34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri dari kualitas catatan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Skor masing-masing data dideskripsikan ke dalam bentuk rentang (R), kelas interval (K), panjang kelas (P), rata-rata atau mean (M), standar deviasi (SD) dan diagram. 4.1.1 Data Kualitas Catatan Fisika Data kualitas catatan diperoleh dari catatan siswa yang di jaring melalui lembar penilaian sebagai variabel X. Berdasarkan hasil perhitungan dari 7 indikator kualitas catatan diperoleh rentang (R) = 11, kelas interval (K) = 7, panjang kelas (P) = 2, skor rata-rata atau mean (M) = 22,053 dan standar deviasi (SD) = 3,276. Sedangkan skor rata-rata untuk hasil belajar dapat dilihat pada gambar 1.
Rata-rata
Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
3.36
3.38
3.26
3.2
3.17
3.16
2.26
Indikator Kualitas Catatan Gambar 1. Distribusi rata-rata kualitas catatan perindikator
34
35
Berdasarkan gambar 1, menunjukkan bahwa indikator kualitas catatan yang paling tinggi dicapai siswa dalam membuat catatan adalah indikator kedua yaitu, penyajian informasi yang benar dengan nilai rata-rata yang dicapai 3,38 sedangkan hasil yang paling rendah yang diapai siswa dalam membuat catatan terdapat pada indikator keenam yaitu originalitas dengan nilai rata-rata 2,26. 4.1.2 Data Hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai ulangan harian siswa sebagai variabel Y. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 4 diperoleh rentang (R) = 78, kelas interval (K) = 7, panjang kelas (P) = 11, skor rata-rata atau mean (M) = 71,395 dan standar deviasi (SD) = 19,747. Sedangkan persentase hasil belajar siswa per item soal dapat dilihat pada gambar 2.
Persentase %
Distribusi Persentase Hasil Belajar Per Item Soal 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
82.63 83.54 68.9 71.03 66.97
1
2
3
73.4
75.33
69.73
59.97
4
5
6
7
8
9
64.93
10
Nomor Soal Gambar 2. Distribusi Persentase Hasil Belajar Per Item Soal Berdasarkan gambar 2, menunjukkan bahwa pada butir soal nomor 7, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 83,63%, selanjutnyan pada butir soal nomor 6, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 82,67%, selanjutnya pada
36
butir soal nomor 8, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 75,33%, selanjutnya pada butir soal nomor 4, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 73,4%, selanjutnya pada butir soal nomor 2, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 71,03 %, selanjutnya pada butir soal nomor 9, persentase hasil belajar siswa 69,73 %, selnjutnya pada butir soal nomor 1, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 68,9 %, selanjutnya pada butir soal nomor 3, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 66,97 %, selanjutnya pada butir soal nomor 10, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 64,93 %, selanjutnya butir soal nomor 5, persentase hasil belajar siswa yaitu sebesar 59,77 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi untuk tiap item soal terdapat pada item soal nomor 7 dengan skor rata-rata sebesar 83,63% dan skor terendah terdapat pada item soal nomor 5 dengan skor rata-rata sebesar 59,77 %. 4.2 Hasil pengujian persyaratan Analisis Data 4.2.1 Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui data hasil penelitian, apakah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data menggunakan rumus uji chi kuadrat pada taraf nyata α 0,05 dengan hipotesis bahwa skor variabel X (kualitas catatan) dan variabel Y (hasil belajar siswa khususnya nilai ulangan harian). 4.2.1.1 Uji Normalitas Kualitas Catatan Fisika Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 4, diperoleh skor rata-rata X
22,053
, sedangkan S = 3,276, dan dari hasil uji chi-kuadrat diperoleh harga
37
Xhitung < Xdaftar =3,4873 < 12,6 dengan taraf nyata α=0,05 dan dk = 6. Maka hipotesis yang menyatakan data distribusi normal diterima pada taraf α=0,05. 4.2.1.2 Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 4, diperoleh skor rata-rata X
71,395
, sedangkan S = 19,747, dan dari hasil uji chi-kuadrat diperoleh harga
Xhitung < Xdaftar =11, 2973 < 12,6 dengan taraf nyata α=0,05 dan dk = 6. Maka hipotesis yang menyatakan data distribusi normal diterima pada taraf α=0,05. 4.3 Hasil Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa persyaratan regresi sederhana dan analisis korelasi yakni pengujian normalitas data penelitian telah terpenuhi. Maka dapat simpulkan data tersebut layak menggunakan regresi sederhana dan analisis korelasi. Hipotesis yang akan diuji yaitu, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas catatan (X) dengan hasil belajar (Y). 4.3.1 Mencari Persamaan Regresi Untuk menyatakan data secara kualitatif hubungan antara variabel X dan variabel Y ditentukan persamaan regresi antara kedua variabel dengan menggunakan persamaan
Yˆ
a
bX . Untuk mencari persamaan tersebut
terlebih dahulu ditentukan nilai a dan b, dari hasil perhitungan pada lampiran 8 diperoleh persamaan regresi adalah dapat dilihat pada gambar 3.
Yˆ
154 , 23814
4 ,18263 X
. Untuk lebih jelas
38
Hubungan Antara Kualitas Catatan Dengan Hasil Belajar H a s i l B e l a j a r
20.0000 16.7304
15.0000 12.5478 10.0000
Linear (Series1)
8.3652
5.0000
4.1826
0.0000 154
155
156
157
158
Kualitas Catatan
Gambar 3. Kurva Hubungan Antara Kualitas Catatan Dengan Hasil Belajar Berdasarkan gambar 3, menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan sebesar 1 (satu) unit pada variabel X (kualitas catatan) akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada variabel Y(hasil belajar siswa) sebesar 4,183.
4.3.2 Uji Linearitas dan Keberartian Persamaan Regresi Untuk mengetahui apakah persamaan regresi
Yˆ
154 , 23814
4 ,18263 X
menggambarkan hubungan linier atau tidak, dan berarti atau tidak digunakan statistik Uji Fisher dengan bantuan program Excel For Windows 2007 diperoleh nilai F di tabel analisis Varians (ANAVA) pada lampiran 8. Berdasarkan hasil tabel diperoleh liniearitas persamaan regresi sebesar Fhitung = 0,244 pada taraf nyata α = 0.05 dan dk pembilang = 34 dan dk penyebut = 40, diperoleh F (0,95) (34, 40) = 3,98 dengan kriteria pengujian yaitu Fhitung < Ftabel = 0,0618 < 1,74. Maka persamaan regresi
Yˆ
154 , 23814
4 ,18263 X
berbentuk
linear dan persamaan ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan satu unit skor kualitas catatan terhadap pelajaran fisika, maka skor hasil belajar siswa akan
39
meningkat sebesar 0,05 unit pada konstanta 154,23814. Sedangkan untuk pengujian keberartian diperoleh Fhitung = 427,92 pada taraf nyata α = 0.05 dan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 74, diperoleh F (0,95) (34, 40) = 1,74 dengan kriteria pengujian yaitu Fhitung ˃ Ftabel = 71,997 ˃ 3,98. Maka model persamaan regresi Yˆ
154 , 23814
4 ,18263 X
signifikan (berarti). Persamaan regresi tersebut
bermakna bahwa setiap terjadi perubahan (peningkatan atau penurunan) pada kualitas catatan sebesar 154,238 akan diikuti perubahan rata-rata sebesar 4,183 hasil belajar siswa.
4.3.3 Analisis Korelasi 1. Menghitung Koefisien Korelasi Untuk menghitung koefisien korelasi diperlukan
harga-harga dalam
menentukan koefisien korelasi yaitu. N =76
X = 1651,65
Y = 5463
XY= 121899,3
X2 = 36653,39
Y2 = 419627
Kemudian Harga-harga diatas didistribusikan ke dalam rumus korelasi product moment pada lampiran 8, sehingga diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar 0,70224. 2. Menghitung koefisien determinasi Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 8 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 49,3141. 3. Menguji keberartian koefisien korelasi Untuk menguji apakah derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi berarti di atas berarti atau tidak, maka dilakukan pengujian keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan statistik
40
uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 5,96 pada taraf nyata α = 0,05 dengan kriteria pengujian t(1-½α)
(n-2),
maka t(1-0.95)
(74)
= 1,99. Dengan demikian
thitung = 5,96 ˃ ttabel= 1,99. sehingga diperoleh kesimpulan bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut. Daerah Penolakan H0
H0 H1
H1 -1,99
0
1,99
5,96
Gambar 4.3. Kurva Penolakan dan Penerimaan Ha dan Ho
Berdasarkan gambar 1, dapat disimpulkan bahwa t hitung berada diluar daerah penerimaan H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti terdapat hubungan antara kualitas catatan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 3 Gorontalo. 4.4 Pembahasan Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya serta mengacu pada rumusan hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas catatan dengan hasil belajar siswa fisika siswa Kelas X SMA Negeri 3 Gorontalo, maka di perlukan suatu metode dan pengujian statistik untuk mendeskripsikan data hasil penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas
41
catatan dengan hasil belajar siswa fisika siswa Kelas X SMA Negeri 3 Gorontalo T.P 2012/2013 pada materi listrik dinamis dan yang menjadi sampel pada penelitian ini yaitu siswa kelas X6, X7, dan X8 menggunakan teknik penarikan sampel secara Cluster random sampling, dengan jumlah sampel 76 orang siswa. Pada penelitian ini untuk memperoleh data dari kualitas catatan digunakan lembar penilaian dengan jumlah indikator sebanyak 7 item dan telah diuji validitas oleh dosen yang dijadikan sebagai validator, pengujian validitas bertujuan untuk melihat keselarasan lembar penilaian sebagai instrumen penelitian dan mempermudah peneliti ketika penelitian. Sedangkan data hasil belajar listrik dinamis diperoleh dari nilai ulangan harian siswa yang diberikan langsung oleh guru mata pelajaran fisika. Data yang diperoleh dari hasil analisis catatan dan hasil belajar diuji kenormalan datanya menggunakan teknik pengujian statistik yang relevan yaitu, uji chi-kuadrat (x2). Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak, dan berdasarkan hasil pengujian data kualitas catatan dan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis berdistribusi normal dan syarat untuk pengujian hipotesis telah terpenuhi. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh persamaan regresi antara kualitas catatan dengan hasil belajar siswa adalah
Yˆ
154 , 23814
4 ,18263 X
, model
regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor kualitas catatan akan diikuti oleh kenaikan skor hasil belajar siswa sebesar 4, 18263 pada konstanta 154,238. Dengan kata lain makin tinggi kualitas catatan siswa maka makin tinggi pula hasil belajar siswa.
42
Catatan yang berkualitas mempunyai dampak yang positif terhadap hasil belajar, karena catatan itu sendiri merupakan sebuah sarana yang dapat menunjang siswa dalam mempelajari kembali materi yang telah diajarkan. Dimana dengan mencatat apa yang didengar dan dilihat dapat membuat siswa belajar mencari, menyerap, mengingat dan mengetahui sampai dimana pengetahuannya mengenai topik yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Sri (2012:16) bahwa membuat catatan mempunyai manfaat bagi pencatat. Dimana pencatat dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya, dapat berlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan, lebih banyak menyerap, mencari dan menguasai informasi sehubungan dengan topik yang dicatat, dapat berlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis, pencatat akan lebih mudah memecahkan permasalahan, terdorong untuk terus belajar secara aktif, pencatat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, dan
kegiatan mencatat yang
terencanakan membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur. Mencatat merupakan teknik untuk melibatkan pikiran siswa dalam meningkatkan daya ingat. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh DePorter dan Hernacki (2000: 146) bahwa, mencatat yang efektif merupakan salah satu kemampuan terpenting yang dipelajari orang dengan alasan untuk meningkatkan daya ingat. Proses mencatat dapat membantu siswa mempelajari materi dan catatan yang dihasilkan dapat berguna ketika dipelajari kembali. Dengan kata lain catatan dapat memfasilitasi pembelajaran. Membuat catatan yang berkualitas dapat mempermudah siswa untuk mempelajari kembali dan
43
membantu siswa dalam mengingat suatu informasi yang tersimpan dalam ingatan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Houshangi dan lazzarino ( dalam jurnal RDD, 2010: 5) bahwa, catatan dapat membantu siswa menyelesaikan tugas-tugas dan berfungsi sebagai landasan bagi siswa untuk persiapan ujian serta dapat meningkatkan hasil belajar. Indikator pertama dari kualitas catatan adalah kelengkapan catatan yaitu catatan yang mencantumkan semua informasi yang berkaitan dengan materi listrik dinamis, yakni konsep-konsep, persamaan atau rumus dan contoh-contoh. Sesuai dengan pendapat Ahmad (dalam kamus bahasa Indonesia, 2006: 273) bahwa, kelengkapan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan materi telah terpenuhi. Dengan adannya catatan yang lengkap dapat membantu dan mempermudah siswa saat mempelajari dan memahami materi yang diajarkan. Sedangkan indikator kedua adalah penyajian informasi yang benar yaitu Catatan yang meyajikan informasi yang logis, akurat dan relevan dengan topik yang diajarkan. Sesuai dengan pendapat Ahmad (dalam kamus bahasa Indonesia, 2006: 256) bahwa, informasi yang benar yaitu keterangan yang disampaikan oleh seseorang atau badan tidak salah atau sudah betul. Dengan mencatat informasi yang benar siswa tidak salah dalam menafsirkan atau memahami materi listrik. Selanjutnya indikator ketiga adalah penyajian ilustrasi atau gambar, yaitu catatan yang mencantumkan gambar atau ilustrasi dapat mempermudah siswa dalam memahami materi listrik dinamis, dimana ilustrasi merupakan keterangan yang bertujuan untuk memperjelas uraian dan menjadi faktor pendukung dalam
44
memahami materi. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad (dalam kamus bahasa Indonesia, 2006: 234) bahwa, Ilustrai merupakan gambar atau keterangan yang bertujuan untuk memperjelas uraian. Membuat catatan fisika, ilustrasi atau gambar perlu dicantumkan agar supaya ilustrasi tersebut dapat mendukung dan mempermudah memahami konsep-konsep yang dipelajari. Sedangkan untuk indikator keempat adalah kesesuaian bahasa atau penggunaan kosa kata yaitu basaha yang digunakan dalam menyususun atau mencatat menggunakan kalimat yang sempurna dan tidak rancu, sehingga mempermudah siswa dalam memahami dan mempelajari dan kembali materi yang telah dicatat. Selanjutnya untuk indikator kelima adalah terorganisir, yaitu catatan yang disusun sesuai dengan urutan dan teratur. Catatan yang terorganisir memudahkan siswa dalam belajar dan memahami materi pelajaran. Sedangkan untuk indikator keenam adalah originalitas, yaitu catatan yang ditulis atau disusun siswa menggunakan kalimat sendiri sesuai denga dengan bahasa baku dan istilah fisika serta dapat diketahui maksud dan tujuannya berdasarkan referensi yang digunakan. Dengan menggunakan kalimat sendiri siswa lebih mudah memahami materi Selanjutnya untuk indikator yang terakhir yakni indikator ketujuh adalah rapi, yaitu catatan yang disusun tidak acak-acakan, teratur dan bersih. Dengan membuat catatan yang rapi akan lebih menarik minat siswa ketika membaca dan belajar serta mempermudah transfer ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad (dalam kamus bahasa Indonesia,
45
2006: 322) bahwa, rapi berarti tidak acak-acakan, teratur dan bersih. Catatan yang rapi akan lebih menarik minat siswa ketika membaca dan belajar serta mempermudah transfer ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya.. Ketujuh Indikator yang telah dijelaskan tersebut merupakan faktor pendukung dalam membuat catatan yang berkualitas. Membuat catatan yang berkualitas akan sangat membantu siswa dalam menghadapi persoalan dalam mempelajari pelajaran fisika yang berimbas pada hasil belajar siswa yang semakin tinggi khususnya pada materi listrik dinamis. Membuat catatan yang berkualitas akan sangat membantu siswa dalam menghadapi persoalan dalam mempelajari pelajaran fisika yang berimbas pada hasil belajar siswa yang semakin tinggi khususnya pada materi listrik dinamis. Selanjutnya, untuk pengujian koefisien korelasi yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan atau derajat hubungan antara kualitas catatan dengan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,7022 yang mengindikasikan bahwa hubungan antara kualitas catatan dengan hasil belajar siswa pada pelajaran fisika adalah hubungan positif dan kuat. Kuatnya hubungan antara kualitas catatan dengan hasil belajar siswa pada pelajaran fisika adalah 49,31%. Hal ini memberikan gambaran bahwa ada sebesar 49,31% variasi hasil belajar siswa yang dijelaskan oleh kualitas catatan. Sedangkan 50,69% ditentukan oleh faktor lain.