DISKRIPSI PROGRAM UTAMA A-1 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT PERMUKIMAN (AIR LIMBAH) I.
Latar Belakang
Rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung sebesar 1,6% akan menciptakan kebutuhan permukiman yang baru setiap tahunnya. Sampai saat ini, pengelolaan sanitasi permukiman Kab. Bandung masihlah belum optimal. Salah satu penyebab belum optimalnya disebabkan oleh kurangnya infrastruktur sanitasi pada setiap permukiman di Kab. Bandung. Berkaitan dengan visi sanitasi Kab. Bandung dalam mewujudkan Kab. Bandung yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat, maka sudah saatnya masyarakat Kab. Bandung terbiasa untuk menggunakan, mengelola dan memelihara sarana sanitasi yang bersifat komunal dalam mendukung program pengembangan lingkungan sehat. Berdasarkan dokumen strategi sanitasi Kab. Bandung, dari tahun 2009 hingga tahun 2013 teridentifikasi bahwa pelayanan septik tank komunal di Kab. Bandung baru mencapai 0,55 %. Dengan mengikuti skenario peningkatan cakupan layanan sekitar 0,1 % per tahun, maka pada akhir tahun perencanaan jangka pendek diharapkan cakupan layanan tangki septik komunal di Kab. Bandung dapat melayani 1,05 % rumah tangga di Kab. Bandung. Oleh karena itu, penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin akan menjadi salah satu program yang menyokong target pembangunan sanitasi permukiman masyarakat Kab. Bandung yang bersifat lingkungan sehat. II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin ialah untuk meningkatkan cakupan pelayanan pengelolaan air limbah domestik dan kualitas layanan pengelolaan air limbah domestik untuk lingkungan sehat perumahan Kab. Bandung yang lebih baik. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Tersedianya infrastruktur sanitasi yang bersifat komunal bagi masyarakat miskin Kab. Bandung. b. Pembangunan sarana sanitasi komunal yang tepat sasaran. c. Pengelolaan dan pemeliharaan melibatkan masyarakat setempat. d. Tersosialisasikan cara memrencanakan, membangun, mengelola dan memelihara sarana sanitasi komunal kepada masyarakat miskin. III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Lingkup kegiatan dan kebutuhan biaya yang diperlukan dalam program pengembangan lingkungan sehat ialah penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin. Pendanaan program tersebut bersumber dari APBD Kab. Bandung dan akan dibangun satu unit dengan biaya Rp. 808.000.000,00 pada tahun 2014. Selain itu, sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin meupakan kegiatan pendukung program dengan memberikan penyediaan SPAL lingkungan beserta
sambungannya, pembuangan saluran air limbah rumah tangga, dan penyediaan sarana sanitasi komunal (MCK) bagi masyarakat miskin. Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengembangan Lingkungan Sehat Lingkup Kegiatan No 1 2
Kegiatan Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
Biaya (Juta Rupiah) 2017 2018 2019
2015
2016
808
-
-
-
-
808
5.340
-
-
-
-
5.340
Jumlah
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Pengerjaan proyek pembangunan SPAL dan sanitasi komunal lainnya berlokasi di beberapa lokasi pada Kecamatan Pangalengan, Banjaran, Kertasari, Cimenyan, Cangkuang, Katapang, Pasir Jambu, Dayeuh Kolot, Cilengkrang, Margaasih, Pacet, Ciwidey,Dayeuh Kolot dan Cicalengka. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Pembangunan SPAL rumah tangga yang diperuntukan bagi masyarakat miskin.
Pembangunan pembuangan saluran air limbah rumah tangga yang diperuntukan bagi masyarakat miskin.
Penyediaan MCK untuk masyarakat miskin.
VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan akan diserahkan kepada masyarakat langsung dengan mendapatkan bimbingan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung yang diwakili oleh Dispertasih Kabupaten Bandung.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA A-2 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT PERMUKIMAN I.
Latar Belakang
Rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung sebesar 1,6% akan menciptakan kebutuhan permukiman yang baru setiap tahunnya. Sampai saat ini, pengelolaan sanitasi permukiman Kab. Bandung masihlah belum optimal. Salah satu penyebab belum optimalnya disebabkan oleh kurangnya infrastruktur sanitasi pada setiap permukiman di Kab. Bandung. Berkaitan dengan visi sanitasi Kab. Bandung dalam mewujudkan Kab. Bandung yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat, maka sudah saatnya masyarakat Kab. Bandung terbiasa untuk menggunakan, mengelola dan memelihara sarana sanitasi yang bersifat komunal dalam mendukung program pengembangan lingkungan sehat. Berdasarkan dokumen strategi sanitasi Kab. Bandung, dari tahun 2009 hingga tahun 2013 teridentifikasi bahwa pelayanan septik tank komunal di Kab. Bandung baru mencapai 0,55 %. Dengan mengikuti skenario peningkatan cakupan layanan sekitar 0,1 % per tahun, maka pada akhir tahun perencanaan jangka pendek diharapkan cakupan layanan tangki septik komunal di Kab. Bandung dapat melayani 1,05 % rumah tangga di Kab. Bandung. Oleh karena itu, penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin akan menjadi salah satu program yang menyokong target pembangunan sanitasi permukiman masyarakat Kab. Bandung yang bersifat lingkungan sehat. II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin ialah untuk meningkatkan cakupan pelayanan pengelolaan air limbah domestik dan kualitas layanan pengelolaan air limbah domestik untuk lingkungan sehat perumahan Kab. Bandung yang lebih baik. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Tersedianya infrastruktur sanitasi yang bersifat komunal bagi masyarakat miskin Kab. Bandung. b. Pembangunan sarana sanitasi komunal yang tepat sasaran. c. Pengelolaan dan pemeliharaan melibatkan masyarakat setempat. d. Tersosialisasikan cara memrencanakan, membangun, mengelola dan memelihara sarana sanitasi komunal kepada masyarakat miskin. III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Lingkup kegiatan dan kebutuhan biaya yang diperlukan dalam program pengembangan lingkungan sehat ialah penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin. Pendanaan program tersebut bersumber dari APBD Kab. Bandung dan akan dibangun satu
unit dengan biaya Rp. 808.000.000,00 pada tahun 2014. Selain itu, sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin meupakan kegiatan pendukung program dengan memberikan penyediaan SPAL lingkungan beserta sambungannya, pembuangan saluran air limbah rumah tangga, dan penyediaan sarana sanitasi komunal (MCK) bagi masyarakat miskin. Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengembangan Lingkungan Sehat Lingkup Kegiatan No 1 2
Kegiatan Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
Biaya (Juta Rupiah) 2017 2018 2019
2015
2016
808
-
-
-
-
808
3.238
-
-
-
-
3.238
Jumlah
Sumber : Strategi Sanitasi Kab. Bandung 2013-2018.
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Pengerjaan proyek pembangunan SPAL dan sanitasi komunal lainnya berlokasi di beberapa lokasi pada Kecamatan Pangalengan, Banjaran, Kertasari, Cimenyan, Cangkuang, Katapang, Pasir Jambu, Dayeuh Kolot, Cilengkrang, Margaasih, Pacet, Ciwidey,Dayeuh Kolot dan Cicalengka. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Pembangunan SPAL rumah tangga yang diperuntukan bagi masyarakat miskin.
Pembangunan pembuangan saluran air limbah rumah tangga yang diperuntukan bagi masyarakat miskin.
Penyediaan MCK untuk masyarakat miskin.
VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan akan diserahkan kepada masyarakat langsung dengan mendapatkan bimbingan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung yang diwakili oleh Dispertasih Kabupaten Bandung.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA A-3 PENINGKATAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
I.
Latar Belakang
Sektor perumahan tidak akan terlepas dari produksi air limbah domestik jika kelak rumah tersebut telah dihuni. Produksi air limbah domestik dalam suatu perumahan harus diimbangi oleh pengelolaan yang berwawasan lingkungan dan bersifat pertisipatif guna mencerdaskan masyarakat mengenai pentingnya pengendalian kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh produksi air limbah domestik. Berdasarkan survey EHRA (Environmental Health dan Risk Assessment) Kabupaten Bandung tahun 2013, kurang lebih 60%rumah tangga di Kabupaten Bandung mengelola air limbah domestik secara setempat. Adapun yang telah teridentifikasi menggunakan tangki septik sebagai fasilitas pengumpul/penampung/pengolahan awal limbah tinja yaitu sekitar 48,2%. Dari 48,2% pengguna tangki septik tersebut hanya 29,24% diantaranya yang dinyatakan memiliki suspek aman. Untuk sistem on-site komunal septik tank komunal, dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Hal tersebut mengindikasikan bahwa belum semua warga Kabupaten Bandung menggunakan tangki septik sebagai fasilitas pengelolaan air limbah. Bahkan masih terindikasi masyarakat Kabupaten Bandung yang melakukan Buang air besar sembarangan khususnya masyarakat kurang mampu yang tidak mampu membeli fasilitas pengelolaan air limbah yang baik. Menanggapi fenomena tersebut, program pengembangan perumahan berusaha untuk menyediakan MCK bagi masyarakat kurang mampu guna menciptakan masyarakat yang hidup bersih dan terlindung dari pencemaran air limbah domestik yang berbahaya. II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program Pengembangan Perumahan ialah untuk menekan jumlah pencemaran lingkungan khususnya pencemaran yang disebabkan oleh Buang air besar semabarangan dan ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Tersedianya infrastruktur sanitasi berupa MCK bagi masyarakat kurang mampu b. Pengelolaan dan pemeliharaan melibatkan masyarakat setempat. III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Lingkup kegiatan pada program pengendalian polusi ialah pembangunan pilot project sarana pengelolaan air limbah dan sosialisasi pengendalian pencemaran lingkungan. Pilot project
sarana pengelolaan limbah domestik akan dibangun sebanyak 5 unit dengan biaya Rp.1.000.000.000/unit. Selain itu, sosialiasasi pengendalian pencemaran lingkungan akan dilaksanakan sebanyak 5 paket/unit dengan biaya Rp. 250.000.000/unit. Tahun pelaksanaan dua kegiatan tersebut ialah tahun 2015. Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengendalian Polusi Biaya (Juta Rupiah) No
Kegiatan
1
Fasilitasi dan stimulasi pembangunan
2015
2016
2017
2018
2019
1.863
-
-
-
-
Jumlah 1.863
perumahan masyarakat kurang mampu Sumber : Strategi Sanitasi Kab. Bandung 2013-2018.
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Lokasi kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat tidak mampu mencakup Kecamatan Cilengkrang, Rancabali, Banjaran, Ciwidey, Solokan Seruk, Arjasari, Katapang, Ibun, Pacet, Paseh, Kertasari, Cimenyan, Cikancung, Cangkuang, Katapang, Pameungpeuk dan Pasir Jambu. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Pembangunan MCK dan rehabilitasi MCK di Kecamatan-kecamatan terpilih.
Terciptanya masyarakat yang terlayani, memahami dan mampu mengelola MCK dengan baik.
Penerima manfaat ialah warga Kabupaten Bandung pada lokasi yang terpilih yang tergolong ke dalam masayarakat kurang mampu. VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi dikelola oleh Dispertasih sebagai perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung dan pengelolaan pasca kontruksi akan dikelola oleh masyarakat penerima manfaat.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA B-1 PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN I.
Latar Belakang
Persampahan merupakan masalah yang umumnya melanda setiap Kota maupun Kabupaten di seluruh Indonesia. Pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan merupakan cita-cita setiap Pemerintah Daerah. Kabupaten Bandung sejauh ini telah memberikan cakupan layanan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kab. Bandung, khususnya dikelola oleh DISPERTASIH Bidang Kebersihan. Pengelolaan sampah permukiman telah ditangani dengan pengumpulan dan pengelolaan sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Babakan. Berdasarkan hasil pemantauan Bidang Kebersihan Pemerintah Kabupaten Bandung, hingga tahun 2013 Kabupaten Bandung telah memberikan cakupan layanan persampahan oleh Pemerintah baru menyampai 15,22%. Untuk jangka pendek hingga tahun 2015, peningkatan cakupan pelayanan persampahan ditargerkan mencapai 17%, sedangkan untuk jangka menengah hingga tahun 2018, cakupan pelayanan ditargetkan mencapai 20%. Meninjau target cakupan pelayanan persampahan tersebut, Kelompok Kerja Sanitasi Pemerintah Kabupaten Bandung telah menyiapkan pengembangan kinerja pengelolaan persampahan yang akan mendorong pengelolaan persampahan Kabupaten Bandung ke arah yang lebih baik. II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
ialah
untuk
memberikan pelayanan cakupan layanan pengelolaan persampahan yang lebih baik dan bersifat partisipatif kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Terciptanya kebijakan manajemen pengelolaan sampah b. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. c. Tersampaikannya sosialisasi pengelolaan persampahan kepada masyarakat Kabupaten Bandung. d. Tersedianya lahan TPA lokal. III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Kegiatan yang terdapat dalam Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah menyentuh aspek pembangunan fisik dan pengembangan sumber daya manusia. Untuk pengembangan fisik, terdapat kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan dan pengadaan lahan TPA lokal. Selain itu, untuk pengembangan sumber daya manusia terdapat kegiatan penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah,
peningkatan operasional pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan dan peningkatan peren serta masayarakat dalam pengelolaan persampahan. Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah Lingkup Kegiatan No
Kegiatan
2015
2016
Biaya (Juta Rupiah) 2017 2018 2019
Jumlah
1
Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan Sampah
200
-
-
-
-
200
2
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
1.900
-
-
-
-
1.900
14.400
-
-
-
-
14.400
200
-
-
-
-
200
200
-
-
-
-
200
4.100
-
-
-
-
4.100
3
4 5
6
Pengadaan TPA lokal
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Sosialisasi Kebijakan Peengelolaan persampahan akan ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Bandung, sedangkan lokasi penyediaan sarana dan prasarana akan dilakukan pada lokasi sesuai kajian pemilihan lokasi yang akan dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Kebijakan Manajemen Pengelolaan Sampah
Sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Masyarakat yang ikut serta dalam pengelolaan persampahan
Lahan TPA lokal
Penerima manfaat dari kegiatan tersebut ialah masyarakat Kabupaten Bandung secara umum dan masyarakat pada lokasi terpilih untuk sarana dan prasarana pengelolaan sampah sesuai dengan kajian dari Pemerintah Kabupaten Bandung. VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah akan dikelola oleh masyarakat setempat terkecuali lahan TPA lokal akan dikoordinasikan oleh Dispertasih bidang kebersihan selaku perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bandung.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA B-2 PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP I.
Latar Belakang
Kerusakan lingkungan hidup adalah situasi yang ingin dihindari oleh setiap Kabupaten maupun Kota diseluruh Indonesia. Sumber kerusakan lingkungan bisa berasal dari berbagai macam penyebab seperti polusi, limbah, sampah dan lain sebagainya. Di Kabupaten Bandung, permasalahan persampahan merupakan salah satu penyebab rusaknya lingkungan Kabupaten Bandung. Pengelolaan sampah yang belum maksimal bisa mengakibatkan dampak keruskan lingkungan lainnya seperti banjir, lingkungan kotor dan sarang penyakit. Selain itu, berdasarkan Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung tahun 20132018 menyebutkan bahwa cakupan layanan eksisting penanganan sampah oleh pemerintah baru mencapai 15,22% sedangkan penanganan berbasis masyarakat hanya mencapai angka 1,44%. Hal tersebut masih dinilai rendah jika Kabupaten Bandung menginginkan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Di dalam program pencemaran perusakan lingkungan hidup, Pemerintah Kabupaten Bandung berupaya untuk menyediakan sarana prasarana pengelolaan persampahan seperti mesin pencacah organik, TPST, roda sampah, motor sampah dan gerobak sampah. Penyediaan sarana sanitasi tersebut diharapkan mampu mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung.
II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah masyarakat dengan memfasilitasinya melalui penyediaan sarana dan prasarana sanitasi sektor persampahan. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. b. Tercipatanya masyarakat Kabupaten Bandung yang memahami dan mempraktekkan pengelolaan persampahan khususnya mengenai pencacahan sampah, pengangkutan sampah dan penggunaan TPST yang bersifat partisipatif. III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup memiliki kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang didalamnya berisikan
pengadaan sarana sanitasi seperti pengadaan roda sampah, motor sampah, mesin pencacah sampah dan pembangunan TPST, marka jalan (pelarangan buang sampah pada jalan tertentu).
Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Lingkup Kegiatan No 1
Kegiatan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
2015
2016
2.962
-
Biaya (Juta Rupiah) 2017 2018 2019 -
-
-
Jumlah 2.962
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Lokasi penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan akan dilaksanakan di beberapa lokasi seperti Kecamatan Pameungpeuk, Ciwidey, Solokan Jeruk, Ciparay, Pangalengan, Banjaran, Cikancung, Cicalengka, Cimenyan, Margahayu, Kertasari, Margaasih, Katapang, Ibun, Pasir Jambu, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Soreang, Pacet, Paseh, Baleendah dan Cangkuang. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Tersedianya mesin pencacah organik
Tersedianya mesin pencacah plastik
Terbangunnya TPST
Tersedianya Roda Sampah
Tersedianya Grobak Sampah
Tersedianya Motor Sampah
Tersedianya Bak Sampah
Tersedianya Marka Jalan
Terlaksananya Pelatihan Pengelola Sampah
Penerima manfaat dari kegiatan tersebut ialah masyarakat Kabupaten Bandung pada lokasi terpilih untuk penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang penentuan lokasinya telah melewati kajian oleh Pemerintah Daerah terlebih dahulu. Penanggung jawab pelaksana kegiatan tersebut ialah DISPERTASIH Kab. Bandung yang mewakili Pemerintah Kabupaten Bandung.
VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah akan dikelola oleh masyarakat setempat yang akan dikoordinasikan oleh Dispertasih Kabupaten Bandung selaku perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bandung.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA C-1 LINGKUNGAN SEHAT PERUMAHAN (DRAINASE)
I.
Latar Belakang
Banjir dan penyehatan lingkungan merupakan permasalahan krusial di Kabupaten Bandung. Sepanjang 10 tahun terakhir kejadian banjir masih sering melanda Kabupaten Bandung. Dampak terbesar akan menimpa permukiman yang tidak memiliki drainase lingkungan yang kurang baik. Hal tersebut akan menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan berbahaya bagi penduduk setempat. Berdasarkan Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung, dalam menghadapi permasalahan banjir ditetapkan dalam perencanaan jangka pendek untuk mengurangi wilayah potensi banjirhingga sepertiga wilayah potensi banjir eksisting. Adapun untuk jangka bpanjang, diharapkan luas potensi banjir di Kabupaten Bandung diharapkan dapat berkurang sebesar 50% dari luas potensi banjir eksisting. Hal tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir dalam lingkup jangka pendek maupun jangka panjang. Program lingkungan sehat perumahan yang mencakup sektor drainase diharapkan akan fokus kepada penanganan area perumahan yang akan diarahkan menjadi permukiman yang berwawasan lingkungan yang mampu menjaga kelestarian dan penyehatan lingkungan ke arah yang lebih baik.
II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program lingkungan Sehat Perumahan (Drainase) bertujuan untuk mengurangi jumlah potensi genangan air melalui pendekatan pembangunan fasilitas drainase lingkungan untuk perumahan pada lokasi yang terpilih berdasarkan kajian Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Tersedianya infrastruktur drainase lingkungan untuk lokasi terpilih berdasarkan kajian Pemda Kabupaten Bandung. b. Terlaksananya normalisasi parit (drainase lingkungan) pada lokasi terpilih. c. Terlaksananya perbaikan drainase lingkungan berdasarkan lokasi yang terpilih.
III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Program Utama Lingkungan Sehat Perumahan ialah membangun drainase lingkungan, perbaikan drainase lingkunga dan normalisasi drainase lingkungan. Satuan unit untuk setiap kegiatan ditentukan berdasarkan kajian pelaksanaan dan menyesuaikan kebutuhan berdasarkan lokasi terpilih. Oleh karena itu, satuan volume untuk setiap lokasi kegiatan tidak akan selalu sama.
Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Biaya (Juta Rupiah) No 1
Kegiatan Penyediaan sarana air bersih dan
2015
2016
2017
2018
2019
-
-
-
-
2.465
Jumlah 2.465
sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin : 1.
Pembangunan drainase lingkungan
2.
Perbaikan drainase lingkungan
3.
Normalisasi parit
4.
Pembangungan saluran air /drainase sanitasi
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Lokasi penyediaan sarana air bersih dan santiasi dasar terutama bagi masyarakat miskin ialah Kecamatan Cimenyan, Cilengkrang (Cipedes-Pasir Luhur), Pangalengan , Paseh (Kampung Jatisari), Katapang (Kampung Sindangpalay), Pameungpeuk (Desa Bojongmanggu), Soreang, Rancaekek (Desa Jelegong), Dayeuh Kolot dan Bojongsiang (Desa Cangkuang Kulon dan Sumur Bandung). V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Terbangunnya drainase lingkungan
Terlaksananya perbaikan drainase lingkungan yang memiliki fungsi optimal
Terlaksananya normalisasi parit (drainase lingkungan)
Terbangunnya saluran air/drainase
Penerima manfaat program dan kegiatan tersebut ialah masyarakat pada lokasi terpilih dan diutamakan bagi masyarakat miskin pada lokasi terpilih. VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan pelaksanaan program dan kegiatan program lingkungan sehat perumahan akan dikelola oleh DISPERTASIH Kabupaten Bandung sekali perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bandung. Setelah pasca konstruksi, fasilitas drainase lingkungan tersebut akan diserahkan kepada masyarakat setempat untuk dikelola secara mandiri.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA C-2 & C-3 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI, RAWA, JARINGAN PENGAIRAN LAINNYA DAN PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN DAN KONVERSI SUNGAI, DANAU DAN SUMBER DAYA AIR LAINNYA
I.
Latar Belakang
Banjir dan penyehatan lingkungan merupakan permasalahan krusial di Kabupaten Bandung. Sepanjang 10 tahun terakhir kejadian banjir masih sering melanda Kabupaten Bandung. Dampak terbesar akan menimpa permukiman yang tidak memiliki drainase lingkungan yang kurang baik. Hal tersebut akan menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan berbahaya bagi penduduk setempat. Berdasarkan Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung, dalam menghadapi permasalahan banjir ditetapkan dalam perencanaan jangka pendek untuk mengurangi wilayah potensi banjirhingga sepertiga wilayah potensi banjir eksisting. Adapun untuk jangka bpanjang, diharapkan luas potensi banjir di Kabupaten Bandung diharapkan dapat berkurang sebesar 50% dari luas potensi banjir eksisting. Hal tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir dalam lingkup jangka pendek maupun jangka panjang. Upaya-upaya tersebut memiliki isu permasalahan dalam aspek perencanaan, hal tersebut dikarenakan belum ada peraturan daerah ysng mengatur secara khusus pengelolaan drainase lingkungan Kabupaten Bandung. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, Jaringan Pengairan Lainnya Ddan program pengembangan pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya akan menekankan pada kegiatan penyusunan dokumen perencanaan dan rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai. Hal tersebut diharapkan mampu menjawab persoalan banjir dan drainase lingkungan melalui pendekatan perencanaan yang terpadu.
II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya ialah melakukan perencanaan yang berdampak kepada pengelolan jaringan irigasi, rawa, danjaraingan pengairan lainnya. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut :
a. Tersusunnya Perencanaan Normalisasi Saluran Sungai di Kecamatan Cileunyi, Cilengkrang pacet dan Cimenyan. b. Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai Cipariuk dan Sungai Ciguruwik. Sedangkan untuk tujuan Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya ialah terciptanya pengembangan dan pengelolaan Sungai, danau dan sumber daya lainnya yang berbasiskan perencanaan terpadu. Sasaran dari tujuan tersebut ialah tersusunnya masterplan sumber daya air pada detail lokasi seperti Kecamatan Dayeuhkolot, Ciparay, Pemeungpeuk, Kutawaringin, Margaasih, Baleendah dan Katapang. III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Program Utama Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya mencakup kegiatan perencanaan normalisasi saluran sungai dan rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai dengan lokasi yang sudah dicantumkan pada sasaran sub bab II. Sedangkan program utama Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya mencakup kegiatan penyusunan masterplan sumber daya air pada lokasi Kecamatan yang sudah tertera pada sasaran pada sub bab II Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program dan Kegiatan Biaya (Juta Rupiah) No
Kegiatan
2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah
Program Pengendalian dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya 1
Perencanaan Normalisasi Saluran
500
-
-
-
-
500
2.000
-
-
-
-
2.000
Sungai (4 dokumen) 2
Rehabilitasi/Pemeliharaan Normalisasi Saluran Sungai (2 sungai)
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya 1
Penyusunan Masterplan Sumber Daya
1.500
-
-
-
Air (7 Dokumen)
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Lokasi kedua program tersebut telah dibahas pada sasaran tujuan sub bab II. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
-
1.500
Dokumen perencanaan normalisasi saluran sungai
Terlaksananya rehabilitasi normalisasi saluran sungai
Master plan sumber daya air
Penerima manfaat program dan kegiatan tersebut ialah masyarakat Kabupaten Bandung (hasil dokumen perencanaan) dan masyarakat pada lokasi terpilih. VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan pelaksanaan program dan kegiatan kedua program tersebut yang berhubungan dengan dokumen perencanaan dan rehabilitasi akan dikelola oleh DISDAPE Kabupaten Bandung sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten Bandung.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA C-4 PENGENDALIAN BANJIR I.
Latar Belakang
Banjir dan penyehatan lingkungan merupakan permasalahan krusial di Kabupaten Bandung. Sepanjang 10 tahun terakhir kejadian banjir masih sering melanda Kabupaten Bandung. Dampak terbesar akan menimpa permukiman yang tidak memiliki drainase lingkungan yang kurang baik. Hal tersebut akan menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan berbahaya bagi penduduk setempat. Berdasarkan Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung, dalam menghadapi permasalahan banjir ditetapkan dalam perencanaan jangka pendek untuk mengurangi wilayah potensi banjirhingga sepertiga wilayah potensi banjir eksisting. Adapun untuk jangka bpanjang, diharapkan luas potensi banjir di Kabupaten Bandung diharapkan dapat berkurang sebesar 50% dari luas potensi banjir eksisting. Hal tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir dalam lingkup jangka pendek maupun jangka panjang. Program Pengendalian Banjir akan fokus pada rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kebersihan dan pengerukan sungai. Kegiatan yang akan dilaksanakan akan melibatkan posisi masyarakat yang memiliki peran besar dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program Pengendalian Banjir ialah menciptakan Kabupaten Bandung yang mampu mengurangi banjir sesuai dengan target jangka pendek dan jangka panjang. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Terpeliharanya bantaran dan tanggul sungai. b. Meningkatnya tingkat pertisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan pencegahan banjir. c. Meningkatnya kebersihan sungai/kali
III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Lingkup kegiatan dan kebutuhan biaya yang diperlukan dalam program Pengendalian Banjir ialah rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai dengan volume 3 paket, peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir dengan volume3 paket dan peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali dengan volume 4 paket. Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengembangan Lingkungan Sehat Lingkup Kegiatan
No
Kegiatan
2015
2016
Biaya (Juta Rupiah) 2017 2018 2019
Jumlah
1
Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai
2.000
-
-
-
-
2.000
2
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir
1.000
-
-
-
-
1.000
3
Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali
875
-
-
-
-
875
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Pengerjaan kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai berada pada lokasi Cibanjaran, Cisela, Cibatur (Banjaran); sementara untuk kegiatan peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir akan diterapkan di Kabupaten Bandung dan peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali berada pada Kecamatan Soreang dan Margahayu.
V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Terlaksananya pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai
Meningkatnya partisipasi masyarakat Kabupaten Bandung dalam penanggulangan banjir
Meningkatnya pembersihan dan pengerukan sungai/kali
VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan setiap kegaitan pada program pengendalian banjir akan dikelola oleh DISDAPE Kabupaten Bandung selaku perwakilan Pemerintah Kabupaten Bandung.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA D-1 PROMOSI KEGIATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
I.
Latar Belakang
Masyarakt Kabupaten Bandung merupakan target utama dari setiap program dan kegaitan sanitasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Perubahan perilaku masyarakat Kabupaten Bandung dalam hal penyehatan lingkungan adalah tantangan bagi semua aktor yang terlibat dalam dunia sanitasi Kabupaten Bandung. Berdasarkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bandung tahun 2013, masyarakat Kabupaten Bandung sebanyak 31,67% memperoleh informasi berkaitan dengan sanitasi dari sosialisasi dan 23,33% melalui Televisi sementara 5% melalui radio. Informasi tersebut menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Bandung dalam memutuskan stratefi pemberdayaan masyarakat agar lebih peka dan partisipatif dalam pengelolaan sanitasi. Melihat hal tersebut, upaya-upaya sosialiasi kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan mengenai dunia sanitasi haruslah ditingkatkan. Program Promosi Kegaitan dan Pemberdayaan Masyarakat mencakup kegiatan-kegaitan seperti pengembangan medua promosi, peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan dan peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bandung untuk meningkatkan promosi dan memberdayakan masyarakat agar menjadi lebih siap dalam menghadapi segala dinamika pembangunan khususnya yang berhubungan dengan dunia sanitasi.
II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program Promosi Kegiatan dan Pemberdayaan Masyarakat ialah menciptakan masyarakat yang mampu mengimplementasikan konsep penyehatan lingkungan dan tersedianya penyuluh kesehatan yang memiliki kapasitas yang baik sehubungan dengan sektor sanitasi. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Terciptanya media promosi dan informasi sadar hidup sehat yang inovatif. b. Meningkatnya pemanfaatan sarana kesehatan c. Meningkatnya kapasitas pendidikan tenga penyuluh kesehatan
III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Program Utama Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mencakup pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan dan peningkatan
pendidikan tenaga penyuluh kesehatan. Ketiga kegaiatan tersebut akan membutuhkan dengan perincian pembiayaan sebagai berikut :
Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Biaya (Juta Rupiah) No 1
Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan
2015
2016
2017
2018
2019
450
-
-
-
-
450
380
-
-
-
-
380
42
-
-
-
-
42
Jumlah
Informasi Sadar Hidup Sehat 2
Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan
3
Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Lokasi program promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat berlokasi di Kabupaten Bandung. Hal tersebut dikarenakan dampak yang ingin dihasilkan ditargetkan untuk bisa dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Bandung secara keseluruhan. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Tersedianya media dan promosi dan informasi sadar hidup sehat yang lebih inovatif
Meningkatnya pemanfaatan sarana kesehatan yang manfaatnya bisadirasakan oleh masayrakat Kabupaten Bandung.
Meningkatnya kapaistas penyehatan lingkungan pada tenaga penyuluh kesehatan
Penerima manfaat program dan kegiatan tersebut ialah masyarakat Kabupaten Bandung. Pada kegiatan pengembangan media promosi dan indormasi sadar hidup sehat diharapkan seluruh output kegiatannya mampu dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. Selain itu, kegiatan pemanfaatan sarana kesehatan diharapkan manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. Untuk kegiatan peningkatan ppendidikan tenaga penyuluh kesehatan diharapkan manfaatnya dapat dirasakan langung oleh penyuluh kesehatan sehingga memiliki pengetahuan lebih dalam hal dunia sanitasi.
VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan pelaksanaan program dan kegiatan program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masayrakat dikelola oleh DINKES Kabupaten Bandung selaku perwakilan Pemerintah Kabupaten Bandung.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA D-2 LINGKUNGAN SEHAT
I.
Latar Belakang
Masyarakt Kabupaten Bandung merupakan target utama dari setiap program dan kegaitan sanitasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Perubahan perilaku masyarakat Kabupaten Bandung dalam hal penyehatan lingkungan adalah tantangan bagi semua aktor yang terlibat dalam dunia sanitasi Kabupaten Bandung. Berdasarkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bandung tahun 2013, masyarakat Kabupaten Bandung sebanyak 31,67% memperoleh informasi berkaitan dengan sanitasi dari sosialisasi dan 23,33% melalui Televisi sementara 5% melalui radio. Informasi tersebut menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Bandung dalam memutuskan stratefi pemberdayaan masyarakat agar lebih peka dan partisipatif dalam pengelolaan sanitasi. Melihat hal tersebut, upaya-upaya sosialiasi dan penyuluhan kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan mengenai dunia sanitasi haruslah ditingkatkan. Disamping upaya sosialisasi dan penyuluhan tentang sanitasi kepada masyarakat Kabupaten Bandung, kajian dalam pengembangan lingkungan sehat sangatlah diperlukan sebagi dasar materi para penyuluh dalam mendidik masyarakat Kabupaten Bandung. Program Lingkungan Sehat akan mengkaji cara mengembangkan suatu lingkungan sehat dan melakukan penyuluhan sebagai upaya untuk merealisasikan lingkungan sehat di kehidupan masyarakat Kabupaten Bandung.
II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk menyusun basis informasi yang berfungsi sebagai informasi untuk mengembangkan lingkungan sehat dan menyampaikannya kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan konsep penyehatan lingkungan dalam kehidupan seharihari. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Tersusunnya hasil kajian lingkungan sehat Kabupaten Bandung b. Tersampaikannya informasi tentang mencipatakan lingkungan sehat kepada masyarakat Kabupaten Bandung
III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan Program Utama Lingkungan Sehat memiliki 2 kegiatan yaitu pengkajian pengembangan lingkungan sehat dan penyuluhan menciptakan lingkungan sehat. Kedua kegiatan tersebut merupakan suatu
kesinambungan yang dimulai dari pengkajian pengembangan lingkungan sehat dan diteruskan kepada penyuluhan lingkungan sehat yang materi kajian akan menjadi sumbangsih informasi bagi para penyuluh untuk mencerdaskan masyarakat Kabupaten Bandung terkait penyehatan lingkungan (dunia sanitasi). Kedua kegiatan tersebut membutuhkan perincian biaya sebagai berikut :
Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Lingkungan Sehat Biaya (Juta Rupiah) No 1
Kegiatan Pengkajian Pengembangan
2015
2016
2017
2018
2019
338
-
-
-
-
338
355
-
-
-
-
355
Jumlah
Lingkungan Sehat 2
Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Lokasi program Lingkungan Sehat khususnya kegiatan penyuluhan menciptakan lingkungan sehat akan diaplikasikan diseluruh Kecamatan Kabupaten Bandung. Sedangkan untuk kegiatan pengkajian pengkajian pengembangan Lingkungan Sehat pun akan memiliki kajian wilayah studi di Kabupaten Bandung. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Hasil kajian pengembangan lingkungan sehat.
Tersampaikannya informasi linkungan sehat kepada masyarakat Kabupaten Bandung.
Penerima manfaat program Lingkungan Sehat ialah masyarakat Kabupaten Bandung secara keseluruhan. Hal tersebut dikarenakan hasil kajian tersebut akan menjadi basis informasi/ petunjuk materi penyuluhan menciptakan lingkungan sehat kepada masyarakat Kabupaten Bandung. VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan program Lingkungan Sehat akan dikelola oleh DINKES Kabupaten Bandung selaku perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bandung. Kegiatan kajian akan dilaksanakan oleh DINKES Kabupaten Bandung dan penyuluhan akan dilaksanakan oleh kader yang ditentukan oleh DINKES Kabupaten Bandung.
DISKRIPSI PROGRAM UTAMA D-3 PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN MEDIA MASSA
I.
Latar Belakang
Masyarakat Kabupaten Bandung merupakan target utama dari setiap program dan kegaitan sanitasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Perubahan perilaku masyarakat Kabupaten Bandung dalam hal penyehatan lingkungan adalah tantangan bagi semua aktor yang terlibat dalam dunia sanitasi Kabupaten Bandung. Berdasarkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bandung tahun 2013, masyarakat Kabupaten Bandung sebanyak 31,67% memperoleh informasi berkaitan dengan sanitasi dari sosialisasi, 8,33% melalui koran, 23,33% melalui Televisi dan 5% melalui radio. Informasi tersebut menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Bandung dalam memutuskan stratefi pemberdayaan masyarakat agar lebih peka dan partisipatif dalam pengelolaan sanitasi. Melihat hal tersebut, upaya-upaya sosialiasi kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan mengenai dunia sanitasi haruslah ditingkatkan. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa akan memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pemahaman akan sanitasi permukiman yang bisa diaplikasikan oleh masyarakat Kabupaten Bandung dengan memaksimalkan potensi siaran radio untuk memaksimalkan penyampaian informasi sanitasi bagi masyarakat. Selain itu, program ini akan mamanfaatkan mediamedia lainnya dalam upaya sosialisasi yang berkaitan dengan penyehatan lingkungan.
II. Tujuan dan Sasaran Tujuan Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa bertujuan untuk mengoptimalkan segala bentuk media sosialisasi/penyuluhan tentang sanitasi permukiman kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Sementara untuk sasaran yang ingin dicapai ialah sebagai berikut : a. Terselenggaranya siaran radio pemerintah Kabupaten Bandung untuk sosialisasi sanitasi permukiman kepada masyarakat Kabupaten Bandung. b. Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan sanitasi permukiman. c. Mensosialisasikan informasi sanitasi melalui media cetak (majalah) dan media luar ruang (leaflet/booklet/brochure/spanduk/standing banner) kepada masyarakat Kabupaten Bandung.
III. Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Yang Diperlukan
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa mencakup kegiatan jumlah siaran bersama dengan SKPD dan lembaga lainnya dalam acara kontak dinas, persentase pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam memberikan informasi kepada Pemerintah Daerah dan Mayarakat, Siaran Radio Kandaga, Penerbitan Majalah Kertaraharja, Penyebaran informasi melalui media luar ruang (leaflet/booklet/brochure/spanduk/standing banner). Keseluruhan lingkup kegiatan tersebut berupaya untuk memaksimalkan proses penyampaian informasi berkaitan dengan sanitasi kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Tabel 1 Lingkup Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Biaya (Juta Rupiah) No 1
Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan
2015
2016
2017
2018
2019
-
-
-
-
1.388
Jumlah 1.388
Sumber Daya Komunikasi dan Informasi. 1.
Jumlah siaran bersama dengan SKPD dan lembaga lainnya dakam acara kontak dinas
2.
Persentase pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
3.
Jumlah kegiatan siaran Radio Kandaga
4.
Jumlah edisi Majalah Kertraharja yang diterbitkan
5.
Jumlah tema/informasi mealui media luar ruang :
(leaflet/booklet/brochure/s panduk/standing banner)
IV. Deskripsi tentang Lokasi dan Kondisi Daerah Sekitar Rencana Proyek Seluruh kegiatan dalam program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa berlokasi di Kabupaten Bandung. Dampak yang akan dirasakan ialah seluruh masyarakat Kabupaten Bandung karena sosialisasi melalui media diharapkan bisa menyentuh seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. V. Keluaran dan Penerima Manfaat Yang Diharapkan Keluaran yang diharapkan ialah sebagai berikut :
Terselenggaranya siaran bersama dengan SKPD dan lembaga lainnya dalam acara kontak dinas
Meningkatnya persentasi pemberdayaan KIM dalam memberikan informasi kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat
Tersiarkannya sosialisasi tentang sanitasi melalui radio Kandaga
Tersebarkannya majalah Kertaraharja kepada masyarakat Kabupaten Bandung
Tersebarkannya informasi mengenai sanitasi melalui media luar ruang
Penerima manfaat program dan kegiatan tersebut ialah masyarakat Kabupaten Bandung. Pada setiap kegiatan yang berhubungan dengan sosialisasi kepada masyarakat diharapkan seluruh output kegiatannya mampu dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. VI. Rencana Pengelolaan Pengelolaan pelaksanaan program dan kegiatan program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa dikelola oleh BAPAPSI Kabupaten Bandung selaku perwakilan Pemerintah Kabupaten Bandung.