2015/10/09 07:13 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan
IPKANI NUNUKAN FASILITASI FGD PENINGKATAN DAYA SAING RUMPUT LAUT
NUNUKAN (9/10/2015) www.pusluh.kkp.go.id Beberapa waktu yang lalu (17/9/2015) telah dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “ PERCEPATAN PENINGKATAN DAYA SAING RUMPUT LAUT KABUPATEN NUNUKAN MENUJU USAHA YANG BERKELANJUTAN DAN MENSEJAHTERAKAN DALAM RANGKA MENYONGSONG MEA DAN AFTA 2016”di Kabupaten nunukan yang dilaksanakan di Kantor Bupati Nunukan Ruang VIP LANTAI IV, Jl. Ujang Dewa,Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan, kabupaten Nunukan, provinsi Kalimantan Utara. Acara FGD Rumput Laut yang terselenggara atas kerjasama Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (IPKANI) cabang Nunukan, BI propinsi Kalimantan Timur dan DKP K abupaten Nunukan. FGD mengangkat beberapa permasalahan yaitu : 1. Berapa besar dukungan pemerintah meningkatkan kualitas produksi rumput laut di Kabupaten Nunukan; 2. Harga rumput laut yang masih fluktuatif; 3. Produksi Rumput Laut yang keluar wilayah Nunukan belum terkontrol secara maksimal. 4. Berapa besar kegiatan produksi rumput laut membuka lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja.
Acara ini dihadiri oleh 17 orang penyuluh perikanan anggota Ipkani kabupaten Nunukan selaku Panitia Pelaksana kegiatan, RRI kabupaten Nunukan, perwakilan kelompok pelaku utama, Ketua koperasi Bina Bahari Perbatasan, perwakilan Gapokan Harapan Mandiri, Ketua asosiasi pedagang rumput laut Nunukan, perwakilan PT Tarsius, PT Pelita dan UD Rika, Direktur CV Samudera Nunukan/Eksportir, camat nunukan, nunukan selatan, sebatik barat, sebatik induk dan sebatik timur, kepala desa dan lurah di wilayah nunukan dan sebatik, Kepala BKPMPT Nunukan, KaDisperindagkop Nunukan, KaDishutbun Nunukan, Kepala DKP Nunukan, Bappeda Nunukan, BLHD Nunukan, Kasubid Perizinan DKP Kaltara, Perwakilan PT Pelni, Perwakilan PT SPIL, perwakilan PT Pelindo, perwakilan Syahbandar Nunukan, Kepala Polairud Nunukan, Lanal Nunukan, Kapos Karantina Nunukan, BRI Nunukan, BPD Nunukan, BNI Nunukan, Deputi Pimpinan BI Propinsi Kalimantan Timur, Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan kabupaten Nunukan, serta di buka oleh bupati kabupaten nunukan yang diwakili oleh staf ahli bidang ekonomi dan keuangan Drs. Sabaruddin, M.si. Dalam sambutan bupati yang dibacakan oleh drs. Sabarudin, m.si beliau mengatakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu program prioritas pembangunan pemerintah kabupaten nunukan. Hal ini tidak terlepas dari potensi perikanan dan kelautan yang di miliki oleh kabupaten nunukan satu diantaranya adalah komoditas Rumput laut. Dengan luas perairan yang cukup besar ± 304.867 Ha dan panjang garis pantai mencapai ±314.592 Km sangat memungkinkan bila rumput laut menjadi komoditas unggulan sektor perikanan hal ini dikarenakan luasan kawasan budidaya yang termanfaatkan baru mencapai 1.600 Ha d keluarengan 1.400 Rumah Tangga Perikanan (Data Statistik DKP Tahun 2014).
Budidaya rumput laut secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Nunukan karena wilayah perairan yang ada sangat cocok ditumbuhi tanaman rumput laut terutama dari jenis Kappa Alvarezi dengan harapan hasil produksinya dijual dengan tingkatan harga yang memberi keuntungan, dan saat ini rumput laut merupakan komoditi potensial yang memberikan kontribusi pendapatan keluarga pelaku utama budidaya rumput laut demi kesejahteraan keluarga mereka. Dari sekian banyak stekeholder terkait yang konsen dan bekerja sama membantu memfasilitasi pengembangan rumput laut di Kabupaten Nunukan adalah Bank Indonesia Propinsi Kalimantan Timur, Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (IPKANI) Cabang Nunukan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Nunukan dimana kerjasama ini dimulai dari tahun 2011 s/d 2013. Kerjasama yang sangat baik antara stakeholder diatas yang meliputi kegiatan peningkatan capacity building, pelatihan teknis, pelatihan on site sampai dengan pameran menyebabkan terjadinya perubahan wawasan dan perilaku dari pelaku utama budidaya dan hasil positifnya menyebabkan gairah kerja yang semakin meningkat sehingga jumlah produksi rumput laut ikut meningkat mencapai 3600ton/bulan dengan harga Rp 7.300-8.300 sesuai dengan tingkat kekeringannya (data lapangan minggu keempat bulan juli 2015) , membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan pelaku utama perikanan. Untuk meningkatkan dan mempercepat kemajuan usaha rumput laut dikabupaten Nunukan, beberapa strategi yang mungkin dikembangkan untuk menunjang percepatan tersebut yaitu : 1. Strategi Keunggulan Komparatif yang meliputi : a. Kondisi geografis berada di segitoga koral; b. Posisi berada di jalur ALKI II; c. Riwayat pencemaran lingkungan sangat kecil; d. Terjadi produksi sepanjang tahun. 2. Strategi Peningkatan Kompetitif yang meliputi
a. Kadar karagenan tinggi/diatas rata-rata; b. Kualitas rumput laut memenuhi standar dunia; c. Bisa memenuhi permintaan pasar secara kontinyu; d. Tata kelola usaha terpadu dan teruji; e. Tata kelola perdagangan efektif dan efisien. 3. Strategi Keunggulan Nilai Tambah yang meliputi : a. Pengembangan aneka produk olahan berbahan baku rumput laut; b. Industri ATC Chip, SRC, ataupun Refine Karagenan; c. Pemanfaatan air exudate untuk fertilizer dan food/feed suplement; d. Pengembangan Pusat Riset, pendidikan dan latihan rumput laut; e. Pengembangan
industri
pariwisata
berbasis
rumput
laut.
4. Strategi Diversivikasi Pengembangan Usaha yang meliputi : a. Pengembangan unit jasa pengeringan rumput laut dan pembelian rumput laut basah; b. Pengembangan pergudangan dan resi gudang; c. Pola kemitraan investasi rumput laut; d. Pengembangan jasa perahu angkut dan penyiapan sarana/prasarana; e. Pengembangan budidaya terpadu rumput laut dan ikan. 5. Strategi Pengembangan Pasar yang meliputi : a. Eksport langsung ke China dan Philipina melalui pelabuhan Tawau, Sabah, Malaysia; b. Pengembangan pasar olahan domestik; c. Pengembangan kerjasama dengan Jepang, Eropa dan Amerika. Menurut Ketua Panitia kegiatan ini Eko Syahrudi, S.Pi kegiatan ini merupakan salah satu upaya Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (IPKANI) Cabang Nunukan melakukan suatu kegiatan yang berbasis kecendekiaan sebagai wadah untuk berdiskusi dalam rangka menghasilkan ide-ide yang mendasar, cemerlang dan stategis sebagai bahan instrument untuk mengkritisi secara bertanggungjawab dan etis serta konstruktif sekaligus
memberikan masukan atau usul-usul penanganan atau penyelesaian secara cepat dan tepat serta komprehensif kepada pemerintah, pengambil kebijakan atau pihak yang berwenang mengenai permasalahan Rumput Laut di Kabupaten Nunukan sebagai upaya menjaring pemikiran, menyatukan persepsi dan menghasilkan kertas kerja yang sangat berguna bagi kemajuan pembangunan wilayah Kabupaten Nunukan. Tujuan FGD ini adalah menyusun dan merumuskan kebijakan untuk mewujudkan Percepatan Peningkatan Daya Saing Rumput Laut Kabupaten Nunukan Menuju Usaha Yang Berkelanjutan dan Mensejahterakan dalam Rangka Menyongsong MEA dan AFTA 2016, sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan Focus Group Discussion ini adalah: 1. Bagi Pemerintah Kabupaten Nunukan, dapat memberikan tambahan informasi dalam rangka pembinaan dalam sektor perikanan utamanya bagi para pembudidaya rumput laut. 2. Bagi para pembudidaya dapat memberikan informasi dan wawasan serta dapat memberikan masukan agar dapat meningkatkan produksi dan kualitas produksi, serta dapat memasarkan hasil kegiatan budidaya secara tepat di masa yang akan datang. 3. Bagi buyer dapat memberi informasi tentang jumlah serta kualitas produksi rumput laut sehingga terciptalah kondisi investasi yang berkelanjutan. 4. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Kegiatan FGD Rumput Laut ini terdiri dari sesi tanya jawab, sesi pemberian masukan serta diselingi dengan tambahan materi dari DKP Nunukan dan BI Propinsi Kalimantan Timur. Tambahan Materi dalam acara ini terdiri dari Klaster Rumput Laut Nunukan, dan Prospek Rumput Laut bagi Sosial Ekonomi Masyarakat. Beberapa hasil yang muncul di acara FGD Rumput Laut ini diantaranya adalah :
1. Pentingnya menjaga kualitas Rumput Laut dalam upaya meningkatkan pasaran rumput laut; 2. Upaya mengurangi cost pengiriman salah satunya dengan pengiriman melalui pelabuhan Tawau, Sabah, Malaysia; 3. Penyusunan Kerangka Resi Gudang untuk Rumput Laut Nunukan; 4. Rencana Pembangunan Laboratorium Pengujian Mutu Rumput Laut.
Kontributor: Faisal Noor Oktavia, S.Pi Penyuluh Perikanan Ahli Muda WKPP Kabupaten Nunukan Wilayah III
