DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA DALAM KERJASAMA KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA DAN UNITED STATES DEFENSE INSTITUTIONAL REFORM INITIATIVES
INDONESIAN DEFENSE DIPLOMACY ON THE COOPERATION BETWEEN INDONESIAN MINISTRY OF DEFENSE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND UNITED STATES DEFENSE INSTITUTIONAL REFORM INITIATIVES Syinthia Fawaati1 Setyo Harnowo2, Muradi3 (
[email protected])
Abstrak: Jurnal ini membahas kerjasama Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) dan United States Defense Institutional Reform Initiatives (U.S. DIRI), fokus pada penyelenggaraan international best practise sharing dalam bidang manajemen sumber daya pertahanan. Kajian-kajian terdahulu belum banyak menggunakan teori Kebijakan Luar Negeri ‘Model Pilihan Rasional’ untuk menganalisa pertimbangan Indonesia dalam kerjasama, begitu juga konsep Diplomasi Pertahanan untuk menganalisis kontribusi kerjasama bagi hubungan Indonesia dan Amerika Serikat. Lebih jauh, penelitian ini dapat mengklarifikasi polemik yang muncul dikalangan masyarakat dan elit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia menyadari adanya dua kepentingan utama dalam memutuskan kerjasama dengan U.S. DIRI, yaitu capacity building dan trust building sebagaimana tercantum dalam Buku Putih Pertahanan Indonesia 2015. Capacity building dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bagi Kemhan RI dan TNI. Trust building ditujukan bagi peningkatan kepercayaan kedua negara. Peningkatkan kepercayaan yang ditunjukkan melalui aktivitas dalam kategori CBMs memiliki implikasi pada keinginan kedua negara untuk melakukan kerjasama yang lebih luas. Kata Kunci: Kerjasama, International Best Practise Sharing, Diplomasi Pertahanan Abstract: This research journal discusses the cooperation between Indonesian Ministry of Defense of the Republic of Indonesia (Kemhan RI) and United States Defense Institutional Reform Initiatives (U.S. DIRI), focused on international best pratise sharing in defense resource management. Previous studies of cooperation between Indonesia and U.S. did not yet employ the 1
Alumnus Pascasarjana Program Studi Diplomasi Pertahanan Cohort 2, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia 2 Laksda TNI (Purn) Prof. Dr. drg. Setyo Harnowo, Sp. BM (K) FICD, FICCDE merupakan Dosen Tetap Universitas Pertahanan sekaligus Pembimbing Pertama dalam penelitian 3 Muradi, Ph. D merupakan Dosen Universitas Pertahanan sekaligus Pembimbing Kedua dalam penelitian
theory of Foreign Policy Analysis ‘Rational Choice Model’ to analyze the Indonesian consideration in the cooperation, also this research utilizes Defense Diplomacy as conceptual framework to analyze the contribution of cooperation for Indonesia and U.S relation. Furthermore, It clarifies the evoked polemic among Indonesian public and elites as well. The result shows that Indonesia considered two main interests for making decision with U.S. DIRI, namely capacity building and trust building based on Indonesian Defense White Paper 2015. The capacity building aimed at improving human resources of Ministry of Defense and Indonesian Army. Trust building interest that was harmoniously gained within the cooperation has been contributing to Indonesia and U.S. confidence building measures. Confidence building between two countries has increased, demonstrated by activities in the category of CBMs. This implies the desire of both countries to carry out wider cooperation. Keywords: Cooperation, International Best Practise Sharing, Defense Diplomacy
Pendahuluan
D Serikat
inamika
kerjasama
pada tiga pilar5, diantaranya a) politik dan
Indonesia
pembangunan; c) sosial, teknologi dan
dan
Amerika
ditunjukkan
diplomatik
pada
keduanya
hubungan
kerjasama bilateral antara
telah
hubungan terjalin
umumnya. Kerjasama ini mengacu pada
tahun
secara 1949,
mengalami ketika
keamanan;
resmi
pengimplementasian pilar politik dan
hingga
keamanan,
dan
Amerika
Serikat memiliki Defense Framework
embargo
Arrangement on Security6 yang fokus
Amerika Serikat melakukan normalisasi
keamanan
hubungan
berbagai
berimplikasi
pada
kerjasama,
kebencanaan,
dan
bidang serta
pertahanan-
mengintegrasikan
kerjasama
yang
telah
terbentuk selama ini7.
diantaranya pendidikan militer, kontraterorisme,
Indonesia
proses
penurunan
terjadi
berbagai
Pada
dan
lingkungan.
penanganan
peningkatan
ekonomi
sejak
militer. Pada tahun 2005, Indonesia dan
yang
b)
Kehadiran partnership
menjadi
comprehensive momentum
sebagainya.4 Hubungan Indonesia dan
penguat Indonesia-U.S. Security Dialogue
Amerika Serikat semakin menunjukkan
(IUSSD), yang mendukung reformasi
peningkatan
sektor
dengan
disepakatinya
pertahanan.
Atas
dasar
Comprehensive Partnership pada tahun 2010, sebagai kerjasama yang lebih erat dibandingkan kerjasama bilateral pada 4
A. M. Denmark, R. Sukma, & C. Parthemore, Crafting a Strategic Vision: A New Era of U.S.Indonesia Relations, (2010), Washington, DC: Center for New American Security (CNAS), hlm. 15
5
DoS. (2011, 7 24), United States- Indonesia Comprehensive Partnership, Dipetik 5 5, 2016, dari U.S. Department of State: www.state.gov/r/pa/prs/ps/2011/07/169001.htm 6 Loccit 7 Kemlu, (2011), Diplomasi Indonesia 2010, Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Comprehensive Partnership pada Joint
profesional
Commission Meeting-3 dan IUSSD ke-10
international best practise sharing.11
Tahun 2012, maka kerjasama untuk mengelola
TNI
melalui
Namun demikian, kemanfaatan
pertahanan
kerjasama yang telah dinilai pihak
diwujudkan melalui kerjasama Kemhan
Kemhan RI ini justru mendapatkan
RI
dan
sektor
bagi
U.S.
DIRI.8
Perkembangan
respon
beragam,
baik
menolak
kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI
kehadiran U.S. DIRI maupun keinginan
dinilai
institusi
untuk meninjau ulang kerjasama yang
karena
telah berlangsung. Respon ini menjadi
memberikan saran dalam level strategis
polemik karena terdapat kekhawatiran
bermanfaat
pertahanan
hingga
teknis.9
bagi
Indonesia
Ediwan
adanya pelibatan pihak U.S. DIRI secara
Prabowo, U.S. DIRI telah mendukung
langsung didalam proses penyusunan
dan membantu dalam pengembangan
Renstra Pertahanan Indonesia (2015-
Renstra Pertahanan Indonesia II (2015-
2019).
2019), ditandai dengan kedatangan staf
perumusan
U.S. DIRI delapan kali ke Jakarta dalam
Indonesia terdapat pembahasan internal
rangka
staf
negara berkaitan dengan SDM, alutsista,
Kemhan RI dan Mabes TNI/ Angkatan,
anggaran, sarana dan prasarana, yang
dengan
yang
menjadi informasi kekuatan pertahanan
ditujukan untuk peningkatan kualitas
Indonesia. Klarifikasi Kemhan RI juga
personel.10 Hal ini sesuai dengan tujuan
direkomendasikan oleh Mufti Makarim
program U.S. DIRI dari aspek SDM untuk
mengingat dinamika yang terjadi pada
meningkatkan sistem pertahanan secara
kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI
8
bekerja
Menurut
sama
pemberian
dengan
masukan
Strahan, (2016), Unpublished Document: Kerjasama Pembentukan Kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI, Jakarta: Direktorat Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI 9 Afrida, N, (2015, 1 8), US to get involved in RI military, Dipetik 6 15, 2016, dari The Jakarta Post: http://www.thejakartapost.com/news/2015/01/0 8/us-get-involved-ri-military.html 10 DMC, (2015, 1 7), Action Plan 2015: Pedoman Kerjasama Peningkatan Sistem dan Manajemen Pertahanan, Dipetik 5 5, 2016, dari Defence Media Center Kementerian Pertahanan: http://dmc.kemhan.go.id/post-action-plan-2015pedoman-kerjasama-peningkatan-sistem-danmanajemen-pertahanan.html
Terutama
mengingat
Renstra
dalam
Pertahanan
Renstra membutuhkan penjelasan dari pihak Kemhan RI.12 Oleh karena itu, penting untuk melakukan suatu kajian kebijakan 11
luar
negeri
yang
dapat
Sullivan, A, (2014), Strengthening U.S.-Indonesia Defense Ties. Washington, DC: Center for New American Security, hlm. 8 12 Putra, D, (2015, 1 9), Pihak Asing Dilarang Ikut Susun Renstra Pertahanan, Dipetik Agustus 10, 2016, dari Sinar Harapan: http://sinarharapan.co/news/read/150109052/pi hak-asing-dilarang-ikut-susun-renstra-pertahanan
menjelaskan pertimbangan Indonesia
Ketika
dalam kerjasama, beserta kontribusi
diidentifikasikan, maka muncul berbagai
yang diberikan dari kerjasama Kemhan
opsi tindakan yang dapat mewujudkan
RI
hubungan
tujuan dan sasaran yang diinginkan.
pertahanan kedua negara ditinjau dari
Opsi-opsi yang dimiliki negara kembali
diplomasi pertahanan.
dipertimbangkan konsekuensinya oleh
Teori Kebijakan Luar Negeri: Model
decision maker sehingga muncul satu
Pilihan Rasional
pilihan. Pilihan (kebijakan) ini yang
Analisis terhadap proses pertimbangan
selanjutnya dinilai kemanfaatannya bagi
yang dilakukan decision maker dapat
pencapaian sasaran dan tujuan negara.
dijembatani melalui Teori Pengambilan
Untuk
Keputusan (Decision Making Process).
peneliti memvisualisasikan proses dalam
Teori
dan
U.S.
DIRI
Pengambilan
seringkali
disebut
bagi
tujuan
dan
sasaran
mempermudah
Keputusan
atau
Teori
Kebijakan
Luar
sebagai
Teori
Gambar 1 di bawah ini.
dapat
pemahaman,
Negeri
pada
Kebijakan Luar Negeri, diperkenalkan Graham T. Allison ketika ia menganalisis Studi Kasus Misil Kuba. Ia menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan dapat dianalisis melalui tiga model diantara lain Model Pilihan Rasional, Model
Proses
Organisasional,
dan
Model Politik Birokratik.13 Berdasarkan Model Pilihan Rasional, unit dasar analisis berupa negara (national actor). Negara dianggap sebagai aktor yang dapat menentukan tindakan secara rasional karena sebuah pertimbangan dipengaruhi oleh komponen tujuan dan sasaran, opsi, konsekuensi, dan pilihan. 14 13
Allison, G. T, (1969, 9), Conceptual Models and the Cuban Missile Crisis, The American Political Science Review, 63(3), 689-718, hlm. 690 14 Ibid., hlm. 694
Gambar 1. Model Pilihan Rasional Sumber: Graham T. Allison, 1969 (Telah Diolah Kembali) Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh kepentingan nasional suatu negara. Daniel S. Papp menjabarkan bahwa kepentingan nasional terdiri dari aspek ekonomi,
ideologi,
kekuatan
dan
keamanan
militer,
moralitas.15
legalitas,
Dalam
Nuechterlein
dan
adanya dukungan sumber daya nasional.
E.
Maka, sumber daya nasional penting
kepentingan
untuk diperhatikan sebagai gambaran
Donald
(1997),
keamanan masuk dalam kategori Vital
kekuatan
Defence Interest, yakni kepentingan
untuk
yang diwujudkan secara mutlak karena
nasional.19 Dukungan sumber daya alam
integritas
wilayah
vital. 16
bersifat
negara
yang
dialokasikan
mewujudkan
pada
kepentingan
kepentingan
Kepentingan pertahanan dan keamanan
dikemukakan
suatu negara merupakan kepentingan
kelompok objectivist melihat bahwa
yang paling utama, diwujudkan melalui
negara
cara
berikut17
a)
memperkuat
oleh
nasional
Joseph
memiliki
Frankel,
salah
satu
pertimbangan berkaitan sumber daya,
kerjasama dan hubungan baik dengan
sementara
negara
kepentingan dari segi politis seperti
sahabat;
b)
memelihara
subjectivist
melihat
negara.20
hubungan erat dengan negara-negara
peningkatan
sehaluan; c) normalisasi dengan negara-
konteks
negara yang memusuhi. Lebih jauh,
nasional dapat dikonversikan ke sektor
kepentingan
pertahanan
dicapai
politik
melalui
tersebut
beberapa
dapat
tindakan
sumber
citra
pertahanan,
melalui daya
sumber
Dalam daya
pengembangan
strategis
politik seperti a) membangun rasa saling
infrastruktur
percaya (confidence building measures);
pertahanan, postur pertahanan, logistik
b) menunjukkan itikad baik; dan c)
pertahanan.21 Bakrie (2014) memperjelas
menghilangkan keraguan negara lain
bahwa sumber daya pertahanan tidak
dengan transparansi politik keamanan
terbatas pada anggaran, melainkan juga
dalam negeri.18
mencakup SDM, teknologi, karakteristik
Pencapaian kepentingan nasional itu sendiri tidak dapat diwujudkan tanpa
militer,
seperti anggaran
fisik negara, dan kualitas kepemimpinan nasional.
15
Papp, D. S, (1988), Contemporary International Relations: A Framework for Understanding, 2nd Edition. New York: MacMillan Publishing Company 16 Nuchterlein, D. E, (1997), United States National Interest in a Chinging World, Lexington KY: The University Press of Kentucky, hlm. 168-169 17 Roy, S, (1995), Diplomasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 18 Loccit
19
Jemadu, A, (2008), Politik Global Dalam Teori dan Praktek, Jogjakarta: Graha Ilmu 20 Burchill, S, (2005), The National Interest in International Relations Theory, New York: Palgrave Macmillan 21 Bakrie, C. R, (2014), Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Konsep Diplomasi Pertahanan Diplomasi seluruh
pertahanan cara
Pencapaian
kesepahaman
strategi
melalui
(kepercayaan) dapat dilihat dari seluruh
kerjasama
seperti
aktivitas yang berkaitan dengan CBMs
ekonomi, budaya, politik, pertahanan
terutama dalam rangka menciptakan
dan diplomasi sehingga negara-negara
perdamaian, meskipun seringkali konsep
dapat memiliki hubungan pertemanan,
CBMs lebih banyak dibahas pada masa
lebih jauh dapat saling bekerja sama,
konflik. Seluruh aktivitas yang berkaitan
dan
adalah
dengan CBMs di bidang militer telah
meningkatkan kepercayaan.22 Terdapat
dikemukakan Baviera di dalam Tabel 1.
tiga karakteristik tujuan yang dapat
Dengan
mengidentifikasikan
komunikasi,
berbagai
dan
merupakan
aspek
yang
paling
penting
makna
dari
mengidentifikasikan transparansi,
aktvitas
konsultasi,
diplomasi pertahanan, yakni confidence
itikad baik, dan batasan diantara pihak-
building measures (CBMs), civil-military
pihak yang terlibat.
relation
dan
wider
foreign
policy
objectives in the other countries’ area of defense.23 Pedrason menjelaskan bahwa dalam rangka mencegah potensi konflik, yang dapat dilakukan adalah dengan saling memberikan pemahaman atas persepsi masing-masing.
22
Pedrason, R, (2015), ASEAN's Defence Diplomacy: The Road to Southeast Asian Defence Community?, Heidelberg: Universitat Heidelberg, hlm. 15 23 Ibid., hlm. 16
Tabel 1. Tipologi CBMs24 Military CBMs
Unilateral
Hotlines; Regular
Communications
Bilateral Dialogue Defense White Paper; Arms
Transparency
Registry; Notification Measures
Consultation
Interfernce in Internal Affairs Rule of
Constraints
Engagement; No First Strike Declaration; Troop Reduction
Multilateral Track Two Dialogues
Obervance at military exercises;
Common Outline for
intelligence
Defense Publications
exchange
Joint Commission Policy of Non-
Goodwill
Bilateral
ARF; ASEAN Senior Officials Meeting
Visit; Cross-Training; Code of Conduct
Non-Agression
Code of Conduct;
Agreement; Troop
Disarmament and
Reduction
Demilitarization
Agreement
Agreements
Sumber: Alieen S.P. Baviera, dalam Dong Wang & Xin Jiang, 2009
24
Baviera, A. S, (2001), Bilateral COnfidence Building with China in Relation to the South China Seas Dispute: A Philliphine Perspective, Canada: Department of Foreign Affairs and International Trade of Canada
dokumen
Kemhan-DIRI
Action
Plan
Pertimbangan Indonesia dalam
(KDAP), kedua pihak setuju agar bidang
Kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI
kerjasama
Pertimbangan
melalui
bertujuan untuk meningkatkan SDM
melaksanakan
pada institusi pertahanan dan Angkatan
Kemhan
RI
Indonesia dalam
yang
kebijakan, dianalisis lebih lanjut dengan
Bersenjata
memahami
pendidikan dan pelatihan (Kemhan,
proses
pengambilan
keputusan. Sesuai dengan Model Pilihan Rasional,
pertimbangan
kedua
dikembangkan
negara
melalui
2015, hal. 83).26
Indonesia
Capacity
building
diwujudkan
dipengaruhi oleh tujuan dan sasaran
dalam bentuk pelatihan berupa seminar,
yang
workshop, dan training yang diberikan
dapat
diidentifikasikan
dari
kepentingan nasional.
U.S. DIRI kepada Kemhan RI dan TNI.
a. Capacity Building
Bentuk kegiatan ini sesuai dengan
Kebijakan Kemhan RI bekerja sama
konsep hubungan internasional bidang
dengan U.S. DIRI dilatarbelakangi oleh
pertahanan
kepentingan nasional Indonesia dalam
‘seminar,
mengupayakan pembangunan kapasitas
pertukaran
pertahanan (defense capacity building).
pelaksanaan, topik Defense Resource
Hal ini sejalan mengingat
capacity
Management sesuai dengan maksud
building merupakan salah satu bidang
capacity building bidang SDM yang
yang dikembangkan
diidentifikasikan
pembangunan melalui
oleh kebijakan
pertahanan Indonesia
pembangunan
internasional.25
Dalam
berkaitan
dengan
workshop,
dan
berbagai
ahli’.27
tenaga
dalam
poin
Buku
Saat
Putih
Pertahanan Indonesia. Melalui kegiatan
kerjasama
ini, Indonesia dapat belajar mengenai
Framework
reform dan institusi yang selama ini telah
Arrangement on Cooperative Activities in
diterapkan
Amerika
Serikat
melalui
the field of Defence between Ministry of
kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI. 28
Defence of the Republic of Indonesia and
Pelibatan Kemhan RI yang dimaksud
Department of Defence of the United States of America yang terterta pada
25
Kemhan, (2015), Buku Putih Pertahanan Indonesia, Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, hlm. 41
26
Ibid., hlm. 83 Supriyatno, M, (2014), Tentang Ilmu Pertahanan, Jakarta: Yayasan Pusataka Obor Indonesia, hlm. 183 28 Wawancara dengan Menteri Pertahanan Periode 2009-2014, Prof. Purnomo Yusgiantoro, 26 Oktober 2016 27
terdiri
dari
Ditjen
Renhan,
Ditjen
2019.29 Pengetahuan ini yang diharapkan
Strahan, dan Ditjen Pothan, sementara
dapat
Mabes
penyusunan Renstra Pertahanan 2015-
TNI
dan
Angkatan
selalu
mengembangkan
bergabung dalam setiap kerjasama yang
2019.
berlangsung
menyediakan bantuan keahlian untuk
Disamping memiliki
pada itu,
setiap
institusi
kontribusi
Ditjen.
lain
mendukung
dari
itu,
U.S.
pengembangan
DIRI
Renstra
capacity
melalui praktik terbaik internasional
building pertahanan juga bergabung
(international best practise sharing).
dalam beberapa kesempatan. Maka,
Menurut U.S. DIRI, kerangka kerja yang
jelas
dapat
bahwa
dalam
yang
Maka
proses
Kemhan
RI
memiliki
mendukung
pengembangan
kepentingan dalam capacity building
Renstra
profesionalisme
didukung oleh tahapan LCC, Defense
SDM
bagi
kelembagaan.
Planning
Pertahanan
suatu
Roadmaps,
dan
negara,
Capability
Pada tahun 2013, Ditjen Renhan
Assessment. Pelaksanaan ketiga tahapan
ditetapkan sebagai focal point selama
tersebut harus didukung oleh keahlian
kegiatan berlangsung. Dalam kegiatan,
dalam
topik yang ditetapkan berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya pertahanan,
The Resource Management for Defense
seperti LCC, Analysis of Alternatives
Strategic
oleh
(AoA), Defense Acquisition Roadmaps for
perwakilan dari Kemhan RI, Mabes
Long Term Planning, dan Capability
TNI/Angkatan serta institusi pendukung
Assessment, FOCIS, dan sebagainya.
lain.
Planning
Sejalan
dengan
diikuti
pertimbangan
menggunakan
Pada
tahun
alat
2014,
bantu
kerjasama
pemilihan topik di atas, Dirjen Renhan
masih dilakukan antara Ditjen Renhan
menyatakan bahwa pihak Indonesia
dan U.S. DIRI terkait International Best
memperoleh
Practise
pengetahuan
Resource
Management yang dinilai penting bagi
In
Management.30
Defense
Resource Bahkan,
para personil yang akan bertanggung jawab
dibidang
perencanaan
pertahanan Indonesia terutama ketika tahun ini merupakan tahun dimana Kemhan RI mulai melakukan persiapan bagi produk Renstra Pertahanan 2015-
29
Renhan, (2013), Unpublished Document: Laporan Terbatas Sambutan Dirjen Renhan Kemhan Pada Seminar The Resource Management for Defense Strategic Plan, Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, hlm. 4 30 Renhan, (2014), Unpublished Document: Buku Laporan Perencanaan Pembangunan Pertahanan
penyelenggaraan
kegiatan
kemampuan satuan (capability) yang
mendedikasikan dua workshop khusus
diinginkan
meskipun
Indonesia
membahas
pengembangan
mengalami
keterbatasan
anggaran.
2015-2019.31
Disamping
Renstra
materi
yang
Namun,
berbeda
dengan
hasil
semakin beragam, terdapat program
wawancara dari pihak Kemhan RI yang
tambahan
menyatakan bahwa aplikasi FOCIS tidak
berupa
training
yang
diberikan kepada pihak Indonesia agar
dapat
dapat
mengingat
memiliki
keahlian
dalam
diaplikasikan
di
Indonesia
penggunaan
FOCIS
ini
menggunakan alat bantu FOCIS. Pada
berbasis pada
tahun 2015, FOCIS mulai diaplikasikan
program). Satu sisi, wajar jika FOCIS
kepada masing-masing peserta ditandai
dioperasikan dengan berbasis program
dengan instalasi perangkat lunak FOCIS
karena materi FOCIS diberikan sesuai
pada laptop peserta. Berkaitan dengan
dengan pengalaman Amerika Serikat
proses entry data yang harus dilakukan,
yang
demonstrasi FOCIS hanya menggunakan
anggaran
database negara “Zed” yang sudah
masalah bagi Amerika Serikat untuk
diisi.32 Artinya, data yang digunakan
melakukan
dalam mengisi tabel-tabel kebutuhan
program
hanya sekedar data asumsi (dummy)
mengeksekusi seluruh program secara
karena sudah ditegaskan bahwa segala
bersamaan. Sisi lain, berbeda dengan
bentuk data rahasia negara tidak dapat
kondisi
dibagikan meskipun dalam pelatihan.
mengalami
keterbatasan
sehingga
kalkulasi
Berdasarkan
program (based on
mumpuni
secara
pertahanan,
kapasitas
maka
kalkulasi
tidak
berdasarkan
terlebih dahulu dan dapat
di
Indonesia
yang
masih
anggaran
dokumen
laporan
FOCIS
dapat
didasarkan pada anggaran (based on
diaplikasikan untuk menghitung atau
budget). Perbedaan pendapat mengenai
menyesuaikan anggaran yang diterima
fungsi FOCIS yang berasal dari pihak
dengan
Kemhan RI sendiri, mengidentifikasikan
Ditjen
Renhan,
cara
disesuaikan
dengan
beberapa Ideal, Jakarta: Ditjen Renhan, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia 31 Renhan, (2015), Unpublished Document: Laporan Terbatas Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan, Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia 32 Renhan, (2014), Opcit., hlm. 2
asumsi
perencanaan
diantaranya
a)
Kemhan RI dan TNI telah memiliki pola penghitungan tersendiri, dan/atau b) Kemhan RI tidak ingin menggunakan
aplikasi karena alasan tertentu yang
karena kewenangan dalam penyusunan
tidak dikemukakan.
rencana
Apabila
ditinjau
kebutuhan
anggaran
dalam
(renbutgar) tidak dilakukan langsung
mengenai asumsi poin a dan b, alasan
oleh Kemhan RI karena perlu masukan
FOCIS tidak dapat diaplikasikan di
dari
Indonesia sebagai berikut. Pertama,
Permenhan No. 28 Tahun 2015, Pasal 26:
Indonesia telah memiliki regulasi sendiri
4, bahwa masukan terhadap renbutgar
dalam menghitung anggaran, seperti
dilakukan dari unit yang terbawah
RKA-KL dari Bappenas dan Kementerian
dimulai dari Satuan Kerja memberikan
Keuangan (Kemkeu). Setelah Renja
masukan kepada unit organisasi Mabes
Kemhan RI ditetapkan, maka Kemhan RI
TNI dan Angkatan. Lalu, (26: 2) Mabes
menyesuaikan Renja menjadi RKA-KL.
TNI
Aplikasi
telah
masukan renbutgar kepada Kemhan RI.
website
Selanjutnya, (26: 1) pihak Kemhan RI
RKAKL-DIPA
disosialisasikan
lebih
dan
sendiri
melalui
unit
terkecil.
dan
Sesuai
Angkatan
dengan
menyerahkan
Direktorat Jenderal Anggaran Kemkeu
menyerahkan
RI, beserta pembaruan yang dilakukan
Bappenas dan Kemkeu. Proses di atas
pada aplikasi setiap tahun. Penerbitan
mengidentifikasikan bahwa penyusunan
RKAKL ini mengacu pada Undang-
renbutgar dimulai dari unit organisasi
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
yang ruang lingkup paling kecil.
Keuangan
Negara,
renbutgar
kepada
bahwa
Sementara Kemhan RI hanya
penyempurnaan sistem penganggaran
memfasilitasi proses administrasi ke
terus
tetap
Bappenas dan Kemkeu, maka kondisi
penganggaran
yang terjadi a) proses entry data pada
dilakukan
berlandaskan
dengan
konsep
terpadu, penganggaran berbasis kinerja,
aplikasi
dan kerangka penganggaran jangka
didasarkan pada anggaran (based on
menengah.33
budget)
Kedua,
tidak
yang
langsung
perencanaan
di
bawah
dapat
wewenang unit organisasi; b) Kemhan
diaplikasikan di Kemhan RI dan TNI
RI tidak dapat menentukan program-
33
FOCIS
penyusunan
Kemkeu, (2011), Aplikasi RKA-KL, Dipetik Februari 11, 2017 dari Departemen Keuangan: Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia: http://www.anggaran.depkeu.go.id/dja/edefproduk-aplikasi-list.asp?sub=1
program secara terpusat layaknya yang dioperasikan di dalam FOCIS, kecuali jika posisi TNI di Indonesia sudah jelas seperti posisi angkatan militer Amerika
Serikat dimana militer berada di bawah
anggaran
posisi DoD secara hirarki untuk masalah
Kemhan
anggaran.34
Angkatan
Dengan
RI,
terbatas
Mabes
sehingga
TNI,
perlu
Mabes
mempelajari
FOCIS
perencanaan terhadap sumber daya
relevan
untuk
pertahanan yang lebih baik.
Indonesia
karena
Para informan mengakui bahwa
Kemhan RI telah memiliki acuan sejenis
FOCIS memiliki konsep yang bagus
yang bernama RKA-KL. Disamping itu,
sehingga
FOCIS tidak dapat diaplikasikan karena
penting ketika Indonesia telah memiliki
didasarkan pada program, sedangkan
kekuatan ideal. Referensi penting yang
proses
dimaksud
dianggap
demikian,
yang
tidak
diaplikasikan
di
perencanaan
didasarkan
Kemhan
anggaran.
RI
Penerimaan
dapat
menjadi
adalah
ilmu
referensi
untuk
mengkalkulasikan kebutuhan anggaran versi
yang wajar karena FOCIS diharapkan
diantaranya a) personil, b) pembelian
dapat membantu Kemhan RI dalam
peralatan
mempermudah
peralatan lama, c) kebutuhan anggaran
sesuai
dengan
kalkulasi
kebutuhan
baru
dan
pemeliharaan
pembelian amunisi, d) latihan rutin
anggaran
dalam kondisi damai (baik perorangan
pertahanan di Indonesia yang masih
dan satuan), e) operasi militer selain
terkendala. Bahkan, diakui oleh Begi
perang, dan f) operasi perang. Peserta
Hersutanto bahwa bagaimanapun tidak
dari Kemhan RI dan TNI mampu
ada
pertahanan
menghitung keseluruhan biaya untuk
sempurna. 35
suatu
kondisi
perencanaan
(anggaran)
yang
Hal
terbaik
ini
mengingat
anggaran.
praktik
internasional 36
terhadap materi FOCIS merupakan hal
aset/program
persenjataan
Perencanaan yang belum sempurna ini
sepanjang siklus masa pakai suatu aset,
ingin ditingkatkan melalui ilmu baru dan
sistem atau program, termasuk a) biaya
masukan yang dapat diterapkan di
langsung dan tidak langsung terkait
Indonesia terutama dapat diaplikasikan
program, b) biaya apapun yang tidak
pada
pengguna.
akan terjadi jika sistem tidak ada
memaksimalkan
(terlepas dari sumber pendanaan atau
Mabes
Indonesia 34
TNI ingin
dan
Wawancara dengan Kolonel Agus Teguh, 25 Oktober 2016 35 Wawancara dengan akademisi pertahanan, Begi Hersutanto
kontrol manajemen, dan c) kerangka waktu 36
analisis
biasanya
Renhan, 2015, Opcit., hlm. 4
mencakup
rentang
masa
operasional
yang
Poin b di atas mengidentifikasikan
diharapkan dari sebuah sistem yang
bahwa
DSP
baru.
diaplikasikan.
Mapping
tidak
Metode
dapat
penyusunan
Pada tahun 2015, kegiatan masih
Renstra dengan DSP Mapping harus
dilakukan antara Ditjen Renhan dan U.S.
berpedoman pada strategi pertahanan
DIRI
suatu
dengan
penambahan
materi
negara.
Namun,
Defense Strategic Plan Mapping (DSP
pertahanan
Mapping). Melalui materi ini, Kemhan RI
dalam Kebijakan Umum Pertahanan
dan TNI mampu memetakan proses
Negara (Jakumhanneg) belum dibuat
perencanaan dan penganggaran dalam
ketika Renstra Pertahanan Indonesia
renstra sebuah negara sesuai dengan
2015-2019
praktik terbaik internasional. Dalam
Sistem
proses
Renhan
Pertahanan Negara (SPPH), Undang-
mengundang beberapa grup kecil yang
Undang No. 25 Tahun 2004 tentang
memiliki peran dalam Renstra Indonesia
Sistem
karena
yang
Nasional (SPPN), dan PP No. 40 Tahun
menganalisa proses pemetaan Renstra
2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Indonesia.37
Rencana
kegiatan,
terdapat
Ditjen
sesi
Walaupun
diskusi
pembahasan
Indonesia
strategi
disusun.39
yang
Sesuai
Perencanaan
Perencanaan
tertera
dengan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Nasional,
berkaitan dengan Renstra Indonesia,
penyusunan dokumen Renstra saat ini
Kemhan
hanya berpedoman kepada RPJMN
RI
hanya
mempelajari
metodenya saja untuk menganalisa
sehingga
strategi dan sumber daya nasional
dirumuskan oleh Ditjen Strahan belum
dengan menganalisa, a) diagram proses
dapat dijadikan pedoman. Mengingat
kegiatan utama; b) daftar kronologis
Renstra 2015-2019 yang disusun tanpa
terkait waktu penyusunan dokumen
berpedoman pada strategi pertahanan
perencanaan di lingkungan Kemhan RI
milik Ditjen Strahan, maka jelas bahwa
dan
DSP Mapping tidak dapat diaplikasikan
TNI;
dan
c)
organisasi
yang
strategi
Kemhan
pertahanan
RI.
yang
bertanggung jawab, sehingga dapat
oleh
mengidentifikasi potensi peningkatan
kerahasiaan
dalam proses penyusunan Renstra. 38
dipastikan oleh Purnomo Yusgiantoro
Renstra
Terjaminnya 2015-2019
karena daftar yang harus dipersiapkan 37 38
Loccit Renhan, 2015, Ibid., hlm. 3
39
Ibid., hlm. 5
dalam pembangunan tiga renstra (2010-
pemetaan
2014, 2015-2019, 2020-2024) tertera di
penyusunan strategi yang diberikan U.S.
dalam MEF.40 Sementara, MEF adalah
DIRI, dimana materi tersebut diberikan
salah satu informasi yang tidak dapat
melalui contoh-contoh dari
dibagikan pada pihak asing.
negara lain.
Berkaitan
dalam
proses
negara-
dokumen
Dalam Pothan-DIRI Action Plan
strategis, contoh dokumen strategis
2015 (PDAP-2015), pencantuman major
versi umum yang dapat dibuka salah
project terkait Life Cycle Cost (LCC)
satunya adalah Buku Putih Pertahanan
menunjukkan
Indonesia (BPPI).41
Sesuai dengan
tujuan yang diupayakan Kemhan RI
Permenhan No. 28 Tahun 2015 Pasal 7,
dalam meningkatkan capacity building
BPPI masuk dalam klasifikasi dokumen
bagi seluruh bidang yang berkaitan
strategis yang menjadi bagian dari
dengan
dokumen
pertahanan
industri pertahanan.45 LCC memang
negara. Menurut Agus Teguh BPPI juga
tidak dapat digunakan untuk membuat
dijadikan pembahasan dalam workshop
keputusan.
U.S. DIRI kepada Ditjen Strahan pada
membantu kinerja decision maker dalam
tahun 2015.42 Para peserta mendapatkan
melakukan
ilmu mengenai metode atau caranya
pembelian
saja
Putih
Melalui LCC, decision maker dapat
secara
mengkalkulasikan biaya total alternatif,
konsisten. 43
biasanya untuk membeli satu jenis atau
Berdasarkan Strahan-DIRI Action Plan
sekelompok aset, memberikan informasi
(SDAP) 201544, U.S. DIRI memberikan
kepada pengambil keputusan (decision
materi yang berkaitan dengan Defense
maker) mengenai biaya total alternatif
Strategy.
atas
pembangunan
dalam
Pertahanan terintegrasi
dengan
terbaik
menyusun suatu
Buku
negara
dan
Dalam
materi
tersebut,
keselarasan
potensi
dengan
pertahanan,
Namun,
LCC
pertimbangan alutsista
penggunaan
yang
dapat
atas tertentu.
diharapkan
terdapat pembahasan untuk melakukan
(expected
40
membandingkan biaya total alternatif
Wawancara dengan Menteri Pertahanan Periode 2009-2014, Prof. Purnomo Yusgiantoro, 26 Oktober 2016 41 Loccit 42 Wawancara dengan Agus Teguh, Opcit 43 Wawancara dengan Romson Sianturi 44 SDAP merupakan Dokumen Terbatas terkait Action Plan antara Ditjen Strahan dan U.S. DIRI
45
life
yang
misal
cycle),
dan
Pothan, (2016), Unpublished Document: Ditjen Pothan - U.S. DIRI Action Plan 2016, Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
selama periode waktu pada umumnya. 46
dampak ini
Purnomo
memberikan
sumber daya pertahanan Indonesia yang
pandangan bahwa diantara seluruh
masih memiliki keterbatasan mengingat
materi yang diberikan U.S. DIRI, LCC
adanya
ketidakseimbangan
dinilai
postur
pertahanan
Yusgiantoro
relevan
untuk
diaplikasikan.
berperan pada kondisi
dan
anggaran
aspek
tersebut
Dengan adanya LCC, sebuah organisasi
pertahanan.
dapat menghindari kesalahan besar
menjadi faktor pertimbangan penting
ketika
karena
perencanaan
pengadaan
Kedua
antara
anggaran
pertahanan
yang
peralatan militer karena biasanya yang
mumpuni sangat dibutuhkan Indonesia
terjadi adalah terlalu fokus pada biaya
dalam memenuhi peningkatan kapasitas
pembelian.47 Adapun konsep dasar LCC
dan kapabilitas pertahanan. Kondisi
yang harus dikuasai terdiri dari a)
postur
investment cost; b) operating cost; dan
masih
total (investment and operating) LCC.
kemampuan dan kekuatan. Komponen
Untuk
mempermudah
memahami
kemampuan
Indonesia
seperti
konsep
dasar
U.S.
kemampuan
pertahanan,
intelijen
di
atas,
DIRI
pertahanan terbatas
Indonesia
meliputi
yang
komponen
memberikan contoh penghitungan dari
strategis, operasi militer selain perang
Australia.
(OMSP), dan kemampuan dukungan,
Kerjasama Kemhan RI dan U.S.
belum bisa dilaksanakan secara optimal
DIRI dalam mengangkat topik LCC
karena terbatasnya alutsista/materiil,
memberikan dampak langsung dan tidak
sarana
langsung.
Dampak
langsung
terbatasnya
diperlihatkan
melalui
peningkatan
Begitu
dan
juga
prasarana,
SDM
dukungan
anggaran. 48
komponen
serta
kekuatan,
pemahaman SDM Kemhan RI dan TNI
ditinjau dari segi kuantitas alutsista
dalam menerima ilmu LCC. Dampak
secara umum masih harus ditingkatkan
tidak
untuk
langsung
ditunjukkan
dengan
memenuhi
kebutuhan
yang
adanya efek yang diberikan dalam
berkaitan dengan kondisi geografis di
perencanaan pengadaan alutsista ketika
Indonesia.49 Maka dari itu, Indonesia
SDM mulai mempraktikkan LCC. Kedua
perlu
46
48
DIRI, U.S., (2013), Workshop: Life Cycle Cost, Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Repblik Indonesia, hlm. 5 47 Ibid., hlm.
untuk
meningkatkan
postur
Karim, S, (2014), Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia, Jakarta: PT Gramedia, hlm 12 49 Loccit
pertahanan.50 Kondisi yang terbatas dari
kepentingan pertahanan Kemhan RI
kualitas alutsista juga harus didukung
dalam bekerja sama. Capacity building
oleh
yang
diwujudkan a) untuk meningkatkan
pembicaraan
kapasitas pertahanan melalui pemberian
anggaran
mencukupi mengenai
pertahanan
mengingat alutsista
tidak
sekedar
ilmu bagi SDM Kemhan RI dan TNI; b)
masalah pembelian, melainkan juga
materi kegiatan diharapkan menjadi
masalah
pemeliharaan.
referensi bagi Kemhan RI dan TNI dalam
pengadaan
alutsista
Kualitas
sendiri
masih
meningkatkan
manajemen
terdapat yang tidak layak operasional
pertahanan
karena mayoritas telah mencapai usia 40
materi
tahun,
biaya
kerjasama ini, capacity building yang
pembelian alutsista harus diperhatikan
biasanya lebih familiar dengan bahasan
karena penggunaan hingga masa depan
yang mengarah pada military capability
yang membutuhkan biaya pemeliharaan.
justru memberikan pemahaman lebih
Dengan adanya LCC, setidaknya Kemhan
luas bahwa: a) bentuk pembangunan
RI dan TNI dapat mengkalkulasikan
pertahanan dapat diwujudkan tidak
kebutuhan
pengadaan
hanya berlaku pada militer, melainkan
alutsista sepanjang life cycle-nya tanpa
juga melibatkan unsur sipil. Unsur sipil
beresiko
meliputi Kemhan RI dan unsur militer
demikian
jangkauan
anggaran
mengalami
kesalahan
ekspektasi.
meskipun
institusi
dapat
tidak
semua
diaplikasikan.
Dari
yang menjadi sasaran meliputi Mabes
Kerjasama Kemhan RI dan U.S.
TNI dan Mabes Angkatan. Bahkan,
DIRI masih berlangsung hingga tahun
pengelolaan SDM pertahanan bidang
2016, meskipun pelibatan hanya hanya
pendidikan juga dilaksanakan dengan
Ditjen Strahan dan Ditjen Pothan. Dalam
menyatukan sipil dan militer (melting
kurun
pot) dalam upaya pembangunan sarana
waktu
2013-2016,
U.S.
DIRI
bertanggung jawab sepenuhnya dalam
pendidikan
memberikan materi kepada peserta dari
Pertahanan.51 Dengan adanya kerangka
Indonesia melalui seminar, workshop,
kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI,
dan training. Ketiga bentuk di atas
Unhan mendapatkan peluang untuk
mengidentifikasikan
adanya
meningkatkan kualitas SDM melalui
capacity
yang
building
upaya
Ruhterford, (2011), Opcit., hlm. 2
Universitas
menjadi 51
50
melalui
Wawancara dengan Punomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan RI, 26 Oktober 2017
program overseas study program; b)
sesuai dengan fokus rencana pada
setiap keterlibatan TNI dalam kerjasama
aspek SDM didalam Renstra.
tidak selalu dalam bentuk operasional
Profesionalitas SDM Kemhan RI
(lapangan). Pada setiap pelaksanaan
dan
workshop dan training, Mabes TNI dan
Indonesia, mengingat profesionalitas
Angkatan
sumber daya merupakan bentuk upaya
selalu
hadir
untuk
TNI
merupakan
dalam
capacity building dalam bentuk pelatihan
modern.52 Pertimbangan kondisi SDM ini
dapat
merupakan
pada
peluang
kerjasama yang lebih luas. Seluruh dilaksanakan dalam
kegiatan
wujud
yang
kepentingan
Indonesia dalam mengelola sumber yang
memberikan
meningkatan
pertahanan
bagi
mendapatkan ilmu dan keahlian baru; c)
berdampak
diplomasi
modal
telah
daya pertahanan negara. Efektifitas
manfaat
penyelenggaraan manajemen sumber
kualitas
SDM
daya
pertahanan
ditentukan
oleh
Kemhan RI dan TNI, baik dari segi teori
organisasi yang profesional. Maka dari
maupun praktis. Peningkatan ini juga
itu, pelatihan pada kerjasama ini sejalan
memberikan implikasi pada peningkatan
dengan pembinaan kemampuan untuk
kualitas
profesionalitas kementerian dan militer
kelembagaan.
Artinya,
kepentingan capacity building SDM ini
yang
selaras dengan satu dari empat pokok
Pertahanan
substansi
profesionalitas
Indonesia. Pertahanan
Renstra
Pertahanan
Diketahui Indonesia
tercermin
dalam
Negara.53 SDM
Lebih yang
jauh, sedang
Renstra
dikembangkan dapat berimplikasi pada
(2015-2019)
pengembangan pengelolaan anggaran
memiliki rencana strategis yang fokus
pertahanan,
postur
pada anggaran, SDM, alutsista, dan
infrastruktur
militer,
sarana dan prasarana.
pertahanan.
penyelenggaraan
Doktrin
Mengingat
pelatihan
dalam
pertahanan, dan
industri
b. Trust Building
kerjasama ini memberikan peningkatan
Salah satu pertimbangan Kemhan RI
terhadap SDM yang profesional dalam
bekerja sama dengan U.S. DIRI adalah
proses
kepentingan nasional yang mengacu
perencanaan
anggaran
(pembelian alutsista dan program), maka pertimbangan capacity building 52 53
Supriyatno, M., (2014), Opcit., hlm. 181 Kemhan, (2014), Opcit, hlm. 63
pada CBMs dan capacity building.54
militer.55 Hal ini ditunjukkan melalui
Untuk mendukung capacity building,
inisiatif diadakannya kerjasama Kemhan
Kemhan RI memanfaatkan peluang
RI dan U.S. DIRI merupakan refleksi dari
dalam mempelajari ilmu yang dimiliki
peningkatan
U.S. DIRI berkaitan dengan capacity
kerenggangan hubungan pada masa
building. Kemhan RI memilih U.S. DIRI
lalu.
karena
comprehensive
mengingat
sebagai
Amerika
negara
berpengalaman
maju
dalam
Serikat yang
manajemen
kepercayaan
Diawali
menjadi
dengan
pasca
mulainya
partnership,
yang
momentum
memperdalam
diskusi
dalam
pada
IUSSD.
pertahanan. Dengan adanya kerjasama
Kerjasama yang lebih spesifik dapat
yang
diidentifikasikan dari dua hal, yaitu a)
mendukung
capacity
building
Kemhan RI dan TNI, diharapkan Amerika
pihak
Serikat dapat melihat adanya kemajuan
representasi, b) fokus kerjasama yang
dalam bidang pertahanan di Indonesia
diberikan. Dalam kerjasama, Amerika
yang lebih baik sehingga trust building
Serikat
Amerika Serikat kepada Indonesia dapat
kepada U.S. DIRI untuk memberikan
terus meningkat.
asistensi keahlian kepada Kemhan RI.
Purnomo
yang
ditunjuk
memberikan
sebagai
kepercayaan
Yusgiantoro
Kemhan RI yang dimaksud mencakup
menegaskan pentingnya trust building
Ditjen Renhan, Ditjen Strahan, dan
untuk dicapai karena Kemhan RI dan TNI
Ditjen
memerlukan
dapat
kegiatan juga melibatkan Mabes TNI,
mendukung kemampuan pertahanan
Mabes Angkatan, dan institusi lain
Indonesia. Indonesia dapat mengambil
(Bappenas, Kemkeu, Unhan). Kontak
manfaat dengan menjalin pertemanan
bilateral yang dilakukan antara Kemhan
dengan Amerika Serikat karena Amerika
RI
Serikat merupakan negara superpower
menunjukkan telah bentuk diplomasi
di dunia. Dalam pandangan yang positif,
pertahanan ditandai dengan adanya a)
trust building yang terbentuk diantara
komponen TNI dan Non TNI, b) kontak
mitra
yang
Pothan.
dan
U.S.
Setiap
DIRI
pelaksanaan
secara
jelas
kedua negara dapat mengurangi faktor negatif yang dapat terjadi seperti sanksi 55 54
Wawancara dengan Ranon Sugiman, Kasubdit Bilateral Ditjen Strahan, 16 Oktober 2016
Wawancara dengan Jan Pieter Ate, Direktur Kerjasama Internasional Periode 2009-2014, 24 November 2016
antar
institusi
pertahanan,
c)
pengembangan institusi pertahanan. Idealnya, dalam setiap upaya diplomasi
pertahanan
dan U.S. DIRI telah bersepakat untuk mengadakan kerjasama dan confidence building
dalam
profesionalisasi
memiliki
pertahanan, pendidikan pertahanan dan
kontribusi terhadap hubungan kedua
militer, dan pertukaran praktik terbaik
negara. Begitu juga konsep diplomasi
dalam manajemen pertahanan.
pertahanan
mampu
memperlihatkan
Secara
detail,
CBMs sebagai salah satu karakteristik
confidence
yang dapat diidentifikasikan dari upaya
Kemhan RI dan U.S. DIRI dapat dipahami
diplomasi pertahanan. Sejalan dengan
melalui konsep CBMs yang dikemukakan
konsep di atas, kerjasama Kemhan RI
oleh Aileen S.P. Baviera. Berdasarkan
dan U.S. DIRI berkontribusi dalam
tipologinya,
membangun dan memelihara rasa saling
diidentifikasikan dari aktivitas-aktivitas
percaya pada hubungan Indonesia dan
yang berkaitan dengan komunikasi,
Amerika Serikat (confidence building).
transparansi, konsultasi, itikad baik, dan
Rasa saling percaya yang diupayakan
pemaksaan.57
keduanya didasarkan pada kilas balik
pembahasan dalam penelitian ini, hanya
ketika hubungan Indonesia dan Amerika
terdapat empat aktivitas yang relevan
Serikat mengalami penurunan pada
untuk
masa pemberian sanksi militer kepada
Pertama,aktivitas
Indonesia. Namun, kondisi tersebut
rangka
kembali
dengan adanya dialog rutin antara
pulih
melalui
pembukaan
building
kontribusi
dari
kerjasama
CBMs
dapat
Namun,
dibahas
lebih komunikasi
confidence
building
terkait
lanjut. dalam ditandai
58
hubungan oleh Indonesia dan Amerika
kedua pihak
Serikat. Bahkan Purnomo Yusgiantoro
dahulu kronologi dialog yang telah
menginginkan
berlangsung
dukungan
Amerika
Serikat kepada Indonesia dalam rangka
Perlu dilihat terlebih
sebelum
dan
setelah
kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI
capacity building in defence resource management pada tahun 2013.56 Erik J. Leklem melanjutkan bahwa Kemhan RI
56
Wawancara dengan Erik J. Leklem, Director of Defence Management in U.S. Embassy, 21 Januari 2017
57
Baviera, Alien S.P., (2001), Opcit., hlm. 4 Wang, D., & Jiang, X.,(2009), Session III: Confidence Building Measures: European Experiences and Asia-Pacific Practises, German Institute of International and security Affairs Stiftung Wissenschaft und Politik, International and security Affairs. Berlin: Affairs Stiftung Wissenschaft und Politik, Federal Ministry of Defence & CSIS, hlm. 3 58
berlangsung. Perlu diketahui bahwa
membahas evaluasi terhadap tindak
IUSSD dan Comprehensive Partnership
lanjut program U.S. DIRI mendatang. 59
2010 telah berjalan lebih dahulu hingga
Seluruh
akhirnya menjadi payung kerjasama
dijabarkan menunjukkan bahwa proses
yang lebih spesifik berupa kerjasama
komunikasi dalam kerangka kerjasama
Kemhan RI dan U.S. DIRI. Keberadaan
Kemhan RI dan U.S. DIRI dilakukan
ketiga
melalui dialog rutin dan hotline. Bahkan,
kerjasama
ini
menunjukkan
rangkaian
teknis
bahwa dialog mengenai pertahanan
kepastian
telah berlangsung lama dan secara
komunikasi ini diberikan U.S. DIRI
konsisten rutin dilakukan Sejak tahun
dengan menyiapkan paparan workshop
2002 hingga 2016, proses komunikasi
dan training dalam dua bahasa, yakni
dalam bidang pertahanan yang masih
Indonesia
berlangsung mengidentifikasikan upaya
rangkaian dialog yang telah berjalan
pemeliharaan confidence building antara
mengidentifikasikan
Indonesia dan Amerika Serikat. Pada
negara terus memberi dan memelihara
jangka waktu tahun 2010-2014, dialog
kepercayaan satu sama lain, senada
pertahanan menunjukkan peningkatan.
dengan konsep diplomasi pertahanan
Pada kerangka kerjasama Kemhan RI
yang menjelaskan tujuan untuk saling
dan U.S. DIRI,
membangun CBMs.
telah berlangsung 5
dalam
yang
dan
memudahkan
Inggris.60
Seluruh
bahwa
kedua
dialog dengan topik defense resource
Kedua, ativitas transparansi tidak
management. Lalu, meningkat 24 dialog
dilakukan dengan adanya observasi
yang dilengkapi dengan training pada
khusus pihak Amerika Serikat kepada
tahun 2014, dengan fokus materi masih
Indonesia
semacam
pada
pengawasan
pada
topik
FOCIS.
Peningkatan
melakukan
operasi
militer.
signifikan ditunjukkan pada tahun 2015
Transparansi kerangka kerjasama ini
dari segi perluasan pelibatan pihak
hanya dilakukan dengan menunjukkan
Kemhan
keterbukaan
RI
yang
secara
langsung
dalam
informasi,
baik
menambah materi yang dibahas, dibagi
dalam menerima maupun memberi
dalam 26 dialog. Pada tahun 2016,
informasi. Kemhan RI dan TNI secara
hotline
terbuka menerima
antara
Direktur
Kerjasama
informasi
Internasional dan Atase Pertahanan 59
Amerika
Serikat
diadakan
dalam
60
Strahan, (2016), Opcit Wawancara dengan Erik J. Leklem, Opcit
dalam
pengaplikasian ilmu baru yang dianggap
informasi
mengenai
dapat bermanfaat bagi peningkatan
perencanaan
yang
kapabilitas pertahanan di Indonesia.
Amerika
Kemhan RI terbuka dalam menerima
contohnya. Erik J. Leklem meyakinkan
masukan yang diberikan oleh U.S. DIRI
bahwa melalui program DIRI para
mengenai FOCIS dan DSP Mapping,
pimpinan dan personil dari kedua negara
sekalipun Kemhan RI telah memiliki
dapat saling mengetahui satu sama lain,
acuan
mendiskusikan
yang
lebih
relevan
untuk
Serikat
metode
diterapkan beserta
contoh-
topik-topik
secara
diterapkan sesuai dengan kondisi di
bersama,
Indonesia.
dalam hubungan, berbagi pengalaman
Keterbukaan
dalam
membangun
di
pemberian informasi yang dilakukan
dan
oleh Kemhan RI terhadap U.S. DIRI
mengenai sejarah Amerika Serikat dan
hanya
isu-isu didalamnya.62
dilakukan
bersifat
selama
umum,
dokumen
yang
lebih
baik
BPPI.
Ketiga, aktivitas konsultasi yang
penyusunan
berlangsung dalam kerjasama Kemhan
Buku Putih Pertahanan negara secara
RI dan U.S. DIRI tidak ada khusus. Hal ini
terintegrasi telah diberikan U.S. DIRI
ditandai dengan adanya tidak adanya
kepada Ditjen Strahan, yang kemudian
kantor konsultasi atau forum konsultasi
dapat dijadikan referensi dalam BPPI.
khusus yang sengaja didirikan dalam
Mengingat kerjasama Kemhan RI dan
penyelesaian permasalahan. Mengingat
U.S.
Pembahasan
DIRI
seperti
pemahaman
kepercayaan
mengenai
hanya
sebatas
pada
seluruh aktivitas CBMs dilakukan pada
workshop
dan
masa damai, fungsi konsultatif hanya
pertukaran
dilakukan ketika workshop dan training
informasi dari masing-masing pihak. Jika
sedang berlangsung. Ketika kegiatan
transparansi yang dimaksud berupa
berlangsung, konsultasi dapat yang
pertukaran data atau informasi tertentu
dilakukan
yang lebih spesifik, pihak U.S. DIRI dapat
pertanyaan terkait topik yang dibahas
melakukan transparansi apabila para
atau
pemimpin
negara
berikutnya untuk menanyakan topik
mempromosikan transparansi.61 Dalam
materi yang lalu.63 Konsultasi dilakukan
penyelenggaraan training,
kerjasama
tidak
terjadi
diantara
ini,
U.S.
kedua
DIRI
Loccit
memanfaatkan
mengajukan
kesempatan
berbagi 62
61
dengan
63
Loccit Wawancara dengan Ranon Sugiman, Opcit
dengan sekedar melakukan komunikasi
DIRI yang dilakukan Kemhan RI dengan
langsung antara peserta dan pemberi
pemikiran
materi. U.S. DIRI menyiapkan konsultan
itikad baik dari pihak Kemhan RI.66
yang telah menjadi pakar dibidangnya. 64
yang
positif,
Berdasarkan
merupakan
seluruh
kegiatan
Meskipun begitu, mekanisme konsultasi
dalam kerjasama Kemhan RI dan U.S.
yang
tidak
DIRI yang telah dijabarkan di atas, kedua
adanya senioritas diantara kedua pihak.
pihak melakukan aktivitas komunikasi,
Dengan begitu, kerjasama ini menjadi
transparansi, konsultasi, dan itikad baik.
jembatan
pemikiran-pemikiran
Kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI
mengenai pembangunan rasa saling
berkontribusi terhadap pembangunan
percaya
saling percaya yang diwujudkan bagi
dilakukan
menunjukkan
bagi
diantara
Indonesia
dan
Amerika.65 Keempat, pembicaraan mengenai
keduanya,
dimana
Indonesia
meningkatkan
kepercayaan
kepada
asistensi keahlian kepada Kemhan RI
Amerika Serikat, begitu juga Amerika
dan
Menteri
Serikat kepada Indonesia. Terutama
Pertahanan RI dan Duta Besar Amerika
mengingat sejarah panjang yang pernah
Serikat,
terjadi diantara Indonesia dan Amerika
itikad
TNI
yang
dilakukan
telah menunjukkan sebuah baik
pada
keberlangsungan
Serikat.
Bagi
Indonesia,
kerjasama
hubungan diantara keduanya. Bahkan
Kemhan RI dan U.S. DIRI menjadi bagian
pihak
dari
U.S.
DIRI
hanya
sekedar
confidence
building
dalam
merekomendasikan metode yang telah
mengembalikan
keyakinan
diberikan, tidak ada paksaan untuk
Serikat terhadap Indonesia didasarkan
mengaplikasikan. Disamping itu, tidak
pada kondisi tegang yang pernah terjadi
ada keharusan bagi Kemhan RI dan TNI
ketika Indonesia harus mendapatkan
memberikan data-data internal ketika
embargo militer. Begitupula, Amerika
training sedang berlangsung. Itikad baik
Serikat
ditunjukkan U.S. DIRI dengan membiayai
kepercayaan
seluruh rangkaian kegiatan kerjasama
mengingat
ini. Penerimaan terhadap tawaran U.S.
Indonesia masih bisa dikatakan belum
berupaya kepada beberapa
Amerika
memberikan Indonesia kasus
pihak
mempercayai Amerika Serikat sebagai 64
Wawancara dengan BP, 13 Oktober 2016 Wawancara dengan Purnomo Yusgiantoro, Opcit
akibat dari kejadian yang berlangsung
65
66
Wawancara dengan BP, Opcit
pada masa lampau. Secara otomatis, hal
applicable
ini akan berdampak pada anggapan
diantaranya.67 Sesuai dengan prinsip
yang buruk karena melihat seluruh
demokrasi, hubungan sipil-militer juga
upaya
menunjukkan adanya kemajuan sejak
dalam
pandangan
kerjasama yang
dengan
negatif.
Ia
dengan
demokrasi
muncul Operasi Militer Perang (OMP)
menyayangkan kondisi tersebut harus
dan
terjadi, namun tetap berharap pada
(OMSP). Dalam OMSP, beberapa kasus
kerjasama ini akan membuka pandangan
bencana dan kemanusiaan menunjukkan
sebagian besar pihak Indonesia dan
adanya koordinasi antara peran sipil dan
Amerika Serikat untuk meningkatkan
militer. Berkaitan dengan kemanusiaan,
kepercayaan satu sama lain.
upaya
Secara tidak langsung, Amerika Serikat
dapat
Operasi
Militer
Selain
Perang
perlindungan terhadap HAM
ditunjukkan
dalam
UU
Pertahanan
memperhatikan
Negara Pasal 3 tentang pertahanan
perkembangan pertahanan Indonesia,
negara disusun berdasarkan prinsip, dua
baik dari segi demokratisasi, hubungan
diantaranya merupakan demokrasi dan
sipil-militer, maupun HAM. Dalam hal
HAM. Kemajuan tiga hal di atas menjadi
demokratisasi
modal
militer, ditunjukkan
dan
hubungan
sipil-
kemajuan
pertahanan
melalui
pembangunan
bagi
Indonesia
untuk
memperkuat citra sehingga confidence building
dapat
terbentuk
melalui
institusi pertahanan (Kemhan RI dan
kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI. Hal
TNI) yang berjalan secara profesional,
ini penting mengingat kalau saja tidak
transparan, dan akuntabel. Meskipun
ada interaksi seperti pada kerjasama ini,
belum sepenuhnya diaplikasikan, adanya
Amerika Serikat hanya mendengar dari
SSR menunjukkan bahwa Indonesia
sumber yang tidak inkredibel. Begitupun
berupaya
prinsip
Amerika Serikat mengakui bahwa saat
demokrasi dalam mendorong perbaikan
ini Indonesia telah menjadi negara
insititusi
Misalnya,
demokrasi yang menghargai HAM dan
dilakukan penghapusan doktrin dwi
bercita-cita untuk memiliki hubungan
fungsi ABRI yang pada awalnya memiliki
sipil-militer yang modern, seperti yang
menerapkan
pertahanan.
dua peran besar sekaligus yakni politik dan
pertahanan.
mempunyai
Saat
paradigma
ini, baru
TNI yang
67
Sukma, R., & Prasetyono, E., (2003, 2), Security Sector Reform in Indonesia: The Military and the Police, Working Paper Series: hal. 1-35, hlm. 17
tercantum dalam konstitusi dan undang-
pemikiran yang lebih luas diantara kedua
undang.68
pihak. Artinya, confidence building yang
Kedua, U.S. DIRI menunjukkan
telah terbangun memiliki implikasi pada
keinginannya untuk tetap melanjutkan
keinginan untuk membentuk kerjasama
kegiatan dalam kerangka kerjasama
lanjutan.
Kemhan RI dan U.S. DIRI, meskipun
bidang militer ini senada dengan yang
kerjasama
sedang
dikatakan Erik J. Leklem bahwa Amerika
peninjauan
ulang
dalam akibat
proses polemik
Serikat
Kerjasama
membuka
lanjutan
peluang
untuk
kehadiran U.S. DIRI yang dibahas dalam
kerjasama
agenda evaluasi pada tahun 2016. U.S.
profesional yang baik, stabil, dan saling
DIRI.
DIRI
menghormati
menunjukkan keinginan bekerja sama
meningkatkan
dengan membuat pengajuan tertulis
efektifitas militer kedua negara dimasa
berupa
depan.
Walaupun
begitu,
tanggapan
U.S.
dari
alternatif
pertahanan
dalam
dan
militer
dalam
rangka
profesionalitas
Amerika
Serikat
telah
program yang ditawarkan Kemhan RI.
membangun
Bahkan pada tanggal 1 Juni 2016
Indonesia untuk bekerja sama dalam
diselenggarakan
bidang militer karena Indonesia pernah
pertemuan
antara
kepercayaan
dan
Dirkersin, staf Ditjakstra Ditjen Strahan,
dianggap
Athan AS, staf U.S. ODC, dan Tim U.S.
Dwikora dan Trikora. Pasca Dwikora dan
DIRI yang membahas rencana usulan
Trikora,
program DIRI selanjutnya.69 Rangkaian
Indonesia dianggap tidak trustable di
kegiatan di atas memperlihatkan bahwa
kawasan
Indonesia dan Amerika Serikat masih
dianggap sebagai ancaman bagi negara-
berupaya memelihara kepercayaan satu
negara yang menjadi persemakmuran
sama lain untuk saling membicarakan
Inggris karena sikapnya yang ekspansif.
permasalahan
secara
terbuka
dan
Selain itu, negara anggota FPDA mulai
menemukan
solusi
terbaik
bagi
menunjukkan
hubungan kedua negara.
U.S.
Indonesia
69
transparan
FPDA
Asia
pasca
dibentuk
Tenggara.
karena
Indonesia
keyakinan
merupakan
bahwa
negara
yang
Ketiga, kerjasama Kemhan RI dan
defensif, bukan ofensif. Keyakinan ini
DIRI
diperlihatkan dalam latihan bersama,
menjembatani
pemikiran-
dimana 68
tidak
atas
Wawancara dengan Erik J. Leklem, Opcit Strahan, (2016), Opcit
Singapura
Malaysia mengirim
mengirim F-16,
M-29,
Australia
mengirim Hornet, Inggris mengirim
menyediakan waktu dalam bekerja sama
Tornado
dan berkoordinasi kepada pihak asing.
dan
Indonesia
mengirim
Sukhoi. Melalui latihan militer yang
Sementara,
diselenggarakan, negara-negara FPDA
menganggap
menyadari bahwa Indonesia merupakan
disebabkan oleh peserta workshop tidak
negara yang mencintai perdamaian,
dapat hadir secara rutin karena tugas
namun tidak akan menyerang kecuali
dari satuan kerjanya masing-masing dan
mereka
sebagian pindah satuan (tour of duty)
menyerang
kedaulatan
Indonesia (defensif).
sehingga
Peningkatan
kepercayaan
pihak bahwa
penyerapan
Kemhan
RI
kendala
ini
materi
tidak
maksimal.70 Adanya perbedaan bahasa,
hubungan terjalin melalui aktivitas CBMs
budaya,
secara profesional. Secara substansial,
menjadi
kegiatan yang melibatkan people-to-
Sementara,
people contact ini yang juga sejalan
Amerika Serikat sedang bekerja sama
dengan
Comprehensive
dan bertukar informasi, maka sikap
Partnership 2010 pada JCM ke-3. Dengan
saling menghormati dan terbuka untuk
adanya
menerima
tujuan
dari
people-to-people
contact,
dan
jarak
geografi
kurangnya ketika
budaya
dapat
keakraban.
Indonesia
dan
masing-masing,
terbangun upaya saling kesepahaman
sejarah, dan pengalaman militer, dapat
mengenai kondisi kedua negara, baik
menjadi manfaat yang besar untuk
antarpejabat maupun antarstaf yang
menanamkan saling pengertian.
terlibat
dalam
kegiatan.
begitu, tetap ada
Meskipun
tantangan yang
Upaya pemeliharaan hubungan politis
diantara
keduanya
dapat
dihadapi Indonesia dan Amerika Serikat
berlangsung karena adanya sharing
dalam kerjasama Kemhan RI dan U.S.
interest. Amerika Serikat menyadari
DIRI, misalnya kecurigaan dari individu
bahwa
Kemhan RI dan TNI sendiri terhadap
Indonesia telah mengalami kemajuan,
kehadiran
maka jelas penerapan demokrasi dan
Amerika
Serikat
dalam
penerapan
HAM
masih
kepentingan Amerika Serikat dalam
komunikasi
dan
Indonesia
sejalan
di
kerjasama yang berlangsung. Selain itu, terdapat
di
demokrasi
koordinasi yang belum maksimal. Pihak
mengupayakan
U.S. DIRI mengamati bahwa pihak
demokrasi, kebebasan, dan pluralisme
Kemhan
70
RI
dan
TNI
sulit
untuk
Renhan, (2014), Opcit
promosi
dengan
nilai-nilai
dimanapun. Sejalan dengan kepentingan
Serikat
nasional kategori ‘important’71, Amerika
kerjasama maritim dimasa mendatang
Serikat menunjukkan kepentingannya
mengingat
dalam mempromosikan pluralisme. Hal
kebijakan Visi Maritim Global milik
ini dilakukan mengingat jumlah populasi,
Indonesia.74
muslim,
mendukung
dan
kelompok
etnis
dari
Indonesia merupakan model yang bagus untuk
mempromosikan
pluralisme. 72
melihat
hal
peluang
ini
dalam
selaras
Kondisi kedua
dengan
ini
dapat
negara
dalam
memainkan peran dalam menangani ancaman non state actor.
Lebih jauh, ketiga kondisi yang dimiliki
Kesimpulan
Indonesia dapat mendukung Amerika
Dengan menggunakan Model Pilihan
Serikat
Rasional,
untuk
kepentingan
mengupayakan
kontra-terorisme
sesuai
Indonesia
faktor dalam
pertimbangan kerjasama
dengan level kepentingan important.
kepentingan
Dari segi ekonomi, pertumbuhan dan
pertahanan Indonesia dan trust building
pembangunan
kepada U.S. DIRI. Capacity building
ekonomi
Indonesia
capacity
adalah
ditunjukkan
dan disegani di ASEAN menjadi modal
dalam
untuk memastikan stabilitas di kawasan
pertahanan
Asia
penyelenggaraan seminar, workshop,
mengingat
Tiongkok
meningkatkan
adanya
SDM
sebagai pemimpin yang kuat, kapabel,
Pasifik
dengan
building
kualitas
Indonesia
SDM melalui
merupakan tantangan bagi Amerika
dan
Serikat sejalan dengan kepentingan
kualitas SDM ini diharapkan dapat
pada level vital dan extremely important
berimplikasi
pada
Amerika Serikat.73 Hal ini juga sejalan
manajemen
pertahanan
dengan
efektif dan efisien, mengingat anggaran
latar
belakang
kondisi
training.
upaya
Dukungan
peningkatan yang
pertahanan
berkaitan
rebalancing
terbatas namun kebutuhan pertahanan
strategy dalam Buku Putih Pertahanan
yang semakin meningkat diakibatkan
Indonesia 2015. Tidak hanya itu, Amerika
spektrum ancaman yang semakin luas.
71
U.S.
Allison, G. T., & Blackwill, R., (2000), America's National Interests, United States: The Commission on America’s National Interests, hlm. 7 72 Denmark, A. M., Sukma, R., & Parthemore, C., (2010, 6), Opcit, hlm. 6-8 73 Ibid., hlm. 6-7
yang
lebih
lingkungan strategis Indonesia yang dengan
Indonesia
terhadap
sangat
Sementara, trust building dimaksudkan Indonesia
untuk
meningkatkan
kepercayaan Amerika Serikat dalam 74
Ibid., hlm. 7
bidang pertahanan sehingga kerjasama dapat terjalin semakin intensif dan spesifik sebagai mitra yang solid. Lebih dalam,
Indonesia
memperbaiki
kepercayaan Amerika Serikat melalui U.S. DIRI mengingat kilas balik Indonesia yang
pernah
memiliki
preseden
penetapan sanksi militer. Dalam
perspektif
diplomasi
pertahanan, Kerjasama Kemhan RI dan U.S.
DIRI
confidence
berkontribusi building
terhadap
Indonesia
dan
Amerika Serikat. Melalui mekanisme CBMs berupa komunikasi, transparansi, konsultasi, dan itikad baik, kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI berperan sebagai salah satu instrumen untuk mengembalikan internasional
kepercayaan melalui
kerjasama
pertahanan. Confidence building kedua pihak
mengalami
peningkatan
mengingat dinamika hubungan kedua negara pernah terjadi di masa lalu. Perubahan
sikap
dan
pandangan
Amerika Serikat yang saat ini positif inilah yang secara lebih luas dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi dan meningkatkan
kepercayaan
dunia
internasional terhadap Indonesia dan membuka peluang Indonesia untuk meningkatkan peran globalnya.
Daftar Pustaka Buku Allison, G. T., & Blackwill, R. (2000). America's National Interests. United States: The Commission on America’s National Interests. Bakrie, C. R. (2014). Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Burchill, S. (2005). The National Interest in International Relations Theory. New York: Palgrave Macmillan. Jemadu, A. (2008). Politik Global Dalam Teori dan Prakte. Jogjakarta: Graha Ilmu. Karim, S. (2014). Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Kemhan. (2015). Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Kemlu. (2011). Diplomasi Indonesia 2010. Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Nuchterlein, D. E. (1997). United States National Interest in a Chinging World. Lexington KY: The University Press of Kentucky. Papp, D. S. (1988). Contemporary International Relations: A Framework for Understanding, 2nd Edition. New York: MacMillan Publishing Company. Roy, S. (1995). Diplomasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Supriyatno, M. (2014). Tentang Ilmu Pertahanan. Jakarta: Yayasan Pusataka Obor Indonesia Jurnal dan Karya Tulis Ilmiah Allison, G. T. (1969, September). Conceptual Models and the Cuban Missile Crisis. The American Political Science Review, 63(3), 689718. Baviera, A. S. (2001). Bilateral Confidence Building with China in
Relation to the South China Seas Dispute: A Philliphine Perspective. Canada: Department of Foreign Affairs and International Trade of Canada. Denmark, A. M., Sukma, R., & Parthemore, C. (2010, 6). Crafting a Strategic Vision: A New Era of U.S.Indonesia Relations. Washington, DC: Center for New American Security (CNAS). Pedrason, R. (2015). ASEAN's Defence Diplomacy: The Road to Southeast Asian Defence Community? Heidelberg, Germany: Universitat Heidelberg. Rutherford, T. (2011). Military Balance in Southeast Asia. Research Paper 11/79, 50-62. Sullivan, A. (2014). Strengthening U.S.Indonesia Defense Ties. Washington, DC: Center for New American Security. Sukma, R., & Prasetyono, E. (2003, February). Security Sector Reform in Indonesia: The Military and the Police. Working Paper Series, hal. 1-35. Wang, D., & Jiang, X. (2009). Session III: Confidence Building Measures: European Experiences and AsiaPacific Practises. German Institute of International and security Affairs Stiftung Wissenschaft und Politik, International and security Affairs. Berlin: Affairs Stiftung Wissenschaft und Politik, Federal Ministry of Defence & CSIS. Dokumen DIRI, U. (2013). Workshop: Life Cycle Cost. Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Repblik Indonesia. Pothan. (2016). Unpublished Document: Ditjen Pothan - U.S. DIRI Action Plan 2016. Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Renhan. (2013). Unpublished Document: Laporan Terbatas Sambutan Dirjen Renhan Kemhan Pada Seminar The Resource Management for Defense Strategic Plan. Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Renhan. (2014). Unpublished Document: Laporan Terbatas Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan. Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Strahan. (2016). Unpublished Document: Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI. Jakarta Pusat: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Strahan. (2016). Unpublished Document: Ditjen Strahan - U.S. DIRI Action Plan 2016. Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Strahan. (2016). Unpublished Document: Kerjasama Pembentukan Kerjasama Kemhan RI dan U.S. DIRI. Jakarta: Direktorat Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI. Sumber Online Afrida, N. (2015, 1 8). US to get involved in RI military. Dipetik 6 15, 2016, dari The Jakarta Post: http://www.thejakartapost.com/ne ws/2015/01/08/us-get-involved-rimilitary.html Antara. (2012, September 21). US, Indonesia hold third joint commission meeting in Washington. Dipetik December 02, 2016, dari Antara News: http://www.antaranews.com/en/n ews/84645/us-indonesia-holdthird-joint-commission-meeting-inwashington DMC. (2015, 1 7). Action Plan 2015 Pedoman Kerjasama Peningkatan Sistem dan Manajemen
Pertahanan. Dipetik 5 5, 2016, dari Defence Media Center Kementerian Pertahanan: http://dmc.kemhan.go.id/postaction-plan-2015-pedomankerjasama-peningkatan-sistemdan-manajemen-pertahanan.html DoS. (2011, 7 24). United StatesIndonesia Comprehensive Partnership. Dipetik 5 5, 2016, dari U.S. Department of State: www.state.gov/r/pa/prs/ps/2011/07 /169001.htm Kemkeu. (2011). Aplikasi RKA-KL. Dipetik Februari 11, 2017, dari Departemen
Keuangan: Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia: http://www.anggaran.depkeu.go.i d/dja/edef-produk-aplikasilist.asp?sub=1 Putra, D. (2015, Januari 9). Pihak Asing Dilarang Ikut Susun Renstra Pertahanan. Dipetik Agustus 10, 2016, dari Sinar Harapan: http://sinarharapan.co/news/read/1 50109052/pihak-asing-dilarangikut-susun-renstra-pertahanan.