V
5.1.
PESANTREN PERSATUAN ISLAM TARQGONG
Sejarah Persatuan Islam dan Pesantrdn PERSiS Tarogang
Dalam bab ini dipaparkan sejarah stliran Persatuan lslam di Indonesia dan scjarah
pesantren PERSlS Taragong Gantt agar didstpatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang aliran PERSlS secara umum dan ciri khusus pesantrcn PERSIS Taragong.
5,1,1, Sejarah Persatuan Islam di Indonesia .
Sejarah arganisslsi Persatuan Islm sebagai sebuafi slliran tujdid (pernbaruan) drilam Islam tidak dapat dipisahkan dengan sejarah pernbaruan dalam dunia Islam itu sendiri (Hamid, 1989:37). Berdirinya organisasi Persatuan Islam sangat dipengaruhi oleh
adanya gerakan kebangkitan islam y m g dipelapuri ole11 Syah Waliy ul la11 ad-llahiawi (1 703- 1 7621, Jarnaluddin al-Afghani (1 838- 1 8971, Sir Sayyid Ahmad Khan (1 8 1 7-1 898)
dm Muhammad Iqbal (1877-1938) serta geraksln p r n b m a n di Mesir (Xkhwanerl Muslimin) yang sangat berpengaruh besar (Benda, diacu dalarn Abdutfah, 1974) dan
menimbulkan apa yang oleh Anthony Reid discbut sebagai gerkan religious revolution yang melahirkan sikap ortodohi skripturaiis di kalangan penganut Islam di negstranegara Asia Tenggara (Aua, 1999:60,68).
k b i h jauh ajaran kembali kepada d-Qw'an dm as-Sum* ini sudah dicetuskan sebelumnyw oleh Ibnu Taimiyyah (1 263- 1 3281, Ibnui Qayyim al-Jauziyyah ( 1292- 1350)
dan Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787) (Burhanuddin, diacu dalam FOSPI, 2000:lll) dari Saudi Arabia @endiri ger&an Wahhabi), Sayyid Muhammad bin Ali as*
Sanusi dari Aljazair (pendiri gerakan as-Smusiyah) (Mummi, 1 983:59) yang nlcnycrukan kepada iJ'iihuddan mcnolak lay lid, bid 'ah, dan khurccfu/. Gerakan "pernbaruan keagarnaan"
-
yang menurut Mu~affar (diacu dnlam
Muzanni, 199358-59] diistilahkan dengan IsIumic resurgence, untuk rnernbcdakannya
-
dengan gerakan pembaruan yang rneniru Barat ini memiliki ciri-ciri yang mirip dengan
gerkan renaissance agama Kristen di Eropa yaitu: Mengembalikan Islam kepada pernhman Islam z m a n Nabi Muhammad SAW dm para sahabatnya, anti fatalisme,
kornwnalisme melawan penjajah (Wertheim, diacu dalam AbdullaXx, 1 974). Selma dalam
abad ke-18, gerakrpn reformis bangkit di Arabia dm India dm selama abad ke-19 gejata reformis $el& rnenjadi ciri m u m di dalam dunia Islam. Gerakan-gerakan yang mewakili pencirian jiwa sejati di pihak muslimin ini, dm selalu disertai dengan metode yeng militan untuk mengenakm ideologinya yang dalm motivasi, isi dm tujuannya rnurni keislaman (Sumardi, 1 982;162). Kecendrungan-kecendrungan anti modernisasi ini diberi macam-macam sebutan
seperti tradisionalisme, konservatisme, revr'vaiisme d m
reaksionerisme: Ciri umum dari semuanya itu adalah suatu penalakan perubahm
modernisasi atas nama Islam yang tpersejarat.1 (Sumadi, 1982:1 641, Periode 19 10- 1945 m e r u p h periode g e b neo-fradisionalis,revivnIis di &lam Islam yang kuat, sejauh itu kecendrungm "aplogetik" laten yang terdapat di dalam madernisme Iiberal awal, juga ikut mew.berikan sumbangannya. Gerakm-gerstkan ini, ztEctivis dalam ethos,
mengambil suatu sikap perlawanan terhadap liberalisme, mudernisasi dan diatas segalaplanya terhadap mudernisme sebagai suatu upaya intelektual untuk merenungkan,
mensxfsirkm kembdi tradisi dalam syarat-syarat masa kini (Sumwdi, 1882:164).
Organisasi Persaturn Isim didirikan di Randung pada tanggal 12 September 1923
oleh KH. Zarnzarn dan KH Muhammad Yunus, yang keduanya berasal dari Palembang (Wifdan, 2000:25). Kedua orang ini sebenarnya berlatar-belakang pedagang, tetapi
memi f i ki pengetahuan Islam y ang luas, KH Zdlmzarn (1 894-1 952) pernah belajar a g m a di Durul Uurn Mekkak Saudi Arabia sellima 3,5 tahun dan rnemiliki hubungan dekat
dengan Syaikh Ahmad Soorkati (kelak menjadi pendiri Lcrnbaga Al-Xrsyad a/Islumijyah). Sedangkan KFI Moharnrnad Yunus mendapat pendidikan agama secwa tradisianal tetapi menguasai bahasa Arab, Kekayaannya rnembuatnya sanggup rnembeli
kitab-kitab agama yztng ia butuMran, kelak kith-kitab tersebut di berikan pada anggota-
anggota PERSIS setelah didirikan (Noer, 1996:96).
Nama Persatuan Islm scndiri diberikar, untuk r n e n g h k m mh ijtr'haddm jihad, bemsaha sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita ymg sesuai dengan kehendak orgmisasi, yaitu : Persatuan pernikiran Islam, persatuan rasa Islam, persaturn usaha Islam, dm persaturn suara Islam. Bertitik tolsik dari persatuan pernikiran, rasa, usha, dm suara Islam itu makajam 'iyyah (organisasi) itu dinamakan Persaturn Islam (Wildan, 2000:34). Proses pendirian organismi ini digambarkan oleh Rosidi (diacu dalam Wildan, 2000:30)
Di kota Bandung terdapat sebuah gang kecil yang letaknya sebelah selatan Jalnn Rcrya Barat sejajar dengan jalan raya itu. Ujung Timur gang itu berakhir di gang Kote, sedang ujung Baratnya di gang Sutur. Gang itu sendiri dinamakan gang BeIdarig Pakgade, karena dahulu terletak di belakang Pegadaian Negeri yang berdiri di pinggir jalnn rap. Dalam prcakapan sehari-hnri oang biasanya rnenyingkntnya dengan menyebut gang Pakgade saja, Di kiri kanan gang yang boleh dikatakan pendek itu, terdapat nrmah-rumah sederhana, sebagian setengah batu, sebagian Iagi dari kayu dengan dinding anyaman barnbu, yang dihuni aleh orang-arang "bebas", yaitu para gedagang dan para pengusaha kec ii, tukangtukang, walaupun ada juga ppegawai rendah pemerintah a~!tauburuh perusahaan swasta yang tinggal disitu. Letaknya yang masih di lingkungan p a w ( p a r Baru dan Pasar Babatati, letaknya tak jauh di wkrang Utara jalan raya), turut memberi warna terhdag orang-orang yang menjadi penghuninya. I)i gang Betakang Pakgadt: juga yang tinggal bukan hanya orang Sunda sajtja. Disrtna ada orang
Palembang, Jawa dan Keling. Hanya Cina yang tidak ada, karena orang Cina terpisah pernukirnannya di Pecinan. Meskipun kelihatannya gang Belakang Pakgade tersebut tidak ada bedanya dengan puluhan gang Iainnya di kata Bandung, sepefii gang Durman, gang Kasmin, gang Alipin, gang Pangampaan dan lain-lain. Namun, gang Belakang Pakgade itu pernah menjadi tcrkenal di seluruh Indonesia, bahkan juga ssarnpai di Singapura dan Malaya, karma dari salah sebuah rumah sederhana yang terIttak di gang itu disebarkan gagasan memurnikan Islam, dengan sembayan, "Kembali kepadu a!-Qur'an dun mSunnah dm membersihbn Islam duri k h u r a i d m bid 'ahyang mengotorinyn ",
Qrgmisasi ini banx mendaptttkan bentuknya yang jelas setelah rnstsuknya dua
takah yaitu A, Hassan (1887-1 9 5 8 ) pada tahun 1926 ketika ia rnengikuti pertemuan di Bandung dan Muhammad Natsir (1 908-1 999) pada tahun 1927 ketika ia s ~ d a n gbelajar di AMS di kota yang sama (!,!amid,
1989:40), Dilahirhn di Singapura A. X.,lassan berdarah
campurzn Indonesia dan India A ynhnya Ahmad (Sinna Vappu Maricar) ~nerupakan seorang pcnuiis dan ahli Xsistrn dan sastra Tamil. Xbunya bcrasal dari keluarga sedcrhana
dari Surabaya, tetapi sang& taat beragama (Naer, 1996:37), .4. Massan pernah belajar pada KH Muhammad Yunus @endiri Persaluan Islam, selanjutnya disebut PERSTS),
walaupun sebelumnya ia telah mendengar tentang pertikaian mtara kaum muda dm tua dalm masalah-masalah agama saat mma mudanya dari ayahnya di Singapura yang mendukung f&mpembaruan dari Muhammad bin AMul W&ab
secara dim-dim. Ia
juga rnembaca kitab-kltab syaikh A h a d Soorkati pimpinan ai-Irsyad (Noer, 1996:99).
Tokoh kedua PERSIS addah tokah intelektud muda Dr, hlrukamrnad Natsir,
Lahir di Aiahan Panjang, Sumatera Barat dari keluarga seorang pegawai pernerintah,
Natsir belajar agama beraliran pembaruan sejak kecil di Solak, Sumatera Barat (Noer, 1996: 100). Setelah rnenamatkan AMS (setingkat SMU s e h g ) ia mengajar agama di
HIK (sekulafi
gum) dm MULO (setingkat SMP), iapun &if
rnengikuti pengajian-
pengnjim yang diselenggadm oleh A. Hassin. Majalah PERSIS, t'emkla lslam +
memberikan kesempatan padanya untuk rnengeluarkan pendapatnya (Noer, 1596: 100).
Dari diskusi-diskusi diantara kedua tokoh tersebut, maka Natsir pada tahun 1930
rnendirikan sebuah lernbaga pendidikan Islam dengan sistim pendidi kan Heianda dan ditarnbah pendidikan Islam, sementara A. Hassan pada t h n 1936 mendirikan pesantren
khusus untuk orang dewasa yang telah dapat membaca Arab dan Latin (Hamid, 1989:40), Pesantren iniiah yang keiak menjadi cikal bakal pesantren PERSlS di berbagai dacrah di
Indonesia saat ini. Pesantren ini kemudian dipindahkan ke Bangil, Jawa Timur, ketika A.
Hassan pindah kesma dengan rnembawa 25 dari 40 siswa dari Bandung (Noer, 1996:102), sernentara pesantren di Bandung diserahkan kepada KH. E. Abdurrahman (Hamid, 1989:4 1). P i n d h y a A. Hassan ke Bmgil disinyalir karena terjadinya perbedaan
pendapat dengan W. E. Abdunahman (salah seormg sahabatnya). KM. E Abdurrahman addah, yang kelak mernimpin Persaturn Istam Bandung, sementarst A, Hassan rnernimpin PERSIS Bmgil, Jawa Tirnur, Pada masa sesudahya PERSIS Bandung dm PERSIS Bangii kemudim dapat disatukan kembali oleh KH, Latief Muchtar, MA, pernirnpin PERSIS periode Iretiga.
Berbeda dengan aliran pembaruan lainnya semi Muhammadiyyah dm al-Xrsyad yang menggumkan metode dialog tenang dm d a d , PERSIS rnenggundcm cara ymg
brbeaa dm unik, yalcni melalui perdebatan dm palemik (Naer, 1996:103). Metode ini mmyebabkannya menjadi cepat dikenal oleh masyarakat, k a n a perdebatan dilakukan
dengan terbuka dengm rnengundang m a yarakat luas, W a n jadwalny a d i t e r b i t h
dalam majalah Pembela Islam dm:al-lisan (Wildan, 2000:s 1). Organisasi ini menjadi terkenal setelah menerbitkm hnsil-hasil diskusi mereka dalm berbagai majalah seperti :
-
Pembela Islam (1929-19351, al-Fam (1 933-1 9351, Soal-Jawab (I 93 1 19401, ai-Lisan 1
(1935-1 942), at T q w a : dalam bahasa Sunda (1 937-1941), L a s h Islam (19371, dan alHihm (1 939) (Hamid, 1989:4 l).
Dianma perdebatan yang penting ymg per&
dilakukan adstlah dengan
keiompok A h a d i y yab Qadyani (yang pernimpinnya Mirza Ghulm Ahmad dari Lahore,
India mengaku sebagai nabi ke-26) pada tahun 1930 dengan tema memperdebatkan
kcyakinan-keykinan aliran Ahmadiyyah seperti Ireyakinan rnereka tentang adanya nabi ke-26 daIm etl-Qur'an, dm dengan Nahdhatul UIarna dl Ciledug Cirebon tahun 1932 dm di Gebang tahun 1935 diseputar permasal&an penambahan-penmbahm dalam aqidah
(seperti ~ahlilansetelah kcmatian, nujubbulanan, dan sebagainya) dan ibadah (seperti
membaca niat
satit
shafat, qunzar shubuh, dan sebagainya) b&an
debat politik juga
dihkukm dengm kelompok mianalisme dsui Persaturn Muslimin Indonesia (PERMX), scrk debat antar agama dengm kelompok Seventh Day Adventist daiam rnasalah
ketuhanan dm kebenaran agama masingmasing (Naer, 1996:103). Perdebatan juga
dilakukan dengan para intelektuai Belanda, seperti Dier Huis, Eisink dm Prof. Shoemaker, Yang disebut terdchir b&m mas& Islam dm menjadi sahabat A, Nassm serta menjadi co ediiiror buku Cultuwr Islam bersarna M. Natsir (Anshary diacu ddam
Wildan, 2000:57),
Pada mass pndudukan Jepang organisasi ini kurang berkembang karena takohtokohya fseperti A, Hassan, M, Natsir, Isa Anshari dm Rusyad Nurdin) dianggap
menentang pemexintahan Jepang, terutama terhadap tradisi penghomatan ;lepang sei-
keirei (rnernki harmat kepada Kaisar Jepmg dengan menundukkm badan 90' ke arah Tokyo) (Hamid, 198934 1).
PERSlS dihkukan u teh pemerintah Jepang, tetapi
keikutsertaan A. Hassan dstlam MlAI fMajIis IsIam A 'Id Indonesia) bersma NU dm
Muhmmadiyyah. Kemudian ia diangkat sebagai Ketua Pernbelaan XsXam dalam
organisasi tersebut; sexta keberhasilan M. Natsir membentuk Majlis Islam yang statusnya
semi pemerintTih dm berhasil menyebarkan muballigh PERSIS sampai kc. pelosukpelosok, menrpakan suatu kiprsth PERSlS saat itu (Wildan, 2000: 102-1 03).
Didirikmya MaJ'iis Syura ' Muslimin Indonesia (MASYUMI) pada tanggal 7 Nopemkr 1945 rnempakan lztngkah baru bagi PERSIS untuk rnenyusul para
pendahulunya, Muhammadiyyah dm NU (ymg telah lebih dahulu betgabung dengan MASYUMI), untuk berkiprah di palitik (Boland, diacu dnlam Wildan, 2000:105). Saat
itu kepemimpinan PERSlS dipegang ,oleh KH Isa Anskari (1916-1969). Pada masa
kepemimpinannya dia dapat memmpersatukan mtara dua tokoh besar PERSIS yaitu A. Hassan @impinan PERSIS Bangil) dan KH, E, Abdurrahman (pirnpinan PERSXS Bandung). Namun semenjak A, Nassan wafat dm digantikan oleh Abdul Qadir Hassan
@utermya), hubungm antara kedua pihak itu rnenjadi kurang hamonis (Hmid,
1989142-43). Kiprah PERSIS pada periode ini lebih banyak bergerak dalam politik (di
MASYUMI) dan mcnghadapi persodan palitik daIam negeri yang belum stabil, seperii palemik berkepmjangan tentang dasar negara, idiolagi NASAKOM, dan serangm lmgsung terhadap komunisme (Wildan, 2000:127). Periode keprnimpinm PERSIS ketiga dimulai dengan rerpilihnya Kt{. E. Abdurrahman sebagai pirnpinan pusat pada tahun 1962, setelah sebelumnya tcrjadi perbedaan yang tajam antara kaum tua (yang cenderung pa& pol itik praktis, dipirnpin
oleh KI-I. Isa Anshari) dengan kaum muda (yang cenderung pada kembali
kg.
khittuh
sebagai ORMAS, yang dipirnpin oleh KH. E. A b d u r r h a n ) (Wildan, 2000:146).
Kepernimpinan KH. Ed Abdumahrnan selain disibukkan dengan kondisi politik negara
saat itu (G-30-S PKI, rehabilitasi MASYUMf); tantangan ekstemal, dengan maraknya berhgai dim-aliran "sempalm" Islam, seprti Islam Jama 'ah Dam/ Hadits, Inkarus
Sunnah, kelompok Isa Bugis ; juga peningkatnn soliditas internat di tubuh PERSlS sendiri, sehingga cendewng terjadinya perlambtan dalam ekspansi dan keluarnya PERSlS dari &tifitas politik praktis (Wildan, 2000:156). Demikian kcat kecendrungan
soliditas internal tersebut sehingga kepernimpinan PERSIS terpolarisasi pada KH. E. A M u r r h m , baik sebagai Keturn PP PERSIS, pimpinan pesmtren dan sekaligus
rnerangkap ketust Dewan Hisbah (Iembaga fatwa PERSIS) (Hamid, 1989:44). Masa kepemimpinan keempat PP PERSlS ditmdai dengan rneninggalnya KI,,I,E. A b d u r r h a n dm diangkatnya KEI. Abdul Latif Mukhtar, MA sebagai ketum PP PERSlS pada tzihun 1983, Berbcda dengan para pendabulunya, ia tampil lebih elegari dan low
profile
(Wildan, 2000:199), Jabatan pimpinan pesantren dan Dewan Hisbah
didelegasikannya pada orang fain, sernentara ia berkonsentrasi rnerencar~akanmendirikan pesantren tinggi PERSIS di Bmdung (Hamid, 1989:45). Pada masa ini, PERSiS kernbali
memasuki kancah palitik praktis dengan masukny a u s t a Lati f sebagai caleg Partai Persatuan Pernbangwan untuk dacrah pernilihan jabar, wafaupun rnendapat penolakan
dari kalangan muda PERSIS (Wildan, 2000:205-206). Era kelima dari kepemimpinan PERSIS dimulai saa; wafatnya ustaz tatif darr diangkatnya KH. Drs. Siddiq Amien, MBA sebagai ketua umum PERSES. lJstaz Siddiq
terpilih pada Musyawarah Khusus PERSIS pada tanggal 27 Oktober 1997. Masst kepernimpinmya diwarnai dengan situasi p l i t i k ymg tidak rnenencu pasca r u n t u h y a
~ z i mSoehslrto (Wildm, 2000:208), Pada tahun I999 ymg lalu, kiprafi politik PERSIS menjadi Iebih intensiE dengan rnenyalurkan aspirasi politihya ke PMai Bulan Bintang
serta rnengmtarkan Keturnnya rnenjadi anggata MPR-RI dari utusan golangan (Wi !dm,
5.1.2. Sejarah Pesantren Persstuan Islam Tarogong
Pesantren PERSlS Tarogong didirikan di atas tanah seluas 23.930 rn2 di jalan
Terusan Pembangunan nomor 1 Garut, terdiri dari korn21eks sekolah 3.600 m2,komplek asrarna putra 4.000 m2,komplek asrarna putri 3.000 m2,kornpleks mesjid 3.100 m2 dan sisanya adaiah kebun, sawah sena lapangan seluas 10.230 mZ.
Pesantren ini bernornor urut-76 (tradisi PERSXS adalah mernberikan nomar dari setiap pesantren yang dibangun di selufuh Indonesia secara berunt~ansesuai ururan
pendiriannya) yyang bcrlo kasi di J1. Tcrusan Pcrnbangunan I., desa Rancabogo, Kecamntan Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barrtt. Pesantren ini rnulai dibangun sejak tahun 1978
pada sebidang tanah wakaf wwga PERSXS Ganrt serta kctwn muslimin iainnya, Rintisan pesantren sebenmya sudah, ada sejak t&un 1959 yang hrupa sebidang hnah dcngan
kntuk: madras& 6 lokal, Seorang warga1 yang menyaksikan awal masa pendirian pesantren ini menuturkan sebagai berikut ; Kakak saya pak Haji Memen stdalah petani yang awal mernbuzlt madrasah ini senilai 90.000 rupiah setuns I20 rumah wabu itu tahun 1955, semua santri yang belajar masih gratis, sampai-sampai rnasyarakat yang masuk adaiah karma ingin tahu berkata : Aya ugama a n y di Rancabogo teat kudu make duit (ada agama bnru di Rancabago yang klajamya tidak perlu dengan uang-pen). Saat pak Memen ke Mekkah, makn pak Aman Snhuri (suami snya) rneneruskan rnernbantu psrtntren ini dengan kiairtya pak Zainuddin, tanah masyarakat waktu itu dibeli sedikit demi sedikit cfengan dianjuk (dicicil).
'
Ibu Rohanah, istri dari pak Aman Snhuri (dm)pemilik tanah pertarna datl pendukung pesmntren pada masa awal pendiriannya.
Berdasarkan wawancara dengan para sesepuh pesantren2, rintisan pesantren
tersebut yatlg merupakan asai-mula masuknya aliran PERSIS di Kabupaten Garut, oleh scbab itu ia menjadi pesantren I'EItSLS pertama di Kabupaten Garut, dcngan nama
pesantren at-'Faqwa PERSIS setingkat madrasah Xbtida'iyyah, dipimpin oleh ust. Zainuddin Masdiani ( a h ) searang ustaz kelahiran Banyuresmi, Pungkur (Garut) bersama-sma ust. Nanang Syaifuddin (alrn).Tahun 1959 ust. Nanang rnengundurkm diri
karena perbedaan pendapat dalam rnasalah fiqih (ust Nmmg berfaharn NU sehingga ia tidak sependapat dengan ust Zstinuddin) sehingga madras& dipimpin oleh ust. Zainuddin
yang dibantu oleh ust. Syihabuddin (asa.1 Yogya lulusm PGA yang ditugaskan di Garut) dan istrinya ibu ust. Aminah Dahfan Syihab (ayah Arab dan ibu Gstmt) sejak tahun 1960.
Pada tahun 1964, ikut bergabung beberaprt orang anggota rnajlis ta'lirn ust. Zainuddin dari k r a h Bentar yang diantaranya terdqat dua orang bernarna ust.
Jamduddin dm ust. Komaruddin AS yang mempakm dua orang pedagmg terkernuka
dm memiliki mak buah banyak, yang diantarmya adalah para aghniya (orang kaya). Ust. Jamduddin rnenyatakan rnasuk PERSIS dm mernbeIi tmah di daerah Bentar dan membuat rnesjid dan pesantren tiga lakal dm asrama putri pada fahun 1965. Ust. Kamamddin (rekan ust, Jamaluddin) bukan pula seorang berlsttar-belkang pesantren tetapi ahli dalam orasi. Ia mulai rnengisi a c m soal-jawab masalah-rnasalah agama di
radio mini broadcasting (mini BC) di Garut, sehingga banyak masyrtrakat yang rnendengarkm menjadi tertarik dan banyak ywg rnenyekolahkan anaknya di pesantren Bentar. Sampai s a t ini pesantren PERSIS Bentar (yang saat ioi dipimpin oleh ust. Drs. Entang Muhtar) inenjadi sdah satu diantara tiga pesantren PERSIS terbesar di G m t , Y~iitu ibu Aminali UahirIn Syihab, isrri Drs. Syihabuddin salah seoray pendiri pesantntren PERSIS Tarogang, ustaz Yusuf Basyari dan ustm Yusuf Hidqat, kedunnya rndalah sesepub pesantren yang menyaksikan pendirian pesantren ini.
selain pesantren PERSIS Rancabgo (yang le'oih dikenel dengm pesantren Tarogong)
dan psantren Rancabango (yang dipimpin oleh ust. Aceng Zakaria). T&un 1978 pembmgunan pesantren di Rmcabogo dilanjutkm dengm bantuan dari KE.3. E, Abdurrahmm dm KH. Latif Mukhtar (keduanya dari PP PERSIS). Kedumya damg ke Dr. M. Natsir yang rnengusahakan bantuan dari kerajam Saudi
Arabia senilai 62 jura saat itu. Sehingga dapat d i h g u n sebuah pesantren diatas tanah seluas 2 Ha, yang diresmikm pada tanggal 15 Mei 1980 oleh KH. E. Abdurrahman mewakiii PP PERSXS dm Mr, Mah. Rwm (mewakili Dewan Dakwah lslmiyyah IndonesidDDfI), karena DR*Natsir (pimpinan DDII) terkena cekal oleh pemerintah, sehingga ti@
boleh tampil dalam acara-acicara umwn. Setelah wafatnya ustaz
Syihabuddin padst tahun 1993 sampai sekarang, pesantren ini dipimpin oleh Drs.
M u h m a d 'Xqbal Santuso (putera suiung ustaz Syihabuddin dm ibu Aminah Dahian). Saat ini sudah terdapat I8 pesantren dm 22 cabang PERSlS di Kabupaten G m t
(dengan anggota rtlrtif sejumlah 2000 orang), dimma 5 diantuanya sudrth rnemiliki
mu 'allimin ((sekulah setingkat SLTAA), yaitu pesantren Bentar, Rancabago, Rancabango, Samamg, Cikajang dm Wanaraja.
dari pesantren addah untuk : (I) Mengembmgkm dan memberdayakan potensi
jam 'ijyah demi terwujudnya jam 'ijryah sebagai shmrrcrtun musaghgharatwn mil Islam wa
kikmatuku a1 Asma (Mini~tturIslam dm h i h a h n y a ) , (2) Meningkatkan pemaharnan dm pngmalan keislaman bagi mggota Mzususnya dm umat Islam pada umumnya sehingga tercipta barisan ulama (ilmuwPm), zu'ama @ernimpin), ashabun (sahabat setia) dan
hawarijyin @enr?ukung) Islam yang senantiasa iiti~um(kamitmen) tcrhadap risalah All&, (3) M e n i n g k a h kesadaran dm pemberdayaan anggota khususnya dm m a t
Islam pada umumnya ddam bemuamalat secara jama'l (bersma-sarna) delam setiap aspek kehidupan. Setiap anggota PERSIS dirnanapun waji b melaksanakan tuntutan kewajibannya
sebagai anggota, terdapat 12 Xcewajiban sebagai berikut yaitu : (1 ) Mempelajari dan mengamdkan qanun lxsasi (anggaran dasar) dan qunun dakhili (anggaran rumah-tangga) Persatwan Islam sebrtgai landasan perjuangan, ( 2 ) Menjauhkan diri dari perbuatan rnunkarut, mahiat, upacara-upacara bid'ah dan lain-lain kegiatan keagamaan cii l u x tuntunan al-Qur'an dm as-Sumah, (3) Mentaati imamah, imaruh dan rneleksanakan
taushiyyuhnya seiama sejalan dengan al-Qur'an dan as-Sunnah, (4) Mengikuti dan
membantu kegiatan-kegiatan jam 'iyyuh secara iangsung atau tidak langsung, ( 5 )
Mempertahankan, memelihara dan mengembangkan nama baik jun? 'iyyah khususnya, serta kehormatm Islam urnurnnya, ( 6 ) Menjsldi uswufunhasa~lahdalam segaIa ruang daxl w&tu sefalcu muslim yang taat dm baik, ( 7 ) Menjadi ashubun dan h a w u r i f l u ~ Xslarn ~
dengan menyediakan harta dm jiwa raganya untuk membela Islam, (8) Mengusabakan
keikutsertaan anggata keluarganya d a l m keegiatan jam'iiycrh atau yang ada kaitan dengan jam'iyytrh, (9) Mengembangkan pernahaman a]-Qur'an dan asSunnah
dilingkungan tempat tinggai dm atau di lingkungm kerjanyzt, (10) Berusstha mengikutsertakan keluargmya mernakmurkan lernbaga pendidikm Persatuan 'Islam, (1 1) Mengajak orang lain yang sepaham untuk rnenjadi anggotst Persatuan Islm, (12)
Mernbayar infaq bulzlnan anggota sesuai ketetapan Pimpinan Pusat.
5,2,2. Sistem Pendidikan di Pesantren PERSXS Tarogang Saat ini pesantren PERSES Tarngong rneaduduki lahan seluas 29.930 1x2, yang
terdiri dari kompleks sekolah 3.600 m2, kompleks asrama putra 4.000 m2, kompleks asrama putri 3000 m2, kompleks mesjid 3,100 m2, sisanya berupa kebun, sawah dm
lapangan olahraga seluas 10.230 m2. Pesantren yang telah rnemiliki gudusarr'dz
sejurnlah 104 orang d m karyawan sebanyak 29 orang ini juga dilengkapi dengan sarana yang cukup lengkap, seperti Mesjid, ruang kelas (untuk RA/TK, Diniyyahlsetingkat SD, SD Islam Terprtdu, Tsanawiyyald setingkat SMP, Mu'allimidsetingkat SMU),
perpustakaan, asrama (putra-putri terpisah), pot iklini k, kapontrcn (koperasi pondok pesantren), lapang olahraga. Jurnlalx santri
RA 209 omg, SDIT 205 orang, Diniyyah
295 orang, Tsanawiyyah (616 orang tdk mondok dm 306 ormg mondak) Mu'allimin (327 orang
tdk
dm
mandak dan 150 orang mondok) dari berbagai dacrah di
Indonesia. Jurnlab santri dari masing-masing tingkat dapat dilihat pada Tabel 3.
Gambar 5. Penyebaran Daerah Asal Santri Pesantren PERSIS Tarogong, Tahun 2000
W Santri
Gambar 5, Penyebran Daemfr Asal Santri Pesantren PERSlS Tarugang Tahun 2000
Mata pelajnrm pokok pesmtren meliputi : Aqidah, aklxlaq, al-Qur'an, al-Hadits,
Syari'ah, Bakasa Arab dm Tarikh. Pada program SDIT, Tsmawiyyah dm Mu'allimin
dikdkan mata pelajaran yang sama dengan sekulah m u m (SD,SLTP, SMU Urnurn). Sementm para pengasuh dm asaridi merupakan lulusan dari pandak pesantren (tingkat
Mu'allimin) dm ada pula ymg telah melanjutkan ke berbagai perguruan tinggi dalam dm
Iuar negeri (STAIPI, LXPIA, IAM, IKIP, Unpad, Unisba, UII Pakistan, Universitzts Islam Madinah). Tujuan utama pendidikan di Pesantren Persatuan Islam Tarogong adalah urttuk terbinanya insan yang berakhlsrqul karimah yang tafaqquh $ddin (mendalami agama).
Kurikulum pesmtren rnerupakan upaya rnenerapkan kaidah pendidikan modern yang disesuaikan dengm sistem pendidikm Islam. Kegiatm pendidikan oleh karenanya dititik-
Ixratkan kepada pernbinaan &laq serta pemahaman dan pengadan Islam agar sesuai dengan tuntutan al-Qur'an dm as-Sumah.
5.2.3. Pesantren PEMXS Tarogang wntarmn Purifikasi dan Pernbaharuan
Berdasarkan pengamatan di lapangan, pesantren PERSlS Tarogong sebenarnya
meiakukan dua jenis kegiatan ymg sepintas nsunpak: sangat bertolak-belakang.Pada satu pihak: pesantren ini mel&ukeur gerakm purifikasi (pernumian) ajarstn Islam, sernentara
pada sisi yang lain juga rnelkukm Atifitas pembaharuart d a l m pemahman ajaran Islam.
Gerakan pernumian y m g d i l & h temtama pada hal-ha1 yang berkaitan dengan dasar-dasar ajaran dan keykinan Islam (aqidak Islamiph), yaitu dengan berusaha mengembalikm pemahaman ummat Islam kembali pada ajaran aqidah Islam sebagairnana yang difahami pada masa Nabi Muhammad SAW, yang mumi dan bersih dari berbagai tambahan serta kontamimsi budaya dm tradisi y m g bersumber dari agarna dm kepercayaan lain sebelum Zslam di Nusantara ini. Berbagai tambahan tersebut baik
berasal dari ajarm animisme dm dinamisme seperti sesajen (memasang padi
sat
mernbangun atap rumah, rnenanm keprtla kerbau saat mernbangun jernbatan dan gedung)
dan selamdtan pada momen-mamen pergmtictn dafam icehidupan (nujuh bulanan srtat wanita hamii, sirman saat pengantin akan menikah, nujuh harilempat puluh haril seratus
harilseribu hari saat seteIah kematian, dsb). Berbagai kepercayw tersebut dinarnakan 1'BC (Takhuyytll, Bid 'ah dan Chumfar) oleh PERSiS untuk menunjukkan bahay anya terhadap kcyakinan keitnanan scorang inuslinl dcngan mcnyamakannya dcngan trahaya
penyakit TBC (luberkulvsi~) terhadap fisik rnanusia.
Gerakstn purifikasi ajarsln Islam lstinnya yang dilakukan oleh pesantren PERSIS Tarogong adalah dengan berusaha mengembaii kan pemhaman dm peiaksanaan i bad&
kaum muslimin kembdi pada cara pelaksanaaxl ibadah yang diiaitukan oleh Nabi
Muframmad SAW. Dengan berjalannya waktu dm m a n dari generasi ke generasi, pengamalan ibadah dalarn Islam (seperti praktek shalat, micat, puasa dan hajji) telah
bmyak mengalmi pnambahm dan perubnhan dwi aslinya. Diantara berbagai penambahan dalarn hd shalat misalnya yaitu dengm merrambahkan pernbacm niat sebelum shalat (rnernbaca ushalii), penambafim doa setelah rnernbaca a!-Fatihah dm
sebelum rnernbaca ramin, rnembaca sayyidina saat rnembactca shalawar Nabi SAW, meiakukan shalat Rebo Wekasun, shalat Mishfu Sycr 'ban, dsb, Penarnbahan dafarn ibadah
puasa adalah dengan rnenambahkan berbagai pass yang juga tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti melakukan puasa saat tanggal 12 Rabi'ul AwwaI,
puasa pada hari kelahiran, pati geni (puasa sehari semalarn), puasa kungkum (berendam dalarn air sedalam lehec semalaman), dm sebagainya. Semua praktek tersebut rdngat ditentang ofeh aliran PERSIS, dan setiap bentuk ibadah senantiasa dl kernbaf ikan sebagaimana prakteknya dimasa Nabi Muhammad SAW tanpa ditambah dan dikurangi. Sementara gcrakan pembaharuan yang dilakukan aleh pesantren adaiah pada
bidang-bidang yang bukan temasuk kedua ha1 di sttas (bukan temasuk aqidah dm ibadah) melainkan ymg termasuk daiam aspek mu 'ammatah (kehidupan sehari-hari yang
dibo1eMan untuk dikembangkan dm diperbaharui). Dalam hal tekriis belajar mengajar, di psmtren ini menggunakan sistem JJ (Jmuari-Juii) da1am tahun a j a m baru dm penerimam santrinya, tidak menggunakan sistern SS (Syawwal-Sya'ban) sebagaimana di psantren PERSIS lainnya. Ha1 ini saat ini telah diterima dm dijadikan keputusan PP-
PERSIS untuk dilakukan di semua cabang PERSZS, Hal lain yang dilakukan adalah pernbaruan dalam ha1 nama pefajaran, sepeei bahasa Arab (di pesantren lain masih
dipisah-pisah seperti Nahwi~yah,Tashrif; I'lal, Lughah), hadits (di psantrcn PERSIS lain rnasih menggunakan nama kitabnya yailu Bukhari), dan syari'ah (di pesantren PERSXS lainnya masih menggunakan nama kitab yaitu Bulughul Muram). Semangat heatifitas tersebut demikian kuat terlihat dari sernmgat para guru untuk menernukan
inovasi baru, Rencana p e m b a b a n yang &an dilakukan adalah dcngan memasukan pelajaran olahraga dan kesenian dalam kurikulum (di pesantren PERSIS fainnya befum di fakukrtn).
Semangat pernbaharuan tersebut bahkan narnpak di dalam kidang keagamaan. Tidak sepert i di pesantren PERSIS lainnya, pcsantrcn Taragong cukup terbuka untuk rnenerima perbedam dalam ha1 ibadah sepanjang ha1 tersebut berdasarkan dalil (ikhiilaf
fiqh). Dari hasil wawancara sebagian besar para asatidx dan santri rnernbenarkan dan
dapat rnernberikan contah tentang krbagai rnaalah yang menimbul kan perbcdm pendapat dikalangan para ahli fiqh terdahulu, seperti pembacaan basmatah dalam fatihah (di pesantren PERSIS lainnya tidak mernbaca basmalah, sementara disini membalehkan
ng membaca maupm yang tidak), menggerak-geraMcm j ari telunjuk saat rnernbaca tasyahud shalat (di pesantren lain ha1 ini meruprtkan k e h m a n sementara di pesmtren ini
ada yang rnenggerakkanjarinya dm ada yang tidak), dm sebagainya.
Semangat pernbahamrtn tersebut terjrndi menurut peneliti bisa disehabkm oleh 2
hal. Pertma, tidak adanya figur kharismatis di pesantren PERSIS Tarogong (sementara
di pesantren PERSIS Irtinnya di Garut dipimpin oleh figur kharismatis yang keagmaamya disegani &lam arganisasi PERSIS tingkat nasianal), &an kedua, walaupun
secara kcagan~aanpimpinan pesantren Tarogong lid& ddifigwkan, tetapi pada sisi ilmu
pcngctahuan modern pimpinan di pesantren ini rnengenyam pendidikan formal yang
cukup tinggi, yaitu sarjana ( S l ) lulusan dari Univcrsitas Indonesia. Xa juga n ~ n t a i aktifis l
organisasi HMI, Pendidi kan dm akti fitas dafam organisasi telah rnernbuat Cerbukanya wawasan ke depan bagi seorang pimpinan pesantren di pedesaan, Faktar kurang
menanjol nya pamar keulamaan pi mpinan pesantrcn menj adi kan suasana di Tarogong sangat, demohatis dm egaliter, Sementwira falctor pendidikztn umum yang tinggi sangat
mendorang terhadap berbagai pengembangan dan penerimaan terhadap teknologi dan inavasi baru, fxal mana sangat rnendukung untuk terjadinya pembahman dm
rnodernisasi.
Sejarafi Persatuarn Islam (PERSIS) di Indonesia mentpakan salah satu dari 3
amas Islm terbesat di Indonesia saat ini, aliran ini rnerupakan aliran gerakan kebangkitan (religious revol~rion)di dunia Islam yang dwi as@k pemikirm berhaiuan pembarudmodernis (tajdiid) yang sangat dipengamhi oleh Jamaluddin &Afghani,
sementm dari a s p k keagamm berfabam pernumian tauhid ymg dimatori oleh fbnu Taimiyyah dm Rlhammad bin AMul Wihhab. Organisasi PERSIS didirikan dengan tujum kernbalx' kepada al-Qur'an dan as-
Sum& dm mernbersihkan
Islam dari khurafui dan bid'uh yang rnengoturinya.
Qrganlsasi ini mmdapatkan bentuknya yang jelas dengan rnasuknya 2 tokoh, yaitu A.
Nassan sebagai pemberi dasar keagmaan dan M.Natsir yang memberi bentuk dalam ha1 I
pendidikan dm politik.
Aliran PERSIS menjadi terkenal karena rnetodenya y m g unik dm berbeda dengan aliran lain, yaitu menggunakan cara debat terbuka d m puiernik. Kiprah PERSXS periode awal banyak krgerak di bidang politik praktis, yaitu menentang pendudukm Jepang dan pasca kemerdekstan berafiliasi dengm partai MASYUMI, pada priade
selanjutnya PERSIS kembali ke khr'ttahnya sebagai QRMAS Islam dan melakukan
kansalidasi internal s e a ekspansi ke berbagai daerah di Indonesia. Pesantren Tarogong menrp&an salt& satu dimtara pesantren PERSlS tertua,
sejaian dengan induknya yaitu ORMAS PERSIS, maka pesantren ini didirikan dengan
misi memberantas TBC (Tak.hayul, Bid'uh dun C*kura=ul)di rnasyarakat. Saat ini pesantren ini merupakan pesmtren PERSIS terbesar di Garut selain pesantren Bentar dm
Rancabango. Sistem pendidikan di pesantren ini dilengkapi dengan sekolsth (Raudhatul AfkfallTK,
Divifyaklsetingkat
SD, Sclcolak
Dasa
trslam
TepaddSDIT,
Tsanuwi~ahlsetingkat SLTP, Mu 'alliminlsetingkat SLTA), perpustakaan, lapangan oldxagst, poliklinik dm kopontren. Dengm jurnlah santri pada tahun 2000 untuk yang
sekolah sebanyak 836 orang santri dm 8 J 6 orang smtriwati serta yang mondok sebanyak 264 orang santri dm 192 orang santriwati.
Tujuan utama pndidikan di pesantren ini addah terbinanya insan yang brakhlaqul karimah yang rafaqquh fiddin frnendalami agarria), sehingga kurikulum pesantren merup&an upaya rnenerapkan kaidah pendidikan modern yang disesuaikan dengan sistem pndidikan Islm,
Dari sisi perubqhan sosial, pesmtren Tarogong dapat melakukan 2 aktifitas yang hrbeda sekalig~ts, yaitu gerakan pernumian dm gerakan pernbaharuan, Geraican
pernumian dilakukan pada bidmg-bidang ymg asasi yang tidak boleh berubah daiam ajaran Islam yaitu aqidah
dm ibadah. Sernentara pernbaharum dilakukan pada hd-ha1
ymg rnenyangkut rnasalah mu'amalah sehari-hari yang sangat dimungicinkan untuk
dilakukan pengembangan dm pembaharuan.
