RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Jumat, 29 April 2011
- BBRI bagi deviden Rp. 70,04 per saham. - DLTA bagi deviden Rp. 10.500 per saham. - Laba ASII Q1 2011 naik 43% GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Perdagangan saham kemarin cenderung mixed, aksi beli diimbangi dengan aksi ambil untung pelaku pasar. Optimisme pasar dibayangi kekhawatiran atas harga saham yang relatif tinggi. Akibatnya penguatan sejumlah saham sektoral menjadi terbatas. IHSG pada sesi sore berjuang untuk ditutup di teritori positif. Ini terlihat dari penguatan IHSG hanya tipis 3,998 poin di posisi 3808,929. Sebaliknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin menguat 45 hingga Rp.8580/US dolar. Keputusan The Fed yang masih mempertahankan kebijakan suku bunga rendah menjadi pemicu penguatan sejumlah mata uang Asia kemarin. The Fed kemarin kembali membiarkan tingkat bunganya pada level 0-0,25%. Kebijakan ini berdampak positif di pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia. Di pasar saham , asing mencatatkan nilai pembelian bersih hampir Rp.373 miliar. Namun aksi beli di pasar saham dibayangi aksi ambil untung pemodal jangka pendek mengingat secata technical harga saham banyak yang sudah berada dalam area overbought. Hari ini perdagangan saham dipekrirakan akan bergerak dalam tren konsolidasi. Penguatan saham sektoral akan terbatas dan aksi beli selektif akan mewarnai transaksi. Pelaku pasar akan mengakumulasi saham-saham emiten yang mencatatkan kinerja positif. Hari ini IHSG diperkiakan akan bergerak dalam rentang sekitar 30 poin. IHSG 3786-3845
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
BRI Bagi Dividen Rp70,04/Saham. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp70,04 per saham, atau secara total Rp1,73 triliun. Di mana dividen payout ratio di tetapkan sebesar 20 persen atau Rp2,29 triliun, turun jika dibandingkan tahun lalu sebesar 30 persen. Sebagian dividen tersebut sebesar Rp566,53 miliar telah dibayarkan pada Desember 2010 sebagai dividen interim. Disamping itu, dari laba bersih tahun 2011 yang sebesar Rp11,47 triliun, sebesar 2,5 persen atau Rp286,8 miliar untuk cadangan tujuan guna mendukung investasi. Sementara untuk program kemitraan dan program bina lingkungan maksimal empat persen atau Rp458,9 miliar. Dan sisanya akan digunakan untuk laba ditahan BRI minimal 73,5 persen dari total laba bersih tahun buku 2010 atau Rp8,4 triliun. (Okezone) Bhakti Investama Bagi Dividen Tunai Rp59,7 M. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) membagikan dividen tunai sebesar Rp2 per lembar saham atau setara dengan Rp59,7 miliar. Pembagian ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan perseroan. Selain hal tersebut, dalam RUPST BCAP kali ini menyutujui untuk melakukan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan cara mengeluarkan setinggi-tingginya 10 persen dari modal disetor, masing-masing dengan nilai nominal Rp100. (Okezone) Juni 2011, Delta Djakarta Bagi Dividen Rp10.500/ Saham. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2010 sebesar Rp10.500 per saham. Total dividen yang akan dibagikan adalah sebesar Rp168,1 miliar atau sekitar 120% dari total laba bersih 2010 sebesar Rp139,6 miliar. (imq21) BW Plantation Bagi Dividen Rp9/Saham. PT BW Plantation Tbk (BWPT) membagikan dividen tunai final kepada pemegang saham perseroan sebesar Rp9 per lembar saham yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). (Okezone) ADMF Bagi Dividen 65%.PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) bagi dividen sebesar 65% dari laba bersih sepanjang tahun 2010. Tahun lalu ADMF membukukan laba bersih senilai Rp 1,47 triliun naik 21% dibanding laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,21 triliun. Pembayaran dividen akan dilakukan pada bulan Juni 2011. (Kontan Online) HRUM Bagikan Dividen Rp. 244,10. PT. Harum Energy Tbk dalam RUPS memutuskan untuk membagikan dividen Rp. 244,10 per saham. Cum dividen tanggal 30 Mei 2011.
ASII Alami Lonjakan Laba Bersih 43%. PT Astra International Tbk (ASII) mengalami lompatan laba bersih sebesar 43% pada kuartal pertama tahun 2011 menjadi Rp 3,014 triliun dibandingkan periode serupa tahun lalu. Hal ini didukung peningkatan pendapatan di semua lini bisnis. Kuartal pertama 2011, pendapatan bersih ASII mencapai Rp 38,693 triliun atau naik 30% dari kuartal pertama tahun lalu. Hanya saja, bisnis otomotif dan alat berat sedikit mengalami gangguan suplai akibat pengaruh bencana gempa bumi dan tsunami Jepang. Berikut kontribusi laba bersih masing-masing divisi. Kontribusi laba bersih divisi otomotif tumbuh sebesar 28% menjadi Rp 2,1 triliun. Di divisi ini, anak usaha ASII, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) turun 7% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp 259 miliar karena turunnya margin operasional. Kontribusi laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami peningkatan 25% menjadi Rp 797 miliar. Kontribusi laba bersih Divisi Alat berat dan Pertambangan mengalami peningkatan 43% menjadi Rp 785 miliar. Kontribusi laba bersih Divisi Agribisnis mengalami peningkatan sebesar 140% menjadi Rp 521 miliar. Laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik meningkat 163% menjadi Rp 221 miliar, terutama karena pemulihan atas penyisihan beban pajak penghasilan tahun sebelumnya. Terakhir, kontribusi laba bersih Divisi Teknologi Informasi naik 21% menjadi Rp 17 miliar. (Kontan Online) Laba BCA Naik Tipis 4% Raup Rp 2 Triliun. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat laba bersih Rp 2,016 triliun, naik 4,4% dari periode sebelumnya Rp 1,931 triliun. Pencapaian laba didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 40,9% menjadi Rp 3,847 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 2,731 triliun. Pertumbuhan aktiva juga mencapai 14,9% menjadi Rp 326,5 triliun di triwulan I-2011, dari sebelumnya Rp 284,2 triliun. Portofolio kredit juga meningkat 24,4% menjadi Rp 150,3 triliun. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) mencapai 54,4% atau lebih rendah dari ketentuan Bank Indonesia. (Detikcom) Naik 30%, BTN Catat Laba Rp 245 Miliar. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 245 miliar sampai triwulan pertama 2011, naik 30,31% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 188 miliar. Dari sisi aset BTN mencatatkan pertumbuhan sebesar 25,08% menjadi Rp 70,24 triliun bila dibandingkan dengan 31 Maret 2010 sebesar Rp 56,16 triliun. Sementara penyaluran kredit tercatat sebesar Rp 53,39 triliun, tumbuh 23,78% dibandingkan triwulan pertama tahun sebelumnya sebesar Rp 43,13 triliun. (Detikcom)
SAHAM PILIHAN KLBF 3450-3675. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan kenaikan laba bersih 23% mencapai Rp.316 miliar pada kuartal pertama 2011 (1Q11) dibandingkan periode yang sama 2010. Sedangkan penjualan bersih naik 7,5% mencapai Rp.2,35 triliun. Pertumbuhan penjualan bersih tersebut terutama disumbangkan dari divisi obat resep yang tumbuh 11% mencapai Rp.671 miliar dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.605 miliar. Divisi ini menyumbangkan 28,5% terhadap total pendapatan bersih perusahaan. Sedangkan divisi produk kesehatan menyumbangkan 18,2% terhadap pendapatan perusahaan. Pendapatan dari divisi ini naik 14,1% mencapai Rp.428 miliar. Tahun ini laba bersih perseroan ditargetkan tumbuh 15%-18%. Laba bersih per saham (EPS) KLBF 1Q11 sebesar Rp.34. Sedangkan EPS tahun ini diperkirakan akan berkisar Rp.155-Rp.160. Pada perdagangan kemarin harga sahamnya ditutup di Rp.3575. Pada harga tersebut, saham KLBF ditransaksikan dengan PE rasio 22,34x proyeksi laba 2011. Dalam setahun terakhir harga sahamnya sempat ditransaksikan pada level Rp.4100 dengan PE sekitar 30x (2010). Harga saham KLBF saat ini dengan PE 22,34x dinilai masih lebih murah ketimbang saham sejenis di kawasan Asia Pasifik yang saat ini ditransaksikan dengan PE rata-rata 34x. Secara teknis, harga saham KLBF saat ini memiliki level resistensi di 3675 dengan support ada di Rp.3450. Apabila break level Rp.3675, harga sahamnya berpeluang menuju Rp.3800. Tren penguatan rupiah yang telah mencapai Rp.8575/US dolar akan menguntungkan industri sektor farmasi mengingat tingginya ketergantungan industri ini pada bahan baku import. KLBF juga berencana membagikan dividen tahun buku 2010 sebesar 50% laba atau sekitar Rp.68/saham. Pelaku pasar disarankan melakukan pembelian di bawah Rp.3500. Buy on Weakness. BORN 1680-1780. Harga saham BORN kemarin ditutup di Rp.1710. Level support BORN ada di Rp.1680 dan resistensi di Rp.1720. Apabila break Rp.1720, BORN akan melaju ke Rp.1780. Penguatan harga sahamnya berpeluang besar terjadi menyusul kinerja emiten dalam kuartal pertama (1Q11) yang sangat memuaskan dengan pertumbuhan laba bersih hingga 40 kali lipat mencapai Rp.425,91 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.10,32 miliar. EPS 1Q11 sebesar Rp.24. Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha 123,77% mencapai Rp.1,20 triliun. Laba usaha perusahaan tumbuh 204% mencapai Rp.533,64 miliar. Pada harga Rp.1710 saham BORN ditransaksikan dengan PE 17,81x. Dengan dukungan kenaikan harga jual hard coking coal dan volume penjualan, pendapatan perseroan tahun ini diperkirakan akan tumbuh 168% dari tahun lalu mencapai Rp.7,38 triliun. Lonjakan pendapatan ini akan membuat laba bersih naik hingga Rp.2,14 triliun dari tahun lalu yang masih Rp.348,85 miliar. Harga jual batubara perseroan tahun lalu rata-rata USD185/ton. Tahun ini produksi diperkirakan capai 5 juta ton. Rata-rata harga jual batubara perseroan USD191,50/ton sedangkan biaya produksi USD57,50/ton. Perseroan memiliki jumlah cadangan hard coking coal 69,2 juta ton dengan sumber daya (resources) sebesar 280,6 juta ton di area pertambangan Ko-Hong Kabupaten Murung Raya. Buat investor jangka pendek disarankan buy pada harga Rp.1680-Rp.1700, atau break Rp.1720, target price di Rp.1860. Untuk jangka panjang disarankan Maintain Buy dengan target harga Rp.2025.
Perhatikan : ASII 54500-57100 TLKM 7500-8200 INCO 4975-5250 BMRI 6950-7250 ENRG 148 - 167
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056 Jakarta Taman Palem : Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.