DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
KEBIJAKAN KEAMANAN PENERBANGAN DI BANDAR UDARA
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
DASAR HUKUM § UNDANG UNDANG NO. 1 TAHUN 2009 § PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 127 TAHUN 2015 § PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 33 TAHUN 2015 § PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 167 TAHUN 2015 § ANNEX 17 § Doc. 8973; DAN § PERATURAN DITJEN HUBUD DIBIDANG KEAMANAN PENERBANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
UU NO. 1/2009 Pasal 334 Orang perseorangan, kendaraan, kargo dan pos yang akan memasuki daerah keamanan terbatas wajib memiliki izin masuk daerah terbatas atau Uket pesawat udara bagi penumpang pesawat udara, dan dilakukan pemeriksaan keamanan.
PM 127/2015 Bab VI Pengendalian Keamanan Terhadap Orang Dan Barang Yang Akan Diangkut Pesawat Udara seUap orang, Penumpang, karyawan dan awak pesawat udara yang akan memasuki daerah keamanan terbatas harus dilakukan pemeriksaan keamanan penerbangan.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
PEMBAGIAN DAERAH KEAMANAN 1. Daerah Kemanan Terbatas / Security Restricted Area adalah daerah daerah tertentu di bandar udara maupun diluar bandar udara yang diidenUfikasi sebagai daerah bersiko Unggi untuk digunakan kepenUngan penerbangan, penyelenggara bandar udara, dan kepenUngan lain dimana daerah tersebut dilakukan pengawasan dan untuk masuk dilakukan pemeriksaan keamanan. Perlindungan daerah keamanan terbatas : a. Dilindungi secara fisik dan/atau selalu diawasi; b. Dilakukan pemeriksaan selang waktu tertentu c. Diberi tanda peringatan (sign board) keamanan penerbangan
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
2. Daerah Steril (Sterile Area) adalah daerah tertentu didalam daerah keamanan terbatas yang merupakan daerah pergerakan penumpang sampai dengan naik kepesawat udara dan didaerah tersebut selalu dalam pengendalian dan pengawasan. Perlindungan daerah steeril : a. Dilindungi, Dikendalikan dan Diawasi; b. Haru dilakukan penyisisiran keamanan pada selang tertentu
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDAR DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGA
3. Daerah Terbatas (Restricted area) adalah daerah tertentu di banda udara dimana penumpang dan/tau non penumpang memiliki akse masuk dengan persyaratan tertentu Perlindungan Daearah terbatas : a. Dilindungi, Dikendalikan dan Diawasi; b. Untuk masuk dikendalikan dengan persyaratan tertentu.
4. Daerah Publik (Publick Area) adalah daerah daerah dibandar udara yang terbuka untuk umum. Dikendalikan dan Diawasi
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
PENGENDALIAN ACCESS CONTROL DKT DAN STERILE AREA § Sitem penggunaan jalan masuk ü Penggunaan pintu masuk § Pemeriksaan keamanan ü Izin masuk
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
n Masuk Daerah Keamanan Terbatas
kumen angkutan udara iket penumpang pesawat udara oarding pass urat muatan udara (airway bill)
da Izin Masuk
AS artu IdenUtas Penerbang Dan Personel Kabin (ID Card Crew) anda Pengenal Inspektur Penerbangan
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
SISTEM PENGAMANAN DI BANDAR UDARA Pengamanan Daerah Keamanan Bandar Udara • Melakukan pemeriksaan keamanan terhadap orang dan barang bawaan serta kendaraan yang akan masuk ke DKT termasuk pemeriksaan Izin masuk/PAS • Melakukan patroli keamanan sepanjang pagar/perimeter di bandar udara • Menutup atau menjaga pintu-‐pintu masuk ke DKT
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
Pemeriksaan Orang Dan Barang Bawaan • Mengeluarkan atau melepas barang yang berunsur logam/metal (HP, jam tangan, ikat pinggang, koin, dompet, jaket, topi) untuk dimasukkan ke dalam tas jinjing atau baki yang tersedia untuk dilakukan pemeriksaan keamanan dengan mesin x-‐ray kecuali peralatan yang digunakan untuk medis, TNI/POLRI dan penegak Hukum • Melakukan pemeriksaan orang(body search) apabila masih mengeluarkan alarm saat melawaU WTMD
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
Penerapan Peralatan Keamanan Penerbangan
Penerapan peralatan fasilitas keamanan penerbangan pada bandar udara nternasional (per 17 August 2016) untuk pemeriksaan bagasi tercatat harus menggunakan : mulU view and automaUc threat detecUon or automaUc explosive detecUon system; Body inspecUon machine (millimeter wave technology)
Personel keamanan penerbangan
Personel keamanan penerbangan yang melakukan pemeriksaan harus pegawai organik/tetap.
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
Untuk peningkatan keamanan penerbangan Dirjen Hubud menerbitkan Instruksi Nomor 4 tahun 2015 yang mengharuskan seUap bandar udara harus : • Menerapkan 2 Security Check Points security check point ditempatkan sebelum check in area dan sebelum memasuki daerah steeril.
CURITY CHECK POINT
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
AR/PERIMETER BANDAR UDARA SIDE
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
POS JAGA KE
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
Rusia :10 Nopember 2015 Airbus A 321 – Metrojet (boom cair kaleng)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANG
malia : 2-2-2016 allo Airlines Flight Number D 3159 Bombing (Bom Laptop)
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANG
Brussels Airport Bombing – 22 March 2016
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
Sistem Pemeriksaan Kargo dan Pos § §
Unknown Shipper Cargo consolidator
§ §
BONDED AREA
PORTAL SCANNING
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
Badan Hukum yang melakukan pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang akan diangkut pesawat udara : • Regulated agent • Known consignorn/pengirim pabrikan • Surveyor Indepedent
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
ERIMAKASIH