CV
ok
Dodi Goenadi, S.Sos.
.A malia Bo
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 19 tahun 2002 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000, 00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000, 00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000, 00 (lima ratus juta rupiah).
Ideologi … Mulai Krisis Kah? Penyusun Penyunting Penata letak Pendesain Cover Cetakan Pertama
: : : : :
Dodi Goenadi, S.Sos. Ligar Haryana Nazla Arilia Andri Seva Tahun 2012
Penerbit: CV. Amalia Book Jl. Komplek Ciwastra Indah F No. 15 RT. 05 RW. 017 Telp. 022-7531519 E-mail:
[email protected] Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Goenadi, Dodi Ideologi... Mulai Krisis Kah? / Dodi Goenadi, S.Sos. Cet. 1 - Bandung: Amalia Book, 2012. vi + 66 hlm. ; ilus ; 21 cm. Bibliografi: hlm. 65 ISBN 978-602-9106-21-3 1. Ideologi... Mulai Krisis Kah?
I. Judul
Prakata
H
ari ini tanggal 1 Juni 2011, bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila. Alangkah bahagianya bagi penulis karena bisa menyelesaikan buku ini. Ketika duduk di bangku sekolah, penulis bisa merasakan betapa Pancasila menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Setidaknya setiap minggu, teks Pancasila dibacakan pada saat upacara bendera dan belajar Pendidikan Moral Pancasila atau saat ini disebut dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Setiap akan melakukan hal-hal yang tidak baik, kita selalu teringat dengan pesan guru untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila mengajarkan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kehidupan bermasyarakat begitu tenang dan damai saat itu. Pancasila telah berhasil masuk ke relung jiwa setiap orang di sekitar kita saat itu.
iii
Kini, Pancasila sudah jarang didengungkan lagi di sekolah-sekolah. Bahkan, banyak di antara kita yang tidak hafal dengan sila-sila dalam Pancasila. Akibatnya, kehidupan menjadi keras dan toleransi menjadi luntur. Rasa takut, cemas, dan was-was pun senantiasa menghantui kita saat ini. Semoga dengan hadirnya buku ini akan mengingatkan kita kembali bahwa sampai detik ini kita masih memiiki Pancasila sebagai Dasar Negara kita. semoga buku ini juga mendorong para stake holders negeri ini, termasuk kita sebagai warga negara untuk kembali pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, kita bisa hidup dengan tenang dan damai kembali. Penulis
iv
Daftar Isi
Prakata................................................................. Daftar Isi...............................................................
iii v
Bagian 1
Sejarah Lahirnya Pancasila ..............................
1
Bagian 2
Nilai-Nilai Pancasila ........................................ 11 Bagian 3
Kesaktian Pancasila......................................... 17 Bagian 4
Pancasila pada Zaman Orde Lama ................... 23 Bagian 5
Pancasila pada Zaman Orde Baru ................... 33 Bagian 6
Pancasila pada Zaman Orde Reformasi ............ 37 v
Bagian 7
Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari ........... 41 Bagian 8
Lunturnya Pancasila di Kalangan Generasi Muda ................................................ 43 Bagian 9
Faktor-Faktor Lunturnya Ideologi Pancasila ..... 47 Bagian 10
Membangkitkan Kembali Ideologi Pancasila .... 55
Glosarium ............................................................. Indeks .................................................................. Daftar Pustaka...................................................... Tentang Penulis ....................................................
vi
63 64 65 66
Bagian 1
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya. Hal ini karena penduduk Indonesia berasal dari beragam suku terbentang dari Sabang sampai Merauke. 1
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Selain itu, Indonesia juga mempunyai sumber daya alam yang melimpah, seni budaya yang beragam, keindahan alam yang menakjubkan, dan kekayaan lain yang membuat bangsa lain penasaran untuk mendatangi Indonesia.
Sumber: 3.bp.blogspot.com
Peta Indonesia
Pada zaman dahulu, Indonesia bukan berbentuk negara kesatuan, melainkan terbagi menjadi beberapa kerajaan, seperti Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Padjadjaran, dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia berubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1945 yang mencakup wilayah Nusantara yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Dalam negara Indonesia juga hanya ada satu pemerintahan pusat, satu kepala negara, dan satu bentuk negara yaitu, Republik Indonesia.
2
Sejarah Lahirnya Pancasila
Pada awal pembentukan negara ini, para pendiri negara kita memikirkan sebuah ciri atau falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ciri atau falsafah tersebut bukan sekedar pemikiran yang bernuansa politik saja, tetapi semata-mata untuk kepentingan negara dan bangsa tercinta ini. Oleh karena itu, para pendiri bangsa memikirkan ideologi atau falsafat negara kita tersebut dengan matang. Akhirnya, lahirlah Dasar Negara Indonesia, yaitu Pancasila. Dengan demikian, Pancasila harus menjadi titik tolak atau tolak ukur atau “soko guru” bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Secara hukum kenegaraan dan kebangsaan, Pancasila harus dapat dipertangungjawabkan secara yuridis-konstitusional. Pancasila secara yuridis-konstitusional adalah sebagai dasar hukum atau sumber hukum dari segala hukum yang ada di Indonesia. Dengan demikian, segala pengaturan dan penyelenggaraan pemerintahan tidak semena-mena dalam menentukan kebijakan serta hukum-hukumnya, tetapi harus merujuk pada hukum induk Pancasila. Dengan demikian, Pancasila menjadi hukum dasar dan hukum menyeluruh yang harus dan wajib ditaati oleh seluruh bangsa Indonesia. Pancasila juga harus dapat dipertanggungjawabkan secara objekif ilmiah. Artinya, Pancasila harus diterima dan harus menjadi ciri, dasar hukum, dan kepribadian bangsa Indonesia ini. Dengan demikian, keberadaan Pancasila harus dapat dipertanggung jawabkan, baik secara objektif atau kultur bangsa ini, maupun secara ilmiah atau kajian keilmuan sebagai bangsa yang berilmu pengetahuan. 3
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Kajian secara objektif atau suatu paham filsafat, yang kita kenal dengan bahasa “Philosophical Way Of Thinking”, atau “Philosophical System”, yang berarti Pancasila harus menjadi ciri bangsa Indonesia ini dan harus diterima secara logika, serta diterima hukumnya secara aklamasi dan akal sehat oleh bangsa Indonesia ini. Pancasila harus diamalkan dan dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Sumber: yayasanhijau.files.wordpress.com
Segala tingkah laku, cerminan, jiwa, serta semangat dalam kehidupan kita harus selalu berdasarkan pada Pancasila.
Pancasila harus kita jadikan tingkah laku, cerminan, jiwa, serta semangat dalam kehidupan kita. Hukum serta kaian-kajian ilmiahnya dalam pelaksanaan Pancasila ini 4
Sejarah Lahirnya Pancasila
harus dirumuskan dalam setiap jengkal napas bernegara dan berbangsa kita. Dengan demikian, sistematikanya sudah menjadi ciri dan akar hukum secara budaya bangsa kita yang mengakar dan meresap ke dalam renung hati kita dan tidak dapat diubah-ubah lagi atau digoyahkan oleh paham-paham atau ideologi-ideologi yang tidak jelas keberadaannya. Dengan pemahaman awal dan pemahaman dasardasar dari paham-paham atau ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka kita tidak akan lupa akan sejarah-sejarah bangsa kita sendiri. Setelah itu, kita tinggal menjaga, mengamalkan, dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila mempunyai sifat imperatif, yaitu memaksa. Dengan kata lain, setiap warga negara dan bangsa Indonesia harus tunduk dan taat serta patuh kepada Pancasila atau pada peraturan serta hukum-hukum mutlaknya. Oleh karena itu, setiap masyarakat harus menaati peraturan yang berlaku. Kalau kehidupan kita sudah sesuai dengan aturan cita-cita bangsa dan tidak melanggar, kita menjadi seorang warga negara yang baik dan patriot bangsa yang taat dan patuh pada aturan negara. Pancasila secara etimologi berarti lima dasar atau lima asas. Pancasila sebenarnya sudah dikenal pada zaman Kerajaan Majapahit. Pengenalan pancasila ini diperkirakan sejak abad XIV, di mana Pancasila ini terdapat di dalam buku Nagarakertagama, karangan Mpu Prapanca.
5
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Sumber: www.tmemetro.com
Sebagai warganegara yang baik kita tentu harus mematuhi segala sukum yang berlaku.
Istilah Pancasila mempunyai arti berbatu sendi yang kelima (dari bahasa Sanskerta) dan bahasa lain menyebutkan bahwa Pancasila berarti pelaksaanaan kesusilaan yang lima kata lainnya (Pancasila Krama) atau lima aturan larangan, yaitu; 1. 2. 3. 4. 5. 6
Tidak boleh melakukan kekerasan Tidak boleh mencuri Tidak boleh berjiwa dengki Tidak boleh berbohong Tidak boleh mabuk minuman keras
Sejarah Lahirnya Pancasila
Tanggal 1 Juni 1945, bangsa Indonesia mengenalnya sebagai hari lahirnya Pancasila. Pada waktu itu, BPUPKI yang mengusulkan agar dasar Negara Republik Indonesia diberi nama Pancasila. Adapun maksud lahir di sini adalah lahirnya istilah Pancasila pertama kali diperkenalkan. Oleh karena itu, “istilah hari lahirnya”, Pancasila adalah pada 1 Juni 1945. Selanjutnya, para anggota dewan pengurus PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yang merupakan wakil-wakil dari seluruh bangsa Indonesia dari Sabang-Merauke merumuskan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia jika Indonesia merdeka. Akhirnya, pada 18 agustus 1945, bertepatan dengan disahkannya Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945, Pancasila masuk sebagai bagian dari Pembukaan UUD 1945, alinea keempat, yang berbunyi sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebelum terbentuk kelima butir Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, sempat dirumuskan beberapa butir Pancasila yang berbeda dengan rumusan akhir. Pada saat itu, tanggal 29 Mei 1945, salah seorang anggota BPUPKI yang bernama Muh.Yamin mengemukakan
7
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Pancasila, dalam pidatonya, yaitu lima asas dasar negara Indonesia, yang berisi sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Peri kebangsaan Peri kemanusiaan Peri ketuhanan Peri kerakyatan Kesejahteraan rakyat
Itulah awal mula rancangan Pancasila. Setelah itu, Muh Yamin menyampaikan RUU Republik Indonesia yang berisi butir pokok Pancasila yang kita kenal sekarang ini. Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato di hadapan sidang ketiga badan penyelidik. Ketika itu, Bung Karno mengemukakan rancangan Pancasila dalam lima butirbutir penting. Kelima butir yang Bung Karno usulkan untuk menjadi butir-butir Pancasila adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5.
Kebangsaan Indonesia Internationalisme atau kemanusiaan Mufakat atau demokrasi Kesejahteraan sosial Ketuhanan yang berkebudayaan.
Pada 22 Juni 1945, sembilan tokoh nasional dan tokoh besar dari negara Jepang berkumpul dan mengadakan pertemuan besar. Pertemuan tersebut melahirkan Piagam Jakarta, yang berisi sebagai berikut. 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 8
Sejarah Lahirnya Pancasila
3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebjaksanaan dalam permusyarawatan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sembilan tokoh negara yang ikut melahirkan dan merumuskan butir-butir penting dalam Pancasila adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ir. Soekarno Drs. Moh. Hatta Mr. A.A. Maramis Abikoesno Tjokrosoejoso Abdoel Kahar Muzahir H. Agus Salim Mr. Achmad Soebardjo K.h. Wachid Hasjim Mr. Muh. Yamin.
Ada pula rumusan Pancasila yang lain, dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), yang berlaku dari 29 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950. Adapun butir-butir pentingnya adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Ketuhanan Yang Maha Esa Perikemanusiaan Kebangsaan Kerakyatan Keadilan sosial
9
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Selain itu, ada juga rumusan butir-butir Pancasila sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Ketuhanan Yang Maha Esa Perikemanusiaan Kebangsaan Kedaulatan rakyat Keadilan sosial.
Itulah sejarah berdirinya Pancasila yang lahir dari perjuangan darah dan air mata bangsa Indonesia, khususnya pemikiran para tokoh bangsa Indonesia.
10
Nilai-Nilai Pancasila Bagian 2
Nilai-Nilai Pancasila Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik, baik tata hukumnya maupun tata sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat. 11
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Berikut ini poin-poin yang menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. 1. Pancasila sebagai penjabaran lambang bahwa bangsa Indonesia itu beragama. Bangsa Indonesia juga wajib dan taat menjalankan perintah agama dan kepercayaan masing-masing. 2. Pancasila sebagai landasan dasar hukum negara dan bangsa. Oleh karena itu, setiap warga bangsa Indonesia berhak dan wajib diperlakukan secara adil dan beradab. 3. Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Indonesia terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan golongan. Namun, dengan Pancasila, perbedaan tersebut menjadi bersatu. Dengan demikian, tidak ada lagi perbedaan apapun di Indonesia. Hal yang yang harus diperjuangkan dan dijaga oleh bangsa Indonesia adalah persatuan dan kesatuan negara. 4. Pancasila sebagai kekuatan pemerintah dengan aturanaturan hukumnya. Pancasila juga merupakan lambang negara Indonesia. Oleh karena itu, rakyatlah yang menentukan para pemimpin Negara. Hal ini karena latar belakang Indonesia ini adalah demokrasi atau kekuasaan ada di tangan rakyat, tetapi rakyat harus taat dan patuh pada aturan-aturan yang ada. 5. Pancasila selain sebagai dasar hukum yang berlaku, maka kaidah-kaidah atau norma-norma dalam aturan dalam Pancasila harus dirasakan adil dan berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia. Hal ini karena keadilan 12
Nilai-Nilai Pancasila
sosial akan tercapai oleh dasar-dasar Pancasila apabila memuat aturan-aturan keadilan bagi rakyatnya. Selain aturan ketaatan dan kepatuhan rakyat, Pancasila juga harus melandaskan hukum-hukum keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai pancasila yang menjadi soko guru kehidupan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Pancasila harus menjadi jati diri bangsa Indonesia sehingga Pancasila masuk ke dalam renung, sikap, dan tingkah laku serta karakter bangsa dan jiwa negara ini. Oleh karena itu, Pancasila senantiasa akan hidup dan terus berkembang dalam masyarakat Indonesia. 2. Nilai-nilai Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Indonesia sempat disegani oleh negara-negara Asia karena bangsa Indonesia mempunyai kepribadian yang luhur, budi pekerti yang gigih, serta perjuangan bangsa dalam mengemban dan melaksanakan Pancasila menjadi nilai-nilai kepribadian masyarakat Indonesia. Dengan demikian, Indonesia mempunyai kepribadian yang prima. Kepribadian yang prima ini harus terus dipupuk dan dibina dari generasi ke generasi.
13
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Kita harus bangga dan mempunyai kepribadian Pancasila, jangan meniru falsafah dan ideom-ideom kultur negara lain yang notabene memaknai sejarah bagi bangsa ini tidak tepat sasaran. 3. Nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Nilai-nilai pandangan hidup bangsa yang tercermin dalam Pancasila, yaitu bangsa Indonesia harus mempunyai pandangan ke depan yang lebih maju. Selain itu, bangsa Indonesia tidak boleh melupakan sejarah para leluhur bangsa. 4. Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia Pancasila sebagai dasar negara akan senantiasa menjadi pilar utama dalam ketatanegaraan kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai aturan dan norma-norma hukum yang fundamental maka Pancasila tidak bisa dijadikan hiasan semata, tetapi menjadi acuan moral dan etika sebagai dasar hukum tingkah laku bangsa Indonesia, yang berlandaskan Pancasila yang utuh dan pemersatu bangsa. 5. Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Artinya, hukum-hukum yang ada di Indonesia harus mengacu dan berpegang pada hukum-hukum yang berlandaskan Pancasila. Dengan demikian, akan sesuai dengan kepribadian bangsa dan negara Indonesia. 14
Nilai-Nilai Pancasila
6. Nilai-nilai Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia Bung Karno pernah mengatakan bahwa “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati sejarahnya”. Memang hal itu benar adanya. Semua negara di dunia sangat menghormati dan wajib mengenang sejarahsejarah bangsanya. Mereka merasa yakin bahwa tonggak awal dari kemajuan dan kemunduran negaranya terletak pada nilai-nilai dasar hukum negaranya. Indonesia sendiri menganut falsafah Pancasila, sebagai bukti nyata dari perjanjian luhur bangsa Indonesia. 7. Nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia Negara Indonesia mempunyai cita-cita dan tujuan untuk merdeka, berkembang, maju, dan menyejahterakan rakyatnya. Dengan demikian, Indonesia harus terus mengukir prestasi yang membanggakan dalam kehidupannya. 8. Nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia Dalam Pancasila memang terdapat falsafah yang mempersatukan bangsa Indonesia. Contohnya, dalam butir-butir Pancasila disebutkan bahwa bangsa Indonesia seluruh masyarakatnya dipastikan dan wajib mempunyai dan memeluk agama yang terbaik menurut masyarakatnya.
15
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Indonesia harus mempunyai agama, meskipun berbeda-beda agama. Inilah peran Pancasila untuk menjembatani perbedaan agama di Indonesia ini dengan baik dan bijaksana.
16
Kesaktian Pancasila Bagian 3
Kesaktian Pancasila Setelah merdeka, Indonesia diguncang oleh berbagai permasalahan, seperti perebutan kekuasaan para pemberontak, perebutan dan kedudukan para pembelot negara, ekonomi dan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan lain-lain. 17
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Hal tersebut menunjukkan bahwa Pancasila sebagai dasar hukum negara sedang mengalami ujian dan tantangan. Ujian dan tantangan tersebut tentu harus menjadi bahan pembelajaran dan kedewasaan bagi Pancasila untuk tetap tegar dan hidup dalam jiwa bangsa ini. Ketika itu memang banyak sekali pihak dengan berbagai kepentingan yang ingin mengubah ideologi Pancasila ini. Pihak-pihak yang ingin menganti ideologi Pancasila itu lalu melakukan pergerakan-pergerakan seperti berikut. 1. Pergerakan negara Islam Indonesia 2. Pergerakan negara komunis di Indonesia 3. Pergerakan negara liberal di Indonesia
Sumber: 2.bp.blogspot.com
Bangsa ini merdeka dan berdiri berkat kerja sama dan citacita semua rakyat Indonesia yang mempunyai latar belakang kehidupan yang beragam.
18
Kesaktian Pancasila
Pergerakan untuk meruntuhkan Pancasila tentu akan menyulutkan pertentangan dan perbedaan. Dengan demikian, Negara Kesatuan Republik Indonesia ini akan terpecah belah. Perlu diingat bahwa sikap menganti falsafah negara ini dengan satu falsafah tertentu yang berlatar belakang golongan paham tertentu merupakan sikap yang menyimpang dari falsafah Pancasila. Ingatlah bahwa bangsa ini merdeka dan berdiri berkat kerja sama dan cita-cita semua rakyat Indonesia yang mempunyai latar belakang kehidupan yang beragam. Dengan demkian, menganti Pancasila dengan suatu paham tertentu akan memecah belah negara dan bangsa ini. Kesaktian Pancasila ini teruji pada saat partai politik yang berhaluan komunis ingin mengembangkan sayapnya di Indonesia ini. Namun, paham komunis ini tidak sesuai dengan ajaran bangsa dan negara kita yang berideologi Pancasila, yaitu berketuhanan. Sementara negara komunis itu sendiri kurang menghormati dan kurang toleransi terhadap keberagaman umat. Dengan demikian, faham tersebut tidak sesuai dengan cita-cita dan ideologi Pancasila sakti. Akhirnya, para penganut paham komunis tersebut melakukan pemberontakan terhadap negara Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi pada 30 September 1965. Peristiwa itu lebih dikenal dengan nama G30-S/PKI. Dalam pemberontakan tersebut banyak menimbulkan korban jiwa, di antaranya adalah para jenderal yang merupakan
19
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
putra terbaik bangsa. Namun, untunglah pemberontakan tersebut dapat ditumpas oleh pemerintah Indonesia Dengan demikian, kekuasaan komunis di Indonesia tidak dapat diwujudkan. Untuk mengenang jasa para jenderal yang gugur akibat keganasan PKI, pemerintah menganugerahi gelar Pahlawan Revolusi. Oleh karena itu pula, setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingatinya sebagai hari Kesaktian Pancasila.
Sumber: img96.imageshack.us
Tugu Pahlawan Revolusi yang dibuat untuk mengenang jasa para Pahlawan Revolusi.
20
Kesaktian Pancasila
Selain itu, masih banyak pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan paham yang lain. Namun, tetap saja Pancasila dapat berdiri kokoh. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa Pancasila sakti tetap menjadi akar dan falsafah jati diri bangsa Indonesia.
Sumber: www.pasarkreasi.com
Salah satu cara untuk menjaga Pancasila tetep kokoh adalah menjadi anak yang berprestasi.
Walaupun begitu, kita juga harus tetap waspada dan tanggap pada pihak-pihak yang ingin menganti falsafah Pancasila. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan agar tidak menyurutkan kita untuk tetap kokoh dan kuat menjaga ideologi Pancasila.
21
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
1. Menjaga kesaktian Pancasila dengan menjadi anak bangsa yang berprestasi 2. Menjaga kesaktian Pancasila dengan mencintai tanah air dan bangsa
22
Bagian 4
Pancasila pada Zaman Orde Lama
Pancasila pada Zaman Orde Lama Pada zaman orde lama (1946-1965-an), Pancasila digonjangganjing oleh keadaan, kepihatinan, pemberontakan, pengkhiatan, dan kecurangan serta kemerdekaan yang menjadi unsur dari kedewasaan dan kematangan dari Pancasila itu sendiri. 23
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Dengan demikian, pergerakan-pergerakan untuk mengganti ideologi Pancasila pada saat itu banyak sekali. Pada awal berdirinya Pancasila, pada zaman orde lama diperkenalkan berbagai bentuk negara yang berubah-ubah, seperti berikut. 1. 2. 3. 4.
Negara Republik Indonesia (RI) Republik Indonesia Serikat (RIS) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan lain-lain.
Dengan demikian, pada zaman orde lama, Pancasila mengalami beberapa pergantian nama dan sistem pemerintahan yang berubah-ubah keberadaannya. Dalam perjalanan masa orde lama, terjadi pula perubahan undangundang sebagai berikut. 1. 2. 3. 4.
UUD 45 UUD RIS 49 UUDS 50 Kembali lagi kepada UUD 45
Pada masa orde lama ini, Pancasila mengiringi perkembangan zaman para pemimpin negara. Misalnya, pada 5 Juli 1959, Presiden mengeluarkan dekrit yang intinya adalah memberlakukan kembali UUD ‘45. Rumusan dari dekrit itu menghasilkan Manifesto politik RI sebagai berikut. 1. UUD 45 2. Sosialisme Indonesia
24
Pancasila pada Zaman Orde Lama
3. Demokrasi terpimpin 4. Ekonomi terpimpin 5. Kepribadian Indonesia. Dengan demikian, pada zaman orde lama ini terjadi banyak penyelewangan terhadap Pancasila dan undangundang ‘45. Penyelewengan-penyelewengan tersebut tentu sangat berdampak pada kehidupan dan berbangsa serta bernegara pada saat itu.
Sumber: kubahidiologis.files.wordpress.com
Suasana pada saat Dekrit Presiden, 5 Juli 1959
25
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Dalam setiap mengambil keputusan, anggota dewan dan wakil-wakil rakyat pada zaman orde lama dipilih langsung oleh presiden. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada zaman orde lama semua keputusan tertinggi berada di tangan presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan. Pada zaman orde lama memang banyak sekali terjadi penyimpangan, baik dari sistem pemerintahan maupun dalam penerapan undang-undang. Hal tersebut dapat dimaklumi karena pada saat itu semuanya dibentuk dan dikemudikan secara cepat dan praktis. Pada masa orde lama Indonesia juga mengalami disfungsi transisi, yaitu perubahan dari zaman penjajahan ke zaman kemerdekaan. Dengan demikian, banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh para negarawan untuk menata ulang dan menjadikan negara ini murni merdeka dan berkembang serta tumbuh mandiri. Berikut ini merupakan ciri khas yang terdapat pada masa atau zaman orde lama.
1. Masa transisi kenegaraan dari zaman penjajahan ke zaman kemerdekaan Pada zaman transisi ini semua sektor riil kenegaraan otomatis harus mengalami perubahan. Sementara perubahan tersebut membutuhkan waktu, ruang, dan tempat
26
Pancasila pada Zaman Orde Lama
sehingga tidak mudah bagi bangsa Indonesia saat itu untuk menjalankan ideologi Pancasila dengan sungguhsungguh. Masa yang sulit dan pahit ini menjadikan bangsa ini menjadi besar pada kemudian hari. Itulah yang diharapkan oleh para pendahulu kita yang berjuang dan rela berkorban, baik harta, tahta, maupun nyawa. Mereka hanya memperjuangankan kemerdekaan Indonesia. Namun, masa yang sulit ini, tidak disia-siakan oleh bangsa ini. Mereka terus gigih dan berjuang untuk memperkenalkan jati diri setelah berabad-abad tahun lamanya berdiri di kaki orang lain dan berazaskan kekuasaan orang lain.
2. Masa semangat nasionalisme yang tinggi Setelah meraih kemerdekaan maka rasa memiliki bangsa ini semakin mengental. Pada zaman sebelum kemerdekaan, rasa nasionalisme muncul secara bergantian dan pergerakannya pun dibatasi oleh kaum penjajah. Akan tetapi, pada zaman kemerdekaan, nasionalisme itu dirasakan secara menyeluruh oleh bangsa ini. Rasa nasionalisme tersebut, mereka wujudkan dengan semangat membangun negara ini secara murni dan konsekwen. Dengan kata lain adalah mengisi kemerdekaan dengan membangun berbagai struktur dan infrastruktur yang ada di Indonesia itu semata-mata untuk kepentingan
27
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
bangsa dan negara. Rakyat pun bergotong-royong membangun bangsa ini. Dengan demikian, dalam waktu singkat mereka pun berkarya dan mengembangkan dirinya untuk membangun bangsa ini, yang dititikberatkan pada struktur pembentukan negara dan ideologi Pancasila.
3. Masa perkembangan politik negara Indonesia Pada masa orde lama ini, suhu politik di Indonesia terasa cukup panas. Selain itu, realisasi dan cara pembelajaran politik pada saat itu juga sangat terbatas. Hal ini karena ruang lingkup dan gerak berpolitikan pada saat itu masih terbatas di kalangan tertentu. Selain itu, pada saat itu para negarawan tidak mempunyai tujuan dan misi pribadi. Mereka berpolitik semata-mata hanya untuk kepentingan bangsa dan negara.
4. Masa rakyat Indonesia membangun identitas Pada zaman orde lama, bangsa kita otomatis merakit dan merangkai jati dirinya sendiri scara utuh bebas dari diskriminasi dan ekploitasi dari bangsa lain. Tentu hal ini tidak mudah bagi bangsa ini. Jalan menuju jati diri ini sangat berat pada ukuran masa orde lama itu, termasuk menjalankan ideologi Pancasila saja secara konstitusi. Hal tersebut karena pada masa orde lama terdapat kepentingan egosentrik suatu golongan untuk mengor-
28
Pancasila pada Zaman Orde Lama
bankan bangsa dan negara. Hal ini tentu sangat berbahaya sekali bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta generasi selanjutnya.
5. Masa rakyat secara menyeluruh mengalami krisis ekonomi Dalam sudut pandang perekonomian pada masa orde lama ini bangsa Indonesia memiliki keterbatasan dan himpitan ekonomi. Akibatnya, bangsa ini harus menjalani kehidupan yang tertatih-tatih dan tergopoh-gopoh. Namun, sebenarnya hal tersebut tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia saja, melainkan oleh hampir seluruh negara yang ada di dunia. Hal tesebut dapat dimaklumi karena ketika itu merupakan pasca perang dunia. Dengan demikian, negara-negara yang ada di dunia ini mengalami krisis ekonomi. Apalagi Indonesia yang notabene negara yang baru merdeka.
6. Masa rakyat mengalami krisis rendahnya pendidikan Selain masalah ekonomi yang merata dan fundamental yang menyeluruh di dunia pada saat itu, pada zaman orde lama ada pula krisis yang banyak dirasakan oleh setiap orang. Krisis tersebut adalah krisis pendidikan yang belum dirasakan oleh semua golongan rakyat Indonesia ini. Hal
29
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
tersebut terjadi karena terbatasnya fasilitas, staf pengajar, kemauan rakyat, dan lokasi yang harus dijangkau.
Sumber: sawali.files.wordpress.com
Salah satu krisis pada masa orde lama yang dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia adalah krisis pendidikan.
Dengan demikian, saat orde lama masyarakat Indonesia mengalami ketertinggalan dalam bidang pendidikan. Ketika
30
Pancasila pada Zaman Orde Lama
itu, hanya orang-orang tertentu yang dapat mengenyam mutu pendidikan yang baik. Sementara rakyat biasa tidak bisa bersekolah secara maksimal. Padahal, ketika itu Indonesia telah merdeka. Adapun faktor terjadinya peristiwa tersebut adalah situasi dan kondisi yang masih carut-marut. Pada zaman orde lama ini, banyak sekali pergolakan yang terjadi di Indonesia dalam bangsa Indonesia. Jadi, jangankan memikirkan pendidikan, untuk keselamatan diri mereka pun terancam.
Sumber: mustaqimzone.files.wordpress.com
Ir. Soekarno, Presiden RI pada masa orde lama dan Soeharto, Presiden RI pada masa orde baru.
Dengan demikian, pada saat orde lama beberapa disfungsi kenegaraan total rusak dan hancur dan harus 31
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
ditata ulang, seperti pemulihan faktor ekonomi, pendidikan, keamanan, dan ketahanan nasional.
32
Bagian 5
Pancasila pada Zaman Orde Baru
Pancasila pada Zaman Orde Baru Tonggak berdirinya orde baru ditandai dengan peristiwa kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 1965. Peristiwa tersebut juga membuka jalan baru bahwa Pancasila dan UUD 45 harus dilaksanakan secara murni dan konsekuen. 33
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Hal penting lainnya dalam periode awal orde baru ini adalah adanya Tritura (tiga tuntutan rakyat). Adapun isi Tritura tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pembubaran PKI 2. Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G30-S/PKI 3. Penurunan harga (perbaikan di bidang ekonomi) Pada masa orde baru, Pancasila sudah tidak terlalu mengalami berbagai halangan dan cobaan. Kalaupun ada, permasalahan yang mengganggu kokohnya Pancasila tidak serumit pada masa orde lama. Pada masa orde baru ini, ideologi Pancasila mulai diterima oleh bangsa Indonesia. Hal ini karena seluruh rakyat Indonesia diberi pemantapan dan pengenalan Pancasila secara bertahap, tetapi pasti, yaitu Pancasila merupakan jiwa dan jati diri bangsa ini. Orde baru juga menjadi masa pemerintahan yang menyatu dengan ideologi Pancasila, tepatnya tahun 1966, setahun berjalan setelah kejadian hari Kesaktian Pancasila. Selain adanya Dekrit Presiden dan Tritura, orde baru ini juga diawali pula dengan adanya Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar dari Presiden pertama RI, Soekarno kepada presiden penggantinnya, Soeharto. Selain itu, pada orde baru ini pula partai komunis yang ada di Indonesia dihapuskan, dilarang, dan dibubarkan. Hal tersebut
34
Pancasila pada Zaman Orde Baru
dilakukan karena partai komunis banyak melakukan penyimpangan dan tidak sesuai dengan cerminan bangsa Indonesia. Pada masa orde baru pula terbentuk pemerintahan negara Indonesia yang berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. Pada masa ini Pancasila sebagai dasar negara bangsa ini dipakai dan diemban secara baik. Begitu pula dengan UUD 45’ yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia secara murni dan konsekuen. Dengan demikian, pada masa orde baru Pancasila tumbuh dan berkembang dengan baik. Orde baru merupakan masa jaya-jaya idelogi Pancasila. Hal ini karena pembelajaran dan publikasi yang meluas dari pemerintah terhadap masyarakat Indonesia sangat diekpos secara besar-besaran. Oleh karena itu, rakyat Indonesia mendapat banyak pembelajaran tentang Pancasila. Dengan demikian, bisa disebutkan bahwa masa orde baru merupakan zaman keemasan Pancasila. Dengan kata lain, ideologi Pancasila benar-benar diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negara kesatuan republik Indonesia. Hal tersebut tentu sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa ini bahwa Pancasila harus menjadi jiwa dan ruh bagi bangsa Indonesia pada generasi selanjutnya. Sayangnya, pada masa orde baru ini muncul paradigma pada masyarakat tentang para pejabat tinggi negara.
35
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Hal ini karena seperti kita ketahui masa pemerintahan orde baru ini sangat panjang dan lama. Oleh karena itu, terkesan adanya rezim orde baru yang menjalankan roda pemerintahan yang berpusat pada satu titik kekuasaan dan terkesan otoriter.
36
Bagian 6
Pancasila pada Zaman Orde Reformasi
Pancasila pada Zaman Orde Reformasi Setelah mengalami dua fase pemerintahan, yaitu orde lama dan orde baru, bangsa Indonesia sekarang mengalami masa yang ketiga, yaitu masa reformasi. Masa orde lama dan orde baru tentu sangat membekas dalam hati masyarakat Indonesia. 37
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Pada masa reformasi ini tata perundangan di Indonesia ditata dan sempurnakan kembali. Dengan demikian, dalam masa reformasi ini, timbul ide atau gagasan baru tentang penyelamatan dan pengiringan zaman pada Pancasila itu sendiri.
Sumber: ww2w.lintasberita.com
Pada masa reformasi tata perundangan di Indonesia ditata dan sempurnakan kembali oleh para wakil rakyat.
Pada masa reformasi ini, dilakukan reformasi terhadap undang-undang atau amandemen. Hal tersebut dilakukan untuk lebih memperjelas dan menekankan maknawiah undang-undang yang sering disalahgunakan oleh rezim terdahulu. Artinya, aturan tersebut hanya akan menguntungkan para penguasa dan sangat merugikan rakyat. 38
Pancasila pada Zaman Orde Reformasi
Pada era reformasi ini juga terdapat etika-etika khusus yang tidak boleh dan apa yang boleh disempurnakan studi kelayakannya. Oleh karena itu, dilakukan studi kelayakan yang disetujui bersama tentang amandemen ini, misalnya sebagai berikut. 1. Tidak boleh mengubah pembukaan UUD ‘45 2. Tidak boleh mengubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI 3. Pemerintahan yang berlangsung tetap kabinet presidential 4. Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya pada daerah untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan nasional. Hal tersebut tentu dilakukan agar kelangsungan peri kehidupan bangsa dan negara lebih baik lagi dan mengiringi Pancasila sebagai pedoman bangsa dipadularaskan dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan pesat. Dengan demikian. Pancasila dapat diterima oleh kapan pun dan dari masa ke masa sebagai perwujudan kemajuan berbangsa dan bernegara yang baik. Hal yang perlu digarisbawahi dalam pelaksanaan reformasi saat ini adalah sebagai berikut. 1. Reformasi bukan semena-mena menentukan dan mengubah tata aturan secara bebas dan seenaknya karena akan menambah beban baru dari bangsa
39
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
2. Reformasi bukan mengambil sikap bebas dan bertindak sesuka hati dengan melanggar berbagai norma dan hukum yang berlaku 3. Reformasi bukan suatu perwujudan bahwa kita bebas bertindak dan independen untuk menyelengggarkan ideologi-ideologi serta negara-negara baru dalam tanda kutip untuk kebebasan bernegara dan berbangsa saat ini. 4. Reformasi bukan kebebasan bagi para pejabat dan aparatur untuk mengatur dan menjalankan pemerintahan sesuai kemampuannya sendiri. Akan tetapi, diatur dan dikendalikan gerak langkahnya oleh Pancasila. 5. Reformasi bukan untuk membebaskan kehendak sendiri, seperti; a. melanggar undang-undang b. melawan pemerintahan c. berbuat kerusakan dan makar d. pegawai negara yang korupsi e. money politik, dan lain-lain
40
Bagian 7
Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa tentu harus dikembangkan dan dijaga kemurniaannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila harus diterapkan dan dilaksanakan. 41
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan seharihari kita adalah dengan mengamalkannya dengan baik dan benar. Dengan demikian, Pancasila menjadi karakter bangsa, tuntunan karakter, dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut tentu saja menunjukkan bahwa Pancasila tetap hidup dan mengakar pada diri kita. Di dalam Pancasila terdapat butir-butir yang menyebutkan bahwa negara kita adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, sebagai warga negara yang mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita harus taat beragama dan melaksanakannya dengan baik dan benar. Contoh, pengamalan sila kesatu dari Pancasila, dalam ruang lingkup siswa di sekolah adalah di lingkungan sekolah, para siswa yang terdiri atas berbagai umat beragama, tidak menjadikan pertemanan mereka menjadi renggang. Hal ini karena dengan perbedaan agama itu, justru mereka rukun dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas sekolah dengan baik. Jika ada salah seorang teman mereka sakit, justru teman-teman sekolah mereka menengoknya. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan rasa empati terhadap temannya yang sedang sakit.
42
Bagian 8
Lunturnya Pancasila di Kalangan Generasi Muda
Lunturnya Pancasila di Kalangan Generasi Muda Apabila dilihat dari masa perjalanannya, Pancasila berarti sudah berabad tahun lamanya. Akan tetapi, jika dihitung dari masa kemerdekaan, Pancasila ini diperkirakan sudah berusia 66 tahun, bersama tumbuh dan berkembang sebagai ideologi bangsa ini. 43
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Akan tetapi, walaupun sudah berusia lebih setengah dari abad ini, Pancasila semakin mengalami pemudaran kesakralannya. Artinya, Pancasila sekarang ini hanya dijadikan simbol perekat dan aturan yuridis konstitusional negara. Namun, pada proses aplikasinya, sekarang ini kesakralannya memudar dan terus mengalami penurunan. Hal ini tentu beda jauh dengan masa generasi muda sebelumnya. Mereka masih mengideologikan Pancasila dalam kehidupannya sebagai kebanggaan dan jati diri mereka. Adapun hal-hal yang mengindikasikan penurunan pamor dari Pancasila itu adalah sebagai berikut.
1. Sila Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa Pada waktu pelajaran pendidikan agama di sekolah, temanteman kita seolah-olah tidak mendalami materi pelajaran agama dengan baik. Ketika tes dan ulangan pelajaran agama pun, mereka meraih nilai-nilai yang jelek. Hal ini jelas menunjukkan bahwa pendidikan agama yang mereka peroleh sangat minim.
2. Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil yang Beradab Di lingkungan sekolah teman-teman kita terada ada yang jahil, iseng, dan berperilaku tidak terpuji saat berteman. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka kurang memahami isi dan kandungan makna sila kedua, dari Pancasila. Mereka sangat bersikap acuh dan tidak peduli ketika melihat teman
44
Lunturnya Pancasila di Kalangan Generasi Muda
mereka mendapatkan kesulitan. Mereka malah mengolokolok dan menjelek-jelekan. Hal ini merupakan suatu cerminan tingkah laku yang bertentangan dengan nilainilai luhur Pancasila, yang termuat dalam isi sila kedua.
3. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia Di sekolah, tentu kita sering melihat teman yang bersikap acuh tak acuh ketika membahas teman-teman kita yang kekurangan atau terkena musibah. Namun, mereka malah tampak bersemangat saat pergi ke pesta. Hal tersebut menunjukkan bahwa rasa persatuan dan kesatuan para pelajar di kalangan generasi muda kita kurang empati dan simpati terhadap teman-temannya. Itulah indikasi rasa persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda sekarang ini memang sudah melemah dan luntur.
45
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
46
Bagian 9
Faktor-Faktor Lunturnya Ideologi Pancasila
Faktor-Faktor Lunturnya Ideologi Pancasila Ada beberapa hal yang sangat dirisaukan oleh bangsa ini, yaitu melemahnya kesakralan ideologi Pancasila dan timbulnya isme-isme atau doktrin-doktrin baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada masyarakat Indonesia saat ini. 47
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila dengan segala ideologinya yang erat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini sudah meluntur sedikit-demi sedikit. Faktor-faktor lunturnya ideologi Pancasila di kalangan remaja antara lain sebagai berikut.
1. Sila Ketuhanan YME. Dalam lingkungan sekolah, nilai-nilai sila pertama, yaitu Ketuhanan YME ini sering kali dilecehkan oleh anak-anak sekolah. Contohnya sebagai berikut. a. Ketika salah seorang anak mengalami kesulitan belajar, teman-teman yang lain malah mengejek dan mencemooh mereka dengan memperolok-olok agamanya yang mereka anut. Hal tersebut menunjukkan sikap yang tidak terpuji dengan menjelekkan agama lain secara tidak etis. b. Ketika beribadah pun, mereka juga biasanya mengolokolok sehingga teman-teman yang lain merasa tersinggung dan memancing kemarahan mereka. Inilah sikap yang tidak mencerminkan toleransi antar umat beragama menjadi luntur oleh sikap dan perlakuan para remaja-remaja yang kurang menghargai dan memaknai isi dari sila kesatu. Dengan demikian, pendidikan moral pun berpengaruh terhadap sikap dan perilaku mereka di lingkungan sekolah.
48
Faktor-Faktor Lunturnya Ideologi Pancasila
Sumber: www.bmg.go.id
Salah satu faktor yang menyebabkan lunturnya ideologi Pancasila dalam diri generasi muda adalah pergaulan.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab Sikap-sikap yang tidak mencerminan sila kedua dari Pancasila ini dapat kita jumpai dalam kehidupan di sekolah dan di lingkungan tempat tinggal. Contohnya adalah sebagai berikut. a. Sikap kurang beradab antara sikap si kaya dan si miskin. Misalnya, dalam sebuah kelompok kerja, setiap orang tentu harus bekerja keras dan tanpa kecuali. Namun, yang terjadi adalah biasanya orang-orang kaya tidak mau bekerja keras, tetapi mau mengeluarkan biaya. 49
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Namun, orang-orang miskinlah yang harus bekerja keras. Hal ini tentu merupakan contoh sikap yang tidak berperikemanusiaan dan ketidakadilan. Sikap ini tentu tidak sesuai dengan pengamalan sila kedua dari Pancasila. b. Ketidakadilan dalam pertemanan. Tidak jarang kita melihat siswa yang kaya hanya mau berteman dengan siswa yang kaya lagi. Begitu pula siswa yang berprestasi hanya mau berteman dengan siswa yang beprestasi lagi. Bahkan, ada pula siswa yang mau berteman dengan satu golongan saja. Berteman tentu harus dengan siapa saja, tanpa pandang bulu. Memilah-milah teman dalam bergaul hanya menunjukkan bahwa sikap-sikap adil itu hanya terasa oleh kalangan tertentu. c. Perilaku merasa lebih kuat. Tidak jarang kita mendengar adanya perkumpulan atau gank di sebuah sekolah yang sangat ditakuti oleh para siswa yang lain. Perkumpulan siswa atau gank yang menjurus pada kebaikan tentu merupakan kegiatan positif. Namun, perkumpulan siswa atau gank yang menjurus pada hal-hal negatif, tentu sangat meresahkan. Gank sendiri identik dengan hal-hal negatif. Para siswa di sekolah sengaja membuat gank agar merasa trendi dan dihormati oleh teman-temannya. Bahkan, tidak jarang mereka berbuat semena-mena terhadap siswa lain. Misalnya, memeras siswa lain, merampas
50
Faktor-Faktor Lunturnya Ideologi Pancasila
barang-barang milik siswa lain, dan sebagainya. Tentu hal tersebut tidak sesuai dengan pengamalan dalam Pancasila sila kedua.
3. Sila persatuan Indonesia Berikut ini merupakan contoh sikap yang bertolak belakang dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila sila ketiga dalam kehidupan sehari-hari para remaja. a. Membiarkan orang lain saat membutuhkan pertolongan. Ketika kita melihat seseorang tertimpa musibah, seperti kecelakaan, tentu kita harus menolongnya. Namun, saat ini tidak jarang kita melihat orang-orang yang acuh tak acuh saat melihat sebuah kejadian yang membutuhkan pertolongan. Sikap tersebut tentu saja tidak mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan. Apalagi jika orang tersebut tidak mau menolong seseorang dengan alasan bukan berasal dari ras yang sama atau berbeda suku. Sikap tersebut jelas sekali mencerminkan rasa egosentrik dan fanatisme pada golongan tertentu. Dengan demikian, sikap tersebut tidak mencerminkan pengamalan Pancasila sila ketiga. b. Sikap memilih-milih dan memilah-milah teman-teman. Sikap seperti ini banyak terjadi di lingkungan kita. Tidak jarang teman-teman kita memilih-milih orang yang seiman, sesuku, serta sederajat dalam berteman. Hal tersebut tentu akan mengganggu rasa persatuan yang telah dibina dan dipupuk sejak zaman nenek moyang kita dahulu. 51
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
c. Sikap membuat kelompok-kelompok tertentu. Di sekolah pun sering terjadi sikap-sikap yang membentuk kelompok dengan latar belakang tertentu, suku tertentu, dan status sosial tertentu. Sikap tersebut merupakan sikap egosentrik yang mementingkan kepentingan pribadinya di atas bersama.
Sumber: arsinar.files.wordpress.com
Sikap memilih-milih teman akan mengganggu rasa persatuan yang telah dibina dan dipupuk sejak zaman nenek moyang kita dahulu.
52
Faktor-Faktor Lunturnya Ideologi Pancasila
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Berikut ini adalah contoh-contoh sikap yang tidak mencerminkan penghayatan dan pengamalan Pancasila sila keempat. a. Memilih teman-teman sekolah untuk anggota kelompok dan hanya golongan tertentu. b. Memilih teman-teman sekolah dalam kegiatan ekstrakulikuler yang seide dan sederajat dengan mereka saja. Sikap ini mencerminkan sikap yang kurang baik terhadap nilai-nilai permusyawaratan yang ada dalam isi sila keempat Pancasila. c. Adanya sikap mendominasi dari status sosial yang tinggi maka mendapat kedudukan yang tinggi dalam kepengurusan OSIS. Sementara siswa yang berasal kalangan bawah tidak diberi tempat untuk menjadi anggota OSIS. Sikap-sikap tersebut tidak mencerminkan permusyawaratan dan perwakilan.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Kita tentu sering melihat perilaku yang tidak mencerminkan ketidakadilan, seperti contoh-contoh berikut. Siswa perempuan atau anak perempuan tidak diperbolehkan mencalonkan diri dalam bursa pemilihan ketua
53
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
organisasi di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal. Sementara siswa laki-laki atau anak laki-laki diperbolehkan dalam pemilihan tersebut. Hal ini tentu tidak sesuai dan tidak mencerminkan sila kelima dari Pancasila. Perlu diktahui bahwa setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan harus mendapat tempat maksimal secara adil dan tidak memandang status sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, jika siswi atau anak perempuan tersebut berprestasi dan mampu menjadi pemimpin, mengapa tidak?
54
Bagian 10
Membangkitkan Kembali Ideologi Pancasila
Membangkitkan Kembali Ideologi Pancasila Pancasila sebagai paham-paham demokrasi dan ideologi atau landasan dasar dan ciri bangsa ini semakin terpojok dalam suatu paradigma baru, yaitu terpojok dengan perkembangan zaman yang semakin maju. 55
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Dengan demikian, Pancasila seakan tidak lagi menjadi tujuan dasar bangsa dan rakyat Indonesia sekarang ini. Hal ini karena kemajuan zaman ini seakan mengikis normanorma dan aturan kaidah yang ada sedikit demi sedikit tenggelam. Hal tersebut merupakan pengikisan ideologi bangsa secara bertahap. Guna mengantisipasi hal tersebut maka harus dicermati secara saksama penyebab ideologi Pancasila semakin meluntur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, Pancasila bukan merupakan aturan yang sakral lagi dan mempunyai nilai sejarah yang tinggi lagi. Untuk membangkitkan kembali nilai-nilai ideologi Pancasila maka kita melihat contoh berikut yang dilakukan oleh para siswa dalam membangkitkan rasa nasionalisme.
1. Rasa nasionalisme sesuai dengan sila pertama Para pelajar yang mempunyai cita-cita luhur untuk mengukir bangsa ini secara bertahap tentu harus dipupuk dari awal. Misalnya, di lingkungan sekolah, untuk mengembangkan dan membangkitkan kembali rasa nasionalisme yang tinggi yang berkenaan dengan nilai-nilai Pancasila pada butir pertama dapat dilakukan dengan sikap-sikap berikut. a. Anak-anak sekolah hidup rukun dan damai, tidak mempermasalahkan jenis agama dan kepercayaan yang dianut oleh teman-teman di sekolah. Dengan demikian, mereka tidak akan ada diskriminasi terhadap umat yang 56
Membangkitkan Kembali Ideologi Pancasila
berbeda agama. Hal ini karena mereka yakin setiap agama yang diakui di Indonesia mempunyai nilai-nilai luhur dan nilai-nilai moral yang luhur dan membimbing semua umatnya untuk bersikap dan bertingah laku yang baik.
Sumber: hackerenz.files.wordpress.com
Dalam berteman, tentu kita jangan menjadikan perbedaan sebagai perpecahan.
57
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
Pada akhirnya, tujuan pertemanan kita di sekolah itu sesuai dengan tugas dan fungsi pokok kita, yaitu bukan untuk mempersalahkan agama-agama dan kepercayaan, termasuk mencela dan mengejek agama lain di sekolah. Namun, tugas pokok yang menjadi acuan utama kita adalah belajar dan menimba ilmu yang sebaik-baiknya dan berprestasi bagi bangsa tercinta ini. b. Perbedaan-perbedaan yang terjadi merupakan keanekaragaman khas Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pelajar tentu kita bersyukur atas perbedaan kepercayaan yang terjadi. Kita bisa mengembangkan budi pekerti serta sikap dan tingkah laku yang luhur kepada teman-teman kita. Dengan demikian, kita menjadi umat beragama yang santun, ideal, dan berbudi pekerti yang luhung. Ingat, perbedaan adalah rahmat. Oleh karena itu, jadikan perbedaan itu sebagai sikap kedewasaan dan cerminan budi pekerti kita yang luhur. Dengan berpegang teguh pada kata bijak tersebut, maka sikap minder, diskriminasi, dan menyulut permusuhan di antara umat beragama di lingkungan sekolah dapat diminimalisasi dan akan terkikis oleh sikap dan kesantunan. Nilai-nilai pokok dari sila pertama adalah kita umat yang beragama dan yang diakui di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus bersikap rukun dan menjaga perdamaian dengan toleransi umat beragama di lingkungan sekolah yang kita cintai. 58
Membangkitkan Kembali Ideologi Pancasila
2. Rasa nasionalisme sesuai dengan sila kedua Sikap-sikap terpuji yang perlu dipupuk dan sesuai dengan sila kedua ini adalah sebagai berikut. a. Rasa kemanusiaan yang ditunjukkan dalam kehidupan berteman dan bersosialisasi dalam lingkungan sekolah, antara lain dengan membantu teman yang kekurangan dalam berbagai hal. Dengan demikian, teman-teman yang kekurangan tersebut menjadi layak dan sejajar dengan mereka dalam proses belajar mengajar. b. Menggalang dana sekolah apabila musibah menimpa salah seorang teman sekelas mereka. Contohnya saja, salah seorang teman kita dirawat di rumah sakit karena terserang sakit demam berdarah. Kita dapat mengumpulkan dana untuk meringankan beban teman kita. Pengumpulan dana tersebut bisa pula dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan organisasi resmi sekolah atau OSIS. Sikap dan nilai-nilai inilah yang harus dibina oleh para pelajar sehingga tercipta generasi yang berbudi luhur dan bertanggung jawab, serta mencerminkan sikap yang menunjukkan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
59
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
3. Rasa nasionalisme sesuai dengan sila ketiga Pengamalan sila ketiga dari Pancasila ini dapat tercermin dari sikap dan tingkah laku sebagai berikut. a. Hidup rukun dan damai, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal tanpa membedabedakan agama. b. Hidup rukun dan damai, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal tanpa membedabedakan ras. c. Hidup rukun dan damai, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal tanpa membedabedakan golongan. d. Hidup rukun dan damai, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal tanpa membedabedakan suku dan budaya. e. Hidup rukun dan damai, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal tanpa membedabedakan warna kulit dan status sosial. f. Bermimpi tentang prestasi dan berkreasi sebagai anak bangsa untuk terus menjaga rasa nasionalisme dengan persatuan bangsa, dan meneruskan cita-cita para para pahlawan, yaitu rasa kebangsaan dan persatuan dalam amanat “sumpah pemuda”. Inilah yang menjadi tolak ukur atau soko guru mereka dalam membina dan membangkitkan rasa nasionalisme para pelajar sekolah yang akan menjadi kusumah-kusumah bangsa pada masa mendatang. 60
Membangkitkan Kembali Ideologi Pancasila
4. Rasa nasionalisme sesuai dengan sila keempat Nilai-nilai luhur dalam sila keempat Pancasila tercermin dalam sikap-sikap berikut. a. Dalam membentuk kelompok kerja, mereka selalu melakukan demokrasi kelompok. Selain itu, dalam pemilihan anggota dan ketua kelompok harus sesuai dengan suara terbanyak. b. Dalam memilih dan menunjuk ketua kelas, siswa harus menunjuk beberapa orang yang dipercaya. Orangorang tersebut lalu dipilih oleh pemilih dengan memakai sistem suara terbanyak. Dengan demikian, kebijaksaan dan permusyawaratan dan memilih wakil kelasnya dapat terwujud dengan sistem demokrasi c. Dalam pemilihan ketua dan anggota OSIS atau organisasi disekolah, mereka menunjuk dan memilih secara demokrasi dan suara terbanyak. Dengan demikian, semua elemen anggota siswa dan semua aspirasinya dapat terwakilkan oleh wakil-wakil mereka yang dipilih sesuai suara terbanyak. d. Setiap anggota dan ketua kelompok yang terpilih secara sah diharapkan oleh rekan-rekannya untuk bisa bersikap adil dan mumpuni dalam membawa kepemimpinan mereka secara seadil-adilnya. e. Tidak adanya pembatasan genre atau jenis kelamin sehingga kemerdekaan bersuara dirasakan oleh semua pihak sesuai dengan hasil musyawarah demokrasi sekolah. 61
Ideologi … Mulai Krisis Kah?
5. Rasa nasionalisme sesuai dengan sila kelima Hal-hal yang membangkitkan rasa keadilan dalam lingkungan sekolah adalah sebagai berikut. a. Para siswi diberi kesempatan yang sama untuk merasakan keadilan dan suaranya dalam hal apapun. b. Para siswi juga mendapat tempat kehormatan yang penting, yaitu menjadi ketua dalam berbagai kegiatan sekolah. Di antaranya, ketua OSIS, ketua kelas, ketua kelompok, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dengan demikian, sikap ini mencerminkan pendewasaan dan pendidikan politik di sekolah secara baik. Hal ini karena keadilan dirasakan oleh semua elemen-elemen sekolah. c. Keadilan ini pun harus dirasakan oleh semua golongan, dengan tidak membedakan jenis kelamin, status sosial, agama, suku, dan ras. Semua orang diberi kebebasan untuk dipilih dan memilih menjadi pemimpin-pemimpin yang baik. Langkah ini menunjukkan alam segar dalam pendidikan dan rasa keadilan yang dibina oleh anakanak bangsa ini.
62
Glosarium
Sejarah Lahirnya Pancasila
Aspirasi Disintregasi Ekspos Elit Fundamental Geografis
: : : : : :
Ideologi
:
Ideom : Intregasi : Kaidah : Kontektual : Karakter : Logika : Loyalitas : Money-Politik : Nasionalisme : Notabene Peradaban Rezim Sistematika Soko-guru
: : : : :
gagasan keluar dari kedaulatan disebarluaskan kepada masyarakat umum kalangan atas sangat mendasar/pokok luas dan keadaan tanah, lautan, dan hutan suatu daerah/wilayah paham-paham negara/paham yang dianut oleh suatu negara ajaran bernegara dan berbangsa bergabung dari kedaulatan aturan kehidupan hubungan yang erat sifat akal sehat kesetiaan pada negara politik yang mengiimingi-imingi dengan uang untuk suara rakyat rasa, sikap, tingkah laku, cinta kebangsaan yang tinggi pada umumnya zaman penguasa yang memerintah terinci dan terencana dengan baik induk dasar dari ajaran-ajaran
63
Indeks B
O
bahasa 4, 6, 12
orde 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37
F fundamental 14, 29 I ideologi 3 ideom-ideom 14 K kaidah 12, 56 korupsi 40 L logika 4 N nasionalisme 27, 56, 59, 60, 61, 62
64
P politik 3, 19, 24, 28, 40, 62 R rezim 36, 38 S sekolah 42, 44, 45, 48, 49, 50, 52, 53, 54, 56, 58, 56, 59, 50, 52, 53, 54, 56, 58, 59, 60, 61, 62
Sejarah Lahirnya Pancasila Daftar Pustaka
Darji, Darmodiharjo dkk. 1991. Pancasila: Santiaji, suatu Tinjauan Filosofis, Historis, dan Yuridis Konstitusional. Surabaya: Usaha Nasional. Lembaga Hatta-Soekarno. 1986. Sejarah Lahirnya UndangUndang Dasar 1945 dan Pancasila. Jakarta: Inti Idayu Press. Mudzakir, Arif. 2006. RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap) Global untuk SD, SMP, SMA, Mahasiswa, dan Umum). Semarang: Aneka Ilmu. www.wikipedia.com
65
Tentang Penulis
D
odi Goenadi, S.Sos., lahir di Bandung, Jawa Barat pada 17 Juni 1978. Penulis menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan (FISIPUNPAS) Bandung, lulus pada 2005. Sejak muda, penulis sudah aktif dalam berbagai organisasi, seperti Paskibraka, Pramuka, pecinta alam, ikatan remaja mesjid, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Pecinta Motor Bandung, dan organisasi lainnya. Kecintaannya pada lingkungan juga membawa penulis menjadi Anggota Pemerhati Lingkungan Sosial-Bandung. Penulis pernah berkerja sebagai markerting di beberapa perusahaan. Kecintaannya pada dunia buku senantiasa mendorongnya untuk terus berkarya dalam dunia menulis buku. Harapannya, menulis bisa menambah wawasan intelektual dalam kehidupannya.
66