Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Makna Kata ''Mutiara'' Iklan Lowongan Kerja Lagi nyari kerjaan? Menjelang akhir pekan, biasanya iklan lowongan kerja 'bertaburan' di koran. Tapi, ada baiknya Anda mencermati dan membaca setiap iklan dengan teliti. Jangan sampai terkecoh dan mengeluh, seperti "Kok gajinya rendah? padahal jabatannya keren", dll. Seperti halnya Anda, perusahaan yang beriklan juga berusaha menjual diri. Itulah kenapa mereka membuat iklan yang menarik --walau banyak yang tak sesuai dengan kenyataan. Huruf bagus, bahasa Inggris… dan kata-kata yang muluk. Biar nggak berkhayal terlalu banyak, cermati apa maksud kata-kata indah itu: Great opportunity. Pekerjaan yang ditawarkan perusahaan ini biasanya penuh tantangan tetapi gajinya rendah. Varied responsibilities. Kategori ini biasanya menawarkan pekerjaan di bidang-bidang yang umum. Tetapi, pekerjaan ini justru menuntut kesigapan anda melakukan segala hal yang diberikan atasan anda. Valuable management-training position. Posisi ini umumnya ditujukan untuk segala lini pendidikan. Anda tidak perlu harus sarjana untuk mengajukan lamaran. Perusahaan ini biasanya akan melakukan training. High energy environment. Perusahaan ini mencari orang yang tangguh untuk menjalani pekerjaan yang padat jadwal, menyita waktu, pikiran dan tenaga. An investment on your future. Kalau anda ingin pekerjaaan yang tidak mengikat, ini adalah posisi yang bisa dipertimbangkan. Ssistem penggajian berdasarkan prestasi dan bisa dijalani secara paruh waktu (part-time) atau permanen. Experience is a must. Perusahan yang reputasinya sudah bagus dan dikenal luas, biasanya mengutamakan calon karyawan yang sudah berpengalaman di bidangnya. Persyaratan memang ketat, tapi mereka juga berani membayar tinggi dan fasilitas yang baik.
Planning and coordinating. Perusahaan ini biasanya mencari orang-orang yang disiplin, menghargai waktu dan punya jiwa kepemimpinan untuk mengisi posisi yang ditawarkan.
8 Ketrampilan Paling Dicari Perusahaan
Seperti tiap orang yang ingin karirnya maju, masa depan karir anda juga ditentukan keterampilan yang anda miliki dan dapat anda 'jual' pada perusahaan. Dan para pencari kerja dengan keterampilan yang diinginkan perusahaan pencari kerja itulah, yang akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan.
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Sebenarnya, anda dapat meningkatkan keterampilan yang anda miliki lho, tentu saja tergantung dengan minat, kemampuan, bakat, kecukupan dana dan kesesuaian target karir. Tetapi, mengingat ketidakpastian ekonomi seperti sekarang ataupun saat mendatang, maka lebih baik anda mengutamakan untuk memiliki keterampilan yang berguna untuk peningkatan karir anda dalam waktu dekat. Berikut ini 8 keterampilan yang paling dicari saat ini, menurut penelitian Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat. 1. Keterampilan bahasa asing Pada jaman modern seperti ini, penguasaan bahasa asing sudah menjadi syarat mutlak di semua perusahaan ketika mereka membuka lowongan pekerjaan. Karena itu, mereka yang menguasai bahasa asing seperti Inggris, Jepang, China, Jerman dan Perancis, acapkali lebih disukai dan diprioritaskan dalam ujian saringan masuk di sebuah perusahaan. Bidang kerja spesifik yang masuk kategori ini misalnya penterjemah, diplomat dll. 2. Keterampilan teknis tentang mesin Saat ini, teknologi adalah mutlak diperlukan di semua bidang usaha. Bagian instalasi yang memperbaiki sebagian besar jaringan listrik suatu gedung, peralatan elektronik dan sebagainya. Insinyur, bagian telekomunikasi, ahli otomotif, ahli transportasi adalah sebagian diantara bidang kerja yang masuk dalam kategori ini. 3. Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia Umumnya, perusahaan yang mempunyai pegawai lebih dari satu orang, tentu mempunyai masalah yang berhubungan erat dengan bagaimana melakukan interaksi timbal balik di perusahaan itu. Sehingga sudah pasti, sukses sebuah perusahaan sangat bergantung pada bagaimana para pegawai di semua lini perusahaan itu dapat saling bekerja sama. Mereka yang bergerak di bidang kerja ini umumnya memang memahami dan menangani segala kebutuhan para pekerja di suatu perusahaan. 4. Keterampilan di bidang pemrograman komputer Perusahaan masa kini telah sangat bergantung pada sistem komputerisasi yang canggih. Itulah sebabnya, mereka membutuhkan orang-orang yang mengerti secara detil seluk beluk program komputer. Jika anda mempunyai keterampilan berupa penguasaan seluk beluk tentang HTML, Visual Basic, Unix atau SQL Server, anda akan menjadi salahsatu aset besar perusahaan dan berpeluang meningkatkan karir anda. 5. Keterampilan Mengajar
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Sebagai bagian dari komunitas modern yang selalu berkembang setiap waktu, perusahaan masa kini kerap menginginkan anak buahnya mempuanyai pengetahuan yang multi dimensi, bahkan yang bukan bidang kerjanya. Sebab itu, kini banyak perusahaan menggaji pengajar khusus untuk meberikan kursus tambahan bagi karyawannya, misalnya perpajakan, bisnis manajemen, pelayanan sosial atau manajemen administrasi. Mereka yang memiliki pengetahuan multi disipliner semacam ini biasanya kerap 'dikejar' banyak perusahaan untuk memberikan 'short course' bagi pegawai mereka. 6. Keterampilan manajemen keuangan Seperti juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali mendatangkan penasihat bisnis, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan mereka. Oleh karena itulah, anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan. 7. Keterampilan ilmu kimia dan matematika Banyak sekali kemajuan besar di dunia ini tercipta dari beragam penemuan di bidang kimia dan obat-obatan. Oleh karena itu, kebutuhan pasar kerja terhadap sumber daya manusia di bidang kimia, fisika, biologi ini akan selalu tinggi dan tidak akan pernah surut. Bidang kerja yang termasuk di dalamnya misalnya apoteker, ahli pangan dan obatobatan, peneliti, dll. 8. Keterampilan memecahkan masalah Berbagai tugas yang kita hadapi setiap harinya, baik secara personal dan juga dari segi bisnis merupakan hal yang kompleks yang kerap terjadi. Mereka yang mampu mengidentifikasi berbagai masalah, mencari solusi, membuat keputusan-keputusan yang efektif adalah nilai tambah yang paling dicari perusahaan. Yang masuk dalam kategori ini misalnya bidang kerja bisnis administrasi, konsultan manajemen, administrasi negara, ilmu pengetahuan, obat-obatan atau insinyur.
7 'Jangan' Ketika Melamar Kerja Pernah mendapat jawaban berbunyi, "Sayang sekali untuk saat ini kami belum bisa menawarkan posisi tersebut kepada Anda, tapi surat lamaran Anda telah kami simpan di file kami. Kami akan menghubungi Anda lagi begitu ada lowongan"?
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Sebenarnya, apa, sih, yang salah dengan lamaran dan CV Anda? Inilah beberapa kemungkinannya: 1. CV Terlalu Panjang Siapa juga yang punya waktu membaca resume sepanjang delapan halaman? Panjang sebuah resume seharusnya satu sampai dua halaman saja. 2. Terlalu Umum Tuliskan posisi yang diinginkan dengan spesifik, jangan hanya menulis, "Saya ingin melamar untuk posisi apa saja." Jauh lebih baik kalau Anda menyampaikan maksud secara lebih jelas, mau di posisi A, B, atau C. 3. Serampangan Ingat, Anda berhadapan dengan orang yang mencari-cari kesalahan. Selalu gunakan kertas yang bersih, pilih jenis huruf yang formal (misalnya Arial), dan gunakan selalu tinta hitam. 4. Sok Canggih Bila mengirim lamaran melalui e-mail, cek dulu apakah attachment Anda (berupa resume) bisa dibuka. Caranya, kirim dulu kepada teman, dan tanyakan hasilnya. 5. Kurang Teliti Menulis Nama Jangan langsung berasumsi bahwa nama tujuan Anda itu seorang pria atau seorang wanita. Agar lebih pasti, telepon resepsionis atau sekretaris kantor tersebut untuk mengecek jenis kelamin dan nama lengkap yang bersangkutan. 6. Alamat E-mail yang Aneh-aneh Bila Anda memiliki alamat e-mail yang telanjur aneh atau childish, gantilah ketika menulis surat lamaran. Anda takkan dianggap cukup dewasa dan profesional bila punya alamat e-mail
[email protected] atau
[email protected]. 7. Kalimat atau Lagu aneh di Mesin Penjawab atau Mailbox Ganti lagu di mesin penjawab telepon atau kalimat pengantar di mailbox ponsel bila sedang menunggu jawaban lamaran. 'Kata sambutan' yang terlalu aneh bisa-bisa bikin kesempatan lenyap, deh! Bagaimana Menulis Surat Lamaran Kerja ? Banyak pelamar berharap tidak perlu menulis surat lamaran kerja untuk melengkapi resume atau CV, karena menurut mereka menyusun resume saja sudah menghabiskan banyak waktu dan usaha selain itu resume seringkali dianggap sudah memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Namun demikian surat lamaran ternyata berperan penting dalam mengarahkan pembaca (petugas rekrutmen & seleksi) untuk membaca resume pelamar, jika difokuskan pada bagaimana dan mengapa kemampuan
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber khusus, pengalaman, prestasi, dan kepribadian pelamar akan menguntungkan bagi perusahaan yang dituju. Jenis Surat Lamaran Pada dasarnya, ada dua jenis surat lamaran. Yang pertama digunakan untuk menanggapi suatu iklan lowongan, umumnya disebut surat pengantar standard. Jenis ini lebih mudah untuk ditulis karena beberapa kriteria dari suatu jabatan sudah diketahui melalui iklan, sehingga membantu pelamar mengetahui apa yang dibutuhkan pembaca. Jenis surat lamaran ini dapat juga digunakan jika seseorang mereferensikan atau merekomendasikan Anda ke sebuah perusahaan. Jenis yang kedua adalah surat lamaran yang digunakan jika pelamar mengincar perusahaan tertentu yang disukai namun tidak ada posisi lowong yang dipublikasikan. Walaupun beberapa perusahaan mungkin jengkel dengan surat lamaran yang tidak diminta ini, namun tidak jarang perusahaan (baca: HRD) akan memperhitungkan surat lamaran yang dibuat oleh para pelamar yang benar-benar memenuhi syarat. Meskipun pelamar mungkin tidak segera dihubungi, namun jika sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan tenaga baru maka tidak jarang para pelamar yang qualified akan dipanggil. Kebutuhan perusahaan bisa saja muncul karena beberapa alasan seperti ada pegawai yang baru saja mengundurkan diri, suatu posisi/jabatan baru diadakan untuk keperluan mendadak, ada yang akan pensiun, atau baru saja ada PHK. Inilah yang seringkali disebut “bursa kerja tersembunyi”. Demi menjaga agar surat lamaran anda (terutama jenis lamaran kedua) tidak "dibuang" oleh pembaca, maka amatlah penting bagi penulis (anda) untuk mengetahui karakter pembaca, seluk-beluk posisi/jabatan yang Anda incar, dan keadaan perusahaan tujuan Anda. Jika pada surat lamaran standard ketika melamar suatu posisi yang telah diiklankan, Anda sudah dapat memperkirakan apa yang pembaca inginkan dan apakah mereka berkenan menerima surat lamaran Anda, maka pada lamaran yang tidak diminta, sangat penting membuat pembaca Anda merasa bahwa apa yang Anda katakan dan tawarkan itu berharga untuk waktu dan perhatian yang mereka berikan. Dasar-Dasar Surat Lamaran Garis besar surat lamaran kerja biasanya adalah sebagai berikut: 1.
Penampilan Fisik Pertama-tama, harus diperhatikan bahwa tampilan surat lamaran itu sama pentingnya dengan tampilan resume. Ingatlah bahwa hal pertama yang dilihat pembaca adalah surat pengantar. Surat pengantar haruslah sama dengan gaya penulisan, tampilan, kop, cetakan dan kualitas kertas resume. Surat Lamaran idak boleh terlihat hanya sebagai tambahan ala kadarnya, melainkan harus merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan surat lamaran. 2.
Isi a. Kepala Surat Kop/kepala surat: terdiri dari nama, alamat, nomor telepon, atau email. Pastikan semuanya mudah dibaca Tanggal: penting untuk memberikan tanggal penulisan lamaran sebagai indikasi tanggal informasi dan hal-hal lainnya yang berhubungan. Nama yang dituju dan jabatannya: sedapat mungkin dapatkan nama orang yang dituju (khususnya untuk surat lamaran jenis kedua), diikuti dengan nama jabatan, nama perusahaan, alamat, kota, dan kode pos. Kode jabatan atau nomor referensi untuk posisi yang telah diiklankan. Dan untuk yang tidak diiklankan cukup tuliskan nama jabatan. Tuliskan pada bagian perihal. Salam pembuka: gunakan nama yang dituju, misalnya kepada Yth. Bpk/Ibu.........., atau kepada Yth. Direktur HRD PT……….
b. Alenia Pembuka Walaupun Anda tergoda untuk menulis kalimat pembukaan yang menarik, namun harus tetap diingat bahwa ada nilai tersendiri bagi pembaca dalam mengidentifikasi
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber iklan atau posisi yang Anda lamar pada bagian awal surat Anda, oleh karena itu biarkan kalimat pembukaan ini langsung pada pokok persoalan dan jelas. Pada kalimat kedua surat lamaran kerja Anda harus dapat menarik perhatian si pembaca, tetapi hindari tipu muslihat. Walaupun Anda mencoba menjual kualifikasi Anda demi jabatan yang Anda lamar, jagalah supaya tulisan Anda tersebut tidak menjadi seperti iklan. Sebaiknya pada bagian ini berisi ringkasan dari tujuan surat, tuliskan: “Latar belakang saya adalah dalam bidang………..……… kelihatannya sangat cocok dengan posisi ……......." c. Alenia Kedua Pada Alenia kedua tonjolkan bukan hanya kualifikasi yang tertulis dalam resume, tetapi juga ketrampilan dan karakteristik lainnya yang Anda miliki yang akan memberi nilai tambah bagi pembaca dan perusahaan. Pada bagian ini Anda harus berusaha mengarahkan surat pada kebutuhan, kepedulian, misi, dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan (sejauh yang Anda tahu), dan bagaimana kontribusi Anda kelak akan menguntungkan dan meningkatkan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan tersebut. Dengan demikian Anda memberikan sesuatu yang membedakan Anda dari kandidat lainnya yang memiliki ketrampilan yang sama. d. Alenia Penutup Bagian ini adalah satu-satunya tempat dimana Anda mengindikasikan bahwa Anda mengharapkan balasan dari surat lamaran Anda baik melalui telepon maupun surat atau email. Hindari kata-kata yang mengandung ancaman, seperti: "jika saya tidak mendapat balasan dari Anda pada tanggal …… saya akan menghubungi Anda.” Pernyataan demikian, sekalipun dari kandidat yang paling bagus, dapat membuat pembaca segera ke meja sekretaris dan berpesan, “Kalau si x menelpon, catat pesannya, kemudian buang saja!” Hindari juga untuk menelpon ke perusahaan atau calon atasan Anda tanpa perjanjian terlebih dahulu, karena hal tersebut akan semakin membuat mereka jengkel dan melupakan lamaran Anda. Sebaiknya indikasikan bahwa Anda tertarik dan bersedia dihubungi sesuai waktu yang diberikan si pembaca, atau dengan seijin pembaca Anda akan menelpon pada tanggal dan jam tertentu untuk mendiskusikan posisi yang Anda incar, dengan catatan bahwa jika waktu mereka tidak sesuai dengan harapan Anda, maka mereka mau menitipkan pesan untuk waktu yang sesuai pada resepsionis atau petugas yang dapat menghubungi Anda. 3.
Tanda Tangan & Nama Jelas Pada akhir surat jangan lupa untuk membubuhkan tanda tangan dan menuliskan nama lengkap anda. Catatan: Pembaca surat lamaran Anda tidak peduli terhadap keinginan atau keuntungan yang Anda harapkan, mereka hanya peduli terhadap apa yang bisa Anda berikan bagi mereka. Pusatkan setiap upaya Anda pada kebutuhan pembaca, jabatan yang Anda lamar, dan perusahaan bersangkutan
Membuat Resume Resume atau riwayat singkat yang berisi pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang melamar sebuah pekerjaan amatlah menentukan bagi dipilih atau tidaknya si pelamar untuk masuk ke tahapan selanjutnya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Resume yang dibuat dengan baik akan mempermudah pembacanya (baca: recruiter) dalam mengevaluasi qualifikasi yang dimiliki oleh si pelamar. Pentingnya membuat resume yang dirancang secara khusus (bukan menjiplak model resume orang lain) seringkali tidak disadari oleh si pelamar. Dalam banyak kasus masih sering dijumpai bahwa pelamar justru menggunakan format resume yang sudah baku dengan cara membeli formulir resume yang dijual di toko-toko buku atau pun mendownload formulir yang terdapat di websites. Memang hal ini tidaklah sepenuhnya salah, namun demikian si pelamar hendaklah mempertimbangkan apakah format tersebut sudah cocok dengan karakter
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber dirinya. Apa yang terjadi jika ternyata format baku tersebut, setelah diisi oleh pelamar, ternyata justru banyak menyisakan ruang kosong alias tidak dapat diisi semuanya. Bukankah hal demikian justru dapat menyebabkan si pelamar tampak penuh dengan kekurangan di mata si pembaca resume tersebut. Selain itu resume menjadi tidak enak untuk dilihat. Pertanyaan yang patut diajukan kemudian adalah bagaimana membuat resume yang baik sehingga menarik bagi pembaca dan mampu memberikan gambaran tentang kelebihankelebihan yang dimiliki oleh sang pelamar. Lalu apa sebenarnya perbedaan antara Resume dan Curricullum Vitae (CV)? Resume vs Curriculum Vitae Secara singkat dapat dikatakan bahwa resume adalah kumpulan atau daftar yang menyangkut riwayat pendidikan dan pekerjaan/karir seseorang dengan penekanan pada keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang dimilikinya. Sedangkan Curriculum Vitae adalah kumpulan atau daftar yang berisi riwayat pendidikan, pekerjaan, penghargaan/prestasi/gelar yang pernah diperoleh seseorang dan faktor-faktor lain yang dianggap berguna oleh orang tersebut selama hidupnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada beberapa faktor sebagai berikut: No.
Faktor
Resume
CV
1.
Materi
Riwayat pendidikan dan pekerjaan/karir dengan penekanan pada keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki.
Riwayat pendidikan, pekerjaan, penghargaan/prestasi/gelar, yang pernah diperoleh seseorang, keanggotaan organisasi, hasil karya dan faktor-faktor lain yang dianggap berguna oleh seseorang selama hidupnya.
2.
Penggunaan
Untuk melamar pekerjaan dengan posisi atau jabatan yang menuntut pengalaman dan ketrampilan yang tinggi. Seringkali digunakan jabatan-jabatan pada managerial
untuk level
belum kerja
Pelamar pemula yang memiliki pengalaman
Untuk melamar pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti Dosen, Guru, Peneliti, Wakil Rakyat, Militer. Di Indonesia, CV merupakan salah satu alat yang digunakan untuk seleksi kenaikan jabatan atau yang dulu popular dengan nama “Litsus” untuk PNS
3.
Format
Ditulis secara kronologis atau pun fungsional, atau bisa juga kombinasi keduanya
Pada umumnya ditulis secara kronologis: pertama masuk sekolah sampai tingkatan terakhir, atau pertama kali bekerja sampai pekerjaan terakhir.
4.
Kedalaman Informasi
Ruang lingkup Informasi yang disajikan terbatas tetapi sangat rinci dan mendalam
Ruang lingkup Informasi yang disajikan banyak tetapi tidak secara rinci dan mendalam
5.
Informasi Pribadi
Sangat jarang diikutsertakan, kecuali memang relevan dengan
Memuat hal-hal pribadi seperti hobby, musik yang disukai, status perkawinan, kebangsaan, tinggi &
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber
6.
Panjang
pekerjaan yang dilamar
berat badan, dll.
1 – 2 Halaman
3 – 4 halaman
Meski keduanya memiliki perbedaan, namun dalam praktek seringkali perusahaan tidak dapat membedakan mana yang mereka butuhkan, apakah Resume atau CV. Oleh karena itu, pelamar haruslah jeli dalam melihat persoalan tersebut sebab bagaimanapun juga pada akhirnya pelamarlah yang harus menyesuaikan diri dengan perusahaan, bukan sebaliknya.
Manfaat Dalam kompetisi memperebutkan pekerjaan ditengah-tengah situasi ekonomi yang tidak menggembirakan saat ini, di tambah lagi dengan banyaknya jumlah pencari kerja, tidak jarang para pengusaha (baca: orang yang mempekerjakan) harus meluangkan banyak waktu untuk menyeleksi para calon pekerja yang berkualitas. Mengingat bahwa satu jabatan yang lowong bisa dilamar oleh ratusan bahkan ribuan pelamar, maka pengusaha sangat mengandalkan resume pelamar untuk menyaring/menyeleksi mereka untuk dipanggil wawancara atau test dalam proses berikutnya. Dengan kondisi demikian maka pelamar yang tidak dapat membuat resume yang dapat menggambarkan kualitas dirinya dalam bentuk resume yang menarik, padat, dan lugas akan sangat kecil kemungkinannya untuk dipanggil. Alangkah sayangnya jika pelamar ternyata sangat menguasai bidang yang dilamarnya tetapi gagal hanya karena resume yang dibuatnya tidak berkenan di hati pengusaha/pembaca. Dengan membuat resume secara menarik, padat dan lugas si pelamar sebenarnya memperoleh manfaat yang sangat besar bagi dirinya karena ia telah mampu: memberikan fakta-fakta tentang latarbelakang pelamar. menunjukkan kualifikasi yang dimiliki sehingga layak untuk memangku jabatan yang dilamar memperlihatkan tujuan karir yang diinginkannya Beberapa Saran Bagi anda pencari kerja yang mungkin mengalami masalah dalam membuat resume, mungkin ada baiknya anda mempertimbangkan beberapa saran berikut ini: 1) Isi dan Penampilan
Nama jabatan & Uraian Jabatan: Tulis nama jabatan anda dan lengkapi dengan
penjelasan tentang aktivitas-aktivitas harian Anda. Usahakan untuk menuliskan aktivitas-aktivitas yang dapat diukur. Ingat: Anda harus dapat memberitahu pembaca tentang apa persisnya pekerjaan yang telah anda lakukan
Tanggal dan Tempat. Tulislah riwayat pendidikan dan pekerjaan anda secara tepat.
Misalnya: kapan anda diterima bekerja dan kapan anda keluar dari perusahaan X, kapan anda menjabat sebagai .... atau kapan anda pindah kerja dari kantor pusat ke kantor cabang. Ingat: Jangan membuat pembaca menebak-nebak kapan anda bekerja dan untuk berapa lama.
Rinci. Jelaskan kata-kata atau istilah-istilah teknikal/khusus yang mungkin ada dalam resume anda sedetil mungkin.
Proporsional. Tuliskan pekerjaan atau pendidikan sesuai dengan kepentingan si
pembaca dan buatlah secara proporsional. Contoh: Jika anda melamar sebagai Marketing Manager hendaklah anda tidak menulis hanya satu paragraph mengenai pekerjaan anda sebagai Sales Manager dan tiga paragraph lainnya tentang kegiatan anda sebagai Trainer.
Relevansi. Tuliskan hanya hal-hal yang relevan dengan tuntutan pekerjaan yang anda
lamar. Contoh: Tidak perlu menuliskan pengalaman berorganisasi anda selama kuliah meskipun anda menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa selama beberapa periode,
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber jika pekerjaan yang anda lamar tidak berhubungan dengan kemampuan organisasi atau leadership.
Explicit. Jangan membuat resume yang membuat pembaca berimajinasi. Contoh:
jangan berasumsi bahwa pembaca tahu bahwa anda tamatan Unika Atma Jaya Jakarta, atau Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jika anda tidak menuliskan nama kota bisa jadi pembaca menganggap anda tamatan dari kota lain.
Panjang. Pada umumnya resume hanya terdiri dari 2 (dua) halaman. Namun jika
memang riwayat karir dan pendidikan yang anda rasa sangat penting untuk ditampilkan menuntut anda untuk memperpanjang, maka 3 (tiga) halaman resume masih dapat diterima.
Tanda baca, ejaan, dan tata bahasa. Tidaklah dibenarkan jika dalam resume
terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tanda baca, ejaan maupun tata bahasa. Jika anda menulis resume dalam bahasa Inggris, cobalah minta untuk direview oleh teman/kerabat yang menguasai bahasa tersebut, jika memang anda belum yakin.
Mudah dibaca. Resume yang dibuat secara kacau balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat resume yang mudah dibaca, tidak terpisah-pisah dan logis.
Penampilan. Pilihlah format terbaik yang dapat anda tampilkan untuk membuat
resume, termasuk disini adalah pemilihan jenis huruf, kertas yang digunakan serta paduan warna (jika menggunakan printer warna). Tampilan resume yang asal-asalan hanya akan berakhir di kotak sampah atau mesin penghancur kertas, meski pengirimnya mungkin memiliki kualifikasi yang sangat baik.
2) Menunjukkan Kualifikasi Untuk lebih meyakinkan pembaca, Anda dapat memberikan penekanan pada beberapa aspek tertentu dari latarbelakang Anda yang relevan dengan pekerjaan dalam rangka memberikan pemahaman kepada pengusaha tentang nilai-nilai potensial anda yang akan berguna bagi si pengusaha atau perusahaannya. Adapun aspek-aspek yang dapat anda tonjolkan adalah: Penghargaan atau reward yang pernah diterima sesuai dengan jabatan yang dilamar. Contoh: jika anda melamar sebagai IT Manager, pihak perusahaan (recruiter) tentu ingin tahu kemampuan anda di bidang teknik dan bagaimana kemampuan tersebut dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain. Jika anda pernah menerima penghargaan di bidang tersebut, tuliskanlah. Dengan demikian perusahaan akan tahu dimana tingkatan kemampuan anda. Prestasi Akademik. Tuliskan gelar dan prestasi akademik yang anda raih sertakan juga judul Tugas Akhir/Skripsi/Thesis/Disertasi. Kemampuan Tambahan. Kemampuan tambahan dapat berupa kemampuan mengoperasikan program komputer atau pelatihan-pelatihan khusus yang pernah diikuti. Keanggotaan dalam organisasi professional. Jika anda terlibat dalam organisasi professional seperti Assiosiasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Ikatan Akuntan Indonesia (AAI), dll yang berguna bagi pembaca, jangan segan untuk menuliskannya. Indikator Kesuksesan. Anda dapat menuliskan berbagai indikator kesuksesan yang pernah anda peroleh, misalnya beasiswa karena kecerdasan anda, dikirim training ke luar negeri karena keberhasilan anda dalam perusahaan, keberhasilan anda menekan biaya operasional di divisi anda, dll.
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan. Tuliskan semua pengalaman yang pernah anda alami sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang anda lamar. Cth: jika pekerjaan yang anda lamar menuntut anda untuk sering melakukan traveling keluar negeri, pastikan pembaca tahu bahwa anda mahir berbahasa Inggris. 3) Perhatian Khusus Selain kedua faktor yang telah disebutkan diatas, dalam membuat resume pelamar perlu berhati-hati dalam mencantumkan atau menuliskan hal-hal sebagai berikut: Riwayat Gaji (Gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan). Dalam hal pencantuman jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan, pelamar harus sangat berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut kejeliannya dalam melihat iklan lowongan kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut. Pada lowongan kerja yang sudah mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang akan diterima pertahun atau per bulan, sebaiknya pelamar tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan pelamar untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan. Referensi. Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, pelamar harus benar-benar yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui diri si pelamar dan memiliki pengaruh positif bagi perusahaan yang dilamar. Artinya pelamar tidak boleh asal menyebutkan nama orang sebagai referensi, misalnya: mantan boss/atasan atau dosen. Daripada memaksakan diri untuk menyebut nama-nama orang sebagai referensi, pelamar cukup menuliskan: "Referensi: akan diberikan jika diminta". Dokumen Pendukung. Meskipun tidak ada keharusan bagi pelamar untuk menyertakan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti Ijazah, Transkrip Nilai, Sertifikat atau Penghargaan, dll, namun mengingat kondisi di Indonesia maka sebaiknya pelamar menyertakan dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy. Hal ini penting untuk meyakinkan pembaca bahwa anda benar-benar menulis resume berdasarkan fakta yang ada. Namun satu hal yang harus diingat dengan baik adalah "jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak". Untuk itu anda harus menyeleksi/mensortir dokumen mana yang paling pantas dan relevan untuk dilampirkan. Contoh: Jika anda pernah mengikuti kursus komputer beberapa kali, tidak perlu semua sertifikat dari setiap kursus tersebut anda lampirkan, tetapi cukup salah satu yang paling tinggi tingkatannya. Informasi Pribadi. Pelamar sebaiknya berhati-hati menuliskan hal-hal yang bersifat pribadi. Beberapa hal yang umumnya boleh dituliskan adalah status perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan untuk di relokasi atau melakukan travelling ke luar kota / luar negeri. Di luar hal-hal tersebut pelamar harus benar-benar yakin bahwa informasi pribadi yang ditulisnya akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jika tidak sebaiknya jangan menulis informasi pribadi tersebut. Para pembaca yang budiman, apapun pilihan karir anda pastikan untuk membuat resume atau pun CV secara maksimal. Bila memang anda merasa belum yakin dengan apa yang telah anda buat selama ini, cobalah buat sekali lagi dan bila perlu minta orang lain untuk menilai Resume atau CV anda tersebut. Selamat Mencoba, semoga anda cepat memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Bagaimana Menulis Surat Lamaran Kerja Banyak pelamar berharap tidak perlu menulis surat lamaran kerja untuk melengkapi resume atau CV, karena menurut mereka menyusun resume saja sudah menghabiskan banyak waktu dan usaha selain itu resume seringkali dianggap sudah memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Namun demikian surat lamaran ternyata
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber berperan penting dalam mengarahkan pembaca (petugas rekrutmen & seleksi) untuk membaca resume pelamar, jika difokuskan pada bagaimana dan mengapa kemampuan khusus, pengalaman, prestasi, dan kepribadian pelamar akan menguntungkan bagi perusahaan yang dituju. Jenis Surat Lamaran Pada dasarnya, ada dua jenis surat lamaran. Yang pertama digunakan untuk menanggapi suatu iklan lowongan, umumnya disebut surat pengantar standard. Jenis ini lebih mudah untuk ditulis karena beberapa kriteria dari suatu jabatan sudah diketahui melalui iklan, sehingga membantu pelamar mengetahui apa yang dibutuhkan pembaca. Jenis surat lamaran ini dapat juga digunakan jika seseorang mereferensikan atau merekomendasikan Anda ke sebuah perusahaan. Jenis yang kedua adalah surat lamaran yang digunakan jika pelamar mengincar perusahaan tertentu yang disukai namun tidak ada posisi lowong yang dipublikasikan. Walaupun beberapa perusahaan mungkin jengkel dengan surat lamaran yang tidak diminta ini, namun tidak jarang perusahaan (baca: HRD) akan memperhitungkan surat lamaran yang dibuat oleh para pelamar yang benar-benar memenuhi syarat. Meskipun pelamar mungkin tidak segera dihubungi, namun jika sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan tenaga baru maka tidak jarang para pelamar yang qualified akan dipanggil. Kebutuhan perusahaan bisa saja muncul karena beberapa alasan seperti ada pegawai yang baru saja mengundurkan diri, suatu posisi/jabatan baru diadakan untuk keperluan mendadak, ada yang akan pensiun, atau baru saja ada PHK. Inilah yang seringkali disebut “bursa kerja tersembunyi”. Demi menjaga agar surat lamaran anda (terutama jenis lamaran kedua) tidak "dibuang" oleh pembaca, maka amatlah penting bagi penulis (anda) untuk mengetahui karakter pembaca, seluk-beluk posisi/jabatan yang Anda incar, dan keadaan perusahaan tujuan Anda. Jika pada surat lamaran standard ketika melamar suatu posisi yang telah diiklankan, Anda sudah dapat memperkirakan apa yang pembaca inginkan dan apakah mereka berkenan menerima surat lamaran Anda, maka pada lamaran yang tidak diminta, sangat penting membuat pembaca Anda merasa bahwa apa yang Anda katakan dan tawarkan itu berharga untuk waktu dan perhatian yang mereka berikan.
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Dasar-Dasar Surat Lamaran Garis besar surat lamaran kerja biasanya adalah sebagai berikut: 1. Penampilan Fisik Pertama-tama, harus diperhatikan bahwa tampilan surat lamaran itu sama pentingnya dengan tampilan resume. Ingatlah bahwa hal pertama yang dilihat pembaca adalah surat pengantar.
Surat pengantar haruslah sama dengan gaya penulisan,
tampilan, kop, cetakan dan kualitas kertas resume. Surat Lamaran idak boleh terlihat hanya sebagai tambahan ala kadarnya, melainkan harus merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan surat lamaran. 2. Isi a) Kepala Surat
Kop/kepala
surat:
terdiri dari nama, alamat, nomor telepon, atau email.
Pastikan semuanya mudah dibaca
Tanggal: penting untuk memberikan tanggal penulisan lamaran sebagai indikasi tanggal informasi dan hal-hal lainnya yang berhubungan.
Nama yang dituju dan jabatannya: sedapat mungkin dapatkan nama orang yang dituju (khususnya untuk surat lamaran jenis kedua), diikuti dengan nama jabatan, nama perusahaan, alamat, kota, dan kode pos.
Kode jabatan atau nomor referensi untuk posisi yang telah diiklankan. Dan untuk yang tidak diiklankan cukup tuliskan nama jabatan. Tuliskan pada bagian perihal.
Salam
pembuka:
gunakan
nama
yang
dituju,
misalnya
kepada
Yth.
Bpk/Ibu.........., atau kepada Yth. Direktur HRD PT………. b) Alenia Pembuka Walaupun Anda tergoda untuk menulis kalimat pembukaan yang menarik, namun harus tetap diingat bahwa ada nilai tersendiri bagi pembaca dalam mengidentifikasi iklan atau posisi yang Anda lamar pada bagian awal surat Anda, oleh karena itu biarkan kalimat pembukaan ini langsung pada pokok persoalan dan jelas. Pada kalimat kedua surat lamaran kerja Anda harus dapat menarik perhatian si pembaca, tetapi hindari tipu muslihat.
Walaupun Anda mencoba menjual
kualifikasi Anda demi jabatan yang Anda lamar, jagalah supaya tulisan Anda tersebut tidak menjadi seperti iklan. Sebaiknya pada bagian ini berisi ringkasan dari tujuan surat, tuliskan: “Latar belakang saya adalah dalam bidang………..……… kelihatannya sangat cocok dengan posisi ……......."
c) Alenia Kedua Pada Alenia kedua tonjolkan bukan hanya kualifikasi yang tertulis dalam resume, tetapi juga ketrampilan dan karakteristik lainnya yang Anda miliki yang akan
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber memberi nilai tambah bagi pembaca dan perusahaan. Pada bagian ini Anda harus berusaha mengarahkan surat pada kebutuhan, kepedulian, misi, dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan (sejauh yang Anda tahu), dan bagaimana kontribusi Anda kelak akan menguntungkan dan meningkatkan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan tersebut. Dengan demikian Anda memberikan sesuatu yang membedakan Anda dari kandidat lainnya yang memiliki ketrampilan yang sama. d) Alenia Penutup Bagian ini adalah satu-satunya tempat dimana Anda mengindikasikan bahwa Anda mengharapkan balasan dari surat lamaran Anda baik melalui telepon maupun surat atau email. Hindari kata-kata yang mengandung ancaman, seperti: "jika saya tidak mendapat balasan dari Anda pada tanggal …… saya akan menghubungi Anda.” Pernyataan demikian, sekalipun dari kandidat yang paling bagus, dapat membuat pembaca segera ke meja sekretaris dan berpesan, “Kalau si x menelpon, catat pesannya, kemudian buang saja!” Hindari juga untuk menelpon ke perusahaan atau calon atasan Anda tanpa perjanjian terlebih dahulu, karena hal tersebut akan semakin membuat mereka jengkel dan melupakan lamaran Anda.
Sebaiknya
indikasikan bahwa Anda tertarik dan bersedia dihubungi sesuai waktu yang diberikan si pembaca, atau dengan seijin pembaca Anda akan menelpon pada tanggal dan jam tertentu untuk mendiskusikan posisi yang Anda incar, dengan catatan bahwa jika waktu mereka tidak sesuai dengan harapan Anda, maka mereka mau menitipkan pesan untuk waktu yang sesuai pada resepsionis atau petugas yang dapat menghubungi Anda. 3. Tanda Tangan & Nama Jelas Pada akhir surat jangan lupa untuk membubuhkan tanda tangan dan menuliskan nama lengkap anda. Catatan:
Pembaca surat lamaran Anda tidak peduli terhadap keinginan atau keuntungan yang Anda harapkan, mereka hanya peduli terhadap apa yang bisa Anda berikan bagi mereka.
Pusatkan setiap upaya Anda pada kebutuhan pembaca, jabatan yang Anda lamar, dan perusahaan bersangkutan.
Tip Mencari Kerja 1. Anda harus mempunyai impian Impian disini adalah tujuan atau cita-cita. Anda harus menetapkan tujuan mau bekerja dan meniti karir dalam bidang atau industri apa? misalnya bidang marketing (sales, customer care, marketing plan / research), HRD, manufaktur, IT dll. Untuk
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber menentukan tujuan ini, anda harus mengetahui siapa diri anda? Apa bakat dan minat anda? Potensi dan kemampuan anda. 2. Anda harus fokus Fokus ini penting untuk memusatkan energi anda dalam melamar, karena mungkin anda akan banyak membuat surat lamaran dan mengeluarkan uang untuk proses tersebut. 3. Anda harus sabar dan tekun Dalam proses melamar ini, kemungkinan anda akan mengalami proses penolakan dll, kalau langsung diterima, itu suatu keberuntungan bagi anda. Karena itu anda harus sabar dan tekun, coba anda buat lamaran kerja minimal 200 buah. 4. Bila belum berhasil maka desain ulang impian anda Ikuti langkah 1 sampai 3 sekali lagi, bila belum berhasil, ulangi sampai 3 atau 4 kali, bila belum berhasil juga berarti anda mungkin tidak cocok untuk bekerja pada orang lain. Tip dalam bekerja 1. Jalani pekerjaan anda dengan tekun dan sabar Orang bilang, majikan baru percaya pada anda setelah anda mampu mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada anda, meski pekerjaan itu kecil dan remeh. Tapi itu modal dasar untuk meraih kepercayaannya dan investasi untuk menuju puncak 2. Belajar selama bekerja Selama bekerja, anda harus banyak belajar dari bidang anda. Pengetahuan dan pengalaman adalah investasi jangka panjang. Jangan sampai setelah anda bekerja lama, anda tidak tahu apa-apa. Anda harus banyak bertanya pada orang yang lebih berpengalaman dan mempunyai pengalaman luas. Saya sarankan anda bergabung dengan komunitas / kelompok / club / forum dimana anda dapat mengembangkan diri (lihat kebawa : contoh club/forum yang bisa anda ikuti). 3. Pindahlah bila karir anda mentok Angka 3 atau 4 tahun adalah angka dimana biasanya karir sesorang naik 1 atau 2 tingkat. Lebih dari itu berarti ada yang tidak beres dengan perusahaan. Karir bisa dibagi menjadi pangkat, jabatan dan golongan 4. Bila anda bosan dan ingin pindah kerja, maka bertahanlah minimal 2 tahun Angka 2 tahun adalah angka minimal, anda akan dianggap berpengalaman bila mempunyai pengalaman kerja minimal 2 atau 3 tahun, dibawa angka itu anda dianggap belum berpengalaman. Yang terpenting dari semua itu, anda harus menciptakan nilai tambah bagi diri sendiri atau orang lain shg impian anda akan cepat terwujud. Semakin banyak anda memberi maka semakin banyak pula anda menerima.
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber
Kiat Lolos Tes Wawancara Kerja Banyak orang merasa cemas ketika akan menjalani wawancara kerja. Memang, sebelum dan saat menjalaninya lazim ada tingkat kecemasan yang menganggu. Tentu saja, tingkatan itu berbeda pada setiap orang. Ada orang yang bisa mengendalikan kecemasannya, ada yang terjebak bahkan gugup tak bisa apa-apa. Anda bagaimana? Jika Anda merasakan kecemasan luar biasa sehingga tak bisa menunjukkan kemampuan terbaik saal wawancara, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar bisa tenang atau setidaknya tak terlampau tegang. Berkurangnyaketegangan bisa membantu mendapatkan percaya diri yang tinggi Banyak Berlatih. Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi jika Anda berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda jalani membuat Anda lebih siap dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan dalam sebuah interviu. Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau malah kelebihan yang bisa ditingkatkan. Melakukan Banyak Persiapan. Persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum menjalani interviuw kerja. Persiapan yang dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan, serta penampilan Anda. Semakin baik Anda mempersiapkan diri semakin besar pula kemungkinan Anda bisa menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan pewawancara dengan keyakinan penuh. Bagian awal dari wawancara merupakan saat yang penting. Jika Anda pada bagian tersebut sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan keyakinan tinggi, rasa percaya diri Anda juga akan semakin meningkat. Sebaliknya. jika di bagian awal wawancara kerja Anda sudah merasa serba salah dan cemas, semakin lama semakin sulit Anda menjawab pertanyaanpertanyaan selanjutnya dengan baik. Saat melakukan persiapkan, yakinkan diri tentang tiga hal: 1. Anda bisa melakukan pekerjaan tersebut; 2. Anda bisa menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang akan diberikan, dan; 3. Anda bisa melakukan semuanya dengan baik. Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa pekerjaan yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan kesempatan hanya datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan justru akan meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut. Anda belum tentu akan menyukai pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu, kesempatan yang lebih baik bisa saja datang kepada Anda di lain waktu. Jadi, lebih baik bersikap tenang dan santai. Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban yang sempuma saja tentu sudah membuat seseorang “pusing”, belum lagi jika Anda berusaha mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat pertanyaannya dilontarkan. Hal ini justru akan meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang menurut Anda sempurna belum tentu dianggap seperti itu
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber oleh si pewawancara. Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan. Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat pikiranpikiran rendah diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti “saya tak cukup pintar” atau “saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain”. Akan lebih baik apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihankelebihan yang Anda miliki. Jangan memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak mungkin bisa diubah. Nah, kini Anda telah siap, kan? Kesalahan dalam negoisasi gaji Hampir mustahil ada yang mau bekerja tanpa mau dibayar dengan uang. Makanya saat negosiasi gaji, merupakan saat yang paling menentukan untuk memperoleh gaji yang anda harapkan. Untuk itu anda harus pandai-pandai bernegosiasi agar anda puas. Karena negosiasi yang salah hanya akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Di bawah ini adalah kesalahan negosiasi gaji yang harus anda hindari: Meminta sejumlah gaji tanpa mengetahui standar gaji perusahaan. Ini adalah kesalahan fatal yang anda lakukan. Maka sebelum anda menyebutkan sejumlah angka, selidiki dulu berapa standar gaji di perusahaan tersebut. Dikhawatirkan jika tidak mengetahuinya, anda bisa saja menyebutkan angka jauh di bawah standar perusahaan, sehingga anda akan menyesal karena ternyata dibanding rekan yang lain gaji anda justru paling kecil. Sedangkan jika anda menetapkan jauh di atas standar perusahaan, dikhawatirkan perusahaan tidak dapat memenuhi tuntutan anda dan akhirnya malah tidak menerima anda sebagai karyawan. Tidak mengetahui berapa nilai anda sebenarnya. Asal menentukan gaji tanpa mengetahi bagaimana kualitas anda sesungguhnya juga merupakan kesalahan besar. Kalau kualitas anda biasa-biasa saja tetapi anda menetapkan gaji yang besar tentu tidak comparable. Sebaliknya jika kualitas anda bagus juga tidak comparable jika anda menetapkan gaji yang rendah. Jadi, agar anda tidak 'kejebandas', ketahuilah kualitas dan kemampuan anda barulah anda menentukan harga yang sesuai dengan kualitas anda. Menampilkan image yang tidak setaraf dengan gaji yang digesosiasikan. Maksudnya, anda menentukan sejumlah angka yang cukup besar tetapi anda tidak menampilkan sosok yang cerdas dan profesional. Penampilan yang seadanya serta pembicaraan yang tidak berbobot tentu meragukan pihak pemberi kerja untuk memberi gaji yang besar pada anda. Mengira pihak pemberi kerja adalah pengambil keputusan dalam negosiasi gaji. Padahal keputusan jumlah gaji adalah kesepakatan kedua belah pihak. Jangan menyerahkan keputusan sepenuhnya pada pihak perusahaan. Namanya juga negosiasi, anda juga ikut andil dalam pengambilan keputusan. Menegosiasikan gaji lewat telpon. Ini juga suatu kebodohan yang telah anda lakukan. Selain tidak profesional, menegosiasikan gaji lewat telpon juga berkesan sangat tidak sopan. Bisa jadi kesepakatan yang anda ambil tidak memuaskan, karena keputusan diambil tidak secara face to face. Nah anda yang dalam waktu dekat ini ingin negosiasi gaji dengan perusahaan tertentu, hatihati aja jangan sampai anda melakukan kesalahan tersebut. Sehingga anda dan juga perusahaan sama-sama puas. Kenapa kita harus menegosiasikan gaji? Kenapa tidak langsung aja ditentukan oleh perusahaan?
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber
Untuk menjawab ini, pertama-tama perlu dijelasin dulu bahwa struktur gaji di sebuah perusahaan biasanya ditentukan dalam range (rentang), dan range-nya saling overlap satu dengan lainnya. Memang tidak semua perusahaan menetapkan struktur gaji dalam range seperti ini, tapi sebagian besar begitu. Untuk jelaskan coba perhatiin tabel ilustrasi berikut: Ada 2 keuntungan penetapan gaji dengan sistem range, ditinjau dari sudut pandang perusahaan: 1. Memberikan ruang bagi pihak HRD perusahaan tersebut untuk merekrut orang terbaik pada sebuah level. Untuk jelasnya coba simak contoh kasus sbb: Sebuah perusahaan berniat merekrut si X yang saat ini udah bekerja di perusahaan lain. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa X menerima gaji 1 juta di perusahaannya sekarang, dan berada di level I. X tentu menolak saat diajak pindah dengan penawaran gaji sama yaitu 1 juta. Berkat sistem gaji yang menggunakan range, maka perusahaan yang baru bisa memberikan penawaran menarik sebesar 1.2 juta kepada X, tanpa harus memposisikannya di level yang lebih tinggi (yang mana terkait dengan pemberian fasilitas / tunjangan yang lebih besar pula). 2. Memungkinkan perusahaan untuk melakukan efisiensi pengeluaran gaji. Ingat, perusahaan sebagai institusi ekonomis, pastinya mengutamakan prinsip ekonomi pula: pengeluaran sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya. Kalau seorang pegawai happy-happy aja dengan digaji 900 ribu, kenapa harus ngasih 1 juta? Ilustrasi berikut mungkin bisa memperjelas: Si Y adalah seorang pegawai lugu yang rela ngelembur tanpa banyak nuntut uang tambahan. Di kantor sekarang ia menduduki level I dengan gaji 750 ribu. Melihat fakta seperti ini, maka sambil sedikit bertanduk sang petugas HRD perusahaan tetangga menyodorkan penawaran gaji 900 ribu kepada Y, yang langsung diterima dengan penuh rasa syukur dan hati sumringah. Nah, melihat kedua contoh di atas, jelas bahwa urusan negosiasi gaji bisa sangat menentukan besaran gaji yang kita terima. Si X dan si Y sama-sama menduduki posisi di level I, kerjaannya sama, tanggung jawab sama, tapi X bisa mendapat gaji lebih besar dari Y hanya karena perbedaan dalam proses negosiasi gaji! Kesimpulannya: proses negosiasi gaji itu penting banget! Apa yang harus disiapkan sebelum menegosiasikan gaji? 1. Kenali pasaran Ini penting! Anda harus tau, untuk kualifikasi yang anda punya sekarang ini, berapa range gaji yang berlaku. Dengan demikian anda bisa mengajukan penawaran yang 'pas'. 2. Tetapkan standar yang rasional Ini juga tidak kalah penting. Standar ditetapkan berdasarkan kondisi pribadi anda sekarang ini. Maksud saya gini: Kalau saat ini anda lagi ”enjoi” aja di perusahaan tempat kerja anda, trus dateng tawaran untuk pindah ke perusahaan lain, boleh lah anda jual mahal dikit. Minta gaji yang rada2 di luar range. Dikasih sukur, tidak ya udah. Tapi sebaliknya, kalau anda saat ini lagi nganggur, trus anda menolak tawaran pekerjaan dengan gaji 1 juta hanya karena anda tau untuk kualifikasi anda rangenya berkisar antara 1.2 - 1.5 juta, ya kurang bijaksana juga. What i'm saying is, memang perlu untuk mengetahui harga pasaran anda berapa, tapi jangan lantas terpaku dan terjebak dengan pasaran tersebut hingga akhirnya mematikan potensi anda untuk berkembang, gitu andah.
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber
Faktor apa aja yang mempengaruhi standar gaji dari sebuah perusahaan? 1. Industri Beda industri, beda juga standar gajinya. Industri telekomunikasi, pertambangan / perminyakan, konsultan, dan consumer goods adalah beberapa industri yang standar gajinya relatif tinggi. 2. Ukuran perusahaan Perusahaan multi-nasional biasanya punya standar gaji lebih tinggi dari perusahaan andakal dari bidang industri yang sama. Tapi, perusahaan2 kelas menengah biasanya masih belum punya standar gaji yang baku - sehingga justru dengan perusahaan tipe ini anda bisa nodong gaji seenaknya berdasarkan wangsit dan disetujui! 3. Level / lingkup pekerjaan Saya sering menemukan, orang salah memperkirakan standar gaji pekerjaan yang dilamar karena terkecoh dengan title / judul pekerjaannya. Contoh kasus yang sering terjadi: andawongan pekerjaan dengan judul mentereng "sales supervisor" membuat pelamar mengira pekerjaannya di tingkat manajerial dan mengepalai sebuah tim, nyatanya harus kerja sendiri jualan barang. Atau yang pernah saya temui di sebuah perusahaan milik pemerintah daerah, terjadi kenaikan jabatan berkala secara otomatis - sehingga seorang staff biasa setelah sekian tahun kerja harus jadi "kepala" sesuatu. Akibatnya, struktur perusahaan tersebut mekar terus dari waktu ke waktu karena bermunculan "kepala2" baru, dan banyak "kepala seksi" yang tidak punya anak buah! Title pekerjaan bisa mengecoh, "manager" di perusahaan yang satu bisa saja selevel dengan seorang "supervisor" di perusahaan lain atau justru seorang "vice president" di perusahaan lainnya - tergantung seberapa besar beban kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu, sebelum bernegosiasi kenali dulu di level mana pekerjaan yang akan anda lamar ini. Gimana caranya mengetahui pasaran gaji untuk pekerjaan yang akan saya lamar? Untuk urusan ini memang rada sulit. Kalau kebetulan anda punya temen yang kerja di industri yang sama, anda mungkin bisa nanya2 sama dia - walaupun pastinya tidak semua orang mau jawab saat ditanya gajinya. Saya salah satunya, sampe detik ini cuma ada satu temen saya yang tau persis gaji saya berapa. Selain itu anda juga bisa ikutan milis2 HRD kadang di sana suka ada sharing mengenai standar gaji. Tahap-tahap negosiasi gaji 1. Pengisian formulir lamaran Ya, proses negosiasi gaji dimulai saat anda mengisi formulir lamaran pekerjaan. Biasanya di formulir tersebut ada isian tentang besar gaji yang diinginkan. Make sure anda isi koandam tersebut dengan jumlah yang anda inginkan, tentunya dengan mempertimbangkan faktor kemampuan diri sendiri dan faktor standar perusahaan. Tambah jumlah tersebut dengan 2030% untuk memberikan ruang just in case ditawar. Jangan, jangan pernah mengosongkan bagian ini, atau mengisinya dengan kata2 basi "mengikuti standar perusahaan" atau "terserah perusahaan". Waktu saya masih di HRD, kalau nemu pelamar yang ngisi begini suka saya tanya balik, "bener nih gajinya terserah? Dibayar ceban mau?" Oh ya, biar tidak salah paham, tulis jumlah gaji yang anda inginkan itu dalam satuan p.a. (per annuum alias per tahun). Soalnya, ada perusahaan yang menggaji karyawannya secara standar yaitu 12 bulan gaji plus 1 bulan THR, sementara ada juga perusahaan yang per tahunnya bisa belasan hingga puluhan kali gaji yang dibayarkan dalam bentuk bonus ini - itu. 2. Wawancara pertama Biasanya di tahap ini suka muncul pertanyaan tentang jumlah gaji yang anda tulis di formulir. Pertanyaan yang umum muncul adalah, "Jumlah ini negotiable tidak?" Karena tadi jumlahnya udah anda tambah, tentu aja anda jawab dengan "ya". Pertanyaan lain yang sering muncul adalah "Kenapa Anda minta gaji sekian?" Nah, yang ini perlu dijawab dengan jurus khusus.
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Jangan pernah speechless saat ditanya begini, karena akan melemahkan posisi tawar anda di tahap selanjutnya. Anda akan terlihat asal2an dan tidak ngerti pasaran saat meminta gaji. Jawaban paling bijak adalah, "Karena nilai itu sesuai dengan kualifikasi yang saya miliki sekarang". Oh ya, saat mengucapkan kalimat itu usahakan intonasi tetap datar dan terkendali, jangan terkesan jumawa sehingga bikin petugas recruitment serasa ingin noyor kepala anda. Udah, sampe sebatas dua pertanyaan itu aja yang perlu anda jawab di tahap ini. Sebagaimana pernah saya bahas di sini, jangan mau kalau si petugas berusaha menawar permintaan gaji anda ke titik final di tahap ini. Masih terlalu dini untuk negosiasi gaji, sehingga jawab aja dengan "Biar lebih jelas, mungkin Anda bisa ceritakan dulu paket remunerasi lengkap yang berlaku di perusahaan ini, sebagai bahan pertimbangan saya?" Kalau si petugas recruitment waras dia juga belum mau membeberkan paket remunerasi lengkap di wawancara awal sehingga posisi menjadi case-candased, sama-sama paham belum waktunya untuk bernegosiasi gaji. Atau bila ternyata dia langsung blak2an membuka paket remunerasi lengkap yang ditawarkan, artinya wawancara awal ini sekaligus wawancara final - anda diminta memutuskan akan join atau etidak di tahap itu. 3. Proses negosiasi gaji Setelah rangkaian proses recruitment selesai dan anda berhasil andaandas dari semua saringan, anda akan dipanggil sekali lagi untuk menegosiasikan gaji. Sebaiknya anda datang ke tahap ini dengan berbekal informasi, berapa jumlah saingan anda. Kalau ternyata cuma eanda sendiri yang andaandas, maka posisi tawar anda akan lebih kuat. Biasanya di tahap ini, petugas akan mulai dengan menceritakan seluruh paket remunerasi lengkap yang ditawarkan - mulai dari gaji hingga tunjangan2. Catet semuanya, jangan cuma dihafal karena biasanya komponennya cukup ribet. Perhatikan komponen tunjangan kesehatannya gimana? Penggantiannya berapa persen dari tagihan dokter? Berapa jumlah per tahun? Kalau rawat inap dapat kamar kelas berapa? Things like that. Pastikan anda dapet penjelasan yang selengkap mungkin. Setelah petugas menjelaskan, biasanya dia akan nanya, "Bagaimana, apakah paket kami sudah sesuai dengan ekspektasi Anda?" Kalau jumlahnya lebih besar dari ekspektasi anda ya case-candased, anda tinggal tanda tangan kontrak kerja. Tapi kalau belum, ya inilah saatnya anda bernegosiasi, tentunya dengan ekspresi yang terkendali dan tidak bikin orang serasa ingin noyor kepala anda, misalnya dengan bilang "Sebenarnya ekspektasi saya lebih besar dari jumlah ini, yaitu sekian rupiah (atau dollar - if you're one lucky bastard) per tahun." Kemukakan juga alasan anda, yaitu balik ke harga pasaran kualifikasi yang anda punya plus mengacu juga ke gaji yang anda terima di perusahaan sekarang (kalau eanda udah kerja). Kalau anda mau jual mahal bisa bilang dengan "Saat ini saya merasa tidak ada masalah dengan pekerjaan yang sekarang, tentunya saya butuh 'motivasi' yang lebih besar untuk berkarir di tempat lain." Ada dua kemungkinan yang akan dilakukan petugas saat mendengar jawaban anda (a) berkata, "sayang sekali, ini final offer dari kami". atau (b) "mohon tunggu sebentar, akan saya konsultasikan dengan atasan saya dulu". Apapun yang terjadi, hari itu biasanya anda akan mendapat penawaran final dari perusahaan. Kalau ternyata penawaran finalnya tetep belum memenuhi harapan anda, JANGAN langsung menolak saat itu juga. Kesannya anda mata duitan banget (walaupun mungkin memang iya) dan hanya tertarik untuk bergabung karena faktor penghasilan. Entah kenapa, hari gini masih banyak aja boss2 di perusahaan besar yang berharap orang bergabung di perusahaannya "bukan semata-mata nyari duit" sehingga langsung bete pada kandidat2 yang secara jujur mengakui motivasi kerjanya adalah uang. Lantas kalau bukan karena nyari duit, buat apa dong orang ngelamar kerja? Kelebihan energi? Anyway, JANGAN langsung menolak penawaran yang kurang memuaskan itu, dan bilang, "Baik kalau begitu akan saya pertimbangkan dulu di rumah. Boleh saya hubungi Anda lagi besok via telepon?" Dengan mengulur waktu seperti ini, anda menghindarkan diri anda sendiri dari keputusan impulsif yang mungkin akan anda sesali. 4. Pasca negosiasi gaji
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Besoknya, hubungi lagi petugas yang temui kemarin tepat waktu sesuai janji, dan sampaikan keputusan anda. Kalau anda memutuskan untuk batal bergabung, tetep jaga sopan santun dengan bilang "Mohon maaf, setelah saya pikirkan masak2, saya memutuskan untuk tetap di perusahaan saya yang sekarang dulu". Tidak perlu belagu, anda tidak akan tau kapan anda harus berhadapan dengan si petugas itu lagi. Siapa tau saat ini anda merasa udah tidak butuh lagi dengan dia, eh taunya kapan2 anda ngelamar di tempat lain dan ketemu dia lagi. Biasanya para petugas HRD punya ingatan gajah lho. Jangan lupa bilang terima kasih atas segala effortnya mengurusi proses lamaran anda. Ok, segitu dulu tips negosiasi gaji dari saya, semoga cukup jelas dan membantu. Persiapan, banyak orang yang menganggap hal ini tidak perlu dalam melamar pekerjaan. Tampil saja sebagaimana adanya dan biar perusahaan yang menilainya, begitu pendapat sebagian orang. Pendapat ini memang benar, namun banyak yang salah kaprah mengartikan ungkapan di atas. Tampil apa adanya berarti anda tidak melakukan kebohongan, tapi itu bukan berarti anda tidak mempersiapkan diri dengan baik. Bernagkat perang tanpa mengetahui musuh sama saja dengan bunuh diri,begitu kata pepatah kuno. Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk lebih meyakinkan caandan perusahaan anda berikutnya bahwa andalah yang mereka cari : 1. Bicara rinci saat wawancara Cari tahu lebih banyak tentang posisi yang ditawarkan, perusahaan dan produk/pelayanan yang ditawarkan. Semakin banyak anda tahu tentang posisi yang anda lamar akan semakin baik. Selain itu, persiapan akan membuat anda tampil percaya diri sendainya ditanya mengenai hal-hal spesifik menyangkut perusahaan atau pekerjaan anda. 2. Bawa salinan dari resume anda Tujuannya adalah sebagai cadangan dan berjaga-jaga, siapa tahu diperlukan. 3. Lakukan kontak mata Saat diwawancara, jangan menunduk. tatap langsung mata pewawancara setiap kali anda ingin memberikan jawaban. Dengan melakukan hal ini, anda akan dianggap sebagai seseorang yang percaya diri dan fokus pada tujuan. 4. Tunjukkan minat dan antusiasme anda terhadap perusahaan 5. Berpakaian secara profesional Arti kata ’profesional’ di sini bisa berarti banyak hal, terutama di masa sekarang ini. Seandainya anda bingung, gunakan saja setelan putih hitam seperti yang biasa dipakai orang yang melamar pekerjaan. Yang palilng penting adalah tampil rapi dan sopan. Percaya atau tidak, kesan pertama itu penting lho! 6. Jawab pertanyaan dalam waktu 60 detik Anda mungkin tidak ingin terlihat sebagai seseorang yang pasif, namun omongan yang terlalu panjang akan membuat pewawancara bosan dan mencoret anda dari daftar caandan favoritnya. Jelas, tegas, dan tepat pada sasaran adalah tujuan yang harus diutamakan. 7. Dengar dan jawab pertanyaan secara langsung Seandainya anda merasa ada hal yang tidak jelas, tanyakan langsung untuk klarifikasi. Hal ini juga berguna untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang. 8. Jelaskan prestasi yang pernah anda buat Jangan pernah sungkan untuk menjelaskan proyek apa saja yang pernah anda kerjakan di perusahaan sebelumnya. Persiapan diri untuk melakukan penjelasan akan
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber mempengaruhi bagaimana performa anda di pekerjaan yang anda incar tersebut. 9. Bertanya Yang dimaksud bertanya di sini bukanlah pertanyaan-pertanyaan klise. Pertanyaanpertanyaan yang kritis dan tajam akan menunjukkan bahwa anda adalah orang yang proaktif (dan memberikan kesan bahwa anda adalah orang yang tepat dan mempunyai visi untuk memajukan perusahaan). 10. Kirim ucapan terima kasih dua hari setelah wawancara Tunjukkan bahwa anda berminat dengan posisi yang ditawarkan dan ucapkan terima kasih pada pewawancara anda karena telah meluangkan waktunya untuk anda. Meski anda tidak mendapat pekerjaan tersebut, namun dengan memelihara hubungan baik siapa tahu bila ada posisi yang lebih baik anda menjadi orang pertama yang dihubungi. Jika anda berencana melakukan negosiasi atau meminta kenaikan gaji, Konsuler Manajemen Caryl dan Ronald L. Krannich Ph.D menyarankan anda tidak melakukan 30 kesalahan berikut ini : 1. Menghindari perbincangan tentang masalah gaji hingga perusahaan menanyakan tentang “Berapa jumlah gaji yang anda inginkan” 2. Gagal saat melakukan tawar menawar gaji akibat kurangnya pengetahuan dan penelitian tentang perbandingan gaji pada jabatan yang sama dengan perusahaan lain 3. Tidak tahu seberapa berharga keahlian anda bagi perusahaan 4. Menjelaskan satu contoh gaji, saat ditanya “Berapa gaji yang anda inginkan” 5. Perasaan sudah “cocok” dan “berhasil” – otomatis akan menghambat gaji anda meningkat 6. Berpikir kalau gaji anda sudah ditetapkan oleh perusahaan 7. Percaya kalau perusahaan akan menaikkan gaji anda kelak, dibanding resiko kehilangan pekerjaan 8. Merendahkan kemampuan diri sendiri 9. Terlalu “besar kepala” dengan kemampuan diri – yang memungkinkan diri anda tidak akan digantikan oleh perusahaan 10.Merasa perusahaan adalah orang yang mengendalikan segalanya, saat negosiasi dilakukan 11.Cobalah untuk membuka kemungkinan untuk melakukan negosiasi, daripada sekedar hanya menceritakan kualifikasin dan kelebihan-kelebihan anda pada pewawancara 12.Tempatkan masalah gaji sebagai hal yang anda bisa meningkatkan kemampuan anda, dari pada sekedar mendapatkan posisi tertentu 13.Fokuskan pada kebutuhan anda, bukan pada rata-rata gaji yang ada 14.Gagal memberikan “keyakinan” akan kemampuan anda, saat melakukan negosiasi 15. Terlalu cepat menanyakan gaji, sebelum pewawancara mendapatkan cukup informasi dan kualifikasi anda 16.Tidak tahu caranya memulai pembahasan gaji dan melanjutkannya menjadi sebuah situasi tawar menawar 17. Lupa menanyakan tunjangan apa saja yang diberikan oleh perusahaan 18. Terlalu banyak berharap pada tunjangan, dari pada berkonsentrasi pada gaji rata-rata posisi anda 19. Membuat imej kalau gaji bukanlah hal yang utama saat melakukan wawancara 20. Terlalu memandang tinggi perusahaan, tanpa melihat berapa gaji yang mereka tawarkan 21.Memberikan gaji yang benar-benar anda inginkan didalam surat lamaran atau pada CV 22.Melakukan negosiasi gaji dan tunjangan lainnya melalui telepon 23.Terlalu cepat menerima tawaran gaji pertama atau kedua dari perusahaan 24.Tidak tahu memanfaatkan waktu sebagai bagian dalam memantapkan nilai-nilai anda di mata pewawancara 25.Gagal memberi kesan yang diinginkan perusahaan dan membangun strategi untuk menemukan kesamaan persepsi, yang bisa meningkatkan penawaran anda 26.Tidak tahu bagaiman menjawab pertanyaan tentang gaji atau salah mengatakan jumlahnya
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber 27.Tidak memberi mereka banyak waktu untuk melakukan negosiasi 28.Tidak tahu kapan harus meninggalkan pekerjaan atau perusahaan lama, untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi ditempat lain 29.Melakukan aksi “jual mahal” saat anda sedikit atau sama sekali tidak memiliki kelebihan 30.Berbohong tentang jumlah gaji anda sebelumnya atau penawaran alternatif gaji lainnya Bagaimana Mengatasi Berbagai Pertanyaan Tentang Gaji Selama Wawancara Berlangsung? Jika ditanya : “Berapa gaji yang anda inginkan ?”, Berikan beberapa perkiraan gaji yang sudah anda ketahui yang sesuai dengan posisi anda, lalu tanyakan kembali padanya, berapa rata-rata gaji yang normalnya diberikan oleh perusahaan – berdasarkan jabatan anda Jika ditanya : “Berapa gaji yang anda terima pada pekerjaan sebelumnya?”, Katakan pada pewawancara bahwa anda ingin tahu terlebih dahulu apa saja pekerjaan yang harus anda kerjakan, sebelum membicarakan kompensasi, sehingga anda yakin akan mendapatkan kesepakatan berapa sepatutnya yang anda terima. Jika dikatakan : ”Gaji pada posisi tersebut berkisar antara a hingga b, sebesar itukah yang anda harapkan?”, Katakan pada pewawancara kalau jumlah itu hampir mendekati yang anda harapkan (saya pikir selitar c hingga d). Ingatlah : anda sudah harus yakin dengan kisaran itu, sesuai dengan “penelitian” anda. Jika dikatakan: “Gajinya sekian rupiah perbulan”, cobalah untuk tidak terlihat gembira ataupun kecewa. Pikirkan apakah sesuai dengan yang anda inginkan, lalu diam. Berikan waktu bagi pewawancara menaikkan tawarannya. Namun jika ia tidak mengubah tawarannya, cobalah melakukan point no 3 diatas. Strategi Bernegosiasi Gaji Yang perlu diketahui saat melakukan negosiasi gaji Cari tahu berapa kisaran gaji di tempat-tempat lain – sesuai posisi yang anda dapatkan Persiapkan kisaran gaji yang bisa menutup kebutuhan anda. Putuskan kisaran ini sebelum anda pergi untuk melakukan interview Bersikaplah realistik: ketahui berapa gaji yang paling rendah dibagian manajerial ataupun bagian eksekutif Cobalah berlatih bernegosiasi dengan teman anda, atau cari tahu bagaimana orang lain melakukan negosiasi Ketahui keahlian dan prestasi anda, jangan ragu mengutarakannya pada mereka Tips untuk menanyakan berapa gaji yang mereka tawarkan : Jangan pernah mengatakan, ”Setidaknya saya membutuhkan x rupiah” Jangan berbohong dengan jumlah gaji anda saat ini Bersikaplah santai Setelah terjadi persetujuan tentang pekerjaan dan gaji yang didapat, pastikan anda mendapatkan perincian secara tertulisnya. Cara mengetahui kisaran gaji di posisi tersebut :
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber
Cari informasi dan catat hasil survey tentang gaji di berbagai perusahaan dari bursa pencari kerja Carilah data gaji dibidang lain yang mempunyai indikasi sama dengan jabatan anda Tanyakan pada teman-teman ataupun relasi Tanyakan pada pencari kerja yang lain – mungkin mereka sudah lebih siap dengan kisaran gaji rata-rata Cari tahu dari surat kabar atau pun media lainnya, yang mungkin memuat iklan andawongan maupun informasi tentang kisaran gaji di beberapa posisi Tanyakan keuntungan-keuntungan lainnya : Asuransi kesehatan – termasuk perawatan gigi atau kacamata, maupun asuransi kecelakaan kerja Asuransi jiwa Jatah cuti atau sakit (tanpa pemotongan gaji) YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT WAWANCARA KERJA Penampilan setiap individu merupakan faktor yang sangat penting dalam bekerja.Apalagi saat wawancara.impresi awal yang anda berikan sangat menentukan.Banyak hal yang perlu diperhatikan atau dihindari. Untuk menghindari hal-hal yang tidak terduga, cobalah untuk datang sepuluh menit sebelum jadwal wawancara.Hal ini juga berguna untuk menguasai situasi dan menghindari acara grogi. Cobalah untuk rileks.Hindari begadang malam sebelumnya agar anda tampil bugar.Sehari sebelumnya,siapkan pakaian dan perlengkapan yang perlu dibawa, supaya tidak panik saat hendak berangkat. Berpakaian dengan rapi, bersih, jangan berkeringat.Pilih pakaian yang nyaman dikenakan (tapi bukan jeans plus T-shirt). Jangan hindari kontak mata.Usahakan untuk menatap lawan bicara anda saat wawancara. Bersikap percaya diri. Jawab pertanyaan dengan tenang, hindari memotong kalimat si penanya atau memaksakan sesuatu.Jawab pertanyaan yang ditanyakan.Jangan buat jawaban anda melebar ke hal-hal yang tidak perlu. Jangan bersikap menggurui atau sok tahu.Tapi jangan juga mengesankan anda tidak tahu apa-apa. Gunakan bahasa “saya” untuk membahasakan diri sendiri.Jangan menggunakan “aku” atau nama sendiri.”Aku” berkesan angkuh, sedang menggunakan nama sendiri memberi kesan kekanak-kanakan. Hindari bahasa populer atau bahasa gaul.pergunakan bahasa dengan baik dan benar.Sebaiknya hindari penggunaan istilah-istilah asing terlalu banyak( kecuali jika diminta atau diperlukan daam pekerjaan yang anda lamar)
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber
Jangan kelihatan sibuk sendiri, seperti menggoyang-goyangkan kaki, atau menggerakgerakkan pulpen.Bila demikian, anda akan terlihat tidak dapat menguasai diri. Jangan masukkan tangan anda dalam saku baju atau celana, tapi letakkan diatas pangkuan anda Jangan plin-plan dalam memberikan opini atau jawaban Persiapkan diri untuk pertanyaan yang ‘aneh” seperti:Apa yang membuat anda marah?Atau diminta menceritakan satu lelucon.Seringkali jawaban anda daapt dinilai secara psikoandagis oleh penanya. Berani menolak bila ada hal-hal yang tidak berkenan bagi anda. Daftar Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan Saat Wawancara Kerja Untuk sukses dalam sebuah job interview, anda harus memperlihatkan respon yang positif untuk semua pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu, untuk membantu Anda agar bisa lebih baik dalam menghadapi wawancara kerja, berikut ini diberikan daftar pertanyaan yang paling sering ditanyakan Pertanyaan yang biasa ditanyakan dapat dikeandampokkan dalam tiga kategori utama yaitu : 1. Pertanyaan yang menunjukkan bahwa anda dapat melakukan pekerjaan tersebut.. Pertanyaan ini berhubungan dengan keahlian, pendidikan, dan pengalaman. Contoh: Kenapa kami mesti menerima saudara? Kenapa anda mau bekerja di perusahaan ini? Mata pelajaran apa yang paling anda sukai semasa sekolah? 2. Pertanyaan yang menunjukkan bahwa anda akan melakukan pekerjaan tersebut. . Pertanyaan ini berhubungan dengan perilaku kerja, kemampuan untuk melalui, dan motivasi menuju sukses. Contoh: Apa yang ingin anda raih dalam 10 tahun kedepan? Apa yang akan anda lakukan? Kenapa anda memilik jurusan……semasa kuliah? 3.Pertanyaan yang menunjukkan bahwa anda dapat bersosialisasi dengan baik. . Pertanyaan ini berhubungan dengan hubungan antar individu, fokus fleksibilitas dan kepribadian. Contoh : Dapatkah anda menggambarkan suasana dan kondisi bekerja yang menurut anda paling ideal dalam hubungannya dengan karyawan lain? Jika saya bertanya pada perusahaan tempat anda bekerja sebelumnya, menurut anda apa yang akan dikatakan oleh mereka? Sebutkan tiga orang yang anda hormati dan kagumi ? 48 Pertanyaan Yang Paling Sering Ditanyakan Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh pewawancara. Jangan menghapalkan jawabannya. Pewawancara tidak mencari jawaban yang spesifik, mereka akan tertarik pada respon anda dan kualitas yang ditampilkan dari respon tersebut. Tidak ada jawaban yang sangat “benar” untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. 1.Apa rencara jangka panjang dan rencana jangka pendek anda, kapan dan kenapa anda merencanakan hal tersebut, dan apa persiapan anda untuk mencapainya? 2.Apa tujuan spesifik anda, selain yang berhubungan dengan pekerjaan, yang anda miliki untuk 10 tahun kedepan? 3.Menurut anda, apa yang akan anda lakukan 5 tahun lagi? 4.Apa yang sebenarnya ingin anda lakukan dalam hidup ini? 5.Apa tujuan jangka panjang dari karir anda? 6.Bagaimana anda mencapai tujuan karir anda? 7.Apa reward terpenting yang anda harapkan dari karir anda? 8.Apa yang anda harapkan anda peroleh dalam waktu 5 tahun? 9.Mengapa anda memilik karir yang telah anda persiapkan tersebut ?
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber 10.Menurut anda mana yang lebih penting, uang atau tipe pekerjaan? 11.Apa kelebihan dan kelemahan anda? 12.Bagaimana anda mendeskripsikan diri anda sendiri? 13.Bagaimana teman atau guru anda yang sangat dekat dengan anda, menjelaskan diri anda? 14.Bagaimana pendidikan mempersiapkan anda untuk karir yang sedang dijalani? 15.Kenapa kami mesti menerima saudara? 16.Apa kualifikasi yang anda miliki, yang anda pikir menjadi modal anda menuju sukses? 17.Bagaimana anda menentukan atau mengukur tingkat kesuksesan? 18.Menurut anda, apa yang dibutuhkan perusahaan seperti kami agar dapat memetik kesuksesan? 19.Bagaimana cara anda untuk memberikan kontribusi terhadap perusahaan ini? 20.Kualitas apa yang harus dimiliki oleh seorang manajer yang sukses? 21.Jelaskan hubungan seperti apa yang harus dimiliki oleh atasan dan bawahan? 22.Hasil apa yang anda peroleh yang memberikan anda kepuasan maksimal? Kenapa? 23.Jelaskan prestasi anda semasa kuliah? 24.Jika anda mempekerjakan mahasiswa yang baru lulus, apa kualitas yang anda pertimbangkan? 25.Kenapa anda memilih tempat kuliah anda? 26.Apa dasar anda dalam memilih jurusan ? 27.Apa mata kuliah yang paling anda senangi? Apa yang paling anda tidak senangi? 28.Apakah anda suka melakukan penelitian independen? 29.Apa perubahan yang akan anda lakukan di Universitas tempat anda kuliah? 30.Apakah menurut anda, nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda? 31.Apa yang telah anda pelajari dari kegiatan ekstrakurikuler? 32.Apakah anda berniat untuk sekolah lagi? 33.Suasana kerja seperti apa yang membuat anda merasa nyaman bekerja? 34.Bagaimana anda bekerja dibawah tekanan? 35.Pekerjaan paruh waktu seperti apa yang membuat anda tertarik? Dan kenapa? 36.Bagaimana anda mendeskripsikan pekerjaan ideal bagi anda setelah anda lulus kuliah? 37.Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini? 38.Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami? 39.Apa hal yang paling penting dalam pekerjaan anda? 40.Kriteria seperti apa yang anda gunakan, untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat anda nanti bekerja? 41.Bagaimana dengan pilihan wilayah bekerja? 42.Maukah anda dipindahtugaskan ke daerah lain? Apakah pemindahtugasan tersebut menggangu anda? 43.Apakah anda mau melakukan travelling? 44.Apakah anda mau mengikuti pelatihan selama paling kurang 6 bulan? 45.Apa masalah besar yang pernah anda temui dan bagaimana anda menyelesaikannya? 46.Apa yang dapat anda pelajari dari kesalahan yang anda buat? Pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin 1.Ceritakan tentang diri anda. 2.Apa yang anda ketahui tentang posisi dimana anda sekarang sedang diwawancarai? 3.Apa yang anda pelajari dari tiga posisi terakhir anda? 4.Apakah anda menyukai pekerjaan anda? Kenapa? 5.Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai? 6.Kenapa anda ingin merubah karir anda? 7.Apakah anda memiliki pengalaman sebagai supervisor atau admin?. Ceritakan kepada saya. 8.Bagaimana gaya manajemen anda? 9.Bagaimana keahlian people-management? Berikan satu atau dua contoh. 10.Seberapa bagus anda berkomunikasi secara lisan dan tulisan?Berikan beberapa contoh. 11.Dapatkan anda memenuhi deadlines? Jika iya, berikan contoh. 12.Berikan contoh keputusan yang anda buat, yang menguntungkan perusahaan.
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber 13.Apa yang akan dikatakan oleh rekan kerja anda mengenai diri anda? 14.Apa yg dapat memotivasi anda? 15.Apa hobi anda? 16.Apa yang anda lakukan di waktu senggang anda? 17.Apakah anda mau melakukan perjalanan untuk posisi ini? 18.Jika karir anda menghendaki, apakah anda mau dipindahtugaskan dengan kenaikan jabatan? 19.Apa persyaratan gaji anda? 20.Apa yang akan dikatakan atasan anda tentang anda? Fakta yang harus anda ketahui tentang Wawancara Kerja Berikut adalah fakta-fakta yang harus anda ketahui tentang bagaimana cara menghadapi wawancara kerja. Fakta-fakta tersebut disertai dengan tips dan saran-saran untuk mengatasinya. Tujuan dari Wawancara Kerja adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Fakta 1. Tujuan interview dari sudut pandang anda adalah : 1. “To sell yourself” 2. Untuk memberikan anda kesempatan untuk berbagi informasi tentang pencari kerja dan kebutuhannya, sejarah perusahaan, lingkungan kerja,aktivitas bisnis, dan rencana masa depan. Barulah kemudian anda bisa memutuskan, apakah pekerjaan tersebut memang untuk anda. Dari sudut pandang pencari kerja, melalui wawancara kerja mereka dapat mempelajari anda dan kemampuan anda, bakat, minat, kepribadian, pengalaman kerja, pendidikan dan motivasi. Wawancara kerja membantu pencari kerja dan organisasi untuk menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.Wawancara pertama adalah proses untuk saling mempelajari kedua belah pihak dan haruslah merupakan diaandag dua arah. Ingat : Wawancara kerja yang baik memerlukan latihan dan persiapan. Persiapan akan membangun rasa percaya diri anda, akan membantu anda lebih santai dan akan membimbing anda dalam mempresentasikan kulifikasi anda. Hal ini merupakan terjemahan dari SUKSES!!. Wawancara apa pun, bahkan yang bukan untuk wawancara kerja, adalah sebuah persiapan untuk wawancara kerja anda selanjutnya. Apakah resume anda sama pentingnya dengan wawancara kerja? Fakta 2. Resume membawa kaki anda menuju ke pintu pencari kerja.Resume membantu anda untuk mengkomunikasikan kualifikasi yang anda miliki kepada pencari kerja. Tapi, resume hanya digunakan untuk menyeleksi kandidat-kandidat untuk wawancara kerja. Terkadang, orang yang mewawancarai anda bahkan belum membaca resume anda dan akan membacanya untuk pertama kali selama wawancara kerja dilakukan. Wawancara kerja adalah tentang keberuntungan dan berada ditempat yang tepat pada saat yang tepat. Fakta 3. Kadang hal tersebut benar, terutama apabila anda memiliki jaringan. Wawancara kerja adalah keahlian/skill. Kesempatan anda sukses dalam wawancara kerja akan meningkat apabila anda tahu tentang : Bersiap untuk wawancara kerja : Ceritakan tentang kelebihan anda kepada pencari kerja Dress for success Gunakan kekuatan kepribadian anda
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber
Jika persiapan anda tidak matang, meskipun anda begitu bagus diatas kertas. Hal tersebut akan menjatuhkan anda. Anda harus meyakinkan pencari kerja bahwa anda memiliki sesuatu untuk ditawarkan. Semua ini bukan keberuntungan, tapi persiapan. Okay, apa yang harus disiapkan untuk menghadapi wawancara kerja? Fakta 4. Pelajari perusahaan pencari kerja, seperti sejarah perusahaan, produk dan servis yang dijual, dan andakasi. Cari data laporan tahunan perusahaan, berita press atau literatur lainnya. Atau, pergilah ke perpustakaan dan cari materi-materi tersebut. Anda juga bisa mempelajari perusahaan pencari kerja melalui internet. Bicaralah dengan caandan rekan kerja anda atau dengan orang-orang yang tahu tentang perusahaan tersebut. Jadi, saat pe-wawancara menanyai anda tentang pengetahuan yang anda miliki mengenai perusahaan tersebut (Hal ini selalu ditanyakan oleh pewawancara), anda akan mengejutkan mereka karena pengetahuan anda, tanpa harus mengatakan “Aduh, saya tidah tahu” Pastikan anda mengetahui bagaimana cara untuk sampai ke perusahaan tersebut dan berapa lama?. Tidak ada alasan untuk terlambat. Tips : Pergilah ke perusahaan yang bersangkutan dan peroleh informasi yang bisa anda dapatkan. Anda akan tahu pasti bagaimana cara untuk sampai ke kantor perusahaan yang bersangkutan – Satu lagi kekhawatiran yang bisa hilang. Kenali diri anda. Biasakanlah untuk merasa nyaman membicarakan diri anda, karir anda dan apa saja yang telah anda raih. Latihanlah di depan cermin, atau dengan orang lain. Pikirkan tentang : Minat. Pekerjaan seperti apa yang anda inginkan? Kemampuan. Keahlian apa yang anda miliki? Keahlian seperti apa yang anda gunakan untuk pekerjaan yang anda inginkan? Nilai-Nilai. Perilaku dasar yang anda harus miliki dalam dunia kerja, dengan orang lain, dan diri anda sendiri Kelebihan dan Kekurangan. Apa kelebihan anda? Kekurangan apa yang harus dihilangkan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut? Mengetahui Cita-cita Anda. Tanyakan diri anda, apa yang ingin anda lakukan sampai 5 tahun dari sekarang. Mengetahui pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh perusahaan kemudian melatih jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tips : Apapun pertanyaannya, hubungkan jawabannya dengan pekerjaan. Berlatihlah berjabatan tangan untuk bisnis dan bagaimana memperkenalkan diri anda. Benarkah bahwa Pewawancara akan menerima anda karena dia menyukai anda? Fakta 5. Salah satu alasan kenapa pencari kerja menerima seseorang adalah karena pewawancara merasa nyaman bersama anda dan yakin bahwa anda akan diterima oleh karyawan yang lainnya, atau dengan kata lain, pewawancara menyukai anda. Pewawancara memberi anda kesempatan untuk menunjukkan kepribadian anda, intelektualitas anda, bakat dan minat anda. Hal-hal yang perlu dipersiapkan saat wawancara Apakah dengan memakai pakaian tertentu akan membantu pewawancara untuk mengingat saya dibanding pelamar lainnya?
Dirangkum oleh Kang Zusi dari berbagai sumber Fakta 6. Sekaranglah saatnya untuk membuat pernyataan tentang fashion. Jangan memakai apapun yang dapat mengalihkan perhatian pewawancara dari apa yang sedang anda coba katakan. Berpakaianlah secara konservatif. Beberapa buku mengatakan bahwa anda sebaiknya berpakaian untuk pekerjaan yang sedang anda kejar. Tapi anda sebaiknya berpakaian lebih baik dari itu, karena anda tidak datang untuk bekerja tapi datang untuk wawancara. Baik pria maupun wanita sebaiknya memakai pakaian berwarna gelap. Dan jangan lupa halhal dibawah ini: 1. Pria sebaiknya tidak memakai anting. Wanita sebaiknya tidak memakai perhiasan yang terlalu mencolok. 2. Baju rapi dan sepatu mengkilat. 3. Jangan memakai parfum yang baunya terlalu mencoandak. Banyak orang yang alergi terhadap parfum atau coandagne. Apa yang dimaksud dengan screening interview? Fakta 7. Banyak pencari kerja yang membuat janji wawancara melalui telepon, tapi mereka juga mungkin akan melakukan interview awal melalui telepon. Anda dipanggil untuk datang pada wawancara resmi tergantung pada bagaimana cara anda melakukan wawancara melalui telepon ini. Bersiaplah, pegang resume anda, informasi perusahaan ataupun alamat yang anda tuju, kertas dan alat tulis. Jangan biarkan si pencari kerja menunggu di telepon sementara anda mencari bahan-bahan tersebut disana sini. Tips : Ganti mesin penjawab telepon anda ke professional greeting.