PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS III SD NEGERI TEGALREJO 01 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
DIYAH AYU SETYASIH NIM 11510028
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS III SD NEGERI TEGALREJO 01 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
DIYAH AYU SETYASIH NIM 11510028
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: Diyah Ayu Setyasih
NIM
: 11510028
Jurusan/ Progdi
: Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI)
Judul
: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS III SD NEGERI TEGALREJO 01 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 4 November 2014 Pembimbing
Imam Mas Arum, M.Pd NIP. 19790507 201101 1008
iv
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS III SD NEGERI TEGALREJO 01 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DISUSUN OLEH : DIYAH AYU SETYASIH NIM : 11510028
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 21 Februari 2015, dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam. Susunan Panitia Ujian Ketua penguji
: Ahmad Maimun, M.Ag.
‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗
Sekretaris penguji
: Imam Mas Arum, M.Pd.
‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗
Penguji I
: Dr.Phil. Asfa Widiyanto, M.A.
‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗
Penguji II
: Miftachur Rif’ah, M.Ag.
‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗‗
Salatiga, 21 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP: 19670112 199203 1005 v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini. Nama
: Diyah Ayu Setyasih
NIM
: 11510028
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 4 November 2014 Yang menyatakan
Diyah Ayu Setyasih NIM.11510028
vi
MOTTO
“ Kunci keberhasilan adalah jangan takut mencoba dan jangan pernah menyerah selalu berusaha dan berdoa”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Bapakku (Santoso) dan Ibuku (Sri Nurtiningsih) yang selalu mendukung dan berkerja keras sekuat tenaga untuk memberi pendidikan yang lebih baik. 2. Bapak Imam Mas Arum M.Pd yang selalu sabar dalam memberi bimbingan. 3. Kakekku Suwarno Hadi yang memberikan motivasi dan semangat. 4. Mas Andri Sulistyanto yang selalu memberi motivasi, semangat, dan kasih sayang kepadaku. 5. Keluarga besarku Semarang dan Tengaran yang telah memberi motivasi dan semangat. 6. Sahabat-sahabat PGMI (Catur Ayu Pratiwi, Lina Rohaeni, Lina Fauziyah, Siti Farida, Hermia, Alfiyah, Ratna, Nuza). 7. Teman-teman PGMI A angkatan 2010 (Indri Hastuti, Ana Fista, Dewi Erma dan semuanya).
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan hasil belajar menyimak cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui media audio visual siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.” Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan saran-saran yang bermanfaat sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd., selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku ketua jurusan Tarbiyah 3. Ibu Peni Susapti, S.Si, M. Si Selaku Ketua Program Studi PGMI. 4. Ibu Miftakhur Rif’ah, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik 5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
viii
7. Bapak Kepala Sekolah dan bapak ibu guru SDN Tegalrejo 01 Tengaran yang telah memberikan ijin penelitian. 8. Sahabat-sahabatku di PGMI 2010 yang telah memberikan semangat dan dukungan. Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapu. Hanya kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan, Semoga amal baik dan bantuannya tersebut memperoleh balasan dari Allah SWT sebagai amal saleh. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 4 November 2014 Penulis
Diyah Ayu Setyasih 11510028
ix
ABSTRAK
Ayu Setyasih, Diyah. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd. Kata Kunci : Hasil belajar, Menyimak cerita, Media audio visual Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dan semangat belajar siswa kelas III MI SDN Tegalrejo 01 Tengaran terhadap pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya variasi media pembelajaran, seperti ceramah yang ternyata belum dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran, yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan. Masalah yang dikaji adalah apakah penerapan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas III SDN Tegalrejo 01, Kec. Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (class action research) dengan media audio visual. Data dalam peneliti ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku siswa atau nilai proses dalam pelaksanaan pembelajaran dan metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan hasil belajar menyimak cerita pada siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 Kec. Tengaran Kab. Semarang tahun ajaran 2014/2015. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil siklus I dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa dalam menyimak cerita adalah 63,7. Sebanyak 4 siswa atau 25% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 12 siswa atau 75% siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada hasil siklus II sebanyak 16 siswa telah mencapai angka ketuntasan minimal dengan prosentase 100%. Rata-rata kelas mencapai 79,1. Dengan melihat hasil kedua siklus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar menyimak cerita.
x
DAFTAR ISI Halaman Sampul ..............................................................................................
i
Lembar Berlogo ...............................................................................................
ii
Halaman Judul..................................................................................................
iii
Halaman Persetujuan Pembimbing ..................................................................
iv
Halaman Pengesahan .......................................................................................
v
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan.............................................................
vi
Halaman Motto dan Persembahan ...................................................................
vii
Kata Pengantar .................................................................................................
viii
Abstrak .............................................................................................................
x
Daftar Isi...........................................................................................................
xi
Daftar Tabel .....................................................................................................
xiii
Daftar Lampiran ...............................................................................................
xiv
Daftar Gambar..................................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B.
Rumusan Masalah ...............................................................
4
C.
Tujuan Penelitian .................................................................
5
D.
Manfaat Penelitian ...............................................................
5
E.
Hipotesis Tindakan ..............................................................
6
F.
Definisi Operasional ............................................................
7
G.
Metode Penelitian........................................................... .....
8
H.
Instrumen Penelitian ............................................................
12
xi
BAB II
I.
Teknik Pengumpulan Data...................................................
12
J.
Analisis Data ........................................................................
13
K.
Sistematika Penulisan ..........................................................
14
KAJIAN PUSTAKA A.
Pengertian Hasil Belajar ......................................................
16
B.
Pembelajaran Bahasa Indonesia...........................................
32
C.
Menyimak Cerita .................................................................
35
D.
Media Audio Visual .............................................................
44
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian. ...................................
49
B.
Subyek Penelitian ................................................................
55
C.
Pelaksanaan Penelitian.........................................................
56
D.
Diskripsi Pelaksanaan Penelitian .........................................
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
A.
Hasil Penelitian ...................................................................
67
B.
Pembahasan .........................................................................
77
PENUTUP A.
Kesimpulan ..........................................................................
81
B.
Saran ...................................................................................
82
Daftar Pustaka ..................................................................................................
84
Lampiran-lampiran...........................................................................................
86
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan SDN Tegalrejo 01 Tengaran .............
52
Tabel 3.2 Data Siswa SD Tegalrejo 01 Tengaran .........................................
54
Tabel 3.3 Siswa Kelas III SDN Tegalrejo 01 Tengaran ................................
55
Tabel 4.1 Tabel Pengamatan Siswa Nilai Proses Kondisi Awal ...................
68
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Menyimak Cerita Pada Kondisi Awal ..........
69
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus I.......................................
71
Tabel 4.4 Tabel Pengamatan Siswa Nilai Proses Pada Siklus I ....................
72
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Menyimak Cerita Pada Siklus I ....................
73
Tabel 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I ...............................
74
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus II .....................................
75
Tabel 4.8 Tabel Pengamatan Siswa Nilai Proses Pada Siklus II ...................
76
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Menyimak Cerita Pada Siklus II ...................
76
Tabel 4.10 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus II ..............................
77
Tabel 4.11 Data Perolehan Nilai Hasil Belajar Menyimak Cerita Siswa Dalam Setiap Siklus ..................................................................................
79
Tabel 4.12 Data Perolehan Hasil Pengamatan Terhadap Guru Dalam Penggunaan Media Audio Visual Pada Setiap Siklus .......................................
xiii
80
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II Lampiran 3 Soal-Soal Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus I Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus II Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Nilai Proses Kondisi Awal Lampiran 7 Hasil Belajar Menyimak Cerita Siswa Pada Kondisi Awal Lampiran 8 Hasil Pengamatan Siswa Nilai Proses Pada Siklus I Lampiran 9 Hasil Belajar Menyimak Cerita Siswa Pada Siklus I Lampiran 10 Hasil Pengamatan Siswa Nilai Proses Pada Siklus II Lampiran 11 Hasil Belajar Menyimak Cerita Siswa Pada Siklus II Lampiran 12 Dokumentasi Lampiran 13 Surat Izin Penelitian Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 15 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 16 Daftar SKK Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas .....................................
xv
10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi dan interaksi dalam proses belajar mengajar. Hakikatnya proses belajar mengajar merupakan salah satu cara yang sangat penting dalam pendidikan Indonesia. Untuk dapat berkomunikasi secara lisan maupu tulisan dengan baik siswa harus mampu belajar menyimak dengan baik. Karena menyimak merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang bertujuan membantu siswa dalam menambah informasi, pengetahuan, dan wawasan melalui pendengaran, penglihatan serta daya pikir secara luas. Keterampilan berbahasa meliputi menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Memperoleh keterampilan berbahasa biasanya melalui suatu hubungan urutan yang terakhir mula-mula pada masa kecil belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara sesudah itu membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara dipelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di Sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal (Tarigan, 1987: 2). Berdasarkan hal di atas terlihat bahwa keterampilan menyimak sangat berperan dalam kehidupan manusia di lingkungan masyarakat. Peran penting
1
penguasaan keterampilan menyimak sangat tampak di lingkungan sekolah. Siswa mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menyimak pelajaran atau cerita yang disampaikan guru. Keberhasilan siswa dalam memahami serta menguasai pelajaran diawali dengan kemampuan menyimak yang baik. Berdasarkan hal-hal tersebut keterampilan menyimak perlu dikuasai dengan baik. Menyimak cerita dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung dengan diperdengarkan dan dilihatkan kepada peserta didik menggunakan media audio visual. Maka dengan menyimak sebuah cerita siswa dapat berfikir lebih luas sesuai dengan usia perkembangannya, itu dimaksudkan untuk menguji seberapa sebesar kemampuan daya berfikir siswa sesuai dengan pendengaran dan penglihatannya, guru juga dapat mudah untuk mengarahkannya. Secara umum keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa tergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar mengajar. Tujuan penilaian proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama efisiensi, keefektifan dan produktivitasnya dalam mencapai tujuan pengajaran (Sudjana, 1990: 65).
2
Faktor-faktor yang mendukung hasil belajar antara lain, faktor internal dan faktor eksternal. Kenyataannya, guru-guru di SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, masih menggunakan gaya mengajar menggunakan merode ceramah saja penyampaian materi menjadi monoton atau kurang bervariasi. Hal tersebut menyebabkan hasil belajar menyimak cerita pada siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Tahun ajaran 2014/2015 rendah. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil nilai siswa 60,5 hanya standar belum mencapai KKM yaitu 70, telah ditemukan 2 siswa yang mencapai ketuntasan dengan prosentase 12,5%, dan jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 14 siswa dengan prosentase 87,5%. Jadi hampir semua siswa belum mencapai ketuntasan sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan di sekolah tersebut. Berdasarkan data di atas, rata-rata siswanya kurang antusias dan kurang termotivasi. Kegiatan menyimak cerita hanya dengan mendengarkan penjelasan dari gurunya saja pada saat pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan kurangnya pemilihan metode dan media yang kurang tepat untuk siswanya. Akibatkan siswa jadi merasa bosan, ngantuk, tidak mendengarkan penjelasan dari guru dan cerita sendiri dengan teman sebangkunya. Usaha untuk meningkatkan hasil belajar menyimak memerlukan media yang efektif dan efisien. Guru seharusnya mencari media yang tepat, karena penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berfikir konkret menuju ke berfikir abstrak sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan. Masalah yang dialami siswa kelas III SD
3
Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran adalah siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran, sarana dan prasaran yang kurang mendukung, teknik pembelajaran menyimak yang kurang bervariasi sehingga membuat siswa cenderung bosan dan memperoleh hasil belajar kurang memuaskan. Oleh sebab itu, media audio visual menjadi sarana yang tepat dalam menarik perhatian siswa. Di samping itu, media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. (Kustandi, 2013: 103). Melalui penggunaaan media audio visual menyimak cerita diharapkan dapat membantu siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran tahun pelajaran 2014/2015 dalam memahami isi cerita yang diberikan oleh guru. Selain itu, dengan penggunaan media audio visual dalam menyimak cerita diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar menyimak cerita. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK
CERITA
PADA
MATA
PELAJARAN
BAHASA
INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS III SD NEGERI TEGALREJO 01 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan penelitian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah dengan
4
menggunakan media audio visual yang berisi cerita dapat meningkatkan hasil belajar menyimak cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Tengaran Kab. Semaranag Tahun Pelajaran 2014/2015?”
C. Tujuan Penelitian
Dengan berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian tersebut adalah untuk meningkatkan proses dan hasil belajar menyimak cerita pada siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 melalui media audio visual.
D. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan
penelitian
tindakan
kelas
ini
diharapkan
akan
memberikan manfaat, yaitu: 1.
Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan suatu pembelajaran sehingga dapat memperbaiki suatu pendidikan dan meningkatkan hasil pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Melalui media audiovisual pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih menarik dan variatif. Dengan demikian hasil belajar menyimak cerita dapat ditingkatkan.
5
2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Siswa Siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar Bahasa Indonesia.
b.
Bagi guru Sebagai pandangan atau gambaran dalam menyampaikan pelajaran yang berupa simakan bagi siswa dan menjadi salah satu solusi dalam mengajarkannya.
c.
Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan khususnya pada SD Negeri Tegalrejo 01 Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun pelajaran 2014/2015 untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
E.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan suatu pernyataan atau dugaan bahwa tindakan yang diberikan akan dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi dengan melakukan pengembangan inovasi pembelajaran di sekolah. Hipotesis tindakan menunjukkan suatu dugaan mengenai perubahan atau perbaikan apa yang akan terjadi apabila suatu tindakan dilakukan (Taniredja, 2010: 40). Berdasarkan rumusan masalah diatas hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar menyimak cerita pada mata pelajaran bahasa indonesia siswa
6
kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
F.
Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama peneliti dalam penggunaan kata pada judul dalam penelitian ini, maka dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut : 1.
Hasil belajar Menurut Sudjana (1990: 22), “Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.”
2.
Menyimak Menurut Tarigan (1987: 28) “Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apersiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.”
3.
Cerita Menurut Aziz Abdul (2002: 8) “Cerita merupakan salah satu bentuk sastra yang memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri. Akan menyenangkan bagi anak-anak maupun dewasa. Cerita adalah salah satu bentuk sastra yang bisa dibaca atau hanya didengar oleh orang yang tidak bisa membaca.”
7
4.
Media audio visual Media menurut Arsyad (1996: 4) “media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.” Menurut Sukiman (2012: 184) “audio visual merupakan media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan.” Media audio visual adalah alat bantu yang dapat menyampaikan informasi, melalui pendengaran dan pandangan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Media audio visual yang digunakan berupa cerita yang disertai dengan suara dan diminta anak untuk menyimak video cerita tersebut.
G. Metode Penelitian
1.
Rencana Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Menurut Arikunto dkk (2010: 2-3) Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam Bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR) yaitu suatu research yang dilakukan di kelas. Maka, penelitian tindakan kelas merupakan suatu perencanaan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
8
Dalam penelitian ini, pihak yang melakukan tindakan adalah peneliti, yang sekaligus melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan. Dalam proses ini, peneliti bertindak sebagai guru. Beberapa alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas, yaitu: 1.
Melalui PTK, guru dapat mengetahui seberapa besar kemampuan hasil belajar siswanya dan akan tanggap terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran di kelasnya.
2.
Dalam melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian kegiatan apa yang terjadi di kelasnya.
2.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Tengaran Kab. Semarang Tahun pelajaran 2014/2015, yang berjumlah 16 siswa. Penelitian ini dilakukan pada 2 siklus dengan menggunakan media audio visual. Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 13 September 2014. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 September 2014. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 September 2014.
3.
Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto dkk (2010: 16), terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.
9
Untuk memperjelas prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat kita lihat dalam bagan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010: 16)
Dalam tahap ini peneliti membuat perencanaan tentang apa yang akan ditindak lanjuti. Langkah-langkah siklus 1 1.
Perencanaan (planning) Tahap perencanaan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilaksnakan. Kegiatan yang dilakukan tahap ini mencakup
10
Peneliti mengadakan pertemuan dengan guru kelas untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian.
Menyusun RPP, silabus dengan kompetensi “menyimak cerita dengan menggunakan media audio visual yang berisi cerita.”
Menyiapkan tayangan yang berisi cerita melalui media audio visual menggunakan LCD.
Menyusun materi ajar berdasarkan rangkaian dalam RPP.
Menyusun instrumen meliputi soal tes, lembar pengamatan untuk guru dan siswa.
2.
Pelaksanaan tindakan (action) Tahapan pelaksanaan tindakan yang dilakukan, peneliti sebagai observer dan guru pamong sebagai pelaksana dalam menerapkan media audio visual pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
3.
Pengamatan (observing) Tahapan observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung menggunakan lembar observasi yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pengamatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
4.
Refleksi (reflection) Pada tahap ini refleksi merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh dari kegiatan perencanaa, pelaksanaa, dan pengamatan yang telah dilakukan. Data tersebut dikaji dan dipertimbangkan
11
dampak atau hasil tindakannya kemudian dijadikan acuan untuk menentukan tindakan atau perbaikan pada siklus berikutnya.
H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1.
Soal Tes Soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan media audio visual.
2.
Lembar Pengamatan Lembar pengamatan guru digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam
melaksakan pembelajaran dan lembar
pengamatan siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. 3.
Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data-data yang berhubungan dengan data nilai dan identitas siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 Kec. Tengaran Kab. Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
I.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1.
Tes formatif Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan nilai evaluasi yang tinggi yang
12
dilakukan penulis pada akhir kegiatan pembelajaran dengan memberikan soal kepada subjek (lembar evaluasi). 2.
Observasi/ pengamatan Lembar pengamatan guru digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam
melaksakan pembelajaran dan lembar
pengamatan siswa digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan pada setiap siklus. 3.
Dokumentasi Penulis menggunakan nama identitas siswa, nilai hasil evaluasi, dan foto-foto kegiatan.
J.
Analisis Data
Setelah terkumpul data dengan lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini penulis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2010: 131) Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti, yaitu : Data Kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik diskriptif. Misalnya, mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar, dll. Adapun rumusnya sebagai berikut :
13
Keterangan P = Presentase f = frekuensi n = jumlah seluruh siswa
K. Sistematika Penulisan Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skripsi sebagai berikut : 1.
Bagian awal skripsi, terdiri dari: Bagian muka pada bagian ini antara lain judul, abstrak, surat pernyataan, nota pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
2.
Bagian isi skripsi yang merupakan materi skripsi secara keseluruhan terdiri dari 5 bab dengan uraian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat, definisi operasional, istilah, metode dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisi kajian pustaka yang mencakup hasil belajar siswa meliputi : definisi belajar, jenis-jenis belajar, prinsip-prinsip belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian hasil belajar, penilaian hasil belajar. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi : fungsi mata peajaran Bahasa Indonesia, ruang lingkut mata pelajaran Bahasa Indonesia, pengertian menyimak, tahapan dalam menyimak, tujuan menyimak, jenis-jenis menyimak, faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak, pengertian
14
cerita, pengertian media audio visual, jenis-jenis media audio visual, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media audio visual. BAB III LAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Menguraikan gambaran umum lokasi penelitian, memuat deskripsi pelaksanaan proses pembelajaran pra siklus, siklus I, dan II. Masingmasing siklus akan menjelaskan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Menguraikan analisis persiklus pembelajaran dan terakhir analisis peningkatan hasil belajar menyimak cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui media audio visual siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. BAB V PENUTUP Menguraikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan skripsi, saransaran dari penulis kaitannya dengan hasil penelitian dan berakhir kata penutup. 3.
Bagian Akhir Bagian ini mencakup tentang daftar pustaka, lampiran- lampiran, dan daftar riwayat hidup.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Hasil Belajar 1.
Belajar a.
Pengertian Belajar Yang dimaksud belajar menurut kamus bahasa Indonesia berarti berusaha (berlatih) agar mendapat suatu kepandaian atau ilmu yang tetap. Menurut Gagae belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Ratna Wilis Dahar, 1989). Higart dan bower mendevinisikan belajar adalah menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengakaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan (Baharuddin, 2008: 13). Sedangkan menurut Morgan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai latihan atau pengalaman (Baharuddin 2008: 14). Menurut Slameto (1991: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan dalam bukunya Susanto (2013: 4-5) Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam kedaaan sadar untuk meperoleh
16
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Dari beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan dapat ditarik pengertian yang sama akan pengertian belajar, yaitu belajar merupakan kegiatan orang sehari-hari. Kegiatan belajar tersebut dapat dihayati (dialami) oleh orang yang sedang belajar, di samping itu juga dapat diamati oleh orang lain. Belajar yang terjadi pada individu merupakan perilaku kompleks, tindak interaksi antara pebelajar (siswa) dan pembelajar (guru) yang bertujuan. Oleh karena berupa akibat interaksi, maka belajar dapat didinamiskan. Pendinamisasian belajar terjadi oleh pelaku belajar dan lingkungan pebelajar (siswa). Dinamika pebelajar (siswa) yang bersifat internal, terkait dengan peningkatan hierarki ranah-ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik, kessemuanya itu terkait dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan dinamisasi dari luar dapat berasal dari guru atau pembelajar (guru) di lingkungannya. Usaha guru mendinamisasikan belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan siswa menghadapi bahan belajar, penciptaan suasana belajar yang menyenangkan, mengoptimalkan media dan sumber belajar, dan memaksimalkan peran sebagai guru (Dimyati, 2002:39).
17
b.
Jenis-jenis belajar Dalam modul psikologi pendidikan yang diterbitkan Depag RI tahun 2004 menjelaskan jenis-jenis belajar yang dikembangkan oleh Gagne menjadi lima, yaitu: 1) Belajar Informasi verbal, yaitu belajar untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan bentuk bahasa lisan atau tertulis yang meliputi cap nama suatu obyek, atau mencakup data atau fakta. Dengan informasi verbal inilah manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dan dapat mengatur dalam kehidupan sehari-hari. 2) Belajar kemahiran intelektual, yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dalam bentuk satu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang atau simbol. Mulai dari persepsi, pembentukan konsep, menyusun kaidah
dan menentukan
prinsip. 3) Belajar pengaturan kegiatan intelektual, yaitu belajar bagaimana cara menangani aktivitas belajar dan sendiri, misalnya dalam proses
pemecahan masalah
yang
menuntut
pendekatan-
pendekatan yang tepat dengan mengatur arus pikiran diri sendiri. 4) Belajar keterampilan motorik, yang melibatkan kemampuan otot, urat dan persendian secara langsung. Ciri uatamanya adalah kemampuan automatisme. Contohnya terampil dalam
18
membaca dan menulis, trampil dalam melakuakan gerakangerakan tertentu dan sebagainya. 5) Belajar sikap, misalnya sikap disiplin dan bekerja dengan jujur dengan menanamkan penghayatan dan perasaan melalui pemberitahuan, penanaman keyakinan dan pembiasan. c.
Prinsip-prinsip belajar Dalam kegiatan pembelajaran supaya belajar menjadi efektif dan menyenangkan maka perlulah memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Baharuddin (2008:16) prinsip-prinsip belajar diantaranya: 1) Adapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif. 2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuan. 3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. 4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membut proses belajar semakin berarti. 5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
d.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 jenis (Slameto, 1991: 56) yaitu : a) Faktor Internal Dibagi menjadi 3 yaitu :
19
1) Faktor Jasmaniah a) Faktor Kesehatan Kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap belajar, proses belajar mengajar tidak akan maksimal jika kesehatan seseorang terganggu. Agar pembelajaran maksimal
maka
sangat
penting
untuk
menjaga
kesehatan. b) Cacat tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, siswa akan sulit untuk belajar dibandingkan dengan yang lain. Hendaknya anak belajar di sekolah khusus atau menggunakan
alat
bantu
untuk
menghindari
kekurangannya itu. 2) Faktor Psikologis a) Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi atau menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak
secara
efektif,
mengetahui
relasi
dan
mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang
20
mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. b) Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun
semata-mata
tertuju
pada
suatu
objek
(benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. c) Minat Minat
adalah
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat sangat berpengaruh terhadap proses belajar, bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. d) Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena ia senang belajar dan selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar.
21
e) Motif Motif merupakan suatu pendorong untuk melakukan sesuatu dan motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. f)
Kematangan Suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang dimana
alat-alat
tubuhnya
sudah
siap
untuk
melaksanakan kecakapan baru. g) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk member respon atau bereaksi. 3) Faktor kelelahan Kelelahan dibedakan menjadi dua yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglainya
tubuh
dan
kecenderungan
untuk
membaringkan tubuh. Adapun kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. b) Faktor Eksternal Faktor ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu: 1) Faktor keluarga a) Cara orangtua mendidik
22
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Cara orangtua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. b) Relasi antar keluarga Relasi antar keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dan anaknya. Hubungan yang terbaik dalam keluarga adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang. c) Suasana Rumah Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang, sehingga anak akan betah tinggal di rumah dan anak dapat belajar dengan baik. d) Keadaan ekonomi keluarga Anak yang sedang belajar, harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain.Mereka juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belaja, alat tulis, bukubuku dan lain-lain. e) Pengertian orang tua Dalam belajar anak perlu dorongan dan perhatian orang tua.
23
f)
Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mepengaruhi belajar. Dalam keluarga anak perlu ditanamkan
kebiasaan-kebiasaan
yang
baik
agar
mendorong anak giat belajar. 2) Faktor sekolah a) Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu jalan atau cara yang harus dilalui di dalam mengajar. Dalam proses belajar mengajar guru harus bisa menggunakan metode yang bervariasi agar suasana pembelajaran menjadi efektif dan efisien sehingga siswa tidak akan merasa bosan. b) Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. c) Relasi guru dengan siswa Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Siswa akan merasa jauh dari guru maka mereka akan segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
24
d)
Relasi siswa dengan siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa itu perlu.Agar guru dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
e) Disiplin sekolah Kedisiplinan
sekolah
erat
hubungannya
dengan
kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa disiplin, guru beserta staf yang lain harus disiplin pula. f)
Alat pelajaran Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap itu perlu. Supaya guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dan dapat belajar dengan baik pula.
g) Waktu sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadi proses belajar mengajar di sekolah. Jika siswa terpaksa masuk sekolah sore hari sebenarnya iitu kurang baik, karena pada sore hari seharusnya waktu siswa untuk beristirahat. Jika mereka
terpaksa
mendengarkan sebagainya.
25
masuk
pelajaran
sekolah sambil
mereka
akan
mengantuk
dan
h) Standar pelajaran di atasa ukuran Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan masing-masing yang terpenting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. i)
Keadaan gedung Dengan sejumlah siswa yang banyak serta variasi karakterisktik siswa menuntut keadaan gedung harus memadai di dalam setiap kelas.
j)
Metode belajar Cara belajar yang tepat akan efektif pada hasil belajar siswa, demikian juga dalam pembagian waktu untuk belajar.
k) Tugas rumah Waktu belajar yang paling utama adalah di sekolah. Disamping untuk belajar di rumah juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Oleh karena itu, guru seharusnya tidak memberikan tugas terlalu banyak. 3) Faktor masyarakat a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Siswa harus dapat membatasi kegiatannya dalam masyarakat agar belajarnya tidak terganggu.
26
b) Media masa Media masa yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa, sebaliknya media masa yang kurang baik juga akan memberi pengaruh jelek pada siswa. Maka siswa perlu mendapat bimbingan dan kontrol yang bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik.
Baik
dalam
keluarga,
sekolah
dan
masyarakat. c) Teman bergaul Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana. d) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan berpengaruh
masyarakat terhadap
di
sekitar
belajar
siswa
juga
siswa.Lingkungan
kehidupan masyarakat perlu untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap anak/siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
27
2.
Hasil Belajar a.
Pengertian hasil belajar Menurut Poerwadarminta (2006: 408), hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh usaha (pikiran, tanaman, tanah dan sebagainya). Dalam kegiatan proses belajar, hasil merupakan nilai dari suatu pembelajaran yang menjadi acuan atau tolok ukur tentang pemahaman siswa terhadap suatu materi. Dengan nilai seorang guru dapat menentukan keberhasilan atau kemunduran dari pembelajaran. Dan hasil juga merupakan perolehan akhir dari proses belajar. Sedangkan dalam bukunya Sudjana (1990: 22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian diatas, pada hakikatnya hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dicapai siswa dalam kriteria tertentu berdasarkan nilai yang diperoleh setiap siswa. Perubahan tingkah laku siswa itu sendiri dapat menentukan tujuan pengajaran, dan dengan penilaian, guru dapat melihat sejauh mana kefektifan dan efisiennya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Menurut Sudjana (1990: 56), hasil belajar yang dicapai siswa melalui
proses
belajar
mengajar
yang
optimal
menunjukkan hasil yang berciri-ciri sebagai berikut:
28
cenderung
1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Motivasi intrinsic adalah semangat juang untuk belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri. Siswa tidak akan mengeluh dengan prestasi yang rendah, dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya. Sebaliknya, hasil belajar yang baik akan mnedorong pula untuk meningkatkan, setidak-tidaknya mempertahankan, apa yang telah dicapainya. 2) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. Artinya, ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia punya potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana harusnya. 3) Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan
tahan
lama
diingatnya,
membentuk
perilakunya,
bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan mengembangkan kreativitasnya. 4) kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. Ia tahu dan sadar bahwa tinggi rendahnya
29
hasil belajar yang dicapainya bergantung pada usaha dan motivasi belajar dirinya sendiri. Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. b.
Penilaian hasil belajar Menurut Sudjana (1990: 3) Penilaian adalah proses memberikan
atau
menentukan
nilai
kepada
objek
tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Penilaian hasil belajar dilaksanakan bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi
30
pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, yaitu: c.
Sasaran penilaian Sasaran atau objek evaluasi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Dengan demikian dapat diketahui tingkah laku mana yang sudah dikuasainya oleh peserta didik dan mana yang belum sebagai bahan bagi perbaikan dan penyempurnaan program pengajaran selanjutnya.
d.
Alat penilaian. Penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes dan bukan tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang objektif. Penilaian hasil belajar hendaknya dilakukan secara berkesinambungan agar diperoleh hasil yang menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya disamping sebagai alat untuk meningkatkan motivasi belajarnya.
e.
Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam bentuk formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada setiap pengajaran belangsung, yakni pada akhir pengajaran. Penilaian formatif juga bisa dilakukan dalam bentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik individual maupun kelompok. Penilaian sumatif biasanya dilakukan pada akhir suatu program atau pada pertengahan
31
program. Penilaian biasa dilakukan melalui pertanyaan secara tertulis, baik tes esai maupun tes objektif (Rohani 2004: 179-180). Oleh sebab itu, penilaian terhadap proses belajar mengajar tidak hanya bermanfaat bagi guru, tetapi juga bagi para siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya.
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia Bahasa merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusteraan merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut (Departemen Agama RI, 2004: 103). Pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang di dalamnya mengaitkan empat keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia itu sendiri. Pembelajaran
kebahasaan
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa. Di samping itu, juga untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa dan meningkatkan kemampuan berfikir dan bernalar serta kemempuan memperluas wawasan. Siswa tidak hanya dihadapkan, tetapi mampu memahami informasi yang disampaikan
32
secara langsung, melainkan juga informasi yang disampaikan secara tidak secara langsung. (Slamet, 2007:80). 1.
Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berfungsi sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, sebagai
pengembang
kebudayaan,
sebagai
pengembang
ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, serta sebagai alat penghubung dalam kepentingan pemerintahan dan kenegaraan. Selanjutnya, fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yaitu sebagai lambang kebanggan nasional, sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa, sebagai pengembang kebudayaan, sebagai pengembang ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta sebagai alat penghubung dalam kepentingan pemerintahan dan kenegaraan (Slamet. 2007: 5). Fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: a.
Sarana pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
b.
Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
c.
Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah.
d.
Sarana pengembangan penalaran.
33
e.
Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khasanah kesustraaan Indonesia (Departemen Agama RI, 2004: 103).
2.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a.
Mendengarkan,
seperti:
mendengarkan
berita,
petunjuk,
pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah, khutbah, pidato, pembicaraan narasumber, dialog/percakapan, pengumuman serta perintah yang didengar
dengan
memberikan
respon
secara
tepat
serta
mengaprestasi dan mengapresiasikan sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita rakyat, cerita anak-anak, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan menonton drama anak. b.
Berbicara,
seperti:
mengungkapkan
gagasan
dan
perasaan,
menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman, sesuatu, proses, menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar tunggal, gambar seri, kegiatan sehari-hari, perristiwa, tokoh, kesukaan/ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk, dan laporan serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan
34
hasil sastra berupa dongeng, cerita anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan menonton drama anak. c.
Membaca, seperti: membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraph, berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia, serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra berupa dongeng, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, dan pantun. Kompetensi membaca juga diarahkan menumbuhkan budaya membaca.
d.
Menulis, seperti: menulis karangan naratif dan non naratif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tenda abaca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta mengapresiasikan dan berekspresi sastra melalui kegiatan menulis hasil sastra berupa cerita dan puisi. Kompetensi menulis juga diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis (Departemen Agama RI, 2004: 104)
C. Menyimak Cerita 1.
Pengertian Menyimak Aspek-aspek
kemampuan
berbahasa
meliputi
menyimak,
membaca, berbicara dan menulis. Menyimak dan membaca berhubungan erat karena kedua ya merupakan sarana untuk menerima informasi dalam
35
kegiatan komunikasi; perbedaanya terletak dalam hal jenis komunikasi: menyimak
berhubungan
komunikasi
lisan
sedangkan
membaca
berhubungan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, memahami makna komunikasi ( Tarigan, 1986: 9-10 ). Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apersiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan ( Tarigan, 1987: 28 ). Sedangkan menurut Slamet (2007: 11-12) menyimak merupakan kegiatan berbahasa reseptif, maksudnya menyimak adalah kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, menginterpretasi, mengidentifikasi, menilai dan mereaksi terhadap makna yang terkandung didalam bahan simakan. Kegiatan menyimak sangat fungsional di dalam kehidupan sehari-hari. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak berperan sebagai landasan belajar bahasa, penunjang keterampilan berbahasa yang lain,
seperti
keterampilan
berbicara,
membaca,
dan
menulis;
memperlancar komunikasi lisan; dan menambah informasi. Untuk dapat menyimak dengan baik diperlukan sejumlah kemampuan penunjang. Kemampuan-kemampuan penunjang tersebut antara lain kemampuan memusatkan perhatian, kemampuan linguistik dan nonlinguistik, kemampuan menilai, dan kemampuan menanggapi.
36
a.
Tahapan dalam menyimak Menurut Hermawan (2012: 36-41) orang sering berfikir bahwa menyimak semata-mata merupakan kegiatan mendengarkan suara-suara, tetapi sesungguhnya lebih dari itu. Tahapan dalam menyimak adalah: 1) Penerimaan Menyimak dimulai dengan penerimaan pesan-pesan yang dikirim pembicara baik yang bersifat verbal maupun non verbal, apa yang dikatakan dan apa yang diucapkan. Tahapan ini dibentuk oleh dua elemen pokok, yakni pendengaran dan perhatian. Aktivitas pendengaran merupakan suatu proses yang tidak selektif terhadap gelombang-gelombang suara yang mengenai telinga. Sedangkan perhatian dikaitkan dengan proses penyaringan terhadap pesan-pesan yang masuk. 2) Pemahaman Pemahaman sering tergantung pula pada kemampuan untuk mengorganisasikan informasi yang kita dengar ke dalam bentuk
yang
dapat
diterima.
Keberhasilan
pemahaman
berhubungan dengan faktor-faktor kemampuan, kecerdasan, dan motivasi. Keberhasilan-keberhasilan dalam memahami pesanpesan percakapan dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengerti dan untuk lebih mahir dalam berpikir.
37
3) Pengingatan Selama proses mengingat kita perlu mengingat berbagai pesan. Kemampuan untuk mengingat informasi ini berkaitan dengan seberapa banyak informasi yang ada dalam benak dan apakah informasi bisa diulang atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia hanya dapat mengingat setengah dari apa yang mereka dengar segera setelah mendengarnya. Jadi sebenarnya sejumlah informasi yang kita proses dan kita ingat setiap hari merupakan sebuah fraksi kecil dari apa yang kita dengar. 4) Pengevaluasian Pengevaluasian terdiri dari penilaian dan pengkritisan pesan. Kadang-kadang kita dapat mencoba mengevaluasi setiap motif dan niat pokok pembeicara. Seringkali proses evaluasi ini berjalan tanpa banyak disadari. 5) Penanggapan Penanggapan terjadi dalam fase (1) tanggapan yang kita buat sementara pembicara berbicara, dan (2) tanggapan yang kita buat setelah pembicara berhenti berbicara. Tanggapantanggapan ini merupakan umpan balik yang menginformasikan bahwa kita mengirim balik kepada pembicara bagaimana kita merasakan dan apa yang kita pikirkan tentang pesan-pesan pembicara.
38
b. Tujuan menyimak Menurut Slamet (2007: 20), tujuan menyimak yaitu: 1) Mendapatkan informasi, data, dan fakta 2) Membedakan bunyi-bunyi bahasa. 3) Mendapat model lafal, tekanan kata, pemenggalan kalimat, intonasi kalimat, dan pola dasar kalimat yang baik. 4) Memperlancar komunikasi 5) Menunjang keterampilan berbicara dan membaca. c.
Jenis-jenis menyimak Menurut Hermawan (2012: 43) jenis-jenis menyimak meliputi 1) Menyimak secara pasif Menyimak secara pasif merupakan sebuah alat penerima informasi yang memiliki kekuatan tertentu. Melalui aktivitas menyimak secara pasif sebenarnya kita sedang membangun sebuah lingkungan komunikasi yang sifatnya menerima dan mendukung. Umumnya, menyimak pasif terjadi ketika penyimak ingin mendengar sejumlah informasi, jawaban atas pertanyaan, opini, arahan tertentu, atau informasi-informasi yang dapat membuat kita santai, senang atau yang dapat meningkatkan pemahaman emosional dan budaya kita. 2) Menyimak secara kritis Menyimak jenis ini menekankan kepada kemampuan berfikir kritis. Para penyimak kritis umumnya berupaya untuk
39
mencari kesalahan, kekeliruan atau kekurangan dari sesuatu yang dibicarakan oleh pembicara. Jadi, pada dasarnya menyimak kritis merupakan proses seleksi terhadap apa yang kita dengar. 3) Menyimak secara aktif Menyimak secara aktif melibatkan diri secara total seperti penginderaan, sikap, kepercayaan, perasaan, dan intuisinya. Menyimak secara aktif tidak hanya
dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa kita sedang menyimak, dan peduli terhadap apa yang dikemukakan pembicara, tetapi juga memahami dan mengingat apa yang didengar, untuk memberikan kesan yang positif dan menjaga hubungan baik dengan pembicara. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak Menurut Hermawan (2012: 49-54) ada beberapa faktor yang menghambat proses penyimakan yaitu : 1) Faktor Internal a) Masalah pendengaran, jikalau seseorang menderita kerusakan alat pendengaran yang dapat menghambat masuknya gelombang dalam volume tertentu atau menderita kelainan dalam menerima frekuensi tertentu, maka proses menyimak akan terganggu. b) Adanya kelebihan masukan (input) akibat keterbatasan diri untuk menyimak secara serentak semua yang kita dengar.
40
c) Minat pribadi, karena kita sering mengaitkan sesuatu dengan hal-hal yang bersifat pribadi dan dianggap penting untuk diri kita dibandingkan dengan pesan-pesan yang disampaikan orang lain d) Menyimak dipengaruhi oleh motivasi dan perasaan kita saat itu. Ketika sedang menyimak, betapa pun efektifnya, motif dan kebutuhan kita pun turut memainkan peranan yang besar. e) Berfikir terlalu cepat disebabkan karena egoisme atau sikap mementingkan diri sendiri, maka akan mempengaruhi keektifan berfikir ketika ada pendapat yang berbeda antara diri sendiri dengan orang lain atau pembicara. 2) Faktor eksternal a) Faktor lingkungan yang sering menghadirkan gangguan berupa
rangsangan-rangsangan
yang
bertentanga
dan
mengalihkan perhatian dari informasi pokok yang diinginkan. Gangguan itu bersumber dari suara-suara kebisingan lalu lintas, suara musik yang keras, suara-suara dari percakapan, dan hal-hal lain yang tidak menyenangkan dapat mengganggu kemampuan untuk menyimak dengan baik. b) Disamping itu gaya, penampilan dan teknik penyajian materipun dapat dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyimakan, seperti visualisasi dan
41
teknologi yang digunakan, cara berpakaia, serta pengenalan konsep-konsep secara bertahap disertai contoh-contohnya. 2.
Pengertian cerita Menurut Aziz (2002: 8) Cerita merupakan salah satu bentuk sastra yang bisa dibaca atau hanya didengar oleh orang yang tidak bisa membaca. Menurut Poerwadarminta (2006: 233) Cerita merupakan tuturan yang membentangkan bagimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dsb). Cerita merupakan satu alat kognisi yang paling ampuh yang dimiliki oleh para siswa, yang tersedia untuk keterlibatan imajinatif dengan ilmu pengetahuan . Cerita membentuk pemahaman emosional kita terhadap isi. Cerita dapat membentuk isi dunia nyata dan juga materi yang fiksional. Pembentukan cerita dunia nyata inilah yang menjanjikan nilai paling besar dari pengajaran ( Egan, 2009: 3). Dari pengertian di atas, cerita pada hakikatnya, menurut Egan (2009: 12) jenis makna yang disampaikan oleh cerita-cerita itu berkaitan dengan emosi. Cerita adalah instrumen untuk mengoreantasikan emosi manusia kepada isi cerita itu. Atau cerita itu harus sekedar menyampaikan informasi tentang kejadian dan karakter, atau hanya sekedar menyampaikan informasi dengan cara melibatkan emosi kita, cerita mengarahkan, atau membentuk emosi kita terhadap kejadian dan karakter dengan cara terrtentu, cerita mengatakan pada kita cara untuk
42
merasakan isi cerita itu. Tidak ada bentuk bahasa lain yang dapat melakukan hal ini, dan begitu juga tidak ada bentuk bahasa yang dapat mencapai kadar dan jenis efek yang disebabkan oleh cerita-cerita. Cerita itu seperti notasi musik dan emosi manusia adalah instrumen yang didesain untuk memainkannya. Lalu kekuatan besar dari cerita adalah bahwa mereka dapat melakukan dua tugas sekaligus dalam waktu yang bersamaan. 1.
Cerita-cerita itu sangat sangat efektif dalam mengkomunikasikan informasi dengan bentuk yang mudah diingat
2.
Cerita-cerita dapat mengarahkan perasaan pendengarannya tentang informasi yang dikomunikasikan. Menurut Egan (2009: 14), nilai sebuah cerita untuk diajarkan
tepatnya merupakan kekuatannya melibatkan emosi siswa, dan juga, secara terkait, imajinasi-imajinasi mereka, dengan materi dari kurikulum. Cerita lebih berkaitan dengan bentuk yang diberikan pada isi daripada berurusan dengan benar atau tidaknya. Dari pengertian di atas, menyimak sangat diperlukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama untuk melihat IQ siswa-siswi SD kelas III
yang masih dalam fase awal untuk menerima suatu
informasi yang pernah mereka lihat dan dengar dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa menyimak cerita merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan sebuah peristiwa atau kejadian dengan penuh perhatian, pemahaman untuk memperoleh dan
43
menerima informasi dari pesan yang terimanya. Dengan kegiatan menyimak cerita peserta didik dapat menangkap informasi secara akurat sesuai dengan apa yang dilihatnya dan didengarnya sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan oleh gurunya untuk mrndapatkan hasil belajar yang lebih baik.
D. Media Audio Visual 1.
Pengertian Media Audio Visual Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesanpesan pengajaran. (Arsyad, 1996: 4). Sedangkan menurut Porwadarminta (2006: 756), media adalah alat (sarana) untuk menyebarluaskan informasi. Association of Education and Communication Technology (AECT) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Adapun National Education Association (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut ( Sukiman, 2012: 28 ). Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental
maupun
dalam
bentuk
aktivitas
yang
nyata
sehingga
pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar
44
dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan (Arsyad, 1997: 21) Menurut Kustandi (2013: 57) media audio adalah suatu alat atau perantara yang berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik baik verbal maupun nonverbal. Dan media visual merupakan suatu alat atau perantara yang berkaitan dengan indra penglihatan. Sedangkan menurut Sukiman (2012: 184) Media audiovisual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Secara umum media audiovisual menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki efektifitas yang tinggi dari pada media visual atau audio. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, media audio visual juga dapat menjadi media komunikasi. Media audiovisual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penerapannya melalui pendengaran dan pengelihatan, sehingga membangun kondisi yang
dapat
membuat
siswa
mampu
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan atau sikap. 2.
Jenis-jenis Media Audio Visual Jenis-jenis media audiovisual menurut Sukiman (2012: 184) a.
Media Film Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film merupakan komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua
45
indra, penglihatan dan pendengarann, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi disekitar lingkungan tempat di mana film itu sendiri tumbuh. Film kini diartikan sebagai genre (cabang) seeni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya. b.
Media Video Video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Pada dasarnya hakikat video adalah mengubah suatu ide atau gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan suara yang proses perekamannya dan penayangannya melibatkan teknologi tertentu.
c.
Media Televisi Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Dewasa ini televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dihubungkan melalui satelit. Dengan demikian, ada dua jenis pengiriman (penyiaran) gambar dan suara, yaitu penyiaran langsung kejadian atau peristiwa yang kita saksiskan sementara ia terjadi dan penyiaran program yang telah direkam diatas pita film atau pita video atau penyiaran digital.
46
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. 3.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio Visual Dale (1969: 180) mengungkapkan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa-apa saja agar bermanfaat, berikut ini dapa tereleasisasi: a) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas. b) Memberikan perubahan signifikan tingkah laku siswa. c) Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa. d) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa. e) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar. f)
Memberikan umpan balik yang diperlukan dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
g) Melengkapi
pengalaman
yang
bermakna untuk dikembangkan.
47
kaya
dengan
konsep-konsep
h) Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran non verbalistik dan membuat generalisasi yang tepat.
48
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1.
Tempat Penelitian Menurut Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tegalrejo 01 tengaran Kabupaten Semarang, Tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar dalam menyimak cerita menggunakan media audio visual pada siswa kelas III yang jumlahnya 16 siswa.
2.
Sejarah berdirinya SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 01. Yang sering ditulis SDN Tegalrejo 01, berdiri sekitar tahun lima puluhan. Pada waktu berdiri masih bernama sekolah rakyat. Sekolah rakyat Tegalrejo ini berdiri bukan karena didirikan oleh Negara, tetapi oleh kehendak masyarakat Desa Tegalrejo sendiri. Yang dipelopori oleh Bapak Kepala Desa, yang bernama Sastro Sudarmo . Maka pada waktu itu bernama
Sekolah
Rakyat Usaha Desa ( SRUD ) Tegalrejo. Yang pelaksanaan : Kegiatan Belajar Mengajarnya bertempat di Balai Desa Tegalrejo pada tanggal : 22 September 1958 , Sekolah Rakyat ( SR ) Tegalrejo mendapat surat pengukuhan yang atau surat keputusan dari Kepala Dinas Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan ( PP dan K ), Provinsi Jawa
49
Tengah. Surat tersebut ditanda tangani oleh Bp. Admosoegondo. Dengan surat keputusan ini SRUD Teralrejo berubah nama menjadi SR Tegalrejo. Pada tanggal, 13 Oktober 1984, Kepala Desa Tegalrejo Bapak Soemosuharjo menyerahkan sepenuhnya Balai Desa Tegalrejo kepada Sekolah. Sehingga Balai Desa Tegalrejo itu remi menjadi gedung Sekolah. Penyerahan ini dibuatkan surat yang ditandatangani oleh : Bp Soemosuharjo Kepala Desa Tegalrejo dan Bp. M. Diyono , BA, Kepala Dinas P dan K Ranting Tengaran. Kemudian pada tanggal, 1 Agustus 1987, melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Tengah No : 421.2 / 002 / XIII / 49 / 87,
yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah : Drs. Karseno. Sekolah Rakyat Tegalrejo, berubah nama menjadi Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 01. Sampai saat ini SD Negeri Tegalrejo 01, telah banyak meluluskan siswa-siswi, serta gedungnya pun telah mengalami beberapa kali rehab, baik bentuk maupun ukuran. Bahkan yang terakhir satu ruang dibuat tingkat. 3.
Visi, Misi, dan Tujuan SDN Tegalrejo 01 Tengaran Kabupaten Semarang Visi SDN Tegalrejo 01 Tengaran : menjadi sekolah terpercaya di masyarakat, utnuk mencerdaskan bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar.
50
Misi SDN Tegalrejo 01 Tengaran : 1.
Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK.
2.
Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.
3.
Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat. Tujuan Sekolah SDN Tegalrejo 01 Tengaran, berdasarkan Visi
dan Misi Sekolah yang diuraikan diatas maka diharapkan dapat mencapai tujuan sebagai berikut : 1.
Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahklak mulia.
2.
Siswa sehat jasmani dan rohani.
3.
Siswa
memiliki
dasar-dasar
pengetahuan,
kemampuan
dan
kertampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. 4.
Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaan.
5.
Siswa kreatif, terampil bekerja untuk mengembangkan diri secara terus menerus.
6.
Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahklak mulia.
7.
Siswa sehat jasmani dan rohani.
51
8.
Siswa
memiliki
dasar-dasar
pengetahuan,
kemampuan
dan
kertampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. 9.
Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaan.
10. Siswa kreatif, terampil bekerja untuk mengembangkan diri secara terus menerus. 4.
Data Jumlah Guru dan Karyawan SDN Tegalrejo 01 Tengaran Berikut ini adalah jumlah keseluruhan guru dan karyawan SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada tahun ajaran 2014/2015. Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan SDN Tegalrejo 01 Tengaran No
Nama
Jabatan
1.
Yohanes Sarno, S.Pd
Kepala Sekolah
2.
Amini, S.Pd
Guru Kelas VI
3.
Qomari ,S.Pd
Guru Kelas V
4.
Kotimah ,S.Pd.SD
Guru Kelas IV
5.
Benti R, S.Pd.SD
Guru Kelas III
6.
Sri Hariyati, S.Pd.SD
Guru Kelas II
7.
Siti Asning, S.Pd
Guru Kelas I
8.
Siti Muyasaroh, S.Ag
Guru Bahasa Inggris
9.
Adliroh, S.Pd
Guru PJOK
10.
Tamami ,S.Pd.I
Guru Agama
11.
Suparno
Penjaga Sekolah
12.
Vera Kristianti
Pustakawan
52
5.
Profil Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 01 Tengaran Kabupaten Semarang 1. Identitas Sekolah Nama Sekolah
: SD Negeri TEGALREJO 01
Status
: Negeri
Tahun Berdiri
: 1973
Nomor Statistik Sekolah
: 101032202019
NPSN
: 20320341
NSB
: 11804200402
Terakreditasi
: B
Nilai Akreditasi
: 83
No.SK Akreditasi
: -
Tanggal
: -
Alamat Sekolah
: Rt 05 Rw 03 Tegalrejo
Desa
: Tegalrejo
Kecamatan
: Tengaran
Kabupaten
: Semarang
Provinsi
: Jawa Tengah
Kode Pos
: 50775
Telepon
: -
Email
:
[email protected]
53
6.
Rincian Data Jumlah Siswa SDN Tegalrejo 01 Tengaran Berikut ini adalah jumlah keseluruhan siswa SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada tahun ajaran 2014/2015. Tabel 3.2 Data Siswa SDN Tegalrejo 01 Tengaran JUMLAH L / P NO
TINGKAT
L
P
JUMLAH
1
I
1
6
10
16
2
II
1
9
7
16
3
III
1
9
7
16
4
IV
1
9
10
19
5
V
1
8
9
17
6
VI
1
10
14
24
6
51
57
108
JUMLAH
7.
JUMLAH
Kurikulum SDN Tegalrejo 01 Tengaran Kabupaten Semarang a.
Program Intrakulikuler Kegiatan belajar mengajar di SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 13.00. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah. Mata pelajaran yang diajarkan di SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran adalah Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan 54
Alam, Bahasa Indonesia, Matematika, Oalahraga, Seni Budaya dan Keterampilan, dan pendidikan Muatan Lokal meliputi Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa. b.
Program Ekstrakulikuler Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai, adapun kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di SDN Tegalrejo 01 adalah Pramuka. Kegitan Pramuka diwajibkan bagi siswa kelas III-V yang dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 10.00 sampai 11.00.
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015. Data responden ini berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Berikut ini adalah data siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Tabel 3.3 Data siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 Tengaran No.
Nama siswa
Keterangan Laki-laki
1.
Beni Anada
2.
Afif Choirul saputra
3.
Ahmad Nur Setyawan
55
Perempuan
4.
Choirul Umam Alfredo
5.
Ira Sefi Septina
6.
Mozza Syafa Azzahra
7.
Muhammad Fuad
8.
Nanda Safitri
9.
Rico setiya Afriyadi
10.
Rika Desriyani
11.
Sa’idatul Choiriyah
12.
Tegar Adit Septiyanto
13.
Windha Ariyanto
14.
Zareta Bayu Setiyawan
15.
Hari Fitriano
16.
Devi Artikasari
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 13 September 2014 sampai dengan 27 September 2014. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2014/2015 yang berjumlah 16 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
56
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1.
Pra Siklus Kegiatan pra siklus ini dilaksanakan pada tanggal 13 September 2014. Dalam pra siklus ini peneliti melakukan tanya jawab dengan guru kelas III. Peneliti dan guru mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian. Guru memperkenalkan peneliti dan menjelaskan maksud diadakan penelitian kepada siswa kelas III dan data nilai siswa kelas III dalam pembelajaran menyimak cerita tanpa menggunakan media audio visual. Dalam data tersebut masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal. Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70. Data-data tersebut dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan selanjutnya.
2.
Siklus 1 a.
Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti berdiskusi dengan guru untuk
merencanakan
tindakan
penelitian.
Peneliti
juga
mempersiapkan materi yang diajarkan kepada siswa. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan adalah sebagai berikut : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan silabus yang ditetapkan oleh siswa. 2) Menyusun dan mempersiapkan media pembelajaran berupa media audio visual.
57
3) Menyusun lembar soal berupa tes menyimak cerita berdasarkan media audio visual yang ditayangkan. 4) Menyusun lembar pengamatan terhadap guru dalam penggunaan media audio visual. 5) Menyusun lembar penilaian menyimak cerita. b.
Pelaksanaan Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 September 2014. Selama dua jam pelajaran (2x35 menit). Penelitian ini dilakukan kolaboratif, maksudnya peneliti sebagai observer dan rekan guru atau guru pamong sebagai pelaksana. Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini dapat diuraikan sebagai berikut : Guru
memulai
kegiatan
belajat
mengajar
dengan
mengucapkan salam, berdoa, absen kehadiran siswa. Semua siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran ini yaitu sebanyak 16 siswa. Setelah absen kehadiran siswa kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” dan melakukan apersepsi sebelum guru menyampaikan materi pelajaran. Dalam kegiatan ini guru menjelaskan materi tentang menyimak cerita berita dalam bentuk video mengunakan media audio visual. Guru menjelaskan tujuan, unsur-unsur dan langkahlangkah menyimak cerita. Guru memperlihatkan tayangan video,
58
kemudian memperkenalkannya menggunakan media audio visual. Guru memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa tentang pengertian pernyataan pendapat namun siswa tidak berani menjawab pertanyaan, akhirnya guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Siswa tersebut menjawab dengan tepat, kemudian guru memperlihatkan tayangan video berita dan siswa memperhatikan . Siswa tampak antusias dalam menyimak tayangan video cerita peristiwa dalam berita tersebut, setelah selesai menyimak tayangan video cerita guru membagi kelompok. Setelah dibagi kelompok, siswa diberi tugas untuk membuat pernyataan pendapat berdasarkan tayangan berita tadi. Siswa terlihat semangat dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok, walaupun begitu masih ada beberapa siswa terlihat kurang bersemangat dan bekerja sama dalam berdiskusi. Selama siswa mengerjakan guru berkeliling untuk membimbing dan menilai dalam format lembar pengamatan. Setelah waktu yang ditentukan sudah selesai dalam mengerjakan tugas kelompok, guru memilih salah satu kelompok untuk maju ke depan membacakan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Setelah salah satu kelompok selesai membacakan
hasil
diskusinya,
kelompok
lain
memberikan
tanggapan dan pendapat dari kelompok yang maju tersebut, itu dilakukan kepada kelompok lain secara bergantian.
59
Setelah semua kelompok maju ke depan, guru memberikan tanggapan secara keseluruhan hasil diskusi yang di dapat dari siswanya. Setelah itu, guru menjelaskan dan mengaitkan isi berita dengan gambar macam-macam upacara adat istiadat. Guru menayangkan slide gambar macam-macam upacara adat ditiap daerah, siswa diminta untuk mengamati dan menyimaknya. Untuk penjelasan terakhir, guru menjelaskan jenis-jenis uang kartal. Setelah selesai dilakukan semua kegiatan, untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa, guru memberi tugas evaluasi individu berdasarkan media audio visual tersebut. Siswa terlihat semangat dalam mengerjakan tugas, walaupun begitu masih saja ada beberapa siswa terlihat kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas. Selama siswa mengerjakan tugas guru membimbing seluruh siswa. Setelah waktu yang ditentukan dalam mengerjakan tugas telah habis, guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan tugas. Guru mengakhiri pelajaran dan mengucap salam. c.
Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi ini dibantu oleh rekan guru kelas III SDN Tegalrejo 01 Tengaran. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam mengajarkan materi dengan menggunakan media audio visual.
60
Aspek yang diamati dalam pengamatan ini adalah aspek yang mencakup keterampilan guru dalam mengajar, meliputi: a) Membuka pelajaran b) Menyiapkan media audio visual berupa video berita dan menayangkan kepada siswa c) Meminta siswa menyimak cerita dalam dunia berita berdasarkan video yang ditayangkan d) Membimbing siswa dalam membuat pernyataan berdasarkan video e) Membimbing siswa dalam membuat ungkapan isi video yang ditayangkan dan dikerjakan secara kelompok f)
Mengajak siswa untuk berdiskusi berdasarkan aspek yang dinilai
g) Mengevaluasi hasil diskusi siswa h) Mengaitkan isi berita dengan gambar macam-macam upacara adat tiap daerah i)
Meminta siswa mengamati dan menyimak tayangan gambar macam-macam upacara adat di tiap daerah
j)
Mengajak siswa untuk mengerjakan tugas evaluasi individu
k) Mengevaluasi hasil tes soal siswa l)
Menutup pelajaran (membuat kesimpulan, doa, salam) Selama proses pengamatan ini berlangsung guru dapat
melakukan keterampilan mengajar dengan cukup baik. Siswa juga tampak senang dan bersemangat dalam belajar.
61
d.
Refleksi Hasil yang didapat dari pelaksanaan tindakan penelitian dan observasi peneliti kemudian melakukan analisis dan refleksi. Refleksi ini bertujuan untuk menemukan kekurangan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan observasi, peneliti melakukan analisis dan refleksi belum terjadi peningkatan pada semua aspek, maka hasil belajar siswa belum memenuhi target KKM. Kegagalan yang terjadi pada siklus ini sebagai berikut : a) Persiapan yang dilakukan guru memang sudah baik, namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala diantaranya dalam pengelolaan waktu. b) Kurangnya ulasan dalam penyampaian materi dan dominannya pada saat guru membuat kesimpulan. c) Faktor isi cerita juga mempengaruhi pada imajinasi anak, karena pada siklus I guru menayangkan cerita dalam dunia berita yang sulit mereka tangkap. d) Sebagian besar siswa memang sudah terlihat bagus dalam pembelajaran, misalnya mereka mendengarkan penjelasan dengan baik, mengikuti pembelajaran dengan aktif, serta melaksanakan evaluasi dengan baik, namun di antara mereka masih ada juga beberapa anak yang kurang tertib, sehingga
62
target pencapaian aktivitas siswa belum tercapai. Tetapi guru harus tetap memberikan motivasi untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya. 3.
Siklus II a.
Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II ini mengacu pada hasil refleksi pada siklus I. Kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki dalam siklus II ini. Rancangan kegiatan pada siklus II ini meliputi: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan dalam silabus. 2) Menambah materi tentang menyimak cerita supaya siswa terbiasa
dalam
menyimak
cerita
menggunakan
media
audiovisual. 3) Menyiapkan media audio visual yang dibuat berdasarkan tema pembelajaran sesuai dengan dunia cerita anak-anak. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 September 2014. Penelitian ini dilakukan kolaboratif, maksudnya peneliti sebagai observer dan rekan guru atau guru pamong sebagai pelaksana.
63
Kegiatan pembelajaran diawali dengan pendahuluan. Saat guru masuk ruang kelas, siswa menyapa guru dengan mengucapkan selamat pagi. Guru menjawab sapaan dari siswa kemudian mengajak siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai dan guru melakukan absensi. Pada saat pelaksanaan siklus II semua siswa kelas III hadir semua sejumlah 16 anak. Kemudian guru memberikan apersepsi serta mengulas pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Guru memotivasi siswa untuk mengajak menyanyikan lagu “si kancil”. Setelah itu, guru memberikan materi tentang menyimak cerita yang lain supaya siswa dapat terbiasa dan bertanya jawab tentang tokoh, watak dalam cerita. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa. Siswa dirasa sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh guru. Guru menayangkan video cerita burung gagak dan burung merak sesuai dengan tema pembelajaran. Siswa diminta memahami, melihat, mendengar, dan menyimak cerita burung merak dan gagak, serta siswa tampak antusias dalam menyimak cerita tersebut. Setelah menyimak cerita, guru membagi kelompok. Setelah dibagi kelompok, siswa diberi tugas untuk menjawab pertanyaan tentang tokoh, watak, seputar cerita yang ditayangkan tadi dan dikerjakan secara berkelompok. Siswa terlihat semangat dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. Selama siswa mengerjakan guru berkeliling untuk membimbing dan menilai dalam
64
format lembar pengamatan. Setelah waktu yang ditentukan sudah selesai dalam mengerjakan tugas kelompok, guru memilih salah satu kelompok untuk maju ke depan membacakan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian. Setelah semua kelompok maju ke depan, guru memberikan tanggapan secara keseluruhan hasil diskusi yang di dapat dari siswanya. Setelah itu, guru menjelaskan dan mengaitkan cerita tersebut dengan contoh aturan yang berlaku di masyarakat. Guru menayangkan slide gambar contoh aturan yang berlaku di masyarakat, siswa diminta untuk mengamati dan menyimaknya. Setelah itu guru menjelaskan tentang gambar-gambar tersebut. Setelah selesai dilakukan semua kegiatan, untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa, guru memberi tugas evaluasi individu berdasarkan media audio visual tersebut. Siswa terlihat bersemangat dalam mengerjakan tugas. Jam pelajaran bahasa Indonesia telah selesai, guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas. Guru kemudian menutup pelajaran. c.
Observasi Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati keterampilan guru sama dengan lembar yang digunakan pada siklus I. Kegiatan
65
observasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kekurangan tekhnik pengajaran pada siklus I sudah teratasi atau belum. Proses pembelajran berlangsung dengan lancer. Suasana kelas terlihat hidup, siswa sudah terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Penggunaan media audio visual membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelaran. Posisi guru saat pelajaran berlangsung tidak hanya berdiri, tetapi juga berkeliling memperhatikan semua siswa baik yang duduk di depan maupun di belakang. d. Refleksi Kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I telah dapat diatasi pada siklus II ini. Keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran meningkat dengan hasil belajar yang mencapai KKM kepada 16 siswa mendapatkan nilai diatas 70 sesuai KKM yang sudah ditentukan. Keterampilan guru dalam mengajar telah ada peningkatan.
Posisi
guru
sudah
mulai
berotasi,
sehingga
perhatiannya tertuju ke semua siswa. Pada pelaksanaan penelitian siklus II sudah berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus ini 16 siswa sudah mencapai KKM. Penelitian diberhentikan sampai siklus II, karena penelitian ini dianggap telah berhasil dengan hasil yang memuaskan dan baik.
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1.
Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti juga mengadakan pra siklus, pra siklus ini dilaksanakan pada tanggal 13 September 2014 selama 2 jam pelajaran (70 menit). Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara seorang guru Bahasa Indonesia kelas III SDN Tegalrejo 01 Kec. Tengaran Kab. Semarang dalam dalam melakukan proses pembelajaran serta untuk mengetahui keadaan siswa yang dijadikan responden. Guru Bahasa Indonesia di kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kec. Tengaran Kab. Semarang tersebut belum menggunakan model pembelajaran secara aktif dan guru belum menggunakan media audio visual. Serta masih menggunakan metode ceramah yang siswanya masih belum banyak ikut aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung terjadi komuikasi yang pasif. Artinya seolah-olah guru yang bicara dan siswa hanya mendengarkan, serta keberanian bertanya terhadap suatu permasalahan yang belum jelas ada dibenak mereka belum dapat diungkapkan secara maksimal dengan pemberian tugas. Di kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang guru masih menggunakan pembelajaran klasik
67
dengan menyampaikan materi menggunakan metode ceramah dan dekte. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah. Kondisi seperti ini menjadi acuan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan penelitian, menunjukan bahwa hasil belajar siswa masih rendah terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama pada menyimak cerita pada semester II. Hasil belajar menyimak cerita siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Tabel Pengamatan Siswa Nilai Proses Kondisi Awal No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama siswa
Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina Mozza Syafa Azzahra Muhammad Fuad Nanda Safitri Rico setiya Afriyadi Rika Desriyani Sa’idatul Choiriyah Tegar Adit Septiyanto Windha Ariyanto Zareta Bayu Setiyawan Hari Fitriano Devi Artikasari
Aspek-aspek Kese suaian
Antu sias
Keak tifan
10 10 10 10 10 10 10 15 10 15 15 15 15 15 15 15
15 15 15 15 10 10 10 15 10 15 15 15 10 10 10 10
15 15 15 15 10 10 10 15 10 15 15 15 10 10 10 10
68
Penyam paian presen tasi 10 10 10 10 10 10 10 15 10 15 15 15 10 10 10 10
Penge tahuan materi 10 10 10 10 10 10 10 15 10 15 15 15 15 15 15 15
Skor
60 60 60 60 50 50 50 75 50 75 75 75 60 60 60 60
Keterangan : Skor maksimal 20 = skor per item maksimal 4, penilaian maksimal 5 aspek. N Proses = N1 = 5 x 4 = 20 x 5 = 100
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Menyimak Cerita Pada Kondisi Awal No
Nama siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina Mozza Syafa Azzahra Muhammad Fuad Nanda Safitri Rico setiya Afriyadi Rika Desriyani Sa’idatul Choiriyah Tegar Adit Septiyanto Windha Ariyanto Zareta Bayu Setiyawan Hari Fitriano Devi Artikasari Jumlah Rata-rata Keterangan :
=
=
Nilai Proses (N1) 60 60 60 60 50 50 50 75 50 75 75 75 60 60 60 60
Nilai evaluasi (N2) 60 50 65 50 50 55 60 75 70 80 65 60 40 60 50 65
Nilai Akhir (NA) 60 55 62,5 55 50 52,5 55 75 60 77,5 70 67,5 50 60 55 62,5
KKM
Keterangan
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas 5,769 60,5
= 100 ( Nilai Akhir ( NA ) )
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang masih rendah dalam keterampilan menyimak cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari data nilai yang diperoleh siswa
69
hanya 2 siswa yang mampu mendapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70 dan 14 siswa masih di bawah KKM. Data di atas sebagai dasar dalam menerapkan media audio visual di SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Berdasarkan pra siklus di atas, guru tidak pernah memanfaatkan berbagai metode dan media yang mereka ketahui, namun mereka lebih suka dengan metode ceramah dan dekte yang bersifat klasikal dan berpusat pada guru. Hal tersebut dilakukan karena kurangnya fasilitas yang memadai di SD Negeri Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Dengan demikian motivasi siswa masih rendah apalagi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran masih tergolong rendah. Guru juga tidak pernah menggunakan variasi media dalam pembelaran, mengakibatkan siswa mengalami kejenuhan dan merasa bosan dalam mengikuti pelajaran karena metode yang digunakan hanya ceramah dan dekte, oleh karena itu banyak siswa yang ngantuk dalam proses pembelajaran. Uraian di atas dapat dijadikan sebagai pembanding sebelum dan sesudah diterapkannya media audio visual. Dengan diterapkannya media audio visual dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembelajaran selanjutnya. Nilai hasil belajar menyimak cerita ini diambil pada akhir pembelajaran sebelum diadakannya media audio visual artinya nilai ini masih murni belum diadakannya media audio visual lebih lanjut. Oleh sebab itu, peningkatan hasil belajar ini dilakukan dengan menggunakan
70
media audio visual dengan pelaksanaan dua siklus yaitu siklus I dan II. Berikut ini adalah hasil penelitian yang dilakukan dalam setiap siklus. 1.
Siklus I Pada siklus I ini pembelajaran Bahasa Indonesia untuk materi menyimak cerita adat istiadat sudah dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan sebanyak satu kali pertemuan. Data yang diperoleh dari siklus ini berupa nilai hasil belajar siswa dalam menyimak cerita. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dimana guru dibantu kolaborator yang berperan sebagai pengamat dan penilai. Pada pelaksanaan siklus ini semua siswa yang diteliti hadir yaitu sejumlah 16 siswa. Kegiatan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah di rencanakan. Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini akan dilihat tingkat kenaikan hasil belajar dan ketuntasan siswa yang akan dilihat dari siklus ke siklus. Adapun data hasil pengamatan yang telah diperoleh dalam siklus I ini yaitu.
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus I Penilaian Kurang Cukup
No
Aspek yang dinilai
1
Membuka pelajaran (salam, doa, motivasi) Menyiapkan media audio visual berupa video berita dan menayangkan kepada siswa Meminta siswa menyimak cerita dalam dunia berita berdasarkan video yang ditayangkan
2 3
71
Baik
Membimbing siswa dalam membuat pernyataan berdasarkan video Membimbing siswa dalam membuat 5 ungkapan isi video yang ditayangkan dan dikerjakan secara kelompok Mengajak siswa untuk berdiskusi 6 berdasarkan aspek yang dinilai 7 Mengevaluasi hasil diskusi siswa Mengaitkan isi berita dengan gambar 8 macam-macam upacara adat tiap daerah Meminta siswa mengamati dan menyimak 9. tayangan gambar macam-macam upacara adat di tiap daerah Mengajak siswa untuk mengerjakan tugas 10. evaluasi individu 11. Mengevaluasi hasil tes soal siswa Menutup pelajaran (membuat kesimpulan, 12. doa, salam) Jumlah Skor Rata-rata Keterangan skor 3 = baik, skor 2 = cukup, skor 1 = kurang 4
33 2,8
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap guru dalam penggunaan media audio visual pada siklus I diperoleh skor 33 dengan rata-rata 2,8. Data ini menunjukkan bahwa guru telah cukup menguasai dalam penggunaan media audio visual.
Tabel 4.4 Tabel Pengamatan Siswa Nilai Proses Pada Siklus I Aspek-aspek No 1. 2. 3. 4. 5.
Nama siswa Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina
Kese Antu suaian sias 01 01 01 01 09
09 09 09 09 09
72
Keak tifan 01 01 01 01 09
Penyam paian presen tasi 09 09 09 09 01
Penge tahuan materi
Skor
01 01 01 01 09
,1 ,1 ,1 ,1 01
6. Mozza Syafa Azzahra 01 09 09 09 01 7. Muhammad Fuad 01 09 01 09 01 8. Nanda Safitri 09 09 09 01 09 9. Rico setiya Afriyadi 01 09 01 09 01 10. Rika Desriyani 09 09 09 01 09 11. Sa’idatul Choiriyah10 01 09 09 09 01 12. Tegar Adit Septiyanto 01 09 01 09 01 13. Windha Ariyanto 01 09 09 09 01 14. Zareta Bayu Setiyawan 01 09 01 09 01 15. Hari Fitriano 01 09 09 09 01 16. Devi Artikasari 09 09 09 01 09 Keterangan : Skor maksimal 20 = skor per item maksimal 4, penilaian
,9 ,1 01 ,1 01 ,9 ,1 ,9 ,1 ,9 01
maksimal 5 aspek. N Proses = N1 = 5 x 4 = 20 x 5 = 100
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Menyimak Cerita Pada Siklus I
No
Nama siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina Mozza Syafa Azzahra Muhammad Fuad Nanda Safitri Rico setiya Afriyadi Rika Desriyani Sa’idatul Choiriyah Tegar Adit Septiyanto Windha Ariyanto Zareta Bayu Setiyawan Hari Fitriano Devi Artikasari Jumlah Rata-rata
Nilai Proses (N1)
Nilai evaluasi (N2)
Nilai Akhir (NA)
KKM
Keterangan
60 60 60 60 80 65 60 80 60 80 65 60 65 60 65 80
70 70 70 50 70 40 70 70 70 90 80 70 20 80 30 30
65 65 65 55 75 52,5 65 75 65 85 72,5 65 42,5 70 47,5 55
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas 1020 63,7
73
Dari data di atas, nilai rata-rata siswa dalam menyimak cerita adalah 63,7. Sebanyak 4 siswa atau 25% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 12 siswa atau 75% siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berikut tabel rekapitulasi ketuntasan siswa. Tabel 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I No.
Uraian
Hasil
1.
Rata-rata nilai kelas
63,7
2.
Prosentase ketuntasan
25%
2.
Siklus II Pada siklus II ini pembelajaran Bahasa Indonesia untuk materi menyimak cerita burung gagak dan burung merak sudah dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan sebanyak satu kali pertemuan. Data yang diperoleh dari siklus ini berupa nilai hasil belajar siswa dalam menyimak cerita. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dimana guru dibantu kolaborator yang berperan sebagai pengamat dan penilai. Pada pelaksanaan siklus ini semua siswa yang diteliti hadir yaitu sejumlah 16 siswa. Kegiatan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah di rencanakan. Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini akan dilihat tingkat kenaikan hasil belajar dan
74
ketuntasan siswa. Berikut ini adalah data hasil pengamatan terhadap guru dalam penggunaan media audio visual.
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus II No
Aspek yang dinilai
Kurang
Membuka pelajaran (salam, doa, motivasi). Menyiapkan media audio visual berupa 2 video cerita anak dan menayangkan kepada siswa. Meminta siswa menyimak cerita anak 3 berdasarkan video yang ditayangkan. Membimbing siswa dalam memyebutkan 4 tokoh, watak, penokohan. Membimbing siswa dalam membuat 5 komentar dari tokoh, watak dalam cerita. Mengajak siswa untuk mendiksusikan hasil 6 diskusi 7 Mengevaluasi hasil diskusi Mengaitkan isi cerita dengan gambar 8 macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat. Meminta siswa mengamati dan menyimak 9. tayangan gambar macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat. Mengajak siswa untuk mengerjakan tugas 10. evaluasi individu 11. Mengevaluasi hasil tes soal siswa Menutup pelajaran (membuat kesimpulan, 12. doa, salam) Jumlah Skor Rata-rata Keterangan skor 3 = baik, skor 2 = cukup, skor 1 = kurang
Penilaian Cukup
1
Baik
36 3
Dari hasil pengamatan di atas, menunjukkan bahwa guru telah makasimal dalam penggunaan media audio visual. Pada siklus II ini diperoleh skor 36 dengan rata-rata 3. Guru telah mendapat penilaian baik dalam siklus ini.
75
Tabel 4.8 Tabel Pengamatan Siswa Nilai Proses Pada Siklus II Aspek-aspek
Penyam Penge paian No Nama siswa tahuan Kese Antu Keak presen materi suaian sias tifan tasi 1. Beni Anada 01 01 01 01 01 2. Afif Choirul saputra 01 01 01 01 01 3. Ahmad Nur Setyawan 01 01 09 09 01 4. Choirul Umam Alfredo 01 01 01 01 01 5. Ira Sefi Septina 01 01 01 01 01 6. Mozza Syafa Azzahra 01 01 09 09 01 7. Muhammad Fuad 01 01 01 01 01 8. Nanda Safitri 01 01 01 01 01 9. Rico setiya Afriyadi 01 01 01 01 01 10. Rika Desriyani 01 01 09 09 01 11. Sa’idatul Choiriyah10 01 01 01 01 01 12. Tegar Adit Septiyanto 01 01 09 09 01 13. Windha Ariyanto 01 01 01 01 01 14. Zareta Bayu Setiyawan 01 01 01 01 01 15. Hari Fitriano 01 01 01 01 01 16. Devi Artikasari 01 01 01 01 01 Keterangan : Skor maksimal 20 = skor per item maksimal 4, penilaian
Skor 80 80 90 80 80 90 80 80 80 90 80 90 80 80 80 80
maksimal 5 aspek. N Proses = N1 = 5 x 4 = 20 x 5 = 100
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Menyimak Cerita Pada Siklus II
No
Nama siswa
Nilai Proses (N1)
Nilai evaluasi (N2)
Nilai Akhir (NA)
KKK
KngnaeKteK
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina Mozza Syafa Azzahra Muhammad Fuad Nanda Safitri Rico setiya Afriyadi
80 80 90 80 80 90 80 80 80
90 70 70 70 90 70 70 70 80
85 75 80 75 85 80 75 75 80
71 71 71 71 71 71 71 71 71
saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT
76
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Rika Desriyani Sa’idatul Choiriyah Tegar Adit Septiyanto Windha Ariyanto Zareta Bayu Setiyawan Hari Fitriano Devi Artikasari Jumlah Rata-rata
90 80 90 80 80 80 80
90 80 80 70 70 70 70
90 80 85 75 75 75 75
71 71 71 71 71 71 71
saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT KgeTsa 00,9 79,1
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 16 siswa mencapai angka ketuntasan minimal dengan prosentase 100% yang telah mencapai angka ketuntasan minimal. Rata-rata kelas mencapai 79,1. Berikut tabel rekapitulasi ketuntasan siswa. Tabel 4.10 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus II No.
Uraian
Hasil
1.
Rata-rata nilai kelas
79,1
2.
Prosentase ketuntasan
100%
B. Pembahasan Dari data-data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyimak cerita bahasa Indonesia. Penggunaan media audio visual dapat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan pembelajaran menyimak cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I, dari 16 siswa diperoleh rata-rata 63,7. Siswa yang memperoleh ketuntasan dalam pembelajaran hanya 4 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas cukup banyak yaitu 12 siswa. Artinya pembelajaran yang dilaksanakan
77
pada siklus I ini belum memperoleh hasil yang optimal. Perolehan hasil belajar nilai kemampuan menyimak cerita siswa dalam siklus I ini dapat dinyatakan memperoleh ketuntasan sebesar 25%. Sedangkan yang belum mencapai ketuntasan sebesar 75%. Dalam siklus ini guru mengalami kesulitan, karena persiapan yang dilakukan guru kurang baik, namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala diantaranya dalam pengelolaan waktu. Kurangnya ulasan dalam penyampaian materi dan dominannya pada saat guru membuat kesimpulan. Sebagian besar siswa memang sudah terlihat bagus dalam pembelajaran, misalnya mereka mendengarkan penjelasan dengan baik, mengikuti pembelajaran dengan aktif, serta melaksanakan evaluasi dengan baik, namun di antara mereka masih ada juga beberapa anak yang kurang tertib, sehingga target pencapaian aktivitas siswa belum tercapai. Faktor isi cerita juga mempengaruhi pada imajinasi anak, karena pada siklus I guru menayangkan cerita dalam dunia berita yang sulit mereka tangkap. Akhirnya pada siklus II guru memilih cerita yang mudah ditangkap sesuai dengan imajinasinya. Untuk hasil pengamatan terhadap guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual diperoleh skor 33 dengan rata-rata nilai 2,8. Ini berarti bahwa aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan baik. Namun masih ada keterampilan yang belum dikuasai dengan baik oleh guru, seperti membimbing siswa dalam membuat pernyataan berdasarkan video, membimbing siswa dalam membuat ungkapan
78
isi video yang ditayangkan dan dikerjrjakan secara kelompok, mengevaluasi hasil tes soal siswa. Hasil menyimak cerita yang diperoleh dalam siklus II, siswa memperoleh rata-rata nilai 79,1. Semua siswa yang telah mencapai ketuntasan pembelajaran sejumlah 16 siswa, dengan prosentase ketuntasan 100%. Pada siklus II ini, semua siswa dinyatakan tuntas dengan hasil yang baik dan memuaskan dalam pembelajaran menyimak cerita sesuai KKM yang sudah ditentukan. Pada pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran dengan penggunaan media audio visual pada siklus II skor yang diperoleh adalah 3 dengan prosentase 100%. Ini artinya, bahwa aktivitas guru yang menyangkut dengan keterampilan mengajar sudah berjalan dengan baik, sehingga hasil aktivitas guru pada siklus II ini telah mencapai hasil yang maksimal dengan kategori baik. Adapun hasil data yang berkenaan dengan hasil kemampuan menyimak cerita yang diperoleh siswa dalan setiap akhir proses pembelajaran yang dilakukan dalam setiap siklus dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 4.11 Data Perolehan Nilai Hasil Belajar Menyimak Cerita Siswa Dalam Setiap Siklus
Siswa Tuntas
Siswa Tidak Tuntas
Prosentase Ketuntasan
No.
Pembelajaran
Nilai Rata-rata
1.
Siklus I
63,7
4
12
25%
2.
Siklus II
79,1
16
-
100%
79
Di samping data tentang hasil belajar menyimak cerita tersebut, ada pula data observasi terhadap guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan media audiovisual yang diperoleh setiap siklus dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 4.12 Data Perolehan Hasil Pengamatan Terhadap Guru Dalam Penggunaan Media Audio Visual Pada Setiap Siklus
No
Pembelajaran
Rata-rata
Kategori
1.
Siklus I
2,8
Baik
2.
Siklus II
3,0
Baik
Data di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam penerapan media audio visual juga mengalami peningkatan yang signifikan dalam setiap siklusnya.
80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia menyimak cerita dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I dan II. Dari hasil siklus I dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa dalam menyimak cerita adalah 63,7. Sebanyak 4 siswa atau 25% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 12 siswa atau 75% siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap guru dalam penggunaan media audio visual pada siklus I diperoleh skor 33 dengan rata-rata 2,8. Data ini menunjukkan bahwa guru telah cukup menguasai dalam penggunaan media audio visual. Pada hasil siklus II sebanyak 16 siswa telah mencapai angka ketuntasan minimal dengan prosentase 100%. Rata-rata kelas mencapai 79,1. Sedangkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap guru dalam penggunaan media audio visual pada siklus II diperoleh skor 36 dengan ratarata 3 dan guru dinyatakan berhasil. Dengan melihat hasil kedua siklus diatas
81
dapat ditarik kesimpulan bahwa media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar menyimak cerita pada bahasa Indonesia siswa kelas III SDN Tegalrejo 01 kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1.
Bagi guru Sebaiknya guru lebih memperhatikan dalam pemilihan dan penggunaan media yang cocok untuk menyampaikan semua mata pelajaran, menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan mengajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan pelajaran. Guru diharapkan dapat lebih terampil dalam menggunakan media supaya siswa tertarik dengan pelajaran yang diajarkan dan sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar.
2.
Pada siswa Hendaknya pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa lebih aktif dan lebih memperhatikan pelajaran serta lebih disiplin supaya waktu proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.
3.
Pada Kepala Sekolah Sebaiknya kepala sekolah untuk menyediakan kelengkapan media atau alat peraga untuk pembelajaran demi terciptanya peningkatan hasil
82
belajar siswa yang bermuara pada peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di SD Tegalrejo 01 Tengaran Kabupaten Semarang.
83
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Aziz, Abdul. 2002. Mendidik dengan cerita. Bandung: Remaja Rosdakarya. Departemen Agama RI. 2004. Kurikulum Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta. Hermawan, Henry. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi Yang Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Kiran Egan. 2009. Pengajaran yang imajinatif. Jakarta: Indeks. Kustandi, Cecep, Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran (edisi kedua). Jakarta: Ghalia Indonesia. Mudjiono, Dimiyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Poerwadarminto, WJS. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Slamet. St. Y. 2007. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: LPP UNS dan UPT Penerbitan dan percetakan UNS (UNS Press). Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1990. Metode Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
84
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Taniredja Tukiran, Irma Pujiati. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mengembangkan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta Bandung. Tarigan, Djago. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1987. Menyimak. Bandung: Angkasa. Wahyuni, Esa Baharudin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
85
86
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SD Negeri Tegalrejo 01 Tengaran Kabupaten Semarang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester
: III (tiga) /I (satu)
Tema
: Peristiwa
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (70 menit)
1.
Standar Kompetensi 1.
Bahasa Indonesia 1. Mengungkapkan pikiran-pikiran dan pengalaman secara lisan dengan bertelepon dan bercerita.
2.
Pkn 2. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
3.
IPS 3. Memahami jenis-jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
2.
Kompetensi Dasar 1.
Bahasa Indonesia 1.1. Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar.
87
2.
Pkn 2.1. Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinekaan kekayaan alam keramahtamahan.
3.
IPS 3.1 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.
3.
Indikator 1.
Bahasa Indonesia -
Menyatakan pendapat terhadap suatu pernyataan.
-
Menjelaskan secara lisan isi berita yang didengar dan dilihat dengan kata-kata sendiri.
2.
Pkn -
3.
IPS -
4.
Mengidentifikasi macam-macam upacara adat di tiap-tiap daerah.
Menyebutkan jenis-jenis uang kartal
Tujuan Pembelajaran 1.
Dengan tanya jawab, siswa dapat mengetahui pengertian pendapat
2.
Dengan melihat dan menyimak tayangan video berita upacara adat ngaben Bali, siswa melakukan pengamatan tentang berita upacara adat ngaben Bali.
3.
Setelah mengamati tayangan video berita upacara adat ngaben Bali, siswa dapat mengetahui isi berita upacara adat ngaben Bali.
88
4.
Dengan menyatakan pendapat dari sebuah pernyataan, siswa dapat mengungkapkan isi berita upacara adat ngaben Bali.
5.
Dengan diskusi kelompok, siswa dapat menyatakan pendapat dari sebuah pernyataan dengan benar.
6.
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa diharapkan dapat menentukan pendapat dari isi berita upacara adat ngaben Bali dengan tepat.
7.
Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengetahui macam-macam upacara adat di tiap daerah.
8.
Setelah mengamati tayangan gambar macam-macam upacara adat istiadat, siswa dapat mengidentifikasi macam-macam upacara adat di tiap daerah.
9.
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat mengetahui jenis-jenis uang kartal.
10. Dengan mengamati contoh dari guru, siswa dapat menyebutkan jenisjenis uang kartal beserta nominalnya.
5.
Materi Ajar 1.
Bahasa Indonesia Pendapat adalah suatu kemampuan dan kemauan seseorang sebagai ungkapan isi hati dan perasaan sesuai dengan pikirannya dalam menanggapi sesuatu. Pendapat berisi pernyataan dukungan, persetujuan atau pernyataan negative berupa sanggahan dan kritikan.
89
Isi cerita dalam dunia berita : Upacara adat ngaben Bali. Ribuan warga Sibetan Kaliasem Bali, menggelar upacara ngaben yaitu pembakaran mayat umat Hindu Bali, 252 jenazah dibakar secara missal. Manfaatnya : menambah tali persaudaraan dan menghemat biaya. Biaya untuk tiap pembakaran biasanya kalau individu atau perorangan 200 Juta. Kalau missal hanya 100 Juta. Keuntungan dari ngaben missal dapat membayar hutang para leluhur bagi orang yang tidak mampu.
Pernyataan : Kebudayaan di Bali itu masih sangat murni dengan upacara adat agamanya yaitu agama Hindu Bali. Upacara yang biasa digelar adalah ngaben (pembakaran jenazah). Menurut pendapat saya, sebaiknya kebudayaan atau adat istiadat itu jangan membebani tiap individu, tetapi harus dapat meringankan beban umat manusia terutama orang Hindu Bali.
2.
Pkn Macam-macam upacara adat di tiap daerah : 1.
Adu kerbau (Toraja), upacara adatnya yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas. Semakin Sore, peserta adu kerbau semakin ramai karena yang diadu adalah kerbau jantan yang sudah memiliki pengalaman berkelahi puluhan kali.
90
Gambar I :
2.
Kebo-keboan Banyuwangi, upacara adat yang dilaksanakan untuk memohon turunnya hujan saat kemarau panjang dengan turunnya hujan ini berarti petani dapat bercocok tanam. Gambar II :
3.
Duderan adalah sebuah upacara yang menandai bahwa bulan puasa telah datang. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder, diambil dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr. Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum
91
dugderan, karnaval
yang diikuti
oleh pasukan merahputih,
drumband, pasukan pakaian adat BHINNEKA TUNGGAL IKA , meriam , warak ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri Khas acara ini adalah warak Ngendok sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing berkepala naga kulit sisik emas, visualisasi warak ngendok dibuat dari kertas warna warni. Acara ini dimulai dari jam 08.00 sampai dengan maghrib di hari yang sama juga diselenggarakan festival warak dan Jipin Blantenan Gambar III :
3.
IPS Jenis-jenis uang kartal 1.
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak.
2.
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu, merupakan alat pembayaran yang sah.
92
Gambar uang kartal
6.
Pendekatan dan Metode pembelajaran 1.
Pendekatan
: Scientific
2.
Metode
: Tanya jawab, ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, penugasan.
7.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
1 2 3
4 Inti
1 2
3
4
Diskripsi kegiatan Waktu Mengajak semua siswa berdoa dengan 10 menit membaca bismilah, setelah itu salam. Melakukan presensi kehadiran siswa (presensi kehadiran) Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi “Dari Sabang Sampai Merauke” dan mempersiapkan siswa agar mengikuti pelajaran Guru menyampaikan tema pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai Diawali dengan Tanya jawab siswa 50 menit mengetahui arti dari pendapat. (eksplorasi) Dengan melihat dan menyimak tayangan video berita tentang upacara adat ngaben Bali, siswa memahami isi berita upacara adat ngaben Bali. (eksplorasi) Setelah mengamati tayangan berita upacara adat ngaben Bali, siswa dapat mengetahui isi berita upacara ngaben Bali dengan baik. (elaborasi) Siswa dibagi kelompok menjadi 4 kelompok, 93
tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. (elaborasi) 5 Guru memberikan soal yang berhubungan dengan tayangan video berita tentang upacara ngaben Bali yang harus dikerjakan siswa secara kelompok. (elaborasi) 6 Memberikan kesempatan siswa untuk mengerjakan secara berkelompok dan diminta untuk mengungkapkan isi berita tersebut. (eksplorasi, elaborasi) 7 Guru berkeliling kelas untuk menilai.(proses) pembuatan ungkapan isi berita upacara adat ngaben Bali. (guru sebagai fasilitator) 8 Setelah waktu yang ditentukan habis, guru meminta perwakilan dari kelompok untuk mempersiapkan diri. (guru yang menunjuk satu kelompok untuk maju ke depan mempresentasikan hasil diskusi kelompok). (elaborasi) Penilaian proses a. Guru berkeliling mengamati kesesuaian pengetahuan materi, kerja sama, dan keaktifan. b. Menilai dengan menggunakan lembar pengamatan perilaku. (diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan pembuatan ungkapan isi dari berita upacara ngaben Bali). c. Semua kelompok mengamati, memikirkan, dan menganalisis tema yang dipelajari. 9 Setelah siswa selesai menjelaskan ungkapan isi berita yang mereka buat secara kelompok, Bu guru pilih salah satu kelompok lain mengeluarkan pendapat dari kelompok yang sudah maju. (elaborasi, konfirmasi) - Apakan menurut kalian pendapat / penjelasan tentang isi berita tersebut sudah benar ? apa kekurangannya? - Siswa disuruh bertepuk tangan untuk temannya yang sudah berani maju menjelaskan di depan. 10 Guru mengaitkan isi berita tersebut dengan gambar macam-macam upacara adat tiap daerah. (eksplorasi, konfirmasi) 11 Siswa diminta mengamati gambar macammacam upacara adat ditiap daerah yang
94
12
13 14
15
Penutup
1
2
3 4
8.
ditayangkan melalui slide MS. Power point. (eksplorasi) Setelah mengamati tayanagan slide, guru menjelaskan gambar macam-macam adat ditiap daerah. (elaborasi) Guru mendemonstasikan jenis-jenis uang kartal. (eksplorasi) Setelah siswa mengerti, guru memilih salah satu siswa untuk menyebutkan nominal uang tersebut. (eksplorasi) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. (elaborasi) - Disaat siswa mengerjakan soal evaluasi, guru mengawasi dan memfasilitasi anak, apakah ada anak yang kursng paham dengan perintah soal evaluasi. - Guru berkeliling kelas untuk melihat siswa yang mengerjakan soal evaluasi lalu dikumpulkan ke depan kelas. Guru bersama-sama siswa membuat 10 menit kesimpulan atau rangkuman hasil belajar selama pelajaran tersebut berlangsung. (konfirmasi) Guru member umpan balik dan member sedikit pancingan kepada siswa untuk menyebutkan hal-hal yang telah dipelajari untuk mengetahui ketercapaian materi. (konfirmasi) Menentukan pelajaran dengan menyebutkan tema yang akan diajarkan besuk. Guru mengajak semua siswa untuk berdoa dengan baik, dilanjutkan dengan salam.
Sumber dan media pembelajaran
Sumber belajar -
Internet
-
Buku Bst Bahasa Indonesia untuk kelas 3 SD
-
Buku Bst PKN untuk kelas 3 SD
-
Buku Bst IPS untuk kelas 3 SD
95
Media -
Audio visual berupa video berita upacara adat ngaben Bali, LCD.
-
Slide MS. Power Point gambar macam-macam upacara adat istiadat dan gambar uang logam dan kertas yang dahulu dan yang sekarang
-
Uang logam Rp. 500 dan uang kertas (Rp. 10.000, Rp. 20.000, Rp. 50.000).
9.
Penilaian 1.
Proses penilaian a.
Penilaian proses Menggunakan jurnal pengamatan yanga dilakukan dalam kegiatan pembelajaran (diskusi) dan kegiatan kelompok mengungkapkan tayangan isi berita upacara ngaben Bali.
b.
Penilaian hasil pembelajaran dengan tes pilih ganda dan tes uraian singkat.
2.
Instrumen penilaian a.
b.
Penilaian proses -
Penilaian kinerja
-
Penilaian produk
Penilaian hasil belajar -
Mengerjakan soal pilihan ganda
-
Mengerjakan soal uraian singkat
96
Penilaian proses ( Instrumen kerja kelompok ) Lembar kerja kelompok Nama kelompok : 1. 2. 3. 4. Soal Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Apa judul berita yang ditayangkan tadi? 2. Ungkapan isi video berita upacara adat ngaben Bali ( satu paragraf ) ! 3. Tuliskan pendapat kalian tentang isi berita tersebut ! Lembar Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa
No
Nama siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina Mozza Syafa Azzahra Muhammad Fuad Nanda Safitri Rico setiya Afriyadi Rika Desriyani Sa’idatul Choiriyah Tegar Adit Septiyanto Windha Ariyanto Zareta Bayu Setiyawan Hari Fitriano Devi Artikasari
Aspek-aspek Kese Antu Keak suaian sias tifan
97
Penyam paian presentasi
Penge tahuan materi
Skor
Keterangan :
Kesesuaian 1. Tidak sesuai 2. Kurang sesuai 3. Sesuai 4. Sangat sesuai
Antusias 1. Tidak antusias 2. Kurang antusias 3. Antusias 4. Sangat antusias
Keaktifan 1. Tidak aktif 2. Kurang aktif 3. Aktif kurang berani 4. Sangat aktif
Sistematika penyampaian 1. Tidak sistematik 2. Sistematik uraian tidak jelas 3. Sistematik uraian cukup jelas 4. Sistematik uraian jelas dan luas.
Pengetahuan materi 1. Tidak menunjukkan pengetahuan materi
98
2. Sedikit memiliki pengetahuan materi 3. Memiliki pengetahuan (kurang luas) 4. Memiliki pengetahuan materi yang luas
Pedoman penilaian Skor maksimal 20 = skor per item maksimal 4, penilaian maksimal 5 aspek. N Proses = N1 = 5 x 4 = 20 x 5 = 100
Penilaian hasil belajar ( Instrumen evaluasi individu ) A. Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1.
2.
3.
Kalimat yang berhubungan dengan peristiwa adalah a.
Sebelum pelajaran dimulai kami berdoa.
b.
Nita sedang mengerjakan PR.
c.
Bencana banjir merusak sawah petani.
d.
Siapa yang menjadi pemimpin upacara?
Kalimat yang sesuai dengan suasana sedih adalah a.
Suasana di desaku sangat tentram dan menyenangkan.
b.
Para korban bencana alam mengungsi.
c.
Di rumahku ada acara ulang tahun adikku.
d.
Taman di sekolahan sangat indah.
Bagaimana pendapat kamu apabila melihat teman kamu yang terkena bencana? a.
Sedih
99
4.
5.
b.
Senang
c.
Bahagia
d.
Tertawa
Apa nama upacara adat yang ada di Bali? a.
Kebo-keboan
b.
Adu kerbau
c.
Dugderan
d.
Ngaben
Uang kertas merupakan jenis uang ….. a.
Kartal
b.
Giral
c.
Giro
d.
Cek
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! Soal untuk nomor 1, 2, dan 3 Bacalah berita di bawah ini ! Solopos.com, JOGJA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tidak mendeteksi aktivitas gempa di Gunung Merbabu. Sebelumnya beredar kabar, warga di kawasan lereng merbabu sampai dibuat panic karena terjadi gempa dan suara dentuman dari gunung tersenut.
100
Liputan 6 Siang SCTV mengabarkan 45 rumah dan tiga tempat ibadah di Dusun Krajan, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Ungaran rusak setelah terjadi getaran dan dentuman keras dari Gunung Merbabu Senin (17/2/2014) sekitar pukul 06.00 WIB. Selama gempa, warga juga mendengar suara dentuman keras yang terdengar hingga bebrapa kilometer dari Gunung Merbabu. Dusun Sumogawe berada di sekitar 9 km dari Merbabu. Sementara kota Salatiga yang berada 4 km dari Merbabu tidak merasakan gempa. Sementara Boyolali yang juga berada di lereng Merbabu tidak merasakan gempa. Kepala BPPTKG Jogja, Subandriyo saat dikonfirmasi hal ini mengatakan seismograf yang mereka miliki tidak mendeteksi adanya aktivitas apapun. Seharusnya, jika ada aktivitas vulkanis, bisa terekam. http://www.solopos.com/2014/02/17/gempa-merbabu-warga-ungaranpanik-bpptkg-belum -catat-gempa-merbabu-490288
1.
Apa judul dari berita di atas?
2.
Bagaimana pendapat kamu tentang isi berita di atas ?
3.
Bagaimana perasaan kamu setlah mengetahui berita di atas ?
4.
Apa nama upacara adat yang menandai bahwa bulan puasa telah datang, yang dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kegiatan ini meliputi pasar rakyat, karnaval yang diikuti oleh pasukan merahputih,
drumband,
pasukan
101
pakaian
adat
BHINNEKA
TUNGGAL IKA, meriam, warak ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang ? 5.
Sebutkan jenis-jenis uang kartal !
Kunci Jawaban : A. Pilihan Ganda 1.
C
2.
B
3.
A
4.
D
5.
A
B. Uraian singkat 1.
Gempa dan dentuman keras dari Gunung Merbabu, pada hari Senin (17/2/2014) sekitar pukul 06.00 WIB.
2.
Pendapat saya dari berita tersebut adalah dengan adanya gempa Merbabu, para warga agar dapat menambah iman dan takwa kepada Allah SWT karena bencana alam dimana-mana. ( alternatif jawaban guru)
3.
Sedih dengan adanya gempa tersebut.
4.
Dugderan
5.
Uang logam dan uang kertas
Skor nilai evaluasi pilihan ganda dan uraian singkat N2 :
102
- Pilihan ganda 5 x 2 = 10 - Uraian singkat 5 x 2 = 10 Jumlah 10 x 10 = 100 =
=
= 100 ( Nilai Akhir ( NA ) )
Tengaran, 20 September 2014 Guru Kelas III
Peneliti
Benti Rokhmiyati,S.Pd 19610112 198508 2 001
Diyah Ayu Setyasih
Mengetahui Kepala Sekolah
Yohanes Sarno, S.Pd 19610115 198201 1 006
103
Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus I No
Aspek yang dinilai
Kurang
Penilaian Cukup
1. 2.
Membuka pelajaran (salam, doa, motivasi) Menyiapkan media audio visual berupa video berita dan menayangkan kepada siswa 3. Meminta siswa menyimak cerita dalam dunia berita berdasarkan video yang ditayangkan 4. Membimbing siswa dalam membuat pernyataan berdasarkan video 5. Membimbing siswa dalam membuat ungkapan isi video yang ditayangkan dan dikerjakan secara kelompok 6. Mengajak siswa untuk berdiskusi berdasarkan aspek yang dinilai 7. Mengevaluasi hasil diskusi siswa 8. Mengaitkan isi berita dengan gambar macammacam upacara adat tiap daerah 9.. Meminta siswa mengamati dan menyimak tayangan gambar macam-macam upacara adat di tiap daerah 10. Mengajak siswa untuk mengerjakan tugas evaluasi individu 11. Mengevaluasi hasil tes soal siswa 12. Menutup pelajaran (membuat kesimpulan, doa, salam) Jumlah Skor Rata-rata Keterangan skor 3 = baik, skor 2 = cukup, skor 1 = kurang
33 2,8
Tengaran, 20 September 2014 Guru Kelas III
Benti Rokhmiyati,S.Pd NIP. 19610112 198508 2 001
104
Baik
SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SD Negeri Tegalrejo 01 Tengaran Kabupaten Semarang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester
: III (tiga) /I (satu)
Tema
: Kegemaran
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (70 menit)
1.
Standar Kompetensi 1.
Bahasa Indonesia 1. Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan.
2.
Pkn 2. Mengetahui contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.
2.
Kompetensi Dasar 1.
Bahasa Indonesia 1.1 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan
2.
Pkn 2.1 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.
105
3.
Indikator 1.
Bahasa Indonesia -
Mendengarkan cerita anak burung merak dan burung gagak.
-
Menyebutkan tokoh cerita burung merak dan burung gagak
-
Menyebutkan watak dan tokoh cerita burung merak dan burung gagak
2.
Pkn -
4.
Memberi contoh aturan yang berlaku di masyarakat.
Tujuan Pembelajaran 1.
Dengan tanya jawab, siswa dapat mengetahui pengertian cerita, watak, dan penokohan.
2.
Dengan mengamati dan menyimak tayangan video cerita burung merak dan burung gagak, siswa dapat mengetahui isi cerita tentang burung merak dan burung gagak.
3.
Setelah mengamati dan menyimak tayangan video cerita burung merak dan burung gagak, siswa mampu menyebutkan kembali nama dan watak tokoh yang ada dalam cerita tersebut dengan benar.
4.
Dengan diskusi kelompok, siswa mampu memberikan tanggapan terhadap watak tokoh dengan komentar yang tepat.
5.
Dengan mengamati tayangan gambar macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat, siswa dapat mengetahui macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat.
106
6.
Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa diharapkan dapat menyebutkan contoh macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat desanya.
5.
Materi Ajar 1.
Bahasa Indonesia Burung Merak dan Burung Gagak Disebuah taman yang sangat luas dan indah, hiduplah sekawanan burung merak. Betapa menakjubkan, dimana-mana terlihat ekor merak jantan yang indah mengembang. Burung-burung merak itu senang sekali tinggal di taman ini karena di samping banyak buah juga banyak bijibijian yang mereka gemari. Namun, keindahan bulu mereka tidak membuat mereka sombong, mereka tetap rendah hati. Suatu hari, saat burung-burung merak bermain, tiba-tiba seekor burung gagak betina datang dan sangat iri melihat kecantikan burung merak. Setelah terbang kian-kemari, akhirnya burung gagak ini bisa mencuri sehelai bulu ekor burung merak yang indah, lalu ia tancapkan ke ekornya. Kemudian burung gagak berkata, “hai merak, bukankah aku sekarang yang tercantik di antara kalian?” burung merak pun terkejut melihat burung gagak dengan bulunya yang menancap di ekornya. Ia pun menjawab dengan rendah hati, “oh, iya, burung gagak. Kamu memang yang tercantik di antara kami.”
107
Setelah mereka berbincang beberapa saat, kemudian burung gagak terbang berputar-putar mengelilingi taman itu. Tanpa disadari, bulu ekor burung merak yang ditancapkan di ekornya terjatuh. Burung merak yang ada dibawah pun memanggil burung gagak, “hai gagak, tahukah engkau kalau bulu merak yang engkau tancapkan di ekormu terjatuh? burung gagak terkejut dan sangat malu. Tapi justru burung merak iba melihat burung gagak yang buruk rupa ini ingin menjadi burung yang cantik. Kemudian burung merak berkata, “ gagak temanku, maukah kau ku beri beberapa ekor lembar bulu ekorku dan aku akan bantu memasangkannya pada ekormu?” akhirnya burung gagak menyadari apa yang telah dilakukannya. “Oh merak, betapa baiknya dirimu. Sekarang aku sadar bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Akupun harus mensyukurinya dan menerima apa adanya. Kedua burung itupun saling berpelukan dan burung gagak pun berjanji akan selalu rendah hati, karena Tuhan tidak membedakan perbedaan fisik makhluknya. Amal dan perbuatanlah yang menentukan baik buruknya seorang makhluk di hadapan-Nya. Setelah itu burung gagak terbang Jauh-jauh entah kemana, namun dalam benaknya ia berkata, “suatu saat nanti aku akan membawa keluarga dan temantemanku ketaman indah yang penghuninya cantik, ramah, dan rendah hati ini.”
108
Tokoh adalah pelaku dalam cerita.
Watak adalah sifat yang dimiliki oleh pelaku cerita.
Tokoh: burung merak dan burung gagak.
Watak: Burung merak: rendah hati, baik hati. Burung gagak: iri hati, suka mencuri, sombong
2.
Pkn Aturan yang Berlaku di Masyarakat Aturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat.
Aturan
digunakan
sebagai
panduan,
tatanan,
dan
pengendalian tingkah laku yang sesuai dan diterima. Aturan yang berlaku pada satu kelompok masyarakat belum tentu berlaku pada masyarakat yang lain. Meskipun biasanya ada juga aturan yang sifatnya umum, berlaku di segala tempat. Aturan bisa dibuat secara tertulis, bisa juga tidak tertulis. Aturan juga mengandung sanksi. Sanksinya biasanya dibuat sesuai dengan aturan, bisa ringan bisa juga berat. Hal itu biasanya tergantung pelanggaran yang dilakukan. Contoh aturan yang berlaku di masyarakat : Ketika pelajaran Kewarganegaraan, Andi merasa sakit perut. Andi meminta izin kepada Ibu Guru untuk pergi ke toilet. Setelah Ibu Guru mengizinkan, Andi baru pergi meninggalkan kelas. Minta izin sebelum meninggalkan kelas adalah sebagian aturan yang diberlakukan di kelas
109
Andi. Andi termasuk anak yang memiliki sikap sopan santun taat pada aturan sekolah.
Gambar aturan yang berlaku di masyarakat :
1. Sikap saling menghormati
2. Sikap Sopan santun atau tata krama di sekolah
3. Sikap orang bijaksana dalam menaati aturan hukum
110
4. Sikap taat terhadap agama toleransi
5. Sikap taat dalam berlalu lintas
3.
4.
Pendekatan dan Metode pembelajaran 1.
Pendekatan
: Scientific
2.
Metode
: Tanya jawab, ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Diskripsi kegiatan
Waktu
1 Mengajak semua siswa berdoa dengan 10 menit membaca bismilah, setelah itu salam. 2 Melakukan presensi kehadiran siswa (presensi kehadiran) 3 Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi “Si Kancil” dan mempersiapkan siswa agar mengikuti pelajaran 4 Guru menyampaikan tema pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai
111
Inti
1. Diawali dengan tanya jawab siswa 50 menit mengetahui arti dari cerita, watak, dan penokahan. (eksplorasi) 2. Dengan mengamati dan menyimak tayangan video cerita burung merak dan burung gagak, siswa mengetahui isi cerita tersebut. (eksplorasi) 3. Setelah mengamati dan menyimak tayangan video cerita burung merak dan burung gagak, siswa mampu menyebutkan kembali nama dan watak tokoh yang ada dalam cerita tersebut dengan benar. (elaborasi) 4. Siswa dibagi kelompok menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. (elaborasi) 5. Guru memberikan soal yang berhubungan dengan tayangan video cerita burung merak dan burung gagak yang harus dikerjakan siswa secara kelompok. (elaborasi) 6. Memberikan kesempatan siswa untuk mengerjakan secara berkelompok dan diminta untuk memberikan tanggapan terhadap watak tokoh dengan komentar yang tepat. (eksplorasi, elaborasi) 7. Guru berkeliling kelas untuk menilai. (proses) dalam memberikan tanggapan terhadap watak tokoh dengan komentar yang tepat. (guru sebagai fasilitator) 8. Setelah waktu yang ditentukan habis, guru meminta perwakilan dari kelompok untuk mempersiapkan diri. (guru yang menunjuk satu kelompok untuk maju ke depan mempresentasikan hasil diskusi kelompok). ( elaborasi) Penilaian proses a. Guru berkeliling mengamati kesesuaian pengetahuan materi, kerja sama, dan keaktifan. b. Menilai dengan menggunakan lembar pengamatan perilaku. (diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan isi dari cerita burung merak dan burung gagak dengan memberikan
112
Penutup
tanggapan terhadap watak tokoh dan dikomentari). c. Semua kelompok mengamati, memikirkan, dan menganalisis tema yang dipelajari. 9. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas kelompok, bu guru pilih salah satu kelompok lain mengeluarkan hasil diskusi dari kelompok yang sudah maju. (elaborasi, konfirmasi) - Apakan menurut kalian penjelasan dari nama, watak dan penokohan tersebut sudah benar ? apa kekurangannya? - Siswa disuruh bertepuk tangan untuk temannya yang sudah berani maju menjelaskan di depan 10. Guru mengaitkan isi cerita tersebut dengan gambar macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat. (eksplorasi, konfirmasi) 11. Siswa diminta mengamati gambar macammacam aturan yang berlaku di masyarakat, yang ditayangkan melalui slide MS. Power point. (eksplorasi) 12. Setelah mengamati tayanagan slide, guru menjelaskan gambar macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat. (elaborasi) 13. Setelah siswa mengerti, guru memilih salah satu siswa untuk menyebutkan contoh macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat. (eksplorasi) 14. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. (elaborasi) - Disaat siswa mengerjakan soal evaluasi, guru mengawasi dan memfasilitasi anak, apakah ada anak yang kursng paham dengan perintah soal evaluasi. - Guru berkeliling kelas untuk melihat siswa yang mengerjakan soal evaluasi lalu dikumpulkan ke depan kelas. 1. Guru bersama-sama siswa membuat 10 menit kesimpulan atau rangkuman hasil belajar selama pelajaran tersebut berlangsung. (konfirmasi)
113
2. Guru memberi umpan balik dan member sedikit pancingan kepada siswa untuk menyebutkan hal-hal yang telah dipelajari untuk mengetahui ketercapaian materi. (konfirmasi) 3. Menentukan pelajaran dengan menyebutkan tema yang akan diajarkan besuk. 4. Guru mengajak semua siswa untuk berdoa dengan baik, dilanjutkan dengan salam.
5.
Sumber dan media pembelajaran
Sumber belajar -
Internet
-
Buku Bst Bahasa Indonesia untuk kelas 3 SD
-
Buku Bst PKN untuk kelas 3 SD.
Media -
Audio visual berupa video cerita burung merak dan burung gagak.
-
Slide MS. Power Point gambar macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat.
6.
Penilaian 1.
Proses penilaian a.
Penilaian proses Menggunakan jurnal pengamatan yanga dilakukan dalam kegiatan pembelajaran kegiatan diskusi kelompok.
b.
Penilaian hasil pembelajaran dengan tes pilih ganda dan tes uraian singkat
114
2.
Instrumen penilaian a.
Penilaian proses
b.
-
Penilaian kinerja
-
Penilaian produk
Penilaian hasil belajar -
Mengerjakan soal pilihan ganda
-
Mengerjakan soal uraian singkat
Penilaian proses ( Instrumen kerja kelompok ) Lembar kerja kelompok Nama kelompok : 1. 2. 3. 4.
Soal Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1.
Apa judul cerita yang ditayangkan tadi?
2.
Sebutkan sifat-sifat pelaku yang ada dalam tanyangan cerita burung merak dan burung gagak tadi?
3.
Bagian manakah yang paling menarik dari cerita tersebut!
115
4.
Tuliskan ringkasan cerita tersebut dalam 1 paragraf (terdiri dari 4-5 kalimat)!
Lembar Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa
No
Nama siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina Mozza Syafa Azzahra Muhammad Fuad Nanda Safitri Rico setiya Afriyadi Rika Desriyani Sa’idatul Choiriyah Tegar Adit Septiyanto Windha Ariyanto Zareta Bayu Setiyawan Hari Fitriano Devi Artikasari
Aspek-aspek Kese Antu Keak suaian sias tifan
Keterangan :
Kesesuaian 1. Tidak sesuai 2. Kurang sesuai 3. Sesuai 4. Sangat sesuai
Antusias 1. Tidak antusias 2. Kurang antusias
116
Penyam paian presen tasi
Pengeta huan materi
Skor
3. Antusias 4. Sangat antusias
Keaktifan 1. Tidak aktif 2. Kurang aktif 3. Aktif kurang berani 4. Sangat aktif
Sistematika penyampaian 1. Tidak sistematik 2. Sistematik uraian tidak jelas 3. Sistematik uraian cukup jelas 4. Sistematik uraian jelas dan luas.
Pengetahuan materi 1. Tidak menunjukkan pengetahuan materi 2. Sedikit memiliki pengetahuan materi 3. Memiliki pengetahuan (kurang luas) 4. Memiliki pengetahuan materi yang luas
Pedoman penilaian Skor maksimal 20 = skor per item maksimal 4, penilaian maksimal 5 aspek. N Proses = N1 = 5 x 4 = 20 x 5 = 100
117
Penilaian hasil belajar ( Instrumen evaluasi inividu ) Nama
:
No. Absen
:
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1.
Sepulang sekolah Santiberkemas-kemas. Ia memasukkan pensil warna, buku gambar, kuas, palet, dan cat air ke dalam tasnya. Ia kemudian mengeluarkan sepeda dari garasi dan segera berangkat ke sanggar. Kutipan cerita di atas menunjukkan bahwa Santi akan belajar …..
2.
3.
a.
menyanyi
b.
menari
c.
melukis
d.
drama
Penulisan huruf kapital yang tepat adalah ….. a.
Santi dan Santo adalah kakak beradik.
b.
Pada hari minggu Sinta bertamasya.
c.
Pada Bulan mei nanti ayah akan ke Yogya.
d.
Ibu dan Andi pulang Hari Senin.
“Lidi sekecil ini saja, ah … itu pasti mudah. Pakai satu tangan saja bisa!” kata anak itu sambil berusaha mencabut lidi. Kata-kata di atas menggambarkan sifat anak yang …. a.
rendah hati
b.
sombong
118
4.
5.
c.
pemaaf
d.
sabar
Aturan yang berlaku di masyarakat itu harus kita .... a.
langgar
b.
taati
c.
biarkan
d.
abaikan
Pak Nurman warga RT 13. Dibandingkan dengan warga sekitarnya, keluarga Pak Nurman bisa dibilang lebih berada. Itu terlihat dari bangunan rumah Pak Nurman. Sayangnya, Pak Nurman dan keluarganya kurang mau bergaul dengan warga RT 13. Pak Nurman termasuk orang yang mempunyai sikap .... a.
sombong
b.
pemaaf
c.
sabar
d.
rendah hati
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! Bacalah cerita di bawah ini dan pahamilah dengan seksama! Pendekar Takut Air Ozi baru duduk di kelas tiga SD. Di sekolah, ia memilih pencak silat untuk kegiatan ekstrakurikulernya. Kegiatan itu diadakan setiap hari Sabtu. Ozi memilih pencak silat karena ingin badannya sehat dan kuat. Hampir setiap hari Ozi berlatih di rumah. Saat berlatih, dia sering
119
mengganggu keluarganya. Gayanya seperti pendekar dalam film di televisi. Pukul sana, tendang sini, lompat sana, lompat sini. Rumah menjadi sepi jika Ozi tidak ada. Ibu tidak berteriak-teriak lagi. Mbak Ifa bisa membaca buku dengan tenang. Namun, anehnya, mereka merasa sepi kalau Ozi tidak di rumah. Ibu, Ayah, dan Ifa sangat menyayangi Ozi. Ia pandai di sekolah, lucu dan banyak temannya. Akan tetapi, ada satu kekurangan Ozi. Ia paling malas kalau disuruh mandi. Ozi selalu punya banyak alasan jika disuruh mandi. Kemalasan Ozi ini tidak hanya terjadi sore hari. Setiap pagi pun ibu harus membujuk Ozi untuk mandi. Padahal, Ozi masuk pagi. Sabtu pagi, Ozi tidak segera mandi. Bangun tidur, ia asyik bermain mobil-mobilan. Tahu-tahu, waktu sudah menunjukkan pukul 6.25 WIB. Dengan terburu-buru, Ozi bersiap-siap ke sekolah. Dia lupa sarapan. Setiba di sekolah, Ozi langsung ikut latihan silat. Ia mengikuti gerakan gurunya dengan bersemangat. Lima menit sudah berlalu. Keringat Ozi bercucuran. Namun, tak lama kemudian badannya terasa gemetar, lemas, dan matanya berkunang-kunang. Sesaat kemudian, Ozi pingsan. Pak Guru membawa Ozi ke ruang guru. Pakaiannya dibuka dan tubuhnya dibalur minyak kayu putih. Tak berapa lama kemudian Ozi sadar. Pak Guru memberinya minum teh hangat. Lalu, Pak Guru mengantar Ozi pulang. Pak Guru memberitahu keadaan Ozi kepada ibu. Ibu menjadi sangat khawatir. (Bobo, Tahun XXXI, 1 April 2004, dengan pengubahan seperlunya)
120
Isilah kolom-kolom di bawah ini sesuai apa yang kamu pahami dari cerita di atas!
No.
Tokoh
Watak
Komentar
1.
2.
3.
4.
5. Tuliskan 3 contoh aturan yang harus ditaati di sekolah !
Kunci Jawaban : A. Pilihan Ganda 1.
C
2.
A
3.
B
4.
B
5.
A
121
B. Uraian singkat No. Tokoh 1. Ozi
2.
Ibu
3.
Mbak Ifa
4.
Pak guru
Watak Komentar Pemalas, keras kepala, Jadi anak jangan suka pemalas, suka mengganggu karena akibat dari anak yang orang lain, jahat pemalas itu dapat mudah sakit karena kurang menjaga kesehatan, dan mengganggu orang lain itu perbuatan yang jahat. Baik Ibu sudah memberikan nasihat kepada Ozi untuk menjadi anak yang tidak pemalas, tetapi Ozi tidak mendengarkan nasihat dari ibu. Baik Mbak Ifa tipe anak yang suka membaca buku dan belajar. Baik Karena mengantar Ozi pulang disaat melihat Ozi sakit dan pingsan.
5. Tiga contoh aturan yang harus ditaati di sekolah -
Berpakaian seragam lengkap
-
Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
-
Setiap hari Senin siswa wajib mengikuti upacara
Skor nilai evaluasi pilihan ganda dan uraian singkat N2 : - Pilihan ganda 5 x 2 = 10 - Uraian singkat 5 x 2 = 10 Jumlah 10 x 10 = 100
=
=
= 100 ( Nilai Akhir ( NA ) )
122
Tengaran, 27 September 2014 Guru Kelas III
Peneliti
Benti Rokhmiyati,S.Pd 19610112 198508 2 001
Diyah Ayu Setyasih NIM. 11510028
Mengetahui Kepala Sekolah
Yohanes Sarno, S.Pd 19610115 198201 1 006
123
Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus II No
Aspek yang dinilai
Kurang
Membuka pelajaran (salam, doa, motivasi) Menyiapkan media audio visual berupa video berita dan menayangkan kepada siswa 3. Meminta siswa menyimak cerita dalam dunia berita berdasarkan video yang ditayangkan 4. Membimbing siswa dalam membuat pernyataan berdasarkan video 5. Membimbing siswa dalam membuat ungkapan isi video yang ditayangkan dan dikerjakan secara kelompok 6. Mengajak siswa untuk berdiskusi berdasarkan aspek yang dinilai 7. Mengevaluasi hasil diskusi siswa 8. Mengaitkan isi berita dengan gambar macammacam upacara adat tiap daerah 9.. Meminta siswa mengamati dan menyimak tayangan gambar macam-macam upacara adat di tiap daerah 10. Mengajak siswa untuk mengerjakan tugas evaluasi individu 11. Mengevaluasi hasil tes soal siswa 12. Menutup pelajaran (membuat kesimpulan, doa, salam) Jumlah Skor Rata-rata Keterangan skor 3 = baik, skor 2 = cukup, skor 1 = kurang
Penilaian Cukup
1. 2.
33 2,8
Tengaran, 20 September 2014 Guru Kelas III
Benti Rokhmiyati,S.Pd NIP. 19610112 198508 2 001
124
Baik
Lembar Pengamatan Guru Pada Siklus II No
Aspek yang dinilai
Kurang
Membuka pelajaran (salam, doa, motivasi). 2. Menyiapkan media audio visual berupa video cerita anak dan menayangkan kepada siswa. 3. Meminta siswa menyimak cerita anak berdasarkan video yang ditayangkan. 4. Membimbing siswa dalam memyebutkan tokoh, watak, penokohan. 5. Membimbing siswa dalam membuat komentar dari tokoh, watak dalam cerita. 6. Mengajak siswa untuk mendiksusikan hasil diskusi 7. Mengevaluasi hasil diskusi 8. Mengaitkan isi cerita dengan gambar macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat. 9.. Meminta siswa mengamati dan menyimak tayangan gambar macammacam aturan yang berlaku di masyarakat. 10. Mengajak siswa untuk mengerjakan tugas evaluasi individu 11. Mengevaluasi hasil tes soal siswa 12. Menutup pelajaran (membuat kesimpulan, doa, salam) Jumlah Skor Rata-rata Keterangan skor 3 = baik, skor 2 = cukup, skor 1 = kurang
Penilaian Cukup
1.
Baik
36 3
Tengaran, 27 September 2014 Guru Kelas III
Benti Rokhmiyati,S.Pd NIP. 19610112 198508 2 001
125
Lembar pengamatan siswa nilai proses kondisi awal Aspek-aspek
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Penyam Pengeta paian Nama siswa huan Kese Antu Keak presen materi suaian sias tifan tasi Beni Anada 10 15 15 10 10 Afif Choirul saputra 10 15 15 10 10 Ahmad Nur Setyawan 10 15 15 10 10 Choirul Umam Alfredo 10 15 15 10 10 Ira Sefi Septina 10 10 10 10 10 Mozza Syafa Azzahra 10 10 10 10 10 Muhammad Fuad 10 10 10 10 10 Nanda Safitri 15 15 15 15 15 Rico setiya Afriyadi 10 10 10 10 10 Rika Desriyani 15 15 15 15 15 Sa’idatul Choiriyah 15 15 15 15 15 Tegar Adit Septiyanto 15 15 15 15 15 Windha Ariyanto 15 10 10 10 15 Zareta Bayu Setiyawan 15 10 10 10 15 Hari Fitriano 15 10 10 10 15 Devi Artikasari 15 10 10 10 15 Keterangan : Skor maksimal 20 = skor per item maksimal 4, penilaian maksimal 5 aspek. N Proses = N1 = 5 x 4 = 20 x 5 = 100
126
Skor 60 60 60 60 50 50 50 75 50 75 75 75 60 60 60 60
Hasil belajar menyimak cerita siswa pada kondisi awal No
Nama siswa
1. Beni Anada 2. Afif Choirul saputra 3. Ahmad Nur Setyawan 4. Choirul Umam Alfredo 5. Ira Sefi Septina 6. Mozza Syafa Azzahra 7. Muhammad Fuad 8. Nanda Safitri 9. Rico setiya Afriyadi 10. Rika Desriyani 11. Sa’idatul Choiriyah 12. Tegar Adit Septiyanto 13. Windha Ariyanto 14. Zareta Bayu Setiyawan 15. Hari Fitriano 16. Devi Artikasari Keterangan : =
Nilai Proses (N1)
Nilai evaluasi (N2)
Nilai Akhir (NA)
KKM
Keterangan
60 60 60 60 50 50 50 75 50 75 75 75 60 60 60 60
60 50 65 50 50 55 60 75 70 80 65 60 40 60 50 65
60 55 62,5 55 50 52,5 55 75 60 77,5 70 67,5 50 60 55 62,5
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
=
= 100 ( Nilai Akhir ( NA ) )
Guru Kelas III
Pengamat
Benti Rokhmiyati,S.Pd NIP. 19610112 198508 2 001
Diyah Ayu Setyasih NIM 11510018
127
Hasil pengamatan siswa nilai proses pada siklus I Aspek-aspek
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Penyam Pengeta paian Nama siswa huan Kese Antu Keak presen materi suaian sias tifan tasi Beni Anada 01 09 01 09 01 Afif Choirul saputra 01 09 01 09 01 Ahmad Nur Setyawan 01 09 01 09 01 Choirul Umam Alfredo 01 09 01 09 01 Ira Sefi Septina 09 09 09 01 09 Mozza Syafa Azzahra 01 09 09 09 01 Muhammad Fuad 01 09 01 09 01 Nanda Safitri 09 09 09 01 09 Rico setiya Afriyadi 01 09 01 09 01 Rika Desriyani 09 09 09 01 09 Sa’idatul Choiriyah 01 09 09 09 01 Tegar Adit Septiyanto 01 09 01 09 01 Windha Ariyanto 01 09 09 09 01 Zareta Bayu Setiyawan 01 09 01 09 01 Hari Fitriano 01 09 09 09 01 Devi Artikasari 09 09 09 01 09 Keterangan : Skor maksimal 20 = skor per item maksimal 4, penilaian maksimal 5 aspek. N Proses = N1 = 5 x 4 = 20 x 5 = 100
128
Skor ,1 ,1 ,1 ,1 01 ,9 ,1 01 ,1 01 ,9 ,1 ,9 ,1 ,9 01
Hasil belajar menyimak cerita siswa pada siklus I No
Nama siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina Mozza Syafa Azzahra Muhammad Fuad Nanda Safitri Rico setiya Afriyadi Rika Desriyani Sa’idatul Choiriyah Tegar Adit Septiyanto Windha Ariyanto Zareta Bayu Setiyawan Hari Fitriano Devi Artikasari Jumlah Rata-rata Keterangan : =
Nilai Proses (N1) 60 60 60 60 80 65 60 80 60 80 65 60 65 60 65 80
=
Nilai evaluasi (N2) 70 70 70 50 70 40 70 70 70 90 80 70 20 80 30 30
Nilai Akhir (NA) 65 65 65 55 75 52,5 65 75 65 85 72,5 65 42,5 70 47,5 55
KKM
Keterangan
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas 1020 63,7
= 100 ( Nilai Akhir ( NA ) )
Guru Kelas III
Pengamat
Benti Rokhmiyati,S.Pd NIP. 19610112 198508 2 001
Diyah Ayu Setyasih NIM 11510018
129
Hasil pengamatan siswa nilai proses pada siklus II Aspek-aspek
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Penyam Pengeta paian Nama siswa huan Skor Kese Antu Keak presen materi suaian sias tifan tasi Beni Anada 01 01 01 01 01 80 Afif Choirul saputra 01 01 01 01 01 80 Ahmad Nur Setyawan 01 01 09 09 01 90 Choirul Umam Alfredo 01 01 01 01 01 80 Ira Sefi Septina 01 01 01 01 01 80 Mozza Syafa Azzahra 01 01 09 09 01 90 Muhammad Fuad 01 01 01 01 01 80 Nanda Safitri 01 01 01 01 01 80 Rico setiya Afriyadi 01 01 01 01 01 80 Rika Desriyani 01 01 09 09 01 90 Sa’idatul Choiriyah 01 01 01 01 01 80 Tegar Adit Septiyanto 01 01 09 09 01 90 Windha Ariyanto 01 01 01 01 01 80 Zareta Bayu Setiyawan 01 01 01 01 01 80 Hari Fitriano 01 01 01 01 01 80 Devi Artikasari 01 01 01 01 01 80 Keterangan : Skor maksimal 20 = skor per item maksimal 4, penilaian maksimal 5 aspek. N Proses = N1 = 5 x 4 = 20 x 5 = 100
130
Hasil belajar menyimak cerita siswa pada siklus II No
Nama siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Beni Anada Afif Choirul saputra Ahmad Nur Setyawan Choirul Umam Alfredo Ira Sefi Septina Mozza Syafa Azzahra Muhammad Fuad Nanda Safitri Rico setiya Afriyadi Rika Desriyani Sa’idatul Choiriyah Tegar Adit Septiyanto Windha Ariyanto Zareta Bayu Setiyawan Hari Fitriano Devi Artikasari Jumlah Rata-rata Keterangan : =
Nilai Proses (N1) 80 80 90 80 80 90 80 80 80 90 80 90 80 80 80 80
Nilai evaluasi (N2) 90 70 70 70 90 70 70 70 80 90 80 80 70 70 70 70
=
Nilai Akhir (NA) 85 75 80 75 85 80 75 75 80 90 80 85 75 75 75 75
KKM 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Keterangan saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT saKgeT 1265 79,1
= 100 ( Nilai Akhir ( NA ) )
Guru Kelas III
Pengamat
Benti Rokhmiyati,S.Pd NIP. 19610112 198508 2 001
Diyah Ayu Setyasih NIM 11510018
131
Guru mengabsen siswa
Siswa-siswi kelas III SDN Tegalrejo 01 Tengaran
Kegiatan tanya jawab dan penjelasan
Penayangan media audio visual siklus I
Penayangan media audio visual siklus II
Suasana diskusi kelompok
Presentasi kelompok
Mengerjakan soal
Guru menutup pelajaran
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut: 1. Nama
: Diyah Ayu Setyasih
2. NIM
: 11510028
3. TTL
: Semarang, 22 Maret 1992
4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Agama
: Islam
6. Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
7. Alamat
: Brajan RT:03 RW:10 Kec. Sidorejo, Kel. Blotongan Salatiga
8. Riwayat Pendidikan a. SDN Blotongan 3 Salatiga, lulus tahun 2004 b. SMP N 7 Salatiga, lulus tahun 2007 c. SMK PGRI 2 Salatiga, lulus tahun 2010 d. Sedang menyelesaikan S1 Kependidikan Islam STAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 29 Oktober 2014 Penulis
Diyah Ayu Setyasih NIM 11510028