DIVERSITAS SPESIES KIJING AIR TAWAR UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR Moch. Affandi, Bambang Irawan, Agoes Soegianto, dan Leonard Ady Candra Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengungkap kekayaan, dominansi, dan sebaran populasi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas Jawa Timur. Sampel kijing diambil pada 15 stasium di sungai Brantas mulai dari bagian hulu di Kabupaten Tulungagung hingga bagian hilir di Kota Surabaya, bulan April—Mei 2012. Sampel kijing dari dasar di kedua sisi bagian pinggir sungai dengan kedalaman air kurang dari 130 cm dikoleksi menggunakan kick-net, pada masing-masing sisi seluas 2 x 1 m². Sampel kijing yang didapat dianalisis untuk mendapatkan data mengenai keberadaan, kelimpahan, dan indeks dominansi masingmasing spesies kijing air tawar Uniobidae di setiap stasiun. Analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian mendapati lima macam spesies kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas, yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, Rectidens sumatrensis, Pseudodon vondembuschianus, dan Pilsbryoconcha exilis. Distribusi masingmasing spesies bervariasi pada 3—11 dari 15 stasiun sampling, dengan kelimpahan antara 5—129 individu per m2, dan indeks dominansi 2—58%. Secara keseluruhan, Contradens contradens merupakan spesies “dominan” di sungai Brantas, diikuti oleh Elongaria orientalis sebagai spesies “umum”, dan Rectidens sumatrensis, Pseudodon vondembuschianus, serta Pilsbryoconcha exilis sebagai spesies “jarang”. Distribusi masingmasing spesies kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas cenderung terkonsentrasi pada bagian ke arah hilir sungai. Kata kunci: kijing air tawar, Sungai Brantas, Contradens contradens, Elongaria orientalis, Rectidens sumatrensis, Pseudodon vondembuschianus, Pilsbryoconcha exilis
PENGANTAR Seluruh anggota Bivalvia yang hidup di perairan tawar, jumlahnya mencapai 1026 spesies dan terbagi dalam lima ordo yaitu Arcoida, Myoida, Mytiloida, Unionoida, dan Veneroida (Bogan, 2008). Ordo Unionoida menyusun hampir 80% dari seluruh jumlah bivalvia air tawar dan menyebar di seluruh benua kecuali Antartika (Bogan, 2008; Graf & Cummings, 2006, Grabarkiewicz & Davies, 2008). Ordo Unionoida dari anggota kelas Bivalvia ini sering disebut sebagai kijing air tawar (freshwater mussels) (Bogan, 2008; Graf & Cummings, 2006 & 2007; Zanatta & Murphy, 2006).
Kijing air tawar mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan dan kestabilan lingkungan. Keberadaan kijing air tawar di dasar perairan dapat menciptakan kondisi substrat dasar lebih stabil dan menghasilkan habitat berguna bagi sejumlah hewan akuatik lain seperti serangga air, cacing, dan udang (Grabarkiewicz & Davies, 2008). Aktivitas meliang hewan kijing juga mampu menciptakan mekanisme pengadukan air interstitial di dasar substrat, melepaskan nutrien serta zat asam dari dalam substrat (Vaughn & Hakenkamp, 2001); serta menghasilkan sumberdaya integral yang menghubungkan
antara habitat pelagik dan bentik (Nelepa et al., 1991; Howard & Cuffey, 2006). Dalam beberapa dasa-warsa terakhir, kijing air tawar telah menarik perhatian banyak peneliti, yang selain disebabkan oleh alasan konservasi (Williams et al., 1993; Araujo & Ramos, 2000; Clayton et al., 2001; Metcalfe-Smith et al., 2003; Raithel & Hartenstine, 2006; Fisher, 2006: dan Galbraith et al., 2008), juga oleh alasan biologi. Dari perspektif biologi, ordo Unionoida tergolong unik di antara anggota kelas Bivalvia. Kijing Unionoida mempunyai sejarah hidup yang sangat khas, di mana sebagian besar anggota spesiesnya membutuhkan hospes untuk perkembangan glochidia, yaitu fase larva yang bersifat parasit obligat pada hospes ikan (Neves & Widlak,1988; Parmalee & Bogan, 1998; Zanatta & Muphy, 2006; Bașçinar & Düzgünes, 2009). Strayer et al. (2004) mengungkap bahwa Bivalvia air tawar tergolong kelompok organisme yang memiliki resiko kepunahan paling tinggi. Ada kecenderungan bahwa populasi-populasi kijing air tawar mengalami penurunan di seluruh dunia. Mayoritas spesies kerang air tawar yang terancam punah termasuk dalam ordo Unionoida yakni anggota kelas bivalvia air tawar yang rata-rata memiliki ukuran tubuh besar (Grabarkiewicz & Davies, 2008). Data dan informasi penelitian yang mengungkap tentang keberadaan dan karakteristik spesies kijing air tawar di Indonesia sangat-sangat langka. Referensi utama yang mengungkap macam spesies kijing air tawar di Indonesia, khususnya di pulau Jawa hanyalah Jutting (1953) dan “The MUSSEL Project Web Site” (http://www.mussel-project.net/) yang dikompilasi dan dikembangkan oleh Graf dan Cummings (2010). Jutting (1953) menyebut ada enam spesies kijing air tawar di Pulau Jawa, yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, Phisunio eximius, Pilsbryoconcha exilis, Pseudodon vondembuschianus, dan Rectidens
sumatrensis. Keseluruhan spesies tersebut termasuk dalam familia Unionidae. Graf dan Cummings (2010) juga mendata enam spesies kijing Unionidae di pulau Jawa, dengan lima spesies di antaranya sama dengan yang diungkap Jutting (1953), yakni C. contradens, E. orientalis, P. exilis, P. vondembuschianus, dan R. sumatrensis; dan satu spesies lagi yang tidak disebutkan Jutting (1953) adalah Pilsbryoconcha carinifera. Penelitian ini diarahkan untuk menyajikan data terkini tentang macam spesies dan status populasi kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas. Pemilihan sungai Brantas sebagai tempat penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa sungai Brantas merupakan sistem perairan tawar alami terbesar yang ada di Jawa Timur dan diduga masih layak sebagai tempat hidup kijing air tawar. BAHAN DAN CARA KERJA Sampling Kijing Air Tawar Sampling kijing Unionidae di Sungai Brantas dilakukan pada bulan April—Mei 2012, berlokasi di 15 stasiun sampling dan terbentang mulai dari bagian hulu di daerah Rejo Tangan Kabupaten Tulungagung, hingga bagian hilir di daerah Wonorejo Kota Surabaya (Lampiran 1). Sampel kijing dikoleksi secara langsung dari substrat dasar di kedua sisi bagian pinggir sungai (kedalaman air ≤ 130 cm) menggunakan kick-net, dengan seluasan substrat 2 x 1 m² pada masing-masing sisi sungai. Sampel kijing yang didapat dibersihkan dan ditampung dalam wadah berisi larutan formalin 6%, dan kemudian diangkut ke laboratorium untuk proses analisis lanjut. Identifikasi Spesies Identifikasi dan karakterisasi spesimen kijing dilakukan di Laboratorium Biosistematika, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Suarabaya.
Sampel kijing dari masing-masing koleksi dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa formalin. Spesimen dipilih dan dipilah, kemudian dikelompok-kelompokkan berdasarkan kemiripan morfologi cangkang. Sampel diidentifikasi identitas spesiesnya menggunakan petunjuk Jutting (1953). Karakterisasi Spesies Setiap spesies kijing air tawar dikarakterisasi, antara lain didasarkan pada morfometrik cangkang (yakni dimensi ukuran panjang, lebar, dan tinggi), bentuk garis luar cangkang dan serta ciri-ciri bagian eksterior dan interior cangkang menurut petunjuk Jutting (1953). Inumerasi Data Spesies kijing Unionidae yang sama dari masing-masing stasiun sampling didata jumlah individu penyusunnya, dan data yang didapat dikonversi ke dalam satuan kelimpahan (jumlah individu/m²). Analisis Data Penelitian ini bersifat eksploratif, dan data penelitian yang didapat dianalisis secara deskriptif guna mendapatkan fakta tentang kekayaan spesies kijing Unionidae, serta dominansi dan sebarannya di Sungai Brantas Jawa Timur. Dominansi spesies kijing ditetapkan berdasarkan indeks dominansi. Indeks dominansi (Di, dalam satuan %) merupakan hasil bagi dari nilai kelimpahan spesies (ni, dalam satuan individu/m²) dengan nilai kelimpahan total semua spesies (N, dalam satuan individu/m²) dan dikalikan dengan 100%, seperti pada formula berikut.
Di =
ni N
X 100%
Status dominansi suatu spesies ditentukan menurut kriteria Forgensen dan Baxter, 2010), yakni suatu spesies dikategorikan sebagai spesies ”dominan”
bila Di lebih dari 50%; spesies subdominan atau ”umum” bila Di di antara 10—50%; dan spesies tidakinan atau ”jarang” bila Di kurang dari 10%. Sebaran populasi spesies kijing Unionidae di sepanjang aliran sungai Brantas dideskripsikan berdasarkan pada data keberadaan dan kelimpahan dari setiap spesies pada masing-masing stasiun sampling di sepanjang sungai Brantas. HASIL Didapati lima spesies kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas, yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, Rectidens sumatrensis, Pseudodon vondembuschianus, dan Pilsbryoconcha exilis. Data kelimpahan masing-masing spesies dan total semua spesies di setiap stasiun sampling disajikan dalam Tabel 1. Berdasarkan data dalam Tabel 1 tersebut, sebaran masing-masing spesies yang didasarkan atas data keberadaan dan kelimpahan di setiap lokasi stasiun sampling divisualisasikan dalam bentuk grafik, sebagaimana yang tersaji dalam Gambar 1. Rangkuman data tentang kelimpahan, indeks dominansi, dan status domonan masing-masing spesies di sungai Brantas secara keseluruhan tersaji dalam Tabel 2; dan gambaran mengenai morfometrik cangkang masing-masing spesies disajikan dalam Tabel 3. Berdasarkan data (Tabel 1, Gambar 1) diketahui bahwa sampel kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas hanya didapati pada 11 dari 15 stasiun sampling yang ditetapkan, yaitu mulai dari stasiun 3 (Mojo, Kediri) hingga stasiun 13 (Waru Gunung, Surabaya). Masing-masing 2 stasiun di bagian hulu dan hilir sungai, tidak didapati sampel hewan kijing air tawar. Jumlah individu sampel kijing (dengan tanpa membedakan nama spesies) per m² di masing-masing stasiun bervariasi, terendah ada di stasiun 3 (Ploso, Kediri, Kali Brantas) sebanyak 5 individu, dan tertinggi ada di stasiun 10 (Wringin Anom, Gresik, Kali Surabaya) sebanyak 47 individu.
Tabel 1. Besar populasi (jumlah individu per m² dan persentase) masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di setiap stasiun sampling Sungai Brantas pada periode April—Juni 2012. Stasiu n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total
Cc ni 0 0 5 7 19 16 14 2 9 39 9 7 2 0 0 129
Eo % 0 0 100 64 44 64 70 15 90 83 82 28 18 9 9 100
ni 0 0 0 1 24 8 5 7 1 4 1 9 3 0 0 63
Rs % 0 0 0 9 56 32 25 54 10 9 9 36 27 0 0 100
ni 0 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 6 4 0 0 16
Pv % 0 0 0 0 0 0 0 31 0 4 0 24 36 0 0 100
ni 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 2 3 0 0 10
Pe % 0 0 0 9 0 4 5 0 0 2 9 8 27 0 0 100
ni 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 5
% 0 0 0 18 0 0 0 0 0 2 0 4 9 0 0 100
Total Semua Spesies 0 0 5 11 43 25 20 13 10 47 11 25 11 0 0 223
Keterangan : Cc : Contradens contradens; Eo : Elongaria orientalis; Rs : Rectidens sumatrensis; Pv : Pseudodon vondembus-chianus; Pe : Pilsbryoconcha exilis; ni : ukuran populasi ke-i.
Setelah dipisah-pisahkan berdasarkan spesies, diketahui bahwa keberadaan dan kelimpahan masing-masing spesies di setiap stasiun bervariasi. Stasiun-stasiun sampling yang mendukung kelima macam spesies kijing adalah stasiun 10, 12, dan 13 yang kesemuanya terdapat di Kali Surabaya. Stasiun 10, selain mendukung kelima macam spesies, juga mendukung jumlah kelimpahan individu terbanyak. Kelimpahan masing-masing spesies di seluruh lokasi sampling di sungai Brantas (Tabel 2) diketahui bahwa C. contradens merupakan spesies dengan kelimpahan individu terbesar (11,73 individu/m²) dengan indeks dominansi sebesar 58%; dan secara berturut-turut diikuti oleh E. orientalis (5,75 individu/m²; 28%), R. Sumatrensis (1,45 individu/m²; 7%), P. Vondembuschianus (0,91 individu/m²; 5%), dan P. Exilis (0,43 individu/m²; 2%). Berdasarkan kriteria
Torgensen dan Bakter (2010), C. contadens merukan spesies dominan; E. orientalis merupakan spesies subdominan, dan R. sumatrensis, P. vondembuschianus, serta P. exilis merupakan spesies tidak-dominan. Data morfometrik (Tabel 3) menunjukkan bahwa dimensi ukuran tubuh (ukuran cangkan) masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas adalah sebagai berikut. C. contradens panjang tubuh mencapai 64,3 mm, tinggi mencapai 43,0 mm, dan diameter mencapai 35,5 mm; E. orientalis mempunyai dimensi panjang, tinggi dan, diameter cangkang mencapai (70,0 : 28,9 : dan 24,6 mm); R. sumatrensis (74,9 : 31,2 :21,4 mm) P. vondembuschianus (85,4 : 28,2 : 28,2 mm): dan P. exilis (61,31 : 25,3 : 22,5 mm).
A. Contradens contradens
B. Elongaria orientalis
C. Rectidens sumatrensis
D. Pseudodon vondemboschianus
E. Pilsbryoncha exilis Gambar 1. Sebaran dan kelimpahan masing-masing spesies kijing air tawar (individu mˉ²) di sepanjang aliran sungai Brantas Jawa Timur, periode sampling April—Juni 2012.
Tabel 2. Kelimpahan, indeks dominansi, dan status dominansi masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas secara total dengan tanpa membedakan statiun penelitian, pada periode April—Mei 2012. Spesies
Kelimpahan (individu.m-²)
Indeks Dominansi (%)
Status Dominansi Spesies
C. contradens E. orientalis R. sumatrensis P. vondembuschianus P. exilis Total
11,73 5,73 1,45 0,91 0,43 20,25
58 28 7 5 2 100
”Dominan” ”sub-dominan” ”tidak dominan” ” tidak dominan” ” tidak dominan” -
Tabel 3. Data morfometrik cangkang [panjang (P); tinggi (T), dan diameter (D)] spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas Jawa Timur. Morfometri cangkang Spesies C. contradens E. orientalis R. sumatrensis P. exilis P. vondembuschianus
P (cm)
T (cm)
D(cm)
Kisaran
Rata²
Kisaran
Rata²
29,8—64,3 34,3—70,0 51,6—74,9 33,9—61,31 37,6—85,4
49,2 54,9 60,8 42,3 59,5
15,8—43,0 14,4—28,9 21,6—31,2 14,9—25,3 10,0—28,2
26,3 23,5 25,5 18,4 64,4
Kisaran
Rata²
09,6--35,3 16,4 9,8—24,6 16,0 12,7—21,4 17,0 8,6—22,5 12,6 10,4—28.2 33,0
Rasio P:T:D 3 : 1,5 : 1 3,4 : 4,2 : 1 3,6 : 1,5 : 1 3,3 : 1,4 : 1 1,8 : 1,9 : 1
PEMBAHASAN
KEPUSTAKAAN
Rrrrrrrrrrrrrrrrrrrr rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr eeeeeeeeeeeeeeeee Uuuuuu uuuuuuuuuuuuuuuuuuu mmmmmmmmm mmmm mmmmmmmm
Lampiran 1. Lokasi tempat sampling kijing air tawar Unionidae di sepanjang aliran Sungai Brantas Jawa Timur Nomor urut stasiun sampling
Lokasi tempat sampling (Kabupaten, Kotamadya)
Nama bagian aliran sungai
1
Rejo Tangan (Tulungagung)
Kali Brantas
2
Sumber Gempol (Tulungagung)
Kali Brantas
3
Mojo (Kediri)
Kali Brantas
4
Patian Rowo (Kertosono)
Kali Brantas
5
Plandaan (Jombang)
Kali Brantas
6
Ploso [Cheil Jedang] ( Jombang)
Kali Brantas
7
Kesamben (Jombang)
Kali Brantas
8
Mlirip (Mojokerto)
Kali Brantas
9
Jetis (Mojokerto)
Kali Surabaya
10
Wringin Anom (Gresik)
Kali Surabaya
11
Wringin Anom (Gresik)
Kali Surabaya
12
Driyorejo (Gresik)
Kali Surabaya
13
Waru Gunung (Surabaya)
Kali Surabaya
14
Joyo Boyo (Surabaya)
Kali Surabaya
15
Panjang Jiwo (Surabaya)
Kali Wonokromo
Sebuah review tentang sistematika dan diversitas global spesies kijing air tawar (Bivalvia: Unionoida), telah disusun oleh Graf & Cummings (2007), di mana setiap spesies valid, berdasarkan pada daerah sebarannya dimasukkan ke dalam satu atau lebih dari enam region geografis (yaitu Neartica, Neotropica, Afrotropica, Paleartica, Indotropica, dan Australasia). Berdasarkan review ini, diketahui bahwa semua spesies kijing air tawar yang terdata di pulau Jawa tersebut daerah sebarannya terpusat hanya pada satu region saja, yaitu Indotropica, dan lebih sempit hanya terdapat pada satu atau dua sub-region bergantung pada spesiesnya, yaitu sub-region Kepulauan Sunda— Philipin dan Indochina. Elongaria orientalis dan Rectidens sumatrensis hanya ada di subregion Kepulauan Sunda—Philipin; Contradens contradens, Pilsbryoconcha carinifera, P. exilis dan Pseudodon vondembuschianus terdistribusi pada kedua subregion yaitu Kepulauan Sunda—Philipin dan Indochina; sedangkan Phisunio eximius hanya ada di Indochina dan tidak dijumpai di Kepulauan Sunda—Philipin.