PENDEKATAN 'GEOGRAPHICAL 1NPORMk"ION SYSTKM'
DL DALAM PELAYAHAH KESEHATAN
ABSTRACT
.-
In order to accelerate solving of community health problems by decision makers and the community, it is very important to t k a n s f e r health information. One of the techids to illustrate h e a l t h problems and d a t a i s i n - - t h e form of tables, diagrams and charts. Those informations could be transfered on geographic map dkveloping Geographical Information S y s t e m [GISI. - !:GIs is a system that disseminate informations through cartagxaphical forms, using codes, numbers and c o l h r s . T h e purpose of GIS in health services is to giverinput for decision m a k e r s to anticipate health services problems which is related to ecologic and space systems in certain area.
GIs enables to describe spread of cases t h e use of health services, health data and planning of placement of health facilities. The application of GIs will assits decision makers to view health problems quicker more precise m d acurate. Key words : GIs ; Cartography; Regional planning
ABSTRAK
Dalam rangka rnempercepat memecahkan masalah kesehatan masyarakat oleh pengambil keputusan, upaya penyampaian informasi kesehatan sangat penting. Salah satu cara untuk memberikan gambaran informasi tersebut adalah dalam bentuk tabel, diagram dan a l u r . Inforrnasi tersebut dapat dipindahkan
pada
peta
qeografi
dan
mernbentuk
GIs
(Geographical Information System). G I s adalah suatu sistem yang dapat mendesiminasikan informasi ke dalam suatu bentuk kartografi dengan menggunakan simbol, angka dan warna. Tujuan G I s dalam pelayanan kesehatan a d a l a h memberi masukan pada pengambil keputusan untuk mengantisipasi masalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan sistem ekologi dan keruangan d i daerah tertentu. GIs memungkinkan untuk menggambarkan penyebaran kasus dan pemanfaatan pelayanan kesehatan, data kesehatan, dan perencanaan penempatan l o k a s i pada fasilitas kesehatan. Dengan menggunakan GIS diharapkan pengambil keputusan akan dapat melihat masalah kesehatan secara cepat, tepat dan akurat.
I. tatar Belakang Masalah. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di samping upaya peningkatan cakupanE diperlukan pula penyampaian informasi kesehatan, dalam rangka mempercepat antisipasi pengelola program terhadap masalah kesehatan yang timbul di masyarakat. Beberapa masalah kesehatan yang sangat d i p e r lukan kecepatan antisipasinya adalah masalah penyebaran p e n y a k i t , kebesadaan
fasilitas pelayanan kesehatan termasuk ketenagaan, dan daerah dengan kernungkinan musibah atau bencana yang paling besar (disaster). Sampai saat i n i banyak cara digunakan oleh para ahli untuk dapat mernberi data yang diperolehnya ke dalam suatu bentuk gambaran sehingga mudah dibaca dan dimengerti pada umumnya, rnisal b e r b e n t u k tabel, grafik, diagram, peta dan sebagainya. Salah satu teknik di dalam geografi m t v k memanipulasi dan menganal isa data secara lebih fleksibel dari iderrtifikasi wilayah-wilayah geografis adalah sistem 'Geographical Information System' a t a u disingkat sistem GIs.
Pemanfaatan G I s di dalam perencanaan pelayanan kesehatan banyak digunakan dalam kaitannya dengan lokalisasi geografis dan pengembangan lingkungan sekelilingnya. Penggunaan G I s di dalam konteks penelitian-penelitian kesehatan dapat didekati dari 2 aspek yaitu :
-
pertama, fungsi GIs d a p a t diterapkan didalam lapangan geagrafi medfs d a n penelitian pelayanan kesehatan.
-
kedua, .GIs dapat digunakan secara rutin kelompok-kelompak data kesehatan, bisa bersifat nasional. Guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan penelitian dari para pengambil keputusan pereneanaan dilingkungan jajaran institusi kesehatan.
Dalam lingkup yang lebih luas lagi data mengenai kecenderungan dari berbagai data kesehatan dapat pula digambarkan ke dalam s u a t u bentuk kartogsafi, dimana se-
belumnya dilakukan analisa t e r l e b i h dahulu untuk mengkaji seberapa jauh data/informasi tersebut dapat dipindah ke dalam suatu bentuk kartografi, sehingga minimal kesalahan penentuan lokasi suatu unit pelayanan kesehatan akan bisa dikusangi. 2,
Maksud dan tujuan.
Maksud dikemukakannya 'GIS ' d i dalam pelayanac kesehatan adalah memberi masukan pada pengambil keputusan untuk mengambil langkah dan menentukan s i k a p dalam mengantisipasi masalah pelayanam kesehatan, y m g berkaitan dengan sistem ekologi dan keruangan yang berlaku di daerah tersebut. Diharapkan dengan sedikit pengetahuan t e n t a n g ' G I s 3 1 dalam pelayanan kesehatan, antiaipasi terhadap masalah kesehatan dapat d i l a k u k a n secara cepat, t e p a t dan akurat
.
3 . Ruang lingkup
Penulisan ini membatasi d i r i pada pengertian tentang 'Geografi' d m faktorfaktor yang perlu diperhatikan dalam pendekatan %ISi dan penerapan "IS' di dalam pelayanan kesehatan. Di samping itu juga termasuk cara nempresentasikan infornasi pelayanan kesehatan d a x i d a t a yang ada dengan rnenggunakan pendekatan ' G f S ' termas u k kelemahannya, mernperkenalkan salah satu pendekatan di dalam pelayanan kesehatan yang relatif j arang dipergunakan. Beberapa ha1 yang dikemukakan d i dalam tulisan ini meliputi bebesapa pengertian tentang 'Geografi', pengertian 'GIs', pendekatan X I S ' di dalam pelayanan kesehatan yang terdiri dari : faktor-faktor pokok yang harus diperhatikan d i dalam
pendekatan ' 6 3 5 ' dan penerapan daPam pelayanan kesehatan,
'GIs'
di
4. .Pengertian pokok.
Yang dimaksud dengan pendekatan 'GIs1 di dalam pelayanan kesehatan adalah suatu proses mulai dari pengmpulan inf ormasi yang berupa data teneang kependudukan, sosial-ekonomi, f isik; keadaan budaya, yang diformulasikan ke:-dalam suatu model dengan pendekatan ekologi dan ,kesuangan. Dari data tersebut dapat.-dihasilkan s u a t u informasi yang berbgntuk gambar, yang dapat d i m d i f i k a s i se6u$l.b dengan daerah (region) yang bersangb-@m, sehingga para perencana program dapat- mengaplika~ikann~a dalam keputusan yang harus diambil. I3 >.. PENGERTIAN DAN PENDiKATAN' 1 .".P h g e r t i a n Geograf i dan Ingurrnation System. a. Pengertian Geagrafi.
'Geographical
Geografi adalah suatu ilmu yang mencari penjelasan bagaimana tata laku sub sistem lingkungan f i s i k di lingkungan .bumi, dan bagaimana manusia menyebakkan dirknya sendiri di permukaan bumi dalam kaitannya dengan faktor f i s i k : : l i n g k u n g a n dan dengan m a ~ u s i a lainnya .-Tu juannya adalah mencari pengertian tentang sistem yang berinteraksi cepat yang mencakup semua budaya manusia dan lingkungan alam di pernukaan bumi ( E . A . Ackerman, 1963 : +
425).
Geografi diarahkan terhadap 2 {dua) ha1 pokek yaitu sistem e k o l o q i dan sistem keruangan. Sistem ekoloqi b e r kaitan dengan rnannsia dan lingkungannya, sedangkan sistem keruangan berkaitan dengan hubungan a n t a r wilayah yang t i m b a l balik dan kompleks ( P . Haggertz, 1965 : 2 ) Dalam h u b u n g a n dengan a n a l i s a k o m p l e k s wilayah dan perencanaan wilayah (regional planning) merupakan aspek-aspek dalarn analisa tersebut. yang d i l a k u k a n secara bertahap d a n terperinci
.
b.
Pengertian System,
'Geographical
Information
'Geographycal Information Systemt atau disingkat G I s adalah suatv sistem yang rnenganalisa infosmasi ke d a l a m suatu bentuk kartograf i dengan menggunakan data yang dikumpulkan pada lingkungan geografis.
Melalui G I s akan dapat memanipulasi dan menganalisa data lebih f l e k s i be1 di dalam mengidentifikasi wilayah - w i l a y a b / lingkungan geografis. Fernanfaatan G I s di dalam perencanaan pelayanan kesehatan banyak digunakan dalam kaitannya dengan lokalisasi pada geografis dan pengembangan lingkungan sekelilingnya, Pendekatan ' G I S ' di dalam pelayanan kesehatan Eungsi ' G I s ' d i dalam pelayanan kesehatan sebenasnya hanya memformulasikan
data-data kesehatan dan kependudukan ke dalarn suatu model, sehingga diaplikasikan pada beberapa kondisi dengan disertai beberapa modifikasinya. Pendekatan yang dilakukan di dalam ' G I s ' adalzh ekologi dan keruangan .
Secara diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
PEM3EKATAN
PENCARIAN DATA
-Model -Kependudukan -Sosial ekonomi --> Keruangan -->
I
-Budaya
FORMULAS1 Model ]
APLIKRSI
--> MODEL
I
I
1 ASPEK
LAIN
a. Faktor-faktor pokok yang h a r u s diperhatikan d i dalam pendekatan 'GIs'. Dalam rangka meduat pola tentang s i s t e m dalarn p e l a y a n a n k e s e h a t a n , terdapat b e b e s a p a f a k t o r pokok yang harus dipeshatikan yaitu (Roemer M, 1981 : 3 4 1 ) . 1) Latar belakang historis.
Yaitu yang memuat pertambahan penduduk maupun penyebarannya di mana di satu pihak semakin padatnya penduduk di satu wilayah, sedang di
pihak lain sangat jarangnya jumlah penduduk di daerah tersebut. Kepadat a n yahg makin tinggi menyebabkan menjalarnya penyakit menular, sehingga upaya sanitasi khususnya pen i n g k a t a n kualitas air perlu mendapatkan prioritas utama. 2) Taraf pertumbuhan ekonomi.
Disadari bahwa kekuatan ekonomi suatu masyarakat sangat menentukan tingkat kemampuan dalam menumbuhkan dan menyelenggarakan bagi sarana pelayanan kesehatan seperti dokter, Rumah S a k i t dan fasilitasnya, obatobatan, dan sebagainya. Di samping itu juga k e k u a t a n ekonomi suatu rnasyarakat, juga mampu meningkatkan partisipasinya di dalam penyelenggaraan dana pemeliharaan kesehatan.
1
3 ) ~ebijaksanaanpolitik.
Kestabilan pelitik akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap penyediaan faailitas pelayanan kesehatan. Pelaksanaan kekuatan politik sesuai dengan suatu ideologi t e r t e n t u (misalnya : Pancasila), akan memberikan dampak positif baik dalam kuantitas maupun kualitas pelayanan kesehatan yang akan d i s e diakan. 4 ) Pengaruh k u l t u r a l
(budaya).
Agama, s t r u k t u r komunitas, struktur keluarga, akan menun j ang d a l a m p e n g a d a a n penggunaan dan pemerataan secara geografis fasili-
tas-fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka rneningkatkan taraf kesehatan masyarakat tersebut.
b. Penerapan kesehatan.
'GIS ' d i dalarn pelayanan '
Dengan mendasark&. pada f a k t o r faktor pokek di atas; GIs dapat diterapkan di dalam pedayanan kesehatan, khususnya texhadap .3: ha! pokok yaitu: 1 ) Analisis t e n t a n g . penyebaran dan pemanf a a t a n pelayanari k e s e h a t a n , 2 ) Wujud geograf is tentan@:*angka kesehatan, dan 3 ) Pexencanaah lokasi pada pelayanan kesehatan ,
+T
tentang penyebaran dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
1 ) Analisa , +
..
*, '
-
"
,
.
., i
Analisa tentang penyebaran dan pemanfaatan pelayanan medis akan mengungkapkan tentang penyebaran pelayanan kesehatan dan pemanfaatannya yang digambarkan ke dalam kartograf i, sehingga dapat dianalisa kecendexungan daripada sistem pelayanannya maupun pola pemanfaatannya oleh masyarakat rang bersangkutan. Bailey dan Phillips (1989,2) menyelidiki tipe-tipe pelayanan kesehatan primer yang diterapkan pada penduduk di Kingston, Yarnaica, menyangkut cara mereka bepergian dan lananya w a k t u bepergian. D i a r n a t i pula tempat-yang mempunyai jumlah pasien yang berbeda status s o s i o ekonominya.
Untuk sistem pelayanan kita di mana masyarakat yang m ~ n g g u n a k a n sistem pelayanan kesehatan di puskesmas, waktu yang di gunakan untuk mendapatkan pelayanan k e s e h a t a n puskesmas cukup lama, lebih-lebih untuk masyarakat daerah terpencil, di mana waktu perjalanan untuk sampai ke puskesmas membutuhkan waktu 5 sampai 6 jam dengan besjalan k a k i , sehingga total keseluruhan waktu yang dikorbankan untuk mendapatkan pelayanan puskesmas + 1 2 jam. Sedangkan rnasyarakat-yang mampu, khususnya masyarakat daerah per kot a m , waktu yang dikorbankan untuk gelayanan kesehatan dokter praktek sangat sedikit yaitu kurang dari 1 jam.
2 )
Wujud geografia angka kesehatan
t e n t a n g keadaan
Besbagai macam d a t a t e n t a n g angka kesehatan dapat digambarkan ke dalam suatu bentuk kartografi, sehingga dapat dianalisa kecendervngan sistern pelayanan kesehatan dengan melihat kondisi daripada penyebaran data-data kesehatan dalam kaitannya dengan lingkungan geografi.
Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh S. Soemantri e t - a 1 ( 1 9 8 3 : 3 3 ) j u g a bisa memberikan gambaran mengenai berbagai indikator umm SKN yang didapatkan dengan cara tidak langsung (Angka Kematian Bayi, Angka harapan h i d u p ) , menun jukkan perbedaan yang cukup besar baik dilihat menurut pulau maupun menurut
propinsi { d i Jawa). Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat dianalisa mengenai tingkat. kemajuan daerah yang b i s a diperlihatkan dasi berbagai n i l a i indikator tersebut, bervariasi pula baik menurut pulau maupun menurut propinsi di Jawa. Sebagai contoh lain adalah pemetaan distribusi kejadian kolera (per 1000 penduduk) pada tahun 1993.
Penelitian tersebut dilakukan di puskesmas wilayah J a k a r t a Utara (lihat gambar terlampir). Pada gambar t e r s e b u t nampak adanya perbedaan tanda gambar pada setiap kecamatan dengan tingkatan k e j a d i a n mulai terendah sampai yang tertinggi. 3)
Perencanaan lokasi untuk pelayanan kesehatan.
Sebelum suatu unit pelayanan kesehatan ditetapkan pada suatu lokasi tertentu, sebaiknya perlu d i L pertimbangkan terlebih dahulu apakah lokasi J wilayah / tempat yang akan digunakan untuk rnendisikan suatu bangunan t e r s e b u t sudah memenuhi syarat minimal ataukah hanya mempertimbangkan salah satu aspek s a j a . Dalam ilmu geografi untuk menentukan l o k a s i suatu unit pelayanan dibutuhkan minimal 3 ( t i g a ) unsur geografi { B i n t a r t o , 1982 : 119) yaitu j a r a k (distance], k a i t a n (interaction) dan gerakan (movement). Jarak dalam ruang d i u k u r dengan unit panjang seperti meter, kilometer, jarak w a k t u diukur d a l m
jam a t a u menit. Interaksi adalah hubungan timbal balik antara satu unsur . dengan unsur Lainnya, sedangkan gerakan adalah kemungkinan dapat bergeraknya unsur yang ada di dalam ruang itu aendiri. S e b a g a i cantoh a p l i k a s i d i Indonesia adalah analisa perencanaan lokasi untuk pemukiman transmig r a s i ; Hal tersebut t i d a k akan lepas d a s i pembangunan sarana pelayanan k e s e h a t a n d i daerah tersebut, s e hingga perrnasalahan mengenai keseh a t a ~penduduk, sudah b i s a teratasi. <
.,
Untuk keperluan ha1 d i atas sebelumnya perlu dikumpulkan data lokasi yaitu d a t a titik seperti ketinggian tempat, data sampel tanah yaitu mengenai kedalaman tanah dan PH tanah, data tempat diketemukannya sumber; a i r , data sampel kemiringan lereng, data curah hujan dari beberapa s t a s i u n hujan. Selain itu dicari p u l a data bidang seperti data luas hutan dan l u a s daerah alang-alang yang d a p a t d i p e r o l e h d a r i foto udara, dan penyebaran pemukiman yang kelah ada *dan sebagainya. D a l a m ha1 perancangan pemukiman transmigrasi i n i perlu diperhatikan persyaratan minimum t i n g k a t kesuburan tanah dan kemiringan daerah maksimum 8%
Presentasi dan Desirninasi Informasi Pelayanan Kesehatan. Pada hakekatnya inf ormasi adalah data yang telah dipreses menurut kebutuhan dan Seraneka ragam, di mana
d a ~ a tterjadi silatu keadaan d k mana inforrnasi bagi peszkai X mmgkin akar? menjadi data bagi Y. Sehingga t i d a k m u n g k i n ada pentbatasan yang k e t a t =tar2 data dengan inforfi.asi. Setelah dilakukan peagwnpulaa data dari berbagai su~herdan p e n g o l ~ hdata ~ khususnya d a t a mengenai e k a - a r ? g k a keadaan kesehatar? . d a ~i?rfcrbasi mengenai pelayanan kesehatan; .- maka d i s a j f kanlah data tersebut ke d e l a m s u a t u bentuk diagram grafik, simbul rnaupun peta atau dalam ~ u a t ubentuk bformasi kartogra. .% , . . . -
fi.
.'
-
I
>
.
L .
.r
111. PENLPPUP
Mengingat I
'Geographical
Information
- Systemf sangat perlu s e k a l i G i p a k a i sebagai '-;perti.mangan di dalam penelitisn ~elayanan . k e e h a t z n , maka sudah saatnya GIS dipergunakar?. G;i dalarr. proses dan hasil-hasil penelitian p=iayanan kesehatan. Dengaz, menggunakan GIS maka pecyelsaran ir,formasi'mengenai pelayanan k e ~ e h a t a n dan juga data m e ~ g e n a i angka-angka kesehatan akan lebih mudah dideteksi Apalagi dengan admya metode/teWik geografi penginderaar? jauh { r e m t e en sing) dengm menggunakan foto udara dalam waktu dan kondisi yang t e p a t , akan Gangat membantu sekali d i dalam proses penentuaa l u k a s i sehingga diharapkan akan dapzt meningkatkan kuantitas dan kualitas dari penelitian pe,I
.
layanan kesehatan. S e l a i n daripada itu data mengenai keadaan kesehatan maupun kasus-kaaus penyakit, d i lokasi t e r t e n t u s u a t u daerzh / wilayah akan nmpak jelas sekali seandainya ditampakk a r . dalam suatu bentuk kartografi dengafi
metode yang t e p a t sehingga a k a n membantu mernpermudah interpretasi d a r i hasil-has11 ponelitian di bidang pelayanw kesehatan.
Ackerrnan, E A . .4,?na3s of t h e x 4 s s e c l a t i o n of Rmeri can Geographers. London : Dapar tement of geography, Queen Mary College, U n i v e r s i t y of London, 1953.
Sailey W, and Phillips, D.R. Use of primary h e a l t h care I n t h e Kingston Metr~pclltan Area. Departoments of Geography, University of the West Indies, Mona, Kingstcn and University of Exeter, 1989. B i n t a r t o , R dar, Hadisumarno. S , Metode G e o g r a f i Jakarta : LP3ES, 1982.
Rnalisa
.
Curtis, S E . The development of gscgraphi c a l information systerr: fez- locality planning in health care. London : Department of geagraphy, Queen Mary College, Uciversity cf London, 1389. Indonesia. Departemen Kesehatan. Lakakarya Pengembangar: I n d i k a tor Ir?'etcde Peme t a a n ,YasaJ ah K e s e h a t a ~ d a ~PengemSanqan JPKM, Ciloto, 30 Nopenher - 2 DesemSer 1994. Jakarta : 1994 Maggett, P . Locational analysis in h m a n geography. Londcn :Arnold, 1965.
Roemer, % . I . m d Roemer, R . J . Health car@ and Cumparati ve =Vanpcwer Policies. New Y c r k I Dekker, 1981.
Soemantri, S . Berbagai i n d i k a t o r dalam Sistem Kesehatan Nasional yang dapat d i b e r i kan ol eh Sensus Penduduk 1986. Surabaya : Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 1983. R R S No.44
------------ .
P o l a perkembangan dan Perbandingan a n t a r a daerah angka kematian b a y i . J a k a r t a : B i r o Pusat Statistik, 1983.
O~STAIBUT~ON & OCC~JI?RCNCC: or Q~DLERA--OI IN NOR 1-14 JAI.;AIITA I-ICAL ~ t MSTRCT ? NUMBER OF N E W CASFS AND NC1DENCE R A T E S PFI? IOE)O R F ~ ~ 5E N ~ in A r ~ a sParkiciprliirly
irl Cholero ~o4:uiiie f r
iat,
1993
Incidence h e r 1 O O a 0.27 to 0.39
K e c , fonjung Priok
Source: N A M R U - N ! H A D / ~ ~ ~ O ~ H Choler S ~ ~ I w Voccirra T r id; EpiMup by FE TP