kita pakai kendaraan pengangkut
sampah, hanya saja pengangkutnya itu nggak bisa masuk ke sana gitu, lah terus dari petugas kadang-kadang ya dibakar gitu tumpukan sampahnya,” jelas beliau. Sementara ini sampah yang menumpuk di belakang gedung C diatasi dengan cara dibakar. Proses pembakaran tersebut biasanya dilakukan di jam aktif kuliah yang membuat mahasiswa terganggu. Walaupun cara tersebut dapat mengganggu mahasiswa namun cara tersebut mungkin paling efektif agar sampah tidak menumpuk.. Wakil dekan dua mengatakan bahwa bahwa plastik besar atau trash bag menjadi solusi agar sampah di belakang gedung C tidak teralu berceceran. “Solusinya menurut saya ya itu ya diplastikin dulu sampahnya, baru nanti bisa dibawa ke mobil pengangkut sampah untuk dibawa ke TPA,” tutup beliau. (Pandu N & Mutiara P)
Pojok Opini
Kata Mereka tentang Tumpukan Sampah di FISIP Rizky Rahma Putri, Pertanahan 2014 “Menurut saya cukup mengganggu estetika, enggak bagus dilihat. Mungkin itu sampah ditumpuk di situ untuk kemudian dibuang atau gimana ya kurang paham juga sih, tapi alangkah lebih baik kalau memang itu ditumpuk untuk nantinya dibuang ya dirapikan, atau dimasukkan di wadah seperti trash bag atau tong sampah yang gede biar dilihatnya lebih rapi.” Fakkar Dafin Naufan, Ilmu Pemerintahan 2014 “Menurut saya tumpukan sampah yang ada di belakang gedung C
itu merusak pemandangan kampus, baunya bikin pencemaran udara. Harusnya kampus bisa mengelola limbah sampah dengan lebih baik.” Damar Widhi, Hubungan Masyarakat 2015 “Kalau ada tumpukan sampah di belakang gedung C itu saya tau, dan biasanya sampah-sampahnya itu ditimbun di situ kayak TPA gitu mungkin. Walaupun sebenarnya menurut saya nggak baik sih, jadi gimana ya kan itu di dalam lingkup kampus kan, kalau semacam TPA gitu seharusnya di luar kampus aja sih menurut saya. Namun
untuk kedepannya mungkin pihak kampus harus lebih memperhatikan kebersihan lingkungan kampus ya.” Julian Daniel, Hubungan Masyarakat 2014 “Sejauh ini saya tau tentang keberadaan sampah di belakang gedung C, soalnya sempat melihat sampahnya dibakar juga di situ, jadi kayak nggak bagus aja ada tumpukan sampah gitu. Namun untuk sejauh ini nggak teralu menggaggu banget sih, ya tetapi ada baiknya mungkin dikelola aja gitu tumpukan sampahnya agar kampus itu bersih.”
MAKIN NYAMAN DENGAN MAJALAHOPINI.COM DI TANGAN Download Aplikasi Majalahopini.com di Smartphonemu!
DOWNLOAD HERE
http://bit.ly/1IdklG3
BULETIN MORPIN, EDISI 82
HALAMAN 3
Laporan Khusus
Sumber Foto : http://www.sadhata.com
Kaderisasi, Perlu atau Tidak?
Proses Penerimaan Mahasiswa Baru DIII Desain Arsitektur Undip tahun angkatan 2013.
D
alam kehidupan mahasiswa istilah kaderisasi bukanlah suatu hal yang asing lagi untuk kita dengar. Banyak pendapat yang mengatakan kaderisasi itu berat, kaderisasi itu menakutkan, kaderisasi itu senioritas, dan lain sebagainya. Namun di balik berbagai pendapat tersebut kaderisasi ternyata memiliki arti tersendiri. Kaderisasi secara harafiah berasal dari kata kader dan isasi. Kaderisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses untuk membentuk calon pengganti di generasi selanjutnya. Kaderisasi Fakultas Teknik Beberapa waktu lalu banyak perbincangan mengenai kaderisasi yang diterapkan di FT (Fakultas Tenik) Undip. Kaderisasi yang diterapkan di FT masih bersifat konvensional dalam arti masih mengikuti cara-cara lama yang sudah turun-temurun dilaksanakan. Hal yang juga diajarkan dalam kaderisasi yaitu jaringan. Pembelajaran jaringan berisi tentang bagaimana mahasiswa baru akan mengenal lingkungan, teman angkatan, kakak tingkat, dan dosen pengajar. “Mengenal teman angkatan tidak sebatas kenal dan tau nama aja, tapi mengenal secara emosional. Mahasiswa baru juga diajarkan bagaimana berinteraksi yang baik dengan kakak tingkatnya, serta para dosen yang mengajar, karena tipe dosen yang mengajar sangat berbeda satu sama lain,” ujar Muhammad Austin Al-Ghifari, ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa FT (20/9). Proses kaderisasi di FT mengacu pada buku Biroteknik yang dipakai oleh 19 jurusan di FT Undip. Dalam buku tersebut tertulis 11 karakter yang harus dimiliki oleh mahasiswa teknik. Namun proses kaderisasi diserahkan kepada masing-masing jurusan karena setiap jurusan memiliki kegiatan yang berbeda-beda. Program yang dijalankan memiliki timeline tersendiri. Mulai dari masuk menjadi keluarga himpunan, mengikuti latihan kepemimpinan, kegiatan mandiri, presentasi kelayakan hingga proses terakhir dimana diresmikan menjadi mahasiswa teknik yaitu proses pengukuhan. Sistem kaderisasi yang sudah diberlakukan sejak lama tersebut tentunya mengalami pro dan kontra. Isu yang beredar belum lama ini adalah adanya pengaduan negatif oleh salah satu mahasiswa baru terhadap kegiatan kaderisasi. Pengaduan seperti itu selalu ada setiap tahunnya tapi menjadi booming karena pengaduan tersebut beredar di sosial media. “Sebenarnya pelaporan seperti itu bukan masalah, karena hal tersebut merupakan hak si pelapor apabila ada sesuatu yang menurutnya memang tidak bermanfaat dalam kegiatan kaderisasi. Tapi akibatnya kaderisasi dianggap sebagai sesuatu yang menimbulkan banyak pertanyaan baik itu negatif atau positif karena adanya persepsi publik yang berbeda,” tandas Austin.
Tanggapan Tentang Kaderisasi Kristivan Agma Bima, mahasiswa Teknik Industri angkatan 2016 berpendapat bahwa kaderisasi sangat diperlukan terutama untuk mahasiswa baru seperti dirinya. “Saya sangat setuju dengan adanya kaderisasi, kita bisa lebih mapan atau siap dalam melalui dunia perkuliahan dengan baik. Ya semoga aja kaderisasi bukan menjadi sesuatu yang menakutkan bagi kami mahasiswa baru, namun menjadi suatu hal untuk mendewasakan kami di kampus. Tapi menurut saya perlu banget adanya surat resmi terkait kaderisasi ini supaya nggak simpang siur aja informasinya,” ujar Kristivan. Hal tersebut juga diakui oleh Austin bahwa banyak hal yang harus diluruskan dalam proses kaderisasi, karena adanya persepsi publik yang tidak seimbang. Saat ini masih banyak juga orang yang menganggap bahwa kaderisasi merupakan suatu bentuk perpeloncoan dalam konteks yang negatif. “Hal ini amat disayangkan karena mengingat kaderisasi itu sendiri merupakan bentuk pembelajaran dalam konteks yang positif,” jelas Austin. Terkait adanya pengaduan atau anggapan negatif mengenai kaderisasi, tentunya diperlukan suatu langkah tertentu untuk mengatasi hal tersebut. Langkah yang bisa dilakukan bersifat eksternal maupun internal. Secara eksternal, pada umumnya mahasiswa harus bisa mewajahkan kaderisasi itu sendiri sebagai suatu metode yang baik. Secara internal, hal yang mungkin dapat dilakukan yaitu meyakinkan orangorang yang masih berada dalam sistem, baik mahasiswa baru maupun kakak tingkatnya bahwa kaderisasi merupakan proses pembeajaran yang baik. “Harapan saya untuk kaderisasi kedepannya yaitu agar mahasiswa masih menganggap bahwa proses kaderisasi itu adalah sesuatu yang niatnya baik. Walaupun mungkin cara penyampaiannya salah, ataupun cara penyampaiannya benar namun ditangkapnya salah, itu adalah urusan nanti. Intinya tujuan kami di sini adalah baik. Kita semua tidak hidup sebagai orang yang sama, orang yang mempunyai kedua orang tua, orang yang kaya, orang yang punya keluarga lengkap, itu semua berbeda-beda. Dan cara mensyukuri hal itu juga berbeda-beda. Cara mengang-
HALAMAN 4 gap bahwa takdir Tuhan itu ya dengan bersyukur. Kita ambil positifnya saja, mengeluh boleh, tapi tetaplah bersyukur. Bersyukur dalam arti kita
BULETIN MORPIN, EDISI 82 bisa belajar, bagaimana kehidupan di kampus, menjadi orang yang lebih bermanfaat, yang jelas kita syukuri saja kalau niat kakak-kakaknya memang
baik untuk kita,” tutup Austin. (Meisa A & Anggita P)
Wawancara
Sumber Foto : Dok./Ilmu Komunikasi/Panitia LKMM-PD
Ilmu Komunikasi Adakan LKMM-PD
Peserta LKMM-PD Ilmu Komunikasi saat turun ke jalan dalam eksekusi campaign Happy Enought Project (1/10).
L
atihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Pra Dasar atau disingkat LKMM-PD merupakan agenda yang wajib diadakan setiap tahun bagi beberapa jurusan di FISIP Undip. Namun lain halnya dengan jurusan ilmu komunikasi yang baru kali pertama mengadakan LKMM-PD bagi mahasiswanya. Berikut wawancara Tim Morpin dengan Yeremi Gamaliel Sihombing selaku ketua panitia penyelenggara LKMM-PD Ilmu Komunikasi (16/9). Mengapa diadakan LKMM-PD Ilmu Komunikasi? Karena LKMM-PD adalah jembatan kehidupan yang baik untuk mahasiswa ilmu komunikasi, terutama untuk mahasiswa baru agar mereka bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia perkuliahan. Apa tujuannya? LKMM-PD ini pelaksanaannya disesuaikan dengan jurusan masingmasing. Tujuan dari LKMM-PD di ilmu komunikasi sendiri adalah untuk menumbuhkan karakter anak-anak komunikasi yang sebenarnya dari sekarang. Misal dari Penerimaan Mahasiswa Baru ke LKMM-PD itu untuk mempersiapkan diri mereka sepenuhnya untuk meninggalkan bangku SMA dan benar-benar merasakan arti kuliah yang sebenarnya di jurusan komunikasi.
Misalnya karakter anak komunikasi itu terbuka, fun, smart, percaya diri, berani berbicara di depan umum, punya ilmu public speaking. Jadi kita ingin menumbuhkan karakter itu dan membina mereka dari sekarang. Jadi ketika mereka menghadapi bangku perkuliahan mereka nggak kaget. Konsep yang digunakan? Konsepnya adalah “Leading Starts by Communicating“. Dimana panitia merancang LKMM-PD ini bener-bener anak komunikasi banget. Acaranya sendiri dilakukan selama tiga hari. Yang pertama adalah pra LKMMPD yang dilakukan pada hari Jum'at 16 september 2016. Kemudian kegiatan inti LKMM-PD akan dilaksanakan selama dua hari yaitu hari Minggu 25 September 2016 yang akan diisi dengan acara seminar selama setengah hari dengan materi ide-ide kreatif, dan yang kedua ilmu yang telah disampaikan saat seminar akan dituangkan atau dipraktikkan dalam bentuk campaign pada hari Sabtu 1 Oktober 2016. Campaign tersebut dirancang agar masyarakat tahu bahwa ini adalah acara dari anak ilmu komunikasi. Mengapa mengambil konsep “ Leading Starts by Communicating “? Jadi pada awalnya panitia sudah melakukan sebuah survei. Dimana kebanyakan dari anak-anak muda sering sekali merasa badmood atau bete
dikarenakan seharian mereka kuliah, mereka rapat, atau pun mereka sedang berantem dengan pacar, dan survei akhir yang didapatkan adalah anak-anak muda akan merasa bahagia ketika mereka berkumpul dengan temannya, main futsal, belanja atau pun makan. Jadi kita ingin menyadarkan ke mereka yang suka badmood itu kalau bahagia itu simple. Nggak harus muluk-muluk juga, dan ada banyak sekali hal yang bisa bikin mereka bahagia. Apa manfaat LKMM-PD untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi? Sebenarnya sasaran utamanya itu mahasiswa angkatan 2016. Manfaatnya adalah mahasiswa 2016 ini belajar gimana sih cara bikin campaign itu. Dimana campaign ini diberi nama Happy Enought Project. Di project ini para panitia mengajarkan kepada peserta LKMM-PD bagaimana cara berbagi kebahagiaan, dimana kebahagiaan itu nggak harus dan nggak selalu tentang materi. Membagikan coklat kepada orang lain juga bisa membuat diri kita dan orang brersangkutan merasa bahagia. Karena sebenarnya bahagia itu simple. Orang-orang lain pun ikut merasa tergugah. Apakah ada kerjasama dengan BEM fakultas? Tidak ada kerjasama dengan BEM, dekanat atau pihak yang lainnya. Karena acaranya ini adalah acara yang diselenggarakan jurusan, jadi tidak terlalu melibatkan banyak pihak. Mungkin hanya menghubungi pembicara saja, baik dari BEM ataupun dari luar Undip. Kepanitiaannya juga dari anggota HMJ mulai angkatan 2013 sampai 2015 saja. Kemudian juga tidak ada perizinan khusus, karena pelaksanaan LKMM-PD dilakukan di area Undip jadi hanya melakukan perizinan tempat saja. Bagaimana tanggapan peserta? Sejauh ini responnya sangat baik. Yang awalnya panitia hanya menargetkan mahasiswa ilmu komunikasi yang ikut hanya sekitar 80 saja, namun ternyata yang ikut lebih dari 100
BULETIN MORPIN, EDISI 82 peserta. Jadi untuk acara yang baru saja diselenggarakan itu merupakan langkah yang baik untuk kedepannya. Harapan untuk LKMM-PD Ilmu
HALAMAN 5 Komunikasi? Semoga LKMM-PD ini bisa memberikan ilmu yang benar-benar bermanfaat untuk peserta. Kemudian
peserta yang ikut acara ini nggak nyesel. Semoga di tahun selanjutnya bisa lebih bagus lagi dan pesertanya lebih antusias dari tahun ini. (Anggun R & Marshya C)
Nyemarang
Sumber Foto :Julian Fikri/Opini/Redaksi
Wisata Sejarah di Buddhagaya Watugong
Vihara Buddhagaya Watugong adalah sebuah Vihara yang diresmikan pada 2006 lalu dan dinyatakan MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia.
B
erdiri pada tahun 1954, komplek Buddhagaya Watugong memiliki sejarah yang menarik untuk disimak. Bangunan megah yang terletak yang di jalan raya Ungaran kabupaten Semarang ini juga menawarkan estetika dan panorama bagi siapa saja yang mengunjunginya. Terdapat dua area di dalam komplek Buddhagaya Watugong. Yang pertama yaitu Darmasala. Diresmikan pada tahun 2004, Darmasala merupakan tempat peribadatan umat Buddha yang dikhususkan bagi para jemaat untuk beribadah. Area ini akan ramai pada hari-hari raya besar keagamaan umat Buddha, terutama hari raya Waisak. Area yang kedua adalah Pagoda Avalokitesvara. Objek inilah yang paling banyak diminati wisatawan. Pagoda Avalokitesvara diresmikan pada tahun 2006 dan terinspirasi dari keindahan komplek candi di Thailand. Bangunan yang menjulang tinggi tersebut ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun manca negara. Arsitektur yang unik dan kesan warna merah yang mecolok membuat siapa saja yang berkunjung terpikat.
Di dalam Pagoda Avalokitesvara terdapat beberapa patung raksasa. Patung utama di pagoda Avalokitesvara adalah sosok Dewi Quan Yin yang menggambarkan seorang Dewi yang mempunyai jiwa welas asih atau mengasihi pengikutnya. Pagoda Avalokitesvara juga diakui sebagai objek yang menarik minat pengunjung karena keindahan serta kekuatan unsur rohaninya. Tidak hanya itu, wisatawan yang berkunjung akan disuguhkan pemandangan gunung Ungaran, komplek Vihara Buddhagaya Watugong yang luas, serta kentalnya suasana peribadatan umat Buddha di Pagoda Avalokitesvara. Hal ini juga dirasakan oleh salah satu pengunjung vihara, Tria dari Semarang. “Suasananya kental banget, toleransi di sini terasa kuat. Pemandangannya bagus, cocok buat selfie juga. Aku baru pertama kali ke sini tapi lagi panas gini cuacanya tapi tempatnya keren pokoknya,” ujar Tria (5/10). Komplek Vihara Buddhagaya Watugong berdiri dan didanai oleh yayasan Vihara Buddhagaya Watugong.
Yayasan ini beranggotakan jemaat vihara yang secara sukarela memberikan donasi atau sumbangan rutin untuk pemeliharaan dan keperluan operasional vihara. Pihak pengelola vihara juga menyewakan alat-alat sembahyang bagi para jemaat yang ingin beribadah. Nantinya hasil dari penyewaaan peralatan ibadah tersebut akan dialokasikan kembali untuk operasional vihara. Perihal pengunjung agama lain selain Buddha yang berkunjung ke kompleks Buddhagaya Watugong ini diharapkan menghormati para jemaat yang sedang beribadah baik itu di Darmasala maupun di Pagoda Avalokitesvara. Hal tersebut sebagai bentuk penghormatan dan toleransi sesama pengunjung vihara yang berbeda tujuan. Vihara Buddhagaya Watugong juga telah diakui oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang untuk dipromosikan dalam program “Visit Jateng”. Untuk jadwal kunjungan, pengunjung bisa datang mulai pagi hingga sore hari mulai pukul 07.00 sampai 21.00 WIB. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk ke komplek Vihara tetapi diharuskan membayar Rp 5.000 untuk biaya parkir kendaraan. (Mutiara P)
HALAMAN 6
BULETIN MORPIN, EDISI 82
LPM OPINI mengucapkan
SELAMAT atas terpilihnya
JADUG TRIMULYO AA dan AANG MUNAWAR S sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM UNDIP tahun 2017
LPM OPINI mengucapkan
SELAMAT atas terpilihnya
ANGGA FAJAR W dan AQIL RIZALDI G sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP UNDIP tahun 2017
LPM OPINI mengucapkan
SELAMAT atas terpilihnya
ACE RAHMAT R J sebagai Ketua SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP tahun 2017
BULETIN MORPIN, EDISI 82
HALAMAN 7
Informasi
Sering Sakit Kepala? Kenali Jenis Sakit Kepala Ini!
S
akit kepala adalah hal yang lazim terjadi pada sebagian besar orang. Banyak hal dapat menjadi faktor pendorong sakit kepala mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang tidak teratur, kekurangan darah atau anemia dan faktor pendorong lainnya. Tapi apakah Anda tahu bahwa beberapa jenis sakit kepala tidak dapat dianggap remeh begitu saja? Berikut adalah jenis sakit kepala yang umum dirasakan dan sering dikeluhkan. 1. Sakit kepala yang timbul mendadak Pernahkah Anda mendadak mengalami sakit kepala? Gejala yang timbul pada sakit kepala mendadak ini diawali dengan kepala terasa mengencang dan tertekan. Rasa sakit pada kepala dimulai dari yang ringan hingga menengah dan terjadi tanpa pemicu seperti aktivitas yang berat. Pada serangan pertama sakit kepala jenis ini umumnya terjadi kurang lebih selama tiga hari. 2. Sakit kepala tegang Sama halnya dengan sakit kepala mendadak, sakit kepala tegang juga ditandai dengan rasa sakit menegang pada kedua sisi kepala. Intensitasnya pun sama, mulai ringan hingga menengah. Sakit kepala tegang dapat terjadi tanpa dipengaruhi oleh aktivitas fisik. Sebagian besar orang yang mengalami sakit kepala tegang mengalami peningkatan sensitivitas ketika kepalanya disentuh.
3. Migrain Kronis Jika Anda mengalami migrain terus menerus maka terdapat kemungkinan Anda mengalami migrain kronis. Gejala yang ditimbulkan oleh sakit kepala ini sama halnya dengan migrain yaitu sakit kepala hanya pada satu sisi bagian kepala saja. Sensasi yang ditimbulkan yaitu kepala terasa berdenyut dan rasa sakitnya menengah hingga luar biasa. Lain halnya dengan dua jenis sakit kepala di atas, migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik dan diikuti dengan gejala lainnya seperti mual, muntah, serta meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya dan suara. 4. Hemicrania Continua Sakit kepala ini ditandai dengan sakit kepala pada satu sisi, dirasakan setiap hari dan intensitasnya naik turun. Gejala yang ditimbulkan pada hemicrania continua diiringi dengan mata merah dan berair, hidung terasa tersumbat, dan menurunnya kelopak mata atau pelebaran pupil mata karena lelah. Gejala penyakit ini akan menjadi semakin parah dan gejala yang timbul mirip dengan migrain, sehingga Anda harus teliti dalam membedakan dua jenis sakit kepala ini. 5. Rebound Headache Hati-hati jika Anda sering mengonsumsi obat pereda rasa nyeri. Bukan sakit kepala berkurang atau
hilang tetapi justru menjadi pemicu sakit kepala yang ber-ulang-ulang. Penggunaan obat pereda nyeri untuk mengurangi migrain atau konsumsi ergotamine dalam jangka pan-jang dapat memicu sakit kepala berulang ini. Ergotamine sering kali dikonsumsi untuk mengobati migrain dan migrain yang dihentikan secara tiba-tiba dapat memicu sakit kepala yang berulang. Itulah beberapa jenis sakit kepala yang sering dialami oleh kebanyakan orang. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, sebelum sakit kepala menyerang mulailah untuk mengubah pola hidup Anda. Konsumsi sayuran, buahan-buahan, rajin berolahraga, dan selalu terapkan pola hidup sehat agar terhindar dari segala penyakit ringan hingga berat. (Marshya C)
SELAMAT BERGABUNG di LPM OPINI FISIP UNDIP 1. SASTIANSYAH RISKI AKBAR 2. RATIH LATIFAH 3. ANGGUN PUSPA REGITA 4. RIRIS ARIANTI 5. GITA NINDYA ELSITRA 6. DIMAS FAJAR TAUFIQ 7. UMI NAFIATUL 8. LULUT LUSIANUKITA 9. INDIRA AYUDHIA 10. NUR FAIK NABHAN 11. RIFAAH ZUHANID 12. LUSIA KUSUMARATIH 13. ADITIA GALIH P. 14. AMRINA RIDA H. 15. AYU NAFALIA 16. KHAIRUNNISA AZIZAH 17. BELLA YUNITA 18. LILIS NOSIVA 19. MEISA AULIA RAHMA 20. M. RIZKY NUGRAHA 21. RAMADHANI ZAHRA G. 22. MURANDI SATRIA 23. MIA ADE AFRIANI 24. DWISKA AYU 25. ANDRE SUKSELA 26. RIZKY ALISHA RAHMA 27. NURINDAH ZAHRA 28. FERISA NURUL 29. NADIA RAHMA AULIA 30. KEVIN PURBA 31. AJENG NOVITA 32. PANDU NUGROHO
Pemimpin Umum: Naomi Putri Bahari Simeon Pemimpin Redaksi: Indriastuti Septiyani Redaktur Pelaksana: Julian Fikri Lestari Editor: Ingrid Dyah N Layout & Grafis: Khan Muhammad H, GitaNindya Elsitra Reporter: Anggita Primartiwi, Anggun Puspa Regita, Marshya Camillia Ariej, Meisa Aulia Rahma, Mutiara Paulina Fitri, Pandu Nugroho