Teknik Kampanye Hubungan Masyarakat Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup - H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Dalam Memenangkan PILKADA Kabupaten Tangerang 2008 Di Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang Banten.
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata (S1). Ilmu Komunikasi Program Study Hubungan Masyarakat.
DISUSUN OLEH : NAMA
: GINNA RAMANDHA
NIM
: 4420401 – 011
JURUSAN
: PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA BARAT 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI Nama
: Ginna Ramandha
NIM
: 4420401 – 011
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: Teknik Kampanye Humas Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup - H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Dalam Memenangkan PILKADA Kabupaten Tangerang 2008 Di Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang Banten.
Jakarta, Agustus 2008 Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Agustina Zubair, M.Si
Drs. A. Rahman, MM.MSi
i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
: Ginna Ramandha
NIM
: 4420401 – 011
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: Teknik Kampanye Humas Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup - H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Dalam Memenangkan PILKADA Kabupaten Tangerang 2008 Di Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang Banten.
Jakarta, Agustus 2008 1. Ketua Sidang Drs. Farid Hamid, M.Si
(………………………)
2. Penguji Ahli Drs. Ervan Ismail, M.Si
(………………………)
3. Pembimbing I Dra. Agustina Zubair, M.Si
(………………………)
4. Pembimbing II Drs. A. Rahman, M.Si
(………………………)
ii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PENGESAHAN SKRIPSI Nama
: Ginna Ramandha
NIM
: 4420401 – 011
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: Teknik Kampanye Humas Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup - H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Dalam Memenangkan PILKADA Kabupaten Tangerang 2008 Di Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang Banten.
Jakarta, Agustus 2008 Disetujui dan diterima oleh, Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Agustina Zubair, M.Si
Drs. A. Rahman, MM.MSi Mengetahui,
Dekan Fakultas Imu Komunikasi
Ketua Bidang Studi Public Relations
Dra. Diah Wardhani, M.Si
Marhaeni F.K, S.Sos, M.Si
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS ABSTRAKSI Nama NIM Judul Skripsi
Bibliografi
: Ginna Ramandha : 4420401 – 011 :Teknik Kampanye Hubungan Masyarakat Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup - H.Ismet Iskandar dan H.RanoKarno Dalam Memenangkan Pilkada Kab. Tangerang 2008 Di Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang Banten. : 21 Buku (1985-2008)
Kampanye adalah salah satu bagian terpenting dalam mempromosikan ide dan gagasan. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan parpol agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses Pemilu. Begitu juga dengan
Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Divisi Humas Kabupaten Tangerang pada tahun 2008 ini, yang dirasa perlu mempunyai teknik kampanye yang tepat guna mensukseskan pilkada yang dilakukan. Tujuan peneliti ingin mengetahui teknik kampanye yang digunakan oleh Divisi Humas Kabupaten Tangerang pada Kampanye Pilkada tahun 2008. Dalam membuat kampanye harus terlebih dahulu menyusun teknik kampanye. Teknik kampanye dari berbagai hal secara benar dapat menjadi suatu hal yang menyenangkan. Itu merupakan suatu proses yang kreatif. Hal ini semua tentunya tergantung pada teknik kampanye yang dilakukan oleh humas suatu organisasi dalam melakukan kampanye. Rosady Ruslan menuturkan dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations bahwa ada 7 teknik kampanye yakni partisipasi, assosiasi, integrative, ganjaran, penataan patung es, memperoleh empati, dan paksaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan dan menggunakan metode penelitian kualitatif serta peneliti mencoba mengacu pada teori Rosady Ruslan terhadap 7 teknik kampanye yang menurut peneliti penting untuk diterapkan didalam teknik Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Divisi Humas Kabupaten Tangerang. Sedangkan untuk teknik analisa data pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisa triangulasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan menganailisis data primer dan data sekunder dapat diketahui bahwa 7 teknik kampanye yang dibuat oleh Rosady Ruslan juga dibuat dalam teknik Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Divisi Humas Kabupaten Tangerang dan teknik ini kemudian diimplementasikan pada Kampanye Pilkada tahun 2008. Namun, tidak semua yang ada didalam teknik kampanye itu dilakukan sama persis seperti yang ada didalam teknik kampanye tersebut. Teknik yang paling menonjol dalam kegiatan Kampanye Pilkada 2008 adalah teknik memperoleh empati.
iv
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan segala kebaikan dan memberi peluang kepada hamba-Nya untuk mencari ilmu dan menempuh jalan kebaikan sehingga beroleh rahmat dan tempat yang baik di sisi-Nya kelak. Amin. Shalawat dan salam bagi pemimpin terbaik pertama kita Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan segala kebaikan kepada umatnya serta shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk keluarganya, para sahabat, dan seluruh umatnya yang menempuh jalan kebenaran dan kebaikan sampai hari kiamat. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang menjadi pilihan Allah SWT yang telah membantu peneliti dalam memberikan semangat serta do’a dalam penyusunan skripsi ini, yang ditunjukan kepada: 1. Ibu Dra. Agustina Dzubair, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana sekaligus Pembimbing I skripsi peneliti, yang telah memberikan masukan, saran-saran, serta ilmu dan nasehat yang berharga untuk peneliti. 2. Bapak Drs. A. Rahman, MM.M.Si selaku Pembimbing II skripsi peneliti yang juga banyak memberikan masukan, saran-saran, serta nasehat-nasehatnya. 3. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
v
4. Ibu Irmulan Sati Tomohardjo, SH. M.Si selaku Ketua Biro Humas Universitas Mercu Buana. 5. Ibu Marhaeni F.K, S.Sos, M.Si selaku Ketua Bidang Studi Public Relations Universitas Mercu Buana. 6. Bapak Farid, Bapak Ervan, Ibu Helena Oli, Ibu, Feni Fasta, Ibu Ratna, Bapak Agus Priyanto, Bapak Agus Sumbandono, Bapak Nono, serta seluruh staf pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang telah banyak membagikan ilmu pengetahuan selama dibangku kuliah yang tidak dapat disebut satu persatu. 7. Staf-staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 8. Bapak Nanang Sukirman selaku Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. 9. Bapak A.Zaki Iskandar selaku Ketua Umum Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. 10. Bapak Kurtubi Suud selaku Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. 11. Bapak Deden Syuqron selaku Tim Relawan Pasangan Cabup/CawabupH.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. 12. Para narasumber yang terhormat; Bapak Eka, Bapak Rodi, dan Ibu Ida terima kasih banyak telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dengan peneliti.
vi
13. My beloved…Papa Heri Herlambang dan Mama Evi Rusdiana tercinta dan tersayang….makasih atas dukungan dan supportnya serta doa dan kasih sayangnya yang tiada pernah berhenti untuk Ginna, semua yang Ginna lakuin hanya untuk Mama dan Papa dan pingin buat Mama dan Papa bangga. 14. Untuk Adik’ku tersayang Griya Gita Khatlea. Ade’ku selamat ya udah lulus SMP. Nanti SMU jangan manja lagi ya. Sekolah yang rajin.Ok sayang? 15. My family (teh icha, mbah juju, wa ati, wa dedi, tante sendi, darel, nando, neng dewi, ka anton, om wahono) semuanya dech. Maaf Ginna tidak bisa sebutin satu-satu. Terima kasih doa dan dukungannya. 16. My Lovely, Bayu Tri Ratman, makasih yach udah mau aku ribetin, udah mau bantu aku untuk nyari buku yang aku butuh serta sudah menyediakan bahu dan
tangan’mu
karena
udah
banyak
airmata
yang
aku
tetesin
dibahu’mu…he…he.. 17. Sahabat-Sahabat ku, Erisa, Cindy, Ratna, Tiar. Maafin yaa jeung jika selama skripsi kita sering ada konflik salah paham diantara kita. Ca’yo.. 18. Teman-teman ku, Winda Sari, Tias, Ida, Rani. Makasih yaa selama kita bimbingan kita saling mendukung dan menunggu pembimbing bareng-bareng. 19. Teman ku, Asep makasih kamu udah mau menganter aku ke Cipondoh untuk burning CD
Tim Sukses, dan makasih kamu udah bisa terima semua
keputusan aku. Pasti kamu akan menemukan jodoh yang lebih baik dari aku. 20. Bapak Feri, terima kasih Ginna sudah diturut serta menjadi panitia (press) di acara MTQ Nasional XXII tahun 2008. Kalau ada acara lagi ajak-ajak ya Pak…
vii
21. Teman-teman Untirta: Yulian, Royhan, Agus, Reynaldi, Tia, Iin terima kasih sudah mau mengajarkan aku teknik penulisan yang benar. Sukses ya. 22. Dan seluruh sahabatku di Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relations dan teman-teman di Universitas Mercu Buana, khususnya angkatan 2004.
Peneliti juga menyadari sebagai hamba Allah, tentunya peneliti tidak luput dari kesalahan serta kekurangan, khususnya pada penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mohon maaf kepada semua pihak apabila terjadi kekhilafan dalan penelitian ini. Demi kemajuan peneliti dan perbaikan tulisan ini maka peneliti membuka kesempatan untuk saran dan kritik sehubungan dengan penulisan skripsi ini. Terkahir peneliti berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kekayaan informasi bagi peneliti sendiri khususnya dan bagi pihak lain yang membacanya. Amin. Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Tangerang, Agustus 2008
Ginna Ramandha
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI………………………. i TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI………………………………….. ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI………………………………….. iii ABSTRAKSI……………………………………………………………
iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………… v DAFTAR ISI…………………………………………………………….
ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………
xii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………
xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………
xiv
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….
1
1.2 Perumusan Masalah…………………………………………….......
10
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………….
10
1.4 Signifikansi Penelitian……………………………………………….
10
1.4.1 Signifikansi Akademis…………………………………………. 11 1.4.2 Signifikansi Praktis…………………………………………….. 11
BAB II : KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Komunikasi………………………………………………………..
12
2.1.1 Tujuan Komunikasi………………………………………….
13
2.1.2 Komponen-Komponen Komunikasi…………………………
14
2.1.2 Komunikasi Politik…………………………………………..
16
2.2 Pengertian, Fungsi, dan Tugas Hubungan Masyarakat.……………
17
2.2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat……………………………
17
2.2.2 Fungsi Hubungan Masyarakat………………………………..
20
2.2.3 Tugas Hubungan Masyarakat…………………………………
21
2.3 Strategi Kampanye Hubungan Masyarakat…………………………
22
ix
2.4 Kampanye Hubungan Masyarakat…………………………………
29
2.4.1 Tujuan Kampanye Hubungan Masyarakat……………………
30
2.4.2 Teknik Kampanye Hubungan Masyarakat……………………
32
2.4.3 Jenis-Jenis Kampanye Hubungan Masyarakat…………………
38
2.4.4 Sasaran atau Obyek Kampanye Hubungan Masyarakat………
39
2.4.5 Materi dan Isi Program Kampanye Hubungan Masyarakat……
40
2.4.6 Karakteristik Kampanye Hubungan Masyarakat………………
42
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian……………………………………………………..
44
3.2 Metode Penelitian………………………………………………......
45
3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………
46
3.4 Narasumber……………………………………………………. ….
47
3.5 Definisi Konsep……………………………………………………..
48
3.6 Fokus Penelitian…………………………………………………….
49
3.7 Teknik Keabsahan Data……………………………………………...
52
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Obyek Gambaran Umum Sejarah Tim Sukses……………………..
54
4.1.1 Visi dan Misi Tim Sukses………………………………….
62
4.1.1.1 Visi Tim Sukses…………………………………….
62
4.1.1.2 Misi Tim Sukses……………………………………
62
4.1.1.3 Moto Tim Sukses…………………………………..
62
4.1.2 Tujuan Dan Program Tim Sukses…………………………..
62
4.1.3 Struktur Organisasi Tim Sukses…………………………….
66
4.1.4 Peran dan Fungsi Tim Sukses……………………………. ..
68
4.1.4.1 Peran Tim Sukses……………………………………
68
4.1.4.2 Fungsi Tim Sukses…………………………………..
69
4.1.5 Konstribusi Tim Sukses Selama Masa Kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang Tahun 2008……………………….. 4.2 Hasil Penelitian…………………………………………………….
x
69 70
4.2.1 Teknik Partisipasi……………………………………….
76
4.2.2 Teknik Assosiasi…………………………………………….
81
4.2.3 Teknik Integratif……………………………………………
85
4.2.4 Teknik Ganjaran…………………………………………..
89
4.2.5 Teknik Penataan Patung Es……………………………….
93
4.2.6 Teknik Memperoleh Empati……………………………….
99
4.2.7 Teknik Paksaan……………………………………………..
101
4.3 Pembahasan………………………………………………………
104
BAB V : PENUTUPAN 5.1 Kesimpulan…………………………………………………………
121
5.2 Saran………………………………………………………………..
124
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN PROFILE PENELITI
xi
DAFTAR TABEL Tabel I
Jadwal Kampanye Pasangan H.Ismet Iskandar-H.Rano Karno Pada Pemilu Kepala Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008……………………………………………………………. 57
Tabel II
Implementasi 7 Teknik Kampanye Rosady Ruslan Di Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Kabupaten Tangerang Dalam Kampanye Pilkada Tahun 2008……………………… 113
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar I
:Foto Kegiatan Kampanye Di Lapangan Nasa Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.
Gambar II
Foto Kegiatan Kampanye Di Lapangan Nasa Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.
Gambar III
Foto Kegiatan Kampanye Di Lapangan Nasa Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.
Gambar IV
Foto H.Ismet Iskandar sedang berpidato dan Sertifikat Piagam Penghargaan Dari Tim Sukses
Gambar V
Foto Kunjungan H.Ismet Iskandar ke warga Perumahan Gelam Kabupaten Tangerang yang tidak mampu.
Gambar VI
Foto masyarakat Perumahan Gelam Kabupaten Tangerang yang terkena banjir.
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Interviewed guide untuk Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang.
Lampiran 2
Interviewed guide untuk Ketua Divisi Kampanye Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang.
Lampiran 3
Interviewed
guide
untuk
Ketua
Tim
Sukses
Pasangan
Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 4
Interviewed
guide
untuk
Ketua
Tim
Relawan
Pasangan
Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 5
Interviewed guide untuk Penyiar Radio Em-c Kabupaten Tangerang.
Lampiran 6
Interviewed guide untuk masyarakat Perumahan Bermis, Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.
Lampiran 7
Interviewed guide untuk masyarakat Perumahan Gelam, Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.
Lampiran 8
Transkip wawancara dengan Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang.
Lampiran 9
Transkip wawancara dengan Ketua Divisi Kampanye Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang.
xiv
Lampiran 10 Transkip wawancara dengan
Ketua Tim Sukses Pasangan
Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 11 Transkip wawancara dengan Ketua Tim Relawan Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 12 Transkip wawancara dengan Penyiar Radio Em-c Kabupaten Tangerang. Lampiran 13 Transkip wawancara dengan masyarakat Perumahan Bermis, Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. Lampiran 14 Transkip wawancara dengan masyarakat Perumahan Gelam, Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. Lampiran 15 Surat Keterangan wawancara dengan Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 16 Surat Keterangan wawancara dengan Ketua Divisi Kampanye Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 17 Surat Keterangan wawancara dengan Ketua Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 18 Surat Keterangan wawancara dengan Ketua Tim Relawan Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 19 Surat Keterangan wawancara dengan masyarakat Perumahan Bermis, Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. Lampiran 20 Surat Keterangan wawancara dengan masyarakat Perumahan Gelam, Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.
xv
Lampiran 21 Struktur Organisasi Tim Sukses Pasangan Cabup/CawabupH.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 22 Jadwal Kampanye Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Lampiran 23 Rencana Kampanye Pemenangan Pasangan Cabup/CawabupH.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang Pemilu Kepala Daerah 2008. Lampiran 24 Sumpah Relawan Lampiran 25 Pidato H.Ismet Iskandar Di Lapangan Nasa Pasar Kemis Kabupaten Tangerang Lampiran 26 Pidato H.Ismet Iskandar Di Gedung DPRD. Lampiran 27 Pidato H.Rano Karno Di Lapangan Nasa Pasar Kemis Kabupaten Tangerang Lampiran 28 Pidato Perwakilan Partai Pendukung PAN Di Lapangan Nasa Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.
xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Setiap manusia pastinya berkomunikasi dengan orang lain, hal ini dikarenakan komunikasi terjadi secara terus-menerus selama proses kehidupan manusia. Sehingga komunikasi dapat diibaratkan sebagai urat nadi kehidupan manusia. Di mana komunikasi dapat membantu perusahaan dalam membangun filosofi dan mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Meskipun terdapat komunikasi yang efektif dalam suatu perusahaan atau organisasi, tentunya akan pula sangat penting apabila terdapat sumber daya manusia yang mampu untuk menjalankan komunikasi tersebut sesuai dengan fungsinya. Sebut saja Humas adalah seseorang yang bekerja dengan mementingkan komunikasi. Seorang Humas diharuskan untuk mempunyai ilmu komunikasi yang baik serta dapat mengaplikasikan didalam pekerjaan. Semakin besar suatu perusahaan semakin kompleks masalah yang dihadapinya baik secara internal maupun eksternal, dalam kondisi seperti itu dibutuhkannya adanya manajemen yang mampu merancang dan menggerakkan suatu system ke arah pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan itu, tugas penting eksternal Humas adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informative dan persuasive, yang ditujukan kepada publik diluar badan itu. Perhatian yang besar terhadap kepentingan publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan
1
2
membangkitkan simpati dan kepercayaan publik terhadap badan itu.Sebaliknya sikap dan tindakan seorang pemimpin atau petugas yang tidak memperhatikan kepentingan publik akan membawa kerugian pada badan itu. Tugas Humas adalah memikirkan dan memperhatikan kepentingan publik.
1
Kredibilitas seorang Humas diperlukan dalam melaksanakan peranannya, khususnya dalam berkampanye untuk tujuan publikasi, meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengertian, hingga membujuk serta mempengaruhi, untuk tujuan mencari dukungan tertentu dari public sasarannya. Tugas dan tanggung jawab Humas adalah menciptakan kepercayaan, kejujuran, dan dapat memberikan informasi atau publikasi yang baik kepada masyarakat, tentunya akan didukung dengan kiat dan teknik-teknik tertentu.2 Kampanye adalah keinginan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah laku orang lain dengan daya tarik yang komunikatif.3 Tujuan dari kampanye sendiri adalah menciptakan “perubahan” atau “perbaikan” di dalam masyarakat. Bila dalam suatu masyarakat atau lingkungan social terjadi perubahan atau perbaikan maupun perkembangan, kemungkinan besar “kampanye telah berlangsung” di lingkungan tersebut. Hal yang perlu dicatat adalah kesuksesan kampanye selalu dipengaruhi oleh sejauh mana
1
2
Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,2001 hal : 38
Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations Kiat dan Strategi,PT. Rajagrafindo, Jakarta, kata pengantar. 3 Maria Asumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations (Teori dan Praktek).PT.Grafindo, Jakarta, 2002, hal:136.
3
kelompok tersebut dikenal di dalam lingkungan publik dan sebarapa banyak pesan kampanye itu disebarluaskan melalui beberapa media sekaligus. Kampanye sifatnya lunak (soft selling) yaitu lebih banyak memberikan suatu pengertian atau pemahaman melalui teknik “persuasi” atau membujuk komunikan. Oleh sebab itu segala tindakan dalam kampanye selalu dilandasi oleh prinsip persuasi yakni mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Dengan demikian pada prinsipnya adalah contoh tindakan persuasi yang nyata. Kampanye adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terlembaga. Penyelenggara kampanye pada umumnya bukanlah individu melainkan lembaga atau organisasi. Lembaga tersebut dapat berasal dari pemerintah, swasta, parpol dan sebagainya. Terlepas dari siapa pun penyelenggaraannya, kampanye selalu memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya saja, kampanye dalam pemilihan umum bertujuan untuk mengubah atau mempekuat perilaku masyarakat dalam memilih kandidat atau parpol tertentu.4 Melalui kampanye sebuah Organisasi Peserta Pemilu (OPP) dapat memperkenalkan programprogramnya, sekaligus untuk menarik simpatik pemilih agar memberikan hak suara dan dukungan kepadanya. Kampanye yang dilakukan dapat diterima atau tidak, sangat tergantung dari jenis saluran komunikasi yang digunakan dan tergantung pada isi pesan kampanye tersebut. Karena itulah, dalam sebuah kampanye harus ada
4
Antar Venus, Manajemen Kampanye. Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004, hal:9
4
“perencanaan” yang direncanakan. Misalnya saja dengan merancang sebuah teknik kampanye yang betul-betul tepat. Oleh sebab itu, perencanaan yang benarbenar direncanakan itulah yang harus dilakukan bila ingin sukses. Selain menyangkut martabat manusia, dalam pelaksanaannya harus tetap berdasarkan pada penjagaan etiket baik, saling menghormati dan dapat dipercaya, mengandung pendidikan, dan yang tidak boleh dilupakan adalah simpati. Kampanye beroreientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan parpol agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses Pemilu.5 Teknik kampanye menjadi begitu penting untuk dilakukan oleh setiap organisasi apapun bentuknya, baik itu yang mencari laba maupun yang tidak mencari laba seperti partai politik. Karena dalam melancarkan komunikasi, seperti komunikasi politik dan menyebarkan informasi, baik itu mengenai aktivitas organisasi dan program-program dari organisasi akan lebih terencana, efektif, efisien, langsung mengena pada sasaran (khalayak), serta sistematis dan mudah dikenal. Berbicara mengenai partai politik yang memang merupakan objek dari penelitian ini, tentunya juga tidak dapat dipisahkan dari teknik kampanye. Keduanya sangat berkaitan erat, karena sesuai dengan arti parpol sendiri yaitu sekelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi,
5
Antar Venus, op.cit, hal:11
5
nilai dan cita-cita yang sama, dimana tujuan dari kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusionil, untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka.6 Dengan memahami hal-hal tersebut diatas, maka bisa digambarkan bagaimana pentingnya Humas bagi suatu organisasi, terutama bagi partai politik yang merupakan organisasi yang membutuhkan dukungan dari masyarakat luas. Keberadaan Humas dalam suatu partai politik ditengah iklim demokrasi saat ini. Dalam Tim sukses pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno posisi Humas berada di bawah Ketua Tim Sukses dan bernama Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations. Tugasnya adalah membuat visi-misi yang akan dibangun setelah terpilih menjadi Bupati Tangerang 2008 – 2013, dan membuat berbagai kegiatan agar menarik atau membujuk masyarakat untuk bergabung dalam kampanye Tim Sukses Ismet-Rano. Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno diiringi 15 partai yang tergabung dalam Koalisi Benteng Bersatu, antara lain Partai Golkar, PDIP, PPP, PAN, PNBK, PIB, Pelopor, PDK, PNI Marhaen. H.Rano Karno, yang selama ini dikenal sebagai aktor, mendampingi H.Ismet Iskandar sebagai calon wakil Bupati Tangerang periode 2008-2013. Kepastian H.Rano Karno sebagai calon wakil bupati Tangerang setelah melalui rapat koalisi partai yang berlangsung sepanjang kamis pada tanggal 25 Oktober 2007. H. Ismet Iskandar mengajukan diri lagi sebagai Bupati Tangerang untuk yang ke-dua kalinya. Yang sebelumnya ia menjabat bersama Norodom (20036
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hal:161
6
2008), dan sekarang ia menarik H.Rano Karno untuk mendampinginnya. Karena selain H.Rano Karno popular juga berkualitas dan merupakan aspirasi warga Tangerang Selatan seperti Pamulang, Ciputat, Pondok Aren, Bintaro, dan sekitarnya. Orang Betawi banyak yang tinggal di kawasan tersebut. Pasangan H.Ismet Iskandar – H.Rano Karno menang dalam Pilkada Kabupaten Tangerang pada 20 Januari 2008, itu berhasil meraih suara 57 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Jazuli Juwaini-Airin Rachmi Diany, memperoleh suara 38 persen.Sementara pasangan Usamah Hisyam-Habib Ali Alwi al-Husainy memperoleh 5,7 persen. Seiring berjalannya waktu atas kemenangan yang sudah diraih pasangan incumbent, kini warga Kabupaten Tangerang tengah menunggu janji manis yang telah diumbar oleh H.Ismet Iskandar-H.Rano Karno, pada saat kampanye. Dalam janji kampanyenya pasangan nomor 1 ini akan memperbaiki kualitas kehidupan beragama, menciptakan tata pemerintahan yang bersih, transparan dan bertanggung jawab, meningkatkan pembangunan infrastruktur yang sudah ada, pemberdayaan perempuan, peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan serta meningkatkan kesejahteraan warga. Pasangan bupati dan wakil bupati Tangerang terpilih H.Ismet IskandarH.Rano Karno dilantik oleh Ibu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah akan di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Tigaraksa. Acara pelantikan itu dihadiri oleh 2000 undangan, antara lain Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri, Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Banten, Gubernur DKI, Gubernur Jawa Barat dan Bupati serta wali Kota se Jabodetabek.
7
Hal ini dirasakan sangat menarik untuk menjadi bahan penelitian bagi peneliti, karena ada beberapa hal yang menarik bagi peneliti, yakni : Pertama
peneliti
melihat
pasangan
Cabup/Cawabup
Kabupaten
Tangerang ini adalah pasangan incumbent dan cawabup dari kalangan artis. H.Ismet Iskandar mencalonkan diri untuk yang kedua kalinya sebagai Bupati Tangerang periode 2008-2013. Sebelumnya H.Ismet Iskandar menjabat Bupati Tangerang bersama Norodom, selama 5 (lima) tahun beliau menjabat sebagai Bupati Tangerang 2002-2007 Kabupaten Tangerang maju pesat. Ruas jalan yang sudah diperbaiki, mambangun sekolah di Kecamatan Nagrag Kabupaten Tangerang bagi warga yang tidak mampu, membangun puskesmas di Kelurahan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. H.Rano Karno yang dikenal sebagai actor akan mendampingi H.Ismet Iskandar sebagai calon wakil Bupati Tangerang periode 2008-2013. Kepastian H.Rano Karno sebagai calon wakil Bupati Tangerang telah melalui rapat koalisi partai yang berlangsung hari kamis, 25 Oktober 2007. H.Rano Karno selain popular juga berkualitas. Pilihan terhadap H.Rano Karno merupakan aspirasi warga Tangerang Selatan seperti Pamulang, Ciputat, Pondok Aren, Bintaro, dan sekitarnya. Orang Betawi banyak yang tinggal di kawasan tersebut. H.Rano Karno dapat menarik perhatian warga Kabupaten Tangerang, karena H.Rano Karno mempuyai citra yang positif sebagai artis, dan H.Rano Karno pernah diangkat sebagai Duta Khusus Indonesia dalam Bidang Pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB.
8
Kedua peneliti melihat faktor lain yang mendukung kemenangan H.Ismet Iskandar-H.Rano Karno adalah isu ekonomi. Kampanye yang menarik dari pasangan ini adalah janji pembangunan infrastruktur seperti jalan, cara ini dapat menarik investor untuk datang karena Tangerang berada pada posisi strategis yang dapat menghubungkan antara Bandara Soekarno- Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok,dan Merak. H.Ismet Iskandar berdampingan dengan H.Rano Karno akan membuat program-program pembangunan di Tangerang terus berlanjut dengan baik. Sektor pendidikan, kesehatan dan pengembangan wilayah akan makin berkembang. Salah satu targetnya, yaitu masalah pengembangan Tangerang Selatan sebagai daerah yang mempunyai otonomi sendiri segera terwujud. Program-program yang dibuat oleh Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno adalah sebagai berikut : Visi misi program pembangunannya diantaranya membangun semangat keimanan (spiritual) yang kondusif, membangun tata pemerintahan yang baik dan bersih dengan menerapkan kaidah-kaidah Good and Clean Governance serta Layanan Prima; meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang beriman, cerdas, dan produktif; meningkatkan daya beli dan daya saing masyarakat; membangun system kebijakan dan penegakan hukum (law inforcement) yang menciptakan rasa aman, ketertiban dan ketentraman dengan memperhatikan aspek keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan lingkungan; tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, serta
9
peran masyarakat di semua tahapan pembangunan merupakan kata kunci untuk mencapai masyarakat industri yang beriman, produktif dan sejahtera tersebut. Makna yang terkandung dalam gagasan misi tersebut, bahwa membangun sikap keimanan (spritual) yang kokoh merupakan energi dasar bagi masyarakat dalam melaksanakan seluruh proses dan penikmatan hasil-hasil pembangunan. Dengan terbangunnya suasana ruhaniah yang total, berarti pula akan terbangunnya semangat hormat-menghormati atas keberadaan entitas lain dalam masyarakat. Maka dalam suasana demikian akan terbangun pula nuansa multikultur dengan semangat dan tujuan yang sama, yakni mencapai ridho Tuhan Yang Mah Esa. Ketiga, hal yang menarik untuk menjadi bahan penelitian ada hal lain yang perlu diketahui juga bahwa Tim Sukses pasangan H.Ismet Iskandar-H.Rano Karno mempunyai alasan landasan hukum kenapa H.Ismet Iskandar-H.Rano Karno bisa menjadi salah satu peserta Pilkada Tahun 2008 di Kabupaten Tangerang sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Tangerang dan selama kampanye Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno dalam melakukan kegiatan kampanye sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Landasan hukum tersebut adalah sebagai berikut : 1) UUD 1945 Pasal 28 : Mengenai Kebebasan Berserikat. “ Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang.” 2) UU No. 32 Tahun 2004 : Mengenai Otonomi Daerah.
10
“ Pemerintahan Daerah, pasangan calon hanya bisa diajukan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik yang mempunyai 15 persen kursi DPRD atau memperoleh 15 persen suara pada Pemilu 2004.” 3) UU No. 31 Tahun 2002 : Mengenai Partai Politik. “ Bahwa Partai Politik merupakan salah satu partisipasi masyarakat yang penting dalam mengembangkan kehidupan demokrasi yang menunjang tinggi kebebasan, kesetaraan, kebersamaan, dan kejujuran.”7
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka penulis mencoba merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana
Teknik
Kampanye
Humas
Tim
Sukses
Pasangan
Cabup/Cawabup – H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Dalam Memenangkan PILKADA Kabupaten Tangerang 2008 Di Pasar Kemis, Tangerang, Banten.”
1.3 Tujuan Penelitian Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui teknik kampanye apa yang digunakan oleh Humas Tim Sukses dalam Pemilu tahun 2008, sehingga Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno dapat memperoleh suara yang cukup signifikan pada tingkat pusat Tangerang pada Pemilu tahun 2008. 1.4 Signifikansi Penelitian Mengacu kepada latar belakang maka kegunaan dari hasil penelitian ini tergolong kedalam manfaat akademis dan manfaat praktis.
7
www.undang-undang45.co.id
11
1.4.1
Signifikansi Akademis Untuk memberikan sumbangan pemikiran di bidang ilmu komunikasi khususnya dalam bidang Public Relations, yaitu tentang teknik kampanye Pilkada.
1.4.2
Signifikansi Praktis Untuk menjadi bahan masukan bagi Humas Tim Sukses untuk terus memperbaiki teknik kampanye dalam Pilkada berikutnya dan memberikan sumbangan pemikiran dibidang teknik kampanye bagi Tim Sukses yang akan berkiprah dalam Pilkada berikutnya.
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Komunikasi Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini (baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi) dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi. Kata atau istilah komunikasi dari bahasa inggris communications berasal dari communicatus dalam bahasa latin yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Menurut Lexi Cographer (ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Definisi dari Hovland, Janis dan Kelley menunjukkan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terjadi antara satu orang dengan orang lain. Dan juga memberi penekanan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan tersebut mempunyai tujuan yakni mengubah atau membentuk perilaku orang lain yang menjadi sasaran komunikasi.8 Pengertian komunikasi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat, mulai dari masyarakat kecil dalam bentuk keluarga sampai 8
Sasa Djuarsa Sendjaja,Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka,2003, hal 1.10 – 1.11)
12
13
masyarakat besar seluas negara dan dunia. Selain pemberitahuan, komunikasi berarti pula pengumuman, penerangan, penjelasan, penyuluhan, perintah, instruksi, komando, nasihat, ajakan, bujukan, rayuan, dan sebagainya. Apapun maksudnya, apakah satu orang yang tampak atau jutaan orang yang tidak terlihat, dalam komunikasi inti hakikinya harus mengandung, yakni kesamaan makna dan kesamaan pengertian dan adanya interaksi. Karena manusia sebagai makhluk social tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain dan tanpa komunikasi. Sementara itu Gerald A. Miller dalam buku Teknik Hubungan Masyarakat, Baktiar Ali, mengatakan: “Pada pokoknya komunikasi mengandung situasi keperilakuan sebagai minat sentral, dimana seseorang sebagai sumber menyampaikan suatu kesan kepada seseorang atau sejumlah penerima yang secara sadar bertujuan mempengaruhi perilakunya”.9 2.1.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi adalah tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses, dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, sementara kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan. Schramm dalam buku I Gusti Ngurah Putra, Manajemen Humas membedakan
tujuan
komunikasi
menjadi
tujuan
informasional,
tujuan
instruksional, tujuan persuasi dan menghibur. Menurut Schramm proses komunikasi informasional memerlukan enam langkah yang harus dilalui 10, yakni: 1. Menarik perhatian terhadap pesan. 9
Bactiar Aly. Teknik Hubungan Masyarakat, Universitas Terbuka, 1995. Hal:49 I Gusti Ngurah Putra, Manajemen Humas, Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 1991, hal:55 10
14
2. Menjadikan pesan dapat di terima. 3. Menjadikan pesan diinterprestasikan seperti yang diinginkan komunikator. 4. Informasi disimpan untuk dipakai kemudian. 5. Harus adanya aktivitas belajar sekitar penerimaan informasi (pada komunikasi instruksional). 6. Hasil yang berupa pandangan yang dianjurkan oleh pembujuk (pada komunikasi persuasi). 2.1.2 Komponen – Komponen Komunikasi Dalam upaya mencapai komunikasi yang efektif dan berhasil mencapai tujuan, maka komponen-komponen dalam proses komunikasi perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman. Komponen-komponen tersebut ialah 11 : 1. Sender atau Komunikator (encoder). Sumber
dalam
komunikasi
memegang
peranan
untuk
mencapai
komunikasi yang efektif. Untuk dapat mempengaruhi penerima, sumber yang ditampilkan harus memiliki kredibilitas tinggi. Selain itu komunikator juga harus memiliki ethos, pathos, dan logos. Komunikator politik dapat dibedakan dua macam yaitu pemerintah dan Negara. Perbedaan ini untuk menentukan kegiatan komunikasi yang berlangsung di dalam lingkup intern dan kegiatan di luar atau ke luar.12 Karakteristik komunikator harus mempunyai inisiatif, mempunyai ide atau gagasan yang akan disebarluaskan, mengajak dengan berkomunikasi, dan bertujuan 11 12
ibid, hal :59 Drs. Sumarno, Dimensi-Dimensi Komunikasi Politik,PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta.hal:18
15
mempengaruhi, mengubah dan membentuk sikap, pendapat dan tingkah laku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok.13 Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting. 2. Pesan Karakteristik pesan harus tetap di pertimbangkan sebagai factor penting dalam mempengaruhi penerima khalayak terhadap suatu gagasan. Jadi, apa yang menjadi maksud dan tujuan dari komunikasi yang dilakukan oleh Tim Sukses yang bertindak sebagai komunikator kepada masyarakat harus dapat di gambarkan secara jelas pada pernyataannya dan pesan-pesan yang disampaikannya kepada masyarakat. Di sini humas juga harus dapat meramalkan mengenai reaksi apa yang akan timbul dari pernyataan dan pesan yang dikeluarkan oleh Tim Sukses. Pesan dapat disampaikan secara lisan, tertulis, menggunakan gambar atau lambing yang “meaningful” bagi kedua belah pihak. Sehingga pada akhirnya dapat memikat perhatian dan memukau khalayak, yang pada gilirannya mengubah sikap, pandangan dan perilaku khalayak. 3. Media atau saluran komunikasi Komponen penting yang dijalankan petugas humas adalah media atau saluran komunikasi yang akan digunakan dalam penyampaikan pesan.Kini seiring dengan banyaknya terknologi komunikasi baru bermunculan secara terus menerus, namun demikian, teknologi komunikasi lama masih tetap harus diperhitungkan dalam menyusun bauran media (media mix) untuk
13
ibid, hal:19-20
16
program komunikasi sifat dari media yang akan digunakan harus benarbenar mendapat perhatian, karena erat kaitannya dengan khalayak yang menjadi sasaran. 4. Penerima atau komunikan (Decoder) Dalam strategi komunikasi komunikan merupakan komponen yang harus paling diperhatikan. Karena sifat komunikan yang heterogen dan anonim serta jumlahnya yang banyak. Sedangkan komunikator harus menjangkau mereka dengan setiap pesan-pesannya secara inderawi dan secara rohani. Secara inderawi maksudnya, diterimanya suatu pesan jelas bagi indera mata dan terang untuk indera telinga. Sedangkan dengan secara rohani ialah diterimanya suatu pesan sesuai dengan kerangka referensinya (frame of reference), paduan dari usia, agama, pendidikan dan kebudayaan, dan nilai-nilai kehidupan lainnya.14 Grunig mengemukakan bahwa ada berbagai jenis publik yang menjadi sasaran kegiatan kehumasan. Yang menonjol yaitu publik yang pasti dan tak tertarik terhadap suatu masalah, dan publik yang aktif berfikir tentang suatu masalah.
2.1.3 Komunikasi Politik Komunikasi politik membahas juga masalah-masalah yang berkaitan dengan partisipasi dan sosialisasi politik serta perubahan sikap mental dan pola berfikir seluruh warga Negara dalam melihat Negara sebagai suatu kesatuan yang
14
I Gusti Ngurah Putra,op.cit, hal:315
17
terdapat di dalamnya integritas mental dan loyalitas Nasional yang tinggi dari seluruh warga Negaranya. Dr. Astrid S. Soesanto dalam buku Drs. Sumarno, Dimensi-Dimensi Komunikasi Politik mendefinisikan Komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini, dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik.15 Komunikasi politik mempunyai lingkup pembahasan yang sangat luas, tidak hanya membahas bagaimana komunikasi dapat dipergunakan di dalam mencapai kekuasaan dan tujuan politik secara internal tapi juga bagaimana suatu system yang berlangsung dapat dipertahankan dan dialih generalisasikan. Dan dalam kampanye keluar, bagaimana komunikasi dapat digunakan dalam upaya mempengaruhi negara lain di dalam mencapai tujuan politik negaranya, atau secara minimal dapat terwujudnya suatu hubungan yang saling menguntungkan diantara dua atau lebih negara yang mengadakan komunikasi.
2.2 Pengertian, Fungsi, Tugas Hubungan Masyarakat 2.2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat Hingga saat ini Humas masih sering disalah artikan terutama menyangkut tugas dan perannya. Banyak pada suatu lembaga atau organisasi yang sangat terbatas wewenangnya sehingga tidak dapat mencapai hasil yang optimal dalam menjalankan tugasnya. Sering terjadi, mereka hanya ditugaskan hanya membuat
15
Drs. Sumarno,op.cit,hal:9
18
kliping, membuat rilis, surat menyurat dan sebagainya yang sebetulnya sangat jauh dari tugas yang sebenarnya karena itu hanya sebagaian kecil dari tugas Humas. Hubungan masyarakat atau sering disingkat Humas sesungguhnya berbeda dengan Public Relations yang biasa disingkat PR. Humas mempunyai arti sebatas membina hubungan baik dengan masyarakat saja, sedangkan dalam konteks Public Relations, hubungan public yang ingin dibangun sebagai sasaran jauh lebih luas. Bukan sekedar membina hubungan baik dengan masyarakat, tapi juga dengan public-publik lain, baik public internal maupun public eksternal dari lembaga yang diwakili oleh Public Relations tersebut. Misalnya pemerintah, pemegang saham, karyawan, lembaga keuangan, competitor, konsumen, distributor, pemasok dan pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan lembaga atau institusi bersangkutan.16 Definisi menurut W.Emerson Reck, Public Relations Director, Coltage University berbunyi : “Public Relations is the continued process of keying policies and groups whose confidence and goodwill an individual or institution covets and secondly, it is the interpretation of these policies, services and actions to assure complete understanding and appreciation (Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua,
16
Idi Dimyati dkk, Mengelola Humas Pemerintah, Biro Humas Setda Pemprov Banten, hal: 1
19
pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya)”.17 Menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam buku Rosady Ruslan, mengatakan, “Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya”.18 The World Assembly of Public Relations Associations developed the following definition of public relations (sometimes called the Mexican Staiement because it was agreed on the World Assembly conference in Mexico City in 1978): “Public Relations pratice is the art of social science in analyzing trends, predicting their consequences, counseling organization leaders and implementing planned programs of action which will serve both the organization and public interest (Public Relations adalah ilmu social yang mempelajari menganalisa keadaan, memprediksikan, menasehati pimpinan organisasi dan membuat rencana kegiatan organisasi sehingga menarik perhatian masyarakat).”19 Oleh karena itu, saat ini konsep humas yang dimiliki oleh berbagai instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta saat ini telah banyak dikembangkan menjadi Public Relations yang dianggap lebih luas peran dan sasarannya. Setidaknya, kalupun bidang atau biro yang mengurusi persoalan hubungan dengan masyarakat (public), baik internal maupun eksternal tetap
17
Oemi Abdurrachman, M.A, op.cit, hal :25 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations,PT. RajaGarafindo Persada, Jakarta, 2005, hal : 6 19 Jim Macnamara’s, Public Relations Handbook,Information Australia 18
20
menggunakan nama “Humas”, tetapi peran, fungsi, dan ruang lingkupnya sudah diperluas seperlihalnya Public Relations. 2.2.2 Fungsi Hubungan Masyarakat Fungsi utama Humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara organisasi dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini public) yang menguntungkan bagi lembaga atau organisasi. Fungsi Humas menurut Cultip dan Center serta Canfield adalah sebagai berikut20 : 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun intern. 3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. Fungsi Humas atau Public Relations secara umum, menurut Dr. Rex F. Harlow dibagi menjadi dua kelompok 21, yakni : 1. Humas sebagai metode berkomunikasi (methode of communication)
20
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992, hal : 34 - 36 21
Idi Dimyati dkk, op.cit, hal: 3
21
Artinya Humas mengandung makna setiap pimpinan dari sebuah organisasi bagaimanapun kecilnya dapat melaksanakan fungsi-fungsi Humas. Dari sini dapat disimpulkan bahwa hubungan fungsional antara Humas dan organisasi adalah sebagai metode komunikasi, yaitu mengefektifkan dan mengefisienkan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi. 2. Humas sebagai perwujudan (state of being) State of being yang dimaksud dalam manajemen Humas adalah perwujudan suatu kegiatan komunikasi yang “dilembagakan” ke dalam bentuk biro, bagian, divisi, atau seksi. Artinya terdapat orang yang memimpin atau pejabat Humas suatu kelembagaan tertentu. 2.2.3 Tugas Hubungan Masyarakat Kita tidak bisa menentukan tujuan yang paling tepat hanya dengan dudukduduk di belakang meja besar dan memerintahkan orang-orang lain untuk melakukan ini atau itu. Kita harus mengadakan riset khusus guna mengidentifikasi masalah yang memerlukan penyelesaian Humas dan mengadakan serangkaian diskusi atau konsultasi secara mendalam dengan para pimpinan departemen atau kalangan staf inti guna mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan komunikasi paling mendasar yang mereka rasakan.
Humas dalam sebuah lembaga atau institusi memiliki tugas dan kewajiban utama sebagai berikut 22 :
22
ibid, hal : 4
22
1. Menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis, atau visual kepada publiknya, sehingga masyarakat (public) memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, tujuan dan kegiatannya. 2. Melakukan studi dan analisis atas reaksi serta tanggapan public terhadap kebijakan dan langkah tindakan perusahaan, termasuk segala macam pendapat public yang mempengaruhi perusahaan, memberikan informasi kepada pejabat (eksekutif) tentang public acceptance atau non-acceptance atas cara-cara dan pelayanan perusahaan kepada masyarakat. 3. Menyampaikan fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam memuaskan public.
2.3 Strategi Kampanye Hubungan Masyarakat Strategi adalah upaya, taktik,cara, atau siasat untuk mencapai tujuan. Strategi
kampanye
Public
Relations
adalah
usaha
terkoordinir
untuk
mempengaruhi masyarakat, baik yang mendukung maupun tidak dalam menerima misi yang disampaikan, dengan tujuan mempengaruhi target audience untuk mengikuti keinginan organisasi atau mendukung jalannya operasi organisasi. Menurut Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan kampanye Public Relations, yaitu sebagai berikut23 : 1. Strategy of Publicity
23
Rosady Ruslan, op.cit, hal :54-55
23
Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui proses publikasi dan menjalin kerja sama dengan berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik merekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audiensi sehingga akan menciptakan publisitas yang menguntungkan, kegiatan yang termasuk adalah : a. Mengelurkan news release, b. Menyelenggarakan konferensi pers, c. Membentuk media center, d. Menerbitkan media partai, e. Pembuatan atribut partai (spanduk, pamflead, leafled, poster, dan lainlain), f. Special event (tabligh akbar, bakti social, perayaan hari ulang tahun). 2. Strategy of Persuation Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau featuris berlandaskan humanity interest. Kegiatan yang termasuk adalah dengan penayangan iklan dan iklan ucapan selamat pada hari-hari besar keagamaan di media massa baik cetak maupun elektronik. 3. Strategy of Argumentation Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang menguntungkan, kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang
24
menguntungkan. Dalam hal ini, kemampuan Public Relations sebagai komunikator yang handal diperlukan untuk mengemukakan suatu fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah opini publik melalui berita atau statement yang dipublikasikan. Kegiatan yang termasuk adalah melakukan talk show, konferensi pers dan mengeluarkan pers release. 4. Strategy of Image Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga atau menciptakan citra positif lembaga atau organisasi termasuk produknya. Kegiatan yang termasuk adalah : a. Menyelenggarakan kegiatan pengerahan massa, b. Road show politik ke berbagai daerah, c. Pagelaran kesenian, d. Pendirian posko-posko pengaduan, e. Pembentukan program warung dan koperasi. Dalam menggunakan strategi kampanye tersebut diatas, Public Relations dapat menggunakan satu atau gabungan dan berbagai strategi yang ada. Hal tersebut dapat disesuaikan dengan bentuk dan tujuan dari kampanye yang akan dilaksanakan. Strategi juga dapat membantu mengidentifikasi proses-proses yang terjadi ketika pesan-pesan kampanye diarahkan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku khalayak. Strategi tersebut juga dapat memperkaya pemahaman mengenai tahapan efek yang akan dimunculkan dalam sebuah kegiatan kampanye. Perloff
25
menyarankan beberapa strategi yang dapat digunakan dalam praktek kampanye, yakni 24 : 1. Pilihlah komunikator yang terpercaya. Pesan yang diorganisasikan dan disampaikan dengan baik belum cukup untuk mempengarhui khalayak. Diperlukan juga komunikator yang terpercaya untuk menyampaikan pesan tersebut. Semua bukti di dunia menunjukkan bahwa pesan yang dirancang dan disampaikan dengan sempurna tidak akan dapat membawa perubahan perilaku jika khalayak tidak mempercayai komunikator. Karena alasan ini maka kredibelitas komunikator merupakan hal yang harus diperhatikan agar ia bisa menjadi pembawa pesan yang dapat dipercaya. 2. Kemaslah pesan sesuai keyakinan khalayak. Pesan akan dapat mempunyai pengaruh yang besar untuk mengubah perilaku khalayak jika dikemas sesuai dengan kepercayaan yang ada pada diri khlayak. Karenanya dari tujuan dan tema utama kampanye hendaknya dibuat pesan-pesan yang sesuai dengan kepercayaan khalayak. 3. Munculkan kekuatan diri khalayak. Agar dapat membuat perubahan perilaku yang permanen pada diri khalayak, salah satu hal yang harus dilakukan adalah meyakinkan bahwa mereka secara personal mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan tersebut. Khalayak harus disadarkan bahwa mereka dengan
24
Antar Venus, op.cit, hal:43-47
26
segala kemampuannya pasti akan dapat mengubah perilaku kurang baik menjadi perilaku lebih baik seperti yang dianjurkan kampanye. 4. Ajak khalayak untuk berpikir. Sebuah
pesan
dapat
membawa
perubahan
perilaku
jika
dapat
memunculkan pemikiran positif dalam diri khalayak. Pemikiran positif ini dapat diperoleh dengan menyampaikan keuntungan-keuntungan dan menunjukkan bahwa pemikiran-pemikiran negatif khalayak adalah tidak benar adanya. Menyajikan data-data statistik dan temuan-temuan penelitian yang relevan, menayangkan alasan khalayak melakukan sesuatu atau sekedar memberikan argumentasi yang masuk akal adalah beberapa cara yang dapat mendorong khalayak berpikir. 5. Gunakan strategi pelibatan. Agar dapat mempengaruhi khalayak, pesan kampanye juga hendaknya disampaikan sesuai dengan menggunakan strategi pelibatan. Tingkat pelibatan sangat bergantung pada jenis khalayak. 6. Gunakan strategi pembangunan inkonsistensi. Berdasarkan teori disonansi kognitif, munculkan sebuah pesan yang akan menimbulkan disonansi karena tidak cocok dengan apa yang selama ini mereka percayai. Ketidakcocokan tersebut pada akhirnya akan membawa khalayak
berkeinginan
untuk
melakukan
tindakan
yang
akan
membawanya berada pada kondisi yang aman dan seimbang. Kondisi inilah yang dapat digunakan dengan baik untuk membimbing khalayak
27
agar melakukan perubahan perilaku sesuai dengan apa yang dianjurkan dalam kampanye. 7. Bangun resistansi khalayak terhadap pesan negatif. Salah satu cara yang dapat ditempuh agar khalayak mengikuti anjuran kampanye adalah dengan memunculkan resistansi khalayak terhadap pesan negatif yang berlawanan dengan isu kampanye. Strategi ini berguna untuk membuat khalayak mempunyai kekebalan terhadap suatu tindakan yang ingin dicegah atau ditanggulangi oleh kampanye. Untuk itu, pesan yang dibuat harus dapat diingat dan diaplikasikan bila terjadi kondisi yang akan membawa khalayak untuk melakukan tindakan yang akan ditanggulangi tersebut. Selain itu, resistansi khalayak terhadap persuasi ini dapat diperoleh dengan cara mengekspos pesan negatif yang ingin dicegah kampanye dan menambahkannya dengan kontragumen yang mematikan pesan negatif tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa taktik harus dikaitkan dengan strategi secara jelas. Ketika mengembangkan program taktis seluruh kekuatan kreativitas harus dikembangkan, namun ada satu atau dua factor utama yang harus diperhatikan, yaitu25 : 1. Gunakan strategi untuk memandu brainstorm. Strategi tidak boleh menjadi penghambar, namun harus dapat membantu mengarahkan focus terhadap tugas yang dilakukan.
25
Gregory Anne, op.cit, hal :100
28
2. Tolak kegiatan nonstrategik. Brainstorm sangat bermanfaat dan membangkitkan stimulasi, di mana segala ide yang menakjubkan dan kreatif dapt muncul. Tetapi jika tidak cocok dengan kekuatan strategic program, ide tersebut harus disisihkan. 3. Hubungkan taktik dengan strategi dan strategi dengan tujuan. Tujuan memberikan keseluruhan arah program – apa yang harus dicapai. Strategi menyediakan kekuatan, ‘bagaimana caranya’, dan taktik memberikan detil terhadap program, apa yang akan dilakukan dalam pelaksanaan seharihari. 4. Uji taktik setiap kali ada kesempatan. Selalu disarankan untuk sedapat mungkin mengetahui apakah taktik tertentu akan berhasil. Jadi, jika Anda ingin menjalankan serangkaian kompetisi di pers regional, Anda harus menghubungi dua atau tiga surat kabar untuk mengetahui apakah mereka bersimpati terhadap ide tersebut. Kadangkala ketika mempelajari taktik untuk suatu kampanye, tiba-tiba disadari bahwa taktik tertentu, atau sekumpulan taktik tertentu menunjang tujuan strategik program. Tapi kita harus ingat bahwa jika kita telah memikirkan strategi dengan cermat dan strategi tersebut adalah yang paling tepat. Kita harus selalu mengubah taktik sebelum kita mengubah strategi. Review terhadap strategi merupakan langkah penting. Jika program tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka mungkin kita telah melakukan kesalahan di tingkat taktis. Karena kampanye yang berbeda membutuhkan taktik yang berbeda.
29
2.4 Kampanye Hubungan Masyarakat Menciptakan kepercayaan, goodwill, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan atau informasi, serta publikasi yang positif kepada publik, yang didukung dengan kiat dan taktik dalam berkampanye untuk memperoleh citra yang positif merupakan peranan pokok atau tanggung jawab Public Relations, di samping harus pro-aktif, dinamis, kreatif, dan antisipatif untuk menghadapi perubahanperubahan yang terjadi dengan tepat, baik di bidang komunikasi, informasi, politik, social dan ekonomi. Rogers dan Storey dalam buku Antar Venus, bertajuk Manajemen Kampanye, mendefinisikan kampanye secara umum sebagai : “Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”.26 Public communication campaigns is intented for a wide-ranging audience, including theoreticians, policymakers, planners, implementers, practitioners, and evaluators who have an interest or stake in communication efforts to improve the lives of individuals and the fabric of our society (Kampanye Komunikasi adalah yang mempelajari teori, pimpinan, perencanaan, pelaksanaan, praktisi dan evaluasi untuk lebih baik lagi bagi masyarkaat maupun untuk individu).27 Sementara itu secara definisi kampanye Public Relations merupakan usaha terkoordinir untuk mempengaruh masyarakat, baik yang setuju atau pun yang tidak setuju menerima visi dan misi dan perubahan yang disampaikan. 26 27
Antar Venus, op.cit, hal :7 Ronald E Rice, Public Communication Campaigns, Sage Publications, Second Edition, hal: 11
30
2.4.1 Tujuan Kampanye Hubungan Masyarakat Kampanye adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terlembaga. Penyelenggara kampanye umumnya bukanlah individu melainkan lembaga atau organisasi. Lembaga tersebut dapat berasal dari pemerintah, swasta, parpol, LSM, dan sebagainya. Terlepas siapapun penyelenggarannya, kampanye selalu memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya saya, kampanye Pemilu bertujuan mengubah atau memperkuat perilaku masyarakat dalam memilih kandidat atau parpol tertentu. Dalam kampanye Public Relations sendiri secara umum memiliki dua tujuan, yaitu28 : 1. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu organisasi agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat lewat penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan jangka waktu tertentu dan berkesinambungan. 2. Bertujuan memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan memotivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu lewat proses dan teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai publisitas dan citra yang positif. Ada 7 hal penting yang harus diingat ketika menetapkan tujuan, yaitu29:
28 29
Rosady Ruslan, op.cit, hal:56 Anne Gregory, op.cit, hal:79-80
31
1. Sejalan dengan tujuan organisasi. Program dan kampanye Public Relations harus mendukung tujuan korporat. Karena jika tidak, usaha yang dilakukan akan menghilang di antara tugas-tugas yang tidak penting dan bersifat taktis. Jika tujuan korporat adalah untuk menentukan posisi perusahaan di industrinya, maka usaha Public Relations harus diarahkan untuk mendukung hal tersebut. 2. Menetapkan tujuan Public Relations dengan tepat dan spesifik. Tujuan harus jelas. Menciptakan kesadaran tidaklah cukup. Kesadaran tentang apa yang harus diciptakan, untuk siapa, kapan, dan bagaimana pelaksanaannya harus dijabarkan dengan jelas. 3. Lakukan apa yang dapat dicapai. Lebih baik menetapkan tujuan yang sederhana dan berhasil melaksanakannya, daripada mengarah pada suatu hal yang sulit untuk dicapai. Usahakan untuk selalu mengevaluasi manfaat dari ide-ide yang ada dan lakukan pre-test terlebih dahulu. Jika bagian penting dari suatu program adalah menghubungi semua investor untuk memberitahukan adanya rencana pengembangan yang dilakukan organisasi, Anda harus memastikan bahwa Anda melakukannya berdasarkan aturan-aturan pasar saham yang berlaku. 4. Lakukan pengukuran sebanyak mungkin. Tidak semua tujuan dapat diukur dengan tepat, tetapi sebagian besar dapat diukur. Jika anda ingin mengubungi khalayak tertentu, tentukan berapa banyak yang
32
ingin Anda hubungi. Membuat pengukuran terhadap tujuan akan mempermudah evaluasi. 5. Bekerjalah berdasarkan skala waktu. Pastikan kapan Anda akan menyelesaikan suatu program, setelah itu Anda dapat menentukan waktu yang diperlukan untuk penyelesaiannya atau meminta bantuan yang dibutuhkan. 6. Bekerjalah berdasarkan anggaran. Bukan suatu hal yang bijaksana untuk
mengaku
sebagai
orang
yang
kreatif
sehingga
tidak
mementingkan uang. Seorang perencana dan manajer yang baik tahu dengan pasti berapa biaya yang harus dikeluarkan, dan akan memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. 7. Bekerjalah sesuai dengan urutan prioritas. Terlalu banyak yang harus dikerjakan oleh mereka yang berkecimbung di bidang Public Relations dan daftar tugas yang harus dikerjakan bisa menjadi sangat panjang. Ketahuilah prioritas Anda dan bekerjalah sesuai dengan prioritas tersebut. Jika Anda harus mengerjakan sesuatu yang bukan menjadi prioritas, pastikan bahwa atasan Anda tahu konsekuensi dari permintaan
mereka.
memungkinkan
Anda
Memberikan untuk
prioritas
menentukan
membutuhkan perhatian khusus. 2.4.2
Teknik Kampanye Hubungan Masyarakat
terhadap
bagian-bagian
tujuan yang
33
Teknik adalah untuk mendapatkan sekumpulan ide cermelang dan menggabungkannya dalam suatu program dengan hal yang mudah. Tetapi seringkali teknik yang dipakai lebih menjadi focus perhatian dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya. Teknik kampanye Public Relations tidak lepas dari komunikasi yang bersifat membujuk (persuasive), yaitu berupa merubah perilaku, sikap bertindak, tanggapan, persepsi, hingga membentuk opini yang positif yang mendukung atau yang menguntungkan pada citra organisasi tersebut. Persuasi secara inheren terkandung dalam kampanye. Dengan demikian setiap tindakan kampanye pada prinsipnya adalah tindakan persuasi. Sekurangkurangnya ada empat aspek dalam kegiatan kampanye persuasive 30, yaitu : 1. Kampanye secara sistematis berupaya menciptakan “tempat” tertentu dalam pikiran khalayak tentang kandidat atau gagasan yang disodorkan. 2. Kampanye berlangsung dalam berbagai tahapan mulai dari menarik perhatian khalayak, menyiapkan khalayak untuk bertindak, hingga akhirnya mengajak mereka melakukan tindakan nyata. 3. Kampanye juga mendramatisir gagasan yang disampaikan pada khalayak dan mengundang mereka untuk terlihat baik secara simbolis maupun praktis, guna mencapai tujuan kampanye.
30
Antar Venus. Op.cit, hal: 29
34
4. Kampanye juga secara nyata menggunakan kekuatan media massa dalam upaya menggugah kesadaran hingga mengubah perilaku khalayak. Techics campaigns, particularly election campaigns, differ from other public communications campaigns in variety of ways, including timing, cyclical interest, financial uncertainty, decisiveness of outcome, difficulty of evaluation, organizational transience, regulation, reduced control over communication, and limits on legitimate techniques (Teknik kampanye dalam pemilihan utama kampanye terdapat bermacam-macam variasi yang berbeda dengan orang lain dalam pemilihan public kampanye, memasukan waktu yang tepat, menarik perhatian, anggaran yang tidak tentu, hasil yang meyakinkan, dapat dievaluasi, organisasi yang sementara, terdapat peraturan, dapat mengkontrol komunikasi yang berlebihan dan sebatas Pemerintahan saja).31 1. Tecnics campaigns have well-defined time periods, both as to when the elections are held and as to duration of campaigns. Because of the fixed target date of tecnics campaigns, an important factor is momentum toward a climax on election day (Teknik kampanye memberikan periode waktu, kapan waktu untuk memilih pada pemilu). 2. Election campaigners face audiences with cyclical interests in politics. On the one hand, the heightened sensitivity to politics during spesific seasonal periods may make audiences more receptive to political messages (Waktu pemilihan kampanye masyarakat terlibat langsung untuk memilih. Satu
31
Ronald E Rice, op.cit, hal:255-257
35
persatu masyarakat peka terhadapat politik sehingga bisa menerima pesan politik tersebut). 3. One of the most distinctive characteristics of election campaigns is the decisiveness of the outcome. Success in other public communications campaigns is often relative and measured on continous scales (Suksesnya suatu kampanye dapat dilihat dari hasil akhir waktu pemilihan kampanye). 4. Finally, compared to other public communications campaigns, systematic experimental evaluation is usually absent in tecnics campaigns for at least three reasons. First, scare and uncertain resources are unlikely to be expended on evaluating the effectiveness of campaigning. Second, tecnics campaigns, unsure of exactly what works in a tecnics campaign, are reluctant not to try everything. Third, groups in field experiments, would be excluded from campaign materials and might turn to the opposing candidate (Terakhir, teknik kampanye dalam mengevaluasi ada tiga langkah.
Pertama,
mengevaluasi
keefektifan
kampanye.
Kedua,
menentukan unsure teknik kampanye yang tepat dalam kegiatan kampanye. Ketiga, kelompok yang menentang kandidat yang ingin memasukan alat-alat kampanye). Untuk berhasilnya suatu persuasi dalam kampanye melalui berbagai teknik agar dalam penyampaian pesan kepada audience nya cukup efektif, ada beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan Public Relations32 yaitu:
32
Rosady Ruslan, op.cit, hal: 71-74
36
1. Partisipasi (participating) Yaitu
teknik
mengikutsertakan
(partisipasi)
atau
peran
serta
komunikan atau audience yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengetian, menghargai, kerja sama, dan toleransi. Dalam bentuk mengikut sertakan masyarakat untuk berkampanye dan menyuarakan tentang tema yang diangkat. Dengan kegiatan-kegiatan yang ada. 2. Asosiasi (assosiation) Yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat. Dengan membuat tema yang menarik perhatian masyarakat. 3. Teknik Integrative (integrative) Yaitu bagaimana komunikator menyatukan diri dengan khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata “kita, kami, anda” yang artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan pribadi. Misalnya dalam bentuk penyuluhan. 4. Teknik Ganjaran (pay of technique) Maksudnya adalah untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan sesuatu dengan iming-iming, hadiah, dan lain sebagainya dengan dua kemungkinan :
37
a. Bisa
berupa benefit (manfaat)
kegunaan
dan
sebagainya.
Kemungkinan yang pertama ini berusaha menumbuhkan gairah komunikan dan lebih menitikberatkan pada emosianal komunikan (emotional appeal). b. Bisa
berupa
ancaman,
kekhawatiran,
dan
sesuatu
yang
menakutkan. Kemungkinan yang ke dua ini digunakan untuk meningkatkan rasa takut, ketegangan, atau kekhawatiran biar hal tersebut hal tertentu bisa terjadi di kemudian hari. 5. Teknik Penataan Patung Es (icing techinique) Merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan (message) suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan dan sebagianya. Di dalam kampanye diperlukan suatu seni menata pesan dengan menggunakan “imbauan emosional”. Dalam bentuk membuat spanduk, billboard, ataupun iklan dengan kalimatkalimat yang enak dilihat, didengar dan dibaca. 6. Memperoleh Empati (empathy) Yaitu dimana komunikator berusaha menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut merasakan dan peduli situasi serta kondisi pihak komunikan. Hal ini biasa dikenal dengan social responsibility and human relations. Dalam berkampanye melakukan kegiatan social dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu atau masyarakat yang lagi tertimpa musibah, seperti longsor, banjir, dan sebagainya.
38
7. Teknik koersi atau paksaan (coersion technique) Dalam komunikasi melakukan kampanye lebih menekankan suatu “paksaan” yang dapat menimbulkan rasa ketakutan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu. Misalkan mengharuskan masyarakat bayar pada tepat waktu jika tidak akan dikenakan denda atau ancaman lainnya. Teknik yang digunakan dalam program kontak harus dapat menjangkau publik sasaran dengan jumlah yang memadai dan mampu menyampaikan pesan dengan mengakibatkan dampak yang cukup sehingga dapat mempengaruhi mereka. Menentukan pilihan terhadap kombinasi teknik yang akan digunakan dan keseimbangan antara berbagai kegiatan yang dipilih harus dilakukan dengan hatihati. Masing-masing teknik memiliki kekuatan dan kelemahan. Idenya adalah memilih serangkaian teknik yang dapat saling melengkapi dan yang ketika digunakan secara bersamaan akan menghasilkan komunikasi yang kuat untuk kelompok sasaran. 2.4.3
Jenis-jenis Kampanye Humas
Jenis-jenis kampanye pada prinsipnya terkait dengan motivasi yang melatarbelakangi diselanggarakannya sebuah program kampanye. Motivasi tersebut nantinya akan menentukan ke arah mana kampanye akan digerakkan dan apa tujuan yang akan dicapai.
39
Menurut Charles U, Larson dalam buku Anne Gregory yang bertajuk Kampanye Public Relations, mengatakan kampanye terdiri atas tiga kategori33, yaitu : 1. Product - Oriented Campaigns (Commercial Campaigns) Yaitu kampanye yang berorientasi pada produk dan umumnya terjadi di lingkungan bebas. 2. Candidate - Oriented Campaigns (Political Campaigns) Yaitu kampanye yang berorientasi pada kandidat pada umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap
kandidat-kandidat
yang
diajukan
parpol
agar
dapat
menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses Pemilu. 3. Ideological or Cause – Oriented Campaigns (Social Change Campaigns) Yaitu kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan social. Kampanye ini ditujukan untuk menangani masalah-masalah social melalui perubahan sikap dan perilaku publik ynag terkait. 2.4.4
33
Sasaran atau Obyek Kampanye Hubungan Masyarakat
Antar Venus, op.cit, hal: 11
40
Untuk mendapatkan obyek (target audience) dalam kampanye Public Relations34, ditentukan sebagai berikut : 1. Pendekatan kependudukan (demographics approach) Dilihat dari tingkat social, ekonomi, usia, dan tingkat pendidikan. 2. Pendekatan psikologi (psychographics approach) Yaitu sasaran dari kelompok yang sama, kecenderungan pilihan, preferensi, keinginan, cita rasa, life style, system nilai yang dianut, kebutuhan, masalah-masalah yang bersifat pribadi. Dalam kampanye Public Relations, yang jadi khalayak sasarannya secara umum dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kelompok yang berkepentingan seperti pemerintah baik pusat maupun daerah. 2. Masyarakat sekitar atau tertentu, seperti lingkungan social, pendidikan, keagamaan, dan sebagainya. 3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). 4. Kelompok penekan (pressure group), misalnya politikus yang banyak memberikan pengaruh yang sifatnya sebagai kontrol bagi parpol. 5. Kelompok pemuka agama dan masyarakat (opinion leaders). 2.4.5
Materi Dan Isi Program Kampanye Hubungan Masyarakat
Biasanya menyangkut35 : 1. Tema atau topik dan isu yang sedang marak diperbincangkan dan cukup menjadi sorotan masyarakat banyak, serta cukup menimbulkan 34 35
Rosady Ruslan, op.cit, hal: 33 ibid, hal: 74
41
kekhawatiran akan adanya dampak negatif dan fenomena social di masyarakat dengan adanya hal tersebut, yang kemudian coba diangkat kepermukaan agar mendapat tanggapan. 2. Tujuan dari kampanye. 3. Program atau perencanaan acara dalam kampanye Public Relations. 4. Sasaran dari kampanye Public Relations yang hendak dicapai. Melalui tahapan kerja (work programmes) Public Relations sesuai dengan perencanaan, baik untuk internal relations maupun eksternal relations dan tujuan yang hendak dicapai kemudian, yaitu menciptakan citra baik sebagai berikut36 : 1. Program kerja internal public (membina hubungan ke dalam), yaitu berupaya membangun atau menciptakan budaya perusahaan (corporate culture) dan sense of belonging dari pihak karyawan terhadap perusahaannya,
misalnya
bagaimana
memotivasi,
memberikan
penghargaan, membangun disiplin tinggi dan professional, serta etos kerja yang tinggi bagi setiap karyawan dan jajaran level pimpinan sehingga pada akhirnya akan tercipta produktivitas yang tinggi : Makes a Productivity. 2. Langkah atau tahap berikutnya bila program kerja internal cukup mapan dan mantap untuk memberikan pelayanan prima dan professional tinggi, yaitu mulai membangun yang baik dari pihak luar (publik eksternal) terhadap lembaga atau organisasi dan produk atau jasa yang ditampilkan. Program tahap kedua ini lebih menampilkan
36
ibid, hal:111-112
42
corporate image and indentity yang tinggi melalui program kampanye Public Relations sehingga akan memayungi citra atas produknya yang ditawarkan kepada target audience atau konsumennya : Makes a Corporate Image. 3. Tujuan (objective), setelah melalui tahap program dan kedua akan membangun citra positif, kemauan baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai, dan toleransi bagi kedua belah pihak antara perusahaan dengan publiknya : Makes a Good Image. 2.4.6
Karakteristik Kampanye Hubungan Masyarakat
Setiap orang sering mempersamakan kampanye dengan propaganda. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena keduanya memang merupakan wujud tindakan komunikasi yang terencana dan sama-sama ditujukan untuk mempengaruhi khalayak. Kampanye dan propaganda juga sama-sama menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk menyampaikan gagasan-gagasan mereka. Bedanya, istilah propaganda telah dikenal lebih dulu dan memiliki konotasi yang negatif, sementara istilah kampanye baru memasyarakat serta memiliki citra positif. Maka kampanye mempunyai karakteristik sebagai berikut37 : 1. Sumber kampanye selalu dapat diidentifikasikan secara jelas. Namun lembaga yang menjadi penyelenggara, penggagas, perancang kampanye (campaign makers) biasanya tercantum atau disebutkan dalam berbagai saluran komunikasi yang digunakan.
37
Antar Venus, op.cit, hal: 5
43
2. Adanya batasan waktu yang jelas perihal kampanye yang dilakukan. Kapan dan berapa lama sebuah program kampanye akan dilakukan selalu dinyatakan dengan jelas. 3. Jumlah khalayak sasaran yang besar dan jelas. 4. Tujuan kampanye selalu jelas dan spesifik. Bahkan sebagaian besar program kampanye memiliki tujuan yang dapat diukur dengan mudah. 5. Sifat gagasan kampanye terbuka untuk diperdebatkan. Di sini pesan-pesan kampanye terbuka untuk didiskusikan, bahkan gagasan pokok yang melatarbelakangi diselenggarakannya kampanye juga terbuka untuk dikritisi. Keterbukaan seperti ini karena gagasan dan tujuan kampanye pada dasarnya mengandung kebaikan untuk publik. Sebagain kampanye bahkan ditujukan sepenuhnya untuk kepentingan dan kesejahteraan umum (public interest). 6. Kampanye sangat menekankan kesukarelaan dan menghindari pendeketan koersif. Sehingga segala tindakan dalam kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi yakni mengajak dan mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. 7. Dalam bertindak, kampanye diatur dengan kode etik yang mengatur cara dilakukannya kegiatan. 8. Sifat kepentingan dari kampanye adalah untuk kepentingan ke dua belah pihak.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tujuan skripsi ini adalah memaparkan atau mendeskriptif hal-hal yang ditanyakan dalam skripsi, seperti : siapa, yang mana, kapan, dimana, dan mengapa. Studi dengan desaian ini dapat dilakukan secara sederhana atau rumit. Peneliti dituntut untuk melakukan skripsi dengan standar yang layak, baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya. Bahkan skripsi akan menjadi lebih menarik pada pencarian hubungan-hubungan bivariste maupun multivariate.38 Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk 39 : a. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. c. Membuat perbandingan atau evaluasi. d. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
38
Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi Sebuah Pendekatan Kuantitatif, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, hal :38-39 39 Jalaluddin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung,2000, hal:25
44
45
Tipe penelitian yang saya gunakan adalah deskriptif ini dengan tujuan untuk menggambarkan pelaksanaan kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang Banten 2008 Pemilihan Cabup/Cawabup Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno. Sehingga dalam prosesnya penelitian deskriptif sangatlah tepat sebagai tipe penelitian dalam menganalisa dan menyajikan berbagai informasi sesuai judul skripsi.
3.2 Metode Penelitian Metode erat kaitannya dengan bagaimana seorang peneliti menerapkan cara untuk melihat suatu masalah sesuai dengan cara untuk menuju hasil tertentu. Metode berkaitan dengan suatu cara kerja yang sistematis dengan memahami suatu objek atau subjek penelitian sebagai suatu upaya untuk menemukan jawaban yang dipertanggungjawabkan secara ilmiah termasuk keabsahannya.40 Metode
penelitian
ini
bersifat
deskriptif
kualitatif
yang
hanya
mengumpulkan informasi secara rinci dan berusaha memaparkan teknik saja, karena penelitian ini hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu permasalahan atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya bersifat mengungkapkan fakta yakni hasil penelitian tersebut menekankan pada gambaran secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.41 Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi secara rinci dan berusaha
40
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT RajaGrafindo Persada,Jakarta, hal:2 41 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University, 1985, hal:131
46
memaparkan Teknik Kampanye Humas Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup Ismet Iskandar dan Rano Karno Memenangkan Pilkada Kabupaten Tangerang Banten 2008.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam teknik pengumpulan data dalam teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Selain itu data primer juga dapat diartikan sebagai teknik wawancara mendalam yang akan diperoleh dari narasumber yang berkompeten dalam lingkup penelitian tersebut dan melakukan observasi terhadap obyek penelitian. Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah wawancara langsung dimana dilakukan prosedur wawancara mendalam dengan individuindividu yang merupakan sumber informasi yang potensial berkaitan dengan topik permasalahan, sehingga data dapat diterima secara langsung dan dapat diinput secara tertulis dan melakukan observasi menyangkut latar belakang obyek penelitian dengan cara alami yaitu dirancang melalui analog dengan wawancara terstruktur atau tidak terstruktur.
47
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data sekunder dapat diartikan studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan dan mempelajari teori yang diperlukan dari berbagai literature di perpustakaan. Selain itu juga diambil dari bahan tertulis maupun teori yang didapat pada saat kuliah.
3.4 Narasumber Menjadi narasumber dalam penelitian ini ada lima orang yakni : Narasumber yang pertama adalah Nanang Sukirman, selaku Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno pada PILKADA Bupati Tangerang Banten 2008. Alasannya karena beliau menjabat sebagai Ketua Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno, sehingga dibutuhkan dalam penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai peran dan fungsi Humas dalam kampanye Pilkada tahun 2008 di Kabupaten Tangerang, serta mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan secara langsung dalam rangka pilkada tentunya juga mengenai teknik dalam kampanye Pilkada pada tahun 2008 ini. Kedua adalah Deden Syuqron, SH, sebagai Relawan Tim Sukses. Alasannya karena beliau yang mempuyai kewenangan dan keputusan dalam implementasi dalam rangka Pilkada secara langsung, sehingga akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai Pilkada Kabupaten Tangerang Tahun 2008. di
48
samping itu, beliau juga mengetahui mengenai teknik yang dibuat oleh Humas dalam kampanye Pilkada Tahun 2008 Ketiga adalah A. Zaki Iskandar Z, selaku Ketua Tim Sukses Pasangan H. Ismet Iskandar dan H.Rano Karno pada PILKADA Bupati Tangerang Banten 2008. Alasannya karena beliau yang memantau semua kegiatan dalam kampanye yang dikerjakan oleh Tim Sukses serta mempunyai kewenangan dalam implementasi dalam rangka kampanye Pilkada secara langsung. Narasumber yang keempat adalah Eka, selaku Penyiar Radio Em-c dan Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno pada Pilkada Bupati Tangerang Banten 2008. Alasannya karena beliau meliput acara kegiatan kampanye dan mempuyai kewenangan serta keputusan dalam implementasi dalam rangka Pilkada secara langsung, sehingga akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai Pilkada Kabupaten Tangerang Tahun 2008. Narasumber yang terakhir adalah perwakilan khalayak dari Pasar Kemis. Alasannya karena sebagai saksi untuk memberikan informasi, apakah benar dilakukannya teknik dalam kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Humas. Sehingga peneliti dapat mengetahui lebih jelas mengenai kampanye Pilada tahun 2008 dilakukan
3.5 Definisi Konsep Kampanye adalah menciptakan kepercayaan, goodwill, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan atau informasi, serta publikasi yang positif kepada publik, yang didukung dengan kiat dan taktik dalam berkampanye untuk
49
memperoleh citra yang positif merupakan peranan pokok atau tanggung jawab Public Relations, di samping harus pro-aktif, dinamis, kreatif, dan antisipatif untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dengan tepat, baik di bidang komunikasi, informasi, politik, social dan ekonomi. Humas merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya. Teknik Kampanye Humas tidak lepas dari komunikasi yang bersifat membujuk (persuasive), yaitu berupa merubah perilaku, sikap bertindak, tanggapan, persepsi, hingga membentuk opini yang positif yang mendukung atau yang menguntungkan pada citra organisasi tersebut. Menentukan pilihan terhadap kombinasi teknik yang akan digunakan dan keseimbangan antara berbagai kegiatan yang dipilih harus dilakukan dengan hati-hati. Masing-masing teknik memiliki kekuatan dan kelemahan. Idenya adalah memilih serangkaian teknik yang dapat saling melengkapi dan yang ketika digunakan secara bersamaan akan menghasilkan komunikasi yang kuat untuk kelompok sasaran.
3.6 Fokus Penelitian Teknik Kampanye Humas 1. Partisipasi (participating) Yaitu
teknik
mengikutsertakan
(partisipasi)
atau
peran
serta
komunikan atau audience yang memancing minat atau perhatian yang
50
sama ke dalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerja sama, dan toleransi. Dalam bentuk mengikut sertakan masyarakat untuk berkampanye dan menyuarakan tentang tema yang diangkat. Dengan kegiatan-kegiatan yang ada. 2. Asosiasi (assosiation) Yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat. Dengan membuat tema yang menarik perhatian masyarakat. 3. Teknik Integrative (integrative) Yaitu bagaimana komunikator menyatukan diri dengan khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata “kita, kami, anda” yang artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan pribadi. Misalnya dalam bentuk penyuluhan. 4. Teknik Ganjaran (pay of technique) Maksudnya adalah untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan sesuatu dengan iming-iming, hadiah, dan lain sebagainya dengan dua kemungkinan : a. Bisa
berupa benefit (manfaat)
kegunaan
dan
sebagainya.
Kemungkinan yang pertama ini berusaha menumbuhkan gairah
51
komunikan dan lebih menitikberatkan pada emosianal komunikan (emotional appeal). b. Bisa
berupa
ancaman,
kekhawatiran,
dan
sesuatu
yang
menakutkan. Kemungkinan yang ke dua ini digunakan untuk meningkatkan rasa takut, ketegangan, atau kekhawatiran biar hal tersebut hal tertentu bisa terjadi di kemudian hari. 5. Teknik Penataan Patung Es (icing techinique) Merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan (message) suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan dan sebagianya. Di dalam kampanye diperlukan suatu seni menata pesan dengan menggunakan “imbauan emosional”. Dalam bentuk membuat spanduk, billboard, ataupun iklan dengan kalimatkalimat yang enak dilihat, didengar dan dibaca. 6. Memperoleh Empati (empathy) Yaitu dimana komunikator berusaha menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut merasakan dan peduli situasi serta kondisi pihak komunikan. Hal ini biasa dikenal dengan social responsibility and human relations. Dalam berkampanye melakukan kegiatan social dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu atau masyarakat yang lagi tertimpa musibah, seperti longsor, banjir, dan sebagainya. 7. Teknik koersi atau paksaan (coersion technique)
52
Dalam komunikasi melakukan kampanye lebih menekankan suatu “paksaan” yang dapat menimbulkan rasa ketakutan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu. Misalkan mengharuskan masyarakat bayar pada tepat waktu jika tidak akan dikenakan denda atau ancaman lainnya.
3.7 Teknik Keabsahan Data Teknik keabsahan data merupakan penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan, berdasarkan data yang diperoleh dengan wawancara mendalam dengan para narasumber, maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.42 Dalam penelitian kualitatif, triangulasi merujuk kepada pengumpulan data sebanyak mungkin dari berbagai sumber (manusia, latar dan kejadian). Triangulasi ini menguntungkan 43 karena : 1. Mengurangi resiko terbatasnya kesimpulan pada metode dan sumber data tertentu.
42
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung,2000, hal:330 Chaedar A. Alwasilah, Pokoknya Kualitatif, Dunia Pustaka dan Pusat Studi Sunda, Jakarta,2002, hal:50
43
53
2. Meningkatkan validitas kesimpulan sehingga lebih merambah pada ranah yang lebih luas. Selanjutnya untuk menguji keakuratan data digunakan triangulasi metode pengumpulan data seperti observasi, indepth interview, dokumentasi. Dengan demikian, triangulasi akan diperlukan sebagai suatu alternatif bagi validasi, bukan sekedar alat atau strategi validasi.44 Teknik keabsahan data dalam hal ini adalah mengatur, mengurutkan, mengevaluasi, mengelompokkan dan mengkategorikan secara cermat mengenai teknik kampanye yang digunakan untuk mencapai tujuan kampanye. Berdasarkan data yang diperoleh dengan wawancara mendalam dengan para narasumber, maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian yang untuk mengetahui teknik kampanye yang di lakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup - H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno pada Pilkada Bupati Tangerang banten 2008.
44
.Lexy. J. Meleong, op.cit, hal :105
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Obyek Gambaran Umum Sejarah Tim Sukses Tim sukses di buat satu tahun sebelum pelaksanaan kampanye. Tim sukses di buat dari beberapa kader partai yang mendukung pasangan Pilkada. Bertujuan untuk membuat citra yang positif terhadap pasangan yang diusung dan merancang seluruh kegiatan kampanye biar menarik perhatian masyarakat untuk mendukung Pilkada tersebut. Ada tiga pasangan bakal calon (balon) Bupati dan Wakil Bupati Tangerang yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Jumat 26 Oktober 2008. Ketiga pasangan tersebut adalah H.Ismet Iskandar-H.Rano Karno, Jazuli Juwaini-Airin Rachmi Diany, dan Usamah Hisyam-Habib Ali Alwi Al Husaini. Jazuli-Airin menjadi pasangan pertama yang datang ke KPUD Kabupaten Tangerang, hari Jumat 26 Oktober 2008. Keduanya didampingi Koalisi Bersama Majukan Tangerang, yakni PKS, PPNUI, PBB, PKPB, PBR, dan PSI. Siang harinya, giliran pasangan Usamah Hisyam-Habib Ali Alwi Al Husaini. Pasangan ini didukug oleh Partai Demokrat-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendaftarkan diri ke KPUD Kabupaten Tangerang. H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno menjadi pasangan terakhir yang datang yaitu hari Sabtu 27 Oktober 2008. Ketika menuju KPUD Kabupaten Tangerang, pasangan ini diiringi 15 partai yang tergabung dalam Koalisi Benteng
54
55
Bersatu, antara lain Partai Golkar, PDIP, PPP, PAN, PNBK, PIB, Pelopor, PDK, PNI Marhaen,PDS dan lain-lain. Ketiga pasangan balon bupati dan wakil bupati Tangerang ini diterima oleh Ketua KPUD Kabupaten Tangerang, Jamaludin, dan para anggotanya, yaitu Agus Supriatna, Ikin Kurnendi, Suhalimi Ismedi, Endang Sumantri. Ketiga pasangan ini juga merasa optimistis akan memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Tangerang yang bakal digelar pada 20 Januari 2008. Nomor urut kandidat Cabup/Cawabup-Kabupaten Tangerang Pilkada 2008 yang telah ditetapkan oleh KPUD Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut : 1. H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno 2. Usamah Hisyam-Habib Alwi Alhusainy 3. Jazuli Juwaini-Airin Rachmy Diany Bagian humas di dalam Tim Sukses pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno dinamakan “Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations”, yang mempunyai fungsi sama seperti Humas yaitu merancang kegiatan kampanye agar menarik perhatian masyarakat dan membangun image yang positif di mata masyarakat. Jadwal kegiatan kampanye dilakukan selama 14 hari sebelum hari H Pemilu yaitu dimulai pada hari kamis, tanggal 03 Januari 2008 sampai hari rabu, tanggal 16 Januari 2008. Masa tenang kampanye dilakukan 3 (tiga) hari sebelum hari Pemilu yaitu tanggal 20 Januari 2008. Kegiatan kampanye hari pertama yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno pada hari Kamis, 03 Januari 2008
56
dengan kegiatan penyampaian Visi-Misi yang dilakukan di DPRD, pukul 09.0016.00. Hari kedua, 04 Januari 2008 melakukan kampanye simpatik dilakukan di Tigaraksa, pukul 14.00-17.00 Kegiatan selanjutnya adalah kampanye terbuka yang dilakukan oleh pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno dimulai dari Tangerang Selatan (Cilenggang, Serpong hari Sabtu, tanggal 05 Januari 2008 dan Jombang Ciputat hari Senin, tanggal 14 Januari 2008), di Tangerang Utara (Teluk Naga hari Minggu, tanggal 06 Januari 2008 dan Sepatan hari Selasa, tanggal 15 Januari 2008), dan Tangerang Barat (Lap.Balaraja hari Senin, tanggal 07 Januari 2008 dan Tigaraksa hari Rabu, tanggal 16 Januari 2008). Kegiatan kampanye dilakukan selama 14 hari dari tanggal 03 Januari 2008 sampai tanggal 16 Januari 2008. Masa tenang kampanye dilakukan dari tanggal 17 Januari 2008 sampai tanggal 19 Januari 2008. Pada tanggal 20 Januari 2008 seluruh warga Kabupaten Tangerang melaksanakan Pemilu yaitu pencoblosan Kepala Daerah Kabupaten Tangerang tahun 2008 – 2013.
Tabel I Jadwal Kampanye Pasangan H.Ismet Iskandar-H.Rano Karno Pada Pemilu Kepala Daerah Kabupaten Tangerang 2008.
HARI / TGL Kamis 03 Januari 2008
ZONA
Jum'at 04 Januari 2008
KEGIATAN
LOKASI
WAKTU (WIB )
Visi - Misi
DPRD
09.00 - 16.00
Kampanye Simpatik
Tigaraksa
14.00 - 17.00
Sabtu 05 Januari 2008
Selatan
Kampanye Terbuka
Cilenggang, Serpong
09.00 - 17.00
Minggu 06 Januari 2008
Utara
Kampanye Terbuka
Teluk Naga
09.00 - 17.00
Senin 07 Januari 2008
Barat
Kampanye Terbuka
Lap.Balaraja
09.00 - 17.00
Selasa 08 Januari 2008
Kampanye Block A1
Bunderan Pamulang Perempatan Zodiak, Perigi SPBU Ciputat Perempatan Duren, Sawah Ciputat Perempatan Muncul Bunderan Alam Sutra
08.00 - 12.00 08.00 - 12.00 08.00 - 12.00
Komp.Pondok Pucung Indah I dan II Pd.Aren Ciputat Ciputat Timur
09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00
1. Kampanye Simpatik : Penyebaran profile
2. Fogging
08.00 - 14.00 08.00 - 14.00
57
3. Kunjungan Publik : H.Rano Karno
Selasa 08 Januari 2008
Kampanye Block A1
1. Kampanye Simpatik : Penyebaran profile
2. Kunjungan Publik : H.Ismet Iskandar 3. Gogging
Jum'at 11 Januari 2008
Kampanye Block A2
1. Bhakti Sosial : Pembersihan Mesjid 2. Kunjungan Publik : H.Ismet Iskandar
Pamulang Setu Pagedangan Cisauk Serpong Serut
09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00
Pasar Serpong Pasar Ciputat
08.00 - 11.00 11.00 - 13.30
Perempatan Cadas, Sepatan Kp.Melayu Kec. Kosambi Pasar Kresek
08.00 - 12.00 09.00 - 15.00 09.00 - 15.00 09.00 - 15.00
Balaraja - Teluknaga
08.00 - 17.00
Pasar Kemis Rajeg Pakuhaji Sepatan Timur Teluk Naga Mauk
09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00 09.00 - 14.00
Mesjid Utama di setiap Desa/Kelurahan Kabupaten Tangerang
09.00 - 16.00
Kelapa Dua
08.00 - 12.00
58
H.Rano Karno
Tigaraksa
08.00 - 12.00
Senin 14 Januari 2008
Selatan
Kampanye Terbuka
Jombang Ciputat
09.00 - 17.00
Selasa 15 Januari 2008
Utara
Kampanye Terbuka
Sepatan
09.00 - 17.00
Rabu 16 Januari 2008
Barat
Kampanye Terbuka
Tigaraksa
09.00 - 17.00
59
60
Tim Sukses Koalisi Benteng Bersatu memilih H. Ismet Iskandar sebagai Calon Bupati Tangerang 2008-2013 untuk yang kedua kalinya, karena : 1. Memiliki pengalaman panjang sebagai pejabat karir. a. Kasubag Humas Kab. Tangerang
1973 - 1974
b. Mantri Polisi Kec. Ciputat
1974 - 1975
c. Kasubag Mutasi Pegawai Kab. Tangerang
1980 - 1983
d. Pejabat Camat Balaraja
1980 - 1983
e. Camat Ciledug
1983 - 1987
f. Kabag Humas Kab. Tangerang
1987 - 1988
g. Kabag Ortala Kab. Tangerang
1988 - 1991
h. Kabag Pembangunan Kab. Tangerang
1989 - 1991
i. Kepala Kantor Catatan Sipil Kab. Tangerang
1991 - 1993
j. Asisten I Setwilda Kab. Tangerang
1993
k. Asisten Tata Praja
1993 - 1997
l. Pembantu Bupati Wilayah Cicurug Kab. Tangerang
1997 - 1999
m. Sekretaris Daerah Kab. Tangerang
1999 - 2002
n. Bupati Tangerang
2002 - Kini
2. Mengerti “jeroan masalah” . Drs. H. Ismet Iskandar, Sang Pelopor. Terlahir dan dibesarkan di lingkungan masyarakat Tangerang, Ismet Iskandar merintis pengabdiannya sejak usia muda di Pemerintahan Tangerang. Ia, tak hanya saksi hidup tapi juga bagian dari pelaku sejarah modern perkembangan Kabupaten Tangerang. Maka tak heran jika Ismet mengerti betul "jeroan", adat
61
istiadat dan problem yang dihadapi masyarakatnya. Ini membentuk karakter dan gaya kepemimpinannya yang khas selama hampir lima tahun sebagai Bupati. Lentur, mudah bergaul, dengan segala lapisan, terbuka, tapi sekaligus tegas melaksanakan tugas tugas pemerintahan. 3. Memiliki integritas moral yang teruji. 4. Memiliki visi pembangunan Kab. Tangerang. Visi misi program pembangunannya diantaranya membangun semangat keimanan (spiritual) yang kondusif, membangun tata pemerintahan yang baik dan bersih dengan menerapkan kaidah-kaidah Good and Clean Governance serta Layanan Prima; meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang beriman, cerdas, dan produktif; meningkatkan daya beli dan daya saing masyarakat; membangun system kebijakan dan penegakan hokum (law inforcement) yang menciptakan rasa aman, ketertiban dan ketentraman dengan memperhatikan aspek keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan lingkungan; tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, serta peran masyarakat di semua tahapan pembangunan merupakan kata kunci untuk mencapai masyarakat industri yang beriman, produktif dan sejahtera tersebut. Untuk mendampingi H.Ismet Iskandar sebagai Calon Bupati, yang terpilih adalah H. Rano Karno sebagai Calon Wakil Bupati karena : 1. Artis beken lintas generasi. 2. Perduli terhadap nasib rakyat jelata.
62
3. Memiliki jaringan pergaulan Nasional dan Internasional (selaku Duta UNICEF). 4. Mengerti budaya Tangerang. 4.1.1 Visi Dan Misi 4.1.1.1
Visi Tim Sukses
1. Mengatasi kesenjangan perekonomian masyarakat di Kabupaten Tangerang. 2. Mengundang investor untuk pembangun pelabuhan di Pantura. 3. Membuka akses lapangan kerja baru bagi masyarakat Kabupaten Tangerang. 4. Membangun infrastruktur (jalan lintas utara). 4.1.1.2
Misi Tim Sukses
1. Membangun sikap keimanan (spiritual) yang kokoh. 2. Membangun sikap ruhaniah yang total. 3. Membangun nuansa multicultural dengan semangat dan tujuan yang sama, yakni mencapai ridho Tuhan Yang Maha Esa. 4.1.1.3
Moto Tim Sukses
“ SEKALI LAYAR TERKEMBANG, PANTANG BIDUK SURUT KE PANTAI !”
4.1.2
Tujuan Dan Program Tim Sukses
1. Tujuan Tim Sukses pasangan H. Ismet Iskandar dan H. Rano Karno memiliki tujuan seperti berikut : a. Mendatangi dan mengajak warga memilih pasangan H. Ismet dan H. Rano.
63
b. Target kemenangan yg harus diusahakan 70-80% di setiap TPS. c. Menyalurkan dan memasang alat-alat kampanye kepada orang yang tepat dan di tempat yg tepat. d. Mengahadapi issu/berita bohong. 2. Usaha Untuk mencapai tujuan tersebut diusahakan hal-hal sebagai berikut : a. Mendatangi rumah-rumah warga yang di daerah Kabupaten Tangerang. b. Dilakukan dengan cara yg simpatik. c. Sebagai pendahuluan, tanyakan apakah ia tahu pasangan H. Ismet dan H. Rano sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati. d. Jelaskan secara singkat siapa kedua tokoh itu. Tanyakan apakah dia berkenan untuk memilih pasangan ini. e. Kerja keras membuat yang masih ragu-ragu menjadi menerima. 3. Sasaran Untuk mencapai tujuan Tim Sukses dirumuskan sasaran sebagai berikut : a. Tegaknya masyarakat yang memiliki kemandirian berdasarkan sebuah konstitusi yang menjamin hak-hak rakyat dan bangsa Indonesia. b. Terwujudnya
pemerintahan
yang
jujur,
bersih,
berwibawa,
dan
bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. 2. Sarana dan Prasarana Dalam mewujudkan tujuan dan sasarannya tim sukses menggunakan cara, sarana dan prasarana yang tidak bertentangan dengan norma-norma hukum, antara lain :
64
a. Seluruh sarana dan manajemen politik, ekonomi, social, budaya dan iptek yang dapat mengarahkan dan mengatur kehidupan masyarakat serta dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahannya. b. Menggalakan dialog konstruktif disertai argumentasi yang kuat dengan semua kekuatan politik dan social. c. Aktif berpartisipasi dalam berbagai lembaga dan organisasi serta yayasan yang sesuai dengan tujuan tim sukses. d. Ikut serta dalam lembaga-lembaga Pemerintahan, badan-badan penentuan kebijakan, hukum dan perundang-undangan, LSM, dan sebagainya. 3. Kriteria Keanggotaan Tim Sukses Pasangan
H.Ismet Iskandar –
H.Rano Karno I. Setiap warga Negara Indonesia dapat menjadi anggota partai. II. Jenjang keanggotaan : a. Anggota Tim Sukses terdiri dari : 1. Anggota kader pendukung, yaitu mereka yang terlibat aktif mendukung setiap kegiatan kepartaian. 2. Anggota kader inti, yaitu anggota yang telah mengikuti berbagai kegiatan pelatihan kepartaian dan dinyatakan lulus oleh panitia penseleksian. 3. Anggota kehormatan, yaitu mereka yang berjasa dalam perjuangan selama kegiatan kampanye.
65
b. Sistem dan prosedur keanggotaan serta hal-hal yang terkait dengan keanggotaan tim sukses diatur dalam ketentuan tersendiri yang ditetapkan oleh Majelis. 4. Pendanaan Pembiayaan Tim Sukses diperoleh dari : a. Iuran, infaq wajib dan shadaqoh yang berasal dari anggota. b. Infaq dan shadaqoh dari luar anggota. c. Sumbangan dan bantuan tetap dari masyarakat atau orang-orang atau badan-badan yang menaruh minat pada aktivitas partai yang bersifat dan tidak mengikat. d. Kandidat Cabup/Cawabup. 5. Agenda Tim Sukses a. Agenda politik. b. Agenda ekonomi. c. Agenda hukum. d. Agenda pendidikan. 6. Arti dan Makna Lambang Pasangan Cabup-Cawabup
66
a. Dengan memasang foto Cabup-Cawabup serta menuliskan nama CabupCawabup yaitu H. Ismet Iskandar dan H. Rano Karno, maksudnya adalah agar warga mengetahui pemimpin Kabupaten Tangerang 5 tahun kedepan. b. Tulisan “Bukan Janji Tapi Bukti”, adalah tujuan mereka bahwa mereka akan merealisasikan visi-visi pembangunan Kabupaten Tangerang, mereka tidak akan hanya Janji saja tapi akan membuktikannya kepada seluruh warga Kabupaten Tangerang yang telah mendukung. c. Tulisan “Calon Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Tangerang 2008 – 2013”, maksudnya adalah agar warga mengetahui bahwa H. Ismet Iskandar dan H. Rano Karno mencalonkan diri sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Tangerang tahun 2008-2013. d. Warna ungu berasalkan dari salah satu warna partai pendukung, yaitu Partai Damai Sejahtera (PDS). 4.1.3
Struktur Organisasi Tim Sukses Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati - H. Ismet Iskandar dan H. Rano Karno
1. Penanggung Jawab
: H. Ismet Iskandar dan H. Rano Karno
2. Tim Penasehat
:
a. H. Adang Ruchiyatna b. Drs. Burhanudin Saleh c. H. Udin Syahbudin 3. Ketua Tim Sukses
: A. Zaki Iskandar Z, perwakilan dari Partai Golkar.
4. Wakil Tim Sukses
:
a. Taufik Wijaya
67
b. Edi Sunardi c. Ediansyah Rahman 5. Sekretaris
:
a. R.H Tobing b. Nazil Fikri c. Wildan Nasir d. Drs. Mutamar 6. Bendahara
:
a. Bimbo S. Winarno b. Ateng Ridwan c. Khaerul S. Fatah d. Intan Nurul Hikmah 7. Divisi Kampanye
:
a. A. Kurtubi Suud, SH, b. H. Ozy Saerozy HS, BA c. TB. Bayu Murdani d. Ir. H. A. Fauzi 8. Divisi Komunikasi, Publikasi & Media Relations : a. Nanang Sukirman, perwakilan dari Partai P3. b. Rosalina Satrio c. Teguh Wijaya d. H. A Jaini, S.Pd.,M.Si 9. Divisi Logistik
:
68
a. Yayan S. Suseno b. TB. Entus Satibi c. Agus Kurnia d. Djoharta 10. Divisi Koordinasi Partai Gabungan : a. Barhum HS. b. Toto Mastutolah c. Al-Mansyur d. Tine Rilaksmi Dewi 11. Divisi Hukum & Advokasi
:
a. Sri Widodo, SH b. Bambang Sri Suhaemi, SH c. Saeful Radian d. H. Nanang Kurnia Ahmad, SH.,M.Si, perwakilan Partai Golkar 12. Divisi Perencaan, Monitoring Evaluasi & Pelaporan : a. Nendi b. A. Gojali c. Yana Suryana d. H. Endang Sujana
4.1.4
Peran dan Fungsi Divisi Humas Tim Sukses Kab. Tangerang 4.1.4.1 Peran Divisi Humas Tim Sukses Kab. Tangerang
69
a. Membantu masyarakat dalam mencari informasi. Baik secara internal maupun eksternal. Internalnya mengenai kebijakan-kebijakan tim sukses terhadap pembangunan Kabupaten Tangerang. Eksternalnya mengenai info tentang Cabup-Cawabup Kabupaten Tangerang, info tentang program kegiatan kampanye misalnya kegiatan social, dsb. b. Dalam rangka mengkomunikasikan kepada masyarakat luas bahwa Tim Sukses adalah tim yang terbuka, demokratis, dan agamis. Misalnya dengan ada acara kegiatan social yang dilakukan di Gelam Pasar Kemis, karena banjir. Humas menginformasikan acara tersebut kepada public internal dan public eksternal, selain itu humas juga sebagai pengisi acara, dsb. 4.1.4.2 Fungsi Divisi Humas Tim Sukses Kabupaten Tangerang a. Melakukan kegiatan press conference dan wawancara. Humas bertugas untuk membantu para wartawan dengan memberikan service yang baik dan memberikan informasi mengenai kebijakan (policy) atau keputusan penting dari Tim Sukses. b. Sebagai jembatan diantara Organisasi dengan Masyarakat. Sebagai contoh adalah mengkomunikasikan kemasyarakat tentang acara dari masingmasing bidang dan badan yang ada di dalam struktur organisasi Tim Sukses.
4.1.5
Kontribusi Divisi Humas Tim Sukses Pilkada Tahun 2008
Pada masa kampanye dan pilkada tahun 2008 Humas memang dibantu dengan Tim Relawan dalam Pilkada. Peran Humas selama kampanye Pilkada :
70
a. Divisi Humas menjadi divisi yang menggodok perencanaan kampanye pilkada 2008 di Kabupaten Tangerang, yaitu : 1. Menggagas adanya kelompok kerja Pilkada 2008 di Kabupaten Tangerang. 2. Melakukan komunikasi politik dan sebagai menjembatani komunikasi politik antara Tim Sukses dengan tokoh-tokoh politik yang berniat maju untuk mendukung pasangan H. Ismet Iskandar dan H. Rano Karno sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tangerang Tahun 2008-2013. 3. Membuat konsep awal teknik kampanye untuk calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Tangerang. 4. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan atau program kampanye. 5. Sampai dengan ke tahapan implementasi, yaitu sosialisasi Cabup – Cawabup ke masyarakat-masyarakat Kabupaten Tangerang.
4.2
Hasil Penelitian Humas sangat dibutuhkan oleh organisasi, baik itu yang bersifat profit
maupun non profit dan humas juga berlaku pada organisasi partai politik. Fungsi salah satu humas partai politik adalah menjadi jembatan informasi antara organisasi kepada masyarakat dan humas pada partai politik juga harus membuat teknik kampanye pada saat kampanye pemilu atau pilkada. Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang juga berfungsi sebagai memberi informasi kepada stakeholder pendukung dan juga membuat teknik kampanye pada Kampanye Pilkada di Kabupaten Tangerang pada tahun 2008 ini. Hal ini dikuatkan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti
71
melalui wawancara dengan Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang yaitu Bapak Nanang Sukirman di Kantor Golkar Tangerang yang mengatakan bahwa : “ Fungsi Humas yaitu Menjalin komunikasi terhadap semua organ-organ atau elemen masyarakat dan partai politik, karena semua yang berhubungan dengan massa adalah yang tertuang pada badan-badan hukum.”45
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang adalah berkomunikasi serta membangun hubungan dengan public baik internal maupun eksternal, sehingga humas sangat penting untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi, karena itu dalam organisasi haruslah berada pada level atas dalam struktur organisasi. Hal ini dikuatkan pula oleh Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam wawancara pada hari minggu, tanggal 4 Mei 2008 yang mengatakan bahwa : “Humas memiliki fungsi yang sangat penting untuk organisasi yaitu membangun image yang positif dimata masyarakat Kabupaten Tangerang sehingga mereka percaya dan menarik terhadap pasangan yang kami pilih untuk kemajuan Kabupaten Tangerang dan membuat Good governance dan political untuk khalayak internal maupun eksternal. Jadi humas itu kedudukannya sangatlah penting pada kampanye ini. Karena kampanye kami sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, seperti yang disebutkan oleh UUD di KPUD.“ 46
Humas dalam struktur organisasi berada dikedudukan yang ketiga yang sejajar dengan divisi lain, hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Sukses Pasangan 45
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations, tanggal 4 Mei 2008 46 Ibid
72
H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, Bapak A. Zaki Iskandar Z yang mengatakan bahwa : “Humas dalam struktur organisasi berada dibawah wakil ketua dan sejajar dengan divisi lain. Humas berperan sebagai jembatan komunikasi antara organisasi dengan masyarakat internal dan eksternal, agar mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.”47
Berdasarkan wawancara di atas baik dengan Ketua Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dengan Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang mengenai fungsi humas dalam organisasi partai politik maka dapat diketahui bahwa Tim Sukses sudah mengetahui arti penting humas yaitu sebagai mediator suatu organisasi yang fungsinya adalah menciptakan hubungan baik dengan para stakeholder, walaupun belum mengetahui meletakan posisi humas yang sebenarnya, yang seharusnya dilakukan oleh organisasi yaitu meletakan humas sejajar dengan Top Manajemen. Fungsi humas sangat dibutuhkan dalam kampanye, begitu juga dalam kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang Tahun 2008 ini, dalam kampanye baik kampanye damai maupun kampanye social harus terdapat teknik kampanue yakni teknik yang dapat memastikan bahwa kampanye berjalan secara efektif dan hal ini juga adalah tugas yang dibuat seorang humas. Mengenai kampanye Pilkada tahun 2008 ini Ketua Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang juga 47
Hasil Wawancara dengan Bapak A. Zaki Iskandar Z, Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 8 Mei 2008
73
menjalankan fungsi dan perannya sebagai seorang Humas dalam organisasi, berkaitan dengan ini Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam wawancara dengan peneliti mengatakan bahwa: “ Humas didirikan pada 1 (satu) tahun sebelum kampanye dilakukan. Dibuat dengan alasan Divisi Komunikasi yang membuat kegiatan-kegiatan kampanye pada Pilkada 2008 di Kabupaten Tangerang sampai dengan tahapan sosialisasi Cabup-Cawabup dan menjalin komunikasi antara Tim Sukses dengan tokoh-tokoh politik yang berniat mendukung Cabup-Cawabup Kabupaten Tangerang Tahun 2008 ini.”48
Berkaitan dengan Kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang tahun 2008 ini bahwa Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno bekerja sama dengan beberapa stakeholder yang digabung menjadi relawan Kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno, Bapak Nanang selaku Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno menambahkan bahwa : “…………..kami juga membuat tim relawan dari berbagai stakeholder yang mendukung Cabup-cawabup dalam semua kegiatan kampanye yang kami selenggarakan. Baik itu kegiatan social maupun kegiatan damai…………..”49
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno bekerjasama dengan stakeholder (tim relawan) untuk memenangkan Pemilu tahun 2008 ini, hal ini disebabkan Tim Sukses dengan Tim Relawan tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena mereka saling mendukung, yang disampaikan oleh Bapak Deden Syuqron sebagai Tim 48
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 4 Mei 2008 49 ibid
74
Relawan pada wawancara hari senin, tanggal 26 Mei 2008 di Kantor Notaris Deden Syuqron, SH, mengatakan bahwa : “Tim Sukses dengan Tim Relawan tidak bisa dipisakan kami melakukan rapatrapat rutin yang dilakukan dalam 1 minggu 5 hari agar tidak terjadi miscommunications, dan itu sangat efektif.”50
Bapak Deden menambahkan juga dalam kordinasinya dengan Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang selama Kampanye Pilkada ini : “Sejauh ini kendala dalam berkoordinasi tidak ada, kami sangat kompak dan kami berkampanye sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.”51
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti di atas dapat diketahui bahwa Humas Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dan juga Tim Relawan
Kabupaten Tangerang saling berkordinasi
dalam kampanye Pilkada yang dilakukan pada tahun 2008 ini melalui rapat rutin, sedangkan mengenai kendala-kendala selama berkordinasi tidak ada kendalakendala yang terjadi, karena selama berkampanye mereka sesuai dengan hukum UUD yang berlaku di Indonesia. Di dalam kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Tim Sukses ini ada Management Operational yang teratur, hal ini diketahui oleh peneliti dari hasil wawancara dengan Bapak A. Zaki Iskandar Z selaku Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang yang mengatakan bahwa: 50
Hasil Wawancara dengan Deden Syuqron, Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 26 Mei 2008 51 ibid
75
“Disebut Tim Sukses, kami berdiri dari berbagai kader-kader partai yang mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin menyukseskan dan memenangkan calon yang kami pilih dalam Pilkada nantinya, melalui program atau kampanye yang kami buat sesuai visi dan misi yang kami buat.”52
Pernyataan tersebut juga diakui dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Bapak Nanang Sukirman selaku Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, yaitu : “Latar belakang membuat Tim Sukses ada 2 alasan, yaitu : (a) Recruitment kader-kader, yaitu dari berbagai partai politik yang diposisikan di berbagai divisi, seperti divisi komunikasi, logistic, monitoring, hukum, yang management yang tinggi, loyalitas terhadap pasangan yang akan dicalonkan menjadi Bupati 5tahun kedepan dengan memberikan fasilitas yang penting buat masyarakat dan mendapatkan feedback dengan mudah. (b) Tujuan, yaitu bagaimana caranya agar Tim Sukses yang telah dibuat dapat menang pada Pilkada dengan metode-metode yang telah dibuat dengan pola-pola sub variable, yaitu yang dikerjakan oleh masing-masing divisi.”53
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Pasangan Cabup-Cawabup, H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno bahwa ada Management Operational yaitu Tim Sukses yang bertugas memonitoring kegiatan, pencitraan terhadap Cabup-Cawabup yang diusung oleh Tim Sukses serta memenangkan Pemilu tahun 2008 ini. Setelah membahas fungsi humas dalam kampanye khususnya kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dan juga membahas mengenai pihak-pihak
52
Hasil Wawancara dengan Bapak A.Zaki Iskandar Z, Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 8 Mei 2008 53 Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 4 Mei 2008
76
yang membantu pada Kampanye Pilkada, ada baiknya kita melihat 7 teknik kampanye Rosady Ruslan dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations yaitu Teknik Partisipasi, Teknik Asosiasi, Teknik Integrative, Teknik Gajaran, Teknik Penataan Patung ES, Teknik Memperoleh Empati, dan Teknik Paksaan, dimana menurut peneliti penting untuk diterapkan didalam teknik kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses untuk menjamin kesuksesan Kampanye Pilkada dan program yang dijalankan. Pada penelitian kali ini peneliti ingin mencoba melihat teknik kampanye yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno pada Pilkada tahun 2008 yakni apakah menggunakan teknik-teknik kampanye baik secara keseluruhan maupun tidak mutlak dilakukan semua ataupun tidak menggunakannya sama sekali. Hal ini dapat dilihat pada pembahasan sub bab berikutnya.
4.2.1
Teknik Partisipasi
Teknik pertama dari teknik kampanye hubungan masyarakat menurut Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations adalah partisipasi, dimana partisipasi dilakukan untuk menentukan seberapa konstribusi masyarakat untuk mengikuti kegiatan atau program kampanye. Paraktisi humas perlu mengetahui tujuan, permasalahan dan kepentingan-kepentingan yang memberikan konteks atas sikap dan keputusan public, sehingga dapat menyusun program yang akan mengikutsertakan masyarakat.
77
Partisipasi adalah langkah pertama dari proses teknik kampanye. Partisipasi ini dilakukan untuk mengikutsertakan atau peran serta komunikan atau audience yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam suatu kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan Cabup-Cawabup, H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang tahun 2008. Dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber dari Tim Sukses Pasangan Cabup-Cawabup, H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang Tahun 2008 menyatakan dalam kampanye Pilkada Bupati tahun 2008 di Kabupaten Tangerang melakukan partisipasi pada kegiatan kampanye, hal ini dikuatkan dari hasil wawancara peneliti dengan Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, Bapak Nanang Sukirman yang mengatakan bahwa: “………….kami selaku Tim Sukses H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno melibatkan masyarakat dan kami juga membuat tim relawan dari berbagai stakeholder yang mendukung Cabup-cawabup dalam semua kegiatan kampanye yang kami selenggarakan. Baik itu kegiatan social maupun kegiatan damai. Seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang turut meramaikan kegiatan kampanye.”54
Dari wawancara di atas dapat dilihat bahwa Tim Sukses melakukan partisipasi pada saat melakukan kegiatan-kegiatan kampanye, baik itu kegiatan
54
ibid
78
kampanye damai maupun kampanye social, karena kita dapat mengidentifikasi permasalahan terlebih dahulu karena tanpa memahami inti pemasalahan organisasi tidak akan dapat menyusun suatu program yang meyakinkan atau efektif atau yang berhasil menyampaikan tujuan-tujuan organisasi, seperti yang dikatakan Bapak Nanang Sukirman bahwa pada Kampanye Pilkada ini Tim Sukses melibatkan masyarakat dan tim relawan untuk melihat hasil kampanye Pemilu 2008 nantinya dan dijadikan landasan. Berhubungan dengan partisipasi bahwa Tim Sukses melakukan partisipasi sebelum kegiatan kampanye Pilkada tahun 2008, Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang juga menjelaskan dalam wawancara dengan peneliti pada hari kamis, tanggal 8 Mei 2008 melalui email. “Dengan datang langsung ke rumah-rumah warga di daerah Kabupaten Tangerang agar lebih dekat lagi dengan warga yang mendukung………………...”55
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui jelas bahwa Humas Tim Sukses memanfaatkan partisipasi untuk menemukan satu tujuan yaitu saling bisa menghargai, kerja sama, dan toleransi antara Tim Sukses dengan masyarakat Kabupaten Tangerang. Hal sama juga disampaikan oleh Bapak A.Kurtubi Suud selaku Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno
55
Hasil Wawancara dengan Bapak A. Zaki Iskandar Z, Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, 8 Mei 2008
79
Kabupaten Tangerang, wawancara pada hari senin, tanggal 12 Mei 2008 melalui telepon, mengatakan bahwa : “ Kegiatan-kegiatan kampanye yang kami lakukan dengan kerjasama dan saling menghargai satu-sama lain, kami melakukan kampanye social dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah, seperti tanah busung lapar dan banjir, kami secara langsung memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkannya. Tujuan kami agar lebih dekat dengan masyarakat.”56
Dalam melakukan partisipasi ini juga diakui oleh Bapak Deden Syuqron selaku Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, yaitu : “…………..meliput seluruh kegiatan kampanye, baik kampanye social dan kampanye damai, menyusun jadwal kegiatan kampanye, serta menjalin hubungan dengan masyarakat.”57
Dari penjelasan wawancara di atas dapat dilihat bahwa humas Tim Sukses melakukan teknik partisipasi yang dilakukan untuk menganalisa calon yang diusung dalam Kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang, yakni dengan melihat respon baik, buruk dari masyarakat bagi calon yang diusung serta yang akan menjadi ancaman bagi calon yang diusung. Mengenai hal di atas peneliti mengkroscek kebenarannya kepada masyarakat Kabupaten Tangerang apakah benar Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno mengajak masyarakat untuk andil pada acara kampanye Pilkada tahun 2008 ini. Bapak Rodi warga Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada hari minggu tanggal 31 Mei 2008 menjelaskan bahwa : 56
Hasil Wawancara dengan Bapak A. Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, 12 Mei 2008 57 Hasil Wawancara dengan Bapak Deden Syuqron Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, 26 Mei 2008
80
“Tidak, saya hanya sekedar melihat saja, tapi tidak diajak untuk menjadi panitia kegiatan kampanye yang mereka buat.” 58
Pernyataan senada yang dilontarkan oleh Ibu Ida warga Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada hari yang sama. “Tidak, karena saat itu mereka melakukan kampanye sosial ke daerah perumahan Gelam dengan memberikan bantuan kepada korban banjir. Dan saya sebagai korban jadi tidak ada warga yang diajak untuk jadi panitia.”59
Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa Tim Sukses melakukan kampanye hanya sekedar mengajak masyarakat untuk meramaikan acara kegiatan kampanye tetapi tidak melibatkan masyarakat untuk terlibat menjadi panitia pada acara kampanye Pilkada tahun 2008 ini. Pernyataan ini dibantah oleh Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang beliau mengatakan: “Pada kampanye pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang tahun 2008, kami mengajak masyarakat Kabupaten Tangerang untuk membantu acara kegiatan kampanye yang kami buat. Seperti pada acara kampanye yang kami mengundang artis-artis ibu kota di Lapangan Pasar Kemis, kami meminta ijin pada daerah setempat dan kami mengajak karang taruna di daerah Pasar kemis tersebut.”60
Hal senada dijelaskan oleh Bapak Deden Syuqron, mengenai kontribusi masyarakat terhadap kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Tim Sukses, yaitu: “Masyarakat yang terlibat hanyalah orang-orang yang penting di dalam organisasi wilayah tersebut. Kami hanya melibatkan RT, RW dan Lurah setempat saja, masyarakat lainnya hanyalah sekedar meramaikan saja.” 61 58
Hasil Wawancara dengan Bapak Rodi, warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, 29 Mei 2008 Hasil Wawancara dengan Ibu Ida, warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, 29 Mei 2008 60 Hasil Wawancara dengan Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi KampanyeTim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 12 Mei 2008 61 Hasil Wawancara dengan Bapak Deden Syuqron, Tim Relawan Pasanagn H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 26 Mei 2008 59
81
Dari hasil wawancara dengan Tim Sukses di atas dapat diketahui bahwa Divisi Humas tidak hanya bekerja sendiri dalam melakukan kegiatan kampanye namun dalam Pilkada ini Divisi Humas dibantu oleh Tim Relawan yang mempunyai tugas membuat pidato, meliput kegiatan kampanye, dan menyusun kegiatan kampanye Pilkada 2008 di Kabupaten Tangerang Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno. Dan tentunya dalam hal ini akan mempermudah Divisi Humas dalam melakukan tugasnya membuat suatu kegiatan yang mempunyai tujuan untuk saling menghargai dan toleransi. Namun, dalam hal ini Divisi Humas tetap mempunyai peran penting dalam menjalankan fungsinya sebagai humas. Serta dapat disimpulkan bahwa dalam kordinasi antara Tim Sukses dengan Tim Relawan hanya dengan memanfaatkan alat komunikasi dan juga mempunyai rapat rutin sedangakan kendala-kendala yang terjadi dalam kordinasi tersebut tidak ada.
4.2.2
Teknik Assosiasi
Teknik kedua adalah Teknik Assosiasi. Assosiasi adalah menyajikan isi pesan kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat. Namun, ada cara langkah awal untuk menyajikan isi kampanye biasa digunakan dalam menetapkan pesan, yaitu dengan kalimat yang sedang ramai dibicarakan ditengah masyarakat, yang akan menambah daya pengenalan tinggi (awareness).
82
Tapi jangan salah membuat pesan, karena akan berdampak negative yang menimbulkan bias assosiasi yang menyimpang dari yang telah direncanakan. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada narasumber di Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H. Rano Karno di Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa Tim Sukses melakukan teknik ke dua dari teknik kampanye dalam menetapkan isi kampanye yang realita, hal ini dijelaskan dari hasil wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang yang menjelaskan bahwa : “Ya tentu, kami membuat dengan tema “Bukan Janji Tapi Bukti”! Maksudnya adalah masyarakat sudah sering dijanjikan oleh calon-calon Pemerintahan, ya seperti Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati dan sebagainya pada saat mereka kampanye, tapi setelah dipilih mereka lupa pada masyarakat yang telah memilih mereka! Dan kami disini benar-benar pengen membuktikan pesan (visi dan misi) yang telah kami buat, sebelum terpilih dan saat nanti terpilih!”62
Mengenai alasannya tersebut di atas Bapak Nanang memberikan penjelasan secara detail mengenai visi-misi beserta contoh konkrit selama kegiatan kampanye Pilkada Bupati di Kabupaten Tangerang, yakni bahwa : “Penyampaian Visi dan Misi Program jika terpilih, yaitu seperti : Visi misi program pembangunannya diantaranya membangun semangat keimanan (spiritual) yang kondusif, membangun tata pemerintahan yang baik dan bersih dengan menerapkan kaidah-kaidah Good and Clean Governance serta Layanan Prima; meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang beriman, cerdas, dan produktif; meningkatkan daya beli dan daya saing masyarakat; membangun system kebijakan dan penegakan hokum (law inforcement) yang menciptakan rasa aman, ketertiban dan ketentraman dengan memperhatikan aspek keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan lingkungan; tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, serta 62
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang,4 Mei 2008
83
peran masyarakat di semua tahapan pembangunan merupakan kata kunci untuk mencapai masyarakat industri yang beriman, produktif dan sejahtera tersebut.”63
Dari hasil wawancara di atas jelas menggambarkan adanya isi pesan kampanye yang dilakukan oleh Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang baik itu dari tema yang dibuat sampai dengan visi-misi yang mereka janjikan dan akan membuktikannya kepada masyarakat Kabupaten Tangerang. Isi kampanye yang disampaikan dalam Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh humas Tim Sukses melalui kroscek yang dilakukan oleh peneliti kepada warga masyarakat yang masing-masing bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Tangerang menyatakan pesan bahwa yang disampaikan oleh Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang sudah dapat dikatakan berhasil. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Ida warga Pasar Kemis mengatakan sehubungan dengan pendapat beliau tentang pesan kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang : “Pesan-pesannya sangat menarik, bahwa mereka menyatakan mereka tidak hanya sekedar janji tapi akan membuktikan visi dan misi yang telah mereka buat.”64 Tentunya dalam menyampaikan pesan tersebut ada cara-cara penyampaian agar pesan-pesan tersebut sampai kepada khlayak atau public sasaran, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menjelaskan mengenai agar pesan itu sampai kepada public sasaran : 63
ibid Hasil Wawancara dengan Ibu Ida, Warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tanggal 29 Mei 2008 64
84
“Memanfaatkan media yang ada mulai dari radio dan media cetak, kami berikan juga pesan-pesan kampanye ketika mengadakan kegiatan kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang tahun 2008. Berbicara mengenai bagaiman cara menyajikan pesan tersebut ya jelas sebelum kami publikasikan pesan-pesan dalam Pilkada ini tentunya kami membuat persiapan terlebih dahulu, contohnya dengan menggunakan format pada tulisan pesan tersebut serta menggunakan nuansa dengan mengatur gambar calon bupati sesuai dengan pesan yang disampaikan, dan juga dengan pengulangan yaitu dengan penayangan iklan yang sering dengan menampilkan Calon Bupati beserta pesan-pesan dalam kampanye Pilkada. “65 Hal yang senada juga disampaikan oleh Bapak A. Kurtubi Suud, selaku Ketua Divisi Kampanye mengenai agar pesan sampai kepada public sasaran dalam kampanye Pilkada di Kabupaten Tangerang : “Selalu ada dalam setiap kampanye, dan kita mempublikasikan pesan-pesan tersebut di tayangkan iklan televisi, di pamphlet, poster-poster yang kita sebar diseluruh wilayah Kabupaten Tangerang, kaos, kalender dan kita juga mengerjakan kampanye direct selling yaitu secara langsung datang kemasyarakat dengan menyampaikan pesan-pesan tersebut.”66 Bapak Rody warga yang bertempat tinggal di Perumahan Bemis Pasar Kemis Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa : “Pesannya menarik, karena mereka tidak terlalu mengumbar janji di mediamedia (TV dan Koran). Mereka hanya memasang spanduk, kalender dan kaos hanya bertuliskan “Bukan Janji Tapi Bukti”, dengan pesan seperti itu sangat bermakna, simple tapi pasti..”67 Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pesan yang disampaikan oleh Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Pilkada tahun 2008 ini mengenai pesan yang disampaikan agar melekat pada masyarakat atau paling tidak
65
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, 4 Mei 2008. 66 Hasil Wawancara dengan Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 12 Mei 2008 67 Hasil Wawancara dengan Bapak Rodi, warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, 29 Mei 2008
85
masyarakat mengetahui pesan tersebut. Masing-masing narasumber dari pihak Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa pesan harus terus ada dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik itu acara partai maupun acara kegiatan kampanye pada Pilkada dan memanfaatkan media yang ada baik cetak maupun elektronik, serta dapat digambarkan juga dari hasil wawancara peneliti dengan Ketua Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang bahwa pesan tersebut tidak lantas disampaikan begitu saja dengan menggunakan atau pesan disajikan dengan menggunakan format, nuansa, konteks, waktu serta pengulangan.
4.2.3
Teknik Integratif
Selanjutnya Teknik Integratif. Dimana kampanye tidak akan berjalan tanpa adanya Pimpinan yang terjun langsung ke masyarakat dengan memberikan sambutan pada kampanye Pilkada 2008 yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Seperti yang dikatakan oelh Rosady Ruslan dalam bukunya bahwa untuk menyatukan diri (komunikator) dengan khalayak secara komunikatif dengan ucapan, kata-kata :kita, kami, Ada sekalian atau untuk Anda, dan sebagainya. Untuk menyatukan diri dengan khalayak dalam kampanye Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati melakukan pidato di depan khalayak pendukung pada saat kampanye Pilkada Bupati tahun 2008. dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai hal ini, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media
86
Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa : “Iya tentu pada saat kampanye Bapak Ismet Iskandar (Cabup) dan Bapak Rano Karno (Cawabup) menyampaikan pidato kepada masyarakat tentang visi-misi untuk majunya Kabupaten Tangerang dan mengajak masyarakat untuk bersamasama membangun Kabupaten Tangerang.”68 Berkaitan dengan pidato tersebut di atas beliau juga memberikan contoh pada wawancara yang dilakukan peneliti di kantor Partai Golkar di Cikokol Tangerang. ” Saudara-saudara ku sekalian kita masyarakat Kabupaten Tangerang telah menunjukkan kemakmuran, kemajuan, dan akhlak lukarimah serta membangun semangat kerja. Pada tahun 1997 perekonomian Indonesia hancur, tetapi orang lain bisa maju kenapa diri kita tidak? Kalau kita gotong royong insya Allah visi dan misi ini bisa tercapai mendukung Pak H.Ismet dan Pak. H Rano.”69 Berdasarkan kroscek peneliti ke salah satu warga masyarakat Kabupaten Tangerang bahwa apakah benar Calon Bupati Kabupaten Tangerang pernah melakukan pidato untuk menyampaikan pesan bertujuan untuk menyatukan diri dengan khalayak, yakni peneliti wawancara dengan salah satu warga bertempat tinggal di Bermis Pasar Kemis Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa : ” Iya, pada saat kegiatan tersebut Calon Bupati (Ismet Iskandar) dan Calon Wakil Bupati (Rano Karno), pesan yang disampaikan mereka mengajak warga untuk saling mendukung pembangunan di Kabupaten Tangerang untuk lebih baik lagi. Dan Rano Karno menyampaikan akan berusaha untuk membangun pendidikan yang lebih bagus lagi untuk warga Kabupaten Tangerang. “70
68
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang,4 Mei 2008 69 ibid 70 Hasil Wawancara dengan Bapak Rodi, Warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, 29 Mei 2008
87
Senada dengan salah satu warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang lainnya, yaitu Ibu Ida pada saat dimintai keterangan oleh peneliti mengenai ini juga mengatakan bahwa: “Pernah, pesannya adalah mereka akan berjanji untuk memperbaiki jalan-jalan yang telah rusak dan memperbaiki pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Tangerang agar gratis bagi warga yang tidak mampu.” 71 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara dengan warga masyarakat yang bertempat masing-masing di wilayah Pasar Kemis Kabupaten Tangerang dapat dikatakan bahwa memang benar yang dikatakan oleh Ketua Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang bahwa pada kampanye ini mereka melakukan pidato bertujuan untuk lebih dekat dengan masyarakat yang mendukung. Berkaitan dengan teknik integrative yang mengandung arti makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan untuk kepentingan dirinya atau organisasi atau bukan untuk mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil manfaat secara bersama, demi untuk kepentingan bersama. Peneliti juga menanyakan hal tersebut kepada Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, Bapak Nanang Sukirman, beliau menerangkan bahwa : “Tujuan kami adalah dengan melakukan pidato di depan masyarakat umum yang mendukung kegiatan kami adalah biar kami lebih dekat dengan masyarakat dan kami dapat menyampaikan visi dan misi kami dengan komunikatif.” 72
71
Hasil Wawancara dengan Ibu Ida, Warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, 29 Mei 2008 Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, 4 Mei 2008 72
88
Hal yang sama disampaikan oleh Bapak A.Kurtubi Suud, selaku Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang bahwa: “Untuk pendekatan kependuduk, kami memberikan informasi lebih jelas dan rinci melalui pidato kepada masyarakat yang mendukung, dan dengan pidato kami lebih dekat dengan masyarakat. Kami tidak ingin pihak kami (komunikator) mengambil keuntungan sepihak tapi demi untuk kepentingan bersama.”73 Dari hasil wawancara di atas dapat dikaji bahwa Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Kampanye Pilkada 2008 ini saat melakukan kegiatan kampanye melakukan pendekatan kepada public sasarannya, hal ini bertujuan untuk menyatukan diri kepada khalayaknya dari Kampanye Pilkada 2008 ini. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan dengan melakukan pidato pada saat kegiatan kampanye dengan menyampaikan visi-misi mereka di hadapan public sasarannya. Selanjutnya pidato dilakukan setiap melakukan kegiatan kampanye, baik itu kampanye damai, kampanye social maupun kampanye direct selling. Hal ini dikuatkan atas pernyataan salah satu warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, yaitu: “………….mereka datang ke lingkungan rumah saya (direct selling) dan menyampikan pidato bahwa mereka akan berjanji untuk memperbaiki jalan-jalan yang telah rusak dan memperbaiki pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Tangerang agar gratis bagi warga yang tidak mampu.” 74
73
Hasil Wawancara dengan Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 12 Mei 2008 74 Hasil Wawancara dengan Ibu Ida Anggraeni, Warga Perumahan Gelam Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tanggal 29 Mei 2008
89
Begitu juga hasil wawancara peneliti dengan Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang yang mengatakan bahwa: “Kami membuat kegiatan pergelaran musik yang mendatangan artis-artis pendukung, maksudnya adalah agar lebih dekat antara Cabup-Cawabup dengan masyarakat dengan komunikasi yang interaktif………….” 75 Beliau juga menambahkan mengenai menyatukan diri dengan khalayak yang dilakukan pada saat Kampanye Pilkada tahun 2008 ini pada peneliti yakni bahwa: “………Pidato tersebut berisi agar masyarakat tidak salah pilih Pimpinan dan mengajarkan cara mencoblos yang benar pada Pemilu nantinya.” 76 Seperti hasil wawancara di atas bahwa public sasaran Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang adalah semua yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Dengan menyampaikan pidato pada saat kegiatan kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang tidak hanya mengambil keuntungan sepihak tetapi demi kepentingan bersama.
4.2.4
Teknik Ganjaran
Selanjutnya teknik keempat adalah Teknik Ganjaran. Dimana ganjaran juga adalah hal yang penting juga dilakukan dalam suatu kampanye karena jika tidak ada ganjaran maka tidak akan ada suatu kegiatan atau program kampanye yang akan dilakukan begitu juga dengan Kampanye Pilkada di Kabupaten 75
Hasil Wawancara dengan Bapak Deden Syuqron, Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, 26 Mei 2008 76 ibid
90
Tangerang tahun 2008. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rosady Ruslan bahwa ganjaran bermaksud untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan sesuatu dengan “iming-iming hadiah”, dan lain-lain sebagainya. Ganjaran yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno sangat beragam hal ini diketahui oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang beliau mengatakan bahwa: “Dengan melakukan kegiatan-kegiatan kampanye, seperti melakukan kampanye dengan mengundang artis-artis ibu kota seperti Mandra, Inul, Dewi Persik, dll, pada acara tersebut kami juga membagi-bagikan Kaos, Gantungan kunci, Kalender dan Stiker kepada masyarakat yang terlibat pada acara tersebut.” 77 Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang mengenai “iming-iming hadiah”, bahwa: “Kami melakukan kegiatan yang dapat menghibur masyarakat Kabupaten Tangerang semuanya. Kami melakukan kampanye damai dengan mengundang artis-artis ibu kota dan membagikan hadiah tanda terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung kami, yaitu berupa kaos, kalender, stiker, dll.”78 Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam kampanye Pilkada tahun 2008 Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno memberikan hadiah kepada masyarakat pada saat melakukan
77
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang,4 Mei 2008 78 Hasil Wawancara dengan Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang,tanggal 12 Mei 2008
91
program-program kampanyenya. Baik itu kampanye damai maupun kampanye social. Didalam penelitian ini peneliti juga menanyakan mengenai apakah maksudnya memberikan hadiah kepada masyarakat, mengenai hal ini Bapak Nanang Sukirman selaku Ketua Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menjawab bahwa: “Maksud kami adalah kami memberikan hadiah tanda terima kasih kepada masyarakat karena telah mendukung kegiatan kampanye kami. “ 79
Hal senada dikatakan oleh Bapak A.Kurtubi Suud selaku Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang mengenai maksud memberikan hadiah kepada masyarakat
“Kami ingin memberikan tanda terima kasih kepada masyarakat sudah ingin membantu dan mendukung kegiatan kampanye Pilkada kami. Dan tidak ada maksud lain, selain tanda terima kasih.” 80 Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa teknik ganjaran yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam melakukan kegiatan kampanye Pilkada tahun 2008 hanya berupa benefit, yaitu manfaat yang dapat digunakan oleh masyarakat atas hadiah yang diberikan, hal ini diketahui peneliti dari hasil wawancara dengan Ketua Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang “Kami memberikan hadiah tersebut untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Yang kami berikankan berupa kaos, gantungan kunci, kalender dan 79
op.cit Hasil Wawancara dengan Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 12 Mei 2008 80
92
stiker, hadiah tersebut bisa mereka pakai. Tidak ada suatu ancaman buat masyarakat, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan.” 81 Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Tim Sukses Pasangan
H.Ismet
Iskandar
dan
H.Rano
Karno
Kabupaten
Tangerang
menggunakan teknik ganjaran hanya digunakan untuk manfaat, dan masyarakat dapat menggunakan hadiah yang telah diberikan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Untuk meyakinkan, peneliti menanyakan hal tersebut kepada warga Kabupaten Pasar Kemis, yakin Ibu Ida mengenai hadiah yang mereka terima dari Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang “Tidak ada ancaman dari Tim Sukses terhadap saya ketika mereka memberikan saya kalender, baik kalender meja dan kalender tembok. Yang sekarang saya pajang di ruang di TV rumah saya.” 82 Hal senada dijawab oleh Bapak Rodi, warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, yang menerima kenang-kenangan dari Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang “Saya mendapatkan stiker, yang saya tempel di depan rumah saya. Saya diberikan pada saat saya datang kegiatan kampanye yang dilakukan di Lapangan Nasa Pasar Kemis dan saya tidak diberi ancaman apapun.” 83 Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan warga Pasar Kemis Kabupaten Tangerang dapat diketahui bahwa dalam Kampanye Pilkada pada tahun 2008 ini Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang melakukan teknik ganjaran tapi berupa
81
op.cit Hasil Wawancara dengan Ibu Ida Anggraeni, Warga Perumahan Gelam Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tanggal 29 Mei 2008 83 Hasil Wawancara dengan Bapak Rodi, Warga Perumahan Bermis Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tanggal 29 Mei 2008 82
93
benefit yaitu memberikan hadiah kepada masyarakat untuk bisa dimanfaatkan kegunaannya bukan berupa suatu ancaman yang dapat menakutkan masyarakat.
4.2.5
Teknik Penataan Patung ES
Setelah mengetahui teknik ganjaran, maka teknik selanjutnya yaitu teknik yang kelima dari teknik-teknik kampanye yang dibuat oleh Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kiat dan Strategi Kampanye Pablic Relations adalah teknik penataan patung es. Tahap ini juga sangat menentukan keberhasilan untuk menarik perhatian dari public sasaran dari Kampanye Pilkada tahun 2008 yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Teknik penataan patung es adalah upaya menyampaikan pesan suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan dan sebagainya. Mengenai tahap kelima yakni teknik penataan patung es adalah menyampaikan
pesan
kampanye
yang
disampaikan
oleh
Ketua
Divisi
Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Kampanye Pilkada yang menarik perhatian dengan warna, tulisan yang enak dilihat, didengar dan dibaca, dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti di Kantor Golkar, Cikokol Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa “Ya tentu, saya menuliskan dengan ucapan “Bukan Janji, Tapi Bukti!” yang berada diatas foto pasangan Cabup-Cawabup Kabupaten Tangerang dengan warna ungu yang sangat menarik perhatian masyarakat.”84 84
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 4 Mei 2008
94
Dari hasil wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman di atas menunjukan bahwa pesan tersebut tidak hanya sengaja dibuat tetapi pesan tersebut mempunyai makna dan yang perlu diketahui bahwa pesan tersebut dibuat sesuai dengan realitas kehidupan di Kabupaten Tangerang yakni mengenai janji-janji Pemerintah kepada masyarakatnya. Pernyataan yang tidak jauh berbeda dari Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang mengenai pesan yang disampaikan yakni bahwa “Kami menuliskan kalimat “Bukan Bukti, Tapi Janji!” yang kami tulis diatas foto Cabup&Cawabup. Kami memang sengaja menulis dengan kalimat yang sederhana tapi bermakna, masyarakat sudang kenyang dengan janji-janji yang Pemerintah tawarkan, tapi kami disini tidak hanya janji atau omong doang, kami akan menepati janji tersebut dan membuktikannya kepada masyarakat. Kami membuat dengan warna ungu yaitu warna favorite Cabup yaitu Bapak H.Ismet Iskandar dan warna tersebut sangat menarik untuk dilihat oleh masyarakat.” 85 Hasil wawancara di atas dapat dikaji bahwa pesan yang diangkat atau diberikan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang untuk sasaran public yakni semua warga Kabupaten 85
Hasil Wawancara dengan Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 12 Mei 2008
95
Tangerang adalah pesan-pesan yang bertujuan untuk mendapat tanggapan baik atau respon yang positif dari masyarakat sehingga masyarakat dapat memilih calon yang di usung oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Pesan yang disampaikan dalam Kampanye Pilkada tahun 2008 memang terbukti kebenarannya, karena dalam hal ini peneliti datang langsung untuk menanyakan warga masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang yaitu Bapak Rodi mengenai pesan-pesan yang disampaikan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Pilkada tahun 2008 bahwa “Pesan-pesannya sangat menarik, bahwa mereka menyatakan mereka tidak hanya sekedar janji tapi akan membuktikan visi dan misi yang telah mereka buat.” 86 Senada dengan tanggapan Ibu Ida, yang juga salah satu warga Kabupaten Tangerang mengenai tanggapannya terhadap pesan yang disampaikan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Pilkada tahun 2008 ini kepada peneliti bahwa “Pesannya menarik, karena mereka tidak terlalu mengumbar janji di mediamedia (TV dan Koran). Mereka hanya memasang spanduk, kalender dan kaos hanya bertuliskan “Bukan Janji Tapi Bukti”, dengan pesan seperti itu sangat bermakna, simple tapi pasti.” 87 Dari tanggapan warga tersebut yang mewakili warga Kabupaten Tangerang bahwa pesan-pesan yang disampaikan oleh Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang sangat 86
Hasil Wawancara dengan Bapak Rodi, Warga Perumahan Bermis Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tanggal 29 Mei 2008 87 Hasil Wawancara dengan Ibu Ida Anggraeni Perumahan Gelam Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, 29 Mei 2008
96
menarik perhatian karena pesan-pesannya simple tapi bermakna dan dapat disimpulkan bahwa pesan-pesan tersebut berhasil karena menarik perhatian warga masyarakat Kabupaten Tangerang. Selain tanggapan dari warga Kabupaten Tangerang mengenai pesan-pesan yang disampaikan dalam Kampanye Pilkada oleh Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, peneliti juga menanyakannya kepada Bapak Deden Syuqron selaku Tim Relawan dari Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menjelaskan tanggapannya bahwa “Tulisan tersebut sangat sederhana, singkat, padat dan jelas. Sangat menarik, karena meraka telah meyakinkan kepada warga bahwa mereka tidak hanya sekedar janji kepada masyarakat tetapi mereka akan membuktikannya. Walupun ada beberapa warga yang mengkritik “wah pesannya paling cuma omong doang!” tapi menurut kami ini suatu tantangan bagi kami, kami akan membuktikan visi-misi yang telah kami sampaikan ke masyarakat Kabupaten Tangerang.” 88 Dari tanggapan Bapak Deden Syuqron sebagai Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno dapat disimpulkan bahwa pesan yang diangkat berhasil menarik perhatian masyarakat. Menurut Bapak Deden Syuqron ada beberapa masyarakat yang mengkritik pesan-pesan Kampanye Pilkada yang dibuat oleh Divisi Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang sehingga menurut beliau hal ini dapat dikatakan berhasil dikarenakan beberapa masyarakat merespon pesan tersebut dengan mengkritik pesan-pesan yang disampaikan dalam Kampanye Pilkada di Kabupaten Tangerang. 88
Hasil Wawancara dengan Bapak Deden Syuqron, Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 26 Mei 2008
97
Selanjutnya Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menjelaskan perlengkapan yang digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan Kampanye Pilkada 2008 di Kabupaten Tangerang yaitu “Kami mempunyai kaos, kalender, gantungan kunci, stiker, spanduk, flamflet, yang bergambar foto pasangan Cabup-Cawabup (H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno) Kabupaten Tangerang, yang berwarna ungu dengan tulisan diatas foto mereka “Bukan Janji, Tapi Bukti” dari situlah kami memanfaatkan untuk menyampaikan pesan dalam kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang tahun 2008 ini dengan singkat, padat dan jelas.” 89 Bapak A.Kurtubi Suud selaku Ketua Divisi Kampanye juga berpendapat sama mengenai perlengkapan pendukung yang dipakai dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye. “Sarana pendukungnya adalah kaos, kalender, gantungan kunci, stiker, spanduk, flamflet yang memasang foto H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno selaku Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Tangerang tahun 2008 dengan nuansa warna ungu dan bertuliskan isi pesan kampanye yaitu “Bukan Janji Tapi Bukti”, yang kami bagikan ke masyarakat Kabupaten Tangerang secara gratis pada saat kegiatan kampanye.” 90 Dalam hal perlengkapan pendukung yang digunakan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang peneliti juga menanyakan kepada Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang bahwa “Kami memberikan berupa kaos, kalender, gantungan tas, sertifikat. Yang bergambarkan foto Ismet Iskandar dan Rano Karno dan bertuliskan “Bukan Janji Tapi Bukti”. 91 89
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 4 Mei 2008 90 Hasil Wawancara dengan Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 12 Mei 2008 91 Hasil Wawancara dengan Bapak Deden Syuqron, Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 26 Mei 2008
98
Dari hasil wawancara di atas menggambarkan bahwa Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam menyampaikan pesan-pesan pada Kampanye Pilkada menggunakan perlengkapan pendukung yang dimilikinya dengan memberikan kepada public sasaran yaitu hanya wilayah Kabupaten Tangerang saja. Mengenai hal tersebut di atas peneliti mengkroscek kebenarannya kepada Ketua Tim Sukses Bapak A. Zaki Iskandar Z apakah benar pesan disampaikan tidak hanya disampaikan lewat media massa akan tetapi pesan juga dapat disampaikan pada setiap kegiatan kampanye, Bapak A. Zaki Iskandar Z sebagai Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno menjelaskan bahwa “Perlengkapan pendukung kami adalah kaos, gantungan kunci, kalender, dll yang kami bagikan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang. Yang ada gambar foto Cabup-Cawabup Kabupaten Tangerang (H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno) dengan bertuliskan isi pesan yang kami buat yaitu “Bukan Janji Tapi Bukti”, dengan warna ungu. Yang kami bagikan secara gratis pada acara kegiatan kampanye.”92
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pesan-pesan kampanye memang disampaikan pada saat Kampanye Pilkada dilakukan karena hal ini dikuatkan berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak A. Zaki Iskandar Z selaku Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang.
92
Hasil Wawancara dengan Bapak A.Zaki Iskandar Z, Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 8 Mei 2008
99
4.2.6
Teknik Memperoleh Empati
Teknik keenam adalah cara memperoleh empati dimana empati adalah teknik berkampanye dalam menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut merasakan dan peduli kondisi pihak komunikan. Berkaitan dengan memperoleh empati tentunya dalam teknik kampanye Pilkada juga diperlukan peduli dan merasakan kondisi masyarakat sekarang ini dengan melakukan program-program Kampanye Pilkada yang dilakkukan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang pada tahun 2008 ini. Seperti yang dikatakan oleh Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang kepada peneliti bahwa “…….kami melakukan kegiatan social seperti memberibantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah banjir dan bagi masyarakat yang terkena busung lapar.” 93 Senada dengan Ketua Divisi Kampanye Bapak A. Kurtubi Suud yang mengatakan bahwa “Kita melakukan kegiatan social dengan memberikan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang yang tertimpa musibah seperti banji kami memberikan bantuan sembako, selimut dan tenda2 untuk warga menginap.” 94
93
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang,tanggal 4 Mei 2008 94 Hasil Wawancara dengan Bapak A.Kurtubi Suud, Ketua Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet dan H.Rano Karno, tanggal 12 Mei 2008
100
Dari hasil wawancara di atas dapat dikaji bahwa Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang berempati kepada warga Kabupaten Tangerang dengan membantu dan memberikan bantuan kepada warga yang tertimpa musibah dan membutuhkannya. Mengenai hal tersebut di atas peneliti mengkroscek kebenarannya kepada warga Kabupaten Tangerang apakah benar Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang memberikan bantuan social kepada masyarakat Kabupaten Tangerang, Bapak Rodi warga Perumahan Bermis Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa “Saya pernah mendengar bahwa Pasangan Ismet dan Rano memberikan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang yang terkena musibah seperti pada saat banjir di daerah Pasar Kemis, berupa sembako dan uang.” 95 Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Ibu Ida warga Gelam Pasar Kemis juga mengatakan sehubungan dengan Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang “Saya merasakan, karena saya mendapatkan bantuan social tersebut saat rumah saya terkena banjir, yaitu berupa beras, mie instant, susu dan selimut.” 96 Dari tanggapan warga tersebut yang mewakili warga Kabupaten Tangerang bahwa Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang benar-benar memberikan bantuan social kepada warga Kabupaten Tangerang yang terkena musibah salah satunya musibah banjir di Perumahan Gelam Pasar Kemis Kabupaten Tangerang.
95
Hasil Wawancara dengan Bapak Rodi, Warga Perumahan Bermis Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tanggal 29 Mei 2008 96 Hasil Wawancara dengan Ibu Ida Anggraeni, Warga Perumahan Gelam Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tanggal 29 Mei 2008
101
Selain tanggapan dari warga Kabupaten Tangerang mengenai teknik memperoleh empati warga yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Kampanye Pilkada tahun 2008 ini, peneliti juga menanyakan kepada Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menjelaskan tanggapannya bahwa “Sangat berempati kepada warga Kabupaten Tangerang yang tertimpa musibah, kami melakukan dalam kegiatan kampanye social. Sebagai contoh kami terjun langsung disaat Perumahan Gelam di Pasar Kemis Kabupaten Tangerang banjir, kami (Tim Sukses, Tim Relawan, Cabup&Cawabup) terjun langsung untuk memberikan bantuan kepada warga Kabupaten Tangerang, yaitu berupa sembako, selimut dan tenda2 untuk warga menginap.” 97 Dari tanggapan Bapak Deden Syuqron sebagai Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dapat disimpulkan bahwa Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Kampanye Pilkada tahun 2008 mereka menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut merasakan dan peduli situasi atau kondisi pihak komunikan.
4.2.7
Teknik Paksaan
Selanjutnya teknik terakhir dari teknik kampanye yang penting untuk ditanyakan dalam teknik kampanye adalah Teknik Paksaan. Dimana paksaan adalah dalam kegiatan kampanye lebih menekankan suatu paksaan yang dapat
97
Hasil Wawancara dengan Bapak Deden Syuqron, Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 26 Mei 2008
102
menimbulkan rasa ketakutakan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau ikut kegiatan kampanye tersebut melalui suatu ancaman tertentu. Terkait dengan teknik paksaan memang harus ditanyakan didalam kegiatan kampanye pada Pilkada Kabupaten Tangerang tahun 2008, peneliti menanyakan melalui wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman selaku Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa “Kami tidak memaksa masyarakat harus memilih pasangan Ismet Iskandar dan Rano Karno sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tangerang Tahun 2008-2013. Pada saat kampanye kami berusaha membuktikan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Tangerang dan kami akan membuktikannya bukan hanya sekedar janji saja.” 98 Dari hasil wawancara ini jelas menggambarkan bahwa di dalam kegiatan Kampanye Pilkada Kabupaten Tangerang tahun 2008, Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno tidak melakukan paksaan kepada warga untuk memilih mereka dengan Jujur dan Adil (Jurdil) dan Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (LUBER). Mengenai hal tersebut di atas peneliti mengkroscek kebenarannya kepada masyarakat Kabupaten Tangerang apakah benar Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang tidak memaksa warga Kabupaten Tangerang untuk memilih H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tangerang. Bapak Rodi sebagai warga Perumahan Bermis Pasar Kemis Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa
98
Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Sukirman, Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang tanggal 4 Mei 2008
103
“Mereka tidak melakukan serangan fajar yaitu dengan memberikan uang untuk memilih mereka, saya benar-benar tidak dipaksa untuk memilih mereka. Ini sesuai pilihan saya.” 99 Ibu Ida warga yang bertempat tinggal di Perumahan Gelam Pasar Kemis Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa “Saya tidak dipaksa tuh. Untuk mengikuti kegiatannyapun mereka tidak memaksa saya. Ini keinginan saya untuk mendukung mereka (H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno), mereka baik dan sangat perhatian sama warga Kabupaten Tangerang.”100 Dari tanggapan warga tersebut yang mewakili warga Kabupaten Tangerang bahwa Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam melakukan kegiatan kampanye tidak melakukan paksaan kepada warga untuk medukung dan mengikuti kegiatan mereka. Selain tanggapam dari warga Kabupaten Tangerang mengenai paksaan dalam Kampanye Pilkada, peneliti juga menanyakannya kepada Bapak Deden Syuqron Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menjelaskan tanggapannya bahwa “Kami tidak pernah memaksa, kami hanya berusaha untuk menghibur warga dengan mengadakan kegiatan kampanye mengundang artis-artis Ibu Kota, jika warga pengen datang ya silakan kami tidak memaksa dan pada saat Pemilu pun kami tidak memaksa warga harus memilih Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno itu harus sesuai dengan pilihan hati mereka.” 101 Dari tanggapan Bapak Deden Syuqron sebagai Tim Relawan dapat disimpulkan bahwa Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang tidak memaksa warga Kabupaten Tangerang untuk memilih
99
Hasil Wawancara dengan Bapak Rodi, Warga Perumahan Bermis Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tanggal 29 Mei 2008 100 Hasil Wawancara dengan Ibu Ida Anggraeni, Warga Perumahan Gelam Pasar Kemis Kabupaten Tangerang,tanggal 29 Mei 2008 101 Hasil Wawancara dengan Bapak Deden syuqron, Tim Relawan Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 26 Mei 2008
104
dan mengikuti kegiatan mereka. Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno hanya ingin menghibur warga Kabupaten Tangerang saja. Mengenai hal tersebut di atas peneliti mengkroscek kebenarannya kepada Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang apakah benar di dalam kegiatan Kampanye Pilkada tidak ada paksaan kepada warga Kabupaten Tangerang, Bapak A. Zaki Iskandar sebagai Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno menjelaskan bahwa “Tidak ada paksaan bagi warga Kabupaten Tangerang untuk ikut serta dalam kegiatan kampanye Pilkada yang kami buat dan di dalam kegiatan kampanye pun kami tidak memaksa warga untuk memilih pasangan yang kami usung pada Pemilu tahun 2008 ini. Jadi kami terserah kepada warga mau mendukung kami atau tidak.” 102 Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa di dalam kegiatan Kampanye Pilkada Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dilakukan secara Jujur dan Adil dan tidak ada paksaan karena hal ini dikuatkan berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak A. Zaki Iskandar selaku Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang.
4.3 Pembahasan Pada sub berikut ini peneliti masuk pada teknik berikutnya yakni pembahasan. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini mengacu pada teori Rosady Ruslan mengenai teknik kampanye humas dimana melalui 7 teknik yang harus dilakukan oleh seorang humas yakni partisipasi, asosiasi, integrative, 102
Hasil Wawancara dengan Bapak A. Zaki Iskandar Z, Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, tanggal 8 Mei 2008
105
ganjaran, penataan patung es, memperoleh empati dan paksaan yang menurut peneliti penting untuk diterapkan didalam teknik Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang untuk menjamin kesuksesan Kampanye Pilkada dan program-program yang dijalankan. Dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan oleh peneliti kepada sejumlah narasumber baik dari pihak yang ada dalam Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang yaitu Bapak Nanang Sukirman selaku Kepala Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, Bapak Kurtubi Suud selaku Kepala Divisi Kampanye Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, Bapak A.Zaki Iskandar selaku Ketua Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dan juga pihak dari luar Tim Sukses yang masih ada kaitannya dengan Pasangan Cabup/Cawabup-Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang yakni Bapak Eka selaku Penyiar Radio Emc Kabupaten Tangerang perwakilan media yang mendukung kampanye H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang, Bapak Deden Syuqron selaku Tim Relawan Pasangan Cabup/Cawabup-Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang serta beberapa nara sumber dari pihak luar yang tidak ada kaitanya dengan Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang yaitu beberapa warga masyarakat yang masing-masing bertempat tinggal di Kabupaten Tangerang
106
(Pasar Kemis) karena dalam hal ini peneliti bertujuan untuk mengetahui kebenaran dari teknik Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Selain itu juga untuk memperkuat argument dalam riset kali ini maka peneliti melibatkan data sekunder seperti Pidato Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dan adanya dokumentasidokumentasi organisasi untuk mendukung teknik Kampanye Pilkada yang ada dilampiran. Untuk itu, berkaitan dengan teknik kampanye tersebut peneliti akan menjabarkan secara menyeluruh pembahasan mengenai teknik Kampanye Pilkada pada tahun 2008 yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang yang mengacu pada teori Rosady Ruslan melalui 7 teknik kampanye, yakni seperti berikut : 1. Partisipasi Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengacu pada data primer yang berupa wawancara dari sejumlah narasumber baik dari narasumber internal Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang maupun dari narasumber eksternal dapat diketahui bahwa Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Kabupaten Tangerang melakukan pendekatan terlebih dahulu ke masyarakat Kabupaten Tangerang
107
sebelum melakukan semua teknik-teknik kampanye pada Pilkada di Kabupaten Tangerang pada tahun 2008. Dalam menganalisa Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang tidak hanya bekerja sendiri. Namun, dari hasil wawancara yang didapat oleh peneliti Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations dalam Kampanye Pilkada dibantu oleh Tim Relawan yakni terkait dengan hal Kampanye Pemilu 2008 dan hal lainnya yang juga dapat membantu dalam melaksanakan teknik-teknik kampanye. Dari hasil wawancara tersebut yang dilakukan oleh dapat dikaji oleh peneliti bahwa Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menggunakan partisipasi yaitu dengan mengajak masyarakat untuk mendukung Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno dengan acara-acara Kampanye Terbuka. Semakin banyak masyarakat yang mendukung Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno kemungkinan besar pasangan ini akan menang dalam Pemilu, karena partisipasi masyarakatlah yang dapat mendukung jalannya kegiatan kampanye Pemilu Kabupaten Tangerang 2008. Kegiatan kampanye Pemilu Kabupaten Tangerang tidak melibatkan masyarakat dalam kepanitiaan tetapi ada perwakilan dari masyarakat yang tergabung dalam kepanitiaan kegiatan kampanye yaitu Tim Relawan. Tim Relawan adalah tim perwakilan dari masyarakat yang mendukung pasangan kandidat pemilu.
108
2. Assosiasi Assosiasi yang dilakukan oleh Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Kampanye Pilkada pada tahun 2008 adalah dengan menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat. Berdasarkan pengamatan peneliti, dapat diketahui oleh peneliti bahwa teknik yang mengacu pada isi kampanye yang dijelaskan oleh Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang mengangkat permasalahan yang ada di Kabupaten Tangerang yakni tentang janji-janji pejabat ke masyarakat tetapi tidak ada buktinya. Maka Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang mengangkat tema “Bukan Janji Tapi Bukti”! Mereka akan membuktikan visi-misi mereka yang mereka katakan pada saat kampanye. Visimisi tentang pendidikan, pemerintahan, kesehatan, keamanan, pekerjaan dan lain sebagainya. Menyangkut mengenai hal ini peneliti menanyakannya dengan beberapa warga Kabupaten Tangerang, dari hasil wawancara beberapa warga tersebut mereka mengakui bahwa mereka sering melihat penampilan calon Bupati Kabupaten Tangerang melalui spanduk, stiker, poster, dan pamflet serta dalam kegiatan acara. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa warga tersebut dapat diketahui bahwa isi kampanye yang dibuat oleh Divisi
109
Komunikasi, Publikasi dan Media Relations sampai ke masyarakat Kabupaten Tangerang. 3. Integratif Pembahasan berikutnya adalah mengenai integratif, dimana menurut Rosady Ruslan bahwa integratif adalah menyatukan diri kepada khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata: kita, kami, Anda sekalian atau untuk Anda, dsb. Berlaku juga pada Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang haruslah menggalang dukungan dari publik sebanyakbanyaknya guna memperoleh kemenangan dalam Kampanye Pilkada pada tahun 2008 ini. Dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Nanang Sukirman selaku Ketua
Divisi
Komunikasi,
Publikasi
dan
Media
Relations
Pasangan
Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang bahwa untuk menarik simpati warga dan mendapat dukungan warga Kabupaten Tangerang kami melakukan pidato dalam Kegiatan Kampanye Pilkada pada tahun 2008 ini, dihadapan masyarakat dengan mengajak masyarakat secara komunikatif dan bermanfaat untuk lebih dekat lagi dengan masyarakat dengan tidak mementingan kepentingan dirinya ataupun organisasi saja. 4. Ganjaran Teknik
ganjaran
yang
dilakukan
oleh
Tim
Sukses
Pasangan
Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang pada Kampanye pada tahun 2008 hanya ingin memberikan hadiah berupa tanda terima
110
kasih sudah ingin meramaikan acara Kampanye Pilkada Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang tahun 2008. Hadiah tersebut untuk dapat dimanfaatkan oleh warga Kabupaten Tangerang, bukan berupa suatu ancaman yang membuat warga takut terhadap kampanye Pilkada tahun 2008 ini. Hadiah berupa stiker, kaos, gantungan kunci, kalender dan lain-lain. Terkait dengan teknik ganjaran, peneliti menanyakan kebenarannya kepada warga Kabupaten Tangerang melalui wawancara yakni bahwa mereka tidak dipaksa atau diancam untuk memilih pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno untuk menjadi Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tangerang tahun 2008-2013. Mereka dikasih hadiah tersebut sebagai ucapan terima kasih bukan berupa ancaman. Melainkan Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menyuruh warga Kabupaten Tangerang untuk memilih sesuai dengan hati nurani. 5. Penataan Patung Es Pembahasan berikutnya adalah pembahasan mengenai teknik penataan patung es yang dibuat oleh Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Kabupaten Tangerang. Penataan patung es merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan, dan sebagainya. Dari hasil wawancara tersebut yang dilakukan dapat dikaji oleh peneliti bahwa Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menggunakan istilah Penataan Patung Es seperti yang dianjurkan oleh Rosady
111
Ruslan tetapi pihak Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang baru mengetahui istilah ini, setelah dijelaskan oleh peneliti bahwa membuat tema atau pesan kampanye yang menarik dari sisi warna, kalimat harus dibuat enak dibaca, dilihat dan didengar. 6. Memperoleh Empati Teknik selanjutnya menurut Rosady Ruslan dalam teknik-teknik kampanye adalah teknik memperoleh empati yang penting juga untuk melakukan pendekatan-pendekatan terhadap masyarakat dengan melakukan kegiatan social agar ikut merasakan dan peduli dengan kondisi masyarakat. Seperti kegiatan pada bencana alam (banjir) dengan memberikan bantuan dan Calon Wakil Bupati, H.Rano Karno terjun langsung ke masyarakat. Untuk teknik memperoleh empati tentunya dipikirkan dalam teknik kampanye Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Hal ini untuk lebih dekat lagi dengan masyarakat Kabupaten Tangerang dan ikut merasakan serta peduli dengan situasi atau kondisi warga Kabupaten Tangerang yang terkena musibah atau bencana alam. Peneliti mengkroscek kepada masyarakat Kabupaten Tangerang dengan wawacara yang dilakukan oleh peneliti sama masyarakat Kabupaten Tangerang. Mereka mengatakan bahwa benar Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang memberikan bantuan kepada masyarakat Perumahan Gelam Kabupaten Tangerang saat terkena musibah banjir diawal tahun 2008 ini.
112
7. Teknik Paksaan Tahap terakhir dari 7 teknik kampanye adalah teknik paksaan dimana teknik ini menurut peneliti tidak boleh dilakukan karena akan membuat masyarakat ketakutan dengan ancaman-ancaman dari Tim Sukses. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan Ketua
Divisi
Komunikasi,
Publikasi,
dan
Media
Relations
Pasangan
Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dapat diketahui bahwa dalam Kampanye Pilkada tahun 2008 ini tidak melakukan paksaan kepada masyarakat karena tidak akan merubah isi hati masyarakat tersebut tetapi hanya akan dapat ketakutan dari masyarkat Kabupaten Tangerang dan citra Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno menjadi buruk dimata masyarakat Kabupaten Tangerang. Untuk hal ini peneliti melakukan kroscek kepada masyarakat Kabupaten Tangerang melalui wawancara yang mendalam. Mereka mengatakan bahwa tidak ada serangan fajar atau paksaan dari pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno untuk memilih mereka menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tangerang untuk tahun 2008-2013. Kami sebagai warga Kabupaten Tangerang mendapat pesan dari Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang harus memilih sesuai dengan hati nurani pada saat Pemilu tahun 2008 ini.
113
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan menganalisa data primer dan data sekunder yang mengacu pada 7 teknik kampanye dari teori Rosady Ruslan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini yakni: Tabel II Implementasi 7 Teknik Kampanye Di Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Kabupaten Tangerang Dalam Kampanye Pilkada Tahun 2008 Teknik Kampanye
Menurut Rosady Roslan
Partisipasi
- Mengikutsertakan atau
Implementasi -
Pada
kampanye
Tim
peran serta komunikasi
Sukses
atau
partisipasi yaitu dengan
audience
yang
menggunakan
memancing minat atau
mengajak
masyarakat
perhatian yang sama
untuk
mendukung
kedalam
Pasangan
suatu
kegiatan kampanye.
Iskandar
H.Ismet dan
H.Rano
Karno dengan acara-acara - Bertujuan menumbuhkan
untuk
Kampanye
saling
karena
Terbuka, partisipasi
pengertian,
masyarakatlah yang dapat
menghargai,
mendukung
kerjasama, toleransi.
dan
jalannya
kegiatan
kampanye
Pemilu
Kabupaten
Tangerang
2008.
tetapi
114
diwakili
oleh
Tim
Relawan
yaitu
tim
perwakilan
masyarakat
yang
mendukung
pasangan kandidat Pemilu.
-
Melakukan
pendekatan-
pendekatan
terhadap
warga
Kabupaten
Tangerang dengan datang kerumah
warga
untuk
lebih dekat lagi dengan warga. Assosiasi
- Menyajikan kampanye
isi
-
Menggunakan
isi
yang
kampanye yang sedang
berkaitan dengan suatu
“in” didalam Kampanye
peristiwa atau obyek
Pilkada pada Tahun 2008
yang tengah ramai atau
ini.
sedang
“in”
dibicarakan agar dapat
-
Isi
Kampanye
memancing perhatian
menimbulkan
masyarakat.
negative masyarakat
tersebut dampak dimata
Kabupaten
115
- Bisa juga berdampak negative
Tangerang.
yang
menimbulkan
bias
assosiasi
yang
menyimpang dari yang direncanakan. Integratif
- Menyatukan
diri
-
Melakukan pidato dalam
kepada
khalayaknya
Kegiatan
secara
komunikatif
Pilkada pada tahun 2008
dengan mengucapkan
ini, dihadapan masyarakat
kata-kata: kita, kami,
dengan
Anda
masyarakat
sekalian
atau
mengajak secara
komunikatif.
untuk Anda, dsb.
- Mengandung
Kampanye
makna
-
Bermanfaat untuk lebih
bahwa
yang
dekat
disampaikan
pihak
masyarakat dengan tidak
komunikator
bukan
mementingan kepentingan
kepentingan
dirinya ataupun organisasi
untuk dirinya
atau
perusahaannya
atau
bukan mengambil
untuk
saja.
lagi
dengan
116
keuntungan tetapi
sepihak, mengambil
manfaat
secara
bersama, demi untuk kepentingan bersama. Ganjaran
- Bermaksud
untuk
-
mempengaruhi komunikan suatu
dengan
ganjaran
menjanjikan dengan
Menyampaikan
pesan
disajikan
dengan
memberikan
hadiah
atau
kepada masyarakat yang
sesuatu
bermanfaat dan berguna. Seperti
“iming-iming
kaos,
kalender,
hadiah” dsb dengan
gantungan kunci, stiker
dua kemungkinan:
yang dapat digunakan oleh masyarakat
- Bisa
berupa
Tangerang.
benefit
(manfaat),
kegunaan
dsb,
berupaya
kegairahan
-
Hadiah
tersebut
untuk
menumbuhkan dan
Kabupaten
bukan
mengancam
masyarakat agar memilih
menitikberatkan
Cabup/Cawabup
emosional.
Kabupaten
Tangerang
pada Pilkada tahun 2008 - Bisa berupa ancaman,
ini.
Tetapi
berupaya
117
kekhatiwaran, suatu
dan
menumbuhkan kegairahan
yang
menakutkan,
dan
untuk
membangkitkan
meniikberatkan
emosional.
rasa
takut, ketegangan, atau kekhawatiran bila hal tersebut atau tertentu bisa
terjadi
di
kemudian hari. Penataan Es
Patung
- Merupakan upaya
suatu
-
Menyampaikan
pesan-
dalam
pesan kampanye melalui
menyampaikan pesan
perlengkapan pendukung.
suatu
Seperti spanduk, plamflet,
sedemikian
kampanye tupa
kaos,
kalender,
dsb.
sehingga enak dilihat,
Dengan bertuliskan kata-
didengar,
dibaca,
kata yang enak dibaca
dan
“Bukan Janji Tapi Bukti”
dirasakan, sebagainya.
dan
bergambar
Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar
dan
H.Rano
Karno dengan warna ungu yang dilihat.
menarik
untuk
118
Memperoleh Empati
- Menempatkan
diri
Melakukan
pendekatan-
posisi
pendekatan
terhadap
komunikan,
ikut
masyarakat
dengan
merasakan
dan
melakukan kegiatan social
“peduli” situasi atau
agar ikut merasakan dan
kondisi
peduli
dalam
-
pihak
komunikan
(social
responsibility
dengan
kondisi
masyarakat.
and
kegiatan
human relations).
alam
Seperti
pada
bencana
(banjir)
dengan
memberikan bantuan dan terjun
langsung
ke
masyarakat.
Koersi (Paksaan)
- Melakukan kampanye lebih
-
Melakukan
kegiatan
menekankan
kampanye dengan tidak
suatu “paksaan” yang
ada unsur “paksaan” yang
dapat
bisa
menimbulkan
atau
ketakutan
bagi
bagi
Kabupaten
rasa
menimbulkan ketakutan
kekhawatiran
warga
Tangerang.
pihak komunikan yang
Jadi pililah sesuai dengan
tidak
hati nurani masing-masing
mau
tunduk
melalui suatu ancaman
warga
Kabupaten
119
tertentu.
Tangerang pada Pilkada Tahun 2008 ini.
Dari hasil pembahasan yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini, maka dapat diketahui bahwa 7 teknik kampanye humas yang dilakukan Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam Kampanye Pilkada tahun 2008 ini, hanya saja ada beberapa perbedaan dalam mengimplementasikannya dan juga kemaksimalan dalam melakukan 7 teknik kampanye. Artinya tidak semua dilakukan sama persis oleh Humas Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang. Hal ini peneliti dapatkan dari hasil wawancara mendalam dengan narasumber dari pihak Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang sendiri yakni Bapak Nanang Sukirman selaku Ketua Divisi Komunikasi, Publikasi,dan Media Relations, Bapak A. Kurtubi Suud selaku Ketua Divisi Kampanye, Bapak A. Zaki Iskandar Z selaku Ketua Tim Sukses, serta beberapa warga masyarakat Kabupaten Tangerang (Pasar Kemis), dan juga Tim Relawan, Bapak Deden Syuqron serta Bapak Eka selaku Penyiar Radio Em-c Kabupaten Tangerang. Adanya penerapan 7 teknik kampanye didalam kegiatan Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang berusaha untuk membuat teknik kampanye
120
dengan baik dan tepat. Teknik kampanye ini memang sepatutnya diterapkan dalam Kampanye Pilkada pada tahun 2008 yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang guna membantu keberhasilan atau untuk menjamin kesuksesan Kampanye Pilkada dan program-program yang dijalankan pada Kampanye Pilkada ini atau setidaknya hal ini diterapkan sebagai acuan untuk memudahkan dalam membuat perencanaan pada kampanye yang dikerjakan humas. Mengingat bahwa seorang humas memang harus professional dalam menjalankan perannya untuk menciptakan dan menjaga image organisasi serta membangun hubungan yang baik dengan stakeholder. Inti dari 7 didalam teknik kampanye tersebut adalah usaha untuk mensukseskan Kampanye Pilkada tahun 2008 yang dilakukan oleh Humas Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang serta tercapainya tujuan yang diinginkan yakni tidak hanya agar public sasaran memilih Calon Bupati yang diusung olehnya tetapi juga untuk building image yang positif serta untuk saling mempercayai yang ditujukan public sasaran kepada Tim Sukses Pasangan H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti terkait pada focus penelitian yang dibuat oleh peneliti mengenai 7 teknik kampanye dalam kegiatan kampanye dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari 7 teknik Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/CawabupH.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dan teknik ini juga kemudian diimplementasikan pada Kampanye Pilkada tahun 2008 ini. Namun, tidak semua yang ada didalam teknik-teknik kampanye itu dilakukan atau diimplementasikan sama persis seperti yang ada didalam teknik kampanye tersebut. Artinya bahwa ada didalam 7 teknik kampanye tidak diterapkan oleh Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang begitu juga sebaliknya bahwa ada beberapa yang tidak ada didalam 7 teknik kampanye tetapi diterapkan dalam teknik Kampanye Pilkada tahun 2008 ini. Berikut ini adalah kesimpulan mengenai hal-hal yang dilakukan didalam teknik kampanye :
121
122
a. Pada teknik partisipasi Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang menggunakannya untuk menarik perhatian masyarakat ke dalam suatu kegiatan kampanye. b. Pada teknik assosiasi Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang melakukan hal yang ada dan juga hal yang tidak ada dalam teknik pesan. Untuk hal yang ada dalam pesan yaitu mengenai pesan yang disajikan sesuai dengan peristiwa yang sedang “in”. Sedangkan untuk hal yang tidak ada atau tidak diterapkan adalah mengenai media, dimana didalam teknik pesan tidak menyinggung masalah media yakni masalah media untuk menyampaikan pesan-pesan kampanye kepada public sasaran. c. Pada teknik integrative Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang melakukan hal yang sama seperti yang ada diteknik integrative didalam 7 teknik kampanye. Hal yang sama dilakukan oleh Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan
Cabup/Cawabup-H.Ismet
Iskandar
dan
H.Rano
Karno
Kabupaten Tangerang adalah dengan mengucapkan kata-kata kami, kita Anda dan sebagainya didalam pidatonya. d. Pada teknik ganjaran Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano
123
Karno Kabupaten Tangerang melakukan hal yang sama seperti yang ada didalam teknik ganjaran yakni Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang memberikan hadiah kepada masyarakat Kabupaten Tangerang sebagai kenang-kenangan yang dapat digunakan oleh masyarakat Kabupaten Tangerang. e. Pada teknik penataan patung es Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang melakukan hal yang sama seperti yang ada diteknik penataan patung es didalam 7 teknik kampanye. Hal yang sama dilakukan oleh Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang adalah dengan membuat tema untuk menyampaikan pesan dengan warna yang menarik perhatian dan kalimat yang enak dibaca, didengar dan dilihat. f. Pada teknik memperoleh empati Divisi Komunikasi, Publikasi, dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang melakukan hal yang sama seperti yang ada didalam teknik memperoleh empati yakni adanya kegiatan social yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang agar merakasan dan peduli terhadap situasi masyarakat Kabupaten Tangerang.
124
g. Pada teknik koersi atau paksaan Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang tidak melakukan teknik paksaan terhadap masyarakat Kabupaten Tangerang pada Kampanye Pilkada tahun 2008 ini.
5.2 Saran Saran-saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan teknik pada Kampanye Pilkada yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang dalam penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat serta untuk lebih meningkatkan kualitas pada waktu Kampanye Pilkada berikutnya adalah : 1. Saran akademis peneliti, diharapkan peneliti ini dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yakni mengenai teknik kampanye humas untuk dapat digali lebih dalam lagi dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda. 2. Untuk kampanye partisipasi sebaiknya terus dipertahankan dan juga ditingkatkan lagi agar lebih dekat dengan masyarakat Kabupaten Tangerang yang telah mendukung dan turut meramaikan kegiatan-kegiatan kampanye. Akan tetapi ada baiknya juga jika kampanye partisipasi mengikutsertakan masyarakat menjadi panitia kegiatan kampanye Pilkada berikutnya bertujuan
125
untuk lebih ada kerjasama dengan masyarakat sekitar kegiatan kampanye dan lebih dekat. 3. Untuk penyampaian pesan sebaiknya terus dipertahankan dan juga ditingkatkan kreatifitasnya dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye. Pesan-pesan didalam suatu kampanye sangat penting dalam menunjang keberhasilan kampanye, walaupun dari penelitian yang dilakukan peneliti bahwa banyak warga yang tidak percaya pada pesan-pesan yang menjanjikan pada Kampanye Pilkada pada tahun 2008 ini. Namun, perlu diketahui bahwa ada banyak warga juga yang terpengaruh untuk mendukung oleh karena pesan-pesan kampanye yang menarik yang disampaikan pada kampanye. 4. Untuk anggota Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang sebaiknya ada yang memiliki background pendidikan humas, hal ini agar Tim Sukses dapat benar-benar lebih mudah menjalankan fungsi humas didalam organisasi yang sebenarnya, karena seperti yang diketahui bahwa fungsi humas adalah agar terus mempertahankan image dari organisasinya melalui program-program yang dijalankannya atau menggunakan jasa konsultan humas saja. 5. Untuk Divisi Komunikasi, Publikasi dan Media Relations Tim Sukses Pasangan Cabup/Cawabup-H.Ismet Iskandar dan H.Rano Karno Kabupaten Tangerang untuk tetap mempertahankan media relations dengan baik dan memperbaiki kekurangan dalam membina media relations dengan komunikasi yang lebih seimbang, terbuka, komunikatif karena seperti yang diketahui bahwa media massa adalah mitra kerja organisasi yang bisa menjadi mediator
126
organisasi dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye dan juga organisasi, tentunya kepada public yang luas, besar dan tidak terbatas demi mencapai tujuan yang ingin dicapai dan juga demi mencapai visi dan misi organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi. Dasar – Dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2001. Rumanti, Assumpta Sr Maria. Dasar – Dasar Public Relations, Teori dan Praktik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.2002. Venus, Antar. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.2004. Budiarjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2001. Djuarsa, Sasa Sendjaja. Penghantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. 2003 Bactiar, Aly. Teknik Hubungan Masyarakat. Jakarta: Universitas Terbuka. 1995. I Gusti, Ngurah Putra. Manajemen Humas. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. 1991. Dimyati, Idi. Mengelola Humas Pemerintah. Banten: Biro Humas Setda Pemprov Banten. 2008. Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2005. Macnamara’s, Jim. Public Relations Handbook. Information Australia. Uchjana, Onong Effendy. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 1992. Gregory, Anne. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, Jakarta: Erlangga. 2001. Umar, Husein. Metode Riset Komunikasi Organisasi Sebuah Pendekatan Kuantitatif, Dilengkapi Dengan Contoh Proposal dan Hasil Riset Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University. 1985. Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. Yin, Robert K, Studi Kasus Desain dan Metode, terjemahan M.Djauzi Mudzakir, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 1996. Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Meleong, J, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 2000. Alwasilah, Chaedar, A,. Pokoknya Kualitatif, Jakarta: Dunia Pustaka dan Pusat Studi Sunda. 2002. Rice, Ronald, E,. Public Communication Campaigns, Sage Publications, Newbury Park, London, Second Edition. Sumarno, Dimensi-Dimensi Komunikasi Politik, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.