Dirangkum dari berbagai sumber oleh: Ichwan Yelfianhar
Proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya (dari Pembangkit Listrik ke Gardu Induk dan dari satu Gardu Induk ke Gardu Induk lainnya, ke Gardu Hubung hingga ke konsumen), yang terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower), melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi, tegangan menengah dan tegangan rendah.
Sistem Penyaluran
Sistem Transmisi
SUTET SUTT SKTT GI
Sistem Distribusi
JTM (SKTM, SUTM) JTR (SKTR, SUTR) GH GD
Transmission lines are essential for three purposes: a. To transmit power from a mater-power site to a market. These may be very long and justified because of the subsidy aspect connected with the project. b. For bulk supply of power to load centers from outlying steam stations. These are likely to be relatively short. c. For interconnection purposes, that is, for transfer of energy from one system to another in case of emergency or in response to diversity in system peaks.
Jenis saluran transmisi dan kualifikasi tegangan : 1.
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) : 30 kV, 70 kV, 150 kV.
2.
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) : 500 kV.
3.
Saluran kabel Tegangan Tinggi (SKTT) : 150 kV
4.
Sub Marine Cable : 150 kV.
SUTT dan SUTET menyalurkan tenaga listrik melalui kawat – kawat yang digantung pada menara transmisi dengan perantaraan isolator. Saluran ini rentan terhadap gangguan angin, cuaca, petir dan sebagainya. Oleh karena itu saluran ini dilengkapi perangkat proteksi yang memadai. SKTT menyalurkan tenaga listrik melalui kabel – kabel yang ditanam di bawah permukaan tanah sehingga memiliki nilai estetika lebih tinggi dan banyak digunakan pada daerah perkotaan yang memiliki kepadatan penduduk tinggi. SKTT tidak rentan terhadap gangguan, tapi sulit diperbaiki ketika terjadi gangguan dan putusnya saluran.
Bagian-bagian SUTT/SUTET dan fungsinya : 1.
Pondasi, berfungsi sebagai penyangga tower (landasan kaki).
2.
Tower, berfungsi sebagai penyangga kawat / konduktor yang direntangkan antara tower-tower pada jalur transmisi, melalui isolator-isolator.
3.
Peralatan listrik, adalah konduktor (kawat) beserta perlengkapannya, berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari satu tempat ke tempat lainnya.
4.
Ground wire, berfungsi untuk mentanahkan arus listrik, saat terjadi gangguan petir atau gangguan lain yang timbul.
Typical high-voltage transmission line
Menara saluran transmisi berfungsi sebagai konstruksi yang memberikan dukungan terhadap bentangan saluran transmisi dari satu bagian CB ke bagian CB lain dalam sistem tenaga. Agar penyaluran tenaga dapat berlangsung kontinyu maka tower harus memiliki karakteristik: flexible vs. rigid, ductile vs. brittle, variant dispersions of strength, wear and deterioration. Menara dapat berupa menara atau tiang dari baja, beton dan kayu. Tiang baja, beton dan kayu umumnya digunakan pada saluran dengan tegangan kerja rendah (≤ 70 kV ). Sedangkan untuk SUTT dan SUTET digunakan menar a baja.
Mekanisme Desain Tower Metode Konvensional
Mekanisme Desain Tower Metode Simulasi
Methods for Improving Insulator Performance
Increasing leakage distance by increasing the number of units or by using fog-type insulators. Application insulators are covered with a semiconducting glaze. Periodic washing of the insulators with high-pressure water. Periodic cleaning of the insulators by high pressure driven abrasive material, such as ground corn cobs or walnut shells. Replacement of porcelain insulators with nonceramic insulators. Covering the insulators with a thin layer of room-temperature vulcanized (RTV) silicon rubber coating Covering the insulators with a thin layer of petroleum or silicon grease.
Bare Copper Cable / BCC ( Kawat Tembaga ) All Aluminium Conductor / AAC ( Kawat Alumenium ) All Aluminium Alloy Conductor / AAAC ( Kawat dari campuran alumenium ) Aluminium Conductor Alloy Reinforced / ACAR ( Kawat alumenium dengan penguatan logam campuran ) Alumenium Conductor Steel Reinforced / ACSR ( Kawat Alumenium dengan penguatan inti baja ) Kawat Baja sebagai kawat petanahan dan pelindung petir.
VS = VR + Z.IR IS = IR
Sistem Distribusi Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik 1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan). 2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Jika dilihat dari pengertian tersebut diatas, maka : 1. Jaring distribusi tidak hanya sebatas yang memiliki tegangan 6 kV atau 20 kV. 2. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.
Sistem Distribusi Lingkup jaringan distribusi : 1. SUTM, terdiri dari : Pole dan accessories, Conductor dan Accessories, serta peralatan pengaman dan pemutus dan lainlain. 2. SKTM, terdiri dari : Kabel Tanah, Indoor dan Outdoor Termination, Batu Bata, Pasir dan lain-lain. 3. Gardu Trafo, terdiri dari : Transformator, Tiang (Pole), Pondasi Tiang , rangka tempat trafo (Ijzer werk), LV panel, pipa-pipa pelindung, arrester, Kabel-kabel, Transformer Band, Peralatan Grounding, dan lain-lain. 4. SUTR dan SKTR terdiri dari : sama dengan perlengkapan/material SUTM dan SKTM. Yang membedakan hanya karakteristik dan dimensinya.
Sistem Distribusi
Sistem Distribusi There are several configurations of distribution systems. Most distribution circuits are radial (both primary and secondary). Radial circuits have many advantages over networked circuits including: • Easier fault current protection • Lower fault currents over most of the circuit • Easier voltage control • Easier prediction and control of power flows • Lower cost
Konfigurasi Jaringan Distribusi Primer Radial : 1. System / konstruksi paling sederhana. 2. Biaya konstruksi / pembangunan relatif murah. 3. Tidak ada alternatif pasokan, sehingga keandalan rendah. Spindle : 1. System / konstruksi sederhana. 2. Biaya konstruksi / pembangunan relatif mahal. 3. Ada alternatif pasokan, sehingga relatif tinggi. Loop : 1. System konstruksi tidak sederhana (lebih rumit). 2. Biaya konstruksi / pembangunan relatif mahal. 3. Tingkat keandalan tinggi. Mesh (Grid) : 1. System / konstruksi sangat kompleks (rumit). 2. Biaya konstruksi / pembangunan mahal. 3. Tingkat keandalan tinggi.
Konfigurasi Jaringan Distribusi Primer
Konfigurasi Substation Distribusi
Konfigurasi Jaringan Subtransmisi
Konfigurasi Jaringan Amerika Utara – Eropa
Parameter Karakteristik Beban
Demand — The load average over a specified time period, often 15, 20, or 30 min. Demand can be used to characterize real power, reactive power, total power, or current. Peak demand over some period of time is the most common way utilities quantify a circuit’s load. In substations, it is common to track the current demand. Load factor — The ratio of the average load over the peak load. Peak load is normally the maximum demand but may be the instantaneous peak. The load factor is between zero and one. A load factor close to 1.0 indicates that the load runs almost constantly. A low load factor indicates a more widely varying load. From the utility point of view, it is better to have high load-factor loads. Load factor is normally found from the total energy used (kilowatt-hours) as: where LF = load factor kWh = energy use in kilowatt-hours dkW = peak demand in kilowatts h = number of hours during the time period
Parameter Karakteristik Beban Coincident factor — The ratio of the peak demand of a whole system to the sum of the individual peak demands within that system. The peak demand of the whole system is referred to as the peak diversified demand or as the peak coincident demand. The individual peak demands are the noncoincident demands. The coincident factor is less than or equal to one. Normally, the coincident factor is much less than one because each of the individual loads do not hit their peak at the same time (they are not coincident). Diversity factor — The ratio of the sum of the individual peak demands in a system to the peak demand of the whole system. The diversity factor is greater than or equal to one and is the reciprocal of the coincident factor. Responsibility factor — The ratio of a load’s demand at the time of the system peak to its peak demand. A load with a responsibility factor of one peaks at the same time as the overall system. The responsibility factor can be applied to individual customers, customer classes, or circuit sections.
13/13