JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
HUBUNGAN USIA, JAM KERJA, JOB DEMAND, DAN JOB CONTROL DENGAN STRES KERJA PADA STAFF PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK. PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GRANDHIKA SEMARANG
Kusuma Handayani, Ida Wahyuni, Ekawati BagianKeselamatandanKesehatanKerja, FakultasKesehatanMasyarakat UniversitasDiponegoro Email:
[email protected]
Abstract :Job stress is the emotional state that arises because of the discrepancy between the level of demand with an individual's ability to cope with work stress he faced. Human resources or labor was instrumental in the company. The purpose of this study was to analyze the relationship between age, working hours, job demand and job control with job stress on the staff of PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Hotel Grandhika SemarangDevelopment Project. This type of research is a kind of analytic survey research with cross sectional study. The population of the research is the staff of PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Hotel Grandhika Semarang Development Project totaling 40 people. The sample in this study were drawn from the total population. Work stress was measured using the Live Event Scale. Statistical analysis using Rank Spearman correlation test. The results showed there is no correlation between age (sig = 0.846), job demand (sig = 0.425), and job control (sig = 0.475) with work stress. There is a correlation between working hours (sig = 0.037) with work stress. Companies should consider the overtime rules set by the government to avoid fatigue due to working hours are too long, holding regular exercise to maintain fitness, and assign tasks according to expertise of workers in order to reduce the risk of work stress. Keywords
: Causative Factors, Work Stress, Live Event Scale
PENDAHULUAN
organisasi perusahaan yang efektif
Terbukanya
pasar
dan efisien.(1)
bebas
mengakibatkan tingginya persaingan disektor
industry
berdampak
dalam
Tersedianya
sehingga dunia
persaingan,
meningkatnya dunia
kebutuhan strategis organisasi.(2)
usaha.
didorong
untuk
Dalam
setiap
pekerjaan,
dan
karyawan dituntut bekerja dengan
berarti
kualitas yang maksimal di tempat
tidak
mau
kerjanya. Bagi individu yang tidak
mencapai
suatu
dapat mengikuti perubahan tersebut,
persaingan
usaha
daya
manusia yang professional menjadi
Dampak dalam dunia usaha seperti adanya
sumber
mau
maka
447
akan
mengalami
stres
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
terutama bagi yang kurang dapat
perkawinan,
menyesuaikan
keluarga dan masa kerja dalam
diri
dengan
perkembangan yang ada.(3)
jumlah (8)
organisasi.
Stres telah menjadi penyakit di
Usia
dengan
anggota
berhubungan
toleransi
seseorang
tempat kerja yang paling sering
terhadap stress dan jenis stressor
dilaporkan dikutip dari Labour Force
yang paling menganggu.(9)
Survey(LFS) di United Kingdom.
Demand adalah aspek-aspek
Dari data yang diperoleh LFS pada
fisik,
tahun 2011-2012 di United Kingdom
organisasi dari suatu pekerjaan yang
prevalensi stres mencapai 428.000
membutuhkan kemampuan secara
kasus (40%) dari total 1.073.000
kognitif dan/atau emosional secara
kasus
terus-menerus
penyakit
akibat
kerja.
psikologis,
sosial,
yang
atau
dapat
Berdasarkan National Institute for
dihubungkan dengan usaha fisik
Occupational
dan/atau
Safety
and
Helath
psikologis
yang
individu.(10)
harus
(NIOSH) pekerja yang terkena stres
dikeluarkan
memikul biaya pelayanan kesehatan
adalah
46%
pekerja dapat membuat keputusan
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan pekerja yang tidak stres.(4) (5) Jumlah
keluasan
dimana
tentang pekerjaannya.(11)
stress
kerja
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
dunia
terus
merupakan salah satu perusahaan
setiap
BUMN yang sedang berkembang di
tahunnya dari 4409 kasus pada
bidang jasa konstruksi. Salah satu
tahun 1998 menjadi 5659 kasus
proyek yang sedang dikerjakan oleh
yang
kasus
tahap
Kontrol
terjadi
mengalami
di
peningkatan
pada tahun 2001.
(6)
Stres kerja
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. yaitu
merupakan keadaan emosional yang
proyek
timbul
Grandhika Semarang.
karena
ketidaksesuaian permintaan
adanya
antara
dengan
tingkat
Berdasarkan
kemampuan
pendahuluan
individu untuk mengatasi stress kerja yang
dihadapinya.(7)
yang
hasil
Hotel
survey
dilakukan
di
kantor proyek pembangunan Hotel
satu
Grandhika, staff PT. Adhi Karya
variabel yang berhubungan dengan
memiliki usia yang berbeda-beda.
stress
Karyawan
individu.
kerja
adalah
Salah
pembangunan
karakteristik
Karakteristik
dituntut
untuk
individu
menyelesaikan pekerjaan agar dapat
mencakup usia, jenis kelamin, status
mencapai target perusahaan yang
448
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
ditetapkan oleh owner. Menurut hasil
control dengan stres kerja pada staff
wawancara dengan salah satu staff
PT.
PT. Adhi Karya bagian engineer,
Proyek
tidak jarang karyawan harus lembur
Grandhika Semarang.
untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Adhi
Karya
(Persero)
Pembangunan
Tbk. Hotel
Adapun tujuan umum dalam
Menurut hasil wawancara dengan
penelitian
project
menganalisis hubungan antarausia,
engineering
dikatakan yang
bahwa
sudah
finishing
dan
manager,
kondisi
memasuki
proyek
jam
ini
kerja,
job
adalah
demand,
control dengan stress kerja pada
ditargetkan selesai
staff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk. Proyek
pekerjaan menjadi padat. Karyawan
Grandhika Semarang.
juga mengeluh dengan padatnya terutama
Hotel
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis
dilakukan hampir setiap hari. ini
Pembangunan
METODE PENELITIAN
berkaitan
dengan kerja lembur yang harus
Hal
danjob
tahapan
pada bulan juli 2016 menyebabkan
pekerjaan
untuk
penelitian survey analitik dengan
menyebabkan
pendekatan cross sectional study.
karyawan merasa kelelahan dan kadang
terlambat
untuk
Hipotesis Penelitian
masuk
H1 Ada
bekerja. Salah satu karyawan bagian
hubungan
antara
usia
production juga menyebutkan bahwa
dengan stres kerja pada staff
kadang
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
merasa
pekerjaan setiap
yang
harinya.
jenuh harus Hal
dengan dilakukan
Proyek
ini
Grandhika Semarang.
juga
Pembangunan
Hotel
merasa
H2 Ada hubungan antara jam kerja
malas jika harus bekerja lembur. Hal
dengan stres kerja pada staff
ini merupakan beberapa indikasi
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
adanya stres kerja. Oleh karena itu
Proyek
stres kerja menjadi masalah yang
Grandhika Semarang.
menyebabkan
karyawan
H3 Ada
perlu diperhatikan di perusahaan
Pembangunan
hubungan
demand
tersebut.
pada
Rumusan masalah yang dikaji
staff
(Persero)
adalah apakah ada hubungan antara usia, jam kerja, job demand, dan job
449
dengan PT. Tbk.
Hotel
antara stres Adhi
job kerja Karya
Proyek
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Pembangunan Hotel Semarang Tahun 2016
Pembangunan Hotel Grandhika Semarang. H4 Ada
hubungan
antara
Usia
job
control dengan stres kerja pada
Muda Tua Total
staff PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
Proyek
Frekuensi
Persentase (%) 65 35 100
26 14 40
Berdasarkan
Pembangunan
Grandhika
hasil
analisis
univariat dapat disimpulkan bahwa
Hotel Grandhika Semarang.
sebagian besar responden berusia
Populasi dan Sampel Penelitian
muda.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staff PT. Adhi Karya
Distribusi Frekuensi Jam Kerja
(Persero)
Tbk.
Pembangunan
Hotel
Tabel4.2 Distribusi Frekuensi Jam Kerja Staff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk. Proyek Pembangunan Hotel Grandhika Semarang Tahun 2016
Proyek Grandhika
Semarang yang berjumlah 40 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi (total populasi)
Normal Lembur Total
yaitu sebanyak 40 orang.
setelah
data
pengumpulan angket
kepada
responden,
kemudian
dilakukan
jam kerja lembur. Distribusi Job Demand Tabel4.3Distribusi Frekuensi Job DemandStaff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk. Proyek Pembangunan Hotel Grandhika Semarang Tahun 2016
editing, coding, scoring, entry data, dan tabulating. Analisis univariat dilakukan
untuk
mendapatkan
Job Demand Rendah Tinggi Total
gambaran distribusi frekuensi dari setiap
variabel.
Analisis
bivariat
untuk mengetahui hubungan antar variabel
menggunakan
uji
analisis
sebagian besar responden memiliki
hasil
penyebaran
hasil
univariat dapat disimpulkan bahwa
dilakukan data
12 28 40
Berdasarkan
Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan
Persentase (%) 30 70 100
Jam Kerja Frekuensi
Frekuensi 17 23 40
Berdasarkan
Rank
Persentase (%) 42,5 57,5 100
hasil
analisis
univariat dapat disimpulkan bahwa
Spearmen.
sebagian besar responden memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN
job demand tinggi.
Distribusi Frekuensi Usia
Distribusi Frekuensi Job Control
Tabel4.1Distribusi Frekuensi Usia Staff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk. Proyek
Tabel4.4Distribusi Frekuensi Job ControlStaff PT. AdhiKarya (Persero)
450
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Tbk. Proyek Pembangunan Hotel Grandhika Semarang Tahun 2016 Job Control Rendah Tinggi Total
Frekuensi 18 22 40
Berdasarkan
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara usia dengan stres
Persentase (%) 45 55 100
sesuai
dengan
penelitian Ryo S. Gobel et al yang menunjukkan
bahwa
tidak
ada
univariat dapat disimpulkan bahwa
kerja pada perawat di ruangan UGD
sebagian besar responden memiliki
dan ICU RSUD Datoe Binangkang
job control tinggi.
Kota Kotamobagu. Hal ini mungkin
Distribusi Frekuensi Stres Kerja
dapat disebabkan karena adanya
Tabel4.5Distribusi Frekuensi Stres Kerja Staff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk. Proyek Pembangunan Hotel Grandhika Semarang Tahun 2016
faktor lain di luar variabel yang diteliti
Persentase (%) 20 62,5 17,5 100
Hal ini mungkin disebabkan
Frekuensi 8 25 7 40
hasil
yang kerja.
juga
mempengaruhi
stres
(12)
karena proyek pembangunan Hotel Grandhika dilakukan di luar ruangan sehingga dibutuhkan daya tahan
analisis
tubuh yang lebih baik dibandingkan
univariat dapat disimpulkan bahwa
dengan pekerjaan di dalam ruangan,
sebagian
dimana pekerja dengan usia muda
mengalami
besar stres
responden kerja
tingkat
cenderung
masih
memiliki
daya
sedang.
tahun tubuh dan kemampuan fisik
Hubungan antara Usia dengan
yang baik untuk bekerja di luar
Stres Kerja
ruangan.
Tabel4.6 Tabel Silang Distribusi Frekuensi Usia dengan Stres Kerja Staff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk. Proyek Pembangunan Hotel Grandhika Semarang Tahun 2016
Muda Tua
ini
hubungan antara umur dengan stres
Berdasarkan
Usia
Hal
analisis
Stres Kerja Rendah Sedang Tinggi Total
hasil
kerja.
Stres Kerja Rendah Sedang f % f % 6 23,1 15 57,7 2 14,3 10 71,4
Selain itu stres kerja yang dialami seseorang juga tergantung pada kemampuan untuk mengontrol dirinya dalam mengendalikan gejala-
Tinggi f % 5 19,2 2 14,3
Total f 26 14
gejala stres.
% 100 100
Hubungan
Spearman
didapat
Jam
Kerja
dengan Stres Kerja
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank
antara
Tabel4.7Tabel Silang Distribusi Frekuensi Jam Kerja dengan Stres Kerja Staff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk.
nilai
signifikansi 0,846 yang menunjukkan
451
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Proyek Pembangunan Hotel Grandhika Semarang Tahun 2016 Jam Kerja Normal Lembur
Rendah f % 5 41,7 3 10,7
Stres Kerja Sedang Tinggi f % f % 6 50 1 8,3 19 67,9 6 21,4
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank
Spearman
didapat
nilai
Total signifikansi 0,425 yang menunjukkan f 12 28
% bahwa tidak ada hubungan yang 100 bermakna antara job demand 100
dengan stres kerja. Sebagian besar Berdasarkan hasil uji korelasi Rank
Spearman
didapat
staff sudah lama bekerja di bidang
nilai
konstruksi,
yang dimiliki sudah cukup banyak.
bahwa
Hal ini mungkin menjadi faktor yang
terdapat
hubungan
yang
bermakna antara jam kerja. Hal ini
dapat
disebabkan
kerja. Selain itu, kondisi proyek yang
karena
cuaca
yang
mengurangi
panas, suara bising dan kondisi
berpindah-pindah
proyek yang berdebu dimana hal
terbiasa
tersebut juga dapat menjadi stressor
lingkungan
bagi pekerja.
kemampuan
bahwa
jam
kerja
tingkat
stres
membuat
beradaptasi
dengan
kerja, untuk
staff
sehingga menghadapi
stres juga cukup baik.
berhubungan
Hubungan
interpersonal
dengan stress kerja. Hal ini sesuai
antarkaryawan juga terjalin baik.
dengan penelitian Amelia Kartika
Dari hubungan interpersonal yang
(2013) yang mengatakan bahwa jam
baik, maka akan terbentuk teamwork
kerja secara simultan berpengaruh
yang baik juga sehingga mungkin
positif dan signifikan terhadap stress
dapat
kerja karyawan.
Rendah Tinggi
pengalaman
signifikansi 0,037 yang menunjukkan
Dalam penelitian ini diketahui
Job Demand
sehingga
(13)
mengurangi tingkat
karena
pekerjaan.
stress
Hal
ini
Hubungan antara Job Demand
disebabkan karena sebagian besar
dengan Stres Kerja
karyawan tinggal di satu mess untuk
Tabel4.8 Tabel Silang Distribusi Frekuensi Job Demand dengan Stres Kerja Staff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk. Proyek Pembangunan Hotel Grandhika Semarang Tahun 2016
beristirahat pada malam hari. Sesuai
Stres Kerja Rendah Sedang Tinggi f % f % f % 4 23,5 11 64,7 2 11,8 4 17,4 14 60,9 5 21,7
yang dikatakan Kinmandan Jones (dalam Srivastava, 2012) penyebab stress tidak hanya tuntutan, namun
Total f 17 23
juga dukungan dari perusahaan dan
% 100 100
hubungan interpersonal.(14) Hubungan
antara
dengan Stres Kerja
452
Job
Control
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Tabel4.9Tabel Silang Distribusi Frekuensi Job Control dengan Stres Kerja Staff PT. AdhiKarya (Persero) Tbk. Proyek Pembangunan Hotel Grandhika Semarang Tahun 2016
belum
Rendah Tinggi
Stres Kerja Rendah Sedang Tinggi f % f % f % 4 22,2 9 50 5 27,8 4 18,2 16 72,7 2 9,1
kondisi
f 18 22
bekerja
pekerja lebih
dituntut
keras
dari
untuk memenuhi target
% yang diberikan pimpinan. Sehingga, 100 job control yang dimiliki mungkin 100
yang diberikan.
0,475 sehingga Ho diterima, yang
Pekerjaan dengan konsentrasi
ada
tinggi rentan mengalami kecemasan
hubungan yang bermakna antara job
akibat tanggungjawab yang dipikul
control dengan stress kerja.
dan pekerjaan yang rutin sehingga
Dalam penelitian ini diketahui bahwa
menjadi terbiasa serta tidak merasa
job
adanya tantangan dalam pekerjaan
control
tidak
tidak
mengurangi
tidak seimbang dengan job demand
nk Spearman didapatnilaisignifikansi
bahwa
tertentu
Totalbiasanya
BerdasarkanhasilujikorelasiRa
menunjukkan
untuk
tingkat stres kerja. Selain itu, pada
untuk Job Control
cukup
berhubungan
dengan stres kerja.
pun dapat menyebabkan stres.(15)
Hal ini mungkin disebabkan KESIMPULAN DAN SARAN
karena adanya pengawasan dari pimpinan
sehingga
Kesimpulan
meskipun
1.
pekerja memiliki kontrol yang tinggi
tupoksi
Pembangunan Hotel Grandhika Semarang,
Karena masing-masing pekerja juga
itu
pekerja
2.
akan
awal
hingga
akhir
nilai
Ada hubungan yang bermakna antara jam kerja dengan stres
mengerjakan pekerjaan yang sama dari
dengan
signifikansi 0,846.
telah memiliki tugas masing-masing, karena
yang
Karya (Persero) Tbk. Proyek
dengan
waktu pengerjaan yang terbatas.
oleh
hubungan
stres kerja pada staff PT. Adhi
tetap harus melaksanakan tugas dengan
ada
bermakna antara usia dengan
terhadap pekerjaan, namun pekerja
sesuai
Tidak
kerja pada staff PT. Adhi Karya
proyek
(Persero)
pembangunan.
Tbk.
Proyek
Pembangunan Hotel Grandhika
Faktor lingkungan kerja yang
Semarang,
panas, bising, dan berdebu juga
dengan
signifikansi 0,037.
merupakan sumber stres sehingga job control yang tinggi mungkin
453
nilai
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
3.
Tidak
ada
hubungan
yang
peregangan dan dilanjutkan
bermakna antara job demand
dengan senam minimal 20
dengan stres kerja pada staff
menit
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
kebugaran
Proyek
dan mengurangi risiko stres
Pembangunan
Hotel
Grandhika Semarang, dengan
Tidak
ada
tubuh
pekerja
c. Memberikan tugas sesuai
hubungan
yang
dengan
keahlian
bermakna antara job control
sehingga
dengan stres kerja pada staff
pekerja
pekerja
tidak
merasa
terbebani
dan
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
merasa
nyaman
Proyek
bekerja.
Pembangunan
Hotel 2.
Grandhika Semarang, dengan nilai signifikansi 0,475.
a. Pekerja
dapat
membuat
prioritas
mengenai
tugas-tugasnya
sehingga
skala
Bagi Perusahaan a. Perusahaan
lembur pada
yang
3.
ditetapkan menteri
kerja
dan
a. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode lain seperti
biochemical measure yang
satu
dilakukan dengan melihat
minggu.
respon
b. Diadakan kegiatan olahraga yang
morning
di
dimulai
untuk
pengukuran
stres kerja karena metode ini
hari
dianggap
memiliki
reliabilitas paling tinggi.
jumat. Kegiatan olahraga dapat
biokimia
melakukan
dilaksanakan
satu minggu sekali setelah safety
dilakukan
kondisi fisik seseorang atau
dalam satu hari dan empat
rutin
yang
dengan melihat perubahan
yaitu paling banyak tiga jam
dalam
physiological
measure
No.KEP.102/MEN/VI/2004
jam
diselesaikan
Bagi Peneliti Selanjutnya
transmigrasi
belas
dapat
dengan baik.
aturan
keputusan
tenaga
tugas
sebaiknya
memperhatikan
dalam
Bagi pekerja
Saran 1.
menjaga
kerja.
nilai signifikansi 0,425. 4.
untuk
b.
dengan
454
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
DAFTAR PUSTAKA
10. Bakker, A. B., & Demerouti E.
1. Dessler G. Manajemen Sumber
The
Job
Demand-Resources
Daya Manusia. 1st ed. Jakarta:
Model: State of The Art. Journal
PT. Indeks; 2010.
of Managerial Psychology. 22
2. Handoko
H.
Personalia Manusia.
&
(3): 309–328; 2006.
Manajemen Sumber
Yogyakarta:
11. Winarsunu
Daya BPFE-
Keselamatan
Yogyakarta; 2012.
3. Riggio
RE.
Industrial Psychology.
Psikologi
Kerja.
Malang:
UMM Press; 2008.
Introduction
and
T.
12. Gobel, Ryo S. Faktor – Faktor
to
Organization
Berhubungan
dengan
Scott,
Stres Kerja pada Perawat di
Forestman and Company; 1990.
Ruang ICU dan UGD RSUD
4. HSE. Stres and Psychoological
Datoe Binangkang Kabupaten
in
Great
London:
yang
Britain.
Bolaang Mongondow. Madado :
United
Fakultas
Kingdom: HSE; 2003.
Masyarakat,
5. Health Advocate. Stres in the Workplace.
US:
Kesehatan Universitas
Sam
ratulangi.
Health
13. Kartika, Amelia. Pengaruh Jam
Advocate Inc; 2009.
Kerja
6. CDC. Worker Health Chartbook.
dan
Disiplin
Kerja
Columbia: Department of Health
Terhadap Stres Kerja Karyawan
and Human Services; 2004.
PT.
Bank
Rakyat
Indonesia
Cabang Iskandar Muda Medan.
7. Kroemer, K. H. E., & Grandjean E. Fitting The Task to The
Skripsi.
Human. 5th ed. London: Taylor
Ekonomi, Universitas Sumatera
& Francis Ltd; 1997.
Utara, 2013.
14. Srivastava,
8. Muchlas M. Perilaku Organisasi. Yogyakarta:
Gadjah
Manjari.
Fakultas
Stress,
A Study of Executive in Mumbai. NMIS Management Review XXII
9. Siswanto. Kesehatan Mental, Cakupan
:
Workaholism and Job Demands:
Mada
University Press; 2008.
Konsep,
Medan
August 2012.
dan
15. Rollinson, Derek. Organisational
Perkembangannya. Yogyakarta:
Behavior and Analysis : An
Penerbit Andi; 2007.
455
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Integrated Approach (3rd ed). england; 2005.
456