PEMB BUATAN SIIMULASI PEMBENTU P UKAN BAY YANGAN PADA ALA AT – ALAT T OPTIK BE ERBASIS MULTIMED M DIA BUILDE ER
NASK KAH PUBLIKASI
Dis susun oleh h: Meritanin ngrum Ang ggraeni 0 07.11.1811
Kepada
JU URUSAN TE EKNIK INF FORMATIKA A SEKOLA AH TINGGI MANAJEM MEN INFOR RMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YO OGYAKART TA 2011
Making Simulation of Image Formation on Optical Tools Using Multimedia Builder
Pembuatan Simulasi Pembentukan Bayangan pada Alat – alat Optik Berbasis Multimedia builder
Meritaningrum Anggraeni Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT The development of multimedia is currently so rapid, that it becomes one of the media enough information needed in various fields, including the optics geometry. Various - types of multimedia-based applications are widely available although it has not entered all of the field, because the authors make the application "Shadows on the Establishment of Making Simulation Tool - Tool-Based Optical Multimedia". The program was created as one of alternative forms of learning using computer media as a tool. This simulation program contains the theory and simulation. Emphasis on creating this program is the simulation using click and drag method. With the expected operation of the simulation method is easier. To run the simulation, must first fill in the value of existing parameters. Then just to click and drag the object is intended in the simulation. When on-click and drag, it would appear the values associated with simulations in the space provided. This simulation program can be operated on at least Windows 98 system. The speed depends on the specifications of the program run from a computer that is used. The better specification of the computer used, the program will run well too.
Keywords: geometric optics, multimedia, simulation.
1.
Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini begitu cepatnya.
Dalam segala bidang, sebisa mungkin diterapkan teknologi yang tepat guna untuk peningkatan kualitas dibidang tersebut. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Guna meningkatkan mutu ilmu pengetahuan dibutuhkan suatu sistem pembelajaran yang mendukung. Banyak cara untuk itu, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penyampaikan materi secara menarik dan interaktif. Penyampaian materi pendidikan secara formal di sekolah yang hanya menggunakan buku merupakan sesuatu hal yang biasa. Namun, banyak siswa yang masih merasa kesulitan untuk memahami dan mengerti teori yang ada pada buku pelajaran. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan berbagai ilmu multimedia yang berkembang saya akan membuat beberapa simulasi yang ada dalam pelajaran fisika. Penggunaan komputer bisa dibuat suatu perangkat lunak untuk menunjang sistem pembelajaran yang menarik. Sekarang ini, komputer mulai banyak digunakan sebagai alat bantu untuk penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik. Kelebihan yang didapat adalah tampilan bisa dibuat lebih menarik, atraktif dan interaktif dibanding dengan buku pelajaran. Terlebih saat ini fisika, bagi banyak pelajar, masih merupakan pelajaran yang sangat sulit. Manfaat pembuatan simulasi ini secara ekonomi juga lebih hemat karena tidak harus membeli peralatan praktikum yang cenderung mahal. Keamanan juga bisa lebih terkontrol, karena biasanya jika melakukan praktikum banyak yang berbuat ceroboh dan berakibat kerusakan pada alat – alat optik tersebut. Simulasi ini tidak di fokuskan untuk kalangan tertentu tetapi mempelajari dasar – dasar dari pembentukan bayangan, jadi semua masyarakat dapat mempergunakan sistem simulasi ini.
2.
Landasan Teori
2.1.
Multimedia Builder Multimedia Builder atau yang sering disebut dengan MMB adalah salah satu
perangkat lunak komputer yang dapat digunakan untuk pembuatan program multimedia. Sama seperti perangkat lunak yang lain, misalnya Microsoft Visual Basic, MMB beraliran orientasi obyek (object oriented environmental) dalam pemakainnya. Dalam MMB, mouse dapat digunakan untuk pembuatan obyek (visual click-to-create object) dengan berbagai pilihan yang telah disediakan.. Hal ini mempermudah pembuatan program multimedia dan menarik bagi para pengguna MMB1. 1
Abrar, Ali, Pembuatan Modul Tutorial Multimedia Mekanika Tumbukan Dengan Program Multimedia Authoring hal 18
2.2
Aplikasi Grafis Real Draw Pro Real Draw Pro adalah sebuah aplikasi grafis berbasis vector. Format vector
adalah gambar yang membentuk sejumlah objek garis dan objek kurva berdasarkan rumusan matematis. Format vector lebih banyak digunakan untuk membentuk objek buatan, seperti menggambar objek dua demensi, yang lebih ditekankan ke dalam pembuatan objek garis, lingkaran, polygon dan persegi panjang. Objek vector, banyak digunakan dalam pembuatan pengolahan teks dan logo. Ruang penyimpanan format vector relafitf lebih kecil dibandingkan dengan format bitmap2.
2.3
Swish Max 3 Swish Max adalah suatu aplikasi pembuatan animasi Flash yang sudah lengkap.
Aplikasi ini dapat membuat animasi Flash yang menarik dengan mudah dan cepat, karena di dalam aplikasi ini sudah terdapat pilihan animasi. Swish Max versi 3 ini adalah penambahan terbaru dari SWISHzone.com yang merupakan keluarga dari FlashTM. Aplikasi Swish Max ini dapat dipergunakan dengan mudah dan dapat menghasilkan animasi yang kompleks dengan menggunakan teks, gambar, grafik, video dan suara. Swish Max mempunyai tools untuk membuat garis, kotak, elips, vector dan freehand curves, motion paths, movie clips, rollover button, dan input forms yang tampilannya secara intuisi dapat digunakan dengan mudah. Hasil kerja dengan dengan Swish Max dapat diekspor ke format SWF yang digunakan oleh Adobe Flash sehingga dapat dijalankan dengan menggunakan mesin Flash Player3.
2.4
Software yang Digunakan Adapun software-software yang digunakan untuk membangun aplikasi yaitu : a. Multimedia Builder 4.9.5 b. Corel Draw X3 c.
Swish Max 3
d. Sistem Operasi Windows XP SP2
2
Kristiawan, Andes Media Pembelajaran Dasar Interaktif Bela Diri Thifan Tsufuk Berbasis Multimedia hal 29 3 Ibil hal 31
3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
3.1.1
Dasar Teori Optika Geometri
3.1.1.1 Pemantulan Cahaya mempunyai sifat dapat dipantulkan dan dibiaskan. Cahaya sendiri dapat dikategorikan sebagai suatu gelombang bidang, artinya muka-muka gelombang cahaya berbentuk bidang. Jika suatu berkas cahaya terhalang oleh suatu permukaan bidang maka berkas cahaya itu akan dipantulkan dan dibiaskan. Dalam dua dimensi muka gelombang datang, pantul dan bias dapat digambarkan sebagai garis-garis yang tegak lurus arah rambatan gelombang. Untuk menyederhanakan penggambaran analisa, berkas cahaya datang, pantul dan bias dilukiskan sebagai satu
garis yang arahnya sejajar dengan arah
perambatannya. Garis-garis lurus yang menunjukkan arah perambatan berkas cahaya datang, pantul dan bias ini dinamakan sinar datang, sinar pantul dan sinar bias4.
3.1.1.2 Cermin Cermin
adalah suatu
alat
yang mempunyai kemampuan
untuk
dapat
memantulkan hampir seluruh sinar yang datang padanya. Cermin dapat dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu cermin datar dan cermin lengkung. Cermin datar adalah cermin yang permukaannya
datar.
Cermin
lengkung
adalah
cermin
yang
permukaannya
5
melengkung . 3.1.1.3 Pembiasan Pembiasan cahaya Sebagai gelombang, cahaya akan mengalami perubahan arah (dibiaskan) ketika melintas dari suatu medium ke medium lain. Pembiasan ini terjadi karena perbedaan kecepatan cahaya pada berbagai medium6. 3.1.1.4 Lensa Lensa adalah suatu benda yang tembus pandang dan paling sedikit mempunyai satu permukaan lengkung. Lensa dapat membentuk bayangan yang diperbesar atau diperkecil, sehingga digunakan dalam alat-alat optik seperti kacamata, kamera, mikroskop dan teleskop7.
4
Surya, Yohanes, Fisika Itu Mudah hal 107 Ibid hal 109 6 Ibid hal 111 7 Ibid hal 113 5
3.1.1.5 Teleskop Teleskop atau teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda yang jauh supaya terlihat dekat dan jelas. Teleskop juga terdiri dari dua lensa positif yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Benda yang diamati dengan teleskop terletak jauh sekali dari lensa obyektifnya sehingga semua sinar datang dari benda sejajar dengan sumbu utama. Jarak fokus lensa obyektif lebih besar dibandingkan dengan jarak fokus lensa okulernya8. 3.2
Analisis Sistem Analisis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh sistem
untuk mengembangkan aplikasi. Analisis dilakukan dengan mencari dan menentukan beberapa kebutuhan seperti masukan, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, keluaran sistem, dan antarmuka sistem. Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat menunjang untuk pembuatan suatu sistem
aplikasi yang dapat digunakan untuk kalangan umum yang
memerlukannya. Sistem aplikasi ini dapat dipergunakan dengan mudah karena hampir seluruh kalangan masyarakat umum telah mengenal komputer. Manfaat pembuatan simulasi ini secara ekonomi juga lebih hemat karena tidak harus membeli peralatan praktikum yang cenderung mahal. Keamanan juga bisa lebih terkontrol, karena biasanya jika melakukan praktikum banyak yang berbuat ceroboh dan berakibat kerusakan pada alat – alat optik tersebut. Simulasi ini tidak di fokuskan untuk kalangan tertentu tetapi mempelajari dasar – dasar dari pembentukan bayangan, jadi semua masyarakat dapat mempergunakan sistem simulasi ini.
3.3
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan guna menunjang penerapan sistem
baru, apakah sistem baru yang akan diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan. Sejalan dengan perancangan sistem yang akan dibuat dibutuhkan perangkat teknologi pendukungnya. Perangkat teknologi itu meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), serta pengguna (brainware). Analisis kebutuhan sistem ini bertujuan untuk mengetahui sistem seperti apa yang sesuai untuk diterapkan, perangkat keras dan perangkat lunak apa yang sesuai, serta siapa saja pengguna yang akan menggunakan sistem ini.
8
Ibid hal 115
3.3.1
Analisis Perangkat Keras
Analisis perangkat keras merupakan analisis kebutuhan sistem untuk mengetahui secara tepat perangkat keras yang dibutuhkan untuk mendukung pengoperasiannya. Sistem perangkat keras tersebut harus memenuhi spesifikasi minimal dari kebutuhan hardware sistem yang akan diterapkan. Adapun spesifikasi minimal hardware yang dibutuhkan oleh sistem adalah : 1. Prosesor
: Intel Core 2 Duo T6570, 2.1 GHz
2. Memori
: 2 GB
3. VGA
: Nvidia GeForce G 310M
4. Hard disk
: 320 GB SATA
3.3.2
Analisis Perangkat Lunak Analisis perangkat lunak bertujuan untuk mengetahui secara tepat perangkat
lunak apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu aplikasi. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan adalah :
1. Multimedia Builder 4.9.5 2. Corel Draw X3 3. Swish Max 3 4. Sistem Operasi Windows XP SP2
3.3.3
Perancangan Aplikasi
3.3.3.1 Perancangan Konsep Konsep umum dari aplikasi ini adalah membuat simulasi dari bentuk gambar yang tidak bergerak menjadi gambar bergerak dengan bantuan perangkat lunak komputer. Dengan penambahan fitur simulasi pada tampilan aplikasi diharapkan akan menarik perhatian pengguna. Penggunaan warna juga akan diberikan pada setiap simulasi yang dibuat supaya pengguna juga lebih bisa memahami dan mengerti maksud dari simulasi yang dibuat. Objek benda dan garis – garis sinar pemantulan atau pembiasan akan ditampilkan secara kontras, agar lebih terlihat jelas.
3.3.3.2 Merancang Isi Informasi yang ada dalam aplikasi ini antara lain : 1. Teori mengenai pemantulan cahaya pada bidang datar dan cermin lengkung. 2. Teori mengenai pembiasan cahaya pada bidang datar, bidang lengkung serta lensa.
3. Simulasi tentang pembentukan bayangan pada cermin datar, cermin lengkung. 4. Simulasi mengenai jalannya sinar pembiasan pada bidang bias datar dan bidang bias lengkung. 5. Simulasi tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung, cekung. 6. Simulasi tentang pembentukan bayangan pada alat optik teleskop. Dengan adanya informasi di atas, diharapkan pengguna akan lebih tertarik untuk lebih memahami pengetahuan tentang optika geometri, dan tidak lagi merasa kesulitan maupun takut untuk belajar. Berikut ini adalah rancangan alur menu dalam aplikasi.
Gambar 3.1 Alur menu dalam aplikasi Keterangan : 1. Menu Utama A. Pemantulan A1. Teori A2. Simulasi a.
Cara Pengoprasian Simulasi
B. Pembiasan B1. Teori B2. Simulasi a. Bidang Datar a1. Cara Pengoprasian Simulasi b. Bidang Cekung b1. Cara Pengoprasian Simulasi c.
Kaca Plan Paralel c1. Cara Pengoprasian Simulasi
d. Bidang Cembung d1. Cara Pengoprasian Simulasi C. Cermin C1. Teori C2. Simulasi a. Cermin Datar a1. Cara Pengoprasian Simulasi b. Cermin Cekung b1. Cara Pengoprasian Simulasi c.
Cermin Cembung c1. Cara Pengoprasian Simulasi
D. Lensa D1. Teori D2. Simulasi a. Lensa Cembung a1. Cara Pengoprasian Simulasi
b. Lensa Cekung b1. Cara Pengoprasian Simulasi E. Teleskop E1. Teori E2. Simulasi a. Cara Pengoprasian Simulasi
3.3.3.3 Merancang Naskah Naskah yang dipergunakan dalam aplikasi ini diambil dari bagian landasan teori mengenai optika geometri. Ada 5 naskah yang dipergunakan, yaitu: naskah teori untuk pemantulan, pembiasan, cermin, lensa dan teleskop. Naskah-naskah ini akan ditampilkan pada pilihan teori pada masing-masing menu pilihan.
3.3.3.4 Merancang Grafik Rancangan aplikasi ini mempunyai alur sehingga akan mempermudah dan merapikan dalam tahap pembuatan. Alur yang ada akan digambarkan secara umum.
1. Menu utama Terdapat beberapa tombol dan tampilan animasi. Selain itu diberikan suara dan pengatur volumenya sebagai pelengkap.
Gambar 3.2 Tampilan halaman menu utama
2. Menu Pemantulan Terdapat beberapa tombol dan tampilan animasi. Selain itu diberikan suara dan pengatur volume. Pada tombol teori pemantulan digunakan untuk membuka halaman yang berisi naskah tentang teori pemantulan. Tombol simulasi digunakan untuk membuka halaman menu simulasi pemantulan.
Gambar 3.3. Tampilan halaman menu pemantulan
3. Menu Pembiasan Terdapat beberapa tombol dan tampilan animasi. Selain itu diberikan suara dan pengatur volume. Pada tombol teori pembiasan digunakan untuk membuka halaman yang berisi naskah tentang teori pembiasan. Tombol simulasi digunakan untuk membuka halaman menu simulasi pembiasan
Gambar 3.4 Tampilan halaman menu pembiasan.
4. Menu Cermin Terdapat beberapa tombol dan tampilan animasi. Selain itu diberikan suara dan pengatur volume. Pada tombol teori dasar cermin digunakan untuk membuka halaman yang berisi naskah tentang teori cermin. Tombol simulasi digunakan untuk membuka halaman menu simulasi cermin.
Gambar 3.5 Tampilan halaman menu cermin.
5. Menu Lensa Terdapat beberapa tombol dan tampilan animasi. Selain itu diberikan suara dan pengatur volume. Pada tombol teori lensa digunakan untuk membuka halaman yang berisi naskah tentang teori lensa. Tombol simulasi digunakan untuk membuka halaman menu simulasi lensa.
Gambar 3.6 Tampilan halaman menu lensa
6. Menu Teleskop Terdapat beberapa tombol dan tampilan animasi. Selain itu diberikan suara dan pengatur volume. Pada tombol teori teleskop digunakan untuk membuka halaman yang berisi naskah tentang teori teleskop. Tombol simulasi digunakan untuk membuka halaman menu simulasi teleskop.
Gambar 3.7 Tampilan halaman menu teleskop
3.3.3.5 Perancangan Interface Tahap perancangan interface menjabarkan tentang rancangan alur dari aplikasi dan detail masing – masing menu dengan resolusi 800 x 600 pixel.
Tabel 3.1 Detail Interface
3.3.4 Kebutuhan Fungsional Aplikasi yang akan dibangun memiliki bebrapa fitur dan kemampuan untuk pengguna. Aplikasi berbasis multimedia Beberapa menu yang dapat ditemukan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Menampilkan menu pilihan untuk simulasi. 2. Menampilkan menu simulasi untuk pembentukan bayangan pada pemantulan. 3. Menampilkan menu simulasi untuk jalannya sinar pada pembiasan. 4. Menampilkan menu simulasi untuk pembentukan bayangan pada lensa 5. Menampilkan menu simulasi untuk pembentukan bayangan pada teleskop
4.Hasil dan Pembahasan 4.1 Membuat Simulasi 4.1.1 Pemrograman Umum Setiap halaman yang telah dibuat untuk simulasi ini punya beberapa kesamaan antara lain : i.
Setiap materi mempunyai menu tersendiri yang terdiri dari dua tombol pilihan, yaitu: teori dan simulasi. Tombol teori Tombol simulasi
Gambar 4.1 Tombol teori dan tombol simulasi ii.
Setiap kali halaman di buka akan diiringi sebuah lagu yang berbeda antara satu halaman dengan halaman yang lain. Lagu-lagu ini berformat mp3 yang berupa file eksternal. Lagu-lagu ini dapat dimainkan atau tidak dengan menggunakan tombol kotak yang bergambar nada. Besar kecilnya volume suara dapat diatur dengan menggeser tombol volume ke kiri atau ke kanan.
Tombol suara
Volume suara
Gambar 4.2 Tombol suara dan volume suara i.
Setiap halaman diberi sebuah tombol kembali ke halaman sebelumnya.
ii.
Pada halaman teori dibuat sebuah obyek bitmap yang kemudian diperkecil sesuai keinginan. Setelah itu pada properti obyek dipilih keep actual image size, pilihan ini akan membuat obyek bitmap tersebut dapat discrol dengan mouse, supaya dapat lebih leluasa untuk pembacaannya.
iii.
Untuk pembuatan program simulasi, digunakan metode clik and drag supaya lebih interaktif dalam penggunaannya. Caranya, obyek yang akan di-klik and drag diberi perintah pada scriptnya supaya pada saat diklik and drag dapat bergerak sesuai keinginan pengguna.
Semua tombol yang ada dibuat dengan Real Draw yang juga keluaran dari MediaChance. Untuk action setiap tombol digunakan hot spot yang telah ada kemudian dipilih dan diberi action yang diinginkan.
4.1.2 Menu Halaman Utama Menu halaman utama adalah file induk dari keseluruhan file program yaitu file Optika Geometri.exe. File ini adalah file yang pertama kali dijalankan. File ini dibuat dengan MMB yang kemudian di-compile menjadi file yang berdiri sendiri dengan perintah Check&Distribute. Dalam tampilannya, halaman ini terdapat sebuah animasi flash (swf). File animasi ini kemudian diubah menjadi file internal dalam file mbd. Pada halaman ini terdapat lima tombol untuk menuju bagian dari Optika Geometri, yaitu: pemantulan, pembiasan, cermin, lensa dan teleskop. Ketika mouse melewati tombol-tombol itu akan terdengar bunyi, ketika diklik juga akan terdengar bunyi, bunyi-bunyi itu adalah file-file wav yang dijadikan file internal. Terdengarnya bunyi-bunyi itu diatur dalam hot spot setiap tombol. Efek pada gambar logo AMIKOM, dibuat dengan efek yang sudah ada dalam MMB. Caranya dengan memilih obyek fx kemudian dipilih efek yang diinginkan, dalam hal ini yang dipilih adalah efek 3dot/fire.
Animasi logo amikom
Gambar 4.3 Tampilan pembuatan halaman menu utama dengan MMB
4.1.3 Pembuatan Simulasi Pemantulan Pada simulasi Pemantulan terdapat tiga file, yaitu: pemantulan.mbd, pemantulan teori.mbd dan pemantulan simulasi.mbd. Pada halaman pemantulan.mbd terdapat dua tombol yang menghubungkan ketiga file tersebut. Tombol-tombol itu adalah: tombol teori (untuk membuka file pemantulan teori.mbd) dan tombol simulasi (untuk membuka file pemantulan simulasi.mbd). Setiap tombol diberi hot spot untuk action-nya. File pemantulan teori.mbd berisi tentang dasar teori pemantulan. File pemantulan simulasi.mbd berisi simulasi pemantulan. Pada simulasi pemantulan hanya terdapat sebuah simulasi yang dapat dijalankan. Simulasi ini memvisualkan sebuah sinar yang dipantulkan pada suatu bidang
datar. Simulasi ini dibuat dengan memberikan beberapa obyek bitmap kemudian diatur pusat rotasi masing-masing obyek dengan perintah ImageWidth
Gambar 4.4 Tampilan pembuatan halaman file pemantulan simulasi.mbd
4.1.4 Tampilan Halaman Menu Utama Modul pembelajaran ini dijalankan pertama kali dengan membuka halaman menu utama yang ditampilkan oleh file Optika Geometri.exe. Dalam file tersebut sudah terdapat player untuk menjalankan file-file mbd. Setelah file ini dijalankan akan terlihat tampilan halaman menu utama seperti pada gambar 4.23. Pada halaman ini terdapat beberapa tombol dan gambar. Tombol-tombol tersebut mempunyai kegunaan untuk membuka materi yang diinginkan. Animasi teks dimaksudkan sebagai judul dari pembelajaran dan identitas dari si pembuat program. Pada halaman menu utama terdapat logo AMIKOM yang dianimasikan dengan MMB, sebagai identitas almamater pembuat program. Animasi teks, menunjukkan judul dan identitas si pembuat program. Pengatur volume suara, jika digeser ke kanan volume suara membesar dan sebaliknya. Tombol musik, untuk menghidupkan ataupun mematikan musik. Tombol “OUT”, untuk keluar program jika diinginkan. Tombol “Pemantulan”, untuk membuka file pemantulan.mbd yang akan menampilkan halaman menu untuk materi pemantulan. Tombol
“Pembiasan”,
untuk
membuka
file
pembiasan.mbd
yang
akan
menampilkan halaman menu untuk materi pembiasan. Tombol “Cermin”, untuk membuka file cermin.mbd yang akan menampilkan halaman menu untuk materi cermin. Tombol “Lensa” untuk membuka file lensa.mbd yang akan menampilkan halaman menu untuk materi lensa. Tombol “Teleskop”, untuk membuka file teleskop menu.mbd yang akan menampilkan halaman menu untuk materi teleskop.
Gambar 4.5 Tampilan halaman menu utama
4.1.5 Tampilan Halaman Teori Pemantulan File pemantulan teori akan dijalankan bila tombol “Teori” pada halaman menu pemantulan diklik. File ini digunakan untuk menampilkan halaman teori tentang gejala pemantulan. Tampilan teori yang ada bisa digerakkan ke atas atau ke bawah dengan bantuan scrollbar yang telah disediakan.
Gambar 4.6Tampilan halaman file pemantulan teori.mbd
4.1.5 Tampilan Halaman Simulasi Pemantulan Halaman untuk simulasi pemantulan diaktifkan dengan meng-klik tombol simulasi pada halaman menu pemantulan. Cara penggunaan simulasi ini adalah dengan cara meng-klik gambar senter kemudian digeser ke kiri atau ke kanan. Batas daerah gerak senter adalah pada garis normalnya sampai sudut 90º sebelah kiri garis normal. Ketika digeser akan ditampilkan besarnya sudut yang dibentuk oleh sinar datang maupun sinar pantulnya. Ketika mouse dilepas akan ditampilkan animasi sinar datang dan sinar pantulnya, sesuai dengan sudut yang dibentuk.
Gambar 4.7 Tampilan halaman untuk file pemantulan simulasi
DAFTAR PUSTAKA •
Abrar, Ali, 2002, Pembuatan Modul Tutorial Multimedia Mekanika Tumbukan Dengan Program Multimedia Authoring
•
Kristiawan, Andes.,2010, Media Pembelajaran Dasar Interaktif Bela Diri Thifan Tsufuk Berbasis Multimedia
•
M.Suyanto,2004,
Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk
Pemasaran •
Munib, Mochammad, 2003, Simulasi Interferensi Dan Difraksi Untuk Cahaya Dan Partikel Intensitas Rendah
•
Srini, Sri W., 2000, Visualisai Pembentukan/Pelukisan Bayangan Pada Alat-alat Optik (Cermin, Lensa, Lup, Mikroskop, Teleskop)
•
Surya, Yohanes, 2001, Fisika Itu Mudah
•
Suyuti, Hari N., 1997, Program Simulasi Untuk Sistem Orbit Bumi dan Satelit Buatan