STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA TN. H DI DESA WONOREJO RT 02/RW 07 GONDANGREJO KARANGANYAR
DI SUSUN OLEH:
CANDRA AYU PUSPITASARI NIM. P. 10011
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. KDENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA TN. H DI DESA WONOREJO RT 02/RW 07GONDANGREJO KARANGANYAR KaryaTulisIlmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH:
CANDRA AYU PUSPITASARI NIM. P. 10011
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 i
SURAT PERYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawahini: Nama
: Candra Ayu Puspitasari
NIM
: P. 10011
Program Studi
: DIII Keperawatan
JudulKaryaTulisIlmiah
: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. K DENGAN DIABETES MELITUSTIPE 2 PADA
KELUARGA
Tn.
H
DI
DESA
WONOREJO RT 02/RW 07 GONDANGREJO, KARANGANYAR. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Surakarta, Juni 2013 Yang MembuatPeryataan
CANDRA AYU PUSPITASARI NIM. P. 10011 ii
LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh : Nama
: CandraAyuPuspitasari
NIM
: P.10011
Program studi : D III Keperawatan JudulKaryaTulisIlmiah
:
ASUHAN
KEPERAWATAN
KELUARGA
PADA NY.K DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA TN. H DI DESA WONOREJORT02/RW07GONDANGREJO KARANGANYAR.
Prodi D III Keperawan Stikes Kusuma Husada Surakarta.
Ditetapkan di
:
Hari/Tanggal
:
Pembimbing: Nurma Rahmawati S.Kep.,Ns.
(
NIK. 201186076
HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh : Nama
: Candra Ayu Puspitasari
iii
)
NIM
: P. 10011
Program Studi
: Diploma III Keperawatan
Judul Karya Tulis Ilmiah
: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA TN. H DI DESA
WONOREJO
RT
02
/
RW
GONDANGREJO, KARANGANYAR Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta Ditetapkan di Hari / Tanggal
: Surakarta : 20 juni 2013
DEWAN PENGUJI Penguji I
: Nurma Rahmawati S, Kep. Ns. NIK. 201186076
(
)
Penguji II
: Siti Mardiyah, S.Kep., Ns NIK. 201183063
(
)
Penguji III
: Joko Kismanto, S.Kep., Ns NIK.200670020
(
)
Mengetahui, Ketua Program Studi DIII keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep., Ns. NIK. 201084050
iv
07
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA Tn. H DI DESA
WONOREJOKECAMATAN
GONDANGREJO,
KABUPATEN
KARANGANYAR.” Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta. 2. ErlinaWidyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII Keperawatan, sekaligus sebagai dosen yang telah membimbing dengan cermatselamaperkuliahanberlangsung 3. Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis selama bimbingan berlangsung dan demi sempurnanya penulisan karya tulis ini. 4. Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji dua yang memberikan saran dan kritik yang bermanfaat selama sidang berlansung.
v
5. Joko Kismanto, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji tiga yang memberikan saran dan kritik yang bermanfaat selama sidang. 6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta, yang telah memberikan bimbingan baik berupa materi, wawasan serta ilmu yang bermanfaat dengan begitu sabar. 7. Pihak Puskesmas gondangrejo beserta staf keperawatan, khususnya di Ruang poli yang telah memberikan ijin dan kesempatan bagi penulis untuk pengambilan data guna penyelesaian karya tulis ini. 8. Ayah dan Ibu, yang selalu menjadi sumber inspirasi dan memberikan dukungan semangat untuk menyelesaikan pendidikan. 9. Bayu Jati yang selalu memmotivasi dan memberi semangat dalam penyelesaian pembuatan karya tulis ilmiah saya. 10. Ajeng astrid dan catur indriatno yang selalu memberi inspirasi terima kasih teman yang selalu memberi tahu sumber-sumber materi. 11. Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta, dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu, yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual. Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin.
Surakarta, Juni 2013 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................
iv
KATA PENGANTAR .....................................................................
v
DAFTAR ISI ....................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...........................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………....
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang.....................................................
1
B. Tujuan Penulisan .................................................
5
C. Manfaat Penulisan................................................
6
LAPORAN KASUS A. Identitas Klien .....................................................
7
B. Pengkajian............................................................
7
C. Perumusan Masalah Keperawatan.......................
10
D. Perencanaan Keperawatan...................................
12
E. Implementasi Keperawatan.................................
13
F. Evaluasi Keperawatan.........................................
14
vii
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan.........................................................
15
B. Simpulan dan Saran..............................................
22
Daftar Pustaka Lampiran Daftar Riwayat Hidup
viii
DAFTAR TABEL
Gambar 2.1 Genogram ........................................................................................ 8 Tabel 2.1 SkoringDiagnosaKeperawatan ............................................................ 12
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran
2
Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data
Lampiran
3
Log Book Kegiatan Harian
Lampiran
4
Asuhan Keperawatan
Lampiran
5
SAP
Lampiran
6
Leaflet
Lampiran
7
Daftar Riwayat Hidup
x
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah Menurut World Health Organization (WHO) Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita Diabetes Melitus terbanyak keempat didunia yaitu sekitar 8,6 persen pada tahun 1995. Menurut WHO penderita setiap tahun pada tahun 2020, penderita diabetes indonesia diperkirakan akan mencapai 17 juta orang. International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan adanya kenaikan 8,2 juta penderita Diabetes Melitus di indonesia (Darusman, 2009). Padatahun 2012 di Puskesmas Gondangrejo tercatat penderita diabetes melitus sekitar 337 (0,50 %) penduduk dari jumlah penduduk gondangrejo 72.579 (PuskesmasGondangrejo, 2013). Kesehatan manusia dapat dilihat dalam rentang sehat sakit. Dimana rentang sehat sakit ini digunakan sebagai alat ukur dalam status kesehatan yang dinamis, menurut WHO (1947), sehat adalah keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, sosial, serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan akan tetapi mampu hidup produktif. Sakit itu sendiri yaitu kegagalan atau gangguan dalam proses tumbang fungsi tubuh dan penyesuaian diri manusia secara keseluruhan atau gangguan salah satu fungsi tubuh (Parsons, 1972). Adapun menurut Patricia (2005), sakit merupakan hasil interaksi seseorang dengan lingkungan sehingga menimbulkan ketidak seimbangan antara host, agent, dan lingkungan.
1
2
Diabetes mellitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relatif. Gejala diabetes yang paling umum adalah diabetes klasik biasanya ada rasa haus yang berlebihan, sering kencing pada malam hari dan berat badan turun dengan cepat. Diabetes melitus di bagi menjadi 2 tipe yaitu diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe2. Dinamakan diabetes mellitus tipe 1 apabila insulin yang di keluarkan oleh sel beta yang dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalamsel, kemudian di dalam sel glukosa tersebut dimetabolisasi menjadi tenaga. Apabila insulin tidak aktif glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar di dalam darah meningkat. Dalam keadaan tersebut badan akan menjadi lemah tidak ada sumber energi di dalam sel, Sedangkan dinamakan diabetes tipe 2 apabila jumlah insulin normal, akan lebih banyak tetapi jumlah sel beta berkurang sampai 50 sampai 60 persen dari normal (Syahbudin, 2004). Diabetes melitus tipe 2 merupakan jenis diabetes melitus yang paling sering di temukan, diperkirakan sekitar 90 persen di indonesia (Soegondo, 2005). Pada penderita Diabetes mellitus biasa akan mengalami penurunan berat badan khususnya pada diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami penurunan dengan cepat biasanya penderita akan mengalami kekurangan nutrisi dari kebutuhan tubuhnya (Hartono, 2006). Nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi
3
penyimpanan , metabolisme dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Supriasa, 2002). Nutrisi merupakan unsur -unsur yang terdapat dalam makanan dan diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, mengganti jaringan serta memproduksi substansi tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi (Hartono, 2006). Nutrisi dapat dibagi menjadi kelompok makro nutrien yang terdiri dari atas hidratang (HA). Lemak serta protein, dan kelompok mikro nutrien yang terdiri atas vitamin dan mineral (Hartono, 2006). Sedangkan pada diabetes tipe 2 cenderung pada usia ( lebih 25 tahun) dan mempunyai berat badan yang lebih tinggi, banyak diantara pasien ini memiliki riwayat diabetes yang kuat dalam keluarga. Tujuan utama terapi nutrisi pada DM tipe 2 adalah menurunkan atau mengendalikan berat badan disamping mengendalikan kadar gula dan kolestrol, penurunan berat badan pada pasien DM tipe 2 yang mengalami obesitas umumnya akan menurunkan resistansi
insulin.
Dengan
demikian,
penurunan
berat
badan
akan
meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel dan memperbaiki pengendalian glukosa darah. Pada Diabetes melitus (DM) tipe 2 yaitu asupan kolestrol kurangdari 300 miligram karena pasien Diabetes melitus (DM) tipe 2 menghadapi risiko tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskulerpengendalian berat badan agar tidak turun dengan olahraga yang teratur (Supriasa, 2002). Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
4
yang
hidup bersama dengan keterikatan aturan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian peran dari bagian keluarga (Friedman, 1998). Sedangkan menurut Sayekti (1994), bahwa keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumahtangga. Di Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran yang menekan kan bahwa keluarga harus dibentuk atas dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam peraturan pemerintah (PP) no. 21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah (Suprajitno, 2004). Keluarga juga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara yaitu mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga akan berdampak positif pada tugas yang selanjutnya yaitu dapat merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Selain merawat yang sakit lingkungan juga perlu untuk dimodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga, kemudian menjaga lingkungan keluarga juga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga (Suprajitno, 2004). Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,salah satunya mengenal masalah kesehatan keluarga. Orang tua perlu mengenal keadaan
5
kesehatan dan perubahan perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahan (Suprajitno,2004). Dari latar belakang itulah, penulis tertarik untuk mengangkat kasus Diabetes mellitus karena di keluarga Tn. H belum mengerti tentang penyakit tersebut, dalam karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny. K dengan Diabetes mellitus Tipe 2 padaKeluarga Tn. H di Desa Wonorejo Kidul RT 02/RW 07, Gondangrejo Karanganyar”.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. K dengan Diabetes melitus pada keluarga Tn. H di desa Wonorejo kidul, Kecamatan Godangrejo, Kabupaten Karanganyar. 2. Tujuan Khusus a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. K dengan Diabetes melitus pada keluarga Tn. H b. Penulis mampu merumuskan diagnose keperawatan pada Ny. K dengan Diabetes melitus pada keluarga Tn. H c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. K dengan Diabetes melitus pada keluarga Tn. H
6
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. K dengan Diabetes melitus ada keluarga Tn. H e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. K dengan Diabetes melitus pada keluarga Tn. H
C. Manfaat Penulisan 1. Penulis Diharapkan
menjadi
tambahan
pengetahuan
dan
untuk
membandingkan antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan praktik ketrampilan dan pengalamannya apenulis dalam memberikan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan pengetahuan pada klien dengan Diabetes Melitus. 2. Bagi profesi Memberikan bantuan untuk mempengaruhi perkembangan klien untuk mencapai tingkat asuhan keperawatan khusus penderita diabetes. 3. Bagi Pendidikan Sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan khususnya pada klien dengan diabetes melitus dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
BAB II LAPORAN KASUS
A. Data Umum Keluarga Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 22 April 2013 dengan metode autoanamese dan alloanamese di rumah keluarga Ny. K adapun komposisi dari keluarga Ny. K adalah berjumlahkan 3 orang yaitu Tn. H berusia 40 tahun sebagai kepala keluarga , Ny. K sebagai ibu rumah tangga berusia 39 tahun dan keluarga Tn. H mempunyai anak yang berusia 17 tahun yang masih bersekolah. Keluarga Ny. K beralamat di Desa Wonorejo Kidul Rt 02 Rw 07 Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Tipe dari keluarga Ny. K adalah tipe keluarga inti yang anggotanya terdiri dari Tn. H sebagai suami, Ny. K sebagai istri dan An. N sebagai anak.Status ekonomi dari keluarga Ny, K yang mencari nafkah yaitu Tn. H dengan bekerja sebagai buruh di pabrik penghasilan tiap bulan yang diperoleh Tn. H sebesarRp. 1000.000; dan hasilnya di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk membayar spp anaknya, dan sisanya di tabung atau dipergunakan untuk memeriksakan kedokter jika ada anggota keluarga yang sakit.
B. Pengkajian Dari hasil pengkajian riwayat dan tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja keluarga Ny. K tinggal satu rumah dengan suami dan anaknya. Dengan tugas anak remaja yaitu memberikan kebebasan yang
7
8
seimbang dengan tanggung jawab seperti jika An. N sedang main dengan temanya An. N tidak meninggalkan tugasnya dirumah yaitu membersihkan rumah atau tugasnya sebagai pelajar dan semakin mandiri, mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga dengan menciptakan suasana yang damai, mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua hindari perdebatan,kecurigaan dan permusuhan dengan mempercayai apa yang sedang dilakukan An. N dan saling terbuka jika mempunyai masalah, perubahan sistem peran peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Pada tahap ini KeluargaNy.Ksudah dapat memenuhi tahap perkembangan keluarga.
Gambar 2.1 Genogram
.Ny. K 40 th
Tn. H
17 th
An.N
Keterangan : : Laki- Laki : Perempuan : Pasien
: :Sudah Meninggal
9
Riwayat keluarga inti Tn. H mengatakan sudah menikah 16 tahun dan Tn. H mengatakan bahwa istrinya merasakan lemas pada tanggal 14 Maret 2013 atau sebulan yang lalu, dan Tn. H sendiri mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai penyakit dan belum pernah dirawat dirumahsakit, pada anak Ny. K yang bernama An. N belum pernah juga dirawat dirumah sakit dan An. N jarang sakit, jika sedang sakit demam oleh Ny. K memeriksakan ke Puskesmas Gondangrejo. Ny. K mempunyai penyakit keturunan yaitu Diabetes mellitus dari ibu Ny. K sendiri.Ny K mempunyai sakit diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu dan saat di kaji Ny. K mengatakan badanya terasa lemas jika Ny. K sedang merasakan lemas Ny. K hanya bisa diam dan duduk saja dan sering kencing di malamhari, badan tampak terlihat kurus. Hasil pengkajian pemeliharaan kesehatan, kemampuan keluarga dalam mengenal kesehatan masih kurang.Ny. K juga mengatakan belum mengerti tentang penyakit Diabetes melitusdan Ny. K mengatakan badan terasa lemas apabila gula darahnya naik, sering kencing pada malam hari Ny. K belum mengetahui secara klinis tentang penyakit Diabetes melitus yang Ny. K ketahui hanya penyakit gula biasa dan jika gula darahnya naik badan terasa lemas dan Ny. K belum mengetahui cara mengatur pola makan untuk diabetes mellitus. Ny. K hanya mengetahui dengan mengurangi makanan yang manis yaitu nasi yang di masak kemarin di makan pada esok harinya dengan lauk pauk tempe dan sayur, Ny. K makan 2 kali dalam sehari dan Ny. K hanya
10
minum air teh pahit saja. Ny. K juga mengatakan berat badanya turun yang semula 50 kilogram menjadi 39 kilogram. Dari hasil pengkajian tanda-tanda vital yang dilakukan pada Ny. K didapatkan hasil pengkajian, berat badannya 39 kilogram, tinggi badan 150 centimeter, tekanandarah 120/80 mmHg, nadi 88 kali permenit, pada pemeriksaan
mata
terlihat
konjungtiva
anemis.
Pada
pemeriksaan
laboratorium khususnya pemeriksaan gula darah sewaktu pada tanggal 14 Maret 2013dengan hasil 400 mg/dl, pasien mengeluh badan terasa lemas.
C. Diagnosa Keperawatan Dari analisa data Ny. K dengan diagnosa medis diabetes mellitus didapatkan data subyektif Ny.K mengatakan jika merasa lemas hanya bias diam dan duduk saja apabila gula darahnya meningkat, serta Ny. K mengatakan kalau sebulan yang lalu tanggal 14 maret 2013 gula darahnya meningkat yaitu 400 mg/dl. Ny. K juga tidak mengerti tentang penyakit Diabetes melitus sedangkan data obyektifnya di dapatkan Ny. K tampak lemas dan kurus berat badan 39 kilogram, dan mata anemis. Dari pengkajian tersebut didapatkan diagnose keperawatan pada Ny. K adalah Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. K berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah keluarga yang sakit. Dengan pengkajian nutrisi Antropometri: Berat badan (BB) 39 kilogram, Tinggi badan (TB) 150 centimeter, Lingkar lengan atas (Lila) 25 centimeter dengan hasil Indeks masa tubuh (IMT)17,4 Biochemical data: hasil gula darah sewaktu 400 mg/dl pada tanggal 14 Maret 2013, Clinical signs: konjungtiva anemis, Diet:
11
pasien diet makanan yang manis yaitu nasi yang dimasak kemarin di makan pada hari esoknya dengan sayur dan lauk pauk seperti tempe Ny. K makan 2 kali sehari dan minum air teh pahit setiap hari. Dengan data subyektifnya klien mengatakan jika dirinya merasa lemas hanya duduk dan di biarkan saja Dari hasil perhitungan scoring prioritas diagnosa keperawatan keluarga dengan masalah Resiko kekurangan nutrisi pada Ny. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah keluarga yang sakit dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1 Skoring diagnosa Keperawatan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. H NO KRITERIA SKORE BOBOT 1 Sifat masalah a) Aktual 3 b) Resiko/ ancaman 2 1 kesehatan 1 c) Keadaan sejahtera/diagnosis sehat 2 Kemungkinan masalah dapat diubah a) Mudah 2 1 2 b) Sebagian c) Tidak dapat 0 3 Kemungkinan masalah dapat dicegah 3 a) Tinggi 2 1 b) Cukup c) Rendah 1 4 Menonjolnya masalah a) Masalah dirasakan harus 2 segera ditangani 1 1 b) Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 0 c) Masalah tidak dirasakan Jumlah Total
NILAI 2/3 X 1 = 2/3
1/2 X 2 =1
3/3 X 1 =1
2/2 X 1 =1
32/3
12
D. Intervensi Berdasarkan diagnose Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. K dengan etiologi ketidak mampuan keluarga Tn. H mengenal masalah anggota keluarga yang sakit, perencanaan/intervensinya yang dilakukan pada Ny. K, dengan tujuan umum setelah dilakukan 3 kali kunjungan di rumah diharapkan Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh teratasi di tandai dengan mempertahankan asupan makanan yang adekuat, serta tujuan khususnya Ny. K yang pertama yaitu keluarga mampu mengenal keluarga yang sakit, yang kedua keluarga mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, dan yang ke tiga memberikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi. Rencana keperawatan yang akan dilakukan pertama pada Ny. K yang akan dilakukan kaji pengetahuan Ny. K tentang penyakit diabetes mellitus, dengan rasional untuk mengetahui apakah keluarga sudah mengerti tentang penyakit Diabetes mellitus. Kedua atur pola makan bagi penderita Diabetes mellitus, dengan rasionalnya untuk mengetahui apakah makanan yg di makan pasien tersebut dapat menyebabkan gula darah meningkat. Ketiga Kaji tentang cara pemenuhan kebutuhan nutrisi pada Diabetes mellitus dengan rasional untuk mengetahui apakah makanan yang di makan Ny. K sudah memenuhi kebutuhan nutrisinya. Ke empat memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes mellitus dengan rasional agar Ny. K
13
dapat mengerti dengan jelas tentang penyakit Diabetes mellitus, serta tanda dan gejalaanya.
E. Implementasi Adapun tindakan keperawatanya adalah mengkaji pengetahuan Ny. K tentang penyakit Diabetes mellitus, mengkaji pemenuhan kebutuhan nutrisi, mengkaji cara mengatur pola makan Ny. K dengan Diabetes mellitus, dan memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes melitus. Tindakan keperawatan yang dilakukan padahari senin tanggal 22 April 2013 jam 15.00 WIB, yaitu mengkaji tentang penyakit Diabetes mellitus dan penyebabnya adapun respon subyektifnya Ny. K mengatakan mengetahui kalau saat ini sedang menderita penyakit gula, dan Ny. K mengetahui penyebab sakitnya kalau dirinya sering mengkonsumsi makan – makanan atau minuman yang manis, dan Ny. K belum mengerti tentang Penyakit Diabetes melitus dari respon obyektifnya di dapatkan Ny. K banyak bertanya tentang penyakit yang di deritanya, Ny. K sangat kooperatif sekali. Pada jam 15.57 WIB dilanjutkan mengkaji tentang pengetahuan pada penderita Diabetes mellitus dengan respon subyektifnya Ny. K belum mengetahui tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi penyakit Diabetes mellitus, dan respon obyektifnya Ny. K kelihatan bingung cara pemenuhan kebutuhan nutrisi pada penderita Diabetes mellitus dan saat ditanya Ny. K hanya tau kalau sakit gula disebabkan mengkonsumsi makan atau minum-minuman yang manis.
14
Pada hari selasa Tanggal 23 April 2013 jam 13.30 WIB memberikan pendidikan kesehatan tentang Diabetes mellitus, pengertian Diabetes melitus, cara merawat pola makan pada Diabetes mellituss dan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Di dapatkan respon subyektifnya Ny. K mau di berikan pendidikan kesehatan tentang Diabetes mellitus, dan Ny.K tampak memperhatikan dan sudah mulai mengerti tentang penyakit Diabetes mellitus. F. Evaluasi Dari implementasi hari Rabu tanggal 24 April 2013 di dapatkan catatan perkembangan , data subyektifnya Ny. K mengatakan kalau sudah mengerti tentang penyakit Diabetes melitus dan cara pemenuhan kebutuhan nutrisi dan data obyektifnya wajah Ny. K kelihatan segar dan mata sudah tidak anemis. Berdasarkan data subyektif dan data obyektif diatas dapat dianalisa masalah keperawatannya yaitu teratasi, sehingga perencanaan kunjungan di rumah Ny. K dihentikan.
BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan keluarga yang dilaksanakan pada Tanggal 22 April sampai 24 April 2013di keluarga Tn. H khususnya pada Ny. K dengan problem Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari tubuh pada penyakit Diabetes melitus dengan etiologi ketidakmampuan keluarga Tn. H dalam mengenal anggota keluarganya yang sakit.
1. Pengkajian Diabetes melitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif dengan gejala diabates yang umum adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing pada malam hari, badan terasa lemas jika gula darah naik, berat badan turun (Syahbudin, 2004). Pada Diabetes tipe 2 khususnya usia lebih 25 tahun mempunyai berat badan yang lebih tinggi dan nutrisi utama pada Diabetes melitus tipe 2 adalah mengendalikan berat badan disamping mengendalikan kadar gula darah kolestrol, penurunan berat badan pada pasien tipe 2 yang mengalami obesitas umumnya akan menurunkan resistensi insulin (Supriasa, 2002). Berdasarkan teori diatas sesuai dari hasil pengkajian penulis pada Ny. K
15
16
juga mengatakan kalau berat badanya turun dan Ny. K juga mengatakan sering kencing pada malam hari dan badan terasa lemas. Maka penulis memfokuskan pada nutrisi. Pengkajian tipe keluarga yang dilakukan pada keluarga Tn. H dengan tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja antara lain yang pertama memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, yang kedua mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga, yang ketiga mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua, hindari kecurigaan dan permusuhan, yang ke empat perubahan sistem peran peraturan untuk tumbuh kembang keluarga (Padila, 2012). Tahap perkembangan keluarga Tn.H tidak ada perbedaan dengan yang di ungkapkan Padila (2012) dan sudah terpenuhi. Tugas perkembangan keluarga Tn. H yang sudah terpenuhi antara lain memberikan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri, memfokuskan kembali hubungan intim perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak, mempersiapkan perubahan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang keluarga. Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, tugas keluarga tesebut antara lain : pertama mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
17
karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya ( Suprajitno, 2004). Sedangkan menurut Harmoko (2012), tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga untuk mengelola masalah kesehatan. Berdasarkan teori tersebut tidak sesuai yang terjadi pada Tn. H khususnya Ny. K mengatakan belum mengetahui tentang pengertian, penyebabnya dan tanda gejala serta perawatanya. Mengenal masalah kesehatan keluarga merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadan kesehatan dan perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya ( Suprajitno, 2004).
2. Diagnosa keperawatan Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses
18
pengumpulan data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan
di
mana
perawat
bertanggung
jawab
untuk
melaksanakannya. Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga, baik yang bersifat aktual resiko, maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga, berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga (mubarak, 2009). Berdasarkan pengkajian penulis mengangkat diagnosa ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah keluarga yang sakit. Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian, komponen diagnosa keperawatan meliputi problem ( P ) atau masalah, etiologi ( E ) atau penyebab (Harmoko, 2012). Pada kasus ini (P)problem menurut mubarak (2009) yaitu data subyektif kurang nutrisi adalah pasien mengatakan berat badan turun dan badan terasa lemas. Serta (E) etiologinya ketidak mampuan keluarga dalam mengenal anggota keluarga yang sakit. Dengan data subjektif Ny. K mengatakan jika tersa lemas badanya Ny. K hanya bisa diam dan duduk saja kalau gula darahnya meningkat serta Ny. K belum mengerti tentang penyakit Diabetes melitus. Data oyektifnya Ny. K sudah kelihatan segar, badan kurus Berat badan 39
19
kilogram dan mata tidak anemis lagi.Mengenal masalah kesehatan keluarga merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh di abaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan yang dialami keluarga. Perubahan sekecil apapun yang di alami keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/ keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapanterjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa perubahanya.
3. Intervensi Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan yang telah di identifikasi (Harmoko, 2012). Intervensi dalam kasus Diabetes melitus menurut mubarak yang pertama kaji pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan penyakit Diabetes melitus dengan rasional untuk mengetahui seberapa jauh keluarga mengerti tentang penyakit Diabetes melitus,yang kedua mengkaji cara pemenuhan nutrisi penyakit Diabetes melitus dengan rasional untuk mengetahui apakah makanan yang di makan menyebabkan gula darah naik dan mengetahui berat badanya turun atau tidak, yang ketiga arahkan keluarga untuk memutuskan mengatasi Diabetes melitus menjelaskan tindakan alternatif penyakit Diabetes melitus seperti penanganan nutrisi.
20
Intervensi untuk ketidakmampuan keluarga dalam mengenal anggota keluarga
yang
sakit
adalah
yang
pertama
jelaskan
tentang
pengertianpenyakit Diabetes melitus, jelaskan cara perawatanya, jelaskan tanda dan gejala (Mubarak, 2009). Berdasarkan teori di atas intervensi sesuai yang pertama kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit Diabetes melitusdengan rasional untuk mengetahui apakah keluarga Tn. H sudah mengerti tentang penyakit Diabetes melitus, yang kedua mengkaji perawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan rasional apakah makanan yang di makan sudah memenuhi nutrisi dan intervensi yang terakhir adalah berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes melitusdengan rasional apa diabetes melitus itu, tanda dan gejala, penyebabnya. Dalam intervensi ini tidak ada perbedaan antara teori dan pelaksanaan pada penulis yaitu tentang keluarga belum mengenal penangan pada nutrisi dan penulis memfokuskan tindakan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi.
4. Implementasi Implementasi keperawatan adalah serangkaian tindakan keperawatan pada kaluarga berdasarkan perencanaan sebelumnya (padila, 2012). Sedangkan menurut Harmoko (2012), tahap implementasi merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga di mana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga dalam mengadakan perbaikan ke arah perilaku hidup sehat. Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai proses asuhan keperawatan keluarga dan
21
intervensi yang telah di tetapkan yang pertama kaji pengetahuan dengan tindakan keperawatan kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit Diabetes melitus yang bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas (Mubarak, 2009). Tindakankedua kaji perawatan anggota keluarga yang sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan fasilitas yang ada di rumah dan lingkungan, Yang ketiga memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes melitus dengan rasional memberikan informasi apa itu Diabetes melitus, tanda dan gejala Diabetes Melitus, penyebab Diabetes melitus, yang keempat memberikan pendidikan kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi dan mengatur pola makan dengan bertujuan keluarga
ingin
mempertahankan
suatu
pola
tingkah
laku
sepertimemodifikasimakanansayur(Mubarak, 2009).
5. Evaluasi Sebagaiproses
dipusatkan
pada
pencapaian
tujuan
dengan
memperhatikan keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan ( Hartono, 2012). Penilaian evaluasi di laksanakan dengan menggunakan pendekatan SOAP (subyaktif, obyektif, analisa, dan planing) dengan keterangannya antara lain S (subyektif) adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga, O (obyektif) adalah hal-hal yang ditemukan perawat yang dapat diukur dengan dilihat, A (analisa) adalah analisis hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnosa, P (planing) adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon
22
keluarga (Padila, 2012). Dari hasil evaluasi penulis yang dilakukan di dapatkan data subyektif Ny. K mengatakan sudah mengerti tentang penyakit Diabetes melitus, serta Ny. K sudah mengetahui cara pemenuhan kebutuhan nutrisi penyakit Diabetes melitus, dan Ny. K mengatakan sudah tidak terlalu lemas, data obyektifnya Ny. K tampak kelihatan segar dan mata tidak anemis lagi. Berdasarkan data subyektif dan data obyektif diatas dapat dianalisa masalah keperawatannya yaitu sudah teratasi, sehingga perencanaan kunjungan di rumah Ny. K dihentikan.
B. Simpulandan Saran 1. Simpulan a. Hasil pengkajian pada keluarga Tn. H khususnya Ny. K dengan Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada Diabetes melitus dengan ketidamampuan mengenal masalah keluarga yang sakit Ny. K mengatakan kalau badan terasa lemas jika gula darahnya meningkat dan sering kencing pada malam hari, dan berat badan turun.Pada pengkajian tahap keluarga Tn. H sudah terpenuhi semua dan tidak ada perbedaan dari teori dan pelaksanaan. b. Diagnosa keperawatan keluarga Tn. H khususnya pada Ny. K adalah Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah keluarga yang sakit. c. Rencana keperawatan yang dilakukan pada ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh dan ketidak mampuan keluarga Tn. H
23
dalam mengenal masalah keluarga yang sakit pada penyakit Diabetes melitus kaji pengetahuan Ny. K tentang penyakit diabetes mellitus. Kedua Kaji tentang cara pemenuhan kebutuhan nutrisi pada Diabetes mellitus. Ketiga berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit diabetes mellitus dengan rasional agar Ny. K dapat mengerti dengan jelas tentang penyakit Diabetes mellitus dan pemenuhan nutrisi. d. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny. K dengan ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yaitu mengkaji pemenuhan kebutuhan nutrisi, dan memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes melitus untuk memberikan informasi kesehatan kepada keluarga. e. Evaluasi hari Rabu tanggal 24 April 2013 di dapatkan catatan perkembangan pada keluarga Tn. H khususnya pada Ny. K adalah resiko kekurangan nutrisi pada Ny. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. H dalam mengenal masalah keluarga yang sakit pada penyakit Diabetes melitus sudah teratasi yaitu Ny. K sudah kelihatan segar ,Ny. K dan keluarga mengatakan sudah mengetahui pengertian Diabetes melitus, tanda dan gejala Diabetes melitus.
2. Saran a. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan lebih meningkatkan pelayanan pedidikan yang lebih berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat yang
24
terampil, inovatif, dan professional yang mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan. b. Bagi Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan kerjasama baik antara tim kesehatan maupun dengan klien sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat mendukung kesembuhan klien pada umummya dan pada klien dengan Diabetes melitus secara khusus. C. Bagi penulis selanjutnya Diharapkan penulis dapat menggun akan atau memenfaatkan wktu lebih efektif, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga pada klien secara optimal